TERNYATA.. BERITA BARAT HOAX...??? HOAX...??? TERNYATA PENEMBAKAN CHARLI HEBDO... DUSTA.... N TIPUAN....??? INI ANALISA...N FAKTANYA....
Apakah Charlie Hebdo hanya sandiwara alias Psy Ops?
Sabtu, 19 Rabiul Awwal 1436 H / 10 Januari
2015 11:30
http://www.arrahmah.com/news/2015/01/10/charlie-hebdo-hanya-sandiwara-alias-psy-ops.html
tidak ada jejak darah pada penembakan di depan kantor Charlie Hebdon,
Paris, Perancis
PARIS (Arrahmah.com) – Beredar sebuah analisis bahwa insiden
penembakan kantor Charlie Hebdo, Paris hanya sebuah operasi sandiwara atau psy ops, sebagaimana
dilansir BSR
pada Sabtu (10/1/2015).
Dalam
sebuah analisis oleh Jim Stone,
seorang jurnalis investigasi independen memaparkan kejanggalan berdasarkan video penyerangan yang
terjadi di Paris tersebut sebelum berita para tersangka pelaku penembakan
meninggal dunia.
Stone
mengajak pembaca untuk memperhatikan adegan bahwa, “Polisi yang ditembak dari
jarak dekat tidak mengeluarkan darah walaupun tepat ditembak di kepalanya dan
moncong senjata mengeluarkan asap putih.”
Yang
menarik adalah respon Pemerintah Perancis setelah sandiwara ini. Mereka dengan
mudah melancarkan tema IS, ISIS, Islam setelah disodorkan terlebih dahulu pada
media sosial untuk membentuk persepsi masyarakat global.
Berikut 10 kejanggalan dalam kejadian tersebut, ditambah 2 hal yang inkonsisten.
1. 10 orang dikabarkan seharusnya tewas
dan lainnya terluka. Namun, di TKP hanya terdapat 2 ambulan saja. Bukankah
seharusnya dibutuhkan lebih dari 2 ambulan untuk mengevakuasi korban sebanyak
itu?
2. Memang suara tembakan yang terekam nampak
seperti suara tembakan sungguhan, tetapi gambar yang ada tidak begitu jelas
menampakkan lubang akibat tembakan. Yang terlihat justeru seperti stiker lubang
peluru imitasi. Sementara pada adegan lain, salah seorang polisi kelihatan
tertawa di sebelah mobil yang tertembak itu. Bukankah seharusnya suasananya
mengharukan, saat seseorang ada yang tertembak? Sebagai tambahan, gambar
situasi reka penembakan kaca depan pada Google menghasilkan kerusakan begitu
besar pada seluruh bagian kaca depan, sementara pada kejadian di Perancis itu
hanya menyisakan lubang kecil yang terpusat pada satu titik saja, apakah itu
mungkin?
3. Semua orang yang beperan pada kejadian
tersebut memiliki gaya rambut French
Foreign Legion (Legiun Asing Perancis). Sangat aneh bukan jika supir
taksi dan EMT berambut seperti personil militer?
4. Jika para pelaku dikabarkan melarikan
diri dan tidak tertangkap, bagaimana mungkin polisi Perancis dapat
mengidentifikasi mereka dalam hitungan jam, sementara tidak ada satu pun wajah
pelaku yang tertangkap kamera dimanapun? Jika terdapat paspor seperti pada
insiden-insiden 911 atau MH17 tentu itu dapat menjelaskan identitas. Namun,
tidak ada satupun pelaku yang menyerahkan paspornya. Lantas, dari mana polisi
mengetahui bahwa pelaku itu beragama Islam, bukannya agen Mossad yang sedang
melakukan tugas lapangan? Mengherankan bukan?
5. Tidak ditemukan foto atau cuplikan
adegan yang memperlihatkan tetasan darah, bahkan hanya darah palsu dari para
polisi atau korban yang katanya ditembak dengan AK-47. Padahal mereka
tergeletak selama 10 detik di trotoar sebelum tembakan kedua kali, dan tidak
ada darah setelah itu! Sungguh sangat janggal, jika ini kejadian nyata.
6. Target dikatakan adalah sekelompok
orang beragama yahudi, siapa yang biasanya menampilkan adegan teror B.S. paling
sering? Ini memuakkan.
7. Mengapa jalanan sangat lengang dan
tidak ada lalu lintas? Insiden ini seperti sudah disetting. Seolah-olah daerah
itu telah disterilisasi sebelum ada kejadian, sehingga “pelaku teror” tahu
bahwa area itu aman untuk memarkirkan kendaraannya di tengah jalan dan
melakukan penembakan di satu titik strategis.
8. Bagaimana para penyerang tahu bahwa
hari itu akan ada pertemuan besar antar staff Charlie Hebdo, dimana semua orang
penting “tertarget” akan hadir bersamaan? Pembunuhan sekali waktu yang mudah
bukan? Apakah ini ada pertolongan NSA atau badan intelijen lain semacamnya?
9. Charlie Hebdo sebelumnya dikabarkan
menghadapi masalah keuangan yang serius, mengapa tidak pada saat itu dijadikan
momen psy ops?
Itu adalah alasan yang bagus untuk menutup kantor Charlie Hebdo, tanpa membuat
adegan sedramatis ini?
10. Tidak ada bukti penarikan AK saat
terjadi penembakan. Maka dicurigai bahwa senapan AK itu kosong. Lantas kalaupun
isi, apakah pelurunya peluru karet? Apapun pelurunya, tidak ada jejak darah di
pihak polisi. Padahal sebuah peluru AK telah melesat. Kalaupun polisinya
menggunakan rompi anti-peluru, hanya pistol tangan saja yang tidak dapat
menembusnya, bukan senapan AK. Ketiadaan penarikan senapan AK, sama saja dengan
tembakan kosong.
11. Inkonsistensi ke-11: Semua video itu
direkam dari atap gedung. Untuk kejadian yang kurang dari 1 menit, mana ada
beberapa orang begitu kompak dan gesit naik ke atas gedung yang berbeda untuk
mengabadikan sebuah insiden secepat itu? Lagipula, atap bangunan itu atap
biasa, tidak cocok untuk mengambil gambar. Bahkan tak seperti atap sekokoh
Starbucks atau semacamnya (yang bisa menopang bobot orang yang mengambil
gambar). Jika orang-orang itu sudah ada di atap itu dari sebelumnya, betapa
sempurnanya prediksi mereka bahwa disana akan ada sebuah insiden hebat,
sehingga mereka dapat merekamnya dari sudut yang sempurna dari awal sampai
akhir kejadian. Hanya ada satu jawaban rasional untuk ini. Mereka naik ke atap
gedung dengan sengaja, untuk merekam kejadian yang sudah direncanakan
sebelumnya. Kalaupun mereka petugas perbaikan atap, betapa hebatnya mereka
semua memiliki hanphone dengan kamera seragam untuk merekam kejadian yang
terjadi hanya sekitar 15 menit. Sudut pengambilan gambarnya begitu sempurna,
begitu pula waktu pengambilan gambar dan posisi kameranya terlalu sempurna dan
tidak mungkin dilakukan secara spontan. Bahkan robot android Data dari Star
Trek tidak akan mampu naik ke atas atap untuk mengambil gambar dalam waktu
secepat itu dan dengan gambar sebagus itu untuk direkam.
12. Inkonsistensi ke-12: satu tersangka
pengendara yang melarikan diri saat insiden itu terjadi sedang ada di sekolah.
Sementara teman-teman sekolahnya berdiri di depannya. Teman sekelas tersangka
penembakan Paris yang berusia 18 tahun, telah melakukan aksi protes dengan
mengatakan bahwa temannya tidak bersalah. Ia ada di dalam kelas saat insiden
penembakan di Charlie Hebdo terjadi dan menewaskan 12 orang itu. Hamyd Mourad
dilaporkan telah menyerahkan diri kepada polisi sekitar pukul 11 malam setelah
ia melihat namanya disebutkan di berita. Sementara kawan-kawannya mengatakan
bahwa ia memiliki alibi bahwa ia tidak bersalah, karena Hamyd Mourad ada di
dalam kelas saat itu. Tapi tentu saja, hal ini tidak ada pengaruhnya, seperti
pemboman Boston, saat teman seasrama mengatakan Tsnarev tidak ada di lokasi
pengeboman saat insiden terjadi. Sekali nama seseorang dipublikasikan sebagai
tersangka, maka dia akan hancur sebagai penjahatnya. Sayang sekali Hamyd
Mourad, ia tidak dapat berharap bahwa sistem yahudi ini akan membebaskannya. Ia
akan masuk ke Guantanamo.
Wallahu
a’lam bish showab..
PERMAINAN
JAHAT PARA KAUM PENJAJAH KRIMINAL YG MENGHALALKAN SEGALA CARA.. DAN
MEMBUAT FITNAH TERHADAP UMMAT ISLAM.. DAN AGAMA ISLAM ..
MEREKA PARA YAHUDI DAN NASRANI BERKOMPLOT DAN YG MEMBUAT AGENDA2.. KONSPIRASI KEJAHATAN ... DUSTA.. DAN FITNAH... DAN MELAKUKAN PENJAJAHAN DALAM SEGALA BENTUK.. UTK MEMADAMKAN CAHAYA ISLAM DAN PERJUANGAN DAKWAH KEBENARAN ISLAM DAN JALAN ALLAH YG LURUS UNTUK UMMAT MANUSIA... DAN KEADILAN DAN KEMAKMURAN YG NYATA..
WAMAKARUU.. WAMAKARUU... WALLAHU KHAIRULMAKIRIEN...
MEREKA PARA YAHUDI DAN NASRANI BERKOMPLOT DAN YG MEMBUAT AGENDA2.. KONSPIRASI KEJAHATAN ... DUSTA.. DAN FITNAH... DAN MELAKUKAN PENJAJAHAN DALAM SEGALA BENTUK.. UTK MEMADAMKAN CAHAYA ISLAM DAN PERJUANGAN DAKWAH KEBENARAN ISLAM DAN JALAN ALLAH YG LURUS UNTUK UMMAT MANUSIA... DAN KEADILAN DAN KEMAKMURAN YG NYATA..
WAMAKARUU.. WAMAKARUU... WALLAHU KHAIRULMAKIRIEN...
BANGKITLAH UMMAT ISLAM.. DAN KUATKAN PERSAUDARAAN DAN PERSATUAN UMMAT
ISLAM.. DAN LURUSKAN BARISAN UMMAT UNTUK PERJUANGAN MENEGAKKAN KEBENARAN
ALLAH... JALAN LURUS... YG DIAJARKAN FURQON DAN TITAH DAN ARAHAN
RASULULLAH SAW... DENGAN SEBENARNYA.. DAN SELURUSNYA.. DENGAN TETAP
REGUH ISTIQOMAH..
IN SYAA ALLAH.. ISLAM DAN UMMAT ISLAM SEMAKIN CEMERLANG DAN JAYA DIGJAYA..
JANGAN GENTAR DAN KHAWATIR TERHADAP.. FITNAH DAN REKAYASA JAHAT.. KAUM KAFIRIN DAN MUNAFIQIN. DAN PARA PENDUSTA ... DAN FITNAH2... PENYOKONG DAJJAL..
KEBENARAN IN SYAA ALLAH MENANG.. DAN NISCAYA.. JAYA DAN DIGJAYA.. AAMIIN
AWAS DAN WASPADA... JARINGAN ANTI ISLAM DAN PARA KELOMPOK YG SPERTINYA MEREKA BAIK2.. DAN MENDENGUNGKAN KEDAMAIAN.. PADAHAL MEREKA ITU PEMBUAT KERUSAKAN DAN KEJAHATAN...
WASPADALAH DAN ELING DULUR..
IN SYAA ALLAH.. ISLAM DAN UMMAT ISLAM SEMAKIN CEMERLANG DAN JAYA DIGJAYA..
JANGAN GENTAR DAN KHAWATIR TERHADAP.. FITNAH DAN REKAYASA JAHAT.. KAUM KAFIRIN DAN MUNAFIQIN. DAN PARA PENDUSTA ... DAN FITNAH2... PENYOKONG DAJJAL..
KEBENARAN IN SYAA ALLAH MENANG.. DAN NISCAYA.. JAYA DAN DIGJAYA.. AAMIIN
AWAS DAN WASPADA... JARINGAN ANTI ISLAM DAN PARA KELOMPOK YG SPERTINYA MEREKA BAIK2.. DAN MENDENGUNGKAN KEDAMAIAN.. PADAHAL MEREKA ITU PEMBUAT KERUSAKAN DAN KEJAHATAN...
WASPADALAH DAN ELING DULUR..
[Solidaritas Charlie Hebdo]
Hanya masalah sudut pengambilan gambarOpini dibangun, untuk sebuah kepentingan
Ya Allah lindungilah kaum muslimin dimanapun mereka berada dari fitnah dan makarnya orang-orang kafir.
Hollande asked Netanyahu not to attend Paris memorial march
http://www.haaretz.com/news/diplomacy-defense/.premium-1.636557
Absence sought as part of attempt to keep Israeli-Palestinian conflict out of European show of unity; After Netanyahu insisted on coming, French made it clear Abbas would be invited as well.
Netanyahu and Hollande attend
a ceremony at the Paris Grand Synagogue to the victims of the Paris
attacks this week. January 11, 2014.
Photo by Reuters
French President Francois Hollande conveyed a message to
Prime Minister Benjamin Netanyahu over the weekend asking him not to
come to Paris to take part in the march against terror on Sunday,
according to an Israeli source who was privy to the contacts between the
Elysees Palace and the Prime Minister’s Office in Jerusalem. The fact
that this message had been conveyed was first reported by Channel 2.
After the French government began to send invitations to world leaders
to participate in the rally against terror, Hollande’s national security
adviser, Jacques Audibert, contacted his Israeli counterpart, Yossi
Cohen, and said that Hollande would prefer that Netanyahu not attend,
the source said.
Audibert explained that Hollande wanted the event to focus on
demonstrating solidarity with France, and to avoid anything liable to
divert attention to other controversial issues, like Jewish-Muslim
relations or the Israeli-Palestinian conflict. Audibert said that
Hollande hoped that Netanyahu would understand the difficulties his
arrival might pose and would announce that he would not be attending.
The source noted that one of the French concerns - not conveyed to
representatives of the Israeli government - was that Netanyahu would
take advantage of the event for campaign purposes and make speeches,
especially about the Jews of France. Such statements, the Elysee Palace
feared, would hurt the demonstration of solidarity the French government
was trying to promote as part of dealing with the terror attacks.
According to the source, Netanyahu at first acquiesced to the French
request. In any case, the Shin Bet security service unit that protects
public figures considered the arrangements for the prime minister’s
security to be complex. And so, on Saturday evening, Netanyahu’s people
announced that he would not be flying to Paris because of security
concerns. Netanyahu told the French he would come to France on Tuesday
for a Jewish community event.
Netanyahu, Mali's President Ibrahim Boubacar Keita, France's President
Francois Hollande, Germany's Chancellor Angela Merkel, EU President
Donald Tusk, and Palestinian President Mahmoud Abbas march during a
rally in Paris. Jan. 11, 2015. (AP)
The French apparently sent
the same message to Palestinian Authority President Mahmoud Abbas. Like
Netanyahu, Abbas acceded to the French request and released a strange
statement about the same time Netanyahu released his, that he would not
be attending the event because of the bad weather.
However, on Saturday night, Foreign Minister Avigdor Lieberman and
Economy Minister Naftali Bennett announced their intention to go to
Paris and take part in the march and meet with the Jewish community.
When Netanyahu heard they were going, he informed the French he would be
attending the march after all.
According to the source, when Cohen informed Audibert that Netanyahu
would be attending the event after all, Audibert angrily told Cohen that
the prime minister’s conduct would have an adverse effect on ties
between the two countries as long as Hollande was president of France
and Netanyahu was prime minister of Israel.
Audibert made it clear that in light of Netanyahu's intention to
arrive, an invitation would also be extended to Abbas. And indeed,
several hours after Abbas announced that he would not be traveling to
Paris, his office issued a statement stating that he would in fact be at
the march.
Hollande's anger at Netanyahu was evident during the ceremony held Sunday evening following the march at the Grand Synagogue in Paris, an event attended by hundreds of members of the local Jewish community.
Hollande sat through most of the ceremony, but when Netanyahu's turn at the podium arrived, the French president got up from his seat and made an early exit.
Netanyahu gives a speech during the ceremony.(AFP)
Upset at Netanyahu, Hollande also presumably preferred to avoid a rerun
of the 2012 ceremony for the victims of the Toulouse shooting – to
which Netanyahu arrived just as he was commencing his elections
campaign.
The French weekly La Canard Enchaine revealed then that Hollande complained in closed talks after that event that he found it unfortunate that Netanyahu had come to Paris to conduct a "two-staged election campaign," starting with a memorial for those murdered at the Jewish school in Tolouse, followed by a his speech at a ceremony there. The French president was quoted by the report saying that it was only because he came with Netanyahu to the ceremony that the Israeli prime minister toned down his speech.
Sources in the Prime Minister's Bureau said Sunday that when contacts were first made with the French over Netanyahu's trip this week, they were told that the visit could "cause difficulties." According to the sources, the Israelis understood that the French were referring mainly to security issues. They added that after the security arrangements were made, Hollande told Netanyahu in a phone call on Saturday evening that he would be happy to see him.
Associates of Netanyahu said that at no point did the French tie Netanyahu's visit in with that of Abbas.
Hamas mencurigai keterlibatan "Israel" dalam serangan Paris
Selasa, 23 Rabiul Awwal 1436 H / 13 Januari 2015 20:42
Benyamin Netanyahu
http://www.arrahmah.com/news/2015/01/13/hamas-mencurigai-keterlibatan-israel-dalam-serangan-paris.html
GAZA (Arrahmah.com) – Departemen Hamas untuk urusan
pengungsi mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan ada keterlibatan
“Israel” dalam peristiwa terbaru Perancis terutama insiden penyanderaan di
restoran Yahudi, sebagaimana dilansir oleh The
Palestinian Information Center.
Dalam
pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (12/1/2015), departemen Hamas untuk
urusan pengungsi mengatakan bahwa terlihat ada eksploitasi yang jelas dari
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu terkait peristiwa Perancis yang
mendorong imigrasi Yahudi Prancis ke “Israel”.
Yahudi
Perancis sebelumnya telah menyatakan penolakan mereka untuk berimigrasi ke
“Israel” setelah seruan yang sama datang dari mantan Perdana Menteri “Israel”
Ariel Sharon pada tahun 2005.
Netanyahu
menyebut dalam sambutannya di akun Twitter
resminya, Sabtu (10/1), bahwa orang-orang Yahudi Perancis dan semua orang
Yahudi dari Eropa akan “pulang ke Israel”, setelah serangan mematikan Perancis.
Menurut
sumber-sumber media “Israel”, Presiden Perancis Francois Hollande meninggalkan
upacara yang diselenggarakan dalam rangka memperingati orang-orang Yahudi yang
tewas sebagai bentuk protes terhadap seruan Netanyahu kepada orang-orang Yahudi
Perancis untuk berimigrasi ke “Israel” yang diungkapkan oleh Netanyahu selama
upacara itu.
Seruan
Netanyahu itu bertujuan untuk mendorong imigrasi Yahudi Eropa ke “Israel”
setelah sempat berhenti akibat agresi musim panas “Israel” di Gaza, kata
pernyataan departemen Hamas.
“Netanyahu
berusaha untuk menampakkan persatuan dengan negara-negara Eropa dalam
perjuangan mereka melawan terorisme dengan cara mendistorsi faksi perlawanan
Palestina,” tambah pernyataan itu.
Departemen
pengungsi tersebut juga menekankan bahwa faksi Palestina tidak pernah melakukan
operasi perlawanan apapun di luar wilayah Palestina yang diduduki.
Pernyataan
itu juga menunjukkan tentang beberapa organisasi Yahudi yang bertanggung jawab
atas pemboman Pusat Kebudayaan Amerika di Baghdad pada Maret 1950 dan
penyerangan terhadap Café Yahudi di Irak pada bulan April di tahun yang sama
untuk menyebarkan ketakutan di kalangan orang-orang Yahudi Irak dan mendorong
mereka untuk bermigrasi ke “Israel”.
Departemen
pengungsi Hamas menggarisbawahi bahwa “Israel” merupakan negara teroris
terbesar di dunia, mengutip kejahatan perang “Israel” di Gaza.
(ameera/arrahmah.com)
Topik:
-
See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2015/01/13/hamas-mencurigai-keterlibatan-israel-dalam-serangan-paris.html#sthash.EzqCEjIw.dpuf
(adibahasan/arrahmah.com)
- See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2015/01/10/charlie-hebdo-hanya-sandiwara-alias-psy-ops.html#sthash.uSKAHkro.dpuf
[VIDEO] Kejanggalan Video Tragedi Penembakan Kantor Majalah “Charlie Hebdo” di Paris
[Operation False Flag] Kejanggalan-Kejanggalan Video Tragedi Penembakan Kantor Majalah “Charlie Hebdo” di Paris
Tampak pada video dimana seorang
polisi muslim Perancis yang sedang terbaring di trotoar, ditembaki. Lalu
salah satu teroris menghampirinya dan ditembak sekali lagi kepalanya
dari jarak dekat. Padahal nyaris semua orang tahu bahwa terlihat bahwa
penembakan itu adalah sebuah kebohongan.
Tak ada darah, tak ada selongsong
peluru bahkan tak ada gerakan badan sedikitpun dari korban setelah
penembakan. Akibat aksi teror ini 12 orang tewas karena diberondong
peluru dari senjata otomatis kedua pelaku.
Sebelumnya pada Novermber 2014,
Perancis konsisten dukung kemerdekaan Palestina di PBB juga beserta
lebih dari separuh anggota Uni Eropa yang berjumlah 27 negara juga akan
mendukung usul agar Palestina merdeka. Amerika Serikat dan Israel pun
berang! karena Perancis adalah sekutu dekatnya.
Prancis adalah kekuatan utama Eropa
pertama, yang menyuarakan persetujuannya dengan langkah Palestina untuk
meningkatkan status pengamat permanen saat ini di PBB, sementara itu
Inggris telah mengatakan belum memutuskan sikapnya.
Penembakan brutal terjadi pada Rabu
(7/1/2014) waktu setempat di kantor majalah mingguan “Charlie Hebdo” di
Paris, Perancis, yang menewaskan 12 orang. Terdiri atas para wartawan
dan karyawan majalah Charlie Hebdo serta dua polisi setempat. Pemimpin
redaksi majalah satir (majalah sindiran) tersebut bersama empat kartunis
ternama Prancis ditembak mati pelaku di dalam kantor majalah tersebut.
Belum diketahui motif penyerangan ini.
Namun, Majalah “Charlie Hebdo” memang sering menuai kritik dan kecaman
karena konten satire (sindiran) yang terkadang menyudutkan suatu agama.
Bukan kali ini saja kantor yang terletak di pinggiran Paris itu
diserang, pada November 2011 kantor “Charlie Hebdo” sempat dilempari bom
molotov sehari setelah mempublikasi karikatur Nabi Muhammad.
“Penembakan disebuah kantor “majalah penyindir” (satire magazine)
yang bernama “Charlie Hebdo” adalah sebuah kebohongan besar!,” kata
para pengamat dunia konspirasi dan pakar audio viisual. Begitulah apa
yang telah dibicarakan banyak orang, bahkan melalui banyak forum di
internet sedunia.
Mereka para pemerhati konspirasi, para
video editor dan semua warga dunia yang waspada (aware) tak percaya
terhadap video yang telah beredar sebagai tipu daya golongan berideologi
pemecah belah bangsa di dunia.
Pada video-video yang beredar, jelas semuanya telah dirancang atau di setting up terlebih dahulu sebelum disebarkan. Tempatnya pun seperti telah disiapkan, bahkan bagaikan sebuah film yang telah dirancang.
Ada beberapa video yang telah diunggah
dan beredar di Youtube, namun kebanyakan daripadanya telah dihapus
sepihak oleh Youtube termasuk milik admin dengan alasan kekerasan atau
violence, yang nyatanya adalah TIDAK.
Pada video yang akhirnya telah diedit
oleh para youtuber seperti membuat “slow motion” dan cara melihat lebih
mudah lainnya, dilakukan agar dapat menguak sebuah kebenarannya yang
sejati. Tapi telah tampak bahwa video aslinya ternyata tak asli alias di
edit sedemikan rupa, sebelum diunggah atau di-upload. Yup mereka adalah
salah satu “krew” atau “aktor” dari dalang peristiewa ini.
Namun mereka tak pernah tahu, bahwa di
internet banyak pakar dan ahli dalam bidang apapun yang dapat menonton
lalu mengunduhya dan kemudian menelitinya!
Berikut beberapa kejanggalan-kejanggalan
pada video tersebut yang ramai diperbincangkan di banyak forum di
internet oleh berbagai kalangan:
Klip #1 – Polisi yang duduk
diaspal, tiarap, dan asyik texting dengan smartphone miliknya beberapa
saat sebelum tragedi penembakan terjadi
Ini adalah penampakan video sebelum
tragedi itu bermula. Beberapa polisi berdiri sedang berbincang-bincang
membentuk lingkaran, sementara itu tampak ada polisi yang seorang diri
dan justru berbaring persis disebelah sebuah mobil yang sedang parkir
dipinggir trotoar.
Bukannya siaga terhadap segala sesuatu
kemungkinan yang buruk bisa terjadi, namun ia justru sambil berbaring,
hingga setengah tiarap, kemudian ia asyik ber-texting-ria dengan
smartphone miliknya yang terlihat pada video yang diunggah di Youtube
dengan judul “Paris Shooting Hoax – Is This Normal For Cops To Act Like This?”
dan membuat orang geleng-geleng kepala terhadap kelakuan polisi ini,
begitu santai dan terlihat tak profesional, seakan-akan semuanya seperti
sudah direncanakan.
Apakah dengan situasi yang seharusnya polisi harus siaga namun ia asyik texting? Apakah ini logis? (lihat videonya disini)
Klip #2 – Sudut kamera dari atas gedung yang telah diedit
Pada video yang diambil oleh amatir ini memiliki sudut kamera (camera angle)
dari atas gedung. Kamera merekam dan memperlihatkan beberpa orang yang
berlari dan menembak dilorong sebuah blok. Tiga dantaranya adalah
polisi.
Sedangkan diatap tampak beberapa orang
juga berlari menghindar dan melompati tembok atap. Namun mungkin tak
hanya itu, tapi terlihat editan berupa pemutusan video dan disambung
dengan video lainnya pada sudut yang hampir sama.
Kesimpulan itu terlihat dari pipa-pipa yang ada di balkon tempat pengambilan video yang diunggah ke Youtube dengan judul “France False Flag Shooting — Attackers SPLICED IN COPS cut out Man in bullet proof vest watches” itu terjadi. Bahkan membuat sang pengunggah tertawa-tawa akibat hasil editan kelas cupu itu. (lihat videonya disini)
Klip #3 – Polisi berbaring di trotoar, ditembak kepalanya dari jarak dekat
Ini adalah video bagian yang paling
klimaks, kontroversial, heboh bahkan mengerikan dari seluruh rangkaian
video di tragedi ini, dan sangat banyak ditonton orang. Namun semua yang
telah mengunggah video ini di Youtube, nyaris seluruhnya dihapus secara
sepihak oleh Youtube dengan alasan kekerasan. Padahal video ini telah
didominasi oleh penonton yang justru membuat kening berkerut karena
“aneh”.
Pada kali ini terlihat seorang polisi yang sedang terbaring diaspal ditembaki dari jarak sekitar 7-8 meter oleh senapan AK-47.
Anehnya, tak ada selongsong peluru yang
terlempar dari senapan itu! Keanehan lainnya tak ada darah di kaki dan
di badan polisi tersebut.
Setelah itu, salah satu dari penembak mendekati polisi yang terlihat masih berbaring “seperti terluka”.
Sambil setengah berlari, penembak
mengarahkan moncong senapan AK-47 miliknya ke kepala polisi tanpa
berhanti berlari. Ia mendekatinya lalu “dor..!!!”.
Satu peluru lagi dilepaskan dengan jarak
hanya satu meter dari kepala korban! Sekali lagi tak terlihat adanya
selongsong peluru yang keluar, tak ada darah, dan tak ada gerakan pada
badan setelah ditembak.
Seorang yang ditembak pastinya tetap ada gerakan di badannya biarpun langsung mati walau hanya sedikit.
Yang paling aneh lainnya adalah, jika kepala yang ditembak, maka darah langsung keluar memenuhi trotoar.
Kepala tak berongga karena diisi otak,
oleh karenanya jika ditembak, maka detik itu juga darah akan keluar. Dan
akan keluar banyak, namun ini tak terjadi.
Darah “baru ada” diatas trotoar itu
setelah polisi merilis sebuah foto. Anehnya lagi darah itu hanya
sedikit, seperti terciprat mirip kencing.
Paling aneh kedua adalah, jika sebuah
kepala ditembak oleh senapan AK-47 dari jarak dekat, maka peluru tak
hanya membuat lubang, tapi pastinya akan memecahkan kepala.
Sekali
lagi, tak tampak ada peluru yang keluar, tak ada darah, tak ada
selongsong peluru bahkan tak ada gerakan badan sedikitpun pada polisi
itu dalam tragedi penembakan CharlieHebdo.
Suara tembakan-tembakan yang terdengar pada semua video juga bukan suara khas dari senapan AK-47 yang memiliki ciri khas. (dengar letupan senapan AK-47 yang sebenarnya pada video ini).
Oleh sebab itulah bagian dari video yang
ini, justru sangat membuat para penonton bingung karena sangat aneh dan
tak alamiah! Video yang diunggah oleh akun Dzenis Jusmani itu berjudul “FAKE PARIS SHOOTING MISS SLOW MOTION 7 1 15 FRENCH SATIRE”. (lihat videonya disini)
Klip #4 – Video yang memperlihatkan trotoar telah diedit dengan menambahkan bercak darah
pada video ini menunjukkan adanya bercak
darah di atas trotoar. Namun sayangnya video ini sangat terlihat sekali
hasil olahannya. Salah satunya, tampak warna trotoar yang memakai efek
“green screen” yang sudah dioleh (edited) karena memiliki warna berbeda
atau lebih terang dari trotoar asli.
Kedua warna trotoar yang berbeda itu
hanya dipisahkan oleh sebatang pohon dipinggir jalan dekat trotoar. Jadi
batang pohon itu sebagai pembatas hasil olahan (edited). Tampak warna
trotoar sebelah kiri batang pohon dimana adanya bercak darah adalah
palsu akibat tambahan oleh efek green screen.
Sedangkan warna trotoar yang sebelah
kanan batang pohon adalah warna asli dari trotoar yang sebenarnya. Hal
itu sangat terlihat sekali pada detik 02 atau detik kedua diawal video
dengan sudut paling dekat ini, yang berjudul “Video of Paris attack shows gunmen shooting wounded officer dead”, sangat terlihat beda penampakannya dari trotoar asli. (lihat videonya disini).
Pelaku “Paris Shooting” Menyerahkan Diri
Kini tragedi yang hampir mirip untuk
kesekian kalinya, terjadi lagi dan sekarang di kantor majalah satir
Prancis, Charlie Hebdo Perancis. Salah satu pelaku penembakan brutal
yang merupakan tersangka paling muda berusia 18 tahun dilaporkan
menyerahkan diri ke polisi pada Rabu (7/1) sekitar pukul 23.00 waktu
setempat setelah melihat namanya beredar luas di media sosial, demikian
dilaporkan AFP, Kamis (8/1/2015).
“Hamyd Mourad menyerahkan dirinya sendiri
ke polisi … pada Rabu (7/1) sekitar pukul 23.00 waktu setempat setelah
melihat namanya beredar luas di media sosial,” tutur seorang sumber yang
memahami kasus ini kepada AFP, Kamis (8/1/2015). “Dia telah ditangkap dan dibawa ke tahanan,” sebut seorang sumber lainnya memastikan.
Tersangka selalu adik-kakak, mirip tragedi Bomb Boston Marathon
Kepolisian Prancis telah mengidentifikasi
tiga pelaku penembakan tersebut, sebagai Said Kouachi yang lahir tahun
1980, kemudian Cherif Kouachi yang lahir tahun 1982 dan Hamyd Mourad
yang lahir tahun 1996. Said dan Cherif diketahui merupakan kakak-beradik
yang tinggal di Paris, sedangkan Mourad diketahui berasal dari kota
Reims.
Sekali lagi mirip tragedi Bomb Boston
Marathon, perburuan besar-besaran terhadap dua pelaku lainnya dilakukan
kepolisian Prancis. Polisi juga telah merilis foto dua pelaku
kakak-beradik ke publik, demi mendapat informasi dan petunjuk dari
masyarakat.
Kepolisian Paris menyatakan, surat
perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk Said Kouachi (34)
dan Chérif Kouachi (32) yang disebut sebagai berbahaya dan bersenjata.
Pada tragedi Bomb Boston Marathon, kakak
pelaku ditembak mati padahal sudah menyerah dan tak bersenjata,
sedangkan adiknya ditembak tenggorokannya padahal sudah menyerah juga
keluar dari persembunyian di sebuah perahu dan juga tak memiliki
senjata. Kini adiknya dipenjara dan tak bisa lagi berbicara akibat
tenggorokannya rusak agar tak dapat menyampaikan kesaksiannya.
Toko Yahudi di Perancis disandera, penyandera tewas, total korban 5 orang
Bersamaan dengan aksi pasukan antiteror
Prancis melumpuhkan penyerang tabloid Charlie Hebdo Said Kouachi dan
Cherif Kouachi, 5 orang tewas dalam penyerbuan di toko swalayan Yahudi
(Kosher) bernama Hyper Cache di bagian timur Paris tepatnya di distrik
Porte de Vincennes. Salah satu korban merupakan penyandera.
Seorang pria bersenjata yang belum
diketahui identitasnya menyandera belasan orang yang berada di toko
swalayan itu. Penyanderaan berlangsung lebih dari lima jam sebelum
pasukan keamanan melakukan serbuan.
Diduga aksi penyanderaan ini terkait dengan penyerangan Charlie Hebdo. Seperti dikutip dari Sky News, sang penyandera menyatakan kepada polisi akan membunuh semua sandera jika polisi menangkap Said dan Cherif Kouachi.
Negosiasi berlangsung alot hingga
akhirnya polisi memutuskan melakukan penyerbuan. Ledakan dan rentetan
senjata terdengar dari lokasi. Beberapa saksi menyatakan, penyandera
merupakan orang yang menembak mati seorang polisi wanita pada Kamis
(8/1/2015) lalu.
Sejumlah sandera juga mengalami luka-luka
namun ada beberapa yang selamat termasuk seorang anak kecil. Mengenai
jumlah korban, ada yang menyebut 5 orang, namun beberapa media setempat
menyebut hanya 4 orang. Yang pasti, penyandera termasuk dalam korban
tewas. Keamanan di Kota Paris diperketat pasca dua insiden ini.
Charlie Hebdo pernah memecat kartunis karena anti-Semitisme (anti Zion Yahudi) pada tahun 2009
Kalian boleh
anti-Islam, anti-Kristen, atau anti agama lain, tapi jangan anti Semit.
Itulah pesan yang diterima Maurice Sinet, kartunis yang kini berusia 86
tahun dan punya nama pena “Sine”, saat dipecat manajemen majalah satire Charlie Hebdo tahun 2009 lalu.
Info yang dimuat pada worldbulletin.net
mengemukakan peristiwa yang dialami oleh Maurice Sinet karena dianggap
mengejek Sarkozy (presiden Perancis kala itu) agar masuk agama Yahudi
untuk uang, lalu Sine dituduh sebagai Anti-Semit dan menghadapi banyak
tekanan dari pemimpinnya untuk memecat dari majalah mingguan tukang
sindir itu.
Maurice Sinet,
lahir pada 13 Desember 1928 (86 tahun), itu akhirnya menghadapi tuduhan
“menghasut kebencian rasial” untuk kolom yang ia tulis pada tahun 2009
di Charlie Hebdo. Kartunis itu memicu kontroversi antara intelektual Paris dan berakhir pada pemecatannya dari majalah itu.
Kartunis
yang pernah mengisi kolom pada majalah “L’Affaire Sine” ini, mengikuti
keterlibatan Sarkozy terhadap calon istrinya kala itu Jessica
Sebaoun-Darty (22), seorang puteri pewaris tahta dari pengusaha Yahudi
yang menguasai jaringan perdagangan barang elektronik.
Ia mengomentari
rumor bahwa putra presiden berencana untuk mengkonversinya menjadi
Yudaisme, Sine menyindir: “Dia akan pergi jauh dalam kehidupan, dan
memiliki sedikit anak.”
Seorang
komentator dengan profil tinggi dibidang politik marah terhadap kolom
itu karena menghubungkan prasangka tentang orang-orang Yahudi dan
keberhasilan sosial.
Editor Charlie Hebdo,
Philippe Val, mendesak dan meminta Sinet untuk meminta maaf. Sinet
sebenarnya bersedia, tapi jika permintaan maaf harus dengan cara yang
sangat sopan, dia menolak.
Keputusan Mr.
Val untuk memecat Sine didukung oleh sekelompok intelektual terkemuka,
termasuk filsuf Bernard-Henry Levy. Tetapi bagian dari libertarian sayap
kiri membelanya habis-habisan, mengutip hak untuk kebebasan berbicara
oleh Charlie Hebdo ternyata justru melanggar kebebasan berbicara yang selama ini di-tuhan-kan.
Pada tahun 1962 Siné pernah merilis bukunya yang berjudul Siné Massacre, yang di dalamnya mengandung anti-colonialism, anti-capitalism, anti-clericalism, and anarchism.
Tabloid kartun tukang sindir Charlie Hebdo juga pernah menerbitkan kartun bahkan menghina Islam dan Nabi Muhammad, sebagai “kebebasan berbicara”. Charlie Hebdo
juga pernah menerbitkan kartun tentang Nabi Isa dan Chiristianity, juga
menyebabkan majalah itu dituntut sebanyak 12 kali oleh Gereja Katolik.
Pemimpin Chechnya ledak Eropa atas standar ganda terorisme
Tanggapan
publik belum pernah terjadi sebelumnya terhadap penembakan Charlie Hebdo
di Prancis yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin membangkitkan
sentimen anti-Islam dan mengalihkan perhatian orang dari masalah lain,
klaim pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov melalui laporan di Russia Today (RT).
Kepala Republik Chechnya itu menjelaskan posisinya melalui media lamanya pilihan, layanan berbagi foto Instagram.
Dalam sebuah posting yang viral dan menyertai foto dirinya, Kadyrov mengatakan bahwa ia menyambut baik “single-hearted“
kecaman terorisme oleh para pemimpin dunia serta jutaan orang mengambil
bagian dalam demonstrasi di Paris. Dia juga mengutuk pembunuhan orang
tak bersenjata oleh teroris dan dianggap sebagai perang melawan
terorisme, tugas yang paling penting dalam hidupnya.
Pada saat yang sama Kadyrov mengajukan pertanyaan.
“Was
the denouncing aimed at terrorism only in France or were the public
figures and people targeting the evil all over the World?”
(Apakah
yang mencela bertujuan terorisme hanya di Prancis atau yang para tokoh
masyarakat dan orang-orang jahat yang menargetkan seluruh Dunia?)
“Why the
presidents, kings and prime ministers have never led marches of protest
against the deaths of hundreds of thousands of Afghans, Syrians,
Egyptians, Libyans, Yemenis, and Iraqis? Why did they remain silent when
terrorists exploded a bomb in the Chechen government HQ or when they
blew up the Grozny stadium killing Chechen President Akhmad-Haji Kadyrov
[Ramzan Kadyrov’s father] and his aides? Why did they not react to the
raid on the school in Beslan and the hostage taking at Moscow’s Dubrovka
Theater? Why keep silent when in December last year terrorists captured
the House of Press and a school in Grozny, killing and injuring over 50
people?” tulisan akhir Kadyrov dalam akunnya.
(“Mengapa
presiden, raja dan perdana menteri tidak pernah memimpin pawai protes
terhadap kematian terhadap ratusan ribu warga Afghanistan, Suriah,
Mesir, Libya, Yaman dan Irak? Mengapa
mereka tetap diam ketika teroris meledakkan bom di markas pemerintah
Chechnya atau ketika mereka meledakkan stadion Grozny dan membunuh
Presiden Chechnya Akhmad Kadyrov-Haji [ayah Ramzan Kadyrov] dan para
pembantunya? Mengapa mereka tidak bereaksi terhadap serangan disekolah di Beslan dan penyanderaan di Theater Dubrovka di Moskow?
Mengapa diam ketika pada bulan Desember tahun lalu teroris ditangkap di
Gedung Pers dan sebuah sekolah di Grozny, menewaskan dan melukai lebih
dari 50 orang?” tulisan akhir Kadyrov dalam akunnya.)
“It is impossible
to secure Paris, London, Madrid and other European capitals if the whole
society fails to condemn those who raise and sponsor terrorists all
over the world masking it as support for opposition movements,” Kadyrov stated.
“Tidak
mungkin untuk mengamankan Paris, London, Madrid dan ibukota Eropa
lainnya jika seluruh masyarakat gagal untuk mengutuk orang-orang yang
mengangkat dan mensponsori teroris di seluruh dunia yang berkedok
sebagai dukungannya untuk gerakan oposisi,” kata Kadyrov.
Tokoh Chech itu
dengan yakin menulis bahwa dia mencurigai beberapa kekuatan yang sangat
kuat telah mempersiapkan seluruh skenario itu untuk menghasut suasana
hati anti-Islam di Eropa atau untuk mengalihkan perhatian publik dari
beberapa masalah global yang masih terjadi.
Seorang mukmin
yang sungguh-sungguh dalam Islam, Kadyrov juga menulis bahwa ia dan
sekutu-sekutunya tidak akan membiarkan siapa pun menghina Nabi, bahkan
jika hal ini akan mempertaruhkan hidup mereka.
“Jika
kita masih diam ini tidak berarti bahwa kita tidak bisa mendapatkan
jutaan orang turun ke jalan di seluruh dunia untuk memprotes orang-orang
yang berkomplot pada penghinaan terhadap perasaan keagamaan umat Islam. Apakah ini yang Anda inginkan? “terangnya, yang ditujukan oleh para pemimpin politik dunia Barat.
Kepala republik Chechnya itu juga menyarankan media massa telah “membiarkan diri untuk terlibat dalam skandal,” dan harus meminta maaf kepada umat Islam untuk mengakhiri kontroversi.
“Perdamaian dan stabilitas lebih penting bagi semua orang daripada hak segelintir wartawan untuk tidak menghormati Nabi,” tulisnya.
Dengarkan statement pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov:
“You can’t just let potential terrorists out of prison’ in France”
“You can’t just let potential terrorists out of prison’ in France”
Akar Permasalahan: Sebelumnya, Prancis Konsisten Dukung Palestina di PBB
Prancis menyatakan akan mendukung usaha
Palestina untuk meningkatkan statusnya di Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB) pada sidang Majelis Umum pekan ini, hanya setahun setelah gagal
memperoleh keanggotaan negara penuh.
Menteri Luar Negeri Laurent Fabius menegaskan kembali “sikap konsisten” Paris mengenai masalah itu sejak bulan April 2014
lalu dan mengemukakan kepada Majelis Nasional bahwa Prancis, salah satu
dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, akan memutuskan bagi status
satu negara peninjau non-anggota” bagi Palestina, lapor AFP melalui republika.co.id.
“Anda tahu bahwa selama bertahun-tahun
sikap konsisten Prancis mengakui negara Palestina,” katanya mengulangi
kembali bahwa mantan presiden Prancis Francois Mitterrand mempertahankan
sikap itu dalam pidatonya tahun 1982 di parlemen Israel.
Laurent Fabius sempat menjabat sebagai Menteri Anggaran (1981–1983), Presiden Majelis Nasional (1997-2000) dan Menteri Keuangan (2000-2002) bahkan sebagai Perdana Menteri Perancis periode 1984-1986 dan kini ia menjabat Menteri Luar Negeri sejak tahun 2012 lalu, hingga sekarang.
Sikap itu tidak berubah bahkan selama
masa jabatan mantan presiden Nicolas Sarkozy ketika Palestina diteima
menjadi anggota anggota UNESCO tahun lalu, katanya dan menambahkan
pengakuan atas Palestina adalah salah satu bagian penting kampanye
presiden Prancis sekarang Francois Hollande.
“Karena itu mengapa ketika masalah itu
diajukan pada Kamis dan Jumat, Prancis akan menanggapi dengan ‘ya,'”
katanya. Rancangan resolusi yang mengusahakan peningkatan status itu
juga menyerukan Dewan Keamanan PBB “mempertimbagkan dengan baik”
permintaan Palestina bagi keanggotaan penuh yang diajukan setahun lalu.
Amerika Serikat, sekutu kuat Israel
menghambat tindakan itu di Dewan Keamanan PBB yang beraggotakan 15
negara itu. Inggris belum memutuskan apakah akan mendukung resolusi itu,
kata dubes negara itu untuk PBB Mark Lyall Grant.
Ia mengemukakan kepada wartawan bahwa
Inggris yakin Palestina harus menunda permohannya, tetapi masalah itu
akan dibicarakan dengan Pamerintah Palestina dan akan memutuskan “pada
waktunya” tentang keputusan itu.
Kementerian luar negeri Austria Selasa
juga mengatakan pihaknya akan mendukung usaha Palestina itu dan
menyatakan bahwa lebih dari separuh anggota Uni Eropa yang berjumlah 27
negara akan mendukung usul itu. Resolusi baru itu juga akan menyerukan
penyelesaian krisis Timur Tengah itu dengan visi dua negara, satu negara
Palestina yang independen, berdaulat, demokratis, berlanjut, hidup
berdampingan secara damai dan aman dengan Israel, atas dasar perbatasan
sebelum tahun 1967.”
Novembr 2014: Usai Voting, Parlemen Prancis Mengakui Negara Palestina
Cita-cita Palestina menjadi negara
merdeka dan diakui negara-negara di dunia perlahan mulai terwujud.
Setelah Swedia mengakui Palestina, Prancis dikabarkan akan mengikuti
langkah Negara Skandinavia tersebut. Keterangan tersebut disampaikan
oleh Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius. Hal itu diutarakan
Fabius dalam twitter pribadinya.
“Prancis akan mengakui Palestina. Kami
tidak berpihak dan tak ikut-ikutan, ini adalah sebuah hak (bagi
Palestina),” tulis Fabius seperti dikutip dari Spuntiknews,
Sabtu (29/11/2014). Bukan sekadar omong kosong, demi mendukung cita-cita
Palestina ini, Majelis Nasional Prancis akan menggelar pertemuan
khusus. Pertemuan berlangsung pada 2 Desember 2014 lalu.
Gelombang pengakuan Palestina sebagai
negara merdeka mulai mengemuka pada Oktober tahun 2014 lalu. Awalnya,
ide tersebut diprakarsai Inggris. Tanpa ragu, Parlemen Negeri Ratu
Elizabeth menggelar pemungutan suara khusus demi menentukan sikapnya
atas Palestina.
Tak
lama setelah Inggris, Swedia dengan lantang mengakui Palestina. Setelah
Inggris dan Swedia, Negeri Matador, Spanyol di November 2014 segera
mengumumkan dukungannya terhadap Negara Palestina yang berdaulat penuh.
Perjuangan Palestina mendapat pengakuan
internasional tidak bisa dipungkiri harus melewati jalan yang berliku.
Pengakuan ini pun semakin berat setelah Israel menduduki Yerusalem sejak
1967.
Bukan cuma menduduki, Israel juga berlaku
bak penjajah di Yerusalem. Mereka melakukan sejumlah agresi militer
yang menyebabkan ribuan warga sipil Palestina meregang nyawa.
Setelah melalui mekanisme voting, Parlemen
Prancis meminta pemerintah mengakui negara Palestina. Pengakuan ini
diharapkan akan mempercepat terwujudnya perjanjian damai antara Israel
dan Palestina.
Dalam pemungutan suara, seperti dikutip dari BBC, Rabu (3/12/2014), sebanyak 339 anggota parlemen setuju mengakui negara Palestina. Sementara, 151 Anggota menentang.
Hanya saja hasil pemungutan suara yang
digelar di Gedung Parlemen Prancis di Kota Paris pada Selasa 2 Desember
2014 itu bersifat tidak mengikat.
Namun sejumlah pihak mengatakan keputusan
Parlemen Prancis tersebut adalah dorongan simbolis yang sangat penting
bagi Palestina. Terutama di tengah semakin kuatnya dukungan dari Eropa
atas skema penyelesaian dua negara, Israel dan Palestina.
Pemerintah Prancis mendukung berdirinya
negara Palestina, namun mereka mengatakan masih terlalu dini untuk
mengeluarkan pengakuan resmi. Prancis, salah satu anggota tetap Dewan
Keamanan PBB yang memiliki hak veto, menginginkan perundingan damai
Israel-Palestina kembali dimulai.
Israel mengatakan akan mendukung negara
Palestina yang didirikan setelah tercapai perundingan damai. Pemerintah
Tel Aviv mengatakan pengakuan seperti yang dikeluarkan parlemen Prancis,
Inggris, Spanyol, dan Swedia hanya akan mendorong otoritas Palestina
menghindari perundingan damai.
Sebelumnya melalui Liputan6.com,
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengisyaratkan dukungan
terhadap Palestina melalui akun Twitter-nya. “Prancis akan mengakui
Palestina. Kami tidak berpihak dan tak ikut-ikutan, ini adalah sebuah
hak (bagi Palestina),” tulis Fabius seperti dikutip dari Spuntiknews, Sabtu 29 November 2014. (video: Statement by Laurent Fabius on the recognition of Palestine in the National Assembly)
Perancis Sebagai Sekutunya Dukung Palestina, Amerika Berang
Amerika Serikat secara terbuka menyatakan
tidak setuju dengan sikap Prancis, salah satu sekutu terdekatnya, yang
akan mendukung peningkatan status Palestina di Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB).
“Kami jelas tidak setuju dengan sekutu
terlama kami itu tentang masalah ini. Mereka tahu bahwa kita tidak
setuju dengan mereka. Tetapi keputusan itu adalah kedaulatan mereka
untuk melakukan, bagaimana akan melanjutkan,” kata juru bicara
Departemen Luar Negeri Victoria Nuland.
Dia menegaskan bahwa jika pemungutan
suara dilakukan seperti yang direncanakan di dalam sidang Majelis Umum
PBB pekan ini, Amerika Serikat akan memilih menolak permintaan
Palestina, yang Washington anggap sebagai satu “kesalahan.”
“Tidak ada dalam aksi ini di PBB akan
membawa Palestina kepada setiap yang lebih dekat dengan … Jika ada
pemungutan suara, kita akan memilih ‘tidak’.” Prancis adalah kekuatan
utama Eropa pertama, yang menyuarakan persetujuannya dengan langkah
Palestina untuk meningkatkan status pengamat permanen saat ini di PBB,
sementara itu Inggris telah mengatakan belum memutuskan sikapnya.
Usulan
Palestina diatur untuk mencapai status itu karena memiliki dukungan
mayoritas dari 193 negara anggota PBB, dengan para diplomat memprediksi
bahwa antara 11 dan 15 negara Uni Eropa bisa mendukung usulan Palestina.
Di tengah kesibukan upaya diplomatik AS
untuk mencoba mencegah pemungutan suara itu, Nuland juga menegaskan
bahwa Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah berhubungan dengan
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengenai masalah ini.
“Ini, Anda tahu, adalah panggilan Inggris
bagaimana mereka ingin bersikap tentang hal ini ke depan. Mereka tahu
persis di mana kita berdiri,” katanya. AS percaya bahwa langkah
Palestina “mengobarkan situasi antara para pihak, membuat lebih sulit
bagi mereka untuk kembali ke meja perundingan, dan membuat situasi
politik makin sulit di antara mereka,” katanya.
Operation False Flag
Tampak pada video dimana seorang polisi
muslim Perancis yang sedang terbaring di trotoar, ditembaki. Lalu salah
satu teroris menghampirinya dan ditembak sekali lagi kepalanya dari
jarak dekat. Tak ada darah, tak ada selongsong peluru bahkan tak ada
gerakan badan sedikitpun dari korban setelah penembakan. Semua penembak
yang disebut teroris itu memakai kain penutup muka seperti para anggota
ISIS.
Menurut Kepolisian Perancis, mereka tak
teridentifikasi. Namun kenapa pihak kepolisian menuduh bahwa mereka yang
bersenjata itu seorang Muslim?
Kepolisian Perancis menuduh bahwa
pria-pria bertopeng itu Muslim karena berteriak “Allahu Akbar” dan
berteriak dalam bahasa Perancis, “Kami adalah Al-Qaida dari Yaman dan
kami membela Nabi Muhammad!”.
Teriakan kata-kata dalam bahasa Perancis?
Seperti yang telah dilontarkan bahwa kepolisian Perancis telah
menyatakan, “mereka tak teridentifikasi”. Bukankah itu sesuatu yang
spesifik? Dan mengapa pengambil video itu telah tahu bahwa akan terjadi
aksi terorisme disana? Dengan kamera yang sepertinya telah disiapkan?
Inilah pengalihan terhadap opini publik,
bahwa masyarakat digiring kepada apa yang disebut sebagai “False Flag’,
agar masyarakat dunia langsung percaya bahwa para penembak itu adalah
Al-Qaeda, organisasi cikal bakal yang dibuat AS untuk memerangi Uni
Soviet pada masa tahun 1080-an dimaasa “Perang Dingin”.
Jadi opini ditekankan bahwa kelompok
muslim telah memerangi dan membunuh kelompok muslim lainnya. Itu
terlihat karena polisi yang ditembak pada video adalah juga seorang
muslim. Dan pakaian penembak lebih mirip kelompok ISIS dibanding
Al-Qaeda.
Petugas kepolisian tengah menggelar
pencarian besar-besaran untuk menangkap pelaku penembakan. Media
sedunia pun heboh, karena terbukti pula bahwa nyaris semua media sejagat
memang telah ‘dikendalikan” mereka. Semua itu agar dapat mengelabui
masyarakat dunia dalam operasi andalannya yang selalu jitu karena
disokong oleh media dunia, yaitu Operation False Flag.
Crisis Actors
Mereka memakai para aktor krisis atau crisis actor, seperti pada tragedi-tragedi sebelumnya.
Akor krisis ini biasa dipakai ketika melakukan latihan perang, yang memiliki skenario pengeboman atau dalam kondisi diserang.
Mereka dipakai agar para prajurit dapat merasakan seperti layaknya berada di medan peperangan yang sesungguhnya.
Biasanya diskenariokan kepada para aktor
yang memiliki fisik cacat ini seakan terkena peluru, terkena bom, granat
dan sejenisnya, lengkap dengan darah buatan, pompa elektrik agar darah
terlihat muncrat berikut serpihan daging dan lengkap dengan potongan
kakinya yang buntung.
Semua ini dilakukan agar terlihat nyata,
lalu prajurit yang mungkin panik dalam keadaan terdesak saat mengikuti
latihan perang ini, harus menolongnya.
Aktor krisis lainnya tak harus cacat
fisik, namun sebagai aktor sungguhan yang dapat mengungkapkan suatu
kejadian dan mendramatisirkannya, agar opini publik percaya padanya.
Mereka biasanya termasuk di dalam
intelijen yang juga bagian dari skenario yang telah dilakukannya, namun
lebih mirip bagian “humas” yang dapat mempengaruhi publik melalui segala
macam media-media antek mereka juga, sebagai corongnya.
Mereka biasanya selalu diwawancarai sebagai saksi mata oleh beberapa stasiun televisi ditempat kejadian perkara.
Crisis actors menjadi puncaknya
mencuat dan sangat terlihat sejak peristiwa 9/11, yaitu hancurnya gedung
kembar WTC di New York pada 11 September 2001.
Juga termasuk invasi Libya, tragedi
penembakan di Bandara Los Angeles, tragedi penembakan Sandy Hook sampai
tragedi Bom Boston Marathon bahkan seluruh tragedi-tragedi lainnya di AS
dalam satu dekade ini.
Pada masa kini banyak pakar bahkan tak
menutup kemungkinan juga terjadi pada tragedi penciptaan pasukan ISIS
guna memojokkan kaum muslim dunia sebagai musuh mereka berikutnya,
setelah Nazi dan Komunis tumbang.
Manchurian Candidate
Lain lagi dengan yang satu ini, “the
Manchurian Candidate” (Kandidat Mancuria), yaitu sejenis agen yang telah
dicuci otaknya (brainwashed). Mereka layaknya bagai robot yang dapat
diprogram setelah dicokiki habis-habisan melalui doktrin-doktrin sangat
halus, hingga melalui hipnosis.
Mereka ada yang diasuh sejak kecil bahkan
dari bayi. Lalu dibesarkan melalui doktrin-doktrin ideologi mereka
sehingga menjadi patuh dan taat. Mereka terdiri dari berbagai bangsa dan
ras, agar jika ada operasi intelijen tingkat tinggi disuatu negara
tertentu, maka sesuai rasnya, merekalah yang ditunjuk untuk menjalankan
misi tersebut. Lain dengan agen-agen lainnya, misi mereka adalah mati
atau bunuh diri, mirip kamikaze.
Untuk Manchurian Candidate yang diasuh
sejak bayi atau masih kanak-kanak, mereka akan menjalani misi bunuh
diri, bahkan tanpa mereka ketahui. Misalnya pada peristiwa Tragedi WTC
9/11 dan Tragedi MH370.
Mereka disiapkan passport dan naik
pesawat secara normal, bahkan passport palsu pun bisa mereka peroleh dan
masuk ke pesawat tanpa ada yang tahu. Mengapa bisa demikian?
Mungkin anda lupa, bahwa mereka adalah agen tingkat tinggi yang telah diasuh sejak lama, oleh karenanya pasti di back-up oleh agen-agen tingkat tinggi pula, jadi pastinya mereka memiliki akses kemanapun mereka mau.
Setelah masuk pesawat, lalu kontrol pada
pesawat diambil-alih dari darat, kemudian agen dari darat tinggal
menjalankan pesawat itu sesuai skenario dan misinya. Mau menabrak gedung
atau dibuang ke tengah laut, terserah, apapun bisa.
Seperti diterangkan sebelumnya, mereka
tak akan pernah kembali pulang setelah menjalankan misinya, alias tewas.
Tinggal pilih sesuai misinya, mau Manchurian Candidate dari ras apa?
Mereka punya semua suku dan ras.
Setelah misi selesai, dengan seenaknya
mereka menuduh berdasarkan ras golongan apa yang tadi telah mereka suruh
menjalankan misi bunuh diri itu, begitu mudahnya untuk menuduh suatu
kelompok jika memiliki bukti-bukti yang ada. Iya khan?
Misal, jika misinya untuk menghajar
Islam, tinggal memilih diantara orang-orang yang memiliki ras Arab. Jika
misinya untuk menghajar komunis tinggal memilih diantara orang-orang
yang memiliki ras Cina atau Mongoloid. Jika misinya untuk menghajar ras
kulit hitam, tinggal memilih diantara orang-orang yang memiliki ras yang
sama.
Setelah
misi sukses, toh Manchurian Candidate tak akan pernah kembali, sebagai
misi bunuh diri. Di Indonesia mungkin memiliki istilah lain,
“pengantin”.
Lain lagi dengan Manchurian Candidate untuk misi pembunuhan. Mereka biasanya hanya diberikan hipnosis.
Mereka dapat diperintah hanya melalui
perkataan dari sebuah “kata kunci” saja. Hanya dengan menelpon mereka
dan mengucapkan kata kunci, maka mereka langsung menjalankan misinya,
tanpa sadar. (lihat videonya dibawah halaman)
Misal setelah mendengar kata kunci
tertentu, mereka langsung tak sadar mengeluarkan pisau atau pistol, lalu
membunuh target atau memencet tombol bom bunuh dirinya. Setelah
kejadian selesai barulah ia sadar apa yang telah ia perbuat.
Jika di Indonesia mirip gendam atau
hipnotis, hanya melalui perkataan mereka menjadi tak sadar, setelah
ditepuk pundak atau sejenisnya agar sadar, barulah mereka kembali sadar.
Namun semuanya sudah terlambat. It’s so simple. Ya, mereka mirip robot.
Tapi untuk masalah gendam atau hipnotis, itu baru kelas anak TK. Para
agen ini sudah sangat expert dalam teknologi otak, psikologi, sistim
syaraf dan pengontrolan pikiran. Istilahnya adalah Neuro-Technology.
Pada
masa kini, banyak Manchurian Candidate lepasan. Artinya adalah
masyarakat dunia itu sendiri. Melalui doktrin-doktrin ideologi
masing-masing akan merasa paling benar dan memang itulah keinginan
mereka. Setelah mereka terbentuk atau diciptakan, maka mereka akan terus
berkembang dengan sendirinya, makin membesar dan membesar tanpa ada
lagi campur tangan, tapi mereka tetap dipelihara dari jauh, bahkan akan
terus dikembangkan.
Lihat saja pada masa kini, banyak
golongan-golongan sempalan mulai dari golongan religius sampai atheis,
seperti ekstrimis Islam, ekstrimis Kristen, ekstrimis Katolik, ekstrimis
Komunis, ekstrimis Liberal, ekstrimis Fasis, ekstrimis Atheis,
ekstrimis Zion hingga kelompok-kelompok sepeti Klu Klux Klan, English
Defense League, Taliban, Al-Qaeda hingga ISIS.
Banyak pula terjadi dari sel-sel itu yang
ditangkap atau ditahan selama bertahun-tahun. Di dalam penjara mereke
telah “dicuci-otak” dulu selama bertahun-tahun pula. Mereka dihopnotis,
disiksa hingga disuntikkan berbagai obat (drug) yang dapat mempengaruhi
syaraf dan pikirannya.
Setelah itu, mereka dibebaskan kembali.
Maka para dalang pun tinggal menunggu “bunga-bunga” itu menjadi buah dan
suatu saat akan dipetik hasilnya, tanpa mantan napi itu dasar oleh apa
yang diperbuatnya, ternyata telah menguntungkan pihak yang
berseberangan. Apalagi jika mantan-mantan napi itu memiliki pengikut,
anak buah, jemaat hingga komunitas apalagi sebuah aliran. Wah betapa
senangnya mereka.
Mereka dengan sangat-sangat pelan namun
pasti, mengajarkan kebencian dan kebencian, lalu kebencian. Begitu
seterusnya. Mereka memasuki dan merambah ke desa-desa, ke masjid hingga
ke mushola, ke pengajian-pengajian, ke gereja-gereja, ke
kebaktian-kebaktian, dan ke komunitas-komunitas.
Untuk
apa? Ya seperti barusan dijelaskan, mengajarkan kebencian dan
kebencian, lalu kebencian. Lalu bagaimana dengan tewasnya Paris Shooting
yang berjumlah belasan?
Mereka memang mati, karena menjadi target dari “sang dalang” akibat kebencian mereka sendiri.
Jadi jika kelas cupu, misal anda ingin
membunuh orang yang tak anda suka, anda tak perlu turun tangan, tapi
cukup membayar pembunuh bayaran. Namun jika anda intelijen tingkat
tinggi, justru andalah yang membentuk dan membuat para pembunuh-pembunuh
bayaran itu, tanpa perlu ada yang tahu.
Maka secara keseluruhan tangan anda
bersih dari darah, bahkan anda dapat menyalahkan si pembunuh bayaran
tadi. Tanpa harus disuruh lagi, mereka akan saling membenci. Jika mulai
akur, peristiwa seperti penembakan di Paris, Tragedi 9/11, Bomb Bostom
Marathon, akan terulang lagi dan lagi.
Dengan begitu Manchurian Candidate tak
perlu banyak, karena ideologinya telah mengakar ke segala penjuru arah
bagai tantakel gurita: kebencian antar ras, suku, agama, kelompok,
golongan, dan itu sudah terjadi sejak RIBUAN tahun lalu. Mereka memang
membuat manusia-manusia harus terkotak-kotak. Misi mereka memang membuat
perang antar ras di muka Bumi ini, untuk selamanya. (icc, IndoCropCircles).
Daftar Pustaka:
- worldbulletin.net, Charlie Hebdo fired cartoonist for anti-Semitism in 2009
Apakah Charlie Hebdo hanya sandiwara alias Psy Ops?
Sabtu, 19 Rabiul Awwal 1436 H / 10 Januari 2015 11:30
PARIS (Arrahmah.com) – Beredar sebuah analisis bahwa insiden penembakan kantor Charlie Hebdo, Paris hanya sebuah operasi sandiwara atau psy ops, sebagaimana dilansir BSR pada Sabtu (10/1/2015).
Dalam sebuah analisis oleh Jim Stone, seorang jurnalis investigasi independen memaparkan kejanggalan berdasarkan video penyerangan yang terjadi di Paris tersebut sebelum berita para tersangka pelaku penembakan meninggal dunia.
Stone mengajak pembaca untuk memperhatikan adegan bahwa, “Polisi yang ditembak dari jarak dekat tidak mengeluarkan darah walaupun tepat ditembak di kepalanya dan moncong senjata mengeluarkan asap putih.”
Yang menarik adalah respon Pemerintah Perancis setelah sandiwara ini. Mereka dengan mudah melancarkan tema IS, ISIS, Islam setelah disodorkan terlebih dahulu pada media sosial untuk membentuk persepsi masyarakat global.
Berikut 10 kejanggalan dalam kejadian tersebut, ditambah 2 hal yang inkonsisten.
Dalam sebuah analisis oleh Jim Stone, seorang jurnalis investigasi independen memaparkan kejanggalan berdasarkan video penyerangan yang terjadi di Paris tersebut sebelum berita para tersangka pelaku penembakan meninggal dunia.
Stone mengajak pembaca untuk memperhatikan adegan bahwa, “Polisi yang ditembak dari jarak dekat tidak mengeluarkan darah walaupun tepat ditembak di kepalanya dan moncong senjata mengeluarkan asap putih.”
Yang menarik adalah respon Pemerintah Perancis setelah sandiwara ini. Mereka dengan mudah melancarkan tema IS, ISIS, Islam setelah disodorkan terlebih dahulu pada media sosial untuk membentuk persepsi masyarakat global.
Berikut 10 kejanggalan dalam kejadian tersebut, ditambah 2 hal yang inkonsisten.
- 10
orang dikabarkan seharusnya tewas dan lainnya terluka. Namun, di TKP
hanya terdapat 2 ambulan saja. Bukankah seharusnya dibutuhkan lebih dari
2 ambulan untuk mengevakuasi korban sebanyak itu?
- Memang
suara tembakan yang terekam nampak seperti suara tembakan sungguhan,
tetapi gambar yang ada tidak begitu jelas menampakkan lubang akibat
tembakan. Yang terlihat justeru seperti stiker lubang peluru imitasi.
Sementara pada adegan lain, salah seorang polisi kelihatan tertawa di
sebelah mobil yang tertembak itu. Bukankah seharusnya suasananya
mengharukan, saat seseorang ada yang tertembak? Sebagai tambahan, gambar
situasi reka penembakan kaca depan pada Google menghasilkan kerusakan
begitu besar pada seluruh bagian kaca depan, sementara pada kejadian di
Perancis itu hanya menyisakan lubang kecil yang terpusat pada satu titik
saja, apakah itu mungkin?
- Semua orang yang beperan pada kejadian tersebut memiliki gaya rambut French Foreign Legion (Legiun Asing Perancis). Sangat aneh bukan jika supir taksi dan EMT berambut seperti personil militer?
- Jika
para pelaku dikabarkan melarikan diri dan tidak tertangkap, bagaimana
mungkin polisi Perancis dapat mengidentifikasi mereka dalam hitungan
jam, sementara tidak ada satu pun wajah pelaku yang tertangkap kamera
dimanapun? Jika terdapat paspor seperti pada insiden-insiden 911 atau
MH17 tentu itu dapat menjelaskan identitas. Namun, tidak ada satupun
pelaku yang menyerahkan paspornya. Lantas, dari mana polisi mengetahui
bahwa pelaku itu beragama Islam, bukannya agen Mossad yang sedang
melakukan tugas lapangan? Mengherankan bukan?
- Tidak
ditemukan foto atau cuplikan adegan yang memperlihatkan tetasan darah,
bahkan hanya darah palsu dari para polisi atau korban yang katanya
ditembak dengan AK-47. Padahal mereka tergeletak selama 10 detik di
trotoar sebelum tembakan kedua kali, dan tidak ada darah setelah itu!
Sungguh sangat janggal, jika ini kejadian nyata.
- Target
dikatakan adalah sekelompok orang beragama yahudi, siapa yang biasanya
menampilkan adegan teror B.S. paling sering? Ini memuakkan.
- Mengapa
jalanan sangat lengang dan tidak ada lalu lintas? Insiden ini seperti
sudah disetting. Seolah-olah daerah itu telah disterilisasi sebelum ada
kejadian, sehingga “pelaku teror” tahu bahwa area itu aman untuk
memarkirkan kendaraannya di tengah jalan dan melakukan penembakan di
satu titik strategis.
- Bagaimana para penyerang tahu
bahwa hari itu akan ada pertemuan besar antar staff Charlie Hebdo,
dimana semua orang penting “tertarget” akan hadir bersamaan? Pembunuhan
sekali waktu yang mudah bukan? Apakah ini ada pertolongan NSA atau badan
intelijen lain semacamnya?
- Charlie Hebdo sebelumnya dikabarkan menghadapi masalah keuangan yang serius, mengapa tidak pada saat itu dijadikan momen psy ops? Itu adalah alasan yang bagus untuk menutup kantor Charlie Hebdo, tanpa membuat adegan sedramatis ini?
- Tidak
ada bukti penarikan AK saat terjadi penembakan. Maka dicurigai bahwa
senapan AK itu kosong. Lantas kalaupun isi, apakah pelurunya peluru
karet? Apapun pelurunya, tidak ada jejak darah di pihak polisi. Padahal
sebuah peluru AK telah melesat. Kalaupun polisinya menggunakan rompi
anti-peluru, hanya pistol tangan saja yang tidak dapat menembusnya,
bukan senapan AK. Ketiadaan penarikan senapan AK, sama saja dengan
tembakan kosong.
- Inkonsistensi ke-11: Semua video itu
direkam dari atap gedung. Untuk kejadian yang kurang dari 1 menit, mana
ada beberapa orang begitu kompak dan gesit naik ke atas gedung yang
berbeda untuk mengabadikan sebuah insiden secepat itu? Lagipula, atap
bangunan itu atap biasa, tidak cocok untuk mengambil gambar. Bahkan tak
seperti atap sekokoh Starbucks atau semacamnya (yang bisa menopang bobot
orang yang mengambil gambar). Jika orang-orang itu sudah ada di atap
itu dari sebelumnya, betapa sempurnanya prediksi mereka bahwa disana
akan ada sebuah insiden hebat, sehingga mereka dapat merekamnya dari
sudut yang sempurna dari awal sampai akhir kejadian. Hanya ada satu
jawaban rasional untuk ini. Mereka naik ke atap gedung dengan sengaja,
untuk merekam kejadian yang sudah direncanakan sebelumnya. Kalaupun
mereka petugas perbaikan atap, betapa hebatnya mereka semua memiliki
hanphone dengan kamera seragam untuk merekam kejadian yang terjadi hanya
sekitar 15 menit. Sudut pengambilan gambarnya begitu sempurna, begitu
pula waktu pengambilan gambar dan posisi kameranya terlalu sempurna dan
tidak mungkin dilakukan secara spontan. Bahkan robot android Data dari
Star Trek tidak akan mampu naik ke atas atap untuk mengambil gambar
dalam waktu secepat itu dan dengan gambar sebagus itu untuk direkam.
- Inkonsistensi
ke-12: satu tersangka pengendara yang melarikan diri saat insiden itu
terjadi sedang ada di sekolah. Sementara teman-teman sekolahnya berdiri
di depannya. Teman sekelas tersangka penembakan Paris yang berusia 18
tahun, telah melakukan aksi protes dengan mengatakan bahwa temannya
tidak bersalah. Ia ada di dalam kelas saat insiden penembakan di Charlie
Hebdo terjadi dan menewaskan 12 orang itu. Hamyd Mourad dilaporkan
telah menyerahkan diri kepada polisi sekitar pukul 11 malam setelah ia
melihat namanya disebutkan di berita. Sementara kawan-kawannya
mengatakan bahwa ia memiliki alibi bahwa ia tidak bersalah, karena Hamyd
Mourad ada di dalam kelas saat itu. Tapi tentu saja, hal ini tidak ada
pengaruhnya, seperti pemboman Boston, saat teman seasrama mengatakan
Tsnarev tidak ada di lokasi pengeboman saat insiden terjadi. Sekali nama
seseorang dipublikasikan sebagai tersangka, maka dia akan hancur
sebagai penjahatnya. Sayang sekali Hamyd Mourad, ia tidak dapat berharap
bahwa sistem yahudi ini akan membebaskannya. Ia akan masuk ke
Guantanamo.
-
Titik terang dari AQAP atas insiden Charlie Hebdo
-
Pernyataan Al-Qaeda Yaman terkait serangan di Charlie Hebdo Paris
Oleh: Pepe Escobar*
Serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Perancis telah menewaskan 12 orang. Apakah Putin melakukannya? Sayangnya tidak. Tindakan seperti ini bukanlah gaya agresi Rusia, melainkan mirip dengan komando jihad. Dan atas kekacauan ini, siapa pihak yang akhirnya diuntungkan?
Perencanaan untuk menyerang Charlie Hebdo telah dipersiapkan dengan matang, terbukti dengan digunakannya Kalashnikov, roket peluncur, balaclavas (penutup kepala/ topeng), amunisi, rompi, sepatu tentara, dan Citroen hitam. Dari semua persiapan ini, yang paling mematikan adalah dukungan logistik yang sempurna. Lalu ada yang menyatakan bahwa mereka (penyerang) menggunakan bahasa Perancis dengan sempurna, namun sebagian menyatakan tidak.
Kita mulai dari Bahasa Perancis. Yang terpenting adalah, mereka bisa mengatakan kalimat ajaib, yaitu, “Kami adalah Al-Qaeda.” Lebih baik lagi jika mereka mengatakan pada masyarakat di jalanan seperti, “Kami adalah Al-Qaeda Yaman.” Dalam terminologi teror Amerika Serikat, akan dibangun argumen bahwa kelompok Al-Qaeda in Arabian Peninsula (AQAP) telah menargetkan editor majalah Charlie Hebdo sebagai target, dengan tuduhan menghina Nabi Muhammad. Dan untuk memastikan bahwa mereka adalah kelompok teroris Al-Qaeda, maka para pembunuh cukup dengan meneriakkan “Allahu Akbar, kami telah membunuh Charlie Hebdo, kami telah membela Nabi.” Apakah kasus lantas ditutup?
Nah, hanya butuh beberapa jam bagi polisi Prancis untuk mengidentifikasi pelaku penyerangan. Wajarkah ini? Yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Said dan Cherif Kouachi, dua bersaudara berdarah Perancis-Aljazair. Lalu pengemudi Citroen hitam, Hamyd Mourad, 18 tahun, yang menyerahkan diri. Mereka semua mengenakan balaclavas. Saat ini, Kouachi bersaudara belum ditangkap, namun tampaknya pihak kepolisian telah mengetahui benar siapa mereka. Alasannya, kartu ID Kouachi tertinggal di Citroen hitam.
Lalu biografi Kouchi dipublikasi. Ia bersama enam orang lainnya, pernah dijatuhi hukuman pada tahun 2008 atas kasus terorisme. Namun saya perjelas lagi, ada lusinan pemuda Perancis telah menimba ilmu dari madrasah ‘terorisme’ pimpinan gembong Al-Qaeda Irak, Abu Musab al-Zarqawi, yang juga merupakan Bapak Spiritual bagi teroris ISIS.
Selanjutnya, narasi pun disiapkan untuk dikonsumsi publik. Kuncinya: kepolisian Perancis menduga kasus ini merupakan aksi terorisme ala jihadis Islam. Menurut mereka, teror ini kemungkinan dilakukan oleh para jihadis yang telah kembali dari Suriah, dan jihadis ini menerima perintah untuk melakukan penyerangan. Di sisi lain, dibangun argumen bahwa ada penjahat idiot yang melakukan serangan namun berpura-pura menyerupai Al-Qaeda.
Jika menggunakan argumen pertama, maka hal ini menunjukkan satu hal, yaitu: blowback (arus balik). Ya, bisa saja mereka adalah tentara bayaran ISIS yang dilatih oleh NATO (jangan lupa, Perancis juga anggota NATO) di Turki atau Yordania. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa penyerangan ini adalah operasi bendera palsu. Bisa saja penyerang tersebut adalah mantan atau anggota pasukan khusus Perancis.
Citra Islam akan Terus Diperburuk
Bisa ditebak, penjaja Islamofascism sudah siap sedia dalam hitungan hari atau minggu bahkan tahun, untuk mendeskreditkan Islam. Mereka melupakan bahwa jutaan orang di Pakistan dan Irak terus menerus merasakan sakit karena mereka adalah korban atas gerakan jihad. Apalagi, secara langsung maupun tidak, sampai hari ini Barat adalah pihak yang paling diuntungkan selama beberapa dekade atas kekacauan di Timur Tengah. Coba pikirkan jerit tangis rakyat Pakistan, Yaman, Suriah, Irak, ataupun Libya. Pikirkan bagaiamana kondisi di Kota Sadr sepuluh kali lebih buruk daripada Paris.Apakah kebijakan Presiden Perancis Francois Hollande bisa dikategorikan luar biasa barbar ketika mengirim, mendukung, dan menyuplai teroris yang berada di Suriah dan Irak? Perancis merupakan negara di garis depan yang mensponsori terorisme, dan baginya, membantai rakyat di Aleppo dan Tripoli adalah hal yang baik, asal jangan lakukan hal tersebut di Paris.
Jadi kini, serangan di jantung Eropa adalah sebuah arus balik. Pertanyaannya, apakah jaringan intelejen Barat yang begitu canggih tidak menyadari adanya arus balik terorisme, dan tidak berdaya untuk mencegahnya? Mengapa harus mengkambinghitamkan Kouachi bersaudara?
Tentu saja jaringan anti-terorisme Barat yang begitu mahir telah menyadari terjadinya arus balik dari bandara. Namun sepertinya, keberadaan tentara bayaran turunan Al-Qaeda ataupun ISIS, sengaja dijadikan sebagai sebuah ancaman yang mengganggu kebebasan kita.
Pembunuhan Terhadap Charlie, Cui Bono?
Lembaga thinktank AS terlibat dalam menyediakan dan mengeksploitasi jihadis ke dalam ruang geopolitik, dan semua ini telah menjadikan Barat berlarut-larut terlibat dalam perang di negara-negara Muslim. Ini adalah hal yang konyol. Sejak tahun 70-an, mereka membudidayakan jihadis untuk melawan Uni Sovyet. Mereka menggunakan kekuatan dari ummat Islam yang berhasil diperalat. Mereka bersekutu dengan Taliban, dan di lain pihak, terus berusaha memecah Sunni-Syiah. Lalu, dengan tewasnya para kartunis Charlie, siapa yang diuntungkan? Hanya mereka yang memiliki agenda untuk memperburuk citra Islam yang melakukannya.Jangan lupa, serangan ini berlangsung hanya beberapa hari setelah Perancis mengakui negara Palestina. Parlemen Perancis, hari Selasa (2/12/2014), melalui pemungutan suara yang tidak mengikat, menyatakan dukungan atas pengakuan terhadap negara Palestina. Di lain sisi, beberapa hari yang lalu, Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan bahwa sanksi ekonomi yang dikenakan terhadap Rusia atas krisis Ukraina harus dicabut.
Langkah yang ditempuh Perancis ini, telah memicu kepanikan bagi pihak tertentu, dan mereka akan melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk mengeksploitasi kondisi keamanan Perancis pasca serangan terhadap Charlie, baik itu dengan melakukan serangan arus balik, ataupun operasi bendera palsu.
Pemerintahan Obama telah memobilisasi Dewan Keamanan PBB. FBI pun membantu investigasi dan penyelidikan di Perancis. Serangan ini bukanlah tentang agama, melainkan semata-mata kepentingan geopolitik. (LiputanIslam.com)
—
*Pepe Escobar adalah seorang jurnalis, penulis buku Empire of Chaos. Tulisan ini diterjemahkan dari artikelnya di Asian Times yang berjudul Who Profits from Killing Charlie?
Paris, LiputanIslam.com — Parlemen Perancis, hari Selasa (2/12), melalui pemungutan suara yang tidak mengikat, menyatakan dukungan atas pengakuan terhadap negara Palestina.
Dalam putusan itu parlemen mendesak pemerintah Perancis untuk “menggunakan pengakuan terhadap negara Palestina sebagai instrumen untuk mendapatkan penyelesaian pasti atas konflik (Palestina-Israel)”. Russia Today melaporkan, Selasa (2/12) petang.
Langkah yang sama telah dilakukan oleh parlemen Spanyol minggu lalu dan parlemen Inggris bulan lalu. Namun baru pemerintah Swedia, di antara negara-negara Eropa Barat, yang telah mengakui negara Palestina. Beberapa negara Eropa timur anggota Uni Eropa bekas anggota blok Uni Sovyet juga telah mengakui negara Palestina.
Menanggapi langkah Perancis itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutnya sebagai “kesalahan yang menyedihkan”.
“Pengakuan negara Palestina oleh Perancis akan menjadi kesalahan yang menyedihkan,” kata Netanyahu kepada wartawan di Jerusalem.
“Apakah mereka tidak memiliki sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan pada saat penyembelihan-penyembelihan terjadi di seluruh Timur Tengah, termasuk terhadap warga Perancis?” Tambah Netanyahu, merujuk pada aksi penyembelihan warga Perancis Herve Gourdel oleh kelompok militan Aljazair, September lalu.
Beberapa jam sebelumnya pemerintah Israel menyetujui undang-undang kontroversial Undang-Undang Negara Israel, yang oleh para aktifis demokrasi dikecam sebagai tidak demokratis. Jika disetujui parlemen (Knesset) hari ini (3/12) UU ini menetapkan Israel sebagai “negara bangsa yahudi”, menggantikan definisi sebelumnya sebagai “negara yahudi dan demokratis”.(ca)
Ankara, LiputanIslam.com – Wali Kota Ankara Melih Gokcek menyatakan bahwa dinas rahasia Israel, Mossad, berada di balik serangan teror terhadap majalah Perancis Charlie Hebdo dengan tujuan membangkitkan permusuhan antara Eropa dan umat Islam.
“Dukungan pemerintah Perancis kepada berkas kedaulatan Palestina telah membangkitkan kekecewaan Israel, dan inilah yang kemudian mendorong Israel melakukan tindakan seperti itu di ibu kota Perancis,” ungkapnya dalam konferensi ke-4 pemuda partai Keadilan dan Pembangunan.
Gokcek menilai Israel tidak menghendaki berkas kemerdekaan Palestina mengalami kemajuan di Eropa. Karena itu, para agen spionase Israel lantas bergerak dan memotori serangan-serangan yang dapat membangkit permusuhan antara masyarakat Eropa dan umat Islam, sebagaimana terlihat dalam peristiwa serangan terhadap 50-an masjid dan tempat khusus umat Islam di Perancis pasca tragedi Charlie Hebdo.
Belakangan ini sudah banyak beredar laporan media mengenai keterlibatan Israel dalam serangan terhadap majalah satir tersebut. Beberapa hari lalu situs berita IB Times memuat laporan mengenai keterlibatan Mossad dalam serangan tersebut dengan judul “Hubungan Antara Serangan Charlie Hebdo dan Mossad: Apakah Israel Meluapkan Kemarahannya Terhadap Pengakuan Perancis Atas Negara Palestina?”
Naifnya, setelah itu IB Times memilih menghapus laporan itu sembari menyatakan permohonan maaf karena telah memuat laporan tersebut.
Tak hanya media, beberapa analis independen juga melirik Mossad sebagai otak serangan yang terjadi pada Rabu pekan lalu tersebut. (mm)
Paris, LiputanIslam.com — Kepala penyidik insiden serangan Charlie Hebdo ditemukan tewas di rumahnya, Kamis (8/1), atau sehari setelah terjadinya serangan tersebut.
Polisi menyebut kematian ini adalah karena bunuh diri. Namun bagi para pengamat dan media massa independen, kematian ini semakin menambah kecurigaan bahwa serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo adalah aksi yang telah disetting.
Sebagaimana dilansir infowars.com, Senin (12/1), Helric Fredou (45 tahun) ditemukan tewas di kantornya saat tengah mempersiapkan laporan tentang aksi serangan tersebut. Sehari kemudian polisi menyatakan penyebab kematian tersebut adalah bunuh diri.
“Menurut organisasi polisi, komisaris (Helric Fredou) menderita depresi,” tulis media India Medhaj News.
Kematian Fredou juga dilaporkan oleh sebagian media mainstream meski semuanya memberikan sudut pandang yang sama, tanpa menyinggung kemungkinan adanya upaya untuk menyembunyikan fakta sebenarnya tentang serangan Charlie Hebdo.
“Ia (Fredou) ditugaskan untuk menyelidiki salah satu keluarga salah satu korban, namun meninggal sebelum menyampaikan laporannya,” tulis situs the independent.
“Ia dikabarkan telah mewawancarai keluarga-keluarga korban serangan Charlie Hebdo beberapa jam setelah terjadinya serangan. Tidak diketahui apakah keputusannya untuk bunuh diri karena terkait dengan serangan Charlie Hebdo,” tambah the independent.
“Apakah benar karena bunuh diri, atau karena ia tahu terlalu banyak?” tulis infowars.com.
Serangan majalah Charlie Hedbo semakin mengundang kecurigaan setelah diketahui bahwa pelakunya memiliki kaitan dengan agen inteligen AS, Anwar al-Awlaki, yang menjadi pemain kunci dalam sebagian besar aksi serangan terhadap negara-negara barat, termasuk serangan WTC 9/11, demikian infowars.com melaporkan.
“Saya dikirim oleh Al Qaida Yaman. Saya bergabung dengan mereka dan Anwar al-Awlaki lah yang telah membiayai saya,” kata seorang pelaku serangan kepada sebuah televisi sebelum kematiannya.
Menurut infowars.com Al-Awlaki memiliki kedekatan khusus dengan para pejabat inteligen AS. Ia bahkan pernah mendapat jamuan makan di Pentagon.
“Ia diduga bekerja untuk merekrut para pelaku aksi serangan teror yang ditujukan ke negara-negara barat,” tambah infowars.com dalam laporannya.(ca)
Teman sekelas Mourad Hamyd bersaksi Hamyd tak di TKP saat serangan Charlie Hebdo
Banan Jum'at, 18 Rabiul Awwal 1436 H / 9 Januari
2015 14:30
http://www.arrahmah.com/news/2015/01/09/teman-sekelas-mourad-hamyd-bersaksi-hamyd-tak-di-tkp-saat-serangan-charlie-hebdo.html
aksi penembakan di kantor Charlie
Hebdo
PERANCIS
(Arrahmah.com)
–
Remaja Perancis bernama Mourad Hamyd (18) sebelumnya disebut-sebut merupakan salah satu dari tiga “tersangka” pelaku serangan di kantor majalah anti-Islam, Charlie Hebdo. Secara mengejutkan teman sekelasnya mengatakan bahwa Hamyd berada di kelas filsafat ketika serangan itu berlangsung di Paris, lansir DM pada Kamis (8/1/2015).
Remaja Perancis bernama Mourad Hamyd (18) sebelumnya disebut-sebut merupakan salah satu dari tiga “tersangka” pelaku serangan di kantor majalah anti-Islam, Charlie Hebdo. Secara mengejutkan teman sekelasnya mengatakan bahwa Hamyd berada di kelas filsafat ketika serangan itu berlangsung di Paris, lansir DM pada Kamis (8/1/2015).
Selain
itu postingan pengguna Twitter dengan nama @babydroma juga mengatakan:
“Dia ada di kelasku, dan dia ada di sana untuk mengikuti pelajaran pagi ini.”
Ia
menambahkan: “Aku bersumpah aku belum berbicara dengan Mourad lebih dari lima
kali, tapi aku merasa berkewajiban untuk membantunya.”
Pada
Rabu (7/1), dua bersaudara Kouachi ditetapkan menjadi dua diantara tiga
tersangka yang terlibat dalam serangan penembakkan di sebuah kantor majalah
anti-Islam yang kerap menghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam,
Charlie Hebdo, di Paris, Perancis, yang mengakibatkan 12 orang tewas dan empat
lainnya mengalami cedera serius.
Pada
malam setelah serangan, Said Kouachi (34), dan Cherif Kouachi (32), keduanya
dari Paris, diidentifikasi bersama dengan Hamyd Mourad (18), dari kota timur
laut, Reims.
Kouachi bersaudara
Hamyd
menyerahkan dirinya ke polisi di Charleville-Mézières, Perancis, setelah
melihat namanya dikaitkan dengan serangan itu di media sosial.
Selain
teman sekelas Hamyd, remaja lain yang mengaku mengenal Hamyd juga memberinya
pembelaan dan mendorong orang-orang di Twitter untuk me-retweet hashtag
#MouradHamydInnocent (Mourad Hamyd Tidak Bersalah), lapor The Guardian.
Dalam
serangan penembakan di kantor Charlie Hebdo yang berlangsung pada Rabu (7/1),
seorang pemimpin redaksi dan kartunis penghina Nabi Muhammad Shalallahu
Alaihi Wasallam, Stephane Charbonnier, termasuk di antara 12 orang yang
tewas dalam serangan itu.
Charbonnier,
yang dikenal dengan panggilan Charb, tewas di markas majalah Charlie Hebdo,
dimana dia dan jajarannya mencari ketenaran dengan berulang kali menerbitkan
karikatur yang menghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Enam
jurnalis Charlie Hebdo penghina Islam yang tewas dalam serangan (wajahnya
dilingkari)
Dalam
aksinya, para penyerang dilaporkan menyisir kantor majalah itu dan menyebut
beberapa nama, mengabaikan orang-orang yang namanya tidak ada dalam daftar, dan
hanya menewaskan mereka yang namanya ada dalam daftar mereka.
Sementara
itu, di tengah perburuan terhadap Kouachi bersaudara, para pengguna Twitter
mendesak masyarakat untuk menghindari menyalahkan Islam atas serangan itu –
dengan mendorong mereka untuk menggunakan hashtag #RespectForMuslims.
Jurnalis
Sigolène Vinson mengatakan kepada Radio France Internationale bagaimana
ia tidak dibunuh dalam serangan di kantor Charlie Hebdo itu karena ia seorang
perempuan.
Ia
mengatakan bahwa salah satu pria itu berkata: “Aku tidak membunuhmu karena kau
seorang wanita dan kami tidak membunuh wanita.
“Tapi
kau seharusnya memeluk Islam, membaca Al-Qur’an dan memakai hijab.” Dia juga
menambahkan bahwa pria itu meneriakkan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar!”
(banan/arrahmah.com)
- See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2015/01/09/teman-sekelas-mourad-hamyd-bersaksi-hamyd-tak-di-tkp-saat-serangan-charlie-hebdo.html#sthash.eHoGhqLp.dpuf
Kouachi bersaudara penyerang kantor
majalah penghina Islam Charlie Hebdo menyelamatkan diri ke hutan
Banan Jum'at, 18 Rabiul Awwal 1436 H / 9 Januari
2015 13:45
Kuoachi
bersaudara
PERANCIS
(Arrahmah.com)
– Dua pria bersenjata yang telah
melancarkan serangan di kantor majalah penghina Islam, Charlie Hebdo, pada
Kamis (8/1/2015) dilaporkan melarikan diri ke dalam sebuah hutan dalam
perburuan besar terhadap keduanya, lansir DM.
Polisi
Perancis segera menutup akses ke hutan tersebut dan telah melacak dua
bersaudara itu ke daerah terpencil sekitar 50 km sebelah timur laut dari Paris
setelah keduanya dilaporkan “merampok” sebuah pom bensin di dekatnya.
Pada
Rabu (7/1), dua bersaudara Kouachi ditetapkan menjadi dua diantara tiga
tersangka yang terlibat dalam serangan penembakkan di sebuah kantor majalah
anti-Islam yang kerap menghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam,
Charlie Hebdo, di Paris, Perancis, yang mengakibatkan 12 orang tewas dan empat
lainnya mengalami cedera serius.
Said
Kouachi (34), dan Cherif Kouachi (32), keduanya dari Paris, diidentifikasi
bersama dengan Hamyd Mourad (18), dari kota timur laut, Reims.
Seorang
pemimpin redaksi dan kartunis penghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam, Stephane Charbonnier, termasuk di antara 12 orang yang tewas
dalam serangan itu.
Charbonnier,
yang dikenal dengan panggilan Charb, tewas di markas majalah Charlie Hebdo,
dimana dia dan jajarannya mencari ketenaran dengan berulang kali menerbitkan
karikatur yang menghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Dalam
perburuan terhadap para “tersangka”, para petugas mengatakan telah menemukan
sebuah bom molotov dan “bendera jihad” di mobil Cherif dan Said Kouachi, yang
mereka tinggalkan sebelum melarikan diri.
Keduanya,
masih bersenjata, melanjutkan pelarian tanpa kendaraan ke dalam Forêt de Retz
(Hutan Retz) yang luasnya mencapai 32.000 hektar, yang kira-kira seluas Paris
Polisi
khusus yang menyisir pedesaan Perancis kemarin malam juga melakukan pencarian
ke sebuah gua yang ratusan kaki panjangnya mencari setiap tanda-tanda kedua
pria bersenjata tersebut.
Veronique
La Mer, yang rumahnya berjarak 50 meter dari gua bekas tambang itu mengaku
menyaksikan pencarian polisi “anti-teror” tersebut.
Ia
mengatakan, “Kami melihat polisi menyebar di desa-desa sepanjang hari dan
helikopter-helikopter terbang di atas kami. Hutan-hutan ini sangat besar. Anda
dapat dengan mudah bersembunyi di sini selama berminggu-minggu.”
Polisi
datang dari rumah ke rumah melontarkan pertanyaan kepada penduduk setempat di
daerah itu, dan setidaknya ada dua properti yang telah dikelilingi oleh pasukan
khusus.
Mereka
dipersenjatai dengan senjata otomatis dan pelindung tubuh, sementara helikopter
melayang-layang di atas daerah itu.
Petugas
terlihat menggedor pintu-pintu serta menanyai orang-orang di sebuah sekolah di
dekatnya, dan bahkan para pengunjung dievakuasi dari sebuah restoran saat makan
siang.
Pencarian
juga dilakukan di berbagai desa lain di utara Perancis, dengan jalan-jalan yang
diblok di desa Corcy di Rue de L’Etang.
Kedua
kakak beradik itu ‘bersenjata dan berbahaya’, kata polisi Perancis.
Polisi
meminta mobil-mobil yang akan melintas untuk berhenti dan memeriksa semua
kendaraan yang melintas.
Sementara
itu, kemarin malam, para pengguna Twitter mendesak masyarakat untuk
menghindari menyalahkan Islam atas serangan itu – dengan mendorong mereka untuk
menggunakan hashtag #RespectForMuslims.
Jurnalis
Sigolène Vinson mengatakan kepada Radio France Internationale bagaimana
ia tidak dibunuh dalam serangan di kantor Charlie Hebdo itu karena ia seorang
perempuan.
Ia
mengatakan bahwa salah satu pria itu berkata: “Aku tidak membunuhmu karena kau
seorang wanita dan kami tidak membunuh wanita.
“Tapi
kau seharusnya memeluk Islam, membaca Al-Qur’an dan memakai hijab.” Dia juga
menambahkan bahwa pria itu meneriakkan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar!”
Sebelumnya,
di desa Chouy, polisi bersenjata terlihat menyerbu sebuah gudang tua. Mereka
meminta warga desa untuk tidak keluar dan meminta wartawan untuk pergi.
Mereka
tampak memeriksa bangunan kosong di mana kedua bersaudara itu mungkin
bersembunyi.
Polisi
“anti-teror” dan helikopter berkumpul di daerah itu setelah dua orang yang
diklaim sesuai dengan deskripsi kedua “tersangka” terlihat di sebuah garasi
sekitar empat mil jauhnya.
Petugas
stasiun di Villers-Cotterêt mengklaim bahwa “tersangka” melaju ke arah Paris dengan
Renault Clio putih yang nomor pelatnya ditutup.
Pencarian
kemudian bergeser ke Abbaye de Longpont, di mana manajer restoran Benoit Verdun
mengatakan dia diberitahu oleh saudara walikota untuk menutup bisnisnya segera
demi keselamatan semua orang.
Dia
mengatakan kepada Daily Telegraph: “Ada sebuah helikopter sekarang, tapi
aku belum melihat polisi atau mendengar keributan apapun.”
“Hutan
di sekitar sini sangat luas, jadi jika saudara-saudara [polisi] sudah di sana,
itu akan seperti perburuan besar.”
(banan/arrahmah.com)
- See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2015/01/09/penyerang-kantor-majalah-penghina-islam-charlie-hebdo-menyelamatkan-diri-ke-hutan.html#sthash.KA6EWiLb.dpuf
Irak Beli Senjata Rusia Senilai 1 Milyar Dolar
Peluncur roket model TOS 1 (Iraqi News).
http://islamtimes.org/id/doc/news/432310/irak-beli-senjata-rusia-senilai-1-milyar-dolar
Islam Times - Irak dan Rusia meneken perjanjian pembelian senjata seharga US $ 1 milyar.
Lewat perjanjian, Rusia akan mengirim sejumlah besar senjata, peluncur roket dan amunisi ke Irak.
Perjanjian diteken dalam perjalanan Menteri Pertahanan Irak, Saadoun al-Dulaimi saat dia berkunjung ke Rusia tahun lalu.
Sekitar 2-3 peluncur roket Grad, sejumlah howitzer (sejenis artileri dengan laras pendek yang menggunakan bahan bakar lebih sedikit) serta sejumlah besar mortir.
Irak beralih membeli senjata dari Rusia setelah kesepakatan pembelian senjata dari Amerika gagal. Meski sudah meneken kontrak, negeri Paman Sam itu menolak mengirim senjata ke Irak.[IT/Iraqi News/Atn]
Perjanjian diteken dalam perjalanan Menteri Pertahanan Irak, Saadoun al-Dulaimi saat dia berkunjung ke Rusia tahun lalu.
Sekitar 2-3 peluncur roket Grad, sejumlah howitzer (sejenis artileri dengan laras pendek yang menggunakan bahan bakar lebih sedikit) serta sejumlah besar mortir.
Irak beralih membeli senjata dari Rusia setelah kesepakatan pembelian senjata dari Amerika gagal. Meski sudah meneken kontrak, negeri Paman Sam itu menolak mengirim senjata ke Irak.[IT/Iraqi News/Atn]
Kode: 432310
Sejarah Memilukan Pembantaian Umat Islam di Dunia
Canadian
Islamic Congress mengkompilasi kejadian demi kejadian semenjak perang
salib yang pertama (the Crusaders I, 1095-1099), dimana sekitar 70000
muslim di Jerussalem dibantai habis sampai dengan pembantaian yang
dilakukan oleh Israel atas bangsa Palestina saat ini.
Berikut adalah beberapa korban genosida Muslim sepanjang sejarah, sebagaimana dirilis oleh By The Canadian Islamic Congress:
70.000 penduduk Yerusalem, sebagian besar umat Islam, dibantai oleh
Tentara Salib Eropa pada tanggal 15 Juli 1099, pembantaian itu
menyebabkan banjir darah sedalam pergelangan kaki.
Setelah pembantaian Antiokhia oleh Tentara Salib Eropa pada Juni 1098
dimana tak ada seorang Muslimpun masih hidup. Pembantaian juga terjadi
di Asklan (1099), Aka (1104), Antiokhia (1098), Beruit (1110) dan
Tropolie (1102).
Masa Inkuisisi di Spanyol dan Portugal (1834), pilihan bagi umat
Islam adalah pergi, konversi atau dibakar di tiang. Keputusan tersebut
baru dicabut pada 15 Juli 1834, setelah semua Muslim terbunuh atau lari.
Pembantaian Muslim juga terjadi di Toledo (1085), Lisbon (1147),
Cordoba (1236), Seville (1248), Maria (1266) dan Granada (1492).
Mongol membantai jutaan Muslim di India, Persia, Irak dan Asia
Tengah, termasuk membantai Khalifah Abbasia dan pejabat-nya (1219-1260).
Peristiwa the Sack of Baghdad (13 Februari 1258) membantai penduduk
selama lebih dari 17 hari di mana dua juta umat Islam dibantai di sana.
Di Bosnia, Kosovo dan Chechnya (1992-sekarang), lebih dari 200.000
Muslim dibantai dan lebih dari 1,5 juta Muslim terluka, menjadi
tunawisma atau diasingkan. Lebih dari 50.000 muslim wanita dan anak
perempuan diperkosa.
Masa awal berdirinya Amerika, sekitar 15 juta orang Afrika dibawa
sebagai budak ke Amerika. Lebih dari setengahnya adalah Muslim. Lebih
dari 3 juta tewas di laut, lebih dari setengahnya adalah Muslim.
Setelah pembantaian Deir Yassin, Palestina, 9-10 April 1948, dimana
250 dibunuh oleh pemukim Yahudi bersenjata, sekitar 100 ribu
meninggalkan rumah mereka karena ketakutan. Dan saat ini lebih dari 3
juta warga Palestina menjadi pengungsi atau dan orang-orang buangan.
Tentara Israel Letnan Dunhan melaporkan kepada petugas perintahnya,
setelah 29 Oktober 1956 pada pembantaian Kafr Qasem,” 43 telah ditembak
tidak termasuk 15 yang dari Arab, sulit untuk dihitung …”
Selama 15-18 September 1982, milisi Phalagist yang didukung Israel
membantai 50.000 orang Palestina, diperkirakan di kamp pengungsi Sabra
dan Shatila di Libanon.
Selama tahun 1932-1957, di kamp konsentrasi Vorkuta Arktik, Rusia,
sebanyak 6 juta orang meninggal dan lebih dari sepertiganya adalah
Muslim.
Pada tanggal 25 Februari 1994, warga Yahudi menembak mati dengan
darah dingin sebanyak 60 Muslim di Masjid Ibrahimi, Hebron. Selanjutnya
tiga puluh orang lebih meninggal ketika mereka berdemonstrasi menentang
pembantaian tersebut.
Pada tanggal 16 Maret 1988, di kota Kurdi Halabja (populasi 45.000),
Irak, dibombardir dengan senjata kimia (oleh rezim Saddam Husain). 5.000
orang diperkirakan meninggal dan 1.000 lainnya mengalami luka serius.
Selama 8 tahun terakhir, pasca invasi Amerika ke Irak, seluruh
penduduk Irak berada dalam kondisi horror, lebih dari 1 juta meninggal
termasuk 575.000 anak-anak.
Ribuan Muslim dibantai di Filipina, Kashmir dan Thailand (sejak 1970′s-sekarang).
Pada tanggal 18 April 1996, lebih dari 100 Muslim dibantai di kompleks PBB di Qana, Lebanon oleh tentara Israel.
Jutaan warga sipil Muslim dibantai oleh kekuatan kekaisaran Eropa di
Afrika dan Asia, termasuk selama penjajahan di Indonesia (1500 ke
1900-an).
Ratusan ribu Muslim dibantai selama dan sebelum partisi India pada 1940-an.
Ribuan warga sipil Muslim menjadi korban pemboman Israel dan pemboman
di Lebanon Selatan selama 26 tahun terakhir. Ratusan ribu orang
mengungsi.
Seorang ulama salafy Mesir, Syaikh Muhammad Hasan berkata bahwa:
“Saya berpesan kepada saudaraku umat Nashrani Koptik: “Demi Tuhan yang
memiliki Ka’bah! Sungguh kalian hidup bersama kami berabad-abad dan
kalian akan tetap hidup bersama kami berabad-abad lagi ke depannya
dengan aman, tentram di bawah syariat Allah swt. dan Rasul-Nya, karena
pengikut syariah tidak akan rela kezhaliman menimpa kalian selamanya,
karena kalian adalah wasiat Nabi Muhammad saw., kami dan kalian menaiki
bahtera satu, jika bahtera ini selamat, maka kita semua akan selamat,
jika bahtera ini hancur maka kita semua hancur.”
Dalam peperangan Tartar di negeri Syiria banyak orang-orang Islam,
Yahudi, dan Nashrani menjadi tawanan pasukan Tartar. Syaikh Ibnu
Taimiyah dengan gagah berani menemui pemimpin Tartar untuk membicarakan
persoalan tawanan dan pembebasan tawanan mereka. Pemimpin Tartar
mengabulkan pembebasan tawanan kaum muslimin saja, tidak dengan kaum
Nashrani dan Yahudi. Namun Syaikh, yang di dunia Barat dikenal sebagai
ulama fundamentalis-ekstrimis, menolak! Ia berkata: “Yang harus
dibebaskan adalah semua tawanan yang ada pada Anda, termasuk kaum Yahudi
dan Nashrani. Mereka ini adalah ahli dzimmah kami. Kami tidak akan
membiarkan seorang tawanan pun baik dari ahli dzimmah maupun ahli
millah.” (lihat buku Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok karya Dr.
Musthafa As Siba’i, lihat juga buku Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah karya
Abul Hasan Ali An Nadwi ).
Bila kita melacak sejarah Islam dan agama lain, niscaya kita akan
temukan bahwa Islam adalah agama yang paling terbuka dalam menyikapi
perbedaan. Dalam kitab “Futuhul Buldan”, Al-Baladzuri mengungkapkan
bagaimana Nabi Saw dengan piagam Madinah-nya, bukan saja menerima hidup
berdampingan dengan non muslim, tetapi juga mengakui keberadaan tempat
ibadah mereka. Lebih jauhnya, Al-Baladzuri menulis bahwa ketika
penaklukan kerajaan Romawi, tak ada satupun gereja yang diruntuhkan oleh
pasukan muslim. Bahkan gereja kristen koptik di Mesir, masih kita lihat
megah berdiri dari sejak pembangunannya pada masa dinasti Umayyah.
<sumber : bunda2014.blogspot.com>>Mengenang Peristiwa Nakba, Bersatulah Dunia Islam Selamatkan Palestina!
Tanggal
8 Desember 1987 telah menjadi hari bersejarah bagi mujahid Palestina.
Lebih dari dua dasawarsa silam, gerakan perlawanan meraksasa menjadi
satu kesatuan gerakan total bagi seluruh elemen masyarakat. Yaitu sebuah
gerakan pembebasan tanah suci para nabi, yang bangkit dari rasa
ketertindasan oleh Zionis Israel. Inilah waktu dimana batu-batu menjadi
peluru dengan tubuh menjadi tamengnya. Gerakan ini dinamakan Intifadhah.
Intifadhah dalam bahasa Arab bermakna “bangun mendadak dari tidur
atau dari keadaan tak sadar”. Sejak Intifadhah Pertama, rakyat Palestina
berperang bersenjatakan batu. Dan mulai dari saat itu, generasi baru
pejuang Palestina dijuluki oleh banyak penulis sebagai “the Children of
Stone” atau anak-anak batu. Mereka melakukan perlawanan dengan gagah
berani menghadapi tentara Zionis yang bersenjata lengkap dan modern.
Gerakan intifadhah ini telah mengobarkan asa yang begitu mendalam.
Melahirkan ribuan syuhada yang rela mati demi mempertahankan tanah suci
para nabi. Telah banyak tokoh besar yang menjemput syahid. Dan dicatat
dalam sejarah intifadhah ini. Sebut saja Imad Aqil, yang tentara Israel
harus mengepung dan membunuhnya menggunakan panser dan helikopter. Juga
Yahya Ayyash, sang insinyur yang menjadi musuh nomor satu Israel. Atau
Syaikh Ahmad Yassin, pencetus dan penggerak intifadhah yang sangat
kharismatik mengobarkan perjuangan dari atas kursi rodanya. Dan masih
banyak lagi lainnya. Bahkan kini, terdapat jutaan pejuang-pejuang muda
yang tumbuh menggantikan mereka.
Menilik sejarah, sejatinya Palestina terdiri dari dua etnis yaitu
Arab dan Badui yang memeluk Islam dan Kristen, serta etnis Yahudi dengan
ajaran Yudaismenya. Etnis yang memeluk keyakinan berbeda ini, hidup
berdampingan dengan damai sejak ditandatanganinya perjanjian hudaibiyah.
Namun, ternyata dalam kedamaian tersebut, Yahudi menyusun sebuah
rencana keji dalam bentuk protokol Yahudi dimana menjadikan Palestina
sebagai tanah umat Yahudi atau tanah yang dijanjikan. Sejak saat itulah
darah terus mengalir. Dan kondisi ini diperparah dengan sikap
diskriminatif lembaga internasional yang membela negeri Zionis ini.
Data mencatat bahwa sejak Intifadhah menggelora hingga akhir 1993,
Israel membunuh 1.283 rakyat Palestina, dimana 130.472 luka, 481 diusir,
22.088 dipenjara dan 2.533 rumah dihancurkan. Dilanjutkan dengan agresi
tahun lalu yang mensyahidkan lebih dari 1.300 penduduk ditambah dengan
pembumihangusan seluruh aspek kehidupan di Gaza. Apa reaksi dunia?
Sekedar keprihatinan saja!
Merumuskan solusi perdamaian antar Palestina-Israel adalah
kemustahilan. Karena sejak kenabian Musa, Bani Israel telah distempel
sebagai kaum pengkhianat bahkan diusir karenanya. Lalu, apa yang menjadi
solusi terbaik untuk menyelamatkan Al-Aqsha?
Perdamaian adalah hal yang mustahil. Sejak perjanjian Hudaibiyah
dikhianati, maka tidak ada lagi alasan mempercayai janji-janji Israel
terkait perdamaian. Karena itu, opsi perdamaian dengan segala konsep
yang dirumuskan kaum imperialis, tidak akan berhasil.
Saat ini, pilihan terbaik adalah menyatukan gerakan umat Islam dunia,
untuk menyelamatkan Palestina dari genoside Israel. Dan menuju hal itu,
dibutuhkan langkah-langkah di antaranya yaitu fokus pada gerakan baru
yang dibentuk negara-negara Islam dengan rumusan-rumusan baru yang bebas
dari pengaruh Amerika Serikat dan pendukungnya. Lalu, mendorong rumusan
tersebut ke dunia internasional untuk diperjuangkan dengan komitmen
yang kuat dan solid. Selain itu, gerakan ini juga merumuskan dan
mengeluarkan kebijakan-kebijakan pengembangan perekonomian negara
Palestina, jaminan suplai makanan, penyediaan tentara penjaga perdamaian
hingga dukungan politik di tataran internasional.
Memang disadari, apapun langkah yang diambil oleh koalisi negara
Islam, akan sulit menembus dominasi AS, Israel dan sekutunya. Karena
itu, poros baru ini juga perlu membuat blok baru di tingkat
internasional untuk menyaingi lembaga internasional semacam PBB yang
telah dikuasai rezim imperialis yang anti Islam. Mungkinkah? Kesatuan
dien memudahkan umat Islam di dunia untuk menyatukan gerakannya.
Tentunya dengan mengenyampingkan faksi-faksi yang ada, mengenyahkan
kepentingan-kepentingan sesaat dan fokus pada perintah Illahi untuk
menjaga kiblat pertama umat Islam. Relakah kita sebagai umat beriman
melihat Al-Aqsha runtuh dan dikelilingi sinagog-sinagog. Saatnya memulai
untuk menyatukan gerakan umat Islam sedunia untuk menyelamatkan
pembumihangusan Palestina. Teruslah berjuang wahai intifadhah. Jika
memang dunia Islam telah tuli mendengarkan suara-suara kalian, maka
suara-suara kami, doa-doa kami di Indonesia akan menguatkan hati-hatimu
yang berjuang mencari keridhaanNya.
Oleh : Fajar Sidik
<sumber : dakwatuna.com>>Selasa, 12 Agustus 2014
Amerika Pelanggar HAM Terberat Pembantai Suku Indian
Kisah suku Indian Amerika merupakan kisah menyedihkan dan tragis. Kisah yang terjadi di utara benua Amerika yang kini negaranya disebut Amerika Serikat sarat pelajaran.
Disebutkan bagaimana para imigran Eropa saat
pertama kali tiba di daratan Amerika menyebut lebih dari 20 juta warga
Indian yang hidup di sana. Sementara sekarang populasi mereka tidak
lebih dari 3 juta orang. Pada hakikatnya, masuknya imigran Eropa ke
benua Amerika tidak memberikan manfaat apapun kecuali kesengsaraan,
penderitaan dan kehancuran. Para imgran Eropa ini datang dan menjarah
benua yang baru mereka temukan lalu menjajahnya. Itulah mengapa saat
terjadi konflik antara penduduk asli dengan para imigran Eropa, banyak
warga pribumi yang tewas.
Berdasarkan dokumen-dokumen sejarah, penduduk pribumi
Amerika menyambut baik dan hangat kedatangan para imigran Eropa.
Suku-suku Indian tidak pernah mengetahui betapa orang-orang Eropa selama
ribuan tahun berperang di antara mereka. Oleh karenanya, saat bertemu
mereka dengan senang hati dan pikiran terbuka menghadapi para imigran
Eropa ini. Di sisi lain, para imigran Eropa pada mulanya berdagang
dengan penduduk pribumi demi meraih keuntungan. Mereka menjual barang
dagangannya seperti alat-alat rumah tangga dari tembaga, kaca berwarna
dan perhiasan kepada warga Indian. Sebaliknya, penduduk pribumi menjual
kulit dan hasil-hasil pertanian mereka kepada para imigran Eropa.
Hubungan dagang yang tercipta ini lebih banyak terjadi di kawasan utara
benua Amerika yang nantinya menjadi negara Amerika Serikat dan Kanada.
Dalam hubungan dagang ini suku Indian menjadi tuan rumah
dan melayani tamunya dengan baik. Sejarah Amerika mencatat pelayanan
baik suku Indian terhadap para imigran Eropa. Sebagai contoh, tahun
pertama tibanya para imigran Inggris di tanah air baru bersamaan dengan
musim dingin. Imigran Inggris menghadapi masalah kekurangan bahan
makanan. Sedemikian sedikitnya makanan yang tersisa dan tidak cukup bagi
puluhan warga Inggris, sampai-sampai sebagian dari mereka memakan
daging orang yang telah meninggal demi menyelamatkan dirinya.
Dalam kondisi sulit seperti itu, warga Indian yang ada di
dekat daerah tempat tinggal mereka tiba dan membawakan makanan dan
pakaian hangat. Bantuan yang diberikan oleh warga Indian ini telah
mengubah jalannya sejarah. Sebagian sejarawan berkeyakinan bila seluruh
imigran Inggris itu tewas akibat diserang hawa musim dingin, imperium
Inggris tidak akan pernah terbentuk di benua Amerika. Warga Inggris yang
selamat dari kematian beberapa waktu setelah itu justru menembak dan
membunuh tuah rumah yang telah berbelas kasih menolong mereka. Tidak
cukup warga Indian yang membantu mereka, tapi para imigran Inggris ini
membantai jutaan warga Indian lainnya. Kini hari dimana para imigran
Inggris selamat dari musim dingin waktu itu dirayakan sebagai Hari
Terima Kasih di Amerika dan Kanada. Padahal, hari itu juga dimulainya
periode pembantaian massal warga Indian.
Dokumen-dokumen sejarah menunjukkan tragedy kemanusiaan
yang terjadi di bagian tengah dan selatan benua Amerika lebih ketimbang
yang dilakukan para imigran Eropa di utara benua ini. Hal ini
dikarenakan warga pribumi benua Amerika terkonsentrasi di tengah dan
selatan. Sementara mereka hidup di bagian utara benua ini secara
terpencar dan nomaden. Di daerah Meksiko dan Peru saat ini banyak kota
yang maju dan kaya. Para imigran Spanyol yang menjadi imigran Eropa
pertama yang tiba di benua Eropa langsung menuju bagian tengah dan
selatan benua Amerika.
Pada tahun 1518, imperium Spanyol mengirimkan seorang
komandan paling haus darahnya ke benua Amerika untuk menemukan daerah
baru. Herman Cortes bersama 600 tentara tiba di tepi pantai daerah yang
kemudian disebut Meksiko. Dengan cepat Cortes bersama tentaranya
bergerak menuju ibukota imperium Aztec dan dalam perang yang tidak adil
mereka berhasil mengalahkan suku Aztec. Cortes berhasil menangkap kaisar
Aztec dan meminta penduduk agar memenuhi sebuah ruangan dengan emas
bila ingin kaisar mereka hidup. Suku Aztec tidak tahu kalau besi berwana
kuning sebagai barang yang berharga. Oleh karenanya, mereka menyerahkan
semua persediaan emas tanpa ada perasaan apapun dengan harapan para
imigran Spanyol ini segera kembali ke negaranya.
Namun gundukan tinggi dari emas itu telah membutakan para
imigran Spanyol. Apa yang disaksikannya membuat mereka semakin rakus.
Pembantaian penduduk asli dimulai berbarengan dengan aksi mereka membawa
emas yang tak terkira banyaknya itu ke Eropa. Sejak itu pula setiap
orang yang suka berpetualang, pencuri, dan bahkan para pelaku kriminal
berusaha untuk dapat pergi ke daerah yang baru ditemukan dengan harapan
dapat mengubah nasib. Selama seratus tahun, jutaan warga pribumi
dibantai dan kota-kota yang maju di tengah dan selatan benua Amerika
dijadikan kawasan seperti kawasan warisan sejarah ribuan tahun. Eropa
dengan kekayaan yang berhasil mereka jarah di Amerika akhirnya mampu
menyelamatkan diri mereka dari kemiskinan, kebodohan dan perang saudara.
Fondasi Revolusi Industri yang mereka bangun berasal dari darah jutaan
warga pribumi Amerika.
Suku Indian saat menerima imigran Eropa pertama yang datang
ke tanah airnya menerima mereka dengan cara yang sangat baik. Bahkan
berlanjutnya kehidupan para imigran Inggris di kawasan New England di
Timur Laut Amerika berutang pada pertolongan suku Indian. Namun
bertentangan dengan yang diharapkan oleh suku Indian, para imigran Eropa
tidak datang hanya untuk berdagang, tapi diikuti oleh kerakusan dan
penjarahan. Perang tidak terelakkan ketika para imigran Eropa memutuskan
ingin bertani di tanah suku Indian atau memasuki daerah perburuan
mereka. Para imigran Eropa memiliki senjata api dan dalam waktu yang
singkat mereka dapat membantai ratusan warga Indian yang hanya
bersenjatakan panah dan kampak.
Di sisi lain, warga Indian tidak tinggal diam atas perilaku
para imigran Eropa terhadap mereka. Mereka bangkit melawan dan membalas
serangan para imigran Eropa. Sikap keras yang ditunjukkan sebagian suku
Indian membuat para imigran Eropa mulai ketakutan yang dampaknya adalah
mereka menggunakan cara-cara kekerasan yang lebih sadis. Pada
hakikatnya, kondisi yang terjadi di antara mereka adalah kekerasan,
sehingga setiap pihak yang ada berusahan membunuh warga pihak lain lebih
banyak. Perang panjang akhirnya memaksa suku Indian mundur dari tanah
airnya yang berujung pada semakin banyaknya tanah mereka yang dikuasai
para imigran Eropa. Padang rumput suku Indian musnah akibat perburuan
hewan yang tidak terkendali. Perlahan-lahan penduduk pribumi Amerika
mulai terancam kepunahan.
Selama 300 tahun terakhir, telah ditandatangani banyak
perjanjian antara suku Indian dan para pendatang Eropa. Sejak
pembentukan negara Amerika 230 tahun lalu, proses penandatangani
perjanjjian semakin dipercepat. Pasca perang berdarah antara suku Indian
dan para pendatang kulit putih, pasti dilakukan sebuah penandatangan
perjanjian yang isinya penduduk asli harus menyerahkan sebagian dari
tanahnya kepada para pendatang. Sebaliknya, pendatang kulit putih
berjanji tidak akan meluaskan daerah kekuasaannya lagi. Tapi semua janji
ini tidak pernah dilaksanakan. Para imigran kulit putih senantiasa
mencari alasan untuk kembali menciptakan perang. Bahkan hanya
dikarenakan lewatnya hewan milik warga suku Indian di ladang para
pendatang kulit putih, segalanya berubah menjadi perang.
Senjata ampuh yang digunakan pendatang kulit putih untuk
melemahkan suku Indian adalah mengobarkan perselisihan yang terjadi di
antara suku-suku Indian. Mereka selalu memprovokasi satu suku agar
menyerang suku Indian lainnya. Dengan demikian dalam proses pemusnahan
suku Indian menjadi lebih cepat tanpa jatuh banyak korban di kalangan
pendatang kulit putih. Tidak hanya itu, dengan memprovokasi satu suku
Indian untuk menyerang suku yang lain, para pendatang kulit putih juga
turut berperang dan merusak perjanjian yang telah ditandatangani.
Perluasan Amerika dari tepi pantai Samudera Atlantik hingga
pinggiran Lautan Teduh selalu diikuti dengan mundurnya suku Indian dari
tanah airnya. Masalah ekonomi dan social telah membanjiri benua Amerika
dengan para imigran Eropa. Setelah berhenti sebentar di tepi pantai,
para pendatang Eropa kemudian bergerak menuju pendalaman dan membangun
kota-kota baru. Pembuatan rel kereta api di seluruh Amerika semakin
mempercepat proses imigrasi ke Amerika dan perlahan-lahan suku Indian
mundur dan mendiami kawasan keras dan kering. Hingga akhir abad ke-19,
perluasan Amerika mencapai puncaknya dan seluruh tanah air suku Indian
telah dikuasai oleh mereka. Selama ini, para pendatang kulit putih
dengan membuat perjanjian tidak adil telah membatasi tempat tinggal
warga Indian di kamp-kamp penampungan.
Sumber : (IRIB Indonesia)
Sepuluh Ajaran Yesus Yang Dirombak Oleh Paulus
Setelah peristiwa penyaliban, berbeda-beda pendapat tentang kondisi Yesus (Isa as). Ada yang menganggapnya mati di tiang salib. Keyakinan ini yang diinginkan oleh rabi-rabi Yahudi dan umatnya yang menolak Yesus. Dan ada pula yang berpendapat bahwa Yesus (Isa as) belum meninggal, tapi Allah telah menyelamat-kannya seperti yang di katakan dalam Alquran, surah An-Nisa : 157.
Seperti apa perkembangan umat sepeninggal Yesus (Isa as).
Yahudi Terbelah
Umat Yahudi terbagi atas tiga golongan. Pertama, orang Yahudi yang
meyakini kebenaran misi Yesus dan kemudian menjadi pengikut Yesus.
Mereka ini disebut sebagai Nasrani dan di antara mereka ada murid-murid
yang setia yang disebut dalam Alquran sebagai Hawariyyun (QS As-Shaff :
14). Dalam tulisan-tulisan ahli sejarah, golongan ini disebut sebagai
Yudeo-Christianity/Yahudi-Kristen.
Kedua, orang Yahudi yang memusuhi Yesus dan pengikutnya. Mereka ini
pengikut rabi-rabi Yahudi. Merekalah yang ketika Pilatus memberikan
pilihan antara Yesus dan Barabas, maka mereka lebih memilih Barabas
untuk dibebaskan ketimbang Yesus.
Matius 27:21-22
Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: “Siapa di antara kedua
orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?” Kata mereka:
“Barabas.” Kata Pilatus kepada mereka: “Jika begitu, apakah yang harus
kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?” Mereka semua berseru: “Ia
harus disalibkan!”
Ketiga, orang yang bukan bangsa Israel dan mereka juga tidak menganut
agama Yahudi. Mereka ini disebut dengan Goy-yim/Gentile. Umumnya kaum
ini berasal dari Romawi dan daerah lain. Mereka memuja berhala atau
banyak tuhan sehingga disebut kaum pagan.
Jati Diri Paulus
Dalam perkembangannya muncul seorang bernama Paulus. Dialah yang
mengubah keyakinan yang dibawa Yesus dengan wajah baru yang sama sekali
berbeda dengan keyakinan aslinya. Ironis-nya keyakinan inilah yang
diikuti hingga detik ini oleh umat Kristen sedunia.
Nama aslinya adalah Saul, lahir di Tarsus (Turki) kira-kira 2 tahun
sebelum Masehi. Karena Yesus lahir kira-kira tahun 6 SM, maka Paulus
kira-kira berusia 8 tahun lebih muda daripada Yesus. Ayah Paulus berasal
dari Suku Benyamin salah satu suku dari 12 suku Bani Israel. Saat itu
di kota Tarsus terdapat sebuah perguruan Yunani, sejum-lah kuil
dewa-dewi, gedung komedi, dan tempat-tempat hiburan lainnya yang sangat
digemari oleh orang-orang Yunani. Sejak muda Paulus sangat tertarik pada
kebuda-yaan Yunani terutama filsafatnya. Pada dirinya terkumpul dua
pengaruh, hukum Taurat dan filsafat Yunani.
Sinkretisme
Secara formal Paulus juga berguru pada Gamalil, seorang ulama Yahudi
yang amat terkenal di Yerusalem. Persinggungan pengaruh filsafat Yunani
terhadap agama Yahudi di masa itu adalah hal yang umum. Aliran filsafat
Yunani yang amat berpe-ngaruh ketika itu adalah aliran Stoa yang
pantheistik menganggap Tuhan dan makh-luk merupakan suatu kesatuan yang
sama zatnya dan hanya berbeda dalam peng-lihatan bentuk. Pencampuran
antara ajaran filsafat Stoa dengan ajaran agama Yahudi terdapat pada
filosof Yahudi Philo. Ia menganggap Logos dari Stoa sebagai semacam
malaikat yang tertinggi alias Roh Kudus. Philo hidup semasa dengan
kehi-dupan Yesus dan Paulus.
Paulus bukanlah orang Betlehem (kota kelahiran Yesus) atau orang
sekte Naza-rene/Nazorite dan bukan pula orang Yeru-salem. Ia tidak
pernah berhubungan dengan lingkungan Yesus. Dia bukanlah murid Yesus,
juga bukan pula pengikutnya.
Malah bibel sendiri mencatat Paulus merupakan musuh pengikut-pengikut
Yesus dan ia bertindak sangat kejam sekali kepada mereka. Paulus hingga
matinya tidak pernah menikah karena kondisi fisiknya yang tidak
memungkinkan.
Menyusup
Paulus menyatakan diri sebagai Rasul Yesus. Dia menemui para
murid Yesus, mengetahui kelebihan, kelemahan dan kekuatan pengaruhnya.
Dia memulai rencananya dengan menyebarkan ajarannya kepada orang-orang
non Yahudi. Karena merasa mendapat kemajuan, dia mencurah-kan seluruh
kemampuannya dan berhasil mendapatkan pengikut dalam jumlah besar. Ia
memasukkan ide-ide filsafat Yunani ke dalam ajaran Yesus yang
didapatkannya dari murid Yesus.
Ajaran Yesus (Isa as) adalah khusus hanya untuk bani Israel, hal ini disebutkan dalam Alquran,
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membe-narkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datang-nya) seorang Rasul yang akan datang sesu-dahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (Qs. As-Shaff :6)
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membe-narkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datang-nya) seorang Rasul yang akan datang sesu-dahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (Qs. As-Shaff :6)
Dan juga dalam Bibel disebutkan dengan jelas sekali bahwa misi Yesus hanya untuk bani Israel.
Matius 10:5-6
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
Kebudayaan Yunani sangat berpengaruh luas di masyara-kat tanah Yudea
kala itu, yang sekarang Palestina. Masuknya kebudayaan dibawa penjajah
Romawi. Selain menjajah, merampok harta rakyat dan kekayaan alam, mereka
juga menyebarkan ideologi mereka ke masyarakat Yahudi yakni Pantheisme.
Kalau kita pernah menonton film serial Hercules, di sanalah gambaran
tentang ajaran Pantheisme. Ajaran yang menyembah pada banyak tuhan. Ada
yang disebut dengan Zeus, tuhan tertinggi, bapak semua tuhan. Ada Hera,
istri Zeus, Ares tuhan perang, Aprodite tuhan kecantikan, dan masih
banyak yang lain. Yang menarik di sini, Zeus mengawini perempuan bumi
dan melahirkan seorang anak laki-laki yang super kuat yang diberi nama
Hercules. Dan dia dianggap sebagai penyelamat umat manusia.
Mengapa disebut menarik, sosok pribadi Hercules ini sangat mirip
dengan Yesus yang juga dianggap sebagai penyelamat umat manusia. Memang
keda-tangan Yesus (Isa as) adalah untuk menye-lamatkan umat manusia tapi
bukan sebagai tuhan yang hidup di tengah manusia seperti halnya
Hercules. Nabi Isa as hanyalah seorang manusia, utusan Allah, seorang
nabi, seorang penunjuk jalan pada kebenaran yang diridhai Allah SWT.
Nah ajaran yang salah ini, bahwa Yesus adalah tuhan seperti halnya
Hercules, justru disebarluaskan oleh Paulus. Ajaran Yesus adalah
menyembah pada tuhan yang satu, tauhid. Sedangkan ajaran Paulus adalah
bentuk turunan dari ajaran Pantheisme. Paulus mengajarkan trinitas, tiga
tuhan yakni bahwa ada Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan tuhan Roh kudus.
Berikut adalah bagaimana sesung-guhnya perbedaan ajaran Paulus dan Yesus.
10 pokok beda ajaran Yesus dan Paulus :
1. Ajaran Yesus: Yesus adalah utusan Tuhan (Yesus tidak pernah meminta disembah/dituhankan).
http://islampedia.trimediapos.com/sepuluh-ajaran-yesus-yang-dirombak-oleh-paulus/
Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15:24)
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3), (Yohanes 11:42)
Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya….Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku. (Yohanes 13:16,20)
Kamu telah mendengar, bahwa Aku (Yesus) telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
Ajaran Paulus: Yesus adalah tuhan.Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3), (Yohanes 11:42)
Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya….Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku. (Yohanes 13:16,20)
Kamu telah mendengar, bahwa Aku (Yesus) telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang
dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan
satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah
dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9)
Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan ketimbang dengan Tuhan Allah/Bapa. Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang lebih menonjolkan Allah/Bapa sebagai Tuhan Yang Esa.
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9)
Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan ketimbang dengan Tuhan Allah/Bapa. Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang lebih menonjolkan Allah/Bapa sebagai Tuhan Yang Esa.
2. Ajaran Yesus : tidak membatalkan hukum Taurat, justru meneruskan hukum Taurat.
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk
meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:18)
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekali-pun yang paling kecil, dan mengajar-kannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19), (Matius 5:20)
Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan oleh umatnya.
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:18)
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekali-pun yang paling kecil, dan mengajar-kannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19), (Matius 5:20)
Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan oleh umatnya.
Ajaran Paulus: Kristen mengutuk hukum Taurat.
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena
melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus
Yesus. Sebab itu kami-pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya
kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena
melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan”
oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16), (Galatia 3:24-25),
(Galatia 5:4), (Roma 3:27-28) dan (Efesus 2:15).
3. Ajaran Yesus: Laki-laki harus Khitan.
Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia
diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia
dikandung ibu-Nya. (Lukas 2:21)
Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. (Kejadian 17:10-11)
Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (Kejadian 17:12), (Kejadian 17:13), (Kejadian 17:14), (Kejadian 21:4)
Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. (Kejadian 17:10-11)
Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (Kejadian 17:12), (Kejadian 17:13), (Kejadian 17:14), (Kejadian 21:4)
Ajaran Paulus : Kristen tidak mewajibkan Khitan.
Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau
tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja
oleh kasih. (Galatia 5:6)
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Korintus 7:19)
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Korintus 7:19)
4. Ajaran Yesus: Tidak ada dosa waris.
Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada
mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan
menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang
empunya Kerajaan Allah. (Markus 10:14)
Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. (Yehezkiel 18:20)
Ajaran Paulus: Setiap orang mewarisi dosa AdamOrang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. (Yehezkiel 18:20)
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang
(Adam), dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar
kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12)
NB: Oleh karena dosa warisan dari Adam tersebut, menurut Paulus, disalibnya Yesus konon untuk menebus dosa-dosa manusia.
NB: Oleh karena dosa warisan dari Adam tersebut, menurut Paulus, disalibnya Yesus konon untuk menebus dosa-dosa manusia.
5. Ajaran Yesus: Berpuasa, berwudlu, mengajarkan sujud serta berdoa ketika sedang sujud.
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, (Matius 6:17)
Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. (Keluaran 40:31-32)
Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39), (Bilangan 20:6), (Kejadian 17:2-3)
Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. (Keluaran 40:31-32)
Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39), (Bilangan 20:6), (Kejadian 17:2-3)
Ajaran Paulus: bernyanyi di gereja.
Dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur,
kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi
Tuhan dengan segenap hati. (Efesus 5:19)
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16)
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16)
6. Ajaran Yesus : melarang hidup mewah di dunia.
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan
karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi
kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. (Matius
6:19-20).
Ajaran Paulus : Tidak ada larangan hidup mewah dalam ajaran Kristen
“Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia
bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya
sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang
berkekurangan.” (Efesus 4:28)
7. Ajaran Yesus : meninggal dunia dibungkus kain kafan.
Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengafaninya dengan kain lenan yang putih bersih, (Matius 27:59)
Mereka mengambil mayat Yesus, mengafaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yohanes 19:40)
Ajaran Paulus : meninggal dunia diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati.
Misalnya, meninggalnya Paus Yohanes Paulus II, penyanyi Broery Marantika, dan mantan Menko Ekuin Radius Prawiro. Ketiganya diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati sebelum dikubur.
8. Ajaran Yesus : tidak membatalkan hukum rajam.
Musa dalam hukum Taurat memerin-tahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu (Yesus) tentang hal itu?” (Yohanes 8:5)
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya (Yesus), Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak ber-dosa, hendaklah ia yang pertama melem-parkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8:7).
Ajaran Paulus : Tidak ada hukum rajam dalam ajaran Kristen.
Ajaran Kristen menolak hukum rajam, karena ia adalah bagian dari hukum Taurat. Lihat kembali pernyataan Paulus dalam Galatia 2:16 (butir 2 di atas).
9. Ajaran Yesus : Menerapkah hukum Qisash
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. (Matius 5:38)mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki (Keluaran 21:24)
patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya. (Imamat 24:20)
Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki.” (Ulangan 19:21)
Ajaran Paulus : Membatalkan hukum Qisash, menjerumuskan dalam perbudakan.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. (Matius 5:39-42)10. Yesus tidak membuat agama baru.
Lihat kembali pernyataan Yesus dalam Matius 5:17-20 (Butir 2 di atas).
Namun, Kristen adalah agama baru yang lahir setelah usaha penyaliban Yesus.
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kisah Para Rasul 11:26).
Nah, maka makin jelaslah. Umat Kristen saat ini adalah bukan penganut Yesus, tapi Paulus. Mereka bukan Nasrani tetapi lebih tepat disebut Kristen.
Topik Kristologi Pemateri : Hj. Irena Handono
<voa-islam>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar