Ini Isi Perjanjian Damai Amerika Serikat-Taliban
https://www.merdeka.com/dunia/ini-isi-perjanjian-damai-amerika-serikat-taliban.html?page=2
Senin,
2 Maret 2020 16:08Reporter : Hari Ariyanti
Keempat bagian di atas saling terkait dan masing-masing akan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal waktu dan syarat yang disepakati. Kesepakatan
pada dua bagian pertama membuka jalan bagi dua bagian terakhir.
Berikut ini adalah teks perjanjian untuk implementasi bagian satu dan
dua di atas. Kedua belah pihak sepakat bahwa kedua bagian ini saling terkait.
Kewajiban Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui oleh AS sebagai negara dan
dikenal sebagai Taliban dalam perjanjian ini berlaku di daerah-daerah di bawah
kendali mereka sampai pembentukan pemerintahan Islam Afghanistan
pasca-permukiman baru sebagaimana ditentukan oleh dialog dan negosiasi
intra-Afghanistan.
BAGIAN SATU
AS berjanji menarik semua pasukan militer AS dari Afghanistan,
sekutunya, dan aliansi sekutunya, termasuk personel sipil non-diplomatik,
kontraktor keamanan pribadi, pelatih, penasihat, dan personel pendukung dalam
14 bulan menyusul pengumuman perjanjian ini, dan akan mengambil langkah-langkah
berikut dalam hal ini:
A. AS, sekutunya, dan Koalisi akan mengambil langkah-langkah berikut
dalam 135 hari pertama:
1) Mereka akan mengurangi jumlah pasukan AS di Afghanistan menjadi 8.600
dan secara proporsional akan mengurangi jumlah sekutunya dan pasukan koalisi.
2) AS, sekutunya, dan Koalisi akan menarik semua pasukan mereka dari
lima pangkalan militer.
B. Dengan komitmen dan tindakan pada kewajiban Emirat Islam Afghanistan
yang tidak diakui oleh AS sebagai negara dan dikenal sebagai Taliban di Bagian
Dua dari perjanjian ini, AS, sekutunya, dan Koalisi akan menjalankan sebagai
berikut:
1) AS, sekutunya, dan Koalisi akan menyelesaikan penarikan semua pasukan
yang tersisa dari Afghanistan dalam waktu 9,5 bulan.
2) AS, sekutunya, dan Koalisi akan menarik semua pasukan mereka dari
pangkalan yang tersisa.
C. AS berkomitmen untuk segera mulai bekerja dengan semua pihak terkait
rencana untuk segera membebaskan tahanan dan tahanan politik sebagai langkah
membangun kepercayaan dengan koordinasi dan persetujuan semua pihak yang
relevan. Lima ribu (5.000) tahanan Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui
oleh AS sebagai negara dan dikenal sebagai Taliban dan hingga seribu (1.000)
tahanan dari pihak lain akan dibebaskan pada 10 Maret 2020, hari pertama
negosiasi intra-Afghanistan, bertepatan dengan tanggal 15 Rajab 1441 pada
kalender Lunar Hijriah dan tanggal 20 Hoot 1398 pada kalender Solar Hijriah.
Pihak-pihak terkait memiliki tujuan untuk membebaskan semua tahanan yang
tersisa selama tiga bulan berikutnya. AS berkomitmen untuk menyelesaikan tujuan
ini. Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui oleh AS sebagai negara dan
dikenal sebagai Taliban berkomitmen bahwa tahanan yang dibebaskan akan
berkomitmen untuk tanggung jawab yang disebutkan dalam perjanjian ini sehingga
mereka tidak akan menimbulkan ancaman bagi keamanan negara AS dan sekutunya.
D. Dengan dimulainya negosiasi intra-Afghanistan, AS akan memulai
tinjauan administrasi sanksi AS saat ini dan daftar imbalan terhadap anggota
Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui oleh AS sebagai negara dan dikenal sebagai
Taliban dengan tujuan menghapus sanksi ini pada 27 Agustus 2020, bertepatan
dengan tanggal 8 Muharram 1442 pada kalender Lunar Hijriah dan tanggal 6
Saunbola 1399 pada kalender Solar Hijriah.
E. Dengan dimulainya negosiasi intra-Afghanistan, AS akan memulai
keterlibatan diplomatik dengan anggota lain Dewan Keamanan PBB dan Afghanistan
untuk menghapus anggota Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui oleh AS
sebagai negara dan dikenal sebagai Taliban dari daftar sanksi dengan tujuan
mencapai tujuan ini pada tanggal 29 Mei 2020, yang bertepatan dengan tanggal 6
Syawal 1441 pada kalender Lunar Hijriah dan tanggal 9 Jawza 1399 pada kalender
Solar Hijriah.
F. AS dan sekutunya akan menahan diri dari ancaman atau penggunaan
kekuatan terhadap integritas wilayah atau kemerdekaan politik Afghanistan atau
campur tangan dalam urusan dalam negerinya.
BAGIAN
DUA
Bersamaan dengan pengumuman perjanjian ini, Emirat Islam Afghanistan
yang tidak diakui oleh AS sebagai negara dan dikenal sebagai Taliban akan
mengambil langkah-langkah berikut untuk mencegah kelompok atau individu mana
pun, termasuk Al-Qaidah, dari menggunakan tanah Afghanistan untuk mengancam
keamanan AS dan sekutunya:
1. Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui oleh AS sebagai negara dan
dikenal sebagai Taliban tidak akan mengizinkan anggotanya, individu atau
kelompok lain, termasuk Al-Qaidah, untuk menggunakan tanah Afghanistan untuk
mengancam keamanan AS dan sekutunya.
2. Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui oleh AS sebagai negara dan
dikenal sebagai Taliban akan mengirimkan sebuah pesan jelas kepada mereka yang
mengancam keamanan AS dan sekutunya bahwa mereka tak punya tempat di
Afghanistan, dan akan menginstruksikan anggota Emirat Islam Afghanistan yang
tidak diakui oleh AS sebagai negara dan dikenal sebagai Taliban tidak bekerja
sama dengan kelompok atau individu yang mengancam keamanan AS dan sekutunya.
3. Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui oleh AS sebagai negara dan
dikenal sebagai Taliban akan mencegah setiap kelompok atau individu di
Afghanistan mengancam keamanan AS dan sekutunya, dan akan mencegah mereka
merekrut, melatih, dan mendanai dan tidak akan menampung mereka sesuai dengan
komitmen dalam perjanjian ini.
4. Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui oleh AS sebagai negara dan
dikenal sebagai Taliban berkomitmen untuk berurusan dengan mereka yang mencari
suaka atau tempat tinggal di Afghanistan menurut hukum migrasi internasional
dan komitmen dari perjanjian ini, sehingga orang-orang semacam itu tidak
menjadi ancaman bagi keamanan AS dan sekutunya.
5. Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui oleh AS sebagai negara dan
dikenal sebagai Taliban tidak menyediakan visa, paspor, izin perjalanan, dan
dokumen legal lainnya untuk mereka yang memberikan ancaman terhadap keamanan AS
dan sekutunya untuk memasuki Afghanistan.
BAGIAN TIGA
1. AS akan meminta pengakuan dan pengesahan Dewan Keamanan PBB untuk
perjanjian ini.
2. AS dan Emirat Islam Afghanistan yang tidak diakui oleh AS sebagai
negara dan dikenal sebagai Taliban ingin hubungan positif satu sama lain dan
berharap bahwa hubungan antara AS dan pemerintah Islam Afghanistan
pasca-penyelesaian baru sebagaimana ditentukan oleh dialog dan negosiasi
intra-Afghanistan akan positif.
3. AS akan menjalin kerja sama ekonomi untuk rekonstruksi dengan
pemerintah Islam Afghanistan pasca-penyelesaian baru sebagaimana ditentukan
oleh dialog dan negosiasi intra-Afghanistan, dan tidak akan campur tangan dalam
urusan internalnya.
Ditandatangani di Doha, Qatar pada 29 Februari 2020, yang bertepatan
dengan 5 Rajab 1441 pada kalender Lunar Hijriah dan tanggal 10 Hoot 1398 pada
kalender Solar Hijriah dalam rangkap dua, dalam bahasa Pashto, Dari, dan bahasa
Inggris, masing-masing teks sama-sama asli. [pan]
Baca juga:
Misteri
Jatuhnya Pesawat Militer AS & Sosok Agen CIA Otak Pembunuhan Qassim
Sulaimani
intelijen Rusia mengklaim Michael
D'Andrea, kepala operasional CIA yang mengotaki pembunuhan Panglima Garda
Revolusi Iran Qassim Sulaimani ikut tewas dalam jatuhnya pesawat itu.
D'Andrea yang punya sejumlah nama alias
termasuk Ayatullah Mike, the Dark Prince, dan the Undertaker. Dia adalah sosok
agen CIA yang cukup terkenal di Timur Tengah. D'Andrea yang sudah masuk Islam
itu mengepalai Pusat Misi Iran pada 2017.
Kamis,
30 Januari 2020 07:07Reporter : Pandasurya Wijaya
https://www.merdeka.com/dunia/misteri-jatuhnya-pesawat-militer-as-sosok-agen-cia-otak-pembunuhan-qassim-sulaimani.html
·
Pesawat
AS jatuh di Afghanistan. ©2020 REUTERS/Stringer
Merdeka.com
- Dua hari lalu sebuah pesawat militer Amerika Serikat jatuh di wilayah
yang dikuasai kelompok militan Taliban di Afghanistan. Sejumlah laporan awal
menyebut pesawat yang jatuh itu adalah pesawat komersil maskapai milik
pemerintah Afghanistan Ariana Airlines tapi CEO maskapai Mirwais Mirzakwal
membantah salah satu pesawat mereka jatuh.
"Ada pesawat jatuh tapi itu bukan milik Ariana karena dua
penerbangan Ariana hari ini dari Herat ke Kabul dan herat ke Delhi
selamat," kata Mirzakwal kepada kantor berita Reuters, seperti dilansir
laman CNBC, Selasa (28/1).
Kepala Angkatan Udara AS Jenderal Dave Goldfein membenarkan, pesawat
yang jatuh itu adalah pesawat militer milik Angkatan Udara AS E-11 yang dibuat
oleh produsen Bombardier. Namun Goldfein tidak bisa memastikan apakah pesawat
itu jatuh karena ditembak atau bukan.
"Kami juga tidak tahu status para kru pesawat," kata Goldfein.
"Tidak ada tanda-tanda pesawat itu jatuh akibat tembakan
musuh," ujar juru bicara militer AS Kolonel Sonny Leggett di akun
Twitternya, seperti dilansir laman Haaretz, Selasa (28/1). "Klaim Taliban
bahwa ada pesawat lain juga jatuh keliru."
Misteri
Jatuhnya Pesawat Militer AS & Sosok Agen CIA Otak Pembunuhan Qassim
Sulaimani
Kamis,
30 Januari 2020 07:07Reporter : Pandasurya Wijayahttps://www.merdeka.com/dunia/misteri-jatuhnya-pesawat-militer-as-sosok-agen-cia-otak-pembunuhan-qassim-sulaimani.html?page=2
·
Pesawat pemantau elektronik E-11A biasa digunakan untuk menghubungkan
komunikasi di medan pertempuran. Dikarenakan wilayah Afghanistan yang
bergunung-gunung dan terjal, E-11A sangat penting untuk mengirimkan komunikasi
antar unit di lapangan, komandan dan aset AS lainnya di Afghanistan.
Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial memperlihatkan
lokasi jatuhnya pesawat dan puing pesawat yang diduga Bombardier E-11A. Pesawat
itu biasa digunakan AS untuk menggelar operasi pemantauan elektronik di
Afghanistan.
Pejabat militer AS yang enggan diketahui identitasnya mengatakan sejauh
ini tidak ada tanda-tanda pesawat itu ditembak jatuh oleh musuh. Salah satu
pejabat AS mengatakan penumpang pesawat itu kurang dari 10 orang.
"Pesawat yang sedang dalam misi intelijen itu jatuh di wilayah Sado
Khel Distrik Deh Yak, provinsi Gahzni," kata Zabihullah Mujahid, juru
bicara Taliban dalam sebuah pernyataan.
[pan]
Misteri
Jatuhnya Pesawat Militer AS & Sosok Agen CIA Otak Pembunuhan Qassim
Sulaimani
Kamis,
30 Januari 2020 07:07Reporter : Pandasurya Wijaya https://www.merdeka.com/dunia/misteri-jatuhnya-pesawat-militer-as-sosok-agen-cia-otak-pembunuhan-qassim-sulaimani.html?page=3
·
Mujahid tidak menyebut bagaimana anggota militan Taliban menjatuhkan pesawat
itu. Dia mengatakan salah satu kru pesawat adalah seorang pejabat tinggi AS.
Namun pernyataan ini dibantah seorang pejabat pertahanan AS.
Taliban selama ini menguasai sebagian besar wilayah Provinsi Ghazni.
Kelompok ini juga sebelumnya pernah menjatuhkan helikopter musuh tapi untuk
menjatuhkan pesawat militer yang mengudara tinggi kemampuan Taliban masih
diragukan.
Sementara itu sumber intelijen Rusia
mengklaim Michael D'Andrea, kepala operasional CIA yang mengotaki pembunuhan
Panglima Garda Revolusi Iran Qassim Sulaimani ikut tewas dalam jatuhnya pesawat
itu. AS sejauh ini belum memastikan klaim tersebut.
D'Andrea yang punya sejumlah nama alias termasuk Ayatullah Mike, the
Dark Prince, dan the Undertaker. Dia adalah sosok agen CIA yang cukup terkenal
di Timur Tengah. D'Andrea yang sudah masuk Islam itu mengepalai Pusat Misi Iran
pada 2017. Di bawah kepemimpinannya, CIA bertugas mengambil tindakan lebih keras
terhadap Iran.
[pan]
Misteri Jatuhnya Pesawat Militer AS & Sosok Agen CIA Otak Pembunuhan Qassim
Sulaimani
Kamis,
30 Januari 2020 07:07Reporter : Pandasurya Wijaya https://www.merdeka.com/dunia/misteri-jatuhnya-pesawat-militer-as-sosok-agen-cia-otak-pembunuhan-qassim-sulaimani.html?page=4
·
Laman Middle East Monitor melaporkan, Selasa (28/1), beredar spekulasi
Pasukan Garda Revolusi juga punya kaitan dengan peristiwa jatuhnya pesawat
militer AS itu. Garda Revolusi disebut-sebut mendukung kelompok Taliban dan
memberi dukungan persenjataan anti-serangan udara. Brigade Fatimyoun Afghan
dilatih oleh Garda Revolusi.
Seorang jurnalis Iran yang tinggal di pengasingan dan menulis untuk
harian Javan menyiratkan Garda Revolusi terlibat dalam jatuhnya pesawat itu.
"Pesawat Amerika jatuh di Afghanistan oleh Taliban. Mereka bilang
pejabat intelijen ada di dalam pesawat itu. Laporan ini belum terkonfirmasi.
tapi jika benar maka ada kemungkinan isu iran juga muncul dalam kasus
ini," kata dia di Twitternya.
Pengganti Sulaimani sebagai Panglima Garda yang baru, Ismail Qaani,
sebelumnya punya catatan menjalin erat hubungan dengan Afghanistan di era
1980-an. [pan]
Profil Tokoh-Tokoh Taliban dalam Pemerintahan Baru Afghanistan
Rabu,
8 September 2021 07:27Reporter : Pandasurya Wijaya https://www.merdeka.com/dunia/profil-tokoh-tokoh-taliban-dalam-pemerintahan-baru-afghanistan.html
·
Wakil pemimpin dan
negosiator Taliban, Abdul Ghani Baradar (tengah paling depan) dan delegasi
Taliba. ©Alexander Zemlianichenko/Reuters
Merdeka.com
- Kelompok Taliban baru saja mengumumkan pemerintahan baru Afghanistan
yang mereka sebut sebagai "Emirat Islam Afghanistan". Mereka yang
menjabat adalah pelaksana tugas (Plt) dalam pemerintahan baru Afghanistan.
Kabinet anyar ini seluruhnya diisi oleh laki-laki dan sejumlah nama
dikenal sebagai tokoh garis keras yang memerangi negara Barat dalam dua
dasawarsa terakhir.
Siapa saja mereka? Berikut profil singkat mereka, seperti dilansir
Antara mengutip Reuters, Selasa (8/9).
Mohammad
Hasan Akhund, Plt. Perdana Menteri
Akhund telah lama menjabat sebagai kepala badan pengambil keputusan
Taliban, Rehbari Shura, atau dewan pemimpin.
Dia pernah menjadi menteri luar negeri dan kemudian perdana menteri
dalam pemerintahan Taliban yang pertama pada 1996-2001.
Seperti kebanyakan pemimpin Taliban, Akhund memperoleh banyak prestise
dari kedekatannya dengan pemimpin pertama Taliban, Mullah Mohammad Omar.
Dia berasal dari Kandahar, tanah kelahiran Taliban.
Sebuah laporan PBB menggambarkan Akhund sebagai "teman dekat dan
penasihat politik" Omar.
Dia sangat dihormati di kalangan gerilyawan, khususnya oleh pemimpin
utama Haibatullah Akhundzada, kata seorang sumber di Taliban.
Sejumlah pengamat menilai sosok yang diperkirakan berusia 65-70 tahun
ini lebih bertindak sebagai tokoh politik daripada figur religius.
Pengaruhnya di dewan pemimpin juga memberinya suara dalam urusan
militer.
Abdul
Ghani Baradar, Plt. Wakil Perdana Menteri
Baradar adalah kawan dekat mendiang Mullah Omar, yang memberinya nama
perang "Baradar" atau "brother".
Dia bertugas sebagai wakil menteri pertahanan ketika Taliban memerintah
Afghanistan dua dekade lalu.
Menyusul kejatuhan pemerintah Taliban pada 2001, Baradar bertugas
sebagai komandan militer senior yang bertanggung jawab atas serangan terhadap
pasukan koalisi, menurut laporan PBB.
Dia ditangkap dan dipenjara di Pakistan pada 2010. Setelah dibebaskan
pada 2018, dia mengepalai kantor politik Taliban di Doha dan menjadi salah satu
figur terkemuka dalam serangkaian pembicaraan damai dengan Amerika Serikat.
Amir
Khan Muttaqi, Plt. Menteri Luar Negeri
Berasal dari Paktia, Muttaqi menyebut dirinya sebagai penduduk Helmand.
Muttaqi bertugas sebagai menteri budaya dan informasi dalam pemerintahan
Taliban sebelumnya, juga menteri pendidikan.
Dia kemudian dikirim ke Qatar dan ditunjuk sebagai anggota komisi
perdamaian dan tim negosiasi yang melakukan pembicaraan dengan AS.
Menurut sumber Taliban, Muttaqi bukanlah tokoh militer atau agama. Dia
mengepalai Komisi Invitasi dan Bimbingan, yang selama pemberontakan telah berupaya
membuat pejabat pemerintah dan tokoh kunci lainnya membelot.
Dalam pernyataan dan pidato di masa perang memperebutkan kekuasaan, dia
memproyeksikan suara moderat, yang meminta pasukan-pasukan di ibu kota provinsi
untuk berbicara dengan Taliban guna menghindari peperangan di wilayah
perkotaan.
Setelah kejatuhan Kabul bulan lalu, Muttaqi memainkan peran serupa
dengan kelompok militan yang menguasai Panjshir. Dia menyerukan penyelesaian
damai atas peperangan.
Mullah
Yaqoob, Plt. Menteri Pertahanan
Putra pemimpin Taliban Mullah Omar, Yaqoob, semula berusaha untuk
menggantikan ayahnya pada tahun 2015. Dia menyerbu rapat dewan yang menunjuk
Mullah Akhtar Mansour sebagai pengganti ayahnya, namun akhirnya berdamai.
Dalam usia yang masih 30-an tahun dan tanpa pengalaman bertempur sebagai
komandan perang, dia memimpin sebuah bagian dari gerakan Taliban di Kandahar
berkat prestise dari nama ayahnya.
Dia ditunjuk sebagai kepala seluruh komisi militer Taliban tahun lalu
dan bertugas mengawasi semua operasi militer di Afghanistan.
Bersama Baradar dan Sirajuddin Haqqani, dia adalah salah satu wakil
pemimpin.
Meskipun dipandang sebagai seorang moderat oleh sejumlah analis Barat,
para komandan Taliban menyebut Yaqoob sebagai salah satu pemimpin yang
mendorong operasi militer terhadap kota-kota yang perlu dikuasai beberapa pekan
sebelum kejatuhan Kabul.
Sirajuddin
Haqqani, Plt. Menteri Dalam Negeri
Sirajuddin Haqqani mengepalai jaringan Haqqani yang berpengaruh setelah
ayahnya, Jalaluddin Haqqani, wafat pada 2018.
Pernah didukung AS sebagai salah satu kelompok militan anti Soviet
paling efektif pada tahun 1980-an, kelompok semi otonomi itu dipersalahkan atas
sejumlah serangan mematikan pada pasukan koalisi.
Jaringan Haqqani, yang statusnya dalam struktur Taliban menjadi
perdebatan, telah ditetapkan oleh AS sebagai sebuah Organisasi Teroris Asing
meskipun Taliban sendiri tidak.
Komite Sanksi PBB juga mengatakan kelompok itu, yang berbasis di daerah
perbatasan tanpa hukum di antara Afghanistan dan Pakistan, terlibat langsung
dalam produksi dan perdagangan narkotika.
Haqqani merupakan seorang buronan FBI paling dicari karena diduga
terlibat dalam serangan bunuh diri dan memiliki hubungan dengan Al Qaidah.
Departemen Luar Negeri AS telah menawarkan hadiah hingga 10 juta dolar
bagi pemberi informasi yang bisa membuatnya tertangkap.
Zabihullah
Mujahid, Plt. Wakil Menteri Penerangan
Lama menjadi juru bicara Taliban, Mujahid telah lebih dari 10 tahun
menjadi figur kunci yang memberikan informasi tentang aktivitas Taliban.
Dia secara berkala mengunggah rincian serangan bunuh diri lewat akun
Twitter-nya.
Tak satu pun foto dirinya beredar sampai dia menggelar konferensi pers
pertama setelah kejatuhan Kabul bulan lalu.
Selama bertahun-tahun badan intelijen militer AS percaya Mujahid adalah
seorang persona dari sejumlah individu yang menjalankan operasi media
Taliban. [pan]
Inilah Sosok Michael
D'Andrea, Tokoh Utama Pembunuhan Jenderal Soleimani Yang Dikabarkan Tewas
Akibat Pesawatnya Jatuh
Kamis, 30 Januari 2020 |
13:26 WIB https://www.riau24.com/berita/baca/1580365787Inilah-Sosok-Michael-DAndrea-Tokoh-Utama-Pembunuhan-Jenderal-Soleimani-Yang-Dikabarkan-Tewas-Akibat-Pesawatnya-Jatuh
RIAU24.COM - Kepala Misi Operasi CIA untuk
Iran, Michael D'Andrea, dikabarkan tewas di Ghazni, Afghanistan. D'Andrea
berada di pesawat jet Bombardier E-11A yang jatuh di kawasan bersalju Provinsi
Ghazni, Afghanistan, Senin (27/1/2020).
Kabar kematian D'Andrea, tokoh penting
di balik kematian Osama bin Laden, Imad Mughniyeh dan Jenderal Qassem Soleimani
diungkapkan sumber intelijen Rusia.
Sebagian dokumen, data penting,
peralatan intelijen yang tersisa dari reruntuhan pesawat, kini berada di tangan
kelompok Taliban. Wilayah lokasi jatuhnya pesawat CIA itu sepenuhnya dikuasai
pasukan Taliban. Tentara Afghanistan kesulitan mencapai tempat kejadian
perkara.
Lantas seperti apakah sosok pria yang
dijuluki "Ayatollah Mike" ini? Dikutip dari Wikipedia, D'Andrea
bergabung dengan CIA pada tahun 1979, dan ia dianggap berkinerja buruk di Camp
Peary.
D'Andrea dilaporkan memulai karirnya di
Afrika dan ia terdaftar sebagai petugas layanan asing di Kedutaan Besar Amerika
Serikat di Dar es Salaam, Tanzania. Ia pernah menjabat sebagai kepala stasiun
di Kairo, Mesir dan kemudian di Baghdad, Irak.
D'Andrea dilaporkan salah satu pejabat
CIA yang gagal melacak Nawaf al-Hazmi, yang kemudian berpartisipasi dalam
serangan 11 September.
Pada tahun 2006, D'Andrea menjadi kepala
Pusat Kontraterorisme CIA menggantikan Robert Grenier. Selama sembilan tahun
masa jabatannya, D'Andrea memimpin ratusan serangan pesawat tak berawak Amerika
di Pakistan dan Yaman, mengadvokasi program tersebut ke Kongres Amerika
Serikat.
Selama di Pusat Kontraterorisme banyak
wartawan menyebutnya hanya dengan nama sandi "Roger", yang dianggap
tidak biasa bagi seorang pejabat yang tidak ditempatkan di luar negeri.
Selama perburuan untuk Osama bin Laden,
D'Andrea mengarahkan analisis hipotesis yang bersaing mengenai siapa, selain
Osama bin Laden, yang dapat berada di kompleks sasaran di Abbottabad.
D'Andrea juga mengawasi interogasi Abu
Zubaydah, Abd al-Rahim al-Nashiri dan Khalid Shaikh Mohammed, yang dikritik
dalam laporan Senat Amerika Serikat. Dia juga dilaporkan terlibat dalam
pembunuhan anggota Hizbullah, Imad Mughniyah di Damaskus, Suriah.
D'Andre mendapat kritikan tajam atas
serangan Kamp Chapman di Khost, Afghanistan, ketika tujuh operasi CIA dibunuh
oleh seorang pembom bunuh diri, yang diduga mendukung ISI Pakistan.***
Simak selengkapnya disini. Klik https://www.riau24.com/berita/baca/1580365787Inilah-Sosok-Michael-DAndrea-Tokoh-Utama-Pembunuhan-Jenderal-Soleimani-Yang-Dikabarkan-Tewas-Akibat-Pesawatnya-Jatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar