Merangkai Fakta Permainan Busuk MOSSAD Dan SAUDI Dibalik Tragedi Mina
https://arrahmahnews.com/2015/10/19/merangkai-fakta-permainan-busuk-mossad-dan-saudi-dibalik-tragedi-mina/
JAKARTA, Arrahmahnews.com - Apa
yang telah dilakukan Monarki Saudi atas Haramain? Saudi menguasai
sepenuhnya Haramain termasuk pengelolaannya. Mereka menganggap Haramain
adalah miliknya dan secara sepihak menguasai penuh pengelolaannya yang
hanya menonjolkan satu mazhab tertentu, dengan mengabaikan realitas umat
Islam yang terdiri dari beragam mazhab. Beberapa peristiwa yang terjadi
akhir-akhir ini juga tak luput dari keteledoran kerajaan Saudi dalam
pengelolaan Haramain. Tragedi Mina bukti itu semua.
Kronologi Lengkap Tragedi Mina
24 September 2015, hari yang dalam
sejarah tiba-tiba menjadi hari berkabung Internasional, setelah
terjadinya suatu tragedi paling menyedihkan dan paling buruk di
sepanjang sejarah ibadah haji. Tragedi mengerikan yang terjadi pada pagi
hari pukul 9(waktu Arab Saudi) di Mina disaat ummat Islam dari berbagai
penjuru dunia hendak melaksanakan ritual haji, melempar jumroh.
Dalam kejadian tersebut, lebih dari 4.700
jemaah haji tewas, dan lebih dari 1000 orang hilang. Hal ini
menunjukkan bahwa ada lebih dari 5.700 jama’ah haji dari seluruh dunia
telah menjadi korban tragedi Mina. Tapi kerajaan Saudi dengan
mengabaikan fakta yang begitu nyata, masih saja menyatakan bahwa jumlah
jama’ah haji yang tewas hanya berjumlah 770 orang. Pada awalnya, pihak
kerajaan itu ingin menyembunyikan fakta ini dengan menyebut bahwa jumlah
korban tewas hanyalah 200 orang saja, namun karena jumlah korban tewas
terus menerus meningkat dan banyaknya mayat yang bergelimpangan terlihat
begitu tak terhitung, Saudi menigkatkan jumlah korban tewas menjadi 770
orang. Masih sangat jauh dari kenyataan! Dan ini adalah penipuan sangat
besar yang telah dilakukan oleh kerajaan Saudi.
Kenapakah kerajaan Saudi ingin menutup tragedi ini?
Menurut berita dari kantor berita
al-Nahrain, Agen intellijen Eropa dan Diplomat dari Brussels telah
memberi suatu laporan yang sungguh mencengangkan. Tragedi Mina sudah
direncanakan sebelumnya! Hal ini adalah sebuah siasat yang telah
dirancang oleh Kerajaan Saudi dengan agen intellijen Israel, MOSSAD,
untuk menculik 225 jama’ah haji yang terdiri dari pejabat-pejabat
penting Negara Republik Islam Iran yang diantaranya terdapat penasihat
penting Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dan juga pejabat-pejabat penting
dalam program rudal Iran. ( Lihat link ini Tragedi Mina, Konspirasi Intellijen Zionis Mossad dan Saudi Culik Petinggi IRGC)
Putra
Raja, Muhammad bin Salman, telah membawa para agen Mossad itu dalam
rombongan tentara dan pengawal pribadinya dengan dalih pengawalan haji
dirinya yang akan melaksanakan ritual jumroh di Mina. (Baca juga: Wakil Putra Mahkota Saudi Sumber Malapetaka Mina; Video)
Kemudian rombongan anak raja itu, menutup
jalan 204 yang sedang dilalui para jamaah haji menuju
jamarat. Akibatnya, para jama’ah di jalan 204 yang berjumlah lebih dari
10.000 orang terperangkap diantara jalan 204 dan jalan 203 karena mereka
tidak tahu ada penutupan jalan 204. Jama’ah haji terpaksa berdiri
disitu dalam keadaan panas terik dan penuh sesak.
Dan apa yang terjadi setelah itu?
Saat itu, terjadilah tragedi mengerikan
yang sungguh tidak diduga oleh para jemaah haji di jalan 204
tersebut. Askar-askar Muhammad bin Salman Al-Saud menyemprotkan gas
beracun Karbon sulfida ke arah para jama’ah haji. Disemprotkannya gas
beracun inilah yang kemudian memicu kepanikan luar biasa yang kemudian
menjadi tragedi saling injak, saling tindih dan berujung pada kematian
4.700 lebih jama’ah haji, yang sebagian karena menghirup gas beracun
tersebut, sebagian akibat luka-luka yang tak segera ditolong, dan
sebagian lagi menjadi korban terinjak-injak dan susah bernapas.
Kondisi kepanikan luar biasa itu kemudian
digunakan MOSSAD untuk melakukan penculikan terhadap 225 jamaah haji
asal Iran yang terdiri dari orang-orang penting negara tersebut, yang
diantaranya beberapa komandan IRGC (Iranian Revolutionary Guards Corps),
yaitu Ali Asghar Fouladgar, Hussein Danesh, Fo’ad Mashghali, Ammar
Miransari dan Seyyed Hasan Hasani dan juga mantan diplomat Iran di
Lebenon yang bernama Ghazanfar Roknabadi.
Segera setelah operasi selesai, konvoi Muhammad bin Salman Al-Saud dan para agen MOSSAD melarikan diri dari tempat kejadian.
Dan segera kerajaan Saudi menutup-nutupi kejadian mengenai berita
tentang kehadiran konvoi Mohammad bin Salman yang ditumpangi MOSSAD.
Namun berbagai media antar bangsa (non yahudi) berhasil menguak siasat licik gabungan Tel Aviv dan Riyadh tersebut.
Di berbagai berita juga disebutkan bahwa
menurut para saksi mata, askar-askar Saudi yang masih berada disana
berusaha dengan paksa merampas handphone-handphone milik para jama’ah
ahaji yang berhasil merekam kejadian tersebut.
Jika kita perhatikan, bisa kita lihat bagaimana gambar-gambar jama’ah haji korban Mina yang ditubuh mereka mengalami LUKA BAKAR, padahal tak ada peristiwa kebakaran di lokasi kejadian. Fakta ini menguatkan dugaan bahwa para jama’ah ini terkena gas beracun Karbon Sulfida.
Saksi mata,
yaitu para jama’ah haji yang selamat dalam peristiwa tersebut mengatakan
bahwa askar-askar Saudi hanya diam dan memperhatikan saja para jama’ah
yang mengalami luka-luka dan meraung-raung kesakitan. (Baca juga: Catatan Peziarah di Tragedi Mina ) Mereka tidak segera memberi pertolongan kepada para jam’ah yang mengalami cidera. Askar-askar itu bahkan menghalangi masuknya bantuan dari tenaga medis negara-negara yang telah menjadi korban tragedi tersebut. (Baca juga: Kejamnya Tentara Saudi) Hal ini menunjukkan bahwa Saudi berusaha menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi disana.
Kerajaan Arab Saudi baru memberikan bantuan pertolongan darurat, 3 jam setelah kejadian.
Hal itu berakibat membludaknya jumlah korban tewas yang semula hanya mengalami cedera akibat teriknya sinar matahari.
Menurut jemaah haji yang terselamat,
jenazah-jenazah tersebut kemudian dimasukkan dalam kendaraan
berpendingin yang biasa digunakan untuk mengangkut daging. Bahkan ada
jemaah haji yang cedera dan masih bernyawa namun tetap dicampakkan ke
dalam kendaraan berpendingin dengan suhu -15*C itu.
Pertanyaan Besar! Mengapa Saudi Sengaja Menunda Pemberian Bantuan??
Apakah motif kerajaan Arab Saudi menunda
pemberian bantuan darurat untuk para korban padahal disana ada petugas
kesehatan/dokter sejumlah 22.000 orang dan sedang dalam tugas di hari
yang sama?
Diduga kuat, motif utama penundaan ini
adalah agar MOSSAD memiliki waktu yang cukup untuk menculik incarannya
yaitu 225 jama’ah haji asal Iran, dan membawa mereka keluar dari tempat
kejadian.
Gambar dibawah menunjukkan salah seorang yang diduga agen MOSSAD kala sedang menyamar sebagai masyarakat biasa.
Bagaimanakah MOSSAD bisa mengetahui tentang kehadiran calon jemaah haji penting dari Iran?
30 hari sebelum melaksanakan ibadah haji
ke Mekkah, semua calon jama’ah haji wajib mendaftarkan diri ke kerajaan
Arab Saudi. Hal inilah yang memudahkan pihak kerajaan Arab Saudi untuk
menandai para jamaah haji itu dengan membuat tanda pengenal berupa
gelang tangan dengan menggunakan teknologi biometrik demi memudahkan
pengenalan terhadap para jama’ah haji. Dan inilah kemudian yang
memudahkan MOSSAD untuk menculik siapa saja yang mereka kehendaki di
Mekkah. Cara ini pula yang digunakan MOSSAD untuk menculik beberapa
saintis Iran dalam musim haji sebelumnya di Mekkah.
Bagaimanakah MOSSAD dapat mengetahui dimanakah jemaah haji dari Iran sedang berada?
Jawabannya adalah melalui CCTV yang telah
dipasang di setiap sudut Mekkah dan Mina. Kamera-kamera super canggih
yang bisa mengenali wajah seseorang dengan tepat. Arab Saudi telah
mengizinkan MOSSAD untuk leluasa menggunakan teknologi tersebut. dari kamera-kamera CCTV inilah MOSSAD kemudian membuat rencana penculikan dengan tepat.
Bagaimanakah MOSSAD dapat memastikan jemaah haji yang mereka culik itu adalah orang yang mereka hendaki?
Jawapannya adalah, setiap jemaah haji
mempunyai tanda pengenal dan sejenis gelang tangan yang menggunakan
teknologi biometrik. Arab Saudi telah memberikan alat untuk membaca
sistem biometrik tersebut kepada MOSSAD.
Mengapa kerajaan Saudi sanggup membunuh jemaah haji sedangkan mereka adalah saudara seagama?
Untuk menjawab hal ini, kita perlu melihat sejarah kerajaan Saudi. Dinasti SAUDI adalah keturunan Yahudi.
Sumber rujukan:
http://www.presstv.ir/Detail/2015/09/26/430773/Saudi-Arabia-Hajj-Pilgrimage-Crush-Mina-Mecca-Cavaell
Antara Haramain dan Kerajaan Monarki Arab Saudi
Arrahmahnews.com Satu
hal yang perlu diperjelas, Haramain bukanlah Arab Saudi. Yang ada dalam
teks hadits-hadits Nabi Muhammad Saw yang menyebutkan keutamaan dan
kemuliaan Haramain adalah penyebutan kota Mekah dan Madinah, bukan Arab
Saudi.
Kalau seseorang mencaci dan memberikan
stigma negatif pada Arab Saudi bukan berarti yang dicela dan dicaci itu
adalah Haramain. Sebab yang membuat Arab Saudi itu mendapat pencitraan
negatif adalah kebijakan-kebijakan rajanya, yang memang dalam banyak hal
secara demonstratif menyimpang dari aturan Islam. Seperti kehidupan
glamour pangeran-pangeran Arab maupun keakraban sang raja dan
petinggi-petinggi kerajaan dengan rezim negara-negara Barat yang tidak
sedikit kebijakan luar negerinya merugikan umat Islam. Termasuk
bungkamnya Arab Saudi terhadap penjajahan Israel atas wilayah Palestina.
Apa kalau pada akhirnya secara resmi
masjid al Quds menjadi bagian dari teritorial Israel, lantas Israel
tidak boleh dicela karena adanya al Quds? lalu kemudian disebut Israel
adalah kiblat pertama umat Islam yang karena itu harus dipuji dan tidak
boleh dihujat?. Lalu kemudian diidentikkan, menghujat Israel sama saja
melecehkan tanah suci al Quds?.
Dan perlu diketahui pula, meskipun berada
dalam wilayah territorial Arab Saudi, Haramain bukanlah milik Kerajaan
Arab Saudi, sebab Haramain adalah dua kota suci umat Islam yang sudah
semestinya dimiliki oleh umat Islam sedunia. Sebagaimana dimasa
kekhalifaan, Haramain dibawah pengelolaan Khalifah yang memang dibaiat
oleh seluruh kaum muslimin. Sementara KSA, bukan kekhalifaan Islam.
Tapi apa yang dilakukan KSA atas
Haramain?. KSA menguasai sepenuhnya termasuk pengelolaannya. KSA
menganggap Haramain adalah miliknya dan secara sepihak menguasai penuh
pengelolaannya yang hanya menonjolkan satu mazhab tertentu, dengan
mengabaikan realitas umat Islam yang terdiri dari beragam mazhab.
Dulu kita pernah mendengar kisah Syaikh
Nawawi al Bantani, ulama Nusantara asal Banten yang mengajar di Masjidil
Haram, ada pula Syaikh Ahmad Khatib al Minangkabawi, ulama besar asal
Minangkabau yang pernah menjadi imam, khatib dan guru besar di Masjidil
Haram sekaligus mufti mazhab Syafi’i pada akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20. Tapi lihat apa yang terjadi ketika Haramain dikuasai KSA dan
pengelolaannya di tangan mereka?. Apa ada ulama mazhab lain yang
sekarang bisa menjadi imam dan khatib di Haramain selain ulama yang
memiliki mazhab resmi yang diakui KSA?. Apakah ketika ulama besar
Universitas Al Azhar naik haji atau umrah akan mendapat penghormatan
untuk menyampaikan ceramah di masjidil Haram? sekarang, anda tidak akan
menemui realitas itu.
Bahkan dosen-dosen di Universitas Islam
Madinah dan Ummul Qura’, sulit didapati dosen yang bukan
berkewargenagaraan Arab Saudi. Sementara dosen saya di Iran, tidak
sedikit yang malah berkewarganegaraan Arab Saudi, Irak, Lebanon dll.
Tahukah anda, jangankan jadi imam, khatib
ataupun dosen di universitas Islam, untuk sekedar jadi muazin, KSA
menetapkan aturan, muazin harus warga Arab Saudi, dan warga asing
dilarang keras mengumandangkan azan dan menjadi imam masjid. Jadi
seindah apapun suara anda, sebagus apapun bacaan anda, jangan harap bisa
mengumandangkan azan dan menjadi imam shalat di masjidil Haram. Selain
harus berkewarganegaraan KSA juga harus bermanjaj Salafi, yang telah
menjadi mazhab resmi KSA. Menurut pengakuan Syaikh al Ghamidi Imam
Masjidil Haram, pernah ada sejumlah muazin dari Indonesia tapi itu juga
telah beralih kewarganegaraan Arab Saudi, karena KSA menetapkan aturan
pelarangan warga asing menjadi muazin.
Karenanya patut dipertanyakan, apa KSA
mengelola Haramain untuk kepentingan umat Islam atau untuk kepentingan
mazhab tertentu?. Jangan heran, ketika anda naik haji atau umrah, disaat
anda sedang melakukan amalan-amalan tertentu yang meskipun itu absah
menurut mazhab anda tapi jika bertentangan dengan manhaj Salaf anda akan
mendapat larangan dan teguran keras dari pihak keamanan Haramain, malah
tidak jarang anda akan mendapat pentungan bila perlu. Dengan dana yang
dikumpulkan dari jamaah haji yang berasal berbagai mazhab, anda akan
dihadiahi Al-Qur’an, buku-buku, kaset-kaset ceramah yang kesemuanya
berisi materi dakwah Islam manhaj Salaf, bukan berdasarkan mazhab yang
anda anut.
Haramain dan dana haji umat Islam telah
dimanfaatkan KSA untuk menyebarkan manhajnya tanpa memberikan
penghormatan sedikitpun pada mazhab lain. Saya tidak bicara mengenai
mazhab Syiah. Tapi mazhab sesama ahlus Sunnah. Apa KSA memberi
penghormatan pada mazhab-mazhab lain selain manhaj Salaf meskipun itu
sesama mazhab Sunni?.
Apa KSA memberi penghormatan kepada
negara-negara Islam lainnya ketika hendak memperluas dan mempercantik
Haramain dengan terlebih dahulu meminta pertimbangan?. Apakah
pembangunan Menara Abraj al Bait di sisi Masjidil Haram sebelumnya telah
di konsultasikan dengan negara-negara muslim lainnya sementara biaya
pembuatannya diantaranya juga bersumber dari dana umat Islam yang telah
menunaikan ibadah haji dan umrah?. Sama halnya Vatikan yang merupakan
kota suci umat Katolik, ia adalah milik seluruh umat Katolik di seluruh
dunia, yang menjadi Paus atau pimpinan tertinggi di Vatikan bukan
berdasarkan keturunan tapi berdasarkan kelayakan yang dipilih oleh dewan
Kardinal dari negara manapun asalnya. Sementara yang menjadi Imam dan
Khatib di Haramain, harus sepersetujuan otoritas KSA, yang telah
mempersyaratkan harus berkewarganegaraan KSA dan harus bermanhaj Salaf.
Haramain adalah dua kota suci umat Islam
yang harus dijaga, dibela, dimuliakan dan di doakan. Berziarah ke
Haramain adalah impian dan harapan semua kaum muslimin. Penghinaan atas
Haramain adalah pelecehan untuk semua umat Islam, tanpa terkecuali.
Namun meski demikian, kesucian dan kemuliaan Haramain tidak
meniscayakan, semua wilayah teritorial KSA juga ikut menjadi suci.
Sehingga ketika mengugat KSA tidaklah mesti diidentikkan dengan
menggugat kesucian dan kemuliaan Haramain.
Saya ingin menutup tulisan ini, dengan
satu hadist Nabi Muhammad Saw, Dari Ibnu Umar berkata, Nabi Saw berkata,
“Ya Allah berilah keberkahan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman
kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda
“Disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk
setan”. (ShahihBukhari2/33 no 1037)
Najd yang dimaksud dalam hadits diatas
adalah Najd Hijaz, atau daerah sekitar Riyadh sekarang, berada disebelah
Timur dari tempat terbitnya matahari dari kota Madinah. Nabi Saw
menyebut Najd sebagai tempat munculnya fitnah dan munculnya tanduk
syaitan, dan ulama-ulama menyebutkan Najd adalah kota Riyadh sekarang.
Dan tahukah anda Riyadh itu? Riyadh adalah ibukota Kerajaan Arab Saudi.
Apakah Nabi Saw hendak melecehkan
Haramain ketika menyebutkan hadits ini? atau hendak menubuatkan, betapa
berbahayanya suatu negara yang kelak lahir, yang merancang segala urusan
pemerintahan dan kebijakan politiknya di Riyadh?. Tempat munculnya
fitnah dan tanduk syaitan. [ARN/Ismail Amin]
Arab Saudi bukan “Negara Islam”, Tapi “Penjual Islam”
Arrahmahnews.com - Salah satu kehebatan negara Saudi adalah keberhasilannya dalam menipu kaum Muslim, seakan-akan negaranya merupakan cerminan dari negara Islam yang menerapkan al-Quran dan Sunnah. Keluarga Kerajaan juga menampilkan diri mereka sebagai pelayan umat hanya karena di negeri mereka ada Makkah dan Madinah yang banyak dikunjungi oleh kaum Muslim dari penjuru dunia.
Saudi juga terkesan banyak memberikan
bantuan kepada kelompok Islam maupun negeri-negeri Islam untuk
mencitrakan mereka sebagai pelayan umat dan penjaga dua masjid suci
(Khadim al-Haramain). Akan tetapi, citra seperti ini semakin pudar
mengingat sepak terjang keluarga Kerajaan selama ini, terutama
persahabatannya dengan AS yang mengorbankan (nyawa, harta dan negara)
kaum Muslim.
Orang-orang awam selama ini menjadi
korban dari berita-berita penipuan yang sengaja disebarkan oleh para
pemuja Kerajaan Arab Saudi. Kaum Muslimin lupa, bahwa yang menjadi
penguasa Makkah dan Madinah saat ini adalah Keluarga Kerajaan (Aly Saud) yang mengusung paham Khawarij dan Mujasim, bukan Ahlussunnah.
Karena paham Ahlussunnah wal jama’ah
tidak pernah menghalalkan pengkafiran, pembid’ahan, pemusyrikan dan
penghalalan darah serta harta kaum muslimin. Hal ini justru menjadi ciri
khas kaum Wahabi Takfiri atau yang di zaman ini sebagai perwujudan kaum
Khawarij dan Mujasim modern. Jargon mereka yang terkenal adalah
“Kembali kepada Quran dan Sunnah“ maksudnya adalah kembali kepada
pemahaman Quran dan Sunnah ala mereka, bukan ala Nabi Saw, para
sahabatnya yang mulia dan para ulama salafus shalih.
Siapa pun yang menguasai Makkah dan
Madinah sudah pasti mereka akan memelihara dan menjaga dua kota suci
tersebut. Sudah sedari dulu, siapa pun penguasanya mereka pasti akan
selalu membantu negara-negara Muslim lainnya. Tetapi yang sangat aneh,
mengapa Kerajaan Arab Saudi tidak pernah memberi bantuan kepada
Palestina? Bahkan mereka malah bermanis-ria dengan Zionis dalam
pertemuan-pertemua rahasia, Apakah ini yang dikatakan negara Islam yang
menjalankan al-Quran dan as-Sunnah?
Setelah kekalahan telak yang dialami
pasukan Muhammad ibn Sa’ud oleh pasukan Islam dari kekhalifahan Turki
Utsmani pada tahun 1815. Muhammad ibn Sa’ud beserta beberapa anggota
kelurganya di tawan dan di bawa ke kota Kairo dan kemudian dipindahkan
ke Konstantinopel ibukota kekhalifahan Turki Utsmani. Muhammad ibn Sa’ud
dan anggota keluarganya di arak untuk dipertontonkan kepada kaum
muslimin bahwa ia adalah otak dari pemberontakan sekaligus Dajjal yang
telah membunuhi ribuan kaum muslimin yang tidak berdosa di jazirah Arab.
Kemudian kepalanya dipenggal dan tubuhnya dipertontonkan kepada
kerumunan kaum muslimin yang marah karena ulahnya. Sedangkan sisa-sisa
keluarganya di penjara di kota Kairo.
Kurang lebih 87 tahun kemudian, pada
tahun 1902 cucunya Muhammad ibn Sa’ud yang bernama Abdul Aziz bin
Abdurrahman ibn Sa’ud yang kabur ke Turki memulai kembali usaha untuk
mengembalikan kejayaan Klan Sa’ud yang pernah dirintis oleh kakeknya.
Dengan bantuan Klan As-Sabah di Kuwait dan campur tangan Inggris
akhirnya mereka mulai melakukan invasi berdarahnya kembali. Pada tahun
1953 Ibnu Sa’ud mati dan digantikan oleh Raja Sa’ud dan kemudian Raja
Faisal.
Rajutan cinta yang dahulu terputus dengan
kerajaan Inggris akhirnya bersemi kembali. Hal ini dibuktikan dengan
adanya beberapa perjanjian atau traktat dengan pihak kerajaan Inggris
melalui beberapa surat yang dikirimkan oleh pemimpin Salafi Wahabi pada
tanggal 13 Juni 1913 kepada wakil Inggris Percy Cox sebagai berikut :
وبالنظر إلى مشاعرى الودية تجاهكم أودّ أن
تكن علاقاتى معكم كالعلاقات الّتى كانت قائمة بينكم وبين اسلافى كما أودّ
أن تكون قائمة بينى وبينكم
“Dan dengan melihat perasaan cintaku kepada kalian, aku sangat berharap hubunganku dengan kalian seperti hubungan-hubungan yang telah lama terjalin antara kalian dengan para leluhurku, sebagaimana aku sangat berharap hubungan itu tetap terjalin (baik) antara aku dengan kalian “
Dalam Muktamar al-Aqir tahun 1927 M/1341 H
di distrik Ahsaa telah ditanda tangani sebuah perjanjian resmi antara
pihak Wahabi dengan pemerintah Inggris. Tertulis dalam kesepakatan itu
kalimat-kalimat yang ditorehkan oleh pimpinan Wahabi yang berbunyi :
… أقرّ وأعترف ألف مرة للسّير برسى كوسى
مندوب بريطانيا العظمى لامانع عندى من إعطاء فلسطين لليهود أو غيرهم كما
تراه بريطانيا التى لا أخرج عن رأيها حتى تصيح الساعة
“ Aku berikrar dan mengakui 1000 kali kepada Sir Percy Cox wakil Britania Raya, tidak ada halangan bagiku (sama sekali) untuk memberikan Palestina kepada Yahudi atau yang lainnya sesuai dengan keinginan Inggris, yang mana aku tidak akan keluar dari keiginan Inggris sampai hari kiamat “
Bahkan ketika pecah perang yang
dilancarkan Israel pada bulan Juni 1967 kepada sebagian negara-negara
Arab dengan dukungan Amerika dan Eropa barat, pemimpin Wahabi baru
datang dari negara-negara Barat itu menyampaikan pidato pada tanggal 6
Juni sebagai berikut :
ايها الإ خوان لقد جئتكم من عند إخوان لكم فى أمريكا وبريطانيا وأو روبا تحبونهم ويحبوننا“Wahai saudara-saudaraku, aku (baru saja) datang dari saudara-saudara kalian di Amerika, Britania, dan Eropa. Kalian mencintai mereka, dan mereka pun mencintai kalian “
Kemudian pada tahun 1969, saat
diwawancarai koran Washington Post, pimpinan Wahabi mengakui adanya
kedekatan khusus dengan kaum Zionis Israel, lalu berkata :
إننا واليهود إبناء عم خلص, ولن ترضى بقذفهم فى البحر كما يقول البعض, بل نريد التعايش معهم بسلام
“Sesungguhnya kami dengan bangsa Yahudi adalah sepupu. Kami tidak akan rela melemparkan mereka ke laut sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang, melainkan kami ingin hidup bersama mereka dengan penuh kedamaian “
Para peneliti sejarah aliran Wahabiyah
telah membuktikan bahwa untuk memurnikan tauhid hanyalah sebuah slogan
yang dibentuk atas perintah langsung kementrian Urusan Penjajahan
Kerajaan Inggris. Setelah mendapatkan kaum muslimin yang dapat dijadikan
sebagai boneka-boneka bodohnya, kemudian konspirasi penjajah Eropa
Yahudi mengirimkan berbagai keperluan operasional, logistik, tentara
bayaran dan istruktur-instruktur tentara bayaran yang disupport
sepenuhnya oleh kekuatan sekutu untuk mendukung gerakan Wahabi yang
dimotori oleh Muhammad Ibnu Sa’ud dan Muhammad ibnu Abdil Wahhab dalam
melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan Turki Ottoman yang sah
dengan impian tingginya untuk mendirikan Haikal Sulaiman di tanah
al-Haramain.
Gilanya lagi, setelah tertangkap basah
dan terekam secara sah oleh sejarah dan zaman, mereka masih membela diri
dengan berkata : “Kami memberontak karena kekhalifahan Turki Ottoman
sudah korup, banyak kemaksiatan yang terjadi, negara sudah tidak stabil”
dan banyak ucapan lainnya yang mereka buat untuk menghalalkan sesuatu
yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Dan logika sederhananya adalah, apabila
dikarenakan kekhalifahan Turki Ottoman sedemikian carut marutnya
sehingga halal memberontak, maka lebih halal pula memberontak di
kerajaan Saudi Arabia sekarang. Karena keadaan negara mereka yang
dipenuhi dengan sejarah pembunuhan, pembantaian, siksaan terhadap para
ulama, bayi dan ibunya disembelih ketika digendong, sebagaimana yang
terekam dengan baik dalam kitab-kitab sejarah Islam.
Gerakan Wahabi yang didanai oleh Inggris
dan Yahudi ini banyak memaksa kaum muslimin untuk menjadi tentara
mereka. Ada sebuah camp tempat pelatihan yang dinamakan dengan Hajar
al-Arkawiyah di mana para intruktur militer dari negara Inggris melatih
daya tempur mereka dan menancapkan doktrin pada para pengikutnya, bahwa
siapa pun orang Islam yang tidak bermazhab Wahabi adalah kafir dan halal
darahnya.
Padahal orang-orang Inggris ini pun tidak
semazhab dengan mereka, tidak se-tauhid dengan mereka, bahkan mereka
benar-benar kafir mutlak tetapi mana berani para Wahabi menganggapnya
kafir dan menghalalkan darah mereka? Mereka lebih mencintai orang-orang
Inggris yang memperbudak mereka, dan lebih membenci kaum musimin yang
berbeda dengan mereka. Padahal Iblis saja tidak pernah menaruh rasa
benci sebesar ini terhadap umatnya Nabi Saw.
Mereka yang sudah digembleng menjadi
tentara pembunuh menjadi hilang rasa kemanusiaannya, dan berubah total
menjadi mesin pembunuh yang sadis dan paling biadab, mirip dengan
tentara Hulagu Khan atau yang menghabisi kekhalifah Dinasti Abbasiyah
secara keji dan biadab atau mirip dengan tentara Serbia yang membantai
ratusan ribu warga muslim di Bosnia Herzegovina.
Untuk mengelabui kaum muslimin di masa
yang akan datang mereka memberikan identitas kepada para pembunuh dan
tentara bayarannya sebagai berikut :
- Mereka menamakan mesin perangnya dengan sebutan al-Ikhwan
- Mereka menamakan peperangannya dengan sebutan Jihad
- Mereka menamakan penyerbuannya dengan sebutan Ghazawat
- Mereka menamakan kemenangannya dengan sebutan Futuhat
- Mereka menamakan prajuritnya yang mati dengan sebutan Syuhada
- Menamakan musuhnya dari kaum muslimin dengan nama kaum kafir
Lihatlah pengelabuan dan pemutarbalikkan
fakta yang mereka lakukan terhadap syariat dan kaum muslimin saat ini.
Benar-benar sempurna kelicikan dan tipu daya mereka ini. Semoga laknat
Rasul-Nya abadi bagi mereka. Sekte terlicik di muka bumi ini kemudian
menutupi kebejatan serta kebiadaban mereka dengan menisbatkan mazhabnya
kepada Imam Ahmad bin Hanbal, sehingga sebagian para kyai dan ulama yang
tidak menyelami mazhab Imam Ahmad pun mengamini dan mengimaninya.
Terlebih masyarakat awam yang pengetahuannya sangat dangkal.
Padahal dakwah yang dijalankan oleh
Wahabi dan pengikutnya ini merupakan kedok untuk menutupi jaringan
konspirasi dan kerja sama busuk mereka dengan kaum penjajah Eropa yang
membawa sekalian dendam kesumat atas kekalahan mereka di perang Salib
lalu. Karena untuk membantai kaum muslimin secara langsung dengan tangan
mereka tidak mungkin, maka mereka menggunakan boneka-bonekanya yang
bodoh dan dungu ini dengan dalil “Ijtihad“, yang benar ijtihadnya
mendapatkan pahala dua, dan yang salah mendapatkan pahala satu. Jadi
bagi kaum Salafi Wahabi ini, membunuh kaum muslimin akan mendapatkan
pahala karena berdasarkan ijtihad ulama mereka katanya.
Lebih ekstremnya lagi, ketika mereka
sudah merasa kuat (dengan dukungan pemerintah dan sebagian partai
politik), maka propaganda mereka jalankan dengan terang-terangan, bahkan
tak jarang sampai pada perebutan atau penguasaan lahan dakwah seperti
mesjid, mushalla, majlis ta’lim di kantor-kantor, atau minimal merintis
kumpulan pengajian tandingan baik di tempat-tempat tersebut maupun di
rumah-rumah.
Akibatnya, tanpa disadari mereka sudah
menguasai berbagai sarana kegiatan dakwah di beberapa komplek perumahan,
dan telah merebut anggota jama’ah pengajian para ustad di wilayah
setempat, yang berbuntut pada terganggunya hubungan silaturrahmi antara
anggota jama’ah tersebut.
Tidak sampai di sana saja, bahkan mereka
pun membuat gerakan pengajian ibu-ibu yang dinamakan “ Liqa “. Yang
menurut sumber yang paling shahih berada dalam garis manajemen Partai
Keadilan Sosial (PKS). Mereka mendakwahkan kepada para ibu-ibu untuk
menjadikan Indonesia sebagai negara yang berbasis khilafah, bukan UUD
dan Pancasila. Kemudian lambat-laun mereka mulai memasuki ranah
khilafiyah seperti Yasinan, Tahlilan, Ziarah Kubur, Istighatsah,
Shalawatan, Maulid Nabi dan hal-hal yang selama ini mereka anggap
pelakunya adalah ahli neraka.
Jadi bagaimana kita bisa mengatakan
gerakan ini adalah gerakan pemersatu umat dan bangsa ? Mereka adalah
gerakan aktif yang akan melumatkan apa pun yang mereka anggap tidak
sejalan dengan batok kepala mereka. Mereka adalah pemecah belah umat
berdasarkan kajian historis dan analisis hadits.
Secara resmi negara Saudi ini
memperingati kemerdekaannya pada tanggal 23 September 1932. Pada saat
itulah, tahun 1932 Kerajaan Saudi Arabia (al-Mamlakah al’Arabiyah
as-Su’udiyah). Abdul Aziz pada saat itu berhasil menyatukan dinastinya,
menguasai Riyadh, Nejd, Hasa, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz juga berhasil
mempolitisasi pemahaman Wahabi untuk mendukung kekuatan politiknya.
Sejak awal, Dinasti Sa’ud secara terbuka
telah mengumumkan dukungannya dan mengadopsi penuh ide Wahabi yang
dicetuskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang kemudian dikenal
dengan gerakan Wahabi. Dukungan ini kemudian menjadi kekuatan baru bagi
dinasti Sa’ud untuk melakukan perlawanan terhadap Khilafah Utsmaniyah.
(Jadi jelaslah, bahwa Kerajaan Saudi Arabia yang dirajai oleh Abdul Aziz
dan keturunannya sampai sekarang tidak pernah mengadopsi paham
Ahlussunah wal jama’ah yang dibawa oleh para imam mazhab, bahkan mereka
mengkafirkan seluruh imam mazhab dan penganutnya).
Hanya saja, keberhasilan Dinasti Sa’ud
ini tidak lepas dari bantuan Inggris. Mereka bekerjasama untuk memerangi
pemerintahan Khilafah Islamiyah. Sekitar tahun 1792-1810, dengan
bantuan Inggris mereka berhasil menguasai beberapa wilayah di Damaskus.
Hal ini membuat Khilafah Islamiyah harus mengirim pasukannya untuk
memadamkan pemberontakan ini.
Fase pertama, pemberontakan Dinasti Sa’ud
berhasil diredam setelah pasukan Khilafah Islamiyah berhasil merebut
kota ad-Diriyah. Pada tahun 1902, ketika kekuatan Khalifah Islamiyah
melemah, Abdul Aziz menyerang dan merebut kota Riyadh dengan bantuan
Inggris.
Pada tahun 1916, Abdul Aziz menerima 1300
senjata dan 20.000 keping emas dari Inggris. Mereka juga berunding
untuk menentukan perbatasan negerinya, yang ditentukan oleh Percy Cox,
utusan Inggris. Percy Cox mengambil pensil dan kertas kemudian
menentukan (baca : memecah belah) perbatasan negeri tersebut.
Tidak hanya itu, Inggris pun membantu
Ibnu Sa’ud saat terjadi perlawanan dari Duwaish (salah satu suku dari
Nejd). Suku ini menyalahkan Ibnu Sa’ud yang dianggap terlalu menerima
inovasi Barat. Sekitar tahun 1927-1928, angkatan Udara Inggris dan
pasukan Ibnu Sa’ud mengebom suku tersebut. Mengingat kerja sama mereka
yang sangat erat, Inggris memberi gelar kebangsawanaan “Sir“ untuk Abdul
Aziz bin Abdurrahman.
Adapun persahabatan Saudi dengan AS
diawali dengan ditemukannya ladang minyak di negara itu. Pada 29 Mei
1933, Standart Oil Company dari California memperoleh konsesi selama 60
tahun. Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi Arabian Oil Company
pada tahun 1934. Pada mulanya, pemerintah AS tidak begitu peduli dengan
Saudi. Namun, setelah melihat potensi besar minyak negara tersebut, AS
dengan agresif berusaha merangkul Saudi. Pada tahun 1944, Deplu AS
menggambarkan daerah tersebut sebagai “Sumber yang menakjubkan dari
kekuatan strategi dan hadiah yang terbesar dalam sejarah duni”.
Untuk kepentingan minyak, secara khusus
wakil perusahaan Aramco, James A. Moffet, menjumpai Presiden Roosevelt
(April 1941) untuk mendorong pemerintah AS memberikan pinjaman utang
kepada Saudi. Utang inilah yang kemudian semakin menjerat negara
tersebut menjadi “budak“ AS. Pada tahun 1946, Bank Ekspor-Impor AS
memberikan pinjaman kepada Saudi sebesar $100 juta dolar. Tidak hanya
itu, AS juga terlibat langsung dalam “membangun“ Saudi menjadi negara
modern, antara lain dengan memberikan pinjaman sebesar $100 juta dolar
untuk pembangunan jalan kereta api yang menghubungkan ibukota dengan
pantai timur dan barat. Tentu saja, utang ini kemudian semakin menjerat
Saudi sampai sekarang.
Konsesi lain dari persahabatan Saudi-AS
adalah penggunaan pangkalan udara selama tiga tahun oleh AS pada tahun
1943 yang hebatnya hingga saat ini terus dilanjutkan. Pangkalan Udara
Dhahran menjadi pangkalan militer AS yang paling besar dan lengkap di
Timur Tengah. Hingga saat ini, pangkalan ini menjadi basis strategi AS,
terutama saat menyerang negeri Muslim Irak dalam Perang Teluk II.
Penguasa Kerajaan Saudi dengan “ sukarela “ membiarkan wilayahnya
dijadikan basis AS untuk membunuhi sesama Muslim. AS pun kemudian sangat
senang dengan kondisi ini.
Kerajaan Arab Saudi sebagai trah Zionis
Yahudi menjadi pendukung penuh AS baik secara politis maupun ekonomis
dalam Perang Teluk II. Saudi juga mendukung serangan AS ke Afganistan
dan berada di sisi Amerika untuk memerangi teroris. Untuk membuktikan
kesetiaannya itu, Saudi pada tanggal 17 Juni 2002 mengumumkan bahwa
aparat keamanan- nya telah menahan enam orang warga negaranya dan
seorang warga Sudan yang di dakwa menjadi angota al-Qaeda. Tujuh orang
itu didakwa berencana untuk menyerang pangkalan militer Amerika dengan
rudal SAM-7.
Masih dalam rangka kampanye AS ini, Saudi
menghabiskan jutaan dolar untuk membuat opini umum, antara lain lewat
iklan bahwa Saudi adalah mitra AS dalam “perang anti terorisme “ (K.Com,
Newsweek, 03/05/2002). (Padahal seluruh dalang penjajahan dan teror di
tanah Arab seperti di Iraq, Libya, Mesir dan Suriah adalah Arab Saudi
dan AS).
Penguasa Saudi juga dikenal kejam
terhadap kelompok-kelompok Islam yang meng- kritisi kekuasaannya. Banyak
ulama berani dan salih yang dipenjarakan hanya karena mengkritik
keluarga Kerajaan dan pengurusannya terhadap umat. Tidak hanya itu,
tingkah polah keluarga kerajaan dengan gaya hidup kapitalisme sangat
menyakitkan hati umat. Mereka hidup bermewah-mewah, sementara pada saat
yang sama mereka membiarkan rakyat Irak dan Palestina hidup menderita
akibat tindakan AS yang terus menerus dijadikan Saudi sebagai mitra
dekat.
Benarkah Saudi merupakan negara Islam?
Jawabannya “Tidak sama sekali“ Apa yang dilakukan oleh negara ini justru
banyak yang menyimpang dari syariat Islam. Beberapa bukti antara lain :
Pertama, berkaitan
dengan sistem pemerintahan, dalam pasal 5.a Konstitusi Saudi ditulis :
Pemerintah yang berkuasa di Kerajaan Saudi adalah Kerajaan. Dalam sistem
Kerajaan berarti kedaulatan mutlak ada di tangan raja. Rajalah yang
berhak membuat hukum. Meskipun Saudi menyatakan bahwa negaranya
berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, dalam praktiknya, dekrit rajalah
yang paling berkuasa dalam hukum (bukan al-Quran dan as-Sunnah).
Sementara itu, dalam Islam bentuk negara adalah Khilafah Islamiyah,
dengan kedaulatan ada di tangan Allah Swt, rasul-Nya dan orang-orang
yang berilmu (para ulama).
Kedua, dalam sistem
Kerajaan, rajalah yang juga menentukan siapa penggantinya, biasanya
adalah anaknya atau dari keluarga dekat, sebagaimana tercantum dalam
pasal 5.c : Raja memilih penggantinya dan diberhentikan lewat dekrit
kerajaan. Siapa pun mengetahui, siapa yang menjadi raja di Saudi
haruslah orang yang sejalan dengan kibijakan AS. Sementara itu, dalam
Islam, Khalifah di pilih oleh rakyat secara sukarela dan penuh
keridhaan.
Ketiga, dalam bidang
ekonomi, dalam praktiknya, Arab Saudi menerapkan sistem ekonomi
kapitalis. Ini tampak nyata dari diperbolehkannya riba (bunga) dalam
transaksi nasional maupun internasional di negara itu. Hal ini tampak
dari beroperasinya banyak bank “ribawi“ di Saudi seperti “ The
British-Saudi Bank, American-Saudi Bank, dan Arab-National Bank. Hal ini
dibenarkan berdasarkan bagian b pasal 1 undang-undang Saudi yang
dikeluar- kan oleh Raja (no.M/5 1386 H).
Keempat, demi alasan
keamanan keluarga kerajaan, pihak kerajaan Saudi Arabia telah
menghabiskan 72 miliar dolar dalam kontrak kerjasama militer dengan AS.
Saat ini lebih dari 5000 personel militer AS tinggal di Saudi. Sungguh
sangat berakal dan beradab membiarkan musuh-musuh Islam berkonspirasi di
negaranya, sedangkan banyak hal yang dapat dilakukan untuk Palestina,
Irak, Suriah, Libya, Afganistan dengan 72 miliar dollar, hal ini
dilakukan oleh Kerajaan Saudi karena lebih mencintai Amerika dan
musuh-musuh Islam daripada mencintai negara muslim.
Apa yang terjadi di Saudi ini hanyalah
salah satu contoh di antara sekian banyak contoh para penguasa
Muslim-Yahudi yang melakukan pengkhianatan kepada umat. Tidak jarang
para pengkhianat umat ini menamakan rezim mereka dengan sebutan negara
Islam, negara yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, meskipun pada
praktiknya jauh dari Islam.
Begitu juga para partai pendukungnya akan
melakukan iklan agamis yang sama : partai yang bersih walaupun tidak
bersih, partai yang jujur walaupun isinya para penipu dan koruptor,
partai yang agamis walaupun sebenarnya tidak paham agama, dan banyak
lagi slogan-slogan yang mencitrakan kebaikan itu hanya berada pada
partai mereka. Kenalilah bahwa sesungguhnya partai-partai seperti ini
justru menjadi partai pembohong dan pendu- kung abadi musuh-musuh Islam.
Sesungguhnya kebenaran itu tidak datang
dalam seketika, tetapi ketika kebenaran itu datang sikapilah dengan
kesadaran, kedinamisan akal sehat anda, dan tanyalah kepada hati nurani
terdalam, apakah pantas partai yang mengatasnamakan Islam mendukung
musuh-musuh abadi Islam?
Tidaklah akal seseorang itu tercerahkan
setelah datangnya cahaya hidayah. Sedangkan penolakan terhadap cahaya
hidayah merupakan pengingkaran terhadap pemberi hidayah itu sendiri.
Tidak ada pilihan lain bagi kita, kecuali menghadapi dan menghancur-
kan musuh-musuh Islam, baik yang tersurat ataupun yang tersirat dengan
segala bentuk potensi yang diberikan Allah Swt kepada kita semua.
Jelas sekali bahwa gerakan Zionisme
Internasional mengerahkan segenap daya dan kekuatannya begitu juga
pendukungnya untuk menumpas umat Islam, pemilik bumi yang kaya dengan
sumber alam. Dengan segala cara, Zionisme berusaha mengeksploitasi
kekayaan alam negara Islam. Mereka menyebarkan pemikirannya yang dapat
memalingkan umat muslim dari pilar-pilar kekuatannya. Mereka pun
menimbulkan perpecahan dalam barisan umat Islam.
Musuh-musuh Islam melakukan berbagai
tindakan batil dalam seluruh aspek kehidupan. Telah beredar mata uang
Zionis yang dicetak dengan gambar menara Israel dan peta Israel Raya.
Peta itu meliputi Lebanon, Yordania, dua pertiga wilayah Suriah, tiga
perempat wilayah Irak, dan seperempat wilayah Saudi Arabia, bahkan
sampai ke Madinah dan Makkah. Kalaulah kita sedikit cermat
mengamatinya, bukankah daerah-daerah tersebut yang sekarang sedang
diperebutkan dan berusaha dikuasai oleh ISIS?
Semua dunia mengetahuinya, bahwa ISIS
adalah teroris yang berkedok agamis dengan akidah Wahabi dibelakangnya.
PBB pula yang menyerukan kepada kerajaan Saudi Arabia untuk menarik
mundur 20.000 tentara bayarannya dari Suriah dan Irak. Jadi jelaslah,
bahwa ISIS yang berakidah Wahabi adalah kaki tangan Zionis Israel yang
dibiayai oleh kerajaan Saudi Arabia.
Kaum Zionis harus menyadari bahwa mereka
sedang mengemis untuk mendapatkan bumi yang telah dijaga kaum muslimin
selama 14 abad. Kaum muslimin tidak akan pernah berhenti untuk
merebutnya kembali meskipun pihak yahudi melancarkan serangan demi
serangan dengan hebatnya.
Zionis menulis kalimat Lailaaha illallah
di celana dalam, menulis- kan lafdzul Jalalah di alas kaki, dan mencetak
surat awal Maryam di kertas pembungkus barang-barang belanjaan. Hal ini
bukanlah kebodohan baru yang dilakukan Yahudi sepanjang sejarahnya.
Semua itu karena dorongan dendam terhadap kaum muslimin dan bangsa Arab
yang dalam kurun waktu sejarah lalu justru telah melindungi mereka dan
memperlakukan mereka dengan baik.
Di Palestina dewasa ini orang-orang
Israel menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah, berbagai peninggalan
kehidupan masa silam, dan warisan kebudayaan yang tidak ternilai.
Sebagaimana ISIS pun melakukan penghancuran terhadap kota-kota kuno,
bangunan dan artefak bersejarah yang berasal dari ribuan tahun yang lalu
atas perintah Yahudi. Mereka pun menghancurkan pusat-pusat informasi
dan membakar kepustakaan langka.
Hal yang sama pula dilakukan oleh
kerajaan Saudi Arabia pada tahun 1924 untuk membakar perpustakaan
terutama perpustakaan Maktabah Arabiyah di Makkah al-Mukarramah di mana
mereka membakar kurang lebih 60.000 kitab-kitab langka dan sekitar
40.000 yang masih berupa manuskrip yang sebagiannya merupakan hasil
diktean sahabat dari baginda Nabi Saw.
Di antara buku-buku itu masih ada yang
berupa kulit kijang, tulang belulang, pelepah kurma, pahatan dan
lempengan-lempengan tanah. Tidak berhenti sampai di situ, mereka pun
menyerang perpustakaan yang berada di Hadramaut Yaman dan mem- bakar
seluruh kitab yang berada di perpustakaan itu.
Tindakan ini dilakukan karena merasa
tersudut oleh sejarah dan tidak berkutik oleh fakta-fakta yang terdapat
di dalam buku-buku sejarah. Bangsa Yahudi terdorong melakukan semuanya
itu semata-mata karena kedengkian terhadap Islam, kemurkaan terhadap
segenap pemeluknya, dan berkeingnan melukai tubuh dan perasaan mereka.
(Al-Bantani/ARN)
Arab Saudi bukan negara Islam tapi penjual Islam..?????
http://bogotabb.blogspot.co.id/2016/02/arab-saudi-bukan-negara-islam-tapi.html
“Orang-orang awam selama ini menjadi korban dari
berita-berita penipuan yang sengaja disebarkan oleh para pemuja Kerajaan Arab
Saudi”.
Salah satu kehebatan
negara Saudi adalah keberhasilannya dalam menipu kaum Muslim, seakan-akan negaranya
merupakan cerminan dari negara Islam yang menerapkan al-Quran dan Sunnah.
Keluarga Kerajaan juga menampilkan diri mereka sebagai pelayan umat hanya
karena di negeri mereka ada Makkah dan Madinah yang banyak dikunjungi oleh kaum
Muslim dari penjuru dunia.
Saudi juga terkesan banyak
memberikan bantuan kepada kelompok Islam maupun negeri-negeri Islam untuk
mencitrakan mereka sebagai pelayan umat dan penjaga dua masjid suci (Khadim
al-Haramain). Akan tetapi, citra seperti ini semakin
pudar mengingat sepak terjang keluarga Kerajaan selama ini, terutama
persahabatannya dengan AS yang mengorbankan (nyawa, harta dan negara) kaum
Muslim.
Orang-orang awam selama ini
menjadi korban dari berita-berita penipuan yang sengaja disebarkan oleh para
pemuja Kerajaan Arab Saudi. Kaum Muslimin lupa, bahwa yang menjadi
penguasa Makkah dan Madinah saat ini adalah Keluarga Kerajaan (Aly Saud) yang
mengusung paham Khawarij dan Mujasim, bukan Ahlussunnah.
Karena paham Ahlussunnah
wal jama’ah tidak pernah menghalalkan pengkafiran, pembid’ahan, pemusyrikan dan
penghalalan darah serta harta kaum muslimin. Hal ini justru menjadi ciri khas
kaum Wahabi Takfiri atau yang di zaman ini sebagai perwujudan kaum Khawarij dan
Mujasim modern. Jargon mereka yang terkenal adalah “Kembali kepada Quran dan
Sunnah“ maksudnya adalah kembali kepada pemahaman Quran dan Sunnah ala mereka,
bukan ala Nabi Saw, para sahabatnya yang mulia dan para ulama salafus shalih.
Siapa pun yang menguasai
Makkah dan Madinah sudah pasti mereka akan memelihara dan menjaga dua kota suci
tersebut. Sudah sedari dulu, siapa pun penguasanya mereka pasti akan selalu
membantu negara-negara Muslim lainnya. Tetapi yang sangat aneh, mengapa
Kerajaan Arab Saudi tidak pernah memberi bantuan kepada Palestina? Bahkan
mereka malah bermanis-ria dengan Zionis dalam pertemuan-pertemua rahasia,
Apakah ini yang dikatakan negara Islam yang menjalankan al-Quran dan as-Sunnah?
Setelah kekalahan telak
yang dialami pasukan Muhammad ibn Sa’ud oleh pasukan Islam dari kekhalifahan
Turki Utsmani pada tahun 1815. Muhammad ibn Sa’ud beserta beberapa anggota
kelurganya di tawan dan di bawa ke kota Kairo dan kemudian dipindahkan ke
Konstantinopel ibukota kekhalifahan Turki Utsmani. Muhammad ibn Sa’ud dan
anggota keluarganya di arak untuk dipertontonkan kepada kaum muslimin bahwa ia
adalah otak dari pemberontakan sekaligus Dajjal yang telah membunuhi ribuan
kaum muslimin yang tidak berdosa di jazirah Arab. Kemudian kepalanya dipenggal
dan tubuhnya dipertontonkan kepada kerumunan kaum muslimin yang marah karena
ulahnya. Sedangkan sisa-sisa keluarganya di penjara di kota Kairo.
Kurang lebih 87 tahun
kemudian, pada tahun 1902 cucunya Muhammad ibn Sa’ud yang bernama Abdul Aziz
bin Abdurrahman ibn Sa’ud yang kabur ke Turki memulai kembali usaha untuk
mengembalikan kejayaan Klan Sa’ud yang pernah dirintis oleh kakeknya. Dengan
bantuan Klan As-Sabah di Kuwait dan campur tangan Inggris akhirnya mereka mulai
melakukan invasi berdarahnya kembali. Pada tahun 1953 Ibnu Sa’ud mati dan
digantikan oleh Raja Sa’ud dan kemudian Raja Faisal.
Rajutan cinta yang dahulu
terputus dengan kerajaan Inggris akhirnya bersemi kembali. Hal ini dibuktikan
dengan adanya beberapa perjanjian atau traktat dengan pihak kerajaan Inggris
melalui beberapa surat yang dikirimkan oleh pemimpin Salafi Wahabi pada tanggal
13 Juni 1913 kepada wakil Inggris Percy Cox sebagai berikut :
“Dan dengan
melihat perasaan cintaku kepada kalian, aku sangat berharap hubunganku dengan
kalian seperti hubungan-hubungan yang telah lama terjalin antara kalian dengan
para leluhurku, sebagaimana aku sangat berharap hubungan itu tetap terjalin
(baik) antara aku dengan kalian “
Dalam Muktamar al-Aqir
tahun 1927 M / 1341 H di distrik Ahsaa telah ditanda tangani sebuah perjanjian
resmi antara pihak Wahabi dengan pemerintah Inggris. Tertulis dalam kesepakatan
itu kalimat-kalimat yang ditorehkan oleh pimpinan Wahabi yang berbunyi :
“ Aku berikrar dan mengakui 1000 kali kepada Sir Percy
Cox wakil Britania Raya, tidak ada halangan bagiku (sama sekali) untuk
memberikan Palestina kepada Yahudi atau yang lainnya sesuai dengan keinginan
Inggris, yang mana aku tidak akan keluar dari keiginan Inggris sampai hari
kiamat “
Bahkan ketika pecah perang
yang dilancarkan Israel pada bulan Juni 1967 kepada sebagian negara-negara Arab
dengan dukungan Amerika dan Eropa barat, pemimpin Wahabi baru datang dari
negara-negara Barat itu menyampaikan pidato pada tanggal 6 Juni sebagai berikut
:
“Wahai saudara-saudaraku, aku (baru saja)
datang dari saudara-saudara kalian di Amerika, Britania, dan Eropa. Kalian
mencintai mereka, dan mereka pun mencintai kalian “
Kemudian pada tahun 1969,
saat diwawancarai koran Washington Post, pimpinan Wahabi mengakui adanya
kedekatan khusus dengan kaum Zionis Israel, lalu berkata :
“Sesungguhnya kami dengan bangsa Yahudi adalah sepupu. Kami tidak akan
rela melemparkan mereka ke laut sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang,
melainkan kami ingin hidup bersama mereka dengan penuh kedamaian “
Para peneliti sejarah
aliran Wahabiyah telah membuktikan bahwa untuk memurnikan tauhid hanyalah
sebuah slogan yang dibentuk atas perintah langsung kementrian Urusan Penjajahan
Kerajaan Inggris. Setelah mendapatkan kaum muslimin yang dapat dijadikan
sebagai boneka-boneka bodohnya, kemudian konspirasi penjajah Eropa Yahudi
mengirimkan berbagai keperluan operasional, logistik, tentara bayaran dan
istruktur-instruktur tentara bayaran yang disupport sepenuhnya oleh kekuatan
sekutu untuk mendukung gerakan Wahabi yang dimotori oleh Muhammad Ibnu Sa’ud
dan Muhammad ibnu Abdil Wahhab dalam melakukan pemberontakan terhadap
kekhalifahan Turki Ottoman yang sah dengan impian tingginya untuk mendirikan
Haikal Sulaiman di tanah al-Haramain.
Gilanya lagi, setelah
tertangkap basah dan terekam secara sah oleh sejarah dan zaman, mereka masih
membela diri dengan berkata : “Kami memberontak karena kekhalifahan Turki
Ottoman sudah korup, banyak kemaksiatan yang terjadi, negara sudah tidak
stabil” dan banyak ucapan lainnya yang mereka buat untuk menghalalkan sesuatu
yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Dan logika sederhananya
adalah, apabila dikarenakan kekhalifahan Turki Ottoman sedemikian carut
marutnya sehingga halal memberontak, maka lebih halal pula memberontak di
kerajaan Saudi Arabia sekarang. Karena keadaan negara mereka yang dipenuhi
dengan sejarah pembunuhan, pembantaian, siksaan terhadap para ulama, bayi dan
ibunya disembelih ketika digendong, sebagaimana yang terekam dengan baik dalam
kitab-kitab sejarah Islam.
Gerakan Wahabi yang
didanai oleh Inggris dan Yahudi ini banyak memaksa kaum muslimin untuk menjadi
tentara mereka. Ada sebuah camp tempat pelatihan yang dinamakan dengan Hajar
al-Arkawiyah di mana para intruktur militer dari negara Inggris melatih daya
tempur mereka dan menancapkan doktrin pada para pengikutnya, bahwa siapa pun
orang Islam yang tidak bermazhab Wahabi adalah kafir dan halal darahnya.
Padahal orang-orang
Inggris ini pun tidak semazhab dengan mereka, tidak se-tauhid dengan mereka,
bahkan mereka benar-benar kafir mutlak tetapi mana berani para Wahabi
menganggapnya kafir dan menghalalkan darah mereka? Mereka lebih mencintai
orang-orang Inggris yang memperbudak mereka, dan lebih membenci kaum musimin
yang berbeda dengan mereka. Padahal Iblis saja tidak pernah menaruh rasa benci
sebesar ini terhadap umatnya Nabi Saw.
Mereka yang sudah
digembleng menjadi tentara pembunuh menjadi hilang rasa kemanusiaannya, dan
berubah total menjadi mesin pembunuh yang sadis dan paling biadab, mirip dengan
tentara Hulagu Khan atau yang menghabisi kekhalifah Dinasti Abbasiyah secara
keji dan biadab atau mirip dengan tentara Serbia yang membantai ratusan ribu
warga muslim di Bosnia Herzegovina.
Untuk mengelabui kaum
muslimin di masa yang akan datang mereka memberikan identitas kepada para
pembunuh dan tentara bayarannya sebagai berikut :
Mereka menamakan mesin perangnya dengan
sebutan al-Ikhwan
Mereka menamakan peperangannya dengan sebutan
Jihad
Mereka menamakan penyerbuannya dengan
sebutan Ghazawat
Mereka menamakan kemenangannya dengan
sebutan Futuhat
Mereka menamakan prajuritnya yang mati
dengan sebutan Syuhada
Menamakan musuhnya dari kaum muslimin
dengan nama kaum kafir
Lihatlah pengelabuan dan
pemutarbalikkan fakta yang mereka lakukan terhadap syariat dan kaum muslimin
saat ini. Benar-benar sempurna kelicikan dan tipu daya mereka ini. Semoga
laknat Rasul-Nya abadi bagi mereka. Sekte terlicik di muka bumi ini kemudian menutupi
kebejatan serta kebiadaban mereka dengan menisbatkan mazhabnya kepada Imam
Ahmad bin Hanbal, sehingga sebagian para kyai dan ulama yang tidak menyelami
mazhab Imam Ahmad pun mengamini dan mengimaninya. Terlebih masyarakat awam yang
pengetahuannya sangat dangkal.
Padahal dakwah yang
dijalankan oleh Wahabi dan pengikutnya ini merupakan kedok untuk menutupi
jaringan konspirasi dan kerja sama busuk mereka dengan kaum penjajah Eropa yang
membawa sekalian dendam kesumat atas kekalahan mereka di perang Salib lalu.
Karena untuk membantai kaum muslimin secara langsung dengan tangan mereka tidak
mungkin, maka mereka menggunakan boneka-bonekanya yang bodoh dan dungu ini
dengan dalil “Ijtihad“, yang benar ijtihadnya mendapatkan pahala dua, dan yang
salah mendapatkan pahala satu. Jadi bagi kaum Salafi Wahabi ini, membunuh kaum
muslimin akan mendapatkan pahala karena berdasarkan ijtihad ulama mereka
katanya.
Secara resmi negara
Saudi ini memperingati kemerdekaannya
pada tanggal 23 September 1932. Pada saat itulah, tahun 1932 Kerajaan Saudi
Arabia (al-Mamlakah al’Arabiyah as-Su’udiyah). Abdul Aziz pada saat itu
berhasil menyatukan dinastinya, menguasai Riyadh, Nejd, Hasa, Asir, dan Hijaz.
Abdul Aziz juga berhasil mempolitisasi pemahaman Wahabi untuk mendukung
kekuatan politiknya.
Sejak awal, Dinasti Sa’ud
secara terbuka telah mengumumkan dukungannya dan mengadopsi penuh ide Wahabi
yang dicetuskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang kemudian dikenal
dengan gerakan Wahabi. Dukungan ini kemudian menjadi kekuatan baru bagi dinasti
Sa’ud untuk melakukan perlawanan terhadap Khilafah Utsmaniyah. (Jadi jelaslah,
bahwa Kerajaan Saudi Arabia yang dirajai oleh Abdul Aziz dan keturunannya
sampai sekarang tidak pernah mengadopsi paham Ahlussunah wal jama’ah yang
dibawa oleh para imam mazhab, bahkan mereka mengkafirkan seluruh imam mazhab
dan penganutnya).
Hanya saja, keberhasilan
Dinasti Sa’ud ini tidak lepas dari bantuan Inggris. Mereka bekerjasama untuk
memerangi pemerintahan Khilafah Islamiyah. Sekitar tahun 1792-1810, dengan
bantuan Inggris mereka berhasil menguasai beberapa wilayah di Damaskus. Hal ini
membuat Khilafah Islamiyah harus mengirim pasukannya untuk memadamkan
pemberontakan ini.
Fase pertama,
pemberontakan Dinasti Sa’ud berhasil diredam setelah pasukan Khilafah Islamiyah
berhasil merebut kota ad-Diriyah. Pada tahun 1902, ketika kekuatan Khalifah
Islamiyah melemah, Abdul Aziz menyerang dan merebut kota Riyadh dengan bantuan
Inggris.
Pada tahun 1916, Abdul
Aziz menerima 1300 senjata dan 20.000 keping emas dari Inggris. Mereka juga
berunding untuk menentukan perbatasan negerinya, yang ditentukan oleh Percy
Cox, utusan Inggris. Percy Cox mengambil pensil dan kertas kemudian menentukan (baca
: memecah belah) perbatasan negeri tersebut.
Tidak hanya itu, Inggris
pun membantu Ibnu Sa’ud saat terjadi perlawanan dari Duwaish (salah satu suku
dari Nejd). Suku ini menyalahkan Ibnu Sa’ud yang dianggap terlalu menerima
inovasi Barat. Sekitar tahun 1927-1928, angkatan Udara Inggris dan pasukan Ibnu
Sa’ud mengebom suku tersebut. Mengingat kerja sama mereka yang sangat erat,
Inggris memberi gelar kebangsawanaan “Sir“ untuk Abdul Aziz bin Abdurrahman.
Adapun persahabatan Saudi
dengan AS diawali dengan ditemukannya ladang minyak di negara itu. Pada 29 Mei
1933, Standart Oil Company dari California memperoleh konsesi selama 60 tahun.
Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi Arabian Oil Company pada tahun
1934. Pada mulanya, pemerintah AS tidak begitu peduli dengan Saudi. Namun,
setelah melihat potensi besar minyak negara tersebut, AS dengan agresif
berusaha merangkul Saudi. Pada tahun 1944, Deplu AS menggambarkan daerah
tersebut sebagai “Sumber yang menakjubkan dari kekuatan strategi dan hadiah
yang terbesar dalam sejarah duni”.
Untuk kepentingan minyak,
secara khusus wakil perusahaan Aramco, James A. Moffet, menjumpai Presiden
Roosevelt (April 1941) untuk mendorong pemerintah AS memberikan pinjaman utang
kepada Saudi. Utang inilah yang kemudian semakin menjerat negara tersebut
menjadi “budak“ AS. Pada tahun 1946,
Bank Ekspor-Impor AS memberikan pinjaman kepada Saudi sebesar $100 juta dolar.
Tidak hanya itu, AS juga terlibat langsung dalam “membangun“ Saudi menjadi
negara modern, antara lain dengan memberikan pinjaman sebesar $100 juta dolar
untuk pembangunan jalan kereta api yang menghubungkan ibukota dengan pantai
timur dan barat. Tentu saja, utang ini kemudian semakin menjerat Saudi sampai
sekarang.
Konsesi lain dari
persahabatan Saudi-AS adalah penggunaan pangkalan udara selama tiga tahun oleh
AS pada tahun 1943 yang hebatnya hingga saat ini terus dilanjutkan. Pangkalan
Udara Dhahran menjadi pangkalan militer AS yang paling besar dan lengkap di
Timur Tengah. Hingga saat ini, pangkalan ini menjadi basis strategi AS,
terutama saat menyerang negeri Muslim Irak dalam Perang Teluk II. Penguasa
Kerajaan Saudi dengan “ sukarela “ membiarkan wilayahnya dijadikan basis AS
untuk membunuhi sesama Muslim. AS pun kemudian sangat senang dengan kondisi
ini.
Kerajaan Arab Saudi
sebagai trah Zionis Yahudi menjadi pendukung penuh AS baik secara politis
maupun ekonomis dalam Perang Teluk II. Saudi juga mendukung serangan AS ke
Afganistan dan berada di sisi Amerika untuk memerangi teroris. Untuk
membuktikan kesetiaannya itu, Saudi pada tanggal 17 Juni 2002 mengumumkan bahwa
aparat keamanan- nya telah menahan enam orang warga negaranya dan seorang warga
Sudan yang di dakwa menjadi angota al-Qaeda. Tujuh orang itu didakwa berencana
untuk menyerang pangkalan militer Amerika dengan rudal SAM-7.
Masih dalam rangka
kampanye AS ini, Saudi menghabiskan jutaan dolar untuk membuat opini umum,
antara lain lewat iklan bahwa Saudi adalah mitra AS dalam “perang anti
terorisme “ (K.Com, Newsweek, 03/05/2002). (Padahal seluruh dalang
penjajahan dan teror di tanah Arab seperti di Iraq, Libya, Mesir dan
Suriah adalah Arab Saudi dan AS).
Penguasa Saudi juga
dikenal kejam terhadap kelompok-kelompok Islam yang meng- kritisi kekuasaannya.
Banyak ulama berani dan salih yang dipenjarakan hanya
karena mengkritik keluarga Kerajaan dan pengurusannya terhadap umat. Tidak hanya itu, tingkah polah keluarga kerajaan dengan gaya hidup
kapitalisme sangat menyakitkan hati umat. Mereka hidup bermewah-mewah,
sementara pada saat yang sama mereka membiarkan rakyat Irak dan Palestina hidup
menderita akibat tindakan AS yang terus menerus dijadikan Saudi sebagai mitra
dekat.
Benarkah Saudi merupakan
negara Islam? Jawabannya “Tidak sama sekali“ Apa yang dilakukan oleh negara ini
justru banyak yang menyimpang dari syariat Islam. Beberapa bukti antara lain :
Pertama:
Berkaitan dengan sistem
pemerintahan, dalam pasal 5.a Konstitusi Saudi ditulis : Pemerintah yang
berkuasa di Kerajaan Saudi adalah Kerajaan. Dalam sistem Kerajaan berarti
kedaulatan mutlak ada di tangan raja. Rajalah yang berhak membuat hukum.
Meskipun Saudi menyatakan bahwa negaranya berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah,
dalam praktiknya, dekrit rajalah yang paling berkuasa dalam hukum (bukan
al-Quran dan as-Sunnah). Sementara itu, dalam Islam bentuk negara adalah
Khilafah Islamiyah, dengan kedaulatan ada di tangan Allah Swt, rasul-Nya dan
orang-orang yang berilmu (para ulama).
Kedua:
Dalam sistem Kerajaan,
rajalah yang juga menentukan siapa penggantinya, biasanya adalah anaknya atau
dari keluarga dekat, sebagaimana tercantum dalam pasal 5.c : Raja memilih
penggantinya dan diberhentikan lewat dekrit kerajaan. Siapa pun mengetahui,
siapa yang menjadi raja di Saudi haruslah orang yang sejalan dengan kibijakan
AS. Sementara itu, dalam Islam, Khalifah di pilih oleh rakyat secara sukarela
dan penuh keridhaan.
Ketiga,
Dalam bidang ekonomi,
dalam praktiknya, Arab Saudi menerapkan sistem ekonomi kapitalis. Ini tampak
nyata dari diperbolehkannya riba (bunga) dalam transaksi nasional maupun
internasional di negara itu. Hal ini tampak dari beroperasinya banyak bank
“ribawi“ di Saudi seperti “ The British-Saudi Bank, American-Saudi Bank, dan
Arab-National Bank. Hal ini dibenarkan berdasarkan bagian b pasal 1
undang-undang Saudi yang dikeluar- kan oleh Raja (no.M/5 1386 H).
Keempat,
Demi alasan keamanan
keluarga kerajaan, pihak kerajaan Saudi Arabia telah menghabiskan 72 miliar
dolar dalam kontrak kerjasama militer dengan AS. Saat ini lebih dari 5000
personel militer AS tinggal di Saudi. Sungguh sangat berakal dan beradab
membiarkan musuh-musuh Islam berkonspirasi di negaranya, sedangkan banyak hal
yang dapat dilakukan untuk Palestina, Irak, Suriah, Libya, Afganistan dengan 72
miliar dollar, hal ini dilakukan oleh Kerajaan Saudi karena lebih mencintai
Amerika dan musuh-musuh Islam daripada mencintai negara muslim.
Apa yang terjadi di Saudi
ini hanyalah salah satu contoh di antara sekian banyak contoh para penguasa
Muslim-Yahudi yang melakukan pengkhianatan kepada umat. Tidak jarang para
pengkhianat umat ini menamakan rezim mereka dengan sebutan negara Islam, negara
yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, meskipun pada praktiknya jauh dari
Islam.
Tidaklah akal seseorang
itu tercerahkan setelah datangnya cahaya hidayah. Sedangkan penolakan terhadap
cahaya hidayah merupakan pengingkaran terhadap pemberi hidayah itu sendiri.
Tidak ada pilihan lain bagi kita, kecuali menghadapi dan menghancur- kan
musuh-musuh Islam, baik yang tersurat ataupun yang tersirat dengan segala
bentuk potensi yang diberikan Allah Swt kepada kita semua.
Jelas sekali bahwa gerakan
Zionisme Internasional mengerahkan segenap daya dan kekuatannya begitu juga
pendukungnya untuk menumpas umat Islam, pemilik bumi yang kaya dengan sumber
alam. Dengan segala cara, Zionisme berusaha mengeksploitasi kekayaan alam
negara Islam. Mereka menyebarkan pemikirannya yang dapat memalingkan umat muslim
dari pilar-pilar kekuatannya. Mereka pun menimbulkan perpecahan dalam barisan
umat Islam.
Musuh-musuh Islam
melakukan berbagai tindakan batil dalam seluruh aspek kehidupan. Telah beredar
mata uang Zionis yang dicetak dengan gambar menara Israel dan peta Israel Raya.
Peta itu meliputi Lebanon, Yordania, dua pertiga wilayah Suriah, tiga perempat
wilayah Irak, dan seperempat wilayah Saudi Arabia, bahkan sampai ke Madinah dan
Makkah.
Kaum Zionis harus
menyadari bahwa mereka sedang mengemis untuk mendapatkan bumi yang telah dijaga
kaum muslimin selama 14 abad. Kaum muslimin tidak akan pernah berhenti untuk
merebutnya kembali meskipun pihak yahudi melancarkan serangan demi serangan
dengan hebatnya.
Zionis menulis kalimat
Lailaaha illallah di celana dalam, menulis- kan lafdzul Jalalah di alas kaki,
dan mencetak surat awal Maryam di kertas pembungkus barang-barang belanjaan.
Hal ini bukanlah kebodohan baru yang dilakukan Yahudi sepanjang sejarahnya.
Semua itu karena dorongan dendam terhadap kaum muslimin dan bangsa Arab yang
dalam kurun waktu sejarah lalu justru telah melindungi mereka dan memperlakukan
mereka dengan baik.
Di Palestina dewasa ini
orang-orang Israel menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah, berbagai
peninggalan kehidupan masa silam, dan warisan kebudayaan yang tidak ternilai.
Sebagaimana ISIS pun melakukan penghancuran terhadap kota-kota kuno, bangunan
dan artefak bersejarah yang berasal dari ribuan tahun yang lalu atas perintah
Yahudi. Mereka pun menghancurkan pusat-pusat informasi dan membakar kepustakaan
langka.
Hal yang sama pula
dilakukan oleh kerajaan Saudi Arabia pada tahun 1924 untuk membakar
perpustakaan terutama perpustakaan Maktabah Arabiyah di Makkah al-Mukarramah di
mana mereka membakar kurang lebih 60.000 kitab-kitab langka dan sekitar 40.000
yang masih berupa manuskrip yang sebagiannya merupakan hasil diktean sahabat
dari baginda Nabi Saw.
Di antara buku-buku itu
masih ada yang berupa kulit kijang, tulang belulang, pelepah kurma, pahatan dan
lempengan-lempengan tanah. Tidak berhenti sampai di situ, mereka pun
menyerang perpustakaan yang berada di
Hadramaut Yaman dan membakar seluruh kitab yang berada di perpustakaan itu.
Tindakan ini dilakukan
karena merasa tersudut oleh sejarah dan tidak berkutik oleh fakta-fakta yang
terdapat di dalam buku-buku sejarah. Bangsa Yahudi terdorong melakukan semuanya
itu semata-mata karena kedengkian terhadap Islam, kemurkaan terhadap segenap
pemeluknya, dan berkeingnan melukai tubuh dan perasaan mereka. [Al-Bantani/ARN]
Raja wahabi
serahkan tanah Palestina kepada Inggris dan Yahudi
telah kita ketahui bersama
bahwa kerajaan wahabi saudi arabiya merdeka setelah mengalahkan dominasi
khalifah turki otoman di timur tengah dengan bantuan imperialis inggris dan
pengusaha yahudi. Dimana senjata dan pelatihan militer berasal dari inggris dan
biaya perang berasal dari pengusaha yahudi dan semua bentuk bantuan itu tidak
didapat dengan gratis yaitu tanah palestina sebagai imbalannya.
Sebuah dokumen kuno
mengungkapkan bagaimana Sultan
Abdul Aziz, pendiri Arab
Saudi meyakinkan Inggris untuk menciptakan sebuah negara Yahudi di tanah
Palestina, sebuah laporan berita mengatakan.
Dokumen, mengekspos
komitmen mendalam dari Raja Saudi pertama dengan Inggris dan memberikan jaminan
kepada pemerintah Inggris untuk memberikan Palestina kepada
Yahudi.
Dokumen kontroversial,
yang ditulis sebagai pemberitahuan
untuk kemudiandidelegasikan kepada Mayor
Inggris Jenderal Sir Percy Cox
Zachariah, merupakan bukti lain dari
pendekatan bermusuhan keluarga
kerajaan Saudi untuk bangsa Palestina.
“Saya Sultan Abdul Aziz bin
Abdul Rahman Al Saud al-Faisal
dan Saya mengalah dan mengakui
seribu kali untuk Sir Percy Cox, utusan Inggris, bahwa saya tidak
keberatan untuk memberikan Palestina
kepada Yahudi miskin atau bahkan
untuk
non- Yahudi, dan saya tidak
akan pernah melanggar perintah
Inggris,” tulis isi dokumen kuno yang konon ditandatangani
oleh Raja Abdul Aziz tersebut.
Catatan ini juga
mengekspos bagaimana kerajaan Saudi menunjukkan kesetiaannya
kepada pemerintah Inggris.
Inggris menggunakan atase
penting mereka untuk Arab Saudi
pada tahun 1930, kedua negara
pada masa itu saling
berhubungan erat. Kekuasaan keluarga Al Saud menambahkan pentingnya
Arab Saudi untuk Inggris,
sebagaimana Inggris percaya kepada
Ibnu Suud bisa sangat mempengaruhi
negara-
negara Arab.
Ibn Baz mengatakan:
“Diperbolehkan melakukan perdamaian dengan musuh
secara mutlak atau bersyarat jika
khalifah(?) melihat adanya maslahah
dalam hal itu, Ibn al Qayyim dan
juga gurunya Ibn Taimiyah telah panjang
lebar menjelaskan tentang hal
itu. Dan kami memberi nasehat
kepada rakyat Palestina seluruhnya untuk bersepakat berdamai”. Dari
majalah Ruz al Yusuf al Mishriyah
tanggal 26/12/1994 edisi 3472 h.
21 mengutip dari fatwa Ibn Baz tanggal
27/6/1415 disertai lampiran naskah
fatwa Ibn Baz. Fatwa ini juga
disebutkan dalam koran as Safir 23/12/1994,
majalah at Tamadun hari Rabu
11/1/1995 dan majalah ilal Amam tanggal 3-10/2/1995.
syekh Albani, beliau
mengatakan:
bagi Warga muslim
Palestina harus meninggalkan
negerinya ke
negara lain. Semua org yg
masih bertahan di Palestina
adalah KAFIR ”.
sumber :(Majallah Al-liwa' al
Urduniyah hal 16 Hari Rabu tgl 7 bulan 7 th
1993 M)
juga bisa dilihat pada :
(Fatwa-Fatwa Albani
dihimpun oleh Ukasyah Abd al-Manan,
hal.18)
Keluarga Saudi selama ini
mengklaim diri mereka sebagai
“Pelayan Haramain”, tetapi kenyataan yang
benar adalah mereka budak zionis. Sejak
awal Saudi Wahabia berkomplot mendukung dan
rela zionis menduduki Palestina.
Sumpah setia mereka kepada
zionis Dinyatakan dalam sebuah
dokumen yang Ditandatangani sendiri
oleh Ibnu Saud.
Dalam dokumen tersebut juga tersirat adanya kesepakatan sebelumnya
bahwa Saudi Wahabia akan dijamin
tetap berkuasa asal Palestina diberikan kepada
kaum Zionis. Hal ini ditunjukkan oleh pernyataan Ibnu Saud:
“I…..also believe that
Britain does not leave its view even
tip”, yang maksudnya kurang lebih:
“Saya juga meyakini bahwa
Inggris tidak akan bergeser dari
pandangannya walau seujung jari pun”.
Dokumen Raja Saudi
Saudi Arabia and Zionists,
Brothers until victory or death
Book on workshops Daily:
Saudi Arabia and the
Zionist Brothers until
victory or death
Its published manuscripts
of the book had been prepared and researcher of
Israeli anti-racist Zionist Professor Israel
Shahak, the manuscript written in Hebrew, the
colleague Yitzhak Sarai translated into Arabic and disseminating the
disposal (because he did
not complete) on a daily workshops.
In the book shows the late
thinker, the critical role played by Britain in
creating racial entity in Saudi Arabia and his
brother Talmud In Palestine.
The document was signed by
Ibn Saud of the French pledge to give
Palestine to the Jews (”I’m the Sultan Abdul Aziz Bin
Abdul Rahman Al Saud al-Faisal acknowledged and
admitted to Sir Percy Cox delegate
of Great Britain, I have no objection to give
Palestine to the Jews or other poor also believe that
Britain does not leave its view even
tip”)
Ibn Saud had served head
of the Zionist state and dreaming for this
moment in the future.
Picture of Ibn Saud
gathering and King Faisal of Iraq and leaders of the
Zionist Organization on board Lauren in 1949.
saudizionis
A Zionist Engineer built
the first palaces in Saudi Arabia and Ibn Saud
did not even send blankets and food to
displaced Palestinians.
Zionist Engineer built the
first palaces in Saudi Arabia and Ibn Saud did
not even send blankets and food to displaced
Palestinians.
Pengkhianatan
Ulama Kerajaan Wahabi terhadap Palestina
Setelah penyerahan tanah palestina kepada yahudi dan
inggris ,kini ramai ramai ulama mufti kerajaan salafy palsu ini mendukung
pengkhianatan Raja salafy palsu ini
berikut fatwa fatwa yang
tertulis dalam kitab kumpulan fatwa
fatwa yang juga dipublikasikan pada media Ulama bayaran kerajaan salafy palsu ini mendukung
politik rajanya, seperti syeih
albani yang mengkafir kafirkan warga
palestina yang tak mau pindah dari
tanah kelahirannya dan
meninggalkan masjidil aqsa, berikut
fatwa syeih albani:
" bagi Warga muslim Palestina harus meninggalkan negerinya ke Negara lain(?). Semua orang yang masih bertahan di Palestina adalah KAFIR ”.
sumber : (Majallah
Al-liwa' al Urduniyah hal 16Hari Rabu tgl 7 bulan 7 th
1993 M) juga bisa dilihat pada :
(Fatwa-Fatwa Albani dihimpun oleh
Ukasyah Abd al-Manan, hal.18) bahkan
pejuang palestina difitnah sesat oleh mufti kerajaan
salafy palsu ini, berikut fatwa ulama saudi( wahabi) Syaikh Muqbil
menjawab dalam Tuhfatul Mujiib
145), perihal Hamas: maka (Hamas) ini merupakan suatu Hizbi/ Kelompok. Mereka tidak memerintahkan kebajikan dan mereka
tidak mencegah dari kemungkaran. Justru mereka menyalahkan dan menghalangi wahabi. Dan jika mereka menerima bantuan atau pertolongan, maka sungguh akan melakukan seperti yang dilakukan dalam Afghanistan (atas wahabi), dengan masing-masingnya memutar senjata mesin dan meriam mereka (Hamas)
menyerang pada yang lain (wahabi). sumber fatwa dari situs salafy or id( situs wahabi )
bahkan mereka melarang
demo dukung perjuangan
palestina, Syekh Shaleh Al-Luhaidan yang
berfatwa bahwa demo menentang
pembantaian zionis Israel
atas bangsa Palestina sebagai “Fasad
fi al-Ardhi” - kerusakan di muka bumi-
Fatwa tersebut keluar dari mulut
Syekh Shaleh bin Muhammad Al
Luhaidan (Kepala Dewan Pengadilan
Tertinggi – Saudi Arabia), Se
bagaimana diberitakan -ISLAM ONLINE-
Al Luhaidan, mengatakan bahwa .. demonstrasi yang terjadi di jalanan negara Arab menentang kebiadaban Zionis Israel dan membela warga Gaza termasuk membuat “Fasad Fi Al-ArdHi” atau kerusakan di muka bumi, tidak ada kebaikannya dan perbuatan yang melalaikan manusia dari mengingat Allah. Ia menambahkan bahwa pelaku demonstrasi adalah orang-orang yang tak berakal.
http://antiwahabi.heck.in/ulama-salafi-wahabi-saudi-arabiyah-kelua.xhtml
Wahabi dan Pengkhianatan Keluarga Sa’ud Terhadap Islam
http://albantanijabar.blogspot.co.id/2015/05/wahabi-dan-pengkhianatan-keluarga-saud_30.html
Salah satu kehebatan negara Saudi selama ini adalah keberhasilannya
dalam menipu kaum Muslim, seakan-akan negaranya merupakan cerminan dari
negara Islam yang menerapkan al-Quran dan Sunnah. Keluarga Kerajaan juga
menampilkan diri mereka sebagai pelayan umat hanya karena di negeri
mereka ada Makkah dan Madinah yang banyak dikunjungi oleh kaum Muslim
seluruh dunia. Saudi juga terkesan banyak memberikan bantuan kepada
kelompok Islam maupun negeri-negeri Islam untuk mencitrakan mereka
sebagai pelayan umat dan penjaga dua masjid suci (Khadim al-Haramain).
Akan tetapi, citra seperti ini semakin pudar mengingat sepak terjang
keluarga Kerajaan selama ini, terutama persahabatannya dengan AS yang
mengorbankan (nyawa, harta dan negara) kaum Muslim.
Kaum Muslimin yang awam, mereka adalah korban dari berita-berita penipuan yang sengaja disebarkan oleh para pemuja Kerajaan Arab Saudi sekarang ini. Kaum Muslimin lupa, bahwa semenjak Rasulullah Saw menjadi penguasa Makkah dan Madinah sampai sekarang ini telah terjadi kurang lebih 70 khalifah yang mengusai Makkah dan Madinah. Sedangkan penguasa Makkah dan Madinah sekarang ini dikuasai oleh Keluarga Kerajaan yang mengusung paham Khawarij dan Mujasim, bukan Ahlussunnah.
Karena paham Ahlussunnah wal jama’ah tidak pernah menghalalkan pengkafiran, pembid’ahan, pemusyrikan dan menghalalkan darah serta harta kaum muslimin yang ber- dosa. Hal ini justru menjadi ciri khas kaum Wahabi Takfiri atau yang di zaman ini sebagai perwujudan kaum Khawarij dan Mujasim modern. Jargon mereka yang terkenal adalah “ Kembali kepada Quran dan Sunnah “ maksudnya adalah kembali kepada pemahaman Quran dan Sunnah ala mereka, bukan ala Nabi Saw, para sahabatnya yang mulia dan para ulama salafus shalih.
Siapa pun yang menguasai Makkah dan Madinah sudah pasti mereka akan memeli- hara dan menjaga dua kota suci tersebut, siapa pun khalifahnya. Sudah sedari dulu, siapa pun penguasanya mereka pasti akan selalu membantu negara-negara Muslim lainnya. Tetapi yang sangat aneh, mengapa Kerajaan Arab Saudi tidak pernah memberi bantuan kepada Palestina ? Bahkan mereka memberikan negara penuh berkah tersebut kepada Inggris. Apakah ini yang dikatakan negara Islam yang menjalankan al-Quran dan as-Sunnah ?
Setelah kekalahan telak yang dialami pasukan Muhammad ibn Sa’ud oleh pasukan Islam dari kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1815. Muhammad ibn Sa’ud beserta beberapa anggota kelurganya di tawan dan di bawa ke kota Kairo dan kemudian dipindahkan ke Konstantinopel ibukota kekhalifahan Turki Utsmani. Muhammad ibn Sa’ud dan anggota keluarganya di arak untuk dipertontonkan kepada kaum muslimin bahwa ia adalah otak dari pemberontakan sekaligus Dajjal yang telah membunuhi ribuan kaum muslimin yang tidak berdosa di jazirah Arab. Kemudian kepalanya dipenggal dan tubuhnya dipertontonkan kepada kerumunan kaum muslimin yang marah karena ulahnya. Sedangkan sisa-sisa keluarganya di penjara di kota Kairo.
Kurang lebih 87 tahun kemudian, pada tahun 1902 cucunya Muhammad ibn Sa’ud yang bernama Abdul Aziz bin Abdurrahman ibn Sa’ud yang kabur ke Turki memulai kembali usaha untuk mengembalikan kejayaan Klan Sa’ud yang pernah dirintis oleh kakeknya. Dengan bantuan Klan as-Sabah di Kuwait dan campur tangan Inggris akhirnya mereka mulai melakukan invasi berdarahnya kembali. Pada tahun 1953 Ibnu Sa’ud mati dan digantikan oleh Raja Sa’ud dan kemudian Raja Faisal.
Rajutan cinta yang dahulu terputus dengan kerajaan Inggris akhirnya bersemi kembali. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa perjanjian atau traktat dengan pihak kerajaan Inggris melalui beberapa surat yang dikirimkan oleh pemimpin Salafi Wahabi pada tanggal 13 Juni 1913 kepada wakil Inggris Percy Cox sebagai berikut :
وبالنظر إلى
مشاعرى الودية تجاهكم أودّ أن تكن علاقاتى معكم كالعلاقات الّتى كانت قائمة
بينكم وبين اسلافى كما أودّ أن تكون قائمة بينى وبينكم
“ Dan dengan
melihat perasaan cintaku kepada kalian, aku sangat berharap hubunganku
dengan kalian seperti hubungan-hubungan yang telah lama terjalin antara
kalian dengan para leluhurku, sebagaimana aku sangat berharap hubungan
itu tetap terjalin (baik) antara aku dengan kalian “
Dalam Muktamar al-Aqir tahun 1927 M / 1341 H di distrik Ahsaa telah ditanda tangani sebuah perjanjian resmi antara pihak Wahabi dengan pemerintah Inggris. Tertulis dalam kesepakatan itu kalimat-kalimat yang ditorehkan oleh pimpinan Wahabi yang berbunyi :
Dalam Muktamar al-Aqir tahun 1927 M / 1341 H di distrik Ahsaa telah ditanda tangani sebuah perjanjian resmi antara pihak Wahabi dengan pemerintah Inggris. Tertulis dalam kesepakatan itu kalimat-kalimat yang ditorehkan oleh pimpinan Wahabi yang berbunyi :
... أقرّ وأعترف ألف مرة للسّير برسى
كوسى مندوب بريطانيا العظمى لامانع عندى من إعطاء فلسطين لليهود أو غيرهم
كما تراه بريطانيا التى لا أخرج عن رأيها حتى تصيح الساعة
“ Aku
berikrar dan mengakui 1000 kali kepada Sir Percy Cox wakil Britania
Raya, tidak ada halangan bagiku (sama sekali) untuk memberikan Palestina
kepada Yahudi atau yang lainnya sesuai dengan keinginan Inggris, yang
mana aku tidak akan keluar dari keiginan Inggris sampai hari kiamat “
Bahkan ketika pecah perang yang dilancarkan Israel pada bulan Juni 1967 kepada sebagian negara-negara Arab dengan dukungan Amerika dan Eropa barat, pemimpin Wahabi baru datang dari negara-negara Barat itu menyampaikan pidato pada tanggal 6 Juni sebagai berikut :
Bahkan ketika pecah perang yang dilancarkan Israel pada bulan Juni 1967 kepada sebagian negara-negara Arab dengan dukungan Amerika dan Eropa barat, pemimpin Wahabi baru datang dari negara-negara Barat itu menyampaikan pidato pada tanggal 6 Juni sebagai berikut :
ايها الإ خوان لقد جئتكم من عند إخوان لكم فى أمريكا وبريطانيا وأو روبا تحبونهم ويحبوننا
“
Wahai saudara-saudaraku,aku (baru saja) datang dari saudara-saudara
kalian di Amerika, Britania, dan Eropa. Kalian mencintai mereka, dan
mereka pun mencintai kalian “
Kemudian pada tahun 1969, saat diwawancarai koran Washington Post, pimpinan Wahabi mengakui adanya kedekatan khusus dengan kaum Zionis Israel, lalu berkata :
Kemudian pada tahun 1969, saat diwawancarai koran Washington Post, pimpinan Wahabi mengakui adanya kedekatan khusus dengan kaum Zionis Israel, lalu berkata :
إننا واليهود إبناء عم خلص, ولن ترضى بقذفهم فى البحر كما يقول البعض, بل نريد التعايش معهم بسلام
“
Sesungguhnya kami dengan bangsa Yahudi adalah sepupu. Kami tidak akan
rela melemparkan mereka ke laut sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian
orang, melainkan kami ingin hidup bersama mereka dengan penuh kedamaian
“
Para peneliti sejarah aliran Wahabiyah telah membuktikan bahwa untuk memurnikan tauhid hanyalah sebuah slogan yang dibentuk atas perintah langsung kementrian Urusan Penjajahan Kerajaan Inggris. Setelah mendapatkan kaum muslimin yang dapat dijadikan sebagai boneka-boneka bodohnya, kemudian konspirasi penjajah Eropa Yahudi mengirimkan berbagai keperluan operasional, logistik, tentara bayaran dan istruktur-instruktur tentara bayaran yang disupport sepenuhnya oleh kekuatan sekutu untuk mendukung gerakan Wahabi yang dimotori oleh Muhammad Ibnu Sa’ud dan Muhammad ibnu Abdil Wahhab dalam melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan Turki Ottoman yang sah dengan impian tingginya untuk mendirikan Haikal Sulaiman di tanah al-Haramain.
Gilanya lagi, setelah tertangkap basah dan terekam secara sah oleh sejarah dan zaman, mereka masih membela diri dengan berkata : “Kami memberontak karena kekhalifahan Turki Ottoman sudah korup, banyak kemaksiatan yang terjadi, negara sudah tidak stabil” dan banyak ucapan lainnya yang mereka buat untuk menghalalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan logika sederhananya adalah, apabila dikarenakan kekhalifahan Turki Ottoman sedemikian carut marutnya sehingga halal memberontak, maka lebih halal pula memberontak di kerajaan Saudi Arabia sekarang. Karena keadaan negara mereka yang dipenuhi dengan sejarah pembunuhan, pembantaian, siksaan terhadap para ulama, bayi dan ibunya disembelih ketika digendong, sebagaimana yang terekam dengan baik dalam kitab-kitab sejarah Islam.
Gerakan Wahabi yang didanai oleh Inggris dan Yahudi ini banyak memaksa kaum muslimin untuk menjadi tentara mereka. Ada sebuah camp tempat pelatihan yang dinamakan dengan Hajar al-Arkawiyah di mana para intruktur militer dari negara Inggris melatih daya tempur mereka dan menancapkan doktrin pada para pengikutnya, bahwa siapa pun orang Islam yang tidak bermazhab Wahabi adalah kafir dan halal darahnya. 23 Padahal orang-orang Inggris ini pun tidak semazhab dengan mereka, bahkan mereka benar-benar kafir mutlak tetapi mana berani para Wahabi menganggapnya kafir dan menghalalkan darah mereka ? Mereka lebih mencintai orang-orang Inggris yang memperbudak mereka, dan lebih membenci kaum musimin yang berbeda dengan mereka. Padahal Iblis saja tidak pernah menaruh rasa benci sebesar ini terhadap umatnya Nabi Saw.
Mereka yang sudah digembleng menjadi tentara pembunuh menjadi hilang rasa kemanusiaannya, dan berubah total menjadi mesin pembunuh yang sadis dan paling biadab, mirip dengan tentara Hulagu Khan atau yang menghabisi kekhalifah Dinasti Abbasiyah secara keji dan biadab atau mirip dengan tentara Serbia yang membantai ratusan ribu warga muslim di Bosnia Herzegovina.
Untuk mengelabui kaum muslimin di masa yang akan datang mereka memberikan identitas kepada para pembunuh dan tentara bayarannya sebagai berikut :
Mereka menamakan mesin perangnya dengan sebutan al-Ikhwan
Mereka menamakan peperangannya dengan sebutan Jihad
Mereka menamakan penyerbuannya dengan sebutan Ghazawat
Mereka menamakan kemenangannya dengan sebutan Futuhat
Mereka menamakan prajuritnya yang mati dengan sebutan Syuhada
Menamakan musuhnya dari kaum muslimin dengan nama kaum kafir
Lihatlah pengelabuan dan pemutarbalikkan fakta yang mereka lakukan terhadap syariat dan kaum muslimin di masa yang akan datang. Benar-benar sempurna kelicikan dan tipu daya mereka ini. Semoga laknat Rasul-Nya abadi bagi mereka. Sekte terlicik di muka bumi ini kemudian menutupi kebejatan serta kebiadaban mereka dengan berlindung dengan menisbatkan mazhabnya kepada Imam Ahmad bin Hanbal, sehingga sebagian para kyai dan ulama yang tidak menyelami mazhab Imam Ahmad pun mengamini dan mengimaninya. Terlebih masyarakat awam yang pengetahuannya jauh di bawah para kyai dan ulama.
Padahal dakwah yang dijalankan oleh Wahabi dan pengikutnya ini merupakan kedok untuk menutupi jaringan konspirasi dan kerja sama busuk mereka dengan kaum penjajah Eropa yang membawa sekalian dendam kesumat atas kekalahan mereka di perang Salib lalu. Karena untuk membantai kaum muslimin secara langsung dengan tangan mereka tidak mungkin, maka mereka menggunakan boneka-bonekanya yang bodoh dan dungu ini dengan dalil “Ijtihad“, yang benar ijtihadnya mendapatkan pahala dua, dan yang salah mendapatkan pahala satu. Jadi bagi kaum Salafi Wahabi ini, membunuh kaum muslimin akan mendapatkan pahala karena berdasarkan ijtihad ulama mereka katanya.
Lebih ekstremnya lagi, ketika mereka sudah merasa kuat (dengan dukungan pemerin- tah dan sebagian partai politik), maka propaganda mereka jalankan dengan terang-terangan, bahkan tak jarang sampai pada perebutan atau penguasaan lahan dakwah seperti mesjid, mushalla, majlis ta’lim di kantor-kantor, atau minimal merintis kumpulan pengajian tandi- ngan baik di tempat-tempat tersebut maupun di rumah-rumah. Akibatnya, tanpa disadari mereka sudah menguasai berbagai sarana kegiatan dakwah di beberapa komplek perumahan, dan telah merebut anggota jama’ah pengajian para ustad di wilayah setempat, yang berbuntut pada terganggunya hubungan silaturrahmi antara anggota jama’ah tersebut.
Tidak sampai di sana saja, bahkan mereka pun membuat gerakan pengajian ibu-ibu yang dinamakan “ Liqa “. Yang menurut sumber yang paling shahih berada dalam garis manajemen Partai Keadilan Sosial (PKS). Mereka mendakwahkan kepada para ibu-ibu untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berbasis khilafah, bukan UUD dan Pancasila. Kemudian lambat-laun mereka mulai memasuki ranah khilafiyah seperti Yasinan, Tahlilan, Ziarah Kubur, Istighatsah, Shalawatan, Maulid Nabi dan hal-hal yang selama ini mereka anggap pelakunya adalah ahli neraka. Jadi bagaimana kita bisa mengatakan gerakan ini adalah gerakan pemersatu umat dan bangsa ? Mereka adalah gerakan aktif yang akan melumatkan apa pun yang mereka anggap tidak sejalan dengan batok kepala mereka. Mereka adalah pemecah belah umat berdasarkan kajian historis dan analisis hadits.
Secara resmi negara Saudi ini memperingati kemerdekaannya pada tanggal 23 September 1932. Pada saat itulah, tahun 1932 Kerajaan Saudi Arabia (al-Mamlakah al’Arabiyah as-Su’udiyah). Abdul Aziz pada saat itu berhasil menyatukan dinastinya, menguasai Riyadh, Nejd, Hasa, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz juga berhasil mempolitisasi pemahaman Wahabi untuk mendukung kekuatan politiknya. Sejak awal, Dinasti Sa’ud secara terbuka telah mengumumkan dukungannya dan mengadopsi penuh ide Wahabi yang dicetuskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang kemudian dikenal dengan geakan Wahabi. Dukungan ini kemudian menjadi kekuatan baru bagi dinasti Sa’ud untuk melakukan perlawa- nan terhadap Khilafah Utsmaniyah. (Jadi jelaslah, bahwa Kerajaan Saudi Arabia yang dirajai oleh Abdul Aziz dan keturunannya sampai sekarang tidak pernah mengadopsi paham Ahlussunah wal jama’ah yang dibawa oleh para imam mazhab, bahkan mereka mengkafirkan seluruh imam mazhab dan penganutnya).
Hanya saja, keberhasilan Dinasti Sa’ud ini tidak lepas dari bantuan Inggris. Mereka bekerjasama untuk memerangi pemerintahan Khilafah Islamiyah. Sekitar tahun 1792-1810, dengan bantuan Inggris mereka berhasil menguasai beberapa wilayah di Damaskus. Hal ini membuat Khilafah Islamiyah harus mengirim pasukannya untuk memadamkan pemberon- takan ini. Fase pertama, pemberontakan Dinasti Sa’ud berhasil diredam setelah pasukan Khilafah Islamiyah berhasil merebut kota ad-Diriyah. Pada tahun 1902, ketika kekuatan Khalifah Islamiyah melemah, Abdul Aziz menyerang dan merebut kota Riyadh dengan bantuan Inggris.
Pada tahun 1916, Abdul Aziz menerima 1300 senjata dan 20.000 keping emas dari Inggris. Mereka juga berunding untuk menentukan perbatasan negerinya, yang ditentukan oleh Percy Cox, utusan Inggris. Percy Cox mengambil pensil dan kertas kemudian menentukan (baca : memecah belah) perbatasan negeri tersebut. Tidak hanya itu, Inggris pun membantu Ibnu Sa’ud saat terjadi perlawanan dari Duwaish (salah satu suku dari Nejd). Suku ini menyalahkan Ibnu Sa’ud yang dianggap terlalu menerima inovasi Barat. Sekitar tahun 1927-1928, angkatan Udara Inggris dan pasukan Ibnu Sa’ud mengebom suku tersebut. Mengingat kerja sama mereka yang sangat erat, Inggris member gelar kebangsawanaan “ Sir “ untuk Abdul Aziz bin Abdurrahman.
Adapun persahabatan Saudi dengan AS diawali dengan ditemukannya ladang minyak di negara itu. Pada 29 Mei 1933, Standart Oil Company dari California memperoleh konsesi selama 60 tahun. Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi Arabian Oil Company pada tahun 1934. Pada mulanya, pemerintah AS tidak begitu peduli dengan Saudi. Namun, setelah melihat potensi besar minyak negara tersebut, AS dengan agresif berusaha merangkul Saudi. Pada tahun 1944, Deplu AS menggambarkan daerah tersebut sebagai “Sumber yang menakjubkan dari kekuatan strategi dan hadiah yang terbesar dalam sejarah dunia “.
Untuk kepentingan minyak, secara khusus wakil perusahaan Aramco, James A. Moffet, menjumpai Presiden Roosevelt (April 1941) untuk mendorong pemerintah AS memberikan pinjaman utang kepada Saudi. Utang inilah yang kemudian semakin menjerat negara tersebut menjadi “budak“ AS. Pada tahun 1946, Bank Ekspor-Impor AS memberikan pinjaman kepada Saudi sebesar $100 juta dolar. Tidak hanya itu, AS juga terlibat langsung dalam “membangun“ Saudi menjadi negara modern, antara lain dengan memberikan pinja- man sebesar $100 juta dolar untuk pembangunan jalan kereta api yang menghubungkan ibukota dengan pantai timur dan barat. Tentu saja, utang ini kemudian semakin menjerat Saudi sampai sekarang.
Konsesi lain dari persahabatan Saudi-AS ini adalah penggunaan pangkalan udara selama tiga tahun oleh AS pada tahun 1943 yang hebatnya hingga saat ini terus dilanjutkan. Pangkalan Udara Dhahran menjadi pangkalan militer AS yang paling besar dan lengkap di Timur Tengah. Hingga saat ini, pangkalan ini menjadi basis strategi AS, terutama saat menyerang negeri Muslim Irak dalam Perang Teluk II. Penguasa Kerajaan Saudi dengan “ sukarela “ membiarkan wilayahnya dijadikan basis AS untuk membunuhi sesama Muslim. AS pun kemudian sangat senang dengan kondisi ini.
Kerajaan Arab Saudi sebagai trah Zionis Yahudi menjadi pendukung penuh AS baik secara politis maupun ekonomis dalam Perang Teluk II. Saudi juga mendukung serangan AS ke Afganistan dan berada di sisi Amerika untuk memerangi teroris. Untuk membuktikan kesetiaannya itu, Saudi pada tanggal 17 Juni 2002 mengumumkan bahwa aparat keamanan- nya telah menahan enam orang warga negaranya dan seorang warga Sudan yang di dakwa menjadi angota al-Qaeda. Tujuh orang itu didakwa berencana untuk menyerang pangkalan militer Amerika dengan rudal SAM-7. Masih dalam rangka kampanye AS ini, Saudi menghabiskan jutaan dolar untuk membuat opini umum, antara lain lewat iklan bahwa Saudi adalah mitra AS dalam “perang anti terorisme “ (K.Com, Newsweek, 03/05/2002). (Padahal seluruh dalang penjajahan dan teror di tanah Arab seperti di Iraq, Libya, Mesir dan Suriah adalah Arab Saudi dan AS).
Penguasa Saudi juga dikenal kejam terhadap kelompok-kelompok Islam yang meng- kritisi kekuasaannya. Banyak ulama berani dan salih yang dipenjarakan hanya karena mengkritik keluarga Kerajaan dan pengurusannya terhadap umat. Tidak hanya itu, tingkah polah keluarga kerajaan dengan gaya hidup kapitalisme sangat menyakitkan hati umat. Mereka hidup bermewah-mewah, sementara pada saat yang sama mereka membiarkan rakyat Irak dan Palestina hidup menderita akibat tindakan AS yang terus menerus dijadikan Saudi sebagai mitra dekat.
Benarkah Saudi merupakan negara Islam ? Jawabannya “ Tidak sama sekali “ Apa yang dilakukan oleh negara ini justru banyak yang menyimpang dari syariat Islam. Beberapa bukti antara lain :
Pertama, berkaitan dengan sistem pemerintahan, dalam pasal 5.a Konstitusi Saudi ditulis : Pemerintah yang berkuasa di Kerajaan Saudi adalah Kerajaan. Dalam sistem Kerajaan berarti kedaulatan mutlak ada di tangan raja. Rajalah yang berhak membuat hukum. Meskipun Saudi menyatakan bahwa negaranya berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, dalam praktiknya, dekrit rajalah yang paling berkuasa dalam hukum (bukan al-Quran dan as-Sunnah). Sementara itu, dalam Islam bentuk negara adalah Khilafah Islamiyah, dengan kedaulatan ada di tangan Allah Swt, rasul-Nya dan orang-orang yang berilmu (para ulama).
Kedua, dalam sistem Kerajaan, rajalah yang juga menentukan siapa penggantinya, biasanya adalah anaknya atau dari keluarga dekat, sebagaimana tercantum dalam pasal 5.c : Raja memilih penggantinya dan diberhentikan lewat dekrit kerajaan. Siapa pun mengetahui, siapa yang menjadi raja di Saudi haruslah orang yang sejalan dengan kibijakan AS. Sementara itu, dalam Islam, Khalifah di pilih oleh rakyat secara sukarela dan penuh keridhaan.
Ketiga, dalam bidang ekonomi, dalam praktiknya, Arab Saudi menerapkan sistem ekonomi kapitalis. Ini tampak nyata dari diperbolehkannya riba (bunga) dalam transaksi nasional maupun internasional di negara itu. Hal ini tampak dari beroperasinya banyak bank “ribawi“ di Saudi seperti “ The British-Saudi Bank, American-Saudi Bank, dan Arab-National Bank. Hal ini dibenarkan berdasarkan bagian b pasal 1 undang-undang Saudi yang dikeluar- kan oleh Raja (no.M/5 1386 H).
Keempat, demi alasan keamanan keluarga kerajaan, pihak kerajaan Saudi Arabia telah menghabiskan 72 miliar dolar dalam kontrak kerjasama militer dengan AS. Saat ini lebih dari 5000 personel militer AS tinggal di Saudi. Sungguh sangat berakal dan beradab membiarkan musuh-musuh Islam berkonspirasi di negaranya, sedangkan banyak hal yang dapat dilakukan untuk Palestina, Irak, Suriah, Libya, Afganistan dengan 72 miliar dollar, hal ini dilakukan oleh Kerajaan Saudi karena lebih mencintai Amerika dan musuh-musuh Islam daripada mencintai negara muslim.
Apa yang terjadi di Saudi ini hanyalah salah satu contoh di antara sekian banyak contoh para penguasa Muslim-Yahudi yang melakukan pengkhianatan kepada umat. Tidak jarang para pengkhianat umat ini menamakan rezim mereka dengan sebutan negara Islam, negara yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, meskipun pada praktiknya jauh dari Islam. Begitu juga para partai pendukungnya akan melakukan iklan agamis yang sama : partai yang bersih walaupun tidak bersih, partai yang jujur walaupun isinya para penipu dan koruptor, partai yang agamis walaupun sebenarnya tidak paham agama, dan banyak lagi slogan-slogan yang mencitrakan kebaikan itu hanya berada pada partai mereka. Kenalilah bahwa sesungguhnya partai-partai seperti ini justru menjadi partai pembohong dan pendu- kung abadi musuh-musuh Islam.
Sesungguhnya kebenaran itu tidak datang dalam seketika, tetapi ketika kebenaran itu datang sikapilah dengan kesadaran, kedinamisan akal sehat anda, dan tanyalah kepada hati nurani terdalam, apakah pantas partai yang mengatasnamakan Islam mendukung musuh-musuh abadi Islam ?
Tidaklah akal seseorang itu tercerahkan setelah datangnya cahaya hidayah. Sedangkan penolakan terhadap cahaya hidayah merupakan pengingkaran terhadap pemberi hidayah itu sendiri. Tidak ada pilihan lain bagi kita, kecuali menghadapi dan menghancur- kan musuh-musuh Islam, baik yang tersurat ataupun yang tersirat dengan segala bentuk potensi yang diberikan Allah Swt kepada kita semua.
Jelas sekali bahwa gerakan Zionisme Internasional mengerahkan segenap daya dan kekuatannya begitu juga pendukungnya untuk menumpas umat Islam, pemilik bumi yang kaya dengan sumber alam. Dengan segala cara, Zionisme berusaha mengeksploitasi kekayaan alam negara Islam. Mereka menyebarkan pemikirannya yang dapat memalingkan umat muslim dari pilar-pilar kekuatannya. Mereka pun menimbulkan perpecahan dalam barisan umat Islam.
Musuh-musuh Islam melakukan berbagai tindakan batil dalam seluruh aspek kehidupan. Telah beredar mata uang Zionis yang dicetak dengan gambar menara Israel dan peta Israel Raya. Peta itu meliputi Lebanon, Yordania, dua pertiga wilayah Suriah, tiga perempat wilayah Irak, dan seperempat wilayah Saudi Arabia, bahkan sampai ke Madinah dan Makkah. Kalaulah kita sedikit cermat mengamatinya, bukankah daerah-daerah tersebut yang sekarang sedang diperebutkan dan berusaha dikuasai oleh ISIS ?
Semua dunia mengetahuinya, bahwa ISIS adalah teroris yang berkedok agamis dengan akidah Wahabi dibelakangnya. PBB pula yang menyerukan kepada kerajaan Saudi Arabia untuk menarik mundur 20.000 tentara bayarannya dari Suriah dan Irak. Jadi jelaslah, bahwa ISIS yang berakidah Wahabi adalah kaki tangan Zionis Israel yang dibiayai oleh kerajaan Saudi Arabia.
Kaum Zionis harus menyadari bahwa mereka sedang mengemis untuk mendapatkan bumi yang telah dijaga kaum muslimin selama 14 abad. Kaum muslimin tidak akan pernah berhenti untuk merebutnya kembali meskipun pihak yahudi melancarkan serangan demi serangan dengan hebatnya. Zionis menulis kalimat Lailaaha illallah di celana dalam, menulis- kan lafdzul Jalalah di alas kaki, dan mencetak surat awal Maryam di kertas pembungkus barang-barang belanjaan. Hal ini bukanlah kebodohan baru yang dilakukan Yahudi sepanjang sejarahnya. Semua itu karena dorongan dendam terhadap kaum muslimin dan bangsa Arab yang dalam kurun waktu sejarah lalu justru telah melindungi mereka dan memperlakukan mereka dengan baik.
Di Palestina dewasa ini orang-orang Israel menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah, berbagai peninggalan kehidupan masa silam, dan warisan kebudayaan yang tidak ternilai. Sebagaimana ISIS pun melakukan penghancuran terhadap kota-kota kuno, bangunan dan artefak bersejarah yang berasal dari ribuan tahun yang lalu atas perintah Yahudi. Mereka pun menghancurkan pusat-pusat informasi dan membakar kepustakaan langka. Hal yang sama pula dilakukan oleh kerajaan Saudi Arabia pada tahun 1924 untuk membakar perpustakaan terutama perpustakaan Maktabah Arabiyah di Makkah al-Mukarramah di mana mereka membakar kurang lebih 60.000 kitab-kitab langka dan sekitar 40.000 yang masih berupa manuskrip yang sebagiannya merupakan hasil diktean sahabat dari baginda Nabi Saw. Di antara buku-buku itu masih ada yang berupa kulit kijang, tulang belulang, pelepah kurma, pahatan dan lempengan-lempengan tanah. Tidak berhenti sampai di situ, mereka pun menyerang perpustakaan yang berada di Hadramaut Yaman dan mem- bakar seluruh kitab yang berada di perpustakaan itu. Tindakan ini dilakukan karena merasa tersudut oleh sejarah dan tidak berkutik oleh fakta-fakta yang terdapat di dalam buku-buku sejarah. Bangsa Yahudi terdorong melakukan semuanya itu semata-mata karena kedengkian terhadap Islam, kemurkaan terhadap segenap pemeluknya, dan berkeingnan melukai tubuh dan perasaan mereka.
Isnin, 9 Mac 2015
MENGAPA YAHUDI INGIN
MENAKLUKI BAITULMAQDIS .......
http://raja-jawa.blogspot.co.id/2015/03/mengapa-yahudi-ingin-menakluki.html
Pada masa Nabi
Daud dan Sulaiman, para Yahudi semuanya taat kepada Allah. Nabi Sulaiman
mempunyai satu mukjizat iaitu sangat kaya, menguasai angin, jin dan
margastua. Pada zaman tersebut jin tunduk kepada Nabi Sulaiman dan
mereka banyak membawakan emas kepada Nabi Sulaiman sehinggakan di bawah
laut pun Ifrit tolong ambilkan.
Masa Nabi
Sulaiman mengarahkan pembinaan Masjid Al-Aqsa, semua jin patuh dengan
perintah tersebut dan mereka membuat dengan bersungguh-sungguh bersama
dengan para Yahudi dan manusia lain hinggakan mereka tidak sedar
kewafatan Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman
wafat ketika berdiri atau duduk atas kerusi semasa memerhatikan jin dan
manusia membina Masjid Aqsa. Sampai masa siap sepenuhnya, barulah
kewafatan baginda dipertunjukkan dengan anai-anai makan tongkat baginda
dan jasad baginda terjatuh. Keadaan ini adalah untuk menunjukkan bahawa
jin juga tidak mengetahui perkara ghaib.
Selepas
kewafatan baginda, Yahudi telah berpecah belah dan kembali ke tabiat
lama mereka, menyembah berhala dan melakukan penindasan. Ada juga yang
masih taat menyembah Allah, namun banyak dari mereka kembali menyembah
berhala Baal, berhala Dagon (seperti lambang Starbuck), berhala Jehovah,
berhala Osiris dan ada juga yang menyembah syaitan (Baphomet dan
Lucifer)
Para penyembah
syaitan ini telah membina satu lagi bangunan berdekatan Kompleks
Masjidil Aqsa yang mana mereka namakan Solomon Temple untuk melakukan
ritual penyembahan syaitan dan akan menjadi istana kepada al-Masih
Dajjal. Ini diketuai oleh King Hiram the Thyre. Mereka mengangkut
kebanyakan emas yang dipercayai banyak di Masjid Aqsa ke Solomon Temple
tersebut.
Selepas banyak
melakukan penindasan, mereka diserang oleh kaum Assyria yang memusnahkan
kota mereka dan mereka bangun semula. Selepas itu pula diserang
habis-habisan oleh kerajaan Rom yang memusnahkan kota Yahudi sehingga
menjadi padang jarak padang terkukur, tinggal satu dinding sahaja yang
sekarang menjadi Tembok Ratapan (Wailling Wall) yang mana Barrack Obama
dan George W. Bush serta bekas Presiden Amerika yang lain melakukan
ritual menangisi di tembok tersebut.
Selepas itu
mereka berasimilasi dengan kerajaan Rom dan menjadi pembodek tegar
kerajaan Rom. Selepas itu Nabi Isa diutuskan kepada mereka dan mereka
rasakan Nabi Isa adalah ancaman terhadap kekuasaan mereka. Lalu mereka
menghasut pemerintah Rom supaya membunuh Nabi Isa. Tetapi Nabi Isa
diangkat ke sisi Allah secara hidup-hidup dan dengan jasad dan orang
lain ditukarkan ke rupa Nabi Isa. nabi Isa akan turun semula menjelang
kiamat.
Yahudi sekarang
terlalu inginkan Baitulmuqaddis disebabkan mereka percaya masih banyak
lagi emas yang belum sempat diangkut oleh mereka sejak dulu. Mereka
percaya bahawa dengan emas dan makanan mereka dapat menguasai dunia.
PROTOKOL YAHUDI MENGUASAI BAITULMAQDIS
(Sila baca Protokol of Zion dari buku The International Jews, Henry Ford)
Protocol No. 22: The Power of Gold
In our hand is the greatest power of our day-Gold: In two days we can procure from our storehouses any quantity we may please.
Dan lagi satu
misi yang lebih penting kenapa mereka mahukan sangat Baitulmaqdis adalah
untuk membina semula Solomon Temple yang runtuh semasa serangan oleh
Rom dahulu agar dapat menjadi Kiblat penyembah syaitan dan juga sebagai
istana kepada Raja yang akan ditabalkan oleh mereka menjelang tahun
2020.
Protocol No. 24: King of the Jews
The king of
the Jews must not be at the mercy of his passions, and especially of
sensuality: on no side of his character must he give brute instincts
power over his mind. Sensuality worse than all else disorganizes the
capacities of the mind and clearness of views, distracting the thoughts
to the worst and most brutal side of human activity.
Kesimpulannya,
Yahudi terlalu hendakkan Baitulmuqaddis disebabkan EMAS, membina semula
Solomon Temple dan menunggu penabalan Raja Yahudi iaitu al-Masih Dajjal
yang akan bersemanyam di Solomon Temple tersebut.
Yahudi juga percaya di Masjidil Aqsa adalah The Ark Of Convenant ada
tersorok disalah satu jalan rahsia di bawah Masjidil Aqsa. Kononnya
mereka yakin dengan adanya Ark Of Convenant ini Bani Israil akan berjaya
dalam setiap peperangan yang mana ada kepentingan mereka di situ.
Wallahua'lam.
Al-Aqsa hanya
menunggu masa untuk diruntuhkan oleh kafir yahudi ini. Mereka ingin
membina kembali kuil ke-3 mereka. Tapak kuil itu adalah pada tapak Dome
of Rock dan Al-Aqsa sekarang. Tetapi untuk membina kuil baru ada
beberapa syarat yang harus dipatuhi, antaranya ialah kaum yahudi
dikumpulkan di satu tempat (Israel) dan mesti ada seorang messiah untuk
membimbing mereka. Seperti mana yang kita tahu rasullulah adalah rasul
utusan Allah terakhir. Jadi siapakah messiah (penyelamat) mereka
menunggu untuk ditabalkan itu? Sudah semestinya the false messiah aka
dajal al-masih. Wallahua'lam.
sebenarnya
untuk pengetahuan emas yang dimaksudkan sebenarnya adalah buku-buku
sihir kuno yahudi. Pada zaman Nabi Sulaiman baginda telah menangkap
syaitan yang mengajar sihir kepada kaum yahudi dan buku-buku sihir
tersebut ditanam di bawah singgahsana baginda. Itulah sebabnya mereka
menggali Al-Aqsa untuk mendapatkan kembali ilmu-ilmu sihir. Buku sihir
itu bukan mengenai ilmu sains dan teknologi. Ia memang buku sihir yang
mengajar ilmu-ilmu hitam seperti kabballah (salah satu sihir kuno
yahudi). Sebenarnya salah satu sumber kekuasaan yahudi adalah melalui
pertolongan lucifer (iblis). Mereka memperoleh kuasa, harta, wanita dan
pelbagai bentuk kemewahan dengan hanya mengamalkan ritual-ritual
penyembahan syaitan. Maka buku-buku sihir itu amatlah penting kepada
mereka agar mereka dapat memperhebatkan lagi kekuasaan mereka. walau
bagaimanapun, yang Maha berkuasa hanyalah Allah.
Kaum yahudi
Zionist percaya bahawa akan wujud kerajaan Israel raya menjelang tahun
2020. Kita tidak tahu bahawa Dajjal akan turun pada masa itu tetapi itu
merupakan kepercayaan yahudi zionist yang percaya kerajaaan Israel raya
diwujudkan menjelang 2020 dan Messiah mereka akan turun memerintah
Israel raya pada tahun 2020.
Kita sebagai
umat Islam memang tidak tahu bila waktu sebenar Imam Mahadi, Nabi Isa AS
dan dajjal akan dizahirkan kepada kita semua. Ianya tetap akan berlaku
saat itu sudah semakin dekat. Menurut hadis Rasullah S.A.W, umat Islam
akan berada di muka bumi ini lebih 1000 tahun dan tidak melebihi dari
1500 tahun, dan kita sekarang sudah berada dalam 1432H di tambah lagi 13
tahun bermakna kita telah berada di muka bumi ini selama 1445 tahun,
jadi hanya tinggal lebih kurang 55 tahun sahaja lagi untuk kita berada
di dunia ini. Apakah yang akan berlaku selepas itu hanya Allah sahaja
yang mengetahui. Wallahua'lam.
1) Nabi Isa akan memerintah dunia selama 40 tahun.
2) sebelumnya adalah zaman Imam Mahadi selama 7 hingga 9 tahun.
3) dan era zaman Mahadi akan menyaksikan kemunculan dajjal makhluk penipu dan pembohong besar sejak manusia tercipta.
4) Berdasrkan
rumusan-rumusan di atas masa kedatangan watak-watak besar akhir zaman
sudah di ambang pintu. Hanya di tangan Allah SWT yang akan menentukan
segalanya Kita nantikan kebenaran janji Allah SWT dengan penuh tawakkal
dan marilah kita sama-sama berdoa semoga perancangan Israel untuk
membina negara israel raya dan mengusai dunia pada tahun 2020 tidak akan
menjadi kenyataan, biarpun kita tidak dapat menafikan bahawa mereka
memang sudah berjaya menguasai seluruh pelusuk dunia pada saat ini.
Yahudi telah
menubuhkan pertubuhan mereka bernama Freemason yang percaya tuhan mereka
adalah GAOTU (The Great/Glorious Architech of the Universe) yang mana
merujuk kepada Lucifer atau Iblis. Selain itu juga dipercayai mereka
percaya JahBulOn (gabungan berhala jehovah, Baal dan Osiris). yahudi dan
freemason yang mana ahli freemason adalah kebanyakkan yahudi mahukan
baitulmuqaddis kerana mereka mahukan emas yang tertanam di bawah
baitulmuqaddius yang akan menjadi jaminan ekonomi mereka dan juga kitab
sihir kaballah.
Freemason
adalah pertubuhan tertua yang berada di dunia. Misi adalah menolong
Yahudi mendapatkan baitulmuqaddis bagi membina semula Solomon Temple
untuk ritual penyembahan syaitan. Ahli freemason kebanyakkan terdiri
dari golongan elit. Di Malaysia ramai terdapat elit dalam pertubuhan
freemason.
KAJIAN KRONOLOGI KEMUNCULAN DAJJAL SEPERTI YANG DIGAMBARKAN OLEH NABI DALAM FASA 4 IAITU FASA KIAMAT
Kumpulan Knight
Templar ini telah mengawal keadaan di Jurusalem dan mencipta sistem
ekonomi mereka sendiri. Suatu yang unik yang telah mereka temui yang
jarang kita dengar
Kumpulan
tersebut telah menemui harta yang tidak ternilai di bawah Masjidil Aqsa
semasa di Jurusalem. Harta tersebut sebenarnya buku-buku sihir purba
milik Bani Israel yang dirampas oleh Nabi Sualaiman. Nabi Sulaiman
merampas buku-buku sihir dan menyimpannya di dalam bilik rahsia di bawah
masjid Al Aqsa. Knight Templar telah menemmui bilik-bilik tersebut dan
mereka mempelajari simbol-simbol dan sihir Bani Israel. Sihir-sihir
tersebut sangat hebat, lantas mereka meninggalkan agama kristian dan
mengamalkan upacara penyembahan Iblis.
Dajjal
menjanjikan mereka kekuasaan, kemewahan, kekayaan dan segala macam
kenikmatan yang tiada tandingan. Sebagai balasan para penyembah iblis
ini perlu berkerja untuk Dajjal dalam melaksanakan semua konspirasi
agongnya
Tetapi kita
diajar dalam sejarah mereka kononnya mereka yang ditangkap itu adalah
saintis yang tidak sehaluan dengan pihak gereja di zaman kegelapan
Eropah.
Tertipulah
seluruh bangsa Eropah, sedang mereka di perintah oleh para penyembah
syaitan. Akhirnya mereka berjaya menguasai Jurusalem semula. Haikal
Sulaiman mesti didirikan untuk menyambut ketua mereka False Al Dajjal.
.
Orang yahudi
dihasut utk membina sebuah negara Israel di Palestin bagi mengelak
mereka ditindas. Mereka juga dihasut untuk membina Haikal Sulaiman.
Walhal di dalam kitab yahudi sendiri iaitu Talmud terdapat larangan
kepada yahudi daripada membina negara sendiri. Orang yahudi telah
dijadikan kambing hitam oleh penyembah syaitan ini bagi menubuhkan
Haikal Sulaiman bagi menyambut kedatangan Dajjal. Pertubuhan Zionis
telah dicipta oleh penyembah syaitan ini untuk menipu seluruh kaum
yahudi yang ditindas oleh kaum mereka sendiri.
Kerana itu
sebahagian Rabbi Yahudi telah menyedari agenda jahat tentera Dajjal ini
dan berusaha menyedarkan dunia bahawa mereka telah ditipu oleh Zionis
Kemudian perang dingin dicipta oleh mereka dan Amerika dilakonkan sebagai penyelamat dunia.
Allah berfirman
dalam ayat suarah Al Maidah ayat 51 " Jangan kamu ambil yahudi dan
Kristian sebagai teman rapat dan sekutu. Dalam ayat ini adakah Allah
bermaksud kepada semua Yahudi Kristian?.Atau kah Allah bermaksud kepada
sebahagian Yahudi dan Kristian sahaja? Al Quran sebenarnya telah
menjawab soalan ini. Dalam AlQuran terdapat banyak ayat Al Quran yang
membenarkan Islam mewujudkan perhubungan persaudaraan antara Yahudi dan
Kristian. Secara jelasnya ayat Al Maidah ayat 51 tadi hanya bermaksud
segelintir Yahudi dan Kristian sahaja dan bukan semua Yahudi dan
Kristian.
JIka begitu
Yahudi dan Kristian manakah yang di maksudkan dalam Al Quran yang mana
umat Islam di larang daripada meneruskan hubungan persahabatan dan untuk
menjadi sekutu mereka.
Sebenarnya
Yahudi dan Kristian tidak pernah berkawan sesama mereka pun... tidak
pernah dalam sejarah. Malah orang Kristian menuduh orang yahudi
melakukan jenayah yang paling besar yakni membunuh tuhan (Nabi Isa).
Org yahudi
menganggap Nabi Isa adalah pengahalang kepada mereka, lalu mereka
membuat konspirasi utk membunuhnya dan menyalibnya. Tetapi Allah telah
mematahkan tipu daya mereka dengan mengangkat Nabi Isa ke langit dan
menggantikan org yg menyerupai Nabi Isa. Diaakhir zaman (kemungkinan
antara thn 2020 Nabi Isa akan diturunkan semula ke dunia ini untuk
memimpim org Islam memerangi Dajjal.Nabi Isa akan membawa syariat Nabi
Muhammad dan beliau sendiri akan menjadi umat Nabi Muhammad.Org kristian
juga menunggu tarikh tersebut dan mereka menyangkaNabi Isa akan
membantu kristian tetapi dakwaan mereka itu palsu akhirnya mereka sama2
memerangi Nabi Isa.
Maka kesannya telah timbul kemarahan, kebencian di antara Yahudi dan Kristian.
Jadi dalam ayat
Al Quran ayat 51 ini telah membongkar sesuatu tentang Yahudi dan
Kristian pada 1400 tahun dahulu di padang pasir Arab.
Ayat Al-Maidah
ini telah memberi tahu kpd orang Islam bahawa Akan Datang Satu Hari
Dalam Sejarah akan mnyaksikan suatu yang ANEH, PELIK, MEMBINGUNGKAN,
MISTERI dan menjadi tanda tanya satu jalinan pakatan antara Yahudi dan
Kristian akan wujud. Pada hal dalam sejarah sejak sejak dahulu pakatan Yahudi-Kristian tidak pernah wujud. Kenapa berlakunya sedemikian?
Dan apabila
pakatan ini berlaku... kamu ( orang Islam) perlu berhati-hati kerana
jika kamu membenarkan diri kamu untuk menjalinkan hubungan persahabatan
dengan mereka KEISLAMAN kamu akan hilang.
Peramasalahan sekarang adakah sudah wujud perikatan itu yang diingatkan dalam ayat 51 - Al Maidah ?
Jawapannya ya.
Tanpa kita
sedari kita sedang minum teh tarik dan berborak dikedai mamak, sedang
kita mempelajari politik dan ekonomi di Universiti, sedang kita berkerja
mencari rezeki. satu Pakatan misteri Yahudi dan Kristian telah muncul.
PAKATAN MISTERI YG WUJUD ANTARA YAHUDI - KRISTIAN
Sekarang anda
telah faham bahawa Yahudi dan kristian tidak pernah pun bergabung dalam
sejarah. Tetapi apa yang berlaku hari ini adalah pelik sekali. Anda tahu
kenapa?????
Kerana hakikat
mereka bukan Yahudi dan mereka bukan Kristian. Mereka sebenarnya adalah
penyembah syaitan. Pengamal sihir kuno yang dijumpai peninggalan Bani
Israil yang mereka temui di bawah Masjidil Aqsa.
Pihak Israel
sedang menggali di bawah Masjidil Al-Aqsa. Mereka mengakui secara
terbuka niat mereka untuk menghancurkan Masjidil Al-Aqsa untuk
“membangkitkan semula “Temple of Solomon” iaitu Kuil Sulaiman.
Arkeologi dan
ahli kaji sejarah mengetahui bahawa runtuhan “Kuil Sulaiman” terletak di
bawah Masjidil Al-Aqsa. Kita tidak tahu berapa dalam penggalian
tersebut, namun kita tidak boleh berdiam diri dan membiarkan sahaja
perkara ini berlaku. Ini memerlukan perhatian dunia Islam.
Kenapa
pencerobohan harus dilakukan kepada Masjidil Al-Aqsa? Adakah disebabkan
nilai tanahnya atau lain-lain sebab musabab yang dikehendaki oleh
Yahudi!
Nabi Sulaiman A.S Dan Rahsia Yang Tertanam Di Bawah Masjidil A-Aqsa
Berbalik kepada
sejarah silam kisah Nabi Sulaiman AS atau Raja Sulaiman yang
bertanggungjawab membina apa yang dikenali sebagai Kuil Sulaiman”. Nabi
Sulaiman As berbeza dari Nabi-nabi yang lain kerana baginda di beri
Allah SWT boleh menguasai umat manusia, dan bangsa jin.
Nabi Sulaiman
ditugaskan dengan menyebarkan ayat-ayat Allah SWT iaitu: keyakinan dan
ibadah dalam hanya SATU tuhan sahaja. Perkara ini menjadi perhatian Nabi
Sulaiman dimana terdapat kaum-kaumnya yang kuat mengamalkan ilmu sihir
dan okultisme (ilmu ghaib). Baginda memerintahkan pengawalnya untuk
pergi ke seluruh negeri dan merampas setiap buku, naskah, kitab-kitab
yang tertulis segala ilmu sihir dimana amalan sesat ini diajar untuk
berhubung dengan pemanggil roh. Amalan ini berkaitan berkaitan dengan
jin dan setan.
Dalam Islam
kita tahu bahawa ilmu sihir adalah haram. Al-Quran mengatakan kepada
kita bahawa Jin dan Manusia tidak boleh berhubung kait walaupun hidup di
dimensi yang sama dengan manusia, tetapi tidak boleh berkomunikasi
antara satu sama lain. Jin tidak dapat dilihat, mereka boleh melihat
kita, tapi kita tidak dapat melihat mereka. Tidak wujudnya seperti Jin
“baik” atau membantu, kerana setiap jin yang bercakap dan berinteraksi
dengan manusia secara langsung dilarang oleh Allah SWT.
Jadi arahan
Nabi Sulaiman AS supaya mereka membawa kesemua buku, kitab yang
berkaitan dengan ilmu sihir kepadanya, dan kemudian baginda kuburkan
semua buku, kitab dan apa jua yang berkaitan dengan amalan ini dimana
baginda fikirkan paling selamat iaitu tidak akan ada sesiapa yang boleh
mendapatkan atau mencurinya.
Baginda
menanamkan buku-buku ajaran sihir itu di bawah tapak kuil tersebut.
Baginda melantik beberapa orang kesatria yang di kenali sebagai “Knights
of the temple of Solomon” (Knight Templar) untuk menjaga kuil Sulaiman
itu siang dan malam.
Kesatria
melakukan tugasan yang diberikan pada awalnya. Selepas Nabi Sulaiman a.s
wafat, The Knights menemui apa yang terdapat di bawak kuil itu. Mereka
menyedari akan kepentingan perkara ini, rahsia amalan sihir berada di
hujung jari mereka. Mereka mencuri dan mula berlatih. Mereka pindahkan
kitab-kitab dan mula berlatih dan mengamalkan. Mereka benar-benar jauh
dari agama Nabi Musa dan Allah SWT. Dan tenggelam di bawah kuasa dan
pengaruh Iblis. Kerana ritual yang mereka jalankan, mereka dengan segera
menjadi orang yang berpengaruh dan terkaya di negara itu.
Ahli okultisme
menegaskan bahawa Syaitan memberi penghargaan kepada pengikutnya dengan
kekayaan duniawi. Mereka boleh membuat apa sahaja seperti memberi dan
menerima rasuah, maksiat, kerosakan di bumi, dan banyak lagi yang
menyimpang dari ajaran sebenar di dalam Islam. Mereka juga percaya
bahawa Syaitan meyakinkan mereka, melalui para imam dan pendeta tinggi,
bahawa ‘kuasa’ itu adalah Allah yang nyata.
Selama
berabad-abad, naskah itu diseludup ke Eropah, dan Kesatria Templar
menggelarkan mereka sebagai “Free Mason”. Dengan kekuatan yang
terkumpul, mereka pantas menyebarkan pengetahuan ini di seluruh dunia
melalui kumpulan-kumpulan rahsia.
Logo Asal Freemason
Semua ini
dilakukan dengan satu tujuan iaitu mengikut kehendak tuhan Syaitan dan
sebagai langkah untuk menyambut kedatangan Dajjal bermata satu yang
mewakili syaitan di bumi. Simbol mereka adalah piramid dan di atasnya
terdapat “all seeing eye” yang bermata satu. Perlu diketahui bahawa
orang Mesir kuno juga mempunyai tuhan yang bermata satu dikenali sebagai
Mata Ra dan Mata Osiris. Ingat bahawa ilmu hitam adalah diajar dari
orang-orang kafir dari Mesir kuno.
Jadi jika
freemason sudah mendapat hak dan kekayaan di dunia dan “harta rahsia”
ini. Mengapa semua tertumpu untuk menghancurkan Masjidil Al-Aqsa?
Sebenarnya mereka sedang mempersiapkan kedatangan tuhan mereka iaitu “Dajjal”.
Apa Yang Islam Dan Nabi Muhammad SAW Memperingati Kita Tentang Kedatangan Dajjal
1. Dalam Islam
kita tahu Dajjal adalah Nabi palsu. Dajjal akan meniru seperti nabi
sejati dalam segala hal. Nabi yang sebenar adalah Nabi Isa AS yang akan
datang semula untuk memerintah dunia dari Jerusalem. Jadi disitulah
Dajjal akan tiba di atas tanah suci, Jerusalam.
2. Nabi
Muhammad SAW berkata kepada kami bahawa Dajjal dikeluarkan dari dunia
ini. Dengan demikian ia telah berada di planet ini sejak zaman
Rasulullah SAW. Kami diberitahu bahawa Dajjal akan hidup di bumi selama
40 hari (satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari
seperti seminggu, dan selebihnya seperti hari biasa Ingat 1 tahun
surgawi. Adalah sama dengan 1000 tahun manusia. anda melakukan
matematik). Ini membuktikan bahawa ia adalah jin yang kuat, seperti jin
boleh hidup selama ribuan tahun.
3. Semua Nabi-nabi memperingatkan kaum mereka tentang Nabi palsu ini.
4. Nabi
Muhammad SAW pernah memberitahu kedatangan Dajjal dan memperingatkan
kita untuk mengetahui bahawa Allah SWT tidak “bermata satu”. Dajjal juga
akan mempunyai perkataan kafir di dahinya. Nabi Muhammad SAW juga
memberi amaran, bahawa setiap Muslim setelah mendengar “kedatangan”
Dajjal perlu memaling muka daripada memandang wajah Dajjal. Dan
membelakangkan dan terus berjalan menjauhkan diri darinya. Tidak melihat
ke arahnya, atau berjalan ke arahnya. Jangan ingin tahu dan Nabi SAW
memberi amaran bahawa orang yang terkuat imannya akan diuji dan mudah
boleh jatuh korban fitnah Dajjal, kerana Dajjal adalah “Master of
Deception”.
Zionis pernah
menyebut bahawa kawasan diantara sungai Nil dan Furat sebagaimana adanya
“tanah yang dijanjikan”. Mereka harus membina kuil asal untuk menyambut
kedatangan Dajjal.
Jadi Di Mana Tapak Kuil Sion Yang Asal?
Bukti arkeologi
dan sejarah membuktikan bahawa runtuhan kuil asal Sion adalah di bawah
Kuil Sulaiman. Ini sebabnya mengapa yahudi/zionist ingin menghancurkan
Masjidil Al-Aqsa supaya mereka dapat membangunkan semula kuil dibawah
Masjidil Al-Aqsa.
Perkara ini
menjelaskan mengapa Kerajaan AS begitu baik dengan Israel. Mereka
mempunyai tujuan yang sama, dan kepercayaan bersama. Mereka bekerja
untuk sebuah kekuatan yang jauh lebih besar, dan jauh lebih jahat dan
penuh dengan penipuan. Inilah sebabnya mengapa dasar luar negeri AS
adalah pro-Israel, bahkan mereka mengetepikan rakyat mereka sendiri.
Inilah sebabnya mengapa mereka membiarkan Palestin diserang
berkali-kali. Mereka memang berniat untuk menghancurkan Masjidil
Al-Aqsa.
Dan inilah
sebabnya mengapa mereka menggambarkan orang-orang Arab dan Muslim
sebagai pengganas. Mereka ingin menghasut dan mengubah dunia supaya
melawan dan membenci orang Islam, kerana faktanya adalah, orang-orang
yang akan terus mempertahankan Masjid Al-Aqsa adalah orang-orang Muslim.
Muslim memahami pentingnya Masjidil Al-Aqsa, ia adalah kiblat pertama
umat Islam. Oleh kerana itu orang-orang Muslim adalah musuh dajjal dan
Amerika adalah murid-murid Dajjal.
Dalam Al-Quran
mengatakan bahawa salah satu tanda akhir zaman sebelum kedatangan Dajjal
adalah runtuhannya Masjidil Al-Aqsa yang sedang berlaku sebagaimana
yang anda baca ini.
Semoga Allah
SWT melindungi kita semua dari kejahatan Dajjal dan pengikutnya. Semoga
cahaya Islam bersinar terang dari sebelumnya.Dan bukti kedatangan Dajjal
dan akhir zaman adalah kehancuran Masjidil Al-Aqsa.
Sungguh Nabi
s.aw telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa
hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau s.a.w. dalam memberitakan
sesuatu yang pasti terjadi. Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih,
sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan
lainnya. Diantaranya: “Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu
datangnya dari arah sana,” sambil menunjuk ke arah timur (Najed). (HR.
Muslim dalam Kitabul Fitan)
“Akan keluar
dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak
sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka
keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak
akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya,
tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).” (HR Bukhari no 7123, Juz 6
hal 20748). Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu
Daud, dan Ibnu Hibban.
Golongan wahabi
inilah sekarang pendokong kerjaaan Saudi Raja Saud yang dikatakan
sebagai Sufyani yang termasuk dalam agenda Al Mahdi untuk membersihkan
golongan ini.
Berkata Abu
sa’id Al Khudriy ra saat Nabi saw sedang membagi bagi harta pada
beberapa orang, maka datanglah seorang lelaki, matanya membelalak, kedua
pelipisnya tebal cembung kedepan, dahinya besar, janggutnya sangat
tebal, rambutnya gundul, sarungnya pendek, berkata: Bertakwalah pada
Allah wahai Muhammad…!, Sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang taat pada
Allah kalau aku bermaksiat? apakah Allah mempercayaiku untuk mengamankan
penduduk bumi dan kalian tidak mempercayaiku?” dan berkata Khalid bin
Walid ra: Wahai Rasulullah, kutebas lehernya..! Rasul SAW melarangnya,
lalu beliau SAW melirik orang itu yang sudah membelakangi Nabi saw, dan
Rasul saw bersabda: “Sungguh akan keluar dari keturunan lelaki ini suatu
kaum yang membaca Alqur’an namun tidak melewati tenggorokannya (tidak
meresap ke hatinya), mereka semakin jauh dari agama seperti menjauhnya
panah dari busurnya, mereka memerangi orang islam dan membiarkan
penyembah berhala”, jika kutemui kaum itu akan kuperangi seperti
diperanginya kaum ‘Aad”
(Shahih Bukhari).
INGGERIS MELAHIRKAN WAHABI
Walaupun Ibn
Abdul-Wahhab dianggap sebagai Bapa Wahabisme, namun master mindnya
Kerajaan Inggeris-lah yang membidani kelahirannya dengan gagasan-gagasan
Wahabisme dan merekayasaan Ibn Abdul-Wahhab sebagai Imam dan Pendiri
Wahabisme, untuk tujuan menghancurkan Islam dari dalam dan meruntuhkan
Daulah Utsmaniyyah yang berpusat di Turki. Selok belok dan perancangan
tentang konspirasi Inggeris dengan Ibn Abdul-Wahhab ini dapat dibongkar
di dalam memori Mr. Hempher : “Confessions of a British Spy”
Bermula di
Basra, Iraq, Ibn Abdul-Wahhab telah jatuh dalam tunggangan perisik
Inggeris yang dipanggil dengan nama Hempher yang sedang menyamar
(undercover), salah seorang perisikan yang dikirim oleh London untuk
negeri-negeri Muslim (di Timur Tengah) dengan tujuan menggoyang
Kekhalifahan Utsmaniyyah dan menciptakan konflik di antara sesama kaum
Muslim. Hempher pura-pura menjadi seorang Muslim, dan memakai nama
Muhammad, dan dengan cara yang licik, ia melakukan pendekatan dan
persahabatan dengan Ibn Abdul-Wahhab dalam waktu yang sangat lama.
Hempher, yang
memberikan Ibn Abdul-Wahhab wang dan hadiah-hadiah lainnya, mencuci otak
Ibn Abdul-Wahhab dengan meyakinkannya bahwa :
Orang-orang
Islam mesti dibunuh, karena mereka telah melakukan penyimpangan yang
berbahaya, mereka (kaum Muslim) telah keluar dari prinsip-prinsip Islam
yang mendasar, mereka semua telah melakukan perbuatan-perbuatan bid’ah
dan syirik.
Hempher
berpura-pura alim mendakwa bermimpi bertemu Nabi Muhammad Saw (wild
dream) dan mengatakan bahwa dia bermimpi Nabi Muhammad Saw mencium
kening (di antara kedua mata) dan mengatakan kepada Ibn Abdul-Wahhab,
bahwa dia akan jadi orang besar, dan meminta kepadanya untuk menjadi
orang yang dapat menyelamatkan Islam dari berbagai bid’ah dan takhayul.
Setelah
mendengar mimpi liar Hempher, Ibn Abdul-Wahhab jadi tersentak (wild with
joy) dan merasa bertanggung jawab untuk melahirkan suatu aliran baru di
dalam Islam yang bertujuan memurnikan dan mereformasi Islam.
Di dalam
memorinya, Hempher menggambarkan Ibn Abdul-Wahhab sebagai orang yang
berjiwa “sangat tidak stabil” (extremely unstable), “sangat kasar”
(extremely rude), berakhlak jahat (morally depraved), selalu gelisah
(nervous), congkak (arrogant), dan dungu (ignorant).
Perisik
Inggeris ini, yang memandang Ibn Abdul-Wahhab sebagai seorang yang
bebal/dungu (typical fool), juga mengatur pernikahan mut’ah bagi Ibn
Abdul Wahhab dengan 2 wanita Inggeris yang juga perisik yang sedang
menyamar.
Wanita pertama
adalah seorang wanita beragama Kristen dengan panggilan Safiyya. Wanita
ini tinggal bersama Ibn Abdul Wahhab di Basra. Wanita satunya lagi
adalah seorang wanita Yahudi yang punya nama panggilan Asiya. Mereka
menikah di Shiraz, Iran.
KENAPA INGGERIS MENCIPTA WAHABI
Pada tahun 1922
setelah perang dunia I, persidangan Lawsen di adakan, hasil sidang
lawsen adalah sistem khilafah di tiadakan , khalifah dibuang keluar
negara, harta khalifah di ambil, kerajaan Turki baru di bentuk
berdasarkan sekuler dibawah pimpinan Mustafa Kamal Attaturk. Negara2
jajahan turki diambil alih sebagai jajahan Iggris, Prancis dan Italia.
Lord Corsen dengan sombongnya berkata hakikatnya Turki telah dihancurkan
dan tidak boleh bangkit lagi karena sudah di hancurkan kekuatannya
iaitu khilafah Islamiyhah atau pemerintahan Islam.
Yahudi melantik
Saudi dan Wahabi sebagai penguasa Haromain. Setelah jatuhnya empayar
Uthman negara-negar kecil seperti Kuwait, Yaman dan lain-lain diserahkan
kepada kabilah-kabilah yang dipilih oleh yahudi, negara kecil itu semua
tertunduk kepada Britain, Prancis dan Italia. Janji kepada Syarif
Husain untuk mengangkat sebagai pemimpin arab hanyalah janji kosong.
Syarif husain hanya diberikan kerajaan Jordan yang kecil dan miskin.
Pada 1925
keluarga Al-saud berhasil menguasai Mekkah dari pada Syarif Husain. Pada
10 januari 1926 Abdul Ajiz Al-Saud di lantik menjadi raja Hijaz di
Masjidil Haram, makkah.
Pada tahun 1932
setelah menguasai sebagian besar semenajung Arab, Ibnu Saud menamakan
tanah gabungan Hijaz dan Najd sebagai Arab Saudi. Abdul Aziz Ibnu Saud
kemudian melantik dirinya sebagai raja arab saudi dengan bantuan
british. Fahaman wahabi menjadi agama rasmi Arab Saudi dan disebarkan ke
seluruh dunia.
Tujuan yahudi menciptakan wahabi adalah sebagai cara halus menghancurkan Islam dari dalam:
1. Yahudi
sangat faham bahwa kekuatan umat islam terletak pada rohnya yakni roh
yang sangat kenal cinta dan takut dari penciptanya oleh karena itu umat
islam harus dipisahkan dari Allah.
2. Yahudi
sangat faham bahawa kekuatan Islam karana berhasil menghubungkan
kekuatan roh dan kehidupan lahir maka keyakinan akan adanya kekuatan roh
dalam kehidupan lahir itu harus dimusnahkan
3. Yahudi
sangat faham bahwa kunci kemenangan umat islam adalah adanya bantuan
gaib dari Allah SWT maka yahudii menghapuskan keyakinan terhadap hal
gaib itu. Ulama sufi dan tarikat yang memiliki kharomah dikatakan sesat
dan syirik.
4. Yahudi
sangat faham bahwa kekuatan islam terletak pada kecintaanyta umat kepada
Muhammad SAW ahlul bait dan para sahabat maka segala peninggalan dan
amalan yang menyuburkan kecinttaan kepada Rasulullah dimusnahkan dengan
alasan bid'ah, khurafat dll alasan yang diada-adakan
5. Yahudi faham
bahawa selemah umat islam mereka sangat fanatik pada agama para ulama
oleh karana itu ulama baru dan Islam gaya baru mesti dicipta yang sesuai
dengan agenda yahudi.
6. Untuk
menguasai kota suci umat Islam haromain yahudi tidak boleh memusnahkan
seperti tempat-tempat yang lain karana ditakutkan akan mendapat
penentangan seluruh umat Islam sedunia
Kejahatan-kejahatan wahabi diantaranya adalah :
1. Membuat fatwa setiap yang bidah itu sesat dan yang sesat itu neraka
2. Umat islam yang tidak ikut ajarannya itu sesat, halal darah dan hartanya
3. Membunuh keturunan Rasulullah SAW
4. Menuduh sesat keturunan Rasul SAW dan sahabat yang utama
5. Menganggap alam roh itu tidak wujud
6. Menolak adanya hubungan antara alam lahir dan roh
7. Memusnahkan peninggalan Rasul.
8. Dalam mempelajari ilmu ussuludin atau tauhid menganut pemahaman Ibnu Taimiah yang mengaggap Tuhan itu berjisim seperti mahluk
9. Di dalam fiqih dibenarkan menampal2 mazhab atau talfik
10. Mengambil sumber Al quran dan hadis tanpa ijmak ulama dan qiyas
11. Melarang keras umat islam berdoa dengan tawatsul atau perantara
12. Dilarang keras menziarahi kubur sekalipun makam nabi
13. Menghancurkan bangunan di atas tempat lahir nabi
14. Melarang memuji-muji nabi seperti membaca qasidah, berzanzi, tahlil dan sebagainya
15. Melarang memperingati maulid rasul, israq miraj dan semua perayaan Islam yang lain
16. Melarang belajar tentang sifat 20 dan menuduh sesat ajaran Asyari iaitu faham Ahli sunnah wal jamaah.
17. Melarang amalan tariqat, umpama tariqat Naksabandiah, Kodiri, Saszali, Muhammadiyah dan lain-lain
18. Mengundang Amerika mengeksploitasi kekayaan minyak di timur tengah
19. Berkomplot dengan Amerika membina pangkalan perang di Arab Saudi
20. Meminta bantuan tentara sekutu di perang teluk untuk menghancurkan Saddam Hussin
21. Mencetuskan gerakan pengganas seperti Al Qaeda dan lain-lain untuk memburukkan gerakan Islam
22. Mengubah arab menjadi negara yahudi dan haromain (Mekah & Madinah) menjadi kota yahudi
KERAJAAN SAUDI-WAHHABI PERTAMA : 1744-1818
Setelah kembali
ke Najd dari perjalanannya, Ibn Abdul-Wahhab mula “berdakwah” dengan
gagasan-gagasan liarnya di Uyayna. Bagaimana pun, karana “dakwah”-nya
yang keras dan kaku, dia diusir dari tempat kelahirannya. Dia kemudian
pergi berdakwah di dekat Dir’iyyah, di mana sahabat karibnya, Hempher
dan beberapa perisik Inggeris lainnya yang berada dalam penyamaran ikut
bergabung dengannya.
Dia juga tanpa
perbicaraan membunuh seorang pezina penduduk setempat di hadapan orang
ramai dengan cara yang sangat brutal, menghentak kepala pezina dengan
batu besar.
Padahal, hukum
Islam tidak mengajarkan hal seperti itu, beberapa hadis menunjukkan
cukup dengan merejam dengan batu-batu kecil sahaja. Para ulama Islam
(Ahlus Sunnah) tidak membenarkan tindakan Ibn Abdul-Wahhab yang sangat
berlebihan seperti itu.
Walaupun banyak
orang yang menentang ajaran Ibn Abdul-Wahhab yang keras dan kaku serta
tindakan-tindakannya, termasuk ayah kandungnya sendiri dan saudaranya
Sulaiman Ibn Abdul-Wahhab, keduanya adalah orang-orang yang benar-benar
memahami ajaran Islam -, dengan wang, perisik Inggeris telah berhasil
memujuk Syeikh Dir’iyyah, Muhammad Saud untuk mendukung Ibn
Abdul-Wahhab.
Pada 1744,
Al-Saud menggabungkan kekuatan dengan Ibn Abdul-Wahhab dengan membangun
sebuah aliran politik, agama dan perkawinan. Dengan aliran ini, antara
keluarga Saud dan Ibn Abdul-Wahhab, yang hingga saat ini masih utuh
Wahhabisme sebagai sebuah “agama” dan gerakan politik telah lahir dan
mantap.
Dengan
penggabungan ini setiap keluarga Al-Saud beranggapan bahawa mereka
menduduki posisi Imam Wahhabi (pemimpin agama), sementara itu setiap
ketua keluarga Wahhabi memperoleh kuasa dan mandat untuk mengawal ketat
setiap penafsiran agama (religious interpretation).
Mereka adalah
orang-orang bodoh, yang melakukan kekerasan, menumpahkan darah, dan
pencetus untuk menyebarkan pahaman Wahabi (Wahhabism) di Jazirah Arab.
Sebagai hasil aliran Saudi-Wahhabi pada 1774, sebuah kekuatan angkatan
perang kecil yang terdiri dari orang-orang Arab Badui terbentuk melalui
bantuan para perisik Inggeris yang melengkapi mereka dengan wang dan
persenjataan.
Sampai pada
waktunya, angkatan perang ini pun berkembang menjadi sebuah ancaman
besar yang pada akhirnya melakukan penguasaan di seluruh Jazirah Arab
sampai ke Damaskus (Syiria), dan menjadi penyebab munculnya Fitnah
Terburuk di dalam Sejarah Islam.
Dengan cara
ini, angkatan perang ini dengan anggkuh dan kejam telah mampu
menaklukkan hampir seluruh Jazirah Arab untuk menciptakan Negara
Saudi-Wahhabi yang pertama.
Sebagai contoh,
untuk memperjuangkan apa yang mereka sebut sebagai syirik dan bid’ah
yang dilakukan oleh kaum Muslim, Saudi-Wahhabi telah mengejutkan seluruh
dunia Islam pada 1801, menghancurkan dan kesucian Husein bin Ali (cucu
Nabi Muhammad Saw) di Karbala, Iraq. Mereka juga membunuh lebih dari
4.000 orang di Karbala dan merampok lebih dari 4.000 unta yang mereka
bawa sebagai harta rampasan. Kisah inilah bermulanya peristiwa Karbala
yang dikenang oleh golongan Syiah setiap tahun.
Sekali lagi,
pada 1810, mereka, kaum Wahabi dengan kejam membunuh penduduk tak
berdosa di sepanjang Jazirah Arab. Mereka menggasak dan menyebarkan
fahaman wahabi kepada banyak kafilah peziarah dan sebagian besar di
kota-kota Hijaz, termasuk 2 kota suci Makkah dan Madinah.
Di Makkah,
mereka melenyapkan kesan sejarah Islam dan di Madinah, mereka menyerang
dan menodai Masjid Nabawi, membongkar makam Nabi, dan menjual serta
membagi-bagikan peninggalan bersejarah dan permata-permata yang mahal.
Para teroris
Saudi-Wahhabi ini telah melakukan tindakan kejahatan yang menimbulkan
kemarahan kaum Muslim di seluruh dunia, termasuk Kekhalifahan
Utsmaniyyah di Istanbul.
Sebagai
penguasa yang bertanggung jawab atas keamanan Jazirah Arab dan penjaga
masjid-masjid suci Islam, Khalifah Mahmud II memerintahkan sebuah
angkatan perang Mesir dikirim ke Jazirah Arab untuk menghukum
Saudi-Wahhabi.
Pada 1818,
angkatan perang Mesir yang dipimpin Ibrahim Pasha (putra penguasa Mesir)
menghancurkan Saudi-Wahhabi dan meratakan dengan tanah ibu kota
Dir’iyyah .
Imam kaum
Wahhabi saat itu, Abdullah al-Saud dan dua pengikutnya dikirim ke
Istanbul dengan dirantai dan di hadapan orang ramai, mereka dihukum
pancung. Sisa pengikut Saudi-Wahhabi ditangkap di Mesir.
KERAJAAN SAUDI-WAHHABI KE-II : 1843-1891 –CAMPUR TANGAN INGGERIS
“Walaupun
kebengisan fanatik Wahabisme berhasil dihancurkan pada 1818, namun
dengan bantuan Kolonial Inggeris, mereka dapat bangkit kembali. Setelah
pelaksanaan hukuman mati atas Imam Abdullah al-Saud di Turki, sisa-sisa
saki baki Saudi-Wahhabi memandang saudara-saudara Arab dan Muslim mereka
sebagai musuh yang sesungguhnya (their real enemies) dan sebaliknya
mereka menjadikan Inggeris dan Barat sebagai sahabat sejati mereka.
Maka ketika
Inggeris menjajah Bahrain pada 1820 dan mulai mencarai jalan untuk
memperluas area jajahannya, Dinasti Saudi-Wahhabi menjadikan kesempatan
ini untuk memperoleh perlindungan dan bantuan Inggeris.
Pada 1843, Imam
Wahhabi, Faisal Ibn Turki al-Saud berhasil melarikan diri dari penjara
di Cairo dan kembali ke Najd. Imam Faisal kemudian mulai melakukan
hubungan dengan Pemerintah Inggeris. Pada 1848, dia memohon kepada
Residen Politik Inggeris (British Political Resident) di Bushire agar
mendukung perwakilannya di Trucial Oman. Pada 1851, Faisal kembali
memohon bantuan dan dukungan Pemerintah Inggeris.
Dan hasilnya,
Pada 1865, Pemerintah Inggeris mengirim Kolonel Lewis Pelly ke Riyadh
untuk mendirikan sebuah pejabat perwakilan Pemerintahan Kolonial
Inggeris dengan perjanjian bersama Dinasti Saudi-Wahhabi.
Untuk
meyakinkan Kolonel Lewis Pelly, Imam Faisal mengatakan bahwa perbezaan
besar dalam strategi Wahhabi :antara perang politik dengan perang agama
adalah bahawa nantinya tidak akan ada kompromi, kami membunuh semua
orang.
Pada 1866,
Dinasti Saudi-Wahhabi menandatangani sebuah perjanjian “persahabatan”
dengan Pemerintah Kolonial Inggeris, sebuah kekuatan yang dibenci oleh
semua kaum Muslim, karena kekejaman kolonialnya di dunia Muslim.
Perjanjian ini
serupa dengan banyak perjanjian tidak adil yang selalu dikenakan
kolonial Inggeris atas boneka-boneka Arab mereka lainnya di Teluk Arab
(sekarang dikenal dengan Teluk Parsi).
Sebagai
pertukaran atas bantuan pemerintah kolonial Inggeris yang berupa wang
dan senjata, pihak Dinasti Saudi-Wahhabi menyetujui untuk
bekerja-sama/berkhianat dengan pemerintah kolonial Inggeris iaitu
pemberian kawasan penempatan tentera kepada pemerintah kolonial Inggeris
atas kawasan yang dimilikinya.
Perjanjian yang
dilakukan Dinasti Saudi-Wahhabi dengan musuh paling getir bangsa Arab
dan Islam iaitu Inggeris, pihak Dinasti Saudi-Wahhabi telah
membangkitkan kemarahan yang hebat dari bangsa Arab dan Muslim lainnya,
baik negara-negara yang berada di dalam mahupun yang di luar wilayah
Jazirah Arab.
Dari semua
penguasa Muslim, yang paling merasa disakiti atas pengkhianatan Dinasti
Saudi-Wahhabi ini adalah seorang patriotik bernama al-Rasyid dari suku
al-Hail di Arabia tengah dan pada 1891, dan dengan dokongan orang-orang
Turki, al-Rasyid menyerang Riyadh lalu menghancurkan suku Saudi-Wahhabi.
Bagaimanapun,
beberapa anggota Dinasti Saudi-Wahhabi sudah mengatur untuk melarikan
diri di antara mereka adalah Imam Abdul-Rahman al-Saud dan putranya yang
masih remaja, Abdul-Aziz. Dengan cepat keduanya melarikan diri ke
Kuwait yang dikawal oleh Kolonial Inggeris untuk mencari perlindungan
dan bantuan Inggeris.
KERAJAAN SAUDI-WAHHABI KE III (SAUDI ARABIA) : Sejak 1902
Ketika di
Kuwait, para Wahhabi, Imam Abdul-Rahman dan putranya, Abdul-Aziz
menghabiskan waktu mereka “menyembah-nyembah” tuan Inggersi mereka dan
memohon-mohon bantuan kewangan, persenjataan serta bantuan untuk
keperluan merebut kembali Riyadh. Namun pada akhir penghujung 1800-an,
usia dan penyakitnya telah memaksa Abdul-Rahman untuk mendelegasikan
Dinasti Saudi Wahhabi kepada putranya, Abdul-Aziz, yang kemudian menjadi
Imam Wahhabi yang baru.
Melalui
strategi licin kolonial Inggeris di Jazirah Arab pada awal abad 20 yang
dengan cepat menghancurkan Kekhalifahan Islam Uthmaniyyah dan sekutunya
al-Rasyid secara menyeluruh, kolonial Inggeris langsung memberi sokongan
kepada Imam baru Wahhabi Abdul-Aziz.
Dibentengi
dengan dokongan kolonial Inggeris, wang dan senjata, Imam Wahhabi yang
baru, pada 1902 akhirnya dapat merebut Riyadh. Salah satu tindakan
biadab pertama Imam baru Wahhabi ini setelah berhasil menduduki Riyadh
adalah membalas dendam penduduknya dengan memaku kepala al-Rasyid pada
pintu gerbang kota. Abdul-Aziz dan para pengikut fanatik Wahhabinya juga
membakar hidup-hidup 1,200 orang sampai mati.
Imam Wahhabi
Abdul-Aziz yang dikenal di Barat sebagai Ibn Saud, sangat dicintai oleh
majikan Inggerisnya. Banyak pejabat dan utusan Pemerintah Kolonial
Inggeris di wilayah Teluk Arab sering menemui atau menghubunginya, dan
dengan murah-hati mereka mendukungnya dengan kewangan, senjata dan para
penasihat-penasihat Inggeris. Sir Percy Cox, Captain Prideaux, Captain
Shakespeare, Gertrude Bell, dan Harry Saint John Philby (yang dipanggil
“Abdullah”) adalah di antara banyak pejabat dan penasihat kolonial
Inggeris yang secara rutin mengelilingi Abdul-Aziz demi membantunya
memberikan apa pun yang diperlukannya.
Dengan senjata,
wang dan para penasihat dari Inggeris, berangsur-angsur Imam Abdul-Aziz
dengan bengis dapat menaklukkan hampir seluruh Jazirah Arab di bawah
panji-panji Wahhabisme untuk mendirikan Kerajaan Saudi-Wahhabi ke-3,
yang saat ini disebut Kerajaan Saudi Arabia.
Ketika
mendirikan Kerajaan Saudi, Imam Wahhabi, Abdul-Aziz beserta para
pengikut fanatiknya, melakukan kekejaman yang mengerikan, khususnya di
daratan suci Hijaz. Mereka mengusir penguasa Hijaz, Syarif, yang
merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW.
Pada Mei 1919,
di Turbah, pada tengah malam dengan cara pengecut dan buas mereka
menyerang angkatan perang Hijaz, membunuh lebih 6,000 orang.
Dan sekali
lagi, pada bulan Ogos 1924, sama seperti yang dilakukan orang Barbar,
tentera Saudi-Wahabi menyerang dan memasuki rumah-rumah di Hijaz, kota
Taif, mengancam mereka, mencuri wang dan persenjataan mereka, lalu
memenggal kepala anak-anak kecil dan orang-orang yang sudah tua. Banyak
wanita Taif yang segera meloncat ke dalam air demi menghindari
pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan tentera-tentera Saudi-Wahhabi
yang bengis.
Tentera
primitif Saudi-Wahhabi ini juga membunuhi para ulama dan orang-orang
yang sedang melakukan shalat di masjid; hampir seluruh rumah-rumah di
Taif diratakan dengan tanah tanpa memandang bulu mereka membunuh hampir
semua laki-laki yang mereka temui di jalan-jalan; dan merompak apa pun
yang dapat mereka bawa. Lebih dari 400 orang tak berdosa turut dibunuh
dengan cara mengerikan di Taif.
DOKUMEN PERJANJIAN ARAB SAUDI DGN INGGERIS MENGKHIANATI PALESTIN
“Saya Sultan
Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud al-Faisal dan Saya mengalah dan
mengakui seribu kali untuk Sir Percy Cox, utusan Inggeris, bahwa saya
tidak keberatan untuk memberikan Palestin kepada Yahudi miskin atau
bahkan untuk non-Yahudi, dan saya tidak akan pernah melanggar perintah
Inggeris,”
Sebuah dokumen
kuno mengungkapkan bagaimana Sultan Abdul Aziz, pendokong Arab Saudi
meyakinkan Inggeris untuk menciptakan sebuah negara Yahudi di tanah
Palestin, sebuah laporan berita mengatakan dokumen
ini telah mendedahkan komitmen mendalam dari Raja Saudi pertama dengan
Inggeris dan memberikan jaminan kepada pemerintah Inggeris untuk
memberikan Palestin kepada Yahudi.
Dokumen
kontroversi yang ditulis bersama oleh Sir Percy Cox Zachariah, merupakan
bukti pengkhianatan keluarga kerajaan Saudi untuk bangsa Palestin.
Dokumen kuno dikatakan ditandatangani oleh Raja Abdul Aziz tersebut.
Catatan ini
juga mendedahkan bagaimana kerajaan Saudi menunjukkan kesetiaannya
kepada pemerintah Inggeris pada tahun 1930, kedua negara pada masa itu
mempunyai hubungan yang erat. Kekuasaan keluarga Al Saud menambahkan
pentingnya Arab Saudi untuk Inggeris, sebagaimana Inggeris percaya
kepada Ibnu Saud beliau sangat mempengaruhi negara-negara Arab.
Ternyata,
Muhammad bin Abdul Wahab lahir di Najd (Nejed), tempat yang dikatakan
Nabi sebagai tempat kegoncangan, fitnah-fitnah dan tanduk setan:
Ibnu Umar
berkata, “Nabi berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam dan
Yaman kami.’ Mereka berkata, Terhadap Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya
Allah, berkahilah Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’
Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam. Ya Allah,
berkahilah kami pada negeri Yaman.’ Maka, saya mengira beliau bersabda
pada kali yang ketiga, ‘Di sana terdapat kegoncangan-kegoncangan (gempa
bumi), fitnah-fitnah, dan di sana pula munculnya tanduk setan.’”
Dibawah ini ditunjukkan konspirasi puak wahabi ini bersama musuh Islam;
Spion Badui, Ibn Saud (muda), Prince Husein, Ibn Abdul Wahhab, Sir Percy Cox |
Ibnu abd wahab bersama agen-agen spionase barat |
Bandingan konsep Dajjal
Konspirasi Ibnu Saud Bin Abd Wahab Dengan Hemper |
Puak wahabi
inilah yang merubahkan wajah Mekah dengan mengikut rentak puak
Iluminati. Merekalah topeng Islam yang mengkormersial Mekah untuk
kepentingan Bani Saud. Mekah dibina hotel-hotel mewah yang direncanakan
oleh musuh-musuh Islam. Musuh Islam bijak tidak menguasasi Mekah tetapi
mereka menguasai minda Bani Saud ini.
Di bawah ini ditunjukkan perencanaan mereka terhadap Mekah;
Master Plan Makkah 2 (siap sepenuh 2015). Mekah dgn simbol mata satu - simbol dajal |
Bandingkan dgn konsep upacara penutupan Olympik London 2012 |
Bandingkan dgn konsep All Seeing Eye, dalam konsert Madonna |
Simbol mata satu (dajjal) polis arab |
Kenapa simbol dajjal penguasa Mekah? |
Utsaimin ulama wahabi yang menjadi budak raja abdullah |
Inilah tanda sejarah Islam yang dihapuskan oleh mereka |
Mereka telah
menghancurkan semua peninggalan Rasulullah SAW dan tempat bersejarah
Islam lainnya. Seperti makam Sayyidatina Khadijah al-Kubro, tempat
Kelahiran Sayyidatuna Fathimah bin Muhammad SAW, Rumah Ar-Rasul SAW,
Taman Perkuburan Baqi’, Sungai Quba, kuburan para pahlawan Uhud. Mereka
juga MERATAKAN PARIT YANG MENGALAHKAN PASUKAN ABU SOFYAN DI PERANG
KHANDAQ.
Selanjutnya
mulailah mereka (iaitu para pengikut ideologi WAHABI – SALAFI) yang
mengaku sebagai PENYERU KEMBALI PADA AL-QUR’AN DAN AL-HADITH, namun kini
telah mempersiapkan kehadiran Sufyani Tower di antaranya mengembalikan
Simbol HUBAL si DEWI BULAN berhala dari Abu Sofyan dan berhala suku
Quraisy penentang Dakwah Nabi Muhammad SAW; berhala paling besar dan
telah dihancurkan oleh Sayyidina Ali karromallohu wajhah dari atas
Ka’bah telah kembali.
Para Penguasa
Saudi telah menempatkan Simbol HUBAL dipuncak menara yang mereka beri
nama Mekah Tower pada hal bangunan itu lebih layak dinamai SOFYANI
TOWER.
Dan lebih-lebih lagi hinaan mereka kepada kita adalah menempatkan ASMA ALLAH di bawah kaki Simbol Hubal itu.
APAKAH INI DIBENARKAN MEMBANGUNKAN BANGUNAN MEWAH DI ATAS MASJIDIL HARAM?
Inilah rupa sebenar simbol kerajaan Raja Saud. Menara Pusat Kerajaan dibangun disekitar Riyadh, ibukota Arab Saudi. Dajal
“Memberi kalung
emas kepada obama, (Pembunuh rakyat Iraq, Afganistan, Libya dan negeri
Islam yang lain) ketika hari ulang tahunnya. Sementara pada saat yang
sama ulama wahabi melarang dan membid’ahkan peringatan maulid untuk
mengenang Rasul saw yang mulia “.
“Ber-tasyabbuh
bil kuffar. Apakah ini ajaran islam? Saling ‘TOAST’ antara peminum
khamr? Wahabi diam seperti kerbau melihat hal ini.“
Bukan Talam 2 Muka Tapi Talam Berbagai Muka |
Ternyata Islam
telah rosak di tangan Bani Saud ini. Adakah Allah membiarkan mereka
membuat kesesatan yang melampaui batas? Jika dikaji, dunia ini memang
sudah sampai ke tanda besar kimat. Kebangkitan Islam sudah pun nampak
untuk membersihkan Kota Mekah dari dikuasai Sufyani/Syaitan. Tentera
Allah sudah pun menguasai Mesir (Yaman) seperti janji Nabi mendoakan
barakah pada negeri Yaman. Sekarang Syia (Syam) yang bergolak adalah
dalam perencanaan Allah.
Pendapat
mengatakan pergolakan di Syria sekarang adalah untuk menggerakkan
wali-wali Allah dari Syria untuk pencarian Al Mahdi. Al Mahdi sudah
dikatakan sudah ada dan ia akan mengambil tugas bila usianya mencapai 40
tahun. Hanya wali-wali Allah dari ahlulbait dari Syria yang mengenali
Al Mahdi kerana berketurunan mereka. Mereka adalah pengamal tarekat dari
Ahlul Bait (dari Rasulullah). .
“Abdullah, anak
Saidina Umar, menyatakan bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam
berdiri di tengah-tengah umat mereka, kemudian beliau memuji-muji Allah
dalam cara yang patut sekali, lalu beliau menyebutkan tentang Dajjal
dan bersabda: “Saya peringatkan kalian, dan tidaklah ada Nabi yang tidak
memperingatkan tentang masalah ini kepada umatnya. Nabi Nuh ‘alaihis
sallam memperingatkan umatnya, tetapi saya akan katakan tentang dia
bahawa tidak ada Nabi selain dia yang telah menceritakan itu kepada
umatnya. Kalian harus tahu bahawa Dajjal itu bermata satu; padahal Allah
tidak bermata satu.(Shahih Bukhari an Muslim) (Mishkah al-Masabih, bab
Fitnah).
Wallahua'lam
Senin, 24 September 2012
Pengakuan Mr. Hempher, Seorang Mata-mata Inggris di Negara-negara Islam
Label:
Fakta Salafy,
Konspirasi Yahudi,
Sejarah
Bag (1)
Kerajaan Britania Raya, sejak dari masa lampau dan dalam waktu yang
panjang telah memikirkan tentang kelanggengan imperatur dengan kekuasaan
yang luas dan besar, sebagaimana keadaannya sekarang dari timur sampai
barat. Dulu negara kami kecil dibandingkan negara-negara jajahan yang
kami kuasai sekarang, di India, Cina, Timur Tengah dan lainnya. Kami
akui bahwa kami tidak pernah berkuasa secara nyata atas bagian-bagian
besar dari negara-negara tersebut, sebab kekuasaan yang nyata berada di
tangan para pemiliknya. Hanya saja politik kami di dalam negara-negara
itu mengalami kesuksesan dan berpengaruh. Dan di tangan kamilah jatuhnya
negara-negara itu secara menyeluruh, dan yang harus kami tempuh ialah
memecahkan dua langkah di bawah ini:
1-Bagaimana melestarikan kekuasaan kami dengan kekuasaan yang seutuhnya dan sesungguhnya.
2-Bagaimana menyempurnakan secara nyata kekuasaan kami yang masih belum sempurna menjadi otoritas dan jajahan kami.
Untuk mempelajari masalah yang penting ini, aku memasuki perwakilan
di setiap bidang dan komisi di jajahan-jajahan kami. Dan aku sendiri
sejak kami memasuki perwakilan ini mendapatkan sambutan yang baik,
dipercaya oleh perdana mentri (India). Ia menyerahkan amanat yang
penting (sebuah perserikatan di wilayah Timur India) kepadaku, yang mana
kepentingan kami secara lahir terletak pada murni perniagaan, dan
secara batin menguatkan tali-tali kekuasaan kami atas India. Yang
kemudian membuka jalan bagi kami sampai pada wilayah-wilayah yang luas
seluas benua.
Pemerintahan kami di India menjadi kuat, melihat bermacam-macamnya
kaum, agama, bahasa yang berbeda-beda dan adanya
perselisihan-perselisihan. Sebagaimana pemerintahan kami di Cina,
melihat adanya agama Budha dan Konghucu yang menjadi mayoritas di negara
ini, tidak pernah mengkhawatirkan kami dengan tegaknya dua agama
tersebut. Sebab dua keyakinan ini adalah dua agama yang mati, yang hanya
menyibukkan diri dengan masalah-masalah kerohaniaan dan mengesampingkan
sisi kehidupan dunia. Maka jauhlah bila dalam hati mereka tertanam
cinta tanah air. Oleh karena itu dua keyakinan ini tidak mengkhawatirkan
bagi pemerintahan Britania Raya. Jelas, kami tidak akan pernah lupa
akan perkembangan dan kemajuan di masa datang, dan untuk itu telah kami
persiapkan langkah-langkah panjang dan tetap untuk penguasaan kami dari
perpecahan, kebodohan, kemiskinan dan bisa juga masalah penyakit. Dan
kami tidak merasakan kesulitan dalam memenuhi niat-niat kami dengan
topeng penyerupaan yang sama dengan mereka di negara ini, menyilaukan di
luar dan kokoh dalam kenyataan. Kami lakukan itu mempraktekkan pepatah
Budha kuno “Tinggalkan orang sakit, ia akan merasakan cintanya pada obat meskipun rasanya pahit”
Tetapi yang mengganggu pikiran kami adalah negara-negara Islam.
Kalaupun kami telah mengadakan kesepakatan dengan seorang laki yang
sakit (yang dimaksud adalah imperatur usmaniyah), maka beberapa
perjanjian di dalamnya menguntungkan kami. Dan menurut pengamatan para
ahli informasi perwakilan negara-negara jajahan kami, bahwa ‘orang laki’
itu akan mengakhiri dirinya kurang dari satu abad. Kami juga telah
mengadakan kesepakatan dengan pemerintahan Parsi secara rahasia, dengan
beberapa perjanjian. Dan kami telah menaruh beberapa mata-mata dan
pekerja kami di dua negara ini, di samping penyuapan, hasrat yang buruk
dan sibuknya para pemerintah bermain perempuan-perempuan cantik, telah
merebah dipermukaan dua negri ini. Tetapi kami masih belum puas dengan
hasil-hasil yang tampak, dikarenakan beberapa sebab:
1-Kekuatan Islam ada dalam jiwa-jiwa para penganutnya, karena
seorang laki yang muslim berpegang pada Islam dengan segala
kekeuatannya, sehingga anda lihat bahwa Islam bagi jiwa seorang muslim
kedudukannya seperti ajaran Kristen dalam jiwa-jiwa para pendeta, dan
jiwa-jiwa mereka melebur dalam ajaran Kristen. Sedangkan kaum muslimin
di negara Parsi (kaum Syi’ah) lebih berbahaya, di mana mereka melihat
kaum Nasrani adalah kafir dan najis. Seorang nasrani dalam pandangan
orang syiah, adalah najis. Kedudukannya seperti kotoran busuk yang ada
di tangan kami dan harus dihilangkan dari tangan mereka. Pernah aku
tanyakan pada salah seorang dari mereka: “Kenapa kalian memandang
demikian terhadap seorang kristen?”
“Sesungguhnya Nabi Islam adalah seorang laki yang bijak. Beliau ingin
membatasi setiap orang kafir dengan tekanan etika supaya merasa resah
dan takut, dan agar menjadi salah satu faktor hidayah baginya kepada
Allah dan memilih agama yang benar. Sebagaimana suatu pemerintahan jika
merasakan bahaya dari seseorang, maka pemerintah akan membatasi orang
itu dengan suatu pembatasan supaya ia kembali taat dan patuh. Dan
mengenai najis yang anda singgung tadi adalah najis maknawi
bukan najis materi dan lahiriyah, dan itu tidak hanya berlaku pada kaum
masehi saja tetapi meliputi semua orang yang kafir, termasuk kaum majusi
yang menjadi agama orang-orang Parsi kuno, mereka najis menurut Islam”
jelasanya.
Aku berkata padanya, “Baiklah! Tetapi kenapa orang-orang kristen
najis sedangkan mereka mengimani Allah, kerasulan dan hari kebangkitan?”
Ia berkata, “Dikarenakan dua perkara: pertama, mereka mengingkari
Nabi kami (Muhammad saw), kalian mengatakan bahwa Muhammad adalah
pembohong. Dan kami dalam pandang itu adalah pencelaan, maka kami
katakan kepada mereka: “Wahai orang-orang kristen! Kalian adalah najis,
sebagaimana dalil akal yang bijak menyatakan bahwa “Barangsiapa yang
telah menyakitimu maka anda boleh menyakitinya”. Kedua, mereka menuduh
para Nabi Allah dengan tuduhan yang tak pantas, seperti pernyataan
bahwa: “Isa al-Masih pernah minum khamar dan ia dikutuk lantaran
menggantung di atas kayu”
Aku bantah ia dengan mengatakan: “Orang-orang kristen tidak mengatakan demikian?”.
Ia berkata, “Anda tidak tahu bahwa di dalam kitab suci mereka mengatakan demikian!”.
Aku terdiam, dan yakin bahwa orang laki itu berdusta soal perkara
yang kedua, walaupun ia benar pada perkara yang pertama. Dan aku tidak
pernah ingin berdebat panjang dengannya, karena aku takut diriku
terpengaruh sehingga ragu. “Ketika aku berada di atribut Islami, aku
selalu menjauhi keadaan yang tersudutkan”.
2-Islam pernah pada suatu hari adalah agama kehidupan dan kekuasaan,
dan yang memberatkan ialah anda harus mengatakan kepada para pemimpin
kalian bahwa “kalian adalah para budak”, sebab semangat kepemimpinan
mendorong manusia pada kepercayaan yang tinggi meskipun keadaannya lemah
dan terbelakang. Sedangkan kami tidak pernah mampu merubah sejarah
Islam, supaya kami dapat menyampaikan kepada kaum muslimin bahwa
kepemimpinan yang mereka anut adalah kepemimpinan yang menciptakan
kondisi-kondisi khusus yang memalingkan dari kebenaran.
3-Kami tidak merasa tenang dengan bangkitnya kesadaran dalam
jiwa-jiwa “keluarga ‘Utsman” dan para ulama Iran, yang menggagalkan
langkah-langkah kami dalam memperoleh kekuasaan. Menurut pengamatan
kami, memang benar bahwa dua pemerintahan ini telah mengalami kelemahan
yang cukup besar, kecuali adanya sebuah basis pemerintahan yang memimpin
umat, yang mana tampuk kepemimpinan, harat dan senjata ada di
tangannya, membuat manusia resah.
4-Kami sangat gelisah dengan keberadaan ulama Islam antara lain:
ulama Azhar (Mesir), ulama Iraq dan ulama Iran. Mereka betul-betul telah
menghalangi langkah-langkah kami, mereka ini adalah orang-orang yang
sangat bodoh tentang prinsip-prinsip kehidupan masa kini. Yang mereka
angan-angankan hanyalah surga yang dijanjikan dalam al-Qur`an. Mereka
tidak akan menyerahkan prinsip-prinsip mereka sedikitpun. Rakyat
mengikuti mereka sedangkan seorang raja merasa takut seperti tikus yang
takut dengan kucing. Memang benar bahwa kaum Ahlus sunnah sangat sedikit
mengikuti ulama mereka, mereka mengikuti antara seorang raja dan
seorang syeikh Islam. Sedangkan kaum Syi’ah sangat berpegang pada
kepemimpinan ulama, karena mereka hanya mau dipimpin oleh seorang alim
dan tidak percaya kepada seorang raja. Namun adanya perbedaan dua
kelompok ini tidak cukup meringankan kegelisahan kami sedikitpun,
kegelisahan yang mencekam perwakilan negara-negara jajahan bahkan para
pemerintah Britania Raya.
Kami sudah mengadakan berbagai mu`tamar untuk memecahkan
problem-problem yang meresahkan ini, namun pada setiap kesempatan kami
tetap tidak menemukan jalan keluar. Sementara perkiraan-perkiraan yang
sudah kami susun dengan rapi melalui para pekerja dan mata-mata kami,
telah merusak harapan kami. Hasilnya nol bahkan di bawah nol. Tetapi
kami tetap tidak pernah putus asa, selama kami bisa bernafas kami tetap
bersabar yang tiada batas.
Pasukan Ibn Saud |
Aku jadi teringat, pada suatu kesempatan kami mengadakan sebuah
mu`tamar yang dihadiri perdana mentri, para pendeta dan beberapa
perwakilan. Jumlah anggota kami saat itu dua puluh orang. Dalam muktamar
itu terjadi perdebatan yang memakan waktu lebih dari tiga jam, dan
selesai tanpa membuahkan hasil satu masalah pun. Seorang pendeta
berkata: “Kalian jangan bingung, Isa al-Masih tidak pernah mencapai
suatu keputusan kecuali setelah tiga ratus tahun ia bangkit, terusir dan
terbunuh bersama para pengikutnya. Semoga Al-Masih melihat kita dari
langit dan mengkaruniakan kita musnahnya orang-orang kafir dari
basis-basis mereka, meskipun setelah tiga ratus tahun. Kita harus
bersenjatakan iman yang kokoh dan kesabaran yang panjang, dan kita harus
mengambil semua sarana dan jalan untuk kekuasaan dan menyebarkanj agama
Masehi di tempat-tempat yang subur dengan orang-orang Islam, walaupun
misalnya berhasil setelah beberapa abad. Sesungguhnya nenek moyang kita
dahulu menanamkan berita-berita”
Di kesempatan lain, sebuah muktamar antar perwakilan yang dihadiri
oleh para tokoh dari Britania, Perancis dan Rusia. Pertemuan saat itu
menjadi sebuah muktamar tingkat tertinggi, karena yang hadir terdiri
dari lembaga-lembaga diplomasi dan tokoh-tokoh agama. Dan di waktu itu
aku bernasib baik, aku hadir muktamar itu lantaran hubunganku yang erat
dengan perdana mentri. Para peserta muktamar dengan sempurna memaparkan
problem-problem orang-orang Islam. Mereka menerangkan tentang cara-cara
memporak-porandakan mereka, dan mengikis keyakinan mereka dan merusak
iman mereka. Seperti kembalinya Spanyol pada keyakinan semula setelah
berperang dengan orang-orang Islam yang barbar selama beberapa abad.
Tetapi hasilnya tetap belum memuaskan, dan aku catat setiap perdebatan
di dalam muktamar ini dalam buku catatanku (disaksikan al-Masih di
langit).
Kesulitan kami ialah mencabut akar-akar pohon yang mengakar di Timur
dan Barat Bumi. Tetapi manusia diharuskan menaklukkan
kesulitan-kesulitan betapapun kadarnya. Dan sesungguhnya ajaran kristen
tidak turun kecuali agar menyebar dan kami sudah berjanji dengan
al-Masih sendiri. Adapun Muhammad akan mengalami kondisi kemunduran di
Timur dan Barat. Dan akhirnya ia akan terpalingkan dan pengikutnya
musnah bersamanya. Kami yakin bahwa suatu saat akan terbalik, para
pengikut Muhammad akan jatuh sedangkan negri penganut al-Masih akan
terangkat. Karena itu sekaranglah waktunya untuk membalas dan
mengembalikan apa-apa yang hilang selama berabad-abad. Ialah
pemerintahan kontemporer yang kokoh, yakni Britania Raya yang pada
gilirannya akan berkuasa.
Bag 2
Pada tahun 1710 M, perwakilan negara-negara jajahan telah mengutusku
ke Mesir, Iraq, Tehran, Hijaz dan Astana untuk mengumpulkan
dokumen-dokumen lengkap yang akan memberi jalan keluar bagi kami untuk
memporak-porandakan kaum muslimin dan meluaskan kekuasaan kami di atas
negri-negri Islam. Pada waktu yang sama perwakilan mengutus sembilan
pejabat yang terpilih, berjiwa patriot, disiplin dan pemberani. Mereka
diutus untuk kekuasaan pemerintah ke selururuh bagian-bagian imperatur
dan semua negara Islam. Kami dibekali harta yang cukup oleh perwakilan,
maklumat yang diperlukan, peta-peta yang memadai dan nama-nama para
hakim, ulama dan tokoh-tokoh tiap suku. Dan aku tidak senang dengan
ucapan sekretaris di saat perpisahan ‘dengan nama al-Masih’, yang
mengatakan: “Masa depan negri kita bergantung pada keberhasilan kalian,
karena itu berjuanglah dengan sekuat tenaga kalian agar kalian
berhasil”.
Ibn Saud Family |
Maka aku berangkat menuju Astana sebuah basis khilafah Islam. Di sana
ada beberapa pekerjaan pentingku sekaligus, ialah belajar bahasa Turki,
bahasa kaum muslimin di sana. Di london aku pernah belajar tiga bahasa
Turki, Arab (bahasa al-Qur`an) dan Parsi (bahasa pahlevi dan rakyat
Iran). Namun belajar bahasa adalah sebuah perkara, sedangkan menguasai
bahasa sampai batas mampu berbicara dengan bahasa suatu bangsa adalah
perkara lain. Di mana perkara yang pertama tidak membutuhkan masa yang
lama sedangkan perkara yang kedua lebih jauh lama lagi. Aku belajar
bahasa dengan sedetailnya sehingga orang lain tidak menyangka asalku.
Tetapi aku tidak khawatir dengan masalah itu, sebab kaum muslimin
mempunyai jiwa toleransi, lapang dada dan baik sangka, sebagaimana yang
diajarkan oleh Nabi mereka. Jadi keraguan mereka tidaklah sama dengan
keraguan yang ada pada kami. Di sisi lain, pemerintahan Turki belum
sampai pada tahap yang berkemampuan untuk mengungkap mata-mata dan
pekerja kami. Dan yang menyenangkan kami bahwa Turki adalah pemerintahan
yang pasif dan tak serius.
Setelah perjalananku itu, kini aku sampai di Astana. Di sana aku
punya nama Muhammad, dan aku harus pergi masjid (tempat ibadah kaum
muslimin). Aku harus disiplin, rapi, bersih dan menjadi hamba yang taat
sebagaimana yang mereka lakukan. Terlintas dalam benakku: “Mengapa kami
memerangi mereka sebagai umat manusia? Mengapa kami berbuat
mencerai-beraikan mereka dan mengambil apa yang mereka miliki? Inikah
yang diajarkan al-Masih?”. Aku cepat-cepat kuasai diriku dan menghindar
pikiran setan ini. Ku tuang minuman ke dalam gelas dan kuminum.
Di sana aku bertemu dengan seorang syeikh yang alim namanya, Ahmad
Afandam. Dia orang baik, penyabar, tulus dan cinta kebaikan. Aku tidak
menemukan orang baik sepertinya pada para pendeta kami. Dia selalu
berusaha siang malamnya mencontoh dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad.
Dan dia selalu menjadikan Nabinya sebagai figur yang luhur. Setiap
disebut nama Nabinya maka tergenang air matanya. Mujur nasibku karena ia
tidak pernah -sepatahpun- menanyakan di mana aku berasal dan apa
bangsaku. Dia memanggilku dengan nama ‘Muhammad Afandi’. Dia selalu
mengajariku, bila aku bertanya dia menjawab. Dia selalu menyambutku dan
besar perhatiannya terhadapku, karena menyadari bahwa aku adalah tamu di
negrinya. Aki datang untuk bekerja dan sebagai orang yang patuh di
bawah naungan pemerintah, sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad (ini
yang aku jadikan alasan di Astana).
Pernah aku mengutarakan kepada Syeikh, “Aku seorang pemuda, ayah dan
ibuku telah meninggal dan aku tak punya saudara. Mereka meninggalkan
warisan kepadaku. Kemudian aku berfikir, aku bekerja dan belajar
al-Qur`an dan sunnah. Maka aku mendatangi pusat Islam untuk memperoleh
ilmu agama dan dunia”. Syeikh sangat gembira dan mendukung niatku itu.
Lalu ia mengatakan kepadaku -dan aku mencatat kata-katanya-, “Wajib atas
kami disebabkan beberapa hal:
1-Karena anda seorang muslim, dan antara muslimin adalah saudara.
2-Karena anda seorang tamu, dan Rasulullah saw bersabda, “Muliakanlah tamumu”.
3-Karena anda seorang penuntut ilmu dan Islam, dan memuliakan penuntut ilmu itu ditekankan.
4-Karena anda bermaksud bekerja, dan dalam hadis disebutkan bahwa “Orang yang bekerja adalah kekasih Allah”.
Sungguh aku takjub dengan keterangannya ini, dan aku katakan pada
diriku, “andai saja orang-orang nasrani mempunyai jiwa mulia seperti
ini”. Tetapi aku juga heran, bagaimana Islam yang begitu tinggi ini
mengalami kelemahan dan terbelakang. Keadaan ini tentunya di tangan
ulama yang su`, ulama yang bodoh akan kehidupan.
Kukatakan pada syeikh, “Aku ingin belajar al-Qur`an!”. Maka ia menyambutku dan mengajariku surat Hamdalah
dan menafsirkan makna-maknanya. Aku mengalami kesulitan dalam
melafazkan sebagian bacaannya dan terkadang saking sulitnya tak mampu
kuatasi. Aku teringat, bacaan yang selalu kuulangi sampai berpuluh-puluh
kali dalam seminggu ialah bacaan “wa ‘alâ imamim mimmam ma’ak”, tapi tetap aku tak bisa melafazkannya dengan benar. Dan syeikh mengatakan padaku, “Anda harus menguasai idghâm meskipun ada rentetan delapan huruf mim”.
Aku membaca al-Qur`an mulai dari awal surat sampai khatam di hadapannya
dalam masa dua tahun penuh. Dan ketika ia hendak mengajariku cara wudu,
ia menyuruhku berwudu mengikuti ia berwudu, kemudian kami duduk
menghadap kiblat.
Perlu aku sebutkan bahwa wudu menurut kaum muslimin, ialah membasuh
dan mengusap. Cara mereka pertama, membasuh muka. Kedua, membasuh tangan
yang kanan sampai sikut. Ketiga, membasuh tangan yang kiri sampai
sikut. Keempat, mengusap kepala, telinga dan leher. Dan kelima, membasuh
dua kaki.
Mereka mengatakan dianjurkan sebelum wudu, berkumur dan menghirup air ke dalam hidung.
Dan aku sangat meragukan adanya anjuran miswâk, ialah sebuah amalan (kayu siwâk)
yang mereka masukkan ke dalam mulut mereka untuk membersihkan gigi
wudu. Dan aku yakin bahwa amalan ini merusak gigi dan mulut. Terkadang
amalan ini melukai mulut dan mengeluarkan darah. Tetapi aku harus
melakukannya, sebab menurut mereka adalah sunnah muakkadah dari Nabi
mereka (Muhammad), dan mereka menyebutkan banyak manfaat dan keutamaan
dari amalan ini.
Hari-hariku di Astana pada waktu itu, aku tidur di kamar penjaga
masjid dan aku beri ia uang. Ia adalah orang yang berwatak fanatik,
namanya Marwan Afandi, nama yang diambil dari salah satu nama sahabat
Nabi Muhammad. Pembantu masjid itu bangga punya nama yang berkah itu. Ia
pernah mengatakan padaku, “kalau anda punya anak laki namailah Marwan,
sebab Marwan adalah seorang sahabat besar yang berjuang untuk Islam”.
Aku tinggal bersamanya, di mana ia selalu menyediakan untukku
makanan. Dan tiap pada hari jum’at (hari besar kaum muslimin) aku libur
bekerja. Adapun pada hari-hari biasa aku pergi bekerja sebagai tukang
kayu. Gajiku kecil dan aku terima mingguan darinya. Dan bila aku bekerja
di waktu pagi saja maka aku dapatkan separuh gaji. Juragan kayu itu
bernama Khalid. Di waktu senggangnya ia banyak bicara tentang keutamaan
Khalid bin Walid, sang pembuka Islam yang bersahabat dengan Nabi
Muhammad dan mendapatkan nasib yang baik. Tetapi ia memisahkan diri
ketika Umar bin Khathab menjabat khalifah.
Sedangkan Khalid si juragan kayu itu buruk perangainya dan sangat
fanatik. Dan dia sangat percaya padaku, aku tak kenapa. Mungkin dia
percaya lantaran aku penurut dan mendengarkan kata-katanya. Aku tak
pernah aku membantahnya jika ia bicara soal agama atau bicara soal
tokonya. Dan ketika ia berdua denganku (untuk memenuhi nafsu bejatnya),
ia memintaku melakukan liwath denganku dan perbuatan ini
menurut Islam adalah sangat terlarang dan haram hukumnya –seperti yang
telah diterangkan oleh syeikh. Dan Khalid adalah seorang muslim yang
baik di luar dan buruk di dalam. Ia bergaul dan hadir salat Jum’at, tapi
apakah dalam seharinya ia salat lima waktu atau tidak, aku tidak tahu!.
Aku tolak permintaannya, dan aku kira ia telah melakukan perbuatan keji
ini dengan sebagian buruhnya. Melihat salah satu pekerjanya, seorang
anak muda yang tampan wajahnya. Slanik namanya. Seorang Yahudi yang
kemudian masuk Islam. Terkadang aku melihatnya bersama Khalid di
belakang tokonya dalam gudang kayu. Mereka berdua menampakkan
(pura-pura) menata kayu di gudang, tapi aku tahu yang sebenarnya bahwa
mereka di belakang untuk memenuhi syahwat.
Aku makan siang di toko, setelah itu aku pergi ke masjid untuk salat
Dhuhur dan aku tidak keluar dari masjid sampai waktu Ashar. Usai salat
Ashar aku pergi ke rumah Syeikh Ahmad untuk belajar al-Qur`an, ebelajar
bahasa Turki dan bahasa Arab selama dua jam. Dan setiap hari Jum’at aku
sedekahkan sebagian uang yang aku peroleh dari gaji mingguan. Pada
hakikatnya sedekah yang aku bayar hanyalah sogokanku supaya hubunganku
dengannya terus berlangsung dan langgeng. Dan supaya dia mengajariku
pelajaran yang terpenting. Dia tidak hanya mengajariku al-Qur`an,
prinsip-prinsip Islam dan bahasa Turki dan Arab saja (tetapi juga
pelajaran-pelajaran yang lain).
Ketika Syeikh Ahmad tahu bahwa aku seorang bujangan, ia memintaku
agar aku menikahi salah satu putrinya. Tetapi aku menolaknya dengan
alasan bahwa aku lemah syahwat, tidak mempunyai kemampuan yang
semestinya dimiliki seorang lelaki. Sebelum aku ungkapkan adanya uzur
(kelainan), hubungan baikku dengannya nyaris terputus sampai-sampai ia
mengatakan bahwa menikah itu sunnah Rasul. Dan beliau bersabda, “Barang
siapa yang membenci sunnahku maka ia bukan dari golonganku”. Saat itu
aku terpaksa berterus terang (padahal bohong) punya penyakit tersebut.
Maka Syeikh mengangguk dan selamatlah hubunganku dengannya seperti
biasanya, dengan kecintaan dan ketulusan.
Setelah dua tahun lamanya aku tinggal di Astana, aku pamit kepada
Syeikh untuk pulang ke tanah air. Tetapi ia menghalangiku sambil
berkata, “Kenapa pulang? Di Astana ini sungguh menyenangkan di hati dan
mempesona di mata, dan Allah menggabungkan dunia dan agama di sini.
Bukankah kamu pernah bilang bahwa ayah dan ibumu telah mati dan kamu
tidak punya saudara kandung? Karena itu jadikanlah Astanah ini tempat
hidupmu”. Syeikh menyatakan bahwa ia senang sekali bila aku tinggal, dan
aku juga merasakan demikian. Tetapi negriku memaksa untuk (pertama)
aku kembali ke London untuk memberikan laporan tentang ihwal
wilayah-wilayah di ibu kota pemerintahan ini. Kedua utnuk mengambil
perintah-perintah penting yang selanjutnya.
Selama aku di Astana, misiku berjalan dengan baik. Setiap bulan aku
kirim laporan ke kementrian negara-negara jajahan, tentang keadaanku dan
perkembangan-perkembangan serta apa saja yang aku telah saksikan. Aku
selipkan dalam catatan laporanku berita tentang juragan kayu yang
memintaku melakukan liwath. Kemudian dijawab dengan nada
protes, “Kenapa itu ditolak, jika perbuatan itu mengantarkan pada
tujuan, maka no problem!”. Membaca jawaban ini, aku termenung dan
berfikir, “Mengapa tokoh-tokoh kami tidak malu dengan perbuatan keji dan
hina ini?”. Aku hanya bisa diam tanpa kata-kata dan tidak beranjak dari
jamuan makan.
Di waktu aku berpisah dengan Syeikh, air matanya berlinang dan
memelukku sambil berkata, “Allah bersamamu wahai anakku! Bila kau
kembali ke negri ini dan aku telah mati maka ingatlah aku, kelak kita
akan bertemu dengan Rasulullah saw di padang Mahsyar”. Ia benar-benar
mengharukan dan menyentuh hatiku, sampai aku menangis, ah..ini perasaan
yang berlebihan.
Bag (3)
Ibn Saud, Mr. Piercy Cox & Mr. Bell |
Sembilan personel yang ditugasi begitu pula aku, harus kembali ke
London untuk memberikan laporan kepada kementrian tentang apa saja yang
mereka peroleh, namun buruknya yang kembali hanya enam orang.
Sedangkan empat yang tidak kembali, seorang dari mereka telah menjadi
muslim dan tinggal di Mesir. Tetapi sekretaris nampak senang di
wajahnya, karena ia tidak membuka rahasia negara. Yang satunya lagi
kabur ke Rusia, karena ia berasal dari Rusia. Dan sekretaris sakit hati
sekali dengannya, bukan karena ia kembali tanah airnya tetapi sekrtaris
menduga bahwa ia seorang mata-mata Rusia yang ditugasi oleh kementrian
di sana. Dan ketika urusan dan kepentingannya selesai ia kembali ke
negaranya.
Yang ketiga mati di ‘Imarah sebuah negri sebelah Baghdad. Sekretaris
memberitahu kami bahwa ia mati disebabkan penyakit menular yang
mematikan. Adapun yang keempat, tidak diketahui jejaknya ketika
kementrian menghubunginya ke San’a` di Yaman (sebuah negri arab).
Sebelumnya ia selalu kontak dengan kementrian dalam waktu setahun, tapi
setelah itu hubungan terputus. Setiap kementrian berusaha melacaknya
tapi tidak menghasilkan apa-apa tentangnya.
Pihak kementrian rugi besar dan duka berat atas kehilangan empat dari
sepuluh personilnya, di mana menurut perhitungan kami tiap personelnya
sangat berarti dan bernilai tinggi. Karena kami ini adalah bangsa yang
sedikit jumlahnya, namun besar ambisinya. Kehilangan empat personel kami
sangat menyedihkan hati kami.
Setelah sekrtaris mendengarkan laporan-laporanku, ia kemudian
menugasi kami (kami berenam) untuk membacakan laporan-laporan kami di
sebuah pertemuan, di hadapan para pejabat tinggi dari kementrian yang
dipimpin perdana mentri sendiri. Kawan-kawanku telah menyampaikan
laporan-laporan penting mereka sesuai apa yang menjadi tugas mereka.
Begitu pula aku dengan laporanku yang dicatat oleh dewan juri.
Perdana mentri, sekrtaris dan sebagian yang hadir memujiku atas
kerjaku, tetapi dua kawanku lebih hebat dariku. Mereka adalah George
Blacud yang menjadi terbaik pertama dan Henry Fans yang menjadi terbaik
kedua, sedangkan aku terbaik yang ketiga.
Aku telah benar-benar berhasil bisa menguasai bahasa Turki, bahasa
arab, al-Quran dan syariat. Tapi belum berhasil dalam memberikan laporan
kepada kementrian tentang sisi-sisi kelemahan pemerintahan Usmaniah.
Usai pertemuan yang memakan enam jam, aku tunjukkan kepada sekretaris
sebuah poin yang bisa melemahkan dengan mengatakan, “Target sementaraku
ialah mempelajari bahasa, hukum Islam dan al-Qur`an. Karena itu sulit
sekali bagiku meluangkan waktu untuk mengerjakan apa yang harus kerjakan
selain ini, dan aku pastikan pada tugas mendatang -jika aku masih
dipercaya- akan kuserahkan amanat yang anda berikan”
Sekretaris berkata, “Aku percaya karena kau berhasil, tapi aku
berharap kau pertahankan keberhasilanmu ini untuk meraih yang lebih
lagi.
“Sesungguhnya tugas pentingmu Mr Hamper..! untuk perjalanan mendatang, ada dua:
1-Menemukan titik kelemahan kaum muslimin. Kita harus mampu menyusup
ke dalam tubuh mereka dan mencerai beraikan akar-akar mereka. Inilah
letak kemenangan kita yang mendasar atas musuh-musuh kita.
2-Kau harus berterus terang kepada kami jika tidak mampu menemukan
‘titik kelemahan’, tapi jika kau merasa mampu menjalankannya
mudah-mudahan kau akan menjadi yang terbaik dari yang terbaik, dan kau
layak mendapatkan bintang jasa dari kementrian.
Aku tinggal di London selama enam bulan dan aku menikah dengan putri
pamanku (Mary Shway). Ia lebih tua setahun dariku, saat itu umurku 22
tahun sedangkan ia berumur 23 tahun. Ia gadis biasa yang cerdas dan
sangat cantik. Aku bahagia hidup dengannya dan dalam waktu enam bulan
itu ia mengandung. Dengan penuh sabar aku menanti kelahiran buah hati,
tiba-tiba aku diberi tugas dari kementrian supaya aku brangkt ke Iqlim
(Iraq) negri arab yang dijajah sejak dari masa lampau.
Sungguh ini hal yang tidak menyenangkan bersamaan menunggu kelahiran
anakku. Namun negaraku kepentingan negaraku dan cintaku kepada
kawan-kawan melebihi perasaan cintaku kepada istri dan anakku. Karena
itu aku terima tugas meskipun istriku memohon agar ditunda sampai anak
lahir. Dan ketika perpisahanku dengannya kami menangis tersedu-sedu. Dan
istriku berkata, “Sempatkan kirim surat tentang keadaanmu di sana, dan
akan kukabarkan bila buah hati lahir dan tentang keadaanku di sini”.
Kata-katanya begitu mengharukan sampai-sampai aku berniat batal
berangkat, tetapi aku kuasai diriku dari perasaan ini. Aku memeluknya,
dan berangkat ke kementrian untuk mengambil pesan-pesan penting.
Enam bulan aku di Bashrah (Iraq), negri ‘Asya’iri yang
penduduknya bermazhab sunni dan syi’ah, dua mazhab besar Islam. Dan
sedikit sekali dari mereka yang beragama Nasrani. Mereka terdiri dari
dua bangsa, Arab dan Persia.
Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku mendapatkan mazhab Syi’ah dan
bangsa Persia. Syi’ah adalah sebuah mazhab yang dinisbatkan kepada Ali
bin Abu Thalib, sepupu Nabi Islam sekaligus menantu Nabi Islam atas
putrinya Fatimah. Syiu’ah meyakini bahwa Nabi mereka Muhammad telah
memilih Ali sebagai khalifah setelahnya, dan menyatakan bahwa Ali dan
anak keturunannya yang sebelas adalah khalifah secara berurutan.
Aku menduga bahwa kebenaran bersama Syi’ah (pengikut khalifah Ali,
Hasan dan Husein). Sebab yang tetap dalam sejarah -menurut pengamatanku-
Ali mempunyai sifat yang istimewa dan jiwa yang luhur yang layak
menduduki kepemimpinan. Dan mendekati kebenarannya bahwa Nabi Muhammad
pernah berkata bahwa Hasan dan Husein adalah dua imam. Ini pula tidak
dipungkiri oleh Ahlus sunnah, tetapi pada saat yang sama aku ragu, bahwa
anak keturunan Husein yang sembilan juga telah dipilih oleh Rasul
sebagai khulafâ-nya. Bagaimana Rasul bisa tahu masa mendatang? Sedangkan
ia mati pada saat Husein masih kecil. Bagaimana ia bisa tahu bahwa
Husein akan mempunyai anak keturunan yang mana secara silsilah mereka
sampai sembilan?. Kalau memang Muhammad adalah seorang Rasul yang haq,
maka ia mengetahui semua itu dari petunjuk Allah. Sebagaimana al-Masih
memberi kabar masa datang. Tetapi menurut kami sebagai kaum Nasrani,
meragukan akan kenabian Muhammad.
Kaum muslimin mengatakan bahwa al-Qur`an adalah dalil kenabian
Muhammad, tetapi yang aku baca tiada satupun dalilnya dalam al-Qur`an.
Memang tidak diragukan bahwa al-Qur`an adalah kitab luhur, bahkan
kedudukannya lebih luhur dari kitab Taurat dan Injil. Di dalam al-Qur`an
terdapat undang-undang, peraturan dan ajaran akhlak dan lain-lain.
Tetapi apakah ini sudah cukup merupakan dalil bagi kebenaran Muhammad?.
Sesungguhnya aku bingung tentang pribadi Muhammad, bingung sekali. Ia
seorang laki badui, tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis,
bagaimana ia bisa datang dengan membawa kitab yang suci ini. Ia adalah
pribadi yang memiliki akhlak dan kecerdasan yang tiada seorang arabpun
yang berpendidikan di masanya seperti dirinya. Lalu di satu sisi
mungkinkah seorang arab badui yang tidak membaca dan menulis ini membawa
kitab yang tinggi itu? Dan di sisi lain apakah ini cukup menjadi bukti
bahwa ia seorang nabi?
Aku selalu mencari dan membaca untuk memecahkan hakikat ini. Pernah
aku lontarkan masalah ini kepada seorang pendeta di London, tetapi
jawaban yang diberikannya tidak memuaskan dan ia menjawab dengan
kefanatikan dan keras kepala. Sama halnya dengan pribadi Syeikh Ahmad
ketika aku tanyakan masalah ini, dan jawabannya masih mengambang. Tapi
dengan jujur aku katakan, bila aku bicara terus terang dengan Syeikh,
aku khawatir akan terbongkar rahasia diriku atau akan meragukan diriku.
Alhasil aku menilai bahwa Muhammad orang besar, dan tidak diragukan
ia adalah semacam nabi Allah yang diberitakan oleh Para nabi sebelumnya
-sebagaimana yang aku baca- di dalam kitab-kitab. Hanya saja sampai
sekarang aku masih belum puas dengan kenabiaannya. Andai kata ia bukan
seorang nabi, tidak mungkin orang yang mendengarkan nuraninya meyakini
bahwa ia seperti orang-orang yang dikagumi dan mencengangkan, bahkan
tidak diragukan ia di atas mereka dan di atas orang-orang yang cerdas
(jenius).
Adapun Ahlus sunnah meyakini bahwa setelah wafatnya, Abu Bakar
kemudian Umar lalu Ustman lebih layak menjadi khlaifah (pengganti)nya
dari Ali. Karena itu mereka melanggar perintah Rasul (Muhammad) dan
memilih khulafa yang tiga (lalu Ali).
Perselisihan ini ada di setiap agama tak terkecuali agama Masehi
(Kristen) dengan pandangan yang khusus. Tetapi aku tidak mengerti apa
yang terbaik dari adanya perselisihan ini, Ali dan Umar telah mati dan
kaum muslimin -jika mereka berfikir- seharusnya mereka memikirkan hari
sekarang bukan hari yang telah lampau dan jauh.
Pada suatu kesempatan pernah aku sampaikan kepada pejabat-pejabat di
kementrian tentang adanya perselisihan Ahlus sunnah dan Syi’ah. Aku
katakan kepada mereka, “Jika mereka memahami kehidupan maka mereka
tinggalkan perselisihan dan bersatu dalam satu kalimah!”.
Tiba-tiba Bapak kepala membentakku, “Yang harus anda lakukan, ialah
berusaha memperuncing perselisihan ini bukan berusaha mempersatukan
muslimin!”.
Tentang perselisihan ini, di suatu pertemuan sebelum kepergianku ke
Iraq, aku hadir bersama sekretaris dan ia mengatakan kepadaku,
“Ketahuilah wahai Mr Hamper! Bahwa perselisihan adalah fenomena yang
alami antara umat manusia sejak Tuhan menciptakan Habil dan Qabil, dan
perselisihan ini akan terus terjadi sampai al-Masih kembali (ke dunia
ini):
1-Adanya perbedaan warna kulit.
2-Adanya bermacam-macam suku.
3-Adanya bermacam-macam negeri.
4-Adanya bermacam-macam kaum.
5-Adanya perbedaan agama.
Maka tugas penting di perjalananmu nanti yang harus kamu kuasai ialah
tentang perselisihan dan perbedaan antara kaum muslimin dan titik rawan
yang menimbulkan gejolak dari perselisihan tersebut. Kementrian akan
memberimu arahan dan maklumat secara rinci tentang masalah ini, dan jika
kamu mampu memancarkan api perselisihan ini maka kamu berada di puncak
pengabdian bagi Britania Raya.
Kita sebagai bangsa Britania tidak akan hidup dalam kebahagiaan dan
kesenangan melainkan menebarkan isu-isu fitnah dan perpecahan di seluruh
negara-negara jajahan.
Sebagaimana kita tidak akan mampu menjatuhkan
raja Ustmani kecuali dengan memfitnah antara pejabat-pejabatnya. Atau
bagaimana sekiranya bangsa yang kecil ini dapat menguasai bangsa-bangsa
yang besar? Karena itu berjuanglah sekuat tenaga untuk menemukan peluang
dan kau gunakan peluang itu, tetapi kau harus mengetahui
kelemahan-kelemahan kerajaan Turki dan kerajaan Persia. Yang harus kau
lakukan ialah mempengaruhi rakyat agar menentang pemerintah mereka.
Sebagaimana orang-orang pergerakan di sepanjang sejarah yang menentang
para pemerintah. Jika berpecah kalimah mereka dan bercerai berai
kekuatan mereka, maka kekuasaan mereka dengan mudah dalam genggaman
kita.
Bag 4
Ketika aku sampai di Bashrah, untuk mencari tempat tinggal aku pergi
ke salah satu masjid. Di masjid itu ada seorang alim sunni, arab tulen
namanya Syeikh Umar ath-Thâ`i. Aku perkenalkan diriku dan beramah-tamah
dengannya. Tetapi sejak pandangan pertama, orang laki ini sudah curiga
kepadaku. Ia bertanya di mana aku berasal, soal nasab dan keluargaku. Ia
juga menyelidiki hal-ihwalku. Mungkin karena warna kulit dan logat
bicaraku yang membuat dirinya ragu. Tetapi aku berusaha meyakinkan
dirinya bahwa aku dari keturunan Aghdir di Turki, aku murid Syeikh Ahmad
di Astana, aku pernah bekerja sebagai tukang kayu di juragan Khalid dan
seterusnya…Apa saja yang aku ketahui dan alami selama aku di Turki dan
aku sempat bicara beberapa dengan bahasa Turki. Dan berhati-hati ketika
Syeikh memberi isyarat kepada salah satu hadirin, bahwa aku bicara
bahasa Turki atau tidak!? Orang yang mencoba mengetesku, mengisyaratkan
kepadanya dengan jawaban positif. Aku senang sekali bahwa aku berhasil
meyakinkan Syeikh. Tetapi dugaku, kepercayaannya terhadapku hanya
siasatnya saja. Aku yakin hal ini ketika setelah beberapa hari,
diam-diam ia memandangku curiga. Dan menduga bahwa aku seorang mata-mata
Turki. Aku mengetahui kecurigaannya setelah jelas bahwa Syeikh adalah
seorang penentang Wali kota yang dipilih pemerintah. Antara keduanya
saling tuding dan berburuk sangka.
Alhasil mau tidak mau, aku harus hengkang dari masjid milik Syeikh
Umar pindah ke Khan. Tempat penginapan para turis dan musafir. Di sana
aku sewa kamar. Dan pemilik penginapan, adalah seorang pandir yang
setiap pagi rajin mengganggu istirahatku. Awal waktu subuh dia sudah
mendatangi kamar dan menggedor pintu dengan keras, untuk membangunkanku
salat subuh. Dan aku harus menuruti cara doktrinnya dan aku bangun
untuk salat subuh, kemudian ia menyuruhku membaca al-Qur`an sampai
matahari terbit. Ketrika aku katakan bahwa membaca al-Qur`an itu tidak
wajib (sunnah), “lalu kenapa memaksaku sedemikian rupa?”.
“Tidur di waktu pagi akan menyebabkan kemiskinan dan malapetaka bagi
penginapan dan penghuninya” jawabnya. Maka mau tidak mau aku menuruti
kata-katanya, salat di awal waktu dan kemudian membaca al-Qur`an selama
satu jam lebih pada setiap hari. Karena kalau tidak, ia akan mengusirku.
Musykilah tidak berhenti sampai di situ, ketika suatu hari pemilik
lain penginapan itu yang bernama Mursyid Afandam menemuiku, mengatakan
padaku, “Sejak anda menginap di sini, banyak problem yang aku hadapi dan
aku pikiranku hanya tertuju padamu, dan aku pikir kaulah sebabnya.
Sebab kau seorang bujang sedangkan bujangan itu membawa sial. Maka
pilihlah salah satu dari dua hal ini: kau menikah atau tinggalkan
penginapan ini!”.
Aku jawab, “Aku tidak punya harta untuk persiapan menikah (aku takut
jika mengatakan bahwa aku tidak punya sesuatu yang semestinya dimiliki
kaum lelaki umumnya, lalu ia mencoba melihat auratku apakah benar apa
yang aku katakan?). Jika aku beralasan dengan uzur ini, maka ia pasti
ingin tahu kebenarannya.
Afandam berkata kepadaku, “Wahai yang imannya lemah, bukankah anda membaca firman Allah, “Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunianya”.
Aku sangat bingung dan bimbang dengan perkara ini, apa yang harus
kuperbuat? Dengan alasan apa harus kujawab? Akhirnya aku katakan
kepadanya, “Baiklah, lalu bagaimana aku menikah tanpa harta? Apakah anda
bersedia membantuku dengan harta yang cukup atau anda temukan untukku
seorang perempuan yang kunikai tanpa mahar?”.
Dia berfikir sejenak kemudian mengangkat kepalanya sambil berkata,
“Aku tidak mengerti ucapanmu! Begini saja aku beri waktu sampai awal
bulan Rajab, jika anda tidak menikah juga maka anda harus pergi dari
penginapan ini”.
Sementara memasuki awal bulan Rajab masih ada dua puluh lima hari lagi, dan waktu itu tanggal lima bulan Jumadil tsani.
Berkenaan dengan nama-nama bulan Islam, secara berurutan pertama
dimulai bulan: Muharram, lalu Shafar, Rabi’ul awal, Rabi’ul tsani,
Jumadil awal, Jumadil tsani, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal,
Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Menurut perhitungan Hilal, yang masyhur tidak lebih dari tiga puluh hari dan tidak kurang dari dua puluh sembilan.
Akhirnya aku pecahkan masalah Afandam, ketika aku telah temukan
sebuah tempat milik seorang tukang kayu. Aku melamar pekerjaan kepadanya
dan ia menerimaku bekerja dengan gaji kecil, dan aku makan dan tinggal
di tempatnya. Akhirnya sebelum akhir bulan (Jumadil tsani) aku sudah
keluar dari penginapan Afandam, dan pindah ke toko kayu milik Abdur
Ridha, juragan kayu yang berbangsa Parsi dari desa Khurasan. Ia seorang
syi’i, pintar dan terhormat. Ia perlakukan aku seperti anaknya sendiri.
Dan tidak aku sia-siakan keberadaan diriku bersamanya untuk belajar
bahasa Parsi. Setiap waktu Ashar di rumahnya, orang-orang syiah
berbangsa ‘ajam berkumpul, berbincang-bincang dari soal politik
sampai masalah ekonomi. Mereka sangat menentang pemerintah mereka
sebagaimana mereka juga menentang Khalifah di Astana. Namun jika muncul
perdebatan yang tidak mereka ketahui, mereka berhenti dan mengalihkan ke
pembicaraan masalah-masalah pribadi mereka.
Aku sendiri tidak mengerti, mengapa mereka percaya kepadaku. Akhirnya
aku tahu bahwa mereka menyangka aku berasal dari Azerbaijan, mendengar
bahwa aku bicara dengan bahasa Turki. Ditambah warna kulitku yang putih
seperti kulit bangsa Azerbaijan.
Keadaan yang demikian itu, aku berkenalan dengan seorang anak muda
yang sering datang ke toko, namanya Muhammad bin Abdul Wahab. Ia
mengerti tiga bahasa: Turki, Parsi dan Arab. Ia pernah belajar ilmu
agama, seorang pemuda yang angkuh dan keras kepala. Ia anti pemerintah
Usmaniah, adapun pemerintah Parsi ia tidak berkomentar. Adapun sebab ia
bersahabat dengan pemilik toko, bahwa mereka sama-sama anti Khalifah.
Aku tidak tahu, dari mana ia bisa berbahasa Parsi padahal ia seorang
sunni sedangkan Abdur Ridha adalah seorang syi’i? Di Bashrah adalah hal
biasa jika orang sunni bergaul dengan orang syi’ah, mereka seperti
saudara. Dan mayoritas penduduk setempat (Bashrah) mengerti bahasa Parsi
dan (sudah tentu) Arab. Dan tidak sedikit mereka mengerti bahasa Turki.
Muhammad Abdul Wahab seorang pemuda yang berfikir bebas, tidak
fanatik terhadap syi’ah -tidak seperti kaum sunni umumnya yang fanatik
dan anti syi’ah. Hingga sampai pada batas, tokoh-tokoh mereka
mengkafirkan orang-orang syi’ah dan mengatakan mereka bukan kaum
muslimin- sebagaimana ia tidak pernah melihat sebuah perbandingan untuk
mengikuti empat mazhab yang berlaku di antara Ahlus sunnah. Dan ia
mengatakan, “Sesungguhnya Allah tidak menurunkan empat mazhab melalui
seorang penguasa”.
Adapun riwayat empat mazhab, ialah bahwa muncul sebuah jalan dari
kaum muslimin sesudah lebih dari satu abad setelah nabi mereka wafat,
dengan lahirnya dari mereka empat ulama. Mereka adalah Abu Hanifah,
Ahmad bin Hambal, Malik dan Muhammad bin Idris. Sebagian khulafa
mewajibkan agar kaum muslimin bertaqlid (mengikuti) salah seorang dari
empat imam ini. Dan bahwa tiada seorang alim yang berijtihad di dalam
al-Qur`an dan sunnah, dan pandangan ini pada hakikatnya menutup pintu
pemahaman mereka dan bahwa pengharaman ijtihad akan menjumudkan kaum
muslimin. Adapun kaum Syi’ah menggunakan peluang itu dengan
mengembangkan mazhab (pemikiran) mereka seluas mungkin. Sehingga setelah
jumlah kaum syi’ah tidak mencapai angka sepuluh dari jumlah Ahlus
sunnah, kini jumlah mereka lebih banyak dan menyamai jumlah mereka. Dan
hal yang alami bahwa ijtihad merupakan perkembangan Islam di bidang
fikih dan memperluas pemahaman al-Qur`an dan sunnah sesuai kebutuhan
zaman seperti senjata yang canggih. Dan sebaliknya pembatasan mazhab
dalam metode yang khusus, dan menutup pintu pemahaman dan pendengaran
dari seruan kebutuhan-kebutuhan zaman, maka itu ibarat senjata yang
lemah. Seumpama anda punya senjata yang lemah sedangkan musuh anda
bersenjatakan canggih, maka -cepat atau lambat- anda pasti berusaha
mengalahkan musuh anda! (Perkiraanku, akan datang dengan dekat di suatu
masa, orang-orang Ahlus sunnah yang berakal membuka pintu ijtihad. Jika
tidak, maka aku kabarkan kepada Ahlus sunnah bahwa mereka akan berlalu
pada masa kurun waktu dengan jumlah yang semakin sedikit dan Syi’ah akan
menjadi jumlah yang besar!).
Muhammad bin Abdul Wahab, si pemuda angkuh ini mengikuti apa yang ia
pahami dalam al-Qur`an dan sunnah, dan membandingkan dengan pandangan masyâikh
(ulama)nya. Ia tidak mengikuti pandangan ulama zamannya dan tidak pula
mazhab yang empat. Bahkan ia menolak pandangan Abu Bakar dan Umar, jika
apa yang ia pahami dari al-Qur`an berbeda dengan apa yang mereka pahami.
Ia mengatakan, “Bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Aku tinggalkan
kepada kalian al-Kitab (al-Qur`an) dan Sunnah, dan beliau tidak bersabda
aku tinggalkan kepada kalian al-Kitab, Sunnah, Sahabat dan
mazhab-mazhab”. Karena yang wajib diikuti adalah al-Qur`an dan Sunnah
meskipun pandangan keduanya berbeda dengan pandangan-pandangan
mazhab-mazhab dan sahabat serta ulama.
Pernah ketika ia (dan kami) bertamu di rumah salah satu ulama Persia
(Abdul Ridha), memenuhi undangan jamuan makan bersama. Kami yang menjadi
para tamunya, ialah Muhammad Abdul Wahab, Syeikh Jawad al-Qummi
(Seorang alim syi’i), dan aku bersama sebagian temannya tuan rumah.
Terjadi perdebatan seru dan serius antara Muhammad dan Syeikh, dan aku
tidak ingat semuanya dari perdebatan itu, yang aku ingat adalah
poin-poinnya.
Syeikh al-Qummi berkata kepadanya, “Jika anda berfikir bebas dan
berijtihad sebagaimana yang anda nyatakan, kenapa anda tidak mengikuti
Ali seperti orang syi’ah?”.
“Karena Ali seperti Umar dan lainnya yang ucapannya bukan hujjah. Sesungguhnya hanya al-Qur`an dan Sunnah lah yang menjadi hujjah” jawab Muhammad.
Syeikh: “Bukankah Rasulullah pernah bersabda bahwa “Aku kota ilmu dan
Ali pintunya”? Jika begitu Ali tidak sama dengan sahabat yang lainnya”.
Muhammad: “Jika ucapan Ali itu hujjah, lalu mengapa Rasulullah tidak mengatakan Kitabullah dan Ali bin Abu Thalib?”.
Syeikh: “Bahkan beliau bersabda, “Kitabullah dan ‘Itrah Ahlul Baitku”, sementara Ali adalah kepala ‘Itrah!”.
Muhammad tidak menerima bahwa Rasulullah pernah mengatakan demikian.
Namun Syeikh memberi jawaban yang memuaskan sehingga Muhammad diam dan
tidak menjawab. Tetapi ia membantahnya, “Jika Rasulullah mengatakan
“Kitabullah dan ‘Itrahku” maka di mana sunnahnya?”.
“Sunnah Rasul adalah syarahnya Kitabullah! Ketika beliau mengatakan
“Kitabullah dan ‘Itrahku” yang beliau maksud adalah Kitabullah dengan
syarahnya yaitu Sunnah” jawabnya.
Muhammad: “Kalau begitu, ucapan Itrah juga merupakan syarah bagi
Kitabullah! Lalu apa perlunya dengan mereka (karena sudah ada sunnah)?”.
Syeikh: “Ketika Rasulullah wafat, umat membutuhkan syarah al-Qur`an,
sebuah syarah yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan zaman. Karena itu
Rasulullah mengembalikan umat kepada al-Qur`an sebagaimana asal dan
kepada Itrah seperti Para pensyarah bagi al-Qur`an yang sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan zaman”.
Aku kagum yang tak terhingga dengan pembahasan ini. Melihat Muhammad
seorang pemuda di hadapan seorang Syeikh yang sudah berumur tua, seperti
seekor burung kecil yang tidak berkutik dalam gengaman tangan seorang
pemburu.
Aku menemukan kebingunganku selama ini ada pada dirinya (Muhammad bin
Abdul Wahab), kebebasan, keangkuhan dan kekerasannya terhadap masyâikh
(ulama) zamannya serta kemandirian berfikirnya yang tidak mengikut
pandangan orang lain jika tidak sesuai dengan apa yang ia pahami dari
al-Qur`an dan Sunnah, termasuk khulafa yang empat. Inilah titik
kelemahan yang paling menonjol, yang mana dengan itu aku mampu
menjatuhkan dirinya. Jelas pemuda yang sesat ini tidak dapat
dibandingkan dengan Syeikh Turki, yang mana aku pernah belajar dengannya
sewaktu aku di Turki. Syeikh adalah figur salaf yang kokoh seperti
gunung. Jika Syeikh (ia pengikut mazhab Hanafi) hendak menyebut nama Abu
Hanifah, ia akan bangkit dan berwudu kemudian menyebut nama Abu
Hanifah. Jika ia ingin mengambil kitab al-Bukhari (kitab besar yang amat
disucikan oleh Ahlus sunnah), ia mengambil wudu terlebih dahulu.
Adapun Muhammad bin Abdul Wahab sangat mencela Abu Hanifah, dan ia
pernah berkata, “Aku lebih paham dari Abu Hanifah”. Dan juga pernah
berkata, “Sesungguhnya separuh kita al-Bukhari adalah batil”.
Aku telah menjalin hubungan sangat erat dengannya. Ia selalu aku
besarkan hatinya dan aku katakan kepadanya bahwa dirinya lebih utama
dari Ali dan Umar. Jika Rasulullah hadir kembali ke dunia ini, maka ia
akan memilihmu sebagai khlifahnya. Dan selalu aku katakan padanya,
“Pikirkanlah, bahwa kemajuan Islam ada di tangnmu! Kau adalah penyelamat
satu-satunya yang diharapkan oleh Islam yang sedang jatuh ini).
Aku telah sepakat dengannya bahwa “kita harus mengkritik penafsiran
al-Qur`an berdasarkan jalan pemikiran kita, bukan berdasarkan pandangan
sahabat dan imam mazhab serta ulama. Kita membaca al-Qur`an dan bicara
tentang poin-poin darinya (aku bermaksud menjerumuskannya ke dalam
perangkap). Dan ia menunjukkan sependapat dengan pandanganku dan
menampakkan kepribadiannya yang bebas dan sangat mempercayai aku.
Suatu hari aku berkata kepadanya, “Jihad itu tidak wajib”.
“Bagaimana dengan firman Allah “dan perangilah orang-orang kafir”?”, sergahnya.
Aku berkata, “Perangilah orang-orang kafir dan munafiqin”. Jika jihad
itu wajib, lalu kenapa Rasulullah tidak memerangi kaum munafik?”.
“Rasulullah memerangi mereka dengan lisannya”, katanya.
“Kalau begitu jihad melawan kuffar adalah wajib dengan lisan!” tambahku.
Ia berkata, “Tetapi Rasul berperang dengan Kuffar”.
“Perangnya Rasul adalah difa’ mempertahankan nyawa, ketika
mereka hendak membunuhnya maka beliau melawan mereka” kataku. Akhirnya
Muhammad menganggukkan kepalanya tanda menerima.
Pernah suatu hari aku bilang kepadanya, “Kawin mut’ah itu boleh”.
“Tidak!” sergahnya.
Aku berkata, “Allah berfirman, “Maka istri-istri yang telah kamu
nikmati (mut’ah) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya
(dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban..” (an-Nisa 24)”.
“Tetapi Umar yang mengharamkan mut’ah! Dengan mengatakan, “Dua mut’ah
yang berlaku di masa Rasulullah, dan aku yang mengharamkan keduanya dan
menghukum siapa yang melanggarnya”, katanya.
Aku berkata, “Bukankah kau pernah bilang, “aku (Muhammad bin Abdul
Wahab) lebih tahu dari Umar, lalu kenapa kau ikut Umar?. Dan jika Umar
mengharamkan apa yang dihalalkan Rasul, mengapa kau tinggalkan pandangan
al-Qur`an dan Rasul, dan kau ikuti pandangan Umar?”.
Ia terdiam. Melihat ia diam bertanda puas dengan keteranganku,
nampaknya bergejolak kebutuhan biologisnya (sementara ia belum punya
istri).
Aku bilang padanya, “Bukankah kita (aku dan kau) adalah orang bebas dan mengambil halalnya mut’ah dan kita bersenang-senang?”
Ia mengangguk setuju, dan aku memanfaatkan sikap setujunya itu.
Kemudian aku janjikan untuknya seorang wanita untuk dimut’ah olehnya.
Keinginanku ialah membuyarkan rasa takutnya dari perselisihan antara ia
dengan orang lain umumnya. Akhirnya ia memberi syarat bahwa ini rahasia
antara aku dengannya dan tidak memberitahu namanya kepada perempuan yang
akan dimut’ahinya. Maka aku langsung pergi ke tempat
perempuan-perempuan Nasrani, yang mana mereka adalah antek-antek
kementrian kami untuk merusak pemuda muslim. Aku dapatkan seorang wanita
yang aku panggil dengan nama Shafiyah, dan telah aku ceritakan semuanya
tentang pemuda ini. Dan pada waktu yang dijanjikan aku pergi bersama
Muhammad, ke rumah Shafiyah yang saat itu sedang sendirian. Aku bacakan
akad nikah mut’ah untuk Muhammad dalam waktu seminggu, dengan mahar
sekian gram emas secara tunai. Aku senangkan hatinya dari luar sedangkan
Shafiyah dari dalam.
Setelah Shafiyah mengambil hatinya dan memberikan manisnya
kemaksiatan yang dilakukan Muhammad terhadap syariat di bawah naungan
pemikiran dan kemandirian pandangannya yang bebas. Tiga hari kemudian,
aku berbincang-bincang panjang dengannya soal bahwa minuman khamar itu
tidak haram. Aku perdaya dirinya dengan menyertakan dalil-dalil
al-Qur`an dan hadis, dan pada akhirnya aku bilang padanya, “Dibenarkan
bahwa Mu’awiyah dan Yazid serta khulafa Bani Umayyah dan Bani Abbas,
mereka saling menawarkan khamar. Maka mungkinkah mereka itu berada dalam
kesesatan dan kau sendiri dalam kebenaran? Sesungguhnya tidak syak lagi
bahwa mereka itu lebih memahami Kitabullah dan Sunnah Rasul, dan
benarkah mereka tidak mengetahui hal yang haram sementara mereka
memahami hal yang makruh dan dibenci? Sedangkan di kitab-kitab Yahudi
dan Nasrani menunjukkan kehalalan khamar, masuk akalkah bila agama yang
satu mengharamkan khamar sedangkan agama yang lain menghalalkannya?
Sementara semua agama berasal dari sisi Tuhan Yang Maha esa! Kemudian
disebutkan dalam riwayat bahwa Umar minum khamar sehingga turun ayat, “Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”
(al-Maidah 91). Bila khamar itu haram maka Rasul akan menghukumnya,
tetapi ia tidak melakukannya maka ini menunjukkan kehalalannya.
Muhammad menyimak keteranganku dengan penuh perhatian, kemudian ia
bangkit sambil mengatakan, “Bahkan dibenarkan dalam riwayat bahwa Umar
mencampur khamar dengan air lalu meminumnya, dan mengatakan jika mabuk,
itu haram. Tetapi jika tidak mabuk maka tidak haram”. Kemudian ia
menambahkan bahwa Umar bvenar dalam masalah ini, sebab al-Qur`an
mengatakan, “Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan
berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang..”
(al-Maidah 91). Maka jika khamar itu tidak memabukkan maka hal tidak
akan terjadi seperti ayat yang telah aku sebutkan, karena itu khamar
tidak dilarang jika tidak memabukkan.
Shafiyah memberitahu apa yang berlaku, ia berhasil menuangkan khamar
keras kepada pemuda ini dan memberitahuku bahwa ia telah meminumnya
sampai mabuk, berkelakuan kasar dan menyetubuhi dirinya beberapa kali di
malam itu. Dan telah aku lihat badannya lemah dan mengkurus lantaran
malam itu. Demikianlah aku dan Shafiyah mengendalikan dirinya
sepenuhnya.
Sungguh ini menggetarkan diriku tentang pesan penting yang dikatakan
mentri negara-negara jajahan, ketika aku mohon izin berangkat, “Kami
telah berhasil mengembalikan Spanyol dari tangan orang-orang kafir
(maksudnya kaum muslimin) dengan khamar dan kesesatan, maka kita harus
berusaha negara-negara yang menjadi milik kami dengan dua formula itu”.
Pada suatu hari, aku bicara tentang puasa dengan Muhammad, aku katakan, “Sesungguhnya al-Qur`an mengatakan “dan berpuasa lebih baik bagimu..”
(al-Baqarah 184) dan tidak mengatakan berpuasa wajib bagimu, maka puasa
dalam pandangan Islam itu sunnah dan bukan wajib!. Tetapi ia bangkit
dan mengatakan, Hai Muhammad (nama samaran Mr Hamper), Kau ingin
mengeluarkanku dari agamaku!?”.
“Ya Wahab, agama itu kesucian hati, keselamatan jiwa dan tiada
permusuhan dengan yang lain. Bukankah Rasulullah pernah bersabda, “Agama
itu cinta”? Bukankah al-Qur`an menyebutkan bahwa “Sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yakin”
(al-Hijr 99). Jadi jika manusia mendapati keyakinan akan Allah dan Hari
Akhir, maka itulah kebajikan hati dan kebersihan amal, dialah orang
yang paling utama. Tetapi dia menggelengkan kepala tanda menolak dan
tidak senang.
Pernah aku bilang kepadanya, “Salat itu tidak wajib”.
“Kok begitu?” tanyanya.
Aku berkata, “Sebab di dalam al-Qur`an, Allah berfirman, “dan dirikanlah salat untuk mengingatku” (Thaha 14), maka yang dimaksud salat ialah mengingat Allah swt. Jadi ingatlah Allah swt sebagai ganti salat!”.
Wahab berkata, “Ya aku pernah dengar, sebagian ulama mengingat Allah swt di waktu-waktu salat sebagai ganti pekerjaan salat”.
Betapa senangnya diriku mendengar perkataanya itu, maka aku bumbui
pandangannya ini hingga aku perkirakan bahwa aku dapat mengendalikan
jalan pikirannya. Tak lama kemudian aku melihatnya tidak lagi serius
dengan perkara salat, terkadang ia salat dan terkadang tidak. Terutama
di waktu subuh, ia sering meninggalkan salat subuh. Setelah semalam aku
asyik mengobrol panjang dengannya sampai tengah malam lewat, sehingga
mendekati subuh ia kelelahan dan tinggalkan salat.
Begitulah aku tanggalkan pakaian keimanan dari pundak Wahab sedikit
demi sedikit. Pernah suatu kali aku mendebatnya seputar Rasul, tiba-tiba
ia langsung menunjuk wajahku dan melotot, lalu berkata, “Jika kau
bicara lagi soal ini, maka aku tidak mau berteman lagi denganmu”. Aku
khawatir ia akan marah dan benci padaku, karena itu aku menahan diri
untuk bicara soal itu lagi.
Tetapi minimal aku telah memperdaya dirinya bahwa ia berpegang pada
pemikiran yang ketiga, yang bukan Ahlus sunnah juga bukan Syi’ah, dan ia
sangat menerima pemikiran ini dengan sepenuhnya karena dirinya dipenuhi
dengan kesombongan dan kemandiriannya (yang kelewatan).
Ditambah dengan keberadaan Shafiyah yang selalu menemaninya selama
seminggu, juga dengan akad-akad yang diperbaharuinya, sehingga kami
benar-benar mengendalikan dirinya.
Aku bilang pada Wahab, “Banarkah Nabi mempersaudarakan antara sahabatnya?”
“Ya”, jawabnya.
“Apakah hukum-hukum Islam itu bersifat temporal atau permanen?”, tanyaku.
Ia menjawab, “Permanen, sebab Rasulullah pernah bersabda, “Halalnya
Muhammad adalah halal sampai hari kiamat dan haramnya Muhammad adalah
haram sampai hari kiamat”.
“Jika begitu, mari kita mempersaudarakan antara aku dan kau, maka
terjalinlah persaudaraan antara ia dan aku. Setelah itu, aku selalu
bersamanya dan menemaninya ke mana ia pergi. Dan aku bersemangat untuk
memetik buah hasil dari pohon yang telah aku tanam sebelumnya. Buah
hasil yang paling berharga di masa mudaku.
Setiap bulan, aku tulis hasil kerjaku kepada kementrian sebagaimana
itu sudah menjadi tugasku sejak aku pergi dari London. Dan jawaban yang
aku terima cukup memuaskan diriku. Aku dan Wahab berjalan di jalan
(pemikiran)yang telah kami bangun berdua dengan langkah-langkah yang
cepat, dan aku tidak pernah meninggalkannya di manapun ia berada.
Targetku ialah memperkuat jiwanya yang berpikir sangat bebas dan
memperuncing keraguannya. Dan aku selalu mendukungnya dengan suka cita
dan memuji jiwanya yang berapi-api. Dan dirinya yang kritis dan
terkadang aku bersikap lembut padanya dengan mengatakan, “Kemarin malam
aku mimpi melihat Rasulullah, aku melihatnya seperti yang digambarkan
oleh para penceramah di mimbar-mimbar. Ia duduk di atas kursi dan di
sekitarnya sekelompok ulama yang tidak aku kenal seorangpun dari mereka.
Dan aku melihatmu datang dengan wajahmu yang memancarkan sinar, ketika
kamu sampai kepada Rasulullah, beliau berdiri memuliakanmu dan memlukmu,
lalu berkata, “Wahai Muhammad (bin Abdul Wahab), kau adalah namaku,
mewarisi ilmuku dan menduduki kedudukanku dalam mengatur urusan agama
dan dunia”
Kemudian kamu berkata, “Wahai Rasulullah, aku takut menampakkan ilmuku kepada manusia”
Rasulullah berkata kepadamu, “Janganlah takut, sesungguhnya kedudukanmu itu tinggi”.
Mendengar kisah mimpiku, dirinya melambung kesenangan, dan bertanya apakah benar mimpimu itu?”.
“Ya”, kataku. Setiap ia menanyakan hal itu aku jawab dengan positif
sampai ia yakin. Dan aku kira, mulai saat itu ia berniat untuk
melaksanakan kewajibannya.
Bag (5)
Selama aku tinggal di sana (Bashrah), beberapa perintah sampai
kepadaku dari London supaya aku pergi ke Karbala dan Najaf, tempat
dambaan hati muslimin syi’ah, basis ilmu dan spiritual mereka. Dan untuk
dua wilayah ini ceritanya panjang.
Adapun kisah Najaf, dimulai dari hari dimakamkannya di situ Ali,
khalifah keempat menurut Ahlus sunnah dan khalifah pertama menurut
mazhab Syi’ah. Kota yang jaraknya dari Najaf kira-kira satu farsakh
(satu jam jalan kakinya seorang laki), di namakan Kufah, pusat
pemerintahan khilafah Ali. Ketika ia terbunuh, kedua putranya (Hasan dan
Husein) memakamkannya di luar Kufah, yakni di tempat yang sekarang di
namakan Najaf. Kemudian Najaf menjadi hidup menyala sedangkan Kufah
dalam kerusakan. Di Najaf beberapa ulama Syi’ah berkumpul, di sana ada
rumah-rumah, pasar-pasar dan sekolahan-sekolahan. Sekarang Najaf menjadi
basis ulama Syi’ah, dan khalifah di Astana memberi sumbangan dan
menghormati mereka, karena beberapa perkara:
1-Pemerintahan Syi’ah di Persia membantu mereka, dan bila khalifah
(Astana) menyentuh kehormatan mereka maka hubungan antara kedua
pemerintahan itu menjadi tegang dan terkadang sampai pada batas perang.
2-Di sekitar Najaf banyak kaum ‘Asya`irah yang membantu
ulama, berupa alat persenjataan. Meskipun bukan senjata canggih dan
tiada undang-undang bagi mereka kecuali undang-undang ‘Asyâiri. Tetapi yang dimaksud ialah posisi kepemimpinan ulama agar bergabung bersama A’syâirah
dalam peperangan yang menumpahkan darah. Dan bagi pemerintah tidak ada
kepentingan yang serius untuk memaksa menarik penentangan ulama terhadap
mereka.
3-Ulama di sana menjadi Para marja’ bagi muslimin Syi’ah di
dunia, di India, Afrika dan lain-lain. Jadi jika pemerintah menyentuh
kehormatan mereka maka orang-orang syi’ah di semua tempat akan berontak.
Adapun kisah Karbala, dimulai sejak terbunuhnya cucu Rasulullah
(al-Husein bin Ali, putra Fatimah binti Rasul). Penduduk Iraq mengundang
al-Husein untuk datang kepada mereka dan untuk membai’atnya sebagai
khalifah mereka. Tetapi ketika ia bersama keluarganya sampai di tanah
Karbala -yang jaraknya dari Kufah sekitar 12 farsakh-, mereka berubah
(ingkar janji). Mereka keluar untuk membunuh al-Husein atas perintah
Yazid, anak Mu’awiyah khalifah Umawi yang berkuasa di Syam. Tentara
Umawi yang berjumlah banyak dengan nekat membunuh al-Husein bin Ali
bersama keluarganya. Di peperangan itu, tentara Umawi menampakkan semua
penghinaan mereka terhadap al-Husein dan keluarganya. Sejak itu kaum
Sy’iah menjadikan tempat itu sebagai basis spiritual, mereka datang dari
segala tempat dan mereka datang berhimpit-himpitan (penuh semangat)
tidak seperti spiritualitas Kristen yang ada pada kami.
Inilah kota Karbala, sebuah kota Syi’ah dan di sana terdapat ulama
Syia’h dan beberapa madrasah. Karbala dan Najaf satu sama lain saling
mendukung.
Ketika aku dapat perintah untuk pergi ke dua kota ini, aku putuskan
berangkat dari Bashrah ke Baghdad, markas wali kota yang dirampas oleh
khalifah di Astana. Dan dari situ aku berangkat ke Hullah, sebuah kota
yang terletak di tepi sungai Furat.
Furat dan Dajlah adalah dua sungai besar yang membelah Iraq dari
Turki dan bermuara ke Laut. Kesuburan pertanian Iraq terletak pada dua
sungai ini.
Pada kepulanganku nanti ke London, aku akan mengusulkan kepada
kementrian agar menggaris letak kekuasaan atas aliran dua sungai ini,
supaya Iraq menundukkan rakyat dengan sikap yang lunak. Dan apabila
aliran air itu terputus maka penduduk akan tunduk dan mematuhi
kepentingan-kepentingan kementrian.
Dari Hullah aku berangkat ke Najaf dengan menyamar sebagai pedagang
dari Azerbaejan dan aku bergabung dengan orang-orang ruhani, mengikuti
acara-acara dan majlis-majlis ta’lim mereka. Aku begitu kagum dengan
kesucian ruhani mereka, luasnya ilmu mereka dan kuatnya ketakwaan
mereka. Tetapi aku dapati mereka yang tradisional dan tidak berfikir
tentang pembaharuan urusan mereka.
1-Mereka sangat menentang terhadap pemerintahan di Turki (bukan
karena mereka Syi’ah dan pemerintah itu Ahlus sunnah), tetapi karena
tekanan pemerintah terhadap kebebasan mereka secara hebat, mereka tidak
memikirkan tentang posisi pemerintah dan bagaimana agar bebas dari
tekanan tersebut.
2-Sebagaimana aktifitas mereka terpaku pada ilmu agama, seperti para
pendeta kami di masa yang jumud. Mereka tinggalkan ilmu dunia dan hanya
sedikit yang tidak bermanfaat bagi mereka yang diambil.
3-Mereka tidak berfikir apa yang berlaku dan terjadi di sekitar mereka di dunia ini.
Aku katakan pada diriku sendiri, “Rumah-rumah mereka dalam kelelapan
sementara dunia dalam berjaga, dan suatu saat akan datang banjir yang
menenggelamkan mereka. Dan aku berusaha berulang kali menggugah mereka
untuk bangkit melawan khilafah (pemerintah), tetapi aku tidak menemukan
kecenderungan mereka untuk itu. Sebagian mereka menghinaku seakan aku
mengatakan pada mereka bahwa ‘aku akan menghancurkan dunia’. Mereka
melihat bahwa khilafah (pemerintah mereka) adalah khilafah yang durhaka
dan tidak mungkin mengatasinya kecuali dhuhurnya Wali al-Amr (Imam
Mahdi).
Wali al-Amr mereka adalah Imam yang ke dua belas dari dzurriyah
Rasul, yang ghaib pada tahun 255 Hijriyah, yakni setelah 255 tahun
Rasul mereka datang. Ia hidup sampai sekarang dan akan muncul ke dunia
untuk menegakkan keadilan saat kezaliman merajalela.
Aku heran, bagaimana orang-orang meyakini keyakinan yang khurafat
ini. Keyakinan ini semacam keyakinan yang dianut sebagian kaum Kristen
yang khurafat, yang yakin bahwa al-Masih akan kembali dari kedudukannya
yang tinggi untuk menegakkan keadilan di dunia.
Aku katakan kepada mereka, “Bukankah yang wajib adalah merubah kezaliman sebagaimana yang dilakukan Rasul Islam?”
“Sesungguhnya Rasul dibantu Allah, karena itu ia mampu”, jawabnya.
Aku katakan, “Di dalam al-Qur`an dikatakan, “Jika kamu menolong (membela) Allah, maka Allah akan menolong kamu”. Maka kalian juga akan dibantu oleh Allah, jika kalian bangkit dengan pedang melawan kezaliman pemerintah”.
“Kau ini pedagang, pemahamanmu ‘cetek’ dan tidak akan menyambung, sedangkan ini masalah yang bersifat ilmiyah.Makam Ali bin Abu Thalib dihiasi sangat indah, halamannya elok, kubahnya dilapisi emas dan dua menara menjulang tinggi. Setiap hari berbondong-bondong orang datang menziarahi makam Ali bin Abu Thalib ini. Mereka melakukan ritual keagamaan di dalamnya. Ada aturan bagi peziarah ke makam ini. Setiap dari mereka yang mau masuk, berhenti dulu di depan pintu masuk, mencium pintu tersebut baru mengucapkan salam, meminta izin untuk masuk, baru memasuki ruangan makam. Makam yang mempunyai halaman yang cukup luas itu, ada beberapa ruangan yang khusus dipergunakan untuk berdoa.
Ada dua makam yang mirip dengan makam Ali bin Abu Thalib ini, yaitu makam yang terletak di Karbala. Yang satu adalah makam Husain bin Ali sedang satunya lagi Abbas yang juga syahid bersama Husain di Karbala. Di Karbala orang-orang Syiah juga melakukan ritual keagamaan seperti apa yang mereka lakukan di Najaf. Hanya saja kondisi Karbala sedikit lebih menyenangkan dibanding kondisi yang ada di Najaf. Karbala dipenuhi dengan perkebunan buah-buahan yang elok dan pengaturan irigasi yang apik.
Selama misi saya di Iraq, saya menemukan gambaran suasana yang bisa memberi gagasan hati saya. Ada sejumlah kejadian yang menunjukkan keinginan masyarakat untuk mengakhiri gubernur yang berkuasa di Iraq. Mereka mempunyai alasan bahwa gubernur yang ditunjuk Istambul tidak sesuai dengan aspirasi yang berkembang di Iraq. Gubernur tersebut tidak mempunyai pengetahuan yang memadai untuk menjadi gubernur dan kejam. Dia itu hanya sok bijaksana. Tentu saja rakyat tidak menyukainya. Orang Sunni sendiri tidak bisa berbuat banyak akan hal ini karena gubernur membatasi gerak mereka, tentu ini sama sekali tidak menguntungkan mereka. Pengikut Syi’ah di sisi lain tidak puas dengan tindakan Istambul ini karena di antara mereka ada S-a-y-i-d(l) dan S-y-a-r-i-e-f,(2) keturunan nabi yang menurut mereka lebih berhak untuk dipilih menjadi gubernur.
(1) Keturunan Sayyidina Husain radiyalla anhu
(2) Keturunan Sayyidina Hasan radiyalla anhu
Rata-rata orang Syi’ah berada dalam kondisi kurang beruntung. Hidup dalam lingkungan yang mengenaskan. Lalu lintas jalan kurang nyaman. Para preman jalanan sering menyerang para kafilah bila aparat keamanan tidak terlihat disana. Karena itu, pemerintah Turki menunjuk seorang detasemen yang bertugas khusus mengawal para kafilah saat melewati gerombolan preman tersebut.
Selain dari itu, penganut Syi’ah senang berperang, saling membunuh dan menjarah. Buta huruf yang merupakan potret kebodohan masih menjadi pemandangan yang umum terlihat. Situasi semacam ini mengingatkan saat Eropa berada di bawah kekuasaan para pendeta. Yang terdidik hanyalah para pemuka agama yang hidup di Najaf dan Karbala dan sebagian kecil dari mereka. Hampir bisa dipastikan hanya satu dari seribu orang yang tahu tentang baca tulis.
Saat ekonomi di Iraq mengalami kemunduran, banyak dari mereka menderita kelaparan serta kerja para pejabat tidak beres. Orang Syi’ah mengajukan protes terhadap pemerintahan Istambul. Dalam kondisi semacam ini saya melihat rakyat Iraq memandang satu sama lain dalam kecurigaan. Dan sebagai konsekewensi logis, hubungan di antara mereka tentu saja tidak harmonis. Kemudian yang terjadi selanjutnya, para pemuka Syi’ah mengeritik pedas orang-orang Sunni yang berada di pemerintahan, dikatakan telah mengabaikan pendidikan, perekonomian, agama, dan urusan-urusan dunia lainnya.
Saya tinggal di Karbala dan Najaf hanya selama empat bulan. Saat di Najaf saya mengalami sakit yang cukup serius. Waktu itu rasanya sudah tidak ada harapan lagi untuk sembuh. Saya pergi ke dokter lalu diberi resep obat. Beruntung setelah minum obat, kesehatanku berangsur pulih kembali. Dalam jangka tiga minggu, saya sembuh seperti semula. Selama sakit saya berada di sebuah ruangan bawah tanah. Karena saya sakit, tuan rumah yang menyiapkan obat dan makanan. Sebagai imbalan atas pelayanannya yang baik, saya memberikan sejumlah uang. Masih ingat sewaktu saya sakit, dokter menyarankan hanya memekan gajih ayam, entah apa alasannya. Pada minggu ketiga dari sakit, saya baru diperbolehkan makan soup dan ayamnya. Saya mengatakan pada tuan rumah bahwa saya mau berziarah ke makam Ali bin Abu Thalib.
Ketika merasa sudah sembuh betul, saya melanjutkan perjalanan menuju Bagdad. Saya mempersiapkan sebuah laporan yang terdiri atas seratus halaman terhadap observasi saya tentang kondisi dan situasi Najaf, Hulla dan Baghdad. Saya serahkan laporan tersebut kepada perwakilan kementrian yang bermarkas di Bagdad. Selanjutnya saya menunggu perintah berikutnya, harus tetap di Iraq atau kembali ke London.
Saya sendiri sesungguhnya sudah kepingin betul balik ke London, karena saya sudah cukup lama berada di negeri orang. Saya sudah rindu tanah air dan famili saya. Terlebih saya ingin melihat Si buah hati, anak saya, Rasputin yang lahir setelah keberangkatan saya. Dengan alasan ini saya melampirkan dalam laporan saya permohonan izin untuk barang sebentar kembali ke London. Saya juga ingin menyampaikan laporan lisan atas kesan-kesan saya selama tiga tahun misi saya di wilayah Iraq dan juga ingin istirahat sejenak.
Perwakilan kementrian yang berada di Iraq memberi saran kepada saya agar tidak terlalu sering menghubungi. Jika tidak, orang-orang akan menaruh curiga. Dia juga menyarankan saya untuk menyewa tempat di salah satu penginapan di sepanjang sungai Tigris dan berkata, “Nanti akan saya beritahu apa jawaban dari kementrian segera setelah saya menerima surat dari London.” Selama tinggal di Bagdad, saya sempat mencatat perbedaan spiritual, yang terjadi antara Istambul, ibukota kekhalifahan dan Bagdad.
Saya masih teringat kembali saat meninggalkan Basrah menuju Karbala dan Najaf. Ada semacam pertanyaan, “Benarkah Muhammad Annajd berada di jalan yang saya inginkan?” Karena bagaimanapun dia adalah tipe yang mempunyai jiwa kurang stabil dan sedikit gugup. Jangan-jangan semuanya jadi berantakan. Ah, tidak. Saat itu dia punya rencana mau pergi ke Istambul. Saya sempat menyampaikan pesan agar dia tetap pada pendiriannya. Saya katakan pada dia, “Saya khawatir jika Anda sampai di sana, Istambul membuat pernyataan yang menjadikan orang di sana menuduhmu sebagai orang murtad dan akhirnya membunuhmu.
Kondisi begini masih menyelimuti hati saya. Boleh jadi setelah di Istambul, dia bertemu dengan ulama besar yang berbobot dan meluruskan pemikirannya yang ada selama ini dan membawa dia kepada paham Sunni yang senenarnya yang tentunya akan membuat semua cita-cita saya musnah. Karena Istambul merupakan tempat, pusat ilmu pengetahuan Islam.
Ketika Muhammad Annajd saya lihat sudah tidak ingin lagi tinggal di Basrah, saat itu aku menyarankan agar dia pergi ke Isfahan atau Syraz. Dengan alasan dua kota ini cukup nyaman dan penduduknya adalah penganut Syi’ah dalam hal ini tidak mungkin ada minat mempengaruhi pemikiran Muhammad Annajd. Sehingga dia tidak bakal mengubah sesuatu yang telah saya tanamkan.
Ketika kami berpisah, saya katakan padanya, “Kamu ingat apa yang terjadi pada Taqiya?” “Ya saya ingat,” jawabnya. Taqiya adalah salah satu sahabat Nabi yang disiksa dan orang tuanya dibunuh oleh orang-orang kafir. Peristiwa Taqiya bisa diambil sebagai pelajaran. Taqiya secara terbuka menyatakan bahwa dia adalah pengikut Nabi. Kendati setelah dia melapor pada Nabi, Nabi tidak menyalahkan terhadap yang telah dilakukan oleh Taqiya berkenaan dengan kejadian tersebut. Maka saya menyarankan pada Muhammad Annadj, “Jangan mengatakan pada Syi’ah bahwa kamu Sunni jika tidak mau menjadi sasaran orang Syi’ah. Manfaatkan negara dan ulama mereka! Pelajari adat dan tradisi mereka. Mereka itu tak kenal kompromi dan keras kepala.”
Saya memberikan dia sejumlah uang atas nama zakat saat saya meninggalkannya. Zakat adalah pajak dalam Islam, yang dikumpulkan untuk kemudian dibagikan bagi orang yang membutuhkan. Selain itu saya memberi kenang-kenangan sebuah pelana.
Sejak saat itu, saya kehilangan kontak dengan dia. Namun demikian, kami telah membuat satu kesepakatan bahwa siapa yang duluan datang ke Basrah dan tidak bisa ketemu, agar meninggalkan surat di rumah Abdur Ridla.
Bag (6)
BAGIAN KE ENAMTidak lama tinggal di Bagdad, kemudian saya menerima pesan yang menyuruh saya untuk kembali ke London, kota yang telah saya tinggalkan. Di London saya berbincang-bincang dengan Sekretaris dan sejumlah pejabat kementrian. Saya ceritakan kepada mereka seluruh aktivitas penelitian saya dalam misi panjang di Negeri orang. Mereka cukup puas dengan informasi yang saya berikan mengenai situasi dan kondisi Iraq. Disisi lain Safiyah, teman wanita Muhammad Annajd juga mengirimkan satu laporan yang isinya sama persis dengan apa yang saya laporkan. Saya baru saja mengetahui bahwa seluruh misi yang jalankan itu dibuntuti oleh seseorang utusan dari kementrian. Orang ini juga mengirimkan laporan yang berbarengan dengan laporan yang saya kirim dan isinya sama dengan cerita yang telah saya sampaikan pada Sekretaris.
Sekretaris menyuruh saya untuk menemui Mentri. Saat saya menghadap, dia menunjukkan satu sikap sepertinya saya belum pernah melaporkan kedatangan saya dulu dari Istambul. Saya melihat bahwa sekarang mendapat tempat yang istimewa di hatinya.
Mentri sangat senang setelah mengetahui bahwa saya telah mendapatkan Muhammad Annajd. Katanya, “Dia adalah satu senjata yang dicari Kementrian kita. Berilah janji-janji kepadanya. Adalah itu lebih baik waktu yang Anda luangkan bersamanya digunakan untuk mendoktrin dia.
Ketika saya katakan saya khawatir akan kondisi Muhammad Annajd yang boleh jadi mengubah haluan pemikirannya. Mentri mengatakan, “Jangan khawatir. Dia tetap pada pendiriannya saat Anda meninggalkannya. Agen rahasia kementrian kita bertemu dia di Isfahan dan memberikan laporannya kepada kementrian kita bahwa Muhammad Annajd tetap pada pendiriannya. “Saya menanyakan pada diri saya sendiri, “Bagaimana mungkin Muhammad Annajd menyingkap semua rahasia itu pada orang lain, orang yang belum dia kenal betul?” Saya tidak berani menanyakan perihal ini kepada mentri. Baru setelah saya bertemu Muhammad Annajd berikutnya, saya mengetahui bahwa di I-s-f-a-h-a-n ada seseorang yang bernama “A-b-d-u-l K-a-r-i-m” bertemu dia dan menemukan rahasia tersebut karena adanya kata-kata, “Saya saudara Muhammad (maksudnya saya, H-e-m-p-h-er). Muhammad Anajd menceritakan kepada saya bahwa dia kenal dekat dengan kamu.”
Muhammad Annajd mengatakan pada saya, “S-a-f-i-y-a-h pergi bersama saya ke Isfahan dengan status nikah mut’ah selama lebih dari dua bulan. Abdul Karim menemani saya pergi ke S-y-i-r-a-z dan mempertemukan saya dengan seorang wanita yang bernama A-s-i-y-a-h, yang lebih cantik dan menarik dari pada Safiyah. Dengan nikah bersama wanita itu saya benar-benar menikmati saat paling menyenangkan.”
Berikutnya saya tahu bahwa Abdul Karim adalah seorang agen rahasia Kristen yang menetap di Isfahan distrik J-e-l-f-a yang bekerja pada kementrian. Sedang Asiyah, seorang Yahudi yang tinggal di Syiraz, adalah agen rahasia lain dari kementrian. Empat dari kami mengkoordinasi jalan untuk membidik Muhammad Annajd menuju satu kondisi yang sedemikian rupa yang di masa mendatang akan melakukan sesuatu yang kami inginkan melalui jalan yang tepat.
Saat saya mengaitkan peristiwa-peristiwa di atas di hadapan Mentri, Sekretaris, dan dua anggota dari Kementrian yang tidak saya kenal, Mentri berkata kepadaku, “Kamu berhak mendapat hadiah terbesar dari Kementrian. Karena kamu masuk daftar terbaik di antara sekian agen rahasia terpenting dari Kementrian. Sekretaris akan memberikan sejumlah rahasia negara yang nantinya akan banyak membantu misi yang kamu jalankan.”
Habis itu Kementrian memberikan cuti kepada saya selama sepuluh hari, di mana saya dapat menjenguk famili. Segera setelah saya pulang, saya luangkan kesempatan yang bagus ini bersama anakku, yang sangat mirip dengan aku. Anakku sudah sedikit bisa mengucapkan beberapa kata dan sudah bisa berjalan, di mana saya melihatnya begitu senang sehingga rasanya anakku itu merupakan bagian dari diriku sendiri. Sepuluh hari cuti itu benar-benar sangat membawa kebahagiaan besar bagi saya. Saya benar-benar merasakan merasakan seakan-akan terbang ke angkasa karena sangking senangnya. Saat-saat demikian merupakan kebahagiaan besar bisa kembali pulang, bercanda ria bersama keluarga. Selama cuti sepuluh hari tersebut saya sempat bertandang ke rumah tante, yang sangat mencintai saya. Tentu sangat bijak bagi saya untuk bertandang ke rumahnya. Namun sayang, dia meninggal dunia setelah keberangkatan saya dalam misi ketiga. Sangat berduka saya saat itu.
Cuti sepuluh hari berjalan begitu cepat serasa se jam saja. Bila saja hari-hari yang penuh ceria itu berjalan begitu cepat, hari-hari duka serasa seperti berabad-abad. Masih ingat saat saya mengalami sakit yang cukup serius di Najaf. Rasanya bertahun-tahun saat itu.
Saat saya mau menghadap Kementrian untuk menerima perintah selanjutnya, saya bertemu dengan sekretaris dengan wajah berseri-seri, ceria serta menyenangkan. Dia langsung menjabat tanganku, menyambut kedatanganku dengan sambutan yang hangat dan dengan penuh keramahan. Dia mengatakan pada saya, “Demi perintah mentri dan komite yang membiayai urusan kolonial, saya akan mengungkap dua rahasia negara untuk kamu. Yang pasti kamu nanti akan banyak bisa mengambil manfaat dari rahasia tersebut. Tak seorangpun bisa mengetahui rahasia itu kecuali orang-orang yang memang benar-benar bisa menerima kepercayaan.”
Sambil menggandeng tanganku, sekretaris membawa saya ke sebuah ruangan Kementrian. Di dalam ruangan tersebut saya menemui orang-orang yang cukup menarik perhatian saya. S-e-p-u-l-u-h orang duduk mengelilingi meja bundar. Orang p-e-r-t-a-m-a menyamar sebagai khalifah Turki Usmani dengan segala atribut yang dipakainya. Tentunya sudah menguasai bahasa Turki, bahasa kekhilafahan Utsmani dan Inggris karena memang bahasanya sendiri. Yang k-e-d-u-a mirip seperti Syaikhul Islam di Istambul, baik dari pakaian, cara bicara maupun sikapnya. Yang ke t-i-g-a memakai pakaian serta atribut seperti atribut yang dipakai Syah Iran. Yang ke-e-m-p-a-t menyamar sebagai Perdana Mentri di Istana Iran. Sedang yang ke-l-i-m-a menyamar seperti Ulama besar Syi’ah di Najaf. Tiga orang terakhir ini menguasai bahasa Inggris dan Persi. Setiap satu dari lima orang ini mempunyai asisten yang duduk di samping mereka dan menulis apa saja yang ingin mereka sampaikan. Asisten-asisten ini memberikan informasi yang diperlukan oleh lima orang ini dengan mencari tahu secara pasti atas tipe-tipe mereka di Istambul, Iran dan Najaf.
Sekretaris berkata, “Lima orang ini mewakili lima orang tipe yang ada di sana. Untuk mengetahui tipe pemikiran orang di sana, kami telah mendidik dan melatih orang-orang ini dan persis sama dengan tipe, gaya, dan sikap serta pemikiran orang di sana. Kami telah mendalami informasi yang kami dapat tentang keaslian mereka di sana, Istambul, Teheran dan Najaf terhadap orang-orang ini. Dan dalam hal ini lima orang ini, menyerupakan diri, membayangkan diri mereka menjadi orang-orang asli daerah tersebut. Kami juga telah melakukan gladi bersih terhadap hasil penyamaran ini. Kami berani menjamin bahwa penyamaran ini tujuh puluh persen sesuai dengan tipe kondisi orang yang ada di sana.
“Jika perlu, Anda boleh memberikan penilaian dengan mengajukan pertanyaan terhadap mereka. Anda sendiri telah bertemu Ulama besar Syi’ah di Najaf dan menanyakan sejumlah pertanyaan.” Saya mengiakan kata-kata sekretaris tersebut karena memang benar bahwa saya bertemu dengan Ulama besar Syi’ah di Najaf. Saya mengambil sejumlah pertanyaan yang pernah kuajukan kepada Ulama di Najaf dan kemudian saya ajukan kepada orang yang menyamar sebagai U-l-a-m-a Najaf tersebut, “Guru, bolehkan kita mengadakan perlawanan terhadap pemerintah karena alasan pemerintahan tersebut Sunni dan karena mereka itu fanatik?” Dia berfikir sejenak dan kemudian menjawab, “Tidak, tidak boleh kita mengadakan perlawanan terhadap pemerintah hanya karena alasan mereka itu Sunni. Semua orang Islam itu bersaudara. Kita boleh bangkit berperang melawan mereka hanya jika mereka melakukaan kezaliman, penganiayaan serta penindasan terhadap Umat Islam. Dan bahkan dalam hal ini kita mesti mengacu pada prinsip Amar ma’ruf dan Nahyi mungkar. Kita harus mengadakan gencatan senjata segera setelah mereka berhenti melakukan penindasan.”
Saya bertanya lagi, “Guru, bolehkah saya tahu akan pendapat bapak tentang apakah benar bahwa orang Yahudi dan Kristen itu curang?” Dia menjawab, “Ya, mereka curang,” dia meneruskan kata-katanya, “Perlu bagi kita untuk menjauhi mereka semua.” Ketika saya tanyakan alasannya, dia menjawab, “Hal yang demikian ini dilakukan adalah sebagai pembalasan atas penghinaan mereka. Mereka mencap kita sebagai orang kafir dan mengingkari Nabi kita Muhammad. Karena itu, kita mengadakan pembalasan atas sikap mereka.” Saya menanyakan permasalahan lain dengan mengatakan, “Guru, bukankah kebersihan itu termasuk sebagian dari iman? Kendati pada kenyataan jalan utama dan jalan-jalan di sekitar Sahnis-Syarief(1) tidak terjaga kebersihannya.
—————–
(1) Tempat di sekitar makam Ali bin Abu Thalib.
Bahkan sekolah, tempat mereka belajar, tidak memenuhi sebagai dikatakan bersih.” Dia menjawab, “Ya, itu benar adanya bahwa kebersihan itu sebagian dari iman, walaupun orang Syi’ah sendiri banyak yang kurang memperhatikan soal kebersihan.”
Benar-benar menakjubkan, jawaban-jawaban yang diberikan anak buah Kementrian yang ada dalam ruangan tersebut benar-benar sesuai dengan jawaban-jawaban yang telah saya terima dari Ulama Syi’ah di Najaf. Keakuratan sikap, pemikiran, dan identitas yang benar-benar persis ini, yaitu antara orang dari Kementrian dan Ulama di Najaf sangat membuat saya terheran-heran. Selain itu, orang ini pinter bahasa Persi.
Sekretaris mengatakan, “Jika Anda menemukan tipe lain yang belum dimiliki oleh empat orang lain, Anda bisa berbincang-bincang dengan orang-orang ini, dan untuk memberikan contoh bagaimana tipe kepribadiannya, lalu perlu ditest agar orang-orang ini benar-benar bisa menyamarkan diri dengan tipe kepribadian orang asli di sana. Ketika saya katakan, “Saya kenal betul bagaimana cara berpikir Syaikhul Islam di Istambul. Karena guru saya Ahmad Efendi memberikan keterangan yang cukup jelas gambaran- gambaran Syaikhul Islam kepada saya.” Kata sekretaris, “Kalau begitu Anda bisa berembuk dengan orang dari Kementerian tersebut dan mendiskusikan bagaimana baiknya.”
Saya mendekat dan bertanya kepada model yang menjadi S-y-a-i-k-h-u-l Islam, begini,. “Apakah merupakan kewajiban untuk mentaati Khalifah?” “Ya, hal itu wajib,” jawabnya. “Apakah itu wajib mentaati Allah dan Nabi?” Ketika saya menanyakan dalil yang mendasari akan keharusan menaati Allah dan Nabi ini, dia menjawab, “Tidakkah anda pernah mendengar ayat Al-Qur’an yang menyatakan, “Taatilah kamu sekalian terhadap Allah, Rasul-Nya dan Ulil amri di antara kamu sekalian.”
————-(1) Surat Annisa, ayat: 59
Saya katakan, “Apakah ini berarti Allah menyuruh kita untuk taat kepada Khalifah Yazid, yang memberi perintah kepada prajuritnya untuk menyerang penduduk Kota Madinah dan membunuh cucu Muhammad dan juga Walid yang hobi meneguk minuman keras?”
Jawabannya begini: “Anakku! Yazid adalah Amirul mu’minin atas izin Allah. Dia tidak mengeluarkan perintah untuk membunuh Husain, cucu Nabi. Jangan percaya kebohongan orang-orang Syi’ah! Bacalah buku sejarah dengan benar! Dia memang pernah berbuat salah. Tapi kemudian dia bertobat, minta ampunan Allah atas kesalahannya. Memang benar Yazid memerintahkan untuk menyerang penduduk Madinah. Karena penduduk tidak mau patuh dan tidak bisa dikendalikan. Sedang masalah khalifah Walid ya, memang dia itu berdosa. Dalam hal minum minuman keras. Kita tidak wajib mengikuti apa yang diperbuat, tapi mematuhi perintahnya dengan tuntutan syari’ah itu tetap wajib.” Saya telah menanyakan pertanyaan yang sama ini kepada guru saya Muhammad Efendi dan jawaban yang saya terima ini hanya terdapat sedikit perbedaan.
Kemudian saya bertanya kepada sekretaris, “Apa tujuan pokok alasan mempersiapkan model-model orang semacam ini?” Dia menjawab, “Dengan metode semacam ini kita bisa membuat satu perkiraan atau barometer sampai sejauh kapasitas mental khalifah dari kekhilafahan Turki Usmani, Ulama mereka baik itu Sunni maupun Syi’ah. Kita sekarang ini sedang mencari satu barometer yang tepat, yang akan bisa membantu kita untuk menguasai dan menaklukkan mereka.
Contoh sederhana, jika saja anda tahu persis dari arah mana datangnya musuh, tentu Anda akan bisa membuat persiapan yang benar-benar efektif tanpa harus membuang banyak biaya dan tenaga. Segala sesuatu yang sia-sia bisa ditekan sekecil mungkin, dan Anda bisa menempatkan pasukan pada posisi yang tepat sehingga bisa membikin kocar-kacir pertahanan musuh. Berbeda jika Anda tidak mengetahui dari arah mana datangnya serangan musuh, tentu Anda menempatkan pasukan sembarangan di sana sini dan pada akhirnya bertekuk lutut, kalah. Sama saja jika Anda mengetahui secara betul dasar hukum dan dalil-dalil yang membuktikan kebenaran agama yang mereka anut, mazhah yang mereka ikuti, akan memungkinkan Anda bisa menyiapkan dalil-dalil tandingan yang bisa menangkis argumentasi dalil yang mereka pegang dan dengan demikian Anda bisa mengalahkan mereka, juga dengan dasar yang mereka pegangi.”
Sekretaris memberi saya sebuah buku setebal seribu halaman yang berisi tentang hasil dari suatu proyek penelitian yang dilaksanakan oleh lima perwakilan di atas sejumlah tempat atau departemen, seperti kemiliteran, perekonomian, pendidikan dan agama. Sekretaris berkata, “Silakan baca di rumah dan bila sudah selesai, segera kembalikan lagi kepada saya.” Saya bawa buku tersebut kerumah dan saya baca dengan serius, dengan segenap perhatian saya selama masa liburan tiga minggu.
Ternyata buku tersebut isinya benar-benar menakjubkan. Dokumen-dokumen penting dalam buku tersebut yang merupakan hasil kerja keras yang dalam pelaksanaannya banyak mengalami hambatan itu, isinya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Menurut saya sendiri, informasi yang disampaikan oleh lima perwakilan yang merupakan copi dari tipe orang di Timur Tengah itu tujuh puluh persen sesuai dengan fakta lapangan. Makanya tidak berlebihan jika sekretaris mengeluarkan komentarnya bahwa yang dikatakan oleh lima perwakilan tersebut 70% benar.
Dengan membaca buku tersebut, sekarang percaya diri yang dimiliki negeri saya semakin bertambah besar dan kuat dan mulai saat itu juga saya bisa mengetahui dengan pasti bahwa rencana Pemerintahan Kolonial Inggris dalam usaha untuk meruntuhkan, memporak porandakan, melumpuhkan, dan menghancurkan kekhilafahan Turki Usmani yang direncanakan dalam jangka waktu kurang satu abad tersebut benar-benar telah dipersiapkan dengan matang. Sekretaris juga mengatakan, “Di ruangan yang sama lainnya, kita juga mempunyai ruangan meja bundar serupa yang dimaksudkan untuk negara-negara yang sudah dijajah dan negara-negara yang masuk daftar Waiting list untuk dijajah.”
Ketika saya menanyakan kepada Sekretaris di mana ditemukan orang yang begitu cerdas dan berbakat tersebut, dia menjawab, “Agen rahasia kita di seluruh dunia selalu siap siaga dalam menyiapkan intel yang handal. Sebagaimana Anda melihat sendiri, lima perwakilan yang menjadi model ini benar-benar expert dalam bidang mereka. Bisa diambil pelajaran, jika Anda diberi informasi atau keterangan yang dipunyai oleh orang yang memang punya reputasi, Anda mestinya mempunyai cara berpikir seperti orang tersebut dan kemudian membuat pernyataan ataupun keputusan seperti yang dia buat. Karena Anda sekarang akan mengcopi atau yang akan menjiplak tipe cara berpikir dan sikap pribadinya.”
Sekretaris melanjutkan pembicaraannya dengan mengatakan, “Ya begitulah rahasia pertama dari negara kita yang bisa saya sampaikan pada Anda. Rahasia ke dua akan saya berikan pada Anda nanti bulan depan kalau Anda selesai membaca buku yang saya pinjamkan tadi dan mengembalikannya kepada saya.”
Saya baca buku tersebut bagian demi bagian dari awal hingga akhir, dengan melibatkan seluruh perhatian saya. Buku tersebut bisa menambah pengetahuan saya tentang siapa sesungguhnya pengikut Muhammad tersebut, apa kelemahan mereka, apa kelebihan mereka, apa yang membuat mereka berkuasa, punya kekuatan yang begitu hebat dan bagaimana menempatkan kekuatan mereka itu satu titik yang paling rawan. Titik kelemahan orang Islam sebagaimana yang tertera dalam buku tersebut adalah sebagai berikut:
01. Konflik yang mengakar antara Sunni-Syi’ah, perselisihan antara pejabat dan rakyat, ketidak-akuran Pemerintah Turki dan Pemerintah Iran, percekcokan antar suku dan permusuhan Ulama dengan pemerintahan.
02. Dengan sedikit pengecualian bahwa orang Islam itu tidak disiplin, tidak patuh, dan tidak terpelajar
03. Kekuatan spiritual cukup minim, rendahnya pendidikan, dan tidak mempunyai keseriusan.
04. Mereka benar-benar telah hanyut dengan permasalahan yang berkaitan dengan akhirat, sementara mengabaikan dan tidak memperhatikan urusan-urusan dunia.(1)
(1) Sesungguhnya apa yang dikatakan “Britsh spy” dalam hal ini tidak benar. Dalam hadits (?) dikatakan, “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu mati besuk.”
05. Fara khalifah adalah diktator yang zalim.
06. Jalan-jalannya tidak nyaman dan pengaturan lalu lintas acak-acakan.
07. Tidak ada tindakan pencegahan yang diambil penyakit menular yang mewabah seperti kolera, yang bisa mematikan ribuan rakyat kecil setiap tahunnya, serta kebersihan air tidak dijaga.
08. Pengaturan tata kota kurang dan tidak ada pelayanan air bersih untuk minum.
09. Tidak ada pasukan yang secara khusus ditugaskan untuk mengatasi para pemberontak dan pengacau. Di sana ada kerancuan hukum, tatanan Al-Qur’an yang mereka banggakan hampir bisa dikatakan tidak terlihat dalam kehidupan mereka.
10. Perekonomian runtuh.
11. Angkatan bersenjata tidak terorganisir secarab rapi, juga tidak punya perlengkapan persenjataan yang memadai, kalaupun ada itu adalah persenjataan dibilang sudah kuno.
12. Terjadi pelanggaran hak-hak para wanita.
14. Lingkungan tidak sehat dan tidak bersih.
Setelah menerangkan tentang kelemahan dan titik rawan yang ada pada orang Islam, kemudian buku tersebut memberikan informasi tentang hakikat Islam yang sesungguhnya.
01. Islam menyuruh bersatu dan melarang perpecahan serta menganjurkan kerja sama. Hal ini telah dinyatakan dalam Al-Qur’an. “Berpeganglah kamu sekalian pada tali Allah dan jangan bercerai-berai.” (1)
02. Islam memerintahkan agar umatnya berpikir dan mengadakan penelitian. Sebagaimana tersebut dalam Qur an: “Berjalanlah kamu di muka bumi. “(2)
(2) Surat Ali Imran; ayat: 107.
03. Islam menyuruh umatnya agar menuntut ilmu. Hal ini dinyatakan dalam hadits yang berbunyi “Menuntut ilmu itu wajib bagi orang muslim dan muslimat.”
04. Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja giat dalam urusan dunia, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an: “Dan di antara mereka ada yang berdoa: Tuhanku berilah bagi kami kebaikan di dunia dan akhirat.” (1)
(1)Surat Albaqarah, ayat: 201
05. Dalam setiap permasalahan, Islam memerintahkan untuk mengadakan musyawarah. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur’an: “Sedang urusan mereka diputuskan dengan musya’warah di antara mereka. “(2)
(2) Surat Asyura, ayat: 38
06. Islam memerintahkan untuk membangun jalan. Sebagaimana Al-Qur’an mengatakan: “Berjalanlah kamu sekalian di muka bumi. “(3)
(3) Surat Almulk, ayat:15
07. Orang Islam dituntut agar memperhatikan bidang kesehatan. Hadits meriwayatkan: “llmu itu atas 4 bagian:
(1) Ilmu fiqih untuk menjaga keimanan,
(2) Ilmu kedokteran untuk menjaga kesehatan,
(3) Ilmu nahwu dan shorof untuk menjaga bahasa,
(4) Ilmu astronomi untuk mengetahui waktu.”
08. Islam memerintahkan adanya perkembangan. Sebagaimana tertera dalam Al-Qur’ an: “Allah menciptakan apa-apa yang ada di bumi untuk kamu. “(4)
(4) Surat Albaqarah, ayat: 29
09. Islam memerintahkan adanya ketertiban dan kerapian. Al-Qur’an menyebutkan: “Dan Kami tumbuhkan segala sesuatu menurut ukurannya. “(1)
(1) Surat Alhijr, ayat:19
10. Islam menyerukan untuk membangun ekonomi yang kuat. Dalam Al hadist (?) disebutkan: “Bekerjalah untuk duniamu seakan kamu hidup selamanya dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan kamu mati besuk.”
11. Islam menyuruh umatnya agar membangun kekuatan bersenjata yang kuat. Al-Qur’an menyatakan: “Persiapkanlah kekuatan sebaik mungkin untuk menghadapi mereka. “(2)(2) Surat Al-anfal, ayat: 60
12. Islam menyuruh untuk memperhatikan hak para wanita. Sebagai mana disebutkan dalam Al-Qur’an: “Sebagaimana laki-laki punya hak terhadap para wanita, begitu juga para wanita punya hak terhadap laki-laki.”(3)
(3) Surat Albaqarah ayat: 228
13. Islam sangat memperhatikan terhadap kebersihan. Hal terseb’ut diriwayatkan dalam hadits: “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman.”
Selanjutnya dalam buku tersebut menyarankan agar menghancurkan dan sebisa mungkin merusak serta menghilangkan kekuatan yang dimiliki orang Islam. Kekuatan basis penyangga Islam yang mesti dirusak atau dihapuskan tersebut adalah sebagai berikut:
01. Islam tidak mengenal perbedaan ras, bahasa, tradisi, adat, dan kedaerahan.
02. Bunga bank, lintah darat, prostitusi, minuman keras dan katak semuanya itu dilarang dalam Islam.
03. Orang muslim pada dasarnya benar-benar taat terhadap Ulama mereka.
04. Mayoritas orang Sunni bisa menerima keberadaan Khalifah sebagai yang mewakili Nabi. Mereka berpendapat bahwa wajib mentaati khalifah sebagaimana wajibnya mentaati Allah dan Rasul.
05. Jihad atau perang membela Islam adalah wajib.
06. Menurut sebagian orang Syi’ah, semua orang segolongan mereka yaitu Sunni dan non-muslim adalah curang.
07. Semua muslim meyakini bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang benar.
08. Mayoritas muslim yakin bahwa wajib hukumnya meng usir orang Yahudi dan Kristen dari Semenanjung Arab.
09. Mereka benar-benar serius dalam melaksanakan ibadah.
10. Orang Syi’ah yakin bahwa haram hukumnya membangun gereja di negara-negara Islam.
11. Orang Islam rata-rata berpegang kuat terhadap prinsip keimanan mereka.
12. Menurut Syi’ah wajib memberikan seperlima humus, harta yang diperoleh dari rampasan perang kepada Ulama.
13. Muslim sangat memperhatikan pendidikan anak-anak mereka, sehingga mereka tidak mungkin meninggalkan cara hidup yang ditempuh orang tua mereka.
14. Wanita muslim memakai jilbab yang menutupi badan mereka, sehingga sulit bagi orang yang punya niat jahat terhadap mereka.
15. Muslim mayoritas melaksanakan shalat secara berjama’ah, yang bisa membawa kebersamaan lima kali dalam sehari.
16. Karena menurut mereka makam Rasul dan makam Ali itu tempat yang keramat, mereka berziarah ke tempat-tempat ini.
17. Ada sejumlah orang yang merupakan keturunan Nabi Muhammad, yang bemama Sayid dan Syarief, yang mengingatkan muslim terhadap Nabi dan ini akan tetap hadir dalam ingatan muslim.
18. Saat muslim berada dalam satu perkumpulan, para mubalig selalu membarui iman dan menyuruh mereka untuk menambah ketaqwaan.
19. Wajib bagi setiap muslim untuk ber’amar-ma’ruf dan nahyi-mungkar.
20. Merupakan anjuran untuk menikahi wanita lebih dari satu orang agar bisa menambah populasi umat Islam.
21. Mengajak satu orang untuk masuk Islam itu lebih baik dan lebih bernilai dari pada dunia dan isinya.
22. Hadits mengatakan, “Barang siapa menciptakan suatu kebajikan, maka baginya pahala dan pahala orang yang mengikuti melakukan kebajikan tersebut” Hadits ini sangat terkenal di kalangan umat Islam.
23. Orang Islam menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai rujukan umat dalam kehidupan mereka. Mereka meyakinkan betul bahwa hanya berperang pada kedua sumber hukum inilah satu-satunya jalan untuk mencapai surga.
Informasi selanjutnya dari buku setebal seribu halaman tersebut adalah advise untuk merobohkan sikap fanatik orang Islam terhadap prinsip yang mereka pegangi di mana ini merupakan kekuatan penyangga utama Islam juga saran untuk mempopulerkan kelemahan-kelemahan mereka. Ini digambarkan secara jelas dan rinci, sekaligus bagaimana hal ini bisa dilaksanakan secara baik.
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk menggiring muslim menuju satu kondisi yang mudah dihancurkan adalah tertulis seperti tersebut di bawah ini.
0l. Ciptakan konflik dengan memancing rasa permusuhan di antara aliran sekte yang berselisih paham, menciptakan perasaan saling curiga, dan dengan media massa untuk tindak lanjut memperuncing konflik tersebut
02. Kapan saja kondisi memungkinkan, halangi sekolahan dan media massa yang ada serta bakar buku literatur yang mereka punya. Pastikan bahwa anak-anak orang Islam tetap dalam kebodohan dengan menimbulkan fitnah pada pribadi pemuka agama dan kemudian mencegah orang tua muslim dari mengirim anak-anak mereka ke pusat pendidikan agama.
03. Junjung akan pentingnya mendapatkan kenikmatan surga di hadapan mereka dan yakinkan bahwa mereka tidak perlu banyak mengurusi urusan dunia. Perluas kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tasawuf. Giring mereka agar hanyut dengan persoalan akhirat dengan mendorong mereka untuk aktiv membaca buku-buku yang menganjurkan zuhud, seperti buku “Ihya Ulumuddien” karangan Imam Ghozali, buku “Mesnevi” karangan Maulana dan buku yang sejenis karangan Muhyidin Arabi.(1) (1) Zuhud yang dianjurkan dalam buku-buku tasawuf, tidak berarti mengabaikan urusan dunia. Tapi itu mempunyai makna bahwa orang Islam tidak boleh terlalu mencintai dunia. Dengan kata lain, bekerja mencari nafkaah untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah termasuk ibadah yang berpahala.
04. Bujuk para khalifah agar berbuat kezaliman dan dengan hasutan kata-kata seperti ini: Tuan adalah khalifah Tuhan di bumi. Pada sesungguhnya Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Bani Umayah, dan Bani Abasiah, semuanya bisa berkuasa dengan menggunakan kekuatan senjata dan mereka semua bisa berdaulat. Contohnya, Abu Bakar menjadi khalifah atas bantuan Umar dan dengan melalui cara membakar rumah-rumah orang yang tidak mau mentaatinya, seperti rumah Fatimah.(1)
(1) Saat Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, salah seorang sahabat, Abu Sufyan datang ke rumah Ali, menawarkan bantuan jika Ali mau menjadi khalifah, tapi itu ditolak oleh Ali.
Dan Umar menjadi khalifah atas dasar keputusan dari Abu Bakar. Utsman, di sisi lain, menjadi khalifah atas surat perinutah dari Umar Sedang Ali, menjadi khalifah dengan dipilih oleh para penyamun. Mu’awiyah menjadi khalifah dengan mengangkat senjata. Kemudian pada zaman Bani Umayah berkuasa, kepemimpinan Islam berubah menjadi warisan yang diberikan secara turun-temurun. Begitu juga halnya dengan Bani Abasiyah. Ini semua merupakan bukti bahwa dalam Islam kekuasaan dibentuk melalui keputusan tunggal, kediktatoran, dan bukan lewat pemilihan.
05. Hapuskan hukum mati dari kitab perundang-undangan. Rintangi, cegah aturan yang menghukum para preman dan perampok. Pastikan bahwa perjalanan tidak bisa memberi kenyamanan bagi musafir dengan cara mempersenjatai para preman dan perampok tersebut.
06. Kita bisa menggiring mereka pada kondisi kehidupan yang tidak sehat, dengan program seperti berikut:
Segala sesuatu itu tergantung pada taqdir Allah. Pengobatan tidak akan mempunyai arti dalam menyembuhkan suatu penyakit. Bukankah telah dinyatakan dalam Al-Qur’an, “Tuhanku yang memberi makan dan minum saya. Dan dialah yang menyembuhkan saya ketika saya sakit. Dan dia sendiri mematikan aku, kemudian menghidupkan kembali(1) (1) Surat Asyura, ayat: 79-80-81
Jadi tidak ada seorang pun mati tanpa kehendak Allah.
07. Ciptakan pernyataan seperti berikut dalam mendorong kezaliman: Islam adalah agama yang amat mengurusi permasalahan ibadah. Urusan negara adalah di luar Islam. Nabi Muhammad dan khalifah penggantinya tidak pernah mengangkat mentri atau menetapkan hukum-hukum kenegaraan.
08. Kemunduran ekonomi adalah konsekwensi logis hasil propaganda tersebut nomor 07. Kita bisa menghentikan pertumbuhan ekonomi dengan menghancurkan kebun, menenggelamkan kapal yang digunakan sebagai alat utama roda perdagangan, membakar pasar, membikin bobol bendungan yang digunakan sebagai irigasi dengan serangan, sehingga pusat lahan pertanian dan industri yang tertinggal tergenang air, yang pada akhirnya mencemari air minum yang dialirkan lewat pipa-pipa.
09. Menggiring para pejabat pemerintahan untuk hobi main perempuan, alkohol, berjudi, korupsi, kolusi, dan penipuan serta mengajari mereka caranya mencuri harta negara untuk kepentingan pribadi. Dorong juga rakyat kecil untuk berbuat demikian dan berilah orang-orang ini hadiah.
Dalam buku tersebut diberikan satu catatan: Agen mata-mata yang melaksanakan tugas ini agar benar-benar waspada dan hati-hati agar semua rahasia ini tidak bocor ke tangan orang luar, yang bisa berakibat fatal, mata-mata bisa saja ditangkap warga muslim.
10. Populerkan macam-macam riba. Karena riba tidak hanya meriutuhkan tatanan ekonomi, tapi lebih dari itu membiasakan orang Islam dan mengabaikan norma aturan Islam. Sekali orang melanggar satu hukum, ini akan mudah baginya untuk cenderung melakukan pelanggaran yang lainnya. Mereka harus diberi pengertian bahwa bunga uang atau riba itu bisa haram hanya jika berlipat. Karena hal itu telah dinyatakan dalam Al-Qur’an: Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda.(1)
(1) Surat Ali Imran, Ayat: 130.
Karena itu, tidak setiap bentuk interest rate (bunga uang) itu haram.
11. Sebarkan sikap terbalik dari warga muslim yaitu, dari menghormati para Ulama menjadi membenci mereka dengan cara menimpakan fitnah terhadap pribadi Ulama, sehingga umat Islam akan dengan terang-terangan mencaci terhadap tingkah laku yang dilakukan para Ulama, yang padahal itu adalah sandiwara yang kita buat, agar umat menjauhi pemimpin mereka, yaitu para Ulama. Untuk merealisasikan ini kita akan menurunkan beberapa orang yang sudah digodok, dilatih yang bertugas menyamar sebagai ulama. Kemudian pada gilirannya orang-orang kita ini menyerupakan diri dengan sedemikian rupa, sehingga mereka ini benar-benar persis seperti Ulama dilihat dari segala sudut. Berikut, orang-orang ini melakukan satu tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh Ulama. Sehingga orang-orang Islam akan bingung dengan tindakan para Ulama, melihat kondisi yang ada. Dan setiap Ulama akan memendang satu sama lain dalam kecurigaan. Kemudian orang-orang yang menyamar sebagai Ulama, yaitu dari mata-mata kita tadi disusupkan masuk ke sentral pendidikan Al-Azhar, Istambul, Najaf, dan Karbala. Tindakan selanjutnya, kita membuka sekolah-sekolah dan sejumlah universitas dalam rangka menjauhkan muslim dari pemuka mereke, Ulama. Di sekolah-sekolah ini kita didik anak-anak dari Bizantium, Yunani, dan Armenia. Dan menjadikan mereka semua sebagai musuh-musuh orang Islam. Sedang anak-anak orang Islam, kita mesti memasukkan satu pemikiran pada mereka ini dengan satu keyakinan bahwa orang tua mereka adalah orang-orang yang bodoh. Untuk membawa agar anak-anak muslim ini benci terhadap khalifah, ulama, dan pejabat-pejabat pemerintahan mereka sendiri. Kita akan memberi penjelasan secara gamblang apa yang menjadi kesalahan khalifah, ulama, dan pejabat-pejabat mereka, meyakinkan mereka bahwa khalifah, pejabat dan ulama tersebut hanya disibukkan dengan apa yang menjadi hobi mereka. Bersenang-senang dengan para gundik mereka, menyalahgunakan harta rakyat dan tidak lagi memperhatikan bahwa mereka itu adalah penerus Nabi yang mestinya tidak berbuat begitu.
12. Untuk menyebarluaskan fitnah bahwa Islam tidak atau kurang menyukai keberadaan wanita, kita bisa mengambil dasar dan ayat Al-Qur’an itu sendiri yang menyatakan “Allah melebihkan laki-laki atas perempuan,” (1)
(1) Surat Annisa, ayat: 34
dan hadits: “Perempuan adalah sumber kejahatan.”
13. Kotor adalah sebuah akibat kurangnya air. Maka dari itu, kita berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi suplai air dengan jumlah yang cukup.
Langkah-langkah yang perlu diambil yang disarankan oleh buku seribu halaman tersebut dalam menghancurkan benteng pertahanan muslim adalah seperti berikut di bawah.
01. Berilah rangsangan seperti membangkitkan jiwa patriotik ras dan nasionalis di antara umat Islam, semisal menarik kembali menarik perhatian mereka terhadap kepahlawanan jaman pra Islam. Munculkan kembali model kepemimpinan Fir’aun saat berkuasa di Mesir, periode Magi di Iran, periode orang Babilonia di Iraq, zaman tirani Attila dan Dzengiz di Turki.
02 Selanjutnya kemungkaran harus dimasyarakatkan baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, seperti minum-nimuman keras, judi, prostitusi atau pelacuran, dan daging babi. Untuk memastikan agar hal tersebut bisa berhasil dengan baik, warga Kristen, Yahudi, penganut leluhur Iran, dan non-muslim dimanfaatkan secara maksimal. Bagi mereka yang bekerja dalam bidang ini harus digaji dengan bayaran yang lebih tinggi dari gaji yang ada di tempat tersebut. Dan tentunya disediakan oleh Kementrian Persemakmuran.
03. Tebarkan kerancuan pengertian di kalangan muslim terhadap apa sesungguhnya jihad. Tanamkan pada mereka bahwa jihad itu merupakan suatu perintah dalam Islam yang bersifat temporer atau sementara, dan untuk saat ini tidak berlaku, sudah usang. Hilangkan satu pendapat yang telah mengakar di penganut Syi’ah bahwa orang Kristen dan Yahudi adalah curang. Untuk meyakinkan bahwa pendapat demikian ini salah, angkat ke permukaan ayat Al-Qur’an yang mengatakan, “Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan orang-orang yang diberi kitab yaitu Yahudi dan Kristen itu halal bagimu, dan makanan kamu juga halal pula bagi mereka,”(1)
(1) Surat Almaidah, ayat : 05
dan tunjukkan pada mereka contoh kongkrit dari sejarah bahwa Nabi Muhammad memperistri seorang wanita Yahudi yang bernama “Shofiyah” dan wanita Kristen yang bernama “Mariya Alqibti” dan isteri Nabi tersebut juga orang-orang yang baik.
05. Tanamkan keyakinan pada mereka orang muslim bahwa apa yang pernah dikatakan Nabi dengan Islam adalah sebuah agama yang sempurna, sehingga pengertian ini bisa mencakup keseluruhan agama baik itu Yahudi, Kristen maupun Islam. Perkokoh keyakinan tersebut dengan alasan dasar berikut: Al-Qur’an itu memberi istilah ‘Muslim’ untuk keseluruhan penganut agama samawi. Contohnya, disebutkan dalam riwayat Nabi Yusuf Alaihissalam pernah mengajukan permohonan terhadap Allah, “Ya Allah, matikan saya dalam keadaan menjadi seorang Muslim,” dan Nabi Ibrahim bersama Ismail ketika sedang berdoa mengatakan, “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang Muslim (orang yang tunduk patuh) terhadap Mu dan (jadikanlah) anak cucu kami menjadi Muslim (tunduk patuh) kepada Engkau dan tunjukkanlah ke pada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami, “(1)
(1) Surat Al Baqarah, ayat: 128.
Dan juga Nabi Ya’kub pernah memberi wejangan terhadap anaknya, “Janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam. “(2)
(2) Surat Al Baqarah, ayat:132.
Itu semua menunjukkan bahwa yang dicakup dalam istilah ‘Islam’ merujuk kesemua agama samawi.
06. Katakanlah kepada mereka berulang-ulang bahwa membangun gereja itu tidak haram. Adalah Nabi Muhammad dan Khalifah penggantinya tidak pernah menghancurkan gereja malah sebaliknya menghargai keberadaan gereja. Dalam Al-qur’an dinyatakan, “Sekiranya saja Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya disebut nama Allah. “(1)
(1) Surat Alhaj, ayat: 40.
Ayat tersebut menunjuk bahwa Islam menghormati tempat-tempat ibadah, bukan mcnghancurkannya, dan Islam menjaga tempat-tempat tersebut dari siapa saja yang bermaksud mau menghancurkan.
07. Kacaukan pengertian tentang hadits yang mengatakan, “Buanglah orang-orang Yahudi dari Semenanjung Arab,” dan hadits “Dua agama tidak akan bisa berjalan bersama-sama di Semenanjung Arab.” Kata”‘Seandainya dua hadits ini memang benar adanya tentu Nabi tidak akan memperisteri orang Yahudi dan Kristen. Juga tidak akan membuat suatu perjanjian dengan orang Nasrani dari Najran.”
08. Cobalah untuk menghalangi orang-orang Islam dari kegiatan peribadatan mereka dan taburkan kebimbangan tentang manfaat dan kegunaan ibadah dengan mengatakan, “Allah itu tidak membutuhkan ibadah seseorang.” Cegah mereka dari melaksanakan Haji juga dari bentuk-bentuk ibadah lainnya yang membawa mereka menuju kebersamaan. Demikian juga, cobalah untuk merintangi mereka dari membangun masjid-masjid, makam-makam, sekolah-sekolah, dan perbaikan Ka’bah.
09. Kacaukan pengertian yang ada di kalangan orang-orang Syi’ah tentang hukum seperlima dari harta ghanimah yang diperoleh dari musuh dalam peperangan yang diberikan kepada Ulama dan beri penjelasan bahwa seperlima itu milik harta rampasan yang diambil dan Daarul-Harb. Dan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan harta komersial atau perdagangan di mana Ulama dalam hal ini masuk pada golongan fi sabilillah yang berhak penerima zakat yang dikeluarkan dari harta komersial tersebut. Kemudian tambahkan bahwa humus hanya bisa diberikan kepada Nabi atan Khalifah, bukan kepada Ulama karena Ulama sudah diberi perumahan, hewan peternakan dan perkebunan. Karena itu, tidak pada tempatnya untuk memberikan humus kepada Ulama.
10. Masukkan bid’ah ke dalam ajaran Islam dan berikan kritik yang pedas karena Islam adalah agama yang senang melakukan teror. Jelaskan secara tegas bahwa Negara-negara Islam berada dalam kondisi sekarat dan sekarang ini sudah pada posisi akan runtuh. Kemudian lakukan untuk membuat mereka umat Islam keluar dari konsep hukum Islam.
11. Sangat penting! Jauhkan para generasi muda yang dipegangi para orang tua, kemudian asingkan pendidikan generasi tua sebelum mereka. Kita didik generasi muslim tersebut, dan konskwensinya, pada saatnya nanti mereka itu akan benar-benar terpisah dari ajaran pendidikan orang tua mereka. Usahakan bagi mereke agar tidak punya lagi waktu untuk menyentuh yang berkaitan dengan keimanan, ibadah, dan yang membuat mereka dekat dengan para Ulama.
12. Pancinglah para wanitanya untuk bisa membuang jauh-jauh adat menutup aurat. Berilah alasan palsu yang seperti, “Menutup aurat itu bukan merupakan ajaran Islam yang sesungguhnya. Hal itu adalah tradisi yang muncul ke permukaan pada masa pemerintahan Abasiah. Dulunya, orang-orang bisa melihat para isteri Nabi dan wanita-wanita lain ikut serta dalam segala macam kegiatan sosial dalam masyarakat.” Setelah kita bisa menelanjangi para wanita, gadis muslim dari tradisi kebiasaan menutup aurat, ciptakan suatu kegiatan yang memungkinkan para pemuda Islam bisa berkumpul dan menyatu dengan wanita-wanita tersebut, ini akan membuat mereka terdorong untuk menjalin hubungan dan berbuat di luar norma-norma aturan Islam. Inilah cara paling ampuh dan mujarab untuk menjerat pemuda pemudi Islam sebagai jalan untuk meruntuhkan kekuatan penyangga utama Islam. Untuk pertamanya sebagai pioner dalam hal ini peralat wanita non-muslim, dalam jangka waktu tertentu para wanita muslim secara otomatis akan mengikuti budaya pergaulan yang ada dan dekadensi moral barang tentu akan menjadi pemandangan yang umum.
13. Pergunakan setiap ada kesempatan untuk menghentikan mereka melaksanakan shalat secara berjamaah dengan menyebutkan kekurangan para imam masjid, melalui cara mengungkapkan kesalahan para imam masjid. Dan dengan cara memancing perselisihan dan perpecahan di antara para imam dan para jamaah yang selalu mengikuti mereka di belakang saat shalat berjamaah.
14. Tanamkan perasaan skeptis di kalangan umat Islam serta bimbang terhadap yang mana sesungguhnya yang dikatakan Sayyid, yang merupakan keturunan Nabi Muhammad. Campur adukkan para Sayyid yang biasa berpakaian serban hitam dan serban hijau tersebut dengan orang non-Sayyid yang sudah dibuat sedemikian rupa agar bisa membuat bingung umat Islam, sehingga pada gilirannya nanti perlahan tapi pasti, bisa sedikit demi sedikit mengikis respek serta kepercayaan mereka terhadap Sayyid tersebut. Lucuti serban yang merupakan ciri para pemuka Islam dan ciri khas para Sayyid, sehingga dengan demikian bisa mengaburkan silsilah keturunan Nabi Muhammad dan yang ada tidak lagi punya pamor di mata rakyat biasa.
(1) Sayyid Abdul Hakim Arwasi, dalam bukunya yang berjudul, “Ashhabil kiram”, yang beliau tulis di Istambul, Turki mengatakan, “Fatimah, putri Rasulullah, dan keturunannya sampai akhir zaman tetap merupakan Ahlu u bukan muslim yang taat. Menyintai, membantu dengan segenap jiwa dan raga kita serta memperhatikan hak mereka akan bisa menyebabkan mati dalam keadaan beriman. Dulu pernah ada sebuah badan hukum yang secara khusus mengurusi para Sayyid yang berada di Hama, sebuah kota kecil di Siria. Pada masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah di Mesir, para keturunan Hassan diberi gelar Sarief dan sudah menjadi keputusan bahwa mereka ini memakai serban putih. Sedang keturunan Husein diberi gelar Sayyid dengan memakai serban hijau. Setiap anak lahir dari dua keturunan ini dicatat di hadapan Jaksa dan disaksikan oleh dua orang. Semenjak rezim Sultan Abdul Majid Khan, Rasyid Pasha, antek Inggris yang menjadi perdana mentri, mencabut badan hukum ini atas saran dari bosnya pemerintah Inggris. Orang muslim biasa yang tidak diketahui silsilahnya dipanggil Sayyid. Para sayyid palsu dari Iran bermunculan di sana-sini. Juga disebutkan dalam buku Fatawa alkhaditsiah bahwa di masa permulaan Islam, mereka yang keturunan Nabi diberi gelar Syarif. Hanya ketika Bani Fatimiyah berkuasa di Mesir keturunan Husain dan Hasan diberi ciri khas tersendiri.
15. Kampanyekan kepada umat Islam bahwa keberadaan bangunan makam yang besar, yang indah dan menara yang ada di sekelilingnya seharusnya dihancurkan, serta diratakan dengan tanah. Dengan satu alasan bahwa bangunan makam yang besar dan dihias seperti itu tidak pernah ada pada zaman Rasulullah. Perbuatan membangun tersebut jelas merupakan bid’ah yang ada dalam Islam. Selain itu, cegahlah setiap muslim yang ingin berziarah ke makam Nabi makam Khalifah dan Ulama dengan mengemukakan kepada mereka bukti-bukti yang meyakinkan bahwa ziarah tersebut bukan merupakan ajaran Islam yang sesungguhnya. Serta putar balikkan fakta yang sebenarnya seperti dengan mengatakan, Sesungguhnya yang benar itu makam Nabi Muhammad berada di dekat makam ibunya, sedang makam Abu Bakar dan Umar berada di sebuah pekuburan yang bernama Baqi. Makam Utsman, khalifah ketiga umat Islam tidak diketahui di mana letaknya. Husain yang merupakan cucu nabi, kepalanya ditanam di Hanana. Sedang jasad cucu Nabi tersebut tidak seorangpun tahu di mana letaknya. Pekuburan yang berada di daerah Kazimiyah yang diyakini orang Syi ‘ah sebagai makam keturunan Nabi yang bernama Syaikh Qasim dan Syaikh Jawwad adalah makam dua khalifah. Satu makam yang berada di kota Tus, yang menurut mayoritas muslim diyakini sebagai makam Syaikh Ali Ridha, itu sesungguhnya hanyalah makam seorang muslim yang bernama Harun. Makam-makam yang ada di kota Sammarah adalah pekuburan Bani Abasiyah, bukan makam Syaikh Hadi, Syaikh Asy’ari dan Syaikh Mahdi, yang disebut-sebut sebagai keturunan Nabi. Semua tindakan membangun makam-makam dan menara-menara tersebut adalah tidak mengikuti ajaran Islam. Oleh karena itu, keberadaannya harus dihilangkan di seluruh wilayah kekuasaan Islam.
16. Katakan kepada mereka bahwa wajib untuk menghancurkan tempat bangunan yang digunakan ritual perkabungan masal oleh muslim Syi’ah dengan alasan hal tersebut merupakan penyimpangan ajaran Islam. Orang-orang harus dihalangi dari ikut menghadiri kegiatan ritual perkabungan masal di tempat tersebut. Jumlah penceramah yang biasa memberikan semangat dalam acara tersebut harus dikurangi. Untuk mendukung tujuan ini bagi penceramah dan yang mempunyai tempat yang digunakan sebagai pusat kegiatan ritual perkabungan masal ini harus ditarik pajak. Hal ini sedikit menghambat jalannya kegiatan. Yang jelas kegiatan yang bersifat membuat mereka menuju kebersamaan harus ditekan atau dikurangi.
17. Dengan menggunakan dalih love of freedom (cinta kebebasan), yakinkan kepada setiap muslim bahwa setiap orang bebas untuk melakukan apa saja yang ia suka. Tidak wajib hukumnya melaksanakan amar-ma’ruf nahyi mungkar atau mengajari prinsip-prinsip Islami. Selain itu tanamkan satu pemikiran bahwa orang Kristen akan tetap berada pada posisi memeluk agama Kristen dan Yahudi begitu juga akan berada pada keimanan mereka dalam beragama Yahudi. Tidak seorangpun bisa mempengaruhi hati orang lain. Urusan hati adalah tergantung pada Tuhan. Kendati sudah diajak masuk Islam seribu kali, kalau Tuhan tak memberi hidayah, hal ini tidak akan bisa terjadi. Dan amar-ma’ruf nahyi-mungkar itu sendiri adalah tugas para ulama dan Khalifah.
18. Untuk menghambat laju pertambahan populasi umat Islam, kelahiran bayi mesti dibatasi dan poligami dilarang. Masalah pernikahan harus tunduk terhadap hukum. Misalnya, harus ada aturan suku bangsa Arab tidak boleh menikahi suku bangsa dari Iran, sebaliknya orang Iran tidak bolel nikah dengan orang Arab juga orang Turki tidak boleh nikah dengan orang Arab.
19. Pastikan untuk menghentikan perambatan dan masuknya orang di luar Islam ke agama Islam. Siarkan sebuah konsep bahwa Islam adalah agama yang hanya dikhususkan untuk suku bangsa Arab saja. Untuk mendukung konsep ini angkat ayat Al-Qur’ an berikut ini, Ini adalah sebuah Dzikir (Islam) untuk kamu dan orang-orang kamu.”
20. Lembaga-lembaga pendidikan yang mengacu kepada pembentukan iman harus dibatasi melalui hukum dan dikurangi, hanya pendidikan dan sekolah negeri yang diizinkan. Orang yang bersifat pribadi atau lembaga swasta harus ditekan agar tidak bisa mendirikan lembaga pendidikan semacam sekolah-sekolah atau pesantren.
21. Munculkan keraguan akan keautentikan Al-Qur’an dan cetak serta publikasikan terjemahan Al-Qur’an yang memuat pembredelan sebagian ayat, penambahan dan penyisipan dan katakan pada orang-orang ini, “Copian Al-Qur’an yang ada sekarang sudah tidak layak lagi untuk dijadikan rujukan. Satu ayat di satu Al- Qur ‘an tidak ada di Al- Qur’an lain. Buanglah ayat-ayat yang memojokkan keberadaan Yahudi, Nasrani, dan non muslim lainnya dan juga ayat yang memuat perintah jihad, amar-ma’ruf nahyi-munkar. Terjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa lain, seperti ke dalam bahasa Turki, Persi, dan India. Sehingga, dengan cara begini kita bisa mencegah orang di luar Negara Arab mempelajari bahasa Arab. Dan dalam hal adzan, sholat dan do’a usahakan untuk tidak menggunakan bahasa Arab. Demikian juga, orang-orang Islam harus dibuat ragu akan keberadaan hadits-hadits Nabi yang ada. Sejumlah terjemahan, kritik, dan penyisipan sebagaimana yang telah dilakukan terhadap Al-Qur’an bisa diaplikasikan juga terhadap Hadits.
Setelah saya selesai membaca keseluruhan isi buku yang berjudul “How Can We Demolish Islam” (Bagai mana cara kita bisa menghancurkan Islam), saya benar-benar kagum dan terkesan atas isi yang terkandung di dalamnya. Benar-benar hebat. Buku tersebut merupakan yang sangat berharga bagi studi yang akan saya jalankan. Saya mengembalikan buku tersebut kepada sekretaris dan berterima kasih kepadanya. Saya katakan buku tersebut benar-benar sangat membantu misi yang akan saya jalankan. Sekretaris berkata kepada saya, “Pasti sekarang Anda yakin bahwa dalam melaksanakan tugas ini Anda tidak sendirian. Kami telah merekrat tenaga kerja yang cukup banyak dalam melaksanakan satu pekerjaan yang sama, seperti pekerjaan yang akan Anda jalankan. Kementrian kita telah menandatangani lebih dari lima ribu orang dalam menjalankan misi ini. Kementerian memprediksi ada kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah dan mencapai seratus ribu orang. Bila kita sudah bisa mencapai jumlah tersebut tadi, dipastikan kita bisa membawa seluruh wilayah kekuasaan Islam ke dalam payung kekuasaan Inggris Raya.”
Beberapa waktu kemudian sekretaris mengatakan, ” Ada berita bagus untukmu! Kementrian kita paling lama membutuhkan waktu satu abad untuk merealisasi program ini. Kita boleh jadi tidak bisa melihat dan menikmati hari-hari yang menyenangkan itu, tapi anak-anak kita yang pasti akan menikmati hari-hari yang menyenangkan tersebut. Betapa indahnya perkataan ini: “Saya telah menikmati apa yang telah orang tua dulu tanam, dan begitu juga sekarang saya sedang menanam untuk dinikamti generasi kami selanjutnya.” Program yang dilaksanakan pemerintah Inggris ini secara tidak langsung telah membuat senang seluruh Umat Nasrani dan telah bisa menyelamatkan mereka semua dari abad kedua belas, yaitu abad kegelapan masyarakat Eropa.”
Selanjutnya sekretaris memberi komentarnya tentang realita sejarah seperti berikut, “Expedisi Pasukan Salib yang berlangsung selama satu abad sama sekali tidak menghasilkan sesuatu yang berarti. Begitu juga apa yang telah dilakukan Pasukan Mongol dari Timur yang dipimpin oleh Jengis Khan, tidak bisa menghancurkan kekuatan Islam. Hal tersebut dikarenakan sistem kerja mereka secara tiba-tiba, tidak sistematis dan tidak kuat mengakar ke tanah. Sehingga dengan begitu kekuatan musuh masih bisa bangkit. Konsekwensinya mereka menjadi kecapekan dalam waktu yang cukup singkat. Tetapi kini para pemegang admimstrasi kita yang sudah expert dalam bidangnya, sedang merobohkan kekuatan utama penyangga Islam memakai taktik planing yang bagus, yang benar-benar disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada dan dengan memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi. Kita juga harus menggunakan kekuatan militer, namun harus digunakan pada episode paling akhir. Yaitu setelah kita benar-benar bisa menguasai kekuatan Islam, setelah kita bisa menghalau dan menghadang gerak langkah umat Islam dari segenap penjuru dan membuatnya sama sekali tidak berdaya dan lumpuh, yang tidak pernah akan sembuh dan bangkit melawan kita.”
Kata-kata terakhir yang diucapkan sekretaris begini: “Para agen intelejen tinggi yang telah kita posisikan di Istambul adalah intel yang cerdas dan cekatan. Mereka melaksanakan planing kita secara tepat. Anda tahu apa yang mereke lakukan? Mereka melebur, menyatukan diri dengan masyarakat muslim yang membangun sekolah-sekolah untuk anak-anak mereka. Mereka juga membangun gereja. Mereka benar-benar sukses di dalam memasyarakatkan minuman keras, perjudian, kemesuman, dan membikin mereka menjadi kelompok-kelompok kecil melalui hasutan. Para intel tersebut menanamkan kebimbangan pada generasi muda Islam. Mereka membangkitkan khilafiyah yang memang sudah ada sebelumnya dan membakar mereka agar melawan pemerintah. Mereka menciptakan demonstrasi di mana-mana. Mereka merusak mentalitas pemegang administrasi dan para negarawan dengan menggunakan jebakan wanita yang diberi tugas merayu dan mengajak menikmati surga dunia. Dengan menggunakan pola kerja semacam ini, kekuatan utama ummat Islam hancur dan tentu akan meninggalkan ajaran agama yang selama ini mereka jadikan pedoman. Dan memecah belah persatuan mereka. Setelah hal itu berhasil, saatnya baru menggunakan kekuatan militer.”
(1) Pemerintah Inggris menggunakan dua puluh satu langkah tersebut dalam program menghancurkan dua negara Islam yaitu Kesultanan India dan kekhilafahan Turki Utsmani. Mereka mendirikan aliran-aliran Islam seperti: Wahabi, Qodiyani, Tabligh Jamaat, dan Jamaatul Islamiyah di India. Kemudian dengan mudah mereka menginvasi India, menghancurkan administrasi secara keseluruhan, memenjarakan sultan dan menyembelih dua putranya. Barang-barang yang berharga serta harta benda lainnya yang telah berabad-abad menjadi hak rakyat India dijarah dan dikapalkan ke London. Mereka mengambil batu-batu permata seperti berlian, jamrud, merah delima dan hiasan dinding makam terkenal Taj mahal yang dibangun oleh Sultan Syah Jihan pada tahun 1041 Hijriyah (1631 M) di atas kuburan isterinya, Arjumen Beghum di Aghra, yang dilapisi dengan intan. Sebagaimana kata Allah, “Barang siapa berbuat makar terhadap Allah, maka Allah juga berbuat makar kepada mereka”. Balasan muncul ketika Perang Dunia ke dua pecah. Karena takut diinvasi Jerman, para pastur, pejabat negara dan sejumlah orang serta harta benda yang cukup banyak dikapalkan. Dalam perjalanan menuju Amerika, ranjau diluncurkan dari kapal perang Jerman, Graf Von Spee dan dua kapal penyergap sejenis. Serangan itu mampu menenggelamkan kapal mereka. Keseluruhan awak kapal dan penumpang serta harta benda yang mereka angkut tenggelam masuk ke dasar lautan Atlantik. Setelah Perang Dunia kedua berakhir, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan deklarasi Hak Asasi Manusia (The Human Rights Declaration) yang menolak adanya penjajahan di seluruh dunia. Deklarasi tersebut dikeluarkan di New York. Pemerintah Inggris kehilangan sumber utama pemasukan negara yang sudah mereka nikmati selama berabad-abad. Akhirnya, mereka mencopot gelar Great Britain.
Bag (7)
Dengan mengetahui rahasia negara yang pertama saya ingin untuk segera mengetahui rahasia negara yang ke dua. Akhirnya, pada suatu hari sekretaris memberi penjelasan rahasia negara yang ke dua yang telah ia janjikan tempo dulu. Rahasia ke dua ini termuat dalam sebuah dokumen yang isinya satu rancangan yang terdiri dari lima puluh halaman yang dipersiapkan bagi para pejabat teras atas yang bekerja pada kementrian yang bertugas menghancurkan Islam secara menyeluruh dalam kurun waktu satu abad. Rancangan ini terdiri atas empat belas alinea. Dokumen yang berisikan rancangan jamgka panjang tersebut betul-betul disimpan rapi agar jangan sampai bocor keluar apa lagi jatuh ke tangan muslim. Berikut ini adalah rancangan yang terdiri atas 14 alinea ini:1. Kita harus membenuk suatu pendirian aliansi yang baik dan perjanjian yang saling menguntungkan dengan orang Rusia Tsar untuk menginvasi Bukhoro, Tajikistan, Armenia, Khurasan dan tetangganya. Dan lagi genderang kesepakatan itu harus didirikan dengan pemerintahan Rusia agar bisa menginvasi tetangganya, Turki.
2. Kita menjalin kerja sama yang baik dengan Perancis dalam menghancurkan dunia Islam, baik dari luar maupun dari dalam.
3. Kita mesti menyuburkan persengkatan yang ada dan pertikaian pemerintahan Turki dan Iran, serta menanamkan fanatik kebangsaan dan kesukuan pada kedua negara tersebut. Selain itu, semua suku bangsa dan negara muslim yang bertetangga harus dibuat agar saling bermusuhan. Keseluruhan sekte-sekte agama, termasuk yang sudah mati dihidupkan lagi dan dipancing untuk saling menyerang satu sama lain.
4. Bagian bawah dari pemerintahan negara Islam harus diambil alih oleh masyarakat non-muslim. Contohnya, Madinah harus diberikan kepada Yahudi, Alexandria kepada Nasrani, Imarah kepada Saiba, Kermansyah kepada sekte Nusairiyah, yaitu aliran yang mengkultuskan Ali bin Abu Talib, Mousul kepada sekte Yazidis, Teluk Iran kepada Hindus, Kars kepada sekte Alawis, Masqat kepada Khawarij. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mempersenjatai kelompok-kelompok tersebut, sehingga setiap dari mereka akan menjadi onak dalam tubuh Islam. Wilayah-wilayah mereka harus diperluas sampai kekuasaan, pemerintahan Islam berantakan dan kacau balau.
5. Sebuah jadwal harus dibuat sedemikian rupa untuk memecah belah Islam dan Pemerintahan Turki Utsmani menjadi negara-negara kecil yang terpisah dari Pemerintahan pusat, yang selalu cekcok satu sama lain.
Contoh kongkrit dari hal ini adalah India saat ini. Dengan teori yang sudah tak asing lagi di telinga kita “Break, and you will dominate, and break, and you will destroy.” (Dengan memecah belah Anda akan bisa menguasai, dan dengan memecah belah juga Anda akan bisa menghancur kan).
6. Perlu adanya langkah untuk memalsukan pokok-pokok ajaran Islam dengan menyisipkan sekte-sekte ke dalamnya. Kita harus menempuh dan menggunakan cara-cara yang halus, sehingga penyisipan ajaran tersebut benar-benar sesuai dengan nurani dan aspirasi dari orang-orang yang akan kita jadikan sasaran. Kita akan menumbuhkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam aliran Syi’ah:
(1) sekte yang mengagungkan Husain
(2) sekte yang mengagungkan Syaikh Ja’far Shadiq
(3) sekte yang mengagungkan Imam Mahdi
(4) sekte yang mengagungkan Ali Ridha.
Yang pertama sesuai untuk Karbala, yang ke dua untuk Isfahan, yang ketiga cocok untuk Sammarah, sedang yang ke empat sesuai untuk Khurasan. Dalam waktu yang sama juga kita harus membikin keberadaan empat madzhab yang ada menjadi sekte-sekte yang berdiri sendiri bukan dalam satu naungan Sunni. Setelah ini semua bisa terlaksana, kita mendirikan satu sekte baru dalam Islam di Najd, dan kita kemudian menghasut sekte-sekte yang ada tersebut agar terjadi kerusuhan berdarah di antara mereka. Kita selanjutnya menghapus keberadaan literatur-literatur milik empat mazhab tersebut, sehingga setiap sekte dari sekte-sekte yang ada menganggap bahwa dirinyalah satu-satunya kelompok Islam yang benar dan memandang serta menganggap sekte lain sebagai ahli bidah yang boleh dibunuh.
7. Tanamkan kebiasaan yang bisa menimbulkan kejahatan dan kebencian, seperti kemesuman, homoseksual, alkohol, dan judi, semua ini harus disebarkan di tengah-tengah umat Islam. Non muslim yang tinggal di negara-negara muslim bisa dipekerjakan untuk membantu merealisasi tujuan ini.
8. Kita harus mengerahkan segala daya upaya untuk melatih dan mendidik para pmimpim yang tegas dan komandan militer yang kejam di wilayah kekuasaan Islam, dan menjadika mereka berkuasa, sehingga dengan begitu akan mengabaikan hukum syari’ah. Kita meletakkan mereka pada posisi di mana mereka akan tmduk terhadap apa yang diperintahkan Kementerian Persemakmuran dan sebaliknya apa yang mereke tunut sudah sepantasnya dipenuhi oleh Kementrian. Melalui mereka kita harus bisa memaksakan kehendak kita kepada orang Islam dengan menggunakan para pejabat penegak hukum. Kita harus menciptakan gaya hidup dalam masyarakat. Yaitu semacam kegiatan badah yang keluar dari ajaran Islam yang sebenarnya, sebagai langkah mundur praktek keagamaan mereka. Kita jebak mereka agar memasuki kedalam pemilihan pemimpin yang kandidatnya berasal dari non muslim. Untuk mencapai tujuan ini, kita harus menyamarkan sejumlah intel sebagai Ulama dan meletakkan mereka menduduki posisi pemerintahan yang memungkinkan mereke bisa melaksanakan planing-planing kita.
9. Lakukanlah sebisa mungkin untuk mencegah mereka mempelajari Bahasa Arab. Masyarakat bahasa-bahasa selain Arab seperti Parsi, Kurdi, dan Pashto. Populerkan bahasa-bahasa tersebut di negara-negara Arab dan dialek-dialek lokal yang ada untuk menghapus keberadaan literatur dan sastra Arab yang menjadi bahasa Al-Qur’an dan Hadits.
10. Tempatkan orang-orang kita untuk duduk di sekitar pejabat-pejabat pemerintahan. Kita nanti secara berangsur-angsur bisa mendudukkan mereka menjadi sekretaris pejabat negara tersebut dan melalui mereka kita bisa melaksanakan apa yang menjadi program kementrian kita. Cara termudah dalam hal ini adalah dengan siasat perdagangan budak. Pertama-tama kita harus memberikan latihan yang cukup terhadap mata-mata yang akan dikirim yang disamarkan sebagai para budak dan para gundik. Kemudia kita menjual mereka itu kepada keluarga-keluarga terdekat para pejabat pemerintahan. Contohnya kepada anak-anak mereka, isteri-isteri mereka, orang-orang yang disukai para pejabat dan orang-orang yang terpandang. Budak-budak ini setelah kita jual kepada mereka, akan secara perlahan mendekati para pejabat negara. Dengan adanya mereka menjadi ibu-ibu yang mengasuh dan mengajari anak-anak mereka, benar-benar akan bisa mengepung para pejabat muslim seperti gelang yang sudah terpasang di pergelangan tangan.
11. Areal lapangan para missionaris harus diperluas sehingga bisa menembus sampai ke seluruh tingkatan kelas atas, menengah maupun kelas bawah dan ke seluruh departeman, khususnya kedokteran, permesinan dan media massa. Kita harus membuka pusat-pusat propaganda dan penerbitan di bawah lindungan nama gereja, sekolah, rumah sakit, perpustakaan dan lembaga-lembaga sosial di negara-negara Islam dan menyebarluaskan mereka ke seluruh penjuru. Kita mesti mendistribusikan sejumlah bukti tentang agama Kristen secara cuma-cuma. Kita harus menerbitkan sejarah tentang agama Kristen dan hukum-hukum kenegaraan di samping sejarah Islam. Kita harus harus menyamarkan mata-mata kita sebagai pastur dan biarawati yang ada. Kita angkat mereka semua menjadi pimpinan-pimpinan pergerakan nasrani. Orang ini pada saat yang bersamaan punya tugas mendeteksi seluruh pergerakan dan kecenderungan perubahan yang terjadi pada dunia Islam. Kita harus membentuk satu pasukan dari orang-orang asrani di bawah naungan embel-embel nama Profesor, Ahli science. Peneliti, yang akan membelokkan dan memutar balikkan sejarah Islam, mempelajari yang sebenar cara hidup orang Islam, akhlaq dan prinsip-prinsip agama yang mereka pegangi dan kemudian membumi hanguskan keseluruhan buku-buku penting mereka serta membasmi pengajaran Islam.
12. Kita harus membuat bimbang dan bingung otak-otak generasi muda Islam dan membangun keraguan pada mereka tentang Islam. Kita harus benar-benar bisa menguliti moral yang Islami dari badan mereka lewat sekolah, buku-buku, majalah-majalah. Dan dalam hal ini, intel yang melasanakan tugas berat ini harus benar-benar terlatih dengan matang. Adalah suatu prasarat dalam membuka kegiatan bawah tanah untuk mendidik dan melatih warga Yahudi, Nasrani dan generasi muda non muslim lainnya, dan menjadikan mereka sebagai umpan pemikat untuk menjebak generasi muda Islam.
13. Tindakan provokasi harus diambil untuk memancing timbulnya perang sipil dan pemberontakan. Orang Islam dibuat sedemikian rupa agar saling berperang, menyerang satu sama lain, bahkan terhadap non muslim lainnya, agar energi mereka benar-benar terkuas, terbuang sia-sia sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk bisa mengadakan perbaikan dan rekonsiliasi. Kondisi mental dinamis serta sumber finansial harus dibinasakan. Prasarana dan segala sesuatu yang bisa meremajakan dan mengaktifkan mereka kembali harus dijauhkan. Ketentraman yang ada pada mereka harus diubah menjadi terror dan anarkhi.
14. Perekonomian mereka harus benar-benar diruntuhkan sama sekali. Sumber pemasukan utama dan areal pertanian harus dirusak. Jaringan irigasi yang mengairi areal pertanian dan kanal harus dihancurkan dan bila mungkin sungai dibikin kering. Orang-orang harus dibuat enggan dalam melaksanakan shalat dan bekerja. Kemalasan harus dimasyarakatkan. Lokasi tempat bermain harus dibuka bagi orang-orang yang malas. Narkotik dan alkohol harus dijadikan makanan sehari-hari mereka. (1)(1) Dalam alenia ini keterangan dilengkapi dengan peta gambar dan grafik.
Saya sangat berterima kasih atas diberinya salinan dokumen rahasia negara tersebut.
Setelah selama satu bulan tinggal di London, saya menerima sebuah pesan dari Mentri Persemakmuran yang menyuruh saya agar balik ke Iraq untuk kembali melihat Muhammad Annajd. Saat saya berpamitan untuk berangkat melaksanakan misi saya, sekretaris berpesan , “Jangan sembrono terhadap Muhammad Annajd! Sebagaimana diketahui dari lapotan yang dikirim secara berantai oleh mata-mata kita sampai sekarang, Muhammad Annajd adalah sebuah sosok pribadi yang sangat tepat untuk merealisir tujuan kita”.
“Katakan secara terus terang kepadanya. Intel kita telah berbicara panjang dengan dia dan mengatakan secara blak-blakan di Isfahan. Muhannnad Annajd bisa menerima sejumlah draft persetujuan yang kita inginkan. Dia menyepakati draft tersebut dengan mengajukan prasyarat bahwa dia harus disokong dengan biaya yang memadai dan persenjataan yang melindungi dia dari ancaman masyarakat dan pemuka Islam yang berniat mau menyerang dia karena peluncuran gagasan-gagasan dan pandangannya yang independen terhadap Islam. Sebuah kerajaan nantinya akan didirikan kendati dalam kala kecil di negerinya. Mentri Persemakmuran bisa menerima apa yang dia ajukan sebagai prasasti!
Mentri Persemakmuran telah menemukan program yang tepat yang harus dilaksanakan berkenaan dengan Muhammad Annajd. Program-program itu sebagai berikut.
1. Dia akan mengumumkan bahwa semua orang Islam yang tidak mengikuti alirannya adalah kafir , yang halal darahnya dan boleh harta bendanya diambil, serta hak kemerdekaannya dihilangkan. Yang laki-laki dijadikan budak yang bisa dijual di pasar budak, sedang yang perempuan bisa dijadikan jariyah.
2. Dia akan mengeluarkan statemen bahwa Ka’bah adalah berhala dan karena itu harus dihacurkan. Untuk menghapus pelaksanaan ibadh haji, dia akan memprovokasi sejumlah suku untuk menyerang dan menjarah barang milik jamaah muslim yang akan melakukan ibadah haji dan membunuh mereka.
3. Dia akan berusaha keras menghasut rakyat untuk tidak mengindahkan, tidak mentaati khalifah. Dia akan memancing mereka agar melawan pemerintah pusat. Untuk tujuan ini dia akan mempersiapkan sejumlah pasukan bersenjata. Dia akan menggunakan setiap kesempatan untuk menyebarluaskan satu keyakinan bahwa perlunya tindakan diambil untuk melawan Ulama terkemuka Hijaz.
4. Dia akan mengeluarkan pernyataan bahwa bangunan besar di atas makam, menaranya, dan tempat-tempat keramat di wilayah kekuasaan Islam termasuk hal yang mengacu kepada tindakan yang menyebabkan seseorang musyrik, dan karena itu keberadaan bangunan-bangunan tersebut harus dihancurkan. Dia akan melakukan yang terbaik untuk menciptakan setiap kesempatan untuk memojokkan posisi Nabi Muhammad, Khalifah penggantinya dan para Ulama mazhad terkemuka.
5. Dia akan melakukan dengan sepenuh hati untuk mengadakan pemberontakan, demonstrasi dan perbuatan yang mengarah anarkhi di wilayah kekuasaan Islam.
6. Dia akan mencoba untuk menerbitkan salinan Qur’an yang telah sebagiannya disisipi, ditambahi dan penghilangan sebagian ayat, sebagaimana yang akan juga dilakukan terhadap keberadaan hadits.
Setelah menerangkan enam pharagrap di atas, sekretaris menambahkan pesan, “Jangan panik dengan
program yang terlihat sangat kontroversi ini. Karena bagaimanapun tujuan kita adalah menghancurkan kekuatan Islam. Nanti ada generasi di belakang kita yang akan menyempurnakan tugas ini. Pemerintahan Inggris telah mendirikan suatu kebiasaan untuk menjadi orang yang sabar dan maju selangkah demi selangkah. Bukankah Nabi Muhammad tokoh revolusioner yang hebat, yang besar itu juga seorang manusia biasa? Dan dalam hal ini Muhamad Annajd mengambil pelajaran dari sejarah Islam dan berjanji akan mclakukan sebuah revolusi seperti yang dilakukan Nabi Muhammad.”
Kemudian saya minta permisi kepada Mentri persemakmuran dan sekretaris dan mengucapkan salam perpisahan kepada keluarga, teman, dan lalu berangkat menuju Basrah. Saat itu anak saya berpesan, “Cepat pulang, ya, Pa!” Air mata saya meleleh. Saya tidak bisa menyembunyikan kesedihan saya. Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan ini, akhirnya, aku sampai di Basrah pada malam hari. Saya langsung menuju rumah Abdur Ridha. Saat itu dia sedang tidur. Ketika bangun dan melihat saya, dia sangat
senang. Dia menyambut kedatangan saya dengan sambutan yang hangat dan ramah. Saya tinggal semalam di sana. Pagi harinya ia berkata kepada saya, “Muhammad Annajd meningalkan sebuah surat untuk kamu. Ini suratnya.” Saya buka surat tersebut. Dia menulis dalam surat itu bahwa dia saat ini lagi pulang kampung ke Najd, dan dia meninggalkan alamatnya. Saat itu juga saya berangkat ke Najd. Setelah melakukan perjalanan cukup panjang, akhirnya saya sampai di sana juga. Saya menemukan Muhammad Annajd di rumahnya dalam kondisi cukup kritis. Dia banyak kehilangan berat badan. Dalam kondisi seperti itu, saya tidak mengatakan apa-apa tentang diri saya. Berikutnya saya mengetahui bahwa dia saat itu baru saja menikah.
Sudah tercapai kesepakatan di antara kami agar saya diperkenalkan kepada orang lain sebagai budaknya, yang baru saja pulang dari suatu tempat.
Saya tinggal bersama Muhammad Annajd selama dua tahun. Kami membuat suatu program untuk meluncurkan gagasannya. Akhirnya, saya mengumumkan deklarasi aliran yang baru dalam dunia Islam pada tahun 1143 Hijriyah (1730 Masehi). Dengan jalan mengumpulkan penduduk di sekitar lingkungan dia sendiri. Dia mulai mendapat pendukung untuk menyebarkan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi terhadap orang-orang yang akrab dan dekat dengan dia. Hari demi hari, cakupan dakwahnya semakin luas. Untuk memastikan agar dakwahnya bisa berjalan lancar, saya membentuk suatu badan yang bertugas sebagai Body guard untuk melindungi dia dari tindakan orang-orang yang tidak setuju dengan apa yang dilakukan Muhammad Annajd. Saya memberikan berapa saja uang yang mereka minta. Kapan saja ada musuh yang ingin menyerang perjalanan aktivitas Muhammad Annajd, saya selalu memberi semangat dan membesarkan hati para body guard tersebut. Seiring dengan dakwahnya yang semakin menyebar dan meluas, jumlah lawan-lawannya semakin bertambah. Kadang-kadang dia ingin menghentikan ajakannya, dakwahnya, khususnya ketika membanjirnya serangan dan intimidasi yang diarahkan ke padanya. Saya tidak tidak pernah meninggalkan dia sendirian, sebaliknya selalu memberi dorongan moral kepadanya. Saya memberi sedia semangat dia dengan mengatakan, “Nabi Muhammad jauh banyak mengalami penderitaan dari pada apa yang sejauh ini anda rasakan. Anda tahu, inilah jalan menuju kemenangan. Sebagaimana tokoh revolusioner lainnya, Anda tentu harus mengalami banyak kesulitan!”
Para musuh menyerang setiap saat. Saya oleh karena itu, mengambil orang bayaran untuk memata-matai lawan-lawan Muhammad Annajd. Kapan saja musuh-musuhnya mengganggu dia orang tadi melaporkan kepada saya dan saya menetralisir gangguan tersebut. Pernah suatu ketika saya dilapori akan ada musuh yang ingin menghabisi Muhammad Annajd. Saya dengan segera mengambil tindakan pencegahan untuk menggagalkan persiapan mereka. Kapan saja orang di sekitar Muhammad Annajd mendengar rencana makar para musuh, mereka segera bergegas mengatasi atau menggagalkan rencana makar, tidak segan-segan bertindak lebih jauh. Mereka akhirnya masuk ke dalam perangkap yang mereka pasang sendiri.
Muhammad Annajd berjanji akan melaksanakan enam draft program dengan memberi satu catatan, “Untuk sementara waktu saya hanya bisa melaksanakan dari sebagian draft yang ada.” Dia bagaimanapun benar dalam hal ini. Tidak mungkin baginya untuk melaksanakan keseluruhan program tersebut.
Saya mendapatinya tidak mungkin untuk melakukan penghancuran Ka’bah. Dan dia juga tidak mau merealisasi satu gagasan untuk mengumumkan bahwa Ka’bah itu berhala. Selain itu dia menolak dengan tegas untuk menerbitkan salinan Al-Qur’an yang mengalami perubahan atau intervensi tangan manusia. Yang paling dia takuti dalam hal ini adalah reaksi yang akan muncul dari Syarif Imam Masjidil Haram di Mekah dan pemerintah Istambul. Dia mengatakan kepada saya, “Jika saja kita melakukan 2 naskah ini, dipastikan kita akan diserang oleh pasukan Istambul yang bersenjata lengkap. Saya bisa memahami alasannya. Karena dia benar. Situasi dan kondisi sama sekali tidak mendukung.
Beberapa tahun berikutnya, Mentri Persemakmuran berusaha keras untuk membujuk Muhammad bin Su’ud, gubemur Dir’iyyah, untuk bergabung dengan jalur aliran agama yang kami jalani. Kementrian Persemakmuran mengirim kepada saya sebuah utusan yang memberitahu tentang hal ini dan yang akan membentuk suatu hubungan kerja sama yang saling menguntungkan di antara dua Muhammad, yaitu Muhammad Annajd dan Muhammad bin Su’ud. Untuk bisa memperoleh kepercayaan, dan dukungan dari masyarakat muslim, kami menempatkan Muhammad Annajd sebagai kekuatan secara moral dan Muhammad bin Su’ud dari sisi politik. Merupakan fakta sejarah bahwa suatu negara yang didirikan atas dasar agama bisa hidup lama dan lebih kuat serta lebih stabil.
Akhirnya, kami dalam tahap-tahap berikutnya semakin menjadi kuat dan mengakar. Kami menjadikan Dir’iyyah sebagai ibukota negara dan memberikan nama terhadap aliran baru tersebut Wahhabi. Kementrian Persemakmuran mendukung dan memperkuat pemerintahan Wahhabi lewat jalan belakang. Dalam pemerintahan baru Inggris melibatkan sekitar sebelas ahli dari pemerintahnya. Mereka sudah terbiasa berbahasa Arab dan sudah terlatih melakukan perang di gurun pasir Mereka semua bersembunyi di balik nama budak. Kami mempercepat program-program kami dengan menjalin kerja sama bersama pemerintah. Kedua Muhammad telah setuju jalan yang saya tunjukkan. Kapan saja kami tidak menerima perintah dari Kementrian Persemakmuran, sedang kami punya suatu persoalan, maka kami mengambil keputusan sendiri.
Kami semua menikahi wanita-wanita dari berbagai suku. Kami sangat senang dan merasakan bahagia atas sikap setia yang ditunjukkan wanita Islam kepada suaminya. Sehingga dengan dernikian kami telah bisa menjalin hubungan dengan suku-suku tersebut. Segala sesuatunya lancar. Iklim aktivitas kami semakin hari semakin baik. Asal saja segaala sesuatunya sesuai dengan rencana, kami akan bisa menikmati apa yang telah kami tanam. Kami telah melakukan apa saja yang perlu dilakukan setelah menabur benih untuk kemudian nanti kami petik.
AYOO KEMBALI KE RISALAH AMAN
Risalah Amman
Posted by Admin
Mar
21
Risalah Amman
PERNYATAAN SIKAP
KONFERENSI ISLAM INTERNASIONAL
KONFERENSI ISLAM INTERNASIONAL
Konferensi ini diadakan di Amman, Yordania, dengan tema “Islam Hakiki dan Perannya dalam Masyarakat Modern” (27-29 Jumadil Ula 1426 H. / 4-6 Juli 2005 M.)
Bismillahir-Rahmanir-Rahim
SALAM DAN SALAWAT SEMOGA TERCURAH PADA BAGINDA NABI MUHAMMAD DAN KELUARGANYA YANG SUCI
Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa… (Al-Nisa’,4:1) Sesuai dengan fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh YTH Imam Besar Syaikh Al-Azhar, YTH Ayatollah Sayyid Ali Al-Sistani, YTH Mufti Besar Mesir, para ulama Syiah yang terhormat (baik dari kalangan Syiah Ja’fari maupun Zaidi), YTH Mufti Besar Kesultanan Oman, Akademi Fiqih Islam Kerajaan Saudi Arabia, Dewan Urusan Agama Turki, YTH Mufti Besar Kerajaan Yordania dan Para Anggota Komite Fatwa Nasional Yordania, dan YTH Syaikh Dr. Yusuf Al-Qaradawi; Sesuai dengan kandungan pidato Yang Mulia Raja Abdullah II bin Al-Hussein, Raja Yordania, pada acara pembukaan konferensi;
Sesuai dengan pengetahuan tulus ikhlas kita pada Allah SWT; Dan sesuai dengan seluruh makalah penelitian dan kajian yang tersaji dalam konferensi ini, serta seluruh diskusi yang timbul darinya; Kami, yang bertandatangan di bawah ini, dengan ini menyetujui dan menegaskan kebenaran butir-butir yang tertera di bawah ini:
(1) Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. Tidak diperbolehkan mengkafirkan salah seorang dari pengikut/penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas. Darah, kehormatan dan harta benda salah seorang dari pengikut/penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas tidak boleh dihalalkan. Lebih lanjut, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti akidah Asy’ari atau siapa saja yang mengamalkan tasawuf (sufisme). Demikian pula, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti pemikiran Salafi yang sejati. Sejalan dengan itu, tidak diperbolehkan mengkafirkan kelompok Muslim manapun yang percaya pada Allah, mengagungkan dan mensucikan-Nya, meyakini Rasulullah (saw) dan rukun-rukun iman, mengakui lima rukun Islam, serta tidak mengingkari ajaran-ajaran yang sudah pasti dan disepakati dalam agama Islam.
(2) Ada jauh lebih banyak kesamaan dalam mazhab-mazhab Islam dibandingkan dengan perbedaan-perbedaan di antara mereka. Para pengikut/penganut kedelapan mazhab Islam yang telah disebutkan di atas semuanya sepakat dalam prinsip prinsip utama Islam (Ushuluddin). Semua mazhab yang disebut di atas percaya pada satu Allah yang Mahaesa dan Makakuasa; percaya pada al-Qur’an sebagai wahyu Allah; dan bahwa Baginda Muhammad saw adalah Nabi dan Rasul untuk seluruh manusia. Semua sepakat pada lima rukun Islam: dua kalimat syahadat(syahadatayn); kewajiban shalat; zakat; puasa di bulan Ramadhan, dan Haji ke Baitullah di Mekkah. Semua percaya pada dasar-dasar akidah Islam: kepercayaan pada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk dari sisi Allah. Perbedaan di antara ulama kedelapan mazhab Islam tersebut hanya menyangkut masalah-masalah cabang agama (furu’) dan tidak menyangkut prinsip-prinsip dasar (ushul) Islam.
Perbedaan pada masalah-masalah cabang agama tersebut adalah rahmat Ilahi.
Sejak dahulu dikatakan bahwa keragaman pendapat di antara ‘ulama adalah hal yang baik.
(3) Mengakui kedelapan mazhab dalam Islam tersebut berarti bahwa mengikuti suatu metodologi dasar dalam mengeluarkan fatwa: tidak ada orang yang berhak mengeluarkan fatwa tanpa keahlihan pribadi khusus yang telah ditentukan oleh masing-masing mazhab bagi para pengikutnya. Tidak ada orang yang boleh mengeluarkan fatwa tanpa mengikuti metodologi yang telah ditentukan oleh mazhab-mazhab Islam tersebut di atas. Tidak ada orang yang boleh mengklaim untuk melakukan ijtihad mutlak dan menciptakan mazhab baru atau mengeluarkan fatwa-fatwa yang tidak bisa diterima hingga membawa umat Islam keluar dari
prinsip-prinsip dan kepastian-kepastian Syariah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh masing-masing mazhab yang telah disebut di atas.
(4) Esensi Risalah Amman, yang ditetapkan pada Malam Lailatul Qadar tahun 1425 H dan dideklarasikan dengan suara lantang di Masjid Al-Hasyimiyyin, adalah kepatuhan dan ketaatan pada mazhab-mazhab Islam dan metodologi utama yang telah ditetapkan oleh masing-masing mazhab tersebut. Mengikuti tiap-tiap mazhab tersebut di atas dan meneguhkan penyelenggaraan diskusi serta pertemuan di antara para penganutnya dapat memastikan sikap adil, moderat, saling memaafkan, saling menyayangi, dan mendorong dialog dengan umat-umat lain.
(5) Kami semua mengajak seluruh umat untuk membuang segenap perbedaan di
antara sesama Muslim dan menyatukan kata dan sikap mereka; menegaskan kembali sikap saling menghargai; memperkuat sikap saling mendukung di antara
bangsa-bangsa dan negara-negara umat Islam; memperkukuh tali persaudaraan yang menyatukan mereka dalam saling cinta di jalan Allah. Dan kita mengajak seluruh Muslim untuk tidak membiarkan pertikaian di antara sesama Muslim dan tidak membiarkan pihak-pihak asing mengganggu hubungan di antara mereka.
Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang beriman adalah bersaudara. Maka itu islahkan hubungan di antara saudara-saudara kalian dan bertakwalah kepada Allah sehingga kalian mendapat rahmat-Nya. (Al-Hujurat, 49:10).
Amman, 27-29 Jumadil Ula 1426 H./ 4-6 Juli 2005 M.
Para penandatangan:
AFGHANISTAN
1. YTH. Nusair Ahmad Nour
Dubes Afghanistan untuk Qatar
Aljazair
1. YTH. Lakhdar Ibrahimi
Utusan Khusus Sekjen PBB; Mantan Menlu Aljazair
2. Prof. Dr. Abd Allah bin al-Hajj Muhammad Al Ghulam Allah
Menteri Agama
3. Dr. Mustafa Sharif
Menteri Pendidikan
4. Dr. Sa’id Shayban
Mantan Menteri Agama
5. Prof. Dr. Ammar Al-Talibi
Departemen Filsafat, University of Algeria
6. Mr. Abu Jara Al-Sultani
Ketua LSM Algerian Peace Society Movement
AUSTRIA
1. Prof. Anas Al-Shaqfa
Ketua Komisi Islam
2. Mr. Tar afa Baghaj ati
Ketua LSM Initiative of Austrian Muslims
AUSTRALIA
1. Shaykh Salim ‘Ulwan al-Hassani
Sekjen, Darulfatwa, Dewan Tinggi Islam
AZERBAIJAN
1. Shaykh Al-Islam Allah-Shakur bin Hemmat Bashazada
Ketua Muslim Administration of the Caucasus
BAHRAIN
1. Syaikh Dr. Muhammad Ali Al-Sutri
Menteri Kehakiman
2. Dr. Farid bin Ya’qub Al-Miftah
sekretaris Kementerian Agama
BANGLADESH
1. Prof. Dr. Abu Al-Hasan Sadiq
Rektor Asian University of Bangladesh
BOSNIA dan HERZEGOVINA
1. Prof. Dr. Syaikh Mustafa Ceric
Ketua Majlis ‘Ulama’dan Mufti Besar Bosnia dan Herzegovina
2. Prof. Hasan Makic
Mufti Bihac
3. Prof. Anes Lj evakovic
Peneliti dan Pengajar, Islamic Studies College
BRAZIL
1. Syaikh Ali Muhmmad Abduni
Perwakilan International Islamic Youth Club di Amerika Latin
kANADA
1. Shaykh Faraz Rabbani
Guru, Hanafijurisprudence, Sunnipath.com
REPUBLIk CHAD
1. Shaykh Dr. Hussein Hasan Abkar
Presiden, Higher Council for Islamic Affair; Imam Muslim, Chad
Mesir
1. Prof. Dr. Mahmud Hamdi Zaqzuq
Menteri Agama
2. Prof. Dr. Ali Jumu’a
Mufti Besar Mesir
3. Prof. Dr. Ahmad Muhammad Al-Tayyib
Rektor Universitas Al-Azhar University
4. Prof. Dr. Kamal Abu Al-Majd
Pemikir Islam; Mantan Menteri Informasi;
5. Dr. Muhammad Al-Ahmadi Abu Al-Nur
Mantan Menteri Agama Mesir; Profesor Fakultas Syariah, Yarmouk University, Jordan
6. Prof. Dr. Fawzi Al-Zifzaf
Ketua Masyayikh Al-Azhar; Anggota the Academy of Islamic Research
7. Prof. Dr. Hasan Hanafi
Peneliti dan Cendekiawan Muslim, Departemen Filsafat, Cairo University
8. Prof. Dr. Muhammad Muhammad Al-Kahlawi
Sekjen Perserikatan Arkeolog Islam; Dekan Fakultas Studi Kesejarahan Kuno, Cairo University
9. Prof. Dr. Ayman Fuad Sayyid
Mantan Sekjen, Dar al-Kutub Al-Misriyya
10. Syaikh Dr. Zaghlul Najjar
Anggota Dewan Tinggi Urusan Islam, Mesir
11. Syaikh Moez Masood
Dai Islam
12. Dr. Raged al-Sirjani
13. Dr. Muhammad Hidaya
Perancis
1. Syaikh Prof. Dalil Abu Bakr
Ketua Dewan Tinggi Urusan Agama Islam dan Dekan Masjid Paris
2. Dr. Husayn Rais
Direktur Urusan Budaya, Masjid Jami’ Paris
JERMAN
1. Prof. Dr. Murad Hofmann
Mantan Dubes Jerman untuk Maroko
2. Syaikh Salah Al-Din Al- Ja’farawi
Asisten Sekjen World Council for Islamic Propagation
INDIA
1. H.E. Maulana Mahmood Madani
Anggota Parlemen
Sekjen Jamiat Ulema-i-Hind
2. Ja’far Al-Sadiq Mufaddal Sayf Al-Din
Cendikiawan Muslim
3. Taha Sayf Al-Din
Cendikiawan Muslim
4. Prof. Dr. Sayyid Awsaf Ali
Rektor Hamdard University
5. Prof. Dr. Akhtar Al-Wasi
Dekan College of Humanities and Languages
INDONESIA
1. Dr. Tutty Alawiyah
Rektor Universitas Islam Al-Syafi’iyah
2. Rabhan Abd Al-Wahhab
Dubes RI untuk Yordania
3. KH Ahmad Hasyim Muzadi
Mantan Ketua PBNU
4. Rozy Munir
Mantan Wakil Ketua PBNU
5. Muhamad Iqbal Sullam
International Conference of Islamic Scholars, Indonesia
IRAN
1. Ayatollah Syaikh Muhammad Ali Al-Taskhiri
Sekjen Majma Taqrib baynal Madzahib Al-Islamiyyah.
2. Ayatollah Muhammad Waez-zadeh Al-Khorasani
Mantan Sekjen Majma Taqrib baynal Madzahib Al-Islamiyyah
3. Prof. Dr. Mustafa Mohaghegh Damad
Direktur the Academy of Sciences; Jaksa; Irjen Kementerian Kehakiman
4. Dr. Mahmoud Mohammadi Iraqi
Ketua LSM Cultural League and Islamic Relations in the Islamic Republic of Iran
5. Dr. Mahmoud Mar’ashi Al-Najafi
Kepala Perpustakaan Nasional Ayatollah Mar’ashi Al-Najafi
6. Dr. Muhammad Ali Adharshah
Sekjen Masyarakat Persahabatan Arab-Iran
7. Shaykh Abbas Ali Sulaymani
Wakil Pemimpin Spiritual Iran di wilayah Timur Iran
IRAK
1. Grand Ayatollah Shaykh Husayn Al-Mu’ayyad
Pengelola Knowledge Forum
2. Ayatollah Ahmad al-Bahadili
Dai Islam
3. Dr. Ahmad Abd Al-Ghaffur Al-Samara’i
Ketua Diwan Waqaf Sunni
ITALiA
1. Mr. Yahya Sergio Pallavicini
Wakil Ketua, Islamic Religious Community of Italy (CO.RE.IS.)
YORDANIA
1. Prof. Dr. Ghazi bin Muhammad
Utusan Khusus Raja Abdullah II bin Al-Hussein
2. Syaikh Izzedine Al-Khatib Al-Tamimi
Jaksa Agung
3. Prof. Dr. Abdul-Salam Al-Abbadi
Mantan Menteri Agama
4. Prof. Dr. Syaikh Ahmad Hlayyel
Penasehat Khusus Raja Abdullah dan Imam Istana Raja
5. Syaikh Said Al-Hijjawi
Mufti Besar Yordania
6. Akel Bultaji
Penasehat Raja
7. Prof. Dr. Khalid Touqan
Menteri Pendidikan dan Riset
8. Syaikh Salim Falahat
Ketua Umum Ikhwanul Muslimin Yordania
9. Syaikh Dr. Abd Al-Aziz Khayyat
Mantan Menteri Agama
10. Syaikh Nuh Al-Quda
Mantan Mufti Angkatan Bersenjata Yordania
11. Prof. Dr. Ishaq Al-Farhan
Mantan Menteri Pendidikan
12. Dr. Abd Al-Latif Arabiyyat
Mantan Ketua DPR Yordania;
Shaykh Abd Al-Karim Salim Sulayman Al-Khasawneh
Mufti Besar Angkatan Bersenjata Yordania
13. Prof. Dr. Adel Al-Toweisi
Menteri Kebudayaan
14. Mr.BilalAl-Tall
Pemimpin Redaksi Koran Liwa’
15. Dr. Rahid Sa’id Shahwan
Fakultas Ushuluddin, Balqa Applied University
KUWAIT
1. Prof. Dr. Abdullah Yusuf Al-Ghoneim
Kepala Pusat Riset dan Studi Agama
2. Dr. Adel Abdullah Al-Fallah
Wakil Menteri Agama
LEBANON
1. Prof. Dr. Hisham Nashabeh
Ketua Badan Pendidikan Tinggi
2. Prof. Dr. Sayyid Hani Fahs
Anggota Dewan Tinggi Syiah
3. Syaikh Abdullah al-Harari
Ketua Tarekat Habashi
4. Mr. Husam Mustafa Qaraqi
Anggota Tarekat Habashi
5. Prof. Dr. Ridwan Al-Sayyid
Fakultas Humaniora, Lebanese University; Pemred Majalah Al-Ijtihad
6. Syaikh Khalil Al-Mays
Mufti Zahleh and Beqa’ bagian Barat
LiBya
1. Prof. Ibrahim Al-Rabu
Sekretaris Dewan Dakwah Internasional
2. Dr. Al-Ujaili Farhat Al-Miri
Pengurus International Islamic Popular Leadership
MALAYSIA
1. Dato’ Dr. Abdul Hamid Othman
Menteri Sekretariat Negara
2. Anwar Ibrahim
Mantan Perdana Menteri
3. Prof. Dr. Muhamad Hashem Kamaly
Dekan International Institute of Islamic Thought and Civilisation
4. Mr. Shahidan Kasem
Menteri Negara Bagian Perlis, Malaysia
5. Mr. Khayri Jamal Al-Din
Wakil Ketua Bidang Kepemudaan UMNO
Maladewa
1. Dr. Mahmud Al-Shawqi
Menteri Pendidikan
Maroko
1. Prof. Dr. Abbas Al-Jarari
Penasehat Raja
2. Prof. Dr. Mohammad Farouk Al-Nabhan
Mantan Kepala DarAl-Hadits Al-Hasaniyya
3. Prof. Dr. Ahmad Shawqi Benbin
Direktur Perpustakaan Hasaniyya
4. Prof. Dr. Najat Al-Marini
Departemen Bahasa Arab, Mohammed V University
NIGERIA
1. H.H. Prince Haji Ado Bayero
Amir Kano
2. Mr. Sulayman Osho
Sekjen Konferensi Islam Afrika
Kesultanan OMAN
1. Shaykh Ahmad bin Hamad Al-Khalili
Mufti Besar Kesultanan Oman
2. Shaykh Ahmad bin Sa’ud Al-Siyabi
Sekjen Kantor Mufti Besar
PAKISTAN
1. Prof. Dr. Zafar Ishaq Ansari
Direktur Umum, Pusat Riset Islam, Islamabad
2. Dr. Reza Shah-Kazemi
Cendikiawan Muslim
3. Arif Kamal
Dubes Pakistan untuk Yordania
4. Prof. Dr. Mahmoud Ahmad Ghazi
Rektor Islamic University, Islamabad; Mantan Menteri Agama Pakistan
PALESTINA
1. Shaykh Dr. Ikrimah Sabri
Mufti Besar Al-Quds dan Imam Besar Masjid Al-Aqsa
2. Shaykh Taysir Raj ab Al-Tamimi
Hakim Agung Palestina
PORTUGAL
1. Mr. Abdool Magid Vakil
Ketua LSM Banco Efisa
2. Mr. Sohail Nakhooda
Pemred Islamica Magazine
QATAR
1. Prof. Dr. Shaykh Yusuf Al-Qaradawi
Ketua Persatuan Internasional Ulama Islam
2. Prof. Dr. Aisha Al-Mana’i
Dekan Fakultas Hukum Islam, University of Qatar
RUSIA
1. Shaykh Rawi Ayn Al-Din
Ketua Urusan Muslim
2. Prof. Dr. Said Hibatullah Kamilev
Direktur, Moscow Institute of Islamic Civilisation
3. Dr. Murad Murtazein
Rektor, Islamic University, Moskow
ARAB SAUDI
1. Dr. Abd Al-Aziz bin Uthman Al-Touaijiri
Direktur Umum, The Islamic Educational, Scientific and Cultural
Organization (ISESCO)
2. Syaikh al-Habib Muhammad bin Abdurrahman al-Saqqaf
SENEGAL
1. Al-Hajj Mustafa Sisi
Penasehat Khusus Presiden Senegal
SINGAPORE
1. Dr. Yaqub Ibrahim
Menteri Lingkuhan Hidup dan Urusan Muslim
AFRIKA SELATAN
1. Shaykh Ibrahim Gabriels
Ketua Majlis Ulama Afrika Utara South African ‘Ulama’
SUDAN
1. Abd Al-Rahman Sawar Al-Dhahab
Mantan Presiden Sudan
2. Dr. Isam Ahmad Al-Bashir
Menteri Agama
SWISS
1. Prof. Tariq Ramadan
Cendikiawan Muslim
SYRIA
1. Dr. Muhammad Sa’id Ramadan Al-Buti
Dai, Pemikir dan Penulis Islam
2. Prof. Dr. Syaikh Wahba Mustafa Al-Zuhayli
Ketua Departemen Fiqih, Damascus University
3. Syaikh Dr. Ahmad Badr Hasoun
Mufti Besar Syria
THAILAND
1. Mr. Wan Muhammad Nur Matha
Penasehat Perdana Menteri
2. Wiboon Khusakul
Dubes Thailand untuk Irak
TUNISIA
1. Prof. Dr. Al-Hadi Al-Bakkoush
Mantan Perdana Menteri Tunisia
2. Dr. Abu Baker Al-Akhzuri
Menteri Agama
TURKI
1. Prof. Dr. Ekmeleddin I lis an og hi
Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI)
2. Prof. Dr. Mualla Saljuq
Dekan Fakultas Hukum, University of Ankara
3. Prof. Dr. Mustafa Qag nci
Mufti Besar Istanbul
4. Prof. Ibrahim Kafi Donmez
Profesor Fiqih University of Marmara
UKRAINA
1. Shaykh Dr. Ahmad Tamim
Mufti Ukraina
Uni Emirat Arab
1. Mr. Ali bin Al-Sayyid Abd Al-Rahman Al-Hashim
Penasehat Menteri Agama
2. Syaikh Muhammad Al-Banani
Hakim Pengadilan Tinggi
3. Dr. Abd al-Salam Muhammad Darwish al-Marzuqi
Hakim Pengadilan Dubai
Inggris
1. Syaikh Abdal Hakim Murad / Tim Winter
Dosen, University of Cambridge
2. Syaikh Yusuf Islam /Cat Steven
Dai Islam dan mantan penyanyi
3. Dr.FuadNahdi
Pemimpin Redaksi Q-News International
4. SamiYusuf
Penyanyi Lagu-lagu Islam
Amerika Serikat
1. Prof. Dr. Seyyed Hossein Nasr
Penulis dan profesor Studi-studi Islam, George Washington University
2. Syaikh Hamza Yusuf
Ketua Zaytuna Institute
3. Syaikh Faisal Abdur Rauf
Imam Masjid Jami Kota New York
4. Prof. Dr. Ingrid Mattson
Profesor Studi-studi Islam, Hartford Seminary; Ketua Masyarakat Islam
Amerika Utara (ISNA)
UZBEKISTAN
1. Syaikh Muhammad Al-Sadiq Muhammad Yusuf
Mufti Besar
Yaman
1. Syaikh Habib ‘Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafiz
Ketua Madrasah Dar al-Mustafa, Tarim
2. Syaikh Habib Ali Al-Jufri
Dai Internasional
3. Prof. Dr. Husayn Al-Umari
Anggota UNESCO; Profesor Sejarah, Universitas Sana’a’
teks aslinya bisa dilihat di www.ammanmessage.com (Arab-Inggris); http://www.kingabdullah.jo/main2.php?page_id=464
GOLONGAN PENGIKUT
DAJJAL
BID'AH, NEWS
Kemunculan Dajjal merupakan puncak dari munculnya fitnah paling besar
dan mengerikan di muka bumi ini bagi umat manusia khususnya umat Muslim.
Kemunculannya di akhir zaman, di masa imam Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis
salam, akan banyak mempengaruhi umat muslim sehingga banyak yang
mengikutinya kecuali orang-orang yang Allah jaga dari fitnahnya.
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
WAHABI - SEJARAH RASULLULLAH DAN ISLAM LENYAP DI TANGAN MEREKA.
dajjal
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar