Imarah Islam Afghanistan: Bonn adalah awal dari semua tragedi kekejaman di Afghanistan!
Siraaj
Rabu, 7 Desember 2011 23:27:53
AFGHANISTAN (Arrahmah.com) –
Permainan berbahaya telah dimulai di Bonn dibawah bendera palsu “penghilang bencana, penderitaan dan masalah” di Afghanistan., dan langkah-langkah sedang dilakukan untuk menyetujui satu dekade pendudukan, genosida dan penderitaan.
Sebelumnya Afghanistan telah dibakar dalam api peperangan selama sepuluh tahun. Amerika, NATO dan anteknya rezim Kabul melakukan segala macam kekejaman. Dua ratus warga Afghan telah tewas dan satu setengah juta lainnya tetap dianiaya hingga kini.
Meskipun demikian hal itu tidak melemahkan perjuangan mujahidin dan perlindungan terhadap tempat suci, tidak juga melemahkan cinta warga Afghanistan kepada para mujahidin, karena bangsa itu telah diberkahi dengan adanya para mujahidin. Negeri Afghanistan dibawah kepemimpinan Mujahidin Imarah Islam tetap bertahan hingga kini dengan izin Allah, meski telah mengalami satu dekade dalam kesulitan dan ribuan jiwa telah menjadi korban dalam melawan kekuatan kafir salibis dan munafiqun.
Jadi perlu diketahui bahwa resolusi dari konferensi Bonn lalu benar-benar salah dan tidak logis karena konferensi sebelumya telah memberikan kunci kepada Amerika untuk memusnahkan Afghanistan, menginvasi Afghanistan dan menodai kesucian agama Islam dan merampas kebebasan. Dan tidak ada cinta apapun dari bangsa-bangsa itu untuk Imarah Islam Afghanistan dan untuk para mujahidin !
Karena itu, dekade lalu penuh dengan kekalahan, kematian dan kerugian atas invasi pasukan mereka yang tidak mampu mencapai keberhasilan apapun.
Ini adalah pokok dari realitas yang dipaparkan mantan wakil PBB Francess Vendrell dalam wawancaranya dengan BBC yang dengan jelas menyebutkan bahwa “Resolusi Bonn” sebelumnya tidak valid dan menyesatkan. Ia menyalahkan Amerika dan NATO karena membuat alasan-alasan untuk tetap melakukan penyerangan dan melakukan kontrak dengan mantan milisi daripada fokus kepada masalah asli Afghanistan!
Sekarang Bonn kedua sedang diselenggarakan dan dipimpin oleh Amerika, NATO dan negara-negara pengikut lainnya. Afghanistan tidak memegang harapan apapun bahkan yakin bahwa hal itu hanya akan memperpanjang keberadaan pasukan salibis Amerika dan pasukan asing lainnya.
Jalan-jalan akan di aspal untuk mempermudah para mafia rakus itu menjarah sumber kekayaan Afghanistan dan telah meletakkan proyek-proyek mereka berserta perangkap-perangkapnya agar tetap dapat merampas sumber kekayaan Afghanistan selama sepuluh tahun kedepan.
Selain itu, Amerika ingin memberikan kebijakan untuk dirinya sendiri dan untuk kolonial polisi setempat dengan tujuan agar mereka dapat menggunakan tanah Afghanistan untuk melawan negara-negara tentangga Afghanistan dan untuk menjebak Afghanistan terlibat permusuhan dengan negara tetangga, na’udzubillah.
Konferensi Bonn hanya akan merayu bangsa Afghanistan untuk menyelesaikan masalah sesungguhnya di Afghanistan yang membawa akhir pendudukan saat ini.
Tetapi sebenarnya Amerika dan para pengikutnya hanya akan menambahkan racun bagi Afghanistan dan negara-negara yang terjajah oleh mereka.
Namun kaum muslimin dan mujahidin tidak gentar akan makar mereka, karena yakin akan pertolongan Allah.
Afghanistan ajukan syarat kepada Amerika Serikat
Terbaru 16 November 2011 - 17:12 WIB
Imarah Islam Afghanistan
(siraaj/arrahmah.com)
Konferensi Afghanistan dimulai di Bonn
Terbaru 5 Desember 2011 - 11:39 WIB
Selasa, 06 Desember 2011 pukul 12:43:00
Konferensi Bonn tanpa Pakistan
Ditto Pappilanda
BONN — Delegasi internasional berkumpul di Bonn, Jerman, Senin (5/12), untuk menghadiri pertemuan yang membahas tentang masa depan Afghanistan. Tetapi, Ketidakhadiran perwakilan Taliban dan Pakistan menimbulkan keraguan tentang hasil yang bisa dicapai pertemuan ini.
Konferensi Bonn dihelat untuk mengatasi dampak pengalihan tanggung jawab keamanan. Peralihan ini dari pasukan internasional di bawah bendera Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) ke pasukan keamanan Afghanistan selama tiga tahun kedepan, termasuk prospek jangka panjang untuk pemberian dana bantuan internasional dan kemungkinan penyelesaian politik dengan Taliban.
Sekitar 100 negara dan organisasi internasional hadir di Bonn, termasuk 60 menteri luar negeri. Di antara mereka tampak Menlu Amerika Serikat (AS), Hillary Rodham Clinton.
“Tujuan kami adalah Afghanistan yang damai tidak akan pernah lagi menjadi tempat yang aman bagi terorisme internasional,” kata Menteri Luar Ne geri Jerman, Guido Wester welle. Jerman sebagai tuan ru mah bersumpah terus mendukung pemerintah Af ghanistan setelah se bagian besar pasukan tempur asing meninggalkan Afghanistan pada 2014.
Sekalipun memiliki situasi keamanan yang meng khawatirkan, Pakistan mungkin menjadi pemain yang paling penting dalam upaya untuk mengakhiri kekerasan di Afghanistan. Tetapi, Pakistan mengatakan, akan memboikot Konferensi Bonn setelah pesawat NATO membunuh 24 tentaranya dalam serangan yang disebut sebagai kecelakaan yang tragis. Ba nyak negara Barat yang ber harap Pakistan akan menggunakan pengaruhnya un tuk mengajak Tali ban di Afghanistan agar ikut dalam pembicaraan damai.
Ada kekhawatiran bahwa keberadaan kelompok militan akan mendorong Afghanistan jatuh kembali ke perang saudara saat pasu kan asing sepenuhnya angkat kaki. Perselisihan baru juga mungkin akan memunculkan lebih banyak kekerasan di perbatasan di Pakistan.
Ada badai masalah yang sangat potensial pada masa depan Afghanistan, kata Sajjan Gohel, direktur keamanan internasional dari Asia Pacific Foundation di London. reuters/ap ed: yeyen rostiyani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar