Senin, 20 April 2015


Kedustaan Penulis Kitab Lillahi Tsumma Lil-Tarikh “Mengapa Saya Keluar Dari Syiah” [Sayyid Husain Al Musawi]

Kedustaan Penulis Kitab Lillahi Tsumma Lil-Tarikh “Mengapa Saya Keluar Dari Syiah” [Sayyid Husain Al Musawi]
Kitab Lillahi Tsuma Lil-Tarikh yang ditulis oleh orang yang menyebut dirinya Husain Al Musawi termasuk kitab yang menjadi andalan salafy nashibi untuk merendahkan mahzab syiah. Banyak pengikut salafiyun yang tidak henti-hentinya berhujjah dengan kitab ini. Kitab ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Mengapa Saya Keluar Dari Syiah?”. Judul yang provokatif dan tentu saja para pembaca akan sulit menemukan hal-hal yang baik di dalam kitab tersebut.
Pokok bahasan ini bisa dibilang sudah basi dan cukup banyak para pengikut syiah yang telah membahas kitab ini. Mereka pengikut syiah menyatakan kalau penulis kitab ini “fiktif” dan kitab tersebut penuh dengan kedustaan. Tentu saja adalah hak syiah untuk membela diri dari siapapun yang merendahkan mahzab mereka. Kami telah membaca sebagian tulisan pengikut syiah tersebut dan berusaha menelitinya dengan bantuan teman-teman yang memang lebih kompeten untuk itu. Berikut adalah sedikit bukti yang menunjukkan kedustaan yang ada di dalam kitab tersebut.
Ternyata jati diri Husain Al Musawi tidaklah dikenal di kalangan syiah, pernyataan bahwa ia seorang mujtahid, murid Syaikh Muhammad Kasyf Al Ghita, pernah belajar di Najaf dan sebagainya hanya bersumber dari kitab itu sendiri. Dengan kenyataan ini terdapat tiga kemungkinan
  • Husain Al Musawi benar akan kesaksiannya mengenai dirinya sendiri tetapi Syiah berusaha menyangkalnya
  • Husain Al Musawi berdusta akan kesaksiannya mengenai dirinya oleh karena itu Syiah tidak mengenalnya
  • Husain Al Musawi itu tidak pernah ada, tokoh ini adalah tokoh fiktif dan orang yang menulis kitab tersebut menggunakan nama palsu Husain Al Musawi
Sangatlah sulit untuk membuktikan dengan pasti yang mana dari ketiga kemungkinan tersebut yang benar. Tetapi secara metodologis kita dapat menggunakan metode sederhana yang sesuai dengan standar ilmu hadis atau rijalul hadis. Dalam ilmu jarh wat ta’dil seseorang itu dinilai tsiqat atau tidak, pendusta atau tidak diantaranya dengan menilai riwayat-riwayat yang dibawakan oleh orang tersebut. Apakah benar adanya ataukah suatu kedustaan?. Jika terbukti bahwa seseorang itu berdusta maka riwayatnya tidak bisa diterima dan tetaplah jarh “kadzab” padanya. Oleh karena itu kami akan menggunakan kesaksian sang penulis kitab tersebut “Husain Al Musawi”. Penulis kitab tersebut berkata

وفي ختام مبحث الخمس لا يفوتني أن أذكر قول صديقي المفضال الشاعر البارع المجيد أحمد الصافي النجفي رحمه الله، والذي تعرفت عليه بعد حصولي على درجة الاجتهاد فصرنا صديقين حميمين رغم فارق السن بيني وبينه، إذ كان يكبرني بنحو ثلاثين سنة أو أكثر عندما قال لي: ولدي حسين لا تدنس نفسك بالخمس فإنه سحت، وناقشني في موضوع الخمس حتى أقنعني بحرمته

Dan diakhir pembahasan tentang khumus ini, saya tidak akan melewatkan perkataan seorang teman yang utama, penyair besar dan terkenal, Ahmad Ash Shaafiiy An Najafiiy rahimahullah, dan saya mengenal beliau setelah saya mencapai derajat ijtihad [mujtahid]. Kami menjalin pertemanan yang sangat baik walaupun terdapat perbedaan umur yang jauh, dimana dia lebih tua dari saya tiga puluh tahun atau lebih. Dia berkata kepada saya “Anakku Husain, janganlah kamu kotori dirimu dengan khumus karena ia adalah haram”. Dia berdiskusi dengan saya tentang khumus sampai saya merasa yakin akan keharamannya. [Lillahi Tsumma Lil-Tarikh hal 95-96]

Disebutkan bahwa Ahmad bin Ali Ash Shaafiiy An Najafiiy lahir tahun 1314 H dan wafat pada tahun 1397 H [Mu’jam Rijal Al Fikr Wal Adab Fil Najaf 2/793 Syaikh Muhammad Hadi Al Amini]. 

Dengan berdasarkan data ini maka dapat diperkirakan kalau si penulis “Husain Al Musawi” yang lebih muda tiga puluh tahun atau lebih dari Ahmad Ash Shaafiiy lahir pada tahun 1314+30=1344 H atau lebih. Kemudian sang penulis berkata

في زيارتي للهند التقيت السيد دلدار علي فأهداني نسخة من كتابه (أساس الأصول) جاء في (ص51) (إن الأحاديث المأثورة عن الأئمة مختلفة جداً لا يكاد يوجد حديث إلا وفي مقابله ما ينافيه، ولا يتفق خبر إلا وبإزائه ما يضاده) وهذا الذي دفع الجم الغفير إلى ترك مذهب الشيعة

Dalam kunjungan saya ke india, saya bertemu dengan Sayyid Daldar Ali, dia memperlihatkan kepada saya kitabnya yaitu Asaas Al Ushul. Disebutkan dalam halaman 51 “bahwa hadis-hadis yang diriwayatkan dari para Imam sangat bertentangan . Tidak ada satu hadispun kecuali ada hadis lain yang menafikannya, tidak ada suatu khabar yang sesuai kecuali terdapat kabar yang menantangnya”. Inilah yang menyebabkan sebagian besar manusia meninggalkan mahzab syiah [Lillahi Tsumma Lil-Tarikh hal 134]

Disebutkan bahwa Sayyid Daldar Ali bin Muhammad An Naqawiiy penulis kitab Asaas Al Ushul wafat pada tahun 1235 H [Adz Dzarii’ah ilaa Tashanif Asy Syii’ah 2/4 Syaikh Agha Bazrak Ath Thahraani]

Berdasarkan keterangannya sendiri maka Husain Al Musawi diperkirakan lahir pada tahun 1344 H atau di atas tahun tersebut dan berdasarkan keterangannya sendiri Husain Al Musawi bertemu dengan Sayyid Daldar Ali yang wafat pada tahun 1235 H. Bagaimana mungkin Husain Al Musawi yang belum lahir bisa bertemu dengan Sayyid Daldar Ali?. 
Bukankah Husain Al Musawi lahir lebih dari 100 tahun setelah wafatnya Sayyid Daldar Ali. Bagi kami, ini jelas sekali menunjukkan kedustaan yang nyata. Pengakuan Husain Al Musawi di atas itu sudah pasti dusta. Jika seseorang telah terbukti berdusta dalam kitab yang ia tulis maka sangatlah wajar untuk meragukan keabsahan isi-isi kitabnya. Tidak diragukan lagi kalau Husain Al Musawi itu seorang pendusta atau mungkin saja ia adalah tokoh fiktif yang tidak pernah ada tetapi dibuat-buat oleh penulis kitab tersebut. Wallahu ‘alam

Aneh bin ajaib ternyata bukti seperti ini luput dari pandangan salafy nashibi. Tentu saja jika para salafy hanya menelan bulat setiap apa yang mereka baca maka tidaklah mengherankan kalau mereka tidak melihat kedustaan sang penulis. Tetapi bukankah para salafy itu membanggakan diri sebagai seorang yang objektif dan ilmiah seperti yang diumbar-umbar oleh Mamduh Farhan Al Buhairi [penulis gen syiah], orang yang memberikan kata pengantar untuk tulisan Husain Al Musawi. Sungguh manis di mulut tetapi pahit di hati, begitulah orang-orang yang mengidap penyakit “Syiahpobhia” di hatinya. Begitu besarnya kebencian mereka terhadap Syiah sehingga membuat mereka jatuh dalam kedustaan.

Tuduhan Dusta Terhadap Ulama Syiah Oleh Husain Al Musawi dalam Kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh

Tuduhan Dusta Terhadap Ulama Syiah Oleh Husain Al Musawi dalam Kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh

Tulisan ini sekali lagi ingin menunjukkan kedustaan besar yang dilakukan oleh orang yang disebut Husain Al Musawi penulis kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh atau yang dalam edisi Indonesia-nya terbit dengan judul “Mengapa Saya Keluar Dari Syiah” terbitan Pustaka Al Kautsar. Kitab ini menjadi rujukan kaum salafiyun dalam mencela syiah yang justru membuktikan betapa tercelanya mereka yang menyebut dirinya sebagai salafiyun itu. Dalam kitab ini terdapat banyak kedustaan yang cukup untuk membuat kitab ini tidak layak dijadikan hujjah dan kami ingatkan tidak perlu menjadi seorang syiah untuk mengetahui kedustaan yang ada dalam kitab ini. Zaman sekarang informasi sudah mudah didapat, jika ada keinginan maka mudah untuk mengumpulkan informasi tentang suatu mahzab baik syiah ataupun sunni. 

Tuduhan dusta yang kami maksud adalah perkataan Husain Al Musawi bahwa Sayyid Syarafudin Al Musawi salah seorang ulama syiah membolehkan homoseks. Disini Husain Al Musawi mengaku menyaksikan Sayyid Syarafudin Al Musawi berfatwa demikian. Husain Al Musawi berkata dalam kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh hal 69-71

كنا أحد الأيام في الحوزة فوردت الأخبار بأن سماحة السيد عبدالحسين شرف الدين الموسوي قد وصل بغداد، وسيصل إلى الحوزة ليلتقي سماحة الإمام آل كاشف الغطاء. وكان السيد شرف الدين قد سطع نجمه عند عوام الشيعة وخواصهم، خاصة بعد أن صدر بعض مؤلفاته كالمراجعات، والنص والاجتهاد

Suatu hari di Hauzah sampai kabar kepada saya bahwa yang mulia Sayyid Abdul Husain Syarafudin Al Musawi datang ke Baghdad dan akan datang ke hauzah untuk bertemu yang mulia Imam Kasyif Al Ghita. Sayyid Syarafudin adalah orang yang sangat dihormati di kalangan syiah baik orang awam maupun orang-orang khusus, terutama setelah terbitnya kitab tulisannya Al Muraja’at dan kitab Nash Wal Ijtihad.

Catatan kami: Perhatikan dengan baik disini Husain Al Musawi mengaku bahwa saat itu ia sudah berada di Hauzah artinya ketika Sayyid Syarafudin Al Musawi belum sampai ke Najaf, Husain Al Musawi sudah berada di sana dan mendengar kabar Sayyid Syarafudin akan datang ke Hauzah.

ولما وصل النجف زار الحوزة فكان الاحتفاء به عظيماً من قبل الكادر الحوزي علماء وطلاباً وفي جلسة له في مكتب السيد آل كاشف الغطاء ضمت عدداً من السادة وبعض طلاب الحوزة، وكنت أحد الحاضرين، وفي أثناء هذه الجلسة دخل شاب في عنفوان شبابه فسلم فرد الحاضرون السلام، فقال للسيد آل كاشف الغطاء:سيد عندي سؤال، فقال له السيد: وجه سؤالك إلى السيد شرف الدين

Ketika dia [Sayyid Syarafudin] sampai di Najaf, ia mengunjungi hauzah. Orang-orang di hauzah baik para ulama maupun para pelajarnya memberikan penyambutan yang meriah kepadanya. Dan dalam suatu majelis di kantor Sayyid Kasyif Al Ghita yang dihadiri oleh banyak tokoh dan sebagian pelajar dan saya adalah salah seorang yang ikut hadir di sana. Ketika majelis itu dimulai maka masuklah seorang pemuda yang sangat belia mengucapkan salam dan mereka yang hadir menjawab salamnya. Kemudian ia berkata kepada Sayyid Kasyif Al Ghita “Sayyid saya mempunyai pertanyaan”. Sayyid berkata kepadanya “sampaikan pertanyaanmu kepada Sayyid Syarafudin”


Catatan kami: Disini Husain Al Musawi mengaku ketika Sayyid Syarafudin datang ke Najaf dan mengunjungi hauzah, ia ikut menyaksikan langsung bahkan ia berada di majelis khusus dimana datang seorang pemuda yang ingin menanyakan suatu masalah.

قال السائل: سيد أنا أدرس في لندن للحصول على الدكتوراه، وأنا ما زلت أعزب غير متزوج، وأريد امرأة تعينني هناك -لم يفصح عن قصده أول الأمر- فقال له السيد شرف الدين:تزوج ثم خذ زوجتك معك.فقال الرجل: صعب علي أن تسكن امرأة من بلادي معي هناك.فعرف السيد شرف الدين قصده فقال له: تريد أن تتزوج امرأة بريطانية إذن؟

Penanya berkata “Sayyid, saya belajar di London untuk meraih gelar doctor, sementara saya masih bujangan dan belum menikah, saya menginginkan ada seorang wanita yang dapat menemani saya disana. [pada awalnya penanya itu tidak mengungkapkan maksudnya dengan jelas]. Sayyid Syarafudin berkata “Menikahlah, kemudian bawalah istrimu bersamamu”. Pemuda itu berkata “sulit bagi saya untuk tinggal disana bersama istri dari negri saya berasal”. Sayyid Syarafudin mengerti maksudnya dan ia berkata “maksudnya, kamu ingin menikahi wanita inggris [britanian]?”.

قال الرجل: نعم، فقال له شرف الدين: هذا لا يجوز، فالزواج باليهودية أو النصرانية حرام

فقال الرجل: كيف أصنع إذن؟

فقال له السيد شرف الدين: ابحث عن مسلمة مقيمة هناك عربية أو هندية أو أي جنسية أخرى بشرط أن تكون مسلمة

Laki-laki itu berkata “benar”. Syarafudin berkata “ini tidak boleh, menikah dengan yahudi atau nashrani adalah haram”. Laki-laki itu berkata “bagaimana yang harus saya lakukan?”. Sayyid Syarafudin berkata “carilah muslimah yang bermukim disana baik dari bangsa Arab atau india atau yang lainnya dengan syarat ia seorang muslimah.

فقال الرجل: بحثت كثيراً فلم أجد مسلمات مقيمات هناك تصلح إحداهن زوجة لي، وحتى أردت أن أتمتع فلم أجد، وليس أمامي خيار إما الزنا وإما الزواج وكلاهما متعذر علي.أما الزنا فإني مبتعد عنه لأنه حرام، وأما الزواج فمتعذر علي كما ترى وأنا أبقى هناك سنة كاملة أو أكثر ثم أعود إجازة لمدة شهر، وهذا كما تعلم سفر طويل فماذا أفعل؟

Laki-laki itu berkata “Saya sudah lama mencarinya tetapi tidak menemukan muslimah yang bermukim disana yang baik untuk menikahi saya, bahkan untuk dinikahi dengan mut’ah pun saya tidak menemukannya. Dihadapanku tidak ada pilihan selain zina atau menikah dan semuanya tidak bisa saya lakukan. Adapun zina, saya tidak mau melakukannya karena itu haram sedangkan menikah adalah sesuatu yang sulit sebagaimana anda lihat. Saya tinggal disana selama satu tahun penuh atau lebih kemudian saya kembali untuk berlibur selama satu bulan. Dan ini sebagaimana anda ketahui adalah perjalanan yang panjang, apa yang harus saya lakukan?.

سكت السيد شرف الدين قليلاً ثم قال: إن وضعك هذا محرج فعلاً .. على أية حال أذكر أني قرأت رواية للإمام جعفر الصادق، إذ جاءه رجل يسافر كثيراً ويتعذر عليه اصطحاب امرأته أو التمتع في البلد الذي يسافر إليه بحيث أنه يعاني مثلما تعاني أنت، فقال له أبو عبد الله:(إذا طال بك السفر فعليك بنكح الذكر) هذا جواب سؤالك

Sayyid Syarafudin terdiam kemudian ia berkata “sesungguhnya kamu dalam keadaan darurat”, tetapi saya ingat, saya membaca suatu riwayat Imam Ja’far Ash Shiddiq yaitu jika datang seorang laki-laki sering bepergian sedangkan ia tidak ditemani oleh istrinya dan tidak pula bisa melakukan mut’ah di suatu negri dimana ia melakukan perjalanan kesana, sehingga ia merasakan kesulitan seperti kamu ini maka Abu Abdullah berkata “Jika perjalananmu berlangsung lama maka menikahlah dengan laki-laki”. Inilah jawaban atas pertanyaanmu.

Kisah Husain Al Musawi ini dan dialog yang ia sampaikan adalah dusta besar. Aneh sekali jika ada seorang ulama islam membolehkan seorang laki-laki untuk menikah dengan laki-laki. Untuk membuktikan kedustaan kisah ini cukup dengan kesaksian Husain Al Musawi sendiri dalam kitab tersebut. Perlu diketahui Sayyid Syarafudin Al Musawi datang ke Najaf pada tahun 1355 H sebagaimana yang disebutkan oleh ulama syiah Ali Al Muhsin [Lillah Wa Lilhaqiqah 1/10]. Sedangkan telah disebutkan sebelumnya tahun lahir Husain Al Musawi berdasarkan kesaksiannya sendiri

وفي ختام مبحث الخمس لا يفوتني أن أذكر قول صديقي المفضال الشاعر البارع المجيد أحمد الصافي النجفي رحمه الله، والذي تعرفت عليه بعد حصولي على درجة الاجتهاد فصرنا صديقين حميمين رغم فارق السن بيني وبينه، إذ كان يكبرني بنحو ثلاثين سنة أو أكثر عندما قال لي: ولدي حسين لا تدنس نفسك بالخمس فإنه سحت، وناقشني في موضوع الخمس حتى أقنعني بحرمته

Dan diakhir pembahasan tentang khumus ini, saya tidak akan melewatkan perkataan seorang teman yang utama, penyair besar dan terkenal, Ahmad Ash Shaafiiy An Najafiiy rahimahullah, dan saya mengenal beliau setelah saya mencapai derajat ijtihad [mujtahid]. Kami menjalin pertemanan yang sangat baik walaupun terdapat perbedaan umur yang jauh, dimana dia lebih tua dari saya tiga puluh tahun atau lebih. Dia berkata kepada saya “Anakku Husain, janganlah kamu kotori dirimu dengan khumus karena ia adalah haram”. Dia berdiskusi dengan saya tentang khumus sampai saya merasa yakin akan keharamannya. [Lillahi Tsumma Lil-Tarikh hal 95-96]

Disebutkan bahwa Ahmad bin Ali Ash Shaafiiy An Najafiiy lahir tahun 1314 H dan wafat pada tahun 1397 H [Mu’jam Rijal Al Fikr Wal Adab Fil Najaf 2/793 Syaikh Muhammad Hadi Al Amini]. Dengan berdasarkan data ini maka dapat diperkirakan kalau si penulis “Husain Al Musawi” yang lebih muda tiga puluh tahun atau lebih dari Ahmad Ash Shaafiiy lahir pada tahun 1314+30=1344 H atau lebih.


Husain Al Musawi lahir tahun 1344 H atau di atas tahun 1344 H dan Sayyid Syarafudin datang ke Najaf tahun 1355 H maka usia Husain Al Musawi saat itu adalah 11 tahun atau kurang dari 11 tahun artinya ia masih anak-anak. Dan ingatlah kembali, Husain Al Musawi berdasarkan pengakuannya sendiri ia sudah berada di hauzah menuntut ilmu disana ketika ada kabar akan datangnya Sayyid Syarafudin ke Najaf. Sekarang lihatlah pengakuan lain Husain Al Musawi dalam kitab dustanya tersebut

ولدت في كربلاء، ونشأت في بيئة شيعية في ظل والدي المتدين درست في مدارس المدينة حتى صرت شاباً يافعاً، فبعث بي والدي إلى الحوزة العلمية النجفية أم الحوزات في العالم لأنـهل من علم فحول العلماء ومشاهيرهم في هذا العصر أمثال سماحة الإمام السيد محمّد آل الحسين كاشف الغطاء

Saya lahir di karbala dan saya tumbuh di lingkungan orang-orang syiah dalam asuhan ayahku yang taat beragama. Saya belajar di sekolah-sekolah yang ada di kota sampai saya menjadi seorang pemuda. Kemudian ayahku mengirimkanku ke hauzah kota ilmu di Najaf dimana para ulama terkenal zaman ini menimba ilmu disana seperti yang mulia Imam Sayyid Muhammad Al Husain Kasyif Al Ghita [Lillahi Tsumma Lil Tarikh hal 8-9]

Berdasarkan pengakuan Husain Al Musawi ia telah menjadi seorang pemuda dewasa ketika Ayahnya mengirimnya ke Najaf untuk menuntut ilmu. Anehnya peristiwa kedatangan Sayyid Syarafudin ke Najaf terjadi ketika usia Husain Al Musawi masih kurang dari sebelas tahun artinya ia masih anak-anak dan masih berada di karbala. Lantas mengapa ia mengaku-ngaku berada di Najaf dan mengaku ikut hadir menyaksikan dialog dusta tersebut. Telitilah dengan baik maka para pembaca, anda akan menemukan banyak kedustaan yang dilakukan oleh orang yang disebut Husain Al Musawi. Kesaksiannya dan tuduhannya terhadap ulama syiah hanyalah dusta dan salafiyun yang terus bertaklid buta pada kedustaan ini memang kualitasnya tidak jauh berbeda dari Husain Al Musawi.

Hal lain yang memperkuat kedustaan Husain Al Musawi adalah ia mengaku hidup di lingkungan syiah, mengenal orang-orang syiah tetapi anehnya dalam tradisi syiah, sebutan Sayyid pada ulama mereka diperuntukkan bagi mereka yang merupakan keturunan Ahlul Bait seperti halnya Sayyid Syarafudin Al Musawi. Muhammad Husain Kasyif Al Ghita bukan keturunan Ahlul Bait sehingga ia tidak disebut dengan sebutan Sayyid di sisi pengikut Syiah, mereka menyebutnya dengan sebutan Syaikh atau Al Imam Kasyif Al Ghita. 

Tetapi anehnya berulang kali Husain Al Musawi menyebut Kasyf Al Ghita dengan sebutan Sayyid, ia mengaku sebagai ulama syiah yang menjadi murid langsung Kasyf Al Ghita tetapi tidak mengenal sebutan gurunya yang orang awam syiahpun mengetahuinya. Salam Damai


A_Lee, di/pada Januari 25th, 2009 pada 11:36 pm Dikatakan:
Salaam,http://mazhabsss.blogspot.com/2009/03/daftar-sahabat-nabi-saw-yang-mengepung.html
@SP, sebuah kesaksian dari orang terdekat , akan membantu menguak siapa yg memerintahkan pembunuhan itu.
Kita bisa lihat dalam Iqd al Fareed, jilid 2 hal 95 bahwa seelah pembunuhan Utsman, istri Utsman menulis sepucuk surat kepada Muawiyah bin Hind, sebagian bunyinya seperti ini:
“Dari Nayla bint Farafasa kepada Muawiyah bin Abu Sufyan. ‘Saya hadir di saat Utsman dibunuh dan saya akan ceritakan peristiwanya kepadamu. Orang orang Madinah mengepung rumah Utsman dan mereka mulai mengunci pintu dengan senjata senjata mereka . Selama empatpuluh hari mereka tidak membolehkan apapun masuk kedalam rumah. Adalah Muhammad bin Abu Bakr, Ammar Yasir, Talha dan Zubair yang memberikan perintah kepada orang orang untuk membunuh Utsman”.
Atau kesaksian orang suci, bisa kita lihat dibawah ini
Ibn Tala as-Shafii mencatat dalam Matalib al Siul, hal 117 Dzikr Jamal bahwa:
Ali bertanya pada Zubair tentang alasan yang membuat dia memeranginya, yang mana Zubair menyatakan, “ Saya berperang untuk menuntut pembunuh Utsman”. Imam Ali menjawab “ jika kamu memiliki rasa keadilan dalam hatimu, kamu akan menyadari bahwa kamulah dan teman temanmu yang membunuh Utsman”
SP,.. kalau saksinya dirasa masih kurang banyak, bilang ya,…nanti saya cariin,……………….
Buat, Koko, Chici, Ii, Apo, Mey Hwa, A Ling, A Yung, Jet Lee, Chou Yun Fat, Zang Zi Yi, dan semua leluhur yang ada di Chung Kuo sana, KIONG HI, Haiayaaaaaa

Daftar Sahabat Nabi SAW Yang Mengepung Usman RA

Sahabat Nabi SAW Yang Mengepung Usman RA

http://mazhabsss.blogspot.com/2009/03/daftar-sahabat-nabi-saw-yang-mengepung.html

Seperti yang telah dijelaskan pada tulisan-tulisan sebelumnya, kami telah menyatakan bahwa di antara para pengepung Usman terdapat para Sahabat Nabi. Tentu saja kami tidak akan berlebihan untuk mengatakan bahwa semua yang mengepung Usman adalah sahabat Nabi. Mungkin saja diantara mereka yang mengepung Usman terdapat orang-orang yang layak untuk disebut pemberontak seperti yang seringkali dinyatakan dalam sejarah versi Salafiyun.

Sayangnya sejarah versi salafiyun itu terkesan membuat distorsi bahwa semua yang mengepung Usman adalah para pemberontak, bahkan diantara mereka ada yang berkata bahwa pemberontak tersebut adalah kaum munafik pengikut Abdullah bin Saba’. Mereka para Salafiyun berulang kali menekankan hal ini dalam setiap tulisan Sejarah versi mereka seraya mengatakan dengan angkuhnya kalau usaha mereka adalah Meluruskan penyimpangan sejarah.
Padahal kenyataannya diantara pengepung Usman terdapat para Sahabat Nabi. Sungguh aneh sekali,
  • Apakah dengan ini mereka mau mengatakan kalau para Sahabat Nabi itu adalah pemberontak?
  • Bukankah disisi lain mereka sangat mengagungkan para Sahabat sehingga setiap kesalahan sahabat selalu mereka bela atas dasar ijtihad?
Sayang sekali bukan, mereka yang dengan angkuhnya berkata ”meluruskan penyimpangan sejarah” justru sedang melakukan penyimpangan sejarah. Berikut akan ditunjukkan nama-nama Sahabat Nabi yang ikut mengepung Usman RA diantaranya
  • Abdurrahman bin Udais Al Balawi
  • Jahjah bin Said Al Ghiffari
  • Amr bin Hamiq Al Khuza’i
  • Niyar bin Iyadh Al Aslami
  • Amr bin Badil Al Khuza’i
.
.

Abdurrahman bin Udais Al Balawi

Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah 7/204 telah membawakan riwayat bahwa mereka yang mengepung Usman berada dibawah pimpinan Abdurrahman bin Udais

أبا ثور الفقيمي يقول قدمت على عثمان فبينا أنا عنده فخرجت فإذا بوفد أهل مصر قد رجعوا فدخلت على عثمان فأعلمته قال فكيف رأيتهم فقلت رأيت في وجوههم الشر وعليهم ابن عديس البلوي فصعد ابن عديس منبر رسول الله صلى الله عليه وسلم فصلى بهم الجمعة وتنقص عثمان في خطبته
Abu Tsawr Al Fahmy berkata ”Aku mendatangi Usman, ketika aku berada di tempat Beliau ternyata orang-orang Mesir kembali ke Madinah maka aku mendatangi Usman dan memberitahukannya. Ia bertanya ”bagaimana kamu lihat keadaan mereka?”. Aku menjawab ”Aku melihat ada niat jahat yang tergambar di wajah mereka, mereka di bawah pimpinan Ibnu Udais”. Kemudian Ibnu Udais menaiki mimbar Rasulullah SAW dan mengimami shalat Jum’at serta mencela Usman di dalam khutbahnya.
.
Tentu saja bagi mereka yang tidak tahu maka akan dengan mudahnya mereka mengatakan kalau Ibnu Udais adalah pemimpin pemberontak yang tercela. Padahal dalam kenyataannya beliau adalah seorang sahabat Nabi dan termasuk diantara sahabat yang memberikan baiat pada hari Baiatur Ridwan.
Ibnu Abi Hatim berkata dalam Al Jarh Wat Ta’dil juz 5 no 1182
عبد الرحمن بن عديس البلوى له صحبة
Abdurrahman bin Udais Al Balawi adalah seorang Sahabat Nabi
Dalam Al Isabah 4/334 no 5167 Ibnu Hajar menuliskan biografi Ibnu Udais dan mengutip dari Ibnu Sa’ad


قال بن سعد صحب النبي صلى الله عليه وسلم وسمع منه
Ibnu Sa’ad berkata “Ia seorang Sahabat Nabi SAW dan mendengar dari Beliau”
Kemudian Ibnu Hajar juga berkata


وقال بن البرقي والبغوي وغيرهما كان ممن بايع تحت الشجرة وقال بن أبي حاتم عن أبيه له صحبة وكذا قال عبد الغني بن سعيد وأبو علي بن السكن وابن حبان
Ibnul Barqi, Al Baghawi dan yang lainnya mengatakan bahwa ia adalah salah seorang dari mereka yang memberikan baiat di bawah pohon, Ibnu Abi Hatim berkata dari ayahnya bahwa “ia adalah seorang sahabat Nabi” dan begitu pula yang dikatakan oleh Abdul Ghani bin Said, Abu Ali bin Sakan dan Ibnu Hibban.
Ibnu Abdil Barr dalam Al Isti’ab 2/840 ketika menjelaskan tentang Abdurrahman bin Udais beliau mengutip


قال أبو عمر هو كان الأمير على الجيش القادمين من مصر إلى المدينة الذين حصروا عثمان وقتلوه

Abu Umar berkata “Ia adalah orang yang memimpin orang-orang Mesir ke Madinah untuk mengepung Usman dan membunuhnya”.

.
Kami akan memberikan sedikit catatan mengenai hadis yang kami tulis dalam tulisan yang lalu. Apakah Sahabat Nabi Terlibat Dalam Pembunuhan Usman RA?, disana terdapat penggalan hadis yang berbunyi
Kemudian Usman berkata lagi ”Aku bersumpah demi Allah, siapakah diantara kalian yang menyaksikan Rasulullah SAW pada hari Baiatul Ridwan ketika Beliau mengutusku menemui orang musyrik Mekkah dan berkata ’Ini tanganKu dan ini tangan Usman’. Lantas Beliau membaiatkan untukku. Beberapa orang bersaksi akan hal tersebut.
Kami katakan bahwa salah satu diantara yang bersaksi itu adalah Abdurrahman bin Udais, karena telah disebutkan kalau beliau adalah Sahabat Nabi yang menyaksikan Baiatur Ridwan dan hal ini juga menolak penakwilan yang dibuat-buat oleh para penakwil dimana mereka berkata kalau kata-kata Usman itu ditujukan pada para Sahabat yang membela beliau bukan kepada para pemberontak. Zahir teks hadis menyatakan kalau Usman sedang berbicara dengan para pengepungnya, dimana Usman sendiri menyadari bahwa diantara para pengepungnya terdapat Sahabat Nabi yang menyaksikan peristiwa Baiatur Ridwan salah satunya yaitu Ibnu Udais.
.
.

Jahjah bin Said Al Ghiffari

Jahjah adalah salah satu dari mereka yang ikut mengepung Usman. Diriwayatkan secara masyhur dan shahih bahwa ketika Usman berbicara di atas mimbar, Jahjah merampas tongkat Usman kemudian ia mematahkan dengan lututnya sehingga terdapat serpihan yang masuk ke lututnya dan menimbulkan penyakit akilah.
Ibnu Jarir Ath Thabari dalam Tarikh Ath Thabari 2/483 berkata


حدثني أحمد بن إبراهيم؛ قال حدثنا عبد الله بن إدريس، عن عبيد الله بن عمر، عن نافع، أن جهجاها الغفاري، أخذ عصا كانت في يد عثمان، فكسرها على ركبته، فرمى في ذلك المكان بأكله.

Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim yang berkata telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Ubaidillah bin Umar dari Nafi’ bahwa Jahjah Al Ghiffari merampas tongkat yang dibawa Usman kemudian mematahkan tongkat tersebut dengan memukulkan ke lututnya dan karenanya ia menderita penyakit akilah.

Riwayat ini adalah riwayat yang shahih dan para perawinya tsiqat atau terpercaya
  • Ahmad bin Ibrahim, disebutkan Ibnu Hajar dalam At Tahdzib juz 1 no 3 kalau ia telah dinyatakan tsiqat oleh Al Uqaili, Al Khalili, Ibnu Hibban dan yang lainnya. Abu Hatim berkata ”ia shaduq”. Dalam At Taqrib 1/29 Ibnu Hajar menyebutkan kalau ia seorang hafiz yang tsiqat.
  • Abdullah bin Idris, disebutkan dalam At Tahdzib juz 5 no 248 kalau ia dinyatakan tsiqat oleh Abu Hatim, An Nasa’i, Ibnu Saad, Ibnu Kharrasy, Ibnu Hibban, Al Ajli, Al Khalili dan Ali bin Madini. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/477 menyatakan ia tsiqah.
  • Ubaidillah bin Umar, disebutkan dalam At Tahdzib juz 7 no 71 kalau ia seorang yang dikenal tsiqah. Ubadilillah bin Umar telah dinyatakan tsiqah oleh An Nasa’i, Abu Zar’ah, Abu Hatim, Ibnu Hibban, Ahmad bin Shalih, dan Ibnu Main. Ibnu Hajar berkata dalam At Taqrib 1/637 ”tsiqat tsabit”.
  • Nafi’ maula Ibnu Umar adalah seorang yang tsiqah. Ibnu Hajar berkata dalam At Taqrib 2/239 ”seorang faqih yang masyhur tsiqah tsabit”.
Tentu bagi mereka yang tidak tahu maka dengan mudahnya mereka akan mengecam sosok yang bernama Jahjah ini atau mungkin dengan marahnya mereka mengatakan kalau Jahjah ini adalah seorang pemberontak yang berlaku tidak senonoh terhadap Usman. Padahal Jahjah Al Ghiffari ini adalah seorang Sahabat Nabi dan termasuk salah satu dari mereka yang membaiat Nabi dalam Baiatur Ridwan.
Ibnu Abi Hatim berkata dalam Al Jarh Wat Ta’dil juz 2 no 2258 yang mengutip dari ayahnya


جهجاه بن سعيد الغفاري المديني له صحبة روى عنه عطاء بن يسار ونافع
Jahjah bin Said Al Ghiffari seorang Sahabat Nabi yang meriwayatkan hadis kepada Atha’ bin Yasar dan Nafi’.
Adz Dzahabi dalam Tarikh Al Islam 3/560 berkata


جهجاه بن قيس وقيل بن سعيد الغفاري، مدني، له صحبة. شهد بيعة الرضوان
Jahjah bin Qais dan ada yang mengatakan Jahjah bin Said Al Ghiffari adalah seorang Sahabat Nabi yang menyaksikan Baiatur Ridwan.
Ibnu Hajar dalam Al Isabah 1/518 no 1247 berkata

جهجاه بن سعيد وقيل بن قيس وقيل بن مسعود الغفاري شهد بيعة الرضوان بالحديبية

Jahjah bin Said, ada yang mengatakan Jahjah bin Qais ada yang mengatakan Jahjah bin Mas’ud Al Ghiffari, ia ikut menyaksikan Baiatur Ridwan dan Perjanjian Hudaibiyah.
Ibnu Abdil Barr juga mengatakan hal yang sama dalam Al Isti’ab 1/268 ketika menuliskan biografi Jahjah Al Ghiffari.
.
Kisah Jahjah ini disebutkan pula dalam Kitab Tanzihu Khalil Mu’minin Muawiyah bin Abi Sufyan Min Dzulmi Wal Fisqi Fi Mutholabatihi bi Dami Amirul Mu’minin Utsman bin Affan oleh Al Qadhi Abu Ya’la Muhammad bin Husain Al Fara’ Tahqiq Syaikh Abdul Hamid bin Ali Al Faqihi. Anehnya sang penulis maupun pentahqiq tidak memberikan keterangan bahwa Jahjah ini adalah seorang Sahabat Nabi. Berikut kami ambil dalam terjemah Muqaddimah kitab tersebut yang berjudul Meluruskan Sejarah Tragedi Terbunuhnya Usman bin Affan hal 19
Pengepungan terhadap Usman pada awalnya tidak begitu ketat sehingga beliau masih bisa keluar dan mengimami shalat serta khutbah Jum’at. Pada suatu hari ketika beliau sedang berkhutbah, berdirilah seseorang yang bernama Jahjah dan merebut tongkat yang beliau gunakan untuk bersandar ketika berkhutbah-tongkat yang beliau gunakan adalah tongkat peninggalan Rasulullah SAW-Kemudian dia patahkan tongkat itu dengan lututnya sehingga ada serpihan kayu yang masuk ke lututnya. Hal ini menyebabkan dia tertimpa penyakit akilah. Kemudian terjadilah saling lempar-melempar batu diantara manusia. Usman RA pun tidak luput dari lemparan, sehingga beliau jatuh pingsan lalu dibawa ke rumahnya.
Cukuplah ini sebaik-baik bukti kepada mereka yang dengan angkuhnya menolak bahwa para Sahabat Nabi tidak ikut dalam pengepungan Usman. Mereka sendiri telah menuliskan bahwa seorang Jahjah yang sebenarnya adalah Sahabat Nabi termasuk dalam kelompok yang menentang Usman RA.
.
.

Amr bin Hamiq Al Khuza’i

Mengenai peran sahabat ini dalam pengepungan Usman telah kami jelaskan dalam tulisan kami sebelumnya yaitu Riwayat Bahwa Pembunuh Usman Adalah Sahabat Nabi.
.

Niyar bin Iyadh Al Aslami

Beliau adalah seorang sahabat Nabi yang menyeru Usman dan mengingatkannya dengan nama Allah SWT ketika terjadi peristiwa pengepungan Usman. Tatkala ia berbicara kepada Usman dari luar rumah, salah seorang pembela Usman yang bernama Katsir bin Shalt Al Kindi melepaskan panah ke arah Niyar sehingga ia terbunuh. Para pengepung Usman semakin marah dan menuntut Usman untuk menyerahkan Katsir tetapi Usman menolak tuntutan mereka. Hal ini diriwayatkan oleh Ath Thabari dalam Tarikh Ath Thabari 2/491.
Ibnu Hajar telah memasukkan Niyar bin Iyadh Al Aslami ke dalam Al Isabah 6/483 no 8842 dan berkata


نيار بن عياض الأسلمي ذكره الطبري وقال كان من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو ممن كلم عثمان في حصره وناشده الله وقتله بعض أتباع عثمان
Niyar bin Iyadh Al Aslami disebutkan oleh Ath Thabari bahwa ia adalah Sahabat Rasulullah SAW dan ia adalah orang yang berbicara kepada Usman saat pengepungan Usman dan ia mengingatkan Usman dengan nama Allah sampai akhirnya ia dibunuh oleh pengikut Usman.
.
.

Amr bin Badil Al Khuza’i

Amr bin Badil Al Khuza’i adalah salah satu dari mereka yang mengepung Usman dan menerobos masuk ke rumah Usman. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Syabbah Al Numairi dalam Tarikh Al Madinah 4/1303


حدثنا عفان قال، حدثنا أبو محصن قال، حدثنا حصين بن عبد الرحمن قال، حدثني جُهيم قال: أنا شاهدٌ، دَخَلَ عليه عمروُ بن بُدَيل الخزاعي واليُّجِيبي يطعنه أحدهما بمشقصٍ في أوداجه، وعلاهُ الآخر بالسيف فقتلوه.

Telah menceritakan kepada kami Affan yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Muhsin yang berkata telah menceritakan kepada kami Hushain bin Abdurrahman yang berkata telah menceritakan kepadaku Juhaim yang berkata “aku menyaksikan bahwa Amr bin Badil Al Khuza’i dan At Tajiby masuk ke dalam rumah Usman. Salah satu dari mereka menusuknya dengan pisau dan yang lain memukulnya dengan pedang dan mereka membunuhnya”.
Riwayat ini adalah riwayat yang shahih dan para perawinya terpercaya
  • Affan bin Muslim, disebutkan dalam At Tahdzib juz 7 no 424 kalau ia telah dinyatakan tsiqat oleh Al Ajli, Ibnu Hibban, Abu Hatim, Ibnu Kharasy, Ibnu Saad. Ibnu Ady berkata “ia dikenal shaduq(jujur)”. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/679 memberikan predikat tsiqat tsabit kepadanya.
  • Abu Muhshin adalah kuniyah dari Husain bin Numair Al Wasithi, disebutkan dalam At Tahdzib juz 2 no 682 kalau ia perawi hadis Shahih Bukhari, Sunan Abu Dawud, Nasa’i dan Tirmidzi. Ia dinyatakan tsiqah oleh Al Ajli, Abu Zar’ah dan Ibnu Hibban. Ibnu Main dan Abu Hatim berkata “shalih”. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/224 berkata “la ba’sa bihi(tidak ada cacat)”. Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 1134 berkata “tsiqah”.
  • Husain bin Abdurrahman, disebutkan Ibnu Hajar dalam At Tahdzib juz 2 no 659 kalau ia telah dinyatakan tsiqat oleh Ahmad, Ibnu Main, Al Ajli, Abu Zar’ah, Abu Hatim dan Ibnu Hibban. Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 1124 menyatakan ia “tsiqah hujjah”.
  • Juhaim Al Fahri, Ibnu Hibban memasukkannya sebagai perawi tsiqat dalam Ats Tsiqat juz 4 no 2084. Disebutkan oleh Bukhari dalam Tarikh Al Kabir juz 2 no 2364 dan beliau memastikan kalau Juhaim mendengar dari Usman dan meriwayatkan hadis kepada Husain bin Abdurrahman. Imam Bukhari tidak sedikitpun menyatakan kalau ia cacat bahkan Imam Bukhari berhujjah dengan hadisnya dalam Tarikh As Shaghir juz 1 no 334 tentang pengepungan Usman. Ibnu Abi Hatim dalam Al Jarh Wat Ta’dil 2/540 no 2242 menuliskan tentang Juhaim dan ia tidak sedikitpun menyatakan cacatnya. Adz Dzahabi juga memasukkannya dalam Tarikh Al Islam 5/384 seraya mengatakan kalau Juhaim meriwayatkan dari Usman dan meriwayatkan kepada Husain bin Abdurrahman.
Jika melihat riwayat di atas maka dengan mudahnya orang akan menuduh kalau Amr bin Badil Al Khuza’i adalah pemberontak yang tercela yang ikut mengepung dan membunuh Usman. Anehnya Ibnu Hajar memasukkan nama Amr bin Badil Al Khuza’i dalam Al Isabah 4/606 no 5781 dan mengutip Ath Thabrani kalau ia seorang Sahabat Nabi


قال الطبراني له صحبة وهو أحد من جاء مصر في أثر عثمان
Ath Thabrani berkata “ia seorang Sahabat Nabi dan ia salah seorang dari orang-orang Mesir yang mengepung Usman”.

Pada awalnya kami mengira kalau Amr bin Badil Al Khuza’i adalah orang yang sama dengan Amr bin Hamiq Al Khuza’i tetapi kami melihat ternyata Ibnu Hajar telah membedakan kedua orang tersebut dalam kitab biografi sahabat miliknya Al Isabah Fi Tamyiz As Sahabah. Ibnu Hajar menyebutkan Amr bin Badil Al Khuza’i dalam Al Isabah 4/606 no 5781 sedangkan Amr bin Hamiq Al Khuza’i disebutkan oleh beliau dalam Al Isabah 4/623 no 5822.
.
.
Akhir kata tulisan ini hanya ingin menunjukkan kalau memang diantara pengepung Usman terdapat para Sahabat Nabi SAW bahkan ada yang mengatakan kalau yang memimpin mereka para pengepung Usman RA itu justru para Sahabat Nabi diantaranya Abdurrahman bin Udais. Walaupun begitu bukan berarti kami menyetujui pembunuhan terhadap Usman RA, bagi kami sudah jelas membunuh seorang Muslim tanpa alasan yang jelas adalah kesalahan yang fatal.
.
.
Salam Damai
Catatan :
  • Sebenarnya masih ada nama-nama lain yang diduga adalah Sahabat Nabi tetapi menurut kami apa yang kami sampaikan sudah mencukupi sebagai bukti
  • Bagi yang mau memberi masukan dipersilakan dengan penuh hormat :)
  • Tidak terasa kalau sudah jadi Tetralogi SP
  • Tuesday, October 16, 2012

    70 ribu Yahudi dari Isfahan Iran

    http://detikislam.blogspot.com/2012/10/70-ribu-yahudi-dari-isfahan-iran.html# 

    "Anas Bin Malik berkata bahawa Rasulullah saw berkata: 'Dajjal akan diikuti 70 ribu Yahudi dari Isfahan mengenakan selendang Parsi." [Sahih Muslim, hadis ke 7034]

    Kita sering mengetahui konspirasi antara Amerika Syarikat dan Israel terhadap Iran. Kita pun sudah tahu fakta bahawa Iran mempunyai teknologi nuklear dan dari mana entah tiba-tiba Iran bangkit sebagai negara yang mempunyai tenaga nuklear?

    Sabda Baginda SAW; "Ketahuilah ia (Dajjal) berada di laut Syam atau laut Yaman .. akan datang dari arah timur (lalu menunjukkan dengan tangan) .. "- HR Muslim.

    Dari Anas bin Malik ra, sabda beliau SAW, "Dajjal akan keluar dari kota Yahudi Isfahan (Khurasan, IRAN) bersama 70,000 penduduk Isfahan". [Fath al-Rabbani Tartib Musnad Ahmad. Ibn Hajar berkata: "Sahih"].

    Nabi bersabda "Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi dari kota Isfahan, mereka memakai Al-TAYALISAH". - HR. muslim.

    Terdapat 13 kaum Yahudi dan Ashkenazim. Ashkenazim adalah bentuk jamak daripada 'Ashkenaz' dari bahasa Ibrani אשׁכנזי yang bererti "Jerman". Dalam bahasa Ibrani juga dikenali bentuk אשׁכנזים

    Ini bererti orang Yahudi Eropah, terutama dari Eropah Timur, bahasa yang mereka pakai biasanya adalah bahasa Yiddish. Zaman sekarang kaum Ashkenazim di Eropah sudah hampir punah, mereka banyak didapati di Amerika Syarikat dan Israel.

    Kaum Ashkenazim, sebagai sebuah kaum yang cukup tertutup, banyak yang mengidap penyakit keturunan. Tetapi salah satu penyakit keturunan yang berkaitan dengan penyakit otak, membuat mereka mempunyai skor IQ tertinggi di dunia.

    Yang menghairankan secara genetik bangsa Palestin mempunyai hubungan genetik lebih dekat dengan kaum Ashkenazim dibandingkan dengan kaum Yahudi-Timur Tengah.

    Mereka mempunyai kebolehan yang luar biasa walau bagaimanapun Allah SWT telah berfirman mengenainya:

    (Ingatlah peristiwa) ketika Nabi Yusuf berkata kepada bapanya: "Wahai ayahku! Sesungguhnya aku mimpi melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan; aku melihat mereka tunduk memberi hormat kepadaku "(4). Bapanya berkata: Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, kerana aku khuatir mereka akan menjalankan sesuatu rancangan jahat terhadapmu. Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia (5). Dan demikianlah caranya Tuhanmu memilihmu dan akan mengajarmu takbir mimpi serta akan menyempurnakan nikmatNya kepadamu dan kepada keluarga Yaakub sebagaimana Dia telah menyempurnakannya kepada datuk nenekmu dahulu: Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana (6). Demi sesungguhnya! (Kisah) Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya itu mengandungi beberapa pengajaran bagi orang-orang yang bertanya (tentang hal mereka untuk mengambil iktibar) (7).

    Kita sudah mengetahui kewujudan orang Yahudi di Iran ini. Mereka semua berasal dari Isfahan. Jumlah mereka saat ini dianggarkan sebanyak 30,000. Dalam hadis disebutkan jumlah mereka sampai 70 ribu, maka akan terjadilah akhir zaman. Wallahu alam bi shawwab.

    :mrgreen:mengalahkan nafsu ammarah dan Lawwamah.Mungkin saudara perlu banyak lagi membaca berkaitan iran dan syiah.Ini bukan bermaksud saya katakan saudara jahil,tapi tahukah saudara apa ucapan syahadah syiah,apakah bacaan syahadah dalam sembahyang mereka?bukankah ditambah dengan imam Ali...jadi bila ucapan dan kalimah Toyyibah sudah berbeza,apakah agama dan anutannya itu bermakna...saya ulangi kembali apa yang saya tulis diatas... "Perbezaan Sunni dan Syiah umpama langit dan bumi,malah mengikut seorang ulamak Syiah bernama Sayyid Nikmatullah al-Jazairi dalam kitabnya, berkata : "Sesungguhnya kami tidak akan pernah sepakat dengan AHLI SUNNAH tentang ALLAH, NABI dan IMAM kerana mereka mengatakan: Tuhan kami adalah yang Nabinya Muhammad dan khalifah setelahnya Abu Bakar, dan kami AL-RAFIDHAH tidak beriman pada Tuhan itu dan Nabi-Nya, kerana Tuhan yang Nabi-Nya Muhammad dan khalifah setelahnya adalah Abu Bakar bukanlah TUHAN kami." [Ruj ukan : Anwar al-Nu’maniyyah, jil.2, m.s: 278, Bab Nur fi Haqiqah al-Anwar ]" saya tertarik dengan ayat saudara TANPA NAMA..."Ayuh, marilah kita jadikan budaya saintifik iaitu pemikiran yang rasional berteraskan wahyu yang sahih sebagai asas epistemologi dan cara kita berfikir" Soalan saya,bolehkah kita menggunakan akal kita yang rasional untuk mengupas apa yang diwahyukan oleh Allah dalam Al-quran dengan budaya saintifik kita padahal wahyu itu perlu diikuti tanpa ada takwilnya.Al-quran itu kebenaran sepanjang zaman. boleh terangkan sikit apa yang dimaksudkan dengan asas epistemologi dan cara berfikir seperti yang saudara katakan itu? boleh kita berkongsi ilmu disini. terima kasih sekali lagi buat semua.wassalam. 
    January 18, 2009 at 12:47 PM abatasa said... Salam untuk Sang Tawal dan saudara semua. Pada dasarnya saya masih kurang faham atau tidak jelas mengenai Syiah ini kerana saya menganggap mereka juga Muslim (satu kalimah syahadah)... Satu lagi ramai juga para wali dan ulamak yang hebat dari kumpulan ini. Mereka bukan penyembah berhala atau api. Kemungkinan yang ada ialah perubahan cara atau pun penyelewengan syariat oleh ulamak2 zaman terakhir ini disebabkan dendam membara mereka terhadap Muawwiyah (pembunuh Imam Hussain di Karbala) masih meluap2 sehingga terbawa permusuhan. Ahli Sunnah juga ada kesalahan apabila mendiamkan diri bila ahli bait di bunuh oleh Muawwiyah dulu, dan saya berkecuali dalam hal ini kerana kurang ilmu mengenainya. Saya tidak tahu halacara dan pemakaian aqidah kaum Syiah ini dan masih memerlukan maklumat yang kukuh sebelum bersetuju dengan pendapat ramai di sini. Beberapa petunjuk yang dibangkitkan boleh saya gunakan sebagai asas pemikiran dalam menentukan kedudukan sebenarnya terutamanya hadis2 Rasulullah yang berkait dengan Isfahan itu. Setahu saya Imam2 Syiah adalah ahli bait dari keturunan Saidina Hussain sehinggalah berlaku misteri keghaiban (hilang) Imam yang terakhir dari ahlibait itu dan dari ajaran Imam2 inilah yang menjurus kepada wujudnya Mazhab Syiah. Saya mengaku kurang arif dan harap dapat dibantu oleh mereka yang lebih tahu.. Kerana saya amat takut mengkafirkan sesama Muslim... Saya harap ada sesiapa yang berkefahaman Syiah dapat memberi pandangan...... wassalam 
    November 21, 2009 at 7:11 PM Sangtawal Sakranta said... salam buat abatasa, terima kasih atas komen. wassalam 
    November 21, 2009 at 10:26 PM akmalazizan said... syiah = Kuffar malang benar manusia yg lahir dari keluarga Syiah di negara2 yg beraqidah syiah, moga Allah memberi hidayah kepada mereka 
    December 28, 2009 at 12:13 PM Sangtawal Sakranta said... salam buat akmalazizan, terima kasih atas komen tuan. ya, semoga mereka diberi hidayah oleh Allah. wassalam 
    December 29, 2009 at 3:28 PM jebatdurhaka said... simpati saya pada kalian yang termakan racun-racun yahudi untuk memecahbelahkan umat islam. mereka yang berpegang pada alquran dan sunnah sahaja yang diterima. dan untuk golongan ahli sunnah waljamaah dan syiah, meraka akan masuk syurga jika kedua-duanya ikut apa yang di syaratkan. fahamilah maksud saya.contohnya begini, jika seorang yang mengaku dia berfahaman sunnah tetapi tidak sembahyang,apakah dia akan masuk syurga? dan saya percaya, begitu juga dengan syiah,.kepada penulis, saya nasihatkan awak perlu berhati-hati tentang penulisan dan bertangungjawab sepenuhnya jika dengan penulisan saudara ini menjadi punca kita saling benci membenci, sekali saya tegaskan,baik sunnah dan syiah, kita sealiran dan masih berpeluang selagi kita mengikuti alquran dan sunnah rasul. hentikan perbalahan ini. jangan termakan dengan para oreantalis yang penipu kita, iran saudara kita, musuh umat islam hanyalah yahudi dan nasrani serta majusi. kepada sangtawal, mohom maaf, tetapi saya sangat tidak sependapat sekiranya anda masih mengatakan syiah bukan saudara kita. saya bukan dari aliran syiah, tetapi saya percaya kita semua sealiran. 
    August 8, 2010 at 10:16 PM Anonymous said... penulisan yang bagus utk sama2 kita fikirkan dan KAJI..teruskan penulisan anda...'sesungguhnya kenyataan dunia adlah berlawanan dengan realiti sebenar' jebatdurhaka...saya cadangkan anda banyakkan membaca psal syiah...dan fahami betul2 perkataan fitnah dajjal... 
    August 15, 2010 at 12:31 AM Anonymous said... 
    Salam tuan Syiah Rafidah tak boleh pakai. Tapi Syiah Zaidiyah boleh pakai kot? Wa tertembak ajerr October 19, 2010 at 10:40 PM Anonymous said... Syiah memang bukan Islam. Aqidahnya sudah beda. mereka idolator. Seperti era setelah Nabi Isa, Ada kaum pagan yang menganggap beliau saat naik kelangit adalah tuhan, dan logos (holy ghost) yang melayang layang di ruang angkasa adalah tuhan, padahal tidak ada apa apa dilangit sana. kosong! logos adalah keyakinan pagan yunani kuno. maka zaman setelah Nabi Muhammad, muncul pula idolator yang mengatakan Tuhan ada dimana mana dibumi ini bersama makhluknya, idolator itu bernama Syiah. Padahal paham tauhid dalam Islam, Allah terpisah dari makhluk dan semua ciptaanNya. Coba lihat video release dari Commander Taliban, mereka ingin bergerak menuju Tanah Palestina untuk membebaskannya dan menghancurkan Israel. Merekalah Panji Hitam yang disebutkan Nabi. Dan merekalah pasukan yang akan menghancurkan Israel dalam hukuman kedua menurut surah Al Israa'. Faktanya, sebelum Afghanistan diserang Amerika, Taliban berencana march menuju Iran untuk berperang melawan pasukan Syiah, lalu menuju Syria lalu masuk ke Jerusalem. Karena itulah Taliban diserang sekarang ini. Iran memang sangat membenci Taliban. Bahkan berita terbaru, Amerika akan bekerjasama dengan Iran untuk memerangi Taliban. tetapi fakta sesuai Hadits, Taliban sampai hari ini semakin kuat dan tidak bisa dikalahkan. 70.000 Yahudi Isfahan adalah mereka kaum syiah Iran. disana memang banyak Yahudi ortodhox berpaham syiah. coba lihat web yahudi Orthodox, mereka bilang sangat senang tinggal di Iran. memang benar sabda Nabi, 70.000 itu sudah muncul. Taliban adalah gabungan dari keturunan Bani Ishaq/ Bani Israil yang beriman (muslim), Arya yang beriman, dan dari seluruh penjuru dunia siapa saja yang bergabung dengan mereka. Mereka tidak akan pernah bisa dikalahkan hingga Panji Hitam tegak di AL Quds. 
    November 2, 2010 at 5:03 AM Anonymous said... Di Afghanistan, Mujahidin dikenal hingga hari ini sebagai Mujahidin IEA ( Islamic Emirate of Afghanistan). Amerika menyebut mereka dengan nama Taliban. Taliban adalah berarti Murid (student). Mujahiddin pemuda pemuda student yang berjihad disana. Pemuda pemuda (student) madrasah inilah mereka PEMUDA BANI TAMIM PEMBAWA PANJI PANJI HITAM. 
    November 2, 2010 at 5:10 AM Anonymous said... astaghfirullah... sayer ader terbacer ttg iran nhh 2 months ago... n sayer pun x brani nak percayer sgt.. tp lpas bacer dr blog2 lain... masya Allah... 
    December 13, 2010 at 4:17 PM awang said... saudara2 smua maaf mencelah...ketika semangat berkobar2 mcm skrg ni kadang2 kita tersalah menilai kekufuran umat islam yg lain...jgn terlalu mudah mgkafirkan org lain...sya tdk faham apa maksud saudara2 ttg syiah-wahabi...knp perlu ada wahabi dlm label kekufuran..tahu kah kamu siapa dia imam muhammad bin abdul wahab yg d gelar musytasyrikin sbg wahabi...pernah kah kamu mmbaca bukunya,ada perkataan lainkah dlm penulisannya selain firman Allah,hadis sohih serta pndapat imam mukhtabar...jgn lah kita taksub sampai buta tanpa ilmu dan ego dgn pendapat sendiri serta pendapat org lain yg tidak mahu mengenal kebenaran...dalami dulu ilmu agama dgn hati terbuka sblm menuduh org lain sesat...terima kasih 
    April 4, 2011 at 11:58 PM Anonymous said... Nabi Muhammad sudah bepesan fitnah yang terbesar yang melanda umat ku adalah fitnah dajjal .sesiapa yang mengikuti alquran dan sunnahku akan selamat hingga hari kiamat. 
    December 10, 2012 at 11:02 AM 
    MIKIR PAKEK AKAL, BUKAN DENGKUL! said... WAHABI=KAFIR,PENYEBAR FITNAH, BID'AH TOK, MADZHAB DURHAKA.. SAMA SEPERTI BLOG INI. YANG BISANYA HANYA PENYEBAR FITNAH SANA-SINI, TOLOL. MANA ADA ABU BAKAR PERNAH NGOMONG, "Dajjal akan muncul ke bumi dari arah timur bernama KHURASAN."??? Hadis riwayat al-Tirmizi lagi??? ADANYA ITU DARI "NAJD" IDIOT, BUKAN KHURASAN! YAITU DI SAUDI ARABIA! TEMPAT LAHIRNYA NABI-NABI PALSU DAN TERMASUK ALIRAN WAHABI/SALAFI. YG PUNYA BLOG INI BAHLUL 
    April 14, 2013 at 7:23 PM Jais Sobrie Inil said... 
    Memang susah mengenal perilaku dajjal mata satu. Semua nabi perna berdoa minta perlindungan Allah dari dajjal.nabi saw suruh kita berdoa agar terhindar dari dajjal.......... dajjal dgn sifatnya yg halus tanpa dapat dikesan sudah masuk dalam rumah setiap umat islam . Kerana dajjal dibantu oleh syaiton.sifat kesyaitonan yg menguasai manusia akhir zaman adalah sifat dajjal. Dan akan saja musnah bila seseorang itu memiliki usaha atas iman dalam membawa semua sunnah nabi saw.tentera imam mahdi sedang bergerak diseluruh alam dan sebahagian besar umat ni tidak menyedarinya......... cuba kita fikir mana jemaah yg digeruni oleh yahudi ketika ini...? Dan mana jemaah yg belum ada benderanya......sebab klo kita ambil bendera hitam yg ada sekarang ini, beratu sudah kumpulan membuat bendera hitam tapi tiada yg membawa tindakan drastik terhadap yahudi....... Cuba kita alihkan pandangan kita pada pergerakan jemaah tabligh yg sudah memenuhi dunia. Perhimpunan mereka tidak pernah kita dengar diganggu oelh yahudi atau dimanupulasi oleh orang lain.malah yahudi itu sendiri tidak berani mengklim jemaah ini pada perkara yg lain.... CERITANYA BENDERA HITAM YG NABI MAKSUDKAN BELUM LAGI ADA KERANA YG MEMBUATNYA BELUM SAMPAI....................SIAPA PEMBUATNYA.........SAMA DENGAN BENDERA RASULULLAH.RASULULLAH SENDIRI YG MEMBUATNYA BARULAH DI BAGI PADA SAHABAT UNTUK DIPERTAHANKAN......ITULAH IMAM MAHDI....... 
    May 13, 2013 at 4:02 PM Anonymous said... Perjumpaan yahudi2 ngan Ahmadinejad itu bertujuan untuk menjelaskan perbezaan Judaism and Zionism. 
    May 5, 2014 at 1:23 AM ainun mardiah said... 
    Bismillahir Rahmanir Rahiim Dengan Memohon Perlindungan dan Izin Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia, Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia. Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H Markas Besar Angkatan Perang Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu Mengeluarkan Pengumuman kepada Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia 
    PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA 
    Terhadap Seluruh Negara yang Tidak Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW. Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia. MULAI HARI INI YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H BERLAKULAH PERANG AGAMA BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM DAN DINUL BATHIL BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DI SELURUH DUNIA MEMBUNUH DAN TERBUNUH FI SABILILLAH “Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, maka BUNUHLAH orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, tangkaplah mereka, tawanlah mereka, dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Taubah [9]: 5 “Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah).. (Q.S: al-Baqarah: 191-193). “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir,maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. Qs. Al-Anfaal :12 Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir di medan perang maka pancunglah batang leher mereka. Qs. Muhammad : 4 Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri . Al-Baqarah : 190 Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, Al-Hajj (22) : 40 BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar). BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM. JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF. INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi. GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN. JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM. BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR DARI HULU HINGGA HILIR MEREKA YANG MEMATUHI DAN MELAKSANAKAN PENGUMUMAN INI ADALAH TENTARA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH SEDANGKAN YANG RAGU DAN MENOLAKNYA MAKA MEREKA SECARA OTOMATIS MENJADI MUSUH ISLAM YANG HARUS DIHANCURKAN. WAHAI PARA IKHWAN JANGAN PERNAH TAKUT PADA MEREKA, UBUN-UBUN MEREKA SEMUA BERADA DALAM KEKUASAN DAN KEHENDAK ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA. HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG, MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI. DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH. KHALIFAH IMAM MAHDI. Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Baqarah : 192-193 SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA, KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh April 15, 2015 at 3:16 PM

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar