Sumbang Sepatu Emas ke Palestina, Ronaldo Dikecam Yahudi
Selasa, 22 November 2011
Hidayatullah.com--Christiano Ronaldo, bintang asal Portugal yang saat ini bermain untuk Real Madrid, memberikan sepatu emasnya kepada lembaga amal klubnya dalam rangka membantu anak-anak Palestina.
Qodsna, dikutip IRIB (21/11/2011) kemarin mengabarkan, lembaga amal Real Madrid melelang sepatu emas milik Ronaldo itu hingga 1,4 juta euro. Uang hasil lelang itu akan digunakan untuk membangun sekolah-sekolah bagi anak-anak di Jalur Gaza.
Ronaldo yang pernah menjadi pemain terbaik dunia pada 2008 itu, sebelumnya ketika masih bermain untuk Manchester United, Inggris, dalam sebuah acara mengenakan kafiyeh Palestina dan ia mendapat kecaman hebat dari lobi-lobi Zionis.
Akan tetapi media massa Inggris menyebut aksi Ronaldo itu menunjukkan kepedulian dan solidaritasnya terhadap krisis Palestina dan warga Jalur Gaza.
Lahir di Funchal, Madeira, Portugal, 5 Februari 1985, Christiano merupakan seorang pemain sepak bola Portugal. Ia dapat berposisi sebagai bermain sebagai sayap kiri atau kanan serta penyerang tengah. Saat ini ia bermain untuk tim Spanyol, Real Madrid dan untuk tim nasional Portugal. Sebelum bermain untuk Real Madrid, ia pernah bermain di Sporting Lisboa dan Manchester United.
Pada 1 Juli 2009, ia pindah ke Real Madrid, klubnya saat ini, dengan memecahkan rekor transfer sebesar 80 juta poundsterling, yang menjadikannya sebagai pemain termahal dalam sejarah sepak bola.* Rep: CR-3 Red: Cholis Akbar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
KOMENTAR
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Senin, 14/11/2011 15:21 WIB
Ansor Galang Tanda Tangan Dukungan Pengusutan Penembakan Guru Ngaji
Suparno - detikSurabaya
Sidoarjo - 100 Anggota GP Ansir dan Banser Sidoarjo menggelar aksi penggalangan tanda tangan. Aksi ini dilakukan untuk mendukung pengusutan terhadap kasus penembakan Riyadhus Sholihin, seorang guru ngaji asal Desa Sepande oleh Briptu Eko Ristanto, anggota Satreskrim Polres Sidoarjo.
Aksi galang tanda tangan di atas spanduk sepanjang 15 meter ini digelar di depan Kantor Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Jalan sultan Agung, Senin (14/11/2011).
"Siapa saja yang ikut bertanda tangan di atas kain ini, berarti dia membela kejujuran dan kebenaran," kata salah seorang Banser.
(detiksurabaya/Suparno)
Aksi ini pun mendapat respon dari warga Sidoarjo. Mereka pun tanpa dipaksa turut memberikan tanda tangan di atas kain warna putih yang digelar di atas jalan.
Sementara, Ketua GP Ansor Kabupaten Sidoarjo Agus Ubaidillah mengatakan, jika kedatangannya ke kantor kejari untuk memberikan hasil temuan Tim pencari fakta kasus penembakan Riyadhus Sholihin.
"Kami punya 8 sampai 9 saksi yang harus dimintai keterangan atau kesaksiannya. Juga harus diakomudir," jelas Agus.
Bahkan menurut Agus, tim pencari fakta menemukan bukti yang tidak pernah diungkap polisi, jika Riyadhus Sholihin sempat menolang Briptu Widiarto, polisi yang ditabraknya. "Karena mendapat perlakuan dari teman-teman Briptu Widiarto, maka dia lari," ujar Agus Ubaidillah.
Agus berharap, penegak hukum untuk memproses kasus ini tanpa ada rekayasa. Karena, Ansor akan mengawal kasus penembakan terhadap kadernya hingga tuntas. "Kami mengawal kasus ini bukan mencari popularitas. Kami tidak ingin kasus ini dibiarkan dan terulang," tegasnya.
Kamis, 24/11/2011 11:31 WIB
Briptu Eko Penembak Guru Ngaji Mengaku Menyesal
Zainal Effendi - detikSurabaya
Berkas tahap dua kasus penembakan terhadap guru ngaji, Riyadhus Solikhin yang dilakukan Briptu Eko anggota reskrim Polres Sidoarjo, rencananya dilimpahkan hari ini.
"Ya memang hari ini, tapi jamnya jam berapa saya belum tahu," kata kuasa hukum tersangka, Tri Mulya kepada wartawan di Kejaksaan Tinggi (Kejati), Kamis (24/11/2011).
Tri mengaku jika pihaknya belum menyiapkan pembelaan bagi Briptu Eko. Alasannya, pihaknya masih belum menerima berkas pelimpahan. "Saya masih belum menerima berkas. Karena dari berkas itu akan jadi acuan untuk membuat pembelaan bagi Eko," imbuhnya.
Dia menjelaskan saat ini Briptu Eko sudah mengakui semua kesalahan yang telah dilakukan dan pengakuannya selama ini ternyata dibuat-buat.
"Dia (Eko) sudah menyesal dan mengakui semua. Bahkan sudah meminta maaf pada keluarga korban secara langsung," jelasnya.
Sementara Kasi Penerangan Hukum dan Hukum Kejati, Mulyono ketika dihubungi terpisah enggan mengungkapkan jadwal penyerahan berkas kasus tahap kedua Briptu Eko. "Saya tidak tahu, tapi jamnya juga tidak tahu," ujarnya singkat.
Seperti yang diberitakan, Riyadhus Sholihin tewas ditembak oknum anggota Reskrim Polres Sidoarjo, usai menyerempet seorang polisi di depan GOR Delta Sidoarjo, pada Jumat (28/10/2011) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
(ze/fat)
Senin, 14/11/2011 14:30 WIB
Buntut Penembakan Guru Ngaji
Lima Anggota Reskrim Polres Sidoarjo Juga Dijadikan Tersangka
Zainal Effendi - detikSurabaya
Surabaya - Daftar pelaku pembunuh Riyadhus Sholihin, seorang guru ngaji di Sidoarjo bertambah. Selain menetapkan Briptu Eko sebagai tersangka, Polda Jatim juga menjerat lima anggota reskrim Polres Sidoarjo lainnya.
"Semuanya kita jadikan tersangka, ya 6 orang itu termasuk Eko," tegas Kapolda Jatim, Irjen Pol Hadiatmoko usai upacara HUT Brimob ke-66 di Mapolda Jatim, Senin (14/11/2011).
Meski Polda Jatim menetapkan lima rekan Bripti Eko sebagai tersangka, namun Hadiatmoko enggan mengungkapkan hasil penyidikan. "Kalau hasil penyidikan tidak bisa kita sampaikan. Tapi dasarnya hasil temuan penyidik, semua masukan kita terima, tapi pada prinsipnya mirip-mirip," imbuhnya.
Hadiatmoko juga mengungkapkan jika kelima anggota reskrim itu tidak ditahan. Alasannya, ancaman hukumannya di bawah lima tahun. "Tidak bisa ditahan kan ancaman hukumannya di bawah lima tahun. Ada perwira ada bintara lah. Kalau sekarang kita patuh hukum, orang yang ancaman hukumnya d ibawah lima tahun terus kita tahan, saya akan melanggar HAM saya, ya toh," ungkapnya.
Kapolda Jatim ini menegaskan, jika pihaknya dalam mengungkap kasus penembakan dilakukan secara profesional. Untuk itu, kapolda mempersilahkan pihak lain untuk mengawalnya. Dengan catatan secara profesional.
"Silahkan dikawal tapi bukan dengan cara-cara tidak profesional, ngrusak, ngamuk sok jago, tapi tetap sampaikan ke penyidik kita. Kita tidak akan 1 persen apapun untuk menutup-tutupi yang salah," ujarnya.
Saat ditanya hasil temuan Tim Pencari Fakta dari Ansor yang menemukan jika ada upaya untuk menghilangkan barang bukti? Kapolda kembali enggan menjawabnya dengan detil.
"Ya kira-kira ada yang seperti itu, menghilangkan barang bukti. Mirip-mirip seperti itu, itu hasil penyidikan, saya tidak bisa memberitahukan. Kasusnya kan sudah on the track. Tidak usah semua pihak mencari ini, itu," pungkasnya.
(bdh/bdh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar