Rabu, 14 September 2016

INNA LILLAHI WA INNA ILAYHI RAJIUN.. >>> Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa… (Al-Nisa’,4:1) Sesuai dengan fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh YTH Imam Besar Syaikh Al-Azhar, YTH Ayatollah Sayyid Ali Al-Sistani, YTH Mufti Besar Mesir, para ulama Syiah yang terhormat (baik dari kalangan Syiah Ja’fari maupun Zaidi), YTH Mufti Besar Kesultanan Oman, Akademi Fiqih Islam Kerajaan Saudi Arabia, Dewan Urusan Agama Turki, YTH Mufti Besar Kerajaan Yordania dan Para Anggota Komite Fatwa Nasional Yordania, dan YTH Syaikh Dr. Yusuf Al-Qaradawi; Sesuai dengan kandungan pidato Yang Mulia Raja Abdullah II bin Al-Hussein, Raja Yordania, pada acara pembukaan konferensi;..>> UMAT BERSEDIH ..N BERDUKA...>> ADA APA... SEBENARNYA..??>> ... OOOOHHH..... ??? YAA RABB... ADA APA INI... BENARKAH.. INI.... ???>> .... APAKAH INI... SKANDAL.... ATAW ..APAKAH.... SEMACAM ADANYA... JARINGAN... KONSPIRASI.. PEMBUNUHAN MASAL.... N BERENCANA.. ATAW... MASACRE.. IN MINA.. 2015..?? OOOHH... DG JUM LAH KORBAN FANTANSTIS.. YG.. DIPERKIRAKAN LEBIH DARI 5000 ORANG..JAMAAH... ???.... KONON IRAN N BEBERAPA NEGARA AFRIKA.. BANYAK KEHILANGAN JEMAAHNYA.. N BAHKAN ORANG2.. N TOKOH DAN PENTING DI NEGARA MRK MASING2...?? OOOHHHH ... ..... ADA APA LG... DG SAUDI.. DAN KONON ADA KETERLIBATAN... MOSSAD.. IKUT CAMPUR.. ???>>> OOOHHH.. MASA .. SIH... TEGA... PENGUASA... ATAW JARINGAN INTELIGEN.. SAUDI.. TELAH.. BERBUAT ZHALIM.. KEPADA UMAT.. ISLAM N KHUSUSNYA ...KONON.... SEMACAM... ADA TARGET.. DI JEMAAH HAJI.. UTK NEGARA2.. TERTENTU.... ??>> WASPADA.. DA AWAS....>> AKHIR ZAMAN.. N DAJJAL DI MANA2..??>> ...... ADA FAKTA2.. YG MENGARAH KEPADA KEJAHATAN BERENCANA.. YG TERSELUBUNG DLM PERISTIWA MINA PADA MUSIM HAJI 2015...????>> KENAPA KSA... SEAKAN ADA KONSPIRASI DG MOSSAD .. N TENTU.. ADA INTELIGEN SAUDI.. YG MERANCANG.. MEMBUAT TRAGEDI ITU.. HNY INGIN MEMBUNUH PARA PEMBESAR NEGERI ISLAM IRAN.. ATW NEGARA TARGET.... DG CARA YG SANGAT KEJI..??>> ...... OOHHH ..... BENARKAH INI..??>>> ..... OOOHHH SEPERTINYA.... ATW NAMPAKNYA....??? ...... JADI BUKAN SEKEDAR TAMPAKNYA TELEDOR ATAW.. KEBODOHAN..?? TETAPI ...KONON.... ADA.. KEJAHATAN TERSELUBUNG.. N NIYAT BERKHIANAT .. BERSAMA PARA MUSUH UMAT ISLAM... YAITU ISRAEL.. N TENTU.. PARA PENGKHIANAT.. UMAT ISLAM SECARA MENYELURUH..???>>> ..... OOH... NAUZDUBILLAH.. MIN ZDALIK... BENARKAH.. ITU..?????>>> ....Kita sebagai bangsa Britania tidak akan hidup dalam kebahagiaan dan kesenangan melainkan menebarkan isu-isu fitnah dan perpecahan di seluruh negara-negara jajahan. ...>>> ...Tiba-tiba Bapak kepala membentakku, “Yang harus anda lakukan, ialah berusaha memperuncing perselisihan ini bukan berusaha mempersatukan muslimin!”.....>>> ....Tentang perselisihan ini, di suatu pertemuan sebelum kepergianku ke Iraq, aku hadir bersama sekretaris dan ia mengatakan kepadaku, “Ketahuilah wahai Mr Hamper! Bahwa perselisihan adalah fenomena yang alami antara umat manusia sejak Tuhan menciptakan Habil dan Qabil, dan perselisihan ini akan terus terjadi sampai al-Masih kembali (ke dunia ini):......>>> ..." dalam Islam bentuk negara adalah Khilafah Islamiyah, dengan kedaulatan ada di tangan Allah Swt, rasul-Nya dan orang-orang yang berilmu (para ulama).".......>> ...sistem Kerajaan berarti kedaulatan mutlak ada di tangan raja. Rajalah yang berhak membuat hukum. Meskipun Saudi menyatakan bahwa negaranya berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, dalam praktiknya, dekrit rajalah yang paling berkuasa dalam hukum (bukan al-Quran dan as-Sunnah)...tercantum dalam pasal 5.a Konstitusi Saudi...>> .......tercantum dalam pasal 5.c ...." siapa yang menjadi raja di Saudi haruslah orang yang sejalan dengan kibijakan AS. Sementara itu, dalam Islam, Khalifah di pilih oleh rakyat secara sukarela dan penuh keridhaan."...>>..24 September 2015, hari yang dalam sejarah tiba-tiba menjadi hari berkabung Internasional, setelah terjadinya suatu tragedi paling menyedihkan dan paling buruk di sepanjang sejarah ibadah haji. Tragedi mengerikan yang terjadi pada pagi hari pukul 9(waktu Arab Saudi) di Mina disaat ummat Islam dari berbagai penjuru dunia hendak melaksanakan ritual haji, melempar jumroh. ..>> ..... Dalam kejadian tersebut, lebih dari 4.700 jemaah haji tewas, dan lebih dari 1000 orang hilang. Hal ini menunjukkan bahwa ada lebih dari 5.700 jama’ah haji dari seluruh dunia telah menjadi korban tragedi Mina. Tapi kerajaan Saudi dengan mengabaikan fakta yang begitu nyata, masih saja menyatakan bahwa jumlah jama’ah haji yang tewas hanya berjumlah 770 orang. Pada awalnya, pihak kerajaan itu ingin menyembunyikan fakta ini dengan menyebut bahwa jumlah korban tewas hanyalah 200 orang saja, namun karena jumlah korban tewas terus menerus meningkat dan banyaknya mayat yang bergelimpangan terlihat begitu tak terhitung, Saudi menigkatkan jumlah korban tewas menjadi 770 orang. Masih sangat jauh dari kenyataan! Dan ini adalah penipuan sangat besar yang telah dilakukan oleh kerajaan Saud...>>Agen intellijen Eropa dan Diplomat dari Brussels telah memberi suatu laporan yang sungguh mencengangkan. Tragedi Mina sudah direncanakan sebelumnya! Hal ini adalah sebuah siasat yang telah dirancang oleh Kerajaan Saudi dengan agen intellijen Israel, MOSSAD, untuk menculik 225 jama’ah haji yang terdiri dari pejabat-pejabat penting Negara Republik Islam Iran yang diantaranya terdapat penasihat penting Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dan juga pejabat-pejabat penting dalam program rudal Iran. >>> ...Putra Raja, Muhammad bin Salman, telah membawa para agen Mossad itu dalam rombongan tentara dan pengawal pribadinya dengan dalih pengawalan haji dirinya yang akan melaksanakan ritual jumroh di Mina....>> ...Berita mengenai pengguunaan gas beracun yang dilakukan saudi pada jamaah haji Kondisi kepanikan luar biasa itu kemudian digunakan MOSSAD untuk melakukan penculikan terhadap 225 jamaah haji asal Iran yang terdiri dari orang-orang penting negara tersebut, yang diantaranya beberapa komandan IRGC (Iranian Revolutionary Guards Corps), yaitu Ali Asghar Fouladgar, Hussein Danesh, Fo’ad Mashghali, Ammar Miransari dan Seyyed Hasan Hasani dan juga mantan diplomat Iran di Lebenon yang bernama Ghazanfar Roknaba..>> ...Di berbagai berita juga disebutkan bahwa menurut para saksi mata, askar-askar Saudi yang masih berada disana berusaha dengan paksa merampas handphone-handphone milik para jama’ah ahaji yang berhasil merekam kejadian tersebut....>>...30 hari sebelum melaksanakan ibadah haji ke Mekkah, semua calon jama’ah haji wajib mendaftarkan diri ke kerajaan Arab Saudi. Hal inilah yang memudahkan pihak kerajaan Arab Saudi untuk menandai para jamaah haji itu dengan membuat tanda pengenal berupa gelang tangan dengan menggunakan teknologi biometrik demi memudahkan pengenalan terhadap para jama’ah haji. Dan inilah kemudian yang memudahkan MOSSAD untuk menculik siapa saja yang mereka kehendaki di Mekkah. Cara ini pula yang digunakan MOSSAD untuk menculik beberapa saintis Iran dalam musim haji sebelumnya di Mekkah....>>...Jawabannya adalah melalui CCTV yang telah dipasang di setiap sudut Mekkah dan Mina. Kamera-kamera super canggih yang bisa mengenali wajah seseorang dengan tepat. Arab Saudi telah mengizinkan MOSSAD untuk leluasa menggunakan teknologi tersebut. dari kamera-kamera CCTV inilah MOSSAD kemudian membuat rencana penculikan dengan tepat.....>> ...Jawapannya adalah, setiap jemaah haji mempunyai tanda pengenal dan sejenis gelang tangan yang menggunakan teknologi biometrik. Arab Saudi telah memberikan alat untuk membaca sistem biometrik tersebut kepada MOSSAD. ....>>...Dan tahukah anda Riyadh itu? Riyadh adalah ibukota Kerajaan Arab Saudi. Apakah Nabi Saw hendak melecehkan Haramain ketika menyebutkan hadits ini? atau hendak menubuatkan, betapa berbahayanya suatu negara yang kelak lahir, yang merancang segala urusan pemerintahan dan kebijakan politiknya di Riyadh?. Tempat munculnya fitnah dan tanduk syaitan. ...>>...Saya ingin menutup tulisan ini, dengan satu hadist Nabi Muhammad Saw, Dari Ibnu Umar berkata, Nabi Saw berkata, “Ya Allah berilah keberkahan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda “Disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk setan”. ...>>...Najd yang dimaksud dalam hadits diatas adalah Najd Hijaz, atau daerah sekitar Riyadh sekarang, berada disebelah Timur dari tempat terbitnya matahari dari kota Madinah. Nabi Saw menyebut Najd sebagai tempat munculnya fitnah dan munculnya tanduk syaitan, dan ulama-ulama menyebutkan Najd adalah kota Riyadh sekarang...>>




Merangkai Fakta Permainan Busuk MOSSAD Dan SAUDI Dibalik Tragedi Mina

https://arrahmahnews.com/2015/10/19/merangkai-fakta-permainan-busuk-mossad-dan-saudi-dibalik-tragedi-mina/


JAKARTA, Arrahmahnews.com - Apa yang telah dilakukan Monarki Saudi atas Haramain? Saudi menguasai sepenuhnya Haramain termasuk pengelolaannya. Mereka menganggap Haramain adalah miliknya dan secara sepihak menguasai penuh pengelolaannya yang hanya menonjolkan satu mazhab tertentu, dengan mengabaikan realitas umat Islam yang terdiri dari beragam mazhab. Beberapa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini juga tak luput dari keteledoran kerajaan Saudi dalam pengelolaan Haramain. Tragedi Mina bukti itu semua.

Kronologi Lengkap Tragedi Mina

24 September 2015, hari yang dalam sejarah tiba-tiba menjadi hari berkabung Internasional, setelah terjadinya suatu tragedi paling menyedihkan dan paling buruk di sepanjang sejarah ibadah haji. Tragedi mengerikan yang terjadi pada pagi hari pukul 9(waktu Arab Saudi) di Mina disaat ummat Islam dari berbagai penjuru dunia hendak melaksanakan ritual haji, melempar jumroh.

tragedi-mina-haji

Dalam kejadian tersebut, lebih dari 4.700 jemaah haji tewas, dan lebih dari 1000 orang hilang. Hal ini menunjukkan bahwa ada lebih dari 5.700 jama’ah haji dari seluruh dunia telah menjadi korban tragedi Mina. Tapi kerajaan Saudi dengan mengabaikan fakta yang begitu nyata, masih saja menyatakan bahwa jumlah jama’ah haji yang tewas hanya berjumlah 770 orang. Pada awalnya, pihak kerajaan itu ingin menyembunyikan fakta ini dengan menyebut bahwa jumlah korban tewas hanyalah 200 orang saja, namun karena jumlah korban tewas terus menerus meningkat dan banyaknya mayat yang bergelimpangan terlihat begitu tak terhitung, Saudi menigkatkan jumlah korban tewas menjadi 770 orang. Masih sangat jauh dari kenyataan! Dan ini adalah penipuan sangat besar yang telah dilakukan oleh kerajaan Saudi.


Kenapakah kerajaan Saudi ingin menutup tragedi ini?

Menurut berita dari kantor berita al-Nahrain, Agen intellijen Eropa dan Diplomat dari Brussels telah memberi suatu laporan yang sungguh mencengangkan. Tragedi Mina sudah direncanakan sebelumnya! Hal ini adalah sebuah siasat yang telah dirancang oleh Kerajaan Saudi dengan agen intellijen Israel, MOSSAD, untuk menculik 225 jama’ah haji yang terdiri dari pejabat-pejabat penting Negara Republik Islam Iran yang diantaranya terdapat penasihat penting Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dan juga pejabat-pejabat penting dalam program rudal Iran. ( Lihat link ini Tragedi Mina, Konspirasi Intellijen Zionis Mossad dan Saudi Culik Petinggi IRGC)

penculikan-terencana-mossad
Penculikan terencana mossad

Putra Raja, Muhammad bin Salman, telah membawa para agen Mossad itu dalam rombongan tentara dan pengawal pribadinya dengan dalih pengawalan haji dirinya yang akan melaksanakan ritual jumroh di Mina. (Baca juga: Wakil Putra Mahkota Saudi Sumber Malapetaka Mina; Video)

lokasi jamarat dan lokasi kejadian tragedi
Lokasi jamarat dan lokasi kejadian tragedi

Kemudian rombongan anak raja itu, menutup jalan 204 yang sedang dilalui para jamaah haji menuju jamarat. Akibatnya, para jama’ah di jalan 204 yang berjumlah lebih dari 10.000 orang terperangkap diantara jalan 204 dan jalan 203 karena mereka tidak tahu ada penutupan jalan 204. Jama’ah haji terpaksa berdiri disitu dalam keadaan panas terik dan penuh sesak.


Dan apa yang terjadi setelah itu?

Saat itu, terjadilah tragedi mengerikan yang sungguh tidak diduga oleh para jemaah haji di jalan 204 tersebut. Askar-askar Muhammad bin Salman Al-Saud menyemprotkan gas beracun Karbon sulfida ke arah para jama’ah haji. Disemprotkannya gas beracun inilah yang kemudian memicu kepanikan luar biasa yang kemudian menjadi tragedi saling injak, saling tindih dan berujung pada kematian 4.700 lebih jama’ah haji, yang sebagian karena menghirup gas beracun tersebut, sebagian akibat luka-luka yang tak segera ditolong, dan sebagian lagi menjadi korban terinjak-injak dan susah bernapas.

contoh gas beracun karbon sulfida 2
Contoh gas beracun karbon sulfida

contoh gas beracun karbon sulfida
Ccontoh gas beracun karbon sulfida

berita mengenai gas beracun yang digunakan saudi kepada jamaah haji

Berita mengenai pengguunaan gas beracun yang dilakukan saudi pada jamaah haji

Kondisi kepanikan luar biasa itu kemudian digunakan MOSSAD untuk melakukan penculikan terhadap 225 jamaah haji asal Iran yang terdiri dari orang-orang penting negara tersebut, yang diantaranya beberapa komandan IRGC (Iranian Revolutionary Guards Corps), yaitu Ali Asghar Fouladgar, Hussein Danesh, Fo’ad Mashghali, Ammar Miransari dan Seyyed Hasan Hasani dan juga mantan diplomat Iran di Lebenon yang bernama Ghazanfar Roknabadi.

Ghazanfar Roknabadi, mantan diplomat Iran di Lebenon.
Mantan diplomat Iran di Lebenon yang bernama Ghazanfar Roknabadi.

Segera setelah operasi selesai, konvoi Muhammad bin Salman Al-Saud dan para agen MOSSAD melarikan diri dari tempat kejadian. Dan segera kerajaan Saudi menutup-nutupi kejadian mengenai berita tentang kehadiran konvoi Mohammad bin Salman yang ditumpangi MOSSAD.


Namun berbagai media antar bangsa (non yahudi) berhasil menguak siasat licik gabungan Tel Aviv dan Riyadh tersebut.


Di berbagai berita juga disebutkan bahwa menurut para saksi mata, askar-askar Saudi yang masih berada disana berusaha dengan paksa merampas handphone-handphone milik para jama’ah ahaji yang berhasil merekam kejadian tersebut.


Jika kita perhatikan, bisa kita lihat bagaimana gambar-gambar jama’ah haji korban Mina yang ditubuh mereka mengalami LUKA BAKAR, padahal tak ada peristiwa kebakaran di lokasi kejadian. Fakta ini menguatkan dugaan bahwa para jama’ah ini terkena gas beracun Karbon Sulfida.

luka bakar di tubuh para korban jamaah



















Luka bakar di tubuh para jama’ah

luka bakar di tubuh para korban jamaah haji
Luka bakar di tubuh para korban jama’ah

luka bakar ditubuh para jamaah
Luka bakar di tubuh para korban jama’ah haji

Saksi mata, yaitu para jama’ah haji yang selamat dalam peristiwa tersebut mengatakan bahwa askar-askar Saudi hanya diam dan memperhatikan saja para jama’ah yang mengalami luka-luka dan meraung-raung kesakitan. (Baca juga: Catatan Peziarah di Tragedi Mina ) Mereka tidak segera memberi pertolongan kepada para jam’ah yang mengalami cidera. Askar-askar itu bahkan menghalangi masuknya bantuan dari tenaga medis negara-negara yang telah menjadi korban tragedi tersebut. (Baca juga: Kejamnya Tentara Saudi) Hal ini menunjukkan bahwa Saudi berusaha menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi disana.

Askar saudi dengan masker penutup mulut menghalangi bantuan medis dari negara-negara yang warganya jadi korban














             Askar saudi dengan masker penutup mulut menghalangi bantuan medis dari negara-negara yang warganya jadi korban


 Kerajaan Arab Saudi baru memberikan bantuan pertolongan darurat, 3 jam setelah kejadian

 Hal itu berakibat membludaknya jumlah korban tewas yang semula hanya mengalami cedera akibat teriknya sinar matahari.

Menurut jemaah haji yang terselamat, jenazah-jenazah tersebut kemudian dimasukkan dalam kendaraan berpendingin yang biasa digunakan untuk mengangkut daging. Bahkan ada jemaah haji yang cedera dan masih bernyawa namun tetap dicampakkan ke dalam kendaraan berpendingin dengan suhu -15*C itu.

para korban dimasukkan dalam truk pengangkut daging ditengah pengawalan ketat

Para korban dimasukkan ke dalam truk berpendingin di tengah pengawalan ketat

Pertanyaan Besar! Mengapa Saudi Sengaja Menunda Pemberian Bantuan??

Apakah motif kerajaan Arab Saudi menunda pemberian bantuan darurat untuk para korban padahal disana ada petugas kesehatan/dokter sejumlah 22.000 orang dan sedang dalam tugas di hari yang sama?

Diduga kuat, motif utama penundaan ini adalah agar MOSSAD memiliki waktu yang cukup untuk menculik incarannya yaitu 225 jama’ah haji asal Iran, dan membawa mereka keluar dari tempat kejadian.

Gambar dibawah menunjukkan salah seorang yang diduga agen MOSSAD kala sedang menyamar sebagai masyarakat biasa.

agen MOSSAD
Agen MOSSAD
AGEN MOSSAD 2
AGEN MOSSAD

Bagaimanakah MOSSAD bisa mengetahui tentang kehadiran calon jemaah haji penting dari Iran? 


30 hari sebelum melaksanakan ibadah haji ke Mekkah, semua calon jama’ah haji wajib mendaftarkan diri ke kerajaan Arab Saudi. Hal inilah yang memudahkan pihak kerajaan Arab Saudi untuk menandai para jamaah haji itu dengan membuat tanda pengenal berupa gelang tangan dengan menggunakan teknologi biometrik demi memudahkan pengenalan terhadap para jama’ah haji. Dan inilah kemudian yang memudahkan MOSSAD untuk menculik siapa saja yang mereka kehendaki di Mekkah. Cara ini pula yang digunakan MOSSAD untuk menculik beberapa saintis Iran dalam musim haji sebelumnya di Mekkah.


Bagaimanakah MOSSAD dapat mengetahui dimanakah jemaah haji dari Iran sedang berada?


Jawabannya adalah melalui CCTV yang telah dipasang di setiap sudut Mekkah dan Mina. Kamera-kamera super canggih yang bisa mengenali wajah seseorang dengan tepat. Arab Saudi telah mengizinkan MOSSAD untuk leluasa menggunakan teknologi tersebut. dari kamera-kamera CCTV inilah MOSSAD kemudian membuat rencana penculikan dengan tepat.

cctv haji
cctv haji
cctv haji 2
cctv haji2

Bagaimanakah MOSSAD dapat memastikan jemaah haji yang mereka culik itu adalah orang yang mereka hendaki?

Jawapannya adalah, setiap jemaah haji mempunyai tanda pengenal dan sejenis gelang tangan yang menggunakan teknologi biometrik. Arab Saudi telah memberikan alat untuk membaca sistem biometrik tersebut kepada MOSSAD.

tanda pengenal

tanda pengenal
gelang tangan pengenal
Gelang tangan pengenal
Mengapa kerajaan Saudi sanggup membunuh jemaah haji sedangkan mereka adalah saudara seagama?
Untuk menjawab hal ini, kita perlu melihat sejarah kerajaan Saudi. Dinasti SAUDI adalah keturunan Yahudi.

Sumber rujukan:




Antara Haramain dan Kerajaan Monarki Arab Saudi



ARN0012004001574-Antara+Haramain+dengan+Kerajaan+Arab+Saudi 

Arrahmahnews.com Satu hal yang perlu diperjelas, Haramain bukanlah Arab Saudi. Yang ada dalam teks hadits-hadits Nabi Muhammad Saw yang menyebutkan keutamaan dan kemuliaan Haramain adalah penyebutan kota Mekah dan Madinah, bukan Arab Saudi.


Kalau seseorang mencaci dan memberikan stigma negatif pada Arab Saudi bukan berarti yang dicela dan dicaci itu adalah Haramain. Sebab yang membuat Arab Saudi itu mendapat pencitraan negatif adalah kebijakan-kebijakan rajanya, yang memang dalam banyak hal secara demonstratif menyimpang dari aturan Islam. Seperti kehidupan glamour pangeran-pangeran Arab maupun keakraban sang raja dan petinggi-petinggi kerajaan dengan rezim negara-negara Barat yang tidak sedikit kebijakan luar negerinya merugikan umat Islam. Termasuk bungkamnya Arab Saudi terhadap penjajahan Israel atas wilayah Palestina.









Apa kalau pada akhirnya secara resmi masjid al Quds menjadi bagian dari teritorial Israel, lantas Israel tidak boleh dicela karena adanya al Quds? lalu kemudian disebut Israel adalah kiblat pertama umat Islam yang karena itu harus dipuji dan tidak boleh dihujat?. Lalu kemudian diidentikkan, menghujat Israel sama saja melecehkan tanah suci al Quds?.

Dan perlu diketahui pula, meskipun berada dalam wilayah territorial Arab Saudi, Haramain bukanlah milik Kerajaan Arab Saudi, sebab Haramain adalah dua kota suci umat Islam yang sudah semestinya dimiliki oleh umat Islam sedunia. Sebagaimana dimasa kekhalifaan, Haramain dibawah pengelolaan Khalifah yang memang dibaiat oleh seluruh kaum muslimin. Sementara KSA, bukan kekhalifaan Islam.


Tapi apa yang dilakukan KSA atas Haramain?. KSA menguasai sepenuhnya termasuk pengelolaannya. KSA menganggap Haramain adalah miliknya dan secara sepihak menguasai penuh pengelolaannya yang hanya menonjolkan satu mazhab tertentu, dengan mengabaikan realitas umat Islam yang terdiri dari beragam mazhab.


Dulu kita pernah mendengar kisah Syaikh Nawawi al Bantani, ulama Nusantara asal Banten yang mengajar di Masjidil Haram, ada pula Syaikh Ahmad Khatib al Minangkabawi, ulama besar asal Minangkabau yang pernah menjadi imam, khatib dan guru besar di Masjidil Haram sekaligus mufti mazhab Syafi’i pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Tapi lihat apa yang terjadi ketika Haramain dikuasai KSA dan pengelolaannya di tangan mereka?. Apa ada ulama mazhab lain yang sekarang bisa menjadi imam dan khatib di Haramain selain ulama yang memiliki mazhab resmi yang diakui KSA?. Apakah ketika ulama besar Universitas Al Azhar naik haji atau umrah akan mendapat penghormatan untuk menyampaikan ceramah di masjidil Haram? sekarang, anda tidak akan menemui realitas itu.


Bahkan dosen-dosen di Universitas Islam Madinah dan Ummul Qura’, sulit didapati dosen yang bukan berkewargenagaraan Arab Saudi. Sementara dosen saya di Iran, tidak sedikit yang malah berkewarganegaraan Arab Saudi, Irak, Lebanon dll.


Tahukah anda, jangankan jadi imam, khatib ataupun dosen di universitas Islam, untuk sekedar jadi muazin, KSA menetapkan aturan,  muazin harus warga Arab Saudi, dan warga asing dilarang keras mengumandangkan azan dan menjadi imam masjid. Jadi seindah apapun suara anda, sebagus apapun bacaan anda, jangan harap bisa mengumandangkan azan dan menjadi imam shalat di masjidil Haram. Selain harus berkewarganegaraan KSA juga harus bermanjaj Salafi, yang telah menjadi mazhab resmi KSA. Menurut pengakuan Syaikh al Ghamidi Imam Masjidil Haram, pernah ada sejumlah muazin dari Indonesia tapi itu juga telah beralih kewarganegaraan Arab Saudi, karena KSA menetapkan aturan pelarangan warga asing menjadi muazin.


Karenanya patut dipertanyakan, apa KSA mengelola Haramain untuk kepentingan umat Islam atau untuk kepentingan mazhab tertentu?. Jangan heran, ketika anda naik haji atau umrah, disaat anda sedang melakukan amalan-amalan tertentu yang meskipun itu absah menurut mazhab anda tapi jika bertentangan dengan manhaj Salaf anda akan mendapat larangan dan teguran keras dari pihak keamanan Haramain, malah tidak jarang anda akan mendapat pentungan bila perlu. Dengan dana yang dikumpulkan dari jamaah haji yang berasal berbagai mazhab, anda akan dihadiahi Al-Qur’an, buku-buku, kaset-kaset ceramah yang kesemuanya berisi materi dakwah Islam manhaj Salaf, bukan berdasarkan mazhab yang anda anut.


Haramain dan dana haji umat Islam telah dimanfaatkan KSA untuk menyebarkan manhajnya tanpa memberikan penghormatan sedikitpun pada mazhab lain. Saya tidak bicara mengenai mazhab Syiah. Tapi mazhab sesama ahlus Sunnah. Apa KSA memberi penghormatan pada mazhab-mazhab lain selain manhaj Salaf meskipun itu sesama mazhab Sunni?.


Apa KSA memberi penghormatan kepada negara-negara Islam lainnya ketika hendak memperluas dan mempercantik Haramain dengan terlebih dahulu meminta pertimbangan?. Apakah pembangunan Menara Abraj al Bait di sisi Masjidil Haram sebelumnya telah di konsultasikan dengan negara-negara muslim lainnya sementara biaya pembuatannya diantaranya juga bersumber dari dana umat Islam yang telah menunaikan ibadah haji dan umrah?. Sama halnya Vatikan yang merupakan kota suci umat Katolik, ia adalah milik seluruh umat Katolik di seluruh dunia, yang menjadi Paus atau pimpinan tertinggi di Vatikan bukan berdasarkan keturunan tapi berdasarkan kelayakan yang dipilih oleh dewan Kardinal dari negara manapun asalnya. Sementara yang menjadi Imam dan Khatib di Haramain, harus sepersetujuan otoritas KSA, yang telah mempersyaratkan harus berkewarganegaraan KSA dan harus bermanhaj Salaf.


Haramain adalah dua kota suci umat Islam yang harus dijaga, dibela, dimuliakan dan di doakan. Berziarah ke Haramain adalah impian dan harapan semua kaum muslimin. Penghinaan atas Haramain adalah pelecehan untuk semua umat Islam, tanpa terkecuali. Namun meski demikian, kesucian dan kemuliaan Haramain tidak meniscayakan, semua wilayah teritorial KSA juga ikut menjadi suci. Sehingga ketika mengugat KSA tidaklah mesti diidentikkan dengan menggugat kesucian dan kemuliaan Haramain.


Saya ingin menutup tulisan ini, dengan satu hadist Nabi Muhammad Saw, Dari Ibnu Umar berkata, Nabi Saw berkata, “Ya Allah berilah keberkahan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda “Disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk setan”. (ShahihBukhari2/33 no 1037)


Najd yang dimaksud dalam hadits diatas adalah Najd Hijaz, atau daerah sekitar Riyadh sekarang, berada disebelah Timur dari tempat terbitnya matahari dari kota Madinah. Nabi Saw menyebut Najd sebagai tempat munculnya fitnah dan munculnya tanduk syaitan, dan ulama-ulama menyebutkan Najd adalah kota Riyadh sekarang.


Dan tahukah anda Riyadh itu? Riyadh adalah ibukota Kerajaan Arab Saudi.

Apakah Nabi Saw hendak melecehkan Haramain ketika menyebutkan hadits ini? atau hendak menubuatkan, betapa berbahayanya suatu negara yang kelak lahir, yang merancang segala urusan pemerintahan dan kebijakan politiknya di Riyadh?. Tempat munculnya fitnah dan tanduk syaitan. [ARN/Ismail Amin]




Arab Saudi bukan “Negara Islam”, Tapi “Penjual Islam”


Keluarga Al-saud 

Arrahmahnews.com - Salah satu kehebatan negara Saudi adalah keberhasilannya dalam menipu kaum Muslim, seakan-akan negaranya merupakan cerminan dari negara Islam yang menerapkan al-Quran dan Sunnah. Keluarga Kerajaan juga menampilkan diri mereka sebagai pelayan umat hanya karena di negeri mereka ada Makkah dan Madinah yang banyak dikunjungi oleh kaum Muslim dari penjuru dunia.
Saudi juga terkesan banyak memberikan bantuan kepada kelompok Islam maupun negeri-negeri Islam untuk mencitrakan mereka sebagai pelayan umat dan penjaga dua masjid suci (Khadim al-Haramain). Akan tetapi, citra seperti ini semakin pudar mengingat sepak terjang keluarga Kerajaan selama ini, terutama persahabatannya dengan AS yang mengorbankan (nyawa, harta dan negara) kaum Muslim.
Orang-orang awam selama ini menjadi korban dari berita-berita penipuan yang sengaja disebarkan oleh para pemuja Kerajaan Arab Saudi. Kaum Muslimin lupa, bahwa yang menjadi penguasa Makkah dan Madinah saat ini adalah Keluarga Kerajaan (Aly Saud) yang mengusung paham Khawarij dan Mujasim, bukan Ahlussunnah. 

Karena paham Ahlussunnah wal jama’ah tidak pernah menghalalkan pengkafiran, pembid’ahan, pemusyrikan dan penghalalan darah serta harta kaum muslimin. Hal ini justru menjadi ciri khas kaum Wahabi Takfiri atau yang di zaman ini sebagai perwujudan kaum Khawarij dan Mujasim modern. Jargon mereka yang terkenal adalah “Kembali kepada Quran dan Sunnah“ maksudnya adalah kembali kepada pemahaman Quran dan Sunnah ala mereka, bukan ala Nabi Saw, para sahabatnya yang mulia dan para ulama salafus shalih.
Siapa pun yang menguasai Makkah dan Madinah sudah pasti mereka akan memelihara dan menjaga dua kota suci tersebut. Sudah sedari dulu, siapa pun penguasanya mereka pasti akan selalu membantu negara-negara Muslim lainnya. Tetapi yang sangat aneh, mengapa Kerajaan Arab Saudi tidak pernah memberi bantuan kepada Palestina? Bahkan mereka malah bermanis-ria dengan Zionis dalam pertemuan-pertemua rahasia, Apakah ini yang dikatakan negara Islam yang menjalankan al-Quran dan as-Sunnah?
ARN0012004001511314_Arab_Saudi_bukan_Negara_Islam_Tapi_Penjual_Islam

Setelah kekalahan telak yang dialami pasukan Muhammad ibn Sa’ud oleh pasukan Islam dari kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1815. Muhammad ibn Sa’ud beserta beberapa anggota kelurganya di tawan dan di bawa ke kota Kairo dan kemudian dipindahkan ke Konstantinopel ibukota kekhalifahan Turki Utsmani. Muhammad ibn Sa’ud dan anggota keluarganya di arak untuk dipertontonkan kepada kaum muslimin bahwa ia adalah otak dari pemberontakan sekaligus Dajjal yang telah membunuhi ribuan kaum muslimin yang tidak berdosa di jazirah Arab. Kemudian kepalanya dipenggal dan tubuhnya dipertontonkan kepada kerumunan kaum muslimin yang marah karena ulahnya. Sedangkan sisa-sisa keluarganya di penjara di kota Kairo.

Kurang lebih 87 tahun kemudian, pada tahun 1902 cucunya Muhammad ibn Sa’ud yang bernama Abdul Aziz bin Abdurrahman ibn Sa’ud yang kabur ke Turki memulai kembali usaha untuk mengembalikan kejayaan Klan Sa’ud yang pernah dirintis oleh kakeknya. Dengan bantuan Klan As-Sabah di Kuwait dan campur tangan Inggris akhirnya mereka mulai melakukan invasi berdarahnya kembali. Pada tahun 1953 Ibnu Sa’ud mati dan digantikan oleh Raja Sa’ud dan kemudian Raja Faisal.

Rajutan cinta yang dahulu terputus dengan kerajaan Inggris akhirnya bersemi kembali. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa perjanjian atau traktat dengan pihak kerajaan Inggris melalui beberapa surat yang dikirimkan oleh pemimpin Salafi Wahabi pada tanggal 13 Juni 1913 kepada wakil Inggris Percy Cox sebagai berikut :

وبالنظر إلى مشاعرى الودية تجاهكم أودّ أن تكن علاقاتى معكم كالعلاقات الّتى كانت قائمة بينكم وبين اسلافى كما أودّ أن تكون قائمة بينى وبينكم

“Dan dengan melihat perasaan cintaku kepada kalian, aku sangat berharap hubunganku dengan kalian seperti hubungan-hubungan yang telah lama terjalin antara kalian dengan para leluhurku, sebagaimana aku sangat berharap hubungan itu tetap terjalin (baik) antara aku dengan kalian “

Dalam Muktamar al-Aqir tahun 1927 M/1341 H di distrik Ahsaa telah ditanda tangani sebuah perjanjian resmi antara pihak Wahabi dengan pemerintah Inggris. Tertulis dalam kesepakatan itu kalimat-kalimat yang ditorehkan oleh pimpinan Wahabi yang berbunyi :


أقرّ وأعترف ألف مرة للسّير برسى كوسى مندوب بريطانيا العظمى لامانع عندى من إعطاء فلسطين لليهود أو غيرهم كما تراه بريطانيا التى لا أخرج عن رأيها حتى تصيح الساعة

“ Aku berikrar dan mengakui 1000 kali kepada Sir Percy Cox wakil Britania Raya, tidak ada halangan bagiku (sama sekali) untuk memberikan Palestina kepada Yahudi atau yang lainnya sesuai dengan keinginan Inggris, yang mana aku tidak akan keluar dari keiginan Inggris sampai hari kiamat “ 

Bahkan ketika pecah perang yang dilancarkan Israel pada bulan Juni 1967 kepada sebagian negara-negara Arab dengan dukungan Amerika dan Eropa barat, pemimpin Wahabi baru datang dari negara-negara Barat itu menyampaikan pidato pada tanggal 6 Juni sebagai berikut :
ايها الإ خوان لقد جئتكم من عند إخوان لكم فى أمريكا وبريطانيا وأو روبا تحبونهم ويحبوننا
Wahai saudara-saudaraku, aku (baru saja) datang dari saudara-saudara kalian di Amerika, Britania, dan Eropa. Kalian mencintai mereka, dan mereka pun mencintai kalian “

Kemudian pada tahun 1969, saat diwawancarai koran Washington Post, pimpinan Wahabi mengakui adanya kedekatan khusus dengan kaum Zionis Israel, lalu berkata :

إننا واليهود إبناء عم خلص, ولن ترضى بقذفهم فى البحر كما يقول البعض, بل نريد التعايش معهم بسلام
Sesungguhnya kami dengan bangsa Yahudi adalah sepupu. Kami tidak akan rela melemparkan mereka ke laut sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang, melainkan kami ingin hidup bersama mereka dengan penuh kedamaian “
Para peneliti sejarah aliran Wahabiyah telah membuktikan bahwa  untuk memurnikan tauhid hanyalah sebuah slogan yang dibentuk atas perintah langsung kementrian Urusan Penjajahan Kerajaan Inggris. Setelah mendapatkan kaum muslimin yang dapat dijadikan sebagai boneka-boneka bodohnya, kemudian konspirasi penjajah Eropa Yahudi mengirimkan berbagai keperluan operasional, logistik, tentara bayaran dan istruktur-instruktur tentara bayaran yang disupport sepenuhnya oleh kekuatan sekutu untuk mendukung gerakan Wahabi yang dimotori oleh Muhammad Ibnu Sa’ud dan Muhammad ibnu Abdil Wahhab dalam melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan Turki Ottoman yang sah dengan impian tingginya untuk mendirikan Haikal Sulaiman di tanah al-Haramain.


Gilanya lagi, setelah tertangkap basah dan terekam secara sah oleh sejarah dan zaman, mereka masih membela diri dengan berkata : “Kami memberontak karena kekhalifahan Turki Ottoman sudah korup, banyak kemaksiatan yang terjadi, negara sudah tidak stabil” dan banyak ucapan lainnya yang mereka buat untuk menghalalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.


Dan logika sederhananya adalah, apabila dikarenakan kekhalifahan Turki Ottoman sedemikian carut marutnya sehingga halal memberontak, maka lebih halal pula memberontak di kerajaan Saudi Arabia sekarang. Karena keadaan negara mereka yang dipenuhi dengan sejarah pembunuhan, pembantaian, siksaan terhadap para ulama, bayi dan ibunya disembelih ketika digendong, sebagaimana yang terekam dengan baik dalam kitab-kitab sejarah Islam.

Gerakan Wahabi yang didanai oleh Inggris dan Yahudi ini banyak memaksa kaum muslimin untuk menjadi tentara mereka. Ada sebuah camp tempat pelatihan yang dinamakan dengan Hajar al-Arkawiyah di mana para intruktur militer dari negara Inggris melatih daya tempur mereka dan menancapkan doktrin pada para pengikutnya, bahwa siapa pun orang Islam yang tidak bermazhab Wahabi adalah kafir dan halal darahnya.

ARN0012004001511315Pengkhianatan_Saudi_Terhadap_Islam

Padahal orang-orang Inggris ini pun tidak semazhab dengan mereka, tidak se-tauhid dengan mereka, bahkan mereka benar-benar kafir mutlak tetapi mana berani para Wahabi menganggapnya kafir dan menghalalkan darah mereka? Mereka lebih mencintai orang-orang Inggris yang memperbudak mereka, dan lebih membenci kaum musimin yang berbeda dengan mereka. Padahal Iblis saja tidak pernah menaruh rasa benci sebesar ini terhadap umatnya Nabi Saw.

Mereka yang sudah digembleng menjadi tentara pembunuh menjadi hilang rasa kemanusiaannya, dan berubah total menjadi mesin pembunuh yang sadis dan paling biadab, mirip dengan tentara Hulagu Khan atau yang menghabisi kekhalifah Dinasti Abbasiyah secara keji dan biadab atau mirip dengan tentara Serbia yang membantai ratusan ribu warga muslim di Bosnia Herzegovina.

Untuk mengelabui kaum muslimin di masa yang akan datang mereka memberikan identitas kepada para pembunuh dan tentara bayarannya sebagai berikut :

  1. Mereka menamakan mesin perangnya dengan sebutan al-Ikhwan
  2. Mereka menamakan peperangannya dengan sebutan Jihad
  3. Mereka menamakan penyerbuannya dengan sebutan Ghazawat
  4. Mereka menamakan kemenangannya dengan sebutan Futuhat
  5. Mereka menamakan prajuritnya yang mati dengan sebutan Syuhada
  6. Menamakan musuhnya dari kaum muslimin dengan nama kaum kafir

Lihatlah pengelabuan dan pemutarbalikkan fakta yang mereka lakukan terhadap syariat dan kaum muslimin saat ini. Benar-benar sempurna kelicikan dan tipu daya mereka ini. Semoga laknat Rasul-Nya abadi bagi mereka. Sekte terlicik di muka bumi ini kemudian menutupi kebejatan serta kebiadaban mereka dengan menisbatkan mazhabnya kepada Imam Ahmad bin Hanbal, sehingga sebagian para kyai dan ulama yang tidak menyelami mazhab Imam Ahmad pun mengamini dan mengimaninya. Terlebih masyarakat awam yang pengetahuannya sangat dangkal.

Padahal dakwah yang dijalankan oleh Wahabi dan pengikutnya ini merupakan kedok untuk menutupi jaringan konspirasi dan kerja sama busuk mereka dengan kaum penjajah Eropa yang membawa sekalian dendam kesumat atas kekalahan mereka di perang Salib lalu. Karena untuk membantai kaum muslimin secara langsung dengan tangan mereka tidak mungkin, maka mereka menggunakan boneka-bonekanya yang bodoh dan dungu ini dengan dalil “Ijtihad“, yang benar ijtihadnya mendapatkan pahala dua, dan yang salah mendapatkan pahala satu. Jadi bagi kaum Salafi Wahabi ini, membunuh kaum muslimin akan mendapatkan pahala karena berdasarkan ijtihad ulama mereka katanya.

Lebih ekstremnya lagi, ketika mereka sudah merasa kuat (dengan dukungan pemerintah dan sebagian partai politik), maka propaganda mereka jalankan dengan terang-terangan, bahkan tak jarang sampai pada perebutan atau penguasaan lahan dakwah seperti mesjid, mushalla, majlis ta’lim di kantor-kantor, atau minimal merintis kumpulan pengajian tandingan baik di tempat-tempat tersebut maupun di rumah-rumah.

Akibatnya, tanpa disadari mereka sudah menguasai berbagai sarana kegiatan dakwah di beberapa komplek perumahan, dan telah merebut anggota jama’ah pengajian para ustad di wilayah setempat, yang berbuntut pada terganggunya hubungan silaturrahmi antara anggota jama’ah tersebut.

Tidak sampai di sana saja, bahkan mereka pun membuat gerakan pengajian ibu-ibu yang dinamakan “ Liqa “. Yang menurut sumber yang paling shahih berada dalam garis manajemen Partai Keadilan Sosial (PKS). Mereka mendakwahkan kepada para ibu-ibu untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berbasis khilafah, bukan UUD dan Pancasila. Kemudian lambat-laun mereka mulai memasuki ranah khilafiyah seperti Yasinan, Tahlilan, Ziarah Kubur, Istighatsah, Shalawatan, Maulid Nabi dan hal-hal yang selama ini mereka anggap pelakunya adalah ahli neraka.

Jadi bagaimana kita bisa mengatakan gerakan ini adalah gerakan pemersatu umat dan bangsa ? Mereka adalah gerakan aktif yang akan melumatkan apa pun yang mereka anggap tidak sejalan dengan batok kepala mereka. Mereka adalah pemecah belah umat berdasarkan kajian historis dan analisis hadits.

Secara resmi negara Saudi  ini memperingati kemerdekaannya pada tanggal 23 September 1932. Pada saat itulah, tahun 1932 Kerajaan Saudi Arabia (al-Mamlakah al’Arabiyah as-Su’udiyah). Abdul Aziz pada saat itu berhasil menyatukan dinastinya, menguasai Riyadh, Nejd, Hasa, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz juga berhasil mempolitisasi pemahaman Wahabi untuk mendukung kekuatan politiknya.


Sejak awal, Dinasti Sa’ud secara terbuka telah mengumumkan dukungannya dan mengadopsi penuh ide Wahabi yang dicetuskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang kemudian dikenal dengan gerakan Wahabi. Dukungan ini kemudian menjadi kekuatan baru bagi dinasti Sa’ud untuk melakukan perlawanan terhadap Khilafah Utsmaniyah. (Jadi jelaslah, bahwa Kerajaan Saudi Arabia yang dirajai oleh Abdul Aziz dan keturunannya sampai sekarang tidak pernah mengadopsi paham Ahlussunah wal jama’ah yang dibawa oleh para imam mazhab, bahkan mereka mengkafirkan seluruh imam mazhab dan penganutnya).

Hanya saja, keberhasilan Dinasti Sa’ud ini tidak lepas dari bantuan Inggris. Mereka bekerjasama untuk memerangi pemerintahan Khilafah Islamiyah. Sekitar tahun 1792-1810, dengan bantuan Inggris mereka berhasil menguasai beberapa wilayah di Damaskus. Hal ini membuat Khilafah Islamiyah harus mengirim pasukannya untuk memadamkan pemberontakan ini.


Fase pertama, pemberontakan Dinasti Sa’ud berhasil diredam setelah pasukan Khilafah Islamiyah berhasil merebut kota ad-Diriyah. Pada tahun 1902, ketika kekuatan Khalifah Islamiyah melemah, Abdul Aziz menyerang dan merebut kota Riyadh dengan bantuan Inggris.


Pada tahun 1916, Abdul Aziz menerima 1300 senjata dan 20.000 keping emas dari Inggris. Mereka juga berunding untuk menentukan perbatasan negerinya, yang ditentukan oleh Percy Cox, utusan Inggris. Percy Cox mengambil pensil dan kertas kemudian menentukan (baca : memecah belah) perbatasan negeri tersebut.

Tidak hanya itu, Inggris pun membantu Ibnu Sa’ud saat terjadi perlawanan dari Duwaish (salah satu suku dari Nejd). Suku ini menyalahkan Ibnu Sa’ud yang dianggap terlalu menerima inovasi Barat. Sekitar tahun 1927-1928, angkatan Udara Inggris dan pasukan Ibnu Sa’ud mengebom suku tersebut. Mengingat kerja sama mereka yang sangat erat, Inggris memberi gelar kebangsawanaan “Sir“ untuk Abdul Aziz bin Abdurrahman.

Adapun persahabatan Saudi dengan AS diawali dengan ditemukannya ladang minyak di negara itu. Pada 29 Mei 1933, Standart Oil Company dari California memperoleh konsesi selama 60 tahun. Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi Arabian Oil Company pada tahun 1934. Pada mulanya, pemerintah AS tidak begitu peduli dengan Saudi. Namun, setelah melihat potensi besar minyak negara tersebut, AS dengan agresif berusaha merangkul Saudi. Pada tahun 1944, Deplu AS menggambarkan daerah tersebut sebagai “Sumber yang menakjubkan dari kekuatan strategi dan hadiah yang terbesar dalam sejarah duni”.

ARN0012004001511312_Arab_Saudi_bukan_Negara_Islam_Tapi_Penjual_Islam

Untuk kepentingan minyak, secara khusus wakil perusahaan Aramco, James A. Moffet, menjumpai Presiden Roosevelt (April 1941) untuk mendorong pemerintah AS memberikan pinjaman utang kepada Saudi. Utang inilah yang kemudian semakin menjerat negara tersebut menjadi  “budak“ AS. Pada tahun 1946, Bank Ekspor-Impor AS memberikan pinjaman kepada Saudi sebesar $100 juta dolar. Tidak hanya itu, AS juga terlibat langsung dalam “membangun“ Saudi menjadi negara modern, antara lain dengan memberikan pinjaman sebesar $100 juta dolar untuk pembangunan jalan kereta api yang menghubungkan ibukota dengan pantai timur dan barat. Tentu saja, utang ini kemudian semakin menjerat Saudi sampai sekarang.

Konsesi lain dari persahabatan Saudi-AS adalah penggunaan pangkalan udara selama tiga tahun oleh AS pada tahun 1943 yang hebatnya hingga saat ini terus dilanjutkan. Pangkalan Udara Dhahran menjadi pangkalan militer AS yang paling besar dan lengkap di Timur Tengah. Hingga saat ini, pangkalan ini menjadi basis strategi AS, terutama saat menyerang negeri Muslim Irak dalam Perang Teluk II. Penguasa Kerajaan Saudi dengan “ sukarela “ membiarkan wilayahnya dijadikan basis AS untuk membunuhi sesama Muslim. AS pun kemudian sangat senang dengan kondisi ini.

Kerajaan Arab Saudi sebagai trah Zionis Yahudi menjadi pendukung penuh AS baik secara politis maupun ekonomis dalam Perang Teluk II. Saudi juga mendukung serangan AS ke Afganistan dan berada di sisi Amerika untuk memerangi teroris. Untuk membuktikan kesetiaannya itu, Saudi pada tanggal 17 Juni 2002 mengumumkan bahwa aparat keamanan- nya telah menahan enam orang warga negaranya dan seorang warga Sudan yang di dakwa menjadi angota al-Qaeda. Tujuh orang itu didakwa berencana untuk menyerang pangkalan militer Amerika dengan rudal SAM-7.

Masih dalam rangka kampanye AS ini, Saudi menghabiskan jutaan dolar untuk membuat opini umum, antara lain lewat iklan bahwa Saudi adalah mitra AS dalam “perang anti terorisme “ (K.Com, Newsweek, 03/05/2002). (Padahal seluruh dalang penjajahan dan teror di tanah Arab seperti di Iraq, Libya, Mesir dan Suriah  adalah Arab Saudi dan AS).

Penguasa Saudi juga dikenal kejam terhadap kelompok-kelompok Islam yang meng- kritisi kekuasaannya. Banyak ulama berani dan salih yang dipenjarakan hanya karena mengkritik keluarga Kerajaan dan pengurusannya terhadap umat. Tidak hanya itu, tingkah polah keluarga kerajaan dengan gaya hidup kapitalisme sangat menyakitkan hati umat. Mereka hidup bermewah-mewah, sementara pada saat yang sama mereka membiarkan rakyat Irak dan Palestina hidup menderita akibat tindakan AS yang terus menerus dijadikan Saudi sebagai mitra dekat.

Benarkah Saudi merupakan negara Islam? Jawabannya “Tidak sama sekali“ Apa yang dilakukan oleh negara ini justru banyak yang menyimpang dari syariat Islam. Beberapa bukti antara lain :


Pertama, berkaitan dengan sistem pemerintahan, dalam pasal 5.a Konstitusi Saudi ditulis : Pemerintah yang berkuasa di Kerajaan Saudi adalah Kerajaan. Dalam sistem Kerajaan berarti kedaulatan mutlak ada di tangan raja. Rajalah yang berhak membuat hukum. Meskipun Saudi menyatakan bahwa negaranya berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, dalam praktiknya, dekrit rajalah yang paling berkuasa dalam hukum (bukan al-Quran dan as-Sunnah). Sementara itu, dalam Islam bentuk negara adalah Khilafah Islamiyah, dengan kedaulatan ada di tangan Allah Swt, rasul-Nya dan orang-orang yang berilmu (para ulama).


Kedua, dalam sistem Kerajaan, rajalah yang juga menentukan siapa penggantinya, biasanya adalah anaknya atau dari keluarga dekat, sebagaimana tercantum dalam pasal 5.c : Raja memilih penggantinya dan diberhentikan lewat dekrit kerajaan. Siapa pun mengetahui, siapa yang menjadi raja di Saudi haruslah orang yang sejalan dengan kibijakan AS. Sementara itu, dalam Islam, Khalifah di pilih oleh rakyat secara sukarela dan penuh keridhaan.


Ketiga, dalam bidang ekonomi, dalam praktiknya, Arab Saudi menerapkan sistem ekonomi kapitalis. Ini tampak nyata dari diperbolehkannya riba (bunga) dalam transaksi nasional maupun internasional di negara itu. Hal ini tampak dari beroperasinya banyak bank “ribawi“ di Saudi seperti “ The British-Saudi Bank, American-Saudi Bank, dan Arab-National Bank. Hal ini dibenarkan berdasarkan bagian b pasal 1 undang-undang Saudi yang dikeluar- kan oleh Raja (no.M/5 1386 H).


Keempat, demi alasan keamanan keluarga kerajaan, pihak kerajaan Saudi Arabia telah menghabiskan 72 miliar dolar dalam kontrak kerjasama militer dengan AS. Saat ini lebih dari 5000 personel militer AS tinggal di Saudi. Sungguh sangat berakal dan beradab membiarkan musuh-musuh Islam berkonspirasi di negaranya, sedangkan banyak hal yang dapat dilakukan untuk Palestina, Irak, Suriah, Libya, Afganistan dengan 72 miliar dollar, hal ini dilakukan oleh Kerajaan Saudi karena lebih mencintai Amerika dan musuh-musuh Islam daripada mencintai negara muslim.


Apa yang terjadi di Saudi ini hanyalah salah satu contoh di antara sekian banyak contoh para penguasa Muslim-Yahudi yang melakukan pengkhianatan kepada umat. Tidak jarang para pengkhianat umat ini menamakan rezim mereka dengan sebutan negara Islam, negara yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, meskipun pada praktiknya jauh dari Islam.

Begitu juga para partai pendukungnya akan melakukan iklan agamis yang sama : partai yang bersih walaupun tidak bersih, partai yang jujur walaupun isinya para penipu dan koruptor, partai yang agamis walaupun sebenarnya tidak paham agama, dan banyak lagi slogan-slogan yang mencitrakan kebaikan itu hanya berada pada partai mereka. Kenalilah bahwa sesungguhnya partai-partai seperti ini justru menjadi partai pembohong dan pendu- kung abadi musuh-musuh Islam.

Sesungguhnya kebenaran itu tidak datang dalam seketika, tetapi ketika kebenaran itu datang sikapilah dengan kesadaran, kedinamisan akal sehat anda, dan tanyalah kepada hati nurani terdalam, apakah pantas partai yang mengatasnamakan Islam mendukung musuh-musuh abadi Islam?

Tidaklah akal seseorang itu tercerahkan setelah datangnya cahaya hidayah. Sedangkan penolakan terhadap cahaya hidayah merupakan pengingkaran terhadap pemberi hidayah itu sendiri. Tidak ada pilihan lain bagi kita, kecuali  menghadapi dan menghancur- kan musuh-musuh Islam, baik yang tersurat ataupun yang tersirat dengan segala bentuk potensi yang diberikan Allah Swt kepada kita semua.

Jelas sekali bahwa gerakan Zionisme Internasional mengerahkan segenap daya dan kekuatannya begitu juga pendukungnya untuk menumpas umat Islam, pemilik bumi yang kaya dengan sumber alam. Dengan segala cara, Zionisme berusaha mengeksploitasi kekayaan alam negara Islam. Mereka menyebarkan pemikirannya yang dapat memalingkan umat muslim dari pilar-pilar kekuatannya. Mereka pun menimbulkan perpecahan dalam barisan umat Islam.

Musuh-musuh Islam melakukan berbagai tindakan batil dalam seluruh aspek kehidupan. Telah beredar mata uang Zionis yang dicetak dengan gambar menara Israel dan peta Israel Raya. Peta itu meliputi Lebanon, Yordania, dua pertiga wilayah Suriah, tiga perempat wilayah Irak, dan seperempat wilayah Saudi Arabia, bahkan sampai ke Madinah dan Makkah.  Kalaulah kita sedikit cermat mengamatinya, bukankah daerah-daerah tersebut yang sekarang sedang diperebutkan dan berusaha dikuasai oleh ISIS?

Semua dunia mengetahuinya, bahwa ISIS adalah teroris yang berkedok agamis dengan akidah Wahabi dibelakangnya. PBB pula yang menyerukan kepada kerajaan Saudi Arabia untuk menarik mundur 20.000 tentara bayarannya dari Suriah dan Irak. Jadi jelaslah, bahwa ISIS yang berakidah Wahabi adalah kaki tangan Zionis Israel yang dibiayai oleh kerajaan Saudi Arabia.

Kaum Zionis harus menyadari bahwa mereka sedang mengemis untuk mendapatkan bumi yang telah dijaga kaum muslimin selama 14 abad. Kaum muslimin tidak akan pernah berhenti untuk merebutnya kembali meskipun pihak yahudi melancarkan serangan demi serangan dengan hebatnya.

Zionis menulis kalimat Lailaaha illallah di celana dalam, menulis- kan lafdzul Jalalah di alas kaki, dan mencetak surat awal Maryam di kertas pembungkus barang-barang belanjaan. Hal ini bukanlah kebodohan baru yang dilakukan Yahudi sepanjang sejarahnya. Semua itu karena dorongan dendam terhadap kaum muslimin dan bangsa Arab yang dalam kurun waktu sejarah lalu justru telah melindungi mereka dan memperlakukan mereka dengan baik.

Di Palestina dewasa ini orang-orang Israel menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah, berbagai peninggalan kehidupan masa silam, dan warisan kebudayaan yang tidak ternilai. Sebagaimana ISIS pun melakukan penghancuran terhadap kota-kota kuno, bangunan dan artefak bersejarah yang berasal dari ribuan tahun yang lalu atas perintah Yahudi. Mereka pun menghancurkan pusat-pusat informasi dan membakar kepustakaan langka.

Hal yang sama pula dilakukan oleh kerajaan Saudi Arabia pada tahun 1924 untuk membakar perpustakaan terutama perpustakaan Maktabah Arabiyah di Makkah al-Mukarramah di mana mereka membakar kurang lebih 60.000 kitab-kitab langka dan sekitar 40.000 yang masih berupa manuskrip yang sebagiannya merupakan hasil diktean sahabat dari baginda Nabi Saw.

ARN0012004001511316_Pengkhianatan_Saudi_Terhadap_Islam

Di antara buku-buku itu masih ada yang berupa kulit kijang, tulang belulang, pelepah kurma, pahatan dan lempengan-lempengan tanah. Tidak berhenti sampai di situ, mereka pun menyerang  perpustakaan yang berada di Hadramaut Yaman dan mem- bakar seluruh kitab yang berada di perpustakaan itu.


Tindakan ini dilakukan karena merasa tersudut oleh sejarah dan tidak berkutik oleh fakta-fakta yang terdapat di dalam buku-buku sejarah. Bangsa Yahudi terdorong melakukan semuanya itu semata-mata karena kedengkian terhadap Islam, kemurkaan terhadap segenap pemeluknya, dan berkeingnan melukai tubuh dan perasaan mereka. (Al-Bantani/ARN)


http://bogotabb.blogspot.co.id/2016/02/arab-saudi-bukan-negara-islam-tapi.html

“Orang-orang awam selama ini menjadi korban dari berita-berita penipuan yang sengaja disebarkan oleh para pemuja Kerajaan Arab Saudi”.
Salah satu kehebatan negara Saudi adalah keberhasilannya dalam menipu kaum Muslim, seakan-akan negaranya merupakan cerminan dari negara Islam yang menerapkan al-Quran dan Sunnah. Keluarga Kerajaan juga menampilkan diri mereka sebagai pelayan umat hanya karena di negeri mereka ada Makkah dan Madinah yang banyak dikunjungi oleh kaum Muslim dari penjuru dunia.
Saudi juga terkesan banyak memberikan bantuan kepada kelompok Islam maupun negeri-negeri Islam untuk mencitrakan mereka sebagai pelayan umat dan penjaga dua masjid suci (Khadim al-Haramain). Akan tetapi, citra seperti ini semakin pudar mengingat sepak terjang keluarga Kerajaan selama ini, terutama persahabatannya dengan AS yang mengorbankan (nyawa, harta dan negara) kaum Muslim.
Orang-orang awam selama ini menjadi korban dari berita-berita penipuan yang sengaja disebarkan oleh para pemuja Kerajaan Arab Saudi. Kaum Muslimin lupa, bahwa yang menjadi penguasa Makkah dan Madinah saat ini adalah Keluarga Kerajaan (Aly Saud) yang mengusung paham Khawarij dan Mujasim, bukan Ahlussunnah.
Karena paham Ahlussunnah wal jama’ah tidak pernah menghalalkan pengkafiran, pembid’ahan, pemusyrikan dan penghalalan darah serta harta kaum muslimin. Hal ini justru menjadi ciri khas kaum Wahabi Takfiri atau yang di zaman ini sebagai perwujudan kaum Khawarij dan Mujasim modern. Jargon mereka yang terkenal adalah “Kembali kepada Quran dan Sunnah“ maksudnya adalah kembali kepada pemahaman Quran dan Sunnah ala mereka, bukan ala Nabi Saw, para sahabatnya yang mulia dan para ulama salafus shalih.
Siapa pun yang menguasai Makkah dan Madinah sudah pasti mereka akan memelihara dan menjaga dua kota suci tersebut. Sudah sedari dulu, siapa pun penguasanya mereka pasti akan selalu membantu negara-negara Muslim lainnya. Tetapi yang sangat aneh, mengapa Kerajaan Arab Saudi tidak pernah memberi bantuan kepada Palestina? Bahkan mereka malah bermanis-ria dengan Zionis dalam pertemuan-pertemua rahasia, Apakah ini yang dikatakan negara Islam yang menjalankan al-Quran dan as-Sunnah?
Setelah kekalahan telak yang dialami pasukan Muhammad ibn Sa’ud oleh pasukan Islam dari kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1815. Muhammad ibn Sa’ud beserta beberapa anggota kelurganya di tawan dan di bawa ke kota Kairo dan kemudian dipindahkan ke Konstantinopel ibukota kekhalifahan Turki Utsmani. Muhammad ibn Sa’ud dan anggota keluarganya di arak untuk dipertontonkan kepada kaum muslimin bahwa ia adalah otak dari pemberontakan sekaligus Dajjal yang telah membunuhi ribuan kaum muslimin yang tidak berdosa di jazirah Arab. Kemudian kepalanya dipenggal dan tubuhnya dipertontonkan kepada kerumunan kaum muslimin yang marah karena ulahnya. Sedangkan sisa-sisa keluarganya di penjara di kota Kairo.
Kurang lebih 87 tahun kemudian, pada tahun 1902 cucunya Muhammad ibn Sa’ud yang bernama Abdul Aziz bin Abdurrahman ibn Sa’ud yang kabur ke Turki memulai kembali usaha untuk mengembalikan kejayaan Klan Sa’ud yang pernah dirintis oleh kakeknya. Dengan bantuan Klan As-Sabah di Kuwait dan campur tangan Inggris akhirnya mereka mulai melakukan invasi berdarahnya kembali. Pada tahun 1953 Ibnu Sa’ud mati dan digantikan oleh Raja Sa’ud dan kemudian Raja Faisal.
Rajutan cinta yang dahulu terputus dengan kerajaan Inggris akhirnya bersemi kembali. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa perjanjian atau traktat dengan pihak kerajaan Inggris melalui beberapa surat yang dikirimkan oleh pemimpin Salafi Wahabi pada tanggal 13 Juni 1913 kepada wakil Inggris Percy Cox sebagai berikut :
    “Dan dengan melihat perasaan cintaku kepada kalian, aku sangat berharap hubunganku dengan kalian seperti hubungan-hubungan yang telah lama terjalin antara kalian dengan para leluhurku, sebagaimana aku sangat berharap hubungan itu tetap terjalin (baik) antara aku dengan kalian “
Dalam Muktamar al-Aqir tahun 1927 M / 1341 H di distrik Ahsaa telah ditanda tangani sebuah perjanjian resmi antara pihak Wahabi dengan pemerintah Inggris. Tertulis dalam kesepakatan itu kalimat-kalimat yang ditorehkan oleh pimpinan Wahabi yang berbunyi :
    “ Aku berikrar dan mengakui 1000 kali kepada Sir Percy Cox wakil Britania Raya, tidak ada halangan bagiku (sama sekali) untuk memberikan Palestina kepada Yahudi atau yang lainnya sesuai dengan keinginan Inggris, yang mana aku tidak akan keluar dari keiginan Inggris sampai hari kiamat “
Bahkan ketika pecah perang yang dilancarkan Israel pada bulan Juni 1967 kepada sebagian negara-negara Arab dengan dukungan Amerika dan Eropa barat, pemimpin Wahabi baru datang dari negara-negara Barat itu menyampaikan pidato pada tanggal 6 Juni sebagai berikut :
    “Wahai saudara-saudaraku, aku (baru saja) datang dari saudara-saudara kalian di Amerika, Britania, dan Eropa. Kalian mencintai mereka, dan mereka pun mencintai kalian “
Kemudian pada tahun 1969, saat diwawancarai koran Washington Post, pimpinan Wahabi mengakui adanya kedekatan khusus dengan kaum Zionis Israel, lalu berkata :
    “Sesungguhnya kami dengan bangsa Yahudi adalah sepupu. Kami tidak akan rela melemparkan mereka ke laut sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang, melainkan kami ingin hidup bersama mereka dengan penuh kedamaian “
Para peneliti sejarah aliran Wahabiyah telah membuktikan bahwa untuk memurnikan tauhid hanyalah sebuah slogan yang dibentuk atas perintah langsung kementrian Urusan Penjajahan Kerajaan Inggris. Setelah mendapatkan kaum muslimin yang dapat dijadikan sebagai boneka-boneka bodohnya, kemudian konspirasi penjajah Eropa Yahudi mengirimkan berbagai keperluan operasional, logistik, tentara bayaran dan istruktur-instruktur tentara bayaran yang disupport sepenuhnya oleh kekuatan sekutu untuk mendukung gerakan Wahabi yang dimotori oleh Muhammad Ibnu Sa’ud dan Muhammad ibnu Abdil Wahhab dalam melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan Turki Ottoman yang sah dengan impian tingginya untuk mendirikan Haikal Sulaiman di tanah al-Haramain.
Gilanya lagi, setelah tertangkap basah dan terekam secara sah oleh sejarah dan zaman, mereka masih membela diri dengan berkata : “Kami memberontak karena kekhalifahan Turki Ottoman sudah korup, banyak kemaksiatan yang terjadi, negara sudah tidak stabil” dan banyak ucapan lainnya yang mereka buat untuk menghalalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Dan logika sederhananya adalah, apabila dikarenakan kekhalifahan Turki Ottoman sedemikian carut marutnya sehingga halal memberontak, maka lebih halal pula memberontak di kerajaan Saudi Arabia sekarang. Karena keadaan negara mereka yang dipenuhi dengan sejarah pembunuhan, pembantaian, siksaan terhadap para ulama, bayi dan ibunya disembelih ketika digendong, sebagaimana yang terekam dengan baik dalam kitab-kitab sejarah Islam.
Gerakan Wahabi yang didanai oleh Inggris dan Yahudi ini banyak memaksa kaum muslimin untuk menjadi tentara mereka. Ada sebuah camp tempat pelatihan yang dinamakan dengan Hajar al-Arkawiyah di mana para intruktur militer dari negara Inggris melatih daya tempur mereka dan menancapkan doktrin pada para pengikutnya, bahwa siapa pun orang Islam yang tidak bermazhab Wahabi adalah kafir dan halal darahnya.
Padahal orang-orang Inggris ini pun tidak semazhab dengan mereka, tidak se-tauhid dengan mereka, bahkan mereka benar-benar kafir mutlak tetapi mana berani para Wahabi menganggapnya kafir dan menghalalkan darah mereka? Mereka lebih mencintai orang-orang Inggris yang memperbudak mereka, dan lebih membenci kaum musimin yang berbeda dengan mereka. Padahal Iblis saja tidak pernah menaruh rasa benci sebesar ini terhadap umatnya Nabi Saw.
Mereka yang sudah digembleng menjadi tentara pembunuh menjadi hilang rasa kemanusiaannya, dan berubah total menjadi mesin pembunuh yang sadis dan paling biadab, mirip dengan tentara Hulagu Khan atau yang menghabisi kekhalifah Dinasti Abbasiyah secara keji dan biadab atau mirip dengan tentara Serbia yang membantai ratusan ribu warga muslim di Bosnia Herzegovina.
Untuk mengelabui kaum muslimin di masa yang akan datang mereka memberikan identitas kepada para pembunuh dan tentara bayarannya sebagai berikut :
    Mereka menamakan mesin perangnya dengan sebutan al-Ikhwan
    Mereka menamakan peperangannya dengan sebutan Jihad
    Mereka menamakan penyerbuannya dengan sebutan Ghazawat
    Mereka menamakan kemenangannya dengan sebutan Futuhat
    Mereka menamakan prajuritnya yang mati dengan sebutan Syuhada
    Menamakan musuhnya dari kaum muslimin dengan nama kaum kafir
Lihatlah pengelabuan dan pemutarbalikkan fakta yang mereka lakukan terhadap syariat dan kaum muslimin saat ini. Benar-benar sempurna kelicikan dan tipu daya mereka ini. Semoga laknat Rasul-Nya abadi bagi mereka. Sekte terlicik di muka bumi ini kemudian menutupi kebejatan serta kebiadaban mereka dengan menisbatkan mazhabnya kepada Imam Ahmad bin Hanbal, sehingga sebagian para kyai dan ulama yang tidak menyelami mazhab Imam Ahmad pun mengamini dan mengimaninya. Terlebih masyarakat awam yang pengetahuannya sangat dangkal.
Padahal dakwah yang dijalankan oleh Wahabi dan pengikutnya ini merupakan kedok untuk menutupi jaringan konspirasi dan kerja sama busuk mereka dengan kaum penjajah Eropa yang membawa sekalian dendam kesumat atas kekalahan mereka di perang Salib lalu. Karena untuk membantai kaum muslimin secara langsung dengan tangan mereka tidak mungkin, maka mereka menggunakan boneka-bonekanya yang bodoh dan dungu ini dengan dalil “Ijtihad“, yang benar ijtihadnya mendapatkan pahala dua, dan yang salah mendapatkan pahala satu. Jadi bagi kaum Salafi Wahabi ini, membunuh kaum muslimin akan mendapatkan pahala karena berdasarkan ijtihad ulama mereka katanya.
Secara resmi negara Saudi  ini memperingati kemerdekaannya pada tanggal 23 September 1932. Pada saat itulah, tahun 1932 Kerajaan Saudi Arabia (al-Mamlakah al’Arabiyah as-Su’udiyah). Abdul Aziz pada saat itu berhasil menyatukan dinastinya, menguasai Riyadh, Nejd, Hasa, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz juga berhasil mempolitisasi pemahaman Wahabi untuk mendukung kekuatan politiknya.
Sejak awal, Dinasti Sa’ud secara terbuka telah mengumumkan dukungannya dan mengadopsi penuh ide Wahabi yang dicetuskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang kemudian dikenal dengan gerakan Wahabi. Dukungan ini kemudian menjadi kekuatan baru bagi dinasti Sa’ud untuk melakukan perlawanan terhadap Khilafah Utsmaniyah. (Jadi jelaslah, bahwa Kerajaan Saudi Arabia yang dirajai oleh Abdul Aziz dan keturunannya sampai sekarang tidak pernah mengadopsi paham Ahlussunah wal jama’ah yang dibawa oleh para imam mazhab, bahkan mereka mengkafirkan seluruh imam mazhab dan penganutnya).
Hanya saja, keberhasilan Dinasti Sa’ud ini tidak lepas dari bantuan Inggris. Mereka bekerjasama untuk memerangi pemerintahan Khilafah Islamiyah. Sekitar tahun 1792-1810, dengan bantuan Inggris mereka berhasil menguasai beberapa wilayah di Damaskus. Hal ini membuat Khilafah Islamiyah harus mengirim pasukannya untuk memadamkan pemberontakan ini.
Fase pertama, pemberontakan Dinasti Sa’ud berhasil diredam setelah pasukan Khilafah Islamiyah berhasil merebut kota ad-Diriyah. Pada tahun 1902, ketika kekuatan Khalifah Islamiyah melemah, Abdul Aziz menyerang dan merebut kota Riyadh dengan bantuan Inggris.
Pada tahun 1916, Abdul Aziz menerima 1300 senjata dan 20.000 keping emas dari Inggris. Mereka juga berunding untuk menentukan perbatasan negerinya, yang ditentukan oleh Percy Cox, utusan Inggris. Percy Cox mengambil pensil dan kertas kemudian menentukan (baca : memecah belah) perbatasan negeri tersebut.
Tidak hanya itu, Inggris pun membantu Ibnu Sa’ud saat terjadi perlawanan dari Duwaish (salah satu suku dari Nejd). Suku ini menyalahkan Ibnu Sa’ud yang dianggap terlalu menerima inovasi Barat. Sekitar tahun 1927-1928, angkatan Udara Inggris dan pasukan Ibnu Sa’ud mengebom suku tersebut. Mengingat kerja sama mereka yang sangat erat, Inggris memberi gelar kebangsawanaan “Sir“ untuk Abdul Aziz bin Abdurrahman.
Adapun persahabatan Saudi dengan AS diawali dengan ditemukannya ladang minyak di negara itu. Pada 29 Mei 1933, Standart Oil Company dari California memperoleh konsesi selama 60 tahun. Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi Arabian Oil Company pada tahun 1934. Pada mulanya, pemerintah AS tidak begitu peduli dengan Saudi. Namun, setelah melihat potensi besar minyak negara tersebut, AS dengan agresif berusaha merangkul Saudi. Pada tahun 1944, Deplu AS menggambarkan daerah tersebut sebagai “Sumber yang menakjubkan dari kekuatan strategi dan hadiah yang terbesar dalam sejarah duni”.
Untuk kepentingan minyak, secara khusus wakil perusahaan Aramco, James A. Moffet, menjumpai Presiden Roosevelt (April 1941) untuk mendorong pemerintah AS memberikan pinjaman utang kepada Saudi. Utang inilah yang kemudian semakin menjerat negara tersebut menjadi  “budak“ AS. Pada tahun 1946, Bank Ekspor-Impor AS memberikan pinjaman kepada Saudi sebesar $100 juta dolar. Tidak hanya itu, AS juga terlibat langsung dalam “membangun“ Saudi menjadi negara modern, antara lain dengan memberikan pinjaman sebesar $100 juta dolar untuk pembangunan jalan kereta api yang menghubungkan ibukota dengan pantai timur dan barat. Tentu saja, utang ini kemudian semakin menjerat Saudi sampai sekarang.
Konsesi lain dari persahabatan Saudi-AS adalah penggunaan pangkalan udara selama tiga tahun oleh AS pada tahun 1943 yang hebatnya hingga saat ini terus dilanjutkan. Pangkalan Udara Dhahran menjadi pangkalan militer AS yang paling besar dan lengkap di Timur Tengah. Hingga saat ini, pangkalan ini menjadi basis strategi AS, terutama saat menyerang negeri Muslim Irak dalam Perang Teluk II. Penguasa Kerajaan Saudi dengan “ sukarela “ membiarkan wilayahnya dijadikan basis AS untuk membunuhi sesama Muslim. AS pun kemudian sangat senang dengan kondisi ini.
Kerajaan Arab Saudi sebagai trah Zionis Yahudi menjadi pendukung penuh AS baik secara politis maupun ekonomis dalam Perang Teluk II. Saudi juga mendukung serangan AS ke Afganistan dan berada di sisi Amerika untuk memerangi teroris. Untuk membuktikan kesetiaannya itu, Saudi pada tanggal 17 Juni 2002 mengumumkan bahwa aparat keamanan- nya telah menahan enam orang warga negaranya dan seorang warga Sudan yang di dakwa menjadi angota al-Qaeda. Tujuh orang itu didakwa berencana untuk menyerang pangkalan militer Amerika dengan rudal SAM-7.
Masih dalam rangka kampanye AS ini, Saudi menghabiskan jutaan dolar untuk membuat opini umum, antara lain lewat iklan bahwa Saudi adalah mitra AS dalam “perang anti terorisme “ (K.Com, Newsweek, 03/05/2002). (Padahal seluruh dalang penjajahan dan teror di tanah Arab seperti di Iraq, Libya, Mesir dan Suriah  adalah Arab Saudi dan AS).
Penguasa Saudi juga dikenal kejam terhadap kelompok-kelompok Islam yang meng- kritisi kekuasaannya. Banyak ulama berani dan salih yang dipenjarakan hanya karena mengkritik keluarga Kerajaan dan pengurusannya terhadap umat. Tidak hanya itu, tingkah polah keluarga kerajaan dengan gaya hidup kapitalisme sangat menyakitkan hati umat. Mereka hidup bermewah-mewah, sementara pada saat yang sama mereka membiarkan rakyat Irak dan Palestina hidup menderita akibat tindakan AS yang terus menerus dijadikan Saudi sebagai mitra dekat.
Benarkah Saudi merupakan negara Islam? Jawabannya “Tidak sama sekali“ Apa yang dilakukan oleh negara ini justru banyak yang menyimpang dari syariat Islam. Beberapa bukti antara lain :
Pertama:
Berkaitan dengan sistem pemerintahan, dalam pasal 5.a Konstitusi Saudi ditulis : Pemerintah yang berkuasa di Kerajaan Saudi adalah Kerajaan. Dalam sistem Kerajaan berarti kedaulatan mutlak ada di tangan raja. Rajalah yang berhak membuat hukum. Meskipun Saudi menyatakan bahwa negaranya berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, dalam praktiknya, dekrit rajalah yang paling berkuasa dalam hukum (bukan al-Quran dan as-Sunnah). Sementara itu, dalam Islam bentuk negara adalah Khilafah Islamiyah, dengan kedaulatan ada di tangan Allah Swt, rasul-Nya dan orang-orang yang berilmu (para ulama).
Kedua:
Dalam sistem Kerajaan, rajalah yang juga menentukan siapa penggantinya, biasanya adalah anaknya atau dari keluarga dekat, sebagaimana tercantum dalam pasal 5.c : Raja memilih penggantinya dan diberhentikan lewat dekrit kerajaan. Siapa pun mengetahui, siapa yang menjadi raja di Saudi haruslah orang yang sejalan dengan kibijakan AS. Sementara itu, dalam Islam, Khalifah di pilih oleh rakyat secara sukarela dan penuh keridhaan.
Ketiga,
Dalam bidang ekonomi, dalam praktiknya, Arab Saudi menerapkan sistem ekonomi kapitalis. Ini tampak nyata dari diperbolehkannya riba (bunga) dalam transaksi nasional maupun internasional di negara itu. Hal ini tampak dari beroperasinya banyak bank “ribawi“ di Saudi seperti “ The British-Saudi Bank, American-Saudi Bank, dan Arab-National Bank. Hal ini dibenarkan berdasarkan bagian b pasal 1 undang-undang Saudi yang dikeluar- kan oleh Raja (no.M/5 1386 H).
Keempat,
Demi alasan keamanan keluarga kerajaan, pihak kerajaan Saudi Arabia telah menghabiskan 72 miliar dolar dalam kontrak kerjasama militer dengan AS. Saat ini lebih dari 5000 personel militer AS tinggal di Saudi. Sungguh sangat berakal dan beradab membiarkan musuh-musuh Islam berkonspirasi di negaranya, sedangkan banyak hal yang dapat dilakukan untuk Palestina, Irak, Suriah, Libya, Afganistan dengan 72 miliar dollar, hal ini dilakukan oleh Kerajaan Saudi karena lebih mencintai Amerika dan musuh-musuh Islam daripada mencintai negara muslim.
Apa yang terjadi di Saudi ini hanyalah salah satu contoh di antara sekian banyak contoh para penguasa Muslim-Yahudi yang melakukan pengkhianatan kepada umat. Tidak jarang para pengkhianat umat ini menamakan rezim mereka dengan sebutan negara Islam, negara yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, meskipun pada praktiknya jauh dari Islam.
Tidaklah akal seseorang itu tercerahkan setelah datangnya cahaya hidayah. Sedangkan penolakan terhadap cahaya hidayah merupakan pengingkaran terhadap pemberi hidayah itu sendiri. Tidak ada pilihan lain bagi kita, kecuali menghadapi dan menghancur- kan musuh-musuh Islam, baik yang tersurat ataupun yang tersirat dengan segala bentuk potensi yang diberikan Allah Swt kepada kita semua.
Jelas sekali bahwa gerakan Zionisme Internasional mengerahkan segenap daya dan kekuatannya begitu juga pendukungnya untuk menumpas umat Islam, pemilik bumi yang kaya dengan sumber alam. Dengan segala cara, Zionisme berusaha mengeksploitasi kekayaan alam negara Islam. Mereka menyebarkan pemikirannya yang dapat memalingkan umat muslim dari pilar-pilar kekuatannya. Mereka pun menimbulkan perpecahan dalam barisan umat Islam.
Musuh-musuh Islam melakukan berbagai tindakan batil dalam seluruh aspek kehidupan. Telah beredar mata uang Zionis yang dicetak dengan gambar menara Israel dan peta Israel Raya. Peta itu meliputi Lebanon, Yordania, dua pertiga wilayah Suriah, tiga perempat wilayah Irak, dan seperempat wilayah Saudi Arabia, bahkan sampai ke Madinah dan Makkah.
Kaum Zionis harus menyadari bahwa mereka sedang mengemis untuk mendapatkan bumi yang telah dijaga kaum muslimin selama 14 abad. Kaum muslimin tidak akan pernah berhenti untuk merebutnya kembali meskipun pihak yahudi melancarkan serangan demi serangan dengan hebatnya.
Zionis menulis kalimat Lailaaha illallah di celana dalam, menulis- kan lafdzul Jalalah di alas kaki, dan mencetak surat awal Maryam di kertas pembungkus barang-barang belanjaan. Hal ini bukanlah kebodohan baru yang dilakukan Yahudi sepanjang sejarahnya. Semua itu karena dorongan dendam terhadap kaum muslimin dan bangsa Arab yang dalam kurun waktu sejarah lalu justru telah melindungi mereka dan memperlakukan mereka dengan baik.
Di Palestina dewasa ini orang-orang Israel menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah, berbagai peninggalan kehidupan masa silam, dan warisan kebudayaan yang tidak ternilai. Sebagaimana ISIS pun melakukan penghancuran terhadap kota-kota kuno, bangunan dan artefak bersejarah yang berasal dari ribuan tahun yang lalu atas perintah Yahudi. Mereka pun menghancurkan pusat-pusat informasi dan membakar kepustakaan langka.
Hal yang sama pula dilakukan oleh kerajaan Saudi Arabia pada tahun 1924 untuk membakar perpustakaan terutama perpustakaan Maktabah Arabiyah di Makkah al-Mukarramah di mana mereka membakar kurang lebih 60.000 kitab-kitab langka dan sekitar 40.000 yang masih berupa manuskrip yang sebagiannya merupakan hasil diktean sahabat dari baginda Nabi Saw.
Di antara buku-buku itu masih ada yang berupa kulit kijang, tulang belulang, pelepah kurma, pahatan dan lempengan-lempengan tanah. Tidak berhenti sampai di situ, mereka pun menyerang  perpustakaan yang berada di Hadramaut Yaman dan membakar seluruh kitab yang berada di perpustakaan itu.
Tindakan ini dilakukan karena merasa tersudut oleh sejarah dan tidak berkutik oleh fakta-fakta yang terdapat di dalam buku-buku sejarah. Bangsa Yahudi terdorong melakukan semuanya itu semata-mata karena kedengkian terhadap Islam, kemurkaan terhadap segenap pemeluknya, dan berkeingnan melukai tubuh dan perasaan mereka. [Al-Bantani/ARN]
Raja wahabi serahkan tanah Palestina kepada Inggris dan Yahudi
telah kita ketahui bersama bahwa kerajaan wahabi saudi arabiya merdeka setelah mengalahkan dominasi khalifah turki otoman di timur tengah dengan bantuan imperialis inggris dan pengusaha yahudi. Dimana senjata dan pelatihan militer berasal dari inggris dan biaya perang berasal dari pengusaha yahudi dan semua bentuk bantuan itu tidak didapat dengan gratis yaitu tanah palestina sebagai imbalannya.
Sebuah dokumen kuno mengungkapkan bagaimana Sultan
Abdul Aziz, pendiri Arab Saudi meyakinkan Inggris untuk menciptakan sebuah negara Yahudi di tanah Palestina, sebuah laporan berita mengatakan.
Dokumen, mengekspos komitmen mendalam dari Raja Saudi pertama dengan Inggris dan memberikan jaminan kepada pemerintah Inggris untuk memberikan Palestina kepada
Yahudi.
Dokumen kontroversial, yang ditulis sebagai pemberitahuan untuk kemudiandidelegasikan kepada Mayor Inggris Jenderal Sir Percy Cox Zachariah, merupakan bukti lain dari pendekatan bermusuhan keluarga kerajaan Saudi untuk bangsa Palestina.
“Saya Sultan Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud al-Faisal dan Saya mengalah dan mengakui seribu kali untuk Sir Percy Cox, utusan Inggris, bahwa saya tidak keberatan untuk memberikan Palestina kepada Yahudi miskin atau bahkan untuk
non- Yahudi, dan saya tidak akan pernah melanggar perintah
Inggris,” tulis isi dokumen kuno yang konon ditandatangani oleh Raja Abdul Aziz tersebut.
Catatan ini juga mengekspos bagaimana kerajaan Saudi menunjukkan kesetiaannya kepada pemerintah Inggris.
Inggris menggunakan atase penting mereka untuk Arab Saudi pada tahun 1930, kedua negara pada masa itu saling berhubungan erat. Kekuasaan keluarga Al Saud menambahkan pentingnya Arab Saudi untuk Inggris, sebagaimana Inggris percaya kepada Ibnu Suud bisa sangat mempengaruhi negara-
negara Arab.
Ibn Baz mengatakan:
“Diperbolehkan melakukan perdamaian dengan musuh secara mutlak atau bersyarat jika khalifah(?) melihat adanya maslahah dalam hal itu, Ibn al Qayyim dan juga gurunya Ibn Taimiyah telah panjang lebar menjelaskan tentang hal itu. Dan kami memberi nasehat kepada rakyat Palestina seluruhnya untuk bersepakat berdamai”. Dari majalah Ruz al Yusuf al Mishriyah tanggal 26/12/1994 edisi 3472 h. 21 mengutip dari fatwa Ibn Baz tanggal 27/6/1415 disertai lampiran naskah fatwa Ibn Baz. Fatwa ini juga disebutkan dalam koran as Safir 23/12/1994, majalah at Tamadun hari Rabu 11/1/1995 dan majalah ilal Amam tanggal 3-10/2/1995.
syekh Albani, beliau mengatakan:
bagi Warga muslim Palestina harus meninggalkan negerinya ke
negara lain. Semua org yg masih bertahan di Palestina adalah KAFIR ”.
sumber :(Majallah Al-liwa' al Urduniyah hal 16 Hari Rabu tgl 7 bulan 7 th 1993 M)
juga bisa dilihat pada :
(Fatwa-Fatwa Albani dihimpun oleh Ukasyah Abd al-Manan, hal.18)
Keluarga Saudi selama ini mengklaim diri mereka sebagai “Pelayan Haramain”, tetapi kenyataan yang benar adalah mereka budak zionis. Sejak awal Saudi Wahabia berkomplot mendukung dan rela zionis menduduki Palestina.
Sumpah setia mereka kepada zionis Dinyatakan dalam sebuah dokumen yang Ditandatangani sendiri oleh Ibnu Saud.
Dalam dokumen tersebut juga tersirat adanya kesepakatan sebelumnya bahwa Saudi Wahabia akan dijamin tetap berkuasa asal Palestina diberikan kepada kaum Zionis. Hal ini ditunjukkan oleh pernyataan Ibnu Saud:
“I…..also believe that Britain does not leave its view even tip”, yang maksudnya kurang lebih:
“Saya juga meyakini bahwa Inggris tidak akan bergeser dari pandangannya walau seujung jari pun”.
Dokumen Raja Saudi
Saudi Arabia and Zionists, Brothers until victory or death
Book on workshops Daily: Saudi Arabia and the
Zionist Brothers until victory or death
Its published manuscripts of the book had been prepared and researcher of Israeli anti-racist Zionist Professor Israel Shahak, the manuscript written in Hebrew, the colleague Yitzhak Sarai translated into Arabic and disseminating the
disposal (because he did not complete) on a daily workshops.
In the book shows the late thinker, the critical role played by Britain in creating racial entity in Saudi Arabia and his brother Talmud In Palestine.
The document was signed by Ibn Saud of the French pledge to give Palestine to the Jews (”I’m the Sultan Abdul Aziz Bin Abdul Rahman Al Saud al-Faisal acknowledged and admitted to Sir Percy Cox delegate of Great Britain, I have no objection to give Palestine to the Jews or other poor also believe that Britain does not leave its view even tip”)
Ibn Saud had served head of the Zionist state and dreaming for this moment in the future.
Picture of Ibn Saud gathering and King Faisal of Iraq and leaders of the Zionist Organization on board Lauren in 1949.
saudizionis
A Zionist Engineer built the first palaces in Saudi Arabia and Ibn Saud did not even send blankets and food to displaced Palestinians.
Zionist Engineer built the first palaces in Saudi Arabia and Ibn Saud did not even send blankets and food to displaced Palestinians.
Pengkhianatan Ulama Kerajaan Wahabi terhadap Palestina
Setelah  penyerahan tanah palestina kepada yahudi dan inggris ,kini ramai ramai ulama mufti kerajaan salafy palsu ini mendukung pengkhianatan Raja salafy palsu ini
berikut fatwa fatwa yang tertulis dalam  kitab kumpulan fatwa fatwa yang juga dipublikasikan pada media Ulama bayaran kerajaan salafy palsu ini mendukung politik rajanya, seperti syeih albani yang mengkafir kafirkan warga palestina yang tak mau pindah dari tanah kelahirannya dan meninggalkan masjidil aqsa, berikut fatwa syeih albani: 
 " bagi Warga muslim Palestina harus meninggalkan negerinya ke Negara lain(?). Semua orang yang masih bertahan di Palestina adalah KAFIR ”.
sumber : (Majallah Al-liwa' al Urduniyah hal 16Hari Rabu tgl 7 bulan 7 th 1993 M) juga bisa dilihat pada : (Fatwa-Fatwa Albani dihimpun oleh Ukasyah Abd al-Manan, hal.18) bahkan pejuang palestina difitnah sesat oleh mufti kerajaan salafy palsu ini, berikut fatwa ulama saudi( wahabi) Syaikh Muqbil menjawab dalam Tuhfatul Mujiib 145), perihal Hamas: maka (Hamas) ini merupakan suatu Hizbi/ Kelompok. Mereka tidak memerintahkan kebajikan dan mereka
tidak mencegah dari kemungkaran. Justru mereka menyalahkan dan menghalangi wahabi. Dan jika mereka menerima bantuan atau pertolongan, maka sungguh akan melakukan seperti yang dilakukan dalam Afghanistan (atas wahabi), dengan masing-masingnya memutar senjata mesin dan meriam mereka (Hamas)
menyerang pada yang lain (wahabi). sumber fatwa dari situs salafy or id( situs wahabi )
bahkan mereka melarang demo dukung perjuangan palestina, Syekh Shaleh Al-Luhaidan yang berfatwa bahwa demo menentang
pembantaian zionis Israel atas bangsa Palestina sebagai “Fasad fi al-Ardhi” - kerusakan di muka bumi- Fatwa tersebut keluar dari mulut Syekh Shaleh bin Muhammad Al Luhaidan (Kepala Dewan Pengadilan Tertinggi – Saudi Arabia), Se bagaimana diberitakan -ISLAM ONLINE- Al Luhaidan, mengatakan bahwa .. demonstrasi yang terjadi di jalanan negara Arab menentang kebiadaban Zionis Israel dan membela warga Gaza termasuk membuat “Fasad Fi Al-ArdHi” atau kerusakan di muka bumi, tidak ada kebaikannya dan perbuatan yang melalaikan manusia dari mengingat Allah. Ia menambahkan bahwa pelaku demonstrasi adalah orang-orang yang tak berakal.
http://antiwahabi.heck.in/ulama-salafi-wahabi-saudi-arabiyah-kelua.xhtml

Wahabi dan Pengkhianatan Keluarga Sa’ud Terhadap Islam 

http://albantanijabar.blogspot.co.id/2015/05/wahabi-dan-pengkhianatan-keluarga-saud_30.html



Salah satu kehebatan negara Saudi selama ini adalah keberhasilannya dalam menipu kaum Muslim, seakan-akan negaranya merupakan cerminan dari negara Islam yang menerapkan al-Quran dan Sunnah. Keluarga Kerajaan juga menampilkan diri mereka sebagai pelayan umat hanya karena di negeri mereka ada Makkah dan Madinah yang banyak dikunjungi oleh kaum Muslim seluruh dunia. Saudi juga terkesan banyak memberikan bantuan kepada kelompok Islam maupun negeri-negeri Islam untuk mencitrakan mereka sebagai pelayan umat dan penjaga dua masjid suci (Khadim al-Haramain). Akan tetapi, citra seperti ini semakin pudar mengingat sepak terjang keluarga Kerajaan selama ini, terutama persahabatannya dengan AS yang mengorbankan (nyawa, harta dan negara) kaum Muslim. 

Kaum Muslimin yang awam, mereka adalah korban dari berita-berita penipuan yang sengaja disebarkan oleh para pemuja Kerajaan Arab Saudi sekarang ini. Kaum Muslimin lupa, bahwa semenjak Rasulullah Saw menjadi penguasa Makkah dan Madinah sampai sekarang ini telah terjadi kurang lebih 70 khalifah yang mengusai Makkah dan Madinah. Sedangkan penguasa Makkah dan Madinah sekarang ini dikuasai oleh Keluarga Kerajaan yang mengusung paham Khawarij dan Mujasim, bukan Ahlussunnah.  

Karena paham Ahlussunnah wal jama’ah tidak pernah menghalalkan pengkafiran, pembid’ahan, pemusyrikan dan menghalalkan darah serta harta kaum muslimin yang ber- dosa. Hal ini justru menjadi ciri khas kaum Wahabi Takfiri atau yang di zaman ini sebagai perwujudan kaum Khawarij dan Mujasim modern. Jargon mereka yang terkenal adalah “ Kembali kepada Quran dan Sunnah “ maksudnya adalah kembali kepada pemahaman Quran dan Sunnah ala mereka, bukan ala Nabi Saw, para sahabatnya yang mulia dan para ulama salafus shalih. 

Siapa pun yang menguasai Makkah dan Madinah sudah pasti mereka akan memeli- hara dan menjaga dua kota suci tersebut, siapa pun khalifahnya. Sudah sedari dulu, siapa pun penguasanya mereka pasti akan selalu membantu negara-negara Muslim lainnya. Tetapi yang sangat aneh, mengapa Kerajaan Arab Saudi tidak pernah memberi bantuan kepada Palestina ? Bahkan mereka memberikan negara penuh berkah tersebut kepada Inggris. Apakah ini yang dikatakan negara Islam yang menjalankan al-Quran dan as-Sunnah ?

Setelah kekalahan telak yang dialami pasukan Muhammad ibn Sa’ud oleh pasukan Islam dari kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1815. Muhammad ibn Sa’ud beserta beberapa anggota kelurganya di tawan dan di bawa ke kota Kairo dan kemudian dipindahkan ke Konstantinopel ibukota kekhalifahan Turki Utsmani. Muhammad ibn Sa’ud dan anggota keluarganya di arak untuk dipertontonkan kepada kaum muslimin bahwa ia adalah otak dari pemberontakan sekaligus Dajjal yang telah membunuhi ribuan kaum muslimin yang tidak berdosa di jazirah Arab. Kemudian kepalanya dipenggal dan tubuhnya dipertontonkan kepada kerumunan kaum muslimin yang marah karena ulahnya. Sedangkan sisa-sisa keluarganya di penjara di kota Kairo.

Kurang lebih 87 tahun kemudian, pada tahun 1902 cucunya Muhammad ibn Sa’ud yang bernama Abdul Aziz bin Abdurrahman ibn Sa’ud yang kabur ke Turki memulai kembali usaha untuk mengembalikan kejayaan Klan Sa’ud yang pernah dirintis oleh kakeknya. Dengan bantuan Klan as-Sabah di Kuwait dan campur tangan Inggris akhirnya mereka mulai melakukan invasi berdarahnya kembali. Pada tahun 1953 Ibnu Sa’ud mati dan digantikan oleh Raja Sa’ud dan kemudian Raja Faisal.

Rajutan cinta yang dahulu terputus dengan kerajaan Inggris akhirnya bersemi kembali. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa perjanjian atau traktat dengan pihak kerajaan Inggris melalui beberapa surat yang dikirimkan oleh pemimpin Salafi Wahabi pada tanggal 13 Juni 1913 kepada wakil Inggris Percy Cox sebagai berikut :

وبالنظر إلى مشاعرى الودية تجاهكم أودّ أن تكن علاقاتى معكم كالعلاقات الّتى كانت قائمة بينكم وبين اسلافى كما أودّ أن تكون قائمة بينى وبينكم
“ Dan dengan melihat perasaan cintaku kepada kalian, aku sangat berharap hubunganku dengan kalian seperti hubungan-hubungan yang telah lama terjalin antara kalian dengan para leluhurku, sebagaimana aku sangat berharap hubungan itu tetap terjalin (baik) antara aku dengan kalian “
Dalam Muktamar al-Aqir tahun 1927 M / 1341 H di distrik Ahsaa telah ditanda tangani sebuah perjanjian resmi antara pihak Wahabi dengan pemerintah Inggris. Tertulis dalam kesepakatan itu kalimat-kalimat yang ditorehkan oleh pimpinan Wahabi yang berbunyi : 

... أقرّ وأعترف ألف مرة للسّير برسى كوسى مندوب بريطانيا العظمى لامانع عندى من إعطاء فلسطين لليهود أو غيرهم كما تراه بريطانيا التى لا أخرج عن رأيها حتى تصيح الساعة
“ Aku berikrar dan mengakui 1000 kali kepada Sir Percy Cox wakil Britania Raya, tidak ada halangan bagiku (sama sekali) untuk memberikan Palestina kepada Yahudi atau yang lainnya sesuai dengan keinginan Inggris, yang mana aku tidak akan keluar dari keiginan Inggris sampai hari kiamat “
Bahkan ketika pecah perang yang dilancarkan Israel pada bulan Juni 1967 kepada sebagian negara-negara Arab dengan dukungan Amerika dan Eropa barat, pemimpin Wahabi baru datang dari negara-negara Barat itu menyampaikan pidato pada tanggal 6 Juni sebagai berikut :


ايها الإ خوان لقد جئتكم من عند إخوان لكم فى أمريكا وبريطانيا وأو روبا تحبونهم ويحبوننا
“ Wahai saudara-saudaraku,aku (baru saja) datang dari saudara-saudara kalian di Amerika, Britania, dan Eropa. Kalian mencintai mereka, dan mereka pun mencintai kalian “
Kemudian pada tahun 1969, saat diwawancarai koran Washington Post, pimpinan Wahabi mengakui adanya kedekatan khusus dengan kaum Zionis Israel, lalu berkata :


إننا واليهود إبناء عم خلص, ولن ترضى بقذفهم فى البحر كما يقول البعض, بل نريد التعايش معهم بسلام

“ Sesungguhnya kami dengan bangsa Yahudi adalah sepupu. Kami tidak akan rela melemparkan mereka ke laut sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang, melainkan kami ingin hidup bersama mereka dengan penuh kedamaian “ 

Para peneliti sejarah aliran Wahabiyah telah membuktikan bahwa  untuk memurnikan tauhid hanyalah sebuah slogan yang dibentuk atas perintah langsung kementrian Urusan Penjajahan Kerajaan Inggris. Setelah mendapatkan kaum muslimin yang dapat dijadikan sebagai boneka-boneka bodohnya, kemudian konspirasi penjajah Eropa Yahudi mengirimkan berbagai keperluan operasional, logistik, tentara bayaran dan istruktur-instruktur tentara bayaran yang disupport sepenuhnya oleh kekuatan sekutu untuk mendukung gerakan Wahabi yang dimotori oleh Muhammad Ibnu Sa’ud dan Muhammad ibnu Abdil Wahhab dalam melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan Turki Ottoman yang sah dengan impian tingginya untuk mendirikan Haikal Sulaiman di tanah al-Haramain.

Gilanya lagi, setelah tertangkap basah dan terekam secara sah oleh sejarah dan zaman, mereka masih membela diri dengan berkata : “Kami memberontak karena kekhalifahan Turki Ottoman sudah korup, banyak kemaksiatan yang terjadi, negara sudah tidak stabil” dan banyak ucapan lainnya yang mereka buat untuk menghalalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan logika sederhananya adalah, apabila dikarenakan kekhalifahan Turki Ottoman sedemikian carut marutnya sehingga halal memberontak, maka lebih halal pula memberontak di kerajaan Saudi Arabia sekarang. Karena keadaan negara mereka yang dipenuhi dengan sejarah pembunuhan, pembantaian, siksaan terhadap para ulama, bayi dan ibunya disembelih ketika digendong, sebagaimana yang terekam dengan baik dalam kitab-kitab sejarah Islam. 

Gerakan Wahabi yang didanai oleh Inggris dan Yahudi ini banyak memaksa kaum muslimin untuk menjadi tentara mereka. Ada sebuah camp tempat pelatihan yang dinamakan dengan Hajar al-Arkawiyah di mana para intruktur militer dari negara Inggris melatih daya tempur mereka dan menancapkan doktrin pada para pengikutnya, bahwa siapa pun orang Islam yang tidak bermazhab Wahabi adalah kafir dan halal darahnya. 23 Padahal orang-orang Inggris ini pun tidak semazhab dengan mereka, bahkan mereka benar-benar kafir mutlak tetapi mana berani para Wahabi menganggapnya kafir dan menghalalkan darah mereka ? Mereka lebih mencintai orang-orang Inggris yang memperbudak mereka, dan lebih membenci kaum musimin yang berbeda dengan mereka. Padahal Iblis saja tidak pernah menaruh rasa benci sebesar ini terhadap umatnya Nabi Saw.

Mereka yang sudah digembleng menjadi tentara pembunuh menjadi hilang rasa kemanusiaannya, dan berubah total menjadi mesin pembunuh yang sadis dan paling biadab, mirip dengan tentara Hulagu Khan atau yang menghabisi kekhalifah Dinasti Abbasiyah secara keji dan biadab atau mirip dengan tentara Serbia yang membantai ratusan ribu warga muslim di Bosnia Herzegovina.

Untuk mengelabui kaum muslimin di masa yang akan datang mereka memberikan identitas kepada para pembunuh dan tentara bayarannya sebagai berikut :
Mereka menamakan mesin perangnya dengan sebutan al-Ikhwan
Mereka menamakan peperangannya dengan sebutan Jihad
Mereka menamakan penyerbuannya dengan sebutan Ghazawat
Mereka menamakan kemenangannya dengan sebutan Futuhat
Mereka menamakan prajuritnya yang mati dengan sebutan Syuhada
Menamakan musuhnya dari kaum muslimin dengan nama kaum kafir


Lihatlah pengelabuan dan pemutarbalikkan fakta yang mereka lakukan terhadap syariat dan kaum muslimin di masa yang akan datang. Benar-benar sempurna kelicikan dan tipu daya mereka ini. Semoga laknat Rasul-Nya abadi bagi mereka. Sekte terlicik di muka bumi ini kemudian menutupi kebejatan serta kebiadaban mereka dengan berlindung dengan menisbatkan mazhabnya kepada Imam Ahmad bin Hanbal, sehingga sebagian para kyai dan ulama yang tidak menyelami mazhab Imam Ahmad pun mengamini dan mengimaninya. Terlebih masyarakat awam yang pengetahuannya jauh di bawah para kyai dan ulama.

Padahal dakwah yang dijalankan oleh Wahabi dan pengikutnya ini merupakan kedok untuk menutupi jaringan konspirasi dan kerja sama busuk mereka dengan kaum penjajah Eropa yang membawa sekalian dendam kesumat atas kekalahan mereka di perang Salib lalu. Karena untuk membantai kaum muslimin secara langsung dengan tangan mereka tidak mungkin, maka mereka menggunakan boneka-bonekanya yang bodoh dan dungu ini dengan dalil “Ijtihad“, yang benar ijtihadnya mendapatkan pahala dua, dan yang salah mendapatkan pahala satu. Jadi bagi kaum Salafi Wahabi ini, membunuh kaum muslimin akan mendapatkan pahala karena berdasarkan ijtihad ulama mereka katanya. 

Lebih ekstremnya lagi, ketika mereka sudah merasa kuat (dengan dukungan pemerin- tah dan sebagian partai politik), maka propaganda mereka jalankan dengan terang-terangan, bahkan tak jarang sampai pada perebutan atau penguasaan lahan dakwah seperti mesjid, mushalla, majlis ta’lim di kantor-kantor, atau minimal merintis kumpulan pengajian tandi- ngan baik di tempat-tempat tersebut maupun di rumah-rumah. Akibatnya, tanpa disadari mereka sudah menguasai berbagai sarana kegiatan dakwah di beberapa komplek perumahan, dan telah merebut anggota jama’ah pengajian para ustad di wilayah setempat, yang berbuntut pada terganggunya hubungan silaturrahmi antara anggota jama’ah tersebut.

Tidak sampai di sana saja, bahkan mereka pun membuat gerakan pengajian ibu-ibu yang dinamakan “ Liqa “. Yang menurut sumber yang paling shahih berada dalam garis manajemen Partai Keadilan Sosial (PKS). Mereka mendakwahkan kepada para ibu-ibu untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berbasis khilafah, bukan UUD dan Pancasila. Kemudian lambat-laun mereka mulai memasuki ranah khilafiyah seperti Yasinan, Tahlilan, Ziarah Kubur, Istighatsah, Shalawatan, Maulid Nabi dan hal-hal yang selama ini mereka anggap pelakunya adalah ahli neraka. Jadi bagaimana kita bisa mengatakan gerakan ini adalah gerakan pemersatu umat dan bangsa ? Mereka adalah gerakan aktif yang akan melumatkan apa pun yang mereka anggap tidak sejalan dengan batok kepala mereka. Mereka adalah pemecah belah umat berdasarkan kajian historis dan analisis hadits.

Secara resmi negara Saudi  ini memperingati kemerdekaannya pada tanggal 23 September 1932. Pada saat itulah, tahun 1932 Kerajaan Saudi Arabia (al-Mamlakah al’Arabiyah as-Su’udiyah). Abdul Aziz pada saat itu berhasil menyatukan dinastinya, menguasai Riyadh, Nejd, Hasa, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz juga berhasil mempolitisasi pemahaman Wahabi untuk mendukung kekuatan politiknya. Sejak awal, Dinasti Sa’ud secara terbuka telah mengumumkan dukungannya dan mengadopsi penuh ide Wahabi yang dicetuskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang kemudian dikenal dengan geakan Wahabi. Dukungan ini kemudian menjadi kekuatan baru bagi dinasti Sa’ud untuk melakukan perlawa- nan terhadap Khilafah Utsmaniyah. (Jadi jelaslah, bahwa Kerajaan Saudi Arabia yang dirajai oleh Abdul Aziz dan keturunannya sampai sekarang tidak pernah mengadopsi paham Ahlussunah wal jama’ah yang dibawa oleh para imam mazhab, bahkan mereka mengkafirkan seluruh imam mazhab dan penganutnya).

Hanya saja, keberhasilan Dinasti Sa’ud ini tidak lepas dari bantuan Inggris. Mereka bekerjasama untuk memerangi pemerintahan Khilafah Islamiyah. Sekitar tahun 1792-1810, dengan bantuan Inggris mereka berhasil menguasai beberapa wilayah di Damaskus. Hal ini membuat Khilafah Islamiyah harus mengirim pasukannya untuk memadamkan pemberon- takan ini. Fase pertama, pemberontakan Dinasti Sa’ud berhasil diredam setelah pasukan Khilafah Islamiyah berhasil merebut kota ad-Diriyah. Pada tahun 1902, ketika kekuatan Khalifah Islamiyah melemah, Abdul Aziz menyerang dan merebut kota Riyadh dengan bantuan Inggris.

Pada tahun 1916, Abdul Aziz menerima 1300 senjata dan 20.000 keping emas dari Inggris. Mereka juga berunding untuk menentukan perbatasan negerinya, yang ditentukan oleh Percy Cox, utusan Inggris. Percy Cox mengambil pensil dan kertas kemudian menentukan (baca : memecah belah) perbatasan negeri tersebut. Tidak hanya itu, Inggris pun membantu Ibnu Sa’ud saat terjadi perlawanan dari Duwaish (salah satu suku dari Nejd). Suku ini menyalahkan Ibnu Sa’ud yang dianggap terlalu menerima inovasi Barat. Sekitar tahun 1927-1928, angkatan Udara Inggris dan pasukan Ibnu Sa’ud mengebom suku tersebut. Mengingat kerja sama mereka yang sangat erat, Inggris member gelar kebangsawanaan “ Sir “ untuk Abdul Aziz bin Abdurrahman.

Adapun persahabatan Saudi dengan AS diawali dengan ditemukannya ladang minyak di negara itu. Pada 29 Mei 1933, Standart Oil Company dari California memperoleh konsesi selama 60 tahun. Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi Arabian Oil Company pada tahun 1934. Pada mulanya, pemerintah AS tidak begitu peduli dengan Saudi. Namun, setelah melihat potensi besar minyak negara tersebut, AS dengan agresif berusaha merangkul Saudi. Pada tahun 1944, Deplu AS menggambarkan daerah tersebut sebagai “Sumber yang menakjubkan dari kekuatan strategi dan hadiah yang terbesar dalam sejarah dunia “.

Untuk kepentingan minyak, secara khusus wakil perusahaan Aramco, James A. Moffet, menjumpai Presiden Roosevelt (April 1941) untuk mendorong pemerintah AS memberikan pinjaman utang kepada Saudi. Utang inilah yang kemudian semakin menjerat negara tersebut menjadi  “budak“ AS. Pada tahun 1946, Bank Ekspor-Impor AS memberikan pinjaman kepada Saudi sebesar $100 juta dolar. Tidak hanya itu, AS juga terlibat langsung dalam “membangun“ Saudi menjadi negara modern, antara lain dengan memberikan pinja- man sebesar $100 juta dolar untuk pembangunan jalan kereta api yang menghubungkan ibukota dengan pantai timur dan barat. Tentu saja, utang ini kemudian semakin menjerat Saudi sampai sekarang.

Konsesi lain dari persahabatan Saudi-AS ini adalah penggunaan pangkalan udara selama tiga tahun oleh AS pada tahun 1943 yang hebatnya hingga saat ini terus dilanjutkan. Pangkalan Udara Dhahran menjadi pangkalan militer AS yang paling besar dan lengkap di Timur Tengah. Hingga saat ini, pangkalan ini menjadi basis strategi AS, terutama saat menyerang negeri Muslim Irak dalam Perang Teluk II. Penguasa Kerajaan Saudi dengan “ sukarela “ membiarkan wilayahnya dijadikan basis AS untuk membunuhi sesama Muslim. AS pun kemudian sangat senang dengan kondisi ini. 

Kerajaan Arab Saudi sebagai trah Zionis Yahudi menjadi pendukung penuh AS baik secara politis maupun ekonomis dalam Perang Teluk II. Saudi juga mendukung serangan AS ke Afganistan dan berada di sisi Amerika untuk memerangi teroris. Untuk membuktikan kesetiaannya itu, Saudi pada tanggal 17 Juni 2002 mengumumkan bahwa aparat keamanan- nya telah menahan enam orang warga negaranya dan seorang warga Sudan yang di dakwa menjadi angota al-Qaeda. Tujuh orang itu didakwa berencana untuk menyerang pangkalan militer Amerika dengan rudal SAM-7. Masih dalam rangka kampanye AS ini, Saudi menghabiskan jutaan dolar untuk membuat opini umum, antara lain lewat iklan bahwa Saudi adalah mitra AS dalam “perang anti terorisme “ (K.Com, Newsweek, 03/05/2002). (Padahal seluruh dalang penjajahan dan teror di tanah Arab seperti di Iraq, Libya, Mesir dan Suriah  adalah Arab Saudi dan AS).

Penguasa Saudi juga dikenal kejam terhadap kelompok-kelompok Islam yang meng- kritisi kekuasaannya. Banyak ulama berani dan salih yang dipenjarakan hanya karena mengkritik keluarga Kerajaan dan pengurusannya terhadap umat. Tidak hanya itu, tingkah polah keluarga kerajaan dengan gaya hidup kapitalisme sangat menyakitkan hati umat. Mereka hidup bermewah-mewah, sementara pada saat yang sama mereka membiarkan rakyat Irak dan Palestina hidup menderita akibat tindakan AS yang terus menerus dijadikan Saudi sebagai mitra dekat.

Benarkah Saudi merupakan negara Islam ? Jawabannya “ Tidak sama sekali “ Apa yang dilakukan oleh negara ini justru banyak yang menyimpang dari syariat Islam. Beberapa bukti antara lain :

Pertama, berkaitan dengan sistem pemerintahan, dalam pasal 5.a Konstitusi Saudi ditulis : Pemerintah yang berkuasa di Kerajaan Saudi adalah Kerajaan. Dalam sistem Kerajaan berarti kedaulatan mutlak ada di tangan raja. Rajalah yang berhak membuat hukum. Meskipun Saudi menyatakan bahwa negaranya berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, dalam praktiknya, dekrit rajalah yang paling berkuasa dalam hukum (bukan al-Quran dan as-Sunnah). Sementara itu, dalam Islam bentuk negara adalah Khilafah Islamiyah, dengan kedaulatan ada di tangan Allah Swt, rasul-Nya dan orang-orang yang berilmu (para ulama).

Kedua, dalam sistem Kerajaan, rajalah yang juga menentukan siapa penggantinya, biasanya adalah anaknya atau dari keluarga dekat, sebagaimana tercantum dalam pasal 5.c : Raja memilih penggantinya dan diberhentikan lewat dekrit kerajaan. Siapa pun mengetahui, siapa yang menjadi raja di Saudi haruslah orang yang sejalan dengan kibijakan AS. Sementara itu, dalam Islam, Khalifah di pilih oleh rakyat secara sukarela dan penuh keridhaan.

Ketiga, dalam bidang ekonomi, dalam praktiknya, Arab Saudi menerapkan sistem ekonomi kapitalis. Ini tampak nyata dari diperbolehkannya riba (bunga) dalam transaksi nasional maupun internasional di negara itu. Hal ini tampak dari beroperasinya banyak bank “ribawi“ di Saudi seperti “ The British-Saudi Bank, American-Saudi Bank, dan Arab-National Bank. Hal ini dibenarkan berdasarkan bagian b pasal 1 undang-undang Saudi yang dikeluar- kan oleh Raja (no.M/5 1386 H).

Keempat, demi alasan keamanan keluarga kerajaan, pihak kerajaan Saudi Arabia telah menghabiskan 72 miliar dolar dalam kontrak kerjasama militer dengan AS. Saat ini lebih dari 5000 personel militer AS tinggal di Saudi. Sungguh sangat berakal dan beradab membiarkan musuh-musuh Islam berkonspirasi di negaranya, sedangkan banyak hal yang dapat dilakukan untuk Palestina, Irak, Suriah, Libya, Afganistan dengan 72 miliar dollar, hal ini dilakukan oleh Kerajaan Saudi karena lebih mencintai Amerika dan musuh-musuh Islam daripada mencintai negara muslim. 

Apa yang terjadi di Saudi ini hanyalah salah satu contoh di antara sekian banyak contoh para penguasa Muslim-Yahudi yang melakukan pengkhianatan kepada umat. Tidak jarang para pengkhianat umat ini menamakan rezim mereka dengan sebutan negara Islam, negara yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, meskipun pada praktiknya jauh dari Islam. Begitu juga para partai pendukungnya akan melakukan iklan agamis yang sama : partai yang bersih walaupun tidak bersih, partai yang jujur walaupun isinya para penipu dan koruptor, partai yang agamis walaupun sebenarnya tidak paham agama, dan banyak lagi slogan-slogan yang mencitrakan kebaikan itu hanya berada pada partai mereka. Kenalilah bahwa sesungguhnya partai-partai seperti ini justru menjadi partai pembohong dan pendu- kung abadi musuh-musuh Islam. 

Sesungguhnya kebenaran itu tidak datang dalam seketika, tetapi ketika kebenaran itu datang sikapilah dengan kesadaran, kedinamisan akal sehat anda, dan tanyalah kepada hati nurani terdalam, apakah pantas partai yang mengatasnamakan Islam mendukung musuh-musuh abadi Islam ?

Tidaklah akal seseorang itu tercerahkan setelah datangnya cahaya hidayah. Sedangkan penolakan terhadap cahaya hidayah merupakan pengingkaran terhadap pemberi hidayah itu sendiri. Tidak ada pilihan lain bagi kita, kecuali  menghadapi dan menghancur- kan musuh-musuh Islam, baik yang tersurat ataupun yang tersirat dengan segala bentuk potensi yang diberikan Allah Swt kepada kita semua.

Jelas sekali bahwa gerakan Zionisme Internasional mengerahkan segenap daya dan kekuatannya begitu juga pendukungnya untuk menumpas umat Islam, pemilik bumi yang kaya dengan sumber alam. Dengan segala cara, Zionisme berusaha mengeksploitasi kekayaan alam negara Islam. Mereka menyebarkan pemikirannya yang dapat memalingkan umat muslim dari pilar-pilar kekuatannya. Mereka pun menimbulkan perpecahan dalam barisan umat Islam.
Musuh-musuh Islam melakukan berbagai tindakan batil dalam seluruh aspek kehidupan. Telah beredar mata uang Zionis yang dicetak dengan gambar menara Israel dan peta Israel Raya. Peta itu meliputi Lebanon, Yordania, dua pertiga wilayah Suriah, tiga perempat wilayah Irak, dan seperempat wilayah Saudi Arabia, bahkan sampai ke Madinah dan Makkah.  Kalaulah kita sedikit cermat mengamatinya, bukankah daerah-daerah tersebut yang sekarang sedang diperebutkan dan berusaha dikuasai oleh ISIS ?

Semua dunia mengetahuinya, bahwa ISIS adalah teroris yang berkedok agamis dengan akidah Wahabi dibelakangnya. PBB pula yang menyerukan kepada kerajaan Saudi Arabia untuk menarik mundur 20.000 tentara bayarannya dari Suriah dan Irak. Jadi jelaslah, bahwa ISIS yang berakidah Wahabi adalah kaki tangan Zionis Israel yang dibiayai oleh kerajaan Saudi Arabia. 

Kaum Zionis harus menyadari bahwa mereka sedang mengemis untuk mendapatkan bumi yang telah dijaga kaum muslimin selama 14 abad. Kaum muslimin tidak akan pernah berhenti untuk merebutnya kembali meskipun pihak yahudi melancarkan serangan demi serangan dengan hebatnya. Zionis menulis kalimat Lailaaha illallah di celana dalam, menulis- kan lafdzul Jalalah di alas kaki, dan mencetak surat awal Maryam di kertas pembungkus barang-barang belanjaan. Hal ini bukanlah kebodohan baru yang dilakukan Yahudi sepanjang sejarahnya. Semua itu karena dorongan dendam terhadap kaum muslimin dan bangsa Arab yang dalam kurun waktu sejarah lalu justru telah melindungi mereka dan memperlakukan mereka dengan baik. 

Di Palestina dewasa ini orang-orang Israel menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah, berbagai peninggalan kehidupan masa silam, dan warisan kebudayaan yang tidak ternilai. Sebagaimana ISIS pun melakukan penghancuran terhadap kota-kota kuno, bangunan dan artefak bersejarah yang berasal dari ribuan tahun yang lalu atas perintah Yahudi. Mereka pun menghancurkan pusat-pusat informasi dan membakar kepustakaan langka. Hal yang sama pula dilakukan oleh kerajaan Saudi Arabia pada tahun 1924 untuk membakar perpustakaan terutama perpustakaan Maktabah Arabiyah di Makkah al-Mukarramah di mana mereka membakar kurang lebih 60.000 kitab-kitab langka dan sekitar 40.000 yang masih berupa manuskrip yang sebagiannya merupakan hasil diktean sahabat dari baginda Nabi Saw. Di antara buku-buku itu masih ada yang berupa kulit kijang, tulang belulang, pelepah kurma, pahatan dan lempengan-lempengan tanah. Tidak berhenti sampai di situ, mereka pun menyerang  perpustakaan yang berada di Hadramaut Yaman dan mem- bakar seluruh kitab yang berada di perpustakaan itu. Tindakan ini dilakukan karena merasa tersudut oleh sejarah dan tidak berkutik oleh fakta-fakta yang terdapat di dalam buku-buku sejarah. Bangsa Yahudi terdorong melakukan semuanya itu semata-mata karena kedengkian terhadap Islam, kemurkaan terhadap segenap pemeluknya, dan berkeingnan melukai tubuh dan perasaan mereka.

Isnin, 9 Mac 2015

MENGAPA YAHUDI INGIN 

MENAKLUKI BAITULMAQDIS ....... 

http://raja-jawa.blogspot.co.id/2015/03/mengapa-yahudi-ingin-menakluki.html

Pada masa Nabi Daud dan Sulaiman, para Yahudi semuanya taat kepada Allah. Nabi Sulaiman mempunyai satu mukjizat iaitu sangat kaya, menguasai angin, jin dan margastua. Pada zaman tersebut jin tunduk kepada Nabi Sulaiman dan mereka banyak membawakan emas kepada Nabi Sulaiman sehinggakan di bawah laut pun Ifrit tolong ambilkan.

Masa Nabi Sulaiman mengarahkan pembinaan Masjid Al-Aqsa, semua jin patuh dengan perintah tersebut dan mereka membuat dengan bersungguh-sungguh bersama dengan para Yahudi dan manusia lain hinggakan mereka tidak sedar kewafatan Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman wafat ketika berdiri atau duduk atas kerusi semasa memerhatikan jin dan manusia membina Masjid Aqsa. Sampai masa siap sepenuhnya, barulah kewafatan baginda dipertunjukkan dengan anai-anai makan tongkat baginda dan jasad baginda terjatuh. Keadaan ini adalah untuk menunjukkan bahawa jin juga tidak mengetahui perkara ghaib.

Selepas kewafatan baginda, Yahudi telah berpecah belah dan kembali ke tabiat lama mereka, menyembah berhala dan melakukan penindasan. Ada juga yang masih taat menyembah Allah, namun banyak dari mereka kembali menyembah berhala Baal, berhala Dagon (seperti lambang Starbuck), berhala Jehovah, berhala Osiris dan ada juga yang menyembah syaitan (Baphomet dan Lucifer)

Para penyembah syaitan ini telah membina satu lagi bangunan berdekatan Kompleks Masjidil Aqsa yang mana mereka namakan Solomon Temple untuk melakukan ritual penyembahan syaitan dan akan menjadi istana kepada al-Masih Dajjal. Ini diketuai oleh King Hiram the Thyre. Mereka mengangkut kebanyakan emas yang dipercayai banyak di Masjid Aqsa ke Solomon Temple tersebut.

Selepas banyak melakukan penindasan, mereka diserang oleh kaum Assyria yang memusnahkan kota mereka dan mereka bangun semula. Selepas itu pula diserang habis-habisan oleh kerajaan Rom yang memusnahkan kota Yahudi sehingga menjadi padang jarak padang terkukur, tinggal satu dinding sahaja yang sekarang menjadi Tembok Ratapan (Wailling Wall) yang mana Barrack Obama dan George W. Bush serta bekas Presiden Amerika yang lain melakukan ritual menangisi di tembok tersebut.

Selepas itu mereka berasimilasi dengan kerajaan Rom dan menjadi pembodek tegar kerajaan Rom. Selepas itu Nabi Isa diutuskan kepada mereka dan mereka rasakan Nabi Isa adalah ancaman terhadap kekuasaan mereka. Lalu mereka menghasut pemerintah Rom supaya membunuh Nabi Isa. Tetapi Nabi Isa diangkat ke sisi Allah secara hidup-hidup dan dengan jasad dan orang lain ditukarkan ke rupa Nabi Isa. nabi Isa akan turun semula menjelang kiamat.

Yahudi sekarang terlalu inginkan Baitulmuqaddis disebabkan mereka percaya masih banyak lagi emas yang belum sempat diangkut oleh mereka sejak dulu. Mereka percaya bahawa dengan emas dan makanan mereka dapat menguasai dunia.



PROTOKOL YAHUDI MENGUASAI BAITULMAQDIS
(Sila baca Protokol of Zion dari buku The International Jews, Henry Ford)


Protocol No. 22: The Power of Gold

In our hand is the greatest power of our day-Gold: In two days we can procure from our storehouses any quantity we may please.

Dan lagi satu misi yang lebih penting kenapa mereka mahukan sangat Baitulmaqdis adalah untuk membina semula Solomon Temple yang runtuh semasa serangan oleh Rom dahulu agar dapat menjadi Kiblat penyembah syaitan dan juga sebagai istana kepada Raja yang akan ditabalkan oleh mereka menjelang tahun 2020.

Protocol No. 24: King of the Jews

The king of the Jews must not be at the mercy of his passions, and especially of sensuality: on no side of his character must he give brute instincts power over his mind. Sensuality worse than all else disorganizes the capacities of the mind and clearness of views, distracting the thoughts to the worst and most brutal side of human activity.

Kesimpulannya, Yahudi terlalu hendakkan Baitulmuqaddis disebabkan EMAS, membina semula Solomon Temple dan menunggu penabalan Raja Yahudi iaitu al-Masih Dajjal yang akan bersemanyam di Solomon Temple tersebut.

Yahudi juga percaya di Masjidil Aqsa adalah The Ark Of Convenant ada tersorok disalah satu jalan rahsia di bawah Masjidil Aqsa. Kononnya mereka yakin dengan adanya Ark Of Convenant ini Bani Israil akan berjaya dalam setiap peperangan yang mana ada kepentingan mereka di situ. Wallahua'lam.

Al-Aqsa hanya menunggu masa untuk diruntuhkan oleh kafir yahudi ini. Mereka ingin membina kembali kuil ke-3 mereka. Tapak kuil itu adalah pada tapak Dome of Rock dan Al-Aqsa sekarang. Tetapi untuk membina kuil baru ada beberapa syarat yang harus dipatuhi, antaranya ialah kaum yahudi dikumpulkan di satu tempat (Israel) dan mesti ada seorang messiah untuk membimbing mereka. Seperti mana yang kita tahu rasullulah adalah rasul utusan Allah terakhir. Jadi siapakah messiah (penyelamat) mereka menunggu untuk ditabalkan itu? Sudah semestinya the false messiah aka dajal al-masih. Wallahua'lam.

sebenarnya untuk pengetahuan emas yang dimaksudkan sebenarnya adalah buku-buku sihir kuno yahudi. Pada zaman Nabi Sulaiman baginda telah menangkap syaitan yang mengajar sihir kepada kaum yahudi dan buku-buku sihir tersebut ditanam di bawah singgahsana baginda. Itulah sebabnya mereka menggali Al-Aqsa untuk mendapatkan kembali ilmu-ilmu sihir. Buku sihir itu bukan mengenai ilmu sains dan teknologi. Ia memang buku sihir yang mengajar ilmu-ilmu hitam seperti kabballah (salah satu sihir kuno yahudi). Sebenarnya salah satu sumber kekuasaan yahudi adalah melalui pertolongan lucifer (iblis). Mereka memperoleh kuasa, harta, wanita dan pelbagai bentuk kemewahan dengan hanya mengamalkan ritual-ritual penyembahan syaitan. Maka buku-buku sihir itu amatlah penting kepada mereka agar mereka dapat memperhebatkan lagi kekuasaan mereka. walau bagaimanapun, yang Maha berkuasa hanyalah Allah.

Kaum yahudi Zionist percaya bahawa akan wujud kerajaan Israel raya menjelang tahun 2020. Kita tidak tahu bahawa Dajjal akan turun pada masa itu tetapi itu merupakan kepercayaan yahudi zionist yang percaya kerajaaan Israel raya diwujudkan menjelang 2020 dan Messiah mereka akan turun memerintah Israel raya pada tahun 2020.

Kita sebagai umat Islam memang tidak tahu bila waktu sebenar Imam Mahadi, Nabi Isa AS dan dajjal akan dizahirkan kepada kita semua. Ianya tetap akan berlaku saat itu sudah semakin dekat. Menurut hadis Rasullah S.A.W, umat Islam akan berada di muka bumi ini lebih 1000 tahun dan tidak melebihi dari 1500 tahun, dan kita sekarang sudah berada dalam 1432H di tambah lagi 13 tahun bermakna kita telah berada di muka bumi ini selama 1445 tahun, jadi hanya tinggal lebih kurang 55 tahun sahaja lagi untuk kita berada di dunia ini. Apakah yang akan berlaku selepas itu hanya Allah sahaja yang mengetahui. Wallahua'lam.

1)  Nabi Isa akan memerintah dunia selama 40 tahun.

2)  sebelumnya adalah zaman Imam Mahadi selama 7 hingga 9 tahun.

3) dan era zaman Mahadi akan menyaksikan kemunculan dajjal makhluk penipu dan pembohong besar sejak manusia tercipta.

4)  Berdasrkan rumusan-rumusan di atas masa kedatangan watak-watak besar akhir zaman sudah di ambang pintu. Hanya di tangan Allah SWT yang akan menentukan segalanya Kita nantikan kebenaran janji Allah SWT dengan penuh tawakkal dan marilah kita sama-sama berdoa semoga perancangan Israel untuk membina negara israel raya dan mengusai dunia pada tahun 2020 tidak akan menjadi kenyataan, biarpun kita tidak dapat menafikan bahawa mereka memang sudah berjaya menguasai seluruh pelusuk dunia pada saat ini.

Yahudi telah menubuhkan pertubuhan mereka bernama Freemason yang percaya tuhan mereka adalah GAOTU (The Great/Glorious Architech of the Universe) yang mana merujuk kepada Lucifer atau Iblis. Selain itu juga dipercayai mereka percaya JahBulOn (gabungan berhala jehovah, Baal dan Osiris). yahudi dan freemason yang mana ahli freemason adalah kebanyakkan yahudi mahukan baitulmuqaddis kerana mereka mahukan emas yang tertanam di bawah baitulmuqaddius yang akan menjadi jaminan ekonomi mereka dan juga kitab sihir kaballah.

Freemason adalah pertubuhan tertua yang berada di dunia. Misi adalah menolong Yahudi mendapatkan baitulmuqaddis bagi membina semula Solomon Temple untuk ritual penyembahan syaitan. Ahli freemason kebanyakkan terdiri dari golongan elit. Di Malaysia ramai terdapat elit dalam pertubuhan freemason.


KAJIAN KRONOLOGI KEMUNCULAN DAJJAL SEPERTI YANG DIGAMBARKAN OLEH NABI DALAM FASA 4 IAITU FASA KIAMAT



Kumpulan Knight Templar ini telah mengawal keadaan di Jurusalem dan mencipta sistem ekonomi mereka sendiri. Suatu yang unik yang telah mereka temui yang jarang kita dengar



Kumpulan tersebut telah menemui harta yang tidak ternilai di bawah Masjidil Aqsa semasa di Jurusalem. Harta tersebut sebenarnya buku-buku sihir purba milik Bani Israel yang dirampas oleh Nabi Sualaiman. Nabi Sulaiman merampas buku-buku sihir dan menyimpannya di dalam bilik rahsia di bawah masjid Al Aqsa. Knight Templar telah menemmui bilik-bilik tersebut dan mereka mempelajari simbol-simbol dan sihir Bani Israel. Sihir-sihir tersebut sangat hebat, lantas mereka meninggalkan agama kristian dan mengamalkan upacara penyembahan Iblis.




Dajjal menjanjikan mereka kekuasaan, kemewahan, kekayaan dan segala macam kenikmatan yang tiada tandingan. Sebagai balasan para penyembah iblis ini perlu berkerja untuk Dajjal dalam melaksanakan semua konspirasi agongnya






Tetapi kita diajar dalam sejarah mereka kononnya mereka yang ditangkap itu adalah saintis yang tidak sehaluan dengan pihak gereja di zaman kegelapan Eropah.


Tertipulah seluruh bangsa Eropah, sedang mereka di perintah oleh para penyembah syaitan. Akhirnya mereka berjaya menguasai Jurusalem semula. Haikal Sulaiman mesti didirikan untuk menyambut ketua mereka False Al Dajjal.

.

Orang yahudi dihasut utk membina sebuah negara Israel di Palestin bagi mengelak mereka ditindas. Mereka juga dihasut untuk membina Haikal Sulaiman. Walhal di dalam kitab yahudi sendiri iaitu Talmud terdapat larangan kepada yahudi daripada membina negara sendiri. Orang yahudi telah dijadikan kambing hitam oleh penyembah syaitan ini bagi menubuhkan Haikal Sulaiman bagi menyambut kedatangan Dajjal. Pertubuhan Zionis telah dicipta oleh penyembah syaitan ini untuk menipu seluruh kaum yahudi yang ditindas oleh kaum mereka sendiri.

Kerana itu sebahagian Rabbi Yahudi telah menyedari agenda jahat tentera Dajjal ini dan berusaha menyedarkan dunia bahawa mereka telah ditipu oleh Zionis


Kemudian perang dingin dicipta oleh mereka dan Amerika dilakonkan sebagai penyelamat dunia.



Allah berfirman dalam ayat suarah Al Maidah ayat 51 " Jangan kamu ambil yahudi dan Kristian sebagai teman rapat dan sekutu. Dalam ayat ini adakah Allah bermaksud kepada semua Yahudi Kristian?.Atau kah Allah bermaksud kepada sebahagian Yahudi dan Kristian sahaja? Al Quran sebenarnya telah menjawab soalan ini. Dalam AlQuran terdapat banyak ayat Al Quran yang membenarkan Islam mewujudkan perhubungan persaudaraan antara Yahudi dan Kristian. Secara jelasnya ayat Al Maidah ayat 51 tadi hanya bermaksud segelintir Yahudi dan Kristian sahaja dan bukan semua Yahudi dan Kristian.

JIka begitu Yahudi dan Kristian manakah yang di maksudkan dalam Al Quran yang mana umat Islam di larang daripada meneruskan hubungan persahabatan dan untuk menjadi sekutu mereka.

Sebenarnya Yahudi dan Kristian tidak pernah berkawan sesama mereka pun... tidak pernah dalam sejarah. Malah orang Kristian menuduh orang yahudi melakukan jenayah yang paling besar yakni membunuh tuhan (Nabi Isa).

 

Org yahudi menganggap Nabi Isa adalah pengahalang kepada mereka, lalu mereka membuat konspirasi utk membunuhnya dan menyalibnya. Tetapi Allah telah mematahkan tipu daya mereka dengan mengangkat Nabi Isa ke langit dan menggantikan org yg menyerupai Nabi Isa. Diaakhir zaman (kemungkinan antara thn 2020 Nabi Isa akan diturunkan semula ke dunia ini untuk memimpim org Islam memerangi Dajjal.Nabi Isa akan membawa syariat Nabi Muhammad dan beliau sendiri akan menjadi umat Nabi Muhammad.Org kristian juga menunggu tarikh tersebut dan mereka menyangkaNabi Isa akan membantu kristian tetapi dakwaan mereka itu palsu akhirnya mereka sama2 memerangi Nabi Isa.



Maka kesannya telah timbul kemarahan, kebencian di antara Yahudi dan Kristian.

Jadi dalam ayat Al Quran ayat 51 ini telah membongkar sesuatu tentang Yahudi dan Kristian pada 1400 tahun dahulu di padang pasir Arab.

Ayat Al-Maidah ini telah memberi tahu kpd orang Islam bahawa Akan Datang Satu Hari Dalam Sejarah akan mnyaksikan suatu yang ANEH, PELIK, MEMBINGUNGKAN, MISTERI dan menjadi tanda tanya satu jalinan pakatan antara Yahudi dan Kristian akan wujud. Pada hal dalam sejarah sejak sejak dahulu pakatan Yahudi-Kristian tidak pernah wujud. Kenapa berlakunya sedemikian?


Dan apabila pakatan ini berlaku... kamu ( orang Islam) perlu berhati-hati kerana jika kamu membenarkan diri kamu untuk menjalinkan hubungan persahabatan dengan mereka KEISLAMAN kamu akan hilang.

Peramasalahan sekarang adakah sudah wujud perikatan itu yang diingatkan dalam ayat 51 - Al Maidah ?

Jawapannya ya.

Tanpa kita sedari kita sedang minum teh tarik dan berborak dikedai mamak, sedang kita mempelajari politik dan ekonomi di Universiti, sedang kita berkerja mencari rezeki. satu Pakatan misteri Yahudi dan Kristian telah muncul.



PAKATAN MISTERI YG WUJUD ANTARA YAHUDI - KRISTIAN

Sekarang anda telah faham bahawa Yahudi dan kristian tidak pernah pun bergabung dalam sejarah. Tetapi apa yang berlaku hari ini adalah pelik sekali. Anda tahu kenapa?????

Kerana hakikat mereka bukan Yahudi dan mereka bukan Kristian. Mereka sebenarnya adalah penyembah syaitan. Pengamal sihir kuno yang dijumpai peninggalan Bani Israil yang mereka temui di bawah Masjidil Aqsa.



Pihak Israel sedang menggali di bawah Masjidil Al-Aqsa. Mereka mengakui secara terbuka niat mereka untuk menghancurkan Masjidil Al-Aqsa untuk “membangkitkan semula “Temple of Solomon” iaitu Kuil Sulaiman.

Arkeologi dan ahli kaji sejarah mengetahui bahawa runtuhan “Kuil Sulaiman” terletak di bawah Masjidil Al-Aqsa. Kita tidak tahu berapa dalam penggalian tersebut, namun kita tidak boleh berdiam diri dan membiarkan sahaja perkara ini berlaku. Ini memerlukan perhatian dunia Islam.

Kenapa pencerobohan harus dilakukan kepada Masjidil Al-Aqsa? Adakah disebabkan nilai tanahnya atau lain-lain sebab musabab yang dikehendaki oleh Yahudi!

Nabi Sulaiman A.S Dan Rahsia Yang Tertanam Di Bawah Masjidil A-Aqsa
Berbalik kepada sejarah silam kisah Nabi Sulaiman AS atau Raja Sulaiman yang bertanggungjawab membina apa yang dikenali sebagai Kuil Sulaiman”. Nabi Sulaiman As berbeza dari Nabi-nabi yang lain kerana baginda di beri Allah SWT boleh menguasai umat manusia, dan bangsa jin.

Nabi Sulaiman ditugaskan dengan menyebarkan ayat-ayat Allah SWT iaitu: keyakinan dan ibadah dalam hanya SATU tuhan sahaja. Perkara ini menjadi perhatian Nabi Sulaiman dimana terdapat kaum-kaumnya yang kuat mengamalkan ilmu sihir dan okultisme (ilmu ghaib). Baginda memerintahkan pengawalnya untuk pergi ke seluruh negeri dan merampas setiap buku, naskah, kitab-kitab yang tertulis segala ilmu sihir dimana amalan sesat ini diajar untuk berhubung dengan pemanggil roh. Amalan ini berkaitan berkaitan dengan jin dan setan.

Dalam Islam kita tahu bahawa ilmu sihir adalah haram. Al-Quran mengatakan kepada kita bahawa Jin dan Manusia tidak boleh berhubung kait walaupun hidup di dimensi yang sama dengan manusia, tetapi tidak boleh berkomunikasi antara satu sama lain. Jin tidak dapat dilihat, mereka boleh melihat kita, tapi kita tidak dapat melihat mereka. Tidak wujudnya seperti Jin “baik” atau membantu, kerana setiap jin yang bercakap dan berinteraksi dengan manusia secara langsung dilarang oleh Allah SWT.

Jadi arahan Nabi Sulaiman AS supaya mereka membawa kesemua buku, kitab yang berkaitan dengan ilmu sihir kepadanya, dan kemudian baginda kuburkan semua buku, kitab dan apa jua yang berkaitan dengan amalan ini dimana baginda fikirkan paling selamat iaitu tidak akan ada sesiapa yang boleh mendapatkan atau mencurinya.

Baginda menanamkan buku-buku ajaran sihir itu di bawah tapak kuil tersebut. Baginda melantik beberapa orang kesatria yang di kenali sebagai “Knights of the temple of Solomon” (Knight Templar) untuk menjaga kuil Sulaiman itu siang dan malam.

Kesatria melakukan tugasan yang diberikan pada awalnya. Selepas Nabi Sulaiman a.s wafat, The Knights menemui apa yang terdapat di bawak kuil itu. Mereka menyedari akan kepentingan perkara ini, rahsia amalan sihir berada di hujung jari mereka. Mereka mencuri dan mula berlatih. Mereka pindahkan kitab-kitab dan mula berlatih dan mengamalkan. Mereka benar-benar jauh dari agama Nabi Musa dan Allah SWT. Dan tenggelam di bawah kuasa dan pengaruh Iblis. Kerana ritual yang mereka jalankan, mereka dengan segera menjadi orang yang berpengaruh dan terkaya di negara itu.

Ahli okultisme menegaskan bahawa Syaitan memberi penghargaan kepada pengikutnya dengan kekayaan duniawi. Mereka boleh membuat apa sahaja seperti memberi dan menerima rasuah, maksiat, kerosakan di bumi, dan banyak lagi yang menyimpang dari ajaran sebenar di dalam Islam. Mereka juga percaya bahawa Syaitan meyakinkan mereka, melalui para imam dan pendeta tinggi, bahawa ‘kuasa’ itu adalah Allah yang nyata.

Selama berabad-abad, naskah itu diseludup ke Eropah, dan Kesatria Templar menggelarkan mereka sebagai “Free Mason”. Dengan kekuatan yang terkumpul, mereka pantas menyebarkan pengetahuan ini di seluruh dunia melalui kumpulan-kumpulan rahsia.


Logo Asal Freemason

Semua ini dilakukan dengan satu tujuan iaitu mengikut kehendak tuhan Syaitan dan sebagai langkah untuk menyambut kedatangan Dajjal bermata satu yang mewakili syaitan di bumi. Simbol mereka adalah piramid dan di atasnya terdapat “all seeing eye” yang bermata satu. Perlu diketahui bahawa orang Mesir kuno juga mempunyai tuhan yang bermata satu dikenali sebagai Mata Ra dan Mata Osiris. Ingat bahawa ilmu hitam adalah diajar dari orang-orang kafir dari Mesir kuno.

Jadi jika freemason sudah mendapat hak dan kekayaan di dunia dan “harta rahsia” ini. Mengapa semua tertumpu untuk menghancurkan Masjidil Al-Aqsa?
Sebenarnya mereka sedang mempersiapkan kedatangan tuhan mereka iaitu “Dajjal”.

Apa Yang Islam Dan Nabi Muhammad SAW Memperingati Kita Tentang Kedatangan Dajjal
1. Dalam Islam kita tahu Dajjal adalah Nabi palsu. Dajjal akan meniru seperti nabi sejati dalam segala hal. Nabi yang sebenar adalah Nabi Isa AS yang akan datang semula untuk memerintah dunia dari Jerusalem. Jadi disitulah Dajjal akan tiba di atas tanah suci, Jerusalam.

2. Nabi Muhammad SAW berkata kepada kami bahawa Dajjal dikeluarkan dari dunia ini. Dengan demikian ia telah berada di planet ini sejak zaman Rasulullah SAW. Kami diberitahu bahawa Dajjal akan hidup di bumi selama 40 hari (satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari seperti seminggu, dan selebihnya seperti hari biasa Ingat 1 tahun surgawi. Adalah sama dengan 1000 tahun manusia. anda melakukan matematik). Ini membuktikan bahawa ia adalah jin yang kuat, seperti jin boleh hidup selama ribuan tahun.

3. Semua Nabi-nabi memperingatkan kaum mereka tentang Nabi palsu ini.

4. Nabi Muhammad SAW pernah memberitahu kedatangan Dajjal dan memperingatkan kita untuk mengetahui bahawa Allah SWT tidak “bermata satu”. Dajjal juga akan mempunyai perkataan kafir di dahinya. Nabi Muhammad SAW juga memberi amaran, bahawa setiap Muslim setelah mendengar “kedatangan” Dajjal perlu memaling muka daripada memandang wajah Dajjal. Dan membelakangkan dan terus berjalan menjauhkan diri darinya. Tidak melihat ke arahnya, atau berjalan ke arahnya. Jangan ingin tahu dan Nabi SAW memberi amaran bahawa orang yang terkuat imannya akan diuji dan mudah boleh jatuh korban fitnah Dajjal, kerana Dajjal adalah “Master of Deception”.

Zionis pernah menyebut bahawa kawasan diantara sungai Nil dan Furat sebagaimana adanya “tanah yang dijanjikan”. Mereka harus membina kuil asal untuk menyambut kedatangan Dajjal.
Jadi Di Mana Tapak Kuil Sion Yang Asal?

Bukti arkeologi dan sejarah membuktikan bahawa runtuhan kuil asal Sion adalah di bawah Kuil Sulaiman. Ini sebabnya mengapa yahudi/zionist ingin menghancurkan Masjidil Al-Aqsa supaya mereka dapat membangunkan semula kuil dibawah Masjidil Al-Aqsa.

Perkara ini menjelaskan mengapa Kerajaan AS begitu baik dengan Israel. Mereka mempunyai tujuan yang sama, dan kepercayaan bersama. Mereka bekerja untuk sebuah kekuatan yang jauh lebih besar, dan jauh lebih jahat dan penuh dengan penipuan. Inilah sebabnya mengapa dasar luar negeri AS adalah pro-Israel, bahkan mereka mengetepikan rakyat mereka sendiri. Inilah sebabnya mengapa mereka membiarkan Palestin diserang berkali-kali. Mereka memang berniat untuk menghancurkan Masjidil Al-Aqsa.

Dan inilah sebabnya mengapa mereka menggambarkan orang-orang Arab dan Muslim sebagai pengganas. Mereka ingin menghasut dan mengubah dunia supaya melawan dan membenci orang Islam, kerana faktanya adalah, orang-orang yang akan terus mempertahankan Masjid Al-Aqsa adalah orang-orang Muslim. Muslim memahami pentingnya Masjidil Al-Aqsa, ia adalah kiblat pertama umat Islam. Oleh kerana itu orang-orang Muslim adalah musuh dajjal dan Amerika adalah murid-murid Dajjal.

Dalam Al-Quran mengatakan bahawa salah satu tanda akhir zaman sebelum kedatangan Dajjal adalah runtuhannya Masjidil Al-Aqsa yang sedang berlaku sebagaimana yang anda baca ini.

Semoga Allah SWT melindungi kita semua dari kejahatan Dajjal dan pengikutnya. Semoga cahaya Islam bersinar terang dari sebelumnya.Dan bukti kedatangan Dajjal dan akhir zaman adalah kehancuran Masjidil Al-Aqsa.
Sungguh Nabi s.aw telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau s.a.w. dalam memberitakan sesuatu yang pasti terjadi. Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan lainnya. Diantaranya: “Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana,” sambil menunjuk ke arah timur (Najed). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan)

“Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).” (HR Bukhari no 7123, Juz 6 hal 20748). Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Ibnu Hibban.

Golongan wahabi inilah sekarang pendokong kerjaaan Saudi Raja Saud yang dikatakan sebagai Sufyani yang termasuk dalam agenda Al Mahdi untuk membersihkan golongan ini.

Berkata Abu sa’id Al Khudriy ra saat Nabi saw sedang membagi bagi harta pada beberapa orang, maka datanglah seorang lelaki, matanya membelalak, kedua pelipisnya tebal cembung kedepan, dahinya besar, janggutnya sangat tebal, rambutnya gundul, sarungnya pendek, berkata: Bertakwalah pada Allah wahai Muhammad…!, Sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang taat pada Allah kalau aku bermaksiat? apakah Allah mempercayaiku untuk mengamankan penduduk bumi dan kalian tidak mempercayaiku?” dan berkata Khalid bin Walid ra: Wahai Rasulullah, kutebas lehernya..! Rasul SAW melarangnya, lalu beliau SAW melirik orang itu yang sudah membelakangi Nabi saw, dan Rasul saw bersabda: “Sungguh akan keluar dari keturunan lelaki ini suatu kaum yang membaca Alqur’an namun tidak melewati tenggorokannya (tidak meresap ke hatinya), mereka semakin jauh dari agama seperti menjauhnya panah dari busurnya, mereka memerangi orang islam dan membiarkan penyembah berhala”, jika kutemui kaum itu akan kuperangi seperti diperanginya kaum ‘Aad”
(Shahih Bukhari).


INGGERIS MELAHIRKAN WAHABI

Walaupun Ibn Abdul-Wahhab dianggap sebagai Bapa Wahabisme, namun master mindnya Kerajaan Inggeris-lah yang membidani kelahirannya dengan gagasan-gagasan Wahabisme dan merekayasaan Ibn Abdul-Wahhab sebagai Imam dan Pendiri Wahabisme, untuk tujuan menghancurkan Islam dari dalam dan meruntuhkan Daulah Utsmaniyyah yang berpusat di Turki. Selok belok dan perancangan tentang konspirasi Inggeris dengan Ibn Abdul-Wahhab ini dapat dibongkar di dalam memori Mr. Hempher : “Confessions of a British Spy”

Bermula di Basra, Iraq, Ibn Abdul-Wahhab telah jatuh dalam tunggangan perisik Inggeris yang dipanggil dengan nama Hempher yang sedang menyamar (undercover), salah seorang perisikan yang dikirim oleh London untuk negeri-negeri Muslim (di Timur Tengah) dengan tujuan menggoyang Kekhalifahan Utsmaniyyah dan menciptakan konflik di antara sesama kaum Muslim. Hempher pura-pura menjadi seorang Muslim, dan memakai nama Muhammad, dan dengan cara yang licik, ia melakukan pendekatan dan persahabatan dengan Ibn Abdul-Wahhab dalam waktu yang sangat lama.
Hempher, yang memberikan Ibn Abdul-Wahhab wang dan hadiah-hadiah lainnya, mencuci otak Ibn Abdul-Wahhab dengan meyakinkannya bahwa :

Orang-orang Islam mesti dibunuh, karena mereka telah melakukan penyimpangan yang berbahaya, mereka (kaum Muslim) telah keluar dari prinsip-prinsip Islam yang mendasar, mereka semua telah melakukan perbuatan-perbuatan bid’ah dan syirik.

Hempher berpura-pura alim mendakwa bermimpi bertemu Nabi Muhammad Saw (wild dream) dan mengatakan bahwa dia bermimpi Nabi Muhammad Saw mencium kening (di antara kedua mata) dan mengatakan kepada Ibn Abdul-Wahhab, bahwa dia akan jadi orang besar, dan meminta kepadanya untuk menjadi orang yang dapat menyelamatkan Islam dari berbagai bid’ah dan takhayul.

Setelah mendengar mimpi liar Hempher, Ibn Abdul-Wahhab jadi tersentak (wild with joy) dan merasa bertanggung jawab untuk melahirkan suatu aliran baru di dalam Islam yang bertujuan memurnikan dan mereformasi Islam.

Di dalam memorinya, Hempher menggambarkan Ibn Abdul-Wahhab sebagai orang yang berjiwa “sangat tidak stabil” (extremely unstable), “sangat kasar” (extremely rude), berakhlak jahat (morally depraved), selalu gelisah (nervous), congkak (arrogant), dan dungu (ignorant).

Perisik Inggeris ini, yang memandang Ibn Abdul-Wahhab sebagai seorang yang bebal/dungu (typical fool), juga mengatur pernikahan mut’ah bagi Ibn Abdul Wahhab dengan 2 wanita Inggeris yang juga perisik yang sedang menyamar.

Wanita pertama adalah seorang wanita beragama Kristen dengan panggilan Safiyya. Wanita ini tinggal bersama Ibn Abdul Wahhab di Basra. Wanita satunya lagi adalah seorang wanita Yahudi yang punya nama panggilan Asiya. Mereka menikah di Shiraz, Iran.


KENAPA INGGERIS MENCIPTA WAHABI

Pada tahun 1922 setelah perang dunia I, persidangan Lawsen di adakan, hasil sidang lawsen adalah sistem khilafah di tiadakan , khalifah dibuang keluar negara, harta khalifah di ambil, kerajaan Turki baru di bentuk berdasarkan sekuler dibawah pimpinan Mustafa Kamal Attaturk. Negara2 jajahan turki diambil alih sebagai jajahan Iggris, Prancis dan Italia. Lord Corsen dengan sombongnya berkata hakikatnya Turki telah dihancurkan dan tidak boleh bangkit lagi karena sudah di hancurkan kekuatannya iaitu khilafah Islamiyhah atau pemerintahan Islam.

Yahudi melantik Saudi dan Wahabi sebagai penguasa Haromain. Setelah jatuhnya empayar Uthman negara-negar kecil seperti Kuwait, Yaman dan lain-lain diserahkan kepada kabilah-kabilah yang dipilih oleh yahudi, negara kecil itu semua tertunduk kepada Britain, Prancis dan Italia. Janji kepada Syarif Husain untuk mengangkat sebagai pemimpin arab hanyalah janji kosong. Syarif husain hanya diberikan kerajaan Jordan yang kecil dan miskin.

Pada 1925 keluarga Al-saud berhasil menguasai Mekkah dari pada Syarif Husain. Pada 10 januari 1926 Abdul Ajiz Al-Saud di lantik menjadi raja Hijaz di Masjidil Haram, makkah.

Pada tahun 1932 setelah menguasai sebagian besar semenajung Arab, Ibnu Saud menamakan tanah gabungan Hijaz dan Najd sebagai Arab Saudi. Abdul Aziz Ibnu Saud kemudian melantik dirinya sebagai raja arab saudi dengan bantuan british. Fahaman wahabi menjadi agama rasmi Arab Saudi dan disebarkan ke seluruh dunia.

Tujuan yahudi menciptakan wahabi adalah sebagai cara halus menghancurkan Islam dari dalam:

1. Yahudi sangat faham bahwa kekuatan umat islam terletak pada rohnya yakni roh yang sangat kenal cinta dan takut dari penciptanya oleh karena itu umat islam harus dipisahkan dari Allah.

2. Yahudi sangat faham bahawa kekuatan Islam karana berhasil menghubungkan kekuatan roh dan kehidupan lahir maka keyakinan akan adanya kekuatan roh dalam kehidupan lahir itu harus dimusnahkan

3. Yahudi sangat faham bahwa kunci kemenangan umat islam adalah adanya bantuan gaib dari Allah SWT maka yahudii menghapuskan keyakinan terhadap hal gaib itu. Ulama sufi dan tarikat yang memiliki kharomah dikatakan sesat dan syirik.

4. Yahudi sangat faham bahwa kekuatan islam terletak pada kecintaanyta umat kepada Muhammad SAW ahlul bait dan para sahabat maka segala peninggalan dan amalan yang menyuburkan kecinttaan kepada Rasulullah dimusnahkan dengan alasan bid'ah, khurafat dll alasan yang diada-adakan

5. Yahudi faham bahawa selemah umat islam mereka sangat fanatik pada agama para ulama oleh karana itu ulama baru dan Islam gaya baru mesti dicipta yang sesuai dengan agenda yahudi.

6. Untuk menguasai kota suci umat Islam haromain yahudi tidak boleh memusnahkan seperti tempat-tempat yang lain karana ditakutkan akan mendapat penentangan seluruh umat Islam sedunia

Kejahatan-kejahatan wahabi diantaranya adalah :

1. Membuat fatwa setiap yang bidah itu sesat dan yang sesat itu neraka

2. Umat islam yang tidak ikut ajarannya itu sesat, halal darah dan hartanya

3. Membunuh keturunan Rasulullah SAW

4. Menuduh sesat keturunan Rasul SAW dan sahabat yang utama

5. Menganggap alam roh itu tidak wujud

6. Menolak adanya hubungan antara alam lahir dan roh

7. Memusnahkan peninggalan Rasul.

8. Dalam mempelajari ilmu ussuludin atau tauhid menganut pemahaman Ibnu Taimiah yang mengaggap Tuhan itu berjisim seperti mahluk

9. Di dalam fiqih dibenarkan menampal2 mazhab atau talfik

10. Mengambil sumber Al quran dan hadis tanpa ijmak ulama dan qiyas

11. Melarang keras umat islam berdoa dengan tawatsul atau perantara

12. Dilarang keras menziarahi kubur sekalipun makam nabi

13. Menghancurkan bangunan di atas tempat lahir nabi

14. Melarang memuji-muji nabi seperti membaca qasidah, berzanzi, tahlil dan sebagainya

15. Melarang memperingati maulid rasul, israq miraj dan semua perayaan Islam yang lain

16. Melarang belajar tentang sifat 20 dan menuduh sesat ajaran Asyari iaitu faham Ahli sunnah wal jamaah.

17. Melarang amalan tariqat, umpama tariqat Naksabandiah, Kodiri, Saszali, Muhammadiyah dan lain-lain

18. Mengundang Amerika mengeksploitasi kekayaan minyak di timur tengah

19. Berkomplot dengan Amerika membina pangkalan perang di Arab Saudi

20. Meminta bantuan tentara sekutu di perang teluk untuk menghancurkan Saddam Hussin

21. Mencetuskan gerakan pengganas seperti Al Qaeda dan lain-lain untuk memburukkan gerakan Islam

22. Mengubah arab menjadi negara yahudi dan haromain (Mekah & Madinah) menjadi kota yahudi


KERAJAAN SAUDI-WAHHABI PERTAMA : 1744-1818

Setelah kembali ke Najd dari perjalanannya, Ibn Abdul-Wahhab mula “berdakwah” dengan gagasan-gagasan liarnya di Uyayna. Bagaimana pun, karana “dakwah”-nya yang keras dan kaku, dia diusir dari tempat kelahirannya. Dia kemudian pergi berdakwah di dekat Dir’iyyah, di mana sahabat karibnya, Hempher dan beberapa perisik Inggeris lainnya yang berada dalam penyamaran ikut bergabung dengannya.

Dia juga tanpa perbicaraan membunuh seorang pezina penduduk setempat di hadapan orang ramai dengan cara yang sangat brutal, menghentak kepala pezina dengan batu besar.

Padahal, hukum Islam tidak mengajarkan hal seperti itu, beberapa hadis menunjukkan cukup dengan merejam dengan batu-batu kecil sahaja. Para ulama Islam (Ahlus Sunnah) tidak membenarkan tindakan Ibn Abdul-Wahhab yang sangat berlebihan seperti itu.

Walaupun banyak orang yang menentang ajaran Ibn Abdul-Wahhab yang keras dan kaku serta tindakan-tindakannya, termasuk ayah kandungnya sendiri dan saudaranya Sulaiman Ibn Abdul-Wahhab, keduanya adalah orang-orang yang benar-benar memahami ajaran Islam -, dengan wang, perisik Inggeris telah berhasil memujuk Syeikh Dir’iyyah, Muhammad Saud untuk mendukung Ibn Abdul-Wahhab.

Pada 1744, Al-Saud menggabungkan kekuatan dengan Ibn Abdul-Wahhab dengan membangun sebuah aliran politik, agama dan perkawinan. Dengan aliran ini, antara keluarga Saud dan Ibn Abdul-Wahhab, yang hingga saat ini masih utuh Wahhabisme sebagai sebuah “agama” dan gerakan politik telah lahir dan mantap.

Dengan penggabungan ini setiap keluarga Al-Saud beranggapan bahawa mereka menduduki posisi Imam Wahhabi (pemimpin agama), sementara itu setiap ketua keluarga Wahhabi memperoleh kuasa dan mandat untuk mengawal ketat setiap penafsiran agama (religious interpretation).

Mereka adalah orang-orang bodoh, yang melakukan kekerasan, menumpahkan darah, dan pencetus untuk menyebarkan pahaman Wahabi (Wahhabism) di Jazirah Arab. Sebagai hasil aliran Saudi-Wahhabi pada 1774, sebuah kekuatan angkatan perang kecil yang terdiri dari orang-orang Arab Badui terbentuk melalui bantuan para perisik Inggeris yang melengkapi mereka dengan wang dan persenjataan.

Sampai pada waktunya, angkatan perang ini pun berkembang menjadi sebuah ancaman besar yang pada akhirnya melakukan penguasaan di seluruh Jazirah Arab sampai ke Damaskus (Syiria), dan menjadi penyebab munculnya Fitnah Terburuk di dalam Sejarah Islam.

Dengan cara ini, angkatan perang ini dengan anggkuh dan kejam telah mampu menaklukkan hampir seluruh Jazirah Arab untuk menciptakan Negara Saudi-Wahhabi yang pertama.

Sebagai contoh, untuk memperjuangkan apa yang mereka sebut sebagai syirik dan bid’ah yang dilakukan oleh kaum Muslim, Saudi-Wahhabi telah mengejutkan seluruh dunia Islam pada 1801, menghancurkan dan kesucian Husein bin Ali (cucu Nabi Muhammad Saw) di Karbala, Iraq. Mereka juga membunuh lebih dari 4.000 orang di Karbala dan merampok lebih dari 4.000 unta yang mereka bawa sebagai harta rampasan. Kisah inilah bermulanya peristiwa Karbala yang dikenang oleh golongan Syiah setiap tahun.

Sekali lagi, pada 1810, mereka, kaum Wahabi dengan kejam membunuh penduduk tak berdosa di sepanjang Jazirah Arab. Mereka menggasak dan menyebarkan fahaman wahabi kepada banyak kafilah peziarah dan sebagian besar di kota-kota Hijaz, termasuk 2 kota suci Makkah dan Madinah.

Di Makkah, mereka melenyapkan kesan sejarah Islam dan di Madinah, mereka menyerang dan menodai Masjid Nabawi, membongkar makam Nabi, dan menjual serta membagi-bagikan peninggalan bersejarah dan permata-permata yang mahal.

Para teroris Saudi-Wahhabi ini telah melakukan tindakan kejahatan yang menimbulkan kemarahan kaum Muslim di seluruh dunia, termasuk Kekhalifahan Utsmaniyyah di Istanbul.

Sebagai penguasa yang bertanggung jawab atas keamanan Jazirah Arab dan penjaga masjid-masjid suci Islam, Khalifah Mahmud II memerintahkan sebuah angkatan perang Mesir dikirim ke Jazirah Arab untuk menghukum Saudi-Wahhabi.

Pada 1818, angkatan perang Mesir yang dipimpin Ibrahim Pasha (putra penguasa Mesir) menghancurkan Saudi-Wahhabi dan meratakan dengan tanah ibu kota Dir’iyyah .

Imam kaum Wahhabi saat itu, Abdullah al-Saud dan dua pengikutnya dikirim ke Istanbul dengan dirantai dan di hadapan orang ramai, mereka dihukum pancung. Sisa pengikut Saudi-Wahhabi ditangkap di Mesir.


KERAJAAN SAUDI-WAHHABI KE-II : 1843-1891 –CAMPUR TANGAN INGGERIS

“Walaupun kebengisan fanatik Wahabisme berhasil dihancurkan pada 1818, namun dengan bantuan Kolonial Inggeris, mereka dapat bangkit kembali. Setelah pelaksanaan hukuman mati atas Imam Abdullah al-Saud di Turki, sisa-sisa saki baki Saudi-Wahhabi memandang saudara-saudara Arab dan Muslim mereka sebagai musuh yang sesungguhnya (their real enemies) dan sebaliknya mereka menjadikan Inggeris dan Barat sebagai sahabat sejati mereka.

Maka ketika Inggeris menjajah Bahrain pada 1820 dan mulai mencarai jalan untuk memperluas area jajahannya, Dinasti Saudi-Wahhabi menjadikan kesempatan ini untuk memperoleh perlindungan dan bantuan Inggeris.

Pada 1843, Imam Wahhabi, Faisal Ibn Turki al-Saud berhasil melarikan diri dari penjara di Cairo dan kembali ke Najd. Imam Faisal kemudian mulai melakukan hubungan dengan Pemerintah Inggeris. Pada 1848, dia memohon kepada Residen Politik Inggeris (British Political Resident) di Bushire agar mendukung perwakilannya di Trucial Oman. Pada 1851, Faisal kembali memohon bantuan dan dukungan Pemerintah Inggeris.

Dan hasilnya, Pada 1865, Pemerintah Inggeris mengirim Kolonel Lewis Pelly ke Riyadh untuk mendirikan sebuah pejabat perwakilan Pemerintahan Kolonial Inggeris dengan perjanjian bersama Dinasti Saudi-Wahhabi.

Untuk meyakinkan Kolonel Lewis Pelly, Imam Faisal mengatakan bahwa perbezaan besar dalam strategi Wahhabi :antara perang politik dengan perang agama adalah bahawa nantinya tidak akan ada kompromi, kami membunuh semua orang.

Pada 1866, Dinasti Saudi-Wahhabi menandatangani sebuah perjanjian “persahabatan” dengan Pemerintah Kolonial Inggeris, sebuah kekuatan yang dibenci oleh semua kaum Muslim, karena kekejaman kolonialnya di dunia Muslim.

Perjanjian ini serupa dengan banyak perjanjian tidak adil yang selalu dikenakan kolonial Inggeris atas boneka-boneka Arab mereka lainnya di Teluk Arab (sekarang dikenal dengan Teluk Parsi).

Sebagai pertukaran atas bantuan pemerintah kolonial Inggeris yang berupa wang dan senjata, pihak Dinasti Saudi-Wahhabi menyetujui untuk bekerja-sama/berkhianat dengan pemerintah kolonial Inggeris iaitu pemberian kawasan penempatan tentera kepada pemerintah kolonial Inggeris atas kawasan yang dimilikinya.

Perjanjian yang dilakukan Dinasti Saudi-Wahhabi dengan musuh paling getir bangsa Arab dan Islam iaitu Inggeris, pihak Dinasti Saudi-Wahhabi telah membangkitkan kemarahan yang hebat dari bangsa Arab dan Muslim lainnya, baik negara-negara yang berada di dalam mahupun yang di luar wilayah Jazirah Arab.

Dari semua penguasa Muslim, yang paling merasa disakiti atas pengkhianatan Dinasti Saudi-Wahhabi ini adalah seorang patriotik bernama al-Rasyid dari suku al-Hail di Arabia tengah dan pada 1891, dan dengan dokongan orang-orang Turki, al-Rasyid menyerang Riyadh lalu menghancurkan suku Saudi-Wahhabi.

Bagaimanapun, beberapa anggota Dinasti Saudi-Wahhabi sudah mengatur untuk melarikan diri di antara mereka adalah Imam Abdul-Rahman al-Saud dan putranya yang masih remaja, Abdul-Aziz. Dengan cepat keduanya melarikan diri ke Kuwait yang dikawal oleh Kolonial Inggeris untuk mencari perlindungan dan bantuan Inggeris.


KERAJAAN SAUDI-WAHHABI KE III (SAUDI ARABIA) : Sejak 1902

Ketika di Kuwait, para Wahhabi, Imam Abdul-Rahman dan putranya, Abdul-Aziz menghabiskan waktu mereka “menyembah-nyembah” tuan Inggersi mereka dan memohon-mohon bantuan kewangan, persenjataan serta bantuan untuk keperluan merebut kembali Riyadh. Namun pada akhir penghujung 1800-an, usia dan penyakitnya telah memaksa Abdul-Rahman untuk mendelegasikan Dinasti Saudi Wahhabi kepada putranya, Abdul-Aziz, yang kemudian menjadi Imam Wahhabi yang baru.

Melalui strategi licin kolonial Inggeris di Jazirah Arab pada awal abad 20 yang dengan cepat menghancurkan Kekhalifahan Islam Uthmaniyyah dan sekutunya al-Rasyid secara menyeluruh, kolonial Inggeris langsung memberi sokongan kepada Imam baru Wahhabi Abdul-Aziz.

Dibentengi dengan dokongan kolonial Inggeris, wang dan senjata, Imam Wahhabi yang baru, pada 1902 akhirnya dapat merebut Riyadh. Salah satu tindakan biadab pertama Imam baru Wahhabi ini setelah berhasil menduduki Riyadh adalah membalas dendam penduduknya dengan memaku kepala al-Rasyid pada pintu gerbang kota. Abdul-Aziz dan para pengikut fanatik Wahhabinya juga membakar hidup-hidup 1,200 orang sampai mati.

Imam Wahhabi Abdul-Aziz yang dikenal di Barat sebagai Ibn Saud, sangat dicintai oleh majikan Inggerisnya. Banyak pejabat dan utusan Pemerintah Kolonial Inggeris di wilayah Teluk Arab sering menemui atau menghubunginya, dan dengan murah-hati mereka mendukungnya dengan kewangan, senjata dan para penasihat-penasihat Inggeris. Sir Percy Cox, Captain Prideaux, Captain Shakespeare, Gertrude Bell, dan Harry Saint John Philby (yang dipanggil “Abdullah”) adalah di antara banyak pejabat dan penasihat kolonial Inggeris yang secara rutin mengelilingi Abdul-Aziz demi membantunya memberikan apa pun yang diperlukannya.

Dengan senjata, wang dan para penasihat dari Inggeris, berangsur-angsur Imam Abdul-Aziz dengan bengis dapat menaklukkan hampir seluruh Jazirah Arab di bawah panji-panji Wahhabisme untuk mendirikan Kerajaan Saudi-Wahhabi ke-3, yang saat ini disebut Kerajaan Saudi Arabia.

Ketika mendirikan Kerajaan Saudi, Imam Wahhabi, Abdul-Aziz beserta para pengikut fanatiknya, melakukan kekejaman yang mengerikan, khususnya di daratan suci Hijaz. Mereka mengusir penguasa Hijaz, Syarif, yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW.

Pada Mei 1919, di Turbah, pada tengah malam dengan cara pengecut dan buas mereka menyerang angkatan perang Hijaz, membunuh lebih 6,000 orang.

Dan sekali lagi, pada bulan Ogos 1924, sama seperti yang dilakukan orang Barbar, tentera Saudi-Wahabi menyerang dan memasuki rumah-rumah di Hijaz, kota Taif, mengancam mereka, mencuri wang dan persenjataan mereka, lalu memenggal kepala anak-anak kecil dan orang-orang yang sudah tua. Banyak wanita Taif yang segera meloncat ke dalam air demi menghindari pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan tentera-tentera Saudi-Wahhabi yang bengis.

Tentera primitif Saudi-Wahhabi ini juga membunuhi para ulama dan orang-orang yang sedang melakukan shalat di masjid; hampir seluruh rumah-rumah di Taif diratakan dengan tanah tanpa memandang bulu mereka membunuh hampir semua laki-laki yang mereka temui di jalan-jalan; dan merompak apa pun yang dapat mereka bawa. Lebih dari 400 orang tak berdosa turut dibunuh dengan cara mengerikan di Taif.


DOKUMEN PERJANJIAN ARAB SAUDI DGN INGGERIS MENGKHIANATI PALESTIN


“Saya Sultan Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud al-Faisal dan Saya mengalah dan mengakui seribu kali untuk Sir Percy Cox, utusan Inggeris, bahwa saya tidak keberatan untuk memberikan Palestin kepada Yahudi miskin atau bahkan untuk non-Yahudi, dan saya tidak akan pernah melanggar perintah Inggeris,”

Sebuah dokumen kuno mengungkapkan bagaimana Sultan Abdul Aziz, pendokong Arab Saudi meyakinkan Inggeris untuk menciptakan sebuah negara Yahudi di tanah Palestin, sebuah laporan berita mengatakan dokumen ini telah mendedahkan komitmen mendalam dari Raja Saudi pertama dengan Inggeris dan memberikan jaminan kepada pemerintah Inggeris untuk memberikan Palestin kepada Yahudi.

Dokumen kontroversi yang ditulis bersama oleh Sir Percy Cox Zachariah, merupakan bukti pengkhianatan keluarga kerajaan Saudi untuk bangsa Palestin. Dokumen kuno dikatakan ditandatangani oleh Raja Abdul Aziz tersebut.

Catatan ini juga mendedahkan bagaimana kerajaan Saudi menunjukkan kesetiaannya kepada pemerintah Inggeris pada tahun 1930, kedua negara pada masa itu mempunyai hubungan yang erat. Kekuasaan keluarga Al Saud menambahkan pentingnya Arab Saudi untuk Inggeris, sebagaimana Inggeris percaya kepada Ibnu Saud beliau sangat mempengaruhi negara-negara Arab.

Ternyata, Muhammad bin Abdul Wahab lahir di Najd (Nejed), tempat yang dikatakan Nabi sebagai tempat kegoncangan, fitnah-fitnah dan tanduk setan:

Ibnu Umar berkata, “Nabi berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, Terhadap Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman.’ Maka, saya mengira beliau bersabda pada kali yang ketiga, ‘Di sana terdapat kegoncangan-kegoncangan (gempa bumi), fitnah-fitnah, dan di sana pula munculnya tanduk setan.’”




Dibawah ini ditunjukkan konspirasi puak wahabi ini bersama musuh Islam;

Spion Badui, Ibn Saud (muda), Prince Husein, Ibn Abdul Wahhab, Sir Percy Cox

Ibnu abd wahab bersama agen-agen spionase barat


Bandingan konsep Dajjal

Konspirasi Ibnu Saud Bin Abd Wahab Dengan Hemper

Puak wahabi inilah yang merubahkan wajah Mekah dengan mengikut rentak puak Iluminati. Merekalah topeng Islam yang mengkormersial Mekah untuk kepentingan Bani Saud. Mekah dibina hotel-hotel mewah yang direncanakan oleh musuh-musuh Islam. Musuh Islam bijak tidak menguasasi Mekah tetapi mereka menguasai minda Bani Saud ini. 

Di bawah ini ditunjukkan perencanaan mereka terhadap Mekah;

Master Plan Makkah 2 (siap sepenuh 2015). Mekah dgn simbol mata satu - simbol dajal

Bandingkan dgn konsep upacara penutupan Olympik London 2012

Bandingkan dgn konsep All Seeing Eye, dalam konsert Madonna

Simbol mata satu (dajjal) polis arab




Kenapa simbol dajjal penguasa Mekah?
Utsaimin ulama wahabi yang menjadi budak raja abdullah
Inilah tanda sejarah Islam yang dihapuskan oleh mereka

Mereka telah menghancurkan semua peninggalan Rasulullah SAW dan tempat bersejarah Islam lainnya. Seperti makam Sayyidatina Khadijah al-Kubro, tempat Kelahiran Sayyidatuna Fathimah bin Muhammad SAW, Rumah Ar-Rasul SAW, Taman Perkuburan Baqi’, Sungai Quba, kuburan para pahlawan Uhud. Mereka juga MERATAKAN PARIT YANG MENGALAHKAN PASUKAN ABU SOFYAN DI PERANG KHANDAQ.

Selanjutnya mulailah mereka (iaitu para pengikut ideologi WAHABI – SALAFI) yang mengaku sebagai PENYERU KEMBALI PADA AL-QUR’AN DAN AL-HADITH, namun kini telah mempersiapkan kehadiran Sufyani Tower di antaranya mengembalikan Simbol HUBAL si DEWI BULAN berhala dari Abu Sofyan dan berhala suku Quraisy penentang Dakwah Nabi Muhammad SAW; berhala paling besar dan telah dihancurkan oleh Sayyidina Ali karromallohu wajhah dari atas Ka’bah telah kembali.

Para Penguasa Saudi telah menempatkan Simbol HUBAL dipuncak menara yang mereka beri nama Mekah Tower pada hal bangunan itu lebih layak dinamai SOFYANI TOWER.

Dan lebih-lebih lagi hinaan mereka kepada kita adalah menempatkan ASMA ALLAH di bawah kaki Simbol Hubal itu.


APAKAH INI DIBENARKAN MEMBANGUNKAN BANGUNAN MEWAH DI ATAS MASJIDIL HARAM?


Inilah rupa sebenar simbol kerajaan Raja Saud. Menara Pusat Kerajaan dibangun disekitar Riyadh, ibukota Arab Saudi. Dajal





“Memberi kalung emas kepada obama, (Pembunuh rakyat Iraq, Afganistan, Libya dan negeri Islam yang lain) ketika hari ulang tahunnya. Sementara pada saat yang sama ulama wahabi melarang dan membid’ahkan peringatan maulid untuk mengenang Rasul saw yang mulia “.


“Ber-tasyabbuh bil kuffar. Apakah ini ajaran islam? Saling ‘TOAST’ antara peminum khamr? Wahabi diam seperti kerbau melihat hal ini.“


Bukan Talam 2 Muka Tapi Talam Berbagai Muka

Ternyata Islam telah rosak di tangan Bani Saud ini. Adakah Allah membiarkan mereka membuat kesesatan yang melampaui batas? Jika dikaji, dunia ini memang sudah sampai ke tanda besar kimat. Kebangkitan Islam sudah pun nampak untuk membersihkan Kota Mekah dari dikuasai Sufyani/Syaitan. Tentera Allah sudah pun menguasai Mesir (Yaman) seperti janji Nabi mendoakan barakah pada negeri Yaman. Sekarang Syia (Syam) yang bergolak adalah dalam perencanaan Allah.

Pendapat mengatakan pergolakan di Syria sekarang adalah untuk menggerakkan wali-wali Allah dari Syria untuk pencarian Al Mahdi. Al Mahdi sudah dikatakan sudah ada dan ia akan mengambil tugas bila usianya mencapai 40 tahun. Hanya wali-wali Allah dari ahlulbait dari Syria yang mengenali Al Mahdi kerana berketurunan mereka. Mereka adalah pengamal tarekat dari Ahlul Bait (dari Rasulullah). .


“Abdullah, anak Saidina Umar, menyatakan bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdiri di tengah-tengah umat mereka, kemudian beliau memuji­-muji Allah dalam cara yang patut sekali, lalu beliau menyebutkan tentang Dajjal dan bersabda: “Saya peringatkan kalian, dan tidaklah ada Nabi yang tidak memperingatkan tentang masalah ini kepada umatnya. Nabi Nuh ‘alaihis sallam memperingatkan umatnya, tetapi saya akan katakan tentang dia bahawa tidak ada Nabi selain dia yang telah menceritakan itu kepada umatnya. Kalian harus tahu bahawa Dajjal itu bermata satu; padahal Allah tidak bermata sa­tu.(Shahih Bukhari an Muslim) (Mishkah al-Masabih, bab Fit­nah).

Wallahua'lam 


Senin, 24 September 2012

Pengakuan Mr. Hempher, Seorang Mata-mata Inggris di Negara-negara Islam

Bag (1)

Kerajaan Britania Raya, sejak dari masa lampau dan dalam waktu yang panjang telah memikirkan tentang kelanggengan imperatur dengan kekuasaan yang luas dan besar, sebagaimana keadaannya sekarang dari timur sampai barat. Dulu negara kami kecil dibandingkan negara-negara jajahan yang kami kuasai sekarang, di India, Cina, Timur Tengah dan lainnya. Kami akui bahwa kami tidak pernah berkuasa secara nyata atas bagian-bagian besar dari negara-negara tersebut, sebab kekuasaan yang nyata berada di tangan para pemiliknya. Hanya saja politik kami di dalam negara-negara itu mengalami kesuksesan dan berpengaruh. Dan di tangan kamilah jatuhnya negara-negara itu secara menyeluruh, dan yang harus kami tempuh ialah memecahkan dua langkah di bawah ini:
1-Bagaimana melestarikan kekuasaan kami dengan kekuasaan yang seutuhnya dan sesungguhnya.
2-Bagaimana menyempurnakan secara nyata kekuasaan kami yang masih belum sempurna menjadi otoritas dan jajahan kami.
Untuk mempelajari masalah yang penting ini, aku memasuki perwakilan di setiap bidang dan komisi di jajahan-jajahan kami. Dan aku sendiri sejak kami memasuki perwakilan ini mendapatkan sambutan yang baik, dipercaya oleh perdana mentri (India). Ia menyerahkan amanat yang penting (sebuah perserikatan di wilayah Timur India) kepadaku, yang mana kepentingan kami secara lahir terletak pada murni perniagaan, dan secara batin menguatkan tali-tali kekuasaan kami atas India. Yang kemudian membuka jalan bagi kami sampai pada wilayah-wilayah yang luas seluas benua.

Pemerintahan kami di India menjadi kuat, melihat bermacam-macamnya kaum, agama, bahasa yang berbeda-beda dan adanya perselisihan-perselisihan. Sebagaimana pemerintahan kami di Cina, melihat adanya agama Budha dan Konghucu yang menjadi mayoritas di negara ini, tidak pernah mengkhawatirkan kami dengan tegaknya dua agama tersebut. Sebab dua keyakinan ini adalah dua agama yang mati, yang hanya menyibukkan diri dengan masalah-masalah kerohaniaan dan mengesampingkan sisi kehidupan dunia. Maka jauhlah bila dalam hati mereka tertanam cinta tanah air. Oleh karena itu dua keyakinan ini tidak mengkhawatirkan bagi pemerintahan Britania Raya. Jelas, kami tidak akan pernah lupa akan perkembangan dan kemajuan di masa datang, dan untuk itu telah kami persiapkan langkah-langkah panjang dan tetap untuk penguasaan kami dari perpecahan, kebodohan, kemiskinan dan bisa juga masalah penyakit. Dan kami tidak merasakan kesulitan dalam memenuhi niat-niat kami dengan topeng penyerupaan yang sama dengan mereka di negara ini, menyilaukan di luar dan kokoh dalam kenyataan. Kami lakukan itu mempraktekkan pepatah Budha kuno “Tinggalkan orang sakit, ia akan merasakan cintanya pada obat meskipun rasanya pahit
Tetapi yang mengganggu pikiran kami adalah negara-negara Islam. Kalaupun kami telah mengadakan kesepakatan dengan seorang laki yang sakit (yang dimaksud adalah imperatur usmaniyah), maka beberapa perjanjian di dalamnya menguntungkan kami. Dan menurut pengamatan para ahli informasi perwakilan negara-negara jajahan kami, bahwa ‘orang laki’ itu akan mengakhiri dirinya kurang dari satu abad. Kami juga telah mengadakan kesepakatan dengan pemerintahan Parsi secara rahasia, dengan beberapa perjanjian. Dan kami telah menaruh beberapa mata-mata dan pekerja kami di dua negara ini, di samping penyuapan, hasrat yang buruk dan sibuknya para pemerintah bermain perempuan-perempuan cantik, telah merebah dipermukaan dua negri ini. Tetapi kami masih belum puas dengan hasil-hasil yang tampak, dikarenakan beberapa sebab:
1-Kekuatan  Islam ada dalam jiwa-jiwa para penganutnya, karena seorang laki yang muslim berpegang pada Islam dengan segala kekeuatannya, sehingga anda lihat bahwa Islam bagi jiwa seorang muslim kedudukannya seperti ajaran Kristen dalam jiwa-jiwa para pendeta, dan jiwa-jiwa mereka melebur dalam ajaran Kristen. Sedangkan kaum muslimin di negara Parsi (kaum Syi’ah) lebih berbahaya, di mana mereka melihat kaum Nasrani adalah kafir dan najis. Seorang nasrani dalam pandangan orang syiah, adalah najis. Kedudukannya seperti kotoran busuk yang ada di tangan kami dan harus dihilangkan dari tangan mereka. Pernah aku tanyakan pada salah seorang dari mereka: “Kenapa kalian memandang demikian terhadap seorang kristen?”
“Sesungguhnya Nabi Islam adalah seorang laki yang bijak. Beliau ingin membatasi setiap orang kafir dengan tekanan etika supaya merasa resah dan takut, dan agar menjadi salah satu faktor hidayah baginya kepada Allah dan memilih agama yang benar. Sebagaimana suatu pemerintahan jika merasakan bahaya dari seseorang, maka pemerintah akan membatasi orang itu dengan suatu pembatasan supaya ia kembali taat dan patuh. Dan mengenai najis yang anda singgung tadi adalah najis maknawi bukan najis materi dan lahiriyah, dan itu tidak hanya berlaku pada kaum masehi saja tetapi meliputi semua orang yang kafir, termasuk kaum majusi yang menjadi agama orang-orang Parsi kuno, mereka najis menurut Islam” jelasanya.
Aku berkata padanya, “Baiklah! Tetapi kenapa orang-orang kristen najis sedangkan mereka mengimani Allah, kerasulan dan hari kebangkitan?”
Ia berkata, “Dikarenakan dua perkara: pertama, mereka mengingkari Nabi kami (Muhammad saw), kalian mengatakan bahwa Muhammad adalah pembohong. Dan kami dalam pandang itu adalah pencelaan, maka kami katakan kepada mereka: “Wahai orang-orang kristen! Kalian adalah najis, sebagaimana dalil akal yang bijak menyatakan bahwa “Barangsiapa yang telah menyakitimu maka anda boleh menyakitinya”. Kedua, mereka menuduh para Nabi Allah dengan tuduhan yang tak pantas, seperti pernyataan bahwa: “Isa al-Masih pernah minum khamar dan ia dikutuk lantaran menggantung di atas kayu”
Aku bantah ia dengan mengatakan: “Orang-orang kristen tidak mengatakan demikian?”.
Ia berkata, “Anda tidak tahu bahwa di dalam kitab suci mereka mengatakan demikian!”.
Aku terdiam, dan yakin bahwa orang laki itu berdusta soal perkara yang kedua, walaupun ia benar pada perkara yang pertama. Dan aku tidak pernah ingin berdebat panjang dengannya, karena aku takut diriku terpengaruh sehingga ragu.  “Ketika aku berada di atribut Islami, aku selalu menjauhi keadaan yang tersudutkan”.
2-Islam pernah pada suatu hari adalah agama kehidupan dan kekuasaan, dan yang memberatkan ialah anda harus mengatakan kepada para pemimpin kalian bahwa “kalian adalah para budak”, sebab semangat kepemimpinan mendorong manusia pada kepercayaan yang tinggi meskipun keadaannya lemah dan terbelakang. Sedangkan kami tidak pernah mampu merubah sejarah Islam, supaya kami dapat menyampaikan kepada kaum muslimin bahwa kepemimpinan yang mereka anut adalah kepemimpinan yang menciptakan kondisi-kondisi khusus yang memalingkan dari kebenaran.
3-Kami tidak merasa tenang dengan bangkitnya kesadaran dalam jiwa-jiwa “keluarga ‘Utsman” dan para ulama Iran, yang menggagalkan langkah-langkah kami dalam memperoleh kekuasaan. Menurut pengamatan kami, memang benar bahwa dua pemerintahan ini telah mengalami kelemahan yang cukup besar, kecuali adanya sebuah basis pemerintahan yang memimpin umat, yang mana tampuk kepemimpinan, harat dan senjata ada di tangannya, membuat manusia resah.
4-Kami sangat gelisah dengan keberadaan ulama Islam antara lain: ulama Azhar (Mesir), ulama Iraq dan ulama Iran. Mereka betul-betul telah menghalangi langkah-langkah kami, mereka ini adalah orang-orang yang sangat bodoh tentang prinsip-prinsip kehidupan masa kini. Yang mereka angan-angankan hanyalah surga yang dijanjikan dalam al-Qur`an. Mereka tidak akan menyerahkan prinsip-prinsip mereka sedikitpun. Rakyat mengikuti mereka sedangkan seorang raja merasa takut seperti tikus yang takut dengan kucing. Memang benar bahwa kaum Ahlus sunnah sangat sedikit mengikuti ulama mereka, mereka mengikuti antara seorang raja dan seorang syeikh Islam. Sedangkan kaum Syi’ah sangat berpegang pada kepemimpinan ulama, karena mereka hanya mau dipimpin oleh seorang alim dan tidak percaya kepada seorang raja. Namun adanya perbedaan dua kelompok ini tidak cukup meringankan kegelisahan kami sedikitpun, kegelisahan yang mencekam perwakilan negara-negara jajahan bahkan para pemerintah Britania Raya.
 
Kami sudah mengadakan berbagai mu`tamar untuk memecahkan problem-problem yang meresahkan ini, namun pada setiap kesempatan kami tetap tidak menemukan jalan keluar. Sementara perkiraan-perkiraan yang sudah kami susun dengan rapi melalui para pekerja dan mata-mata kami, telah merusak harapan kami. Hasilnya nol bahkan di bawah nol. Tetapi kami tetap tidak pernah putus asa, selama kami bisa bernafas kami tetap bersabar yang tiada batas.
 
 
Pasukan Ibn Saud
Aku jadi teringat, pada suatu kesempatan kami mengadakan sebuah mu`tamar yang dihadiri perdana mentri, para pendeta dan beberapa perwakilan. Jumlah anggota kami saat itu dua puluh orang. Dalam muktamar itu terjadi perdebatan yang memakan waktu lebih dari tiga jam, dan selesai tanpa membuahkan hasil satu masalah pun. Seorang pendeta berkata: “Kalian jangan bingung, Isa al-Masih tidak pernah mencapai suatu keputusan kecuali setelah tiga ratus tahun ia bangkit, terusir dan terbunuh bersama para pengikutnya. Semoga Al-Masih melihat kita dari langit dan mengkaruniakan kita  musnahnya orang-orang kafir dari basis-basis mereka, meskipun setelah tiga ratus tahun. Kita harus bersenjatakan iman yang kokoh dan kesabaran yang panjang, dan kita harus mengambil semua sarana dan jalan untuk kekuasaan dan menyebarkanj agama Masehi di tempat-tempat yang subur dengan orang-orang Islam, walaupun misalnya berhasil setelah beberapa abad. Sesungguhnya nenek moyang kita dahulu menanamkan berita-berita”
Di kesempatan lain, sebuah muktamar antar perwakilan yang dihadiri oleh para tokoh dari Britania, Perancis dan Rusia. Pertemuan saat itu menjadi sebuah muktamar tingkat tertinggi, karena yang hadir terdiri dari lembaga-lembaga diplomasi dan tokoh-tokoh agama. Dan di waktu itu aku bernasib baik, aku hadir muktamar itu lantaran hubunganku yang erat dengan perdana mentri. Para peserta muktamar dengan sempurna memaparkan problem-problem orang-orang Islam. Mereka menerangkan tentang cara-cara memporak-porandakan mereka, dan mengikis keyakinan mereka dan merusak iman mereka. Seperti kembalinya Spanyol pada keyakinan semula setelah berperang dengan orang-orang Islam yang barbar selama beberapa abad. Tetapi hasilnya tetap belum memuaskan, dan aku catat setiap perdebatan di dalam muktamar ini dalam buku catatanku (disaksikan al-Masih di langit).
Kesulitan kami ialah mencabut akar-akar pohon yang mengakar di Timur dan Barat Bumi. Tetapi manusia diharuskan menaklukkan kesulitan-kesulitan betapapun kadarnya. Dan sesungguhnya ajaran kristen tidak turun kecuali agar menyebar dan kami sudah berjanji dengan al-Masih sendiri. Adapun Muhammad akan mengalami kondisi kemunduran di Timur dan Barat. Dan akhirnya ia akan terpalingkan dan pengikutnya musnah bersamanya. Kami yakin bahwa suatu saat akan terbalik, para pengikut Muhammad akan jatuh sedangkan negri penganut al-Masih akan terangkat. Karena itu sekaranglah waktunya untuk membalas dan mengembalikan apa-apa yang hilang selama berabad-abad. Ialah pemerintahan kontemporer yang kokoh, yakni Britania Raya yang pada gilirannya akan berkuasa.


Bag 2

Pada tahun 1710 M, perwakilan negara-negara jajahan telah mengutusku ke Mesir, Iraq, Tehran, Hijaz dan Astana untuk mengumpulkan dokumen-dokumen lengkap yang akan memberi jalan keluar bagi kami untuk memporak-porandakan kaum muslimin dan meluaskan kekuasaan kami di atas negri-negri Islam. Pada waktu yang sama perwakilan mengutus sembilan pejabat yang terpilih, berjiwa patriot, disiplin dan pemberani. Mereka diutus untuk kekuasaan pemerintah ke selururuh bagian-bagian imperatur dan semua negara Islam. Kami dibekali harta yang cukup oleh perwakilan, maklumat yang diperlukan, peta-peta yang memadai dan nama-nama para hakim, ulama dan tokoh-tokoh tiap suku. Dan aku tidak senang dengan ucapan sekretaris di saat perpisahan ‘dengan nama al-Masih’, yang mengatakan: “Masa depan negri kita bergantung pada keberhasilan kalian, karena itu berjuanglah dengan sekuat tenaga kalian agar kalian berhasil”.
 
Ibn Saud Family
Maka aku berangkat menuju Astana sebuah basis khilafah Islam. Di sana ada beberapa pekerjaan pentingku sekaligus, ialah belajar bahasa Turki, bahasa kaum muslimin di sana. Di london aku pernah belajar tiga bahasa Turki, Arab (bahasa al-Qur`an) dan Parsi (bahasa pahlevi dan rakyat Iran). Namun belajar bahasa adalah sebuah perkara, sedangkan menguasai bahasa sampai batas mampu berbicara dengan bahasa suatu bangsa adalah perkara lain. Di mana perkara yang pertama tidak membutuhkan masa yang lama sedangkan perkara yang kedua lebih jauh lama lagi. Aku belajar bahasa dengan sedetailnya sehingga orang lain tidak menyangka asalku.
Tetapi aku tidak khawatir dengan masalah itu, sebab kaum muslimin mempunyai jiwa toleransi, lapang dada dan baik sangka, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi mereka. Jadi keraguan mereka tidaklah sama dengan keraguan yang ada pada kami. Di sisi lain, pemerintahan Turki belum sampai pada tahap yang berkemampuan untuk mengungkap mata-mata dan pekerja kami. Dan yang menyenangkan kami bahwa Turki adalah pemerintahan yang pasif dan tak serius.
Setelah perjalananku itu, kini aku sampai di Astana. Di sana aku punya nama Muhammad, dan aku harus pergi masjid (tempat ibadah kaum muslimin). Aku harus disiplin, rapi, bersih dan menjadi hamba yang taat sebagaimana yang mereka lakukan. Terlintas dalam benakku: “Mengapa kami memerangi mereka sebagai umat manusia? Mengapa kami berbuat mencerai-beraikan mereka dan mengambil apa yang mereka miliki? Inikah yang diajarkan al-Masih?”. Aku cepat-cepat kuasai diriku dan menghindar pikiran setan ini. Ku tuang minuman ke dalam gelas dan kuminum.
 
Di sana aku bertemu dengan seorang syeikh yang alim namanya, Ahmad Afandam. Dia orang baik, penyabar, tulus dan cinta kebaikan. Aku tidak menemukan orang baik sepertinya pada para pendeta kami. Dia selalu berusaha siang malamnya mencontoh dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad. Dan dia selalu menjadikan Nabinya sebagai figur yang luhur. Setiap disebut nama Nabinya maka tergenang air matanya. Mujur nasibku karena ia tidak pernah -sepatahpun- menanyakan di mana aku berasal dan apa bangsaku. Dia memanggilku dengan nama ‘Muhammad Afandi’. Dia selalu mengajariku, bila aku bertanya dia menjawab. Dia selalu menyambutku dan besar perhatiannya terhadapku, karena menyadari bahwa aku adalah tamu di negrinya. Aki datang untuk bekerja dan sebagai orang yang patuh di bawah naungan pemerintah, sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad (ini yang aku jadikan alasan di Astana).
 
Pernah aku mengutarakan kepada Syeikh, “Aku seorang pemuda, ayah dan ibuku telah meninggal dan aku tak punya saudara. Mereka meninggalkan warisan kepadaku. Kemudian aku berfikir, aku bekerja dan belajar al-Qur`an dan sunnah. Maka aku mendatangi pusat Islam untuk memperoleh ilmu agama dan dunia”. Syeikh sangat gembira dan mendukung niatku itu. Lalu ia mengatakan kepadaku -dan aku mencatat kata-katanya-, “Wajib atas kami disebabkan beberapa hal:
 
1-Karena anda seorang muslim, dan antara muslimin adalah saudara.
2-Karena anda seorang tamu, dan Rasulullah saw bersabda, “Muliakanlah tamumu”.
3-Karena anda seorang penuntut ilmu dan Islam, dan memuliakan penuntut ilmu itu ditekankan.
4-Karena anda bermaksud bekerja, dan dalam hadis disebutkan bahwa “Orang yang bekerja adalah kekasih Allah”.
 
Sungguh aku takjub dengan keterangannya ini, dan aku katakan pada diriku, “andai saja orang-orang nasrani mempunyai jiwa mulia seperti ini”. Tetapi aku juga heran, bagaimana Islam yang begitu tinggi ini mengalami kelemahan dan terbelakang. Keadaan ini tentunya di tangan ulama yang su`, ulama yang bodoh akan kehidupan.
 
Kukatakan pada syeikh, “Aku ingin belajar al-Qur`an!”. Maka ia menyambutku dan mengajariku surat Hamdalah dan menafsirkan makna-maknanya. Aku mengalami kesulitan dalam melafazkan sebagian bacaannya dan terkadang saking sulitnya tak mampu kuatasi. Aku teringat, bacaan yang selalu kuulangi sampai berpuluh-puluh kali dalam seminggu ialah bacaan “wa ‘alâ imamim mimmam ma’ak”, tapi tetap aku tak bisa melafazkannya dengan benar. Dan syeikh mengatakan padaku, “Anda harus menguasai idghâm meskipun ada rentetan delapan huruf mim”. Aku membaca al-Qur`an mulai dari awal surat sampai khatam di hadapannya dalam masa dua tahun penuh. Dan ketika ia hendak mengajariku cara wudu, ia menyuruhku berwudu mengikuti ia berwudu, kemudian kami duduk menghadap kiblat.
 
Perlu aku sebutkan bahwa wudu menurut kaum muslimin, ialah membasuh dan mengusap. Cara mereka pertama, membasuh muka. Kedua, membasuh tangan yang kanan sampai sikut. Ketiga, membasuh tangan yang kiri sampai sikut. Keempat, mengusap kepala, telinga dan leher. Dan kelima, membasuh dua kaki.
 
Mereka mengatakan dianjurkan  sebelum wudu, berkumur dan menghirup air ke dalam hidung.
Dan aku sangat meragukan adanya anjuran miswâk, ialah sebuah amalan (kayu siwâk) yang mereka masukkan ke dalam mulut mereka untuk membersihkan gigi wudu. Dan aku yakin bahwa amalan ini merusak gigi dan mulut. Terkadang amalan ini melukai mulut dan mengeluarkan darah. Tetapi aku harus melakukannya, sebab menurut mereka adalah sunnah muakkadah dari Nabi mereka (Muhammad), dan mereka menyebutkan banyak manfaat dan keutamaan dari amalan ini.
 
Hari-hariku di Astana pada waktu itu, aku tidur di kamar penjaga masjid dan aku beri ia uang. Ia adalah orang yang berwatak fanatik, namanya Marwan Afandi, nama yang diambil dari salah satu nama sahabat Nabi Muhammad. Pembantu masjid itu bangga punya nama yang berkah itu. Ia pernah mengatakan padaku, “kalau anda punya anak laki namailah Marwan, sebab Marwan adalah seorang sahabat besar yang berjuang untuk Islam”.
 
Aku tinggal bersamanya, di mana ia selalu menyediakan untukku makanan. Dan tiap pada hari jum’at (hari besar kaum muslimin) aku libur bekerja. Adapun pada hari-hari biasa aku pergi bekerja sebagai tukang kayu. Gajiku kecil dan aku terima mingguan darinya. Dan bila aku bekerja di waktu pagi saja maka aku dapatkan separuh gaji. Juragan kayu itu bernama Khalid. Di waktu senggangnya ia banyak bicara tentang keutamaan Khalid bin Walid, sang pembuka Islam yang bersahabat dengan Nabi Muhammad dan mendapatkan nasib yang baik. Tetapi ia memisahkan diri ketika Umar bin Khathab menjabat khalifah.
 
Sedangkan Khalid si juragan kayu itu buruk perangainya dan sangat fanatik. Dan dia sangat percaya padaku, aku tak kenapa. Mungkin dia percaya lantaran aku penurut dan mendengarkan kata-katanya. Aku tak pernah aku membantahnya jika ia bicara soal agama atau bicara soal tokonya. Dan ketika ia berdua denganku (untuk memenuhi nafsu bejatnya), ia memintaku melakukan liwath denganku dan perbuatan ini menurut Islam adalah sangat terlarang dan haram hukumnya –seperti yang telah diterangkan oleh syeikh. Dan Khalid adalah seorang muslim yang baik di luar dan buruk di dalam. Ia bergaul dan hadir salat Jum’at, tapi apakah dalam seharinya ia salat lima waktu atau tidak, aku tidak tahu!. Aku tolak permintaannya, dan aku kira ia telah melakukan perbuatan keji ini dengan sebagian buruhnya. Melihat salah satu pekerjanya, seorang anak muda yang tampan wajahnya. Slanik namanya. Seorang Yahudi yang kemudian masuk Islam. Terkadang aku melihatnya bersama Khalid di belakang tokonya dalam gudang kayu. Mereka berdua menampakkan (pura-pura) menata kayu di gudang, tapi aku tahu yang sebenarnya bahwa mereka di belakang untuk memenuhi syahwat.
 
Saya Sultan Abdul Aziz Bin Abdul Rahman Al Saud al-Faisal dan saya mengakui dan mengakui seribu kali untuk Sir Percy Cox, utusan Inggris, bahwa saya tidak keberatan untuk memberikan Palestina kepada Yahudi miskin atau bahkan untuk non-Yahudi , dan saya tidak akan pernah melanggar perintah mereka.
Aku makan siang di toko, setelah itu aku pergi ke masjid untuk salat Dhuhur dan aku tidak keluar dari masjid sampai waktu Ashar. Usai salat Ashar aku pergi ke rumah Syeikh Ahmad untuk belajar al-Qur`an, ebelajar bahasa Turki dan bahasa Arab selama dua jam. Dan setiap hari Jum’at aku sedekahkan sebagian uang yang aku peroleh dari gaji mingguan. Pada hakikatnya sedekah yang aku bayar hanyalah sogokanku supaya hubunganku dengannya terus berlangsung dan langgeng. Dan supaya dia mengajariku pelajaran yang terpenting. Dia tidak hanya mengajariku al-Qur`an, prinsip-prinsip Islam dan bahasa Turki dan Arab saja (tetapi juga pelajaran-pelajaran yang lain).
 
Ketika Syeikh Ahmad tahu bahwa aku seorang bujangan, ia memintaku agar aku menikahi salah satu putrinya. Tetapi aku menolaknya dengan alasan bahwa aku lemah syahwat, tidak mempunyai kemampuan yang semestinya dimiliki seorang lelaki. Sebelum aku ungkapkan adanya uzur (kelainan), hubungan baikku dengannya nyaris terputus sampai-sampai ia mengatakan bahwa menikah itu sunnah Rasul. Dan beliau bersabda, “Barang siapa yang membenci sunnahku maka ia bukan dari golonganku”. Saat itu aku terpaksa berterus terang (padahal bohong) punya penyakit tersebut. Maka Syeikh mengangguk dan selamatlah hubunganku dengannya seperti biasanya, dengan kecintaan dan ketulusan.
 
Setelah dua tahun lamanya aku tinggal di Astana, aku pamit kepada Syeikh untuk pulang ke tanah air. Tetapi ia menghalangiku sambil berkata, “Kenapa pulang? Di Astana ini sungguh menyenangkan di hati dan mempesona di mata, dan Allah menggabungkan dunia dan agama di sini. Bukankah kamu pernah bilang bahwa ayah dan ibumu telah mati dan kamu tidak punya saudara kandung? Karena itu jadikanlah Astanah ini tempat hidupmu”. Syeikh menyatakan bahwa ia senang sekali bila aku tinggal, dan aku juga merasakan demikian. Tetapi  negriku memaksa untuk (pertama) aku kembali ke London untuk memberikan laporan tentang ihwal wilayah-wilayah di ibu kota pemerintahan ini. Kedua utnuk mengambil perintah-perintah penting yang selanjutnya.
 
Selama aku di Astana, misiku berjalan dengan baik. Setiap bulan aku kirim laporan ke kementrian negara-negara jajahan, tentang keadaanku dan perkembangan-perkembangan serta apa saja yang aku telah saksikan. Aku selipkan dalam catatan laporanku berita tentang juragan kayu yang memintaku melakukan liwath. Kemudian dijawab dengan nada protes, “Kenapa itu ditolak, jika perbuatan itu mengantarkan pada tujuan, maka no problem!”. Membaca jawaban ini, aku termenung dan berfikir, “Mengapa tokoh-tokoh kami tidak malu dengan perbuatan keji dan hina ini?”. Aku hanya bisa diam tanpa kata-kata dan tidak beranjak dari jamuan makan.
 
Di waktu aku berpisah dengan Syeikh, air matanya berlinang dan memelukku sambil berkata, “Allah bersamamu wahai anakku! Bila kau kembali ke negri ini dan aku telah mati maka ingatlah aku, kelak kita akan bertemu dengan Rasulullah saw di padang Mahsyar”. Ia benar-benar mengharukan dan menyentuh hatiku, sampai aku menangis, ah..ini perasaan yang berlebihan.

Bag (3)

Ibn Saud, Mr. Piercy Cox & Mr. Bell
Sembilan personel yang ditugasi begitu pula aku, harus kembali ke London untuk memberikan laporan kepada kementrian tentang apa saja yang mereka peroleh, namun buruknya yang kembali hanya enam orang.
 
Sedangkan empat yang tidak kembali, seorang dari mereka telah menjadi muslim dan tinggal di Mesir. Tetapi sekretaris nampak senang di wajahnya, karena ia tidak membuka rahasia negara. Yang satunya lagi kabur ke Rusia, karena ia berasal dari Rusia. Dan sekretaris sakit hati sekali dengannya, bukan karena ia kembali tanah airnya tetapi sekrtaris menduga bahwa ia seorang mata-mata Rusia yang ditugasi oleh kementrian di sana. Dan ketika urusan dan kepentingannya selesai ia kembali ke negaranya.
 
Yang ketiga mati di ‘Imarah sebuah negri sebelah Baghdad. Sekretaris memberitahu kami bahwa ia mati disebabkan penyakit menular yang mematikan. Adapun yang keempat, tidak diketahui jejaknya ketika kementrian menghubunginya ke San’a` di Yaman (sebuah negri arab). Sebelumnya ia selalu kontak dengan kementrian dalam waktu setahun, tapi setelah itu hubungan terputus. Setiap kementrian berusaha melacaknya tapi tidak menghasilkan apa-apa tentangnya.
Pihak kementrian rugi besar dan duka berat atas kehilangan empat dari sepuluh personilnya, di mana menurut perhitungan kami tiap personelnya sangat berarti dan bernilai tinggi. Karena kami ini adalah bangsa yang sedikit jumlahnya, namun besar ambisinya. Kehilangan empat personel kami sangat menyedihkan hati kami.
Setelah sekrtaris mendengarkan laporan-laporanku, ia kemudian menugasi kami (kami berenam) untuk membacakan laporan-laporan kami di sebuah pertemuan, di hadapan para pejabat tinggi dari kementrian yang dipimpin perdana mentri sendiri. Kawan-kawanku telah menyampaikan laporan-laporan penting mereka sesuai apa yang menjadi tugas mereka. Begitu pula aku dengan laporanku yang dicatat oleh dewan juri.
Perdana mentri, sekrtaris dan sebagian yang hadir memujiku atas kerjaku, tetapi dua kawanku lebih hebat dariku. Mereka adalah George Blacud yang menjadi terbaik pertama dan Henry Fans yang menjadi terbaik kedua, sedangkan aku terbaik yang ketiga.
Aku telah benar-benar berhasil bisa menguasai bahasa Turki, bahasa arab, al-Quran dan syariat. Tapi belum berhasil dalam memberikan laporan kepada kementrian tentang sisi-sisi kelemahan pemerintahan Usmaniah. Usai pertemuan yang memakan enam jam, aku tunjukkan kepada sekretaris sebuah poin yang bisa melemahkan dengan mengatakan, “Target sementaraku ialah mempelajari bahasa, hukum Islam dan al-Qur`an. Karena itu sulit sekali bagiku meluangkan waktu untuk mengerjakan apa yang harus kerjakan selain ini, dan aku pastikan pada tugas mendatang -jika aku masih dipercaya- akan kuserahkan amanat yang anda berikan”
 
Sekretaris berkata, “Aku percaya karena kau berhasil, tapi aku berharap kau pertahankan keberhasilanmu ini untuk meraih yang lebih lagi.
 
“Sesungguhnya tugas pentingmu Mr Hamper..! untuk perjalanan mendatang, ada dua:
1-Menemukan titik kelemahan kaum muslimin. Kita harus mampu menyusup ke dalam tubuh mereka dan mencerai beraikan akar-akar mereka. Inilah letak kemenangan kita yang mendasar atas musuh-musuh kita.
2-Kau harus berterus terang kepada kami jika tidak mampu menemukan ‘titik kelemahan’, tapi jika kau merasa mampu menjalankannya mudah-mudahan kau akan menjadi yang terbaik dari yang terbaik, dan kau layak mendapatkan bintang jasa dari kementrian.
 
Aku tinggal di London selama enam bulan dan aku menikah dengan putri pamanku (Mary Shway). Ia lebih tua setahun dariku, saat itu umurku 22 tahun sedangkan ia berumur 23 tahun. Ia gadis biasa yang cerdas dan sangat cantik. Aku bahagia hidup dengannya dan dalam waktu enam bulan itu ia mengandung. Dengan penuh sabar aku menanti kelahiran buah hati, tiba-tiba aku diberi tugas dari kementrian supaya aku brangkt ke Iqlim (Iraq) negri arab yang dijajah sejak dari masa lampau.
 
Sungguh ini hal yang tidak menyenangkan bersamaan menunggu kelahiran anakku. Namun negaraku kepentingan negaraku dan cintaku kepada kawan-kawan melebihi perasaan cintaku kepada istri dan anakku. Karena itu aku terima tugas meskipun istriku memohon agar ditunda sampai anak lahir. Dan ketika perpisahanku dengannya kami menangis tersedu-sedu. Dan istriku berkata, “Sempatkan kirim surat tentang keadaanmu di sana, dan akan kukabarkan bila buah hati lahir dan tentang keadaanku di sini”. Kata-katanya begitu mengharukan sampai-sampai aku berniat batal berangkat, tetapi aku kuasai diriku dari perasaan ini. Aku memeluknya, dan berangkat ke kementrian untuk mengambil pesan-pesan penting.
 
Enam bulan aku di Bashrah (Iraq), negri ‘Asya’iri yang penduduknya bermazhab sunni dan syi’ah, dua mazhab besar Islam. Dan sedikit sekali dari mereka yang beragama Nasrani. Mereka terdiri dari dua bangsa, Arab dan Persia.
 
Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku mendapatkan mazhab Syi’ah dan bangsa Persia. Syi’ah adalah sebuah mazhab yang dinisbatkan kepada Ali bin Abu Thalib, sepupu Nabi Islam sekaligus menantu Nabi Islam atas putrinya Fatimah. Syiu’ah meyakini bahwa Nabi mereka Muhammad telah memilih Ali sebagai khalifah setelahnya, dan menyatakan bahwa Ali dan anak keturunannya yang sebelas adalah khalifah secara berurutan.
 
Aku menduga bahwa kebenaran bersama Syi’ah (pengikut khalifah Ali, Hasan dan Husein). Sebab yang tetap dalam sejarah -menurut pengamatanku- Ali mempunyai sifat yang istimewa dan jiwa yang luhur yang layak menduduki kepemimpinan. Dan mendekati kebenarannya bahwa Nabi Muhammad pernah berkata bahwa Hasan dan Husein adalah dua imam. Ini pula tidak dipungkiri oleh Ahlus sunnah, tetapi pada saat yang sama aku ragu, bahwa anak keturunan Husein yang sembilan juga telah dipilih oleh Rasul sebagai khulafâ-nya. Bagaimana Rasul bisa tahu masa mendatang? Sedangkan ia mati pada saat Husein masih kecil. Bagaimana ia bisa tahu bahwa Husein akan mempunyai anak keturunan yang mana secara silsilah mereka sampai sembilan?. Kalau memang Muhammad adalah seorang Rasul yang haq, maka ia mengetahui semua itu dari petunjuk Allah. Sebagaimana al-Masih memberi kabar masa datang. Tetapi menurut kami sebagai kaum Nasrani, meragukan akan kenabian Muhammad.
 
Kaum muslimin mengatakan bahwa al-Qur`an adalah dalil kenabian Muhammad, tetapi yang aku baca tiada satupun dalilnya dalam al-Qur`an. Memang tidak diragukan bahwa al-Qur`an adalah kitab luhur, bahkan kedudukannya lebih luhur dari kitab Taurat dan Injil. Di dalam al-Qur`an terdapat undang-undang, peraturan dan ajaran akhlak dan lain-lain. Tetapi apakah ini sudah cukup merupakan dalil bagi kebenaran Muhammad?.
 
Sesungguhnya aku bingung tentang pribadi Muhammad, bingung sekali. Ia seorang laki badui, tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis, bagaimana ia bisa datang dengan membawa kitab yang suci ini. Ia adalah pribadi yang memiliki akhlak dan kecerdasan yang tiada seorang arabpun yang berpendidikan di masanya seperti dirinya. Lalu di satu sisi mungkinkah seorang arab badui yang tidak membaca dan menulis ini membawa kitab yang tinggi itu? Dan di sisi lain apakah ini cukup menjadi bukti bahwa ia seorang nabi?
 
Aku selalu mencari dan membaca untuk memecahkan hakikat ini. Pernah aku lontarkan masalah ini kepada seorang pendeta di London, tetapi jawaban yang diberikannya tidak memuaskan dan ia menjawab dengan kefanatikan dan keras kepala. Sama halnya dengan pribadi Syeikh Ahmad ketika aku tanyakan masalah ini, dan jawabannya masih mengambang. Tapi dengan jujur aku katakan, bila aku bicara terus terang dengan Syeikh, aku khawatir akan terbongkar rahasia diriku atau akan meragukan diriku.
 
Alhasil aku menilai bahwa Muhammad orang besar, dan tidak diragukan ia adalah semacam nabi Allah yang diberitakan oleh Para nabi sebelumnya -sebagaimana yang aku baca- di dalam kitab-kitab. Hanya saja sampai sekarang aku masih belum puas dengan kenabiaannya. Andai kata ia bukan seorang nabi, tidak mungkin orang yang mendengarkan nuraninya meyakini bahwa ia seperti orang-orang yang dikagumi dan mencengangkan, bahkan tidak diragukan ia di atas mereka dan di atas orang-orang yang cerdas (jenius).
 
Adapun Ahlus sunnah meyakini bahwa setelah wafatnya, Abu Bakar kemudian Umar lalu Ustman lebih layak menjadi khlaifah (pengganti)nya dari Ali. Karena itu mereka melanggar perintah Rasul (Muhammad) dan memilih khulafa yang tiga (lalu Ali).
 
Perselisihan ini ada di setiap agama tak terkecuali agama Masehi (Kristen) dengan pandangan yang khusus. Tetapi aku tidak mengerti apa yang terbaik dari adanya perselisihan ini, Ali dan Umar telah mati dan kaum muslimin -jika mereka berfikir- seharusnya mereka memikirkan hari sekarang bukan hari yang telah lampau dan jauh.
 
Pada suatu kesempatan pernah aku sampaikan kepada pejabat-pejabat di kementrian tentang adanya perselisihan Ahlus sunnah dan Syi’ah. Aku katakan kepada mereka, “Jika mereka memahami kehidupan maka mereka tinggalkan perselisihan dan bersatu dalam satu kalimah!”.
 
Tiba-tiba Bapak kepala membentakku, “Yang harus anda lakukan, ialah berusaha memperuncing perselisihan ini bukan berusaha mempersatukan muslimin!”.
 
Tentang perselisihan ini, di suatu pertemuan sebelum kepergianku ke Iraq, aku hadir bersama sekretaris dan ia mengatakan kepadaku, “Ketahuilah wahai Mr Hamper! Bahwa perselisihan adalah fenomena yang alami antara umat manusia sejak Tuhan menciptakan Habil dan Qabil, dan perselisihan ini akan terus terjadi sampai al-Masih kembali (ke dunia ini):
 
1-Adanya perbedaan warna kulit.
2-Adanya bermacam-macam suku.
3-Adanya bermacam-macam negeri.
4-Adanya bermacam-macam kaum.
5-Adanya perbedaan agama.
 
Maka tugas penting di perjalananmu nanti yang harus kamu kuasai ialah tentang perselisihan dan perbedaan antara kaum muslimin dan titik rawan yang menimbulkan gejolak dari perselisihan tersebut. Kementrian akan memberimu arahan dan maklumat secara rinci tentang masalah ini, dan jika kamu mampu memancarkan api perselisihan ini maka kamu berada di puncak pengabdian bagi Britania Raya.
 
Kita sebagai bangsa Britania tidak akan hidup dalam kebahagiaan dan kesenangan melainkan menebarkan isu-isu fitnah dan perpecahan di seluruh negara-negara jajahan. 
 
Sebagaimana kita tidak akan mampu menjatuhkan raja Ustmani kecuali dengan memfitnah antara pejabat-pejabatnya. Atau bagaimana sekiranya bangsa yang kecil ini dapat menguasai bangsa-bangsa yang besar? Karena itu berjuanglah sekuat tenaga untuk menemukan peluang dan kau gunakan peluang itu, tetapi kau harus mengetahui kelemahan-kelemahan kerajaan Turki dan kerajaan Persia. Yang harus kau lakukan ialah mempengaruhi rakyat agar menentang pemerintah mereka. Sebagaimana orang-orang pergerakan di sepanjang sejarah yang menentang para pemerintah. Jika berpecah kalimah mereka dan bercerai berai kekuatan mereka, maka kekuasaan mereka dengan mudah dalam genggaman kita.


Bag 4

Ketika aku sampai di Bashrah, untuk mencari tempat tinggal aku pergi ke salah satu masjid. Di masjid itu ada seorang alim sunni, arab tulen namanya Syeikh Umar ath-Thâ`i. Aku perkenalkan diriku dan beramah-tamah dengannya. Tetapi sejak pandangan pertama, orang laki ini sudah curiga kepadaku. Ia bertanya di mana aku berasal, soal nasab dan keluargaku. Ia juga menyelidiki hal-ihwalku. Mungkin karena warna kulit dan logat bicaraku yang membuat dirinya ragu. Tetapi aku berusaha meyakinkan dirinya bahwa aku dari keturunan Aghdir di Turki, aku murid Syeikh Ahmad di Astana, aku pernah bekerja sebagai tukang kayu di juragan Khalid dan seterusnya…Apa saja yang aku ketahui dan alami selama aku di Turki dan aku sempat bicara beberapa dengan bahasa Turki. Dan berhati-hati ketika Syeikh memberi isyarat kepada salah satu hadirin, bahwa aku bicara bahasa Turki atau tidak!? Orang yang mencoba mengetesku, mengisyaratkan kepadanya dengan jawaban positif. Aku senang sekali bahwa aku berhasil meyakinkan Syeikh. Tetapi dugaku, kepercayaannya terhadapku hanya siasatnya saja. Aku yakin hal ini ketika setelah beberapa hari, diam-diam ia memandangku curiga. Dan menduga bahwa aku seorang mata-mata Turki. Aku mengetahui kecurigaannya setelah jelas bahwa Syeikh adalah seorang penentang Wali kota yang dipilih pemerintah. Antara keduanya saling tuding dan berburuk sangka.
 
Alhasil mau tidak mau, aku harus hengkang dari masjid milik Syeikh Umar pindah ke Khan. Tempat penginapan para turis dan musafir. Di sana aku sewa kamar. Dan pemilik penginapan, adalah seorang pandir yang setiap pagi rajin mengganggu istirahatku. Awal waktu subuh dia sudah mendatangi kamar dan menggedor pintu dengan keras, untuk membangunkanku salat subuh. Dan aku harus menuruti cara  doktrinnya dan aku bangun untuk salat subuh, kemudian ia menyuruhku membaca al-Qur`an sampai matahari terbit. Ketrika aku katakan bahwa membaca al-Qur`an itu tidak wajib (sunnah), “lalu kenapa memaksaku sedemikian rupa?”.
“Tidur di waktu pagi akan menyebabkan kemiskinan dan malapetaka bagi penginapan dan penghuninya” jawabnya. Maka mau tidak mau aku menuruti kata-katanya, salat di awal waktu dan kemudian membaca al-Qur`an selama satu jam lebih pada setiap hari. Karena kalau tidak, ia akan mengusirku.
 
Musykilah tidak berhenti sampai di situ, ketika suatu hari pemilik lain penginapan itu yang bernama Mursyid Afandam menemuiku, mengatakan padaku, “Sejak anda menginap di sini, banyak problem yang aku hadapi dan aku pikiranku hanya tertuju padamu, dan aku pikir kaulah sebabnya. Sebab kau seorang bujang sedangkan bujangan itu membawa sial. Maka pilihlah salah satu dari dua hal ini: kau menikah atau tinggalkan penginapan ini!”.
Aku jawab, “Aku tidak punya harta untuk persiapan menikah (aku takut jika mengatakan bahwa aku tidak punya sesuatu yang semestinya dimiliki kaum lelaki umumnya, lalu ia mencoba melihat auratku apakah benar apa yang aku katakan?). Jika aku beralasan dengan uzur ini, maka ia pasti ingin tahu kebenarannya.
 
Afandam berkata kepadaku, “Wahai yang imannya lemah, bukankah anda membaca firman Allah, “Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunianya”.
 
Aku sangat bingung dan bimbang dengan perkara ini, apa yang harus kuperbuat? Dengan alasan apa harus kujawab? Akhirnya aku katakan kepadanya, “Baiklah, lalu bagaimana aku menikah tanpa harta? Apakah anda bersedia membantuku dengan harta yang cukup atau anda temukan untukku seorang perempuan yang kunikai tanpa mahar?”.
Dia berfikir sejenak kemudian mengangkat kepalanya sambil berkata, “Aku tidak mengerti ucapanmu! Begini saja aku beri waktu sampai awal bulan Rajab, jika anda tidak menikah juga maka anda harus pergi dari penginapan ini”.
Sementara memasuki awal bulan Rajab masih ada dua puluh lima hari lagi, dan waktu itu tanggal lima bulan Jumadil tsani.
 
Berkenaan dengan nama-nama bulan Islam, secara berurutan pertama dimulai bulan: Muharram, lalu Shafar, Rabi’ul awal, Rabi’ul tsani, Jumadil awal, Jumadil tsani, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Menurut perhitungan Hilal, yang masyhur tidak lebih dari tiga puluh hari dan tidak kurang dari dua puluh sembilan.
Akhirnya aku pecahkan masalah Afandam, ketika aku telah temukan sebuah tempat milik seorang tukang kayu. Aku melamar pekerjaan kepadanya dan ia menerimaku bekerja dengan gaji kecil, dan aku makan dan tinggal di tempatnya. Akhirnya sebelum akhir bulan (Jumadil tsani) aku sudah keluar dari penginapan Afandam, dan pindah ke toko kayu milik Abdur Ridha, juragan kayu yang berbangsa Parsi dari desa Khurasan. Ia seorang syi’i, pintar dan terhormat. Ia perlakukan aku seperti anaknya sendiri. Dan tidak aku sia-siakan keberadaan diriku bersamanya untuk belajar bahasa Parsi. Setiap waktu Ashar di rumahnya, orang-orang syiah berbangsa ‘ajam berkumpul, berbincang-bincang dari soal politik sampai masalah ekonomi. Mereka sangat menentang pemerintah mereka sebagaimana mereka juga menentang Khalifah di Astana. Namun jika muncul perdebatan yang tidak mereka ketahui, mereka berhenti dan mengalihkan ke pembicaraan masalah-masalah pribadi mereka.
Aku sendiri tidak mengerti, mengapa mereka percaya kepadaku. Akhirnya aku tahu bahwa mereka menyangka aku berasal dari Azerbaijan, mendengar bahwa aku bicara dengan bahasa Turki. Ditambah warna kulitku yang putih seperti kulit bangsa Azerbaijan.
Keadaan yang demikian itu, aku berkenalan dengan seorang anak muda yang sering datang ke toko, namanya Muhammad bin Abdul Wahab. Ia mengerti tiga bahasa: Turki, Parsi dan Arab. Ia pernah belajar ilmu agama, seorang pemuda yang angkuh dan keras kepala. Ia anti pemerintah Usmaniah, adapun pemerintah Parsi ia tidak berkomentar. Adapun sebab ia bersahabat dengan pemilik toko, bahwa mereka sama-sama anti Khalifah. Aku tidak tahu, dari mana ia bisa berbahasa Parsi padahal ia seorang sunni sedangkan Abdur Ridha adalah seorang syi’i? Di Bashrah adalah hal biasa jika orang sunni bergaul dengan orang syi’ah, mereka seperti saudara. Dan mayoritas penduduk setempat (Bashrah) mengerti bahasa Parsi dan (sudah tentu) Arab. Dan tidak sedikit mereka mengerti bahasa Turki.
Muhammad Abdul Wahab seorang pemuda yang berfikir bebas, tidak fanatik terhadap syi’ah -tidak seperti kaum sunni umumnya yang fanatik dan anti syi’ah. Hingga sampai pada batas, tokoh-tokoh mereka mengkafirkan orang-orang syi’ah dan mengatakan mereka bukan kaum muslimin- sebagaimana ia tidak pernah melihat sebuah perbandingan untuk mengikuti empat mazhab yang berlaku di antara Ahlus sunnah. Dan ia mengatakan, “Sesungguhnya Allah tidak menurunkan empat mazhab melalui seorang penguasa”.
Adapun riwayat empat mazhab, ialah bahwa muncul sebuah jalan dari kaum muslimin sesudah lebih dari satu abad setelah nabi mereka wafat, dengan lahirnya dari mereka empat ulama. Mereka adalah Abu Hanifah, Ahmad bin Hambal, Malik dan Muhammad bin Idris. Sebagian khulafa mewajibkan agar kaum muslimin bertaqlid (mengikuti) salah seorang dari empat imam ini. Dan bahwa tiada seorang alim yang berijtihad di dalam al-Qur`an dan sunnah, dan pandangan ini pada hakikatnya menutup pintu pemahaman mereka dan bahwa pengharaman ijtihad akan menjumudkan kaum muslimin. Adapun kaum Syi’ah menggunakan peluang itu dengan mengembangkan mazhab (pemikiran) mereka seluas mungkin. Sehingga setelah jumlah kaum syi’ah tidak mencapai angka sepuluh dari jumlah Ahlus sunnah, kini jumlah mereka lebih banyak dan menyamai jumlah mereka. Dan hal yang alami bahwa ijtihad merupakan perkembangan Islam di bidang fikih dan memperluas pemahaman al-Qur`an dan sunnah sesuai kebutuhan zaman seperti senjata yang canggih. Dan sebaliknya pembatasan mazhab dalam metode yang khusus, dan menutup pintu pemahaman dan pendengaran dari seruan kebutuhan-kebutuhan zaman, maka itu ibarat senjata yang lemah. Seumpama anda punya senjata yang lemah sedangkan musuh anda bersenjatakan canggih, maka -cepat atau lambat- anda pasti berusaha mengalahkan musuh anda! (Perkiraanku, akan datang dengan dekat di suatu masa, orang-orang Ahlus sunnah yang berakal membuka pintu ijtihad. Jika tidak, maka aku kabarkan kepada Ahlus sunnah bahwa mereka akan berlalu pada masa kurun waktu dengan jumlah yang semakin sedikit dan Syi’ah akan menjadi jumlah yang besar!).
 
Muhammad bin Abdul Wahab, si pemuda angkuh ini mengikuti apa yang ia pahami dalam al-Qur`an dan sunnah, dan membandingkan dengan pandangan masyâikh (ulama)nya. Ia tidak mengikuti pandangan ulama zamannya dan tidak pula mazhab yang empat. Bahkan ia menolak pandangan Abu Bakar dan Umar, jika apa yang ia pahami dari al-Qur`an berbeda dengan apa yang mereka pahami. Ia mengatakan, “Bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Aku tinggalkan kepada kalian al-Kitab (al-Qur`an) dan Sunnah, dan beliau tidak bersabda aku tinggalkan kepada kalian al-Kitab, Sunnah, Sahabat dan mazhab-mazhab”. Karena yang wajib diikuti adalah al-Qur`an dan Sunnah meskipun pandangan keduanya berbeda dengan pandangan-pandangan mazhab-mazhab dan sahabat serta ulama.
Pernah ketika ia (dan kami) bertamu di rumah salah satu ulama Persia (Abdul Ridha), memenuhi undangan jamuan makan bersama. Kami yang menjadi para tamunya, ialah Muhammad Abdul Wahab, Syeikh Jawad al-Qummi (Seorang alim syi’i), dan aku bersama sebagian temannya tuan rumah. Terjadi perdebatan seru dan serius antara Muhammad dan Syeikh, dan aku tidak ingat semuanya dari perdebatan itu, yang aku ingat adalah poin-poinnya.
Syeikh al-Qummi berkata kepadanya, “Jika anda berfikir bebas dan berijtihad sebagaimana yang anda nyatakan, kenapa anda tidak mengikuti Ali seperti orang syi’ah?”.
“Karena Ali seperti Umar dan lainnya yang ucapannya bukan hujjah. Sesungguhnya hanya al-Qur`an dan Sunnah lah yang menjadi hujjah” jawab Muhammad.
Syeikh: “Bukankah Rasulullah pernah bersabda bahwa “Aku kota ilmu dan Ali pintunya”? Jika begitu Ali tidak sama dengan sahabat yang lainnya”.
Muhammad: “Jika ucapan Ali itu hujjah, lalu mengapa Rasulullah tidak mengatakan Kitabullah dan Ali bin Abu Thalib?”.
Syeikh: “Bahkan beliau bersabda, “Kitabullah dan ‘Itrah Ahlul Baitku”, sementara Ali adalah kepala ‘Itrah!”.
Muhammad tidak menerima bahwa Rasulullah pernah mengatakan demikian. Namun Syeikh memberi jawaban yang memuaskan sehingga Muhammad diam dan tidak menjawab. Tetapi ia membantahnya, “Jika Rasulullah mengatakan “Kitabullah dan ‘Itrahku” maka di mana sunnahnya?”.
“Sunnah Rasul adalah syarahnya Kitabullah! Ketika beliau mengatakan “Kitabullah dan ‘Itrahku” yang beliau maksud adalah Kitabullah dengan syarahnya yaitu Sunnah” jawabnya.
Muhammad: “Kalau begitu, ucapan Itrah juga merupakan syarah bagi Kitabullah! Lalu apa perlunya dengan mereka (karena sudah ada sunnah)?”.
Syeikh: “Ketika Rasulullah wafat, umat membutuhkan syarah al-Qur`an, sebuah syarah yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan zaman. Karena itu Rasulullah mengembalikan umat kepada al-Qur`an sebagaimana asal dan kepada Itrah seperti Para pensyarah bagi al-Qur`an yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan zaman”.
Aku kagum yang tak terhingga dengan pembahasan ini. Melihat Muhammad seorang pemuda di hadapan seorang Syeikh yang sudah berumur tua, seperti seekor burung kecil yang tidak berkutik dalam gengaman tangan seorang pemburu.
Aku menemukan kebingunganku selama ini ada pada dirinya (Muhammad bin Abdul Wahab), kebebasan, keangkuhan dan kekerasannya terhadap masyâikh (ulama) zamannya serta kemandirian berfikirnya yang tidak mengikut pandangan orang lain jika tidak sesuai dengan apa yang ia pahami dari al-Qur`an dan Sunnah, termasuk khulafa yang empat. Inilah titik kelemahan yang paling menonjol, yang mana dengan itu aku mampu menjatuhkan dirinya. Jelas pemuda yang sesat ini tidak dapat dibandingkan dengan Syeikh Turki, yang mana aku pernah belajar dengannya sewaktu aku di Turki. Syeikh adalah figur salaf yang kokoh seperti gunung. Jika Syeikh (ia pengikut mazhab Hanafi) hendak menyebut nama Abu Hanifah, ia akan bangkit dan berwudu kemudian menyebut nama Abu Hanifah. Jika ia ingin mengambil kitab al-Bukhari (kitab besar yang amat disucikan oleh Ahlus sunnah), ia mengambil wudu terlebih dahulu.
Adapun Muhammad bin Abdul Wahab sangat mencela Abu Hanifah, dan ia pernah berkata, “Aku lebih paham dari Abu Hanifah”. Dan juga pernah berkata, “Sesungguhnya separuh kita al-Bukhari adalah batil”.
 
Aku telah menjalin hubungan sangat erat dengannya. Ia selalu aku besarkan hatinya dan aku katakan kepadanya bahwa dirinya lebih utama dari Ali dan Umar. Jika Rasulullah hadir kembali ke dunia ini, maka ia akan memilihmu sebagai khlifahnya. Dan selalu aku katakan padanya, “Pikirkanlah, bahwa kemajuan Islam ada di tangnmu! Kau adalah penyelamat satu-satunya yang diharapkan oleh Islam yang sedang jatuh ini).
Aku telah sepakat dengannya bahwa “kita harus mengkritik penafsiran al-Qur`an berdasarkan jalan pemikiran kita, bukan berdasarkan pandangan sahabat dan imam mazhab serta ulama. Kita membaca al-Qur`an dan bicara tentang poin-poin darinya (aku bermaksud  menjerumuskannya ke dalam perangkap). Dan ia menunjukkan sependapat dengan pandanganku dan menampakkan kepribadiannya yang bebas dan sangat mempercayai aku.
Suatu hari aku berkata kepadanya, “Jihad itu tidak wajib”.
“Bagaimana dengan firman Allah “dan perangilah orang-orang kafir”?”, sergahnya.
Aku berkata, “Perangilah orang-orang kafir dan munafiqin”. Jika jihad itu wajib, lalu kenapa Rasulullah tidak memerangi kaum munafik?”.
“Rasulullah memerangi mereka dengan lisannya”, katanya.
“Kalau begitu jihad melawan kuffar adalah wajib dengan lisan!” tambahku.
Ia berkata, “Tetapi Rasul berperang dengan Kuffar”.
“Perangnya Rasul adalah difa’ mempertahankan nyawa, ketika mereka hendak membunuhnya maka beliau melawan mereka” kataku. Akhirnya Muhammad menganggukkan kepalanya tanda menerima.
 
Pernah suatu hari aku bilang kepadanya, “Kawin mut’ah itu boleh”.
“Tidak!” sergahnya.
Aku berkata, “Allah berfirman, “Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (mut’ah) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban..” (an-Nisa 24)”.
 
“Tetapi Umar yang mengharamkan mut’ah! Dengan mengatakan, “Dua mut’ah yang berlaku di masa Rasulullah, dan aku yang mengharamkan keduanya dan menghukum siapa yang melanggarnya”, katanya.
 
Aku berkata, “Bukankah kau pernah bilang, “aku (Muhammad bin Abdul Wahab) lebih tahu dari Umar, lalu kenapa kau ikut Umar?. Dan jika Umar mengharamkan apa yang dihalalkan Rasul, mengapa kau tinggalkan pandangan al-Qur`an dan Rasul, dan kau ikuti pandangan Umar?”.
Ia terdiam. Melihat ia diam bertanda puas dengan keteranganku, nampaknya bergejolak kebutuhan biologisnya (sementara ia belum punya istri).
Aku bilang padanya, “Bukankah kita (aku dan kau) adalah orang bebas dan mengambil halalnya mut’ah dan kita bersenang-senang?”
 
Ia mengangguk setuju, dan aku memanfaatkan sikap setujunya itu. Kemudian aku janjikan untuknya seorang wanita untuk dimut’ah olehnya. Keinginanku ialah membuyarkan rasa takutnya dari perselisihan antara ia dengan orang lain umumnya. Akhirnya ia memberi syarat bahwa ini rahasia antara aku dengannya dan tidak memberitahu namanya kepada perempuan yang akan dimut’ahinya. Maka aku langsung pergi ke tempat perempuan-perempuan Nasrani, yang mana mereka adalah antek-antek kementrian kami untuk merusak pemuda muslim. Aku dapatkan seorang wanita yang aku panggil dengan nama Shafiyah, dan telah aku ceritakan semuanya tentang pemuda ini. Dan pada waktu yang dijanjikan aku pergi bersama Muhammad, ke rumah Shafiyah yang saat itu sedang sendirian. Aku bacakan akad nikah mut’ah untuk Muhammad dalam waktu seminggu, dengan mahar sekian gram emas secara tunai. Aku senangkan hatinya dari luar sedangkan Shafiyah dari dalam.
 
Setelah Shafiyah mengambil hatinya dan memberikan manisnya kemaksiatan yang dilakukan Muhammad terhadap syariat di bawah naungan pemikiran dan kemandirian pandangannya yang bebas. Tiga hari kemudian, aku berbincang-bincang panjang dengannya soal bahwa minuman khamar itu tidak haram. Aku perdaya dirinya dengan menyertakan dalil-dalil al-Qur`an dan hadis, dan pada akhirnya aku bilang padanya, “Dibenarkan bahwa Mu’awiyah dan Yazid serta khulafa Bani Umayyah dan Bani Abbas, mereka saling menawarkan khamar. Maka mungkinkah mereka itu berada dalam kesesatan dan kau sendiri dalam kebenaran? Sesungguhnya tidak syak lagi bahwa mereka itu lebih memahami Kitabullah dan Sunnah Rasul, dan benarkah mereka tidak mengetahui hal yang haram sementara mereka memahami hal yang makruh dan dibenci? Sedangkan di kitab-kitab Yahudi dan Nasrani menunjukkan kehalalan khamar, masuk akalkah bila agama yang satu mengharamkan khamar sedangkan agama yang lain menghalalkannya? Sementara semua agama berasal dari sisi Tuhan Yang Maha esa! Kemudian disebutkan dalam riwayat bahwa Umar minum khamar sehingga turun ayat, “Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)” (al-Maidah 91). Bila khamar itu haram maka Rasul akan menghukumnya, tetapi ia tidak melakukannya maka ini menunjukkan kehalalannya.
 
Muhammad menyimak keteranganku dengan penuh perhatian, kemudian ia bangkit sambil mengatakan, “Bahkan dibenarkan dalam riwayat bahwa Umar mencampur khamar dengan air lalu meminumnya, dan mengatakan jika mabuk, itu haram. Tetapi jika tidak mabuk maka tidak haram”. Kemudian ia menambahkan bahwa Umar bvenar dalam masalah ini, sebab al-Qur`an mengatakan, “Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang..” (al-Maidah 91). Maka jika khamar itu tidak memabukkan maka hal tidak akan terjadi seperti ayat yang telah aku sebutkan, karena itu khamar tidak dilarang jika tidak memabukkan.
 
Shafiyah memberitahu apa yang berlaku, ia berhasil menuangkan khamar keras kepada pemuda ini dan memberitahuku bahwa ia telah meminumnya sampai mabuk, berkelakuan kasar dan menyetubuhi dirinya beberapa kali di malam itu. Dan telah aku lihat badannya lemah dan mengkurus lantaran malam itu. Demikianlah aku dan Shafiyah mengendalikan dirinya sepenuhnya.
 
Sungguh ini menggetarkan diriku tentang pesan penting yang dikatakan mentri negara-negara jajahan, ketika aku mohon izin berangkat, “Kami telah berhasil mengembalikan Spanyol dari tangan orang-orang kafir (maksudnya kaum muslimin) dengan khamar dan kesesatan, maka kita harus berusaha negara-negara yang menjadi milik kami dengan dua formula itu”.
Pada suatu hari, aku bicara tentang puasa dengan Muhammad, aku katakan, “Sesungguhnya al-Qur`an mengatakan “dan berpuasa lebih baik bagimu..” (al-Baqarah 184) dan tidak mengatakan berpuasa wajib bagimu, maka puasa dalam pandangan Islam itu sunnah dan bukan wajib!. Tetapi ia bangkit dan mengatakan, Hai Muhammad (nama samaran Mr Hamper), Kau ingin mengeluarkanku dari agamaku!?”.
 
“Ya Wahab, agama itu kesucian hati, keselamatan jiwa dan tiada permusuhan dengan yang lain. Bukankah Rasulullah pernah bersabda, “Agama itu cinta”? Bukankah al-Qur`an menyebutkan bahwa “Sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yakin” (al-Hijr 99). Jadi jika manusia mendapati keyakinan akan Allah dan Hari Akhir, maka itulah kebajikan hati dan kebersihan amal, dialah orang yang paling utama. Tetapi dia menggelengkan kepala tanda menolak dan tidak senang.
 
Pernah aku bilang kepadanya, “Salat itu tidak wajib”.
“Kok begitu?” tanyanya.
Aku berkata, “Sebab di dalam al-Qur`an, Allah berfirman, “dan dirikanlah salat untuk mengingatku” (Thaha 14), maka yang dimaksud salat ialah mengingat Allah swt. Jadi ingatlah Allah swt sebagai ganti salat!”.
Wahab berkata, “Ya aku pernah dengar, sebagian ulama mengingat Allah swt di waktu-waktu salat sebagai ganti pekerjaan salat”.
Betapa senangnya diriku mendengar perkataanya itu, maka aku bumbui pandangannya ini hingga aku perkirakan bahwa aku dapat mengendalikan jalan pikirannya. Tak lama kemudian aku melihatnya tidak lagi serius dengan perkara salat, terkadang ia salat dan terkadang tidak. Terutama di waktu subuh, ia sering meninggalkan salat subuh. Setelah semalam aku asyik mengobrol panjang dengannya sampai tengah malam lewat, sehingga mendekati subuh ia kelelahan dan tinggalkan salat.
 
Begitulah aku tanggalkan pakaian keimanan dari pundak Wahab sedikit demi sedikit. Pernah suatu kali aku mendebatnya seputar Rasul, tiba-tiba ia langsung menunjuk wajahku dan melotot, lalu berkata, “Jika kau bicara lagi soal ini, maka aku tidak mau berteman lagi denganmu”. Aku khawatir ia akan marah dan benci padaku, karena itu aku menahan diri untuk bicara soal itu lagi.
 
Tetapi minimal aku telah memperdaya dirinya bahwa ia berpegang pada pemikiran yang ketiga, yang bukan Ahlus sunnah juga bukan Syi’ah, dan ia sangat menerima pemikiran ini dengan sepenuhnya karena dirinya dipenuhi dengan kesombongan dan kemandiriannya (yang kelewatan).
Ditambah dengan keberadaan Shafiyah yang selalu menemaninya selama seminggu, juga dengan akad-akad yang diperbaharuinya, sehingga kami benar-benar mengendalikan dirinya.
Aku bilang pada Wahab, “Banarkah Nabi mempersaudarakan antara sahabatnya?”
“Ya”, jawabnya.
“Apakah hukum-hukum Islam itu bersifat temporal atau permanen?”, tanyaku.
Ia menjawab, “Permanen, sebab Rasulullah pernah bersabda, “Halalnya Muhammad adalah halal sampai hari kiamat dan haramnya Muhammad adalah haram sampai hari kiamat”.
 
“Jika begitu, mari kita mempersaudarakan antara aku dan kau, maka terjalinlah persaudaraan antara ia dan aku. Setelah itu, aku selalu bersamanya dan menemaninya ke mana ia pergi. Dan aku bersemangat untuk memetik buah hasil dari  pohon yang telah aku tanam sebelumnya. Buah hasil yang paling berharga di masa mudaku.
 
Setiap bulan, aku tulis hasil kerjaku kepada kementrian sebagaimana itu sudah menjadi tugasku sejak aku pergi dari London. Dan jawaban yang aku terima cukup memuaskan diriku. Aku dan Wahab berjalan di jalan (pemikiran)yang telah kami bangun berdua dengan langkah-langkah yang cepat, dan aku tidak pernah meninggalkannya di manapun ia berada. Targetku ialah memperkuat jiwanya yang berpikir sangat bebas dan memperuncing keraguannya. Dan aku selalu mendukungnya dengan suka cita dan memuji jiwanya yang berapi-api. Dan dirinya yang kritis dan terkadang aku bersikap lembut padanya dengan mengatakan, “Kemarin malam aku mimpi melihat Rasulullah, aku melihatnya seperti yang digambarkan oleh para penceramah di mimbar-mimbar. Ia duduk di atas kursi dan di sekitarnya sekelompok ulama yang tidak aku kenal seorangpun dari mereka. Dan aku melihatmu datang dengan wajahmu yang memancarkan sinar, ketika kamu sampai kepada Rasulullah, beliau berdiri memuliakanmu dan memlukmu, lalu berkata, “Wahai Muhammad (bin Abdul Wahab), kau adalah namaku, mewarisi ilmuku dan menduduki kedudukanku dalam mengatur urusan agama dan dunia”
Kemudian kamu berkata, “Wahai Rasulullah, aku takut menampakkan ilmuku kepada manusia”
Rasulullah berkata kepadamu, “Janganlah takut, sesungguhnya kedudukanmu itu tinggi”.
Mendengar kisah mimpiku, dirinya melambung kesenangan, dan bertanya apakah benar mimpimu itu?”.
“Ya”, kataku. Setiap ia menanyakan hal itu aku jawab dengan positif sampai ia yakin. Dan aku kira, mulai saat itu ia berniat untuk melaksanakan kewajibannya.



Bag (5)

Selama aku tinggal di sana (Bashrah), beberapa perintah sampai kepadaku dari London supaya aku pergi ke Karbala dan Najaf, tempat dambaan hati muslimin syi’ah, basis ilmu dan spiritual mereka. Dan untuk dua wilayah ini ceritanya panjang.
 
Adapun kisah Najaf, dimulai dari hari dimakamkannya di situ Ali, khalifah keempat menurut Ahlus sunnah dan khalifah pertama menurut mazhab Syi’ah. Kota yang jaraknya dari Najaf kira-kira satu farsakh (satu jam jalan kakinya seorang laki), di namakan Kufah, pusat pemerintahan khilafah Ali. Ketika ia terbunuh, kedua putranya (Hasan dan Husein) memakamkannya di luar Kufah, yakni di tempat yang sekarang di namakan Najaf. Kemudian Najaf menjadi hidup menyala sedangkan Kufah dalam kerusakan. Di Najaf beberapa ulama Syi’ah berkumpul, di sana ada rumah-rumah, pasar-pasar dan sekolahan-sekolahan. Sekarang Najaf menjadi basis ulama Syi’ah, dan khalifah di Astana memberi sumbangan dan menghormati mereka, karena beberapa perkara:
 
1-Pemerintahan Syi’ah di Persia membantu mereka, dan bila khalifah (Astana) menyentuh kehormatan mereka maka hubungan antara kedua pemerintahan itu menjadi tegang dan terkadang sampai pada batas perang.
 
2-Di sekitar Najaf banyak kaum ‘Asya`irah yang membantu ulama, berupa alat persenjataan. Meskipun bukan senjata canggih dan tiada undang-undang bagi mereka kecuali undang-undang ‘Asyâiri. Tetapi yang dimaksud ialah posisi kepemimpinan ulama agar bergabung bersama A’syâirah dalam peperangan yang menumpahkan darah. Dan bagi pemerintah tidak ada kepentingan yang serius untuk memaksa menarik penentangan ulama terhadap mereka.
 
3-Ulama di sana menjadi Para marja’ bagi muslimin Syi’ah di dunia, di India, Afrika dan lain-lain. Jadi jika pemerintah menyentuh kehormatan mereka maka orang-orang syi’ah di semua tempat akan berontak.
 
Adapun kisah Karbala, dimulai sejak terbunuhnya cucu Rasulullah (al-Husein bin Ali, putra Fatimah binti Rasul). Penduduk Iraq mengundang al-Husein untuk datang kepada mereka dan untuk membai’atnya sebagai khalifah mereka. Tetapi ketika ia bersama keluarganya sampai di tanah Karbala -yang jaraknya dari Kufah sekitar 12 farsakh-, mereka berubah (ingkar janji). Mereka keluar untuk membunuh al-Husein atas perintah Yazid, anak Mu’awiyah khalifah Umawi yang berkuasa di Syam. Tentara Umawi yang berjumlah banyak dengan nekat membunuh al-Husein bin Ali bersama keluarganya. Di peperangan itu, tentara Umawi menampakkan semua penghinaan mereka terhadap al-Husein dan keluarganya. Sejak itu kaum Sy’iah menjadikan tempat itu sebagai basis spiritual, mereka datang dari segala tempat dan mereka datang berhimpit-himpitan (penuh semangat) tidak seperti spiritualitas Kristen yang ada pada kami.
Inilah kota Karbala, sebuah kota Syi’ah dan di sana terdapat ulama Syia’h dan beberapa madrasah. Karbala dan Najaf satu sama lain saling mendukung.
Ketika aku dapat perintah untuk pergi ke dua kota ini, aku putuskan berangkat dari Bashrah ke Baghdad, markas wali kota yang dirampas oleh khalifah di Astana. Dan dari situ aku berangkat ke Hullah, sebuah kota yang terletak di tepi sungai Furat.
Furat dan Dajlah adalah dua sungai besar yang membelah Iraq dari Turki dan bermuara ke Laut. Kesuburan pertanian Iraq terletak pada dua sungai ini.
Pada kepulanganku nanti ke London, aku akan mengusulkan kepada kementrian agar menggaris letak kekuasaan atas aliran dua sungai ini, supaya Iraq menundukkan rakyat dengan sikap yang lunak. Dan apabila aliran air itu terputus maka penduduk akan tunduk dan mematuhi kepentingan-kepentingan kementrian.
 
Dari Hullah aku berangkat ke Najaf dengan menyamar sebagai pedagang dari Azerbaejan dan aku bergabung dengan orang-orang ruhani, mengikuti acara-acara dan majlis-majlis ta’lim mereka. Aku begitu kagum dengan kesucian ruhani mereka, luasnya ilmu mereka dan kuatnya ketakwaan mereka. Tetapi aku dapati mereka yang tradisional dan tidak berfikir tentang pembaharuan urusan mereka.
 
1-Mereka sangat menentang terhadap pemerintahan di Turki (bukan karena mereka Syi’ah dan pemerintah itu Ahlus sunnah), tetapi karena tekanan pemerintah terhadap kebebasan mereka secara hebat, mereka tidak memikirkan tentang posisi pemerintah dan bagaimana agar bebas dari tekanan tersebut.
2-Sebagaimana aktifitas mereka terpaku pada ilmu agama, seperti para pendeta kami di masa yang jumud. Mereka tinggalkan ilmu dunia dan hanya sedikit yang tidak bermanfaat bagi mereka yang diambil.
3-Mereka tidak berfikir apa yang berlaku dan terjadi di sekitar mereka di dunia ini.
Aku katakan pada diriku sendiri, “Rumah-rumah mereka dalam kelelapan sementara dunia dalam berjaga, dan suatu saat akan datang banjir yang menenggelamkan mereka. Dan aku berusaha berulang kali menggugah mereka untuk bangkit melawan khilafah (pemerintah), tetapi aku tidak menemukan kecenderungan mereka untuk itu. Sebagian mereka menghinaku seakan aku mengatakan pada mereka bahwa ‘aku akan menghancurkan dunia’. Mereka melihat bahwa khilafah (pemerintah mereka) adalah khilafah yang durhaka dan tidak mungkin mengatasinya kecuali dhuhurnya Wali al-Amr (Imam Mahdi).
Wali al-Amr mereka adalah Imam yang ke dua belas dari dzurriyah Rasul, yang ghaib pada tahun 255 Hijriyah, yakni setelah 255 tahun Rasul mereka datang. Ia hidup sampai sekarang dan akan muncul ke dunia untuk menegakkan keadilan saat kezaliman merajalela.
Aku heran, bagaimana orang-orang meyakini keyakinan yang khurafat ini. Keyakinan ini semacam keyakinan yang dianut sebagian kaum Kristen yang khurafat, yang yakin bahwa al-Masih akan kembali dari kedudukannya yang tinggi untuk menegakkan keadilan di dunia.
Aku katakan kepada mereka, “Bukankah yang wajib adalah merubah kezaliman sebagaimana yang dilakukan Rasul Islam?”
“Sesungguhnya Rasul dibantu Allah, karena itu ia mampu”, jawabnya.
Aku katakan, “Di dalam al-Qur`an dikatakan, “Jika kamu menolong (membela) Allah, maka Allah akan menolong kamu”. Maka kalian juga akan dibantu oleh Allah, jika kalian bangkit dengan pedang melawan kezaliman pemerintah”.
“Kau ini pedagang, pemahamanmu ‘cetek’ dan tidak akan menyambung, sedangkan ini masalah yang bersifat ilmiyah.
Makam Ali bin Abu Thalib dihiasi sangat indah, halamannya elok, kubahnya dilapisi emas dan dua menara menjulang tinggi. Setiap hari berbondong-bondong orang datang menziarahi makam Ali bin Abu Thalib ini. Mereka melakukan ritual keagamaan di dalamnya. Ada aturan bagi peziarah ke makam ini. Setiap dari mereka yang mau masuk, berhenti dulu di depan pintu masuk, mencium pintu tersebut baru mengucapkan salam, meminta izin untuk masuk, baru memasuki ruangan makam. Makam yang mempunyai halaman yang cukup luas itu, ada beberapa ruangan yang khusus dipergunakan untuk berdoa.

Ada dua makam yang mirip dengan makam Ali bin Abu Thalib ini, yaitu makam yang terletak di Karbala. Yang satu adalah makam Husain bin Ali sedang satunya lagi Abbas yang juga syahid bersama Husain di Karbala. Di Karbala orang-orang Syiah juga melakukan ritual keagamaan seperti apa yang mereka lakukan di Najaf. Hanya saja kondisi Karbala sedikit lebih menyenangkan dibanding kondisi yang ada di Najaf. Karbala dipenuhi dengan perkebunan buah-buahan yang elok dan pengaturan irigasi yang apik.

Selama misi saya di Iraq, saya menemukan gambaran suasana yang bisa memberi gagasan hati saya. Ada sejumlah kejadian yang menunjukkan keinginan masyarakat untuk mengakhiri gubernur yang berkuasa di Iraq. Mereka mempunyai alasan bahwa gubernur yang ditunjuk Istambul tidak sesuai dengan aspirasi yang berkembang di Iraq. Gubernur tersebut tidak mempunyai pengetahuan yang memadai untuk menjadi gubernur dan kejam. Dia itu hanya sok bijaksana. Tentu saja rakyat tidak menyukainya. Orang Sunni sendiri tidak bisa berbuat banyak akan hal ini karena gubernur membatasi gerak mereka, tentu ini sama sekali tidak menguntungkan mereka. Pengikut Syi’ah di sisi lain tidak puas dengan tindakan Istambul ini karena di antara mereka ada S-a-y-i-d(l) dan S-y-a-r-i-e-f,(2) keturunan nabi yang menurut mereka lebih berhak untuk dipilih menjadi gubernur.

(1) Keturunan Sayyidina Husain radiyalla anhu
(2) Keturunan Sayyidina Hasan radiyalla anhu


Rata-rata orang Syi’ah berada dalam kondisi kurang beruntung. Hidup dalam lingkungan yang mengenaskan. Lalu lintas jalan kurang nyaman. Para preman jalanan sering menyerang para kafilah bila aparat keamanan tidak terlihat disana. Karena itu, pemerintah Turki menunjuk seorang detasemen yang bertugas khusus mengawal para kafilah saat melewati gerombolan preman tersebut.

Selain dari itu, penganut Syi’ah senang berperang, saling membunuh dan menjarah. Buta huruf yang merupakan potret kebodohan masih menjadi pemandangan yang umum terlihat. Situasi semacam ini mengingatkan saat Eropa berada di bawah kekuasaan para pendeta. Yang terdidik hanyalah para pemuka agama yang hidup di Najaf dan Karbala dan sebagian kecil dari mereka. Hampir bisa dipastikan hanya satu dari seribu orang yang tahu tentang baca tulis.

Saat ekonomi di Iraq mengalami kemunduran, banyak dari mereka menderita kelaparan serta kerja para pejabat tidak beres. Orang Syi’ah mengajukan protes terhadap pemerintahan Istambul. Dalam kondisi semacam ini saya melihat rakyat Iraq memandang satu sama lain dalam kecurigaan. Dan sebagai konsekewensi logis, hubungan di antara mereka tentu saja tidak harmonis. Kemudian yang terjadi selanjutnya, para pemuka Syi’ah mengeritik pedas orang-orang Sunni yang berada di pemerintahan, dikatakan telah mengabaikan pendidikan, perekonomian, agama, dan urusan-urusan dunia lainnya.

Saya tinggal di Karbala dan Najaf hanya selama empat bulan. Saat di Najaf saya mengalami sakit yang cukup serius. Waktu itu rasanya sudah tidak ada harapan lagi untuk sembuh. Saya pergi ke dokter lalu diberi resep obat. Beruntung setelah minum obat, kesehatanku berangsur pulih kembali. Dalam jangka tiga minggu, saya sembuh seperti semula. Selama sakit saya berada di sebuah ruangan bawah tanah. Karena saya sakit, tuan rumah yang menyiapkan obat dan makanan. Sebagai imbalan atas pelayanannya yang baik, saya memberikan sejumlah uang. Masih ingat sewaktu saya sakit, dokter menyarankan hanya memekan gajih ayam, entah apa alasannya. Pada minggu ketiga dari sakit, saya baru diperbolehkan makan soup dan ayamnya. Saya mengatakan pada tuan rumah bahwa saya mau berziarah ke makam Ali bin Abu Thalib.

Ketika merasa sudah sembuh betul, saya melanjutkan perjalanan menuju Bagdad. Saya mempersiapkan sebuah laporan yang terdiri atas seratus halaman terhadap observasi saya tentang kondisi dan situasi Najaf, Hulla dan Baghdad. Saya serahkan laporan tersebut kepada perwakilan kementrian yang bermarkas di Bagdad. Selanjutnya saya menunggu perintah berikutnya, harus tetap di Iraq atau kembali ke London.

Saya sendiri sesungguhnya sudah kepingin betul balik ke London, karena saya sudah cukup lama berada di negeri orang. Saya sudah rindu tanah air dan famili saya. Terlebih saya ingin melihat Si buah hati, anak saya, Rasputin yang lahir setelah keberangkatan saya. Dengan alasan ini saya melampirkan dalam laporan saya permohonan izin untuk barang sebentar kembali ke London. Saya juga ingin menyampaikan laporan lisan atas kesan-kesan saya selama tiga tahun misi saya di wilayah Iraq dan juga ingin istirahat sejenak.

Perwakilan kementrian yang berada di Iraq memberi saran kepada saya agar tidak terlalu sering menghubungi. Jika tidak, orang-orang akan menaruh curiga. Dia juga menyarankan saya untuk menyewa tempat di salah satu penginapan di sepanjang sungai Tigris dan berkata, “Nanti akan saya beritahu apa jawaban dari kementrian segera setelah saya menerima surat dari London.” Selama tinggal di Bagdad, saya sempat mencatat perbedaan spiritual, yang terjadi antara Istambul, ibukota kekhalifahan dan Bagdad.

Saya masih teringat kembali saat meninggalkan Basrah menuju Karbala dan Najaf. Ada semacam pertanyaan, “Benarkah Muhammad Annajd berada di jalan yang saya inginkan?” Karena bagaimanapun dia adalah tipe yang mempunyai jiwa kurang stabil dan sedikit gugup. Jangan-jangan semuanya jadi berantakan. Ah, tidak. Saat itu dia punya rencana mau pergi ke Istambul. Saya sempat menyampaikan pesan agar dia tetap pada pendiriannya. Saya katakan pada dia, “Saya khawatir jika Anda sampai di sana, Istambul membuat pernyataan yang menjadikan orang di sana menuduhmu sebagai orang murtad dan akhirnya membunuhmu.

Kondisi begini masih menyelimuti hati saya. Boleh jadi setelah di Istambul, dia bertemu dengan ulama besar yang berbobot dan meluruskan pemikirannya yang ada selama ini dan membawa dia kepada paham Sunni yang senenarnya yang tentunya akan membuat semua cita-cita saya musnah. Karena Istambul merupakan tempat, pusat ilmu pengetahuan Islam.

Ketika Muhammad Annajd saya lihat sudah tidak ingin lagi tinggal di Basrah, saat itu aku menyarankan agar dia pergi ke Isfahan atau Syraz. Dengan alasan dua kota ini cukup nyaman dan penduduknya adalah penganut Syi’ah dalam hal ini tidak mungkin ada minat mempengaruhi pemikiran Muhammad Annajd. Sehingga dia tidak bakal mengubah sesuatu yang telah saya tanamkan.

Ketika kami berpisah, saya katakan padanya, “Kamu ingat apa yang terjadi pada Taqiya?” “Ya saya ingat,” jawabnya. Taqiya adalah salah satu sahabat Nabi yang disiksa dan orang tuanya dibunuh oleh orang-orang kafir. Peristiwa Taqiya bisa diambil sebagai pelajaran. Taqiya secara terbuka menyatakan bahwa dia adalah pengikut Nabi. Kendati setelah dia melapor pada Nabi, Nabi tidak menyalahkan terhadap yang telah dilakukan oleh Taqiya berkenaan dengan kejadian tersebut. Maka saya menyarankan pada Muhammad Annadj, “Jangan mengatakan pada Syi’ah bahwa kamu Sunni jika tidak mau menjadi sasaran orang Syi’ah. Manfaatkan negara dan ulama mereka! Pelajari adat dan tradisi mereka. Mereka itu tak kenal kompromi dan keras kepala.”

Saya memberikan dia sejumlah uang atas nama zakat saat saya meninggalkannya. Zakat adalah pajak dalam Islam, yang dikumpulkan untuk kemudian dibagikan bagi orang yang membutuhkan. Selain itu saya memberi kenang-kenangan sebuah pelana.

Sejak saat itu, saya kehilangan kontak dengan dia. Namun demikian, kami telah membuat satu kesepakatan bahwa siapa yang duluan datang ke Basrah dan tidak bisa ketemu, agar meninggalkan surat di rumah Abdur Ridla.

Bag (6)

BAGIAN KE ENAM
Tidak lama tinggal di Bagdad, kemudian saya menerima pesan yang menyuruh saya untuk kembali ke London, kota yang telah saya tinggalkan. Di London saya berbincang-bincang dengan Sekretaris dan sejumlah pejabat kementrian. Saya ceritakan kepada mereka seluruh aktivitas penelitian saya dalam misi panjang di Negeri orang. Mereka cukup puas dengan informasi yang saya berikan mengenai situasi dan kondisi Iraq. Disisi lain Safiyah, teman wanita Muhammad Annajd juga mengirimkan satu laporan yang isinya sama persis dengan apa yang saya laporkan. Saya baru saja mengetahui bahwa seluruh misi yang jalankan itu dibuntuti oleh seseorang utusan dari kementrian. Orang ini juga mengirimkan laporan yang berbarengan dengan laporan yang saya kirim dan isinya sama dengan cerita yang telah saya sampaikan pada Sekretaris.

Sekretaris menyuruh saya untuk menemui Mentri. Saat saya menghadap, dia menunjukkan satu sikap sepertinya saya belum pernah melaporkan kedatangan saya dulu dari Istambul. Saya melihat bahwa sekarang mendapat tempat yang istimewa di hatinya.

Mentri sangat senang setelah mengetahui bahwa saya telah mendapatkan Muhammad Annajd. Katanya, “Dia adalah satu senjata yang dicari Kementrian kita. Berilah janji-janji kepadanya. Adalah itu lebih baik waktu yang Anda luangkan bersamanya digunakan untuk mendoktrin dia.

Ketika saya katakan saya khawatir akan kondisi Muhammad Annajd yang boleh jadi mengubah haluan pemikirannya. Mentri mengatakan, “Jangan khawatir. Dia tetap pada pendiriannya saat Anda meninggalkannya. Agen rahasia kementrian kita bertemu dia di Isfahan dan memberikan laporannya kepada kementrian kita bahwa Muhammad Annajd tetap pada pendiriannya. “Saya menanyakan pada diri saya sendiri, “Bagaimana mungkin Muhammad Annajd menyingkap semua rahasia itu pada orang lain, orang yang belum dia kenal betul?” Saya tidak berani menanyakan perihal ini kepada mentri. Baru setelah saya bertemu Muhammad Annajd berikutnya, saya mengetahui bahwa di I-s-f-a-h-a-n ada seseorang yang bernama “A-b-d-u-l K-a-r-i-m” bertemu dia dan menemukan rahasia tersebut karena adanya kata-kata, “Saya saudara Muhammad (maksudnya saya, H-e-m-p-h-er). Muhammad Anajd menceritakan kepada saya bahwa dia kenal dekat dengan kamu.”

Muhammad Annajd mengatakan pada saya, “S-a-f-i-y-a-h pergi bersama saya ke Isfahan dengan status nikah mut’ah selama lebih dari dua bulan. Abdul Karim menemani saya pergi ke S-y-i-r-a-z dan mempertemukan saya dengan seorang wanita yang bernama A-s-i-y-a-h, yang lebih cantik dan menarik dari pada Safiyah. Dengan nikah bersama wanita itu saya benar-benar menikmati saat paling menyenangkan.”

Berikutnya saya tahu bahwa Abdul Karim adalah seorang agen rahasia Kristen yang menetap di Isfahan distrik J-e-l-f-a yang bekerja pada kementrian. Sedang Asiyah, seorang Yahudi yang tinggal di Syiraz, adalah agen rahasia lain dari kementrian. Empat dari kami mengkoordinasi jalan untuk membidik Muhammad Annajd menuju satu kondisi yang sedemikian rupa yang di masa mendatang akan melakukan sesuatu yang kami inginkan melalui jalan yang tepat.

Saat saya mengaitkan peristiwa-peristiwa di atas di hadapan Mentri, Sekretaris, dan dua anggota dari Kementrian yang tidak saya kenal, Mentri berkata kepadaku, “Kamu berhak mendapat hadiah terbesar dari Kementrian. Karena kamu masuk daftar terbaik di antara sekian agen rahasia terpenting dari Kementrian. Sekretaris akan memberikan sejumlah rahasia negara yang nantinya akan banyak membantu misi yang kamu jalankan.”

Habis itu Kementrian memberikan cuti kepada saya selama sepuluh hari, di mana saya dapat menjenguk famili. Segera setelah saya pulang, saya luangkan kesempatan yang bagus ini bersama anakku, yang sangat mirip dengan aku. Anakku sudah sedikit bisa  mengucapkan beberapa kata dan sudah bisa berjalan, di mana saya melihatnya begitu senang sehingga rasanya anakku itu merupakan bagian dari diriku sendiri. Sepuluh hari cuti itu benar-benar sangat membawa kebahagiaan besar bagi saya. Saya benar-benar merasakan merasakan seakan-akan terbang ke angkasa karena sangking senangnya. Saat-saat demikian merupakan kebahagiaan besar bisa kembali pulang, bercanda ria bersama keluarga. Selama cuti sepuluh hari tersebut saya sempat bertandang ke rumah tante, yang sangat mencintai saya. Tentu sangat bijak bagi saya untuk bertandang ke rumahnya. Namun sayang, dia meninggal dunia setelah keberangkatan saya dalam misi ketiga. Sangat berduka saya saat itu.

Cuti sepuluh hari berjalan begitu cepat serasa se jam saja. Bila saja hari-hari yang penuh ceria itu berjalan begitu cepat, hari-hari duka serasa seperti berabad-abad. Masih ingat saat saya mengalami sakit yang cukup serius di Najaf. Rasanya bertahun-tahun saat itu.

Saat saya mau menghadap Kementrian untuk menerima perintah selanjutnya, saya bertemu dengan sekretaris dengan wajah berseri-seri, ceria serta menyenangkan. Dia langsung menjabat tanganku, menyambut kedatanganku dengan sambutan yang hangat dan dengan penuh keramahan. Dia mengatakan pada saya, “Demi perintah mentri dan komite yang membiayai urusan kolonial, saya akan mengungkap dua rahasia negara untuk kamu. Yang pasti kamu nanti akan banyak bisa mengambil manfaat dari rahasia tersebut. Tak seorangpun bisa mengetahui rahasia itu kecuali orang-orang yang memang benar-benar bisa menerima kepercayaan.”

Sambil menggandeng tanganku, sekretaris membawa saya ke sebuah ruangan Kementrian. Di dalam ruangan tersebut saya menemui orang-orang yang cukup menarik perhatian saya. S-e-p-u-l-u-h orang duduk mengelilingi meja bundar. Orang p-e-r-t-a-m-a menyamar sebagai khalifah Turki Usmani dengan segala atribut yang dipakainya. Tentunya sudah menguasai bahasa Turki, bahasa kekhilafahan Utsmani dan Inggris karena memang bahasanya sendiri. Yang k-e-d-u-a mirip seperti Syaikhul Islam di Istambul, baik dari pakaian, cara bicara maupun sikapnya. Yang ke t-i-g-a memakai pakaian serta atribut seperti atribut yang dipakai Syah Iran. Yang ke-e-m-p-a-t menyamar sebagai Perdana Mentri di Istana Iran. Sedang yang ke-l-i-m-a menyamar seperti Ulama besar Syi’ah di Najaf. Tiga orang terakhir ini menguasai bahasa Inggris dan Persi. Setiap satu dari lima orang ini mempunyai asisten yang duduk di samping mereka dan menulis apa saja yang ingin mereka sampaikan. Asisten-asisten ini memberikan informasi yang diperlukan oleh lima orang ini dengan mencari tahu secara pasti atas tipe-tipe mereka di Istambul, Iran dan Najaf.

Sekretaris berkata, “Lima orang ini mewakili lima orang tipe yang ada di sana. Untuk mengetahui tipe pemikiran orang di sana, kami telah mendidik dan melatih orang-orang ini dan persis sama dengan tipe, gaya, dan sikap serta pemikiran orang di sana. Kami telah mendalami informasi yang kami dapat tentang keaslian mereka di sana, Istambul, Teheran dan Najaf terhadap orang-orang ini. Dan dalam hal ini lima orang ini, menyerupakan diri, membayangkan diri mereka menjadi orang-orang asli daerah tersebut. Kami juga telah melakukan gladi bersih terhadap hasil penyamaran ini. Kami berani menjamin bahwa penyamaran ini tujuh puluh persen sesuai dengan tipe kondisi orang yang ada di sana.

“Jika perlu, Anda boleh memberikan penilaian dengan mengajukan pertanyaan terhadap mereka. Anda sendiri telah bertemu Ulama besar Syi’ah di Najaf dan menanyakan sejumlah pertanyaan.” Saya mengiakan kata-kata sekretaris tersebut karena memang benar bahwa saya  bertemu dengan Ulama besar Syi’ah di Najaf. Saya mengambil sejumlah pertanyaan yang pernah kuajukan kepada Ulama di Najaf dan kemudian saya ajukan kepada orang yang menyamar sebagai U-l-a-m-a Najaf tersebut, “Guru, bolehkan kita mengadakan perlawanan terhadap pemerintah karena alasan pemerintahan tersebut Sunni dan karena mereka itu fanatik?” Dia berfikir sejenak dan kemudian menjawab, “Tidak, tidak boleh kita mengadakan perlawanan terhadap pemerintah hanya karena alasan mereka itu Sunni. Semua orang Islam itu bersaudara. Kita boleh bangkit berperang melawan mereka hanya jika mereka melakukaan kezaliman, penganiayaan serta penindasan terhadap Umat Islam. Dan bahkan dalam hal ini kita mesti mengacu pada prinsip Amar ma’ruf dan Nahyi mungkar. Kita harus mengadakan gencatan senjata segera setelah mereka berhenti melakukan penindasan.”

Saya bertanya lagi, “Guru, bolehkah saya tahu akan pendapat bapak tentang apakah benar bahwa orang Yahudi dan Kristen itu curang?” Dia menjawab, “Ya, mereka curang,” dia meneruskan kata-katanya, “Perlu bagi kita untuk menjauhi mereka semua.” Ketika saya tanyakan alasannya, dia menjawab, “Hal yang demikian ini dilakukan adalah sebagai pembalasan atas penghinaan mereka. Mereka mencap kita sebagai orang kafir dan mengingkari Nabi kita Muhammad. Karena itu, kita mengadakan pembalasan atas sikap mereka.” Saya menanyakan permasalahan lain dengan mengatakan, “Guru, bukankah kebersihan itu termasuk sebagian dari iman? Kendati pada kenyataan jalan utama dan jalan-jalan di sekitar Sahnis-Syarief(1) tidak terjaga kebersihannya.
—————–
(1) Tempat  di sekitar makam Ali bin Abu Thalib.

Bahkan sekolah, tempat mereka belajar, tidak memenuhi sebagai dikatakan bersih.” Dia menjawab, “Ya, itu benar adanya bahwa kebersihan itu sebagian dari iman, walaupun orang Syi’ah sendiri banyak yang kurang memperhatikan soal kebersihan.”

Benar-benar menakjubkan, jawaban-jawaban yang diberikan anak buah Kementrian yang ada dalam ruangan tersebut benar-benar sesuai dengan jawaban-jawaban yang telah saya terima dari Ulama Syi’ah di Najaf. Keakuratan sikap, pemikiran, dan identitas yang benar-benar persis ini, yaitu antara orang dari Kementrian dan Ulama di Najaf sangat membuat saya terheran-heran. Selain itu, orang ini pinter bahasa Persi.

Sekretaris mengatakan, “Jika Anda menemukan tipe lain yang belum dimiliki oleh empat orang lain, Anda bisa berbincang-bincang dengan orang-orang ini, dan untuk memberikan contoh bagaimana tipe kepribadiannya, lalu perlu ditest agar orang-orang ini benar-benar bisa menyamarkan diri dengan tipe kepribadian orang asli di sana. Ketika saya katakan, “Saya kenal betul bagaimana cara berpikir Syaikhul Islam di Istambul. Karena guru saya Ahmad Efendi memberikan keterangan yang cukup jelas gambaran- gambaran Syaikhul Islam kepada saya.” Kata sekretaris, “Kalau begitu Anda bisa berembuk dengan orang dari Kementerian tersebut dan mendiskusikan bagaimana baiknya.”

Saya mendekat dan bertanya kepada model yang menjadi S-y-a-i-k-h-u-l Islam, begini,. “Apakah merupakan kewajiban untuk mentaati Khalifah?” “Ya, hal itu wajib,” jawabnya. “Apakah itu wajib mentaati Allah dan Nabi?” Ketika saya menanyakan dalil yang mendasari akan keharusan menaati Allah dan Nabi ini, dia menjawab, “Tidakkah anda pernah mendengar ayat Al-Qur’an yang menyatakan, “Taatilah kamu sekalian terhadap Allah, Rasul-Nya dan Ulil amri di antara kamu sekalian.”
————-(1) Surat Annisa, ayat: 59

Saya katakan, “Apakah ini berarti Allah menyuruh kita untuk taat kepada Khalifah Yazid, yang memberi perintah kepada prajuritnya untuk menyerang penduduk Kota Madinah dan membunuh cucu Muhammad dan juga Walid yang hobi meneguk minuman keras?”
Jawabannya begini: “Anakku! Yazid adalah Amirul mu’minin atas izin Allah. Dia tidak mengeluarkan perintah untuk membunuh Husain, cucu Nabi. Jangan percaya kebohongan orang-orang Syi’ah! Bacalah buku sejarah dengan benar! Dia memang pernah berbuat salah. Tapi kemudian dia bertobat, minta ampunan Allah atas kesalahannya. Memang benar Yazid memerintahkan untuk menyerang penduduk Madinah. Karena penduduk tidak mau patuh dan tidak bisa dikendalikan. Sedang masalah khalifah Walid ya, memang dia itu berdosa. Dalam hal minum minuman keras. Kita tidak wajib mengikuti apa yang diperbuat, tapi mematuhi perintahnya dengan tuntutan syari’ah itu tetap wajib.” Saya telah menanyakan pertanyaan yang sama ini kepada guru saya Muhammad Efendi dan jawaban yang saya terima ini hanya terdapat sedikit perbedaan.

Kemudian saya bertanya kepada sekretaris, “Apa tujuan pokok alasan mempersiapkan model-model orang semacam ini?” Dia menjawab, “Dengan metode semacam ini kita bisa membuat satu perkiraan atau barometer sampai sejauh kapasitas mental khalifah dari kekhilafahan Turki Usmani, Ulama mereka baik itu Sunni maupun Syi’ah. Kita sekarang ini sedang mencari satu barometer yang tepat, yang akan bisa membantu kita untuk menguasai dan menaklukkan mereka.

Contoh sederhana, jika saja anda tahu persis dari arah mana datangnya musuh, tentu Anda akan bisa membuat persiapan yang benar-benar efektif tanpa harus membuang banyak biaya dan tenaga. Segala sesuatu yang sia-sia bisa ditekan sekecil mungkin, dan Anda bisa menempatkan pasukan pada posisi yang tepat sehingga bisa membikin kocar-kacir pertahanan musuh. Berbeda jika Anda tidak mengetahui dari arah mana datangnya serangan musuh, tentu Anda menempatkan pasukan sembarangan di sana sini dan pada akhirnya bertekuk lutut, kalah. Sama saja jika Anda mengetahui secara betul dasar hukum dan dalil-dalil yang membuktikan kebenaran agama yang mereka anut, mazhah yang mereka ikuti, akan memungkinkan Anda bisa menyiapkan dalil-dalil tandingan yang bisa menangkis argumentasi dalil yang mereka pegang dan dengan demikian Anda bisa mengalahkan mereka, juga dengan dasar yang mereka pegangi.”

Sekretaris memberi saya sebuah buku setebal seribu halaman yang berisi tentang hasil dari suatu proyek penelitian yang dilaksanakan oleh lima perwakilan di atas sejumlah tempat atau departemen, seperti kemiliteran, perekonomian, pendidikan dan agama. Sekretaris berkata, “Silakan baca di rumah dan bila sudah selesai, segera kembalikan lagi kepada saya.” Saya bawa buku tersebut kerumah dan saya baca dengan serius, dengan segenap perhatian saya selama masa liburan tiga minggu.

Ternyata buku tersebut isinya benar-benar menakjubkan. Dokumen-dokumen penting dalam buku tersebut yang merupakan hasil kerja keras yang dalam pelaksanaannya banyak mengalami hambatan itu, isinya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Menurut saya sendiri, informasi yang disampaikan oleh lima perwakilan yang merupakan copi dari tipe orang di Timur Tengah itu tujuh puluh persen sesuai dengan fakta lapangan. Makanya tidak berlebihan jika sekretaris mengeluarkan komentarnya bahwa yang dikatakan oleh lima perwakilan tersebut 70% benar.

Dengan membaca buku tersebut, sekarang percaya diri yang dimiliki negeri saya semakin bertambah besar dan kuat dan mulai saat itu juga saya bisa mengetahui dengan pasti bahwa rencana Pemerintahan Kolonial Inggris dalam usaha untuk meruntuhkan, memporak porandakan, melumpuhkan, dan menghancurkan kekhilafahan Turki Usmani yang direncanakan dalam jangka waktu kurang satu abad tersebut benar-benar telah dipersiapkan dengan matang. Sekretaris juga mengatakan, “Di ruangan yang sama lainnya, kita juga mempunyai ruangan meja bundar serupa yang dimaksudkan untuk negara-negara yang sudah dijajah dan negara-negara yang masuk daftar Waiting list untuk dijajah.”

Ketika saya menanyakan kepada Sekretaris di mana ditemukan orang yang begitu cerdas dan berbakat tersebut, dia menjawab, “Agen rahasia kita di seluruh dunia selalu siap siaga dalam menyiapkan intel yang handal. Sebagaimana Anda melihat sendiri, lima perwakilan yang menjadi model ini benar-benar expert dalam bidang mereka. Bisa diambil pelajaran, jika Anda diberi informasi atau keterangan yang dipunyai oleh orang yang memang punya reputasi, Anda mestinya mempunyai cara berpikir seperti orang tersebut dan kemudian membuat pernyataan ataupun keputusan seperti yang dia buat. Karena Anda sekarang akan mengcopi atau yang akan menjiplak tipe cara berpikir dan sikap pribadinya.”

Sekretaris melanjutkan pembicaraannya dengan mengatakan, “Ya begitulah rahasia pertama dari negara kita yang bisa saya sampaikan pada Anda. Rahasia ke dua akan saya berikan pada Anda nanti bulan depan kalau Anda selesai membaca buku yang saya pinjamkan tadi dan mengembalikannya kepada saya.”

Saya baca buku tersebut bagian demi bagian dari awal hingga akhir, dengan melibatkan seluruh perhatian saya. Buku tersebut bisa menambah pengetahuan saya tentang siapa sesungguhnya pengikut Muhammad tersebut, apa kelemahan mereka, apa kelebihan mereka, apa yang membuat mereka berkuasa, punya kekuatan yang begitu hebat dan bagaimana menempatkan kekuatan mereka itu satu titik yang paling rawan. Titik kelemahan orang Islam sebagaimana yang tertera dalam buku tersebut adalah sebagai berikut:

01. Konflik yang mengakar antara Sunni-Syi’ah, perselisihan antara pejabat dan rakyat, ketidak-akuran Pemerintah Turki dan Pemerintah Iran, percekcokan antar suku dan permusuhan Ulama dengan pemerintahan.
02. Dengan sedikit pengecualian bahwa orang Islam itu tidak disiplin, tidak patuh, dan tidak terpelajar

03. Kekuatan spiritual cukup minim, rendahnya pendidikan, dan tidak mempunyai keseriusan.

04. Mereka benar-benar telah hanyut dengan permasalahan yang berkaitan dengan akhirat, sementara mengabaikan dan tidak memperhatikan urusan-urusan dunia.(1)
(1)    Sesungguhnya apa yang dikatakan “Britsh spy” dalam hal ini tidak benar. Dalam hadits (?) dikatakan, “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu mati besuk.”

05. Fara khalifah adalah diktator yang zalim.
06. Jalan-jalannya tidak nyaman dan pengaturan lalu lintas acak-acakan.

07. Tidak ada tindakan pencegahan yang diambil penyakit menular yang mewabah seperti kolera, yang bisa mematikan ribuan rakyat kecil setiap tahunnya, serta kebersihan air tidak dijaga.

08. Pengaturan tata kota kurang dan tidak ada pelayanan air bersih untuk minum.

09. Tidak ada pasukan yang secara khusus ditugaskan untuk mengatasi para pemberontak dan pengacau. Di sana ada kerancuan hukum, tatanan Al-Qur’an yang mereka banggakan hampir bisa dikatakan tidak terlihat dalam kehidupan mereka.

10. Perekonomian runtuh.
11. Angkatan bersenjata tidak terorganisir secarab rapi, juga tidak punya perlengkapan persenjataan yang memadai, kalaupun ada itu adalah persenjataan dibilang sudah kuno.

12. Terjadi pelanggaran hak-hak para wanita.

14. Lingkungan tidak sehat dan tidak bersih.

Setelah menerangkan tentang kelemahan dan titik rawan yang ada pada orang Islam, kemudian buku tersebut memberikan informasi tentang hakikat Islam yang sesungguhnya.

01. Islam menyuruh bersatu dan melarang perpecahan serta menganjurkan kerja sama. Hal ini telah dinyatakan dalam Al-Qur’an. “Berpeganglah kamu sekalian pada tali Allah dan jangan bercerai-berai.” (1)
02. Islam memerintahkan agar umatnya berpikir dan mengadakan penelitian. Sebagaimana tersebut dalam Qur an: “Berjalanlah kamu di muka bumi. “(2)
(2) Surat Ali Imran; ayat: 107.

03. Islam menyuruh umatnya agar menuntut ilmu. Hal ini dinyatakan dalam hadits yang berbunyi “Menuntut ilmu itu wajib bagi orang muslim dan muslimat.”

04. Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja giat dalam urusan dunia, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an: “Dan di antara mereka ada yang berdoa: Tuhanku berilah bagi kami kebaikan di dunia dan akhirat.” (1)
(1)Surat Albaqarah, ayat: 201

05. Dalam setiap permasalahan, Islam memerintahkan untuk mengadakan musyawarah. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur’an: “Sedang urusan mereka diputuskan dengan musya’warah di antara mereka. “(2)
(2) Surat Asyura, ayat: 38

06. Islam memerintahkan untuk membangun jalan. Sebagaimana Al-Qur’an mengatakan: “Berjalanlah kamu sekalian di muka bumi. “(3)
(3) Surat Almulk, ayat:15

07. Orang Islam dituntut agar memperhatikan bidang kesehatan. Hadits meriwayatkan: “llmu itu atas 4 bagian:
(1) Ilmu fiqih untuk menjaga keimanan,
(2) Ilmu kedokteran untuk menjaga kesehatan,
(3) Ilmu nahwu dan shorof untuk menjaga bahasa,
(4) Ilmu astronomi untuk mengetahui waktu.”
08. Islam memerintahkan adanya perkembangan. Sebagaimana tertera dalam Al-Qur’ an: “Allah menciptakan apa-apa yang ada di bumi untuk kamu. “(4)
(4)    Surat Albaqarah, ayat: 29

09. Islam memerintahkan adanya ketertiban dan kerapian. Al-Qur’an menyebutkan: “Dan Kami tumbuhkan segala sesuatu menurut ukurannya. “(1)
(1) Surat Alhijr, ayat:19

10. Islam menyerukan untuk membangun ekonomi yang kuat. Dalam Al hadist (?) disebutkan: “Bekerjalah untuk duniamu seakan kamu hidup selamanya dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan kamu mati besuk.”

11. Islam menyuruh umatnya agar membangun kekuatan bersenjata yang kuat. Al-Qur’an menyatakan: “Persiapkanlah kekuatan sebaik mungkin untuk menghadapi mereka. “(2)(2) Surat Al-anfal, ayat: 60

12. Islam menyuruh untuk memperhatikan hak para wanita. Sebagai mana disebutkan dalam Al-Qur’an: “Sebagaimana laki-laki punya hak terhadap para wanita, begitu juga para wanita punya hak terhadap laki-laki.”(3)
(3) Surat Albaqarah ayat: 228

13. Islam sangat memperhatikan terhadap kebersihan. Hal terseb’ut diriwayatkan dalam hadits: “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman.”
Selanjutnya dalam buku tersebut menyarankan agar menghancurkan dan sebisa mungkin merusak serta menghilangkan kekuatan yang dimiliki orang Islam. Kekuatan basis penyangga Islam yang mesti dirusak atau dihapuskan tersebut adalah sebagai berikut:

01. Islam tidak mengenal perbedaan ras, bahasa, tradisi, adat, dan kedaerahan.

02. Bunga bank, lintah darat, prostitusi, minuman keras dan katak semuanya itu dilarang dalam Islam.

03. Orang muslim pada dasarnya benar-benar taat terhadap Ulama mereka.

04. Mayoritas orang Sunni bisa menerima keberadaan Khalifah sebagai yang mewakili Nabi. Mereka berpendapat bahwa wajib mentaati khalifah sebagaimana wajibnya mentaati Allah dan Rasul.
05. Jihad atau perang membela Islam adalah wajib.

06. Menurut sebagian orang Syi’ah, semua orang segolongan mereka yaitu Sunni dan non-muslim adalah curang.

07. Semua muslim meyakini bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang benar.

08. Mayoritas muslim yakin bahwa wajib hukumnya meng usir orang Yahudi dan Kristen dari Semenanjung Arab.

09. Mereka benar-benar serius dalam melaksanakan ibadah.

10. Orang Syi’ah yakin bahwa haram hukumnya membangun gereja di negara-negara Islam.
11. Orang Islam rata-rata berpegang kuat terhadap prinsip keimanan mereka.

12. Menurut Syi’ah wajib memberikan seperlima humus, harta yang diperoleh dari rampasan perang kepada Ulama.

13. Muslim sangat memperhatikan pendidikan anak-anak mereka, sehingga mereka tidak mungkin meninggalkan cara hidup yang ditempuh orang tua mereka.

14. Wanita muslim memakai jilbab yang menutupi badan mereka, sehingga sulit bagi orang yang punya niat jahat terhadap mereka.

15. Muslim mayoritas melaksanakan shalat secara berjama’ah, yang bisa membawa kebersamaan lima kali dalam sehari.

16. Karena menurut mereka makam Rasul dan makam Ali itu tempat yang keramat, mereka berziarah ke tempat-tempat ini.

17. Ada sejumlah orang yang merupakan keturunan Nabi Muhammad, yang bemama Sayid dan Syarief, yang mengingatkan muslim terhadap Nabi dan ini akan tetap hadir dalam ingatan muslim.

18. Saat muslim berada dalam satu perkumpulan, para mubalig selalu membarui iman dan menyuruh mereka untuk menambah ketaqwaan.

19. Wajib bagi setiap muslim untuk ber’amar-ma’ruf dan nahyi-mungkar.

20. Merupakan anjuran untuk menikahi wanita lebih dari satu orang agar bisa menambah populasi umat Islam.

21. Mengajak satu orang untuk masuk Islam itu lebih baik dan lebih bernilai dari pada dunia dan isinya.

22. Hadits mengatakan, “Barang siapa menciptakan suatu kebajikan, maka baginya pahala dan pahala orang yang mengikuti melakukan kebajikan tersebut” Hadits ini sangat terkenal di kalangan umat Islam.

23. Orang Islam menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai rujukan umat dalam kehidupan mereka. Mereka meyakinkan betul bahwa hanya berperang pada kedua sumber hukum inilah satu-satunya jalan untuk mencapai surga.

Informasi selanjutnya dari buku setebal seribu halaman tersebut adalah advise untuk merobohkan sikap fanatik orang Islam terhadap prinsip yang mereka pegangi di mana ini merupakan kekuatan penyangga utama Islam juga saran untuk mempopulerkan kelemahan-kelemahan mereka. Ini digambarkan secara jelas dan rinci, sekaligus bagaimana hal ini bisa dilaksanakan secara baik.

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk menggiring muslim menuju satu kondisi yang mudah dihancurkan adalah tertulis seperti tersebut di bawah ini.
0l.  Ciptakan konflik dengan memancing rasa permusuhan di antara aliran sekte yang berselisih paham, menciptakan perasaan saling curiga, dan dengan media massa untuk tindak lanjut memperuncing konflik tersebut

02. Kapan saja kondisi memungkinkan, halangi sekolahan dan media massa yang ada serta bakar buku literatur yang mereka punya. Pastikan bahwa anak-anak orang Islam tetap dalam kebodohan dengan menimbulkan fitnah pada pribadi pemuka agama dan kemudian mencegah orang tua muslim dari mengirim anak-anak mereka ke pusat pendidikan agama.

03. Junjung akan pentingnya mendapatkan kenikmatan surga di hadapan mereka dan yakinkan bahwa mereka tidak perlu banyak mengurusi urusan dunia. Perluas kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tasawuf. Giring mereka agar hanyut dengan persoalan akhirat dengan mendorong mereka untuk aktiv membaca buku-buku yang menganjurkan zuhud, seperti buku “Ihya Ulumuddien” karangan Imam Ghozali, buku “Mesnevi” karangan Maulana dan buku yang sejenis karangan Muhyidin Arabi.(1) (1) Zuhud yang dianjurkan dalam buku-buku tasawuf, tidak berarti mengabaikan urusan dunia. Tapi itu mempunyai makna bahwa orang Islam tidak boleh terlalu mencintai dunia. Dengan kata lain, bekerja mencari nafkaah untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah termasuk ibadah yang berpahala.

04. Bujuk para khalifah agar berbuat kezaliman dan dengan hasutan kata-kata seperti ini: Tuan adalah khalifah Tuhan di bumi. Pada sesungguhnya Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Bani Umayah, dan Bani Abasiah, semuanya bisa berkuasa dengan menggunakan kekuatan senjata dan mereka semua bisa berdaulat. Contohnya, Abu Bakar menjadi khalifah atas bantuan Umar dan dengan melalui cara membakar rumah-rumah orang yang tidak mau mentaatinya, seperti rumah Fatimah.(1)
(1) Saat Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, salah seorang sahabat, Abu Sufyan datang ke rumah Ali, menawarkan bantuan jika Ali mau menjadi khalifah, tapi itu ditolak oleh Ali.
Dan Umar menjadi khalifah atas dasar keputusan dari Abu Bakar. Utsman, di sisi lain, menjadi khalifah atas surat perinutah dari Umar Sedang Ali, menjadi khalifah dengan dipilih oleh para penyamun. Mu’awiyah menjadi khalifah dengan mengangkat senjata. Kemudian pada zaman Bani Umayah berkuasa, kepemimpinan Islam berubah menjadi warisan yang diberikan secara turun-temurun. Begitu juga halnya dengan Bani Abasiyah. Ini semua merupakan bukti bahwa dalam Islam kekuasaan dibentuk melalui keputusan tunggal, kediktatoran, dan bukan lewat pemilihan.

05. Hapuskan hukum mati dari kitab perundang-undangan. Rintangi, cegah aturan yang menghukum para preman dan perampok. Pastikan bahwa perjalanan tidak bisa memberi kenyamanan bagi musafir dengan cara mempersenjatai para preman dan perampok tersebut.

06. Kita bisa menggiring mereka pada kondisi kehidupan yang tidak sehat, dengan program seperti berikut:

Segala sesuatu itu tergantung pada taqdir Allah. Pengobatan tidak akan mempunyai arti dalam menyembuhkan suatu penyakit. Bukankah telah dinyatakan dalam Al-Qur’an, “Tuhanku yang memberi makan dan minum saya. Dan dialah yang menyembuhkan saya ketika saya sakit. Dan dia sendiri mematikan aku, kemudian menghidupkan kembali(1) (1) Surat Asyura, ayat: 79-80-81
Jadi tidak ada seorang pun mati tanpa kehendak Allah.
07. Ciptakan pernyataan seperti berikut dalam mendorong kezaliman: Islam adalah agama yang amat mengurusi permasalahan ibadah. Urusan negara adalah di luar Islam. Nabi Muhammad dan khalifah penggantinya tidak pernah mengangkat mentri atau menetapkan hukum-hukum kenegaraan.

08. Kemunduran ekonomi adalah konsekwensi logis hasil propaganda tersebut nomor 07. Kita bisa menghentikan pertumbuhan ekonomi dengan menghancurkan kebun, menenggelamkan kapal yang digunakan sebagai alat utama roda perdagangan, membakar pasar, membikin bobol bendungan yang digunakan sebagai irigasi dengan serangan, sehingga pusat lahan pertanian dan industri yang tertinggal tergenang air, yang pada akhirnya mencemari air minum yang dialirkan lewat pipa-pipa.

09. Menggiring para pejabat pemerintahan untuk hobi main perempuan, alkohol, berjudi, korupsi, kolusi, dan penipuan serta mengajari mereka caranya mencuri harta negara untuk kepentingan pribadi. Dorong juga rakyat kecil untuk berbuat demikian dan berilah orang-orang ini hadiah.

Dalam buku tersebut diberikan satu catatan: Agen mata-mata yang melaksanakan tugas ini agar benar-benar waspada dan hati-hati agar semua rahasia ini tidak bocor ke tangan orang luar, yang bisa berakibat fatal, mata-mata bisa saja ditangkap warga muslim.

10. Populerkan macam-macam riba. Karena riba tidak hanya meriutuhkan tatanan ekonomi, tapi lebih dari itu membiasakan orang Islam dan mengabaikan norma aturan Islam. Sekali orang melanggar satu hukum, ini akan mudah baginya untuk cenderung melakukan pelanggaran yang lainnya. Mereka harus diberi pengertian bahwa bunga uang atau riba itu bisa haram hanya jika berlipat. Karena hal itu telah dinyatakan dalam Al-Qur’an: Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda.(1)
(1) Surat Ali Imran, Ayat: 130.
Karena itu, tidak setiap bentuk interest rate (bunga uang) itu haram.

11. Sebarkan sikap terbalik dari warga muslim yaitu, dari menghormati para Ulama menjadi membenci mereka  dengan cara menimpakan fitnah terhadap pribadi Ulama, sehingga umat Islam akan dengan terang-terangan mencaci terhadap tingkah laku yang dilakukan para Ulama, yang padahal itu adalah sandiwara yang kita buat, agar umat menjauhi pemimpin mereka, yaitu para Ulama. Untuk merealisasikan ini kita akan menurunkan beberapa orang yang sudah digodok, dilatih yang bertugas menyamar sebagai ulama. Kemudian pada gilirannya orang-orang kita ini menyerupakan diri dengan sedemikian rupa, sehingga mereka ini benar-benar persis seperti Ulama dilihat dari segala sudut. Berikut, orang-orang ini melakukan satu tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh Ulama. Sehingga orang-orang Islam akan bingung dengan tindakan para Ulama, melihat kondisi yang ada. Dan setiap Ulama akan memendang satu sama lain dalam kecurigaan. Kemudian orang-orang yang menyamar sebagai Ulama, yaitu dari mata-mata kita tadi disusupkan masuk ke sentral pendidikan Al-Azhar, Istambul, Najaf, dan Karbala. Tindakan selanjutnya, kita membuka sekolah-sekolah dan sejumlah universitas dalam rangka menjauhkan muslim dari pemuka mereke, Ulama. Di sekolah-sekolah ini kita didik anak-anak dari Bizantium, Yunani, dan Armenia. Dan menjadikan mereka semua sebagai musuh-musuh orang Islam. Sedang anak-anak orang Islam, kita mesti memasukkan satu pemikiran pada mereka ini dengan satu keyakinan bahwa orang tua mereka adalah orang-orang yang bodoh. Untuk membawa agar anak-anak muslim ini benci terhadap khalifah, ulama, dan pejabat-pejabat pemerintahan mereka sendiri. Kita akan memberi penjelasan secara gamblang apa yang menjadi kesalahan khalifah, ulama, dan pejabat-pejabat mereka, meyakinkan mereka bahwa khalifah, pejabat dan ulama tersebut hanya disibukkan dengan apa yang menjadi hobi mereka. Bersenang-senang dengan para gundik mereka, menyalahgunakan harta rakyat dan tidak lagi memperhatikan bahwa mereka itu adalah penerus Nabi yang mestinya tidak berbuat begitu.

12. Untuk menyebarluaskan fitnah bahwa Islam tidak atau kurang menyukai keberadaan wanita, kita bisa mengambil dasar dan ayat Al-Qur’an itu sendiri yang menyatakan “Allah melebihkan laki-laki atas perempuan,” (1)
(1) Surat Annisa, ayat: 34
dan hadits: “Perempuan adalah sumber kejahatan.”

13. Kotor adalah sebuah akibat kurangnya air. Maka dari itu, kita berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi suplai air dengan jumlah yang cukup.

Langkah-langkah yang perlu diambil yang disarankan oleh buku seribu halaman tersebut dalam menghancurkan benteng pertahanan muslim adalah seperti berikut di bawah.
01. Berilah rangsangan seperti membangkitkan jiwa patriotik ras dan nasionalis di antara umat Islam, semisal menarik kembali menarik perhatian mereka terhadap kepahlawanan jaman pra Islam. Munculkan kembali model kepemimpinan Fir’aun saat berkuasa di Mesir, periode Magi di Iran, periode orang Babilonia di Iraq, zaman tirani Attila dan Dzengiz di Turki.

02 Selanjutnya kemungkaran harus dimasyarakatkan baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, seperti minum-nimuman keras, judi, prostitusi atau pelacuran, dan daging babi. Untuk memastikan agar hal tersebut bisa berhasil dengan baik, warga Kristen, Yahudi, penganut leluhur Iran, dan non-muslim dimanfaatkan secara maksimal. Bagi mereka yang bekerja dalam bidang ini harus digaji dengan bayaran yang lebih tinggi dari gaji yang ada di tempat tersebut. Dan tentunya disediakan oleh Kementrian Persemakmuran.

03. Tebarkan kerancuan pengertian di kalangan muslim terhadap apa sesungguhnya jihad. Tanamkan pada mereka bahwa jihad itu merupakan suatu perintah dalam Islam yang bersifat temporer atau sementara, dan untuk saat ini tidak berlaku, sudah usang. Hilangkan satu pendapat yang telah mengakar di penganut Syi’ah bahwa orang Kristen dan Yahudi adalah curang. Untuk meyakinkan bahwa pendapat demikian ini salah, angkat ke permukaan ayat Al-Qur’an yang mengatakan, “Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan orang-orang yang diberi kitab yaitu Yahudi dan Kristen itu halal bagimu, dan makanan kamu juga halal pula bagi mereka,”(1)
(1) Surat Almaidah, ayat : 05
dan tunjukkan pada mereka contoh kongkrit dari sejarah bahwa Nabi Muhammad memperistri seorang wanita Yahudi yang bernama “Shofiyah” dan wanita Kristen yang bernama “Mariya Alqibti” dan isteri Nabi tersebut juga orang-orang yang baik.

05. Tanamkan keyakinan pada mereka orang muslim bahwa apa yang pernah dikatakan Nabi dengan Islam adalah sebuah agama yang sempurna, sehingga pengertian ini bisa mencakup keseluruhan agama baik itu Yahudi, Kristen maupun Islam. Perkokoh keyakinan tersebut dengan alasan dasar berikut: Al-Qur’an itu memberi istilah ‘Muslim’ untuk keseluruhan penganut agama samawi. Contohnya, disebutkan dalam riwayat Nabi Yusuf Alaihissalam pernah mengajukan permohonan terhadap Allah, “Ya Allah, matikan saya dalam keadaan menjadi seorang Muslim,” dan Nabi Ibrahim bersama Ismail ketika sedang berdoa mengatakan, “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang Muslim (orang yang tunduk patuh) terhadap Mu dan (jadikanlah) anak cucu kami menjadi Muslim (tunduk patuh) kepada Engkau dan tunjukkanlah ke pada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami, “(1)
(1) Surat Al Baqarah, ayat: 128.
Dan juga Nabi Ya’kub pernah memberi wejangan terhadap anaknya, “Janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam. “(2)
(2) Surat Al Baqarah, ayat:132.
Itu semua menunjukkan bahwa yang dicakup dalam istilah ‘Islam’ merujuk kesemua agama samawi.

06. Katakanlah kepada mereka berulang-ulang bahwa membangun gereja itu tidak haram. Adalah Nabi Muhammad dan Khalifah penggantinya tidak pernah menghancurkan gereja malah sebaliknya menghargai keberadaan gereja. Dalam Al-qur’an dinyatakan, “Sekiranya saja Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya disebut nama Allah. “(1)
(1) Surat Alhaj, ayat: 40.
Ayat tersebut menunjuk bahwa Islam menghormati tempat-tempat ibadah, bukan mcnghancurkannya, dan Islam menjaga tempat-tempat tersebut dari siapa saja yang bermaksud mau menghancurkan.

07. Kacaukan pengertian tentang hadits yang mengatakan, “Buanglah orang-orang Yahudi dari Semenanjung Arab,” dan hadits “Dua agama tidak akan bisa berjalan bersama-sama di Semenanjung Arab.” Kata”‘Seandainya dua hadits ini memang benar adanya tentu Nabi tidak akan memperisteri orang Yahudi dan Kristen. Juga  tidak akan membuat suatu perjanjian dengan orang Nasrani dari Najran.”

08. Cobalah untuk menghalangi orang-orang Islam dari kegiatan peribadatan mereka dan taburkan kebimbangan tentang manfaat dan kegunaan ibadah dengan mengatakan, “Allah itu tidak membutuhkan ibadah seseorang.” Cegah mereka dari melaksanakan Haji juga dari bentuk-bentuk ibadah lainnya yang membawa mereka menuju kebersamaan.  Demikian juga, cobalah untuk merintangi mereka dari membangun masjid-masjid, makam-makam, sekolah-sekolah, dan perbaikan Ka’bah.
09. Kacaukan pengertian yang ada di kalangan orang-orang Syi’ah tentang hukum seperlima dari harta ghanimah yang diperoleh dari musuh dalam peperangan yang diberikan kepada Ulama dan beri penjelasan bahwa seperlima itu milik harta rampasan yang diambil dan Daarul-Harb. Dan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan harta komersial atau perdagangan di mana Ulama dalam hal ini masuk pada golongan fi sabilillah yang berhak penerima zakat yang dikeluarkan dari harta komersial tersebut. Kemudian tambahkan bahwa humus hanya bisa diberikan kepada Nabi atan Khalifah, bukan kepada Ulama karena Ulama sudah diberi perumahan, hewan peternakan dan perkebunan. Karena itu, tidak pada tempatnya untuk memberikan humus kepada Ulama.

10. Masukkan bid’ah ke dalam ajaran Islam dan berikan kritik yang pedas karena Islam adalah agama yang senang melakukan teror. Jelaskan secara tegas bahwa Negara-negara Islam berada dalam kondisi sekarat dan sekarang ini sudah pada posisi akan runtuh. Kemudian lakukan untuk membuat mereka umat Islam keluar dari konsep hukum Islam.

11. Sangat penting! Jauhkan para generasi muda yang dipegangi para orang tua, kemudian asingkan pendidikan generasi tua sebelum mereka. Kita didik generasi muslim tersebut, dan konskwensinya, pada saatnya nanti mereka itu akan benar-benar terpisah dari ajaran pendidikan orang tua mereka. Usahakan bagi mereke agar tidak punya lagi waktu untuk menyentuh yang berkaitan dengan keimanan, ibadah, dan yang membuat mereka dekat dengan para Ulama.

12. Pancinglah para wanitanya untuk bisa membuang jauh-jauh adat menutup aurat. Berilah alasan palsu yang seperti, “Menutup aurat itu bukan merupakan ajaran Islam yang sesungguhnya. Hal itu adalah tradisi yang muncul ke permukaan pada masa pemerintahan Abasiah. Dulunya, orang-orang bisa melihat para isteri Nabi dan wanita-wanita lain ikut serta dalam segala macam kegiatan sosial dalam masyarakat.” Setelah kita bisa menelanjangi para wanita, gadis muslim dari tradisi kebiasaan menutup aurat, ciptakan suatu kegiatan yang memungkinkan para pemuda Islam bisa berkumpul dan menyatu dengan wanita-wanita tersebut, ini akan membuat mereka terdorong untuk menjalin hubungan dan berbuat di luar norma-norma aturan Islam. Inilah cara paling ampuh dan mujarab untuk menjerat pemuda pemudi Islam sebagai jalan untuk meruntuhkan kekuatan penyangga utama Islam. Untuk pertamanya sebagai pioner dalam hal ini peralat wanita non-muslim, dalam jangka waktu tertentu para wanita muslim secara otomatis akan mengikuti budaya pergaulan yang ada dan dekadensi moral barang tentu akan menjadi pemandangan yang umum.

13. Pergunakan setiap ada kesempatan untuk menghentikan mereka melaksanakan shalat secara berjamaah dengan menyebutkan kekurangan para imam masjid, melalui cara mengungkapkan kesalahan para imam masjid. Dan dengan cara memancing perselisihan dan perpecahan di antara para imam dan para jamaah yang selalu mengikuti mereka di belakang saat shalat berjamaah.

14. Tanamkan perasaan skeptis di kalangan umat Islam serta bimbang terhadap yang mana sesungguhnya yang dikatakan Sayyid, yang merupakan keturunan Nabi Muhammad. Campur adukkan para Sayyid yang biasa berpakaian serban hitam dan serban hijau tersebut dengan orang non-Sayyid yang sudah dibuat sedemikian rupa agar bisa membuat bingung umat Islam, sehingga pada gilirannya nanti perlahan tapi pasti, bisa sedikit demi sedikit mengikis respek serta kepercayaan mereka terhadap Sayyid tersebut. Lucuti serban yang merupakan ciri para pemuka Islam dan ciri khas para Sayyid, sehingga dengan demikian bisa mengaburkan silsilah keturunan Nabi Muhammad dan yang ada tidak lagi punya pamor di mata rakyat biasa.

(1) Sayyid Abdul Hakim Arwasi, dalam bukunya yang berjudul, “Ashhabil kiram”, yang beliau tulis di Istambul, Turki mengatakan, “Fatimah, putri Rasulullah, dan keturunannya sampai akhir zaman tetap merupakan Ahlu u bukan muslim yang taat. Menyintai, membantu dengan segenap jiwa dan raga kita serta memperhatikan hak mereka akan bisa menyebabkan mati dalam keadaan beriman. Dulu pernah ada sebuah badan hukum yang secara khusus mengurusi para Sayyid yang berada di Hama, sebuah kota kecil di Siria. Pada masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah di Mesir, para keturunan Hassan diberi gelar Sarief dan sudah menjadi keputusan bahwa mereka ini memakai serban putih. Sedang keturunan Husein diberi gelar Sayyid dengan memakai serban hijau. Setiap anak lahir dari dua keturunan ini dicatat di hadapan Jaksa dan disaksikan oleh dua orang. Semenjak rezim Sultan Abdul Majid Khan, Rasyid Pasha, antek Inggris yang menjadi perdana mentri, mencabut badan hukum ini atas saran dari bosnya pemerintah Inggris. Orang muslim biasa yang tidak diketahui silsilahnya dipanggil Sayyid. Para sayyid palsu dari Iran bermunculan di sana-sini. Juga disebutkan dalam buku Fatawa alkhaditsiah bahwa di masa permulaan Islam, mereka yang keturunan Nabi diberi gelar Syarif. Hanya ketika Bani Fatimiyah berkuasa di Mesir keturunan Husain dan Hasan diberi ciri khas tersendiri.

15. Kampanyekan kepada umat Islam bahwa keberadaan bangunan makam yang besar, yang indah dan menara yang ada di sekelilingnya seharusnya dihancurkan, serta diratakan dengan tanah. Dengan satu alasan bahwa bangunan makam yang besar dan dihias seperti itu tidak pernah ada pada zaman Rasulullah. Perbuatan membangun tersebut jelas merupakan bid’ah yang ada dalam Islam. Selain itu, cegahlah setiap muslim yang ingin berziarah ke makam Nabi makam Khalifah dan Ulama dengan mengemukakan kepada mereka bukti-bukti yang meyakinkan bahwa ziarah tersebut bukan merupakan ajaran Islam yang sesungguhnya. Serta putar balikkan fakta yang sebenarnya seperti dengan mengatakan, Sesungguhnya yang benar itu makam Nabi Muhammad berada di dekat makam ibunya, sedang makam Abu Bakar dan Umar berada di sebuah pekuburan yang bernama Baqi. Makam Utsman, khalifah ketiga umat Islam tidak diketahui di mana letaknya. Husain yang merupakan cucu nabi, kepalanya ditanam di Hanana. Sedang jasad cucu Nabi tersebut tidak seorangpun tahu di mana letaknya. Pekuburan yang berada di daerah Kazimiyah yang diyakini orang Syi ‘ah sebagai makam keturunan Nabi yang bernama Syaikh Qasim dan Syaikh Jawwad adalah makam dua khalifah. Satu makam yang berada di kota Tus, yang menurut mayoritas muslim diyakini sebagai makam Syaikh Ali Ridha, itu sesungguhnya hanyalah makam seorang muslim yang bernama Harun. Makam-makam yang ada di kota Sammarah adalah pekuburan Bani Abasiyah, bukan makam Syaikh Hadi, Syaikh Asy’ari dan Syaikh Mahdi, yang disebut-sebut sebagai keturunan Nabi. Semua tindakan membangun makam-makam dan menara-menara tersebut adalah tidak mengikuti ajaran Islam. Oleh karena itu, keberadaannya harus dihilangkan di seluruh wilayah kekuasaan Islam.

16. Katakan kepada mereka bahwa wajib untuk menghancurkan tempat bangunan yang digunakan ritual perkabungan masal oleh muslim Syi’ah dengan alasan hal tersebut merupakan penyimpangan ajaran Islam. Orang-orang harus dihalangi dari ikut menghadiri kegiatan ritual perkabungan masal di tempat tersebut. Jumlah penceramah yang biasa memberikan semangat dalam acara tersebut harus dikurangi. Untuk mendukung tujuan ini bagi penceramah dan yang mempunyai tempat yang digunakan sebagai pusat kegiatan ritual perkabungan masal ini harus ditarik pajak. Hal ini sedikit menghambat jalannya kegiatan. Yang jelas kegiatan yang bersifat membuat mereka menuju kebersamaan harus ditekan atau dikurangi.

17. Dengan menggunakan dalih love of freedom (cinta kebebasan), yakinkan kepada setiap muslim bahwa setiap orang bebas untuk melakukan apa saja yang ia suka. Tidak wajib hukumnya melaksanakan amar-ma’ruf nahyi mungkar atau mengajari prinsip-prinsip Islami. Selain itu tanamkan satu pemikiran bahwa orang Kristen akan tetap berada pada posisi memeluk agama Kristen dan Yahudi begitu juga akan berada pada keimanan mereka dalam beragama Yahudi. Tidak seorangpun bisa mempengaruhi hati orang lain. Urusan hati adalah tergantung pada Tuhan. Kendati sudah diajak masuk Islam seribu kali, kalau Tuhan tak memberi hidayah, hal ini tidak akan bisa terjadi. Dan amar-ma’ruf nahyi-mungkar itu sendiri adalah tugas para ulama dan Khalifah.

18. Untuk menghambat laju pertambahan populasi umat Islam, kelahiran bayi mesti dibatasi dan poligami dilarang. Masalah pernikahan harus tunduk terhadap hukum. Misalnya, harus ada aturan suku bangsa Arab tidak boleh menikahi suku bangsa dari Iran, sebaliknya orang Iran tidak bolel nikah dengan orang Arab juga orang Turki tidak boleh nikah dengan orang Arab.

19. Pastikan untuk menghentikan perambatan dan masuknya orang di luar Islam ke agama Islam. Siarkan sebuah konsep bahwa Islam adalah agama yang hanya dikhususkan untuk suku bangsa Arab saja. Untuk mendukung konsep ini angkat ayat Al-Qur’ an berikut ini, Ini adalah sebuah Dzikir (Islam) untuk kamu dan orang-orang kamu.”

20. Lembaga-lembaga pendidikan yang mengacu kepada pembentukan iman harus dibatasi melalui hukum dan dikurangi, hanya pendidikan dan sekolah negeri yang diizinkan. Orang yang bersifat pribadi atau lembaga swasta harus ditekan agar tidak bisa mendirikan lembaga pendidikan semacam sekolah-sekolah atau pesantren.

21. Munculkan keraguan akan keautentikan Al-Qur’an dan cetak serta publikasikan terjemahan Al-Qur’an yang memuat pembredelan sebagian ayat, penambahan dan penyisipan dan katakan pada orang-orang ini, “Copian Al-Qur’an yang ada sekarang sudah tidak layak lagi untuk dijadikan rujukan. Satu ayat di satu Al- Qur ‘an tidak ada di Al- Qur’an lain. Buanglah ayat-ayat yang memojokkan keberadaan Yahudi, Nasrani, dan non muslim lainnya dan juga ayat yang memuat perintah jihad, amar-ma’ruf nahyi-munkar. Terjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa lain, seperti ke dalam bahasa Turki, Persi, dan India. Sehingga, dengan cara begini kita bisa mencegah orang di luar Negara Arab mempelajari bahasa Arab. Dan dalam hal adzan, sholat dan do’a usahakan untuk tidak menggunakan bahasa Arab. Demikian juga, orang-orang Islam harus dibuat ragu akan keberadaan hadits-hadits Nabi yang ada. Sejumlah terjemahan, kritik, dan penyisipan sebagaimana yang telah dilakukan terhadap Al-Qur’an bisa diaplikasikan juga terhadap Hadits.

Setelah saya selesai membaca keseluruhan isi buku yang berjudul “How Can We Demolish Islam” (Bagai mana cara kita bisa menghancurkan Islam), saya benar-benar kagum dan terkesan atas isi yang terkandung di dalamnya. Benar-benar hebat. Buku tersebut merupakan yang sangat berharga bagi studi yang akan saya jalankan. Saya mengembalikan buku tersebut kepada sekretaris dan berterima kasih kepadanya. Saya katakan buku tersebut benar-benar sangat membantu misi yang akan saya jalankan. Sekretaris berkata kepada saya, “Pasti sekarang Anda yakin bahwa dalam melaksanakan tugas ini Anda tidak sendirian. Kami telah merekrat tenaga kerja yang cukup banyak dalam melaksanakan satu pekerjaan yang sama, seperti pekerjaan yang akan Anda jalankan. Kementrian kita telah menandatangani lebih dari lima ribu orang dalam menjalankan misi ini. Kementerian memprediksi ada kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah dan mencapai seratus ribu orang. Bila kita sudah bisa mencapai jumlah tersebut tadi, dipastikan kita bisa membawa seluruh wilayah kekuasaan Islam ke dalam payung kekuasaan Inggris Raya.”

Beberapa waktu kemudian sekretaris mengatakan, ” Ada berita bagus untukmu! Kementrian kita paling lama membutuhkan waktu satu abad untuk merealisasi program ini. Kita boleh jadi tidak bisa melihat dan menikmati hari-hari yang menyenangkan itu, tapi anak-anak kita yang pasti akan menikmati hari-hari yang menyenangkan tersebut. Betapa indahnya perkataan ini: “Saya telah menikmati apa yang telah orang tua dulu tanam, dan begitu juga sekarang saya sedang menanam untuk dinikamti generasi kami selanjutnya.” Program yang dilaksanakan pemerintah Inggris ini secara tidak langsung telah membuat senang seluruh Umat Nasrani dan telah bisa menyelamatkan mereka semua dari abad kedua belas, yaitu abad kegelapan masyarakat Eropa.”

Selanjutnya sekretaris memberi komentarnya tentang realita sejarah seperti berikut, “Expedisi Pasukan Salib yang berlangsung selama satu abad sama sekali tidak menghasilkan sesuatu yang berarti. Begitu juga apa yang telah dilakukan Pasukan Mongol dari Timur yang dipimpin oleh Jengis Khan, tidak bisa menghancurkan kekuatan Islam. Hal tersebut dikarenakan sistem kerja mereka secara tiba-tiba, tidak sistematis dan tidak kuat mengakar ke tanah. Sehingga dengan begitu kekuatan musuh masih bisa bangkit. Konsekwensinya mereka menjadi kecapekan dalam waktu yang cukup singkat. Tetapi kini para pemegang admimstrasi kita yang sudah expert dalam bidangnya, sedang merobohkan kekuatan utama penyangga Islam memakai taktik planing yang bagus, yang benar-benar disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada dan dengan memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi. Kita juga harus menggunakan kekuatan militer, namun harus digunakan pada episode paling akhir. Yaitu setelah kita benar-benar bisa menguasai kekuatan Islam, setelah kita bisa menghalau dan menghadang gerak langkah umat Islam dari segenap penjuru dan membuatnya sama sekali tidak berdaya dan lumpuh, yang tidak pernah akan sembuh dan bangkit melawan kita.”

Kata-kata terakhir yang diucapkan sekretaris begini: “Para agen intelejen tinggi yang telah kita posisikan di Istambul adalah intel yang cerdas dan cekatan. Mereka melaksanakan planing kita secara tepat. Anda tahu apa yang mereke lakukan? Mereka melebur, menyatukan diri dengan masyarakat muslim yang membangun sekolah-sekolah untuk anak-anak mereka. Mereka juga membangun gereja. Mereka benar-benar sukses di dalam memasyarakatkan minuman keras, perjudian, kemesuman, dan membikin mereka menjadi kelompok-kelompok kecil melalui hasutan. Para intel tersebut menanamkan kebimbangan pada generasi muda Islam. Mereka membangkitkan khilafiyah yang memang sudah ada sebelumnya dan membakar mereka agar melawan pemerintah. Mereka menciptakan demonstrasi di mana-mana. Mereka merusak mentalitas pemegang administrasi dan para negarawan dengan menggunakan jebakan wanita yang diberi tugas merayu dan mengajak menikmati surga dunia. Dengan menggunakan pola kerja semacam ini, kekuatan utama ummat Islam hancur dan tentu akan meninggalkan ajaran agama yang selama ini mereka jadikan pedoman. Dan memecah belah persatuan mereka. Setelah hal itu berhasil, saatnya baru menggunakan kekuatan militer.”

(1) Pemerintah Inggris menggunakan dua puluh satu langkah tersebut dalam program menghancurkan dua negara Islam yaitu Kesultanan India dan kekhilafahan Turki Utsmani. Mereka mendirikan aliran-aliran Islam seperti: Wahabi, Qodiyani, Tabligh Jamaat, dan Jamaatul Islamiyah di India. Kemudian dengan mudah mereka menginvasi India, menghancurkan administrasi secara keseluruhan, memenjarakan sultan dan menyembelih dua putranya. Barang-barang yang berharga serta harta benda lainnya yang telah berabad-abad menjadi hak rakyat India dijarah dan dikapalkan ke London. Mereka mengambil batu-batu permata seperti berlian, jamrud, merah delima dan hiasan dinding makam terkenal Taj mahal yang dibangun oleh Sultan Syah Jihan pada tahun 1041 Hijriyah (1631 M) di atas kuburan isterinya, Arjumen Beghum di Aghra, yang dilapisi dengan intan. Sebagaimana kata Allah, “Barang siapa berbuat makar terhadap Allah, maka Allah juga berbuat makar kepada mereka”. Balasan muncul ketika Perang Dunia ke dua pecah. Karena takut diinvasi Jerman, para pastur, pejabat negara dan sejumlah orang serta harta benda yang cukup banyak dikapalkan. Dalam perjalanan menuju Amerika, ranjau diluncurkan dari kapal perang Jerman, Graf Von Spee dan dua kapal penyergap sejenis. Serangan itu mampu menenggelamkan kapal mereka. Keseluruhan awak kapal dan penumpang serta harta benda yang mereka angkut tenggelam masuk ke dasar lautan Atlantik. Setelah Perang Dunia kedua berakhir, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan deklarasi Hak Asasi Manusia (The Human Rights Declaration) yang menolak adanya penjajahan di seluruh dunia. Deklarasi tersebut dikeluarkan di New York. Pemerintah Inggris kehilangan sumber utama pemasukan negara yang sudah mereka nikmati selama berabad-abad. Akhirnya, mereka mencopot gelar Great Britain.

Bag (7)

 Dengan mengetahui rahasia negara yang pertama saya ingin untuk segera mengetahui rahasia negara yang ke dua. Akhirnya, pada suatu hari sekretaris memberi penjelasan rahasia negara yang ke dua yang telah ia janjikan tempo dulu. Rahasia ke dua ini termuat dalam sebuah dokumen yang isinya satu rancangan yang terdiri dari lima puluh halaman yang dipersiapkan bagi para pejabat teras atas yang bekerja pada kementrian yang bertugas menghancurkan Islam secara menyeluruh dalam kurun waktu satu abad. Rancangan ini terdiri atas empat belas alinea. Dokumen yang berisikan rancangan jamgka panjang tersebut betul-betul disimpan rapi agar jangan sampai bocor keluar apa lagi jatuh ke tangan muslim. Berikut ini adalah rancangan yang terdiri atas 14 alinea ini:

1.   Kita harus membenuk suatu pendirian aliansi yang baik dan perjanjian yang saling menguntungkan dengan orang Rusia Tsar untuk menginvasi Bukhoro, Tajikistan, Armenia, Khurasan dan tetangganya. Dan lagi genderang kesepakatan itu harus didirikan dengan pemerintahan Rusia agar bisa menginvasi tetangganya, Turki.

2.   Kita menjalin kerja sama yang baik dengan Perancis dalam menghancurkan dunia Islam, baik dari luar maupun dari dalam.

3.   Kita mesti menyuburkan persengkatan yang ada dan pertikaian pemerintahan Turki dan Iran, serta menanamkan fanatik kebangsaan dan kesukuan pada kedua negara tersebut. Selain itu, semua suku bangsa dan negara muslim yang bertetangga harus dibuat agar saling bermusuhan. Keseluruhan sekte-sekte agama, termasuk yang sudah mati dihidupkan lagi dan dipancing untuk saling menyerang satu sama lain.

4.   Bagian bawah dari pemerintahan negara Islam harus diambil alih oleh masyarakat non-muslim. Contohnya, Madinah harus diberikan kepada Yahudi, Alexandria kepada Nasrani, Imarah kepada Saiba, Kermansyah kepada sekte Nusairiyah, yaitu aliran yang mengkultuskan Ali bin Abu Talib, Mousul kepada sekte Yazidis, Teluk Iran kepada Hindus, Kars kepada sekte Alawis, Masqat kepada Khawarij. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mempersenjatai kelompok-kelompok tersebut, sehingga setiap dari mereka akan menjadi onak dalam tubuh Islam. Wilayah-wilayah mereka harus diperluas sampai kekuasaan, pemerintahan Islam berantakan dan kacau balau.

5.   Sebuah jadwal harus dibuat sedemikian rupa untuk memecah belah Islam dan Pemerintahan Turki Utsmani menjadi negara-negara kecil yang terpisah dari Pemerintahan pusat, yang selalu cekcok satu sama lain.
Contoh kongkrit dari hal ini adalah India saat ini. Dengan teori yang sudah tak asing lagi di telinga kita “Break, and you will dominate, and break, and you will destroy.” (Dengan memecah belah Anda akan bisa menguasai, dan dengan memecah belah juga Anda akan bisa menghancur kan).

6.   Perlu adanya langkah untuk memalsukan pokok-pokok ajaran Islam dengan menyisipkan sekte-sekte ke dalamnya. Kita harus menempuh dan menggunakan cara-cara yang halus, sehingga penyisipan ajaran tersebut benar-benar sesuai dengan nurani dan aspirasi dari orang-orang yang akan kita jadikan sasaran. Kita akan menumbuhkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam aliran Syi’ah:

(1) sekte yang mengagungkan Husain
(2) sekte yang mengagungkan Syaikh Ja’far Shadiq
(3) sekte yang mengagungkan Imam Mahdi
(4) sekte yang mengagungkan Ali Ridha.

Yang pertama sesuai untuk Karbala, yang ke dua untuk Isfahan, yang ketiga cocok untuk Sammarah, sedang yang ke empat sesuai untuk Khurasan. Dalam waktu yang sama juga kita harus membikin keberadaan empat madzhab yang ada menjadi sekte-sekte yang berdiri sendiri bukan dalam satu naungan Sunni. Setelah ini semua bisa terlaksana, kita mendirikan satu sekte baru dalam Islam di Najd, dan kita kemudian menghasut sekte-sekte yang ada tersebut agar terjadi kerusuhan berdarah di antara mereka. Kita selanjutnya menghapus keberadaan literatur-literatur milik empat mazhab tersebut, sehingga setiap sekte dari sekte-sekte yang ada menganggap bahwa dirinyalah satu-satunya kelompok Islam yang benar dan memandang serta menganggap sekte lain sebagai ahli bidah yang boleh dibunuh.

7.   Tanamkan kebiasaan yang bisa menimbulkan kejahatan dan kebencian, seperti kemesuman, homoseksual, alkohol, dan judi, semua ini harus disebarkan di tengah-tengah umat Islam. Non muslim yang tinggal di negara-negara muslim bisa dipekerjakan untuk membantu merealisasi tujuan ini.

8.   Kita harus mengerahkan segala daya upaya untuk melatih dan mendidik para pmimpim yang tegas dan komandan militer yang kejam di wilayah kekuasaan Islam, dan menjadika mereka berkuasa, sehingga dengan begitu akan mengabaikan hukum syari’ah. Kita meletakkan mereka pada posisi di mana mereka akan tmduk terhadap apa yang diperintahkan Kementerian Persemakmuran dan sebaliknya apa yang mereke tunut sudah sepantasnya dipenuhi oleh Kementrian. Melalui mereka kita harus bisa memaksakan kehendak kita kepada orang Islam dengan menggunakan para pejabat penegak hukum. Kita harus menciptakan gaya hidup dalam masyarakat. Yaitu semacam kegiatan badah yang keluar dari ajaran Islam yang sebenarnya, sebagai langkah mundur praktek keagamaan mereka. Kita jebak mereka agar memasuki kedalam pemilihan pemimpin yang kandidatnya berasal dari non muslim. Untuk mencapai tujuan ini, kita harus menyamarkan sejumlah intel sebagai Ulama dan meletakkan mereka menduduki posisi pemerintahan yang memungkinkan mereke bisa melaksanakan planing-planing kita.

9.   Lakukanlah sebisa mungkin untuk mencegah mereka mempelajari Bahasa Arab. Masyarakat bahasa-bahasa selain Arab seperti Parsi, Kurdi, dan Pashto. Populerkan bahasa-bahasa tersebut di negara-negara Arab dan dialek-dialek lokal yang ada untuk menghapus keberadaan literatur dan sastra Arab yang menjadi bahasa Al-Qur’an dan Hadits.

10. Tempatkan orang-orang kita untuk duduk di sekitar pejabat-pejabat pemerintahan. Kita nanti secara berangsur-angsur bisa mendudukkan mereka menjadi sekretaris pejabat negara tersebut dan melalui mereka kita bisa melaksanakan apa yang menjadi program kementrian kita. Cara termudah dalam hal ini adalah dengan siasat perdagangan budak. Pertama-tama kita harus memberikan latihan yang cukup terhadap mata-mata yang akan dikirim yang disamarkan sebagai para budak dan para gundik. Kemudia kita menjual mereka itu kepada keluarga-keluarga terdekat para pejabat pemerintahan. Contohnya kepada anak-anak mereka, isteri-isteri mereka, orang-orang yang disukai para pejabat dan orang-orang yang terpandang. Budak-budak ini setelah kita jual kepada mereka, akan secara perlahan mendekati para pejabat negara. Dengan adanya mereka menjadi ibu-ibu yang mengasuh dan mengajari anak-anak mereka, benar-benar akan bisa mengepung para pejabat muslim seperti gelang yang sudah terpasang di pergelangan tangan.

11. Areal lapangan para missionaris harus diperluas sehingga bisa menembus sampai ke seluruh tingkatan kelas atas, menengah maupun kelas bawah dan ke seluruh departeman, khususnya kedokteran, permesinan dan media massa. Kita harus membuka pusat-pusat propaganda dan penerbitan di bawah lindungan nama gereja, sekolah, rumah sakit, perpustakaan dan lembaga-lembaga sosial di negara-negara Islam dan menyebarluaskan mereka ke seluruh penjuru. Kita mesti mendistribusikan sejumlah bukti tentang agama Kristen secara cuma-cuma. Kita harus menerbitkan sejarah tentang agama Kristen dan hukum-hukum kenegaraan di samping sejarah Islam. Kita harus harus menyamarkan mata-mata kita sebagai pastur dan biarawati yang ada. Kita angkat mereka semua menjadi pimpinan-pimpinan pergerakan nasrani. Orang ini pada saat yang bersamaan punya tugas mendeteksi seluruh pergerakan dan kecenderungan perubahan yang terjadi pada dunia Islam. Kita harus membentuk satu pasukan dari orang-orang asrani di bawah naungan embel-embel nama  Profesor, Ahli science. Peneliti, yang akan membelokkan dan memutar balikkan sejarah Islam, mempelajari yang sebenar cara hidup orang Islam, akhlaq dan prinsip-prinsip agama yang mereka pegangi dan kemudian membumi hanguskan keseluruhan buku-buku penting mereka serta membasmi pengajaran Islam.

12. Kita harus membuat bimbang dan bingung otak-otak generasi muda Islam dan membangun keraguan pada mereka tentang Islam. Kita harus benar-benar bisa menguliti moral yang Islami dari badan mereka lewat sekolah, buku-buku, majalah-majalah. Dan dalam hal ini, intel yang melasanakan tugas berat ini harus benar-benar terlatih dengan matang. Adalah suatu prasarat dalam membuka kegiatan bawah tanah untuk mendidik dan melatih warga Yahudi, Nasrani dan generasi muda non muslim lainnya, dan menjadikan mereka sebagai umpan pemikat untuk menjebak generasi muda Islam.

13. Tindakan provokasi harus diambil untuk memancing timbulnya perang sipil dan pemberontakan. Orang Islam dibuat sedemikian rupa agar saling berperang, menyerang satu sama lain, bahkan terhadap non muslim lainnya, agar energi mereka benar-benar terkuas, terbuang sia-sia sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk bisa mengadakan perbaikan dan rekonsiliasi. Kondisi mental dinamis serta sumber finansial harus dibinasakan. Prasarana dan segala sesuatu yang bisa meremajakan dan mengaktifkan mereka kembali harus dijauhkan. Ketentraman yang ada pada mereka harus diubah menjadi terror dan anarkhi.

14. Perekonomian mereka harus benar-benar diruntuhkan sama sekali. Sumber pemasukan utama dan areal pertanian harus dirusak. Jaringan irigasi yang mengairi areal pertanian dan kanal harus dihancurkan dan bila mungkin sungai dibikin kering. Orang-orang harus dibuat enggan dalam melaksanakan shalat dan bekerja. Kemalasan harus dimasyarakatkan. Lokasi tempat bermain harus dibuka bagi orang-orang yang malas. Narkotik dan alkohol harus dijadikan makanan sehari-hari mereka. (1)(1) Dalam alenia ini keterangan dilengkapi dengan peta gambar dan grafik.
Saya sangat berterima kasih atas diberinya salinan dokumen rahasia negara tersebut.

Setelah selama satu bulan tinggal di London, saya menerima sebuah pesan dari Mentri Persemakmuran yang menyuruh saya agar balik ke Iraq untuk kembali melihat Muhammad Annajd. Saat saya berpamitan untuk berangkat melaksanakan misi saya, sekretaris berpesan , “Jangan sembrono terhadap Muhammad Annajd! Sebagaimana diketahui dari lapotan yang dikirim secara berantai oleh mata-mata kita sampai sekarang, Muhammad Annajd adalah sebuah sosok pribadi yang sangat tepat untuk merealisir tujuan kita”.

“Katakan secara terus terang kepadanya. Intel kita telah berbicara panjang dengan dia dan mengatakan secara blak-blakan di Isfahan. Muhannnad Annajd bisa menerima sejumlah draft persetujuan yang kita inginkan. Dia menyepakati draft tersebut dengan mengajukan prasyarat bahwa dia harus disokong dengan biaya yang memadai dan persenjataan yang melindungi dia dari ancaman masyarakat dan pemuka Islam yang berniat mau menyerang dia karena peluncuran gagasan-gagasan dan pandangannya yang independen terhadap Islam. Sebuah kerajaan nantinya akan didirikan kendati dalam kala kecil di negerinya. Mentri Persemakmuran bisa menerima apa yang dia ajukan sebagai prasasti!

Mentri Persemakmuran telah menemukan program yang tepat yang harus dilaksanakan berkenaan dengan Muhammad Annajd. Program-program itu sebagai berikut.

1.   Dia akan mengumumkan bahwa semua orang Islam yang tidak mengikuti alirannya adalah kafir , yang halal darahnya dan boleh harta bendanya diambil, serta hak kemerdekaannya dihilangkan. Yang laki-laki dijadikan budak yang bisa dijual di pasar budak, sedang yang perempuan bisa dijadikan jariyah.

2.   Dia akan mengeluarkan statemen bahwa Ka’bah adalah berhala dan karena itu harus dihacurkan. Untuk menghapus pelaksanaan ibadh haji, dia akan memprovokasi sejumlah suku untuk menyerang dan menjarah barang milik jamaah muslim yang akan melakukan ibadah haji dan membunuh mereka.

3.   Dia akan berusaha keras menghasut rakyat untuk tidak mengindahkan, tidak mentaati khalifah. Dia akan memancing mereka agar melawan pemerintah pusat. Untuk tujuan ini dia akan mempersiapkan sejumlah pasukan bersenjata. Dia akan menggunakan setiap kesempatan untuk menyebarluaskan satu keyakinan bahwa perlunya tindakan diambil untuk melawan Ulama terkemuka Hijaz.

4.   Dia akan mengeluarkan pernyataan bahwa bangunan besar di atas makam, menaranya, dan tempat-tempat keramat di wilayah kekuasaan Islam termasuk hal yang mengacu kepada tindakan yang menyebabkan seseorang musyrik, dan karena itu keberadaan bangunan-bangunan tersebut harus dihancurkan. Dia akan melakukan yang terbaik untuk menciptakan setiap kesempatan untuk memojokkan posisi Nabi Muhammad, Khalifah penggantinya dan para Ulama mazhad terkemuka.

5.   Dia akan melakukan dengan sepenuh hati untuk mengadakan pemberontakan, demonstrasi dan perbuatan yang mengarah anarkhi di wilayah kekuasaan Islam.

6.   Dia akan mencoba untuk menerbitkan salinan Qur’an yang telah sebagiannya disisipi, ditambahi dan penghilangan sebagian ayat, sebagaimana yang akan juga dilakukan terhadap keberadaan hadits.

Setelah menerangkan enam pharagrap di atas, sekretaris menambahkan pesan, “Jangan panik dengan

program yang terlihat sangat kontroversi ini. Karena bagaimanapun tujuan kita adalah menghancurkan kekuatan Islam. Nanti ada generasi di belakang kita yang akan menyempurnakan tugas ini. Pemerintahan Inggris telah mendirikan suatu kebiasaan untuk menjadi orang yang sabar dan maju selangkah demi selangkah. Bukankah Nabi Muhammad tokoh revolusioner yang hebat, yang besar itu juga seorang manusia biasa? Dan dalam hal ini Muhamad Annajd mengambil pelajaran dari sejarah Islam dan berjanji akan mclakukan sebuah revolusi seperti yang dilakukan Nabi Muhammad.”

Kemudian saya minta permisi kepada Mentri persemakmuran dan sekretaris dan mengucapkan salam perpisahan kepada keluarga, teman, dan lalu berangkat menuju Basrah. Saat itu anak saya berpesan, “Cepat pulang, ya, Pa!” Air mata saya meleleh. Saya tidak bisa menyembunyikan kesedihan saya. Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan ini, akhirnya, aku sampai di Basrah pada malam hari. Saya langsung menuju rumah Abdur Ridha. Saat itu dia sedang tidur. Ketika bangun dan melihat saya, dia sangat

senang. Dia menyambut kedatangan saya dengan sambutan yang hangat dan ramah. Saya tinggal semalam di sana. Pagi harinya ia berkata kepada saya, “Muhammad Annajd meningalkan sebuah surat untuk kamu. Ini suratnya.” Saya buka surat tersebut. Dia menulis dalam surat itu bahwa dia saat ini lagi pulang kampung ke Najd, dan dia meninggalkan alamatnya. Saat itu juga saya berangkat ke Najd. Setelah melakukan perjalanan cukup panjang, akhirnya saya sampai di sana juga. Saya menemukan Muhammad Annajd di rumahnya dalam kondisi cukup kritis. Dia banyak kehilangan berat badan. Dalam kondisi seperti itu, saya tidak mengatakan apa-apa tentang diri saya. Berikutnya saya mengetahui bahwa dia saat itu baru saja menikah.

Sudah tercapai kesepakatan di antara kami agar saya diperkenalkan kepada orang lain sebagai budaknya, yang baru saja pulang dari suatu tempat.

Saya tinggal bersama Muhammad Annajd selama dua tahun. Kami membuat suatu program untuk meluncurkan gagasannya. Akhirnya, saya mengumumkan deklarasi aliran yang baru dalam dunia Islam pada tahun 1143 Hijriyah (1730 Masehi). Dengan jalan mengumpulkan penduduk di sekitar lingkungan dia sendiri. Dia mulai mendapat pendukung untuk menyebarkan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi terhadap orang-orang yang akrab dan dekat dengan dia. Hari demi hari, cakupan dakwahnya semakin luas. Untuk memastikan agar dakwahnya bisa berjalan lancar, saya membentuk suatu badan yang bertugas sebagai Body guard untuk melindungi dia dari tindakan orang-orang yang tidak setuju dengan apa yang dilakukan Muhammad Annajd. Saya memberikan berapa saja uang yang mereka minta. Kapan saja ada musuh yang ingin menyerang perjalanan aktivitas Muhammad Annajd, saya selalu memberi semangat dan membesarkan hati para body guard tersebut. Seiring dengan dakwahnya yang semakin menyebar dan meluas, jumlah lawan-lawannya semakin bertambah. Kadang-kadang dia ingin menghentikan ajakannya, dakwahnya, khususnya ketika membanjirnya serangan dan intimidasi yang diarahkan ke padanya. Saya tidak tidak pernah meninggalkan dia sendirian, sebaliknya selalu memberi dorongan moral kepadanya. Saya memberi sedia semangat dia dengan mengatakan, “Nabi Muhammad jauh banyak mengalami penderitaan dari pada apa yang sejauh ini anda rasakan. Anda tahu, inilah jalan menuju kemenangan. Sebagaimana tokoh revolusioner lainnya, Anda tentu harus mengalami banyak kesulitan!”

Para musuh menyerang setiap saat. Saya oleh karena itu, mengambil orang bayaran untuk memata-matai lawan-lawan Muhammad Annajd. Kapan saja musuh-musuhnya mengganggu dia orang tadi melaporkan kepada saya dan saya menetralisir gangguan tersebut. Pernah suatu ketika saya dilapori akan ada musuh yang ingin menghabisi Muhammad Annajd. Saya dengan segera mengambil tindakan pencegahan untuk menggagalkan persiapan mereka. Kapan saja orang di sekitar Muhammad Annajd mendengar rencana makar para musuh, mereka segera bergegas mengatasi atau menggagalkan rencana makar, tidak segan-segan bertindak lebih jauh. Mereka akhirnya masuk ke dalam perangkap yang mereka pasang sendiri.

Muhammad Annajd berjanji akan melaksanakan enam draft program dengan memberi satu catatan, “Untuk sementara waktu saya hanya bisa melaksanakan dari sebagian draft yang ada.” Dia bagaimanapun benar dalam hal ini. Tidak mungkin baginya untuk melaksanakan keseluruhan program tersebut.

Saya mendapatinya tidak mungkin untuk melakukan penghancuran Ka’bah. Dan dia juga tidak mau merealisasi satu gagasan untuk mengumumkan bahwa Ka’bah itu berhala. Selain itu dia menolak dengan tegas untuk menerbitkan salinan Al-Qur’an yang mengalami perubahan atau intervensi tangan manusia. Yang paling dia takuti dalam hal ini adalah reaksi yang akan muncul dari Syarif Imam Masjidil Haram di Mekah dan pemerintah Istambul. Dia mengatakan kepada saya, “Jika saja kita melakukan 2 naskah ini, dipastikan kita akan diserang oleh pasukan Istambul yang bersenjata lengkap. Saya bisa memahami alasannya. Karena dia benar. Situasi dan kondisi sama sekali tidak mendukung.

Beberapa tahun berikutnya, Mentri Persemakmuran berusaha keras untuk membujuk Muhammad bin Su’ud, gubemur Dir’iyyah, untuk bergabung dengan jalur aliran agama yang kami jalani. Kementrian Persemakmuran mengirim kepada saya sebuah utusan yang memberitahu tentang hal ini dan yang akan membentuk suatu hubungan kerja sama yang saling menguntungkan di antara dua Muhammad, yaitu Muhammad Annajd dan Muhammad bin Su’ud. Untuk bisa memperoleh kepercayaan, dan dukungan dari masyarakat muslim, kami menempatkan Muhammad Annajd sebagai kekuatan secara moral dan Muhammad bin Su’ud dari sisi politik. Merupakan fakta sejarah bahwa suatu negara yang didirikan atas dasar agama bisa hidup lama dan lebih kuat serta lebih stabil.

Akhirnya, kami dalam tahap-tahap berikutnya semakin menjadi kuat dan mengakar. Kami menjadikan Dir’iyyah sebagai ibukota negara dan memberikan nama terhadap aliran baru tersebut Wahhabi. Kementrian Persemakmuran mendukung dan memperkuat pemerintahan Wahhabi lewat jalan belakang. Dalam pemerintahan baru Inggris melibatkan sekitar sebelas ahli dari pemerintahnya. Mereka sudah terbiasa berbahasa Arab dan sudah terlatih melakukan perang di gurun pasir Mereka semua bersembunyi di balik nama budak. Kami mempercepat program-program kami dengan menjalin kerja sama bersama pemerintah. Kedua Muhammad telah setuju jalan yang saya tunjukkan. Kapan saja kami tidak menerima perintah dari Kementrian Persemakmuran, sedang kami punya suatu persoalan, maka kami mengambil keputusan sendiri.

Kami semua menikahi wanita-wanita dari berbagai suku. Kami sangat senang dan merasakan bahagia atas  sikap setia yang ditunjukkan wanita Islam kepada suaminya. Sehingga dengan dernikian kami telah bisa menjalin hubungan dengan suku-suku tersebut. Segala sesuatunya lancar. Iklim aktivitas kami semakin hari semakin baik. Asal saja segaala sesuatunya sesuai dengan rencana, kami akan bisa menikmati apa yang telah kami tanam. Kami telah melakukan apa saja yang perlu dilakukan setelah menabur benih untuk kemudian nanti kami petik.
 
AYOO KEMBALI KE RISALAH AMAN 

Risalah Amman

Risalah Amman
PERNYATAAN SIKAP
KONFERENSI ISLAM INTERNASIONAL

Konferensi ini diadakan di Amman, Yordania, dengan tema “Islam Hakiki dan Perannya dalam Masyarakat Modern” (27-29 Jumadil Ula 1426 H. / 4-6 Juli 2005 M.)

Bismillahir-Rahmanir-Rahim
SALAM DAN SALAWAT SEMOGA TERCURAH PADA BAGINDA NABI MUHAMMAD DAN KELUARGANYA YANG SUCI

Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa… (Al-Nisa’,4:1) Sesuai dengan fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh YTH Imam Besar Syaikh Al-Azhar, YTH Ayatollah Sayyid Ali Al-Sistani, YTH Mufti Besar Mesir, para ulama Syiah yang terhormat (baik dari kalangan Syiah Ja’fari maupun Zaidi), YTH Mufti Besar Kesultanan Oman, Akademi Fiqih Islam Kerajaan Saudi Arabia, Dewan Urusan Agama Turki, YTH Mufti Besar Kerajaan Yordania dan Para Anggota Komite Fatwa Nasional Yordania, dan YTH Syaikh Dr. Yusuf Al-Qaradawi; Sesuai dengan kandungan pidato Yang Mulia Raja Abdullah II bin Al-Hussein, Raja Yordania, pada acara pembukaan konferensi;

Sesuai dengan pengetahuan tulus ikhlas kita pada Allah SWT; Dan sesuai dengan seluruh makalah penelitian dan kajian yang tersaji dalam konferensi ini, serta seluruh diskusi yang timbul darinya; Kami, yang bertandatangan di bawah ini, dengan ini menyetujui dan menegaskan kebenaran butir-butir yang tertera di bawah ini:

(1) Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. Tidak diperbolehkan mengkafirkan salah seorang dari pengikut/penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas. Darah, kehormatan dan harta benda salah seorang dari pengikut/penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas tidak boleh dihalalkan. Lebih lanjut, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti akidah Asy’ari atau siapa saja yang mengamalkan tasawuf (sufisme). Demikian pula, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti pemikiran Salafi yang sejati. Sejalan dengan itu, tidak diperbolehkan mengkafirkan kelompok Muslim manapun yang percaya pada Allah, mengagungkan dan mensucikan-Nya, meyakini Rasulullah (saw) dan rukun-rukun iman, mengakui lima rukun Islam, serta tidak mengingkari ajaran-ajaran yang sudah pasti dan disepakati dalam agama Islam.

(2) Ada jauh lebih banyak kesamaan dalam mazhab-mazhab Islam dibandingkan dengan perbedaan-perbedaan di antara mereka. Para pengikut/penganut kedelapan mazhab Islam yang telah disebutkan di atas semuanya sepakat dalam prinsip prinsip utama Islam (Ushuluddin). Semua mazhab yang disebut di atas percaya pada satu Allah yang Mahaesa dan Makakuasa; percaya pada al-Qur’an sebagai wahyu Allah; dan bahwa Baginda Muhammad saw adalah Nabi dan Rasul untuk seluruh manusia. Semua sepakat pada lima rukun Islam: dua kalimat syahadat(syahadatayn); kewajiban shalat; zakat; puasa di bulan Ramadhan, dan Haji ke Baitullah di Mekkah. Semua percaya pada dasar-dasar akidah Islam: kepercayaan pada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk dari sisi Allah. Perbedaan di antara ulama kedelapan mazhab Islam tersebut hanya menyangkut masalah-masalah cabang agama (furu’) dan tidak menyangkut prinsip-prinsip dasar (ushul) Islam.

Perbedaan pada masalah-masalah cabang agama tersebut adalah rahmat Ilahi.
Sejak dahulu dikatakan bahwa keragaman pendapat di antara ‘ulama adalah hal yang baik.

(3) Mengakui kedelapan mazhab dalam Islam tersebut berarti bahwa mengikuti suatu metodologi dasar dalam mengeluarkan fatwa: tidak ada orang yang berhak mengeluarkan fatwa tanpa keahlihan pribadi khusus yang telah ditentukan oleh masing-masing mazhab bagi para pengikutnya. Tidak ada orang yang boleh mengeluarkan fatwa tanpa mengikuti metodologi yang telah ditentukan oleh mazhab-mazhab Islam tersebut di atas. Tidak ada orang yang boleh mengklaim untuk melakukan ijtihad mutlak dan menciptakan mazhab baru atau mengeluarkan fatwa-fatwa yang tidak bisa diterima hingga membawa umat Islam keluar dari
prinsip-prinsip dan kepastian-kepastian Syariah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh masing-masing mazhab yang telah disebut di atas.

(4) Esensi Risalah Amman, yang ditetapkan pada Malam Lailatul Qadar tahun 1425 H dan dideklarasikan dengan suara lantang di Masjid Al-Hasyimiyyin, adalah kepatuhan dan ketaatan pada mazhab-mazhab Islam dan metodologi utama yang telah ditetapkan oleh masing-masing mazhab tersebut. Mengikuti tiap-tiap mazhab tersebut di atas dan meneguhkan penyelenggaraan diskusi serta pertemuan di antara para penganutnya dapat memastikan sikap adil, moderat, saling memaafkan, saling menyayangi, dan mendorong dialog dengan umat-umat lain.

(5) Kami semua mengajak seluruh umat untuk membuang segenap perbedaan di
antara sesama Muslim dan menyatukan kata dan sikap mereka; menegaskan kembali sikap saling menghargai; memperkuat sikap saling mendukung di antara
bangsa-bangsa dan negara-negara umat Islam; memperkukuh tali persaudaraan yang menyatukan mereka dalam saling cinta di jalan Allah. Dan kita mengajak seluruh Muslim untuk tidak membiarkan pertikaian di antara sesama Muslim dan tidak membiarkan pihak-pihak asing mengganggu hubungan di antara mereka.

Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang beriman adalah bersaudara. Maka itu islahkan hubungan di antara saudara-saudara kalian dan bertakwalah kepada Allah sehingga kalian mendapat rahmat-Nya. (Al-Hujurat, 49:10).

Amman, 27-29 Jumadil Ula 1426 H./ 4-6 Juli 2005 M.


Para penandatangan:
AFGHANISTAN
1. YTH. Nusair Ahmad Nour
Dubes Afghanistan untuk Qatar

Aljazair
1. YTH. Lakhdar Ibrahimi
Utusan Khusus Sekjen PBB; Mantan Menlu Aljazair
2. Prof. Dr. Abd Allah bin al-Hajj Muhammad Al Ghulam Allah
Menteri Agama
3. Dr. Mustafa Sharif
Menteri Pendidikan
4. Dr. Sa’id Shayban
Mantan Menteri Agama
5. Prof. Dr. Ammar Al-Talibi
Departemen Filsafat, University of Algeria
6. Mr. Abu Jara Al-Sultani
Ketua LSM Algerian Peace Society Movement

AUSTRIA
1. Prof. Anas Al-Shaqfa
Ketua Komisi Islam
2. Mr. Tar afa Baghaj ati
Ketua LSM Initiative of Austrian Muslims

AUSTRALIA
1. Shaykh Salim ‘Ulwan al-Hassani
Sekjen, Darulfatwa, Dewan Tinggi Islam

AZERBAIJAN
1. Shaykh Al-Islam Allah-Shakur bin Hemmat Bashazada
Ketua Muslim Administration of the Caucasus

BAHRAIN
1. Syaikh Dr. Muhammad Ali Al-Sutri
Menteri Kehakiman
2. Dr. Farid bin Ya’qub Al-Miftah
sekretaris Kementerian Agama

BANGLADESH
1. Prof. Dr. Abu Al-Hasan Sadiq
Rektor Asian University of Bangladesh

BOSNIA dan HERZEGOVINA
1. Prof. Dr. Syaikh Mustafa Ceric
Ketua Majlis ‘Ulama’dan Mufti Besar Bosnia dan Herzegovina
2. Prof. Hasan Makic
Mufti Bihac
3. Prof. Anes Lj evakovic
Peneliti dan Pengajar, Islamic Studies College

BRAZIL
1. Syaikh Ali Muhmmad Abduni
Perwakilan International Islamic Youth Club di Amerika Latin

kANADA
1. Shaykh Faraz Rabbani
Guru, Hanafijurisprudence, Sunnipath.com

REPUBLIk CHAD
1. Shaykh Dr. Hussein Hasan Abkar
Presiden, Higher Council for Islamic Affair; Imam Muslim, Chad

Mesir
1. Prof. Dr. Mahmud Hamdi Zaqzuq
Menteri Agama
2. Prof. Dr. Ali Jumu’a
Mufti Besar Mesir
3. Prof. Dr. Ahmad Muhammad Al-Tayyib
Rektor Universitas Al-Azhar University
4. Prof. Dr. Kamal Abu Al-Majd
Pemikir Islam; Mantan Menteri Informasi;
5. Dr. Muhammad Al-Ahmadi Abu Al-Nur
Mantan Menteri Agama Mesir; Profesor Fakultas Syariah, Yarmouk University, Jordan
6. Prof. Dr. Fawzi Al-Zifzaf
Ketua Masyayikh Al-Azhar; Anggota the Academy of Islamic Research
7. Prof. Dr. Hasan Hanafi
Peneliti dan Cendekiawan Muslim, Departemen Filsafat, Cairo University
8. Prof. Dr. Muhammad Muhammad Al-Kahlawi
Sekjen Perserikatan Arkeolog Islam; Dekan Fakultas Studi Kesejarahan Kuno, Cairo University
9. Prof. Dr. Ayman Fuad Sayyid
Mantan Sekjen, Dar al-Kutub Al-Misriyya
10. Syaikh Dr. Zaghlul Najjar
Anggota Dewan Tinggi Urusan Islam, Mesir
11. Syaikh Moez Masood
Dai Islam
12. Dr. Raged al-Sirjani
13. Dr. Muhammad Hidaya

Perancis
1. Syaikh Prof. Dalil Abu Bakr
Ketua Dewan Tinggi Urusan Agama Islam dan Dekan Masjid Paris
2. Dr. Husayn Rais
Direktur Urusan Budaya, Masjid Jami’ Paris

JERMAN
1. Prof. Dr. Murad Hofmann
Mantan Dubes Jerman untuk Maroko
2. Syaikh Salah Al-Din Al- Ja’farawi
Asisten Sekjen World Council for Islamic Propagation

INDIA
1. H.E. Maulana Mahmood Madani
Anggota Parlemen
Sekjen Jamiat Ulema-i-Hind
2. Ja’far Al-Sadiq Mufaddal Sayf Al-Din
Cendikiawan Muslim
3. Taha Sayf Al-Din
Cendikiawan Muslim
4. Prof. Dr. Sayyid Awsaf Ali
Rektor Hamdard University
5. Prof. Dr. Akhtar Al-Wasi
Dekan College of Humanities and Languages

INDONESIA
1. Dr. Tutty Alawiyah
Rektor Universitas Islam Al-Syafi’iyah
2. Rabhan Abd Al-Wahhab
Dubes RI untuk Yordania
3. KH Ahmad Hasyim Muzadi
Mantan Ketua PBNU
4. Rozy Munir
Mantan Wakil Ketua PBNU
5. Muhamad Iqbal Sullam
International Conference of Islamic Scholars, Indonesia

IRAN
1. Ayatollah Syaikh Muhammad Ali Al-Taskhiri
Sekjen Majma Taqrib baynal Madzahib Al-Islamiyyah.
2. Ayatollah Muhammad Waez-zadeh Al-Khorasani
Mantan Sekjen Majma Taqrib baynal Madzahib Al-Islamiyyah
3. Prof. Dr. Mustafa Mohaghegh Damad
Direktur the Academy of Sciences; Jaksa; Irjen Kementerian Kehakiman
4. Dr. Mahmoud Mohammadi Iraqi
Ketua LSM Cultural League and Islamic Relations in the Islamic Republic of Iran
5. Dr. Mahmoud Mar’ashi Al-Najafi
Kepala Perpustakaan Nasional Ayatollah Mar’ashi Al-Najafi
6. Dr. Muhammad Ali Adharshah
Sekjen Masyarakat Persahabatan Arab-Iran
7. Shaykh Abbas Ali Sulaymani
Wakil Pemimpin Spiritual Iran di wilayah Timur Iran

IRAK
1. Grand Ayatollah Shaykh Husayn Al-Mu’ayyad
Pengelola Knowledge Forum
2. Ayatollah Ahmad al-Bahadili
Dai Islam
3. Dr. Ahmad Abd Al-Ghaffur Al-Samara’i
Ketua Diwan Waqaf Sunni

ITALiA
1. Mr. Yahya Sergio Pallavicini
Wakil Ketua, Islamic Religious Community of Italy (CO.RE.IS.)

YORDANIA
1. Prof. Dr. Ghazi bin Muhammad
Utusan Khusus Raja Abdullah II bin Al-Hussein
2. Syaikh Izzedine Al-Khatib Al-Tamimi
Jaksa Agung
3. Prof. Dr. Abdul-Salam Al-Abbadi
Mantan Menteri Agama
4. Prof. Dr. Syaikh Ahmad Hlayyel
Penasehat Khusus Raja Abdullah dan Imam Istana Raja
5. Syaikh Said Al-Hijjawi
Mufti Besar Yordania
6. Akel Bultaji
Penasehat Raja
7. Prof. Dr. Khalid Touqan
Menteri Pendidikan dan Riset
8. Syaikh Salim Falahat
Ketua Umum Ikhwanul Muslimin Yordania
9. Syaikh Dr. Abd Al-Aziz Khayyat
Mantan Menteri Agama
10. Syaikh Nuh Al-Quda
Mantan Mufti Angkatan Bersenjata Yordania
11. Prof. Dr. Ishaq Al-Farhan
Mantan Menteri Pendidikan
12. Dr. Abd Al-Latif Arabiyyat
Mantan Ketua DPR Yordania;
Shaykh Abd Al-Karim Salim Sulayman Al-Khasawneh
Mufti Besar Angkatan Bersenjata Yordania
13. Prof. Dr. Adel Al-Toweisi
Menteri Kebudayaan
14. Mr.BilalAl-Tall
Pemimpin Redaksi Koran Liwa’
15. Dr. Rahid Sa’id Shahwan
Fakultas Ushuluddin, Balqa Applied University

KUWAIT
1. Prof. Dr. Abdullah Yusuf Al-Ghoneim
Kepala Pusat Riset dan Studi Agama
2. Dr. Adel Abdullah Al-Fallah
Wakil Menteri Agama

LEBANON
1. Prof. Dr. Hisham Nashabeh
Ketua Badan Pendidikan Tinggi
2. Prof. Dr. Sayyid Hani Fahs
Anggota Dewan Tinggi Syiah
3. Syaikh Abdullah al-Harari
Ketua Tarekat Habashi
4. Mr. Husam Mustafa Qaraqi
Anggota Tarekat Habashi
5. Prof. Dr. Ridwan Al-Sayyid
Fakultas Humaniora, Lebanese University; Pemred Majalah Al-Ijtihad
6. Syaikh Khalil Al-Mays
Mufti Zahleh and Beqa’ bagian Barat

LiBya
1. Prof. Ibrahim Al-Rabu
Sekretaris Dewan Dakwah Internasional
2. Dr. Al-Ujaili Farhat Al-Miri
Pengurus International Islamic Popular Leadership

MALAYSIA
1. Dato’ Dr. Abdul Hamid Othman
Menteri Sekretariat Negara
2. Anwar Ibrahim
Mantan Perdana Menteri
3. Prof. Dr. Muhamad Hashem Kamaly
Dekan International Institute of Islamic Thought and Civilisation
4. Mr. Shahidan Kasem
Menteri Negara Bagian Perlis, Malaysia
5. Mr. Khayri Jamal Al-Din
Wakil Ketua Bidang Kepemudaan UMNO

Maladewa
1. Dr. Mahmud Al-Shawqi
Menteri Pendidikan

Maroko
1. Prof. Dr. Abbas Al-Jarari
Penasehat Raja
2. Prof. Dr. Mohammad Farouk Al-Nabhan
Mantan Kepala DarAl-Hadits Al-Hasaniyya
3. Prof. Dr. Ahmad Shawqi Benbin
Direktur Perpustakaan Hasaniyya
4. Prof. Dr. Najat Al-Marini
Departemen Bahasa Arab, Mohammed V University

NIGERIA
1. H.H. Prince Haji Ado Bayero
Amir Kano
2. Mr. Sulayman Osho
Sekjen Konferensi Islam Afrika

Kesultanan OMAN
1. Shaykh Ahmad bin Hamad Al-Khalili
Mufti Besar Kesultanan Oman
2. Shaykh Ahmad bin Sa’ud Al-Siyabi
Sekjen Kantor Mufti Besar

PAKISTAN
1. Prof. Dr. Zafar Ishaq Ansari
Direktur Umum, Pusat Riset Islam, Islamabad
2. Dr. Reza Shah-Kazemi
Cendikiawan Muslim
3. Arif Kamal
Dubes Pakistan untuk Yordania
4. Prof. Dr. Mahmoud Ahmad Ghazi
Rektor Islamic University, Islamabad; Mantan Menteri Agama Pakistan

PALESTINA
1. Shaykh Dr. Ikrimah Sabri
Mufti Besar Al-Quds dan Imam Besar Masjid Al-Aqsa
2. Shaykh Taysir Raj ab Al-Tamimi
Hakim Agung Palestina

PORTUGAL
1. Mr. Abdool Magid Vakil
Ketua LSM Banco Efisa
2. Mr. Sohail Nakhooda
Pemred Islamica Magazine

QATAR
1. Prof. Dr. Shaykh Yusuf Al-Qaradawi
Ketua Persatuan Internasional Ulama Islam
2. Prof. Dr. Aisha Al-Mana’i
Dekan Fakultas Hukum Islam, University of Qatar

RUSIA
1. Shaykh Rawi Ayn Al-Din
Ketua Urusan Muslim
2. Prof. Dr. Said Hibatullah Kamilev
Direktur, Moscow Institute of Islamic Civilisation
3. Dr. Murad Murtazein
Rektor, Islamic University, Moskow

ARAB SAUDI
1. Dr. Abd Al-Aziz bin Uthman Al-Touaijiri
Direktur Umum, The Islamic Educational, Scientific and Cultural
Organization (ISESCO)
2. Syaikh al-Habib Muhammad bin Abdurrahman al-Saqqaf

SENEGAL
1. Al-Hajj Mustafa Sisi
Penasehat Khusus Presiden Senegal

SINGAPORE
1. Dr. Yaqub Ibrahim
Menteri Lingkuhan Hidup dan Urusan Muslim

AFRIKA SELATAN
1. Shaykh Ibrahim Gabriels
Ketua Majlis Ulama Afrika Utara South African ‘Ulama’

SUDAN
1. Abd Al-Rahman Sawar Al-Dhahab
Mantan Presiden Sudan
2. Dr. Isam Ahmad Al-Bashir
Menteri Agama

SWISS
1. Prof. Tariq Ramadan
Cendikiawan Muslim

SYRIA
1. Dr. Muhammad Sa’id Ramadan Al-Buti
Dai, Pemikir dan Penulis Islam
2. Prof. Dr. Syaikh Wahba Mustafa Al-Zuhayli
Ketua Departemen Fiqih, Damascus University
3. Syaikh Dr. Ahmad Badr Hasoun
Mufti Besar Syria

THAILAND
1. Mr. Wan Muhammad Nur Matha
Penasehat Perdana Menteri
2. Wiboon Khusakul
Dubes Thailand untuk Irak

TUNISIA
1. Prof. Dr. Al-Hadi Al-Bakkoush
Mantan Perdana Menteri Tunisia
2. Dr. Abu Baker Al-Akhzuri
Menteri Agama

TURKI
1. Prof. Dr. Ekmeleddin I lis an og hi
Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI)
2. Prof. Dr. Mualla Saljuq
Dekan Fakultas Hukum, University of Ankara
3. Prof. Dr. Mustafa Qag nci
Mufti Besar Istanbul
4. Prof. Ibrahim Kafi Donmez
Profesor Fiqih University of Marmara

UKRAINA
1. Shaykh Dr. Ahmad Tamim
Mufti Ukraina

Uni Emirat Arab
1. Mr. Ali bin Al-Sayyid Abd Al-Rahman Al-Hashim
Penasehat Menteri Agama
2. Syaikh Muhammad Al-Banani
Hakim Pengadilan Tinggi
3. Dr. Abd al-Salam Muhammad Darwish al-Marzuqi
Hakim Pengadilan Dubai

Inggris
1. Syaikh Abdal Hakim Murad / Tim Winter
Dosen, University of Cambridge
2. Syaikh Yusuf Islam /Cat Steven
Dai Islam dan mantan penyanyi
3. Dr.FuadNahdi
Pemimpin Redaksi Q-News International
4. SamiYusuf
Penyanyi Lagu-lagu Islam

Amerika Serikat
1. Prof. Dr. Seyyed Hossein Nasr
Penulis dan profesor Studi-studi Islam, George Washington University
2. Syaikh Hamza Yusuf
Ketua Zaytuna Institute
3. Syaikh Faisal Abdur Rauf
Imam Masjid Jami Kota New York
4. Prof. Dr. Ingrid Mattson
Profesor Studi-studi Islam, Hartford Seminary; Ketua Masyarakat Islam
Amerika Utara (ISNA)

UZBEKISTAN
1. Syaikh Muhammad Al-Sadiq Muhammad Yusuf
Mufti Besar

Yaman
1. Syaikh Habib ‘Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafiz
Ketua Madrasah Dar al-Mustafa, Tarim
2. Syaikh Habib Ali Al-Jufri
Dai Internasional
3. Prof. Dr. Husayn Al-Umari
Anggota UNESCO; Profesor Sejarah, Universitas Sana’a’


teks aslinya bisa dilihat di www.ammanmessage.com (Arab-Inggris); http://www.kingabdullah.jo/main2.php?page_id=464
GOLONGAN PENGIKUT DAJJAL BID'AH, NEWS Kemunculan Dajjal merupakan puncak dari munculnya fitnah paling besar dan mengerikan di muka bumi ini bagi umat manusia khususnya umat Muslim. Kemunculannya di akhir zaman, di masa imam Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis salam, akan banyak mempengaruhi umat muslim sehingga banyak yang mengikutinya kecuali orang-orang yang Allah jaga dari fitnahnya.

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
WAHABI - SEJARAH RASULLULLAH DAN ISLAM LENYAP DI TANGAN MEREKA. dajjal

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar