Bikin Sewot AS-Israel, Iran Gelar Pameran Tujuh Pesawat Musuh yang Mereka Tangkap
Kamis, 15 Desember 2011 09:42 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Iran terus memanfaatkan posisinya yang kerap diintai negara asing. Setelah memamerkan pesawat siluman AS yang berhasil mereka bajak, diduga Iran akan memamerkan sejumlah pesawat intai Israel yang mereka tangkap.
Demikian disampaikan Teheran Times seperti dikutip dari Yediot Ahronot. "Akan dipamerkam empat pesawat Israel dan tiga pesawat intai AS. Pameran ini terbuka hanya untuk press dan dihadiri sejumlah kedutaan besar," demikian Teheran Times.
Dalam artikelnya disebutkan, Iran berhasil menangkap pesawat tempur Israel ketika pesawat itu masuk di wilayah udara Iran timur. Sementara pesawat AS yang dipamerkan ditangkap setelah melanggar batas wilayah Iran barat dan selatan.
Menurut pers Israel, pameran pesawat ini menjadi bagian dari peran urat syaraf yang dilakukan Iran terhadap Israel dan sekutunya. Apalagi setelah AS terbukti meminta Iran dan agar pesawat mereka dikembalikan.
Iran menolak permintaan Presiden AS Barack Obama. Sebaliknya mengatakan militer Iran akan mempelajari teknologi canggih pesawat seharga enam juta dolar AS itu. Termasuk teknologi antiradarnya yang rahasia.
Di sisi lain, pameran ini juga menunjukkan kalau Iran bisa dan mampu melumpuhkan ancaman di udara dan ancaman yang bisa mengganggu fasilitas nuklir Iran.
Iran Buka Pameran, Isinya Pesawat Mata-mata AS dan Israel
Kamis, 15 Desember 2011 08:58 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -
Iran berencana untuk memamerkan beberapa pesawat mata-mata Amerika Serikat dan Israel yang telah diambil alih dalam waktu dekat, kata kantor berita semi-resmi Mehr pada Rabu (14/12).
Para wartawan nasional dan duta besar asing yang berbasis di ibu kota Iran Teheran akan diizinkan untuk mengunjungi pameran itu, kata sumber informasi seperti dikutip Mehr.
Menurut sumber itu, pesawat-pesawat tak berawak asing yang telah dimiliki Iran mencakup empat pesawat mata-mata Israel dan tiga Amerika Serikat.
Keempat pesawat tak berawak Israel yang sekarang dimiliki Iran telah melanggar wilayah udara negara itu di sepanjang perbatasan timur, sedangkan tiga pesawat tak berawak Amerika Serikat telah merambah ke wilayah udara negara itu di sepanjang perbatasan timur dan selatan.
Pada awal bulan ini, media Iran melaporkan bahwa pesawat pengintai Amerika ditembak jatuh oleh Angkatan Bersenjata Republik Islam di Iran timur setelah melampaui perbatasan Iran. Televisi pemerintah Iran pekan lalu menunjukkan rekaman dari pesawat siluman tersebut.
Para pejabat Amerika Serikat membantah pesawat itu ditembak jatuh oleh Iran, dan bersikeras pesawat RQ-170, pesawat tak berawak yang digunakan untuk pengintaian dan pengawasan oleh Amerika Serikat di Afghanistan, jatuh karena masalah mekanis.
Namun laporan Mehr pada Rabu tidak mengatakan apakah pameran akan mencakup pesawat AS RQ-170 itu. Pada Januari, Iran mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh pesawat-pesawat Amerika Serikat, Inggris dan Israel di Teluk Persia beberapa kali selama tahun-tahun terakhir.
TV Iran Pamerkan Pesawat Mata-Mata Amerika Serikat
Seperti diberitakan sebelumnya Iran Tembak Jatuh Pesawat Drone Amerika, kini Iran dengan bangga membuktikan bahwa mereka memiliki satu pesawat mata-mata tanpa awak, RQ-170 Sentinel, milik Amerika Serikat.
Televisi Iran, Press TV, menayangkan sebuah video berdurasi dua menit yang menunjukkan sejumlah pejabat militer memeriksa pesawat yang sangat dirahasiakan itu, Kamis (8/12/2011). Pesawat sangat canggih itu terlihat utuh. Pesawat itu dipamerkan di bawah bendera Iran.
Pihak AS mengakui mereka kehilangan satu pesawat tak berawak itu dan mengatakan pesawat itu tidak berfungsi dan hilang kendali. RQ-170 Sentinel memiliki rentang sayap 27,43 meter dan tinggi (dengan roda) 1,82 meter.
Namun, Iran mengatakan, militernya berhasil membajak pesawat itu secara elektronik ketika pesawat itu terbang di atas kota Kashmar. Tim dari “unit perang elektronik” itu kemudian mengendalikannya hingga mendarat pada 4 Desember lalu.
Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh, kepala unit antariksa Garda Revolusi Iran, mengatakan kepada media Iran bahwa pesawat itu “masuk dalam perangkap” unit antariksa “yang kemudian berhasil mendaratkannya dengan kerusakan minimum”.
Komandan Pengawal Revolusi Ali Hajizadeh mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa Iran membawa turun pesawat dengan kerusakan minimal pada tanggal 4 Desember di Iran timur.
Televisi pemerintah Iran juga melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri itu telah memanggil duta besar Swiss, yang mewakili kepentingan AS di negara itu, untuk mengutuk apa yang dikatakan merupakan pelanggaran wilayah udaranya AS.
Para pejabat di AS mengatakan tidak ada indikasi pesawat itu ditembak jatuh. Mereka mengatakan kerusakan lebih mungkin untuk menempatkan pesawat di tangan Iran.
Misi pimpinan NATO di Afghanistan mengatakan laporan Iran bisa merujuk ke sebuah pesawat mata-mata AS bersenjata yang hilang baru-baru ini.
Iran telah mengumumkan beberapa kali sebelumnya bahwa AS ditembak jatuh, pesawat Israel atau Inggris, dalam insiden yang tidak terlalu memprovokasi pihak barat. Mungkin, kali ini Barat akan terprovokasi dengan berita penayangan pesawat mata-mata Amerika Serikat.
Pihak Pentagon mengatakan kekhawatiran mereka soal kemungkinan mengambil informasi tentang teknologi tersebut.
Media Iran melaporkan, Kamis (8/12/2011), bahwa Kementerian Luar Negeri Iran telah memanggil duta besar Swiss di Teheran untuk menyatakan “protes atas invasi pesawat mata-mata AS ke wilayah udaranya”.
Washington tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran sehingga urusan AS dengan negara itu dijembatani oleh Kedubes Swiss.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar