Kepala Suku Asmat Masuk Islam, Akan Diikuti Banyak Kaumnya
JAKARTA (VoA-Islam) – Semua mata terpaku pada sosok lelaki berkulit hitam legam dan berperawakan tinggi besar. Dia adalah Kepala Suku Asmat Besar yang Ahad (19/2) kemarin mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Darussalam, Komplek Perumahan Tamansari Persada Raya, Jatibening, Jakarta Timur, pukul 09 pagi. Suasana haru biru jamaah yang hadir menyaksikan moment bersejarah itu, terlihat saat Kepala Suku beserta istri dan anaknya itu mengucapkan syahadat. Takbir pun bergema.
Dipimpin oleh Ketua DKM Darussalam H. Baharuddin Wahab pensyahadatan itu sekaligus diikuti dengan pengukuhan kembali pernikahan mereka secara syariat Islam. Dalam syahadat tersebut, disaksikan oleh Presiden AFKN (Al Faith Kaffah Nusantara) Ustadz Muhamad Zaaf Fadzlan Rabbani Al-Garamatan dan mantan Bupati Fakfak (Papua Barat) Wahidin Puarada. AFKN adalah sebuah lembaga dakwah Islam yang aktif berkiprah di Nuu Waar (Papua) pimpinan Ustadz Fadlan Garamatan.
Umar Abdullah Kayimtel adalah Kepala Suku Asmat besar dari kampong Per, Merauke yang membawahi beberapa kampung besar disekitar pantai. Kepala suku Asmat yang bernama asli Senansius Kayimtel (Kepala Keluarga) itu kemudian berganti nama menjadi Umar Abdullah Kayimtel. Sedangkan istrinya Agnes Atem menjadi Aisyah Khoirunnisa dan anaknya yang masih berusia 12 tahun, Ruben Siwir diganti namanya menjadi Salim Abdullah.
Usai syhadat, DKM Masjid Darussalam memberikan hadiah 3 paket Umroh kepada Kepala Suku Asmat dan keluarganya, dan banyak lagi hadiah serta tanda simpati dari para jamaah Masjid Darussalam. Umar Abdullah yang tidak lancer berbahasa Indonesia, menyatakan motivasinya masuk Islam adalah kurang tenang, kurang tenteram, kurang nyaman dengan agamanya yang lama (Kristen).
Didamping anaknya M. Hatta yang sudah lebih dulu masuk Islam, Umar Abdullah menyatakan akan mengajak keluarganya memeluk Islam, dan bahkan akan mendakwahkan Islam kepada anggota sukunya. Umar Abdullah mempunyai anak 8 orang, dua orang sudah Islam, sisa yang lainnya insya Allah segera menyusul.
Dikatakan Ustadz Fadzlan, Umar Abdullah sudah datang di Jakarta sejak 15 Februari. Menjelang sore, di Terminal Kedatangan 1C Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng nampak ramai. Di antara keramaian itu, kawan-kawan santri AFKN menyambut kedatangan tamu istimewa. Terlebih penyambutan sekitar pukul 16.00 WIB itu dilengkapi spanduk dan tim hadrat (tradisi di kalangan umat Islam Nuu Waar). Spanduk bertuliskan “Selamat Datang Kepala Suku Besar Asmat Umar Abdullah Kayimtel” itu dibentangkan di pagar yang berhadapan dengan pintu keluar terminal sore itu.
Ketika ditanyakan kenapa pensyahadatan mesti dilakukan di Jakarta, ustadz Fadzlan menjelaskan bahwa, kepala suku Asmat sekaligus mau mengunjungi orang-orang Asmat yang ada di pulau Jawa, antara lain di Yogyakarta dan Demak. Ustad Fadzlan yang dijuluki Ustadz Sabubn Mandi itu (karena dakwahnya yang menggunakan sarana sabu mandi) menghimbau seluruh umat Islam jangan bosan memberikan bantuan kepada saudaranya seakidah yang berada di Nuu War atau Papua, baik berupa sabun, shampoo, pakaian layak pakai dan sebagainya.Desastian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar