Pernyataan sikap FUI terkait percobaan pembunuhan delegasi FPI Pusat di Kalteng
Siraaj
Selasa, 14 Februari 2012 09:22:47
JAKARTA (Arrahmah.com) –
Terkait dengan tragedi penghadangan, pengepungan, perusakan dan pembakaran serta percobaan pembunuhan terhadap rombongan delegasi Front Pembela Islam (FPI) Pusat, diantaranyaKetua Bidang Dakwah, Habib Muhsin b Ahmad Alattas, Sekjen KH. Ahmad Sobri Lubis, Wasekjen KH. Awit Masyhuri dan Panglima LPI Ust. Maman Suryadi, yang hendak berkunjung ke Palangka Raya dan Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah untuk urusan dakwah pada hari Sabtu (11/2/2012), sebagaimana kronologi kejadian yang dilaporkan beberapa media, maka Forum Umat Islam (FUI) membuat pernyataan sikap sebagai berikut:
****
FORUM UMAT ISLAM
Mengutuk Percobaan Pembunuhan Pengurus FPI Pusat di Kalimantan Tengah
Mengutuk Percobaan Pembunuhan Pengurus FPI Pusat di Kalimantan Tengah
Sebagaimana dilansir media massa bahwa ada ribuan orang mengepung bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan ratusan di antara mereka dengan membawa senjata tajam memasuki bandara dan mengepung pesawat Sriwijaya yang di dalamnya ada empat pimpinan DPP FPI dari Jakarta yang akan berbicara di Tabligh Akbar di Kuala Kapuas.
Karena mereka bersenjata dan bernafsu mau membunuh pimpinan FPI yang ada di pesawat, pilot pesawat menerbangkan keempat pimpinan FPI ke Banjarmasin. Lalu dari Banjarmasin dengan jalan darat keempat pimpinan FPI dibawa ke Kuala Kapuas dan diterima Bupati. Namun ribuan gerombolan orang yang mengatasnamakan suku Dayak itu mengejar sampai Kuala Kapuas, mengepung rumah Bupati, dan memaksa agar FPI menggagalkan acaranya. Mereka menolak FPI dengan alasan FPI identik dengan anarkis dan kekerasan.
Terhadap peristiwa tersebut Forum Umat Islam (FUI) menyatakan:
1. Mengutuk tindakan gerombolan yang mengatasnamakan suku Dayak yang telah mengepung pesawat dan mengacung-acungkan senjata untuk membunuh empat pimpinan FPI yang ada di dalam pesawat, bahkan mengejar ke Kuala Kapuas untuk mengusir dan hendak membunuh mereka serta membakar rumah/panggung Tabligh Akbar.
2. FPI sebagai anggota FUI adalah ormas Islam yang sah yang dilindungi UU dan berhak beroperasi di seluruh wilayah NKRI, sehingga melarangnya berarti melanggar UU. Alasan bahwa FPI identik dengan anarkis oleh gerombolan anarkis tersebut adalah tidak sah dan batal dengan kelakuan mereka sendiri.
3. Mengutuk para pejabat Pemprov Kalimantan yang berada di balik aksi anarkis gerombolan tersebut yang memiliki agenda politik tertentu berkaitan dengan kezaliman terhadap rakyat dalam sengketa tanah, khususnya di Kabupaten Seruyan.
4. Mengutuk Kapolda Kalimantan Tengah yang gagal menjaga keamanan dan melakukan pembiaran sehingga gerombolan preman bersenjata bebas berkeliaran bahkan masuk bandara. Pembiaran ini mengingatkan kita pada peristiwa pembantaian dan pengusiran puluhan ribu etnis Madura dari Sampit dan seluruh wialayah Kalimantan Tengah sebelas tahun lalu.
5. Mendukung sikap dan langkah FPI yang elegan dalam mengahadapi fitnah tersebut.
6. Meminta semua pimpinan ormas dan lembaga Islam serta semua komponan umat Islam untuk memberikan simpati dan dukungan kepada FPI agar tetap melanjutkan dakwah dan amar makruf nahi munkar di seluruh wilayah NKRI, termasuk Kalimantan Tengah.
Jakarta, Senin 21 Robi’ul Awwal 1433 H / 13 Februari 2012 M.
Forum Umat Islam
Forum Umat Islam
KH. Muhammad Al Khaththath
Sekretaris Jenderal
Sekretaris Jenderal
(siraaj/arrahmah.com)
Di Bandara Palangkaraya, Ribuan Dayak Kafir Kepung
Empat Pimpinan FPI
Palangkaraya (VoA-Islam) – http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/02/11/17709/di-bandara-palangkaraya-ribuan-dayak-kafir-kepung-empat-pimpinan-fpi/
Tadi pagi sekitar pukul 9.35, saat tiba di Bandara Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, empat pimpinan pusat Front Pembela Islam (FPI) dihadang oleh ribuan dayak kafir dengan mengacung-ngacungkan mandau (senjata khas dayak) ke arah Pesawat Sriwijaya Air yang ditumpanginya. Dayak kafir itu memasuki lapangan landasan pesawat tanpa alasan yang jelas.
Kempat Pimpinan Pusat FPI tersebut terdiri dari Ustadz Sobri Lubis (Sekjen FPI), Habib Muchsin Al- Attas (Ketua DPP FPI), Ustadz Awit Masyhuri (Ketua Bidang Dakwah FPI) dan Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman (Panglima Laskar FPI).
Saat dikonfirmasi Voa-Islam, Panglima Laskar FPI Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman menjelaskan, “Tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB kami berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Rencananya, kami hendak menghadiri acara pelantikan pengurus FPI Kalimantan Tengah. Setiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, kami melihat kumpulan massa dayak kafir di dalam pesawat dengan jumlah sangat banyak. Kami lihat, mereka mengacung-ngacungkan mandau sembil berteriak-teriak dengan suara yang tidak jelas,” kata Ustadz Maman.
Melihat ribuan dayak mengacungkan mandau ke arah pesawat yang baru saja mendarat, seluruh penumpang nampak panik. Ketika itu tidak terlihat penjagaan polisi di sekitar Bandara. Sementara itu dayak kafir mulai merangsak maju mendekati pesawat. Dalam kondisi darurat, sang pilot maskapai Sriwijaya Air kemudian berinisiatif, empat pimpinan FPI diminta untuk bertahan di dalam pesawat, sementara seluruh penumpang yang lain dipersilahkan turun.
Penumpang Panik
Tinggal, empat pimpinan FPI (Ustadz Sobri Lubis, Ustadz Maman Suryadi, Habib Muchsin Al-Attas, dan Awith Masyhuri) beserta pramugari dan pilot di dalam pesawat. Demi keselamatan pimpinan FPI tersebut, tak lama kemudian, Pilot langsung memberangkatkan kembali pesawat menuju Banjarmasin. Setiba di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, keempat pimpinan FPI pun selamat dari amukan dayak kafir di Palangkaraya.
"Kalau kami sampai turun, pasti kami sudah dicincang dayak kafir. Tapi, Allah masih melindungi kami semua. Alhamdulillah," kata Ustadz Maman.
Dikabarkan pula, rumah dan panggung di lokasi tempat acara pelantikan FPI di palangkaraya, telah dibakar dan dirusak gerombolan dayak kafir harbi. Hingga saat ini, belum diketahui, apakah ada korban dari pihak tuan rumah yang hendak melakukan pelantikan pegurus FPI Kalteng.
Dari Jakarta, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad Al Khaththath meminta Kapolri untuk segera memberi pengamanan kepada para pimpinan FPI tersebut.
Rencananya, Ustadz Maman beserta ketiga pimpin FPI lainnya akan menuju Sampit untuk melakukan Tabligh Akbar. "Kini kami bermalam di sebuh hotel di Hulu Kapuas, Banjarmasin. Kami minta doanya dari kaum muslimin dan muslimat dimanapun berada, agar kami senantiasa mendapat perlindungan Allah Swt.”
Ustadz Maman menegaskan, FPI tidak akan mundur selangkahpun untuk tetap berdakwah menegakkan agama Allah. Mereka kaum kafir telah nyata-nyata menunjukkan kebenciannya terhadap Islam. Demi Allah, kami siap untuk mengorbankan jihad fi sabilillah menghancurkan kaum kafir yang memusuhi Islam dimanapun berada. Allahu Akbar!!! (Desastian)
Barbar!!! Dayak Kafir Sangat Bernafsu Bunuh Pimpinan FPI
JAKARTA (voa-islam.com) -http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/02/12/17715/barbar-dayak-kafir-sangat-bernafsu-bunuh-pimpinan-fpi/
Peristiwa pengepungan terhadap empat pimpinan FPI yaitu Ustadz Sobri Lubis (Sekjen FPI), Habib Muchsin Al- Attas (Ketua DPP FPI), Ustadz Awit Masyhuri (Ketua Bidang Dakwah FPI) dan Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman (Panglima Laskar FPI) ternyata tidak berhenti di Bandara Tjilik Riwut saja. Warga Dayak kafir yang terporovokasi melanjutkan aksinya menuju kota Kapuas.
Tepatnya, hari Sabtu (11/2/2012) sore hari, delegasi DPP FPI melalui kota Banjarmasin tiba di Kuala Kapuas, malamnya diterima di rumah Bupati Kapuas Ir. H. Muhammad Mawardi, MM. Sehubungan adanya info bahwa puluhan truk mengangkut ratusan warga Dayak Palangkaraya menuju Kapuas, maka Bupati segera menghubungi Gubernur Kalimatan Tengah untuk mencegah hal tersebut, tapi Gubernur Kalteng lepas tangan.
Malam itu, Sabtu (11/02/2012), ratusan warga Dayak kafir Palangkaraya mengepung rumah Bupati Kapuas dengan membawa senjata tajam dan tercium bau minuman keras (miras) sambil berteriak menantang perang.
Malam itu, Sabtu (11/02/2012), ratusan warga Dayak kafir Palangkaraya mengepung rumah Bupati Kapuas dengan membawa senjata tajam dan tercium bau minuman keras (miras) sambil berteriak menantang perang.
