Munarman: Demi Rp 61 Miliar, Kelompok Kafirin & JIL Bernafsu Bubarkan FPI
JAKARTA (voa-islam.com) –
Maraknya gerakan anti Front Pembela Islam (FPI) yang marak belakangan ini, ditengarai didanai oleh asing.
Secara gencar kelompok kafir dan liberal melakukan gerakan anti FPI mulai dari penghadangan hingga upaya pembunuhan para ustadz petinggi FPI.
Berdasarkan temuan FPI, kelompok liberal itu mendapatkan kucuran dana dari para donatur termasuk pihak asing kurang lebih sebesar 61 Miliar. Menurut Ketua DPP FPI Bidang Nahi Munkar, Munarman SH, informasi itu didapat dalam pembicaraan rapat internal di kalangan kelompok liberal dan para pendukungnya.
“Itu dari pembicaraan dalam rapat mereka sendiri, rapat tanggal 10 Februari di Daun Coffee kawasan Taman Ismail Marzuki,” ujar Munarman kepada voa-islam.com, Ahad (19/2/2012).
Menyikapi besarnya dana tersebut, Munarman merasa tidak heran, karena semua itu sudah sunnatullah, di mana orang-orang kafir menafkahkan hartanya untuk menghalangi dakwah.
“Bukankah dalam Al-Qur’an sudah disebutkan, ‘Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi orang dari jalan Allah.’ Jadi tidak usah heran,” jelasnya sembari mengutip Al-Qur'an surat Al-Anfal 36.
Para tokoh kafir dan liberal yang mendapat kucuran dana asing itu, lanjut Munarman, di antaranya adalah Guntur Romli dari kelompok liberal dan Tata yang mewakili Kristen dari Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Di antara oknum-oknum yang terlibat dalam rapat pembubaran FPI dengan mendapatkan kucuran dana 61 Miliar tersebut adalah gembong liberal Guntur Romli dan Tata yang merupakan perwakilan Kristen dari Kalteng,” pungkasnya. [ahmed widad]
Percayalah! Cepat atau Lambat, Kebatilan Pasti Akan Runtuh
JAKARTA (VoA-Islam) – Kezaliman dan kebatilan pasti akan runtuh, meskipun didukung oleh berbagai perangkat kekuasaan yang mapan. Pertarungan antara pendukung kebatilan dan pendukung kebenaran biasanya berlangsung seru dan memakan waktu yang lama, tetapi kemenangan pada akhirnya berada dipihak yang benar.
Demikian ditulis oleh DR. Daud Rasyid, MA dalam bukunya “Reformasi Republik Sakit”. Ustadz Daud Rasyid yang pernah “bermesraan” dengan pemikiran liberalis-sekularis ini menegaskan, kebatilan dengan segera atau perlahan-lahan, pasti akan ambruk dan menjadi catatan hitam dalam sejarah umat manusia. Kecepatan runtuhnya kezaliman dan kebatilan akan bergantung pada kekuatan yang menopang kebenaran sebagai rival kebatilan tadi.
Allah Swt berfirman dalam Al Qur’an: Katakanlah (Ya Muhammad): Telah datang kebenaran dan telah runtuh kebatilan. Sesungguhnya kebatilan pasti akan lenyap.” (QS. Al-Isra: 81).
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw mengatakan:“Kalian harus menegakkan amar ma’ruf nahi munkar atau Allah menurunkan hukuman-Nya kepada kamu, kemudian kamu berdoa kepada-Nya, tetapi do’a itu tidak didengarnya lagi.”(HR. Tirmidzi).
Hampir setiap negeri Muslim selalu berhadap-hadapan oleh dua kubu pemikiran: Kubu Islam dan kubu sekuler. Di negara Arab, utamanya di Mesir, perdebatan dalam bidang pemikiran kadangkala sampai ke tingkat yang serius. Dahulu, ada Ali Abdul Raziq, penulis kitab Al-Islam wa Ushul Al-Hukum. Ia diajukan ke sidang “Dewan Guru Besar Al-Azhar” gara-gara karyanya yang menafikan peran politik Rasulullah Saw.
Ada pula yang dihukum murtad seperti Hasan Hanafi karena karya-karyanya (semisal Min Al Akidah ila Al-Tsawrah) yang melecehkan akidah dan ajaran Islam. Ada pula yang difasakh (dipisah) dengan istrinya seperti Nasr Abu Zeid. Bahkan, ada yang mati tertembak seperti Faraq Foudah. Hal ini membuktikan, betapa sengitnya pertarungan pemikiran di negeri ulama itu.
Bila ditelusuri akar permasalahannya, maka ada kekuatan besar yang bertarung di panggung pemikiran: Islam melawan sekularisme. Bagi kaum liberal, sistem sekulerisme adalah kemajuan dan modernisasi seperti yang diinginkan tuan-tuan mereka dari Barat. Dengan kekuatan media massa, mereka bergerak leluasa untuk menebarkan paham sepilis (sekularisme, pluraslisme dan liberalism).
Tak dipungkiri, semasa Kepemimpinan Gus Dur, paham dan aliran-aliras sesat tumbuh subur, bak jamur di musim hujan. Lihatlah, ajaran Ahmadiyah, Baha’I, Salamullah, Syi’ah, Marxisme, Sepilis, hingga isme-isme lainnya, mendapat kebebasan para era Gus Dur. Jangankan sekularisme, TAP MPR yang melarang berdirinya partai komunis pun ingin dicabutnya.
Terkait paham sepilis, Ustadz Daud Rasyid mengatakan, Islam tidak boleh ditafsirkan semanya dengan mengatasnamakan modernisasi, kebebasan berpikir, apresiasi, dan sejenisnya agar sesuai dengan target dan kepentingan pribadi mereka. Wahyu diturunkan untuk membentuk kehidupan manusia, bukan sebaliknya, wahyu dimodifikasi agar sesuai dengan selera dan kemauan manusia. Manusia harus mendengar apa kata wahyu, bukan wahyu harus mendengar apa maunya manusia.
Seperti diketahui, dalam pandangan kaum sekuler, Islam harus mengikuti perkembangan manusia. Artinya, ajaran-ajaran yang mereka anggap tidak sesuai lagi dan tidak dapat diterapkan pada zaman globalisasi ini harus dihilangkan. Desastian
Awas! Snouck Hurgonje Baru di Sekitar Kita, Ceramah di Taklim-taklim
JAKARTA (VoA-Islam) – Inilah ungkapan seorang titisan Snouck Hurgronje abad 21. Dalam beberapa statusnya di jejaring sosial Facebook, GN (inisial), seorang muallaf bule asal Australia yang sering disebut-sebut ustadz, dan kerap berceramah di majelis-majelis taklim kaum ibu maupun bapak, bernada sangat sinis tentang Front Pembela Islam(FPI) dan Habib Rizieq Syihab.
Dalam statusnya, ia mengatakan, ada banyak laporan rekayasa dan sepihak di media terkait kasus insiden Monas. Menurutnya, FPI tidak 100% selalu benar dan wajib didukung. Dan FPI juga tidak 100% salah dan wajib dibubarkan. Bule itu mengatakan, FPI dipelihara secara khusus oleh polisi supaya bisa digunakan untuk mengancam orang-orang tertentu.
“Saya lebih cenderung tidak peduli pada mereka. Apa yang saya lihat di media adalah mereka main hakim sendiri, dan tidak peduli pada pendapat orang lain,” katanya.
Dengan bodohnya, ia juga mengatakan, Ahmadiyah itu bukan suatu “bahaya” besar dan nyata terhadap ummat Islam secara nasional. Jumlah pengikut mereka bisa dihitung karena saking sedikit. Dan perlu diketahui, bahwa Ahmadiyah bukan satu kelompok, tetapi ada banyak pecahan. Ada yang menganggap bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu hanya seorang wali, sama seperti banyak orang NU bilang Gus Dur adalah wali. Jadi atas itu mereka mau dibunuh tanpa perlu proses pengadilan dulu?
Snouck Hurgronje baru yang kini tinggal di Jakarta ini merekomendasi, kita yang Muslim perlu hati-hati terhadap FPI. Mendukung tidak perlu, dan bergabung dengan orang yang menuntut mereka dibubarkan juga tidak perlu. Tetapi di antara kedua posisi itu, ada banyak hal yang perlu diselediki karena masih belum jelas.
Status yang mendapat komentar pedas dari jamaah facebook ini tak berhenti, keesokan harinya, GN kembali melempar bola panas untuk mengaduk-aduk emosi kaum muslimin di akun FB miliknya. Status kedua, bule usil itu mengatakan, Habib Rizieq akan segera dihujat rame-rame di facebook karena tuduhannya kepada Gubernur Kalteng. Habib pun dituding tidak bertabayun dulu. Ia berharap, Habib akan dihujat sebagai orang JIL, pendukung Yahudi, penyusup, feminis, agen intel asing dan orang yang tidak paham agama. Bule itu mengatakan, habib baru kenal Islam sejak lahir, karena belum mengerti Islam secara baik dan benar.
Agar umat Islam tidak tertipu, kenalilah siapa Snouck Hurgronje baru yang dengan sinis menghujat FPI dan Habib Rizieq Syihab. GN adalah warga asing dari Selandia Baru (& Australia). Lulusan Universitas Griffith, Brisbane, Fakultas Kajian Asia & Fakultas Pendidikan. Masuk Islam tahun 1996, di Jakarta. Sudah 15 tahun menetap di Jakarta, & pindah kerja setiap beberapa tahun. Ia kini masih WNA dan memakai visa. Aktivitas utamanya adalah mengajar bahasa Inggris (tidak aktif). Menulis buku perbandingan agama Islam-Kristen. Belajar agama.
Ia juga memberikan berbagai macam konsultasi seperti agama, muallaf, pendidikan, anak, psikologi anak, kesehatan, parenting, sosial, politik, bisnis, dsb. lewat email, blog, dan pertemuan pribadi. Ceramah sewaktu-waktu (tidak secara rutin). Lalu menulis buku tentang Islam di Indonesia, tentang pendidikan di Indonesia. Membuat buku dan mainan anak, dan membuat produk pendidikan untuk anak (games, dll). Tetap seperti biasa, setiap hari, membahas persoalan agama, pendidikan, sosial, politik, dll, dalam bahasa Indonesia di Blog dan Facebook.
Rupanya si GN sengaja membuat emosi jamaah Facebook meluap-luap. Setelah membuat postingan yang provokatif, lalu ia hapus. Keesokan harinya kembali memancing emosi umat, dan setelah banyak komen, dihapus lagi. Setidaknya ia sudah tiga kali memposting tulisan provokatif dan dihapus. Rupanya ia khawatir, jatidirinya terbongkar, sehingga harus menghapus statusnya.
Mungkin ia lupa, Malaikat sudah mencatat. Catatan itu tak kan ada manusia yang bisa menghapusnya. Subhanallah cara Allah Ta'ala membuka tabir dusta kaum munafiqun. Adapun postingan hadits-hadits, tak lain hanya kedok saja. Kini ia berlindung di balik ketiak mantan Ketua MUI, KH. AMY (inisial). Setelah puas menghujat FPI dan Habib Rizieq, ia mengaku habis ditraktir kiai tersebut.
Harus diakui, umat Islam betul-betul kecewa terhadap media sekuler yang tidak seimbang dalam memberitakan FPI. Kita lelah, Islam (gerakannya) selalu disudutkan, dikerdilkan, karakternya dimutilasi. Ini salah satu alasan banyak orang yang balik cinta dan mendukung FPI Apalagi ditambah dakwah kongkritnya di tempat-tempat bencana, membantu advokasi dan lain-lain, yang hampir tak tersentuh media sekuler.
Mau Tahu Karakter Snouck Hurgronje
Christian Snouck Hurgronje adalah spionase Belanda yang mempelajari Islam dan menyebarkan fitnah di tengah masyarakat Muslim. Dengan menggunakan pengetahuan tentang Islam dan sejarahnya, Snouck menjalankan siasat busuknya untuk mencari kelemahan umat Islam dari dalam.
Di balik ”penelitian ilmiah” itulah, ia melakukan aktivitas spionase, demi kepentingan penjajah dan melanggengkan kekuasaan kolonial. Dengan cara manipulasi, pengkhianatan, dan pura-pura masuk Islam, Snouck berganti nama menjadi Abdul Ghaffar, mempelajari Islam di Mekkah Al Mukarramah, bahkan menunaikan ibadah haji.
Selama di Hijaz, ia berbaur dengan masyarakat Indonesia yang mukim di sana, dan menjalin hubungan erat dengan para ulama Mekkah dan Indonesia, khususnya asal Jawa, Sumatera, dan Aceh. Banyak data-data penting dan informasi yang diperoleh, saat ia memata-matai gerakan anti penjajahan, terutama ihwal rencana para ulama Indonesia yang akan menyerukan jihad melawan Belanda di Tanah Air.
Seperti diketahui, dahulu, musim haji adalah waktu yang tepat berkomunikasi dan saling tukar informasi diantara pemimpin umat dari berbagai belahan dunia. Saat kembali ke Indonesia, Snouck menikahi dua wanita Muslimah, salah satunya anak kiai asal Bandung. Kemudian ia menawarkan diri kepada pemerintah Belanda untuk ditugaskan di Aceh. Yang jelas, banyak informasi yang disuplai Snouck kepada Belanda. Ia membuat laporan panjang yang berjudul ”Kejahatan-kejahatan Aceh”. Laporan ini menjadi acuan dan dasar kebijakan politik dan militer Belanda dalam menghadapi masalah Aceh.
Jaringan intelijen yang dibangun Snouck adalah merangkul mata-mata dari kalangan pribumi, diantaranya ulama Jawa yang membantu pencitraan dirinya sebagai saudara seiman. Ia juga dibantu oleh seorang asisten dari keturunan Arab, yaitu Sayyid Utsman Yahya bin Aqil Al Alawi. Sayyid adalah penasihat pemerintah Belanda dalam urusan Islam dan kaum muslimin.
Snouck lalu merekomendasikan, bahwa yang berada di balik perang dahsyat Aceh dengan Belanda adalah para ulama. Sedangkan tokoh-tokoh formalnya bisa diajak damai dan dijadikan sekutu, karena ia yakin tokoh-tokoh itu hanya memikirkan duniawinya, mengamankan posisinya. ”Islam harus dianggap sebagai faktor negatif karena dialah yang menimbulkan semangat fanatisme agama di kalangan muslimin. Islam membangkitkan kebencian dan permusuhan rakyat Aceh terhadap Belanda,” begitu statemen Snouck. Itulah sebabnya, ia meyakinkan pemerintah Belanda, kekuatan di Aceh bisa ditaklukkan bila ulamanya ”dibersihkan”.
Maka Snouck Hurgronje abad 21 ini (berinisial GN) adalah berupaya memprovokasi umat untuk berhati-hati pada FPI dan Habib Rizieq Syihab. Targetnya adalah mengadu domba sesama kaum muslimin (devide et impera). Ini adalah ungkapan yang sangat jahat. Karena itu umat Islam harus mewaspadai, dan jangan sampai terkecoh. Makhluk ini sangat berbahaya, ia pandai beretorika dan bermulut manis. ***
Kenalilah siapa Snouck Hurgronje baru yang dengan sinis menghujat FPI dan Habib Rizieq Syihab. GN adalah warga asing dari Selandia Baru (& Australia). Lulusan Universitas Griffith, Brisbane, Fakultas Kajian Asia & Fakultas Pendidikan. Masuk Islam tahun 1996, di Jakarta. Sudah 15 tahun menetap di Jakarta, & pindah kerja setiap beberapa tahun. Ia kini masih WNA dan memakai visa. Aktivitas utamanya adalah mengajar bahasa Inggris (tidak aktif). Menulis buku perbandingan agama Islam-Kristen. Belajar agama..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar