Liputan6.com, Teheran: Makanan lezat, dekorasi cantik, dan fasilitas
hiburan super mewah, sepertinya telah menjadi standar dari sebuah
pernikahan agung. Tetapi hal tersebut tidak akan Anda temui di
pernikahan putra kedua Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, Alireza
Ahmadinejad, dengan keponakan syahid Kaveh. Resepsi pernikahan Alireza
yang diselenggarakan beberapa bulan lalu sangat jauh dari kemewahan.
Ini terkuak setelah seorang blogger bernama Javad Matin, yang juga merupakan salah satu undangan keluarga Ahmadinejad, menuliskan pengalamannya menghadiri pernikahan sederhana itu. Menurut pengakuan Matin, kesederhanaan terasa di mana-mana dalam pesta tersebut. Terbukti dari cara tamu dijamu. Hal ini juga bisa dilihat dari mobil yang digunakan untuk mengantar pengantin dan jumlah tamu undangan yang tidak lebih dari 200 orang.
Acara dibuka dengan pengajian yang dilakukan di halaman belakang Beyt atau Istana Kepresidenan. Acara pun dilanjutkan dengan makan malam bersama pengantin pria di ruangan utama bangunan itu dan diakhiri dengan berdoa bersama demi kelanggengan rumah tangga Alireza dan istrinya.
Setelah ditelusuri, pernikahan tersebut ternyata hanya menelan biaya 3,5 juta Toman atau setara dengan Rp 2,9 juta. Meski terbilang sederhana, pernikahan ini berlangsung dengan khidmat dan syahdu.
Meski menjabat sebagai orang nomor wahid di negerinya dan memiliki banyak uang, Ahmadinejad tetap memegang prinsipnya untuk hidup dalam kesederhanaan. Tak terlihat ratusan personel tentara/kepolisian bersiaga, tak ada tutup arus lalu lintas di depan lokasi acara, dan tak ada pula siswa sekolah yang diliburkan demi sebuah acara pernikahan.(DSC/ULF)
padahal kalau sby mau sederhana pasti kita semua respect. ya nggak?
-----------------------
iri hati karena ajarannya udah expired, jadinya ngamuk2.
lebih sedihnya lagi, malu ngakui agamanya di publik.
Ini terkuak setelah seorang blogger bernama Javad Matin, yang juga merupakan salah satu undangan keluarga Ahmadinejad, menuliskan pengalamannya menghadiri pernikahan sederhana itu. Menurut pengakuan Matin, kesederhanaan terasa di mana-mana dalam pesta tersebut. Terbukti dari cara tamu dijamu. Hal ini juga bisa dilihat dari mobil yang digunakan untuk mengantar pengantin dan jumlah tamu undangan yang tidak lebih dari 200 orang.
Acara dibuka dengan pengajian yang dilakukan di halaman belakang Beyt atau Istana Kepresidenan. Acara pun dilanjutkan dengan makan malam bersama pengantin pria di ruangan utama bangunan itu dan diakhiri dengan berdoa bersama demi kelanggengan rumah tangga Alireza dan istrinya.
Setelah ditelusuri, pernikahan tersebut ternyata hanya menelan biaya 3,5 juta Toman atau setara dengan Rp 2,9 juta. Meski terbilang sederhana, pernikahan ini berlangsung dengan khidmat dan syahdu.
Meski menjabat sebagai orang nomor wahid di negerinya dan memiliki banyak uang, Ahmadinejad tetap memegang prinsipnya untuk hidup dalam kesederhanaan. Tak terlihat ratusan personel tentara/kepolisian bersiaga, tak ada tutup arus lalu lintas di depan lokasi acara, dan tak ada pula siswa sekolah yang diliburkan demi sebuah acara pernikahan.(DSC/ULF)
padahal kalau sby mau sederhana pasti kita semua respect. ya nggak?
-----------------------
iri hati karena ajarannya udah expired, jadinya ngamuk2.
lebih sedihnya lagi, malu ngakui agamanya di publik.
Last edited by emak_mu; Today at 18:58..
Istana Pastikan Biaya Pernikahan Ibas-Aliya dari Keluarga
http://sunniy.wordpress.com/2011/11/25/istana-pastikan-biaya-pernikahan-ibas-aliya-dari-keluarga/
Posted on 25 November 2011 by Admin Blog Sunniy Salafy
Jakarta
– Penasihat Panitia Pernikahan Ibas-Aliya yang juga Sekretaris Kabinet
Dipo Alam memastikan bahwa biaya pernikahan putera bungsu Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dengan puteri Menteri Perekonomian Hatta Rajasa
berasal dari keluarga dan tidak menggunakan uang negara.
“Tidak
benar juga biaya pernikahan itu mencapai Rp12 miliar atau Rp20 miliar
seperti yang didesas-desuskan di media dan Internet,” katanya di
Jakarta, Jumat, menepis kabar bahwa pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono
dengan Siti Rubi Aliya Rajasa sangat mewah dengan menghabisan biaya
belasan miliar.
Dipo
Alam mengatakan sebagai seorang presiden, SBY berhak menikahkan
puteranya di Istana Cipanas sebagaimana dulu menyelenggarakan akad nikah
putra sulung Agus Harimurti Yudhoyono dengan artis Annisa Pohan digelar
di Istana Bogor, Jawa Barat. Baru kemudian resepsi perkawinannya
digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (26/11).
Presiden
Yudhoyono, katanya, bahkan tetap menggelar rapat kabinet terbatas di
sela-sela kesibukannya menikahkan puteranya di Istana Cipanas. Saat akad
nikah berlangsung hari Jumat, tidak semua menteri kabinet hadir karena
dilakukan pengaturan ada menteri yang datang pada akad nikah dan ada
menteri yang hadir pada resepsi pernikahan di JCC.
“Ini
supaya pemerintahan dan pekerjaan para menteri tetap berjalan, bahkan
yang datang ke Cipanas pun setelah akad nikah jam 12.00 sudah bisa
bekerja kembali,” katanya.
Presiden
Yudhoyono sendiri yang baru tiba dari kunjungan ke Honolulu, KTT ASEAN
di Bali, tidak ada istirahatnya terus bekerja untuk negara.
SBY
yang tengah melaksanakan kewajibannya sebagai orangtua menikahkan
anaknya pun tetap menjalankan tugasnya dengan berkoordinasi dan
menggelar rapat dengan para menteri dan pejabat lainnya.
“Tidak benar kalau ada yang bilang semua menteri bolos,” tegas Dipo.
Bukan pejabat negara
Mengenai
informasi ada mobil-mobil mewah seperti Mercedes Benz, Lexus, BMW seri
7, Porsche dan Bentley ke Istana Cipanas, Dipo memastikan pasti itu
bukan mobil-mobilnya menteri atau pejabat negara lainnya. “Mungkin itu
mobil undangan lainnya, bukan dari pejabat negara,” katanya.
Resepsi
akad nikahnya sendiri tidak semewah yang digembar-gemborkan, baik dari
upacaranya maupun makanan yang disajikan kepada tamu undangan.
“Memang
ada tari-tarian, tapi itu kan adat pernikahan Palembang. Yang menarinya
juga Aliya, pengantin sendiri, beserta sanak keluarganya. Kain-kain
songket dipakai, itu juga karena ibu Okke Hatta Rajasa adalah Ketua Cita
Tenun Indonesia (CTI) Pusat,” katanya.
Semua
itu, menurut Dipo adalah wajar-wajar saja, karena sahibul hajat
sekaligus juga ingin menunjukkan kepada tamu undangan yang dihadiri para
Duta Besar negara sahabat dan Dirjen UNESCO Irina Bokova.
“Upacara
perkawinan adat dan tari-tarian itu untuk membuktikan bahwa agama dan
seni budaya di Indonesia bisa hidup sejalan berdampingan. Terlebih kita
ingin agar budaya Indonesia seperti angklung, wayang, tari-tarian bisa
diakui dunia lewat pengakuan UNESCO,” kata Dipo.
Mengenai
undangan resepsi pernikahan di JCC yang mencapai jumlah ribuan, Dipo
mengatakan serba salah. “Kalau Presiden tidak mengundang, dibilang
sombong. Kalau mengundang, jadi memang banyak undangannya dibilang
mewah-mewah. Saya kira undangan yang disebar adalah wajar dan tidak
berlebihan,” demikian Penasehat Panitia Pernikahan Ibas-Aliya Dipo Alam.
Hormati Pernikahan Ibas-Aliya, Rapat DPR Digeser
Ary Wibowo | Heru Margianto |
Kamis, 24 November 2011 | 14:57 WIB
|
KOMPAS IMAGES/WIDODO S JUSUF/POOL
Edhie Baskoro Yudhoyono bersanding dengan Siti Rubi Aliya Rajasa
saat bersalaman dengan tamu undangan dalam prosesi akad nikah di Istana
Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2011). Akad nikah kedua
mempelai dilangsungkan dengan tata cara adat Palembang.
TERKAIT:
CIPANAS, KOMPAS.com -
Beberapa kegiatan rapat anggota DPR terpaksa digeser karena sejumlah
anggota dewan menghadiri acara akad nikah putra Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Siti Rubi Aliya Rajasa, putri
Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua
DPR Priyo Budi Santoso seusai menghadiri acara tersebut di Istana
Cipanas, Jawa Barat. "Kebetulan ada rapat kecil yang harus saya pimpin,
tapi saya tunda nanti sekitar jam dua, karena menghormati perhelatan
peristiwa yang agung ini untuk kedua belah pihak" ujar Priyo kepada
wartawan di Istana Cipanas, Jawa Barat, Kamis (24/11/2011).
Priyo
mengakui, penundaan rapat tersebut dilakukannya secara mendadak.
Pasalnya, kata dia, saat memutuskan jadwal rapat tersebut, dirinya belum
mengetahui tanggal pasti akad nikah Ibas dan Aliya.
"Tapi
teman-teman semua sudah setuju. Dan kebetulan adinda Ibas ini juga
adalah anggota DPR, berarti masih anggota kita juga. Makanya kita hadir
di sini," kata Priyo.
Ibas menikahi Aliya dengan mas kawin 100
gram koin emas dan seperangkat alat salat. Undangan yang hadir dalam
acara itu adalah para menteri kabinet, pejabat tinggi lembaga negara,
politisi, dan perwakilan negara-negara sahabat.
Ibas-Aliya Menikah, Sebagian Sekolah di Cipanas Libur
Icha Rastika | A. Wisnubrata |
Kamis, 24 November 2011 | 11:50 WIB
|
:
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Aparat keamanan mengamankan gerbang Istana Cipanas saat akad
nikah Edhie Baskoro Yudhoyono bersama Siti Alya Rubi Rajasa berlangsung,
di Istana Cipanas, Jawa Barat, Kamis (24/11/2011). Putra kedua Presiden
Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, menikahi putri Menteri
Koordinasi Perekonomian, Hatta Rajasa, dengan menggunakan adat
Palembang.
Hal itu diungkapkan Ima, siswi Sekolah Dasar Lokasari, Cipanas. "Iya libur, sehari doang," katanya.
Ima bersama dua orang temannya sekolahnya, Olivia dan Rani memanfaatkan libur sekolahnya hari ini untuk nonton bareng prosesi akad nikah Edhie Bakoro (Ibas) dengan Aliya. Mereka menonton bersama melalui layar besar putih yang dipasang di lapangan rumput seberang Istana.
Berbeda dengan Ima, Olivia, dan Rani yang ditemui di lapangan rumput tersebut mengaku tidak libur sekolah. Dia tampak mengenakan seragam sekolah dasar saat menonton akad nikah Ibas-Aliya.
Menurut Riki, hari ini dirinya hanya masuk setengah hari. "Nggak libur, cuma disuruh masuk siang," tuturnya.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, warga sekitar Istana Cipanas memenuhi lapangan rumput untuk menonton prosesi akad nikah Ibas-Aliya yang digelar mengikuti adat Palembang, Sumatera Selatan itu. Di antara warga yang menonton, banyak terdapat anak-anak. Meskipun ikut menonton, Ima tidak tahu persis apa yang dia tonton. "Mau lihat musik-musik," tutur gadis berkuncir kuda itu.
Siraman Ibas-Aliya, 300 Siswa Diliburkan
Maria Natalia | Heru Margianto |
Senin, 21 November 2011 | 12:01 WIB
Surat edaran Sekolah Alam Cikeas yang meliburkan sekolah terkait
acara pernikahan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro
Yudhoyono (Ibas) dan putri Hatta Rajasa, Siti Rubi Aliya Rajasa.
TERKAIT:
Sebelum itu, pada Selasa (22/11/2011), Ibas akan menjalani prosesi siraman sesuai adat jawa di Cikeas, Jawa Barat. Aliya juga akan menjalani prosesi adat Palembang di kediaman orangtuanya di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.
Mengingat keramaian akan terjadi di sekitar kediaman Presiden Yudhoyono di Cikeas, Selasa besok, pihak panitia pernikahan mengirim surat edaran kepada Sekolah Alam Cikeas. Surat itu berisi permintaan agar pada hari tersebut sekolah alam, baik tingkat taman kanak-kanak maupun sekolah dasar, dengan total 300 anak, diliburkan.
Kepala Sekolah Alam Cikeas Maisya Friana, yang dihubungi Kompas.com, Senin, membenarkan adanya surat edaran permintaan libur satu hari sekolahnya. Friana atau Ana menyatakan, pihak sekolah tak ada masalah dengan permintaan tersebut.
"Memang kami mengiyakan permintaan itu karena alasannya untuk keamanan dan kenyamanan murid-murid dan orangtua juga. Pasti pada hari Selasa itu akan sangat ketat pengamanannya. Siapa pun yang masuk melalui jalan di dekat situ pasti akan diperiksa dan sebagainya. Untuk kenyamanan anak-anak yang masuk dan pulang nantinya, makanya mereka minta (sekolah diliburkan) dan kami mengiyakan," ujar Friana.
Ia menyatakan, sejauh ini tak ada keluhan atau protes dari orangtua murid. "Sampai sejauh ini belum ada orangtua yang komplain. Ya karena itu untuk keamanan orangtua dan anak-anak sendiri. Namanya acara besar. Jadi, enggak ada masalah dengan ini," kata dia.
Nih..."Speaker Khusus" di Pernikahan Ibas-Aliya!
M.Latief | Latief |
Sabtu, 19 November 2011 | 17:45 WIB
|
Dok Harry Kiss
Mulai acara siraman, akad nikah, hingga resepsi pernikahan, yang
terlihat hanya sejumlah speaker berukuran separuh dus mi instan dengan
warna dasar putih dan grill hijau muda ini.
Foto:
TERKAIT:
Speaker seberat 5,5 kg ini
mampu mereproduksi frekuensi dari 35 hz sampai 20 Khz, sehingga secara
teknis kita tak perlu lagi menggunakan subwoofer.
-- Harry Kiss
Mungkin, Anda akan terkejut jika hadir dalam rangkaian prosesi pernikahan putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan putri dari Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu. Mulai acara siraman, akad nikah, hingga resepsi pernikahan, Anda akan mendapati sejumlah speaker berukuran separuh dus mi instan dengan warna dasar putih dan grill hijau muda. Nyaris, tak ada boks-boks pengeras suara besar di sudut-sudut ruangan.
Ya, speaker itu bernama V8-Aliya, seri terbaru dari produksi V8Sound.com. Pengeras suara ini ternyata buatan lokal, karya Harry Kiss, yang terkenal dengan ukuran mini ini, namun memiliki kekuatan suara maksimal.
Harry mengaku mendapat kepercayaan langsung dari Presiden SBY untuk menangani seluruh pekerjaan sound system, mulai dari acara siraman pada Selasa (22/11/2011), akad nikah di Istana Cipanas, Kamis (24/11/2011), serta resepsi pernikahan Ibas dan Aliya yang akan berlangsung Sabtu (26/11/2011) pekan depan.
Ia menuturkan, cerita bermula saat rapat panitia pernikahan Ibas-Aliya, di Istana Cipanas, September 2011 lalu. Harry menyampaikan kepada Presiden, bahwa dirinya akan membuatkan speaker khusus untuk pernikahan tersebut.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Ternyata gayung memang bersambut, karena Presiden SBY lantas menanggapi positif usulannya itu.
"Bagus, bagus. Silakan, coba Anda buat," tutur Harry menirukan ucapan Presiden kala itu.
Harry pun mulai bekerja. Ia mendesain dan memproduksi speaker tersebut di pabriknya di Surabaya.
Untuk kebutuhan tersebut, ia secara khusus mendatangkan kayu dari Rusia. Agar mendapatkan kualitas terbaik, kayu asal Rusia ini ditebang saat suhu udara minus 40 derajat, lalu dibuat plywood untuk boks speaker. Boks lalu dicat putih mengkilat seperti warna piano dan tahan gores.
"Setelah prototype-nya jadi dan diuji coba, saya bersyukur karena hasilnya sangat baik dari segi kualitas audio maupun bentuknya. Selain menghasilkan suara sekelas speaker high end, speaker ini juga ternyata juga tahan hujan," kata Harry kepada KOMPAS.com, Sabtu (19/11/2011).
"Dan, cocok dengan namanya, Aliya, yang dalam bahasa Arab artinya adalah 'tinggi', sehingga saat kualitas output mendekati speaker kelas tinggi (high end speaker). Terus terang, saya hanya bisa bersyukur kepada Allah SWT," ucapnya.
Cantik dan jernih
Speaker kecil ini pun kemudian diberinya nama V8-Aliya. Tampilannya cantik dengan warna dasar putih dan grill hijau muda, yang tak lain warna kesukaan Aliya.
"Yang mencengangkan adalah respon frekuensinya. Speaker seberat 5,5 kg ini mampu mereproduksi frekuensi dari 35 hz sampai 20 Khz, sehingga secara teknis kita tak perlu lagi menggunakan subwoofer," jelasnya.
Namun, untuk menambah tebal suara bass (subwoofer), lanjut Harry, ia juga merancang speaker khusus lainnya, yakni speaker V8-iBass.
"Maka, saya kawinkan antara dua speaker ini, yaitu V8-iBass dan V8-Aliya," kelakar Harry.
Sepintas saja melihat bentuknya, speaker ini dilihat dari sisi manapun memang tampak cantik. Apalagi suaranya, jernih.
Harry mengaku bersyukur, speaker besutannya itu, V8-Aliya dan iBass, akan digunakan di seluruh rangkaian acara akad nikah, mulai dari panggung utama, pelaminan, media centre, ruang akad nikah di Paviliun Yudistira, hingga di seluruh kawasan Istana Cipanas.
Selain itu, dua jenis speaker yang memang dibuat Harry secara khusus untuk pernikahan Ibas dan Aliya ini juga akan digunakan untuk acara keluarga di kediaman keluarga SBY di Cikeas dan kediaman keluarga Hatta Rajasa di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan. Dan, tentu saja, lanjut Harry, ia mengaku semakin bangga karena produk lokalnya ini juga akan "hadir" di acara resepsi pernikahan Ibas-Aliya di Balai Sidang Senayan, Jakarta, Sabtu, pekan depan.
Istana: Pernikahan Ibas-Aliya Perhelatan Sakral Dua Budaya
| Heru Margianto |
Senin, 7 November 2011 | 15:43 WIB
|
RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN
Edhie Baskoro Yudhoyono dan Aliya Rajasa.
TERKAIT:
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrian Pasha, mengatakan, akad nikah kedua calon mempelai akan dilakukan pada 24 November 2011 di Istana Cipanas, Jawa Barat. Sementara resepsi pesta pernikahan akan diadakan di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta pada 26 November 2011.
"Panitia telah dan masih terus bekerja. Sudah hampir semua persiapan. Sudah detail persiapan dan sudah dilaporkan (kepada Presiden SBY)," kata Julian di Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (7/11/2011).
Menurut Julian, untuk menuju hari pernikahan, sejumlah proses pranikah telah dilaksanakan. Namun, Julian tidak menjelaskan proses bagaimana yang dimaksud.
"Ini merupakan perhelatan adat yang sakral dan tentu baik untuk diikuti atau dilihat sebagai pencerahan budaya, dua budaya Palembang dan Jawa. Anda ingin tahu kan bagaimana filosofinya?" tanya Julian.
Seperti diketahui, pernikahan dua insan ini disebut-sebut sebagai pesta pernikahan yang akan mendapat sorotan publik. Hal ini karena kedua mempelai merupakan anak petinggi besar di negara ini.
Edhie Baskoro Yudhoyono, atau biasa disapa Ibas, merupakan anak bungsu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Sementara Aliya merupakan putri Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
SBY berasal dari Jawa, sedangkan Hatta merupakan tokoh asal Palembang, Sumatera Selatan. Disebut-sebut pernikahan ini akan memadukan dua adat, yaitu Jawa dan Palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar