Posted on September 11, 2007 by secondprince
https://secondprince.wordpress.com/2007/09/11/telaah-perbedaan-sunni-dan-syiahi/
Telaah Perbedaan Sunni dan Syiah.
Tulisan ini adalah tanggapan sederhana atas tulisan di situs ini yang berjudul Apa perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah ?. Untuk memenuhi permintaan saudara Gura dalam tulisan saya yang lalu.
Tulisan yang bercetak miring adalah tulisan di situs tersebut.
Sebelumnya perlu diingatkan bahwa apa yang penulis(saya) sampaikan
adalah bersumber dari apa yang penulis baca dari sumber-sumber Syiah
sendiri.
Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara
Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah)
dianggap sekedar dalam masalah khilafiyah Furu’iyah, seperti perbedaan
antara NU dengan Muhammadiyah, antara Madzhab Safi’i dengan Madzhab
Maliki.Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah,
mereka berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu
dibesar-besarkan. Selanjutnya mereka berharap, apabila antara NU dengan
Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi Ukhuwah
Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni tidak dilakukan ?.
Penulis(saya) menjawab benar perbedaan Sunni dan Syiah memang tidak
sebatas Furu’iyah tetapi juga berkaitan dengan masalah Ushulli. Tetapi
tetap saja Syiah adalah Islam(lihat tulisan ini).
Kita akan lihat nanti. Tidak ada masalah dengan pendekatan Sunni dan
Syiah karena tidak semuanya berbeda, terdapat cukup banyak persamaan
antara Sunni dan Syiah.
Apa yang mereka harapkan tersebut, tidak lain
dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai aqidah Syiah Imamiyah
Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sehingga apa yang mereka sampaikan hanya
terbatas pada apa yang mereka ketahui. Semua itu dikarenakan kurangnya
informasi pada mereka, akan hakikat ajaran Syiah Imamiyah Itsna
Asyariyah (Ja’fariyah). Disamping kebiasaan berkomentar, sebelum
memahami persoalan yang sebenarnya
Jawaban saya, kata-kata ini juga bisa ditujukan pada penulis itu
sendiri, minimnya pengetahuan dia tentang Syiah kecuali yang di dapat
dari Syaikh-syaikhnya. Kemudian berbicara seperti orang yang sok tahu
segalanya. Dan berkomentar sebelum memahami persoalan sebenarnya.
Sedangkan apa yang mereka kuasai, hanya bersumber
dari tokoh-tokoh Syiah yang sering berkata bahwa perbedaan Sunni dengan
Syiah seperti perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzahab Syafi’i.
Padahal perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi’i, hanya
dalam masalah Furu’iyah saja. Sedang perbedaan antara Ahlussunnah
Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah), maka
perbedaan-perbedaannya disamping dalam Furuu’ juga dalam Ushuul.
Bukankah baik kalau mengenal sesuatu dari sumbernya sendiri yaitu
Ulama Syiah. Kalau si penulis itu menganggap Ulama Syiah Cuma
berpura-pura lalu kenapa dia tidak menganggap Syaikh-Syaikh mereka itu
yang sengaja mendistorsi tentang Syiah. Subjektivitas sangat berperan,
anda tentu tidak akan mendengar hal yang baik tentang Syiah dari Ulama
yang membenci dan mengkafirkan Syiah. Pengetahuan yang berimbang
diperlukan jika ingin bersikap objektif. Sekali lagi perbedaan itu benar
tidak sebatas Furu’iyah.
Rukun Iman mereka berbeda dengan rukun Iman kita,
rukun Islamnya juga berbeda, begitu pula kitab-kitab hadistnya juga
berbeda, bahkan sesuai pengakuan sebagian besar ulama-ulama Syiah, bahwa
Al-Qur’an mereka juga berbeda dengan Al-Qur’an kita(Ahlussunnah).
Apabila ada dari ulama mereka yang pura-pura (taqiyah) mengatakan
bahwa Al-Qur’annya sama, maka dalam menafsirkan ayat-ayatnya sangat
berbeda dan berlainan.
Kata-kata yang begitu kurang tepat, yang benar adalah Syiah meyakini
Rukun Iman dan Rukun Islam yang dimiliki Sunni tetapi mereka
merumuskannya dengan cara yang berbeda dan memang terdapat perbedaan
tertentu pada Syiah yang tidak diyakini Sunni.
Kitab Hadis Syiah benar berbeda dengan Kitab Hadis Sunni karena Syiah menerima hadis dari Ahlul Bait as(hal ini ada dasarnya bahkan dalam kitab hadis Sunni lihat hadis Tsaqalain) sedangkan Sunni sebagian besar hadisnya dari Sahabat Nabi ra.
sesuai pengakuan sebagian besar ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur’an
mereka juga berbeda dengan Al-Qur’an kita. Ini adalah kebohongan, yang
benar Ulama-Ulama Syiah menyatakan bahwa Al Quran mereka sama dengan Al
Quran Sunni. Yang mengatakan bahwa Al Quran Syiah berbeda dengan Al
Quran Sunni adalah kaum Syiah Akhbariyah yang bahkan ditentang oleh
Ulama-Ulama Syiah. Kaum Akhbariyah ini yang dicap oleh penulis itu
sebagai Ulama Syiah. Sudah keliru generalisasi pula. Penafsiran Al Quran
yang berlainan bukan masalah, dalam Sunni sendiri perbedaan tersebut
banyak terjadi.
Sehingga tepatlah apabila ulama-ulama Ahlussunnah
Waljamaah mengatakan : Bahwa Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah)
adalah satu agama tersendiri.
Yang berkata seperti ini adalah Ulama-ulama Salafi, karena terdapat
Ulama Ahlussunah yang mengatakan Syiah itu Islam seperti Syaikh Saltut,
Syaikh Muhammad Al Ghazali, Syaikh Yusuf Qardhawi, dan lain-lain.
Sebenarnya yang populer di kalangan Sunni adalah Syiah itu Islam tetapi
golongan pembid’ah. Cuma Salafi yang dengan ekstremnya menyebut Syiah
agama tersendiri.
Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah
ini kami nukilkan sebagian dari perbedaan antara aqidah Ahlussunnah
Waljamaah dengan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).
Saya akan menanggapi satu persatu pernyataan penulis ini
1. Ahlussunnah : Rukun Islam kita ada 5 (lima)
a) Syahadatain
b) As-Sholah
c) As-Shoum
d) Az-Zakah
e) Al-Haj
Syiah : Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda:
a) As-Sholah
b) As-Shoum
c) Az-Zakah
d) Al-Haj
e) Al wilayah
Jawaban: Saya tidak tahu apa sumber penukilan penulis ini, yang jelas
Syiah juga meyakini Islam dimulai dengan Syahadat. Jadi sebenarnya
Syiah meyakini semua rukun Islam Sunni hanya saja mereka menambahkan Al
Wilayah. Yang ini yang tidak diakui Sunni, tentu perbedaan ini ada
dasarnya.
2. Ahlussunnah : Rukun Iman ada 6 (enam) :
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
c) Iman kepada Kitab-kitab Nya
d) Iman kepada Rasul Nya
e) Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
f) Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Syiah : Rukun Iman Syiah ada 5 (lima)*
a) At-Tauhid
b) An Nubuwwah
c) Al Imamah
d) Al Adlu
e) Al Ma’ad
Syiah jelas meyakini atau mengimani semua yang disebutkan dalam rukun
iman Sunni, hanya saja mereka ,merumuskannya dengan cara berbeda
seperti yang penulis itu sampaikan. Rukun iman Syiah selain Imamah
mengandung semua rukun iman Sunni. Perbedaannya Syiah meyakini Imamah
dan Sunni tidak, sekali lagi perbedaan ini ada dasarnya.
3. Ahlussunnah : Dua kalimat syahadat
Syiah : Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha
illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan
menyebut dua belas imam-imam mereka
Ini tidak benar karena syahadat dalam Sunni dan Syiah adalah sama Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.
Tidak mungkinnya pernyataan penulis itu adalah bagaimana dengan mereka
orang Islam pada zaman Rasulullah SAW, zaman Imam Ali, zaman Imam Hasan
dan zaman Imam Husain. Bukankah jelas pada saat itu belum terdapat 12
imam.
4. Ahlussunnah : Percaya kepada imam-imam tidak
termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas.
Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.
Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah : Percaya kepada dua belas imam-imam mereka,
termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua
belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran
Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka
Imam Sunni tidak terbatas karena setiap ulama bisa saja disebut Imam
oleh orang Sunni. Bagi Syiah tidak seperti itu, 12 imam mereka ada
dasarnya sendiri dalam sumber mereka, dan terdapat juga dalam Sumber Sunni tentang 12 khalifah dan Imam dari Quraisy. Intinya Syiah dan Sunni berbeda pandangan tentang apa yang disebut Imam. Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.
Pernyataan ini hanya sekedar persepsi, tidak dibenarkan berdasarkan
apa, jelas sekali penulis ini tidak memahami pengertian Imam dalam
Syiah.
Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas
imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah
dianggap kafir dan akan masuk neraka. Saya tidak tahu apa dasar
penulis itu, yang saya tahu Ulama Syiah selalu menyebut Sunni sebagai
Islam dan saudara mereka. Anda dapat melihat dalam Al Fushul Al Muhimmah Fi Ta’lif Al Ummah oleh Ulama Syiah Syaikh Syarafuddin Al Musawi(terjemahannya Isu-isu Penting Ikhtilaf Sunnah dan Syiah hal 33 yang membuat bab khusus yang berjudul Keterangan Para Imam Ahlul Bait Tentang Sahnya Keislaman Ahlussunnah) Atau anda dapat merujuk Al ’Adl Al Ilahy karya Murtadha Muthahhari( terjemahannya Keadilan Ilahi hal 271-275).
5. Ahlussunnah : Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah :
a) Abu Bakar
b) Umar
c) Utsman
d) Ali Radhiallahu anhum
Syiah : Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman) tidak diakui oleh
Syiah. Karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib
(padahal Imam Ali sendiri membai’at dan mengakui kekhalifahan mereka).
Pembahasan masalah ini adalah cukup pelik, oleh karenanya saya akan
memaparkan garis besarnya saja. Benar sekali khulafaurrosyidin yang
diakui Sunni adalah seperti yang penulis itu sebutkan. Syiah tidak
mengakui 3 khalifah pertama karena berdasarkan dalil-dalil di sisi
mereka Imam Ali ditunjuk sebagai khalifah pengganti Rasulullah SAW.
Pernyataan (padahal Imam Ali sendiri membai’at dan mengakui kekhalifahan mereka),
disini lagi-lagi terjadi perbedaan. Sunni berdasarkan sumber mereka
menganggap Imam Ali berbaiat dengan sukarela. Tetapi Syiah berdasarkan
sumber mereka menganggap Imam Ali berbaiat dengan terpaksa. Hal yang
patut diperhitungkan adalah Syiah juga memakai sumber Sunni untuk
membuktikan anggapan ini, diantaranya hadis dan sirah yang menyatakan
keterlambatan baiat Imam Ali kepada khalifah Abu Bakar yaitu setelah 6
bulan. Sekali lagi perbedaan ini memiliki dasar masing-masing di kedua
belah pihak baik Sunni dan Syiah, jika ingin bersikap objektif tentu
harus membahasnya secara berimbang dan tidak berat sebelah. Perbedaan
masalah khalifah ini juga tidak perlu dikaitkan dengan Islam atau tidak,
bukankah masalah khalifah ini jelas tidak termasuk dalam rukun iman dan
rukun islam Sunni yang disebutkan oleh penulis itu. Oleh karenanya jika Syiah berbeda dalam hal ini maka itu tidak menunjukkan Syiah keluar dari Islam.
Sebelum mengakhiri bagian pertama ini, ada yang perlu diperjelas.
Syiah meyakini rukun iman dan rukun islam Sunni hanya saja Syiah berbeda
merumuskannya. Oleh karenanya dalam pandangan Sunni, Syiah itu Islam.
Syiah meyakini Imamah yang merupakan masalah Ushulli dalam rukun Iman
Syiah. Sunni tidak meyakini hal ini. Dalam pandangan Syiah, Sunni tetap sah keislamannya berdasarkan keterangan dari para Imam Ahlul Bait . Anda dapat merujuk ke sumber yang saya sebutkan. Bersambung , Salam damai
Memuat...
Posted on Juli 3, 2008 by secondprince
https://secondprince.files.wordpress.com/2008/07/f_deathnote43m_6e7c011.jpg
Ah maafkan kalau saya masih membahas ini. Sebenarnya sih saya jadi tertarik membahas ini setelah terprovokasi oleh seseorang membaca tulisan dari situs hakekat.com yang berujudul Imam Ali Bertaqlid Buta Kepada Abu Bakar As Shiddiq.
Tulisan yang dengan terpaksa saya katakan keliru besar. Bukannya mau
membela siapa-siapa, baik Syiah ataupun Sunni sebenarnya saya cuma mau
melakukan koreksi terhadap tulisan yang mendistorsi sejarah karena
terlalu nyata kebencian pada Syiah. Kalau menurut saya sih distorsi Ini
adalah Sejarah Versi Salafy Wahabi.
Awalnya sih berkesan mau membantah Syiah
dan membela Sunni tetapi sangat disayangkan sang penulis di situs itu
tidak mendasarkan penulisannya pada Metode yang valid. jadi bahkan
beliau malah membantah kabar shahih di sisi Sunni sendiri dengan dalih
membantah Syiah. Salah kaprah dong Mas, dan untuk Mas Penulis saya
katakan
Maaf tidak pantas anda mewakili nama
Ahlus Sunnah jika anda tidak menghiraukan kabar yang Shahih dalam kitab
hadis yang shahih. Jangan mengklaim sesuatu hanya berdasar pada
prasangka dan dugaan semata. Ah yang terakhir maafkan jika ada kata-kata
saya yang kurang berkenan.
Langsung saja ya, Mas penulis anda menuliskan
Bukannya ikut membela Fatimah -putri
baginda Nabi SAW- Ali malah membela keputusan Abubakar yang dituduh
syi’ah menzhalimi Fatimah, sebenarnya siapa yang zhalim? Abubakar yang
melaksanakan wasiat Nabi SAW atau syi’ah yang menggugat imamnya yang
maksum?
Masalah siapa yang zalim itu bukan urusan
saya, tetapi pernyataan anda bahwa Imam Ali membela keputusan Abu Bakar
jelas sekali tidak benar. Karena hadis yang shahih telah menjelaskan
sebaliknya. nanti saya tuliskan hadisnya Mas……..yang sabar ya
Kemudian Mas berkata
Sebuah pertanyaan penting, jika memang
tanah Fadak itu adalah benar milik Fatimah, apakah kepemilikan itu gugur
setelah Fatimah wafat? Tentunya tidak, artinya ahli waris dari Fatimah
yaitu Ali, Hasan, Husein dan Ummi Kultsum tetap berhak mewarisi harta
Fatimah. Begitu juga ahli waris Nabi bukan hanya Fatimah, melainkan juga
Abbas pamannya.
Nah Mas saya acungkan jempol dengan anda, siiiip benar sekali Mas. Seandainya saja Mas tidak melanjutkan dengan kata-kata
Sejarah tidak pernah mencatat adanya
upaya dari Abbas paman Nabi utnuk menuntut harta warisan seperti yang
dilakukan oleh Fatimah. Selama ini syi’ah selalu melakukan black
campaign terhadap Abubakar yang dituduh menghalangi Fatimah untuk
mendapatkan warisannya.
Ah Mas sayang sekali, anda salah besar.
Sayyidina Abbas telah menuntut hal yang sama seperti yang dilakukan
Sayyidah Fatimah AS dalam masalah Fadak. Hal ini tercatat dengan jelas
dalam kitab Shahih Bukhari, berikut saya kutip hadis tersebut dari Kitab Mukhtasar Shahih Bukhari oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani jilid 3 hal 608 dengan no hadis 1345
terbitan Pustaka Azzam Cetakan pertama 2007 dengan penerjemah :Muhammad
Faisal dan Thahirin Suparta. Nah ini kitab Ringkasan Syaikh kita yang
Mulia Syaikh Al Albani
Dari Aisyah, Ummul Mukminah RA, ia
berkata “Sesungguhnya Fatimah AS binti Rasulullah SAW meminta kepada Abu
Bakar sesudah wafat Rasulullah SAW supaya membagikan kepadanya harta
warisan bagiannya dari harta yang ditinggalkan Rasulullah SAW dari harta
fa’i yang dianugerahkan oleh Allah kepada Beliau.[Dalam riwayat lain
:kamu meminta harta Nabi SAW yang berada di Madinah dan Fadak dan yang
tersisa dari seperlima Khaibar 4/120] Abu Bakar lalu berkata kepadanya, [Dalam
riwayat lain :Sesungguhnya Fatimah dan Abbas datang kepada Abu Bakar
meminta dibagikan warisan untuk mereka berdua apa yang ditinggalkan
Rasulullah SAW, saat itu mereka berdua meminta dibagi tanah dari Fadak
dan saham keduanya dari tanah (Khaibar) lalu pada keduanya berkata 7/3] Abu
Bakar “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda “Harta Kami tidaklah
diwarisi ,Harta yang kami tinggalkan adalah sedekah [Sesungguhnya
keluarga Muhammad hanya makan dari harta ini, [maksudnya adalah harta
Allah- Mereka tidak boleh menambah jatah makan] Abu Bakar berkata “Aku
tidak akan biarkan satu urusan yang aku lihat Rasulullah SAW
melakukannya kecuali aku akan melakukannya] Lalu Fatimah binti
Rasulullah SAW marah kemudian ia senantiasa mendiamkan Abu Bakar [Ia
tidak mau berbicara dengannya]. Pendiaman itu berlangsung hingga ia
wafat dan ia hidup selama 6 bulan sesudah Rasulullah SAW.
Ketika Fatimah meninggal dunia, suaminya Ali RA yang menguburkannya pada
malam hari dan tidak memberitahukan kepada Abu Bakar. Kemudian Ia
menshalatinya.
Subhanallah sungguh anda telah membuat kekeliruan yang besar dengan berkata Sejarah
tidak pernah mencatat adanya upaya dari Abbas paman Nabi utnuk menuntut
harta warisan seperti yang dilakukan oleh Fatimah. Shahih Bukhari ternyata luput dari pengamatan anda. Sangat disayangkan
Mari kita teruskan perkataan Mas
Tetapi alangkah terkejutnya ketika kita membaca
riwayat-riwayat dari kitab Syi’ah sendiri yang memuat pernyataan para
imam syi’ah -yang tidak pernah keliru- yang setuju dengan keputusan
Abubakar. Seakan-akan para imam syi’ah begitu saja bertaklid buta pada
Abubakar As Shiddiq.
Ah Mungkin Mas memang pintar kalau bicara
soal Syiah. Dalam hal ini saya cuma bilang abstain aja deh. Saya gak
yakin deh kalau Mas yang bilang. Masalahnya soal hadis Sunni sendiri Mas
bisa keliru apalagi soal hadis mahzab lain. Maaf Mas kalau saya
terpaksa meragukan anda. Afwan, afwan btw saya nggak terkejut lho
Ah Mas alangkah beraninya Mas berkata
Sampai hari ini syi’ah masih terus menangisi tragedi
Fatimah yang dihalangi oleh Abubakar dari mengambil harta warisan, tapi
ternyata Ali setuju dengan keputusan Abubakar. Apakah Ali setuju dengan
keputusan Abubakar yang menyakiti Fatimah? Ataukah keputusan Abubakar
adalah tepat karena didukung oleh pernyataan dari imam maksum? Karena
Imam maksum tidak pernah salah.
Aduh Mas, lagi-lagi Mas keliru besar.
imam Ali justru berselisih dengan Abu Bakar dalam masalah ini. Apakah
ini juga bisa luput dari pandangan Mas. Ok lah saya kasih tahu, hal ini
saya dapatkan dari kitab Shahih Bukhari, berikut saya kutip hadis
tersebut yang merupakan lanjutan dari hadis sebelumnya yaitu dari Kitab Mukhtasar Shahih Bukhari oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani jilid 3 hal 608 dengan no hadis 1345
terbitan Pustaka Azzam Cetakan pertama 2007 dengan penerjemah :Muhammad
Faisal dan Thahirin Suparta. Seperti yang saya katakan ini kitab
Ringkasan Syaikh kita yang Mulia Syaikh Al Albani
Dan Ali masih terkenang dengan
kehidupan Fatimah daripada kebanyakan manusia. Dia tidak terlalu
memperhatikan orang-orang hingga ia tidak langsung berdamai dengan Abu
Bakar dan lantas berbaiat. Ia tidak berbaiat pada bulan itu. Kemudian
Ali mengirim utusannya kepada Abu Bakar dan mengatakan “hendaklah engkau
datang kemari tanpa seorangpun yang menyertaimu”. Hal ini karena ia
tidak suka Umar ikut hadir. Umar berkata “Tidak Demi Allah Aku tidak
akan menyertaimu”. Lalu Abu Bakar menemui mereka. Kemudian Ali berkata
“Aku telah mengetahui keutamaan dan apa yang telah Allah berikan
kepadamu dan aku tidak hasut terhadap anugerah yang Allah berikan
kepadamu. Namun kamu mempunyai pemikiran tersendiri terhadap
suatu masalah padahal kami melihat ada bagian bagi kami karena
kekerabatan kami dengan Rasulullah SAW. Hal ini membuat air
mata Abu Bakar berlinang dan ketika Abu Bakar berkata “Demi Dzat yang
jiwaku dalam genggaman tanganNya, Kerabat Rasulullah SAW lebih aku sukai
untuk terjalin dibanding kerabatku sendiri. Adapun pertentangan yang terjadi antara aku dan kalian karena harta ini
tidak ada tujuan lain kecuali kebaikan, bagiku sungguh aku tidak akan
melihat sesuatu yang Rasulullah SAW melakukannya kecuali aku
melakukannya. Lalu Ali berkata “Setelah matahari condong adalah waktumu
utnuk dibaiat”.
Sungguh jelas bagi saya tetapi entah bagi
anda wahai Mas Penulis, hadis diatas adalah bukti nyata bahwa sampai
sayyidah Fatimah AS wafat Imam Ali tetap berpendirian berbeda dengan Abu
Bakar RA. Pandangan Abu Bakar dinilai oleh Imam Ali sebagai pemikiran
tersendiri yang berbeda dengan pandangan yang diyakini oleh Imam Ali,
Sayyidah Fatimah AS, Sayyidina Abbas(kerabat Rasulullah SAW).
Sayang sekali saya justru tidak peduli dengan kata-kata anda
Salah seorang ulama syi’ah bernama Al
Murtadho Alamul Huda –saudara kandung As Syarif Ar Radhiy, penyusun
kitab Nahjul Balaghah- menyatakan: saat Ali menjabat khalifah, ada orang
mengusulkan agar Ali mengambil kembali tanah fadak, lalu dia berkata:
saya malu pada Allah untuk merubah apa yang diputuskan oleh Abubakar dan
diteruskan oleh Umar. Bisa dilihat dalam kitab As Syafi hal 213.
Kitab As Syafi? ah apa pula itu saya
tidak pernah baca. Apakah anda membacanya wahai Mas Penulis. Kalau iya
tolong katakan pada saya apakah riwayat itu shahih. Anda
tidakmencantumkan sanadnya dan dengan sangat menyesal riwayat itu belum
bisa dipercaya jika belum ada sanadnya
Atau kata-kata anda yang cukup mengherankan saya
Ketika Abu Ja’far Muhammad bin Ali yang
juga dijuluki Al Baqir -Imam Syi’ah yang kelima- saat ditanya oleh
Katsir An Nawwal yang bertanya: semoga Allah menjadikan aku sebagai
tebusanmu, apakah Abubakar dan Umar mengambil hak kalian? Tidak, demi
Allah yang menurunkan Al Qur’an pada hambanya untuk menjadi peringatan
bagi penjuru alam, mereka berdua tidak menzhalimi kami meskipun seberat
biji sawi, Katsir bertanya lagi: semoga aku dijadikan tebusanmu, apakah
aku harus mencintai mereka? Imam Al Baqir menjawab: iya, celakalah kamu,
cintailah mereka di dunia dan akherat, dan apa yang terjadi padamu
karena itu aalah menjadi tanggunganku.
Bisa dilihat di Syarah Nahjul Balaghah jilid 4 hal 84.
Ah lagi-lagi anda tidakmencantumkan sanadnya Mas. Sangat disayangkan Mas, lagipula bukankah Kitab Nahjul Balaghah berisi
perkataan Imam Ali. Lalu mengapa anda bisa menukil perkataan Imam Baqir
dalam kitab yang memuat perkataan Imam Ali. Sungguh saya yang bodoh ini
tidak mengerti. Dan saya akan menghaturkan terimakasih jika Mas mau
sedikit meluangkan waktunya untuk memberi wejangan kepada saya.
Kemudian Mas terus membuang-buang waktu dengan menulis
Begitu juga Majlisi yang biasanya
bersikap keras terhadap sahabat Nabi terpaksa mengatakan: ketika
Abubakar melihat kemarahan Fatimah dia mengatakan: aku tidak mengingkari
keutamaanmu dan kedekatanmu pada Rasulullah SAW, aku melarangmu
mengambil tanah fadak hanya karena melaksanakan perintah Rasulullah,
sungguh Allah menjadi saksi bahwa aku mendengar Rasulullah bersabda:
kami para Nabi tidak mewarisi, kami hanya meninggalkan Al Qur’an, hikmah
dan ilmu, aku memutuskan ini dengan kesepakatan kaum muslimin dan bukan
keputusanku sendiri, jika kamu menginginkan harta maka ambillah hartaku
sesukamu karena kamu adalah kesayangan ayahmu dan ibu yang baik bagi
anak-anakmu, tidak ada yang bisa mengingkari keutamaanmu. Bisa dilihat
dalam kitab Haqqul Yaqin, hal 201-202.
Wah saya yang polos ini baru tahu ada
kitab Haqqul Yaqin, ya iyalah bagaimana saya bisa tahu kalau kitab itu
adalah kitab Syiah. Tetapi lagi-lagi Mas tidak mencantumkan sanad
riwayat tersebut dan Mas juga tidak menyebutkan apakah riwayat itu benar
diakui shahih oleh Majlisi. Bukannya Mas sendiri yang bilang kalau kitab Syiah itu banyak hadis dhaifnya. Nah saya jadi ragu Mas jangan-jangan riwayat ini dhaif astaghfirullah saya berprasangka
Mari kita lanjutkan, dan saya juga mulai capek
Abubakar mengatakan pada Fatimah: kamu
akan mendapat bagian seperti ayahmu, Rasulullah SAW mengambil dari Fadak
untuk kehidupan sehari-hari, dan membagikan lainnya serta mengambil
untuk bekal berjihad, aku akan berbuat seperti yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW, Fatimah pun rela akan hal itu dan berjanji akan
menerimanya.
Syarah Nahjul Balaghah, Ibnul Maitsam Al Bahrani jilid 5 hal 107, Cet. Teheran
Oooh rupanya Syarh Nahjul Balaghah Ibnul
Maitsam, ah tumben yang ini disebutkan cetakannya. baca sendiri kan.
Nah tolong kasih tahu saya riwayat itu shahih tidak. Masalahnya
lagi-lagi Mas tidak mencantumkan sanadnya
Sama seperti yang diriwayatkan oleh Ibnul Maitsam, Al Danbali dan Ibnu Abil Hadid:
Bahwa Abubakar mengambil hasil Fadak dan
menyerahkannya pada ahlul bait secukup kehidupan mereka, begitu juga
Umar, Utsman dan Ali
.
Bisa dilihat di kitab Syarah Nahjul Balaghah karangan Ibnu Maitsam dan Ibnu Abil Hadid, juga Durah An Najafiyah hal 332.
Iden aja deh, males saya mengulang-ngulang kata-kata yang sama
Oh iya Mas kesimpulan Mas yang ini
Ternyata imam maksum mengakui keputusan
Abubakar dalam amsalah fadak, walaupun demikian syi’ah tetap saja
menangisi Fatimah yang konon dizhalimi oleh Abubakar. Tetapi yang aneh,
imam Ali -yang konon maksum- bukannya ikut membantu Fatimah merebut
harta miliknya tetapi malah menyetujui keputusan Abubakar.
Sudah jelas salah besar Mas. Justru dalam
kitab Shahih Bukhari yang saya baca telah membuktikan kekeliruan Mas.
Dan semua riwayat Syiah yang Mas katakan tidak ada artinya memangnya saya Syiah karena tidak ada sanadnya dan tidak jelas kedudukan hadisnya. Jadi terima yang shahih aja deh Mas
Begitu juga dengan kata-kata Mas
Keputusan Abubakar yang dianggap syi’ah
sebagai keputusan yang keliru dan kezhaliman malah didukung oleh imam
maksum. Berarti imam maksum ikut berperan serta menzhalimi Fatimah.
Tetapi syi’ah tidak pernah marah pada imam maksum, yang dijadikan objek
kemarahan hanyalah Abubakar.
Abubakar benar dalam keputusannya, dengan
bukti dukungan imam maksum atas keputusannya itu. Jika imam maksum
melakukan kesalahan maka dia tidak maksum lagi.
Semuanya cuma asumsi semata dan yah
asumsi tidak bisa mengalahkan hadis yang shahih, benar tidak Mas? Begitu
yang telah diajarkan Syaikh-syaikh Kita Ahlul Hadis yang mulia
Akhir kata Mas Penulis
Tetapi -seperti biasanya- kenyataan ini
ditutup rapat-rapat oleh syi’ah, sehingga barangkali anda hanya bisa
menemukannya di situs ini. Syi’ah selalu menuduh Bani Umayah memalsukan
sejarah, padahal syi’ah selalu mengikuti jejak mereka yang dituduh
memalsu sejarah.
Saya tidak tahu apa bani Umayyah atau
Syiah yang memalsukan sejarah. Yang saya tahu Mas penulis sendiri telah
memalsukan sejarah dengan kata-kata Sejarah tidak pernah mencatat
adanya upaya dari Abbas paman Nabi utnuk menuntut harta warisan seperti
yang dilakukan oleh Fatimah. Bukankah nyata sekali pemalsuan sejarah yang Mas lakukan. Hadis Shahih Mas dustakan hanya karena Syiahphobia. Wassalam
Salam Damai
Catatan : saran saya buat Mas
Penulis, mari kita sama-sama belajar dan kalau mengutip riwayat Syiah
lebih baik cantumkan sanadnya dan sertakan pendapat Ulama Syiah yang
menshahihkan riwayat tersebut. Bukannya Mas sendiri yang bilang riwayat
Syiah banyak yang dhaif. Saya mau belajar dari Mas tapi saya mau
belajar yang shahih-shahih aja
https://www.slideshare.net/ediawaludin3/perbedaan-sunni-syiah-dalam-tabel
benar Mas, Syiah memang memiliki banyak aliran dalam perkembangannya
Tapi oleh karena situs yang saya maksud membicarakan Syiah Imamiyah maka itulah Syiah yang saya maksud
dan sebenarnya mayoritas sekarang itulah yang disebut Syiah
ya yang Islam toh Mas
yang nonmuslim mah bukan
he he he
gak perlu kok, situs yang saya maksud juga gak ada referensinya
paling tidak untuk hal tertentu saya cantumkan referensinya
Kalo dilihat dari sejarah, memang posisi syiah menguntungkan.
Saya sendiri masih mempelajari keduanya. Mencari kenyamanan buat batin saya.
ya tugas kita hanyalah berusaha semampunya untuk belajar dengan baik
tentang apa hasilnya kita serahkan kepada Allah SWT
salam
jelasin dong, kenapa syiah gak mengakui 3 sahabat pertama, kan nabi SAW sendiri bersabdah bahwa 4 sahabat adalah utama, trus kenapa menurut kamu yang tiga tidak kamu akui ???? aku masih linglung nih
karena yang beredar, dan orang yang pernah ikutan acara mengenang sayidina husain, mengatakan bahwa ke tiga sahabat pertama itu dihujat, dicaci, tukang rebut posisi khalifa, dll tolong diluruskan, kalau memang tuduhan itu gak benar jadi kalian masih mengakui ketiga sahabat pertama dong, trus ada kawin mut’ah kok puyeng tambahan. kalau memang syiah itu pecinta ahlul bayt, kenapa kelihatannya posisi Imam ali dipojokkan dengan membuat argumen bahwa sebenarnya imam ali yang berhak menjadi khalifah, bukan shohabat 3, kliatnnya jadi bahwa imam ali haus kekuasaan mintanya menjadi khalifah yang pertama, kenapa argumen itu sangat kuat dihembuskan dari kamu, mestinya sebagai pecinta ahlul bayt membela imma ali dari fitnah kejam seperti itu.
trus acara mengenang sayidina husain diisi dengan hujatan, cacian, memukul mukul kepala, sampai berdarah darah ( aku liat sekilas di web ) padahal putra nabi SAW yaitu ibrahim yang meninggal di usia balita, nabi tidak melakukan acara pukul memukul, kalau alasannya sayidinah husain matinya dibunuh, bagai mana dengan sahabat hamzah yang mayatnya dicincang oleh hindun, beliau adalah paman dari Nabi kita, yang diambil hatinya trus dimakan mentah mentah, toh Nabi tidak serta merta teriak teriak seperti orang gila, merobek robek baju, dan perbuatan jahil lainnya, kan ada hadistnya jangan meratapi mayat, merobek baju, memukul mukul kepala tanda putus asa dengan ketetapan Allah, lah ini yang paling dijadikan pertanyaan sebagian isi bumi, kenapa semua itu dilakukan oleh kalian. kalau kalian bisa menjelaskan secara betul, dan sesuai dengan tuntunan, tidak mungkin kalian di cap sebagai orang yang fasik ( bukan berarti kalian kafir, karena hanya yang tidak membaca 2 kalima sahadat yang bisa dihukumi kafir)
tapi mencintai ahlul bayt , tanpa dibarengi dengan cinta kepada para sahabat, apalagi sahabat yang tersebut di kitab kaum suni dijamin Nabi masuk Surga, maka kecintaan serasa kurang sempurna.
he he he terlalu banyak punyeng ya, ya udah dikomen dulu, aku gak menghujat, tapi juga gak mebenarkan, kasian sahabat tiga yang membela islam mulai dari pertama islam ( sahabat abu bakar, orang tua yang masuk islam ) mebela nabi mati matian, sampai disengat binatang berbisa pada saat di gua hiro, sahabat ali yang menyatakan islam walaupun umur beliau masih sangat kecil,islam yang masih lemah ( sampai munculnya sayidina umar, karena Nabi berdoa kepada Allah agar islam dikuatkan dari salah satu dari dua pembesar kaum qurais saat itu , maka belaiau masuk islam) islam yang masih miskin ( banyaknya harta yang disumbang sayidina utsman untuk perjuangan islam ), masak hanya karena perbedaan politik, kalian terus tidak mengakui 3 sahabat yang diakui oleh Nabi, trus kedudukan kalian dengan Nabi itu apa, wong Nabi tidak pernah menghujat para sahabatnya. tolong di jelaskan, biar gak pelik
mereka ini mengambil sejarah yg sesat dan kebodohan yg nyata, karena kalau benar itu terjadi maka mereka telah menganggap Ali bin Abi Thalib kw pengecut dan pengkhianat agama pula, karena Ali kw berdiam diri saja melihat kebatilan.
Umar bin Khattab ra dan Abubakar ra adalah mertua Rasul saw, maka fahamlah kita bahwa Abubakar, Umar, Utsman, Ali radhiyallahu’anhum kesemuanya adalah kerabat dg Rasul saw.
faham mereka ini adalah faham yg berkedok pecinta ahlulbait namun mereka adalah pengkhianat ahlulbait dan musuh besar ahlulbait
sory nukil, tapi nukil yang manfaat kalau salah, tolong dibela itu semua para sahabat, tanpa terkecuai
Syiah tidak mengakui 3 sahabat itu sebagai khalifah karena berdasarkan dalil-dalil di sisi mereka dan dalil hadis Al Ghadir disisi Sunni Khlaifah setelah Rasulullah SAW adalah Imam Ali.
Tunjukkan hadis yang mengatakan kalau 3 sahabat itu ditunjuk Nabi sebagai khalifah pengganti Beliau SAW
Lho padahal memang ada hadisnya dari Rasulullah SAW bahwa dibolehkan Nikah Mut’ah dan begitu juga yang dilakukan sahabat Nabi
(lihat hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)
Apa sampean mau menolak hadis?
Lho lihat dulu hadis Al Ghadir dan hadis “Sesungguhnya Ali bagian diriku dan aku bagian darinya. Dan dia adalah pemimpin setiap orang mukmin yang sesudahku” (Shahih Sunan Tirmidzino 3712)
Bukannya itu sudah ketetapan Rasulullah SAW
Jadi siapa sebenarnya yang haus kekuasaan, orang yang membela haknya atau merampas hak orang lain
Soal karbala itu, aduh basi tunjukkan dalilnya di sisi Syiah yang membolehkan menyakiti diri seperti itu
Memangnya seluruh orang Syiah seperti itu
oh jelas tidak, makanya teliti dulu dong jangan sembarang generalisasi
Dijamin masuk surga, ayo tunjukkan dalilnya yang jelas
Terus gimana Cinta yang sempurna menurut sampean
Jangan2 sampean saja gak tahu siapa Ahlul Bait
Makanya bahas dulu hadisnya valid atau tidak
lihat disini http://jakfari.wordpress.com/2007/08/21/allah-swt-menjayakan-islam-dengan-umar-ibn-al-khtahthab/
Mana dalilnya, jangan cuma bicara
Apa sampean gak pernah denger hadis Shahih Bukhari bahwa Khalid bin Walid pernah mencela Ammar bin Yasir
Hadis Shahih Bukhari bahwa Zainab mencela Aisyah
Mana dalilnya menghina sahabat kufur, apa anda mau mengufurkan sahabat juga karena mereka pernah saling menghina
Gak percaya, ya cari dong hadis Shahih Bukhari yang saya maksud
Sejarah yang benar itu yang bagaimana dan yang sesat itu yang bagaimana.
jangan asal bicara ntar ketahuan siapa yang bodoh
Apa sejarah yang ini
Imam Ali yang menunda baiat kepada Abu Bakar sampai 6 bulan
Sayyidah Fathimah yang marah kepada Abu Bakar selama 6 bulan berkaitan masalah Fadak. Shahih Bukhari lho, jadi sesat gitu?
Umar yang mengancam membakar rumah Ahlul Bait, lihat Tarikh Ath Thabari dan Al Istiab, sesat gitu padahal itu kitab Sunni lho
Siapa yang bilang Imam Ali pengecut dan pengkhianat agama, tidak akan pernah Syiah berkata begitu
Nyatanya kamu yang bilang begitu, jangan memfitnah sembarangan
Abu Bakar, Umar dan Usman bukan Ahlul Bait dan itu sudah sangat jelas
Bicara sembarangan lagi, siapa yang mencintai Ahlul Bait dan berpegang teguh kepada mereka(lihat Hadis Tsaqalain yang menyatakan agar tidak sesat maka berpegang teguhlah kepada Al Quran dan Ahlul Bait) selain Syiah
Memangnya sampean tahu siapa Ahlul Bait?
Sahabat itu juga manusia, yang benar ya benar
yang salah tetap salah walaupun dia sahabat
Muawiyah dan Amr bin Ash berdasarkan dalil yang jelas telah salah memerangi Imam Ali khalifah yang sah
Jadi kenapa yang salah harus dibela dan dibilang benar lantaran sahabat
Itu Ghuluw namanya
komentar saya di atas buat menanggapi komentar saudara Aditya
he he he agak buru-buru sih dan panjang pulak
tanah fadak
1. barangkali yg anda maksud adalah tanah Fadak, tanah fadak adalah milik baitulmaal, karena Rasul saw telah berdabda bahwa tiada nabi yg mewariskan harta, maka tanah itu milik Baytul Maal, dan Rasulullah saw tak pernah mewariskannya kepada siapapun, dan mustahil Khalifah Abubakar shiddiq ra dan Khalifah Umar bin Khattab ra merebut tanah waris ahlulbait Rasul saw, karena mereka berdua itu sangat mencintai ahlulbait Rasul saw.
riwayat mana yg mengatakan Bunda Suci Fathimah Azzahra ra ngotot minta warisan?, riwayat itu adalah riwayat syiah berhati busuk, mereka kira putri Rasul saw sama dengan mereka yg serakah atas harta dunia dan berebutan warisan?
jika kita menganggap umar bin abdul aziz lebih patut dipercaya, maka kita telah mendustakan Imam Ali bin ABi Thalib kw, dan Imam Hasan bin Ali kw yg keduanya menjabat khalifah dan mereka tetap menaruh tanah fadak pada posisinya,
apakah Imam Ali kw itu tak tahu menjalankan hak waris?, dan riwayat umar bin abdul aziz mengembalikan tanah fadak itu riwayat manakah?, karena saat itu Sayyidah Fathimah Azzahra ra telah wafat, demikian pula Imam Ali kw, demikian pula Sayyidina Hasan dan husein radhiyallahu’anhuma, lalu kepada siapa tanah itu diberikan?, sedangkan keturunan Sayyidina Hasan sangatlah banyak, lalu apakah setelah dibagi bagikan kepada mereka yg mungkin sudah tersebar ke baghdad, persia dan wilayah wilayah lainnya, lalu ditarik lagi, tampaknya riwayat itu rancu, adakah anda dapat membuktikan darimana riwayat itu datang?
Nabi SAW menerangkan tentang akan terjadinya perang jamal
sabda Rasulullah saw : “Tiadalah datang hari kiamat kecuali beradunya dua kelompok besar, dan keduanya membela hal yg sama” (Shahih Bukhari),
mengenai hadits ini berkata Al Hafidh Al Imam Ibn Hajar Al Atsqalaniy : hadits ini menunjukkan peperangan antara dua kelompok besar muslimin yg keduanya benar, yaitu perang Jamal, antara kelompok Sayyidina Ali kw dan Ummulmukminin Aisyah ra, bahwa keduanya dalam kebenaran, karena Aisyah ra dan beberapa sahabat lainnya bersatu untuk mencari pembunuh Khalifah Utsman ra, dan mereka itu berlindung di Pasukan Khalifah Ali kw,
maka mereka meminta agar para pembunuh itu diserahkan pada mereka untuk kemudian diadili, namun Imam Ali kw menolak, yaitu agar terlebih dulu dipastikan betul dg saksi saksi yg jelas diantara mereka yg betul2 terlibat pembunuhan langsung dg tangannya. (Fathul Baari ALmasyhur li Ibn Hajar Bab Alamat Nubuwwah fil islam)
maka pasukan Ummulmukminin bertujuan membunuh para pembunuh Utsman ra, dan Pasukan Ali kw menahan serangan mereka.
tentunya telah jelas sabda Nabi saw yg memberitahukan tentang kejadian ini.
beliau ra menanyakan tentang tanah fadak lalu setelah dijelaskan maka beliau ra tidak lagi memintanya,
semua sahabat empat adalah keluarga dekat Nabi, siapa mencela berarti sama dengan menganggap Nabi Bodoh karena keluarganya berantakan saling bermusuhan.
Ummulmukminin tentunya bukan ma’shum, demikian pula Sayyidah Fathimah Azzahra ra pun pernah melakukan kesalahan, yg ma’shum hanya Rasul saw,
dan mereka keluar bukan untuk saling bunuh, namun untuk menyelesaikan masalah pembunuhan Khalifah Utsman ra,
saudaraku saran saya anda tak perlu kacau dengan akidah syiah, untuk apa mencari cela dan aib Istri Rasulullah saw?, mereka semua keluarga Rasulullah saw,
karena Abubakar ra dan Umar bin Khattab ra adalah mertua Nabi saw, dan Utsman bin Affan ra adalah menanti Rasulullah saw, dan Imam Ali kw adalah sepupu dan menantu Rasul saw, dan Sayyidah Fathimah ra adalah putri kesayangan Rasul saw, da Aisyah ra adalah Istri Rasulullah saw,
tak adakah kesibukan lain selain mencari aib keluarga Rasulullah saw?, adakah anda syak pada kenabian sang Nabi agung saw?, hingga keluarganya semua berantakan, penipu, pengkhianat, ini penghinaan atas Nabi saw.
muawiyah adalah sahabat
imam ali sendiri yang bilang
beliau menceritakan mengenai apa yang terjadi antara beliau (Imam Ali) dengan Ahli Syam (Muawiyah) dalam perang Siffin sbb:
كان بدء امرنا انا التقينا والقوم من اهل الشام، والظاهر ان ربنا واحد، ونبينا واحد، ودعوتنا فى الاسلام واحد، ولا نستزيدهم فى الاسلام بالله والتصديق برسوله، ولا يستزيدوننا، الامر واحد الا ما اختلفنا فيه من دم عثمان، ونحن منه براء
( نهج البلاغة- ٤٤٨ )
Adapun mas’alah kita, yaitu telah terjadi pertempuran antara kami dengan ahli syam (Muawiyah dan Syiahnya).
Yang jelas Tuhan kita sama, Nabi kita juga sama dan da’wah kita dalam Islam juga sama. Begitu pula Iman kami pada Allah serta keyakinan kami kepada Rasulullah, tidak melebihi iman mereka, dan iman mereka juga tidak melebihi iman kami.
Masalahnya hanya satu, yaitu perselisihan kita dalam peristiwa terbunuhnya (Kholifah) Usman, sedang kami dalam peristiwa tersebut, tidak terlibat.”
(Nahjul Balaghoh – 448)
Selanjutnya, oleh karena permasalahannya hanya dalam masalah politik yang dikarenakan terbunuhnya Khalifah usman RA dan bukan dalam masalah aqidah, maka ketika Imam Ali mendengar ada dari pengikutnya yang mencaci maki Muawiyah dan kelompoknya, beliau marah dan melarang, seraya berkata:
انى اكره لكم ان تكونوا سبابين ، لكنكم لو وصفتم اعمالهم، وذكرتم حالهم، كان اصوب فى القول وابلغ فى العذر، وقلتم مكان سبكم اياهم، اللهم احقن دماءنا ودماءهم، واصلح
ذات بيننا وبينهم ( نهج البلاغة -٣٢٣)
“ Aku tidak suka kalian menjadi pengumpat (pencaci-maki), tapi andaikata kalian tunjukkan perbuatan mereka dan kalian sebutkan keadaan mereka, maka hal yang demikian itu akan lebih diterima sebagai alasan. Selanjutnya kalian ganti cacian kalian kepada mereka dengan :
Yaa Allah selamatkanlah darah kami dan darah mereka, serta damaikanlah kami dengan mereka
(Nahjul Balaghoh – 323)
Demikian pengarahan Imam Ali kepada pengikutnya dan pecintanya. Jika mencaci maki Muawiyah dan pengikutnya saja dilarang oleh Imam Ali, lalu bagaimana dengan orang-orang Syiah sekarang yang mencaci maki bahkan mengkafirkan Muawiyah dan pengikut-pengikutnya, layakkah mereka disebut sebagai pengikut Imam Ali
mereka tentunya dalam kejahilan dan kesesatan yg nyata, karena rasul saw bersabda bahwa “janganlah kau caci sahabatku, sungguh bila kalian mampu menginfaq kan emas sebesar gunung uhud sekalipun itu belum menyupai genggaman tangan mereka” (shahih Bukhari shahih Muslim).
nah loooo ketahuan deh bo’ongnya
wah panjang
ya terserah Mas kalau merasa begitu
kita kan sama-sama belajar
@ almirza
ah ini malah lebih panjang
Mas, tahan betul nulisnya
@ aditya
Riwayat Shahih Bukhari Bab Khumus, Sayyidah Fathimah datang ke Abu Bakar dan meminta warisannya dari tanah Fadak tetapi Abu Bakar menolak dengan mengatakan hadis “apa yang ditinggalkan Nabi SAW adalah sedekah” dan menolak memberikan warisan kepada sayyidah Fathimah. Mendengar itu Sayyidah Fathimah marah selama 6 bulan dan ketika meninggal beliau tidak mengizinkan Abu Bakar menshalatkan jenazahnya
Kalau tidak salah itu garis besar bunyi hadisnya, sebaiknya cek sendiri. Masalah ini tidak perlu selalu dikaitkan dengan Syiah dan Sunni
Mas sayyidah Fathimah meminta warisan karena itu haknya, dalam Al Quran jelas kalau yang mempunyai hubungan darah berhak waris mewarisi.
Yang jadi masalah adalah
Hadis Abu Bakar yang dikemukakannya itu tidak diketahui oleh ahli waris Nabi SAW yaitu Sayyidah Fathimah sendiri dan Istri-istri Beliau SAW kecuali Aisyah(lihat Al Muwatta, Istri-istri nabi SAW mengutus Usman untuk meminta bagian warisan)
Padahal ahli waris Nabi SAW jelas yang lebih berhak mengetahui hadis tersebut karena mereka yang berkepentingan
Kemudian kalau memang begitu kenapa Sayyidah Fathimah mesti marah selama 6 bulan kepada Abu Bakar
Dalam hadis Shahih Bukhari terdapat sabda Rasulullah SAW
Fathimah adalah bagian dariku dan barang siapa yang membuat dia marah berarti membuatKu marah
Masalah kedua adalah harta warisan Nabi tidak cuma Fadak, rumah-rumah buat istri-istri Nabi SAW juga harta Nabi SAW tetapi menjadi milik Istri Beliau SAW
kemudian hadis tsaqalain menjelaskan kalau Ahlul Bait senantiasa bersama Al Quran dan manusia harus berpegang teguh pada Al Quran dan Ahlul Bait. Dan Sayyidah Fathimah adalah Ahlul Bait sesuai dengan hadis Kisa’. Lihat tulisan saya soal hadis Tsaqalain dan Ahlul Bait
Dan maaf anda tidak perlu mengumbar kata-kata seperti riwayat Syiah berhati busuk.
Di sini digunakan hadis-hadis Sunni Mas
Dan maaf sebaiknya anda menjaga lisan anda dari kata-kata ,Putri Rasul serakah masalah harta, jangan berlebihan
menuntut hak adalah wajar bukan serakah jadi harap berhati-hati Mas
Bukankah kita sama-sama mencintai Ahlul Bait
Hadis yang anda bawa menarik
Mas berhujjah dengan penjelasan Ibnu Hajar
Pertanyaannya, hadis itu tidak menjelaskan siapa golongannya
dan apa buktinya kalau hadis itu merujuk ke Ali ra dan Muawiyah ra
Bisa saja kan hadis itu merujuk ke peristiwa di akhir zaman nanti
Yang jelas penunjukkan dalil itu tidak jelas
Mari kita lihat hadis yang lebih jelas
bahwa Rasulullah SAW bersabda “barangsiapa taat kepadaKu, berarti ia taat kepada Allah dan siapa yang menentangKu berarti ia menentang Allah dan siapa yang taat kepada Ali berarti ia taat kepadaKu dan siapa yang menentang Ali berarti ia menentangKu.”
Hadis riwayat Al Hakim dalam Al Mustadrak juz 3 hal 121. Al Hakim dalam Al Mustadrak berkata hadis ini shahih sanadnya akan tetapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Adz Dzahabi juga mengakui kalau hadis ini shahih dalam Talkhis Al Mustadrak.
dan ada hadis shahih Bukhari yang menjelaskan kalau Ammar bin Yasir akan mati di tangan kelompok yang baghy(pemberontak)
Coba cari di kitab Sirah, Ammar bin Yasir meninggal saat perang Shiffin dan beliau berada di pihak Imam Ali. Ammar bin Yasir mati di tangan kelompok Muawiyah
Dalil di atas sangat jelas bahwa Imam Ali di posisi yang benar dan Muawiyah di sisi yang salah
Maaf saya heran, anda berdalil dengan Nahjul balaghah padahal kitab itu populer dikalangan Syiah. Dan anda sebelumnya mengatakan ,riwayat Syiah berhati busuk. Antagonis menurut saya
Lagipula kalau anda benar-benar membaca Nahjul Balaghah tentang peristiwa Shiffin ini anda akan tahu kalau Imam Ali justru menyatakan kalau Muawiyah di posisi yang salah
silakan baca sendiri Nahjul Balaghah surat Imam Ali kepada Muawiyah
Kan memang tidak perlu menghina cukup yang benar katakan benar dan kalau salah ya katakan salah
Ceritakan apa adanya
begitulah yang dikatakan Imam Ali
Ini ditujukan buat siapa sih, saya ya
Perasaan saya gak bohong
Atau buat Mas Mirza?
Gak ada yang bohong kok disini
Yang penting memaparkan dalil dan hujjah masing-masing
Diskusikan bersama dan kalau memang masih tetap berbeda ya sudah
serahkan saja pada Allah SWT,kita cuma belajar
Wah capek juga nih, ah mungkin lebih enak kalau dibuat postingan khusus
Mas Aditya kenapa tidak buat tulisan saja, biar bisa bagi-bagi ilmunya Salam
ini maksutnya apa, kenapa Baginda Nabi berkata begitu, kan mesti ada sebabnya, contoh kalimat yang terdapat di Al-Qur’an “semua orang akan merugi” kalau kata ini tidak diteruskan maka buat apa kita hidup, wong akan merugi, tul gak.
klo gak salah sih hadis diatas menjelaskan bagaimana baginda Nabi dilapori bunda fatimah, karena suaminya akan menikah lagi, maka muncullah seperti tertera diatas.
kemudian hadis tsaqalain menjelaskan kalau Ahlul Bait senantiasa bersama Al Quran dan manusia harus berpegang teguh pada Al Quran dan Ahlul Bait. Dan Sayyidah Fathimah adalah Ahlul Bait sesuai dengan hadis Kisa’. Lihat tulisan saya soal hadis Tsaqalain dan Ahlul Bait
petikannya ”
Aku tinggalkan dua perkara (tsaqalain)….” Yang satu menyatakan, “Kitabullah dan Sunahku”, yang kedua “Kitabullah dan Ahlul Baitku/Keluargaku”
jawabannya
Saudaraku yg kumuliakan,
Hadits yg ahli baitku sanad nya hasanun gharib, demikian diriwayatkan pada Sunan Imam Attirmidziy hadits no.3786
Hadits kedua diriwayatkan pada Sunan Imam baihaqi Al Kubra Juz 10 hal.114 dan Sunan Addaruqutniy sanadnya shahih.
1. kedua versi itu adalah Hadits Rasulullah saw, yg kedua lebih shahih dari yg pertama.
tentunya dalam hadits sering terdapat hal hal seperti ini, misalnya dalam suatu hadits Rasul saw bersabda sebaik baik amal adalah shalat pada waktunya, dalam hadits lain rasul saw bersabda sebaik baik amal adalah Iman pada Allah dan Jihad fi sabilillah, maka dalam menyikapi hal hal seperti ini menunjukkan bahwa hal hal tersebut merupakan kemuliaan.
Dan satu sama lain saling berkaitan, tentunya Alqur’an tak akan terlepas dari sunnah, dan Ahlul bait yg patut dipanut adalah ahlul bait yg mengikuti sunnah, saya kira demikian yg lebih sempurna dalam menyatukan dua hadits tersebut
2. tsaqalain bersumber dari kalimat tsaqala yatsqulu tsaqiilan, yaitu berat, tsaqalain berarti dua hal yg berat, disebut demikian karena mengamalkan keduanya merupakan hal yg cukup berat.
3. maksudnya bergandengan dg mereka, jangan berpisah dan memusuhi mereka, menjaga mereka, mencintai mereka, dan menaungi mereka, termasuk diantaranya menegur mereka bila mereka salah, membimbing mereka jika mereka dalam kesilapan, itu adalah salah satu permintaan Nabi saw kepada ummatnya.
sekarang begini loh, kalau memang 3 sahabat itu menurut kamu gak pantas disebut dengan sahabat, trus kenapa ketiganya dijadikan saudara oleh Nabi kita, masak sopan mengatakan bunda fatimah, ngambek selama 6 bulan sampai sampai tidak mau diziarahi oleh sahabat abu bakar. klo memang itu ada hadistnya, knapa Nabi tidak pernah memprediksikannya sebelumnya, seperti kematian Imam Ali, Imam Hasa,Imam Husein, sampai sampai secara detail Nabi menyampaikan bahwa Imam Husain akan mati sebagai sahid, nah kalau memang masalah tanah fadak itu sangat besar, sampai ada istilah permusuhan ( sayidina Umar yang akan membakar rumah ahlul bayt ) antara Imam Ali, dengan sahabat lainnya, kenapa Nabi tidak menerangkannya bahwa kelak sahabat sahabatnya akan terpecah belah ???? ( tanda Tanya BESAR ) entar jangan – jangan kalian juga berprasangka buruk
OK kalau kalian memang pecinta Ahlul byt sejati, jelaskan janga hanya menukil dari hadis, tapi gak tau sebab turunnya hadist, trus kapan diturnkannya, atau tepatnya sanad hadist tersebut. mending coba baca karangan buku yang menentang syiah, trus pelajari dengan seksama
Aku termasuk pecinta Ahlul Bayt, tetapi juga pecinta sahabat
kutipan dari coretan orang yang mencintai ahlul bayt.
Saudaraku yg kumuliakan,
adakah ajaran islam untuk dendam pada orang yg telah wafat?, Allah swt yg berhak menghukumi dan mengadili para pendosa, kita berpegang pada Thariqah alawiyyin sebagai Thariqah ahlulbait yg bersifat pemaaf, dan mereka yg bersifat pendendam maka mereka telah bertentangan dg ajaran ahlulbait itu sendiri, seluruh Ulama Ahlul Bait telah memaafkan Muawiyah dan Yazid, karena mewarisi sifat pemaaf dari Datuknya, sayyidina Muhammad saw.
Sayyidina Hasan ra sendiri yg berkata : “aku tahu siapa yg meracuniku namun aku telah memaafkannya, dan Sayyidina Husein ra pun tentunya demikian, inilah sifat sifat Nabawi yg mesti kita warisi, dan kita bukan pewaris sifat pendendam, karena pendendam adalah sifat Iblis yg semestinya tak ada pada jiwa setiap mukmin,
Sayyidina Hasan ra dan Husein ra telah termuliakan dg kejadian itu, mereka telah mendapat balasan atas perjuangan mereka, demikian pula Muawiyah dan Yazid, mereka sudah mendapat ganjaran atas perbuatan mereka, jika Allah mau maka mereka diampuni, jika tidak maka akan disiksa, lalu apa urusan kita mencampuri urusan Allah swt untuk turut mengadili?
terkecuali bila kejadian itu baru terjadi, maka kita akan menimbang masalah ini, siapa saksinya, bagaimana kejadiannya, namun jika itu telah terjadi 14 abad yg silam lalu kita masih mendendamnya?,
seakan kita merasa Allah swt tidak cukup adil hinga kita harus ikut mengadili mereka,mengenai kedua sahabat tsb telah sepakat Ahlussunnah waljamaah bahwa mereka adalah Radhiyallahu’anhum, wafat dalam cahaya tobat dan kebenaran,
penghinaan thd mereka adalah penghinaan thd Rasul saw, sebagaimana sabda beliau saw : “Jangan kalian mencaci sahabatku, jika kalian berinfak Emas sebesar Gunung Uhud, belum menyamai satu genggaman mereka atau setengahnya” (Shahih Bukhari, Shahih Muslim dan banyak lagi).
maka telah sepakat para Ulama dan Imam Ahlulbait dan Imam lainnya untuk beradab kepada Nabi saw dengan memuliakan seluruh sahabat beliau saw,
jika kita melihat pada ayah atau ibu kita ada cela, maka apakah kita melaknatnya dan membencinya?, tantunya kita memuliakannya dan memaafkannya dan diam tuk tak mau mencampurinya,
cukuplah pengadilan Allah swt yg menyelesaikan kebenaran dan kesalahan mereka, namun ada beberapa orang menganggap pengadilan Allah tak cukup, mereka harus turut mengadili pula diatas Allah swt atas perbuatan sahabat Nabi Nya swt.
Allah telah memuliakan mereka dan memilih mereka sebagai sahabat Nabi Nya, maka patutlah kita menghargai keputusan Allah swt dan Rasul Nya.
ataukah Allah harus tunduk patuh pada kemauan kita untuk menghapus kedua nama itu dari sahabat Nabi Nya?,
kasihan mereka itu, entah kemana iman dan pengagungan mereka kepada Allah dan Rasul Nya.
banyak sekali hadits hadits Rasul saw yg melarang kita mencaci apalagi mengkafirkan orang muslim.
sabda beliau saw : “Mencaci orang muslim hukumnya fasiq, dan memeranginya adalah kufur” (shahih Bukhari)
“ketika seorang berkata pada orang lain : Wahai Kafir, maka akan jatuh pada orang itu atau balik pada dirinya” (Shahih Bukhari)
dan puluhan hadits lainnya yg semakna..
lalu kalau itu perbuatan pada sesama muslim maka bagaimana kalau yg dicaci adalah mertua Rasulullah saw..?
Rasul saw ada menantu Abubakar shiddiq ra dan Umar ra.
dan Rasul saw adalah mertua Utsman bin Affan dan Ali kwh
masak tega berbuat demikian sama kerabat Nabi SAW
merenung ……………………………… merenung …………………… merenung……………………………….merenung
Maaf Mas mari kita bahas satu-persatu
Hadis tentang Sayyidina Fathimah riwayat Shahih Bukhari, memang ada riwayat yang mengkaitkan hadis itu dengan putri Abu Jahal.
tetapi ada juga hadis yang tidak mengaitkan dengan peristiwa tersebut. Tentu saja baik jika mengetahui asbabul wurud hadis tersebut, nah seandainya kita menggabungkan kedua riwayat tersebut. Maka arti yang tepat adalah Apa saja yang membuat Sayyidina Fathimah marah maka itu membuat Nabi SAW marah.
Apakah dengan melihat sebabnya, anda akan langsung berkata bahwa hadis itu hanya terbatas peristiwa itu saja dan tidak bisa dikaitkan dengan peristiwa lain. Pernyataan ini jelas tidak benar karena dua alasan
1. Adalah prinsip dalam pengambilan dalil berlandaskan dengan keumuman lafal bukan kekhusususan sebab.
2. Banyak hadis tersebut yang matannya tidak sedikitpun mengandung peristiwa yang berkaitan dengan putri Abu Jahal itu. Jadi hadis ini bermakna umum, tidak dikhususkan.
Masalah hadis Kitab Allah dan AhlulBaitku, anda kurang lengkap menyebutkan. Hadis itu tidak hanya diriwayatkan Tirmidzi tetapi juga diriwayatkan oleh Ahmad,Thabrani, Thahawi, Al Hakim, Al Haitsami ,As Suyuthi, Ibnu Khuzaimah dll.
Kemudian anda hanya mengutip pernyataan Tirmidzi hasan gharib padahal dalam Shahih Sunan Tirmidzi Takhrij Syaikh Al Albani, beliau menyatakan hadis itu shahih. hadis ini juga dishahihkan oleh Al Hakim, Al haitsami, As Suyuthi dan Adz Dzahabi. Sepertinya anda belum membaca tulisan saya tentang hadis Tsaqalain.https://secondprince.wordpress.com/2007/07/21/hadis-tsaqalain/. Jadi hadis ini banyak sanadnya dan shahih.
Kemudian hadis Kitab Allah dan Sunahku, anda menyebutkan dalam Sunan Baihaqi dan Sunan Daruquthni. Apa benar anda sudah memeriksa sanadnya. Lihat pembahasan saya tentang hadis ini, hadis ini maaf sanadnya dhaif Mas. https://secondprince.wordpress.com/2007/07/27/19/. Jadi justru hadis Kitab Allah dan Ahlul Baitku yang shahih sanadnya.
Artinya sekali lagi cukup jelas kita harus berpegang kepada Al quran dan AhlulBait supaya tidak sesat. Itu berarti AhlulBait sudah jelas yang paling paham tentang Sunah Rasulullah SAW. Jangan membalikkan persoalan dengan berkata menilai AhlulBait harus mengikuti Sunnah, karena mereka pasti mengikuti Sunnah
hadis Tsaqalain menyatakan kalau AhlulBait akan bersama dengan Al Quran dan mereka yang paling paham Sunah Rasulullah SAW.
Anda termasuk mereka yang mendistorsi arti hadis Tsaqalain dengan berkata
Memang sebagian yang anda sebutkan itu memang harus kita lakukan tetapi hadis Tsaqalain memiliki makna yang jelas bahwa kita harus berpegang teguh kepada Al Quran dan AhlulBait. Tunjukkan Mas adakah dalam hadis Tsaqalain teks yang menyebutkan kalau yang dimaksud itu adalah mencintai mereka, menaungi mereka, menghormati mereka. bahkan yang lucu anda bilang menegur mereka kalau mereka salah. Lihat saja teks hadis tsaqalain manusialah yang harus berpegang teguh kepada Ahlul Bait bukan sok menilai dan menegur segala. Baca Tulisan saya yang ini https://secondprince.wordpress.com/2007/10/30/kritik-terhadap-distorsi-hadis-tsaqalain/
Atau tulisan saya yang ini https://secondprince.wordpress.com/2007/10/30/kekeliruan-hafiz-firdaus-dalam-memahami-hadis-tsaqalain/.
Kata-kata anda
Lho siapa yang bilang begini, saya gak pernah bilang begitu. Mereka memang shahabat Nabi tetapi saya tidak pernah mengkultuskan.
Kalau mereka salah, saya cuma menunjukkan apa yang mereka lakukan
Soal hadis Fadak,la khan anda yang terlebih dahulu menyatakan kalau itu cuma riwayat syiah. terbukti toh anda salah.
Anda berkata
Kata-kata itu lebih baik tujukan pada Imam Bukhari, dia memasukkan hadis itu dalam Shahihnya. Tidak perlu berkelit. Bukti nyata hadis itu ada dan sanadnya shahih dan teksnya memang jelas menyatakan Sayyidah Fathimah marah dan tidak berbicara kepada Abu bakar ra selama 6 bulan.
Anda mengaku mencintai Ahlul Bait, tetapi anda entah benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu riwayat ini. Aneh sekali.
Tidak ada saya menghina shahabat. Saya cuma berkata dalam masalah Fadak saya jelas memihak kepada Sayyidah Fathimah karena beliaulah yang benar menurut saya(tentu pendapat saya ada dasarnya). Kalau bagi anda itu berarti menghina shahabat, ya terserah anda.
Kemudian kata-kata anda
Kata-kata anda menunjukkan ketidaktahuan anda terhadap hadisnya.
Itu cuma salah satu Mas, dan banyak kok yang lain. yang penting saya tidak mencaci atau menghina siapapun saya cuma menyatakan kalau menyakiti AhlulBait adalah sebuah kesalahan.
Masalah Ahlul Bait yang memaafkan mereka yang menyakitinya. Itu referensinya dari mana, tentu saya ingin tahu.
Kemudian apakah dengan itu kita tidak bisa mengatakan kalau menyakiti Ahlul bait itu salah.
Meracuni Imam Hasan jelas kesalahan besar, membunuh imam Husain jelas kesalahan besar kan.
Masalah hukum memang Allah yang menentukan, tetapi adalah wajar kalau kita ingin mengetahui yang mana yang benar. Tidak ada yang berniat mengadili, kalau bagi anda semua itu tidak ada masalah, ya itu terserah anda. Mungkin memang begitu cara anda mencintai Ahlul Bait.
Kata-kata anda
mana buktinya, dari mana referensinya, siapa sahabat yang dimaksud?
Sahabat Nabi memang mulia, itu benar tetapi mereka tidak bebas dari kesalahan. Justru mereka sahabat Nabi mendapat wasiat hadis Tsaqalain dari Nabi SAW agar berpegang teguh kepada Al Quran dan Ahlul Bait. Bagi saya pribadi dalil-dalil yang jelas menunjukkan Ahlul Bait adalah pribadi yang mulia setelah Rasul dan mereka selalu bersama kebenaran. Siapapun yang menyelisihi mereka termasuk Shahabat adalah tidak benar. Sekali lagi saya tidak menghina.
Kemudian kata-kata anda
Tidak perlu mencaci, cukup yang benar katakan benar dan salah katakan salah(tentu berdasarkan dalil)
Lagipula kata-kata anda itu bisa dibalik untuk anda sendiri. Bagaimana dengan orang yang membuat marah Sayyidah Fathimah selama 6 bulan, dan yang dibuat marah itu Putri tercinta Rasulullah SAW
Renungkan dengan baik. Kecintaan dan pengkultusan kepada Shahabat jangan sampai mengurangi keutamaan Ahlul Bait dan membuat tidak ambil pusing dengan perkara yang menyakiti Ahlul bait.
Soal hadis Tsaqalain, sekali lagi itu shahih dan artinya jelas. Saya heran dengan mereka yang mengaku mencintai Ahlul Bait tetapi meragukan sanad hadis ini atau mendistorsi makna yang sebenarnya.
Shahih Bukhari tuh, jadi anda yang perlu belajar dengan seksama. Pakai sok tahu bicara Syiah lagi
Anda pecinta sahabat, gak usah ngaku pecinta ahlul bait deh kalau soal Fadak saja gak tahu, apalagi tidak berpihak pada Sayyidah Fathimah as.
Kalau asbabul wurud hadis ini anda tahu tidak
Biar saya kasih tahu, pada saat itu ada sahabat Nabi yang menghina sahabat Nabi yang lain(Khalid dan Ammar).
Aneh tidak, jadi perkataan Nabi SAW itu ditujukan kepada sahabat juga ya
Atau menurut anda yang menghina itu bukan sahabat Nabi SAW, nah gimana itu
Mungkin saudara Aditya mencintai Ahlul Bait dengan caranya sendiri Mas
OH IYA UNTUK SAHABAT ALMIRZAN , MEMANG SAHABAT ITU MANUSIA BIASA YANG BISA SALAH, MAKA DARI ITU TIDAK ADA YANG MA’SUM KECUALI NABI, KALAU ADA PENDAPAT YANG MENGATAKAN SESEORANG BUKAN NABI MEMPUNYAI DERAJAT MA’SUM WAH ITU NAMANYA YANG KEBABLASAN. MUAWIYAH BERSALAH BIAR ADA HUKUMANNYA, KHALllD BIN WALID SALAH BIAR NANTI KAN ADA MIZAN, MAKANYA NABI BERSABDAH “Jangan kalian mencaci sahabatku, jika kalian berinfak Emas sebesar Gunung Uhud, belum menyamai satu genggaman mereka atau setengahnya” (Shahih Bukhari, Shahih Muslim dan banyak lagi). trus klo kalid bin walid sadr dan tobat, bagaimana dengan kita yang jauhhhhh pangkatnya dengan khalid bin walid yang terus berujar sahabat ini salah, sahabat itu salah, sahabat anu gak benar, wah wah kita nantinya jadi umat penghujat ( dalihnya yang benar katakan benar, yang salah katakan salah ) tapi ingat mas @limra, eeee @lmirzan (maaf ) yang saya sebut kan adalah
” mengenai penghinaan dan fitnah pd para sahabat adalah penghinaan atas Nabi saw, menghina salah satu dari Khulafa’urrasyidin hukumnya kufur,,
SEKALI LAGI MENGHINA SAHABAT NABI ADALAH PENGHINAAN TERHADAP NABI.
YANG KEDUA MENGHINA SALAH SATU DARI Khulafa’urrasyidin HUKUMNYA KUFUR,
DALIL BANYAK, JANGAN AMBIL REFERENSI SENDIRI AJA YANG DICARI, CARI REFERENSI YANG LAINNYA,
MAAF MAS secondprince, SEBENARNYA saya mau tanya aja kok, lah yang muncul kok orang lain, ok kita lanjutkan lagi masalah fadak
ini hadis dari buchori nomor. 1264, Dari abu huraira ra
Nabi bersabdah ” ahli warisku tiada mempusakai dinar dan dirham, ada yang aku tinggalkan, selai dari belanja istriku dan keperluan pembantuku, adalah sedekah (harta umum )
hadist di atas diperkuat nomor. 1793, dari aisyah ra
Bahwa fatimah, dan abbas keduanya datang kepada abu bakar, abu bakar mengatakan kepada keduanya bahwa saya mendengar Nabi bersabdah ( seperti diatas ), maka demi Allah saya tidak akan melebihkan apa yang Nabi perintahkan,
ingat disini bukan hanya bunda fatimah yang meminta, tetapi ada paman Nabi, dalam riwayat lain istri istri nabi, tuhh trus kenapa masalah fadak kok cuma mumcul nama bunda fatimah, ( kan gak adil dong ), maaf mas biar gak setres jadi saya sedikit bercanda, tapi jangan marah loh, karena ahlul byt itu orangnya tidak gampang pemarah. ( loh apa hubungannya ……….. maaf , maaf maaf )
tolong ini dulu yang di jelaskan, Insya Allah kita lanjutkan lagi lainnya ( karena masih banyak pembahasannya, mumpung saya baru beli suatu kitab bagus ) dan belum semua saya kupas . boleh kan, kan mas bilang sendiri disini kita sama sama belajar. untuk nas @lmirzan, maaf ya klo ada kata kata saya yang menghujat, saya berharap sampean tidak seperti syiah yang sering saya lihat ( terutama di web syiah ) amin
1. kata anda
Mereka memang shahabat Nabi tetapi saya tidak pernah mengkultuskan.
Kalau mereka salah, saya cuma menunjukkan apa yang mereka lakukan
apa sih arti kata kultus ?????? kan sampean orang indonesia. jadi pasti tau arti kultus
apa kesalahan sahabat ( kalau memang benar – benar salah ) itu bisa merontokkan kebenaran sahabat ??? arti lainnya klo ditimbang maka akan kelihatan salahnya doang ????
2. kata anda
Kata-kata itu lebih baik tujukan pada Imam Bukhari, tolong hadis nomor berapa sih ? aku kan gak hapal wong aku ini kantongnya dosa, bukan muhadist ( orang yang hafal ribuan hadis beserta mantannya, perawinya, sebab turunnya dll )
3. kata anda
menyatakan Sayyidah Fathimah marah dan tidak berbicara kepada Abu bakar ra selama 6 bulan.
kontra dengan hadist Nabi, barang siapa sesama muslim yang tidak bertegur sapa lebih dari tiga hari ……………………………., masak bunda fatimah gak tau klo abahnya pernah mengeluarkan sabdah seperti tersebut diatas ??????
4. kata anda
Saya cuma berkata dalam masalah Fadak saya jelas memihak kepada Sayyidah Fathimah karena beliaulah yang benar menurut saya(tentu pendapat saya ada dasarnya).
anda pernah dengar, begini ” pada suatu malam Nabi berkunjung ke kediaman imam Ali, didapatinya beliau lagi tidur, lalu Nabi bersabadah, kenapa kalian tidak bangun untuk sholat malam, jawab imam Ali, kalau memang Allah akan membangunkan kita maka akan bangun, jikalau tidak maka akan tidak bangun (maknanya terserah kepada Allah, kita mau dibangunkan apa tidak) mendengan jawaban tersebut Nabi pergi tanpa memberi penjelasa, tetapi samar jelas imam Ali mendengan Nabi berkata manusia banyak bantahannya, sambil memukul paha ”
klo menurut saya ini adalah teguran yang halus dari Nabi, bahwa kita harus selalu berusaha untuk melakukan kebaikan, tidak menunggu biar Allah yang memerintahkan ( walau semuanya memang sudah diatur oleh yang maha kuasa ) nah loooo Nabi aja memperingatkan keluarga imam Ali untuk melakukan sholat malam, padahal sholat malam adalah ibadah sunah.
ada kisah lain masalah, bunda fatimah yang memakai kalung emas, pada saat Nabi tahu bunda fatimah memakainya Nabi tidak senang, walaupun perempuan memakai kalung emas hukumnya boleh, karena inging menyenangkan hati Nabi maka dijualnya kalung itu,dan hebatnya uangnya tidak untuk dirinya sendiri, tetapi digunakan untuk membeli budak dan budak itu dimerdekaan, Masya Allah sungguh mulia hati bunda fatimah, yang rela melepas kalung (yang sebenarnya adalah barang halal ) bagaimana klo hanya sebidang tanah ??????? yang nantinya mati tidak dibawa ……….. sangat kontra dengan hadist yang anda riwayatkan ( itupun klo anda benar cara menafsirkannya )
masalah fadak, kenapa hanya bunda fatimah (udah saya urai diatas. mohon dibaca )
5. kata anda
bahkan yang lucu anda bilang menegur mereka kalau mereka salah. Lihat saja teks hadis tsaqalain manusialah yang harus berpegang teguh kepada Ahlul Bait bukan sok menilai dan menegur segala.
kami bukan sok, tapi Nabi sendiri juga pernah menegur (baca tulisan saya, cari referensinya, klo gak ketemu, baca referensinya ahli sunah, pasti ketemu) ahlul bait juga manusia biasa yang mempunyai salah ( tapi kesalahan para ahlul bait tertutup, dengan banyaknya kebaikan kebaikannya ) karena ahlul bait bukan ma’sum seperti halnya para Nabi, kami menghormati para ahlul bait pada kedudukannya tanpa melebihkah sampai sederajat dengan Nabi, atau bahkan mengungguli Nabi , nauzu billah
6. kata anda
Contohnya hadis Shahih Bukhari juz 8 hal 150 diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ”Akan datang di hadapanKu kelak sekelompok shahabatKu tapi kemudian mereka dihalau. Aku bertanya ”wahai TuhanKu mereka adalah shahabat-shahabatKu”. Lalu dikatakan ”Engkau Tidak mengetahui apa yang mereka perbuat sepeninggalmu. Sesungguhnya mereka murtad dan berpaling.”.
mas , tolong dibedakan arti sahabat ya ???
begini mas, semoga dijauhkan dari piktor
definisi sahabat adalah orang yang berkumpul, atau berjumpa, dengan nabi mengimani Allah serta Rasulnya, dan berkumpulnya itu dalam keadaan iman, serta matinya masih iman itu yang dinamakan sahabat, kalau berkumpulnya beriman trus mati dalam keadaan murtad yo bukan sahabat itu namanya, orang yang berkumpul dengan Nabi, tapi hanya beriman dibibir saja alias munafik itu juga bukan sahabat, ngerti kan.
contok kehidupan sekarang. tolong di perhatikan
sampean punya sahabat kueentaalll sekalai, kemana mana berdua, anda sering memuji sahabat anda, semua kerabat , anak istri, saudara anda kenal baik denganya,trus anda meninggal dunia,setelah anda meninggal dunia ternyata dengan muslihatnya, istri anda diganggu, anak anda di terlantarka, nama anda dijelek jelekkan di khalayak ramai dengan tujuan agar keturunan anda menjadi orang yang dihinaka, apa ahli waris anda masih mengatakan bahwa sahabat anda itu adalah sahabat ( kan ada lagunya pagar makan tanaman ) TOLONG DIBEDAKAN YA ……….
7. data anda
saya cuma menyatakan kalau menyakiti AhlulBait adalah sebuah kesalahan.
mana dalilnya yang menyatakan menyakiti, tolong disebut satu persatu dong …………..
8. kata anda
Meracuni Imam Hasan jelas kesalahan besar, membunuh imam Husain jelas kesalahan besar kan.
betul, tapi biar Allah yang menghukum, wong yang diracun saja bisa memaafkan orang yang meracun ( cari referensinya tentang imam hasan yang mengetahui siapa yang meracunnya, dan telah memaafkannya )masak kita yang katanya cinta, tidak ikut apa kata Imam hasan, Imam Husain mati di padang karbalah adalah suatu keberkahan tersendiri, sapa yang gak mau disebut mati syahid, yang tidak perlu dihisab besok di hari kiamat, kalau Imam husain disuruh memilih, mati di singgasanah mewah bertahtahkan berlian, atau mati di medan perang sebagai sahid, pasti beliau akan memilih sahid, karena pahala sahid lebih besar ( nah kenapa kita kok tidak meniru imam kita )
9. kata anda komentar dari pernyataan saya
Kata-kata anda
( maka telah sepakat para Ulama dan Imam Ahlulbait dan Imam lainnya untuk beradab kepada Nabi saw dengan memuliakan seluruh sahabat beliau saw, )
mana buktinya, dari mana referensinya, siapa sahabat yang dimaksud?
saya kutib dari kitab Nahjul Balaqhoh, sebuah kitab yang diagungkan oleh orang syiah
berkata amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib :
” Saya sudah lihat sendiri sahabat sahabat Nabi, tidak seorang pund ari kalian yang dapat menyamai mereka. mereka siang hari banyak berdiri ruku’ dan sujud silih berganti, ………………… maaf panjang sekali, karena aku baca kitabnya mending anda cari dan baca sendiri deh, kan anda pasti punya kitabnya dong
Imam Ja’far Shadigh berkata
“disamping saya mengharap syafaat daru Ali, saya juga mengharap syafaat dari Abubakar (hr. ad Daraqutni )
dan masih banyak lagi yang serupa, klo saya tulis wah saya bisa gak tidur mas, maaf ya
imam Ali berkata
” Orang yang paling baik dari umat ini setelah Nabinya adalah abu bakar, kemudian umar (hr Bukhari )
apa yang dikatakan Imam Ali terhadap kedua Khalifah tidak lain karena beliau mengetahui kedudukan keduanya disisi Allah dan RasulNYA.
dalam kesempatan lain imam Ali berkata
“andaikan dihadapkan pada saya, seseorang yang mempunyai faham bahwa saya lebih afdhol dari Abu Bakar dan Umar, niscaya orang itu akan saya pukul Khadul Muftari ” (hr Ad Daraqutni )
masih kurang dalilnya ???? ya cari sendiri deh pasti ketemu, hanya orang yang berusaha pasti ketemu jalannya.
10. kata anda
Bagi saya pribadi dalil-dalil yang jelas menunjukkan Ahlul Bait adalah pribadi yang mulia setelah Rasul dan mereka selalu bersama kebenaran. Siapapun yang menyelisihi mereka termasuk Shahabat adalah tidak benar. Sekali lagi saya tidak menghina.
kan udah saya urai diatas sih, ok saya ada pertanyaan kepada semua saja yang membaca tulisan ini
1. SIAPA YANG MEMANDIKAN BUNDA FATIMAH SELAI IMAM ALI, PASTI BELIAU YANG MEMANDIKAN PEREMPUAN, SIAPA DIA ISTRI SIAPA DIA, WASIAT APA YANG DISAMPAIKAN BUNDA FATIMAH KEPADA BELIAU ????
2. SIAPA SUAMI DARI UMMI KALSUM PITRI DARI BUNDA FATIMAH
KLO KURANG NANTI SAYA TAMBAHI
11. kata anda
Renungkan dengan baik. Kecintaan dan pengkultusan kepada Shahabat jangan sampai mengurangi keutamaan Ahlul Bait dan membuat tidak ambil pusing dengan perkara yang menyakiti Ahlul bait.
saya tidak mengkultuskan ( cari dulu arti kata mengkultuskan )
untuk semua mari kita baca
Qs-At-Taubah : 100
Qs-At-Anfal : 74
Qs-At-Fath : 18
kalau ada keluha mari kita diskusikan bersama
bersambung pada masalah khalifah
mas,bikin blog sendiri, mas. jgn lupa, redaksionalnya yg bagus juga ya saya bakal sering2 baca ke sana nanti
Lho tidak apa-apa kan saya ikutan
Nah saudara aditya kalau menurut anda tidak hanya Bunda Fathimah saja yang menuntut, maka seharusnya anda tahu kalau Ahlul Bait sendiri asing dengan hadis Abu Bakar itu(alias tidak tahu). Lagipula Secondprince itu sudah bilang kan
Anda juga apa sudah baca hadis Shahih Bukhari itu dengan betul?, walaupun setelah mendengar penjelasan Abu Bakar, Bunda Fathimah tetap marah dan tidak berbicara dengan Abu Bakar selama 6 bulan, ini bukan penafsiran tapi teks hadisnya. Pahami dulu, kemudian anda juga harus paham siapa Bunda Fathimah, beliau adalah salah satu dari Ahlul Bait dalam hadis Tsaqalain dan Hadis Kisa’. Dalam hadis Tsaqalain itu jelas kalau manusia (termasuk sahabat)diharuskan berpegang teguh kepada Ahlul Bait. Nah nyambung kan, tidak mungkin Ahlul Bait tidak mengetahui hadis yang bahkan menyangkut kepentingan mereka.
Apakah anda menuduh Nabi SAW tidak mewasiatkan kepada Ahlul Bait, yang benar saja.
Lagipula yang agak lucu menurut saya, anda memakai hujjah yang memberatkan anda sendiri. Kata-kata anda yang ini
Jadi masa’ Ahlul Bait sendiri tidak tahu hadis dari Abu Bakar???????(tanya kenapa)
Kalau bicara dalil lebih baik dengan referensi, jangan memutar balik dengan menyuruh orang lain mencari. Kan sampean yang bawa cerita semua ahlul bait sudah memaafkan mereka yang menyakitinya itu,maka tunjukkan buktinya
Soal hadis Tsaqalain
Kemudian anda juga bilang
Mau bilang bukan sok tetapi tetap aja sok. Artinya sampean dan yang sama pandangannya dengan sampean mau merasa diri semulia Nabi SAW, sehingga berhak menegur Ahlul Bait. Soal teguran jika itu memang benar maka itu adalah bagian dari pendidikan Nabi SAW kepada Ahlul Baitnya, kemudian di akhir hidupnya Nabi SAW telah meresmikan kalau Ahlul Bait adalah pedoman hidup bagi manusia bersama dengan Al Quran. Hadis Tsaqalain itu jelas sekali, sangat jelas malah. Jadi tidak perlu berbelit-belit. Gak perlu bicara dulu soal ma’sum atau melebihi taraf Nabi SAW(ini juga apa maksudnya)
Lebih baik kalau memang mau bahas atau diskusi fokus dulu kepada satu permasalahan. Misalnya Hadis Tsaqalain dulu baru merambat ke yang lain.
Soal Hadis Fadak sudut pandang anda jelas berbeda dengan sudut pandang saudara Secondprince apalagi saya. Setidaknya kami sama-sama menyadari bahwa Ahlul Bait adalah pribadi mulia yang telah ditetapkan Nabi SAW sebagai panutan bagi sahabat-sahabatnya setelah Nabi SAW meninggal dunia. Tapi kalau bagi anda, Bunda Fathimah itu sama saja seperti sahabat lainnya, nah kan prakonsepsinya sudah beda dari awal.
Jadi bahas satu-satu dulu
kritik buat anda soal referensi, Saudara Secondprince itu sudah menyebutkan referensi hadis Fadak
Saya maklum saja kalau beliau tidak hapal no hadisnya. Tapi kalau anda memang punya niat, hadis Fadak dalam Shahih Bukhari itu mudah sekali untuk dicek karena saudara Secondprince sudah menyebut Bab Khumus, nah tinggal lihat hadis-hadis di Bab itu.
Ah ya bisa saya tambahkan Shahih Bukhari juz 3 kitab Al Maghazi bab Perang Khaibar, nah anda juga bisa lihat disitu, gak perlu pakai no karena Shahih Bukhari itu mudah sekali dicek kalau sudah jelas Kitab dan Babnya
Kemudian anda kalau bawa hadis lain seperti Sunan Daruquthni lebih baik pakai keterangan apakah hadis itu shahih atau tidak di sisi Ahlus sunnah sendiri. Kalau dhaif ya tidak bs jadi hujjah.
Sunan Daruquthni bukanlah kitab Shahih seperti Shahih Bukhari
Berikutnya
Anda menulis
Aneh bagian yang mana yang piktor, jawaban anda dan penjelasan anda itu malah berkesan piktor
Karena menurut penjelasan anda itu berarti anda dan orang sepaham dengan anda berpendapat bahwa Rasulullah SAW tidak bisa membedakan sahabat-sahabatnya. Hadisnya berbunyi
Jadi Nabi SAW sendiri awalnya menyatakan bahwa mereka Sahabat Beliau, kemudian dijelaskan bahwa diantara sahabat itu ada yang murtad dan ada yang berpaling dari kebenaran. Jadi sahabat meski banyak kebaikannya tetap saja bisa salah.
Kemudian anda mengutip Kitab Nahjul Balaghah, kata-kata Imam Ali
terus anda berkata
Teks yang anda maksud Khutbah no 96 Kitab Nahjul Balaghah, memang panjang begini teks aslinya
Yang anda kutip itu yang dicetak tebal, pengertiannya justru semua kata ganti merekapada kalimat khutbah ini kembali kepada Ahlul Bait as(anggota keluarga Nabi SAW). Oleh karena itu, kalimat Saya telah melihat para sahabat Nabi, tetapi saya tidak menemukan seorangpun yang menyerupai merekamaksudnya adalah Imam Ali as tidak menemukan seorangpun dari para sahabat Nabi saww yang menyerupai Ahlul Bait as.
Jadi maaf saya tidak yakin kalau anda baca sendiri Kitab Nahjul Balaghah, Anda mengutip dari mana?
Cukup itu dulu, kalau anda merasa terganggu saya ikutan lebih baik bilang saja, saya akan undur diri
Maaf saya agak gatal kalau baca komentar anda
jadi tidak tahan ingin berkomentar juga
1. tanah fadak
ini hadis dari buchori nomor. 1264, Dari abu huraira ra
Nabi bersabdah ” ahli warisku tiada mempusakai dinar dan dirham, ada yang aku tinggalkan, selai dari belanja istriku dan keperluan pembantuku, adalah sedekah (harta umum )
hadist di atas diperkuat nomor. 1793, dari aisyah ra
Bahwa fatimah, dan abbas keduanya datang kepada abu bakar, abu bakar mengatakan kepada keduanya bahwa saya mendengar Nabi bersabdah ( seperti diatas ), maka demi Allah saya tidak akan melebihkan apa yang Nabi perintahkan, trus apa bunyi teks hadist tertolak walaupun yang meriwayatkan bukan ahlul bayt, ingat disana ada abu huraira yang kesehariannya selalu bersama Nabi ( tapi perlu digaris bawahi sekali lagi saya pecinta ahlul bait )
2. kata anda : Mau bilang bukan sok tetapi tetap aja sok. Artinya sampean dan yang sama pandangannya dengan sampean mau merasa diri semulia Nabi SAW, sehingga berhak menegur Ahlul Bait. Soal teguran jika itu memang benar maka itu adalah bagian dari pendidikan Nabi SAW kepada Ahlul Baitnya,
betul kan pembelajaran, karena ahlul bait juga manusia, dan maka dari itu tidak luput dari khilaf, ingat hadist Nabi itu banyak, dan banyak juga yang meriwayatkan bukan dari ahlul bait, tapi kami tetap memakai pedoman, gak tebang pilih didalam menjalankan sunah, ( imam ali, bunda fatimah, abu huraira, siti aisyah, abu bakar, umar, dll adalah termasuk golongan yang bersua Nabi , dan matipun dalam keadaan masih iman, terus terang saya ragu dengan teks yang anda bawa, wong masalah mut’ah saya teks yang anda bawa tidak komplit, jadi maaf ya mas almirza.
3. kata anda
Bunda Fathimah tetap marah dan tidak berbicara dengan Abu Bakar selama 6 bulan, ini bukan penafsiran tapi teks hadisnya. Pahami dulu, kemudian anda juga harus paham siapa Bunda Fathimah, beliau adalah salah satu dari Ahlul Bait
apa pantas penyandang gelar sayidatul jannah punya sifat pendendam, sampek 6 bulan lamanya ( saya memang kawatir konteks hadistnya sudah berubah, atau penafsirannya secara serampangan ) INGAT MAS almirza
ADA HADITS MENGENAI NABI MELARANG SESAMA MUSLIM TIDAK BERTEGUR SAPA SELAMA TIGA HARI. INGAT ….. INGAT …. masak mungkin seorang seperti bunda fatimah akan mengesampingkan makna hadis larangan Nabi hanya karena fadak, trus kenapa hanya bunda fatimah yang marah sampai 6 bulan, kenapa siti aisyah ( yang juga istri Nabi, yang sebenarnya juga berhak atas tanah itu ) tidak ikut ngambek, apa karena yang memberi perintah adalah bapaknya, bagaimana kalau paman Nabi hamzah, kok gak ikutan ngambek, dan yang lebih tidak masuk akal
INGA’ INGA’ …… Imam Ali pernah menjadi khalifah, Imam hasan juga telah menjadi khalifah
” KENAPA TIDAK SAAT BELIAU MENJADI KHALIFAH HARTA ITU DIBAGI, ATAU PERINTAH KHALIFAH ABU BAKAR DIANULIR DIGANTI DENGAN PERINTAH IMAM ALI ATAU IMAM HUSAIN UNTUK DIBAGIKAN KEMBALI WARIS TANAH FADAK, TERNYATA TIDAK TO TANAH ITU TETAP SEBAGAIMANA MESTINYA …………… JAWAB YANG INI ………
dan yang paling tidak saya mengerti adalah, bahwa kliatanya hanya bunda fatimah yang ngotot, kok gak ada dri istri – istri Nabi yang lainnya yang ngotot juga, klo yang diperbuat oleh sahabat abu bakar sebagai kemungkaran.
JAWAB YANG INI, SIAPA SIH YANG MEMANDIKAN BUNDA FATIMAH,…………… SELAI IMAM ALI ………… JAWAB DONG ……. BIAR SEMUANYA JELAS ……….
4. kata anda
Apakah anda menuduh Nabi SAW tidak mewasiatkan kepada Ahlul Bait, yang benar saja.
lah baca dong hadist ini hadis dari bukhari nomor. 1264, Dari abu huraira ra
Nabi bersabdah ” ahli warisku tiada mempusakai dinar dan dirham, ada yang aku tinggalkan, selai dari belanja istriku dan keperluan pembantuku, adalah sedekah (harta umum )
hadist di atas diperkuat nomor. 1793, dari aisyah ra, kalaupun bunda fatimah tidak tau, hadis ini, kenapa kok masih dijalankan pada saat pemerintahan Imam Ali.
5. kata anda
Riwayat Shahih Bukhari Bab Khumus, Sayyidah Fathimah datang ke Abu Bakar dan meminta warisannya dari tanah Fadak tetapi Abu Bakar menolak dengan mengatakan hadis “apa yang ditinggalkan Nabi SAW adalah sedekah” dan menolak memberikan warisan kepada sayyidah Fathimah. Mendengar itu Sayyidah Fathimah marah selama 6 bulan dan ketika meninggal beliau tidak mengizinkan Abu Bakar menshalatkan jenazahnya
Saya maklum saja kalau beliau tidak hapal no hadisnya. Tapi kalau anda memang punya niat, hadis Fadak dalam Shahih Bukhari itu mudah sekali untuk dicek karena saudara Secondprince sudah menyebut Bab Khumus, nah tinggal lihat hadis-hadis di Bab itu.
apa memang ada kata kata “tidak mengijinkan untuk disholati ” trus apa Imam Ali diam saja melihat istrinya membawa dendam sapai dibawa mati ( ingat orang tidak akan diampuni oleh Allah, sebelum kesalahan kepada orang lain diluruskan dulu ) penghinaan macam mana lagi ini, ” HAI ORANG ORANG YANG TIDAK MEPUNYAI HATI” tegakah kalian menghina bunda Fatimah dengan kata kata, 1.tidak mau diholat ( itu artinya tidak mau didoakan, karena didalam sholat jenazah itu doa untuk mayit)
2.tidak tegur sapa selama 6 bulan
3.marah hanya karena sebidang tanah yang tidak akan dibawa mat
HAI ORANG ORANG JAHIL, bunda suci fatimah adalah Sayidatul jannah, orang yang tidak perduli dengan harta, orang yang ramah, orang yang berhati pemaaf, mulia,
HAI ORANG ORANG YANG JAHIL pantaskah bunda fatimah mempunyai sifat, pemarah, pendendam, penghasut,
KATANYA PECINTA ahlul bait, tapi kok menyandarkan kata kata yang tidak pantas , masak orang mulia mfempunya sifat keduniaan, pemarah, pfendendam, penghasut,
CAMKAN DIHATI HAI ORANG YANG BERAKAL
6. kata anda
Jadi Nabi SAW sendiri awalnya menyatakan bahwa mereka Sahabat Beliau, kemudian dijelaskan bahwa diantara sahabat itu ada yang murtad dan ada yang berpaling dari kebenaran. Jadi sahabat meski banyak kebaikannya tetap saja bisa salah
kalau dikatagorikan begini loh mas
anda bilang kalau Nabi yang menegur dikatakan pembelajaran ( kalau saya sih teguran yang sopan )
CONTOH ” tolong jangan merokok disini, karena baunya tidak sedap “, ini teguran halus, atau pembelajaran sih ………., anda bilang kalau sahabat itu juga salah, ya memang salah, saya setuju karena sahabat bukan orang yang ma’sum, sama seperti ahlul bait juga kalau salah ya salah karena bukan ma’sum. faham gak, nanti mbulet lagi, katanya gak boleh mengkultuskan ……….. ( hi hi hi itu aja blum dijawab kok apa arti kultus )
7. kata anda
Jadi masa’ Ahlul Bait sendiri tidak tahu hadis dari Abu Bakar???????(tanya kenapa), ha ha ha makanya baca konteks hadis, kepada siapa hadis itu diriwayatkan trus sapa yang menyampaikan, bukan berarti tidak tahu, nyatanya setelah medengar penjelasan ( sesuai hadist di atas ) para ahlul bait menerima kok. baca hadistnya dong , nomornya sudah aku cantumkan.
HAI MAS ALMIRZA CAMKAN YA ………. baca ahlak mulia bunda fatimah ( sudah saya contohkan diatas ) masalah Nabi yang tidak suka bunda fatimah memakai kalung emas, trus mejualnya dan uang hasilnya dibelikan budak dan dimerdekaan. APAKAH ANDA MASIH MENGANGGAP BUNDA FATIMAH MENGEJAR HARTA (tanah fadak ), APA SOPAN SEORANG PECINTA MENGATAKAN ORANG YANG DICINTAI MENDENDAM, GAK MAU DISHOLATI, WAH WAH
8. HAI MAS ALMIRZA YANG MEMPUNYAI AKAL
BACA INI : PENTING
1. Imam Ja’far Shadigh berkata
“disamping saya mengharap syafaat daru Ali, saya juga mengharap syafaat dari Abubakar (hr. ad Daraqutni )
2.imam Ali berkata
” Orang yang paling baik dari umat ini setelah Nabinya adalah abu bakar, kemudian umar (hr Bukhari )
apa yang dikatakan Imam Ali terhadap kedua Khalifah tidak lain karena beliau mengetahui kedudukan keduanya disisi Allah dan RasulNYA.
dalam kesempatan lain imam Ali berkata
“andaikan dihadapkan pada saya, seseorang yang mempunyai faham bahwa saya lebih afdhol dari Abu Bakar dan Umar, niscaya orang itu akan saya pukul Khadul Muftari ” (hr Ad Daraqutni )
KURANG . BACA RESAPI SATU PERSATU.
TERAKHIR MARI KITA MAIN LOGIKA ( itupun klo logika yang berjalan dinaungi kebenara yang hakiki )
1. PADA SAAT IMAM ALI, DAN IMAM HASAN MENJADI KHALIFAH KENAPA TANAH FADAK TIDAK DIKEMBALIKAN KEPADA PARA WARISNYA ( WALAU BUNDA FATIMAH TELAH MENINGGAL )
2.APA KALIAN SUDAH MERUBAH MAKNA DARI PENGHUNI SURGA, JIKALAU PENGHUNI TERSEBUT MASIH MEMPUNYAI SIFAT YANG TIDAK TERPUJI ( pendendam sampai 6 bulan lamanya , pemarah, penghasut, dll )
3. Sejak kapan bunda FATIMAH MEMPUNYAI SIFAT YANG ANDA GAMBARKAN sebagai PENDENDAM, TIDAK MAU BERTEGUR SAPA, PEMARAH DLL yang semestinya tidak ada di dalam hati beliau
3. SIAPAKAH HAFSAH YANG TELAH DIBERI WASIAT UNTUK MEMBUAT KERANDA ( untuk menutupi mayat ) DAN MEMANDIKAN BELIAU, APA HUBUNGA DENGA BELIAU BUNDA FATIMAN
4. KENAPA IMAM ALI MEMERANGI MUAWIYAH, TRUS KENAPA IMAM HASAN MELAKUKAN SEBALIKNYA TERHADAP MUAWIYAH, APA INI. MAKNANYA
tolong untuk dijawab oleh mas almirza ( ini belum soal mut’ah )
MARI KITA MEMAKAI DALIL YANG BENAR, DAN MEMAKAI LOGIKA AKAL KITA ( walau terbatas )
KALAU KALIAN MEMBACA AL-QUR’AN TOLONG DIBACA JUGA
Qs-At-Taubah : 100
Qs-At-Anfal : 74
Qs-At-Fath : 18
jangan hanya salut, mari berpikir yang logis
T Mulya, di/pada November 15th, 2007 pada 4:23 pm Said:
bukan main sabar mas secondprince ini……. Salut ! Untuk almirza go ahead, jangan karena salut trus memperlihatkan kebodohan kita,
SATU LAGI
APA KITA AKAN TERIMA KALAU IBU KITA DIKATAIN ORANG LAIN SEBAGAI PRIBADI PENDENDAM, SUKA MARAH, GAK MAU DIJENGUK ………………… APA ITU SIFAT DARI PENGHUNI SURGA ?? ??(besa )?????, trus APA BEDA DENGA PENGHUNI NERAKA YANG GILA HARTA, KARENA HARTA BERANI MEMUTUSKAN TALI SILATURAHMI, PEMARAH, SALING TIDAK TEGUR SAPA,
CAMKAN DIHATI PENGHINAAN ANDA TERHADAP BUNDA FATIMAH
untuk anda banyak pertanyaan yang akan saya ajukan. mohon tidak kapok terus mengomentari tulisan saya trims ( mumpung bukunya blum aku kembalikan loh )
Aduh kalau diskusi sibuk dengan pikirannya sendiri, ini yang payah
kesalahan anda itu, anda sendiri tidak menempatkan diri dalam metode yang benar
Hadis fadak itu jelas kata-katanya bahwa Sayyidah Fathimah marah dan tidak bebicara selama 6 bulan kepada Abu Bakar. hadis ini shahih kemudian anda berhujjah dengan hadis Abu Bakar, Aisyah dan Abu Hurairah
Hadis yang menurut anda tidak diketahui oleh Ahlul Bait, nah saya dalam hal ini berhujjah dengan hadis Tsaqalain bahwa Sayyidah Fathimah adalah Ahlul Bait tempat dimana seharusnya para sahabat berpedoman
Tapi buktinya sahabat yang anda sebutkan itu menyelisihi Ahlul Bait
Tidak mungkin Sayyidah Fathimah seorang putri Nabi SAW Ahlul Bait sebagai tempat pedoman yang selalu bersama Al Quran selalu bersama kebenaran tidak tahu hadis yang seharusnya jadi urusannya. Anda memang tidak memperhatikan sedikitpun hadis Tsaqalain
Mau dikemanakan juga Ayat al Quran yang menyatakan bahwa mereka yang punya hubungan darah itu berhak saling waris-mewarisi, Ayat Al Quran yang menyatakan bahwa para Nabi juga saling mewarisi
Mana bukti cinta anda????????
Andalah yang menghina Sayyidah Fathimah dengan menuduh gila harta dan pendendam
Padahal dalam hal ini Sayyidah Fathimah hanya menyatakan yang benar. Ini bukan sekedar masalah harta tetapi masalah menuntut sesuatu yang adalah haknya
Jadi siapa yang gila harta yang merampas atau yang menuntut haknya
Dan Sahabat yang anda agungkan itulah yang salah, jadi dialah yang seharusnya menemui Sayyidah Fathimah dan meminta maaf dengannya. Tapi itu semua tidak terjadi kan, so hadis Shahih Bukhari soal 3 hari itu justru memberatkan Abu Bakar sendiri.
Kemudian anda bertanya kenapa ketika Imam Ali as dan Imam Hasan as menjadi Khalifah tidak mengurusi masalah fadak
Jangan konyol, memang sampean tidak tahu apa kalau masa pemerintahan Imam Ali dan Imam Hasan justru mendapat pertentangan dari Aisyah Thalhah Zubair dan Muawiyah. Jadi pada masa kepemimpinan mereka, mereka disibukkan dengan perang yang terus-terusan.
Saya yakin kalau tidak ada masalah perang terus-terusan itu masalah Fadak juga akan diselesaikan, Buktinya ada dalam kitab Nahjul Balaghah yang anda kutip sebagian-sebagian itu(pakai ngaku baca sendiri lagi)
Anda juga tidak menghiraukan kata-kata saya. Kalau berhujjah dengan hadis selain dari Kitab Shahih itu tentukan dulu sanad hadisnya shahih atau tidak.
anda berkata
inilah maksud saya pikiran anda itu sudah beda dari awal
Anda memang tidak memahami Hadis tsaqalain(anehnya nyuruh orang paham paham terus)
Hadis Tsaqalain itu menyatakan Ahlul Bait selalu dalam kebenaran, hadisnya jelas. Lihat lagi bunyi hadisnya
Jangan hanya menurutkan nafsu anda saja
Kesalahan anda, anda menyamakan sahabat dengan Ahlul Bait. Ahlul Bait kedudukannya jelas dalam Hadis Tsaqalain jadi mana bisa disamakan dengan sahabat. Sikap anda yang menyamakan sahabat dengan ahlul bait adalah sikap mengkultuskan sahabat dan mengurangi keutamaan Ahlul Bait. Jadi phami dulu hadis Tsaqalain, pahami dulu siapa Ahlul Bait itu baru berhujjah
Ngakunya cinta tapi tidak paham kedudukan Ahlul Bait
Apakah pribadi yang selalu bersama Al Quran dan pribadi yang menjadi pedoman bagi umat islam agar tidak sesat itu bisa salah. Wah kacau itu jadinya, Apakah anda mau bilang kalau Al Quran dan As Sunnah itu bisa salah juga. Mereka Ahlul Bait akan selalu bersama Al Quran.
Sekali lagi tidak ada yang bilang Sayyidah Fathimah mengejar harta
Nyatanya Anda yang bilang begitu
Masalah kalung itu, oh jelas sekali karena Rasulullah langsung yang menyatakannya kepada Sayyidah Fathimah
tapi Masalah Fadak itu Abu Bakar yang bilang
Dan dalam shahih Bukhari Sayyidah Fathimah tidak menerima hujjah Abu Bakar makanya Beliau marah
kemarahan Sayyidah Fathimah adalah dalam kebenaran karena sama halnya dengan kemarahan Nabi SAW.(ini juga hadis Shahih Bukhari).
Jadi cukup dengan hadis-hadis dalam kitab shahih anda sudah jelas kalau yang benar adalah Sayyidah Fathimah
dan Hadis yang dibawa oleh Abu Bakar itu adalah keliru. Kecuali kalau anda menerima semua kontradiksi dalam kitab shahih anda
Jangan sok bicara konteks pemahaman, memang sampean bisa buktikan kalau konteks sampean itu yang benar. Bicara konteks padahal Penghalusan untuk mendistorsi atau mengartikan sesuai dengan pikiran sendiri
Satu hal lagi andalah yang harus mendefinisikan arti mencela. menyatakan apa adanya dari kesalahan apa itu mencela. Memangnya secondprince itu menghina siapa? atau saya? yang mana kata saya yang menghina
Jangan sibuk dengan bahasa sendiri
Kata-kata anda
Mana buktinya hadis itu shahih hah
asal mengutip sih saya juga bisa
Dalam Shahih Bukhari Imam Ali menunda baiatnya kepada Abu Bakar selama 6 bulan, jadi bagaimana bisa anda mengatakan Imam Ali paham kedudukan mulia Abu Bakar
Kemuliaan Imam Ali jelas diatas Abu Bakar karena Imam Ali adalah Ahlul Bait dalam hadis Tsaqalain
dari mana anda bisa berkata Hafsah yang memandikan Sayyidah Fathimah
Salah besar
yang memandikan itu Imam Ali dan ditemani oleh Asma(ini wasuat dari Sayyidah Fathimah sendiri)
Ini logika anda
Imam Ali memerangi Muawiyah karena Muawiyah memberontak dan memerangi Imam Ali
Apa maksudnya sebaliknya
Imam Hasan justru memerangi Muawiyah karena Muawiyah jelas dalam posisi yang salah
Baca sejarah Makzulnya imam Hasan bukan karena Muawiyah tetapi karena beliau mau menyatukan umat muslim dan mencegah pertumpahan darah. Seharusnya yang benar itu Muawiyah tidak layak untu memerangi Imam Ali dan Imam Hasan. bukan mempermasalahkan dan menilai Imam Ahlul Bait
Pengakuan cinta anda lucu sekali.
Sekali lagi kata-kata anda
Lho yang bilang begitu kan anda sendiri, Andalah yang berpikiran seperti itu. Begitukah pemahaman anda terhadap Sayyidah Fathimah
Kemarahan Sayyidah Fathimah adalah dalam kebenaran karena marahnya Beliau adalah marahnya Nabi SAW
Pendendam dan gak mau dijenguk, huh jangan asal bicara yang pokok permasalahan itu sahabat yang anda agungkan itu. Adakah dia meminta maaf kepada sayyidah Fathimah
Siapa yang zalim
Gila harta, lagi-lagi kekonyolan anda
sejak kapan orang masuk neraka karena menuntut haknya
Waris mewarisi sudah ditetapkan dalam Al Quran
Jelas sekali buku yang anda baca itu adalah buku-buku Salafi yang suka mendeskriditkan Syiah danmengurangi keutamaan Ahlul Bait
tetapi berteriak cinta kepada Ahlul Bait
Cuma bualan
Tapi buktinya sahabat yang anda sebutkan itu menyelisihi Ahlul Bait
Tidak mungkin Sayyidah Fathimah seorang putri Nabi SAW Ahlul Bait sebagai tempat pedoman yang selalu bersama Al Quran selalu bersama kebenaran tidak tahu hadis yang seharusnya jadi urusannya. Anda memang tidak memperhatikan sedikitpun hadis Tsaqalain
ini kejahilan nyata dari seseorang yang tidak bisa membedakan, saya udah baca kok riwayat tanah fadak, dan sebenarnya bukan yang seperti anda tuduhkan, saya bertanya kepada ahlul bait beliau sendiri, dan tidak ada kok dari jawaban beliau yang menyalahkan sahabat, kalau hadist yang saya bawa ( beserta nomor urutnya ) tidak anda terima, padahal itu sama dengan yang anda klaim riwayat bukhari juga masalah bunda fatimah marah sampai 6 bulan, kenapa anda memaksakan bahwa bunda Fatimah marah selama 6 bulan, kenapa tidak hadist yang saya sampaikan ??????besar?????? bisa diterima juga ….. double ???, KENAPA TIDAK DUA DUANYA YANG DITERIMA
2. kata anda
Mau dikemanakan juga Ayat al Quran yang menyatakan bahwa mereka yang punya hubungan darah itu berhak saling waris-mewarisi, Ayat Al Quran yang menyatakan bahwa para Nabi juga saling mewarisi
Mana bukti cinta anda????????
hi hi hi ternyata teks books toh, makanya cari referensi jangan hanya lewat internet, datangi orang alim yang punya garis keturunan sampai kepada Nabi ( saya lohhh punya )
di dalam Al-Quran itu harus tafsirkan mas…… ku sayang, untung gak saya BAWA referensinya ke sini, itu perbedaan cara penafsiran antara imam Ali dan para sahabat, bukan suatu yang besar kok. hiihihihih lucu juga nih orang.
3. kata anda
Dan Sahabat yang anda agungkan itulah yang salah, jadi dialah yang seharusnya menemui Sayyidah Fathimah dan meminta maaf dengannya. Tapi itu semua tidak terjadi kan, so hadis Shahih Bukhari soal 3 hari itu justru memberatkan Abu Bakar sendiri.
nah looo ketahuan bahlulnya, makanya cari referensi jangan dari internet doang, booooo
saya udah baca riwayat singkat tanah fadak, sampai dengan perbedaan cara penafsiran Imam Ali dengan sahabat ( itupun referensi yang tidak berat sebelah ) masalah fadak memang bukan masalah harta kok hanya masalah hukum, yang keduanya itu mempunyai dasar yang kuat, tuhhhh kan gak berat sebelah.
dan sekarang hanya bermodal potongan riwayat, atau nukilan setengah setengah, anda berani mengatakan sahabat Abubakar salah (bukan aku mengkultuskan lohhh, wong arti kultus aja blum dijawab sampek dengan hari ini )
” MAKANYA BACA AL – QUR’AN YANG BENAR (itupun klo bukan cetakan teheran lohhhh )
baca ini
Qs-At-Taubah : 100
Qs-At-Anfal : 74
Qs-At-Fath : 18
apa kamu orang masih berani mengatakan Para sahabat itu salah …………………………………. pikir dong, ayo brani gak bacanya ……………..
5.kata anda
Mana bukti cinta anda????????
saya cinta kepada ahlul bait, karena guru saya juga ahlul bait kok tapi juga cinta sahabat hayooooooo, klo ada ahlul bait yang berbuat seperti tuduhan orang syiah selama ini ( wes gak usah ditutupin deh, banyak contohnya kok, kenapa ada aliran sesat, kalau bukan Allah yang memberi tahu ) ya saya gak setuju klo ahlul bait dituduh yang macam macam, tapi klo ada rafidah ( tau rafidah ??? ) yang menjelekkan sahabat ya saya gak setuju dong, jadi mana yang benar, yang benar diam saja, tanpa menyalahkan kesana kemari.
6. kata anda
Kemudian anda bertanya kenapa ketika Imam Ali as dan Imam Hasan as menjadi Khalifah tidak mengurusi masalah fadak
Jangan konyol, memang sampean tidak tahu apa kalau masa pemerintahan Imam Ali dan Imam Hasan justru mendapat pertentangan dari Aisyah Thalhah Zubair dan Muawiyah. Jadi pada masa kepemimpinan mereka, mereka disibukkan dengan perang yang terus-terusan.
lah ini juga kejahilan yang nyata, masak setelah dilantik terus perang, jangan bodoh ya. klo memang sejak semula tanah fadak itu dipermasalahkan oleh Imam Ali ( itupun klo benar dipermasalahkan ) kenapa bukan menjadi prioritas utama yang harus diselesaikan ( ini nanti ada pembahasan tersendiri kok )
7. kata anda
Saya yakin kalau tidak ada masalah perang terus-terusan itu masalah Fadak juga akan diselesaikan, Buktinya ada dalam kitab Nahjul Balaghah yang anda kutip sebagian-sebagian itu(pakai ngaku baca sendiri lagi)
saya sempat baca, tapi juga sempat baca para pengkritiknya, bahwa kitab tersebut tidak mungkin ditulis oleh imam ali sendiri, karena penulisannya jauhhh setelah imam Ali tidak ada, terlihat dari tata bahasa prosanya yang tidak mungkin ditulis pada jaman itu, tapi bukan turus saya bilang baca kitab Nahjul Balaghah halooom, entar salah sangka lagi repot.
8. kata anda
Kesalahan anda, anda menyamakan sahabat dengan Ahlul Bait. Ahlul Bait kedudukannya jelas dalam Hadis Tsaqalain jadi mana bisa disamakan dengan sahabat. Sikap anda yang menyamakan sahabat dengan ahlul bait adalah sikap mengkultuskan sahabat dan mengurangi keutamaan Ahlul Bait. Jadi phami dulu hadis Tsaqalain, pahami dulu siapa Ahlul Bait itu baru berhujjah
Ngakunya cinta tapi tidak paham kedudukan Ahlul Bait
nah loo ketahuan lagi kan, kan udah saya bilang saya mencintai ahlul bait, juga sahabat, apa salah saya ( lucu juga nih orang )
HAI ORANG YANG BERAKAL APA SIH ARTI KATA KULTUS, KAYAK ORANG WAHABI SAJA , BILANG BILANG KULTUS, TAPI GAK TAU ARTINYA.
nih tak kasih tau KULTUS ITU SAMA DENGAN MENDEWAKAN, ATAU MEMUJA SEBAGA RAJA DIRAJA DAN HARUS BERSUJUD.
intinya saya tidak membenci salah satu, makanya klo ada dari salah satu yang kurang berkenan, maka saya mending diam, gak ikut ikutakomentar, menyalahkan sini, sana seperti kaum rafidah gak kayak kamu bilangnya cinta, tapi membuka aib Bunda fatimah yang marah salama 6 bulan, apa ini yang dianggap cinta, membuka aib yang dicintai. kebodohannya ha itu tadi, kamu tahu kekurangan istri kamu, apa kamu tega kekurangan istri kamu dipertontonkan orang banyak, HAI ORANG JAHIILLLLL
HAI ORANG JAHILLL SEKALI LAGI BACA KITAB SUCIMU ………
9. kata anda
Sekali lagi tidak ada yang bilang Sayyidah Fathimah mengejar harta
Nyatanya Anda yang bilang begitu
Masalah kalung itu, oh jelas sekali karena Rasulullah langsung yang menyatakannya kepada Sayyidah Fathimah
tapi Masalah Fadak itu Abu Bakar yang bilang
Dan dalam shahih Bukhari Sayyidah Fathimah tidak menerima hujjah Abu Bakar makanya Beliau marah,
dan Hadis yang dibawa oleh Abu Bakar itu adalah keliru.
Kecuali kalau anda menerima semua kontradiksi dalam kitab shahih anda ( anda bilang kontradiksi, walahhhh wong kamu bisanya baca riwayat aja dari internet, itupun terjemahannya, nuki nukil lagi, trus setelah nukil masih dipotong lagi,beda jauuuuuuuuh dengan imam bukhari yang bergelar muhadis ( sudah perna saya bahas apa itu muhadist ). bilang kontradiksi lagi, ya kamu itu yang nggak ngerti tatacara membaca hadistnya, atau hukum matannya gimana, kayak orang buta aja, kesasar sasar
nih orang gak kapok kapok ya. ooo jadi klo dari Nabi saja yang membawa, atau dari keturunannya saja ( ahlul bait ) hujah yang kamu terima ……………… walahhhhhhh ya ngomong dong dari kemaren kemaren klo tebang pilih.
HAI ORANG YANG PUNYA AKAL
KAMU MENERIMA HADIST BUKHARI YANG SATUNYA, TAPI KAMU TOLAK HADIST BUKHARI YANG LAINNYA, APA BEDANYA KAMU DENGAN JAKSA YAN DITUDUH TEBANG PILIHH DALAM MEMBERANTAS KORUPSI, BACA YANG BENAR DONG, RIWAYAT ITU SHAHIH, DAN TIDAK ADA PERTENTANGAN, CUMA KARENA YANG BACA TUKANG NUKIL NUKIL TOK YA BEGINI JADINYA.
10. kata anda
Satu hal lagi andalah yang harus mendefinisikan arti mencela. menyatakan apa adanya dari kesalahan apa itu mencela. Memangnya secondprince itu menghina siapa? atau saya? yang mana kata saya yang menghina
Jangan sibuk dengan bahasa sendiri
OK SAYA MINTA MAAF KARENA MENGANGGAP ANDA TUKANG MENCELA, ya maklum wong semua orang ( dan ada buktinya, gak usah saya sebut, entar saya dikira mengada ada ) mengatakan bahwa rafidah itu tukang mencela sahabat. itu aja, ya baiklah klo memang anda tidak mencela sahabat, tapi trus apa bisa dikatakan orang benar menyalahkan sahabat , apa lagi sahabat utama ( Abu Bakar, Umar , Utsman, Ali ) makanya saya tekankan, baca Al-Quran yang lengkap, trus janga diartikan semaunya sendiri. apa kalian lebih utama sampe mengatakan sahabat ini salah, sahabat itu salah, belajarlah dari Al-Qur’an, kisah Nabi Musa denga Qidhir, disitu terletak kebenaran yang belum terungkap, bisa baca gak ……………..
11. kata anda
Mana buktinya hadis itu shahih hah
asal mengutip sih saya juga bisa
Dalam Shahih Bukhari Imam Ali menunda baiatnya kepada Abu Bakar selama 6 bulan, jadi bagaimana bisa anda mengatakan Imam Ali paham kedudukan mulia Abu Bakar
Kemuliaan Imam Ali jelas diatas Abu Bakar karena Imam Ali adalah Ahlul Bait dalam hadis Tsaqalain
nah looo gobloknya ditampakkan lagi, makanya klo gak ngerti hukum mantannya hadist , gak usalah berujar apa shahih hadist itu, wong yang bawa hadist ini lebih mumpuni dari anda yang hanya tukan comot, tukang nukil.
HAI ORANG JAHIIIIIILL, TURUS APA IMAM ALI JUGA MENUNDA BAIAT TERHADAP SAHABAT UMAR, UTSMAN ??????? BRAPA BULAN PENUNDAAN UNTUK MASING MASING SAHABAT ???????
12. kata anda
dari mana anda bisa berkata Hafsah yang memandikan Sayyidah Fathimah
Salah besar
yang memandikan itu Imam Ali dan ditemani oleh Asma(ini wasuat dari Sayyidah Fathimah sendiri),
nah looooo ngarang lagi dehh, ketahuan dek gobloknya, ya jelas gak ketemu wong carinya di kitab bukhari karangan …………………. ( ????? tanda tanya besar ???????? ) wong kitab suci terbitan teheran aja ………………………………. ( gak usah maksa loh wong memang palsu kok )
13. kata anda dan ini yang paling berkesa dan tak tunggu tunggu
” Imam Ali memerangi Muawiyah karena Muawiyah memberontak dan memerangi Imam Ali
inilah kebodohan anda, Itulah keberanian Imam Ali yang saya junjung tinggi, disamping berani bertaruh nyawa untuk Nabinya ( pada saat disuruh menggantikan tidur beliau, untuk keluar dengan Sahabat Abubakar ( yang anda bilang salah, tetapi mau mendampingi sang kekasihnya Nabi Muhammad SAW untuk hijrah ), tidak gentar dengan muawiyah.
HAIII ORANG JAHIIL, KENAPA BARU SAAT MUAWIYAH YANG MEMINTA KEKUASAAN DALAM ARTI MEMINTA PAKSA, TERUS DIPERANGI OLEH IMAM ALI, KENAPA BUKAN MEMERANGI SAHABAT ABU BAKAR, UMAR, UTSMAN, JAWABANNYA KARENA MUAWIYAH TIDAK IKUT MEMBAIAT IMAM ALI, KEMAPA IMAM ALI MASIH MEMERANGI MUAWIYAH, KARENA ORANG YANG MEMBAIAT IMAM ALI JUGA, ORANG YANG DULU MEMBAIAT TIGA SAHABAT TERDAHULU ITU BAIAT YANG SAH , NGERTI KAN SEKARANG KENAPA HANYA DENGAN MUAWIYAH IMAM ALI ANGKAT SENJATA ????????? KARENA MUAWIYAH MEMBERONTAK KEKUASAAN YANG SAH
Apa maksudnya sebaliknya
Imam Hasan justru memerangi Muawiyah karena Muawiyah jelas dalam posisi yang salah
Baca sejarah Makzulnya imam Hasan bukan karena Muawiyah tetapi karena beliau mau menyatukan umat muslim dan mencegah pertumpahan darah. Seharusnya yang benar itu Muawiyah tidak layak untu memerangi Imam Ali dan Imam Hasan. bukan mempermasalahkan dan menilai Imam Ahlul Bait
Pengakuan cinta anda lucu sekali.
Nah itulah kebesaran para ahlul bait, dimana Imam Ali berani memerangi muawiyah karena memang salah muawiyah yang memberontak khalifah yang sah, tapi Imam hasan bertindak sebaliknya ( pas dengan apa yang diramalkan Nabi dalam sabdah beliau yang terekam dalam sahih Bukhari )karena itu ada perjanjian bahwa khalifah dipimpin muawiyah, dengan sayarat klo muawiyah meninggal maka khalifah pindah lagi ke tangan Imam Hasan, tapi keburu Imam hasan meninggal, trus muawiyah mengangkat yazid, dan seterusnya sampai Imam Hasan …………………………. terjadi di karbalah …………..
BISA GAK MBEDAKAN KEKUASAAN YANG SAH, ITU PERLU DITEGAKKAN
DENGAN PEMBERONTAKAN YANG GILA KEKUASAAN.
BISA KAN LOGIKA BICARA, IMAM ALI TIDAK PERNAH MEMINTA KEKUASAAN DARI SIAPA PUN, TAPI PADA SAAT KEKUASAAN DITANGAN SIAPA PUN TIDAK BOLEH MENGGANGGU GUGAT. PAHAM
14. kata anda
Pendendam dan gak mau dijenguk, huh jangan asal bicara yang pokok permasalahan itu sahabat yang anda agungkan itu. Adakah dia meminta maaf kepada sayyidah Fathimah
Siapa yang zalim
nah looo sejarah udah berani diputar balikkan, makanya jangan hanya makan pikiran kotor aja, sekali kali makan pikiran jernih ( seperti perlakuan Nabi pada saat penahlukan makah, yang semua orang bebas, padahal sebelummnya memusuhi, Nabi, sampai sampai pernah diboikot ) biar pikiran gak penuh denga piktor aja
15. kata anda
Jelas sekali buku yang anda baca itu adalah buku-buku Salafi yang suka mendeskriditkan Syiah danmengurangi keutamaan Ahlul Bait
tetapi berteriak cinta kepada Ahlul Bait
nah loo karena dari awal salah ya salah semua boooo, aku bukan wahabi, tapi juga bukan syiah ( bingung kan )
AKU ADALAH HAMBA PENUH DOSA, PECINTA AHLUL BAIT, PECINTA SAHABAT, GAK PERNAH BILANG AHLUL BAIT TIDAK UTAMA, JUGA GAK PERNAH BILANG SAHABAT TUKANG SALAH, GURUKU JUGA AHLUL BAIT ( bingung kan ) gak percaya yo gak po po, tapi klo mau syiah gak la yau, wong imammnya aja berani negur Nabi kok, kitabnya diganti seenak sendiri kok ( jangan maksa ……. terbitan teheran aku udah punya lohhh), zina dibolehkan kok, mengenang Imam Husain dengan kesedihan dan ratapan jahiliyah yang mendalam ( padalah beliau sahid dalam keagungan ) , jangan membantah banya faktanya. mengatakan bahwa rujukannya Al.kahfi terdapat hadist yang dhoif ( banyak yang mengatakannya lohhh jangan dibantah )
15. kata anda
Cuma bualan …… kria kira berani manah aku sama sampean, yang berani menganggap salah ahlul jannah ( Sahabat Abubakar, Umar, Utsma, Ali ) hayooooo pake otak mikirnya,
INGAT INI BELUM ZINA YANG BERSELUBUNG MUT’AH YANG KAYTANYA DIHALALKAN LOHHHHH
Eh maaf soal yang kemarin
Ya saya lagi sibuk
Wah anehnya malah u yang rajin kesini
@ Aditya
Buat Mas Aditya, maaf bahasa anda itu agak runyam kayaknya
kalau anda lagi diskusi dengan seseorang
dan ingin menjawabnya, maka lebih baik pakai tanda untuk siapa komen itu ditujukan
jujur saja waktu baca komen terkahir Mas dengan nama bara ini, saya jadi bingung. Itu komentar buat Mas Mirza kan sebenarnya
Ya saya lihat diskusi anda dan saudara Mirza, cukup menarik. Walaupun bahasanya patut disayangkan.
Tidak perlu emosi Mas, kan disini memaparkan pandangan masing-masing jadi tidak perlu saling menghina, cukup biasa saja.
Ah ya ini juga buat Mas Mirza tentunya
Melihat komentar anda berdua, memang benar anda berdua termasuk saya berbeda pandangan tentang Ahlul Bait. Saya sendiri sebelum membahas masalah fadak dan yang lainnya sudah memahami terlebih dahulu hadis Tsaqalain. Dan saya lihat anda rasanya tidak sedikitpun membahas hadis Tsaqalain. Jadi menurut saya lebih baik kalau kita bahas tuntas dahulu hadis Tsaqalain ini biar jelas masalahnya.
Saya akan paparkan kekeliruan komentar anda yang terakhir
Kekeliruan anda yang pertama, anda menilai orang lain tapi tidak menilai diri sendiri, Anda mengkritik orang lain soal referensi misalnya referensi dari internet. Padahal anda tahu dari mana kalau referensi lawan bicara anda itu dari internet. Terus kalau dari internet apa langsung jadi salah. Ini maaf cuma prakonsepsi anda dan sebenarnya tidak perlu diungkapkan saat berargumen. Orang yang kritis tahu jelas kekeliruan prakonsepsi ini. Karena intinya cuma tuduhan.
Yang lain, misalnya ketika anda ditanya kedudukan hadis yang anda bawa dalam berargumen. Anda bukannya menjawab bagaimana kedudukan hadisnya, tapi malah berdalih dengan yang lain.
Kemudian anda kadang mengatakan orang lain tukang comot atau tukang nukil. Padahal jaman sekarang mana ada yang bukan tukang nukil bahkan termasuk anda sendiri. Jadi arah pernyataan anda itu tidak jelas mau kemana. Saya sih mempersepsi bahwa komentar anda itu lebih banyak luapan emosinya ketimbang kualitas argumennya.
Anda kadang mengaku seolah punya dan membaca sendiri kitab yang anda jadikan argumen. Tapi ternyata saya lihat argumen anda soal Nahjul Balaghah bahwa imam Ali memuji sahabat itu tidak begitu mengena. Artinya beda kok. Dan dalam hal ini saya sependapat dengan Mas Mirza artinya tidak seperti yang anda katakan.
Jadi yang seperti ini membuat ragu apa benar anda membaca sendiri atau menukil. Pernyataan seperti yang anda katakan itu pernah saya baca dalam Gen Syiah Ustad Mamduh dan maaf beliau cuma menukil separuh dari khotbah yang dimaksud, jadi artinya berbeda.
Anda sering mengatakan referensi orang lain tidak benar, cuma terjemahan banyak salahnya dll. Padahal argumen anda sendiri tidak lebih baik dari itu
Seharusnya kalau anda membuat tuduhan harus dengan bukti, jadi tampilkan mana yang benar menurut anda, terjemahan mana yang salah dan benarkan, begitu lebih baik.
Bahkan maaf kalau soal rujukan atau kutipan, anda sendiri tidak memahami dengan baik. Contoh nyata adalah ketika saya merujuk Shahih Bukhari dan menyebutkan Kitab dan Babnya, eh anda malah tanya no hadisnya dengan alasan susah mencari karena hadis itu banyak. Padahal yang begitu tidak perlu, Shahih Bukhari bisa dirujuk dari babnya atau no hadisnya. Salah satu saja sudah cukup.
Satu hal lagi tidak perlu meributkan soal label yang diajak bicara, kita memperhatikan argumennya bukan siapa dia. Jadi kalau anda menjawab komentar orang lain tidak perlu mengaitkan dengan persepsi anda sendiri. Misalnya Anda menganggap saya atau Mas Mirza sebagai Syiah(padahal belum tentu benar). Oleh karena itu bagi anda kami ini jelas bukan orang yang benar untuk diperhatikan kata-katanya. Yang seperti ini tidak perlu menurut saya. Apalagi dalam komentar anda, anda terkesan menyudutkan syiah padahal awalnya cuma bicara masalah Fadak.
Yang perlu diperhatikan semua yang anda pahami tentang Syiah juga belum tentu benar. Lebih baik anda berhati-hati kalau bicara bagaimana keyakinan Syiah jika anda sendiri cuma menukil.
Sekarang daripada pembicaraan kita meluas entah kemana. Maka terlebih dahulu saya ingin mengajak anda untuk membahas hadis Tsaqalain, ya cukup hadis itu dulu. Baru yang lain. Setelah tuntas baru bicara yang lain, biar jelas semuanya. Saya harap anda dapat membuktikan kalau anda memang punya niat baik dan ingin berdiskusi bukan mau menang sendiri. Sekali lagi kita bahas Hadis Tsaqalain itu dulu. Anda bisa membahasnya langsung dalam tulisan saya tentang Hadis Tsaqalain, ada banyak kan.
Oh iya kalau anda mau membalas komentar, lebih baik tampilkan untuk siapa komentar itu dituju, Biar jelas dan tidak salah paham. Yang seperti ini saya rasa anda bisa.
Salam
wahhhh baru nongol dehhh omm secon, lame tak jumpe ( wek wek wek )
trimakasih atas kritik diatas, memang masalah tata bahasa aku bukan ahlinya, memang
maaf klo saya menuduh anda rafidah, sekali lagi maaf. kenapa saya bilang begitu, karena jamak orang akan mengatakan begitu, karena lisan adalah pencerminan dari hati, walau tidak seperti orang munafik yang dibibir sama dihati bertolak belakang.
maaf klo kata kata saya kasar, tapi memang itu muncul karena sebab dan akibat, tapi saya sadari bahwa itu bukan hal yang baik, makanya saya minta maaf kepada semuanya atas kata kata saya yang kurang berkenan.
1. kata anda
Anda mengkritik orang lain soal referensi misalnya referensi dari internet. Padahal anda tahu dari mana kalau referensi lawan bicara anda itu dari internet. Terus kalau dari internet apa langsung jadi salah. Ini maaf cuma prakonsepsi anda dan sebenarnya tidak perlu diungkapkan saat berargumen. Orang yang kritis tahu jelas kekeliruan prakonsepsi ini. Karena intinya cuma tuduhan.
jawab saya
ok barang kali saya menuduh, ok kalau memang ada rujukannya ( apa lagi hadist bukhari ) kenapa hanya hadits masalah kemarahan bunda Fatimah yang menjadi rujukan pokok, kenapa tidak dilihat sama sekali hadits yang lainnya ( rujukan serta halamannya jelas mas ditulisan saya yang telah lampau ) padahal sama sama dari hadist Bukhari mas.
2. kata anda
Yang lain, misalnya ketika anda ditanya kedudukan hadis yang anda bawa dalam berargumen. Anda bukannya menjawab bagaimana kedudukan hadisnya, tapi malah berdalih dengan yang lain.
jawab saya
sudah jelas kedudukan hadist yang saya bawa juga bersumber dari kitab bukhari mas, klo tanya kesahihannya, saya lebih condong ke bukhari mas, karena sebelum bapak kita lahir Imam bukhari sudah menelorkan ribuan hadist mas, ga kaya kita yang hanya ambil dari buku, atau kitab mas. kalau masalah kedudukan saya sudah tanya kepada pakarnya mast, beliau seorang guru yang guru beliau seorang muhadits ( tau kan siapa orang yang deberi gelar muhadist ) dan hadits yang saya ketengahkan ( beserta nomornya, biar gak susah mencarinya ) beliau memakai dasar hadits itu mas, trus mas ………………… kana aku gak tau mas ambil dari mana ( gak nuduh loh entar dibilang akun tukang tuduh )
3. kata anda
Anda sering mengatakan referensi orang lain tidak benar, cuma terjemahan banyak salahnya dll. Padahal argumen anda sendiri tidak lebih baik dari itu
Seharusnya kalau anda membuat tuduhan harus dengan bukti, jadi tampilkan mana yang benar menurut anda, terjemahan mana yang salah dan benarkan, begitu lebih baik.
jawab saya
itu sudah basi mas, wong saya tanyak mut’ah dijawab Nabi pernah melakukannya kok, ( hihihihihi sambil ketawa ) ini yang sebenarnya tidak ada bukti disandarkan kepada Nabi.
ingat khomer juga tidak secara langsung dilarang, sama dengan mut’ah yang dulunya pernah ada trus dilarang, ini yang saya sebut tukang comot mas, hadist ya banyak ( coba cari deh kan anda seorang yang pandai sampai bisa mengkeritik ulama’ )
4. kata anda
Anda kadang mengaku seolah punya dan membaca sendiri kitab yang anda jadikan argumen. Tapi ternyata saya lihat argumen anda soal Nahjul Balaghah bahwa imam Ali memuji sahabat itu tidak begitu mengena. Artinya beda kok. Dan dalam hal ini saya sependapat dengan Mas Mirza artinya tidak seperti yang anda katakan.
jawab saya
memang saya ambil kutipan dari orang ahli sunnah mas, tapi juga saya sempat membaca kritikan kitab tersebut mas, yang ditulis seorang syarif yang menulis jauuuuhhhhh setelah Imam Ali wafat mas, pengkritik itu menyebutkan bahwa tatabahasa dalam kitab itu tidak sama dengan tatabahasa pada jaman Imam Ali, tapi saya pribadi tidak mengambil pusing dengan kritikan itu, saya anggap kata kata dalam kitab itu sebagai kata mutiara yang patutu dibanggakan mas.
tapi perlu anda baca ulang hadits yang saya bawa
imam Ali berkata
” Orang yang paling baik dari umat ini setelah Nabinya adalah abu bakar, kemudian umar (hr Bukhari )
apa yang dikatakan Imam Ali terhadap kedua Khalifah tidak lain karena beliau mengetahui kedudukan keduanya disisi Allah dan RasulNYA.
dalam kesempatan lain imam Ali berkata
“andaikan dihadapkan pada saya, seseorang yang mempunyai faham bahwa saya lebih afdhol dari Abu Bakar dan Umar, niscaya orang itu akan saya pukul Khadul Muftari ” (hr Ad Daraqutni )
dan lebih dari 80 an yang mengutib hadits diatas
sekali lagi saya tidak mengesampingkan Nahjul Balagha, tapi saya juga tidak mungkin mengingkari hadist karena apa ……………. tentunya sampean tau jawabannya
5 kata anda
Bahkan maaf kalau soal rujukan atau kutipan, anda sendiri tidak memahami dengan baik. Contoh nyata adalah ketika saya merujuk Shahih Bukhari dan menyebutkan Kitab dan Babnya, eh anda malah tanya no hadisnya dengan alasan susah mencari karena hadis itu banyak. Padahal yang begitu tidak perlu, Shahih Bukhari bisa dirujuk dari babnya atau no hadisnya. Salah satu saja sudah cukup.
jawab saya
wajar tohhh wong saya inibukan muhadist yang hapal dilura kepala mas, ya klo memang itu ada sebut dong nomor berapa, baru nanti saya cari lagi gitu lohh, kenapa sih kok sepertinya diputar balikkan, wong saya pengen tahu trus anda yang lebih tahu ditanya gitu kok susah jawabnya jangan berbelit mas, saya coma tanyak di nomor brapa mas …………. tinggal jawab kan, anggaplah saya gak tau bab khumus ok, bisa kan
6. kata anda
Misalnya Anda menganggap saya atau Mas Mirza sebagai Syiah(padahal belum tentu benar). Oleh karena itu bagi anda kami ini jelas bukan orang yang benar untuk diperhatikan kata-katanya.
jawab saya
trus anda ini siapa syiah bukan, sunni bukan, apa kalian orang bebas seng penting islam, kayak islam Liberal yang mengartikan makna islam seenak otaknys sendir itapi kok kritik sana kritik sini, menyalahkan sahabat ( yang salah ya katakan salah ………..)maaf mas, di faham kami siapa yang menganggap salah sahabat ( terutama sahabat utama ) hukumnya fasik mas mendekati kuffur mas. lah contoh riil nya ya syiah mas, klo kalain gak begitu yaaaa maaf kan saya dong wong didepan yang saya baca, membantai pikiran ………….., mengkritik makna pikiran ……………….. membantai tuduhan ………………….. ini apa apaan katanya islam kok membantai, mengkritik dll
kata anda
Yang seperti ini tidak perlu menurut saya. Apalagi dalam komentar anda, anda terkesan menyudutkan syiah padahal awalnya cuma bicara masalah Fadak.
jawab saya
karena syiah menydutkan sahabat hanya karena berbeda cara penafsiran, apa kalian bisa bertanggung jawab di hadapan Allah, ternyata yang selama ini sampena anggap salah, ternyata gak seperti itu ……………… trussss pikiran itu tertular ke banyak orang …… bayangkan dong …………
kalau kamu memilih selamat mas, kami gak mau serampangan memaknai hadist mas, biar proporsinya seimbang dengan hadits lain. ngerti kan masak harus dengan contoh …………. kan anda orang yang pinter
kata anda
Yang perlu diperhatikan semua yang anda pahami tentang Syiah juga belum tentu benar. Lebih baik anda berhati-hati kalau bicara bagaimana keyakinan Syiah jika anda sendiri cuma menukil.
jawab saya
mas mas sampena ini aneh, ada ajaran yang menyimpang kok dibilang belum tentu salah, jangan jangan anda tau diluaran saja ( banyak contohnya mas ) itupun datangnya dari ulama’ ahlul bait ( nah loooo ) bingun kan, makanya cari pembenaran mau contoh waaahhhhh buanyak mas.
klo mau paham tentang kedudukan sahabat baca
Qs-At-Taubah : 100
Qs-At-Anfal : 74
Qs-At-Fath : 18
tapi saya juga menjunjung tinggi para ahlul bait ( terbukti saya punya guru seorang keturunan dari bunda fatimah )
saya faham hadits tsakalain sesuai dengan yang saya terima dari guru saya, jadi saya menjunjung tinggi keduanya , ya ahlul bait, ya sahabat, nanti pada saatnya saya akan tuliskan rangkuman tentang pernyataan seorang ulama’ ahlul bait.
klo masalah hadits tsakalai saya tetap pada pendirian saya yang bersumber dari guru saya bahwa hadits itu hasan gharib, tapi saya sekali lagi tidak menafikkan nya, saya tetap menjunjung tinggi para ahlul bait, seperti saya juga menjunjung tinggi para sahabat Nabi, Al-Qur’ar tempat saya berijak telah menerangkan dengan sejelas jelasnya, jadi kedudukan ahlul bait, dan para sahabat menurut pribadi saya adalah bagaikan dua jari yang berdekatat, jikalau ada perselisihan itu saya anggap sebagai hal yang wajar, bukan trus menyalahkan salah satu fihak hanya mengandalkan hadits tsakalain saja, terus menafikkan hadist yang lainnya mengerti kan, klo anda gak sepaham ya saya anggap anda kurang memahami arti dari kitab sucinya orang Islam , faham kan
terima kasih
saya berharap tuduhan saya bahwa anda adalah golonga rafidah semoga tak terjadi, karena apa ………………. jawab saendiri pakai hati nurani mas
sudahlah orang seperti bara itu gak usah ditanggapin. Intinya cuma mau menyalahkan saja. Lebih baik anda buat tulisan khusus lengkap dengan hujjahnya ketimbang menanggapi komen-komen yang mau menang sendiri dan tendensius kemahzabannya.
Seolah Islam itu cuma Sunni saja padahal Syiah jelas adalah Islam juga.
Biasa memang mudah sekali mengaku pecinta ahlul bait padahal tidak sedikitpun membela ahlul bait
Terus menulis ya
Memangnya kenapa kalau Rafidhah, apa anda tidak tahu kalau banyak perawi hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta Kitab Sunan yang ternyata juga dikatakan Rafidhah.
Saya sendiri Sunni tapi saya lebih mencintai Ahlul Bait, Dalam masalah Fadak anda tidak bisa memilih dua-duanya. Jika anda memihak sahabat berarti anda menyatakan ahlul bait salah tapi sebaliknya jika anda memihak ahlul bait maka sahabat salah
Saya lihat dari komentar anda, anda menganggap sahabat tidak mungkin salah . Jadi itu berarti Ahlul Bait yang salah dalam hal ini Sayyidah Fathimah as putri tercinta Rasul SAW salah karena menuntut yang bukan haknya.
Jadi Ahlul Bait bisa salah dan sahabat tidak, anda berlebih-lebihan dan mana dasarnya. Padahal Sahabat harus merujuk ke Ahlul Bait
Saya jelas tidak sependapat dengan anda, bagi saya Fathimah as jelas dalam kebenaran dan kemarahannya adalah kemarahan Nabi SAW.
NAH LOOOO NGAKU SUNNI TAPI GAK MUDENG ( KATA ORANG JAWA ) WONG PIK TOR DIPELIHARA,
HAIII ORANG YANG KETULARAN JAHIL
AKU PECINTA AHLUL BAIT ( guru saya keturunan dari imam Husain ra, gak percaya yoo gak po po )
KARENA CINTANYA AKU GAK BERANI IKUT CAMPUR TERLALU DALAM MASALAH YANG TIMBUL SETELAH NABI WAFAT ( bukan penakut ) DALAM MASALAH FADAK JELAS KEDUANYA TIDAK SALAH DONG, WONG SAMA SAMA MELONTARKAN PENDAPAT YANG SEMUANYA BERSUMBER DARI NABI SAW.
BUNDA FATIMAH BENAR, SAHABAT BENAR ( YANG MENGANGGAP SALAH HANYALAH KUMPULAN ORANG YANG TIDAK PERDULI DENGAN KITAB SUCINYA )
kata anda
Saya sendiri Sunni tapi saya lebih mencintai Ahlul Bait, Dalam masalah Fadak anda tidak bisa memilih dua-duanya. Jika anda memihak sahabat berarti anda menyatakan ahlul bait salah tapi sebaliknya jika anda memihak ahlul bait maka sahabat salah
jawab saya
ini jawaban yang konyol, disuruh milih diantara pilihan yang sebenarnya benar semua, tidak ada yang salah.
contoh nyata
kamu membunuh seseorang karena istrimu diganggu, siapa yang salah kamu apa orang yang dibunuh, sedangkan waktu itu tidak ada saksi bahwa istrimu benar benar diganggu …………..
trus saya mo bilang apa, wong memang itu kenyataannya. klo memang semua benar,
lah emang hadistnya bilang begitu, masak palsu haditsnya, trus apa dong penilaian Nabi terhadap sahabat Abubakar yang pernah diberi gelar Asyidik karena membenarkan Nabi pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj, padahal banyak orang yang mengatakan gila kepada Nabi. klo ternyata dikemudian hari Sahabat abukakar ternyata pembuat hadist palsu. wa ha ha ha ha ha ha sunni tapi gak ngerti sejarah bingung aku jadinya
kata anda
Saya lihat dari komentar anda, anda menganggap sahabat tidak mungkin salah . Jadi itu berarti Ahlul Bait yang salah dalam hal ini Sayyidah Fathimah as putri tercinta Rasul SAW salah karena menuntut yang bukan haknya.
saya katakan sekali lagi yaaaa, Bunda Fatimah juga tidak salah, sahabat juga tidak salah ……………… makanya baca sejarah yang benar …………….. gak punya bukunya, beli dong judulnya sahabat Imam Ali, pasti ketemu deh. brani gak bacanya entar gak berani baca yo percuma dong
kata anda
jadi Ahlul Bait bisa salah dan sahabat tidak, anda berlebih-lebihan dan mana dasarnya. Padahal Sahabat harus merujuk ke Ahlul Bait
ahlul bait bisa salah, sahabat juga bisa salah, memang mereka bukan orang yang ma’sum kok, tapi kesalahannya bukan hal yang mendasar, wong Tuhannya masih sama, Nabinya masih sama , trus kenapa harus diperdebatkan
keutamaan ahlul bait banyak mas ( gak usah saya sebut pasti anda sudah hapal ) keutamaan sahabat juga ada mas ( yang ini aku sebut, kawatir anda gak pernah baca saja )
BACA :
Qs-At-Taubah : 100
Qs-At-Anfal : 74
Qs-At-Fath : 18
setelah faham baru komentar, janga belum ngerti komentar dulu
HAIII NGAKU SUNNI TAPI GAK TAU SOPAN SANTUN, membiarkan aib keluarga Nabi diblejeti seenak perutmu sendiri aja
APA MAU KEJELEKAN SAUDARAMU DIUMUMKAN DI MUKA ORANG BANYAK, MIKIR DONG BAGAIMANA SEDIH HATI NABI LIAT TINGKAH LAKUMU, GAK NYESAL TAH WES BUAT ARGUMEN YANG MENGAKIBATKAN KELUARGA BESAR NABI TERCEMAR GARA GARA OCEHANMU
INGAT MAS
1. Bunda Fatimah beserta Imam Ali dan keturunannya adalah ahlul bait Nabi
2. Semua istri Nabi adalah umul mukminin
3. Sahabat 4 ( Abu bakar, Umar, Utsman, Ali ) adalah sahabat terpilih. semuanya adalah kerabat yang berhubungan karena mertua, atau menantu
HAIIIIII ORANG JAHILL APA KALIAN TEGA MERUSAK TATANAN NABI, MERUSAK SALAH SATU DARI RUMPUN NABI, MEMAKSAKAN PIKIRANMU BAHWA SALAH SATU DARI ITU SALAH
sholawat baca sholawat, disitu tertera ” berilah salam kepada Nabi kami, beserta anak keturuna, termasuk istri istri beliau”
CAMKAN WAHAI SAUDARA RAFI YANG MENGAKU SUNNI, JANGA HANYA MENGAKU NGAKU TAPI GAK TAU BAGAIMANA KITA BERSIKAP
tolong janga sampai akidahmu rusak hanya karena membaca sesuatu yang barangkali tidak tepat, atau mungkin salah. yang kamu sendiri gak ngerti makna nya
kita tidak mau kan klo keluarga besar kita dijadikan ajang penghinaan karena ada salah faham diantaranya. klo anda mau ada situs bagus untuk pencerahan, karena pembimbingnya seorang keturunan ahlul bait
ya betul emang, al qiadah juga mengaku islam, lia eden juga mengaku islam, aliran ahmadiyah juga mengaku islam, wahabi juga mengaku islam, alirsyad juga mengaku islam, rafidhah juga mengaku islam, yang menjadi pertanyaan islam yang bagai mana yang menurut Nabi yang paling benar ???????
anda berkata
sudahlah orang seperti bara itu gak usah ditanggapin. Intinya cuma mau menyalahkan saja. Lebih baik anda buat tulisan khusus lengkap dengan hujjahnya ketimbang menanggapi komen-komen yang mau menang sendiri dan tendensius kemahzabannya.
jawab saya
nih orang lucu juga yaaa. mazhab saya ahli sunnah itu jelas
kata anda
Seolah Islam itu cuma Sunni saja padahal Syiah jelas adalah Islam juga.
jawab saya
al qiadah juga mengaku islam, lia edden juga mengaku islam, tapi …………………. ( jawab sendiri deh )
kata anda
Biasa memang mudah sekali mengaku pecinta ahlul bait padahal tidak sedikitpun membela ahlul bait
jawab saya
inilah kebodohan anda,
1.saya berusaha mati matian agar sifat pemarah ( yang ditujukan oleh segolongan orang yang mengaku cinta )pada bunda fatimah berusaha menutupi dengan jalan tidak membesar besarkan masalah itu ( baca sejarah yang benar dong )
2.saya berusaha mengatakan bahwa memang Imam Ali terpilih setelah 3 sahabat terdahulu, bukan berarti imam ali marah terus terlambat baiat smpai 6 bulan. (baca sejarah kenapa Imam Ali memerangi muawiyah, tapi tidak memerangi tiga sahabat terdahulu )
3. meratapi kematian sayidina Husain dengan cara jahiliyah
apa itu yang kamu namakan cinta kepada ahlul bait wahai manusia yang punya hati nurani
JAWAB DENGA HATI SAJA, GAK USAH EMOSI, ENTAR DIMARAHI LOH SAMA MAS SECOND
Benar kenapa tidak dua-duanya yang anda terima, mau dikemanakan itu hadis yang menunjukkan Sayyidah Fatimah as marah, sampean yang jahil toh. Masa’ gak ketemu, nyari dimana memang kitab karangan Salafi . Saya terima saja kok hadis anda itu berarti memang benar sayyidah Fathimah, Abbas dan istri-istri Nabi SAW menuntut warisan. Nah ada juga hadis lain yang menjelaskan kalau sayyidah Fathimah marah dan mendiamkan Abu Bakar selama 6 bulan. Memangnya Ahlul bait mana yang sampean tanya(gak usah bawa-bawa deh). maksudnya keturunan ahlul bait, kayak yang namanya keturunan ahlul bait cuma guru sampean. Banyak kok ulama syiah yang keturunan ahlul bait. Saya terima dua-duanya jadi sampean juga terima dong. kalau iya berarti kita sepakat kalau Sayyidah fatimah marah
2.
siapa bilang lewat internet, sok tahu nih. Memangnya sampean sendiri yang punya orang alim garis keturunan sampai kepada Nabi. Lagian tiap orang kan bisa ngaku-ngaku kalau di internet . Bawa saja referensi sampean, kenapa? takut terbongkar kedoknya, asal kutip lagi tapi ngakunya baca sendiri Perbedaan penafsiran Imam Ali dan sahabat. Terus kalau beda gimana, sampean adem saja, dua-duanya benar gitu padahal jelas banget berbeda, kalau yang satu salah yang lain benar. kalau dua-duanya benar berarti akal sampean kurang beres. Ayo gunakan akalmu (ah maaf logika sampean saja kacau).
3.
.
Nah loo kelihatan bahlulnya, referensi internet dari mana sih? sok tahu nih. sekarang baru ngaku kalau bukan masalah harta, baru ngerti ya, terus mau dikemanakan kata-kata sampean
Jadi yang awalnya mikir itu masalah harta, siapa? sampean kan. Bukannya sampean yang bermodalkan potongan riwayat, alah kitab shahih Bukhari aja gak punya(buktinya masa’ gak ketemu riwayat marah sayyidah fatimah).
gak berat sebelah, la iyalah sampean kan gak tahu kedudukan ahlul bait, Hadis tsaqalain aja gak paham, kalau memang paham pasti tahu hujjah yang menyelisihi Ahlul Bait jelas tidak benar. Sama kuat dari mana, ah gak adil itu. Yang lebih kuat masa’ dibilang sama. Memangnya yang Tsaqalain itu Ahlul bait atau sahabat Lho masih belum paham arti kultus(kebanyakan bahlul sih), ah iya lah kan sampean yang kultus wajar gak paham. Bukannya udah dibilang kalau menyamakan Ahlul Bait dengan sahabat itu artinya kultus. Ahlul bait lebih mulia dari sahabat. Alasannya Sederhana, yang disuruh merujuk siapa? sahabat, terus yang jadi rujukan siapa? Ahlul bait. nah jadi yang lebih mulia jelas dong.
.
Sudah dibaca, ayat itu menjelaskan keutamaan mereka yang mengikuti Rasulullah SAW dalam hal ini termasuk juga sahabat. lantas kenapa, makanya pahami dulu yang benar. Al Quran sendiri mengecam dan menyatakan salah sahabat dalam kasus tertentu. Lihat saja Al Jumuah :11. Jadi yang benar sahabat itu bisa benar dan bisa salah. yang benar dan tetap istiqamah akan mendapat keutamaan yang besar dari Allah SWT.
4.
Kagak nyambung nih kita kan ngaomongin sayyidah Fatimah bukan guru sampean. Kalau keturunan Ahlul Bait sekarang banyak tersebar di antara Sunni dan Syiah.
Saya juga cinta sahabat yang istiqamah mentaati Allah dan Rasulnya, saya mencintai ahlu bait makanya yang menyelisihi mereka saya bilang salah, karena begitulah kedudukan Ahlul Bait, kalau sampean ngaku cinta tapi gak tahu kedudukan ahlul bait, (ahlul bait aja gak jelas menurut sampean, pakai gak nyambung bicara soal gurunya) nah hayoo……….
Oh benar sekali makanya Rasulullah SAW mewasiatkan agar berpegang teguh kepada Al Quran dan Ahlul Bait biar gak sesat, nah sampean gimana?(memangnya guru sampean yang dimaksud Rasulullah SAW itu).
bukannya anda menuduh Sayyidah Fatimah tidak tahu hadis Abu Bakar, sampean juga menuduh sayyidah Fatimah pemarah kan, ini lho buktinya
.
Sampeanlah yang berpikir bunda Fatimah pemarah, mau ditutupi bagaimana ,laa yang membuka masalahnya kan Imam Bukhari sampean. Ngapain ditulis kalau mau ditutupin
ini yang paling bahlul, yang benar itu yang mengatakan yang benar. yang diam saja ya gak ngapa-ngapain , Alah bukannya diam itu karena gak tahu yang benar atau bingung yang mana yang benar. pakai ditutupin bilang dua-duanya benar.
Periksa logika anda
Orang pertama menuntut warisnya karena menurutnya itu hak warisnya
Orang kedua bilang orang pertama tidak punya hak waris
Tuh kalau orang pertama benar maka orang kedua salah begitu juga sebaliknya. Makanya akal itu dipakai, wahai orang-orang berakal
Mana bisa dua-duanya benar
5.
Inilah kejahilan sampean. Ngaku baca sejarah, masa’ gak tahu setelah dilantik aisyah, talhah dan Zubair bangkit menghimpun pasukan(alasannya sih menuntut darah Usman). Bukannya sampean yang bilang Imam Ali beda penafsiran sama sahabat soal ayat waris itu heh apa gak baca (Thabaqat Ibnu Saad). Ada riwayat Imam Ali pergi bersama Sayyidah Fatimah soal fadak.
Memangnya sampean tahu yang mana yang lebih prioritas utama dibanding imam Ali. Pandangan Imam Ali jelas jauh lebih baik dari sampean. sampean lebih lucu ternyata
pembahasan tersendiri Alah mau bahas dimana hah
7.
Sempat baca ya, bukan ngutip dari Salafi.
memangnya siapa yang bilang kitab itu ditulis Imam Ali sendiri. Apa Shahih bukhari itu ditulis sendiri oleh Rasul SAW. Kitab itu berisi ucapan Imam Ali bukan ditulis sendiri, ngaco nih, tuh kebanyakan ngomong sih.
Terus apa sampean pernah baca mereka yang menyatakan bahwa kitab itu memang berisi khotbah-khotbah Imam Ali, banyak kok yang justru menyatakan sebaliknya apa yang diklaim oleh pengkritik yang anda maksud itu. Bahasa yang segitu bagusnya cuma bisa dibuat oleh Imam Ali pada zaman itu.
Memangnya yakin pengkritik yang anda maksud itu benar. jangan-jangan cuma orang Salafi yang anda maksud.
8.
Lho kenapa kalau saya bilang sampean cuma ngaku-ngaku cinta
buktinya sampean yang bilang kalau kemarahan bunda fatimah itu aib atau kekurangan.
Asal, kemarahan bunda fatimah itu dalam kebenaran. dan maaf itu bukan kekurangan, sampeanlah yang mikir begitu. Itu ya bukti cinta, sudah jelas sekali siapa yang jahil
Gak paham nih bilang cinta tapi pikirannya kotor masa’ bilang itu aib dan kekurangan. Padahal marahnya Sayyidah Fatimah adalah marahnya Nabi SAW. naudzubillah sampean menisbatkan aib dan kekurangan pada diri Nabi SAW, super jahil….antum
Lagian Imam sampean tuh Bukhari yang buka apa itu yang anda bilang aib dan kekurangan, Tuh kenapa gak komen apa-apa tuh sama dia. Ho hooo ulama selalu benar
Kultus itu mendewakan, wah itu kan cuma pengertian kamu. pengertian saya gak mesti begitu. saya udah kasih tahu maksudnya . Camkan ya biar gak Jahiil
9.
bahlulnya kelihatan lagi, sembarangan menuduh nih gak beda sama Wahabi or salafi(ngakunya bukan)
bukannya kamu juga cuma nukil, bedanya saya lebih teliti dan kamu gak teliti(buktinya gak dapet) Eh malah bilang orang lain cuma buat-buat
he he he tuh kan puji saja Imam anda yang kata anda membuka aib memang kenapa kalau muhadis, memangnya kita sedang tanding dengan Bukhari soal hadis, lucu kamu saya malah berhujjah dengan hadis yang dishahihkan Imam kamu itu
iyalah sampean baca hadisnya gak pake akal, udah buta akalnya sampai gak tahu lagi yang mana yang kontradiksi, sudah saya jelaskan di atas. jawab kalau bisa
Jadi yang kesasar bilang kesasar
Lho Cukup dari Nabi dan Ahlul Baitnya, karena dalilnya begitu kalau mau selamat dan tidak tersesat. Sampean memang gak paham hadis Tsaqalain. Sampean kan pahamnya cuma yang dari guru sampean yang katanya ……..
Hai orang yang katanya punya akal, saya berhujjah pakai Bukhari karena itu kitab hadis sampean. kalau pakai kitab hadis yang saya pakai. Sampean kan bisanya bilang sesat doang atau buat-buat padahal ada di kitab hadis sampean sendiri. Saya tidak punya kewajiban atuh menyatakan benar semua isi kitab Shahih anda. maaf saja Ya
10.
benar baca yang lengkap, masa’ gak ketemu kalau Al quran juga mengecam sahabat yang salah dan istri Nabi (Aisyah dan Hafsah)
11.
Gak ada hubungannya goblok, yang bawa hadis itu Daruquthni dan kitab hadisnya bukan kitab shahih jadi menurut ilmu jarh wat ta’dil kamu itu hadis shahih tidak . Bilang aja gak tahu, bisanya tukang nukil doang.
Hai orang jahil berarti kamu mengakui kalau Imam Ali menunda baiat 6 bulan untuk Abu Bakar, baca dong Shahih Bukhari jangan cuma dengar kata guru kamu doang. Guru kamu Sunni, iya lah bagus semua yang dibilang.
Kalau yang lain saya gak tahu tuh
12.
Nah lo ini yang goblok teriak goblok, perasaan U gak bilang di kitab mana sampean cuma bilang
Jadi siapa yang goblok, memang sampean baca Shahih Bukhari mana, masa’ sih yang beginian ketemu tapi yang marahnya Sayyidah Fatimah gak ketemu, jangan maksa kalau palsu
13.
Inilah kebodohan anda, bukannya anda sedang bicara
Memangnya apa hubungannya Muawiyah dengan cerita Abu Bakar
Lho Abu Bakar kan salah soal Fadak bukan soal hijrah, mulai ngaco’ nih. Udah capek nulis (baca: mikir) ya
Tuh sampean saja bilang Muawiyah salah, padahal kata sampean dia sahabat Nabi. jadi mana buktinya sahabat gak boleh salah. Udah baca belum Qs-At-Taubah : 100
Qs-At-Anfal : 74
Qs-At-Fath : 18, atau sahabat itu pilih-pilih juga bisa benar atau salah , ya jadi sampean ngeributin apa
14.
Ah dari tadi sampeanlah yang piktor masa’ bilang aib dan kekurangan, pemarah gila harta pada Sayyidah Fatimah
Siapa yang piktor, ngaco’ nih
15.
Nah lo omongan orang aja nggak ngerti, saya bilang sampean itu baca buku Salafi yang menjelekkan Syiah bukannya
saya menuduh sampean Salafi(kenapa tersinggung ya )
makanya jangan keburu mau komen aja, pikir dulu baru komen
Alah cuma ngaku pecinta ahlul bait tapi piktor sama sayyidah Fatimah masa ‘ sampean nuduh aib, kekurangan pemarah, gila harta. Cinta dari mana .Sikap begini mirip sikap Neo nawasib bilang cinta tapi intinya mengurangi keutamaan ahlul Bait
Ck ck angkuhnya bilang punya padahal dari awal ngaku baca sendiri nahjul Balaghah eh tahunya cuma mengutip sepotong terus artinya dimaksain jadi beda gitu Gak percaya saya, memangnya sampean ngaku lebih ahli soal Syiah ketimbang penganutnya sendiri
15.
Memangnya Ahlul jannah pasti selalu benar, wah sedikit amat yang masuk surga makanya jangan sembarangan berhujjah
bahkan sahabat yang kamu banggakan ternyata kamu bilang pezina
Ilmu itu dalemi dulu baru ngomong, selepas Rasulullah SAW wafat masih ada sahabat yang mut’ah9 Shahih Bukhari)
Sudah dulu nih