Enggan meninggalkan Irak, AS perkuat kehadiran militer di Kuwait
Althaf
Selasa, 1 November 2011 16:29:48
WASHINGTON (Arrahmah.com) –
Amerika Serikat berencana untuk memperkuat kehadiran militernya di Teluk setelah penarikan pasukannya dari Irak diumumkan oleh Presiden Barack Obama, New York Times melaporkan Minggu malam (30/10/2011).
Mengutip para pejabat dan diplomat yang tidak ingin disebutkan namanya, surat kabar itu mengatakan keputusan mengenai reposisi ini dapat mencakup pasukan tempur baru di Kuwait untuk menanggapi runtuhnya keamanan di Irak atau konfrontasi militer dengan Iran.
Obama mengumumkan bulan ini bahwa semua pasukan AS akan meninggalkan Irak pada akhir tahun 2011, mengakhiri perang panjang yang menciptakan perpecahan politik yang mendalam dan ‘mengasingkan’ Amerika Serikat dari sekutu-sekutunya.
Setelah hampir sembilan tahun, dengan kematian lebih dari 4.400 tentara AS, puluhan ribu warga Irak, dan pengeluaran ratusan miliar dolar, Obama mengatakan tentara Amerika terakhir akan meninggalkan Irak dengan kemenangan.
Setelah upaya untuk menekan pemerintah Irak agar mengizinkan sebanyak 20.000 pasukan AS untuk tetap di Irak setelah 2011 tidak berhasil, Pentagon sekarang menyusun alternatif lain.
Selain negosiasi mempertahankan kehadiran arena pertarungan di Kuwait, Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal perang angkatan laut lebih banyak melalui perairan internasional di wilayah tersebut.
Pemerintahan Obama juga berusaha untuk memperluas hubungan militer dengan enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC). Amerika Serikat dinilai memiliki hubungan militer bilateral yang cukup erat dengan masing-masing negara. AS berdalih ingin menumbuhkan “arsitektur keamanan” baru bagi Teluk yang akan mengintegrasikan patroli udara dan laut serta pertahanan rudal. (althaf/arrahmah.com)
Polisi Terbiasa Bohongi Publik untuk Tutupi Kesalahan Anggotanya
Jakarta (voa-islam) –
Pasca penembakan Riyadus Sholihin, Humas Polda Jatim mengumumkan kronologi penembakan yang terkesan membohongi publik, karena sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan.Polisi dianggap berlebihan dan cenderung membohongi publik lantaran alasan yang dibuat- buat untuk menutupi perbuatan polisi yang keji itu.
"Penembakan terhadap korban merupakan perbuatan keji, apalagi dengan alasan yang membohongi masyarakat, baik itu masyarakat Ansor mau pun masyarakat umum," kata Mustofa B Nahrawardaya, koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF).
Riyadus Sholihin, yang sehari-harinya sebagai sopir mobil jemputan karyawan PT Ecco Indonesia, penjual tempe dan guru ngaji ini ditembak anggota reskrim Polres Sidoarjo seusai menyerempet seorang anggota polisi. Sholihin kabur karena ketakutan. Namun bisa dihentikan paksa dan langsung ditembak di tempat oleh Briptu Eko Ristanto, anggota polisi asal Porong, Sidoarjo, dan kemudian tewas. Penembakan itu dilakukan saat korban masih dalam posisi duduk di belakang kemudi mobil Carry bernopol W-1499-NW miliknya.
Namun menurut rilis Humas Polda, Sholihin ditembak mati oleh polisi yang mengejarnya, karena diakui melawan petugas saat akan ditangkap. Bahkan dikatakan polisi, korban membawa celurit. Dan korban dikatakan melawan dengan senjata celurit ketika akan diamankan.
"Kebiasaan polisi memberi alasan stereotip, melawan dan ditembak, tidak bisa begitu saja ditimpakan pada setiap orang yang berurusan dengan polisi. Terhadap penjahat, kemungkinan polisi terbiasa memberikan alasan semacam itu. Namun terhadap aktifis ormas Islam, apalagi anggota Ansor, polisi tidak patut melakukannya," jelas Mustofa.
Menurut Mustofa, sudah saatnya polisi menghilangkan kebiasaan buruk dengan menyampaikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat, dan mencoba, sekali lagi mencoba meluruskan informasi agar tidak dituduh bohong.Karena masyarakat sudah tidak bisa dibodohi lagi, jadi kebohongan publik adalah perbuatan yang bodoh.
Kejadian pembunuhan oleh anggota polisi di Sidoarjo, bagaimana pun telah mencoreng korps kepolisian. Kemungkinan peristiwa semacam itu sudah sering terjadi, namun tidak ada pihak yang peduli dan akhirnya tidak pernah terungkap ke publik.
Dengan adanya protes yang besar dari masyarakat, maka polisi harus berbenah diri, dan tidak boleh lagi mengulangi perbuatan memalukan tersebut, baik di Sidoarjo mau pun di kota-kota lain seluruh Indonesia. Untuk itu, Mustofa meminta agar Kapolri jangan mudah puas dan percaya begitu saja atas prestasi semu yang didapat bawahan, karena kadang prestasi tersebut bukan prestasi yang sebenarnya.
Mustofa mencontohkan, sangat banyak kabar penembakan kaki terhadap orang maupun tembak mati terhadap penjahat dengan kronologi dan stereotip yang mirip. "Yang paling penting adalah mencoba tidak berbohong pada masyarakat, agar masyarakat tidak membenci polisi," pungkas Mustofa. (Desastian/dbs)
Situs Arrahmah.com di-hack?
M. Fachry
Rabu, 2 November 2011 09:30:05
JAKARTA (Arrahmah.com) – Situs arrahmah.com di-hack ? Demikian pertanyaan dan sms ke redaksi atas sulit dan tidak bisa diaksesnya situs arrahmah.com beberapa hari ini. Khusus untuk hari ini, Rabu (2/11/2011) para pengunjung arrahmah.com akan langsung diarahkan ke laman facebook agar tetap up date dan bisa saling bertegur sapa. Berikut penjelasan dari divisi TI arrahmah.com terkait sulit dan tidak bisa diaksesnya Situs Berita Dunia Islam dan Jihad Terdepan. Allahu Akbar!
Alhamdulillah, pengunjung arrahmah.com akhir-akhir ini meningkat terus. Redaksi menduga beberapa artikel terbaru dan terupdate tentang tewasnya Moamar Qaddafi, serial mengungkap kesesatannya, dan analisa masa depan Libya menjadi salah satu penyebabnya.
Selain itu, beberapa hari terakhir ini ada percobaan untuk merusak situs arrahmah.com sehingga ketika diakses menjadi berat. Hal ini disebabkan adanya “pengunjung siluman” yang entah apa maksud dan tujuan pastinya ikutan berkunjung ke situs arrahmah.com.
Alhamdulillah, kunjungan dan upaya “pengunjung siluman” tersebut tidak sampai merusak situs arrahmah.com. Untuk menjaga “keamanan” dan segala sesuatunya secara lebih sempurna, maka diadakan proses maintenance dengan penguatan server. Mohon do’a dan support dari para pembaca dan penggemar situs tercinta ini agar besok (Insya Allah) sudah bisa on line kembali menemui para pembaca setianya.
(M Fachry/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar