Senin, 26 Desember 2016

45 Proyek Mangkrak Atau Bermasalah Pada Masa Ahok

By Repelita Online -5387

45 PROYEK MANGKRAK ATAU BERMASALAH PADA MASA AHOK

Oleh : Muchtar Efendi Harahap
Dua tulisan kami sebelumnya, Membandingkan Kinerja Ahok dengan Foke Bagian 1  dan bagian 2  , Kami telah memaparkan 20 indikator kinerja kunci pemerintahan yang menunjukkan bahwa kinerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), Gubernur Jakarta non aktif yang juga tersangka penistaan agama, ternyata lebih buruk dari Fauzi Bowo (Foke), mantan Gubernur Jakarta 2007-2012. Padahal selama ini, banyak diopinikan bahwa kinerja Ahok baik. Pada sisi lain, Foke banyak diopinikan contoh pemimpin gagal & bahkan disebut “tidak bekerja”.

Pada masa kampanye Pilkada 2012, Foke juga banyak dikritik karena dianggap adanya proyek-proyek/program-program strategis mangkrak. Pada saat itu, proyek/program strategis dianggap mangkrak atau bermasalah tidak hanya proyek yang benar-benar secara resmi dihentikan tetapi juga proyek yang sudah ground breaking tetapi tidak bisa selesai pada periode Foke. Sebagai contoh, proyek MRT, Foke telah melakukan serangkaian pekerjaan persiapan seperti pembentukan PT. MRT Jakarta [1, 2], pembuatan desain engineering proyek [1, 3], kajian dampak lalu lintas [1, 4], dan pembebasan lahan [1], pada April 2012 telah melakukan ground breaking & menyampaikan bahwa akan dioperasikan pada 2016 [5].  Akan tetapi, proyek MRT tetap dianggap mangkrak.
Tulisan ini menggunakan sudut pandang yang sama dalam memandang proyek/program strategis yang mangkrak atau bermasalah. Dan hasilnya ternyata proyek/program strategis yang mangkrak di masa Ahok cukup signifikan jumlahnya. Parahnya, beberapa proyek/program strategis yang mangkrak ternyata proyek/program yang merupakan lanjutan dari proyek/program Foke yang saat kampanye Pilkada 2012 dijanjikan Foke akan bisa diselesaikan pada periode 2012-2017 jika ia terpilih kembali. Inilah 45 proyek/program strategis Pemerintahan DKI yang mangkrak atau bermasalah di masa Ahok.
  1. Proyek monorail
Proyek monorail mangkrak & secara resmi dihentikan oleh Ahok [6]. Pada masa Foke, proyek ini juga dihentikan karena investor tidak dapat menambah modal sedangkan pemda DKI tidak memiliki anggaran untuk memberikan tambahan investasi [7, 8]. Capaian Ahok ini tentunya buruk mengingat anggaran di masa Ahok jauh lebih besar dari Foke. Pada Tahun anggaran 2015 saja, Ahok memiliki anggaran senilai Rp.69,28 T [9]. Jumlah ini hampir dua kali lipat anggaran Foke pada tahun 2012 senilai Rp. 36,02 T [10].
  1. Proyek ERP
Proyek ERP mangkrak dimana selama 4 tahun tidak kunjung berjalan [11]. Capaian  Ahok ini tentunya buruk mengingat Foke sudah mempersiapkan rencana implementasi & dapat dijalankan pada 2014 apabila Peraturan Pemerintah terkait pemungutan jalan berbayar dari Kementerian Keuangan diterbitkan [12, 13]. Ternyata persoalan ini tidak dapat diselesaikan juga oleh Jokowi & Ahok [14].
  1. Proyek 15 Koridor Busway
Proyek penambahan koridor baru Busway agar menjadi 15 koridor merupakan proyek penting mengingat busway mengadopsi konsep Bus Rapid Transit yang memiliki fitur utama adanya jalur khusus yang bebas dari kendaraan pribadi & menunjang pola transportasi makro. Lebih lanjut, hal itu merupakan janji Pilkada 2012 [15].
Proyek penambahan koridor busway menjadi 15 koridor tidak terealisasi. Jokowi hanya mampu menambah sebuah koridor baru yaitu koridor 12 yang merupakan lanjutan pekerjaan Foke sedangkan Ahok belum menambah sebuah koridor pun [1, 16, 17, 18, & 19]. Capaian ini tentunya lebih buruk dari Foke, yang telah dicap gagal, dimana ia mampu menambah 4  koridor baru [1].
  1. Proyek penambahan 1000 busway
Proyek ini merupakan janji pilkada 2012 [15]. Proyek penambahan 1000 busway tidak terealisasi. Selama Ahok menjabat (2014-2015), hanya mampu menambah 72 bus dan mendapat 30 bus sumbangan pengusaha [18, 19]. Lebih lanjut, proyek ini bahkan membuat masalah disebabkan adanya kasus korupsi pada pengadaan bus Trans Jakarta [20]. Selain itu, ternyata bus-bus baru yang diadakan juga ada yang dalam kondisi rusak [21].
  1. Proyek Sodetan kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur
Proyek Sodetan kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur mangkrak [22]. Hal ini diakibatkan pembebasan lahan yang gagal dijalankan dengan baik sehingga dikalahkan pada PTUN [22]. Capaian ini tentunya buruk mengingat pada masa Jokowi maupun Ahok, pemerintah Pusat (Presiden SBY & Jokowi)  telah mengalokasikan anggaran untuk menyelesaikan proyek ini [23, 24]. Kondisi ini berbeda pada masa Foke, yang mengusulkan proyek ini dimana Pusat melalui Wapres meskipun menyatakan menyetujui tetapi hanya prioritas kesepuluh [25].
  1. Proyek Kampung Deret
Proyek penataan pemukiman kumuh ini merupakan proyek yang dijanjikan dalam Pilkada 2012 [15, 26]. Pada masa Jokowi, proyek ini sempat dijalankan tetapi pada masa Ahok proyek tersebut
mangkrak  [27]. Kondisi ini tentunya sangat buruk mengingat  Foke sukses merubah 274 RW kumuh dengan proyek MHT plus [1].
  1. Proyek kampung susun
Proyek kampung susun merupakan proyek yang dijanjikan dalam kampanye Pilkada 2012 [26]. Proyek ini tidak pernah direalisasikan meskipun ide rancangan telah didiskusikan & diusulkan [28]. Ahok dianggap ingkar janji [28].
  1. Proyek pembangunan Rusunawa dengan sumber dana bagi hasil dari pemerintah pusat
Rusunawa di DKI dapat dibangun selain dengan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga dengan sumber anggaran dana bagi hasil dari pemerintah pusat atau lainnya. Dalam kaitan ini, proyek pembangunan rusunawa di DKI yang terkait sumber dana bagi hasil dari pemerintah pusat senilai 2 Triliun sebanyak 3.000 unit batal yang tersebar di 22 lokasi [29]. Hal ini diindikasikan terkait dengan terlalu lamanya Pemprov DKI menyimpan uang di bank sehingga akhirnya dana tersebut dikurangi [30, 31]. Diantara 22 proyek rusunawa tersebut mungkin redundant dengan proyek yang disebutkan setelah ini.
  1. Proyek Rusunawa Cengkareng Barat, Jakarta Barat
Proyek pembangunan rusunawa ini Mangkrak [32]. Terdapat korupsi pengadaan lahan untuk pembangunan rusun tersebut [33]. Menurut keterangan Sekda, Ahok memberikan disposisi pembelian lahan Cengkareng Barat langsung kepada Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta dan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta [34]. Pada APBD-P 2016, proyek tersebut akhirnya dicoret [32].
  1. Proyek Rusunawa Semper Barat
Proyek pembangunan rusunawa ini mangkrak [35]. Warga menyebut bahwa sudah 3-4 bulan tidak ada pekerja yang terlihat [36]. Proyek ini dihentikan oleh Ahok [37, 38]. Saat dihentikan proyek ini belum mencapai 50% [39].
  1. Proyek Rusunawa Jatinegara Kaum
Proyek pembangunan rusunawa jatinegara kaum mangkrak [37, 40]. Proyek ini dihentikan oleh Ahok [37]. Saat dihentikan, proyek belum mencapai 50% [41].
Sumarsono, PLT Gubernur DKI, menyebut kontraktor proyek ini ternyata dimasukkan daftar hitam oleh Bogor [37]. Suatu hal yang tidak mencerminkan tata kelola pengadaan yang baik dimana instansi pemerintah menunjuk kontraktor yang masuk ke dalam daftar hitam sehingga dapat dimengerti mengapa akhirnya proyek ini mangkrak.
  1. Proyek Rusunawa Pinus Elok
Proyek pembangunan rusunawa Pinus Elok mangkrak [37, 40]. Proyek ini dihentikan oleh Ahok [37]. Saat dihentikan, proyek belum mencapai 50% [41].
Sumarsono, PLT Gubernur DKI, menyebut kontraktor proyek ini ternyata dimasukkan daftar hitam oleh Bogor [37]. Suatu hal yang tidak mencerminkan tata kelola pengadaan yang baik dimana instansi pemerintah menunjuk kontraktor yang masuk ke dalam daftar hitam sehingga dapat dimengerti mengapa akhirnya proyek ini mangkrak.
  1. Proyek Rusunawa Cakung Barat
Proyek pembangunan Rusunawa Cakung Barat Mangkrak [37, 42]. Proyek ini dihentikan oleh Ahok [37, 38]. Saat dihentikan proyek ini belum mencapai 50% [39].
  1. Proyek Rusunawa Jalan Bekasi KM 2
Proyek pembangunan Rusunawa Jalan Bekasi KM 2 mangkrak [37, 42]. Proyek ini dihentikan oleh Ahok [37, 38]. Saat dihentikan proyek ini belum mencapai 50% [39].
  1. Proyek Rusunawa Marunda
Proyek pembangunan Rusunawa Marunda mangkrak [37, 42].  Proyek ini dihentikan oleh Ahok [37, 38]. Saat dihentikan proyek ini belum mencapai 50% [39].
  1. Proyek rusunawa Rawa Bebek
Proyek pembangunan Rusunawa Rawa Bebek mangkrak [37, 42]. Proyek ini dihentikan oleh Ahok [37, 38]. Saat dihentikan proyek ini baru mencapai 67% [39].
  1. Proyek Revitalisasi Rusun Penjaringan
Proyek Revitalisasi Rusun Penjaringan mangkrak [43]. Kondisi ini membuat sejumlah barang milik warga yang ditinggalkan dalam rumah dijarah pencuri [43].
  1. Proyek rusunawa di lahan sekitar Waduk Pluit dan Muara Baru, Jakarta Utara
Proyek pembangunan rusunawa di lahan sekitar Waduk Pluit dan Muara Baru, Jakarta Utara mangkrak [32]. Pada APBD-P 2016, proyek tersebut termasuk proyek yang akhirnya dicoret [32].
  1. Proyek Rusunawa di Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan
Proyek pembangunan rusunawa di Kelurahan Pondok Pinang mangkrak [32]. Pada APBD-P 2016, proyek tersebut termasuk proyek yang akhirnya dicoret [32].
  1. Proyek Rusunawa di lahan eks kantor Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur
Proyek pembangunan rusunawa di lahan eks kantor Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur mangkrak [32]. Pada APBD-P 2016, proyek tersebut termasuk proyek yang akhirnya dicoret [32].
  1. Proyek pembangunan Intermediate Technology Facility (ITF) untuk pengolahan sampah.
Proyek pembangunan Intermediate Technology Facility (ITF) untuk pengolahan sampah mangkrak [44]. Padahal tinggal melanjutkan tender Foke yang tertunda karena transisi pemilihan Gubernur (2012) [45]. Capaian tersebut tentunya lebih buruk dari Foke, yang telah dicap gagal, dimana ia mampu menyelesaikan proyek TPST Bantar Gebang yang mampu mengubah sampah menjadi listrik & diberikan penghargaan Anugerah Dharma Karya Energi dari Kementerian ESDM & membangun ITF Cakung Cilincing dengan teknologi mechanical biological treatment, yang mengubah sampah jadi kompos [1, 46, 47].
  1. Proyek mall khusus untuk PKL
Proyek ini merupakan janji pilkada 2012 [48]. Akan tetapi, janji tersebut tidak pernah terealisasi. Tahun 2013, sempat akan dibangun tapi terbentur pembebasan lahan [17]. Dan ini tidak pernah lagi terwujud pada tahun-tahun berikutnya.
  1. Proyek pemasangan 6000 CCTV
Proyek ini masih jauh dari target, dimana hingga Juni 2016 belum mencapai 56% [49]. Padahal seharusnya ditargetkan selesai pada Juni 2016 [49].
  1. Proyek rehabilitasi sekolah
Tahun 2016, proyek rehabilitasi 45 sekolah mangkrak [50, 51].  Tahun 2013-2015, proyek ini diduga dikorupsi & saat ini masih dalam proses penyelidikan [52].
  1. Program Biaya Operasional Pendidikan (BOP) untuk Sekolah Swasta
Program BOP untuk Sekolah Swasta dihentikan [53, 54]. Penghentian ini membuat nasib sekolah swasta terlunta-lunta dan dikeluhkan [53, 55]. Lebih lanjut, penghentian BOP untuk sekolah swasta membuat filosofi sekolah gratis hilang. Prinsip ini sesuai dengan apa yang diucapkan Ahok saat masih menjadi Wakil Gubernur [56].
  1. Proyek Waduk Marunda
Proyek waduk marunda mangkrak [32, 57, 58]. Padahal proyek tersebut sudah ada sejak Gubernur DKI dijabat oleh Jokowi tetapi tidak kunjung beres [57, 58]. Bahkan warga menyebut tidak hanya mangkrak, proyek ini dapat disebut berhenti total [57]. Pada APBD-P 2016, proyek tersebut termasuk proyek yang pembebasan lahannya akhirnya dicoret [32].
  1. Proyek Waduk Brigif
Proyek Waduk Brigif mangkrak [32, 58, 59]. Padahal proyek tersebut sudah ada sejak Gubernur DKI dijabat oleh Jokowi tetapi tidak kunjung beres [58]. Warga menyebut sudah sekitar empat bulan tidak ada aktivitas [59]. Pada APBD-P 2016, proyek tersebut termasuk proyek yang akhirnya dicoret [32].
  1. Proyek Waduk Jagakarsa
Proyek Waduk Jagakarsa mangkrak [60]. Warga menyebut hampir setahun tidak ada aktivitas sehingga akhirnya ditanami pohon jati [60]. Menurut keterangan Kepala Dinas terkait, proyek ini terkendala alat berat yang dimiliki [60]. Alasan ini sebetulnya kurang masuk akal mengingat besarnya APBD DKI Jakarta.
  1. Proyek waduk di Pondok Ranggon
Proyek waduk di Pondok Ranggon mangkrak [32, 58, 61]. Padahal proyek tersebut sudah ada sejak Gubernur DKI dijabat oleh Jokowi tetapi tidak kunjung beres [58]. Ketua RT di Pondok Rangon menyebut sudah dua tahun tidak ada tanda-tanda kelanjutan pembangunan waduk [61]. Pada APBD-P 2016, proyek tersebut termasuk proyek yang pembebasan lahannya akhirnya dicoret [32].
  1. Proyek waduk di Kampung Rambutan di Jakarta Timur
Proyek waduk di Kampung Rambutan di Jakarta Timur  mangkrak [32, 58]. Padahal proyek tersebut sudah ada sejak Gubernur DKI dijabat oleh Jokowi tetapi tidak kunjung beres [58]. Hingga September 2016, proyek tersebut belum mencapai 50% [62]. Lalu, berhenti lagi karena terkendala alat berat [63]. Pada APBD-P 2016, proyek tersebut termasuk proyek yang pembebasan lahannya akhirnya dicoret [32].
  1. Proyek Waduk Rawa Kendal
Proyek Waduk Rawa Kendal mangkrak [32, 57]. Padahal, proyek ini sudah ada sejak Jokowi dan sebenarnya ditargetkan selesai pada 2014 [64]. Pada 2015 lalu, sempat diberitakan proyek telah mangkrak selama setahun [65]. Pada APBD-P 2016, proyek tersebut termasuk proyek yang akhirnya dicoret [32].
  1. Proyek Waduk Rorotan
Proyek waduk rorotan mangkrak [58]. Padahal proyek tersebut sudah ada sejak Gubernur DKI dijabat oleh Jokowi tetapi tidak kunjung beres [58]. Mangkraknya proyek ini tidak terlepas dari persoalan yang melibatkan pihak pengembang, PT. Mitra Sindo Makmur [66].
  1. Proyek Waduk Cengkareng
Proyek waduk ini sebenarnya berada di Kalideres, bukan Cengkareng [67]. Proyek ini sudah ada sejak Gubernur DKI dijabat Jokowi dan diberitakan termasuk waduk yang mangkrak [58].
  1. Proyek Waduk Giri Kencana Cilangkap
Proyek waduk cilangkap ini mangkrak [58, 68]. Padahal proyek tersebut sudah ada sejak Gubernur DKI dijabat oleh Jokowi tetapi tidak kunjung beres [58]. Pada September 2015, diberitakan bahwa sudah setahun mangkrak karena persoalan pembebasan lahan [69]. Pada Juli 2016, juga diberitakan bahwa pembangunan masih mangkrak hingga dimanfaatkan warga untuk memancing dan berdiri bangunan liar [68].
  1. Proyek Waduk Cimanggis
Proyek waduk Cimanggis mangkrak [70]. Mangkraknya proyek ini disebabkan hilangnya central processing unit (CPU) pengendali alat berat [70].
  1. Proyek Revitalisasi Waduk Rawa Lindung
Proyek revitalisasi ini mangkrak [71, 72]. Padahal proyek ini sudah ada sejak Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta dan belum kunjung beres [71]. Kondisi ini menyebabkan saat hujan membuat Jalan M Saidi Raya selebar enam meter menjadi kali dengan kedalaman hingga 40 cm [71].
  1. Proyek Pintu Air Waduk Rawa Babon
Proyek pintu air waduk rawa babon mangkrak [73]. Diberitakan bahwa warga mengeluhkan proyek pintu air yang telah mangkrak selama tiga bulan dan membuat saat debit air waduk tinggi, air meluber hingga ke Jalan Raya PKP setinggi 30 cm [74]. Parahnya, pada akhir Agustus 2016, terjadi longsor pada lokasi proyek [75].
  1. Proyek SWRO
Proyek pembangunan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di delapan Pulau Pemukiman Kepulauan Seribu mangkrak [76]. Hal ini karena Pihak kontraktor mengaku tidak dapat melanjutkan pekerjaannya karena masalah finansial [76]. Kondisi ini tentu menunjukkan buruknya tata kelola pengadaan. PLT Gubernur DKI berencana akan menganggarkan kembali pada APBD 2017 dan melakukan pemilihan ulang kontraktor [77].
  1. Stadion baru Persija (BMW)
Proyek stadion baru Persija di Taman BMW (Stadion BMW) merupakan janji Pilkada 2012 [78]. Pada masa Gubernur Jokowi, proyek pembangunan Stadion BMW ini diresmikan pada 28 Mei 2014 [79, 80] dan ditargetkan rampung dua tahun kemudian [80].  Selain itu, direncanakan akan digunakan untuk Asian Games [81]. Akan tetapi, proyek ini kemudian terhambat persoalan gugat menggugat lahan [82]. Pada masa Ahok, akhirnya diputuskan stadion tidak dapat digunakan untuk Asian Games [83] dan akhirnya diakui tidak bisa diselesaikan [84]. Dengan kata lain, dihentikan pembangunannya.
  1. Proyek Pembangunan Trotoar Jaksel
Proyek senilai Rp. 13,5 M ini merupakan proyek APBD 2015 yang ditargetkan selesai pada Desember 2015 [85, 86]. Akan tetapi, hingga Desember 2015, ternyata proyek tersebut baru selesai 30% [85, 87]. Proyek ini bermasalah karena PT IM, selaku pemenang tender, mengalihkan pengerjaan proyek ke pihak lain, yakni pemborong N. Tak sampai di situ, N pun mengalihkan proyek ke pihak K [85]. Alhasil, proyek itu tak kunjung rampung hingga tenggat yang ditetapkan [85, 87]. Pada Bulan Juli 2016, Kejaksaan Negeri Jaksel menetapkan tiga tersangka terkait korupsi proyek ini yang diduga merugikan negara sebesar Rp. 3,5 M [87, 88]
  1. Proyek pembangunan terowongan Santa di Jakarta Selatan
Proyek senilai Rp. 106 Miliar ini awalnya direncanakan akan dikerjakan pada 2016 setelah pada 2015 tidak ada pembangunan infrastruktur jalan karena molornya pengesahan APBD DKI 2015 [89]. Akan tetapi, pada APBD-P 2016, proyek ini akhirnya termasuk proyek yang dicoret [89, 90].
  1. Proyek pembangunan simpang tak sebidang di Jembatan Tiga, Pluit, Jakarta Utara
Proyek senilai Rp. 70 Miliar ini awalnya direncanakan akan dikerjakan pada 2016 setelah pada 2015 tidak ada pembangunan infrastruktur jalan karena molornya pengesahan APBD DKI 2015 [89]. Akan tetapi, pada APBD-P 2016, proyek ini akhirnya termasuk proyek yang dicoret [89, 90].
  1. Proyek pembangunan simpang tak sebidang Jalan Panjang di Jakarta Barat
Proyek senilai Rp. 154 Miliar ini awalnya direncanakan akan dikerjakan pada 2016 setelah pada 2015 tidak ada pembangunan infrastruktur jalan karena molornya pengesahan APBD DKI 2015 [89]. Akan tetapi, pada APBD-P 2016, proyek ini akhirnya termasuk proyek yang dicoret [89, 90].
  1. Proyek MRT
Proyek MRT tidak bisa selesai pada periode 2012-2017 & bahkan dipastikan tidak dapat beroperasi pada 2018 [91]. Terhambatnya proyek ini disebabkan masalah seperti pembebasan lahan [92, 93] dan juga masalah teknis seperti kesalahan dalam pemasangan box grider atau gelagar atau mengalami salah cetak sebanyak 57 buah [91]. Meskipun proyek ini dikerjakan, dengan menggunakan cara penilaian terhadap kinerja Foke pada pilkada 2012, proyek ini dikategorikan sebagai proyek bermasalah karena gagal mencapai target & tidak selesai dalam masa 1 periode. Pada masa Foke, April 2012 ia telah melakukan ground breaking & menyampaikan bahwa akan dioperasikan pada 2016 [5]. Tetapi tetap dianggap gagal.
  1. Proyek LRT Jakarta
Proyek LRT Jakarta ini berbeda dengan proyek LRT Jobedetabek Pemerintah Pusat. Proyek ini hanya untuk rute dalam kota [94] dan berada pada kendali PT. Jakpro. Pada Januari 2015, Ahok memastikan bahwa dua rute akan dibangun pada tahun 2015 [95] tetapi hingga saat ini belum ada pembangunan. Pada Maret 2016, diberitakan proyek ini mangkrak & PT. Jakpro diminta menggandeng BUMN [97]. Mangkraknya ini karena keuangan PT. Jakpro yang tidak mencukupi [97].
Pada Juni 2016, akhirnya dilakukan ground breaking proyek [97] dan direncanakan akan mulai dikerjakan pada September 2016 [98]. Tapi, lagi-lagi proyek ini terhenti karena terganjal persoalan aturan yang tidak memungkinkan BUMD menunjuk pemenang lelang secara langsung. Meski Ahok menyebut 17 Oktober 2016 akan ditetapkan pemenang lelang [99], hingga saat ini belum ditetapkan dan proyekpun belum bisa dieksekusi pada tahun 2016 [100]. Dokumen AMDAL juga saat ini belum keluar meski tengah diproses [100]. Dengan demikian, hampir 2 tahun proyek LRT Jakarta gagal dieksekusi sesuai rencana awal. Dalam kaitan itu, jika menggunakan pola yang sama untuk menilai kinerja proyek Fauzi Bowo, maka dapat disebutkan proyek ini adalah proyek bermasalah.
Referensi

1 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor yang AKI
    beri 4 angka [1869] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus .
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu KI. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
    sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka PASANG NOMOR
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA,,di no (((085-321-606-847)))
    insya allah anda bisa seperti saya…menang NOMOR 750 JUTA , wassalam.

    BalasHapus