Himbauan Kapolres, Bupati dan pimpinan warga Dayak tidak didengar oleh pimpinan maupun massa Dayak kafir yang mabuk dan bernafsu untuk membunuh pimpinan FPI. Pada akhirnya, warga Dayak Muslim Kapuas bersama warga lainnya tetap melanjutkan acara Maulid di Kuala Kapuas, ada pun Delegasi FPI dengan bantuan KODIM setempat meninggalkan lokasi menuju Banjarmasin.
Menurut Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab, Bupati dan Kapolres serta Dandim Kapuas telah bekerja sangat baik, tapi Gubernur Kalteng Agustinus Teras Narang dan Kapolda Kalteng Brigjen. Pol. Damianus Jackie telah menjadi provokator.
Oleh karena itu, Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab menuntut pencopotan terhadap Gubernur dan Kapolda Kalimatan Tengah. Keduanya diduga kuat membiarkan peristiwa pengepungan di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sebagai ekses dari tindakan provokasi terhadap warga Dayak tersebut, rumah anggota FPI Habib Muhri bin Muhammad Bahasyim di Palangkaraya dihancurkan oleh massa.
Oleh karena itu, Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab menuntut pencopotan terhadap Gubernur dan Kapolda Kalimatan Tengah. Keduanya diduga kuat membiarkan peristiwa pengepungan di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sebagai ekses dari tindakan provokasi terhadap warga Dayak tersebut, rumah anggota FPI Habib Muhri bin Muhammad Bahasyim di Palangkaraya dihancurkan oleh massa.
“Copot Gubernur Kalteng dan Kapolda Kalteng! keduannya penjahat kemanusiaan yang telah membiarkan warga Dayak Palangkaraya merusak rumah tokoh Muslim H. Muhri Muhammad Bahasyim dan sejumlah warga Muslim lainnya di kota Palangkaraya, serta membiarkan pengepungan, bahkan masuk landasan Bandara, juga mengepung rumah Bupati Kapuas,” tegas Habib, Ahad (12/02/2012).
Bukan hanya itu, Gubernur dan Kapolda Kalimatan Tengah diduga telah membiarkan rencana dan upaya pembunuhan terhadap Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI). Hal itu terbukti, ketika rapat massa pengacau dan pelepasannya justru muncul dari Komplek Kantor Gubernur Kalteng dengan sepengetahuan Gubernur dan Kapolda Kalteng.
“Gubernur dan Kapolda kalimatan tengah mebiarkan rencana dan upaya pembunuhan terhadap Pimpinan FPI sejak pagi hingga malam. Buktinya, rapat massa pengacau dan pelepasannya justru dari Komplek kantor Gubernur Kalteng dengan sepengetahuan Gubernur dan Kapolda Kalteng. Keduanya juga ditengarai terlibat konflik agraria yang telah merugikan dan menzalimi para petani warga Dayak Seruyan di Kalteng yang saat ini sedang dibela DPP FPI,” Lanjutnya.
Masih kata Habib, salah seorang tokoh Seruyan yang juga anggota DPRD saat ini juga dikabarkan sedang dalam perlindungan DPP FPI di Jakarta karena mau “dikerjai” oleh Gubernur dan Kapolda Kalteng. Direncanakan beberapa hari kedepan, DPP FPI akan mendampingi anggota DPRD tersebut mengadu ke DPR RI dan Komnas HAM serta instansi Pemerintah lainnya. Selanjutnya, Habib Rizieq menyerukan kepada semua pihak untuk terus membela rakyat tertindas. “Ayo, bela rakyat dan ganyang Pejabat jahat!”, tegasnya. [widad/fpi]
“Gubernur dan Kapolda kalimatan tengah mebiarkan rencana dan upaya pembunuhan terhadap Pimpinan FPI sejak pagi hingga malam. Buktinya, rapat massa pengacau dan pelepasannya justru dari Komplek kantor Gubernur Kalteng dengan sepengetahuan Gubernur dan Kapolda Kalteng. Keduanya juga ditengarai terlibat konflik agraria yang telah merugikan dan menzalimi para petani warga Dayak Seruyan di Kalteng yang saat ini sedang dibela DPP FPI,” Lanjutnya.
Masih kata Habib, salah seorang tokoh Seruyan yang juga anggota DPRD saat ini juga dikabarkan sedang dalam perlindungan DPP FPI di Jakarta karena mau “dikerjai” oleh Gubernur dan Kapolda Kalteng. Direncanakan beberapa hari kedepan, DPP FPI akan mendampingi anggota DPRD tersebut mengadu ke DPR RI dan Komnas HAM serta instansi Pemerintah lainnya. Selanjutnya, Habib Rizieq menyerukan kepada semua pihak untuk terus membela rakyat tertindas. “Ayo, bela rakyat dan ganyang Pejabat jahat!”, tegasnya. [widad/fpi]
Waspadalah wahai para mujahidin, banyak kaum kafir yang selalu berusaha membuat kita terpecah belah. simak infonya disni http://transparan.id
BalasHapus