Krisis Syria: 5 Tanda Serangan Militer Amerika Terhadap Syria
REP | 27 August 2013 | 14:33http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/08/27/krisis-syria-5-tanda-serangan-militer-amerika-terhadap-syria-587478.html
Senjata kimia yang dituduhkan 
dipakai oleh militer di bawah Komando Presiden Syria Bashar Al-Assad 
menjadi salah satu alasan serangan Amerika Serikat terhadap Syria. 
Serangan AS ini ditandai oleh intensitasnya dan kerasnya pernyataan 
Menteri Luar Negeri AS John Kerry. John Kerry menyatakan bahwa Assad 
harus menerima konsekuensi atas perbuatan yang dituduhkannya. Pun 
Presiden Obama pekan lalu pun telah memeringatkan bahwa ‘garis merah’ 
yakni penggunaan senjata kimia akan memaksa AS untuk bertindak secara 
militer. Terdapat tanda-tanda serangan AS terhadap Syria.
Pertama, secara intensif Gedung Putih 
melakukan komunikasi dengan Kongres AS. Partai Republik melalui Senator 
John McCain telah mengeluarkan pernyataan desakan agar Presiden Obama 
bertindak secara militer.
Kedua, empat kapal perang AS telah 
ditempatkan di Laut Mediterania. Jika serangan akan dilakukan, maka pola
 serangan akan sama dengan ketika AS memimpin serangan terhadap Moamar 
Gaddafi dengan menghancurkan kekuatan militer melalui serangan rudal 
Tomahawk yang menghancurkan seluruh kekuatan tanpa adanya perlawanan.
Ketiga, Pemerintah Israel telah 
memersiapkan masker kepada rakyat Israel. Reaksi Israel ini merupakan 
petunjuk akan keseriusan situasi karena Syria telah mengancam akan 
melakukan serangan terhadap Israel jika AS melakukan serangan. 
Pernyataan Assad terkait ancaman balik tersebut tentunya telah didukung 
oleh sekutu Assad Lebanon dalam bentuk dukungan Hezbollah. Israel 
seperti biasa justru mengancam dan menyebut Iran - pendukung setia Assad
 - sebagai sponsor pemakaian senjata kimia di Syria.
Keempat, Barat di bawah pimpinan AS 
telah melakukan konsolidasi dengan adanya konsultasi Obama dengan David 
Cameron, Angela Markel dan Ketua Dewan Keamanan PBB bukan September, 
Australia. Reaksi atas penggunaan senjata kimia ini merupakan ketakutan 
Barat bahwa senjata kimia yang dipakai di Syria sangat membahayakan 
Barat jika jatuh tangan ke teroris seperti jaringan Al Qaeda.
Kelima, Pemerintah Syria melakukan 
persiapan menghadapi serangan dengan melakukan ancaman balik bahwa 
serangan terhadap Syria akan segera membakar seluruh Timur Tengah. 
Kenyataannya, keterlibatan Hezbollah mendukung Syria telah menyebabkan 
ketegangan di Lebanon. Hezbollah-lah yang secara nyata telah membantu 
melemahkan pemberontak - saat yang bersamaan kekuatan Assad yang 
bergabung dengan Hezbollah membahayakan keamanan Israel. Russia pun yang
 terisolasi dan menjadi pendukung satu-satunya Syria di Barat 
memeringatkan akan konsekuensi atas rencana serangan AS terhadap Syria.
Itulah sebabnya Syria membuat kesalahan 
dengan membiarkan Inspeksi Senjata PBB yang menjadi kepanjangan tangan 
AS melakukan tugasnya di Syria. Assad lupa bahwa Saddam Hussein pun yang
 tidak memiliki senjata nuklir, senjata pemusnah massal dan kimia 
diserang setelah laporan dari PBB yang tak jelas.
Sebenarnya, skenario pelemahan Iraq, 
Iran, Syria, dan juga penyingkiran Mursi dengan Ikhwanul Muslimin-nya 
didasarkan pada kepentingan untuk melemahkan semua sekutu Iran. Iran, 
Iraq yang radikal dan anti Arab Saudi - dan Mesir - tidak boleh jatuh ke
 tangan Islam radikal yang membahayakan Arab Saudi dan Israel. Arab 
Saudi sebenarnya adalah hamba AS dan Israel dengan kehidupan hedonis 
kerajaan yang luar biasa.
Lalu apa tujuan serangan AS terhadap Syria - yang dikuasai oleh Assad yang relatif moderat terhadap Israel?
Serangan AS dan barat terhadap Syria 
hanya ditujukan untuk 
(1) memberi pelajaran kepada Syria tentang 
konsekuensi penggunaan senjata terlarang, 
(2) untuk melemahkan posisi 
Presiden Assad dan tidak menjatuhkannya, jatuhnya Assad akan 
membahayakan Syria jatuh ke tangan Al Qaeda, 
(3) memberikan keseimbangan
 kekuatan militer antara pemelarintah Assad dengan pemberontak yang 
menyatakan belum siap mengambil alih kekuasaan dari Assad.
Pertanyaannya sekarang bukan akan ada 
serangan atau tidak terhadap Syria. Sekarang hanya masalah kapan 
serangan tersebut akan dilancarkan dalam waktu dekat ini. Jelas serangan
 ini akan memanaskan Timur Tengah dan menjadi alasan tambahan konflik 
Israel-Palestina akan terlupakan dan pembangunan 15 ribu rumah di 
Yerusalem Timur terkubur oleh berita perang di Syria. Cerdas sekali 
Israel, AS dan Arab Saudi.
Salam bahagia ala saya.
Melawan Skenario AS dalam Konflik Suriah
OPINI
| 31 August 2013 | 16:37 	
Oleh : afditya iman fahlevi, mahasiswa universitas bung karno
http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/08/31/melawan-skenario-as-dalam-konflik-suriah-587776.html 
Menelisik konflik yang terjadi di suriah sangat menarik terkait 
pernyataan presiden suriah Bashar Al-Assad dalam pertemua dengan sebuah 
delegasi yaman beberapa waktu lalu yang menyiratkan perlawanan terhadap 
militer amerika serikat dan sekutunya serta tekad militer suriah untuk 
menghancurkan para teroris dukungan barat, rezim zionis dan sekutu 
mereka.
Dalam laporan tasnimnews juga mengatakan pertemuan itu adalah ancaman 
untuk menggelar perang terhadap suriahakan semakin memperkokoh komitmen 
dan keinginan untuk independen rakyat suriah. Menurutnya, Israel dan 
negara-negara barat memanfaatkan para teroris demi kepentingan mereka 
termasuk disintegrasi kawasan dan pemaksaan terhadap bangsa-bangsa 
regional.delegasi yaman menyatakan akan selalu berada dalam mengahadapi 
upaya-upaya serangan tersebut.
Muncul rumor bahwa presiden suriah Bashar Al- Assad telah menggunakan 
senjata kimia yang mengakibatkan warga sipil kehilangan nyawa. Berangkat
 dari pernyataan amerika serikat berserta sekutunya pada tanggal 27 
agustus lalu. Tetapi terbantahkan. Bashar al-assad tidak menggunakan 
senjata kimia. tetapi justru pada tanggal 28 agustus kemarin terjadi 
penyerangan terhadap warga sipil tak berdosa sehingga banyak tang 
terbunuh. Sungguh ini kejanggalan yang tidak masuk akal. 
Menurut iran 
ini adalah bagian dari skenario amerika serikat untuk membunuh karakter 
presiden Bashar Al-Assad. Bahkan sikap NATO mengatakan Assad telah 
menggunakan senjata kimia. Tetapi suriah mengutuk sikap barat dengan 
mengupayakan persetujuan DK PBB (dewan keamanan) dengan tujuan untuk 
melancarkan aksi militer tehadap rezim Assad. Dan menyimpulkan bahawa 
amerika, inggris dan perancis berada dibalik yang terjadi di suriah.
pada sisi lain , saya menganalisa adanya keterkaitan atau hubungan 
antara terorisme dan nafsu hegemoni. menurut beberapa pakar antara 
keduanya terdapat korelasi yang erat dan saling berkesinambungan. 
teroris merupakan neologisme hegemoni yang baru berlaku ketika amerika 
memasuki era dunia unilateral.itulah logika yang tengah diwujudkan oleh 
amerika serikat melalui beberapa upaya, termasuk penyuapan, pembunuhan 
karakter dan berbagai bentuk tindak kekerasan.
perebutan kepentingan memang memiliki logika dan hukumnya sendiri. 
perebutan dan hegemoni berlangsung disetiap ruang kehidupan di muka bumi.
 arogansi negara, kelompok, organisasi, dan lembaga apapun yang digdaya 
tak pernah ada habisnya.dalam lalu lintas dunia yang rumit dan sarat 
kerakusan  itulah terorisme memperoleh ruang  subur untuk tumbuh, mekar,
 dan mengalami daur ulang. lalun terjadilah perkembang-biakan teroris 
dan terorisme.
sejumlah pihak memanfaatkan teroris dan terorisme sebagai lahan penuaian
 kepentingan yang menguntungkan. jangankan utk sebuah terorisme bahkan 
untuk perang yang dahsyatpun cada yang berkepentingan. itulah mesin 
industri perang, seperti “industrial military complex” yang berkebang di
 amerika serikat.
perang, terorisme, dan berbagai bentuk kekerasan dipelihara dan 
diproduksi oleh  kekuatan yang sangat bernafsu untuk menghegemoni dunia.
 negara yang memiliki hegemoni dan pihak-pihak yang menumpang 
kepentingan membiarkan kekerasan menjadi komoditi yang serba 
menguntungkan.
“membangun hegemoni dengan semangat jinggoinstis”
sejarah amerika mustahil akan berjalan mundur. hegemoni yang dimiliki 
mau tidak mau harus berjalan dan akan berjalan terus 
dipertahankan.itu berarti politik luar negeri amerika serikat  akan 
selalu diorientasikan pada kepentingan pelanggengan hegemoni. 
mempertahankan hegemoni mustahil tanpa ada kekuatan militer yang 
gigantis, kompleks industri militer dan agenda-agenda militerisme. 
termasuk invasi-invasi militer amerika dibeberapa negara tengah 
amerikan.
hingga sampai hari ini perilaku amerika yang mengutamakan politik luar 
negeri sebagai instrumen membangun hegemoni tak pelak harus ditempuh 
dengan kekerasan.dalam buku  “the death of amerika ideals” tahun 2001 
karya william j. bennett bahwa format politik luar negeri sedemikian ini
 sudah ketinggalan zaman. bennett menjelaskan bahwa  dari dulu sampai 
hari ini amerika tidak pernah mengubah sikapnya dalam persoalan menjaga 
nama besarnya, disamping itu juga bennet menambahkn  amerika bukanlah 
negara besar, tetapi negara dalam kemandegan besar. ameria terpaku pada 
pola prioritas politik luar negeri sebagai lambang sebuah negara besar, 
padahal dunia aman sekarang sudah banyak mengalami  perubahan dan 
pergeseran  dalam nilai-nilai sikap dan pandang.
berbeda dengan negara lain, seperti uni eropa misalnya yang mengandalkan
 siri pad kelebihan satu sama lain untuk memfasilitai  perdamaian dan 
kesejahteraan. amerika memandang sampai hari ini bahwa politik luar 
nergeri yang dijalankan masih yang paling esensial  dengan mengekang 
musunh-musuhnya. ketika dunia tidak stabil dan persenjataan super 
canggih dapat diperoleh dengan mudah melaui pasar gelap, serta merta 
amerika merasa kedudukannya terancam . amerika galal menjadi negara 
‘postmodernist’ yang tercerahkan seperti uni eropa. amerika justru 
mencari permusuhan baru dengan melancarkan intervensi  militer ke negara
 lain dan memempuh pendekatan pre-emptive strike untuk mematikan ancaman
 yang ada dalam bayangan itu. contohnya seperti di iran. politik luar 
negeri amerika disebut politik standar ganda.
Menurut saya yang dilakukan suriah dalam mencegah upaya barat 
mendapatkan persetujuan DK PBB tersebut adalah Belajar dari nafsu besar 
amerika yang ingin menguasai nuklir iran sehingga membunuh karakter 
presiden iran Ahmadinejad kala itu sebagai symbol yang membahayakan 
karena akan mengunakan nuklir sebagai pembunuh missal dan amerika 
khawatir dengan modernisasi sistem persenjataan iran.sedikit mengulas 
yang terjadi di iran dapat di analisa bahawa yang dilakukan suriah hari 
ini adalah perlawan yang pernah dilakukan oleh iran terhadap amerika. 
Suriah terus ditekan, suriah terus bertahan. Tidak sampai disitu, 
negara iran, rusia dan china juga mendukung suriah atas perlakuan 
amerika dan sekutunya terhadap rezim Assad.
Meski memiliki kepentingan politik luar negeri masing-masing negara pendukung suriah bisa mengungkap skenario A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar