SIAPA
AHLUL SUNNAH WALJAMA’AH
&
SIAPA
WAHABI SALAFI
&
APA RUJUKANNYA N REFERENSN SIAPA TOKOH2NYA
!!!!
WASPADA
UMMAT
AHLUL SUNNAH WALJAMA’AH MERUJUK KPD AJARAN IMAM MAZHAB YAKNI IMAM HANAFI – MALIKI –
SAYAFI’E N HAMBALI N IMAM2 LAINNYA SPRT BUKAHARI-MUSLIM-ABU DAWUD -TARMIZI –
NASA’I – IBN MAJJAH … ATW DISEBUT ASY’ARIYAH
ATW MATURIDDIYAH N MENGANUT AJARAN N TUNTUNN FURQON N SUNNAH N IJTIMA’ N QIYAS
WASPADA
TERHADAP YG MNGAKU WAHABI SALAFI
YG
CENDERUNG MNGAKU MMURNIKAN AJARAN ISLAM DG SANGAT KERAS N MEMUSUHI AHLUL SUNNAH
WALJAMAAH N WAHABI SALAFI SNGT MRUJUK KPD AJARAN N TUNTUNN IBN TAIMIYAH –
ALBANI - MUHAMMAD IBN ABD. WAHAB … YG MNGKAFIR2KN N MMBID’AH2HKN N SNGT ANTI
ZIARAH KUBUR .. N MERAYAKAN MAULID RASULULLAH SAWW N MMBACA TAHLIL …??
· ·
SIAPAKAH PENGIKUT ULAMA SALAF
SEBENARNYA.
1) Imam Hanafi lahir: 80 hijriah
2) Imam Maliki lahir: 93 hijriah
3) Imam Syafie lahir: 150 hijriah
4) Imam Hanbali lahir:164 hijriah
5) Imam Asy’ari lahir: 240 hijriah
Mereka ini semua ulama Salafus Sholeh
atau dikenali dgn nama ulama SALAF.
Apa itu salaf?
Salaf ialah nama zaman yaitu merujuk
kpd golongan ulama yg hidup antara kurun zaman kerosulan Nabi Muhammad hingga
300 HIJRAH. 3 kurun pertama itu bisa diartikan 3 Abad pertama (0-300 H).
1). Golongan generasi pertama dari
300 tahun hijrah tu disebut “Sahabat Nabi” karena mereka pernah bertemu Nabi
SAW
2). Golongan generasi kedua pula
disebut “Tabi’in” yaitu golongan yg pernah bertemu Sahabat nabi meski tdk
pernah bertemu Nabi
3). Golongan generasi ketiga disebut
sbg “Tabi’ tabi’in” yaitu golongan yg tak pernah bertemu nabi dan sahabat tapi
bertemu dengan tabi’in. Jadi Imam Abu Hanifah (pencetus mazhab Hanafi)
merupakan murid Sahabat Nabi maka beliau seorang TABI'IN
.Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam
Hanbali (Ahmad bin Hanbal), Imam Asy’ari pula berguru dgn tabi’in maka mereka
adalah golongan TABI’IT TABI’IN. Jadi kesemua Imam2 yg mulia ini merupakan
golongan SALAF YG SEBENARNYA
Dan pengikut mazhhab mereka lah yg
paling layak digelar sbg "Salafiyah" karena “salafi” maksudnya
“pengikut golongan SALAF”. Jadi beruntung lah kita ASWAJA yg masih berpegang
kpd mazhab Syafi'i yg merupakan mazhab SALAF yg SEBENARNYA dan tdk lari dari
paham NABI DAN SAHABAT.
SEMENTARA ULAMA RUJUKAN WAHABI YANG
MENGAKU SEBAGAI SALAFI ADALAH SBB :
1) Ibnu Taimiyyah lahir: 661
Hijrah (lahir 361 tahun setelah berakhirnya zaman SALAF
2) Nashiruddin Al-Albani
lahir: 1333 Hijrah (mati tahun 1420 hijrah atau 1999 Masehi, lahir 1333 tahun
setelah berakhirnya zaman SALAF)
3) Muhammad Abdul Wahhab (pendiri
gerakan Wahabi): 1115 Hijrah (lahir 815 tahun setelah berakhirnya zaman SALAF)
4) Bin baz lahir: 1330 Hijrah
(wafat tahun 1420 hijrah atau 1999 Masehi, sama dfn Albani, lahir 1030 tahun
setelah berakhirnya zaman SALAF)
5) Al-Utsaimin lahir: 1928
Masehi (wafat tahun 2001), beliau lahir entah berapa ribu tahun setelah zaman
SALAF
Mereka ini semua hidup di AKHIR ZAMAN
kecuali Ibnu Taimiyyah yg hidup di pertengahan zaman antara zaman salaf dan
zaman dajjal (akhir zaman). Saat Islam diserang oleh tentara Mongol. Tak ada
sorang pun Imam rujukan mereka yg mereka ikuti hidup di zaman SALAF.
Mereka ini ..
(ulama rujukan wahabi) semua SANGAT
JAUH DARI ZAMAN SALAF tapi SANGAT ANEH apabila pengikut sekte Wahabi
membanggakan diri sebagai Salafi (pengikut Golongan Salaf) dan menyebut sebagai
SALAFI WAHABI.
Sdgkan rujukan mereka adalah dari
kalangan yang datang dari golongan ulama’ akhir zaman. Mereka menuding ajaran
Sifat 20 Imam Asy’ari yang lahir tahun 240 H sebagai bid’ah yang sesat.
Padahal ajaran Tauhid Uluhiyyah, dan
Asma wa Shifat yang mereka ajarkan juga bid’ah dan diajarkan pada masa Khalaf,
oleh orang yg lahir tahun 1115 H. Ini jelas membodohi aqidah ummat Islam.
Muḥammad bin ʿAbdul Wahhāb at-Tamīmī (/wəˈhɑːb/; bahasa Arab: محمد بن عبد الوهاب التميمي; 1703 – 1792) adalah seorang Ulama Islam, pemimpin agama,[16] pembaharu,[17] aktivis,[18] dan teolog dari Najd di Arabia tengah.[19][20][21] Murid-muridnya yang terkenal termasuk putranya Ḥusain, ʿAbdullāh, ʿAlī, dan Ibrāhīm, cucunya ʿAbdur-Raḥman bin Ḥasan, menantunya ʿAbdul-ʿAzīz bin Muḥammad bin Saʿūd, Ḥamād ibn Nāṣir bin Muʿammar, dan Ḥusayn āl-Ghannām.
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
Label "Wahhabi" tidak diklaim oleh para pengikutnya melainkan digunakan oleh para cendekiawan Barat serta para kritikusnya.[16][22][23][24] Lahir dari keluarga ahli fikih,[4] pendidikan awal Ibnu ʿAbd al-Wahhab terdiri dari mempelajari kurikulum fikih yang cukup standar menurut mazhab hukum Islam Hanbali, yang merupakan mazhab yang paling umum di wilayah kelahirannya.[4] Dia mempromosikan kepatuhan ketat terhadap hukum Islam tradisional, menyatakan perlunya kembali langsung ke Quran dan Hadis daripada mengandalkan interpretasi abad pertengahan, dan bersikeras bahwa setiap Muslim – pria dan wanita – secara pribadi membaca dan mempelajari Quran.[25] Dia menentang taqlid (pengikutan buta) dan menyerukan penggunaan ijtihad (penalaran hukum independen melalui penelitian kitab suci).[26][27] Dia memiliki pelatihan dasar awal dalam tradisi Muslim Suni klasik, Ibnu ʿAbdul Wahhab secara bertahap menjadi menentang banyak populer, namun diperebutkan, praktik keagamaan seperti kunjungan ke dan pemujaan tempat suci dan makam orang-orang suci Muslim,[2][4][9][28] yang menurutnya merupakan bid'ah atau bahkan penyembahan berhala.[4][9][10][28][29] Seruannya untuk reformasi sosial dalam masyarakat didasarkan pada doktrin kunci tauhid (keesaan Tuhan).[24][30][31]
Meskipun ajarannya ditolak dan ditentang oleh banyak Ulama Muslim Suni terkemuka pada masa itu,[1][4][29][32] termasuk ayah dan saudara lelakinya sendiri,[1][4][29][32][33] Ibnu ʿAbdul Wahhab membuat perjanjian politik agama dengan Muhammad bin Saud untuk membantunya mendirikan Emirat Diriyah, negara Saudi pertama,[2][34] dan memulai aliansi dinasti dan pengaturan pembagian kekuasaan antara keluarga mereka yang berlanjut hingga hari ini di Kerajaan Arab Saudi.[2][16][35] Al asy-Syekh, keluarga agama terkemuka Arab Saudi, adalah keturunan Ibnu ʿAbdul Wahhab,[16][24][35] dan secara historis memimpin ulama di negara Saudi,[35][36] mendominasi lembaga ulama negara.[35][37]
Genealogi[sunting | sunting sumber]
Syekh Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb memiliki nama lengkap Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin al-Masyarif at-Tamimi al-Hambali an-Najdi. Dari nama lengkapnya ini diperoleh silsilah keluarganya.
Jalur sanad kepada Syekh al-Islam Ibnu Taimiyah[sunting | sunting sumber]
Sanad kepada Syekh al-Islam Ibnu Taimiyah banyak jalannya sebagian melalui Ibnul Qayyim Al-Jauziyah yang biasanya dari jalur Ibnu Rajab atau Aisyah bintu Abdil Hadi. Bisa juga melalui jalur murid yang lain, misalnya melalui Imam adz-Dzahabi, atau melalui silsilah keluarga Ibnu Muflih, atau melalui al-Mizzi, al-Birzali dan lainnya. Sedangkan jalur sanad syekh Muhammad bin Abdul Wahab seperti dibawah ini:
- Muhammad bin Abdul Wahab
- Abdullah bin Saif
- Abu Mawahib al-Hanbali
- An-Najm al-Ghazi
- Al-Badr al-Ghazi
- Abu al-Fath al-Mizzi
- Aisyah bintu Abdil Hadi
- Ibnul Qayyim, Imam Dzahabi, al-Birzali, dan al-Mizzi
- Syekh al-Islam Ibnu Taimiyah
1. Tahun 1701: Muhammad Bin Abdul Wahab dilahirkan di Uyainah, Nejd.
2. Tahun 1713-an keatas: Pergi ke Basrah untuk menuntut ilmu, disana Muh. Bin Abdul Wahab bertemu Mr. HEMPHER mata-mata Inggris yang mengaku sebagai Muslim dari Turki yang punya misi mencari kelemahan untuk menghancurkan Khilafah Turki Ottoman dari dalam.
Hempher menggunakan Muh. Bin Abdul Wahab sebagai boneka penyebaran mazhab baru yang “bebas” dengan dalih kebebasan IJTIHAD “mengkaji langsung dari Qur’an dan Hadits” walaupun menyelisihi pemahaman para sahabat, para Imam Mazhab yang 4 dan para Ulama Muktabar. Hempher menjanjikan dukungan dana dan senjata dari Inggris bagi Imam Mujtahid yang baru muncul ini. Tujuan utama Hempher adalah agar Muh. Bin Abdul Wahab mencetuskan revolusi pemberontakan melepaskan diri terhadap Khilafah Islam Turki Ottoman.
Dengan agenda tersembunyi akan melakukan pemberontakan, dibangunlah doktrin-doktrin baru untuk melegislasi tindakan kekerasan dan pembunuhan terhadap pejabat pemerintah Turki Ottoman dan semua orang yang tidak mendukung revolusi wahabi, yaitu: Membuat ajaran baru yang mudah meng-KAFIR-kan Muslimin, sebagai alasan untuk menghalalkan darahnya apabila tidak mau bergabung dengan gerakan Wahabi. Di Basrah itulah dimulai ajaran-ajaran TAKFIR-nya disebar luaskan. Tentu saja PERKARA BARU-nya itu ditentang oleh Ulama- setempat.
3. Tahun 1726: Dakwah di Huraymilah dan menyebarkan Perkara Baru ajaran takfir-nya, diusir oleh masyarakat setempat.
4. Tahun 1728: Dakwah di Uyainah, mendapat dukungan dari Amir Utsman penguasa Uyainah, mulai melakukan perusakan dan pembongkaran kubah makam orang-orang soleh. Tindakan dan ajarannya yang ekstrim mendapat kecaman dari penguasa wilayah yang lain.
5. Tahun 1744: Bergabung dengan Muhammad Bin Saud penguasa Di’riyah, semakin gencar menyebarkan doktrin-doktrin WAHABI, dan mempraktekkan tindakan-tindakan kekerasan dalam menerapkan dan memaksakan ajaran Wahabi.
6. Tahun 1765: Muhammad Bin Saud peguasa Di’riyah meninggal dunia, digantikan oleh Abdul Azis bin Muhammad Al Saud.
7. Tahun 1792: Dengan dukungan senjata dan dana dari Inggris yang difasilitasi oleh Hempher, Revolusi Wahabi dibawah pimpinan Abdul Azis Bin Su’ud berhasil menguasai : Riyadh, Kharj dan Qasim di wilayah Arabia Tengah.
8. Tahun 1793: Muhammad Bin Abdul Wahab wafat. Mereka melanjutkan ekspansi ke timur ke Hasa, dan menghancurkan kekuasaan Banu Khalid di wilayah itu. Para pengikut Syi`ah di kawasan ini, yang jumlahnya cukup banyak, dipaksa untuk menyerah dan mengikuti Wahhabisme atau dibunuh.
9. Tahun 1797: Menyerbu Teluk Persia, Oman, Qatar, Bahrain.
10. Tahun 1802: Menyerbu Thaif, dilanjutkan menyerbu Karbala Iraq, membunuh 2.000-an pengikut Syi`ah yang sedang bersembahyang sambil merayakan Muharram. Dengan kemarahan yang tak terkontrol, mereka menghancurkan makam-makam Imam ‘Ali bin Abu Thalib, Husain, Imam-imam Syi`ah dan khususnya kepada makam puteri Nabi, Fatimah.
11. Tahun 1803: Menyerbu Mekkah.
12. Tahun 1804: Menyerbu Madinnah.
Mereka membunuh Syekh dan orang awam yang tidak bersedia masuk Wahabi. Perhiasan dan perabotan mahal dan indah yang disumbangkan oleh banyak raja dan pangeran dari seluruh dunia Islam untuk memperindah banyak makam Wali di seputar Mekkah dan Madinnah, makam Nabi Muhammad saw. Dan Masjidil Haram – dicuri dan dibagi-bagikan. Pada saat Mekkah jatuh ke tangan Wahabi. Dunia Islam guncang, bahwa makam Nabi Muhammad saw. telah dinodai dan dijarah, rute jamaah haji ditutup dan segala bentuk peribadatan yang tidak sejalan dengan praktik Wahabi dilarang.
13. Tahun 1806: Abdul Azis Bin Su’ud meninggal dunia digantikan Abdullah bin Sa’ud.
14. Tahun 1811: Turki Ottoman mulai mengirimkan pasukan untuk memadamkan revolusi pemberontakan kaum Wahabi.
15. Tahun 1812: Pasukan Turki Ottoman dari Mesir berhasil menguasai Madinnah.
16. Tahun 1815: Kembali pasukan Turki Ottoman dari Mesir menyerbu : Riyadh, Mekkah dan Jeddah.
17. Tahun 1818: Di’riyah, ibukota pusat gerakan Revolusi pemberontakan Wahabi berhasil dikuasai pasukan Khilafah Islam Turki Ottoman. Pemimpin Wahabi saat itu Abdullah bin Sa’ud tertangkap, dibawa ke Istambul dan dihukum gantung disana sebagai pimpinan pemberontakan.
18. Tahun1821: Tentara Khilafah Islam Turki Ottoman ditarik dari Arabia.
19. Tahun1824: Turki Bin Abdullah, yang bapaknya dihukum gantung di Turki mengambil alih kepemimpinan kaum Wahabi menduduki Riyadh.
20. Tahun 1830: Meluaskan penaklukan ke daerah `Aridh, Kharj, Hotah, Mahmal, Sudayr Aflaj dan Hasa.
Bagian 21 - 50
21. Tahun 1834: Turki bin Abdullah dibunuh konspirasi internal keluarga Saud yang dipimpin sepupunya sendiri, yang diangkat jadi walikota Manfuhah yang bernama Mishari. Setelah mengalami konflik antar sesama klan Saud, Faisal bin Turki berhasil naik menjadi Penguasa baru kaum Wahabi.
22. Tahun 1837: Faisal bin Turki Al Saud, karena menolak membayar upeti ke Mesir, diringkus oleh Otoritas Turki Ottoman dan dibawa ke Mesir.
23. Tahun 1863: Faisal bin Turki Al Saud berhasil melarikan diri dari Mesir, kembali berkuasa di Riyadh tapi tetap mengakui kekuasaan Khilafah Islam Turki Ottoman dan rutin membayar upeti ke Mesir.
24. Tahun 1865: Faisal bin Turki Al Saud meninggal, anak-anaknya dari isteri yang berbeda-beda terlibat perebutan kekuasaan.
25. Tahun 1871: Sa’ud bin Faisal keluar sebagai pemenang dan berkuasa memimpin teritorial kaum Wahabi.
26. Tahun 1875: Sa’ud bin Faisal meninggal, kembali terjadi perebutan kekuasaan.
27. Tahun 1887: Abdullah Al Saud meminta bantuan Muhammad bin Rasyid penguasa Ha’il. Laskar Klan Rasyid setelah membantu Abdullah dan berhasil menyingkirkan pesaingnya akhirnya justru menangkap Abdullah dan menguasai Riyadh dengan mengatasnamakan sebagai wali dari Turki Ottoman.
28. Tahun 1889: Abdurrahman Al Saud, salah satu walikota dibawah kendali Al Rasyid memberontak tetapi berhasil ditumpas oleh Muhammad Bin Rasyid, Abdurrahman melarikan diri keluar dari Riyadh.
29. Tahun 1893: Abdurrahman Al Saud menetap di Kuwait dibawah perlindungan kekuasaan Klan Al Sabah dibawah protektorat Inggris berdasarkan traktat tahun 1899.
30. Tahun 1902: Abdul Azis bin Abdurrahman Al Saud yang merengek minta bantuan Inggris berusaha merebut kekuasaan di Riyadh dari Klan Rasyid yang didukung Khilafah Turki Ottoman.
Mulanya Inggris meragukan kemampuan Abdul Azis, tapi Abdul Azis meyakinkan Inggris bahwa metodenya adalah murni gerakan politik-militer yang akan “membunuh semuanya” yang menentangnya, tidak peduli meskipun Muslim.
31. Tahun 1906: Abdul Azis bin Abdurrahman Al Saud yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Saud dengan dukungan penuh dari Inggris berhasil menguasai QASIM, yang mendekati pusat pemerintahan Klan Rasyid di Nejd.
32. Tahun 1913: Hasa yang banyak penganut SYI’AH dikuasai. Ibn Sa`ud mengadakan perjanjian dengan ulama Syi’ah yang menetapkan bahwa Ibn Sa`ud akan memberikan mereka kebebasan menjalankan keyakinan mereka dengan syarat mereka patuh kepada Ibn Sa`ud. Pada saat yang sama, Syi’ah tetap dianggap sebagai kalangan Rafidah yang KAFIR.
33. Tahun 1915: Ditengah berkecamuknya perang dunia ke-I, Pada tanggal 26 Desember 1915, Ibn Sa`ud menyepakati traktat dengan Inggris. Berdasarkan traktat ini, pemerintah Inggris mengakui kekuasaan Ibn Sa`ud atas Nejd, Hasa, Qatif, Jubail.
Apabila wilayah-wilayah ini diserang, Inggris akan membantu Ibn Sa`ud. Traktat ini juga mendatangkan keuntungan material bagi Ibn Sa`ud. Ia mendapatkan 1000 senapan dan uang £20.000 begitu traktat ditandatangani. Selain itu, Ibn Sa`ud menerima subsidi bulanan £5.000 dan bantuan senjata yang akan dikirim secara teratur sampai tahun 1924. Dokumen diatas menjelaskan: Sebagai imbalan bantuan dan pengakuan Inggris akan kekuasaannya, Ibn Sa`ud menyatakan tidak akan mengadakan perundingan dan membuat traktat dengan negara asing lainnya. Ibn Sa`ud juga tidak akan menyerang atau campur tangan di Kuwait, Bahrain, Qatar dan Oman – yang berada di bawah proteksi Inggris. Ibn Saud juga berjanji membiarkan berdirinya negara Yahudi di Palestina yang dibidani Inggris.
34. Tahun 1916: Perjanjian penentuan batas wilayah. Komisioner tinggi Inggris Sir Percy Cox dengan mengambil kertas dan pena menentukan batas-batas wilayah kerajaan-kerajaan di Timur-Tengah sebagai kerajaan-kerajaan nasional yang berdaulat lepas dari Khilafah Turki Ottoman.
Sementara itu, saingan Ibn Sa`ud di Nejd, Ibn Rasyid, tetap bersekutu dengan Khilafah Usmaniah. Ketika Kesultanan Utsmani kalah dalam Perang Dunia I bersama-sama dengan Jerman, klan Rasyidi kehilangan sekutu utama. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, Rasyidi dilanda persaingan internal di bidang suksesi. Perang antara Ibn Sa`ud dan Ibn Rasyid sendiri tetap berlangsung selama PD I dan sesudahnya.
35. Tahun1917: Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menerbitkan deklarasi Balfour kepada Lord Rothschild seorang aristokrat dan miliuner Yahudi tanggal 2 November 1917 yang menjanjikan berdirinya negara Yahudi di Palestina. Pada tanggal 11 Desember 1917, Inggris dibawah pimpinan Jenderal Edward Allenby menduduki Palestina.
36. Tahun 1921: Setelah berbulan-bulan dikepung, pada tanggal 4 November 1921, Ha’il, ibukota Klan Rasyidi, jatuh ke tangan Ibn Sa`ud yang dibantu Inggris melalui dana dan persenjataan. Penduduk oase subur di utara itu pun mengucapkan bai’at ketundukan kepada Ibn Sa`ud.
37. Tahun 1922: Asir, wilayah di Hijaz selatan dikuasai Ibn Saud.
38. Tahun 1924: Mekkah dan Madinnah dikuasai.
39. Tahun 1925: Jeddah dikuasai, di tahun ini Ibnu Saud memproklamirkan diri sebagai RAJA HIJAZ.
40. Tahun 1926: Ibnu Saud memproklamirkan diri sebagai RAJA HIJAZ dan SULTAN NEJD. Agen intelejen Inggris yang bernama Harry St. John Pilby tinggal di Jeddah sebagai penasehat dan penghubung dengan pemerintah Inggris.
41. 1927: Perjanjian umum Inggris-Arab Saudi yang ditandatangani di Jeddah (20 Mei 1927). Perjanjian itu, yang dirundingkan oleh Clayton, mempertegas pengakuan Inggris atas ‘kemerdekaan lengkap dan mutlak’ Ibnu Sa‘ud.
Hubungan non-agresi dan bersahabat, pengakuan Ibnu Sa‘ud atas kedudukan Inggris di Bahrain dan di ke-Emir-an Teluk, serta kerjasama dalam menghentikan perdagangan budak. Dengan perlindungan Inggris ini, Abdul Aziz (yang dikenal dengan Ibnu Sa‘ud) merasa aman dari berbagai ancaman.
42. Tahun 1928: Suku Duwaish yang tidak senang terhadap sikap politik Ibnu Saud yang terlalu pro Barat dan menyetujui berdirinya Israel di Palestina melakukan pemberontakan. Dengan bantuan angkatan udara Inggris dilakukan pengeboman dan penumpasan pemberontakan suku Duwaish.
43. Tahun 1932: Ibnu Saud memproklamrikan berdirinya Kerajaan Saudi Arabia (Al-Mamlakah al-‘Arabiyah as-Su‘udiyah) dengan wilayah kekuasaan yang sampai sekarang ini dikenal sebagai Kerajaan SAUDI ARABIA (KINGDOM OF SAUDI ARABIA).
44. Tahun 1933: Ditemukan minyak di Wilayah Arab Saudi, Standart Oil Company dari California memperoleh konsesi selama 60 tahun. Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi Arabian Oil Company pada tahun 1934. Pada mulanya, pemerintah AS tidak begitu peduli dengan Saudi. Namun, setelah melihat potensi besar minyak negara tersebut, AS dengan agresif berusaha merangkul Saudi.
45. Tahun 1941: Untuk kepentingan minyak, secara khusus wakil Aramco, James A. Moffet, menjumpai Presiden Roosevelt (April 1941) untuk mendorong pemerintah AS memberikan pinjaman utang kepada Saudi. Utang inilah yang kemudian semakin menjerat negara tersebut menjadi ‘budak’ AS.
Pada tahun 1946, Bank Ekspor-Impor AS memberi pinjaman pada Saudi sebesar $10 juta dollar. Tidak hanya itu, AS juga terlibat langsung dalam ‘membangun’ Saudi menjadi negara modern, antara lain dengan memberikan pinjaman sebesar $100 juta dollar untuk pembangunan jalan kereta api
46. Tahun 1943: Konsesi ijin bagi AS menempatkan pangkalan militer di Arab Saudi yang terus diperpanjang sampai sekarang.
47. Tahun 1948: Deklarasi berdirinya Israel pada tanggal 14 Mei 1948 yang dibacakan oleh Perdana Menteri David Ben Gurion di Tel Aviv.
Proklamasi Israel itu ditentang oleh 5 negara Arab: Arab Saudi, Suriah, Mesir, Trans-Yordania, Libanon dan Iraq yang mengakitbatkan pecahnya perang Arab-Israel pertama sepanjang tahun 1948-1949. Namun perang ini adalah setengah hati, karena Negara-negara Arab sendiri sudah terikat traktat dengan Inggris melalui Perjanjian Penentuan Batas Wilayah yang ditentukan oleh Komisioner Tinggi Inggris Sir Percy Cox pada tahun 1916. Disamping itu juga telah adanya janji para penguasa negara Arab bentukan Inggris untuk membiarkan berdirinya Israel di Palestina sebagai imbalan atas jasa Inggris yang telah membantu berkuasanya para Raja boneka Inggris di masing-masing negara Arab.
48. Tahun 1953: Raja Abdul Azis bin Abdurrahman Al Saud (Ibn Saud) meninggal digantikan oleh Raja Saud bin Abdul Azis.
49. Tahun 1956: Perang Arab-Israel kedua, tentara Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerbu Mesir dan menduduki Sinai. Perang dipicu karena Nasionalisasi Terusan SUEZ oleh pemerintahan Gamal Abdul Nasser, dimana saham terbesar terusan SUEZ dimiliki oleh Inggris dan Perancis.
50. Tahun 1964: Raja Saud meninggal digantikan oleh Faisal Bin Abdul Azis.
Bagian 51 - 61
51. Tahun 1967: Perang “enam hari” Arab-Israel ketiga, Israel menyerang Mesir, Suriah dan Yordania, menyusul penarikan mundur pasukan PBB dari Sinai dan setelah Mesir menutup Teluk Aqoba. Dalam perang itu Israel berhasil merebut Gurun Sinai, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Jalur Gaza dan dataran tinggi Golan. Dengan jatuhnya wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza ke tangan Israel, berarti seluruh wilayah yang disediakan bagi negara Arab Palestina sesuai dengan rencana PBB.
52. Tahun 1973: Perang “Yomkhipur” Mesir merebut Sinai dan Syria merebut Dataran Tinggi Golan namun Israel dapat memukul balik. Negara-negara Arab melakukan embargo minyak untuk menekan Israel dan Negara-negara Barat yang mendukungnya.
53. Tahun 1975: Raja Faisal meninggal digantikan oleh Khalid bin Abdul Azis.
54. Tahun1978: Perjanjian Camp David, Israel mengembalikan Sinai kepada Mesir. Timbul polemik dan pro-kontra diantara Negara-negara Arab terkait nasib bangsa Palestina yang tidak menentu.
55. Tahun 1982: Raja Khalid meninggal digantikan oleh Raja Fahd bin Abdul Azis. Israel menyerang Libanon untuk mengamankan perbatasannya dengan Syria.
56. Tahun 1987: Gerakan Intifada dimulai, perlawanan bersenjata rakyat Palestina dibawah komando HAMAS salah satu faksi dari PLO.
57. Tahun 1991: Perang Teluk I, Amerika menyerang Iraq yang menganeksasi Kuwait. Pasukan Amerika didatangkan ke Pangkalan militer AS di Dahran, Arab Saudi.
Keluarga Saud mulai menanamkan investasi yang besar di AS, khususnya pada perusahaan-perusahaan keluarga BUSH. Dana sebesar 1,4 Milliar Dollar AS per tahun diberikan kerajaan Arab Saudi untuk menyokong kepemimpinan George W. Bush. Investasi sebesar 860 Milyar Dollar ditanam pemerintahan Arab Saudi di Amerika dan sebesar 300 Trilyun Dollar AS (senilai dengan 2.805.000.000.000.000.000 rupiah) uang Arab Saudi disimpan di Bank AS.
58. Tahun 1996: DR. Aidh Abdullah Al Qorni (penulis LA TAHZAN) dipenjara karena tulisannya yang mengkritik pemerintah.
59. Tahun 2001: Peristiwa 9/11 pengeboman WTC (menjadikan stigma negatif bahwa Islam = Teroris).
60. Tahun 2003: Perang Teluk kedua, AS menyerbu dan menduduki Iraq.
61. Tahun 2005: Raja Fahd meninggal, digantikan oleh Abdullah bin Abdul Azis.
Putra Mahkota Pangeran Sultan Bin Abdul Azis telah berumur 86 tahun dalam kondisi sakit-sakitan. Bila Pangeran Sultan meninggal dunia lebih dahulu dari Raja, yang dipersiapkan sebagai pengganti putera mahkota adalah menantu Raja Abdullah yaitu: Pangeran Faisal Bin Abdullah. Raja Abdullah mengganti beberapa pejabat teras pemerintahannya yang berideologi Wahhabi dengan orang-orang yang dianggap lebih toleran secara religi, berpikiran reformis dan dengan ikatan kerja yang dekat dengan raja. Penunjukkan Pangeran Faisal bin Abdullah sebagai Menteri Pendidikan Arab Saudi memang tepat. Karena kementerian ini sebelumnya membuat kurikulum yang memberi doktrin pada pelajar tentang ideologi kebencian dan kekerasan terhadap agama lain (Wahhabi).
Mereka mengajarkan sebagai bagian dari perintah agama penanaman kebencian terhadap selainnya bahkan kepada Ahlu Sunnah dan Syi’ah. Seperti yang ditunjukkan Laporan Juli 2008, budaya kebencian terhadap non-Wahhabi masih tetap ada dalam buku-buku bacaan kajian Islam terbitan Arab. Buku ini diwajibkan di seluruh sekolah umum Arab Saudi dan mendominasi kurikulum Saudi dalam kelas yang lebih tinggi. Kementerian memuat isi teks ini secara penuh dalam situsnya dan penguasa Wahhabi mengirimnya gratis ke masjid dan sekolah dan perpustakaan muslim di seluruh dunia. Pangeran Faisal bin Abdullah yang dikenal pemikir dan moderat juga dikenal cakap dalam memeriksa kurikulum. Dan dikemudian hari kita akan menyaksikan di Arab Saudi yang lebih moderat (baca: sekuler).
Raja Abdullah juga menggantikan Kepala Dewan Mahkamah Agung, Sheikh Saleh al-Luhaidan, yang selama ini dituding menghalangi upaya reformasi dengan Saleh bin Humaid. Sheikh Luhaidan telah menduduki pos ini selama lebih dari 40 tahun. Selama ini Luhaidan amat terkenal karena beberapa kebijakan ”tegas” yang berpijak pada ajaran konservatif. Salah satu pernyataan tegas pernah diutarakan Luhaidan. September lalu, untuk menanggapi program-program di stasiun TV satelit. Menurut Luhaidan, pemilik stasiun TV satelit yang menayangkan program ”tidak bermoral” harus dibunuh. Ia juga mengganti kepala polisi agama Muttawa, Sheikh Ibrahim Al-Ghaith, yang telah memimpin kampanye agresif di media massa bagi pelaksanaan keras adat-istiadat Islam dan menantang tokoh lain yang lebih liberal dalam pemerintah. Perubahan lain yang dilakukan oleh Raja Abdullah dengan menambah jumlah anggota Dewan Ulama dari 120 menjadi 150 anggota. Untuk pertama kalinya, Raja Abdullah menunjuk utusan dari empat sekolah hukum agama Islam Sunni di dalam Dewan Ulama.
Sebelumnya hanya tokoh atau perwakilan dari sekolah-sekolah Hambali yang mendominasi di Dewan Ulama. Akibatnya, yang mendominasi di dewan itu hanya ajaran Wahhabi, versi Arab Saudi konservatif. Raja Abdullah memerintahkan tiga tokoh Syi’ah Arab Saudi; Muhammad Al-Khanizi, Jamil Al-Khairi dan Said Al-Sheikh jadi anggota Dewan Ulama. Perintah dianalisa sebagai kemungkinan dikeluarkannya perintah kepada ulama Syi’ah untuk jadi anggota Forum Ulama Islam negara Arab Saudi. Di Homeland Salafy sendiri sudah ada usaha dari Raja Abdullah untuk mereformasi kurikulum pendidikan Wahabi/Salafy yang dianggap terlalu ekstrim dan menanamkan kebencian kepada kelompok lain.
Mengutip dari buku “Ilusi Negara Islam” pada bab 2 halaman 97 menyebutkan : sebuah Yayasan yang berafiliasi ke Arab Saudi menawarkan kepada pemerintah RI dana sebesar US$ 500.000.000,- dengan kurs Rp. 11.000, setara dengan Rp. 5.500.000.000.000,- (Rp. 5,5 Trilyun) Dengan syarat memberi ijin untuk melakukan kegiatan “infrastruktur pendidikan dan akhlak” (dalam tanda kutip) dan menempatkan orangnya di Badan Perencanaan dan Pengawasan Negara.
Sekian threads ini, terima kasih banyak yang sudah menyimak
Dari berbagai sumber yang dirangkum
#SalamUniversal
universalindigo.blogspot.com
Wal
lahu a'lam
BENARKAH ??? IN SYAA ALLAH .... SEJARAH AKAN MMBUKTIKANNYA ... >>>
“𝗞𝗘𝗡𝗔𝗣𝗔
𝗜𝗠𝗔𝗠 𝗠𝗔𝗛𝗗𝗜
𝗡𝗔𝗞 𝗦𝗘𝗥𝗔𝗡𝗚
𝗔𝗥𝗔𝗕 𝗦𝗔𝗨𝗗𝗜?”
https://www.facebook.com/
KETIKA Imam Mahdi muncul nanti , Perkara pertama yang dilakukan adalah
Imam Mahdi bersama pasukannya Panji Hitam akan memerangi Arab Saudi.
Sepertimana yang disabdakan Baginda Nabi Muhammad S.A.W di dalam hadis
sahih Muslim,
"Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian
atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian
atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya.
Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.”
(HRMuslim 5161)
Sungguh menjadi tanda tanya besar pada orang ramai terutamanya orang
islam , Mengapa Khalifah Imam Al Mahdi dan pasukannya nanti akan memerangi
jazirah arab dahulu barulah kemudian memerangi kerajaan (negara) lainnya.
Jazirah Arab yang dimaksudkan Rasulullah S.A.W Tentunya adalah kerajaan
ARAB SAUDI.
Pasti ramai yang tertanya Mengapa Khalifah Imam Mahdi akan menyerang
kerajaan Arab Saudi yang terang-terang adalah negara Islam.
Sebelum tu korang kena tahu 𝟱 Fasa Ummat Nabi Muhammad S.A.W,
"𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗭𝗮𝗺𝗮𝗻
𝗥𝗮𝘀𝘂𝗹𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵
𝗦𝗔𝗪"
-Zaman ini selama 23 tahun. 13 tahun di mekah dan 10 tahun di madinah,
Zaman Rasulullah S.A.W terkenal dengan “Zaman Ummah Pertama”. Islam berkembang
hingga tiga suku dunia dan dianuti oleh semua bangsa di muka bumi ini. Dengan
kemunculan Islam, dua gergasi besar iaitu Rom dan Parsi akan menjadi lemah dan
tunduk dibawah kekuasaan Islam. Setelah Baginda Nabi S.A.W wafat, Maka
berakhirlah fasa pertama ini. Adakah zaman ini telah berlalu? Jawapannya YA.
"𝗞𝗲𝗱𝘂𝗮 𝗭𝗮𝗺𝗮𝗻
𝗞𝗵𝘂𝗹𝗮𝗳𝗮 𝗔𝗿
𝗥𝗮𝘀𝘆𝗶𝗱𝗶𝗻"
-Zaman ini ialah zaman pemerintahan 4 Sahabat Nabi S.A.W , Bermula
dengan Saidina Abu Bakar Al-Siddiq - Saidina Umar Al-Khattab - Saidina Uthman
Affan - Saidina Ali bin Abi Talib. Zaman ini selama 30 tahun, Di mana kekuasaan
Rom dan Parsi yang telah lemah itu terus tumbang di bawah pemerintahan 4
sahabat Nabi ini. Setelah itu dikuti dengan Zaman Saidina Hasan bin Ali dan
Khalifah Umar Abdul Aziz. Adakah zaman ini telah berlalu? Jawapannya YA.
"𝗞𝗲𝘁𝗶𝗴𝗮 𝗭𝗮𝗺𝗮𝗻
𝗞𝗵𝗮𝗹𝗶𝗳𝗮𝗵 𝗞𝗼𝗻𝘀𝗲𝗽
𝗞𝗲𝗿𝗮𝗷𝗮𝗮𝗻"
-Zaman ini ialah zaman pemerintahan raja-raja Islam. Pada zaman ini
bermula dari Kerajaan Bani Umayyah, Kerajaan Bani Abbasiyah dan sehinggalah
zaman Kerajaan Uthmaniyyah, di mana akhir fasa zaman Uthmaniyyah ini muncul
pengkhianat Islam iaitu Kamal Artatuk meruntuhkan institusi kekhalifahan di
Turki. Adakah ia sudah berlalu? Jawapannya YA.
"𝗞𝗲𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁 𝗭𝗮𝗺𝗮𝗻
𝗠𝘂𝗹𝗸𝗮𝗻 𝗝𝗮𝗯𝗮𝗿𝗶𝘆𝘆𝗮𝗻
(𝗗𝗶𝗸𝘁𝗮𝘁𝗼𝗿)"
-Selepas berakhirnya Zaman khalifah Uthmaniyyah pada tahun 1924, Maka
muncul la zaman pemerintahan Arab Saudi - Wahabi yang dibantu oleh British dan
Amerika Syarikat. Pada tahun 1904 Khalifah Turki Uthmaniyyah pernah menghantar
tentera ke tanah arab untuk memerangi golongan Saud dan Tentera Turki
Uthmaniyyah berjaya mengalahkan mereka dan merampas kembali Wilayah Riyadh dan
Nejd. Tetapi setelah keruntuhan Uthmaniyyah golongan Saud dan Golongan wahabi
berjaya menguasai sesetengah wilayah di tanah arab.
Semasa Perang Dunia I, Ibn Saud (Raja Arab Saudi - 1) memihak kepada
British dan Pada tahun 1922 golongan Saud berjaya menewaskan golongan Ahli
Sunnah Wal Jamaah dan secara tak langsung menamatkan penguasaan Ahli Sunnah Wal
Jamaah di Tanah Arab.
Pada tahun 1925, golongan Saud dan Wahabi berjaya menawan Kota Suci
Makkah daripada Shariff Hussein ibn Ali. Pada 10 Januari 1926, Ibn Saud
ditabalkan menjadi Raja Hijaz di Masjidil Haram, Makkah.
Pada tahun 1932, setelah menguasai sebahagian besar Semenanjung Arab
daripada musuh-musuhnya, Ibn Saud menamakan tanah gabungan Hijaz dan Nejd
sebagai Arab Saudi. Beliau kemudiannya menabalkan dirinya sebagai Raja Arab
Saudi dengan sokongan pihak British dan Amerika Syarikat.
Pada zaman inilah berleluasanya ideologi-ideologi manusia yang garis
panduan mereka adalah diambil dari hasil buah fikiran ahli fikir, sama ada ia
bernama sosialis, komunis, kapitalis, demokrasi dan lain-lain lagi termasuk
nasionalis. Inilah fasa di mana kita hidup sekarang ini. Maka kita dapat
simpulkan bahawa fasa keempat ini merupakan fasa kemenangan bagi kaum kafir dan
kekalahan bagi orang-orang yang beriman kerana zaman ini dikatakan muncul
kembali cara-cara kehidupan zaman Jahiliyyah yang pernah berlaku semasa zaman
Nabi S.A.W dahulu.
Dalam fasa ini jugalah tertegaknya sistem dajjal. Setiap urusan dunia
dikelolakan dengan nilai-nilai materialistik, liberism dan sekularism dalam
semua bidang kehidupan termasuk politik, sosial, ekonomi, budaya, pendidikan,
undang-undang, ketenteraan bahkan keagamaan. Zaman inilah zaman yang Nabi S.A.W
paling risau terhadap umatnya kerana terlalu banyak fitnah yang membawa kepada
kehancuran dan keadaan hura hara di negara Islam.
Berbalik pada tajuk utama, Ada beberapa Alasan mengenai Hadis Nabi Bahwa
Imam Mahdi Nanti Akan Memerangi Jazirah Arab (Saudi Arabia). Mengapa Nanti Imam
Mahdi Memerangi Jazirah Arab?
𝗝𝗮𝘄𝗮b𝗮𝗻𝘆𝗮
𝗠𝗲𝗻𝘂𝗿𝘂𝘁 𝗦𝗮𝘆𝗮
𝗔𝗱𝗮 𝟰 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗯:
𝟭. Jazirah Arab dulunya majoriti Ahli sunnah, sekarang di kuasai
oleh Wahabi Saudi, oleh sebab itu Imam Mahdi di lahirkan untuk memerangi Arab
Saudi.
𝟮. Arab Saudi merupakan wilayah terbesar dari jazirah
(semenanjung) Arabia. Kerajaan ini memiliki bendera yang tertera padanya
kalimat Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullah SAW lengkap dengan pedangnya.
Namun semua orang tahu betapa kezaliman banyak terjadi kerajaan tersebut.
Seperti penghancuran Makam-makam sejarah dan Para ulama.
𝟯. Kerajaan Saudi Arabia wujud dengan pemberontakan dan
kejatuhan Kekhalifahan Turki Uthmaniyyah , atas sokongan Yahudi Zionis dan
sekutu Illuminati dan Freemason. 75ribu pasukan Saudi Arabia—Saudi Arabian
National Guard (SANG)—dibentuk dan mendapat pelatihan dari Vinnel Corporation,
Iaitu salah satu Private Military Agency (PMA) Amerika Syarikat dengan nilai
kontrak yang sangat besar. Tentu saja, CIA dan MOSSAD berada di belakang PMA
ini.
𝟰. Para penguasa Kerajaan Saudi banyak menyumbang dan membantu
Zionis israel dengan membuka segala perusahaan Zionis Israel untuk membantu
Zionis Israel menguasai palestin.
Rasulullah S.A.W itu sudah mengetahui apa akan terjadi pada akhir zaman
ini , Disebabkan itulah Rasulullah S.A.W mengetahui Imam Mahdi akan mengakhiri
dan menghancurkan kesombongan dan kezaliman para Mulkan Jabbriyyan di
semenanjung Arabia. Jangan pernah lupa akan hadis ini , Nabi Muhammad S.A.W
bersabda: “Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian
atasnya.” (HR Muslim).
"𝗙𝗮𝘀𝗮-𝗭𝗮𝗺𝗮𝗻
𝗞𝗲𝗹𝗶𝗺𝗮."
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara
kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia menukar (keadaan)
mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap
menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan
barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik.” (Surah An-Nur Ayat 55)
Pada ayat dari surah an-nur ini , Allah memberi jaminan dunia akan
kembali dikuasai oleh islam , Pada zaman ini Khilafah Islamiyah akan kembali
memimpin dunia. Kita semua akan hidup aman, Tiada berlaku kemungkaran,
Peperangan dan tidak akan ada yang kelaparan.Zaman ini adalah kehancuran zaman
moden kita akan hidup seperti zaman terdahulu sebelum adanya teknologi yang ada
pada hari ini.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam pasukan Imam Mahdi yang akan
memperoleh salah satu dari dua kebaikan Isy Kariman (hidup mulia di bawah
naungan Syariat Allah) atau mati syahid. Amin ya Rabb.
Apakah kalian sudah persiapkan diri dari segi Rohani dan jasmani ? Jika
belum maka persiapkanlah. Sesungguhnya Solatku, Ibadahku, Hidupku dan Matiku
Semata kerana Allah.
Sumber: Roshidi Daud Shidi
Lihat Terjemahan
4 Agustus 2022
https://www.facebook.com/
Assalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal
ra. dari Ibnu Abbas r.a. Dia berkata bahwa pada suatu hari dirinya bersama
sahabat lainnya dan Rasulullah sedang mengadakan pertemuan di rumah salah
seorang sahabat Anshar di Madinah. Tiba-tiba dari luar rumah terdengar seseorang
mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk...
“Wahai penghuni rumah, apakah kalian
mengizinkan aku masuk, karena kalian membutuhkan aku..?”.
Rasulullah SAW: “Apakah kalian tahu
siapa yang berseru itu?”
Para Sahabat: “Tentu Allah dan
Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Rasulullah SAW: “Dia adalah Iblis
yang terkutuk! Semoga Allah senantiasa melaknatnya.”
Umar bin Khaththab ra.: “Wahai
Rasulullah, apakah engkau mengizinkan aku membunuhnya..?”
Rasulullah SAW: “Bersabarlah wahai
Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk yang tertunda kematiannya
sampai waktu yang ditentukan (Hari Kiamat)?”
Rasulullah SAW melanjutkan
perkataannya. Beliau meminta kepada sahabat agar mendengarkan dan memahami
ucapan yang disampaikan iblis. Setelah pintu dibuka, masuklah iblis
ditengah-tengah majelis tersebut. Rupa iblis terlihat sangat mengerikan. Dia
adalah sosok tua dengan mata buta sebelah serta memiliki janggut sebanyak tujuh
helai dan menyerupai rambut kuda.
Kedua kelopak matanya terbelah dan
memanjang ke atas. Kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi
taringnya memanjang keluar seperti taring babi, dan kedua bibirnya seperti
bibir macan.
Iblis: “Assalamu’alaika ya Muhammad
(Salam untukmu wahai Muhammad), assalamu’alaikum ya jama’atal muslimin (Salam
untuk kalian semua wahai golongan muslimin).”
Rasulullah SAW: “Assalamu lillah ya
la’inin (Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai mahluk terlaknat). Aku
mengetahui engkau punya keperluan terhadap kami. Apa keperluanmu itu wahai
Iblis?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku
datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah
telah mendatangiku dan berkata: “Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi
Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam
menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran
Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu
yang ditiup angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang
mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku
akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar
menimpaku daripada cacian musuh.”
Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada
Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu
dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan
dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“Lalu, siapa lagi?”
“Orang alim dan wara’ (loyal).”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak
pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak
mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi
pahala orang-orang yang sabar.”
” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari
tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar,
menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa
jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khaththab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya
aku pasti kabur.”
“Utsman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat
pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku
selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya, tetapi ia tak akan
mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT).
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat
seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan
gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud
1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia
berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah di
atas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut
membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan
baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak
akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah
akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan
pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam-diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak-anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya: “Siapa temanmu
wahai, Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat
jum'at”
“Siapa manusia yang paling
membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya
dengan sengaja.”
Semoga dengan mengetahui ini, kita
sebagai umat Nabi Muhammad SAW selalu membekali diri dengan iman, melakukan
amalan yang membuat Iblis menjadi lemah, menjauhi hal-hal yang diinginkan
mahkluk terlaknat tersebut. Allah lah Pemilik ilmu pengetahuan.
Semoga bermanfaat
Semoga bermanfaaat ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar