Senin, 27 Agustus 2018

Ali bin Abi Thalib ra. adalah sahabat yang terkemuka di kalangan umat Islam sekaligus sepupu Nabi Muhammad SAW. yang menjadi khalifah (khulafaur rosyidin) setelah kekhalifhan Utsman bin Affan ra. Ali adalah sosok yang cerdas dan tampan. Ali lahir pada tahun kedua puluh sebelum kenabian, tumbuh berkembang dalam didikan rumah tangga kenabian, dialah orang pertama yang masuk Islam dari golongan anak kecil. Sejak kecil Ali telah berada dalam didikan Rasulullah SAW, sebagaimana dikatakannya sendiri: "Nabi membesarkan aku dengan suapannya sendiri. Aku menyertai beliau kemanapun beliau pergi, seperti anak unta yang mengikuti induknya. Tiap hari aku dapatkan suatu hal baru dari karakternya yang mulia dan aku menerima serta mengikutinya sebagai suatu perintah".>> KONON SYDN ALI RA .. ADALAH SAHABAT NABI YG PALING MISKIN...??? >>

Pernahkah Syiah Melawan Zionis?

https://abisyakir.wordpress.com/2012/03/17/pernahkah-syiah-melawan-zionis/

Bismillahirrahmaanirrahiim.
Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut…
[=] Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel.
[=] Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang sangat ditakuti karena punya intalasi nuklir.


Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang Kafir."

[=] Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis Israel.
[=] Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi, yaitu Amerika.
[=] Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di dunia.

Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum, kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini, alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-akan, tidak lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu.

Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini?
Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan memohon pertolongan Allah Al Hadi…

PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap diakui sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini adalah hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan, mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Maka Allah pun menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat menginginkan diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang Tiih, karena telah menghina Musa ‘Alaihissalam dan Allah Ta’ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk agama Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik dari para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum.

KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai hari ini, ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini tidak pernah berjihad melawan kaum kufar, baik itu Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan orang-orang atheis. Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum kufar. “Jihad” kaum Syiah sebagian besar diarahkan untuk menyerang kaum Sunni, sejak zaman dahulu sampai saat ini.

Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein Radhiyallahu ‘Anhu datang ke Kufah, katanya mau dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah, oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi Husein sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya, Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong korban dari pihak Husein dan keluarganya. Nah, peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap: “Alhamdulillah Husein dan keluarganya telah binasa di Karbala.”

“Jihad” kaum Syiah berikutnya ialah membantu Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas Khilafah Abbassiyah. Kemudian mereka berusaha melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon, Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai Bahrain.

Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam sejarah, selain “jihad” yang diarahkan untuk memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok senjata kepada para gerilyawan itu. Darimana dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah dimaklumkan bahwa Amerika itu sedang konflik dengan Iran. Tetapi di balik itu ada sandiwara “jual-beli minyak” yang menggelikan. Kasus ini sangat terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika dikorbankan sebagai tumbalnya.

KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah dia terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka melakukan tembakan senapan, atau tembakan rudal anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat perang terbuka vis a vis, seperti para pejuang Ahlus Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya. Jadi singkat kata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam “main-main” untuk membuang amunisi-amunisi ringan. Itu saja kok.

KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang Arab-Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan Iran sama sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama Persia (Syiah Rafidhah) itu?

KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran itu sangat banyak orang-orang Yahudi. Menurut informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000 jiwa. Mereka bisa hidup aman dan sentosa di Iran, sedangkan Ahlus Sunnah hidupnya sangat menderita disana. Iran bersikap welcome kepada kaum Yahudi, dan sangat ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah realitas yang sangat menyedihkan. Makanya tidak salah kalau ada yang mengatakan, Rafidhah lebih sadis dari orang-orang kafir lain.
Contoh yang sangat unik ialah kerjasama antara Hamas dan Iran. Banyak orang menyebutkan, Hamas kerap kerjasama dengan Iran. Hal itu konon berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya pernah berujar, bahwa Syiah adalah sesama saudara Muslim juga. Mereka sama-sama Ahlul Qiblah. Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah dibantai puluhan ribu manusia disana oleh regim Hafezh Assad. Ternyata, regim itu dan anaknya, dibantu oleh Iran juga. Nah, ini kan sangat ironis. Hamas kerjasama dengan Iran, sementara Al Ikhwan di Suriah dibantai oleh regim Suriah yang didukung oleh Iran.

KEENAM. Propaganda bahwa Syiah Rafidhah itu musuh Zionis Israel, semua ini hanya propaganda belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi wali atas sebagian yang lain. Mereka ini selamanya tak akan pernah terlibat dalam peperangan. Kaum Yahudi membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus Sunnah. Sedangkan Iran membutuhkan Yahudi, juga sebagai seteru Ahlus Sunnah. Dalam hadits Nabi Saw juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul dari Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak dihuni Yahudi) dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya akan muncul pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur Syiah, sosok dajjal itu sebenarnya adalah sosok “Al Mahdi Al Muntazhar” yang selalu mereka tunggu-tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan antara Syiah dan Yahudi.

KETUJUH. Fakta berikutnya yang sangat mencengangkan. Ternyata Syiah Iran juga menjalin kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara dedengkotnya Komunis. Mereka ini umumnya kerjasama dalam soal industri, perdagangan, dan jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan sanksi akibat instalasi nuklir Iran, segera China dan Rusia memveto niatan itu. Kedua negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga China dan Rusia juga membela regim Bashar Assad (semoga Allah Al Aziz segera memecahkan kepala manusia durjana satu ini, amin ya Mujibas sa’ilin) dari ancaman sanksi internasional. Sedangkan kita tahu, regim Suriah sangat dekat koneksinya dengan Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri posisi Iran di mata China, Rusia, dan regim Suriah.

Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya akan ketawa saja. Tidak usah dianggap serius. Anggaplah semua itu hanya “olah-raga kata-kata” saja (meminjam istilah seorang politisi busuk). Syiah selamanya akan berkawan dengan kaum kufar dan sangat apriori dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah). Mereka itu lahir dari sejarah kita, tetapi wujud dan hatinya milik orang kafir. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Semoga artikel sederhana ini bermanfaat. Semoga kita semakin sadar, bahwa Syiah Rafidhah bukanlah kawan. Mereka membutuhkan istilah kawan selagi masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah Allah Ta’ala sebagai Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik Pelindung dan Penjaga. Walhamdulillahi Rabbil a’alamiin.
Ardhullah, 17 Maret 2012.
AM. Waskito.



Iklan
Terkait


49 Responses to Pernahkah Syiah Melawan Zionis?



  1. […] [o]. Pernahkah Syiah Melawan Zionis? […]
  2. neil berkata:
    pelajaran sejarah selalu menarik,
    tp pak, ada satu kenyataan di lapangan yg sy rasa gaya dakwah syi’ah lbh cerdik dibanding da’i ahlusunnah….
    contohnya yg pernah dialami mertuaku di kampung…
    mertuaku pny jama’ah majlis taklim, suatu hari dia didatangi yg katanya itu bbrp habaib, mrk mengundang mertuku dan rekan2 sesama kyai kampung utk datang ke tempat mrk (ktny sekedar silaturahmi & menjalin kerjasama), mrk jg menyediakan transportasi & akomodasi gratis selama disana….
    tadinya mertua & rombongannya mengira mrk yg ngundang ini habib2 sufi, ternyata setelah tiba ditempat mrk tepatnya didaerah depok….barulah nyadar kalo habib2 ini adalah syi’ah setelah melihat betapa banyaknya foto2 khomeini dan imam2 mrk yg lainnya dipajang besar2 serta setelah terjadi dialog lebih jauh dgn mrk……dan intinya org2 syi’ah ini paling tidak ingin mendapatkan dukungan terlebih dulu.

    suamiku(yg boleh dibilang tokoh masyarakat dilingkungan kami) jg prh mengalaminya…..dia didekati simpatisan syi’ah yg memberinya pinjaman buku tentang ahmadinejad yg cukup tebal….
    dan setau kami bbrp tokoh agama di bandung ini cukup aktif jg didekati org2 syi’ah terutama tokoh kalangan sufi – nahdiyin (mungkin pemuka2 syi’ah menganggap kalo kalangan ini lbh mudah utk didekati dibanding yg lainnya)

    oleh krn itu terkadangan sangat sy sayangkan sekali kalo sebagian da’i2 ahlusunnah lbh mendahulukan gaya dakwah “tahdzir” kpd tokoh2 yg katanya ahlu bid’ah….
    padahal kita tau kalo tuduhan syi’ah kpd sunni jauh lbh keji bila dibandingkan da’i2 ahlusunnah yg sering menuduh ahlu bid’ah kpd tokoh yg tdk sepaham.

    jd, jangan heran kalo sebagian tokoh2 tertentu di negri ini walopun mrk tdk meyakini syi’ah tp paling tidak mrk mendukung syi’ah…..
    ironis memang….
    afwan, kalo boleh sy menilai…..ternyata dalam hal ini gaya dakwah anda duhai para du’at ahlu sunnah benar2 kalah cerdas
  3. sahabat berkata:
    barakallahu fik, ini salah satu risalah kesukaan kami.

    jd kesimpulannya:
    syiah vs barat&israel tu cuma dusta atau taqiyyah ya.

    tnyata syiah jagonya cuma dusta.
    Syukran atas faktanya.
  4. Liong berkata:
    siapa yang dikehendaki Allah kebaikan atas dirinya, maka akan diberikan kepemahaman tentang agamanya..
    paham siasatnya syiah merupakan kebaikan. klo ada yang mendukung syiah, bisa jadi Allah mungkin tdk menghendaki kebaikan baginya (hny pndapat pribadi).. masalah gaya dakwah tahdzir, baru tau di dunia maya. belum pernah lihat langsung ada da’i yang mentahdzir person by person (semoga tidak pernah).
  5. Khairul hadi berkata:
    Ustad nih ada situs (satriasyiah.wordpress.com) yang merupakan cacian terhadap situs hakekat.com dan kaum sunni pada umumnya… banyak subhat didalamnya…
  6. talitti paluge berkata:
    Alhamdulillah…butuh pelurusan gerakan jihad islam didunia…israil musuh islam bila ada orang muslim tdk memusuhi israil dia adalah murtad…
  7. cebong berkata:
    artikel yang bagus, izin copas….ya khi..
  8. abisyakir berkata:
    @ Cebong…
    Ya silakan di-copas. Boleh juga di-kupas. Tapi jangan sampai menge-lupas.
    Mine.
  9. neil berkata:
    akhi liong,
    dunia maya bukan dunia mimpi…..dunia maya(internet) adalah dunia nyata, para pelaku yg suka up date tentunya kita2 manusia yg masih hidup……..mana mungkin pula orang mati, malaikat sama jin ifrit main online…….

    soal tahdzir2an baik dikelompok manapun, dikalangan paham apapun sebetulnya hal yg bisa dikatakan biasa krn saking banyak para pelakunya, tp kebanyakan ust2 yg menjelekkan ust2 lainnya biasanya mrk melakukannya bukan diforum umum, melainkan pembicaran face to face(pribadi) ini yg sy alami dgn ust2 NU…..tp setelah ikut kajian salafi baik salafi ini atopun salafi yg itu….(pinjam istilah pak abisyakir; yamani & haroki), ternyata mrk bisa secara gamblang di majlis2nya menuduh menyimpang tokoh atau kelompok tertentu……terutama ketika di sesi tanya jawab, dan yg sy rasa lbh aneh sama2 merasa salafi tp saling menjelekan…,salafi yg disini bilang yg disana itu bnyk fitnahnya – ngaji ke mrk bagai bersci dgn air kencing(kata2 dari seorang ust yg aneh dan kejam), salafi yg disana bilang salafi disini itu sururi – turotsi……,belum lg karya tulis yg menuduh kelompok atau tokoh tertentu telah menympang begitu bnyknya bertebaran di internet ataupun dlm bentuk buku….bukankah ini semua bentuk tahdzir(nyata – langsung dan terbuka) padahal mrk semuanya mengaku ” pengemban dakwah ahlu sunnah ”
    Kalaulah syi’ah harus diwaspadai……seharusnya utk mengatasinya bukan sekedar kelakar sj, tp kita hrs mengenal sepak terjang dakwah syi’ah itu sendiri terutama di negri ini.
    mendiagnosa cara dakwah mrk sampai ke akar2nya…….tentunya kita akan bisa mengetahui tindakan yg tepat guna menangkalnya.
    efek syi’ah sebenarnya sdh lama sy rasakan di bbrp kampung, krn sy mengenal bbrp ust/kyai yg meyakini Qur’an belum sempurna – ada ayat2 yg disembunyikan….Na’udzubillah,
    syia’h di negri ini sama minioritasnya dgn salafi, tp mrk ahli taqiyyah, mrk lbh bnyk menjelma dan mengaku sbg habib-habib….

    Sangat benar sekali tulisan pak abisyakir bahwa syi’ah dgn zionis itu……”Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi wali atas sebagian yang lain.
    tolong jangan dilupakan….bahwa zionis yahudi itu sangat pintar melobi terutama para penguasa(aplg yg korup) dan para pengusaha kelas kakap.
    & syi’ah pun ternyata sama dgn yahudi….’pintar melobi’……..dan tentunya pemuka2 syi’ah tak akan melobi kita2 ini yg kelas akar rumput,……….

    jika JIL(liberalisme) yg minoritas bisa mempengaruhi sebagian penguasa negri ini,
    jika zionis bisa mempengaruhi para pengusaha besar negri ini,
    jika syi’ah yg nyata2 sesat bisa mempengaruhi bbrp tokoh agama terkemuka di negri ini,
    lantas dimana peran para du’at yg mengaku ahlu sunnah yg lurus pahamnya dan luas ilmunya ??

    Apakah cukup bg kita menyatakan bahwa semua itu kehendak ALLAH Ta’ala………, atau jawaban ini hanyalah ‘pelarian’ bahwa sebenarnya kita yg mengaku Ahlu sunnah memang tak mampu/tak mau memaksimalkan Dakwah…….
    atau mungkin…….para du’at ahlu sunnah-pun bnyk yg terserang virus mematikan yakni : “hubbud dunya”

    Benarlah kata pak Mahfud MD
    “Rusaknya suatu masyarakat, karena pemerintahnya rusak. Rusaknya pemerintah, karena ulamanya rusak. Rusaknya ulama, karena mereka tenggelam mencintai dunia.”

    Mohon dimaklumi dan dimaafkan sekiranya ada kata2ku yg salah dan menyinggung.
  10. Adi P berkata:
    Memang masalah syiah sangat rumit dan komplex dari dulu sampai sekarang.
    Di dunia maya dapat dengan mudah dijumpai syiah fundamentalis dengan”kejanggalan kejanggalan” mereka , seperti mencaci istri dan sahabat nabi dll dll.
    Tetapi juga ada juga syiah ” moderat ” … yang tidak se GANAS syiah fundamentalis.
    Mereka bersyahadat, shalat dan mengamalkan alquran dan sunnah sunnah nabi. Ini merupakan salah satu persamaan dengan muslim lainnya di dunia.
    Seperti dengan kaum sunni yang juga terpecah pecah ( ada yang fundamental ada yang moderat ….ada yang menyimpang dst … begitu juga kaum syiah banyak sekali penyimpangan terjadi ).
    Faktanya yang sangat mencuat keatas adalah syiah fundamental yang dengan terang benderang memperlihatkan kebenciannya kepada keluarga rasul ( selain jalur Fatimah dan Ali ) , sahabat sahabat utama rasul dan kaum ahlul sunnah.
    Mereka sudah sangat membatu hatinya sehingga tidak bisa melihat kebenaran , nafsu kebencian sangat terang benderang terlihat.
    Dan untuk syiah “moderat” … yang tidak MENHUJAT KELUARGA DAN SAHABAT NABI .. kita juga harus bersikap adil dalam mensikapinya.
    Saya pernah membaca .. salah satu alasan kaum syiah masih diizinkan berhajji ke Mekkah adalah masih ada syiah moderat , sehingga mereka masih mempunyai haq untuk berhajji ke Mekkah.( Untuk syiah Fundamentalis mereka mepunyai tanah suci sendiri dan beranggapan tidak perlu berhaji ke Mekkah )
    Dengan bertemunya dengan muslim lain dari seluruh dunia .. mereka bisa mengabarkan bahwa eratnya persaudaraan kaum muslim sedunia di tanah suci kepada masyarakat syiah lainnya.
  11. Adi P berkata:
    Untuk masalah Konfil regional saat ini … fakta terjadi pertempuran antara hizbullah dan israel .
    Ddengan mudah kita bisa melihat jalannya pertempuran yang pernah terjadi di libanon tersebut .
    Faktanya dalam peperangan israel memang keteter dengan stategi perang yang dilakukan oleh Hisbullah dengan dukungan iran. Israel pada saat itu terkejut dengan kemampuan Hizbullah dalam perang gerilya…( bukan perang terbuka ).

    Untuk saat ini faktanya kekuatan militer Iran maju pesat dibandingkan negara negara di Timur Tengah lainnya , sehingga menggusarkan israel sebagai penguasa di Timur Tengah. kondisi ini juga sangat merisaukan Saudi Arabia . sehingga dengan ketakutannya tersebut menggandeng Amerika sebagai pelindung .
    Sejujurnya ketakutan Arab Saudi pada saat ini lebih kepada Iran dari pada Israel.

    Dan terlihat makin menarik dengan dukungan Rusia dan Cina kepada Iran dalam konflik regional ini.
    Israel sudah sangat gatal untuk melabrak Iran , karena menyadari kemampuan iran dalam senjata nuklir tinggal selangkah lagi. sedangkan sekutu sekutunya sedang menggelepar gelepar didera krisis keuangan.
    Bayangkan bila Iran sudan mempunyai kemampuan Nuklir .. Wooowww makin panas perserteruan diwilayah tersebut.

    Jadi pendapat bahwa konflik antara Israel dan iran pada saat ini masih perlu diuji kembali … mungkin sejarah yang akan mencatat kebenarannya
    wass
  12. abisyakir berkata:
    @ Adi P…
    Memang masalah syiah sangat rumit dan komplex dari dulu sampai sekarang.
    Di dunia maya dapat dengan mudah dijumpai syiah fundamentalis dengan”kejanggalan kejanggalan” mereka , seperti mencaci istri dan sahabat nabi dll dll.
    Tetapi juga ada juga syiah ” moderat ” … yang tidak se GANAS syiah fundamentalis.
    Mereka bersyahadat, shalat dan mengamalkan alquran dan sunnah sunnah nabi. Ini merupakan salah satu persamaan dengan muslim lainnya di dunia.
    Seperti dengan kaum sunni yang juga terpecah pecah ( ada yang fundamental ada yang moderat ….ada yang menyimpang dst … begitu juga kaum syiah banyak sekali penyimpangan terjadi ).

    Komentar: Ya benar kata Anda, memang ulama pakar Syiah seperti Prof. Ali As-Salus juga memahami ada perbedaan antara Syiah ekstrem, syiah moderat, dan syiah Zaidiyyah (lunak). Tetapi yang mendominasi saat ini justru Syiah ekstrim itu (Imamiyyah Itsna Asyariyah). Syiah imporan dari Iran ini sangat berbahaya. Mereka benar-benar ingin memurtadkan kaum Muslimin, agar hijrah ke konsep ideologi mereka (baca: menjadi budaknya imam-imam Syiah).
    Faktanya yang sangat mencuat keatas adalah syiah fundamental yang dengan terang benderang memperlihatkan kebenciannya kepada keluarga rasul ( selain jalur Fatimah dan Ali ) , sahabat sahabat utama rasul dan kaum ahlul sunnah.
    Mereka sudah sangat membatu hatinya sehingga tidak bisa melihat kebenaran , nafsu kebencian sangat terang benderang terlihat.
    Dan untuk syiah “moderat” … yang tidak MENHUJAT KELUARGA DAN SAHABAT NABI .. kita juga harus bersikap adil dalam mensikapinya.

    Komentar: Alhamdulillah kalo ada kenyataan begitu… Meskipun bagi Ahlus Sunnah, harus waspada juga, sebab kita mengenal salah satu ciri Syiah, yaitu taqiyyah. Intinya, siapapun juga kalo sampai membenci isteri-isteri Nabi dan para Shahabat Ra, mereka murtad. Tidak diragukan lagi. Kalau ada Syiah yang tidak begitu (tidak membenci isteri-isteri Nabi dan Shahabat Ra), ya insya Allah mereka mempunyai hak dalam Islam. Maka itu, para ulama Sunnah bersikap lunak kepada Syiah Zaidiyyah.
    Saya pernah membaca .. salah satu alasan kaum syiah masih diizinkan berhajji ke Mekkah adalah masih ada syiah moderat , sehingga mereka masih mempunyai haq untuk berhajji ke Mekkah.( Untuk syiah Fundamentalis mereka mepunyai tanah suci sendiri dan beranggapan tidak perlu berhaji ke Mekkah )
    Dengan bertemunya dengan muslim lain dari seluruh dunia .. mereka bisa mengabarkan bahwa eratnya persaudaraan kaum muslim sedunia di tanah suci kepada masyarakat syiah lainnya.

    Komentar: Ya, ini tambahan alasan dari perdebatan sebelumnya, mengapa orang Syiah boleh masuk Makkah. Terimakasih atas tambahan infonya. Alhamdulillah.
    AMW.
  13. abisyakir berkata:
    @ Neil…
    Syukran jazakillah khair Bu atas komentar dan masukannya. Ya, Ibu banyak belajar dari pengalaman. Apa yang Ibu sampaikan menjadi “cermin” bagi kita semua untuk memperbaiki keadaan. Sebenarnya malu mau mengomentari lebih jauh, khawatir nanti borok-boroknya tambah mengelupas banyak. (Tapi ada juga “madzhab” yang meyakini, kalau luka mau sembuh, ya borok-boroknya harus dikorek semua, jangan ditutup-tutupi. Tapi tentu “mengoreknya” oleh para dokter yang bertanggung-jawab, bukan orang-orang sembarangan). Maka itu komentar Ibu saya biarkan saja, tidak usah ditanggapi lebih jauh. Mohon maklum ya…
    Anggap saja ini media terbuka buat Ibu untuk “curhat” atau “ngedumel”… He he he…becanda Bu.
    AMW.
  14. abisyakir berkata:
    @ Adi P…
    Jadi pendapat bahwa konflik antara Israel dan iran pada saat ini masih perlu diuji kembali … mungkin sejarah yang akan mencatat kebenarannya.
    Komentar: Ya, mari sama-sama kita tunggu. Inna nahnu muntazhiruun.
    AMW.
  15. abdullah berkata:
    aktivis2 syiah skrng bnyak yg menyusup k HMI d mks mreka bnyk bercokol organisasi ijo hitam ini,ba jdi dsebabkan krn faham sosialis yg dbwa oleh sbgian aktivisnya
  16. Ferli berkata:
    Dibandingkan keganasan, kebrutalan, kekejian yang SAAT INI dilakukan oleh dunia Barat (AS, Eropa, Israel) terhadap dunia Muslim, kontroversi Syiah-Sunni adalah masalah yang prioritasnya sebaiknya diletakkan di urutan ke-100 setelah urusan mengalahkan dunia Barat itu.
    Barat menjatuhkan ribuan ton bom dengan depleted uranium yang paroh-waktunya adalah 1/2 milyar tahun (artinya: radiasinya berkurang menjadi setengahnya hanya setelah 1/2 milyar tahun) di Afghanistan, Pakistan, Palestina, dengan efek merusak genetika jutaan hingga milyaran manusia untuk ribuan generasi. Artinya? Barat secara sistematik melakukan pembersihan etnis Muslim di berbagai belahan dunia.
    Dan kita malah mencaci-maki sesama Muslim, sesama kita yang telah bersyahadat, sesama kita yang mengikuti rukun Iman dan Islam.
    Barat mengencingi jasad militan remaja Taliban yang sedang berjihad mempertahankan kehormatan bangsa dan tanah air mereka.
    Dan kita malah menghujat sesama Muslim, sesama kita yang telah bersyahadat, sesama kita yang mengikuti rukun Iman dan Islam.
    Barat membakari Al-Qur’an di basis militer AS di Afghanistan.
    Dan kita malah membangkitkan kebencian terhadap sesama Muslim, sesama kita yang telah bersyahadat, sesama kita yang mengikuti rukun Iman dan Islam.
    Di Afghanistan, Barat mengepung desa-desa, menembaki wanita dan anak-anak, membakar jasad mereka sampai debu.
    Dan kita malah bersuudzon (“Mereka membutuhkan istilah kawan selagi masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan menghancur-leburkan Ahlus Sunnah”) tanpa dasar yang kuat kepada sesama Muslim, sesama kita yang telah bersyahadat, sesama kita yang mengikuti rukun Iman dan Islam.
    Barat paling senang kalau kita yang menyebut diri muslim, kita yang berada dalam wilayah Dunia Islam ini saling mencaci, menghina, dan membunuh. Karena dengan begitu Barat punya kekuatan, kesempatan dan pembenaran untuk melakukan penindasan terus-menerus atas Dunia Islam.
  17. Ferli berkata:
    Mas Waskito: “Pernahkah Syiah Melawan Zionis?”
    Jawaban versi saya adalah: Lebih dari sekedar pernah, tapi saat ini “sedang” (melawan Zionis).
    Ini bila kita asumsikan bahwa Iran, sebagai sebuah negara, sedikit banyak mewakili kaum Syiah.
    Saya tidak tahu apa persisnya definisi Mas Waskito tentang “melawan”, tapi buat saya, “melawan” tidak melulu berada dalam tataran fisik spt perang atau pertempuran militer, tapi juga dalam area diplomasi, ekonomi, politik, dan strategi hubungan internasional lainnya.
    Fakta bahwa Ahmadinejadi di forum PBB menyerang kaum Zionis Israel dalam pidatonya, semisal membuka ketelanjangan mitos tentang holocaust, adalah sebentuk upaya melawan Zionisme.
    Fakta bahwa Iran sedang diboikot secara ekonomi, diblokir aktivitas perbankan internasionalnya, oleh negara2 Barat, adalah sebuah gambaran pertentangan dan perjuangan bangsa Iran/kaum Syiah dalam menghadapi gempuran Barat yang didikte Zionisme.
    Fakta bahwa ilmuwan2 Iran diteror, dibunuh dengan keji oleh kakitangan Zionis, adalah sebuah gambaran tentang pengorbanan bangsa Iran dalam menghadapi kekejian Barat/Israel/Zionisme.
    Atau apakah itu semua hanya sekedar takiyah? Kalau jawaban Mas Waskito “iya”, wah … saya kuatir Mas Waskito sudah terlalu bias dalam memandang perkara ini, sudah tidak adil sama sekali …
  18. Anggoro berkata:
    Assalammu’alaikum
    Ada alamat Email Pak ? saya ingin bertanya lebih jauh mengenai sumber-sumber yang Bapak dapatkan. Bapak mendapat berita ini dari sumber-sumber yang manakah ?
    Karena tuduhan Bapak itu keji sekali. Dalam sejarah Perang Salib, Dinasti Fatimiyyah (Syiah) pernah ada. Namun pada kenyataannya dinasti Fatimiyyah ini dibantu oleh Salahuddin Al-Ayubi untuk melawan gelombang pasukan Salib. Malah pada akhirnya justru Salahuddin yang bisa mengambil alih Mesir karena Kondisi Fatimiyyah yang sudah sangat jauh melorot. Dinasti Ayyubiyah didirikan disana.
    Berikut adalah tuduhan Bapak yang salah kaprah itu :
    TUDUHAN KEDUA
    “Mereka terus menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki”

    Jangan lupa Pak, mohon alamat Email Bapak dikirimkan. Saya tunggu ini untuk klarifikasi lebih jauh.
  19. abisyakir berkata:
    @ Anggoro…
    Referensinya, antara lain:
    1. Buku “Pengkhianatan-pengkhianatan Syiah: Dan Pengaruhnya Terhadap Kekalahan Umat Islam“. Karya Dr. Imad Ali Abus Sami’. Disana disebutkan pengkhianatan Daulah Shafawiyah (Daulah Fathimiyah) di Mesir terhadap Ahlus Sunnah. Juga upaya pembunuhan Syiah terhadap Shalahuddin Al Ayyubi.
    2. Buku “Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Turki Utsmani“. Karya Prof. Ali Muhammad As Shalabi. Disana banyak disebutkan fakta kejahatan/pengkhianatan Syiah terhadap Khilafah Turki Utsmani.
    Silakan dirujuk. Terimakasih.
    AMW.
  20. Anggoro berkata:
    Terimakasih Kepada Bapak yang telah membalas pertanyaan saya sebelumnya. Saya ucapkan Jazakallah Khair Katsiro.
    Saya ingin menjawab TUDUHAN KETUJUH DAN KETIGA BAPAK :
    Berikut adalah Jawabannya :

    Padahal kita tahu sekarang ini Syiah itu berbeda dengan Syiah yang dulu. Terbukti Ahmadinejad sangatkritis di depan Amerika ketika di PBB. Ia juga terbukti sangat Islami karena kesederhanaannya merayakan putranya sendiri (beda dengan Presiden kita. Coba lihat : http://kabarislam.wordpress.com/2011/11/25/pernikahan-ibas-anak-sby-rp-40-milyar-vs-pernikahan-anak-ahmadinejad-rp-32-juta/).
    Selain itu ia pun menentang Holocaust yang tidak masuk akal itu (cerita khayal untuk menarik simpati masyarakat Eropa agar membantu Yahudi). Sedangkan di lapangan jihad, beberapa kali Hasan Nasrullah dan Pasukan perangnya di Lebanon mencoba me misil Israel di Palestin sana (http://en.wikipedia.org/wiki/2006_Lebanon_War ). –> JAWABAN TUDUHAN KETIGA : Bukan sekedar perang main-main !
    Jadi… saya berpikir, tuduhan bahwa Syiah itu dulu pernah membantu Hulagu Khan untuk menghancurkan Pemerintah Abbasiyah. Pernah membantu Pihak Kristen di Perang Salib adalah tuduhan lama yang tidak berlaku untuk sekarang ini. Yang dulu… sudahlah jangan kita perpanjang lagi. Itu adalah kesalahan karakter manusia, Islam juga manusia ! Kadang Islam memang licik sehingga membantu musuh untuk menang.
    Sekarang ini… mari kita tengok kenyataan ! Orang Sunni Gamal Abdul Nasserlah yang sering memenjarakan Ikhwan (& menggantung Sayyid Quthb) dan Sunni Sukarno lah yang membubarkan Masyumi. Sunni Suharto lah yang sering memenjarakan Aktivis Islam. Jadi… Islam itu juga manusia dengan segala kesalahan, kekejaman dan ketiraniannya ! Syiah sekarang punya Ahmadinejad yang sangat kritis pun Hasan Nasrullah yang gagah berani. Sedangkan Syiah juga punya Bassar Al-Assad yang perlu di gantung dan dituntut karena dosanya mematikan ribuan orang.
    Memang kedudukan sementara ini masih dimenangkan oleh Sunni, namun… apakah kita masih berpikir orang sekritis dan seberani Ahmadinejad berkongsi dengan si tiran penghancur Bashar Al-Asad ? Bukankah Syiah dulu pernah dengan gagah berani berperang dengan Ba’ath Saddam Husein sebelum Sang Tiran itu menginvasi Negara Islam Kuwait yang kaya minyak ? Intinya apakah ada orang seberani Ahmadinejad (karena ia kritis thd musuh Islam dan karena menurut Biografinya ia pernah terjun perang langsung di Perang Irak-Iran* waktu muda) menjadi orang yang sangat culas, bersama-sama setuju membantai kaum Sipil di Suriah bersama Bassar Al-Asad ? Adakah orang yang berkarakter gagah dan berani (baca: Soleh dan Islami) sekaligus berkarakter sebagai orang yang tiran terhadap rakyatnya kecuali ia adalah orang yang MUNAFIK ?
    *Perang Irak-Iran : Ialah perang melawan Rezim Ba’ath Saddam Husein bukan perang Saudara Syiah, Irak versus Iran. Ketika itu penyebaran Revolusi Islam Iran terhenti akibat perang Syiah-Ba’ath ini.
  21. A Nizami berkata:
    Memang Iran tak bisa menyerang Israel langsung karena posisinya lebih jauh ketimbang Arab Saudi dgn Israel. Antara Iran dgn Israel ada beberapa negara seperti Iraq, Arab Saudi, dan Yordania.
    Namun Iran memberi dukungan dana dan senjata kepada Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza yg terbukti berulangkali membunuh tentara Israel dgn roket2 dan bom mereka.
    Iran pula satu2nya negara Islam yg berani menyandera Kedubes AS selama 444 hari pasca Revolusi Iran dan tentara AS yg ingin membebaskan sandera dalam Operasi Eagle Claw justru tewas karena helikopter dan pesawat mereka hancur bertabrakan akibat badai gurun.
    Sementara kapal AS USS Vincennes menembak pesawat penumpang Airbus Iran yg menewaskan 290 penumpangnya.

    ……..
    Coba tanya juga, dari tahun 1979 (sejak Revolusi Iran), Pernahkah Arab Saudi/Salafi Wahabi menyerang Zionis?
  22. Ulin Nashih berkata:
    Akhir-akhir ini, Syiah melakukan berbagai sandiwara untuk menarik simpati dunia Islam. Para penggiat agama Syiah berusaha tampil sebagai kelompok yang paling berani “menentang” dan “bermusuhan” dengan Negara Yahudi dan Amerika. Melalui retorika Ahmadinejad, mereka mengkritik Holocaust dan berikrar untuk menyerang Israel.
    Isu ini sangat efektif untuk menarik simpati umat Islam di berbagai belahan dunia. Sampai-sampai terkesan bahwa negara Iran yang notabene adalah penganut agama Syiah adalah satu-satunya Negara pembela kepentingan umat Islam di zaman sekarang.
    Fenomena ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan. Umat Islam tidak boleh tertipu mentah-mentah oleh berbagai trik para penggiat agama Syiah. Jika tidak, umat Islam akan menjadi lebih terbuka untuk menerima berbagai keanehan ajaran sesat mereka.
    Oleh karena itu, umat Islam wajib tahu apa sebenarnya di balik isu “permusuhan” Syiah dengan bangsa Yahudi dengan merenungkan beberapa fakta berikut:
    Iran adalah Negara yang memiliki komunitas Yahudi terbesar setelah Israel. Menurut sumber resmi pemerintah Iran, jumlah pemeluk agama Yahudi di Iran berkisar antara 25-30 ribu penduduk. Bahkan di kota Teheran ada lebih dari 10 Sinagog (tempat ibadah umat Yahudi). Akan tetapi, masjid-masjid Ahlu Sunnah tidak satupun yang mereka biarkan berdiri tegak di sana.
    Di Iran, orang-orang Yahudi diberi kesempatan untuk memiliki perwakilan di parlemen. Sebagaimana umat Yahudi di Iran memiliki hak dan kebebasan yang sama dengan para penganut agama Syiah. Suatu hal yang tidak dirasakan oleh komunitas Ahlu Sunnah. Bahkan komunitas Yahudi Iran hingga saat ini bebas untuk berkunjung ke karib-kerabat mereka di Israel, tanpa ada gangguan sedikitpun baik dari pemerintah Iran atau pemerintah Israel.
    Sebelum revolusi Syiah di Iran, jumlah orang-orang Yahudi yang beribadah di Sinagog hanya 20-an orang tua. Tapi sekarang, Sinagog selalu penuh dan orang-orang Yahudi kesulitan mencari tempat kosong untuk beribadah.
    Pada tanggal 13/4/1975, Syiah Lebanon yang beraliansi dengan militer Syiah Syiria membantai pengungsi Palestina di perkemahan Tal Za’tar, di kawasan Ain Ar-Ramanah, Lebanon. Pembantaian dengan dalih menghentikan perang saudara ini berhasil mengelabui dan merebut simpati organisasi-organisasi Arab pada waktu itu.
    Pada tahun 1982, sekitar 20.000 tentara Israel melakukan invasi ke Lebanon selatan dan Ibukota Beirut. Di sana, mereka mendapatkan sambutan hangat dan informasi intelejen dari kalangan Syiah. Militer Israel membombardir Beirut bagian barat –Beirut Sunni– melalui darat, laut, dan udara. Serangan paling brutal terjadi pada hari Ahad 1/8/1982, di mana Israel menghujani Beirut barat secara terus menerus selama empat belas jam dengan 180.000 proyektil. Permenit, rata-rata lebih dari 214 proyektil meledak di tengah-tengah muslim Sunni Lebanon dan pengungsi Palestina.
    Pada malam Senin 20/5/1985, milisi Syiah menyerbu perkemahan Shabra dan Syatila, tempat pengungsi Palestina menyelamatkan diri dari kekejaman Israel. Dalam peperangan selama delapan hari ini, mereka menghancurkan perkemahan dan secara membabi buta membunuh laki-laki, para wanita dan anak-anak.
    Surat kabar Yerusalem Post dalam salah satu terbitannya tanggal 23/5/1985, memberitakan adanya kesamaan kepentingan antara gerakan Amal (milisi Syiah) dan Israel, yang dibangun atas dasar keinginan bersama untuk menjaga wilayah selatan Lebanon dan menjadikannya wilayah yang aman, bebas dari berbagai macam serangan terhadap Israel.
    Di penghujung tahun 2006, pasukan Syiah Hizbullah “menyerang” Israel. Aksi mereka ini berhasil menarik simpati dari umat Islam. Meskipun kenyataannya, mereka tidak berperang dan hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel. Aksi mereka kemudian mendapatkan reaksi balasan dari Israel. Anehnya, Israel tidak menyerang balik Hizbullah, tapi malah mengerahkan serangan udaranya ke wilayah Lebanon selatan dan Ibukota Beirut. Lagi-lagi yang menjadi korban adalah penduduk Lebanon yang Sunni.
    Iran tidak pernah terlibat dalam pertempuran melawan Yahudi-Israel. Meskipun sejak menjajah tanah Palestina pada tahun 1948, Israel sudah berkali-kali bertempur dengan pasukan Arab.
    Pada tahun 2008-2009, ketika Gaza dihancur-leburkan Israel, Iran dan Negara Syiah lainnya sama sekali tidak terlibat apa-apa.
    Fakta-fakta di atas adalah sebagian kecil bukti-bukti pengkhianatan Syiah dan kerja sama mereka dengan Yahudi. Jadi……
  23. Nur Muhammad berkata:
    nur muhammmad
    apa yang ustad kemukakan tidak lbh dari analisa tad; data datanya kurang tajam, apalagi ketika ustad menulis tentang hisbullah kok dangkal sekali nggak ada datanya
  24. abisyakir berkata:
    @ Nur Muhammad…
    Ya tentu datanya tidak banyak, wong ini artikel biasa. Kalau mau banyak dan detail, ya dalam bentuk buku. Kalau misalnya ada buku semisal itu, belum tentu juga Anda akan menerima. Wong niatnya memang tak mau menerima “hizbula” dikritik.
    Admin.
  25. dadi berkata:
    selama rukun islam DAN rukun imannya sama = islam# mari sama2 memperbaiki iaman dan islam bersama2…
  26. Andi berkata:
    Hizbullah di Libanon perang pake senapan, mortir dan rudal anti tank, roket katyusha krn mereka punya senjata tsb. Sdkn “Sunni” di Afganistan, Irak cuman punya bambu runcing. Jd perangnya hrs jarak sangat dekat. Gtu loh maksudnya
  27. mbah berkata:
    manusia sekarang banyak yg mudah ketipu, dia cuma tahu apa kata berita langsung dipercaya, dia tidak tahu mengenai keganjilan2 yg terjadi dan tidak bisa membedakan apakah itu sebuah sandiwara atau bukan.
    Kita sebagai penonton seharusnya bisa menilai dengan melihat kejadian2 masa lalu dan membandingkannya dengan yang sekarang.
    Saya sangat yakin bahwa amerika,israel dan iran sekarang ini mempunyai tujuan menumpas habis kaum muslim yg sebenarnya seperti yg terjadi di irak,palestina,suriah dll.
  28. abisyakir berkata:
    @ Mbah…
    Setuju Akhi…itulah analisis yang sering kami pikirkan. Umumnya manusia (mayoritas) lebih terkesan dengan publikasi, opini, atau berita-berita media…mereka tidak mau melihat “apa di balik berita”… ini sangat disayangkan. Sensitivitas kita sebagai Ummat Nabi Saw semakin melemah. Padahal dulu para Shahabat Ra itu sangat peka.
    Ketika ada seorang laki-laki Quraisy datang ke Madinah untuk menemui Nabi seorang diri; Umar bin Khattab langsung curiga, karena dia tahu bahwa laki-laki itu ketika di Makkah terkenal akal-bulusnya. Umar terus mengawasi laki-laki itu sampai bertemu Nabi Saw, dengan menghunus pedangnya. Bila sewaktu-waktu dia akan menyerang Nabi, Umar tinggal menebaskan pedangnya. Laki-laki itu datang memang ingin membunuh Nabi, mereka sudah berkonspirasi sebelumnya. Nabi tahu semua itu, lalu menjelaskan kepada semua orang niat busuk laki-laki itu, sebelum dia menceritakan apa maunya. Karena kagum dengan pengetahuan Nabi, laki-laki itu akhirnya masuk Islam.
    Umar bin Khatthab Ra berkata, “Dulu laki-laki itu adalah manusia yang paling aku benci di kalangan musyrikin Makkah. Namun kini (setelah masuk Islam) ia adalah laki-laki yang paling aku cintai.”
    Sensitivitas itu berasal dari karunia Allah, ilham-Nya, dan bashirah (ketajaman ilmu) dari karunia-Nya. Hal demikian mesti kita miliki, agar jangan tertipu, tertipu, dan tertipu lagi.
    Admin.
  29. dodi berkata:
    Menarik,
    Saya jadi teringat hadis nabi:

    “Aku meminta tiga (hal) pada Rabbku, Ia mengabulkan dua (hal) & menolakku satu (hal). Aku meminta Rabbku agar tak membinasakan ummatku dgn kekeringan, maka Ia mengabulkannya untukku. Aku meminta-Nya agar tak membinasakan ummatku dgn banjir, maka Ia mengabulkannya untukku. Dan aku meminta-Nya agar tak menjadikan kehancuran mereka di antara sesama mereka tapi Ia menolaknya.” (HR. Muslim no. 2890)”
    Benar apa yang dikatakan pak kyai. Selama ini kita di”distract” akan kebencian kepada amerika atau kepada negara non-muslim. Tapi kita tidak sadar, bahwa musuh sebenarnya adalah kaum kita sendiri.
  30. Syarifah berkata:
    Kan sudah jelas siapa pendiri syi’ah dan apa tujuan pendirinya ?
    Kenapa masih dibela dan dikagumi ???
  31. Nasuha berkata:
    terima kasih atas infonya…
  32. jalan ahlul bait berkata:
    PERANG IRAN + HIZBULLAH VS AS + YAHUDI bag-1 (silahkan baca dari atas kebawah /membaca normal bag.1 – 4
    Penulis
    Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya akan ketawa saja. Tidak usah dianggap serius…dst.
    JAWAB
    Sekedar info buat antum tentang perlawanan syiah (iran dan hizbullah) thd yahudi dan amerika mulai dari revolusi iran tahun 1979 s/d sekarang:
    1. Satu-satunya negara muslim DIDUNIA yg tak punya hubungan diplomatik dengan Amerika dan Israel adalah IRAN

    2. Amerika telah berperang melawan iran melalui kaki tangannya pada waktu itu adalah irak pada thn 1980-1988. ( baca: irak didukung oleh amerika)
    3. reaktor nuklir irandihancurkan oleh yahudi serta amerika thn 1980
    4. Shah Reza Pahlevi didukung oleh amerika dalam revolusi iran tahun 1979 yg berakhir dgn kekalahan dan kemenangan berada pada pejuang revolusi pimpinan ahlul bait nabi saw yaitu imam ayatullah sayyid ali khoemeni
    5. Kedutaan Amerika di Teheran oleh para aktivis mahasiswa pada 4 November 1979 yang diikuti penyanderaan 52 orang diplomatnya selama 444 hari, merupakan peristiwa yang memalukan Amerika dan cukup menjadi alasan untuk memutuskan hubungan diplomatik pada 7 April 1980. Selanjutnya, dengan dalih HAM dan demokrasi Amerika gencar menjatuhkan berbagai embargo, operasi intelegent dan operasi militer.
    6. Pada 24 April 1980, Amerika melakukan operasi militer dengan sandi “Operation Eagle Claw” sebagai pendahuluan penyerangan terhadap Iran. Operasi ini berakhir gagal, 8 anggota militer Amerika tewas dan beberapa ditahan. Penyerangan dihentikan seiring penandatangan Algiers Accords di Aljazair pada 19 Januari 1981. Sehari setelahnya, kedua pihak saling melepaskan tawanan.
    7. Pada Januari 1984, Presiden Ronald Reagan mendeklarasikan Iran sebagai “a sponsor of international terrorism” dan menggalang negara-negara di dunia untuk tidak menjalin kerjasama dengan Iran. Pada 19 Oktober 1987, Amerika melakukan serangan terhadap Iran dengan sandi ”Operation Nimble Archer” dan gagal. Pada 18 April 1988
    8. kembali Amerika melakukan serangan dengan sandi “Operation Praying Mantis” dengan menyerang posisi militer Iran di teluk Persia dan menenggelamkan satu buah kapal Frigate milik Iran. Angkatan Laut Amerika Serikat juga menyerang fasilitas minyak lepas pantai milik Iran. Sementara Iran meledakan ranjau di Selat Hormuz yang merusak kapal korvet Amerika Serikat, USS Samuel B. Roberts. Operasi militer ini merupakan yang terbesar dilakukan Angkatan Laut Amerika pasca Perang Dunia II. Serangan ini dilakukan ditengah situasi Iran sedang berperang melawan Irak dalam perang Irak – Iran (1980 – 1988).
    9. Pada 3 Juli 1988, Angkatan Laut Amerika meluncurkan missile dari kapal cruiser USS Vincennes dan menghancurkan pesawat Airbus A300B2 milik Iran yang terbang di atas Selat Hormuz. Pesawat komersial berjadwal ini hancur, 290 masyarakat sipil dari 6 negara tewas termasuk 66 anak-anak. USS Vincennes berada di teluk Persia sebagai bagian dari “Operation Earnest Will”. Kepada PBB, Iran mengajukan peristiwa itu sebagai tindakan teroris oleh negara. Amerika menjawab bahwa itu sebagai “insiden yang tidak disengaja
    10. Pada Oktober 1992, Amerika menetapkan sangsi atas kecurigaan terhadap Irak dan Iran yang diduga mengembangkan senjata pemusnah masal (WMD). Tahun 1994, Conoco (perusahaan minyak Amerika) menandatangani kontrak investasi minyak dengan Iran sebesar US $ 1 milyar. Merasa kecolongan, pada Maret 1995, Amerika menetapkan embargo total terhadap segala jenis investasi dan perdagangan
    11. Pada tahun 1993, Amerika mengeluarkan kebijakan “dual containment” dengan menerbitkan ILSA (Iran Libya Sanctions Act), yang berisikan sangsi bagi perusahaan-perusahaan diluar Amerika Serikat yang melakukan investasi di Iran dan Libya senilai diatas 40 Juta US$ setahun. Tahun 1996, kebijakan “dual containment” difokuskan kepada Iran, terbitlah ISA (Iran Sanction Act) yang merupakan pengetatan dari sangsi sebelumnya, yaitu pemberian sangsi kepada setiap perusahaan dari negara manapun yang melakukan investasi lebih dari 20 juta US$ per-tahun dalam industri minyak Iran
    12. Pada Agustus 2001, Presiden Bush menandatangani sebuah rancangan undang-undang perpanjangan masa berlakunya ILSA menjadi sebuah Undang-undang resmi. Pada 29 Januari 2002, Presiden Amerika George W. Bush menyebut Iran bersama Iraq dan Korea Utara sebagai negara poros setan “Axis of evil”.Bush berupaya menyerang ketiga negara. Rencana serangan ke Korea Utara batal, karena Amerika tidak didukung sekutu dekatnya (Korsel dan Jepang) serta ditentang keras oleh China. Amerika mengalihkan ke Iraq, sambil mengintip Iran
    13. Amerika kemudian menggunakan kelompok Jundullah untuk melakukan teror dan sabotase terhadap berbagai kepentingan Iran. Dalam aksinya ini, Jundullah berhasil membunuh sekitar 400 tentara Iran. Jundullah sendiri merupakan kelompok militan Islam yang berbasis di Waziristan, Pakistan, yang diorganisir dan didanai Amerika. ABC (the American Broadcasting Company) mengungkapkan hal ini dengan mengutip The Washington Times pada 3 April 2007. Amerika juga mensponsori dan menggunakan kelompok minoritas Ahwazi Arab dan Baluchi untuk melakukan operasi dibawah kendali CIA dan the Joint Special Operations Command (JSOC) hingga tahun 2008. Sasaran utama operasi ini adalah serangan terhadap pasukan Garda Revolusi Iran.
    14. Tanggal 23 Maret 2007, Iran menangkap 15 Marinir Inggris yang berupaya melakukan penyusupan ke wilayah Iran. Inggris dan Amerika meradang, pada Oktober 2007 Amerika menjatuhkan sangsi terhadap Bank Sepah, Bank Arian, Bank Kargoshaee, Bank Melli dan Bank Saderat sebagai upaya blokade perdagangan Iran. Ketegangan semakin meningkat di Januari 2008, ketika Angkatan Laut Amerika dan Iran sudah saling berhadapan di Selat Hormuz. Pada Juni 2008, Iran melakukan blokade Selat Hormuz selama lima jam sebagai respon rencana penyerangan Israel.
    15. Pada April 2009, kembali Amerika menjatuhkan sangsi IRPSA (the Iran Refined Petroleum Sanctions Act of 2009) yang berisi ancaman kepada pihak yang terlibat dalam industri penyulingan minyak Iran. Pada 18 Juni 2009, Inggris membekukan aset Iran senilai $1.59 miliar. Pada 19 November 2009, Amerika menambahkan sangsi IRPSA meliputi pelarangan penjualan peralatan eksplorasi minyak dan gas terhadap Iran, baik itu yang dilakukan negara, perusahaan maupun individu
    16. Pada 26 Juli 2010, Uni Eropa mengesahkan sanksi untuk membatasi kegiatan investasi minyak dan gas dalam upaya membatasi produksi gas alam Iran
    17. Intelejen Iran melaporkan bahwa sejak setahun ini, skala dan kualitas serangan lebih masif. Pada bulan Mei 2011, Iran menangkap 30 orang yang melakukan kegiatan spionase untuk AS. Pada 17 Desember 2011, Kementerian Intelijen Iran juga mengumumkan telah menangkap seorang mata-mata yang merupakan staf analis CIA yang bertugas menembus aparat intelijen Iran.
    18. 25November 2011 iran kembali menangkap 12 orang spionase CIA. “Amerika dan Zionis tengah berupaya menggunakan jaringan intelijen mereka baik di dalam maupun di luar Iran sebagai upaya untuk memukul negara kita,” kata Sorouri seperti dikutip dari IRNA. “Namun untunglah langkah ini digagalkan oleh tindakan cepat yang diambil oleh petugas di kementerian intelijen.”Pernyataan Iran ini muncul tak lama setelah munculnya laporan di AS yang menyebutkan kelompok Hizbullah di Libanon telah berhasil mengungkap jaringan mata-mata CIA.
    19. Amerika juga mengirimkan pesawat mata-mata paling canggih yang dimilikinya, yaitu RQ-170 Sentinel. Namun pada 4 Desember 2011 Iran berhasil menangkap RQ-170 dengan kerusakan minim. Amerika minta pesawatnya dikembalikan, tapi Iran mengembalikannya dalam bentuk replika berukuran 1/80 dari ukuran aslinya yang telah diproduksi masal dan dijual luas sebagai mainan anak-anak seharga US$ 4 dolar (Rp 36 ribu). Selain akan mengembangkan pesawat serupa, Iran juga berniat memberikan prototypenya ke Rusia dan China, dua negara raksasa yang juga musuh besar Amerika.
    20. RQ-170 adalah pesawat mata-mata tanpa awak yang dirancang sebagai pesawat siluman yang tak terlacak radar. RQ-170 dibuat oleh Lockheed Martin AS dengan panjang 26m, lebar 4,5m dan tinggi 1,84m, dilengkapi sistem pengumpulan data modern di bidang elektronik, visual, komunikasi, dan sistem radar. Kemampuan Iran melacak dan menangkap RQ-170 dalam keadaan utuh mengejutkan dunia. Selama ini dipercaya bahwa penguasaan terknologi tersebut masih terbatas pada Amerika dan Israel. Tetapi Iran mampu meladeni perang elektronik dari kedua negara tersebut. Bahkan pesawat sejenis dengan teknologi yang lebih canggih milik Israel, baru-baru ini juga jatuh ketika tengah dalam persiapan melakukan tugasnya ke Iran. Eric Schmidt, CEO Google Inc, dalam wawancara dengan CNN mengakui kemampuan luar biasa dari para ahli perang cyber Iran, terutama keberhasilannya menangkap RQ-170
    21. Pada tanggal 8 desember 2012 Iran untuk kedua kalinya menyatakan bahwa mereka berhasil menembak pesawat tersebut di Iran Timur yaitu pesawat mata-mata tanpa awak RQ 170 milik Amerika. Pengawal Revolusi Iran mengatakan, mereka berhasil menggiring turun ScanEagle, sebuah pesawat tanpa awak berukuran lebih kecil daripada jet siluman canggih yang pernah ditangkap. Jet siluman ScanEagle, yang memiliki lebar sayap 3 meter dan berbiaya rendah itu, dibangun oleh perusahaan penerbangan Insitu, anak perusahaan Boeing. Laksamana Muda Fadavi menjelaskan, “Pesawat jenis seperti ini biasanya diluncurkan dari kapal perang berukuran besar.”
    22. Serangan dalam perang elektronik lain adalah serangan terhadap program sentrifugal nuklir Iran dengan menyusupkan virus Stuxnet-worm. Serangan mampu dijinakkan Iran dalam beberapa hari. Pakar Kapersky, yang merupakan perusahaan penyedia antivirus terkemuka di dunia, merasa kagum dengan kesigapan Iran tersebut. Dalam panggung perang elektronik ini, Iran juga berupaya menunjukkan kemahiranya dengan mengacak siaran VOA, BBC, Deutsche Welle, Voice of America berbahasa Persia, layanan Free Radio, Farda Radio, dan layanan Free Radio Europe/Radio Liberty.
    23. Berbagai perang ekonomi yang dilancarkan Amerika dan sekutunya sejak 1980 hingga saat ini, tidak banyak menuai hasil. Juga dengan sangsi terbaru yang diharapkan membuat berbagai negara memutuskan hubungan dagang dengan Iran. Pada 26 Januari 2012, India tetap mendatangkan minyak dari Iran yang merupakan pemasok 12 persen dari kebutuhan minyak mentah India. Untuk transaksi ini India membayar dengan mata uang rupee yang kemudian dapat digunakan oleh Iran untuk membayar berbagai impor dari India. Sebelumnya India menggunakan US $ untuk membayar minyak Iran
    24. Tiga puluh dua tahun hidup dalam embargo tidak membuat Iran lemah. Demikian pula selama 32 tahun dalam ancaman perang tidak membuat Iran ciut nyali. Namun kini, demi mencermati gelar militer dari kedua belah pihak, sulit dipercayai bahwa ini hanya dalam rangka “deterence”. Chief Editor of the Russian National Defense magazine, Igor Korotchenko, meramalkan bahwa perang akan segera terjadi antara Amerika Serikat dan Iran.
    25. Hizbullah dibawah komando ahlul bait nabi saw yaitu sayyid hasan nasrullah telah berperang dgn yahudi israel tahun 2000 dan 2006. Fakta kemenangan dan membuat malu as dan yahudi adalah perang 33 HARI DITAHUN 2006. Semua media dunia baik cetak maupun electronic meliputnya dan hanya salafi-wahabi yg menafikan kebenaran ini. Semua media meliput bagaimana israel kalah dalam perang ini, ratusan tentara dan warga sipil israel mati akibat bom dan rudal hizbullah yg disuplay iran.
    bahkan tentara inidonesia dikirim kelibanon utk menjaga perdamaian dan mencegah perang antara israel dan hizbullah syiah.

    26. SATU-SATUNYA TENTARA YG MEMBANTU PALESTINA YAITU Pasukan Hizbullah-syaih imamiyah yg didukung iran dari segi dana dan senjata sampai hari ini telah berperang bersama hamas dan rakyat palestina untuk mengusir yahudi dari tanah SUCI UMAT ISLAM.YAITU BAITUL MAQDIST
    mau antum bandingkan dgn saudi arabia yg didukung syeikh2 jongos antum tersebut yg tak pernah berperang dgn as ??? Bahkan tega menghianati umat islam diseluruh dunia dan menghianati hadist nabi saw agar mengeluarkan kaum musryikin dari jazirah arab.
    Syekh2 antum yg mendukung pemerintahan saudi arabia itu bukan hanya diam melihat kaum musryikin bertebaran dijazirah arab malah no coment sedikitpun bahkan tak pernah menentang ketika raja fadh mengundang ribuan tentara as dan mengizinkannya mendirikan pangkalan meliter disaudi arabia. Negara kebanggaan syeikh2 antum tersebut.
    INIKAH ULAMA-ULAMA YG ANTUM BANGGA-BANGGAKA N ITU ???? YG SANGGUP MELEMPAR HADIST NABI SAW KEBELAKANG PUNGGUNGNYA DEMI TUANNYA BANI SAUD DAN DIAM SERIBU BAHASA KETIKA BANI SAUD MENDATANGKAN RIBUAN TENTARA MUSRYIKUN AS KESAUDI ITU!!!
    TANYA KENAPA ??????????????? ??
    sedangkan pakar2 bloq pembenci syiah mengatakan : “mereka iran “bekerjasama” dengan Amerika yang merupakan representatif kaum Zionis Yahudi
    iran dan amerika tak pernah saling berselisih apalagi perang karena mereka adalah sahabat sejati dan hanya bersandiwara dalam memusuhi umat muslim !!
    Silahkan pemerhati bloq memilih bebas yg mana mau dipilih tentang iran dan amerika berdasarkan data dan fakta sejarah atau berdasarkan pakar blok2 kebencian.
    Allah berfirman :
    HAI ORANG2 YG BERIMAN JANGANLAH KAMU MENGATAKAN SESUATU YG TIDAK KAMU KETAHUI. AMAT BESAR KEBENCIAN ALLAH KEPADA ORANG2 YG MENGATAKAN SESUATU YG TIDAK DIA PERBUAT/KETAHUI ( QS. 61:2-3)
  33. jalan ahlul bait berkata:
    HADIST NABI SAW YANG DICAMPAKAN SYIEKH SALAFI-WAHABI BAG-1
    (baca dari atas kebawah bag. 1-3)

    PERHATIKAN HADIST NABI SAW INI BAIK2 BRO..
    1. Shahih Bukhari | No. 2911 | KITAB JIHAD DAN PERJALANAN (PERANG)
    Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata: “Hari Kamis. Apakah hari Kamis itu?” Kemudian Ibnu Abbas menangis sehingga air matanya membasahi kerikil, lalu dia berkata: “Rasulullah saw sakit keras pada hari Kamis, lalu beliau bersabda: “Bawalah alat tulis kepadaku, aku catatkan buat kalian suatu catatan yang sesudah itu kalian tidak akan tersesat selamanya.” Maka mereka bertengkar dan tidaklah seyogya disisi Nabi ada pertengkaran: Mereka berkata: “Rasulullah diam”. Beliau bersabda: “Biarkanlah aku; sesuatu yang sedang aku lakukan (bersiap-siap menghadapi wafat dll) adalah lebih baik daripada apa yang kalian ajakkan kepadaku”. Ketika wafat, beliau saw berwasiat dengan tiga hal, yaitu: KELUARKANLAH ORANG-ORANG MUSYRIK DARI JAZIRAH ARAB, berilah hadiah kepada tamu (utusan) sepadan aku (Nabi) memberi hadiah kepada mereka. Dan aku lupa terhadap yang ketiga

    2. Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah SAWW berwasiat tiga hal saat menjelang wafatnya: PERTAMA, KELUARKAN KAUM MUSYRIKIN DARI JAZIRAH ARAB. Kedua, berikan hadiah kepada delegasi seperti yang biasa kulakukan.Kemudian si perawi berkata, “aku lupa isi wasiat yang ketiga.”( Shahih Bukhari jil. 7 hal. 121; Shahih Muslim jil. 5 hal. 75.)
    Pertanyaannya:
    ADAKAH PEMERINTAH SAUDI DAN SYEIKH ANDA MENTAATI HADIST ATAU PERINTAH NABI SAW : “KELUARKAN KAUM MUSYRIKIN DARI JAZIRAH ARAB”!!!
    yang terjadi malah sebaliknya , raja fadh-saudi arabia berkerjasama dgn amerika dan yahudi dengan memberikan ijin kepada amerika untuk mendirikan PANGKALAN MELITER DIARAB SAUDI.
    APAKAH SYEIKH2 MUNAFIK ANTUM ITU TIDAK PAHAM TTG HADIST NABI SAW TERSEBUT ATAU PURA2 BEGO. KALO MERKA TAHU LALU KENAPA MEREKA TIDAK MENENTANGNYA DAN RELA JADI JONGOS PEMERINTAHAN SAUDI ARABIA SAMPAI SEKARANG.
  34. jalan ahlul bait berkata:
    HADIST NABI SAW YANG DICAMPAKAN SYIEKH SALAFI-WAHABI BAG-2
    Sebagian kaum wahabiyun membela tuannya saudi arabia dgn berkata : “Pendirian pangkalan meliter AS disaudi arabia karena sudah terlanjur disepakati raja fadh lewat MOU.”
    jawaban kita :
    1. Apakah antum mau mengikuti nabi saw atau mengikuti raja fadh yg berkaloborasi dgn pihak amerika-yahudi ????

    2. Apakah syeikh2 antum tidak tahu ratusan ribu nyawa muslim irak, sudan, libyadll syahid akibat bom dan rudal serta pesawat-pesawat tempur pembunuh kaum muslimin tsb dilepaskan dari pangkalan meliter AS disaudi arabia itu ??
    3. Apa peran sheikh2 yg antum banggakan itu yg diam seribu bahasa atas pembantaian tsb dan berdirinya pangkalan meliter itu yg telah mengorbankan ratusan nyawa kaum muslimin diirak, sudan, Libya dll.
    4. Apakah jauh lebih penting sebuah MOU dengan ratusan ribu nyawa muslim ?
    5. jika anda katakan lebih penting nyawa kaum muslim maka mengapa sampai sekarang PANGKALAN KAFIR AMERIKA TETAP BERCOKOL DISAUDI ARABIA ????? BUKANKAH INI BUKTI NYATA PENENTANGAN KAUM WAHABIYUN KEPADA SUNAH NABI SAW ???? LALU APA ARTINYA SELOGAN KALIAN YG MENGATAKAN KAUM WAHABI MEMURNIKAN AL-QURAN DAN MENYEBARKAN SUNAH/ BERPEGANG KEPADA SUNAH NABI SAW ???? SUNAH YG MANA KALIAN PEGANG ??? KALO MENGUSIR AS SAJA SHEIKH2 KALIAN TAK MAMPU !!!!!!!DASAR KAUM PEMECAH BELAH UMAT.
    6. KALO MENGATASI HAL YG DIDEPAN HIDUNG SAJA SYEIHK2 ANTUM TAK MAMPU LALU BAGAIMANA BISA KAMI PERCAYA BUALAN2 SYEIKH2 ANTUM MAU MENGAKKAN SUNAH ???? MASIHKAH ANTUM PERCAYA PADA BUALAN SHEIKH2 MUNAFIK WAHABI-SAUDI ARABIA ITU ????
  35. jalan ahlul bait berkata:
    HADIST NABI SAW YANG DICAMPAKAN SYIEKH SALAFI-WAHABI BAG-3
    PENUTUP TTG FITNAH BUKU DIATAS
    Allah berfirman :
    HAI ORANG2 YG BERIMAN JANGANLAH KAMU MENGATAKAN SESUATU YG TIDAK KAMU KETAHUI. AMAT BESAR KEBENCIAN ALLAH KEPADA ORANG2 YG MENGATAKAN SESUATU YG TIDAK DIA PERBUAT/KETAHUI ( QS. 61:2-3)

    MEREKA SEKALI-KALI TIDAK MEMPUNYAI PENGETAHUAN TENTANG HAL ITU, BEGITU PULA NENEK MOYANG MEREKA. ALANGKAH BURUKNYA KATA-KATA YANG KELUAR DARI MULUT MEREKA. MEREKA TIDAK MENGATAKAN (SESUATU) KECUALI DUSTA ( QS. Al kahfi ayat 5)
    “ Janganlah kamu cenderung kepada orang yang melakukan kezaliman,lantas kamu akan disambar oleh api neraka.Dan tidak ada bagimu wali selain daripada Allah,kemudian kamu tiada mendapat pertolongan”(Hud(11):113).
    Engkau tidak akan menemukan masyarakat orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat BERKASIH SAYANG dengan ORANG-ORANG YANG MENENTANG ALLAH DAN RASUL-NYA, sekalipun PENANTANG-PENANTANG ITU BAPAK-BAPAKNYA, ATAU ANAK-ANAKNYA, ATAU SAUDARA-SAUDARANYA; ataupun KELUARGANYA SENDIRI. Merekalah orang-orang yang telah Allah tetapkan DALAM HATI MEREKA KEIMANAN, MEMPERKOKOHNYA PULA DENGAN KEMANTAPAN DARI-NYA. Dan LA AKAN MEMASUKKAN MEREKA KE DALAM SYURGA yang banyak mengalir sungaisungai dalamnya, serta kekal mereka di sana. Allah sangat ridha terhadap mereka dan merekapun sangat ridha kepada-Nya.Mereka itulah golongan Allah. Sesungguhnya golongan Allah lah yang berjaya.(QS. Mujadilah : 22)
    dengan data-data dan fakta yg ana sajikan diatas hanya untuk menegaskan lawan diskusi antum yaitu ana bukan hanya lulusan SD yg bisa antum kadali !!!!
    Seharusnya antum turut prihatin akan cobaan yg menimpa saudara kita yg bernama IRAN bukan mengkomsumsi fitnah murahan
  36. Indra jatmika Hardi - Salafi Al-Amin berkata:
    to jalan ahlul bait
    jika memang iran atau syiah tidak pernah berkongsi atau berkerjasama atau besahabat dengan amerika dan yahudi, kenapa muncul video ini?
    http://www.youtube.com/watch?v=q_XAeqtY7Sk ( syiah dan yahudi )
    dan
    http://www.youtube.com/watch?v=3KuwPCS0tK0 ( keterangan syiah sebenarnya)
    bahkan di video yang kedua, jelas salah seorang imam syiah menyatahan ” ini adalah bantuan utama IRAN yang pertama. membantu amerika menjatuhkan taliban dan al-qaeda.

    langsung tercecer hati saya mendengarnya.
  37. jalan ahlul bait berkata:
    LEBIH BAIK KALIAN BAHAS SAJA TENTANG 5 DOKTRIN SESAT AJARAN SUNI DAN SALAFI-WAHABI YANG MENYIMPANG DARI AL-QURAN DAN HADIST SHAHIH DIBAWAH INI Sebagai contoh ana akan tunjukan bahwa salafi-wahabila h yg Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan dalil syar’i (al¬Qur’an danas¬Sunnah).a tau lebih tepatnya DOKTRIN-DOKTRIN YG MENJADI “AKIDAH/KEYAKIN AN” SUNI DAN SALAFI-WAHABI BERTENTANGAN DGN AL-QURAN DAN SUNAH. SEBAGAI CONTOH :
    1. Suni-wahabi meyakini bahwa tidak ada manusia yang maksum selain para nabi dan rasul ( ini jelas bertentangan dgn Al-quran surah al-ahzab ayat 33 dan hadist shahih al-kisa yang mengatakan bahwa imam ali as, sayidah Fatimah as, imam husan as dan imam husein as adalah manusia suci atau maksum)
    2. Menetapkan bahwa manusia terbaik setelah nabi saw adalah abu bakar dan umar. Ini jelas bertentangan dengan hadist shahih bahwa imam ali as adalah pintu ilmunya nabi saw, orang yg terbaik dari seluruh sahabat, yang paling dicintai Allah dan rasulNYA
    3. Menetapkan bahwa hadist bukhari muslim adalah hadist tershahih setelah al-quran.
    Ini adalah pendapat bathil dan qhuluw dengan bukhari dan muslim. Padahal kalo mereka berilmu mereka tak akan mengatakan hal tersebut. Sebab banyak sekali hadist2 PALSU ADA DALAI KITAB BUKHARI MUSLIM BAHKAN DIANTARA HADIST PALSU TERSEBUT BERISI HUJATAN, CELAAN DAN HINAAN KEPADA PARA NABI2 ALLAH, RASULULLAH SAW BAHKAN SYARIAT ISLAM

    4. Semua sahabat adalah adil, jujur dan paling taat kepada Allah dan rasulNYA. Ini adalah doktrin palsu yang terlalu dipaksakan. Bukankah sahabat banyak yang lari dalai perang uhud dan hunain ???? nabi saw mengatakan 12 orang dari sahabatku MUNAFIQ, dan dalam hadist al-haud atau hadist telaga disana dikatakan banyak sekali sahabat2 nabi saw yg dilemparkan kedalam neraka disebabkan mereka MURTAD SEPENINGGALNABI SAW
    5. SEMUA SAHABAT NABI SAW SUDAH DIJAMIN MASUK SURGA OLEH ALLAH
    Masuk surge dari hongkong bro !!!!
    Lihat sekali lagi hadist bukhari, muslim, ahmad, an’nasai yg menyatakan banyak sekali sahabat yg dicampakan keneraka !!!

    LIMA BUKTI INI SUDAH CUKUP MENGAMBARKAN SUNI DAN SALAFI WAHABI BERADA DALAI KESESATAN YANG NYATA. BERBOHONG ATAS NAMA AGAMA DALAM CERAMAH2 USTADNYA TENTANG DOKTRIN2 MURAHAN YG MENYIMPANG DARI AL-QURAN DAN HADIST SHAHIH.
    DAN ANA MENUNGGU BANTAHAN ORANG SUNI DAN SALAFI-WAHABI UNTUK MEMBUKTIKAN KELIMA DOKTRIN DIATAS ADALAH BENAR, TENTUNYA MEMBUKTIKANNYA DGN DALIL SHAHIH BUKAN DGN MODAL DENGKUL DAN CACI MAKI AKIBAT FANATIK BUTA DAN TAK PUNYA ILMU. DITUNGGU
  38. abisyakir berkata:
    @ jalan ahlul bait…
    1. Suni-wahabi meyakini bahwa tidak ada manusia yang maksum selain para nabi dan rasul ( ini jelas bertentangan dgn Al-quran surah al-ahzab ayat 33 dan hadist shahih al-kisa yang mengatakan bahwa imam ali as, sayidah Fatimah as, imam husan as dan imam husein as adalah manusia suci atau maksum).

    JAWAB: Ahlul Bait Nabi Radhiyallahu ‘Anhum memang disucikan oleh Allah. Maksudnya, dihapuskan dosa-dosa dan kesalahan mereka. Bukan berarti mereka TIDAK PERNAH BERDOSA. Mereka tetap berdosa atau berbuat kesalahan, seperti lazimnya yang dialami manusia. Kalau tidak berdosa, jelas mereka tak perlu lagi istighfar dan taubat. Sedangkan MA’SHUM-nya Rasulullah SAW, beliau benar-benar dijaga dari berbuat salah dan dosa. Setiap akan berbuat kesalahan, beliau selalu diingatkan. Anda pernah dengar hadits Nabi SAW ketika Ali RA ingin menikahi anak Abu Jahal, lalu hal itu membuat Nabi SAW murka, sehingga beliau berkhutbah di atas mimbar, mengatakan bahwa “anak Nabi tidak akan bersatu dengan anak musuh Allah”. Itu kan jelas salah satu fakta kesalahan Ali RA. Pada diri Nabi SAW, tidak ada hal begitu. Kalau Anda ngeyel mengakui bahwa Ali, Fathimah, Hasan, Husein, dll. suci, makshum, dijaga dari segala salah dan dosa; berarti Anda telah menganggap mereka sebagai Nabi. Itu artinya Anda sudah murtad dari Islam.
    2. Menetapkan bahwa manusia terbaik setelah nabi saw adalah abu bakar dan umar. Ini jelas bertentangan dengan hadist shahih bahwa imam ali as adalah pintu ilmunya nabi saw, orang yg terbaik dari seluruh sahabat, yang paling dicintai Allah dan rasulNYA
    JAWAB: Itu kata Anda bahwa hadits “Ali pintu ilmu” itu shahih. Menurut ulama2 Ahlus Sunnah, hadits itu palsu atau munkar. Tidak bisa dijadikan dalil. Lagi pula yang menerima ilmu dari Nabi SAW bukan hanya Ali RA, tapi sangat banyak para Shahabat RA yang lain. Ada Umar, Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Aisyah, Ummu Salamah, dan sebagainya. Kalau “pintu ilmu” hanya Ali, lalu dari mana mereka akan mendapatkan ilmu2 tersebut? Itu tandanya, hadits itu palsu atau minimal lemah.
    3. Menetapkan bahwa hadist bukhari muslim adalah hadist tershahih setelah al-quran. Ini adalah pendapat bathil dan qhuluw dengan bukhari dan muslim. Padahal kalo mereka berilmu mereka tak akan mengatakan hal tersebut. Sebab banyak sekali hadist2 PALSU ADA DALAI KITAB BUKHARI MUSLIM BAHKAN DIANTARA HADIST PALSU TERSEBUT BERISI HUJATAN, CELAAN DAN HINAAN KEPADA PARA NABI2 ALLAH, RASULULLAH SAW BAHKAN SYARIAT ISLAM
    JAWAB: Anda ini kalo tidak tahu ilmu hadits, jangan banyak omong. Silakan tunjukkan mana itu hadits palsu dalam Shahih Bukhari Muslim? Tunjukkan SATU saja, tak usah banyak-banyak.
    4. Semua sahabat adalah adil, jujur dan paling taat kepada Allah dan rasulNYA. Ini adalah doktrin palsu yang terlalu dipaksakan. Bukankah sahabat banyak yang lari dalai perang uhud dan hunain ???? nabi saw mengatakan 12 orang dari sahabatku MUNAFIQ, dan dalam hadist al-haud atau hadist telaga disana dikatakan banyak sekali sahabat2 nabi saw yg dilemparkan kedalam neraka disebabkan mereka MURTAD SEPENINGGALNABI SAW
    JAWAB: Maksudnya, mereka itu adalah orang-orang yang tadinya sudah Muslim ketika Nabi SAW masih hidup, namun menjadi SESAT setelah Nabi SAW wafat. Di antara mereka ada yang menolak membayar zakat, ada yang mengikuti Nabi palsu dan membelanya, ada yang menjadi kaum Khawarij, ada yang murtad dari agama Islam. Mereka itu semula Muslim di zaman Nabi SAW, maka disebut sebagai “Shahabat Nabi”. Tapi ketika mati dalam keadaan sesat, ya bukan Shahabat lagi.
    Maka itu para ulama Ahlus Sunnah menetapkan definisi Shahabat Nabi sebagai berikut: “Seseorang yang hidup di era Nabi, dalam keadaan Muslim, dan wafat sebagai Muslim”. Nah, begitu definisinya. Ia untuk memperjelas keadaan pada orang-orang yang SESAT setelah Nabi SAW wafat, sedang mereka mati dalam kesesatannya.
    5. SEMUA SAHABAT NABI SAW SUDAH DIJAMIN MASUK SURGA OLEH ALLAH. Masuk surge dari hongkong bro !!!! Lihat sekali lagi hadist bukhari, muslim, ahmad, an’nasai yg menyatakan banyak sekali sahabat yg dicampakan keneraka !!!
    JAWAB: Yang pasti dijamin masuk surga biasanya disebutkan nama-namanya oleh Nabi SAW. Di antara mereka ada 10 orang “mubassyirina bil jannah” (diberikan berita gembira akan masuk surga). Tapi secara umum, setiap Muslim, apalagi Shahabat Nabi RA, akan masuk surga, karena ada iman, amal saleh, ampunan Allah, dan rahmat-Nya atas mereka.
    Kami gembira dengan para Shahabat Nabi akan masuk surga; tapi kalau kamu kelihatan sekali marah ketika disebut Shahabat Nabi akan masuk surga. Memang surga itu milik kakekmu, sehingga kamu marah, wahai manusia? Apa kamu keluar ongkos untuk membangun surga, sehingga marah kalau ada yang masuk surga? Memang amal kamu apa sehingga bisa menyaingi amal Abu Bakar, Umar, Utsman RA? Kamu melihat ular saja takut, tapi sok mengadili para Shahabat Nabi RA.
    Sudahlah, nasehat kami simple saja: “Fungsikan akalmu dalam kehidupan!” Itu saja.
    Admin.
  39. abisyakir berkata:
    @ jalan ahlul bait…
    Ya itu kan cuma “berita media” sejak dari zaman dulu ya cuma begitu2 saja. Iran itu melawan Amerika dan Israel CUMA DI MEDIA doang, bukan dalam kenyataan. Kita sudah lelah dengan semua RETORIKA KOSONG semacam itu. Sudah lelah dan lelah. Iran itu sering disebut NATO (no action talk only). Ya itu benar adanya.
    Kalau soal WTC 11 September 2001, tanpa bantuan Ahmadinejad pun sudah banyak yang mengkritik itu, termasuk ribuan warga Amerika sendiri. Ini semodel “pahlawan kesiangan”.
    Admin.
  40. abisyakir berkata:
    @ jalan ahlul bait…
    Kami jawab dengan SATU FAKTA SAJA… Iran tidak pernah masuk ke Israel, melakukan serangan kepadanya, atau membebaskan Palestina yang ditindas Yahudi. Pernahkah Iran menyerang Israel? Bila pernah, kapan itu dan apa hasilnya? Taruhlah Hizbulat Libanon menyerang Israel, pernahkah mereka masuk ke wilayah Israel dan menyerang tentaranya di sana? Bukankah serangan Hizbulat hanya berupa mortir dari wilyah mereka ke wilayah Israel? Maksud kami, mereka masuk ke wilayah Israel lalu membuat serangan militer di dalamnya? Bukan menyerang pakai mortir dari jauh.
    Sebagai perbandingan, pasukan Mesir pernah menyerang Israel dalam perang Arab-Israel. Begitu juga para Mujahidin Ikhwanul Muslimin dipimpin Syaikh Hasan Al Banna pernah menyerang ke wilayah Israel, sebelum mereka dikhianati militer Mesir. Termasuk pejuang2 Hamas sering melakukan serangan ke target militer di wilayah Israel. Nah, kapan kaum Syiah mau masuk wilayah Israel? Itu saja.
    Admin.
  41. abisyakir berkata:
    @ jalan ahlul dhalal…
    Ini orang otaknya sudah error. Banyak bicara, banyak mengklaim, tapi aneh. Banyak sekali ulama “Wahabi” yang menentang sikap Raja Saudi itu. Sama mereka disebut Sururiyah, Quthbiyah, dst. Begitu juga Usamah bin Ladin asal Saudi, adalah penentang terhebat kebijakan itu. Kok kamu tidak melihatnya? Aneh.
    Admin.
  42. abisyakir berkata:
    @ jalan ahlul dhalal…
    Bagaimana pendapatmu ketika Raja Saudi mendukung pembantaian kaum Muslimin (Ikhwanul Muslimin) di Mesir? Bukankah kalian gembira dengan sikap itu? Karena sejak lama kalian benci IM. Iya kan.
    Maka itu, melihat sikap suatu negara, jangan lihat rajanya, tapi lihat ulamanya yang ISTIQAMAH. Tidak sekedar label ulama, tapi sikap ULAMA ISTIQAMAH. Contoh, Syaikh Abdullah Abdurrahman Al Jibrin rahimahullah.
    Malah terakhir2 muncul foto Raja Abdullah salaman mesra dengan Ahmadinejad. Coba lihat foto di bawah ini…
    http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/raja-saudi-dan-presiden-iran-telpon-telponan-ada-apa.htm
    Coba apa kamu akan memaki-maki “idolamu” karena ada foto di atas, seperti kamu telah memaki-maki ulama Saudi?
    Admin.
    Admin.
  43. abisyakir berkata:
    @ jalan ahlul dhalal…
    Di bagian ini gak ada haditsnya, jadi tidak perlu dikomentari. Terimakasih.
    Admin.
  44. armsnsyah berkata:
    Tidak ada dalam alquran yg menyatakan mengkritik sahabat dan kalifah tidak boleh,masa banyak terjadi nepotisme dizanan usman gak boleh dikritik,kekerasan dan aturan yg tdk sesuai syariah dizaman umar tdk boleh dikritik….bagaimana kaum suni berperang dg tdk punya teknologi dan banyak hutang spt liga Arab…
  45. abisyakir berkata:
    @ Armsnsyah…
    Dalam Al Qur’an disebutkan: “Orang-orang yang mula pertama masuk Islam, dari kalangan Muhajirin dan Anshar, dan siapa yang mengikuti mereka dengan baik; Allah ridha atas mereka, dan mereka pun ridha kepada Allah.” (At Taubah: 100).
    Para Shahabat itu adalah orang-orang yang DIRIDHAI Allah SWT. Kamu hidup mau mencari apa kawan? Cari ridha Allah kan. Nah, mereka itu orang-orang yang SUDAH DIRIDHAI Allah. Kamu tahu tidak maksud diridhai itu? Kira-kira maksudnya, mereka itu “recomended” kawan. Bukan manusia yang me-recomended, tapi Sang Pencipta langit dan bumi. Maka itu…setiap berurusan dengan Shahabat Nabi SAW, kita harus sangat hati-hati.
    Ilmu kamu, shalat kamu, sedekah kamu, baca Al Qur’an kamu, doa kamu, bahkan Jihad kamu (kalau pernah berjihad); tak ada seujung kuku perjuangan para Shahabat dan Khalifah Rasulullah RA itu. Maka kamu tidak boleh sembarangan dalam mengkritik, apalagi sampai menjelek-jelekkan mereka. Itu adalah perbuatan sangat berbahaya.
    Misalnya, kamu sebutkan bahwa Khalifah Ustman bin ‘Affan banyak nepotisme-nya. Pertanyaannya, apakah ada kesalahan mempercayai kerabat/keluarga, jika dia memiliki kapasitas ilmu, kemampuan, dan amanat? Manusia di dunia melakukan nepotisme karena cinta dunia. Apakah Khalifah Utsman masuk kategori cinta dunia? Beliau mengambil jalan itu (mempercayai kerabat), mungkin karena ketika itu sudah merebak fitnah-fitnah, sehingga beliau membutuhkan loyalitas dari orang-orang di sekitarnya lebih banyak. Dari jalan itu, lalu dipilih yang dekat kekerabatannya. Tapi ada ulama yang mengatakan, bahwa di zaman Khalifah Ali lebih banyak lagi pejabat yang diangkat dari jalur kerabat.
    Jadi berhati-hatilah kalau membuat pernyataan… Ini menyangkut orang yang diridhai Allah SWT.
    Admin.
  46. umi berkata:
    ternyat orang syiah itu pandai bersandiwara & bersilat lidah seperti IMAM MAHDI yg dipercayainya(dajjal),saya jga pernah baca,kalo di iran jika ingin bertemu imam mahdinya dia harus menkonsumsi ganja, naudzubillah min dzalik.
    alhamdulillah sekarang umat muslim di negara mayorits non-muslim berkembang pesat..
  47. ismulyadi berkata:
    perang hisbulloh dengan israel tahun 2006 itu gk di anggap perang atau gimna??tolong d jawab karna hisbulloh syiah100%

  48. ismulyadi berkata:


    klau anda mengatakan anda ketawa saja melihat propaganda syiah.kalau saya melihat tulisan anda bukan ketawa lagi.tapi heran ja masih ada orang seperti anda mengarang sesuka hati.padahal perang hisbulloh dengan israel banyak skali tentera israel tewas di bandingkan perang HAMAS dengan israel tahun 2014

    Ali bin Abi Thalib ra. 

    http://queencintaislam.blogspot.com/2014/04/ali-bin-abi-thalib-ra.html

    بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ

    Ali bin Abi Thalib ra. adalah sahabat yang terkemuka di kalangan umat Islam sekaligus sepupu Nabi Muhammad SAW. yang menjadi khalifah (khulafaur rosyidin) setelah kekhalifhan Utsman bin Affan ra. Ali adalah sosok yang cerdas dan tampan. Ali lahir pada tahun kedua puluh sebelum kenabian, tumbuh berkembang dalam didikan rumah tangga kenabian, dialah orang pertama yang masuk Islam dari golongan anak kecil. Sejak kecil Ali telah berada dalam didikan Rasulullah SAW, sebagaimana dikatakannya sendiri: "Nabi membesarkan aku dengan suapannya sendiri. Aku menyertai beliau kemanapun beliau pergi, seperti anak unta yang mengikuti induknya. Tiap hari aku dapatkan suatu hal baru dari karakternya yang mulia dan aku menerima serta mengikutinya sebagai suatu perintah".

    Kelahiran

    Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad SAW., sekitar tahun 599 Masehi atau 600(perkiraan) dan ada juga yang menyebutkan tahun ke dua puluh sebelum kenabian. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dilahirkan di dalam Ka'bah(?). Usia Ali terhadap Nabi Muhammad masih diperselisihkan hingga kini, sebagian riwayat menyebut berbeda 25 tahun, ada yang berbeda 27 tahun, ada yang 30 tahun bahkan 32 tahun.

    Ali bernama asli Haydar bin Abu Thalib, paman Ali adalah Nabi Muhammad SAW. Haydar yang berarti Singa, adalah harapan keluarga Abu Thalib untuk mempunyai penerus yang dapat menjadi tokoh pemberani dan disegani diantara kalangan Quraisy Mekkah. Setelah mengetahui sepupu yang baru lahir diberi nama Haydar, Nabi SAW memanggil dengan Ali yang berarti Tinggi (derajat di sisi Allah).

    Ayahnya adalah: Abu Thalib, paman Nabi saw, bin Abdul Muththalib, bin Hasyim, bin Abdi Manaf, bin Qushayy. Ibunya adalah: Fathimah binti Asad, bin Hasyim, bin Abdi Manaf. Saudara-saudara kandungnya adalah: Thalib, 'Uqail, Ja'far dan Ummu Hani.

    Dengan demikian, jelaslah, Ali adalah berdarah Hasyimi dari kedua ibu-bapaknya. Keluarga Hasyim memiliki sejarah yang cemerlang dalam masyarakat Mekkah. Sebelum datangnya Islam, keluarga Hasyim terkenal sebagai keluarga yang mulia, penuh kasih sayang, dan pemegang kepemimpinan masyarakat. Ibunya adalah Fathimah binti Asad, yang kemudian menamakannya Haidarah. Haidarah adalah salah satu nama singa, sesuai dengan nama ayahnya: Asad (singa). Fathimah adalah salah seorang wanita yang terdahulu beriman dengan Risalah Nabi Muhammad Saw. Dia pula-lah yang telah mendidik Nabi Saw, dan menanggung hidupnya, setelah meninggalnya bapak-ibu beliau, Abdullah dan Aminah. Beliau kemudian membalas jasanya, dengan menanggung kehidupan Ali, untuk meringankan beban pamannya, Abu Thalib, pada saat mengalami kesulitan ekonomi. Saat Fathimah meninggal dunia, Rasulullah Saw yang mulai mengkafaninya dengan baju qamisnya, meletakkannya dalam kuburnya, dan menangisinya, sebagai tangisan seorang anak atas ibunya.

    Kehidupan Awal

    Kelahiran Ali bin Abi Thalib ra. banyak memberi hiburan bagi Nabi SAW karena beliau tidak punya anak laki-laki. Uzur dan faqir nya keluarga Abu Thalib memberi kesempatan bagi Nabi SAW bersama istri beliau Khadijah untuk mengasuh Ali dan menjadikannya putra angkat. Hal ini sekaligus untuk membalas jasa kepada Abu Thalib yang telah mengasuh Nabi sejak beliau kecil hingga dewasa, sehingga sedari kecil Ali sudah bersama dengan Rasulullah Muhammad SAW.

    Ali adalah anak bungsu dari kedua orang tuanya, selain Ja'far, Uqail dan Thalib. Saat Abu Thalib mengalamai krisis ekonomi karena kekeringan yang melanda, seperti yang dialami oleh orang-orang Quraisy, Rasulullah saw menyarankan kepada kedua pamannya: Hamzah dan Abbas untuk turut membantu meringankan beban saudaranya, Abu Thalib, dengan menanggung biaya hidup anaknya. Maka keduanya pun memenuhi permintaan tersebut. Mengetahui hal itu, Abu Thalib berkata kepada kedua saudaranya tersebut,: "Ambillah siapa yang kalian ingini, namun tinggalkanlah Uqail, untuk tetap aku didik." Uqail adalah anak yang paling disayangi oleh Abu Thalib. Maka Abbas mengambil Thalib, Hamzah mengambil Ja'far dan Rasulullah saw mengambil Ali.

    Adalah Nabi Saw bagi anak keponakannya, Ali, bertindak sebagai bapak, saudara, teman, dan guru pendidik. Dan Ali pun menerima beliau pengganti kedua orang tua, dan keluarganya. Sehingga ia pun terdidik dalam didikan Nabi SAW. Ia Merupakan keturunan puncak keluarga Hasyimiah, yang darinya terlahir kemuliaan, kedermawanan, sifat pemaaf, ksaih sayang dan hikmah yang lurus.

    Seperti diriwayatkan, ia tumbuh menjadi anak yang cepat matang. Di wajahnya tampak jelas kematangannya, yang juga menunjukkan kekuatan, dan ketegasan. Saat ia menginjak usia pemuda, ia segera berperan penuh dalam dakwah Islam, tidak seperti yang dilakukan oleh pemuda seusianya. Contoh yang paling jelas adalah keikhlasannya untuk menjadi tameng Rasulullah Saw saat beliau hijrah, dengan menempati tempat tidur beliau. Ia juga terlibat dalam peperangan yang hebat, seperti dalam perang Al Ahzab, dia pula yang telah menembus benteng Khaibar. Sehingga dia dijuluki sebagai pahlawan Islam yang pertama.


    Sifat-sifat Ali bin Abi Thalib

    Ali adalah seorang dengan perawakan sedang, antara tinggi dan pendek. Perutnya agak menonjol. Pundaknya lebar. Kedua lengannya berotot, seakan sedang mengendarai singa. Lehernya berisi. Bulu jenggotnya lebat. Kepalanya botak, dan berambut di pinggir kepala. Matanya besar. Wajahnya tampan. Kulitnya amat gelap. Postur tubuhnya tegap dan proporsional. Bangun tubuhnya kokoh, seakan-akan dari baja. Berisi. Jika berjalan seakan-akan sedang turun dari ketinggian, seperti berjalannya Rasulullah Saw. Seperti dideskripsikan dalam kitab Usudul Ghaabah fi Ma'rifat ash Shahabah: adalah Ali bin Abi Thalib bermata besar, berkulit hitam, berotot kokoh, berbadan besar, berjenggot lebat, bertubuh pendek, amat fasih dalam berbicara, berani, pantang mundur, dermawan, pemaaf, lembut dalam berbicara, dan halus perasaannya.

    Jika ia dipanggil untuk berduel dengan musuh di medan perang, ia segera maju tanpa gentar, mengambil perlengkapan perangnya, dan menghunuskan pedangnya. Untuk kemudian menjatuhkan musuhnya dalam beberapa langkah. Karena seekor singa, ketika ia maju untuk menerkam mangsanya, ia bergerak dengan cepat bagai kilat, dan menyergap dengan tangkas, untuk kemudian membuat mangsa tak berkutik.

    Tadi adalah sifat-sifat fisiknya. Sedangkan sifat-sifat kejiwaannya, ia adalah sosok penuh dengan kemuliaan. Keberaniannya menjadi perlambang para ksatria pada masanya. Setiap kali Ali menghadapi musuh di medan perang, maka dapat dipastikan Ali akan mengalahkannya.
    Seorang yang takwa tak terkira, tidak mau masuk dalam perkara yang syubhat, dan tidak pernah melalaikan syari'at. Seorang yang zuhud, dan memilih hidup dalam kesederhanaan. Ali makan cukup dengan berlaukkan cuka, minyak dan roti kering yang ia patahkan dengan lututnya. Dan memakai pakaian yang kasar, sekadar untuk menutupi tubuh di saat panas, dan menahan dingin di kala hawa dingin menghempas.

    Dia akan berhati-hati meskipun dalam sesuatu yang ia lihat benar, dan memilih untuk tidak mengatakan dengan terus terang, jika hal itu akan membawa mudharat bagi umat. Ia meletakkan perkara pada tempatnya yang tepat. Berusaha berjalan seirama dengan rekan-rekan pembawa panji dakwah, seperti keserasian butiran-butiran air di lautan.

    Ali bersikap lembut, sehingga banyak orang yang sezaman dengannya melihat ia sedang bergurau, padahal hal itu adalah suatu bagian dari sifat yang melihat apa yang ada di balik sesuatu, dan memandang kepada kebaikan. Ali menginginkan agar realitas yang tidak sempurna berubah menjadi lurus dan meningkat ke arah kesempurnaan. Ali terkenal kefasihannya. Sehingga ucapan-ucapannya mengandung nilai-nilai sastra Arab yang jernih dan tinggi.

    Ali sangat loyal terhadap pendidiknya, Nabi-nya, juga Rabb-nya. Serta berbuat baik kepada kerabatnya.
    Ia berpendirian teguh, sehingga menjadi tokoh yang namanya terpatri dalam sejarah. Di samping kemanusiaannya, ia seakan-akan adalah sebuah gunung yang kokoh, yang mencengkeram bumi. Itu semua adalah cermin dari percaya dirinya, keimanannya, dan keyakinanya terhadap Rabb-nya.

    Ali dengan teguh menolak sikap yang tidak sesuai dengan kebenaran, atau syari'ah, atau akhlak atau kemuliaan. Jiwanya menolak untuk menipu seorang gubernur yang senang berkuasa, dan yang menghamburkan kekayaan umat untuk kepentingan hawa nafsunya. Ia tidak tidak peduli dengan orang yang membenci, atau orang yang memusuhinya. Ali adalah sifat orang yang kuat, baik dalam kepribadiaannya, pendapatnya dan dalam memegang kebenaran.

    Ali tidak bersifat lembek, namun ia lebih mementingkan persatuan umat. Karena orang-orang yang ikut bersidang saat itu sedang berada dalam kubu-kubu yang saling berbeda pendapat. Ia telah menegaskan hal itu, dan memberi peringatan kepada para pengikutnya. Namun ternyata orang-orang yang berada di sekitarnya tenggelam dalam perdebatan tanpa ujung dan pertikaian tanpa henti. Sehingga terjadilah peristiwa-peristiwa yang memilukan.

    Rasa kasih sayang dalam hatinyalah yang mendorong dirinya untuk bersikap lunak dan tidak keras. Hal itu ia lakukan karena ingin menyelamatkan orang lain, sehingga ia rela meletakkan dirinya dalam bahaya. Ia rela untuk menebus nyawa orang yang ia kasihi, atau kelompok orang yang beriman, atau beberapa orang yang sedang diincar oleh musuh, dengan nyawanya. Sehingga diapun bersikap lunak, dan meminta jalan yang lebih baik. Agar kasih sayang mengalahkan kecemburuan, kecintaan mengalahkan kekerasan, dan menjauhkan orang-orang yang ia sayangi dari kebinasaan. Orang yang membaca apa yang ia pinta kepada Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Abdullah, niscaya akan mengetahui bahwa keduanya telah mengkhianatinya, dan memeranginya. Maka iapun mengecam keduanya, dengan kecaman seorang penyayang terhadap orang yang ia sayangi. Ia mengingatkan keduanya tentang janji-janji yang pernah mereka ucapkan, dan kebersamaan mereka dalam menegakkan kalimat Allah SWT.

    Kehidupan di Mekkah sampai Hijrah ke Madinah

    Ali bersedia tidur di kamar Nabi untuk mengelabui orang-orang Quraisy yang akan menggagalkan hijrah Nabi. Beliau tidur menampakkan kesan Nabi yang tidur sehingga masuk waktu menjelang pagi mereka mengetahui Ali yang tidur, sudah tertinggal satu malam perjalanan oleh Nabi yang telah meloloskan diri ke Madinah bersama Abu Bakar.

    Kehidupan di Madinah

    Perkawinan

    Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra yang banyak dinanti para pemuda. Nabi menimbang Ali yang paling tepat dalam banyak hal seperti Nasab keluarga yang serumpun (Bani Hasyim), yang paling dulu mempercayai kenabian Muhammad (setelah Khadijah), yang selalu belajar di bawah Nabi dan banyak hal lain.

    Pernikahan dengan Fathimah Az-Zahra

    Kisah Cinta Ali bin Abi Thalib dan Fathimah Az-Zahra

    Ada rahasia terdalam di hati Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.

    Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ‘Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.ross putihIa merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakar. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakar lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ‘Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakar menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ‘Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya.

    Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakar; ‘Utsman, ‘Abdurrahman ibn ‘Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ‘Ali.

    Lihatlah berapa banyak budak Muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakar; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ‘Abdullah ibn Mas’ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan ‘Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakar sang saudagar, insya Allah lebih bisa membahagiakan Fathimah.

    ‘Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. “Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ‘Ali.

    “Aku mengutamakan Abu Bakar atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”

    Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan

    Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.

    Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum Muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh- musuh Allah bertekuk lutut.

    ‘Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah. ‘Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ‘Ali dan Abu Bakar. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ‘Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih dari itu, ‘Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, “Aku datang bersama Abu Bakar dan ‘Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ‘Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ‘Umar..”

    Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah. Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ‘Umar melakukannya. ‘Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi.

    ‘Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. “Wahai Quraisy”, katanya. “Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ‘Umar di balik bukit ini!” ‘Umar adalah lelaki pemberani. ‘Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ‘Umar jauh lebih layak. Dan ‘Ali ridha.

    Cinta tak pernah meminta untuk menanti
    Ia mengambil kesempatan
    Itulah keberanian
    Atau mempersilakan
    Yang ini pengorbanan
    Maka ‘Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ‘Umar juga ditolak.

    Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ‘Utsman sang miliarderkah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.

    Di antara Muhajirin hanya ‘Abdurrahman ibn ‘Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adz kah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn ‘Ubaidah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?

    “Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. “Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi.. “

    “Aku?”, tanyanya tak yakin.

    “Ya. Engkau wahai saudaraku!”

    “Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”

    “Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”

    ‘Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.

    “Engkau pemuda sejati wahai ‘Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan- pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya. Lamarannya berjawab, “Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.

    Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.

    “Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”

    “Entahlah..”

    “Apa maksudmu?”

    “Menurut kalian apakah ‘Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”

    “Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka,

    “Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya !”

    Dan ‘Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan ke kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang.

    Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ‘Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti.

    ‘Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ‘Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian.

    Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada ‘Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda”

    ‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu?”

    Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu” ini merupakan sisi ROMANTIS dari hubungan mereka berdua.

    Kemudian Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku untuk menikahkan Fatimah puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib, maka saksikanlah sesungguhnya aku telah menikahkannya dengan maskawin empat ratus Fidhdhah (dalam nilai perak), dan Ali ridha (menerima) mahar tersebut.”

    Kemudian Rasulullah saw. mendoakan keduanya:

    “Semoga Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan kesungguhan kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari kalian berdua kebajikan yang banyak.” (kitab Ar-Riyadh An-Nadhrah 2:183, bab4)


    Putra Ali melalui Fatimah:

        Hasan bin Ali, yang digelari al-Mujtaba
        Husain bin Ali, yang digelari asy-Syahid
        Muhsin bin Ali, yang meninggal waktu masih dalam kandungan.

    Putri Ali melalui Fatimah

        Zainab binti Ali, yang dijuluki Zainab al-Kubra
        Ummu Kultsum, menikah dengan Umar bin Khattab.
        Zaid bin Umar.

    Pernikahan dengan Umamah binti Zainab

    Umamah merupakan anak dari Abi Al Aa'sh dan Zainab binti Muhammad, kakak perempuan dari Fatimah az-Zahra, setelah meninggalnya Fatimah, Umamah kemudian menikah dengan Ali dan sampai meninggalnya pada tahun 66 H / 685 Masehi tidak memiliki anak seorangpun.

    Pernikahan dengan Ummu Banin binti Hizam

    Ummu Banin merupakan anak dari Hizam bin Khalid, memiliki 5 anak laki-laki, yaitu:

        Ja’far bin Ali, syahid di Karbala pada 10 Oktober 680
        Abdullah bin Ali, syahid di Karbala pada 10 Oktober 680
        Utsman bin Ali, syahid di Karbala pada 10 Oktober 680
        Umar bin Ali, syahid di Karbala pada 10 Oktober 680
        Abbas bin Ali


    Pernikahan dengan Laila binti Mas'ud

        Ubaidullah bin Ali
        Abu Bakar bin Ali

    Pernikahan dengan Khawlah binti Ja'far al-Hanafiah

        Muhammad Abu Abdullah bin Ali, lebih dikenal dengan Muhammad bin al-Hanafiah, meninggal tahun 67 H.

    Pernikahan dengan Al-Sahba' binti Rabi'ah

        Umar bin Ali

    Pernikahan dengan Asma binti Umais

    Asma menikah pertama kali dengan Ja'far bin Abu Thalib, kemudian setelah meninggalnya Ja'far, ia menikah dengan Abu Bakar, memiliki seorang anak, yang kemudian menjadi anak angkat dari Ali bin Abi Thalib, yang bernama Muhammad bin Abu Bakar. Setelah meninggalnya Abu Bakar, Asma binti Umais kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib, dan memiliki dua anak laki-laki, yaitu:

        Yahya bin Ali
        Muhammad al-Ashgar bin Ali, syahid di Karbala pada tanggal 10 Oktober 680

    Julukan

    Ketika Muhammad mencari Ali menantunya, ternyata Ali sedang tidur. Bagian atas pakaiannya tersingkap dan debu mengotori punggungnya. Melihat itu Muhammad pun lalu duduk dan membersihkan punggung Ali sambil berkata, "Duduklah wahai Abu Turab, duduklah." Turab yang berarti debu atau tanah dalam bahasa Arab. Julukan tersebut adalah julukan yang paling disukai oleh Ali.


    Pertempuran yang Diikuti pada Masa Nabi SAW

    Perang Badar

    Beberapa saat setelah menikah, pecahlah perang Badar, perang pertama dalam sejarah Islam. Di sini Ali betul-betul menjadi pahlawan disamping Hamzah, paman Nabi. Banyaknya Quraisy Mekkah yang tewas di tangan Ali masih dalam perselisihan, tapi semua sepakat beliau menjadi bintang lapangan dalam usia yang masih sangat muda sekitar 25 tahun.

    Perang Khandaq

    Perang Khandaq juga menjadi saksi nyata keberanian Ali bin Abi Thalib ketika memerangi Amar bin Abdi Wud . Dengan satu tebasan pedangnya yang bernama dzulfikar, Amar bin Abdi Wud terbelah menjadi dua bagian.

    Perang Khaibar

    Setelah Perjanjian Hudaibiyah yang memuat perjanjian perdamaian antara kaum Muslimin dengan Yahudi, dikemudian hari Yahudi mengkhianati perjanjian tersebut sehingga pecah perang melawan Yahudi yang bertahan di Benteng Khaibar yang sangat kokoh, biasa disebut dengan perang Khaibar. Di saat para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar, Nabi saw bersabda:

    "Besok, akan aku serahkan bendera kepada seseorang yang tidak akan melarikan diri, dia akan menyerang berulang-ulang dan Allah akan mengaruniakan kemenangan baginya. Allah dan Rasul-Nya mencintainya dan dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".

    Maka, seluruh sahabat pun berangan-angan untuk mendapatkan kemuliaan tersebut. Namun, temyata Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan itu serta mampu menghancurkan benteng Khaibar dan berhasil membunuh seorang prajurit musuh yang berani bernama Marhab lalu menebasnya dengan sekali pukul hingga terbelah menjadi dua bagian.

    Peperangan lainnya

    Hampir semua peperangan beliau ikuti kecuali perang Tabuk karena mewakili nabi Muhammad untuk menjaga kota Madinah.

    Setelah Nabi Wafat

    Sampai disini hampir semua pihak sepakat tentang riwayat Ali bin Abi Thalib, perbedaan pendapat mulai tampak ketika Nabi Muhammad wafat. Syi'ah berpendapat sudah ada wasiat (berdasar riwayat Ghadir Khum) bahwa Ali harus menjadi Khalifah bila Nabi SAW. wafat. Tetapi Sunni tidak sependapat, sehingga pada saat Ali dan Fatimah masih berada dalam suasana duka orang-orang Quraisy bersepakat untuk membaiat Abu Bakar.

    Menurut riwayat dari Al-Ya'qubi dalam kitab Tarikh-nya Jilid II Menyebutkan suatu peristiwa sebagai berikut. Dalam perjalan pulang ke Madinah seusai menunaikan ibadah haji ( Hijjatul-Wada'), malam hari Rasulullah saw bersama rombongan tiba di suatu tempat dekat Jifrah yang dikenal denagan nama "GHADIR KHUM." Hari itu adalah hari ke-18 bulan Dzulhijah. Ia keluar dari kemahnya kemudia berkhutbah di depan jamaah sambil memegang tangan Ali Bin Abi Tholib. Dalam khutbahnya itu antara lain beliau berkata : "Barang siapa menganggap aku ini pemimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya.Ya Allah, pimpinlah orang yang mengakui kepemimpinannya dan musuhilah orang yang memusuhinya"

    Pengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah tentu tidak disetujui keluarga Nabi Ahlul Bait dan pengikutnya. Beberapa riwayat berbeda pendapat waktu pembai'atan Ali bin Abi Thalib terhadap Abu Bakar sebagai Khalifah pengganti Rasulullah. Ada yang meriwayatkan setelah Nabi dimakamkan, ada yang beberapa hari setelah itu, riwayat yang terbanyak adalah Ali membai'at Abu Bakar setelah Fatimah meninggal, yaitu enam bulan setelah meninggalnya Rasulullah demi mencegah perpecahan dalam ummat. Ada yang menyatakan bahwa Ali belum pantas untuk menyandang jabatan Khalifah karena umurnya yang masih muda, ada pula yang menyatakan bahwa kekhalifahan dan kenabian sebaiknya tidak berada di tangan Bani Hasyim.

    Keislaman Ali bin Abi Thalib ra. dan Peran Beliau Sebelum Diangkat Menjadi Khalifah

    Ali binAbi Thalib ra. masuk Islam saat beliau berusia tujuh tahun, ada yang mengatakan delapan tahun, dan ada pula yang mengatakan sepuluh tahun. Dikatakan bahwa beliau adalah orang yang pertama kali masuk Islam. Namun yang shahih adalah beliau merupakan bocah yang pertama kali masuk Islam, sebagaimana halnya Khadijah adalah wanita yang pertama kali masuk Islam, Zaid bin Haritsah adalah budak yang pertama kali masuk Islam, Abu Bakar ra adalah lelaki merdeka yang pertama kali masuk Islam. Ali bin Abi Thalib ra. Memeluk Islam dalam usia muda disebabkan ia berada di bawah tanggungan Rasulullah saw. Yaitu pada saat penduduk Makkah tertimpa paceklik dan kelaparan, Rasulullah saw. mengambilnya dari ayahnya. Ali bin Abi Thalib kecil hidup bersama Rasulullah saw. Dan ketika Allah mengutus beliau menjadi seorang rasul yang membawa kebenaran, Khadijah serta ahli bait beliau, termasuk di dalamnya Ali bin Abi Thalib, segera memeluk Islam.

    Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi berkata, “Wanita pertama masuk Islam adalah Khadijah, kaum lelaki pertama yang masuk Islam adalah Abu Bakar dan Ali , hanya saja Abu Bakar menyatakan keislamannya sementara Ali menyembunyikannya.” Menurut saya, “Yang demikian itu karena ia takut kepada ayahnya, kemudian ayahnya memerintahkannya supaya mengikuti dan membela keponakannya.” Ali turut berhijrah setelah Rasulullah saw. keluar dari kota Makkah. Rasulullah saw. menugaskannya untuk membebaskan hutang piutang beliau dan mengembalikan barang-barang yang dititipkan kepada beliau. Kemudian Ali menyusul beliau setelah melaksanakan perintah beliau dan turut berhijrah. Rasulullah SAW. mempersaudarakannya dengan Sahal bin Hunaif .

    Ibnu Ishaq dan penulis sejarah lainnya menyebutkan, “Rasulullah SAW. mempersaudarakannya dengan diri beliau sendiri. Telah diriwayatkan banyak hadits tentangnya tapi tidak shahih, karena sanadnya dhaif. Dan sebagian matannya sangat ganjil, dalam sebuah matan disebutkan, ‘Engkau adalah saudaraku, pewarisku, khalifah setelahku, dan sebaik-baik amir sepeninggalku’.” Hadits ini maudhu‘ (palsu) dan bertentangan dengan hadits-hadits yang shahih dalam kitab Shahihain dan kitab-kitab hadits lainnya. Beliau ikut serta dalam perang Badar dan beliau memiliki jasa yang besar dalam peperangan tersebut. Beliau juga turut serta dalam peperangan Uhud, pada saat itu beliau tergabung dalam sayap kanan pasukan yang memegang panji setelah Mush’ab bin Umair. Beliau juga turut serta dalam perang Khandaq. Dalam peperangan ini beliau berhasil menewaskan jagoan Arab dan salah seorang pemberani mereka yang sangat populer, yakni Amru bin Abdi Wud al-’Amiri. Beliau juga turut serta dalam perjanjian Hudaibiyah dan Bai’atur Ridhwan. Beliau juga mengikuti peperangan Khaibar. Dalam peperangan ini beliau menunjukkan aksi yang luar biasa dan kepahlawanan yang mengagumkan.

    Allah memberi kemenangan lewat tangannya. Dan dalam peperangan ini beliau berhasil menewaskan Mirhab al-Yahudi. Beliau juga turut serta dalam Umrah Qadha’. Pada saat itulah Rasulullah SAW. berkata kepadanya, “Engkau bagian dariku dan aku adalah bagian darimu.” Adapun kisah yang banyak diceritakan oleh para qushshash (tukang cerita) bahwa beliau pernah bertarung melawan jin di sumur Dzatul ilmi, sebuah sumur di dekat Juhfah, adalah kisah yang tidak ada asal-usulnya. Kisah itu termasuk kisah yang diada-adakan oleh orang-orang jahil dan tukang cerita, janganlah terpedaya dengannya.

    Beliau juga mengikuti penaklukan kota Makkah, peperangan Hunain dan ath-Thaif. Beliau berperang dengan gagah berani lalu beliau berumrah bersama Rasulullah SAW. dari al-Ji’ranah. Ketika Rasulullah SAW. berangkat ke Tabuk, beliau mengangkatnya sebagai pengganti beliau di Madinah. la berkata kepada Rasulullah SAW., “Wahai Rasulullah SAW. apakah engkau membiarkan aku bersama kaum wanita dan anak-anak?” Rasulullah saw. berkata kepadanya, ” Tidakkah engkau ridha kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku. “

    Rasulullah SAW. mengutusnya sebagai amir dan hakim di negeri Yaman bersama dengan Khalid bin al-Walid. Kemudian beliau menyusul Rasul pada haji wada’ ke Makkah dengan membawa onta korban beliau. la bertahallul sebagaimana tahallulnya. Rasulullah SAW. dan memberinya bagian dari hewan korban beliau. Lalu ia tetap mengenakan kain ihramnya bersama Rasulullah SAW. dan menyembelih hewan korban bersama beliau setelah menyelesaikan manasik haji. Ketika Rasulullah SAW. sakit, al-Abbas berkata kepadanya, “Tanyalah kepada Rasulullah SAW. , siapakah yang berhak memegang kepemimpinan setelah beliau?” Ali berkata, “Demi Allah aku tidak akan menanyakannya kepada beliau, sebab apabila beliau melarangnya dari kita maka orang-orang tidak akan menyerahkannya kepada kita selama-lamanya.”

    Hadits-hadits yang shahih dan jelas menunjukkan bahwa Rasulullah saw. tidak mewasiatkan jabatan kekhalifahan kepadanya ataupun kepada selainnya.

    Adapun kebohongan yang dilontarkan oleh orang-orang jahil dari kalangan Syi’ah dan tukang cerita bahwa Rasulullah SAW. telah mewasiatkan jabatan kekhalifahan kepada Ali jelas merupakan sebuah kedustaan dan kebohongan yang sangat besar yang menjerumuskan mereka ke dalam kesalahan yang sangat besar pula. Seperti tuduhan para sahabat telah berkhianat dan bersepakat menggagalkan wasiat Rasulullah SAW. dan menahannya dari orang yang telah diberi wasiat. Lalu menyerahkannya kepada orang lain tanpa alasan dan sebab. Setiap mukmin yang beriman kepada Allah dan RasulNya, meyakini bahwa Dienul Islam adalah haq pasti mengetahui batilnya kedustaan ini. Karena para sahabat adalah sebaik-baik manusia setelah para nabi. Mereka adalah generasi terbaik umat ini yang merupakan umat terbaik di dunia maupun di akhirat berdasarkan nash al-Qur’an serta berda-sarkan ijma’ salaf dan khalaf, alhamdulillah.

    Adapun cerita yang disampaikan oleh orang-orang awam tukang cerita di pasar-pasar tentang wasiat-wasiat yang khusus diberikan kepada Ali dalam hal adab (etika), akhlak, adab makan dan minum, adab berpakaian, seperti cerita mereka, “Wahai Ali, janganlah pakai imamah (sorban) sambil duduk. Wahai Ali, janganlah pakai celanamu sambil berdiri. Wahai Ali, janganlah memegang tiang pintu. Dan janganlah duduk di depan pintu. Janganlah menjahit pakaian yang sedang engkau kenakan.” Dan wasiat-wasiat sejenis-nya. Semua itu adalah cerita kosong yang tidak ada asal-usulnya. Bahkan termasuk dusta, bohong dan palsu.

    Kemudian, ketika Rasulullah SAW. wafat, Ali termasuk salah seorang yang memandikan, mengkafani dan mengebumikan jenazah Rasulullah SAW. Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq dibai’at menjadi khalifah pada hari Saqifah, Ali termasuk salah seorang yang berbai’at di masjid, seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya. Abu Bakar ash-Shiddiq dalam pandangan Ali bin Abi Thalib ra. sama seperti para umara’ dari kalangan sahabat yang lainnya, beliau berpandangan mentaati Abu Bakar merupakan kewajibannya. Ketika Rasulullah SAW wafat. ketika itu Fatimah kurang puas terhadap beberapa keputusan Abu Bakar disebabkan warisan yang tidak ia peroleh dari ayahnya. Ia belum mengetahui nash khusus dalam masalah ini bagi para nabi, yakni mereka tidak mewariskan harta warisan kepada sanak famili. Ketika hal itu sampai kepadanya ia meminta kepada Abu Bakar agar mengangkat suaminya sebagai pengawas sedekah (harta warisan) tersebut, akan tetapi Abu Bakar menolaknya. Maka ia terus memendam ketidakpuasan terhadap Abu Bakar seperti yang telah kami jelaskan terdahulu. Maka Ali berusaha mengambil hati istrinya.

    Setelah Fathimah wafat, Ali memperbaharui kembali bai’atnya kepada Abu Bakar ash-Shiddiq Ketika Abu Bakar wafat lalu Umar memegang jabatan khalifah atas dasar wasiat Abu Bakar kepadanya, Ali bin Abi Thalib ra. termasuk salah seorang sahabat yang membai’at Umar. Ali selalu bersama Umar dan memberikan masukan positif kepadanya. Disebutkan bahwa Umar memintanya menjadi qadhi (hakim) pada masa kekhalifahannya. Beliau menyertai Umar bersama para tokoh dari kalangan sahabat ke negeri Syam dan menghadiri khutbah Umar di al-Jabiyah.

    Ketika Umar ditikam dan beliau menyerahkan urusan musyarawah kepada enam orang sahabat, salah seorang di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib ra. Lalu mereka menetapkan dua orang calon, yaitu Utsman dan Ali. Lalu Utsman terpilih menjadi khalifah. Namun begitu, Ali tetap mendengar dan taat kepada Utsman.

    Sebagai Khalifah

    Peristiwa pembunuhan terhadap Khalifah Utsman bin Affan mengakibatkan kegentingan di seluruh dunia Islam yang waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak yang waktu itu menguasai Madinah tidak mempunyai pilihan lain selain Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah, waktu itu Ali berusaha menolak, tetapi Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah memaksa beliau, sehingga akhirnya Ali menerima bai'at mereka. Menjadikan Ali satu-satunya Khalifah yang dibai'at secara massal, karena khalifah sebelumnya dipilih melalui cara yang berbeda-beda.

    Sebagai Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah Khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan. Untuk pertama kalinya perang saudara antara umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, Perang Jamal. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, dan Ummul mu'minin Aisyah binti Abu Bakar, janda Rasulullah. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali.

    Sejarah Terjadinya PERANG JAMAL, siapakah pemicu terjadinya perang ini?

     Di antara fitnah yang terjadi setelah terbunuhnya ‘Utsman Radhiyallahu anhu adalah perang Jamal yang terjadi antara ‘Ali Radhiyallahu anhu di satu pihak dengan ‘Aisyah, Thalhah, dan Zubair Radhiyallahu anhum di pihak lain.
    Hal itu ketika ‘Utsman terbunuh, orang-orang mendatangi ‘Ali di Madinah, mereka berkata,
    “Berikanlah tanganmu agar kami membai’atmu!”
    Lalu beliau menjawab,
    “Tunggu, sampai orang-orang bermusyawarah.”
    Kemudian sebagian dari mereka berkata,
    “Seandainya orang-orang kembali ke negeri-negeri mereka karena terbunuhnya ‘Utsman, sementara tidak ada seorang pun yang mengisi posisinya, niscaya tidak akan aman dari pertikaian dan kerusakan umat.”
    Lalu mereka terus mendesak ‘Ali radhiyallahu anhu agar menerima bai’at mereka, akhirnya mereka membai’atnya. Di antara orang yang membai’at beliau adalah Thalhah, dan Zubair Radhiyallahu anhuma. Kemudian keduanya pergi ke Makkah untuk melakukan umrah.
    Di sana mereka ditemui oleh ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma. Setelah berbincang-bincang tentang peristiwa terbunuhnya ‘Utsman, maka mereka pergi ke Bashrah dan meminta kepada ‘Ali agar menyerahkan orang-orang yang telah membunuh ‘Utsman [1], namun ‘Ali tidak menjawab permohonan mereka karena beliau menunggu keluarga ‘Utsman agar mereka meminta putusan hukum darinya. Jika terbukti bahwa seseorang adalah di antara pembunuh ‘Utsman, maka dia akan mengqishasnya.
    Setelah itu mereka berbeda pendapat tentangnya, dan orang-orang tertuduh sebagai pelaku pembunuhan -yaitu orang-orang yang memberontak kepada ‘Utsman- merasa takut jika mereka bersepakat untuk memerangi mereka, akhirnya mereka mengobarkan api peperangan di antara dua kelompok ter-sebut (kelompok ‘Ali dan ‘Aisyah).”[2]
    Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada ‘Ali bahwasanya akan terjadi perkara antara dia dengan ‘Aisyah. Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Abu Rafi’, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada ‘Ali bin Abi Thalib:
    إِنَّهُ سَيَكُونُ بَيْنَكَ وَبَيْنَ عَائِشَةَ أَمْرٌ، قَالَ: أَنَا يَا رَسُـولَ اللهِ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَأَنَا أَشْقَاهُمْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: لاَ، وَلَكِنْ إِذَا كَانَ ذَلِكَ؛ فَارْدُدْهَا إِلَى مَأْمَنِهَا.
    “Sesungguhnya akan terjadi perkara di antara engkau dengan ‘Aisyah.” Dia berkata, “Aku, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Betul.” Dia berkata, “Kalau begitu aku mencelakakan mereka wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Tidak, akan tetapi jika hal itu terjadi, maka kembalikanlah ia ke tempatnya yang aman.’” [3]
    Di antara dalil yang menunjukkan bahwa ‘Aisyah, Thalhah dan az-Zubair tidak pergi untuk melakukan peperangan akan tetapi untuk melakukan perdamaian di antara kaum muslimin adalah apa yang diriwayatkan oleh al-Hakim dari jalan Qais bin Abi Hazim, dia berkata:
    لَمَّا بَلَغَتْ عَـائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا دِيَـارَ بَنِيْ عَامِرٍ، نَبَحَتْ عَلَيْهَا الْكِلاَبُ، فَقَالَتْ: أَيُّ مَـاءٍ هَذَا؟ قَالُوْا: الْحَوْأَبُ. قَالَتْ: مَا أَظُنُّنِيْ إِلاَّ رَاجِعَةً. قَالَ لَهَا الزُّبَيْـرُ: لاَ بَعْدُ، تَقَدَّمِيْ، فَيَرَاكِ النَّاسُ، فَيُصْلِحُ اللهُ ذَاتَ بَيْنِهِمْ. فَقَالَتْ: مَا أَظُنُّنِيْ إِلاَّ رَاجِعَةً، سَمِعْتُ رَسُـوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: كَيْفَ بِإِحْدَاكُنَّ إِذَا نَبَحَتْهَا كِلاَبُ الْحَوْأَبِ.
    “Sesampainya ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma di perkampungan Bani ‘Amir, anjing-anjing menggonggong, lalu dia berkata, “Air apakah ini?” [4] Mereka berkata, “Al-Hau-ab.” Beliau berkata, “Aku kira aku harus kembali.” Az-Zubair berkata kepadanya, “Tidak nanti saja, teruslah maju, lalu orang-orang akan melihatmu sehingga Allah mendamaikan di antara mereka.” Beliau berkata, “Aku kira aku harus kembali, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Apa yang terjadi pada salah seorang di antara kalian ketika anjing-anjing al-Hau-ab menggonggongnya?’”[5]
    Sementara dalam riwayat al-Bazzar dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada isteri-isterinya:
    أَيَّتُكُنَّ صَاحِبَةُ الْجَمَلِ اْلأَدْبَبِ، تَخْرُجُ حَتَّى تَنْبَحَهَا كِلاَبُ الْحَوْأَبِ، يُقْتَلُ عَنْ يَمِيْنِهَا وَعَنْ شِمَالِهَا قَتْلَى كَثِيْرَةٌ، وَتَنْجُو مِنْ بَعْدِ مَاكَادَتْ.
    “Siapakah di antara kalian yang memiliki unta dengan banyak bulu di mukanya, dia pergi sehingga anjing-anjing al-Hau-ab menggonggong, di sebelah kanannya dan sebelah kirinya banyak (orang) yang terbunuh, dan dia selamat padahal sebelumnya hampir saja (dia pun terbunuh).” [6]
    Ibnu Taimiyyah berkata, “Sesungguhnya ‘Aisyah tidak pergi untuk melakukan perang, beliau pergi hanya untuk melakukan perdamaian di antara kaum muslimin, dan beliau mengira bahwa kepergiannya itu mengandung kemaslahatan bagi kaum muslimin, kemudian setelah itu beliau sadar bahwa tidak keluar lebih utama, maka jika beliau mengingat kepergiannya itu, beliau menangis sehingga kerudungnya basah, dan demikianlah kebanyakan Salaf, mereka merasa menyesal atas peperangan yang mereka lakukan. Maka Thal-hah, az-Zubair dan ‘Ali pun merasa menyesal Radhiyallahu anhum.”
    Pada peristiwa perang Jamal sama sekali tidak ada niat dari mereka untuk melakukan peperangan, akan tetapi terjadinya peperangan bukan atas pilihan mereka. Karena ketika ‘Ali, Thalhah dan az-Zubair saling berkirim surat, mereka bermaksud untuk mengadakan kesepakatan damai.
    Jika mungkin, mereka akan meminta kepada para penebar fitnah untuk menyerahkan orang-orang yang telah membunuh ‘Utsman.
    ‘Ali sama sekali tidak ridha terhadap orang yang telah membunuh ‘Utsman, dia juga bukan orang yang membantu pembunuhan tersebut, sebagaimana ia bersumpah, “Demi Allah aku tidak membunuh ‘Utsman dan tidak mendukung pembunuhannya.”
    Sedangkan dia adalah orang yang berkata benar lagi jujur dalam sumpahnya. Kemudian para pembunuh takut jika ‘Ali bersepakat dengan mereka untuk menahan orang-orang yang telah membunuh ‘Utsman, lalu mereka membawa pasukan untuk menyerang Thalhah dan az-Zubair, sehingga Thalhah dan az-Zubair menyangka bahwa ‘Ali telah menyerangnya. Kemudian mereka membawa pasukan untuk melakukan pertahanan sehingga ‘Ali menyangka bahwa mereka telah menyerangnya, sehingga beliau pun melakukan pertahanan.
    Akhirnya terjadilah fitnah (peperangan) bukan atas keinginan mereka. Sedangkan ‘Aisyah hanya menunggangi unta dan tidak ikut dalam peperangan, juga tidak memerintah untuk melakukan peperangan. Demikianlah yang diungkapkan oleh lebih dari satu orang ulama dan ahli khabar.[7]

    Peristiwa pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan yang menurut berbagai kalangan waktu itu kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah terlanjur meluas dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh Nabi Muhammad SAW. ketika beliau masih hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang ada sejak zaman Utsman bin Affan, menyebabkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga menyebabkan perang tersebut. Tidak hanya selesai di situ, konflik berkepanjangan terjadi hingga akhir pemerintahannya. Perang Shiffin yang melemahkan kekhalifahannya juga berawal dari masalah tersebut.

    Penyebab Terjadinya Perang Shiffin

    Terjadilah surat-menyurat antara Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan c. Beliau mengutus Jarir bin Abdilah al-Bajali z mengantar surat kepada Mu’awiyah bin Abi Sufyan c yang berisi pemberitahuan bahwa sahabat Muhajirin dan Anshar telah memberikan bai’at kepada Ali. Beliau sangat mengharap Mu’awiyah segera berbai’at kepada Ali sebagaimana manusia yang lain.
    Sesampainya surat ke tangan Mu’awiyah, dipanggillah Amr bin al-Ash z dan pemuka-pemuka Syam untuk dimintai pendapat. Berakhirlah musyawarah Mu’awiyah dengan tetap menolak bai’at sampai Ali membunuh para pembunuh Utsman bin Affan z atau menyerahkannya kepada penduduk Syam. Kembalilah Jarir bin Abdillah z dengan hasil ijtihad Mu’awiyah bin Abi Sufyan tersebut….
    Dua hari berlalu kedua sahabat mulia tidak melakukan surat-menyurat.
    Ali bin Abi Thalib mengutus Basyir bin ‘Amr al-Anshari, Sa’id bin Qais al-Hamdani, dan Syabts bin Rib’i at-Tamimi menemui Mu’awiyah. “Pergilah kalian kepadanya. Ajak dia dalam ketaatan dan jamaah. Kalian dengarkan jawaban Mu’awiyah.”
    Setelah mereka bertemu Mu’awiyah, perbincangan tetap berakhir pada kekokohan Mu’awiyah di atas ijtihad beliau untuk menuntut darah pembunuh Utsman sebelum memberikan bai’at kepada Ali bin Abi Thalib z.7
    Akhirnya, kedua pasukan bertemu. Perang tidak dapat dielakkan. Terjadilah seperti apa yang pernah dikabarkan oleh Rasulullah n dalam sabdanya,
    لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَقْتَتِلَ فِئَتَانِ عَظِيمَتَانِ يَكُونُ بَيْنَهُمَا مَقْتَلَةٌ عَظِيمَةٌ دَعْوَتُهُمَا وَاحِدَةٌ
    “Tidak akan tegak hari kiamat hingga terjadi peperangan antara dua kelompok besar. Korban besar terjadi di antara keduanya. Kedua kelompok itu memiliki seruan yang sama (yakni keduanya dari kaum muslimin, -pen.).”
    Akhir Peperangan
    Korban kaum muslimin dari dua belah pihak berjatuhan. Jumlah muslimin yang terbunuh sangat besar, seperti berita ar-Rasul n puluhan tahun silam. Di tengah peperangan, penduduk Syam mengangkat mushaf-mushaf al-Qur’an dengan tombak mereka seraya berseru, “Al-Qur’an di antara kita dan kalian. Sungguh manusia telah binasa. Lantas siapa yang akan menjaga perbatasan Syam sepeninggal penduduk Syam? Siapa pula yang akan menjaga perbatasan Irak sepeninggal penduduk Irak?”
    Di saat manusia melihat mushaf-mushaf diangkat, semua tersadar bahwa perang yang terjadi adalah perang fitnah. Korban yang berjatuhan adalah kaum muslimin. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
    Kedua belah pihak kemudian mengutus seorang yang arif dan tepercaya untuk bermusyawarah memutuskan urusan kaum muslimin. Diutuslah Amr bin al-Ash z dari pihak Mu’awiyah bin Abi Sufyan z dan Abu Musa al-‘Asy’ari z dari pihak Ali bin Abi Thalib z. Keduanya bersepakat bahwa dua pasukan besar kaum muslimin menyudahi fitnah dan segera kembali ke tempat masing-masing. Selanjutnya, akan diadakan pembicaraan dan musyawarah setelah segala sesuatunya tenang dan pulih.
    Demikianlah yang terjadi, fitnah berakhir dengan keutamaan dari Allah l. Setelahnya, tidak terjadi sesuatu pun antara Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan c. Khalifah Ali bin Abi Thalib z terus menyibukkan diri mengemban amanat sebagai Amirul Mukminin dan memerangi kaum Khawarij sesuai dengan perintah Rasulullah n hingga terjadi pertempuran Nahrawan pada 39 H. Sebuah perang besar memberantas kaum Khawarij.


    Nash Wasiat Ali bin Abi Thalib

    “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ini adalah wasiat Ali bin Abi Thalib ra., bahwasanya dia bersaksi tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata tiada sekutu bagiNya. Dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Yang telah mengutusnya dengan membawa hidayah dan dien yang haq agar mengatasi segala agama walaupun orang-orang musyrikin benci. Kemudian setelah itu, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam, tiada sekutu bagiNya, demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku termasuk seorang muslim.

    Aku wasiatkan kepadamu hai Hasan, juga kepada seluruh putera-puteri, istri-istriku dan siapa saja yang sampai kepadanya wasiatku ini agar bertakwa kepada Allah dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Berpegang teguhlah kalian seluruhnya dengan tali Allah dan janganlah berpecah belah, sesungguhnya aku mendengar Abul Qasim bersabda, “Sesungguhnya mendamaikan dua pihak yang berselisih lebih utama daripada banyak ibadah shalat dan puasa.“ (tetapi shalat dan puasa tetap wajib dilaksanakan=note penulis blog ini.)

    Perhatikanlah hak-hak karib kerabatmu, sambunglah tali silaturahim dengan mereka niscaya Allah akan meringankan hisabmu. Jagalah hak-hak anak yatim! Jangan sampai mulut mereka tidak berisi makanan (jangan sampai mereka kelaparan). Janganlah mereka terlantar di hadapan kalian. Peliharalah hak-hak tetanggamu, sesungguhnya nabi kalian telah berwasiat agar berbuat baik kepada tetangga. Beliau senantiasa mewasiatkannya sehingga kami mengira beliau akan memberi hak waris bagi tetangga. Jagalah hak-hak Al-Qur’an, janganlah kalian didahului orang lain dalam mengamalkannya. Jagalah ibadah shalat, karena shalat adalah tiang agama kalian. Jagalah hak-hak rumah Rabb kalian (masjid), janganlah sampai kosong selama kalian masih hidup. Sesungguhnya apabila kalian meninggalkannya niscaya kalian tidak akan dihiraukan. Peliharalah ibadah bulan Ramadhan. Karena berpuasa pada bulan Ramadhan adalah perisai dari api neraka. Peliharalah jihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa raga kalian. Jagalah pembayaran zakat, karena zakat dapat memadamkan kemarahan Ar-Rabb. Jagalah hak-hak orang yang dilindungi oleh nabi kalian, janganlah mereka dizhalimi dihadapan kalian. Jagalah hak-hak sahabat nabi kalian, sesungguhnya Rasulullah SAW. telah mewasiatkan agar menjaga hak-hak mereka. Jagalah hak-hak kaum faqir miskin, berilah mereka dari sebagian rezeki kalian. Jagalah hak-hak budak yang kalian miliki, karena itulah pesan terakhir yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. beliau bersabda, “Aku mewasiatkan agar kalian memperhatikan dua manusia yang lemah, yakni wanita dan budak-budak yang kalian miliki.“

    Jagalah ibadah shalat, jagalah ibadah shalat, janganlah kalian takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela dalam menegakkan agama Allah niscaya kalian akan terhindar dari kejahatan orang-orang yang bermaksud jahat kepadamu dan ingin berlaku semena-mena terhadapmu. Berkatalah kepada manusia dengan perkataan yang baik seperti yang telah Allah perintahkan kepadamu. Janganlah kalian tinggalkan amar ma’ruf nahi mungkar, jika tidak maka orang-orang yang jahat akan berkuasa atas kalian sehingga doa kalian tidak dikabulkan. Hendaklah kalian saling menyambung ikatan dan saling memberi, dan hindarilah saling membelakangi, saling memutus hubungan dan berpecah belah. Bertolongtolonganlah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan, janganlah bertolong-tolongan dalam perbuatan dosa dan pelanggaran. Bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Mahakeras siksaNya. Semoga Allah menjaga kalian dan semoga Allah menjaga nabi kalian di tengah-tengah kalian, aku ucapkan selamat berpisah wassalamu ‘alaikum warahmatullah.”

    Wafat

    Amirul Mukminin menghadapi masalah yang berat, kondisi negara saat itu tidak stabil, pasukan beliau di Iraq dan di daerah lainnya membangkang perintah beliau, mereka menarik diri dari pasukan. Kondisi di wilayah Syam juga semakin memburuk. Penduduk Syam tercerai berai ke utara dan selatan. Setelah peristiwa tahkim penduduk Syam menyebut Mu’awiyah sebagai amir. Seiring bertambahnya kekuatan penduduk Syam semakin lemah pula kedudukan penduduk Iraq. Padahal amir mereka adalah Ali bin Abi Thalib ra. sebaik-baik manusia di atas muka bumi pada zaman itu, beliau yang paling taat, paling zuhud, paling alim dan paling takut kepada Allah. Namun walaupun demikian, mereka meninggalkannya dan membiarkannya seorang diri. Padahal Ali telah memberikan hadiah-hadiah yang melimpah dan harta-harta yang banyak. Begitulah perlakuan mereka terhadap beliau, hingga beliau tidak ingin hidup lebih lama dan mengharapkan kematian.

    Karena banyaknya fitnah dan merebaknya pertumpahan darah. Beliau sering berkata, ” Apakah gerangan yang menahan peristiwa yang dinanti-nanti itu? Mengapa ia belum juga terbunuh?” Kemudian beliau berkata, “Demi Allah, aku akan mewarnai ini sembari menunjuk jenggot beliau dari sini!” sembari menunjuk kepala beliau.

    Kronologis Terbunuhnya Ali

    Ibnu Jarir dan pakar-pakar sejarah lainnya menyebutkan bahwa tiga orang Khawarij berkumpul, mereka adalah Abdurrahman bin Amru yang dikenal dengan sebutan Ibnu Muljam al-Himyari al-Kindi sekutu Bani Jaba-lah dari suku Kindah al-Mishri, al-Burak bin Abdillah at-Tamimi dan Amru bin Bakr at-Tamimi. Mereka mengenang kembali perbuatan Ali bin Abi Thalib ra. yang membunuh teman-teman mereka di Nahrawan, mereka memohon rahmat buat teman-teman mereka itu. Mereka berkata, “Apa yang kita lakukan sepeninggal mereka? Mereka adalah sebaik-baik manusia dan yang paling banyak shalatnya, mereka adalah penyeru manusia kepada Allah. Mereka tidak takut celaan orang-orang yang suka mencela dalam menegakkan agama Allah. Bagaimana kalau kita tebus diri kita lalu kita datangi pemimpin-pemimpin yang sesat itu kemudian kita bunuh mereka sehingga kita membebaskan negara dari kejahatan mereka dan kita dapat membalas dendam atas kematian teman-teman kita.”

    Ibnu Muljam berkata, “Aku akan menghabisi Ali bin Abi Thalib ra.!”
    Al-Burak bin Abdillah berkata, “Aku akan menghabisi Mu’awiyah bin Abi Sufyan.”
    Amru bin Bakr berkata, “Aku akan menghabisi Amru bin al-Ash.” Merekapun berikrar dan mengikat perjanjian untuk tidak mundur dari niat semula hingga masing-masing berhasil membunuh targetnya atau terbunuh. Merekapun mengambil pedang masing-masing sambil menyebut nama sahabat yang menjadi targetnya. Mereka sepakat melakukannya serempak pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H. Kemudian ketiganya berangkat menuju tempat target masing-masing.

    Adapun Ibnu Muljam berangkat ke Kufah. Setibanya di sana ia menyembunyikan identitas, hingga terhadap teman-temannya dari kalangan Khawarij yang dahulu bersamanya. Ketika ia sedang duduk-duduk bersama beberapa orang dari Bani Taim ar-Ribab, mereka mengenang teman-teman mereka yang terbunuh pada peperangan Nahrawan. Tiba-tiba datanglah seorang wanita bernama Qatham binti Asy-Syijnah, ayah dan abangnya dibunuh oleh Ali pada peperangan Nahrawan. Ia adalah wanita yang sangat cantik dan populer. Dan ia telah mengkhususkan diri beribadah dalam masjid jami’. Demi melihatnya Ibnu Muljam mabuk kepayang. Ia lupa tujuannya datang ke Kufah. Ia meminang wanita itu. Qatham mensyaratkan mahar tiga ribu dirham, seorang khadim, budak wanita dan membunuh Ali bin Abi Thalib ra. untuk dirinya. Ibnu Muljam berkata, “Engkau pasti mendapatkannya, demi Allah tidaklah aku datang ke kota ini melainkan untuk membunuh Ali.”

    Lalu Ibnu Muljam menikahinya dan berkumpul dengannya. Kemudian Qathami mulai mendorongnya untuk melaksanakan tugasnya itu. Ia mengutus seorang lelaki dari kaumnya bernama Wardan, dari Taim Ar-Ribab, untuk menyertainya dan melindunginya. Lalu Ibnu Muljam juga menggaet seorang lelaki lain bernama Syabib bin Bajrah al-Asyja’i al-Haruri. Ibnu Muljam berkata kepadanya, “Maukah kamu memperoleh kemuliaan dunia dan akhirat?” “Apa itu?” Tanyanya. “Membunuh Ali!” Jawab Ibnu Muljam. Ia berkata, “Celaka engkau, engkau telah mengatakan perkara yang sangat besar! Bagaimana mungkin engkau mampu membunuhnya?” Ibnu Muljam berkata, “Aku mengintainya di masjid, apabila ia keluar untuk mengerjakan shalat subuh, kita mengepungnya dan kita membunuhnya. Apabila berhasil maka kita merasa puas dan kita telah membalas dendam. Dan bila kita terbunuh maka apa yang tersedia di sisi Allah lebih baik daripada dunia.” Ia berkata, “Celaka engkau, kalaulah orang itu bukan Ali tentu aku tidak keberatan melakukannya, engkau tentu tahu senioritas beliau dalam Islam dan kekerabatan beliau dengan Rasulullah SAW. Hatiku tidak terbuka untuk membunuhnya.”

    Ibnu Muljam berkata, “Bukankah ia telah membunuh teman-teman kita di Nahrawan?”
    “Benar!” jawabnya. “Marilah kita bunuh ia sebagai balasan bagi teman-teman kita yang telah dibunuhnya” kata Ibnu Muljam. Beberapa saat kemudian Syabib menyambutnya. Masuklah bulan Ramadhan. Ibnu Muljam membuat kesepakatan dengan teman-temannya pada malam Jum’at 17 Ramadhan. Ibnu Muljam berkata, “Malam itulah aku membuat kesepakatan dengan teman-temanku untuk membunuh target masing-masing. Lalu mulailah ketiga orang ini bergerak, yakni Ibnu Muljam, Wardan dan Syabib, dengan menghunus pedang masing-masing. Mereka duduk di hadapan pintu yang mana Ali biasa keluar darinya. Ketika Ali keluar, beliau membangunkan orang-orang untuk shalat sembari berkata, “Shalat….shalat!” Dengan cepat Syabib menyerang dengan pedangnya dan memukulnya tepat mengenai leher beliau. Kemudian Ibnu Muljam menebaskan pedangnya ke atas kepala beliau. Darah beliau mengalir membasahi jenggot beliau . Ketika Ibnu Muljam menebasnya, ia berkata, “Tidak ada hukum kecuali milik Allah, bukan milikmu dan bukan milik teman-temanmu, hai Ali!” Ia membaca firman Allah:
    “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya.” (Al-Baqarah: 207).

    Ali berteriak, “Tangkap mereka!” Adapun Wardan melarikan diri namun berhasil dikejar oleh seorang lelaki dari Hadhramaut lalu membunuhnya. Adapun Syabib, berhasil menyelamatkan diri dan selamat dari kejaran manusia. Sementara Ibnu Muljam berhasil ditangkap. Ali menyuruh Ja’dah bin Hubairah bin Abi Wahab untuk mengimami Shalat Fajar. Ali pun dibopong ke rumahnya. Lalu digiring pula Ibnu Muljam kepada beliau dan dibawa kehadapan beliau dalam keadaan dibelenggu tangannya ke belakang pundak, semoga Allah memburukkan rupanya. Ali berkata kepadanya,” Apa yang mendorongmu melakukan ini?” Ibnu Muljam berkata, “Aku telah mengasah pedang ini selama empat puluh hari. Aku memohon kepada Allah agar aku dapat membunuh dengan pedang ini makhlukNya yang paling buruk!”

    Ali berkata kepadanya, “Menurutku engkau harus terbunuh dengan pedang itu. Dan menurutku engkau adalah orang yang paling buruk.” Kemudian beliau berkata, “Jika aku mati maka bunuhlah orang ini, dan jika aku selamat maka aku lebih tahu bagaimana aku harus memperlakukan orang ini!”

    Pemakaman Jenazah Ali bin Abi Thalib

    Setelah Ali wafat, kedua puteranya yakni al-Hasan dan al-Husein memandikan jenazah beliau dibantu oleh Abdullah bin Ja’far. Kemudian jenazahnya dishalatkan oleh putera tertua beliau, yakni al-Hasan. Al-Hasan bertakbir sebanyak sembilan kali. Jenazah Ali dimakamkan di Darul Imarah di Kufah, karena kekhawatiran kaum Khawarij akan membongkar makam beliau. Itulah yang masyhur. Adapun yang mengatakan bahwa jenazah beliau diletakkan di atas kendaraan beliau kemudian dibawa pergi entah ke mana perginya maka sungguh ia telah keliru dan mengada-ada sesuatu yang tidak diketahuinya. Akal sehat dan syariat tentu tidak membenarkan hal semacam itu. Adapun keyakinan mayoritas kaum Rafidhah yang jahil bahwa makam beliau terletak di tempat suci Najaf, maka tidak ada dalil dan dasarnya sama sekali. Ada yang mengatakan bahwa makam yang terletak di sana adalah makam al-Mughirah bin Syu’bah . Al-Khathib al-Baghdadi meriwayatkan dari al-Hafizh Abu Nu’aim dari Abu Bakar Ath-Thalahi dari Muhammad bin Abdillah al-Hadhrami al-Hafizh Muthayyin, bahwa ia berkata, “Sekiranya orang-orang Syi’ah mengetahui makam siapakah yang mereka agung-agungkan di Najaf niscaya mereka akan lempari dengan batu. Sebenarnya itu adalah makam al-Mughirah bin Syu’bah.

    Al-Hafizh Ibnu Asakir meriwayatkan dari al-Hasan bin Ali, ia berkata, “Aku mengebumikan jenazah Ali di kamar sebuah rumah milik keluarga ja’dah.” Abdul Malik bin Umair bercerita, “Ketika Khalid bin Abdullah menggali pondasi di rumah anaknya bernama Yazid, mereka menemukan jenazah seorang Syaikh yang terkubur di situ, rambut dan jenggotnya telah memutih. Seolah jenazah itu baru dikubur kemarin. Mereka hendak membakarnya, namun Allah memalingkan niat mereka itu. Mereka membungkusnya dengan kain Qubathi, lalu diberi wewangian dan dibiarkan terkubur di tempat semula. Tempat itu berada dihadapan pintu al-Warraqin setelah kiblat masjid di rumah tukang sepatu. Hampir tidak pernah seorang pun bertahan di tempat itu melainkan pasti akan pindah dari situ.

    Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq, ia berkata, “Jenazah Ali dishalatkan pada malam hari dan dimakamkan di Kufah, tempatnya sengaja dirahasiakan, namun yang pasti di dekat gedung imarah (istana kepresidenan).”

    Ibnu Kalbi berkata, “Turut mengikuti proses pemakaman jenazah Ali pada malam itu al-Hasan, al-Husain, Ibnul Hanafiyyah, Abdullah bin Ja’far dan keluarga ahli bait beliau yang lainnya. Mereka memakamkannya di dalam kota Kufah, mereka sengaja merahasiakan makam beliau karena kekhawatiran terhadap kebiadaban kaum Khawarij dan kelompok-kelompok lainnya.

    Tanggal Terbunuhnya Ali bin Abi Thalib

    Ali ra, terbunuh pada malam Jum’at waktu sahur pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H. Ada yang mengatakan pada bulan Rabi’ul Awwal. Namun pendapat pertama lebih shahih dan populer.Ali ditikam pada hari Jum’at 17 Ramadhan tahun 40 H, tanpa ada perselisihan. Ada yang mengatakan beliau wafat pada hari beliau ditikam, ada yang mengatakan pada hari Ahad tanggal 19 Ramadhan. Al-Fallas berkata, “Ada yang mengatakan, beliau ditikam pada malam dua puluh satu Ramadhan dan wafat pada malam dua puluh empat dalam usia 58 atau 59 tahun.”

    Ada yang mengatakan, wafat dalam usia 63 tahun. Itulah pendapat yang masyhur, demikian dituturkan oleh Muhammad bin al-Hanafiyah, Abu Ja’far al-Baqir, Abu Ishaq as-Sabi’i dan Abu Bakar bin ‘Ayasy. Sebagian ulama lain mengatakan, wafat dalam usia 63 atau 64 tahun. Diriwayatkan dari Abu ja’far al-Baqir, katanya, “Wafat dalam usia 65 tahun.” Masa kekhalifahan Ali lima tahun kurang tiga bulan. Ada yang mengatakan empat tahun sembilan bulan tiga hari. Ada yang mengatakan empat tahun delapan bulan dua puluh tiga hari, semoga Allah meridhai beliau.


    sumber :
    http://kisahrasulnabisahabat.blogspot.com/2012/03/ali-bin-abi-thalib-biografi.html
    http://www.eramuslim.com/oase-iman/kisah-cinta-ali-bin-abi-thalib-da-fathimah-az-zahra.htm#.U0Jh2nYbPXR
    http://asysyariah.com/perang-shiffin-celah-munafiqin-mencela-amirul-muminin/
    ada sebagian yg [Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar