TANGAN YANG TAK DISENTUH API NERAKA
Dalam satu riwayat yang dikisahkan Sa'd bin Mu'adz Al-Anshari, ketika itu, Nabi Muhammad SAW baru pulang dari Tabuk. Beliau melihat seorang tukang batu sedang bekerja keras di tengah teriknya matahari gurun pasir.Pekerjaan yang berat itu membuat tangannya yang hitam kelam, melepuh dan terluka. Melepuhnya tangan tukang batu itu disebabkan terlalu kuatnya menggunakan palu dan alat sekop untuk memecahkan batu. Begitulah dia bekerja sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan anak dan istrinya di rumah.
''Mengapa tanganmu?'' tanya Rasulullah SAW. ''Tanganku begini karena palu dan sekop yang saya pergunakan untuk mencari nafkah bagi keluarga yang menjadi tanggunganku.'' jawan tukang batu itu.
Rasulullah SAW lalu mengambil tangan itu dan menciumnya, kemudian Beliau berkata, ''Inilah tangan yang tak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya.''
Kisah tersebut memberi hikmah pada kita bahwa tangan yang tidak pernah disentuh oleh api neraka bukanlah tangan yang lembut, atau yang berkali-kali membuka ayat-ayat Alquran. Bukan pula tangan yang sekali tanda tangan, ratusan juta rupiah cair. Melainkan tangan kasar, hitam dan melepuh karena bekerja keras mencari nafkah yang halal.
Inilah tangan yang di dalamnya terkandung rasa tanggung jawab. Tangan penuh ikhlas dalam menjalankan amanah yang Allah SWT berikan.
Jadi ironis sekali jika ada seseorang yang menghina atau melecehkan orang yang sedang mengais rizki, berjualan dengan cara diusung di kepala, misalnya, kemudian diejek bahkan dipermalukan dihadapan orang banyak, walau dengan alasan sebatas gurauan.
Na'udzubillahi min dzalik.