27 Perang di Zaman Nabi Muhammad SAW (1)
http://duniatimteng.com/27-perang-di-zaman-nabi-muhammad-saw/
27 Perang di Zaman Nabi Muhammad SAW
Ibnu Hisyam dalam as-Sirah an-Nabawiyah menyatakan ada 27 peperangan yang terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW.
Peperangan tersebut terjadi dalam fase
Madinah (10 tahun). Maka dapat disimpukan bahwa rata-rata Nabi Muhammad
SAW berperang 2,7 kali setahun atau sekitar 4 bulan sekali.
Bisa dibayangkan bagaimana sibuknya
beliau mempersiapkan fisik, perbekalan dan strategi perang kaum muslimin
pada zaman itu. Padahal Nabi dan kaum muslimin juga harus berdakwah,
berdagang, berkebun, membangun masyarakat dan aktivitas lainnya.
Islam mengajarkan perang yang penuh adab dan akhlak, bukan membunuh membabi buta, penuh dendam dan kezaliman.
Berikut peperangan di zaman Nabi Muhammad SAW:
1. Perang Waddan atau Perang al-Abwa.
- Waktu : Shafar 2H/623 M
- Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
- Jumlah Muslim : 70 orang (muhajirin)
Serombongan kafilah Quraisy Mekah
melewati wilayah Waddan. Sebelumnya, orang-orang kafir Quraisy telah
mengobarkan peperangan terhadap umat Islam sejak awal kedatangan Islam
dan mereka mengambil harta kaum muhajirin dengan cara yang zalim.
Rasulullah SAW yang mengetahui mereka
melewati wilayah Madinah pun mencegat mereka. Tidak terjadi kontak fisik
dalam peristiwa ini. Terjadi perjanjian damai antara Rasulullah dengan
Amr bin Makhsyu adh-Dhamiri.
2. Perang Buwath
- Waktu : Rabiul Awal tahun 2 H/623 M
- Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
- Jumlah Muslim : 200 orang
- Jumlah Musuh : 100 orang dipimpin oleh Umayyah bin Khalaf
Jalannya Perang:
Mengetahui pergerakan Rasulullah SAW dan pasukannya, orang-orang Quraisy pun mempercepat langkah mereka dan melewati jalan yang tersembunyi untuk menghindari cegatan kaum muslimin. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.
Mengetahui pergerakan Rasulullah SAW dan pasukannya, orang-orang Quraisy pun mempercepat langkah mereka dan melewati jalan yang tersembunyi untuk menghindari cegatan kaum muslimin. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.
3. Perang Safwan atau Perang Badar I
- Waktu : Rabiul Awal tahun 2 H
- Lokasi : Madinah
- Jumlah Muslim : 70 orang
Jalannya Perang:
Dilatarbelakangi oleh tindakan Kirz bin
Jabir al-Fahri yang menyerang peternakan penduduk Madinah. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 70 orang sahabatnya untuk
menghadapi pembuat onar ini. Sesampainya di daerah Safwan, Nabi tidak
menemukan mereka.
4. Perang Usyairah
- Waktu : Jumadil Akhir tahun 2 H
- Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
- Jumlah Muslim : 150 orang sahabatnya menghadang kafilah Quraisy
Jalannya Perang:
Tidak terjadi kontak senjata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan ikatan perjanjian damai di jalur kafilah dagang itu dengan kabilah Bani Mudlij dan sekutu-sekutu Bani Dhamrah.
Tidak terjadi kontak senjata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan ikatan perjanjian damai di jalur kafilah dagang itu dengan kabilah Bani Mudlij dan sekutu-sekutu Bani Dhamrah.
5. Perang Badar II
- Waktu : Ramadhan tahun 2 H
- Lokasi : Badar
- Jumlah Muslim : 313
- Jumlah Musuh : 1000
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 313 orang kaum
muslimin menghadapi 1000 orang-orang Mekah dibawah pimpinan Abu Jahal.
Sama seperti aksi militer sebelumnya, perang ini dilatarbelakangi
pencegatan kafilah dagang Quraisy.
Namun upaya pencegatan itu diketahui
oleh pihak Quraisy sehingga mereka meminta bantuan kepada kaumnya di
Mekah. Mekah pun mengelurkan orang-orang terbaik mereka dengan
persenjataan lengkap.
Dalam perang ini, 22 orang sahabat Nabi
gugur sebagai syuhada. Di pihak musyrikin Mekah 70 orang tewas dan 70
lainnya terluka. Perang ini pun dimenangkan oleh kaum muslimin.
6.Perang Bani Qainuqa’
- Waktu : 2 H
- Lokasi : Madinah.
Jalannya Perang:
Bani Qainuqa’ adalah nama kabilah Yahudi
yang tinggal di Madinah. Rasulullah memerangi mereka pada bulan Syawal
tahun 2 H. Peristiwa ini dilatarbelakangi peghkhianatan Yahudi atas
perjanjian damai yang telah mereka sepakati dengan kaum muslimin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengepung perkampungan mereka selama 15 hari. Akhirnya mereka pun
menyerah dan diusir dari Madinah.
7. Ketujuh: Perang Bani Sulaim
- Waktu : 2 H
- Lokasi : Madinah
- Jumlah Muslim : 200
Jalannya Perang:
Tidak sampai 7 hari setelah tiba di
Madinah dari Perang Badar, Rasulullah berangkat menuju Bani Sulaim
dengan membawa 200 orang pasukan. Keberangkatan Rasulullah ini
dikarenakan Bani Ghathafan dan Bani Sulaim yang bersekutu memerangi
Madinah.
Sesampainya di Qarqaratu al-Kidr, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menjumpai sekutu tersebut karena
mereka telah melarikan diri setelah melihat pasukan kaum muslimin.
8. Perang as-Suwaiq
- Waktu : 2 H
- Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
- Jumlah Muslim : 200
- Jumlah Musuh : 200 pimpinan Abu Sufyan
Jalannya Perang:
Perang dilatarbelakangi kemarahan orang-orang Mekah karena kekalahan mereka di Badar.
Abu Sufyan bernadzar tidak akan
membiarkan air menyentuh kepalanya karena junub sebelum ia memerangi
Nabi Muhammad. Lalu ia membawa 200 orang penunggang kuda dari kaum
Quraisy menuju Madinah. Di Madinah, mereka bermalam di rumah seorang
Yahudi dari Bani Nadhir yang bernama Salam bin Misykam. Dari sana ia
memata-matai kondisi malam hari Kota Madinah.
Abu Sufyan memerintahkan beberapa orang
untuk keluar mengawasi keadaan. Lalu mereka membunuh salah seorang
Anshar. Kabar ini sampai kepada Nabi, beliau pun menyiapkan pasukan dan
mengejar orang-orang Quraisy tersebut. Namun beliau tidak berhasil
menemukan mereka.
9. Perang Dzi Amr atau Perang Ghathafan
- Waktu : 3 H
- Lokasi : Madinah
- Jumlah Muslim : 450
Jalannya Perang:
Nabi memimpin 450 orang sahabatnya
menghadapi orang-orang Ghathafan dari Bani Tsa’labah bin Muharib yang
hendak menyerang Madinah.
Dalam perjalanan Rasulullah mengejar
orang-orang Ghathafan, beliau kehujanan lalu melepas pakaiannya dan
menjemurnya. Saat beliau sedang duduk istirahat, datanglah seorang
laki-laki yang bernama Du’tsur bin al-Harits mengacungkan pedang ke
kepala Rasulullah.
Ia berkata, “Siapa yang akan
menghalangimu dariku sekarang?” Maksudnya, siapa yang akan menolongmu
dari pedangku. Dengan tenang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “Allah.” Lalu ia pun tergetar dan jatuhlah pedang dari
tangannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil pedang tersebut
dan berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku?” Ia menjawab, “Tidak
ada seorang pun.” Kemudian ia mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah itu Du’tsur datang menemui
kaumnya dan mendakwahkan Islam kepada mereka. Peristiwa ini pun berakhir
tanpa kontak senjata.
——————–Bersambung ke Bagian 2
(15348)
27 Perang di Zaman Nabi Muhammad SAW (2)
27 Perang di Zaman Nabi Muhammad SAW (bagian 2)
Artikel sebelumnya: Perang di Zaman Nabi, Di sini
10. Perang Uhud
- Waktu : Syawal 3 H
- Lokasi : Gunung Uhud (lokasi di utara Madinah, tinggi: 350 m, panjang: 7 Km, dan lebar: 3 Km)
- Jumlah Muslim : 650 pasukan infantri dan 200 pasukan dengan kendaraan
- Jumlah Musuh : 3000 orang musyrik pimpinan Abu Sufyan
Jalannya Perang:
Ada beberapa faktoryang melatar-belakangi perang ini;
a. Faktor agama:
Orang-orang musyrikin merapatkan barisan
mereka. Mereka mengeluarkan harta untuk menghalangi manusia dari jalan
Allah, mencegah orang-orang untuk memeluk Islam, dan berupaya menyerang
Madinah.
b. Faktor sosial:
Orang-orang Mekah adalah orang yang
dihormati di kalangan Arab. Apa yang terjadi di Badar telah
mempermalukan dan merendahkan kedudukan mereka. Perang Uhud sekaligus
menjadi momen balas dendam mereka atas tewas tokoh-tokoh Quraisy di
Badar.
c. Faktor ekonomi:
Kafilah dagang Quraisy mulai terancam
ketika melewati jalur perdagangan yang dulu biasa mereka lewati dengan
aman. Sekarang, wilayah-wilayah tersebut menjadi bagian dari wilayah
negara Islam Madinah atau bertetanggaan. Mereka sadar, sewaktu di Mekah
dulu mereka telah merampas harta yang menjadi hak kaum muslimin dan umat
Islam pasti akan menuntut hak mereka itu.
d. Faktor politik:
Mengembalikan superioritas Mekah di tanah Arab.
Perang Uhud berakhir dengan kekalahan di
pihak umat Islam. 70 orang dari mereka gugur di medan pertempuran dan
40 orang sahabat terluka, termasuk Nabi Muhammad SAW.
Sementara di pihak kaum musyrikin 30 orang tewas.
Sementara di pihak kaum musyrikin 30 orang tewas.
11. Perang Hamraul Asad
- Waktu : 3 H
- Lokasi : Hamraul Asad
- Jumlah Muslim : 540
- Jumlah Musuh : 970
Jalannya Perang:
Perang ini adalah kelanjutan dari Perang
Uhud. Keesokan harinya dalam keadaan terluka, Nabi SAW memimpin 540
sahabat untuk menghadapi 970 orang musyrik yang dipimpin oleh Abu
Sufyan.
Perang ini terjadi karena Rasulullah
khawatir orang-orang Mekah yang tengah naik moralnya karena memenangkan
Perang Uhud, akan melanjutkan ambisi mereka dengan menyerang Madinah.
Apa yang dikhawatirkan Rasulullah pun benar adanya. Orang-orang Mekah tengah bergerak menuju Madinah. Mereka sangka Rasulullah dan para sahabatnya tengah terpuruk mentalnya dan lemah kondisinya, karena sebagian sahabat terluka di Uhud.
Apa yang dikhawatirkan Rasulullah pun benar adanya. Orang-orang Mekah tengah bergerak menuju Madinah. Mereka sangka Rasulullah dan para sahabatnya tengah terpuruk mentalnya dan lemah kondisinya, karena sebagian sahabat terluka di Uhud.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak
senjata, karena orang-orang musyrikin Mekah lari ketakutan mendengar
kabar tentang kedatangan Rasulullah dan pasukannya.
12. Perang Bani Nadhir
- Waktu : Rabiul Awal tahun 4H
- Lokasi : perkampungan Bani Nadhir
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin pasukannya
mengepung perkampungan Bani Nadhir karena orang-orang Yahudi ini
mengingkari perjanjian damai dengan Rasulullah.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak
senjata, Yahudi Bani Nadhir menyerah. Akhirnya mereka diusir dari
Madinah. Mereka memilih bergabung dengan kabilah Yahudi lainnya di
Khaibar.
13. Perang Badar III
- Waktu : bulan Dzul Qa’dah tahun 4 H
- Lokasi : Zharan atau Asfan
- Jumlah Muslim : 1500 pasukan infantri dan 10 pasukan dengan berkendara
- Jumlah Musuh : 2000 infantri dan 50 pasukan berkendara pimpinan Abu Sufyan.
Jalannya Perang:
Orang-orang Mekah datang untuk menyerang
Madinah. Ketika sampai di wilayah Zharan atau Asfan, Rasulullah
mengetahui kedatangan mereka, maka beliau pun menyiapkan pasukan untuk
menghadang mereka. Abu Sufyan yang mengetahui kesiapan kaum muslimin pun
kembali dan mengurungkan penyerangan.
14. Perang Dumatul Jandal
- Waktu : Rabiul Awal tahun 5H
- Lokasi : Dumatul Jandal ( dekat Syam).
- Jumlah Muslim : 1000
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 1000 orang sahabatnya
menghadapi kabilah-kabilah musrik di wilayah Dumatul Jandal, sebuah
daerah dekat wilayah Syam.
Perang ini dilatar-belakangi oleh
kabilah-kabilah musyrik di Dumatul Jandal yang melakukan perampokan bagi
orang yang melewati daerah mereka dan menggalang kekuatan untuk
menyerang Madinah.
Para ahli sejarah berselisih apakah terjadi kontak senjata pada perang ini atau tidak. Ibnul Jauzi dalam Tarikh al-Muluk wa al-Umam menyatakan terjadi kontak senjata. Sedangkan Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, menukil dari Ibnu Ishaq berpendapat tidak terjadi kontak senjata.
Ash-Shalabi dalam karyanya Shalahuddin al-Ayyubi wa Juhuduhu fi Qaadha ala ad-Daulah al-Fatimiyah wa Tahriri Baitil Maqdis
mengatakan inilah kontak pertama umat Islam dengan orang-orang Salib
(orang Nasrani). Karena Dumatul Jandal dekat wilayah Syam yang dikuasai
Romawi yang berama Nasrani.
15. Perang Bani Musthaliq
- Waktu : Sya’ban tahun 5H
- Lokasi : daerah Muraisi’
- Jumlah Muslim : 700 pasukan infantri dan 30 pasukan berkuda
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 700 pasukan infantri
dan 30 pasukan berkuda menghadapi orang-orang Bani Musthaliq yang
dipimpin oleh al-Harits bin Abi Dharar.
Sebab terjadinya perang ini adalah
orang-orang Bani Musthaliq berencana menyerang kaum muslimin. Nabi
mengutus Buraidah bin al-Hashib untuk menanyakan kepada al-Harits
tentang pernyataan perang tersebut.
Dan berita tersebut benar sebagaimana
adanya. Nabi pun dengan cepat merespon hal itu dengan terlebih dahulu
melakukan penyerangan. Perlu diketahui, Bani Musthaliq adalah sekutu
Mekah saat Perang Uhud.
Perang ini dimenangkan oleh kaum
muslimin dengan satu orang sahabat gugur di medan jihad. Sementara 10
orang dari Bani Musthaliq tewas dan sisanya menjadi tawanan.
16. Perang Ahzab / Khandaq
- Waktu : Syawal tahun 5H
- Lokasi : Zharan atau Asfan
- Jumlah Muslim : 3000
- Jumlah Musuh : 10.000 orang pimpinan Abu Sufyan bin Harb
Jalannya Perang:
Perang Ahzab adalah perang melawan
sekutu orang-orang musyrik Mekah, musyrik luar Madinah, dan dibantu oleh
Yahudi. Mereka semua secara serentang melakukan penyerangan terhadap
Kota Madinah.
Perang ini dipicu oleh beberapa orang
Yahudi Madinah yang menyeru Mekah dan kabilah-kabilah musyrik lainnya
untuk bersekutu menginvasi Madinah.
Mengetahui kabar yang sangat berbahaya
ini, kaum muslimin atas usul Shahabt Salman al-Farisi membangun parit
(Arab: Khandaq) sebagai benteng pertahanan dari serangan sekutu besar
ini.
Walaupun dikepung dan diserang selama
satu bulan, kaum muslimin berhasil bertahan. Musuh pun kembali dengan
tangan hampa, tanpa kemenangan.
17. Perang Bani Quraizhah
- Waktu : Dzul Hijjah tahun 5H
- Lokasi : Madinah
Jalannya Perang:
Saat Rasulullah membersihkan diri
sepulangnya dari Perang Ahzab, Malaikat Jibril datang menemui beliau dan
mengatakan, “Apakah engkau sudah meletakkan senjata? Demi Allah, kami
para malaikat masih memanggul senjata-senjata kami. Keluarlah menuju
mereka”. Rasulullah bertanya, “Kepada siapa?” “Kesana”. Kata Jibril
menunjuk kea rah perkampungan Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pun berangkat menuju Bani Quraizhah (HR. Bukhari).
Yahudi Bani Quraizhah memiliki peran
sentral atas terkepungnya kaum muslimin selama 1 bulan dalam Perang
Ahzab. Merekalah yang melobi orang-orang musyrik untuk menyerang
Madinah, padahal Bani Quraizhah telah mengadakan perjanjian damai dengan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Perang ini berakhir dengan kemenangan
kaum muslimin. Dari pihak kaum muslimin gugur 4 orang sahabat dan 200
lainnya luka-luka. Sementara dari 400 orang Yahudi ada yang tewas da
nada pula yang ditangkap.
18. Perang Bani Lihyan
- Waktu : Rabiul Awal tahun 6 H
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 200 orang sahabatnya menghadapi Bani Lihyan yang membunuh 10 orang sahabat Rasulullah.
Mendengar kedatangan Nabi SAW, orang-orang Bani Lihyan pun lari.
Mendengar kedatangan Nabi SAW, orang-orang Bani Lihyan pun lari.
19. Perang Dzi Qard atau al-Ghabah
- Waktu : Rabiul Awal tahun 6 H
- Jumlah Muslim : 500
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 500 orang sahabatnya
menghadapi Uyainah bin Hishn al-Fazari bersama pasukan berkuda dari
orang-orang Ghathafan. Pasukan ini menyerang peternakan Rasulullah dan
membunuh seorang dari Bani Ghifar dan menawan istrinya.
Orang-orang Ghathafan ini pun pergi
melarikan diri. Dan akhirnya sang wanita tawanan berhasil datang kepada
Nabi SAW dengan selamat.
————————-
Bersambung ke Bagian 3
27 Perang di Zaman Nabi Muhammad SAW (3)
http://duniatimteng.com/27-perang-di-zaman-nabi-muhammad-saw-3/
27 Perang di Zaman Nabi Muhammad SAW (3)
Artikel sebelumnya: 27 Perang di Zaman Nabi Muhammad SAW (2)
20. Perang Hudaibiyah
- Waktu : Dzul Qa’dah tahun 6 H
- Lokasi : Hudaibiyah-Mekah
- Jumlah Muslim : 1400
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW bersama 1400 orang
sahabatnya hendak menunaikan umrah. Sesampainya di Hudaibiyah mereka
dihalangi oleh orang-orang Quraisy. Lalu terjadilah perjanjian damai
Hudaibiyah.
21. Perang Khaibar
- Waktu : Muharam tahun ke-7 H
- Lokasi : Khaibar
- Jumlah Muslim : 1400 orang pasukan infantri dan 20 pasukan berkendara
- Jumlah Musuh : 10.000 orang Yahudi Khaibar
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 1400 orang
pasukan infantri dan 20 pasukan berkendara menghadapi 10.000 orang
Yahudi Khaibar yang dipimpin oleh Kinanah bin Abi al-Haqiq.
Sebelumnya, orang-orang Yahudi telah
memerangi umat Islam pada Perang Uhud dan Ahzab. Kemudian dari Khaibar,
mereka berencana menyerang Madinah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
pun mendahului rencana mereka. Dan Allah memberikan kemenangan kepada
kaum muslimin.
Dalam perang ini, 50 orang sahabat Nabi terluka dan 18 gugur di medan tempur. Sementara dari pihak Yahudi 93 orang tewas.
22. Perang Wadi al-Qura
- Waktu : Muharam tahun ke-7 H
- Lokasi : Wadi al-Qura
- Jumlah Muslim : 1382
Jalannya Perang:
Setelah tuntas menghadapi Yahudi di
Khaibar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 1382 orang
sahabatnya menghadapi Yahudi Wadi al-Qura. Perang ini berakhir dengan
kemenangan kaum muslimin dan 11 orang Yahudi tewas.
23. Perang Dzatu ar-Riqaq
- Waktu : Muharam tahun ke-7 H
- Lokasi : Khaibar
- Jumlah Muslim : 400 orang
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 400 orang
sahabatnya menghadapi pasukan sekutu orang-orang musyrik dari Bani
Ghathafan, Bani Muharib, Bani Tsa’labah, dan Bani Anmar.
Perang ini dilatar-belakangi oleh seruan
Bani Ghathafan kepada sekutu-sekutunya untuk berangkat menyerang umat
Islam di Madinah. Namun, setelah mengetahui kaum muslimin telah bersiap
meladeni mereka, mereka pun lari dan tercerai-berai.
24. Penaklukkan Kota Mekah (Fathu Makkah)
- Waktu : Ramadhan tahun 8 H
- Lokasi : Mekah
- Jumlah Muslim : 10.000 orang
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 10.000 orang
sahabatnya untuk menyerang Mekah yang telah membatalkan perjanjian damai
di Hudaibiyah. Mekah memerangi Bani Bakr yang merupakan sekutu Nabi
dalam perjanjian tersebut.
Peristiwa ini berakhir dengan
menyerahnya orang-orang Mekah. Akhirnya, setelah 8 tahun berpisah,
Rasulullah kembali menginjakkan kaki beliau di tanah kelahirannya
tersebut.
25. Perang Hunain atau Perang Hawazin
- Waktu : Syawal tahun 8 H
- Lokasi : Khaibar
- Jumlah Muslim : 12.000 orang
Jalannya Perang:
Kaum muslimin memiliki pasukan yang
begitu besar, karena orang-orang Mekah telah menjadi bagian dari
keluarga kaum muslimin. Saat itu, Rasulullah memimpin 12.000 sahabatnya
untuk menghadapi sekutu orang-orang Hawazin, Tsaqif, Bani Muiz, Bani
Hilal, dll.
Perang ini dilatar-belakangi
kekhawatiran orang-orang Hawazin setelah mendengar umat Islam
menaklukkan Mekah. Setelah Mekah jatuh, mereka menyangka kaum muslimin
akan memerangi mereka. Mereka pun menyiapkan pasukan untuk menyerang
umat Islam terlebih dahulu. Mendengar kabar tersebut Rasulullah mengirim
mata-matanya menuju Hawazin dan akhirnya beliau siapkan 10.000 pasukan
yang ikut bersama beliau dalam penaklukkan Mekah ditambah 2000 pasukan
dari Mekah.
Kaum muslimin berhasil memenangkan
pertempuran ini. Namun karena kecerobohan kaum muslimin di awal perang,
mereka menderita kerugian yang cukup besar dengan 6 orang gugur di medan
perang dan 6000 lainnya terluka.
Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah SWT;
لَقَدْ
نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ
أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ
عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
“Sesungguhnya Allah telah menolong
kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah)
peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya
jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu
sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian
kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.” (QS. At-Taubah: 25)
Sementara dari pihak orang-orang musyrik 71 orang tewas terbunuh.
26. Perang Thaif
- Waktu : Syawal tahun 8 H
- Lokasi : Thaif
- Jumlah Muslim : 12.000 orang
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 12.000
pasukannya menghadapi Bani Tsaqif di Thaif. Rasulullah mengepung
perkampungan mereka dan akhirnya mereka menyerah dan memeluk Islam.
27. Perang Tabuk
- Waktu : Rajab tahun 9 H
- Lokasi : Tabuk
- Jumlah Muslim : 30.000 orang
Jalannya Perang:
Sebelumnya, pada Jumadil Awal tahun 8 H,
Romawi cukup dibuat terkejut dengan perlawanan umat Islam di Perang
Mu’tah. Akibat dari peperangan itu, kabilah-kabilah Arab yang dijajah
Romawi mulai berani melakukan pembangkangan. Dalam Perang Mu’tah juga,
gugur sahabat-sahabat dekat Rasulullah dan panglima Perang Mu’tah: Zaid
bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah
radhiallahu ‘anhum.
Untuk membuat perhitungan terhadap umat
Islam, Romawi merencanakan menyerang Madinah. Kabar tersebut sampai
kepada Rasulullah SAW. Lalu beliau siapkan 30.000 sahabatnya menghadapi
negara adidaya Romawi itu di Tabuk.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak
senjata, karena orang-orang Romawi enggan menghadapi kaum muslimin di
Tabuk, mereka lebih senang jika Rasulullah dan pasukannya mendatangi
benteng mereka di Syam. Padahal Rasulullah telah beberapa hari menunggu
kedatangan mereka di Tabuk.
Hal ini semakin menambah kewibawaan Negara Islam Madinah.
(22345)
26066 total views,
41 views today
BNYK HIKMAH DARI PERANG DI ZMN RASULULLAH SAWW..:
BalasHapusPERANG BADAR... PERANG UHUD... PERANG HUNAIN.. DIANGGAP MENGANDUNG PELAJARAN ...YG UTAMA .. BAIK DARI PERANG ITU SENDIRI.. MAUPUN MEMBANGUN AKHLAK N PENINGKATAN KEJIWAAN DG MENJUNJUNG NILAI LUHUR N SIFAT KETAATAN.. N DISIPLIN SCR KONSISTEN .. N KEYAKINAN AKAN TITAH N KEPEMIMPINN RASULULLAH SAWW.. YG TDK BOLEH DIABAIKAN..N ATW MALAH DILECEHKN ..?? >>
SMW ADA JELAS.. AKIBAT2..NYA.. N BGMN KEPUTUSAN2 AKHIR YG TETAP MENJUNJUNG NILAI KEMANUSIAAN.. DLM SGL ASPEK KEHIDUPAN.. DLM SGL KONDISI..>>
KONON .. SEMAKIN NYATA ADANYA KOMPLOTAN MUNAFIQIN ..N PENGKHIANATAN.. DIZMN NABI ITU.. MENJADI PELAJARAN PENTING BAGI UMAT.. BHW.. UJIAN SEMACAM ITU SCR BERKESINAMBUNGAN SLL MUNCUL SJK ZAMAN SEBLUM RASULULLAH SAWW.. BHKN KONON TERSURAT DALAM ZABUR.. TAURAT .. INJIL N SHUHIFAH2.. NABI2 N RASUL2 SEBELUMNYA..>>
UMAT AKHIR ZAMAN HARUS TERUS BELAJAR N SEMAKIN KOKOH BERSATU N WASPADA...>>
IN SYAA ALLAH..>>
Betul
HapusAllohummasholli,ala Sayyidina Muhammad
BalasHapus