Faktanya, Kita Belum Bisa Melindungi Muslimah!
Jum'at, 20 April 2012
BARU-BARU ini sebuah kejadian memilukan terjadi di Inggris. Seorang Muslimah mengalami penyerangan dan pelecehan yang dilakukan seorang pria. Pelaku menarik kepala dan merobek cadarnya di sebuah pusat perbelanjaan, kini sedang diburu polisi, seperti yang dilansir Brimingham Mail pada hari Selasa (17/04/2012).
Kejadian tersebut terjadi di pusat perbelanjaan Touchwood di Solihull, Inggris pada (03/03/2012) lalu.
Saat itu, Muslimah tersebut sedang berjalan melewati Disney Store, tiba seorang pria tersebut menarik kepala dan cadar dari wajahnya dengan paksa dan menjatuhkannya ke jalan, kemudian melarikan diri.
Polisi setempat merilis CCTV pada Selasa (17/04/2012) yang menangkap gerak-gerik pria yang diyakini penyerang Muslimah itu. Kepala Inspektur Kevin Doyle, dari Kepolisian Solihull, mengatakan, "Kami menganggap insiden ini sebagai kejahatan rasial yang kami yakini wanita itu dengan sengaja ditargetkan karena keimanannya, yang ditampilkan melalui pakaiannya. Saya akan mendesak siapapun yang mengenali pria yang tertangkap di kamera untuk menghubungi kami karena hal yang mendesak".
Seperti diketahui, di Inggris, meski perkembangan terbaru banyak warga Inggris berbondong-bondong bersyahadat dan menggunakan busanah Muslimah (baca: Lautan Jilbab Mengalir di Britania), namun di saat yang sama, gerakan ekstremis kanan anti-Islam juga terus tumbuh. Tentu saja, gerakan-gerakan seperti ini akan terus mengancam eksistensi Muslimah di negeri itu.
Beda dulu dan sekarang
Kejadian ini mengingatkan kita pada kisah sejarah masa khilafah Bani Abbasiyah yang terjadi 1211 tahun yang lalu.
Dahulu, di masa keemasan Islam, ada seorang teladan abadi sepanjang masa. Dia adalah khalifah al-Mu'tasim, Kisah heroik Al-Mu'tashim dicatat dengan tinta emas sejarah Islam dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tahun 223 Hijriyyah, yang disebut dengan Penaklukan kota Ammuriah.
Pada tahun 837, al-Mu’tasim Billah menyahut seruan seorang budak muslimah yang konon berasal dari Bani Hasyim yang sedang berbelanja di pasar. yang meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang Romawi. Kainnya dikaitkanke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya.
Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tashim Billah dengan lafadz yang legendaris yang terus terngiang dalam telinga seorang muslim: "waa Mu'tashimaah!" (di mana engkau wahai Mutashim... Tolonglah aku!)
Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki). Seseorang meriwayatkan bahwa panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari gerbang istana khalifah di kota Baghdad hingga kota Ammuriah (Turki), begitu besarnya pasukan yang dikerahkan oleh khalifah.
Catatan sejarah menyatakan di bulan April, 833 Masehi, kota Ammuriah dikepung oleh tentara Muslim selama kurang lebih lima bulan hingga akhirnya takluk di tangan Khalifah al-Mu'tasim pada tanggal 13 Agustus 833 Masehi.
Sebanyak 30.000 prajurit Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Pembelaan kepada Muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari jajahan Romawi.
Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan dimana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku?". Dan sang budak wanita inipun dimerdekaka oleh khalifah serta orang romawi yang melecehkannya dijadikan budak bagi wanita tersebut.
Di manakan al-Mu'tasim di zaman ini, ketika banyak muslimah di larang berjilbab saat sekolah dan saat bekerja? Dimanakah pemimpin dinegara-negara Islam ketika, ribuan wanita-wanita Islam dilecehkan oleh Zionis di Palestina? Di mana pemimpin kaum Muslimin ketika seorang islamophobia merenggut nyawa Marwa Al-Sharbini (33 tahun) yang jatuh bersimbah darah dan tewas seketika setelah 18 kali tikaman pisau sepanjang 18 cm bersarang di tubuhnya.
Benar apa yang dikatakan Rasulullah صلى الله عليه و سلم “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)
Begitu banyak umat Islam saat ini, tapi untuk melindungi seorang Muslimah pun kita tidak mampu. Pihak kaum kuffar pada hakekatnya tidak akan pernah sanggup melakukan apapun terhadap ‘izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslimin) andaikan ummat ini benar-benar beriman dan yakin akan janji Allah Sallalahu ‘Alaihi Wasallam berupa ihdal-husnayain (meraih salah satu dari dua kebaikan) yakni‘isy kariiman au mut syahiidan (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah atau menggapai mati syahid).*
Wahyu Ichsan. Penulis Mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Aceh – Jakarta 2010-2012. Kini, mahasiwa Master of Political Science di IIUM
Red: Cholis Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar