[BAHAS TUNTAS] Dibalik Layar: Fakta Nyata Tragedi WTC 9/11 Telah di Rakayasa!
https://indocropcircles.wordpress.com/2012/11/14/911-was-an-inside-job/
Rencana Dibalik Layar dan Fakta Nyata Tragedi 9 September 2001:
Bom dan ‘Thermite‘ Runtuhkan WTC,
Bush dan Bin Laden “Saudara Angkat” ?
Pihak AS dan Israel telah
mengetahui peristiwa ini akan terjadi, beberapa pembajak pesawat masih
hidup, para saksi mata melihat dan mendengar rentetan ledakan saat
gedung roboh, ribuan arsitek dan insinyur menolak gedung tinggi
menjulang ini dapat roboh rata dengan tanah, satu bangunan lagi WTC-7
roboh tanpa banyak yang tahu, sisa bangunan langsung diangkut dari
lokasi kejadian, tak boleh ada penyelidikan independen, penghapusan
barang bukti, tak ada “serangan” lainnya hingga detik ini. Apakah Osama
bin Laden pelakunya?
Channel kami di Youtube yang telah berisi ratusan video konspirasi dan sudah di subscribes
oleh ribuan orang dari seluruh penjuru dunia sempat dihapus. Jadi, jika
beberapa tautan video pada artikel sudah tak dapat diakses, anda dapat
mencari video yang sama lainnya di Youtube dengan kata kunci yang sama.
Harap maklum, dan terimakasih atas perhatiannya.
Seperti kita ketahui peristiwa ini sudah
lama terjadi, namun berbagai bukti baru mulai terkuak. Seakan-akan
penyelidikan tentang peristiwa tragis ini tak ada habisnya.
Selama inipun artikel mengenai 9/11 belum
tuntas dibahas oleh kami, karena kami masih mengumpulkan bukti-bukti
konkrit yang terus dan terus-menerus berkembang dan semakin terkuak.
Seperti biasanya, Indo Crop Circles selalu menyajikan artikel dengan
ciri khas dan caranya sendiri, berbeda dengan artikel yang lainnya walau
mungkin mirip.
AMERIKA SERIKAT – Sebuah ulasan radio yang membahas mengenai tabrakan pesawat di Mesir pada tahun 1999 membuat orang heran.
Ulasan radio tersebut tampak seperti
sebuah upaya untuk mendoktrin para pendengar agar mempercayai bahwa umat
Muslim akan bersedia melakukan tindakan bunuh diri dengan menabrakkan
pesawat jet yang sarat penumpang.
Warna biru dari langit kota New Jersey
terlihat sangat cerah pada tanggal 11 September 2001, saat tiba-tiba
telepon Karin Freidemann berdering. Dari ujung telepon, sang suami
langsung memintanya untuk menghidupkan pesawat televisi.
Setelah Freidemann menyalakan televisinya
dan melihat api membumbung tinggi ditambah dengan ledakan, seketika itu
juga ia menyadari bahwa yang ia saksikan di televisi tersebut merupakan
sebuah rekaman profesional yang sengaja dibuat untuk kepentingan
televisi.
Ketika itu ia menyaksikan tayangan di
televisi yang menunjukkan pengulangan tanpa henti dari rekaman yang di
dramatisir tersebut.
Karen langsung menangkap bahwa hal
tersebut merupakan upaya pemerintahan Bush untuk menghipnotis pemirsa AS
dengan sederet nama yang dimunculkan tanpa adanya penyelidikan serius
sebelumnya.
Sebuah
pemberitaan konyol juga menyebutkan bahwa Mohammad Atta meninggalkan
sebuah catatan yang ditulis tangan di sebuah bandara. Catatan tersebut
dibuka dengan tulisan “Atas nama Allah, keluarga saya dan diri saya”.
Konyol sekali, tidak ada Muslim yang
mempergunakan susunan kata seperti itu. Jika dicermati, selama
bertahun-tahun setelah gedung WTC runtuh, tidak pernah ada lagi serangan
serupa di tanah AS.
Usamah bin Laden pernah mengatakan kepada
para punggawa Taliban bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam
serangan di AS. Bin Laden mungkin telah melakukan banyak hal, namun dia
tidak pernah dikenal sebagai seorang pembohong. Demikian keterangan dari
perwakilan Taliban Mullah Abdul Salam Zaeef kepada sebuah surat kabar.
Zaeef kemudian ditangkap AS, namun
anehnya, bukannya dihadirkan sebagai bukti melawan Bin Laden di
pengadilan, Zaeef malah dijebloskan ke Guantanamo. Kini, Zaeef berstatus
tahanan rumah di kota Kabul.
Peristiwa tragis yang menghebohkan dunia ini juga membuat Jesse Ventura penasaran. Jesse Ventura adalah mantan Navy Seal dan ahli juga dalam bidang penghancuran gedung (demolition), keahlian yang di dapat kerena pengalamannya saat perang Vietnam.
Pihak pemerintah AS selalu menolak
bertemu Jesse yang ingin bertanya tentang banyak hal mengenai tragedi
911. “Masih banyak pertanyaan dari jawaban yang di dapat”, jelas Jesse.
Misalnya, mengapa gedung yang menjulang itu roboh secara terjun bebas (freefall) tanpa adanya daya dorong beton dan baja tebal dibawahnya?
Aneh jika gedung yang sangat tinggi
bahkan tertinggi di NewYork itu roboh lalu rata dengan tanah hanya
dengan waktu 10 detik!, iya 10 detik! dan iya, rata dengan tanah tanpa
sisa tingkatan!
Energi apa yang membuat semen dapat
hancur menjadi debu? Mengenai gedung kembar WTC, Jesse tak percaya jika
sebuah gedung roboh begitu saja dan menjadikan semen dan beton jadi debu
pada saat “terjun bebas”.
Bahkan saat di wawancara dalam sebuah tayangan TV Fox, Jesse berdebat dengan seorang anchor
dan membuat ia meninggalkan Jesse dan studio sat terdesak oleh argumen
yang dilontarkan Jesse Ventura mengenai tragedi 911 ini. (lihat video)
Dalam video Jesse Ventura (ada dibawah
halaman) tentang 9/11 Pentagon, disimulasikan pula dengan sebuah
simulator pesawat yang sebelumnya telah diprogram, lalu dikendalikan
oleh seorang pilot berpengalaman. Sang pilot yang telah berpengalaman
itu pun tak bisa menabrakkan pesawatnya ke Pentagon dengan sangat rendah
dan tepat namun dengan kecepatan minimal 500 km / jam. (liaht video
Jesse Ventura dibawah halaman)
“Sesuatu yang tak mungkin!!” , ujar sang
pilot. Apalagi jika keadaan dan keahlian seperti ini dikendalikan oleh
seorang pilot amatir yang hanya beberapa kali mencoba simulator pesawat
terbang dan disinyalir sebagai pelaku serangan teroris tersebut.
Kejanggalan – Kejanggalan Tragedi 9/11 Lainnya:
Israel Sudah Tahu Sebelum Kejadian
Kejanggalan
lainnya, pada tanggal 18 September 2001, sebuah harian Israel
melaporkan bahwa ada seorang pejabat negara Israel yang sebelum tanggal 9
memberikan peringatan kepada Washington.
Ia memperingatkan mengenai akan adanya
sebuah serangan “teroris” besar-besaran di tanah AS, pejabat tersebut
juga secara spesifik mengaitkan plot serangan tersebut dengan bin Laden.
Film Mirip Tragedi 9/11 Telah Ditayangkan 6 Bulan Sebelum Tragedi
Bahkan 6
bulan sebelum tragedi ini terjadi, sebuah tayangan film mengenai rencana
sekelompok orang yang ingin menabrakkan pesawat komersil ke menara
kembar WTC telah ditayangkan di TV Amerika.
Film tersebut berjudul “The Lone Gunmen“,
diperlihatkan pada film itu, pesawat komersil yang sedang “dibajak”
dengan cara “mengunci” sistim kemudi pilot pesawat itu ke arah gedunng
WTC.
Bedanya, di film tersebut peristiwa
dilakukan pada malam hari dan akhirnya pesawat dapat dikendalikan lagi
namun nyaris menabrak gedung kembar tersebut.
Film itu ditayangkan oleh FOX TV pada tanggal 4 Maret 2001 atau sekitar 6 bulan sebelum tragedi 9/11 terjadi! (lihat video cuplikannya disini)
Foto & Video Palsu dan beberapa Pembajak Pesawat Masih Hidup
Beberapa fakta lain tentang tragedi ini kembali menyudutkan pemerintahan AS.
Terbukti bahwa beberapa foto yang ditampilkan di layar kaca adalah foto palsu.
Setidaknya ada 7 orang pria yang
disebut-sebut sebagai pembajak ternyata masih hidup, sementara satu
orang telah meninggal sebelum tahun 2001.
Rekaman Video bin Laden yang ditayangkan
di televisi terbukti kepalsuannya dan kata-kata dalam video tersebut
sengaja diterjemahkan dengan salah ke dalam bahasa Inggris.
Presiden AS George Bush Jr Tahu Lebih Dulu
Terungkap pula bahwa Bush sudah
mengetahui akan adanya serangan pada tanggal tersebut. Kala itu, Bush
hendak meninggalkan hotel. Seorang wartawan memergoki kepala staf Gedung
Putih, Andy Card membisikkan sesuatu di telinga Bush.
Ketika para wartawan bertanya kepada
Bush, “apakah anda tahu apa yang terjadi di New York?” Bush menjawab
bahwa dirinya sudah tahu dan akan mengatakan sesuatu mengenai hal
tersebut nanti.
Pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan Bush sendiri yang dikeluarkan dalam dua kesempatan yang berbeda.
Saat itu dia menyebutkan bahwa dirinya
mengetahui peristiwa di New York dari siaran televisi diluar sebuah
ruang kelas saat dia hendak berbicara mengenai masalah pendidikan
dihadapan sekelompok pelajar anak-anak di Florida.
Padahal, Bush jelas tidak mungkin melihat
siaran televisi pada hari itu, karena tidak ada rekaman yang beredar di
televisi hingga keesokan harinya.
Bush juga sama sekali tidak merasa
terkejut ketika diberitahu bahwa pesawat kedua menabrak menara WTC
sebelah selatan dan bahwa AS sedang dalam serangan, Bush justru dengan
santai membacakan cerita mengenai sebuah kambing peliharaan selama lebih
dari lima menit.
Zionist Yahudi Terlibat
Selain Bush, Yahudi juga terlibat dalam
konspirasi besar 11 September. Ketika terjadi peristiwa 11 September,
dilaporkan bahwa sekitar 4.000 karyawan Yahudi secara serentak tidak
masuk kerja.
Sehingga mereka semua selamat dan tidak ada korban Yahudi dalam peristiwa tersebut.
Tak kalah mirisnya adalah ketika pesawat
menabrak gedung kedua, terlihat oleh warga New York, beberapa kelompok
Yahudi Isreal justru bersorak gembira dan membuat muak warga New York.
Akhirnya beberapa warga New York yang melihat reaksi mereka tersebut melaporkannya ke pihak kepolisian.
Maka kelompok itu akhirnya ditangkap
pihak kepolisian kota New York untuk dimintai keterangan, namun karena
tak ada bukti kriminal akhirnya mereka dilepaskan kembali. Ini artinya
bahwa serangan tersebut telah direncanakan dan telah diketahui pihak
Israel.
Kenyataan itu diperkuat oleh pakar
turunan dari Israel dan juga seorang mantan tentara di angkatan laut, Dr
Alan Sabrosky. Ia menyatakan bahwa serangan 11 September atau lebih
dikenal dengan 9/11 itu memang melibatkan Israel! (lihat video)
Laporan Inteligen Adalah Karangan CIA
Seorang mantan agen rahasia CIA
menyatakan bahwa Departemen Pertahanan AS menyampaikan laporan intelijen
karangan mereka sendiri untuk dijadikan pembenar dan alat untuk memulai
perang.
Analis politik, Eric Margolis menulis,
“Ahli-ahli” seperti mereka memberikan pernyataan mewakili Gedung Putih,
dan mereka semua salah besar.
“Yang luar biasa, banyak keterangan salah
tersebut masih mengudara hingga saat ini, sehingga masyarakat terus
dijejali dengan kabar bohong,” tulis Eric Margolis seorang analis
politik..
Seorang pria yang sembilan orang anaknya
tewas ketika rumahnya dibom tentara AS mengatakan: “Telah terjadi banyak
pertempuran antara AS dan Taliban, AS mengklaim bahwa mereka mencari
Usamah bin Laden, walaupun semua orang tahu bahwa dia tidak ada di
negara ini.”
Nama bin Laden Hanya ‘Kambing Hitam’
Pihak
pentagon sudah sejak lama mempergunakan nama bin Laden untuk
membenarkan penempatan kapal perang dan kapal selam di lepas pantai
Pakistan.
Juga, menculik dan menganiaya tahanan berdasarkan kabar burung tanpa bukti nyata, dan menguji pesawat tempur tanpa awak seperti Predator serta ledakan bom pelacak suhu badan di kawasan pemukiman penduduk tidak bersenjata.
Pemerintah AS menahan ribuan orang Muslim
dan mendeportasi ratusan orang Muslim. Walaupun tidak satupun dari
mereka yang terkait dengan tindak kekerasan.
Pemerintah AS Menghalangi Penyelidik Independent
Pada bulan Februari 2009, Beverly Eckert,
yang menjadi janda setelah peristiwa 9/11 – suaminya tewas dalam sebuah
kecelakaan pesawat setelah dia menyampaikan pendapatnya mengenai
penyelidikan 9/11 kepada Presiden Obama.
Eckert melayangkan tuntuntan kepada pemerintah federal karena memaksakan kesaksian mengenai kejadian pada hari tersebut.
Dia membentuk sebuah komite yang
menyelidiki mengapa, misalnya, pada pagi hari tanggal 11 September, para
pejabat tinggi Pentagon membatalkan penerbangan mereka karena alasan
keamanan?
Mengapa
pesawat F-16 AS tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap pesawat
yang “dibajak”? Mengapa Dick Cheney menghalang-halangi penyelidikan FBI
dan CIA?
William Rodriguez, seorang pemadam kebakaran yang selamat dari runtuhnya WTC mengatakan:
“Jika ternyata pemerintah AS membohongi
warganya mengenai peristiwa 11 September, maka harus ada yang bertindak
untuk mengungkap kebenaranya.”
Hanya Dua Pesawat Membuat Tiga Gedung Roboh?
Dua
gedung WTC yang roboh pada pagi hari membuat warga New York merasa
ngeri, lalu pihak berwajib menyuruh warga untuk pulang ke rumah agar
penyelidikan yang dilakukan pihak berwajib dapat berjalan lebih leluasa.
Namun pada petang hari, satu gedung lagi
telah roboh dan anehnya, tanpa ditabrak pesawat, yaitu gedung WTC-7 atau
yang dikenal pula dengan nama Building-7.
Hampir semua warga AS tak tahu kejadian
ini karena area tempat kejadian sudah sepi dari warga sipil dengan
alasan keamanan, namun beberapa televisi swasta kemudian menyiarkan saat
gedung tersebut roboh.
Pihak berwajib menyatakan bahwa
Building-7 roboh akibat kebakaran yang hanya terjadi di beberpa lantai
akibat adanya kebakaran alat-alat kantor!
Namun Asosiasi Arsitek AS yang terdiri
dari ribuan insinyur dan arsitek AS menyangkal dan membantah
mentah-mentah bahwa tidak mungkin hal itu bisa terjadi.
Terlihat juga bahwa gedung kembar WTC dan
Building-7 runtuh karena ledakan penghancuran gedung (demolition)
seperti yang dipakai untuk merubuhkan bangunan tua atau bangunan yang
sudah tak terpakai.
Ini terbukti dari video yang
memperlihatkan ketiga gedung roboh seperti tanpa adanya tekanan ke atas
oleh bahan bangunan dan beton, alias seperti “terjun bebas” mirip
penghancuran gedung tua.
Ditambah pula oleh puluhan kesaksian
warga yang mendengar langsung secara dekat bahwa pada saat gedung roboh
terdengar rentetan ledakan, bum bum bum bum bum… mirip sekali dengan
peledakan gedung tua (demolition) yang ditiap lantai gedung itu sudah
ditanam explosive terlebih dahulu.
Pernyataan saksi-saksi itu diperkuat oleh video-video disaat ketiga gedung tersebut roboh secara free fall
(terjun bebas) alias tanpa tekanan keatas oleh material bangunan yang
menurut ribuan arsitek dan insinyur adalah benar-benar tak masuk akal.
Hal ini terlihat pada beberapa jendela
gedung terjadi ledakan persis dibawah lantai yang roboh terlebih dahulu
dan berlangsung begitu cepat! Perlu dicatat bahwa Gedung kembar
tertinggi di dunia WTC, rontok roboh terjun bebas dengan waktu hanya
sekitar 10 detik saja! Sedangkan gedung WTC-7 rontok roboh terjun bebas
hanya dalam waktu 6,5 detik! Wow!
Barang Bukti di Lokasi Kejadian Langsung Dibersihkan
Hanya selang 2 hari, hampir semua beton
dan runtuhan gedung tersebut langsung dibersihkan. Pihak penyedilik dari
berbagai akademisi tak boleh memasuki area kejadian! Hanya penyelidik
pemerintah yang boleh memasuki area.
Puluhan truk kontainer telah mengangkut semua runtuhan yang dapat diselidiki sebagai barang bukti, tiba-tiba bersih.
Dan menurut beberapa saksi mata
pengangkut dan pengemudi truk, bahan-bahan bekas beton dan lainnya
tersebut akan diekspor ke Cina untuk di daur ulang.
Padahal, hal ini justru telah melanggar
undang-undang negara Amerika Serikat sendiri, bahwa dalam proses
penyelidikan, menghilangkan barang bukti dan sejenisnya dapat dijerat
hukum negara dan merupakan suatu tindakan kriminal.
WTC Roboh Akibat Ledakan Bom
Gedung
masa kini tak bisa roboh hanya karena ditabrak pesawat berbahan
aluminium, dan beton gedung tak mungkin roboh hanya oleh kobaran bahan
bakar pesawat.
Beton dan beton WTC telah dirancang
sedemikian rupa dan dibuat tahan suhu tinggi jauh diatas dari suhu bahan
bakar pesawat jika terbakar.
Banyak yang tidak percaya bahwa hanya
dengan hantaman pesawat saja gedung yang kabarnya dibangun agar kuat
terhadap bencana alam tersebut dapat roboh dalam waktu satu jam saja.
Menurut tulisan di 911hardfacts (2001) mengatakan bahwa baja dan besi yang digunakan untuk membangun WTC adalah material pilihan dan sangat kuat.
Beberapa ahli mengatakan bahwa besi baru
dapat meleleh pada kisaran panas sebesar 2.795°F atau sekitar 1.535°C.
Pelumeran tersebut juga membutuhkan waktu cukup lama.
Satu hal yang menjadi bahan pemikiran
para ahli adalah setelah melakukan penghitungan secara sistematis,
diketahui bahwa kurang lebih panas yang dihasilkan oleh meledaknya
pesawat yang menabrak WTC tersebut sekitar 500°F atau sekitar 297,2° C.
Pertanyaannya, bagaimana bisa panas sebesar 500° F mampu melelehkan besi baja dalam waktu kurang dari satu jam?
Bukti baru video, seorang saksi mata
dengan menggunakan video kamera saat berada di sekitar lokasi kejadian
tanpa sengaja menangkap gambar sebuah truk jasa untuk penghancuran
gedung (demolition) sedang lewat ditangah kota New York dekat lokasi
kejadian.
Pertanyaannya, untuk apa truk tersebut
melewati tengah kota New York? Apakah ada gedung tua ditengah kota New
York yang akan diruntuhkan? Mengingat ini semua adalah controlled demolition, artinya “penghancuran gedung dari jarak jauh”, iya jarah jauh, controlled. (lihat video)
Bubuk Thermite Membantu Mempermudah Gedung WTC Roboh
Seorang profesor dari Brigham Young University,
Utah bernama Steven E Jones menjelaskan hasil penelitiannya bahwa
runtuhnya menara kembar WTC tersebut adalah disengaja. Dalam
penelitiannya, Jones mengatakan bahwa hal yang dapat melumerkan besi
baja dengan cepat adalah yang dinamakan thermite.
Thermite adalah komposisi pyrotechnic dari bubuk logam dan logam oksida yang dapat menghasilkan reaksi oksidasi-reduksi bernama reaksi thermite.
Dengan menggunakan thermite, maka besi atau baja dapat terbakar dan meleleh dengan cepat seperti mentega yang dipotong.
Hal yang dihasilkan oleh pembakaran
thermite adalah asap berwarna putih, lelehan pijar api dan percikan api.
Uniknya, semua itu muncul ketika sebelum dan sesudah WTC ditabrak oleh
pesawat.
Selain penggunaan thermite,
Jones juga mengemukakan teori lainnya yaitu pemotongan beberapa batang
besi baja penyangga gedung di bagian bawah dan pemakaian bom. Pesawat
terbang dalam hal ini hanyalah sebagai pengecoh perhatian saja.
Karena keberanian Jones membeberkan hasil
penelitiannya, dia mendapatkan banyak dukungan dari berbagai kalangan
yang sepakat mengatakan bahwa runtuhnya WTC adalah rekayasa pemerintah
Amerika Serikat.
Uniknya, sampai sekarang belum terdapat
penelitian secara resmi yang dilakukan oleh pemerintah Serikat untuk
menganalisa bagaimana WTC dapat runtuh secepat itu dan Gedung 7 juga
ikut runtuh walaupun tidak tersentuh oleh apapun.
Bagaimana reaksi termite yang dengan mudah dapat menghancurkan baja seperti layaknya pisau mengiris mentega? bisa lihat videonya disini.
Bukan Pesawat Yang Menabrak Pentagon
Seorang saksi-mata wanita yang sangat
berani menyampaikan ke publik bahwa dirinya yakin tidak ada serpihan
pesawat saat peristiwa pentagon 11 Septembar, wanita pemberani itu
bernama April Gallop.
Pada hari itu ia baru saja masuk kerja
sebagai tenaga magang di dalam Pentagon. Ketika itu anaknya masih kecil
berusia 2 tahun, dan pada saat itu pula anaknya diajak ke tempat
kerjanya di dalam Pentagon. Seperti biasanya di pagi hari itu, anaknya
diletakkan dekat meja kerjanya yang ada sebuah komputer.
Disaat ia ingin menyalakan dengan menekan Power PC di komputernya, seketika ledakan besar itu terjadi dekat ruangannya.
Ia langung memeluk anaknya dan keluar
dari tempat kerjanya alias keluar dari gedung Pentagon, uniknya ia
justru keluar gedung melewati lubang ledakan tersebut!
Saat diluar ia tak melihat satupun
serpihan pesawat, bahkan ia sempat khawatir apakah ledakan di Pentagon
tersebut justru karena ia telah memencet tombol power di komputernya?
Mungkinkah semua memang sudah direncanakan dengan perangkat elektronik
pengendali jarak jauh?
Ia pun langsung terkenal dan diundang ke
banyak stasiun media untuk menceritakan kesaksiannya yang menghebohkan
tragedi 9/11 itu. Bahkan kesaksiannya dan pengalaman pribadinya itu
membuat pakar conspirasi Jesse Ventura ikut mewawancarainya mengenai hal
tersebut, dan ditayangkan pada seri 9/11 dalam episode The Pentagon.
Tak lupa pula Jesse mengingatkan si
wanita itu untuk selalu menjaga dirinya dari agen pemerintah yang
mungkin akan membunuhnya. (lihat kesaksian April Gallop: video-1 – video-2)
Pentagon Dihantam Missile
Setelah
lebih dari 10 tahun, barulah beberapa ahli dibidang arsitek, milliter
dan berbagai profesi lainnya mulai berani menyelidiki peristiwa WTC dan
Pentagon secara individu.
Ada pula diantara mereka para keluarga korban dan pihak individu lainnya mulai membuat suatu badan penyelidik independen.
Organisasi-organissai sosial tersebut
semakin menjalin hubungan baik diantaranya, dan teka-tekipun semakin
terkuak karena semakin banyaknya barang bukti berupa berkas, foto dan
juga video.
Banyak penjelasan-penjelasan dan bukti
kongkrit bahwa gedung Pentagon sebenarnya dihantam oleh missile,
silahkan cari sendiri di youtube.
Jadi perlu DITEGASKAN bahwa yang menabrak Pentagon bukanlah pesawat, tapi yang menabrak Pentagon adalah sebuah MISSILE! (lihat bukti video hasil penyelidikan pakar)
Tampak pada animasi diatas, rudal
(missile) menghantam gedung Pentagon seperti yang dilaporkan oleh April
Gallop. Gambar sebelah kiri dengan kecepatan normal dan gambar sebelah
kanan dengan efek yang diperlambat (slow motion).
Sang peng-upload di Youtube mengakui
bahwa video ini selalu di hapus oleh pihak Youtube, namun ia
berkali-kali selalu meng-upload kembali. Oleh karenanya beberapa anggota
Youtube men-downloadnya dan membuat copy video ini dan beramai-ramai
meng-uploadnya kembali. Hal tersebut membuat pihak Youtube kewalahan dan
akhirnya video bukti tersebut tetap ditayangkan. (lihat video).
Puluhan Saksi-saksi Mata Tragedi 9/11 Tewas Secara Misterius
Tidak sedikit saksi-saksi mata ditempat
kejadian yang mati secara misterius. Jumlah pastinya tak terhitung,
namun diperkirakan sudah diatas puluhan.
Tewasnya para saksi mata tersebut mirip
dengan peristiwa saat John F Kennedy dibunuh. Semua saksi di tempat
kejadian tewas secara misterius akibar kecelakaan-kecelakaan dan bunuh
diri, tidak ada yang tewas karena tua atau bersifat alami.
Begitu pula dengan saksi-saksi mata peristiwa September 9/11 ini, semua saksi tewas karena kecelakaan hingga bunuh diri (lihat video)
Pesawat bin Laden Boleh Terbang
Pada tanggal 19 September 2001,
setidaknya 26 orang penumpang, kebanyakan diantaranya merupakan keluarga
bin Laden, terbang meninggalkan Orlando dengan menumpang pesawat
internasional Ryan International Airlines nomor penerbangan 441 untuk
meninggalkan AS.
Padahal waktu itu akses penerbangan dari
dan ke AS, hingga beberapa hari ke depan sangat dibatasi dan harus
melalui persetujuan langsung dari pemerintah.
Bukti Hubungan Tragedi 9/11 dengan bin Laden Belum Cukup?
Pada tanggal 5 Juni 2006, Rex Tomb,
kepala investigasi public untuk FBI mengatakan kepada wartawan bahwa bin
Laden masih belum secara resmi dikenaan dakwaan dan tuntutan sehubungan
dengan peristiwa 9/11.
Nah, kenapa bisa begitu? Karena FBI
beralasan, masih belum menemukan bukti yang bisa menghubungkan bin Laden
dengan peristiwa 9/11.
Fakta Kaitan bin Laden Dengan George Bush
Selain itu, terdapat fakta yang
mengaitkan keluarga bin Laden dengan George Bush senior, dan juga George
W. Bush Junior dengan dana Miliaran dollar AS.
Tahun 1979, George W. Bush mendirikan
perusahaan Arbusto. James Bath menyumbangkan dana $50.000 dengan imbalan
5 persen saham perusahaan.
Bath merupakan satu-satunya perwakilan
dagang Salim Bin Laden, saudara laki-laki Usamah bin Laden, di AS.
Setelah terjadi peristiwa 11 September, Bush menyangkal pernah mengenal
Bath namun mengakui kesepakatan bisnis antara mereka.
Pada tahun 1981-1989, Bush senior
menjabat wakil presiden, pada tahun 1986, George W. Bush, menggabungkan
perusahaan penghasil energi Arbusto dengan Harken Energy Corp. Sheik
Saudi, Abdullah Taha Bakhsh kemudian membeli 17,6 persen saham
perusahaan.
Sheikh Saudi tersebut memiliki hubungan
dengan Khalid bin Mahfouz, yang mewarisi usaha Salim bin Ladin ketika
dia meninggal pada tahun 1988. Dilihat dari berbagai sudut pandang,
keluarga Bush memiliki ikatan dengan keluarga Bin Laden, mereka saling
memberikan dana, hal tersebut membuat George W. Bush secara tidak
langsung mendanai Usamah Bin Laden.
Bin Laden Pernah Dirawat di Rumah Sakit Dan Bertemu CIA
Dilaporkan pula bahwa pada tahun 1999, ada transfer sejumlah uang sebesar $3 juta kepada Usamah bi Laden.
Satu fakta lain yang mengaitkan Usamah
dengan Bush, ketika Usamah bin Laden tengah dirawat di sebuah rumah
sakit di Dubai, dia dikunjungi oleh agen CIA.
Dua bulan sebelum kejadian tanggal 11
September, Usamah bin Laden terbang ke Dubai selama 10 hari untuk
melakukan perawatan atas penyakit ginjal di sebuah rumah sakit milik
Amerika.
Saat itu, dia menerima kunjungan dari agen CIA setempat. Setelah itu, Usamah bin Laden dengan bebas dapat meninggalkan Dubai.
Usamah bin Laden Telah Meninggal Sebelumnya
Terdapat juga sejumlah isu yang
mengabarkan bahwa Usamah bin Laden telah meninggal, harian Perancis Lest
Republicain mengutip pernyataan badan intelijen luar negeri Perancis
mengklaim bahwa Usamah telah meninggal dunia karena sakit tifus di
Pakistan pada bulan Agustus 2008.
Sebuah sumber Saudi juga mengungkapkan
bahwa dirinya mengetahui Usamah bin Laden tengah sakit dan kemungkinan
telah meninggal. Usamah diisukan menderita gagal ginjal dan mendapat
perawatan cuci darah.
Foto Kematian dan Penguburan bin Laden
Militer AS baru-baru ini berencana akan
merilis foto bin Laden saat dikuburkan di laut. Namun aneh, mengapa
tidak ada video kamera? Film berupa video saja bisa disunting atau
di-edit, apalagi hanya berupa foto-foto atau gambar diam? Apakah tidak
didokumetasikan secara bergerak? Sungguh tak masuk akal jika tak dirilis
berupa video.
Sebenarnya, masih banyak beberapa bukti
lain yang menguatkan bahwa tragedi 9/11 adalah hasil rekayasa. Namun
kebanyakan adalah bukti-bukti sekunder dan tertier.
Tapi suatu saat kami akan mencantumkan dengan bukti foto atau video ke dalam artikel ini di kemudian hari. (dn/suaramedia/berbagai sumber)
THE BEST VIDEOS EVER ABOUT TRAGEDY 9/11 /2001:
(TEKS INDONESIA) Ilmu Arsitek & Teknik – Runtuhnya WTC-7 Collaps by Controlled Demolition – 15 MENIT
Dibawah ini adalah versi satu jam dari 1 ½ jam Dokumenter Original 9/11: Explosive Evidence – Experts Speak Out :
9/11 – WTC ATTACK – Jesse Ventura – Full Length
9/11 Explosive Evidence – Experts Speak Out!!! (Full Length)
9/11 was an inside job an this documentary proves it
The LONGEST 9/11 Documentary-ABSOLUTE, IRREFUTEABLE PROOF INSIDE JOB! (4 hours 27 minutes)
FAIR USE NOTICE:
This site may contain copyrighted material the use of which has not always been specifically authorized by the copyright owner. I am making such material available in an effort to advance awareness and understanding of issues relating to current affairs, civil rights, economics, individual rights, international affairs, liberty, science & technology, cosmic events, and current breaking events. Just enjoy it and thank you for your attention and thanks for visiting. :)
This site may contain copyrighted material the use of which has not always been specifically authorized by the copyright owner. I am making such material available in an effort to advance awareness and understanding of issues relating to current affairs, civil rights, economics, individual rights, international affairs, liberty, science & technology, cosmic events, and current breaking events. Just enjoy it and thank you for your attention and thanks for visiting. :)
Artikel Lain:
Artikel ini juga di forward oleh forum viva.co.id
*****
“the truth is out there, just keep inside..!”
((( IndoCropCircles.wordpress.com )))
((( IndoCropCircles.wordpress.com )))
Thermite
https://en.wikipedia.org/wiki/Thermite
From Wikipedia, the free encyclopedia
Not to be confused with thermate or Thermalite.
Thermite is a pyrotechnic composition of metal powder fuel and metal oxide. When ignited by heat, thermite undergoes an exothermic reduction-oxidation
(redox) reaction. Most varieties are not explosive but can create brief
bursts of high temperature in a small area. Its form of action is
similar to that of other fuel-oxidizer mixtures, such as black powder.
Thermites have diverse compositions. Fuels include aluminium, magnesium, titanium, zinc, silicon, and boron. Aluminium is common because of its high boiling point and low cost. Oxidizers include bismuth(III) oxide, boron(III) oxide, silicon(IV) oxide, chromium(III) oxide, manganese(IV) oxide, iron(III) oxide, iron(II,III) oxide, copper(II) oxide, and lead(II,IV) oxide.[1]
The reaction is used for thermite welding, often used to join rail tracks. Thermites have also been used in metal refining, demolition of munitions, and in incendiary weapons. Some thermite-like mixtures are used as pyrotechnic initiators in fireworks.
Contents
Chemical reactions
In the following example, elemental aluminium reduces the oxide of another metal, in this common example iron oxide, because aluminium forms stronger, more stable, bonds with oxygen than iron:
- Fe2O3 + 2 Al → 2 Fe + Al2O3
The products are aluminium oxide, elemental iron,[2] and a large amount of heat. The reactants are commonly powdered and mixed with a binder to keep the material solid and prevent separation.
Other metal oxides can be used, such as chromium oxide, to generate the given metal in its elemental form. For example, a copper thermite reaction using copper oxide and elemental aluminium can be used for creating electric joints in a process called cadwelding that produces elemental copper (it may react violently):
- 3 CuO + 2 Al → 3 Cu + Al2O3
Thermites with nanosized particles are described by a variety of terms, such as metastable intermolecular composites, super-thermite,[3] nano-thermite,[4] and nanocomposite energetic materials.[5][6]
History
The thermite (thermit) reaction was discovered in 1893 and patented in 1895 by German chemist Hans Goldschmidt.[7]
Consequently, the reaction is sometimes called the "Goldschmidt
reaction" or "Goldschmidt process". Goldschmidt was originally
interested in producing very pure metals by avoiding the use of carbon in smelting, but he soon discovered the value of thermite in welding.[8]
Types
Red iron(III) oxide (Fe2O3, commonly known as rust) is the most common iron oxide used in thermite.[10][11][12] Magnetite also works.[13] Other oxides are occasionally used, such as MnO2 in manganese thermite, Cr2O3 in chromium thermite, quartz in silicon thermite, or copper(II) oxide in copper thermite, but only for specialized purposes.[13] All of these examples use aluminium as the reactive metal. Fluoropolymers can be used in special formulations, Teflon with magnesium or aluminium being a relatively common example. Magnesium/teflon/viton is another pyrolant of this type.[14]
In principle, any reactive metal could be used instead of aluminium.
This is rarely done, because the properties of aluminium are nearly
ideal for this reaction:
- It is by far the cheapest of the highly reactive metals. For example, in Dec 2014, tin was 19,830 USD/Metric Ton, zinc was 2,180 USD/MT and aluminium was 1,910 USD/MT[15]
- It forms a passivation layer making it safer to handle than many other reactive metals.[16]
- Its relatively low melting point (660 °C) means that it is easy to melt the metal, so that the reaction can occur mainly in the liquid phase and thus proceeds fairly quickly.
- Its high boiling point (2519 °C) enables the reaction to reach very high temperatures, since several processes tend to limit the maximum temperature to just below the boiling point. Such a high boiling point is common among transition metals (e.g., iron and copper boil at 2887 °C and 2582 °C respectively), but is especially unusual among the highly reactive metals (cf. magnesium and sodium which boil at 1090 °C and 883 °C respectively).
- Further, the low density of the aluminium oxide formed as a result of the reaction tends to cause it to float on the resultant pure metal. This is particularly important for reducing contamination in a weld.
Although the reactants are stable at room temperature, they burn with an extremely intense exothermic reaction
when they are heated to ignition temperature. The products emerge as
liquids due to the high temperatures reached (up to 2500 °C with
iron(III) oxide)—although the actual temperature reached depends on how
quickly heat can escape to the surrounding environment. Thermite
contains its own supply of oxygen and does not require any external
source of air. Consequently, it cannot be smothered and may ignite in
any environment, given sufficient initial heat. It will burn well while
wet and cannot be easily extinguished with water, although enough water
will remove heat and may stop the reaction.[17] Small amounts of water will boil before reaching the reaction. Even so, thermite is used for welding underwater.[18]
The thermites are characterized by almost complete absence of gas
production during burning, high reaction temperature, and production of
molten slag.
The fuel should have high heat of combustion and produce oxides with
low melting point and high boiling point. The oxidizer should contain at
least 25% oxygen, have high density, low heat of formation, and produce
metal with low melting and high boiling point (so the energy released
is not consumed in evaporation of reaction products). Organic binders
can be added to the composition to improve its mechanical properties,
however they tend to produce endothermic decomposition products, causing
some loss of reaction heat and production of gases.[19]
The temperature achieved during the reaction determines the outcome.
In an ideal case, the reaction produces a well-separated melt of metal
and slag. For this, the temperature has to be high enough to melt both
the reaction products, the resulting metal and the fuel oxide. Too low
temperature will result in a mixture of sintered metal and slag, too
high temperature – above boiling point of any reactant or product – will
lead to rapid production of gas, dispersing the burning reaction
mixture, sometimes with effects similar to a low-yield explosion. In
compositions intended for production of metal by aluminothermic reaction,
these effects can be counteracted. Too low reaction temperature (e.g.
when producing silicon from sand) can be boosted with addition of a
suitable oxidizer (e.g. sulfur in aluminium-sulfur-sand compositions),
too high temperatures can be reduced by using a suitable coolant and/or
slag flux. The flux often used in amateur compositions is calcium fluoride,
as it reacts only minimally, has relatively low melting point, low melt
viscosity at high temperatures (therefore increasing fluidity of the
slag) and forms a eutectic with alumina. Too much of flux however
dilutes the reactants to the point of not being able to sustain
combustion. The type of metal oxide also has dramatic influence to the
amount of energy produced; the higher the oxide, the higher the amount
of energy produced. A good example is the difference between manganese(IV) oxide and manganese(II) oxide,
where the former produces too high temperature and the latter is barely
able to sustain combustion; to achieve good results a mixture with
proper ratio of both oxides should be used.[20]
The reaction rate can be also tuned with particle sizes; coarser
particles burn slower than finer particles. The effect is more
pronounced with the particles requiring being heated to higher
temperature to start reacting. This effect is pushed to the extreme with
nano-thermites.
The temperature achieved in the reaction in adiabatic conditions, when no heat is lost to the environment, can be estimated using the Hess's law
– by calculating the energy produced by the reaction itself
(subtracting the enthalpy of the reactants from the enthalpy of the
products) and subtracting the energy consumed to heating the products
(from their specific heat, when the materials only change their
temperature, and their enthalpy of fusion and eventually enthalpy of vaporization,
when the materials melt or boil). In real conditions, the reaction
loses heat to the environment, the achieved temperature is therefore
somewhat lower. The heat transfer rate is finite, so the faster the
reaction is, the closer to adiabatic condition it runs and the higher is
the achieved temperature.[21]
Iron thermite
The most common composition is the iron thermite. The oxidizer used is usually either iron(III) oxide or iron(II,III) oxide.
The former produces more heat. The latter is easier to ignite, likely
due to the crystal structure of the oxide. Addition of copper or
manganese oxides can significantly improve the ease of ignition.
The original mixture, as invented, used iron oxide in the form of mill scale. The composition was very difficult to ignite.[19]
Copper thermite
Copper thermite can be prepared using either copper(I) oxide (Cu2O, red) or copper(II) oxide
(CuO, black). The burn rate tends to be very fast and the melting point
of copper is relatively low so the reaction produces a significant
amount of molten copper in a very short time. Copper(II) thermite
reactions can be so fast that copper thermite can be considered a type
of flash powder. An explosion can occur and send a spray of copper drops to considerable distance.[22]
Copper(I) thermite has industrial uses in e.g. welding of thick copper conductors ("cadwelding").
This kind of welding is being evaluated also for cable splicing on the
US Navy fleet, for use in high-current systems, e.g. electric
propulsion.[23]
Thermates
Main article: Thermate
Thermate composition is a thermite one enriched with a salt-based oxidizer (usually nitrates, e.g. barium nitrate,
or peroxides). In contrast with thermites, thermates burn with
evolution of flame and gases. The presence of the oxidizer makes the
mixture easier to ignite and improves penetration of target by the
burning composition, as the evolved gas is projecting the molten slag
and providing mechanical agitation.[19] This mechanism makes thermate more suitable than thermite for incendiary purposes and for emergency destruction of sensitive equipment (e.g. cryptographic devices), as thermite's effect is more localized.
Ignition
Metals are capable of burning under the right conditions, similar to the combustion process of wood or gasoline. In fact, rust is the result of oxidation of steel
or iron at very slow rates. A thermite reaction is a process in which
the correct mixture of metallic fuels are combined and ignited. Ignition
itself requires extremely high temperatures.
Ignition of a thermite reaction normally requires a sparkler
or easily obtainable magnesium ribbon, but may require persistent
efforts, as ignition can be unreliable and unpredictable. These
temperatures cannot be reached with conventional black powder fuses, nitrocellulose rods, detonators, pyrotechnic initiators, or other common igniting substances.[13]
Even when the thermite is hot enough to glow bright red, it will not
ignite as it must be at or near white-hot to initiate the reaction.[citation needed] It is possible to start the reaction using a propane torch if done correctly.[24]
Often, strips of magnesium metal are used as fuses.
Because metals burn without releasing cooling gases, they can
potentially burn at extremely high temperatures. Reactive metals such as
magnesium can easily reach temperatures sufficiently high for thermite
ignition. Magnesium ignition remains popular among amateur thermite
users, mainly because it can be easily obtained.[13]
The reaction between potassium permanganate and glycerol or ethylene glycol
is used as an alternative to the magnesium method. When these two
substances mix, a spontaneous reaction will begin, slowly increasing the
temperature of the mixture until flames are produced. The heat released
by the oxidation of glycerine is sufficient to initiate a thermite
reaction.[13]
Apart from magnesium ignition, some amateurs also choose to use sparklers to ignite the thermite mixture.[25] These reach the necessary temperatures and provide enough time before the burning point reaches the sample.[26] This can be a dangerous method, as the iron sparks,
like the magnesium strips, burn at thousands of degrees and can ignite
the thermite even though the sparkler itself is not in contact with it.
This is especially dangerous with finely powdered thermite.
Similarly, finely powdered thermite can be ignited by a flint spark lighter, as the sparks are burning metal (in this case, the highly reactive rare-earth metals lanthanum and cerium).[27] Therefore, it is unsafe to strike a lighter close to thermite.
Civilian uses
Thermite reactions have many uses. Thermite is not an explosive;
instead it operates by exposing a very small area to extremely high
temperatures. Intense heat focused on a small spot can be used to cut
through metal or weld metal components together both by melting metal
from the components, and by injecting molten metal from the thermite
reaction itself.
Thermite may be used for repair by the welding in-place of thick steel sections such as locomotive axle-frames where the repair can take place without removing the part from its installed location.[citation needed]
Thermite can be used for quickly cutting or welding steel such as rail tracks, without requiring complex or heavy equipment.[28][29]
However, defects such as slag inclusions and voids (holes) are often
present in such welded junctions and great care is needed to operate the
process successfully. Care must also be taken to ensure that the rails
remain straight, without resulting in dipped joints, which can cause
wear on high speed and heavy axle load lines.[30]
A thermite reaction, when used to purify the ores of some metals, is called the thermite process, or aluminothermic reaction. An adaptation of the reaction, used to obtain pure uranium, was developed as part of the Manhattan Project at Ames Laboratory under the direction of Frank Spedding. It is sometimes called the Ames process.[31]
Copper thermite is used for welding together thick copper wires for
the purpose of electrical connections. It is used extensively by the
electrical utilities and telecommunications industries (exothermic welded connections).
Military uses
Thermite hand grenades and charges are typically used by armed forces in both an anti-materiel
role and in the partial destruction of equipment; the latter being
common when time is not available for safer or more thorough methods.[32][33] For example, thermite can be used for the emergency destruction of cryptographic
equipment when there is a danger that it might be captured by enemy
troops. Because standard iron-thermite is difficult to ignite, burns
with practically no flame and has a small radius of action, standard
thermite is rarely used on its own as an incendiary composition. It is
more usually employed with other ingredients added to increase its
incendiary effects. Thermate-TH3
is a mixture of thermite and pyrotechnic additives which have been
found to be superior to standard thermite for incendiary purposes.[34] Its composition by weight is generally about 68.7% thermite, 29.0% barium nitrate, 2.0% sulfur, and 0.3% of a binder (such as PBAN).[34]
The addition of barium nitrate to thermite increases its thermal
effect, produces a larger flame, and significantly reduces the ignition
temperature.[34]
Although the primary purpose of Thermate-TH3 by the armed forces is as
an incendiary anti-material weapon, it also has uses in welding together
metal components.
A classic military use for thermite is disabling artillery pieces, and it has been used for this purpose since World War II; such as at Pointe du Hoc, Normandy.[35]
Thermite can permanently disable artillery pieces without the use of
explosive charges, and therefore thermite can be used when silence is
necessary to an operation. This can be done by inserting one or more
armed thermite grenades into the breech and then quickly closing it; this welds the breech shut and makes loading the weapon impossible.[36]
Alternatively, a thermite grenade discharged inside the barrel of the
gun will foul the barrel, making the weapon very dangerous to fire;
thermite can also be used to weld the traversing and elevation mechanism
of the weapon, making it impossible to aim properly.[citation needed]
Thermite was used in both German and Allied incendiary bombs during World War II.[37][38] Incendiary bombs usually consisted of dozens of thin thermite-filled canisters (bomblets)
ignited by a magnesium fuse. Incendiary bombs created massive damage in
many cities due to fires started by the thermite. Cities that primarily
consisted of wooden buildings were especially susceptible. These
incendiary bombs were utilized primarily during nighttime air raids.
Bombsights could not be used at night, creating the need to use
munitions that could destroy targets without the need for precision
placement.
Hazards
Thermite usage is hazardous due to the extremely high temperatures
produced and the extreme difficulty in smothering a reaction once
initiated. Small streams of molten iron released in the reaction can
travel considerable distances and may melt through metal containers,
igniting their contents. Additionally, flammable metals with relatively
low boiling points such as zinc (with a boiling point of 907 °C, which
is about 1,370 °C below the temperature at which thermite burns) could
potentially spray superheated boiling metal violently into the air if
near a thermite reaction.[citation needed]
If, for some reason, thermite is contaminated with organics, hydrated
oxides and other compounds able to produce gases upon heating or
reaction with thermite components, the reaction products may be sprayed.
Moreover, if the thermite mixture contains enough empty spaces with air
and burns fast enough, the super-heated air also may cause the mixture
to spray. For this reason it is preferable to use relatively crude
powders, so the reaction rate is moderate and hot gases could escape the
reaction zone.
Preheating of thermite before ignition can easily be done
accidentally, for example by pouring a new pile of thermite over a hot,
recently ignited pile of thermite slag.
When ignited, preheated thermite can burn almost instantaneously,
releasing light and heat energy at a much higher rate than normal and
causing burns and eye damage at what would normally be a reasonably safe
distance.[citation needed]
The thermite reaction can take place accidentally in industrial locations where abrasive grinding and cutting wheels are used with ferrous metals. Using aluminium in this situation produces a mixture of oxides which is capable of a violent explosive reaction.[39]
Mixing water with thermite or pouring water onto burning thermite can cause a steam explosion, spraying hot fragments in all directions.[citation needed]
Thermite's main ingredients were also utilized for their individual
qualities, specifically reflectivity and heat insulation, in a paint
coating or dope for the German zeppelin Hindenburg, possibly contributing to its fiery destruction. This was a theory put forward by the former NASA scientist Addison Bain, and later tested in small scale by the scientific reality-TV show MythBusters
with semi-inconclusive results (it was proven not to be the fault of
the thermite reaction alone, but instead conjectured to be a combination
of that and the burning of hydrogen gas that filled the body of the Hindenburg).[40] The MythBusters
program also tested the veracity of a video found on the Internet,
whereby a quantity of thermite in a metal bucket was ignited while
sitting atop several blocks of ice, causing a sudden explosion. They
were able to confirm the results, finding huge chunks of ice as far as
50m from the point of explosion. Co-host Jamie Hyneman conjectured that this was due to the thermite mixture aerosolizing,
perhaps in a cloud of steam, causing it to burn even faster. Hyneman
also voiced skepticism about another theory explaining the phenomenon:
that the reaction somehow separated the hydrogen and oxygen in the ice
and then ignited them. A far more likely explanation is that the
explosion is due to the reaction of high temperature molten aluminium
with water. Aluminium reacts violently with water or steam at high
temperatures, releasing hydrogen and oxidizing in the process. The speed
of that reaction and the ignition of the resulting hydrogen can easily
account for the explosion verified.[41] This process is akin to the explosive reaction caused by dropping metallic potassium into water.
See also
References
- "Molten Metal Explosions" (PDF). Modern Media Communications Ltd. Retrieved 15 March 2012.
Further reading
- L. L. Wang, Z. A. Munir and Y. M. Maximov (1993). "Thermite reactions: their utilization in the synthesis and processing of materials". Journal of Materials Science 28 (14): 3693–3708. Bibcode:1993JMatS..28.3693W. doi:10.1007/BF00353167.
- M. Beckert (2002). "Hans Goldschmidt and the aluminothermics". Schweissen und Schneiden 54 (9): 522–526.