Pernyataan dukungan FOS ARMI untuk FPI
      Siraaj
Ahad, 19 Februari 2012 20:47:27
http://arrahmah.com/read/2012/02/19/18200-pernyataan-dukungan-fos-armi-untuk-fpi.html
 
Ahad, 19 Februari 2012 20:47:27
http://arrahmah.com/read/2012/02/19/18200-pernyataan-dukungan-fos-armi-untuk-fpi.html
BOGOR (Arrahmah.com)  – Dukungan umat Islam untuk Front Pembela Islam (FPI) terus mengalir,  baik yang dinyatakan secara resmi ataupun yang tidak. Seluruh Umat Islam  cinta FPI, seharusnya. Karena setiap Muslim adalah bersaudara. Forum  Sillah Ukhuwah Antar Pemuda Islam (FOS ARMI) yang berbasi di Bogor, juga  ingin menyatakan secara resmi dukungan terhadap FPI dan menolak dengan  tegas pembubaran FPI. Berikut surat pernyataan FOS ARMI yang dikirim ke  redaksi arrahmah.com:
***
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala Rabb semesta  alam yang telah memberikan kita nikmat terbesar yaitu Iman dan  Islam.  Semoga sholawat dan salam tetap terlimpah curahkan kepada Nabi  junjungan alam Rasul tercinta Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi Wassallam,  para sahabatnya, keluarganya, serta umatnya yang tetap istiqomah hingga  akhir zaman. Semoga kita termasuk di dalamnya.  Aamiin.
Sehubungan dengan adanya isu pembubaran salah satu Ormas Islam  yaitu Front Pembela Islam (FPI) yang marak di beritakan di media masa  terlebih setelah adanya aksi anti FPI yang di gawangi oleh orang-orang  liberal, kami dari FOS ARMI (Forum Sillah Ukhuwah Antar Pemuda Muslim)  menyatakan,
2.      Mendukung keberadaan dan dakwah FPI (Front Pembela Islam)  serta seluruh ormas islam selama tidak bertentangan dengan syariat  islam.
3.      Menghimbau kepada masyarakat supaya lebih objektif  dan bijaksana dalam menilai suatu organisasi dan tidak hanya melihat  dari satu sisi saja.
4.      Menghimbau kepada masyarakat supaya lebih objektif  dan bijaksana dalam menilai dan menerima pemberitaan terutama dari media  sekuler.
5.      Menghimbau kepada seluruh media masa untuk menyampaikan berita secara objektif, adil dan professional.
6.      Menghimbau kepada seluruh media islam untuk memberikan  pemberitaan yang sesungguhnya guna menghadang pemberitaan dari  media-media sekuler.
7.      Menghimbau kepada seluruh ormas, harakah dan pergerakan  islam untuk merapatkan barisan guna menghadapi seluruh musuh islam.
8.      Menghimbau kepada seluruh aktifis JIL (jaringan ib**s  laknatulloh) untuk segera BERTAUBAT sebelum datangnya azab  Allah Subhanahu Wata’ala.
(siraaj/arrahmah.com)
Orang Kristen aja dukung FPI: "Saya, seorang Kristiani yang mendukung FPI"
      Siraaj
Ahad, 19 Februari 2012 21:11:39
Ahad, 19 Februari 2012 21:11:39
(Arrahmah.com) – Dukungan terhadap Front Pembela Islam (FPI) terus mengalir. Jika umat Islam, tentu sudah menjadi kewajiban mendukung aksi Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan  berdiri bersama-sama saudara Muslim menegakkan kebenaran dan membelas  saudara-saudara Muslimd dari fitnah orang-orang kafir. Setelah  perwakilan dari berbagai ormas Islam besar dan masyarakat Muslim pada  umumnya menyatakan dukungan mereka terhadap FPI, ternyata ada juga  seorang Kritstiani yang mendukung FPI. Berikut adalah tulisan seorang  Kristiani berjudul “Saya, seorang Kristian Mendukung FPI”, yang dikutip  dari kompasiana.com:
 ***
Siapa tak yang tak mengenal FPI? Tiga huruf itu adalah singkatan dari  Front Pembela Islam. Ormas Islam yang sering dikait-kaitkan dengan  ‘tradisi’ kekerasan. Pada dasarnya prinsip utama FPI adalah menegakkan Amar Maruf Nahi Mungkar [mengajak  kebaikan dan memerangi kejahatan] tapi apa boleh buat, media sudah  ‘berhasil’ mengekspos FPi dengan ‘budaya’ kekerasannya dan (kebanyakan)  orang Indonesia sudah memberi nilai buruk terhadap FPI. Saya sebagai  seorang Kristiani (penganut Katholik) sedikit miris ketika media  memberitakan kekerasan-kekerasan yang dilakukan FPI. Dan saya pun sempat  merasa tidak suka dengan keberadaan FPI di Indonesia. Mulai dari  tragedi Monas, penutupan bar, demo anti miras, dll. Saya merasa bosan  dengan kekerasan-kekerasan yang dilakukan FPI. Dan masyarakat pun seakan  juga tak setuju jika FPI memakai ‘embel-embel’ Islam. Karena menurut  mereka, Islam itu damai, mencintai perbedaan dan bukan kekerasan.
Seiring berjalannya waktu, tak terdengar berita tentang FPI.  Tiba-tiba Indonesia dikejutkan dengan berita ‘Penolakan FPI di  Palangkaraya’. Sejenak saya tercengang. Seketika itu pula saya mulai  penasaran dengan FPI. Mengapa FPI sampai ditolak di Palangkaraya?. Saya  mencari info-info.
Hingga saya mulai merenung, mengapa masyarakat tidak berpikir ‘apa  yang melatarbelakangi FPI untuk melakukan kekerasan’. Sejak itu saya  menyimpulkan, bahwa pasti ada sebab yang membuat FPI beraksi. Contohnya,  saat FPI melabrak belasan anggota PDIP bertemu dengan mantan anggota  PKI di Blitar. Menurut saya, FPI telah berusaha menghilangkan keberadaan  PKI sampai pada akar-akarnya. Dan itu saya setuju. Walaupun hanya  bertemu ‘mantan’ anggota PKI, jika pertemuan itu terjadi berkala bisa  memungkinkan PKI tumbuh kembali di Indonesia. 
 Kemudian soal Demo Miras,  itupun saya juga setuju. Pemerintah macam apa yang berani mencabut UU  larangan Miras? itupun FPI masih disalahkan. Padahal jika langkah yang  digagas pemerintah untuk mencabut UU larangan miras, mau jadi apa negeri  ini? jadi negeri yang menghalalkan miras?. Itu saja dua contoh yang  ‘me-miris-kan’. 
 Tidakkah media memberitakan ketika anggota FPI membantu  mengevakuasi 70.000 korban tsunami Aceh? Tidakkah media memberitakan  ketika FPI mendirikan posko bencana gunung Merapi?, sungguh aneh.
Dan pencarian info tentang FPI terus saya lanjutkan. Saya singgah di  sebuah forum di internet yang notabene menghujat dan menolak FPI. Tapi  ada satu komentar yang menarik menurut saya untuk dibagikan kepada  member Kompasiana. User itu bernama adiet87smg, dia menulis:
“hidup d jman skrg emang aneh. kbodohan udh ada dmana2, orang mau berbuat baek aja susah. jadi inget tuh pas jamanx nabi. nabi aja pas dakwah n ngajak manusia kpd kebaikan, mlh beliau dilempar pke kotoran. gile bgt kand? sama kyak skrg, ngajak orng brbuat baik eh malah dimusuhin, dikutuk, n disuruh bubar. bner2 jman edan kali yak!”
Saya jadi teringat ketika ada demo penolakan FPI di bundaran HI.  Kebanyakan dari peserta demo adalah kamum gay, lesbian, tuna susila, dan  semacamnya. Wajar jika mereka menolak FPI, karena memang status mereka  bertentangan dengan agama. 
Dan kagetnya lagi, saya mendapat info bahwa  penggerak demo Penolakan FPI adalah Ulil Abshar Abdalla, fungsionaris  partai Demokrat yang sedang terjerat kasus korupsi dan disebut-sebut  juga sebagai anggota JIL [Jaringan Islam liberal]. Wow. Pantas saja Ulil  Abshar Abdalla menggerakkan massa untuk menolak keberadaan FPI, karena  FPI telah mencatut namanya sebagai salah satu oknum yang bersembunyi di  Partai yang kebanyakan anggotanya sedang terjerat kasus korupsi. 
Tentang  berita penolakan FPI di Palangkaraya, itu juga disebut-sebut sebagai  upaya Ulil Abshar Abdalla untuk ‘memusnahkan’ FPI dari dunia ini.  Padahal warga Dayak sendiri yang meminta FPI berdiri di Kalteng
Saya sebagai penganut Katholik, mendukung upaya FPI untuk memerangi kejahatan. 
Penulis: Lia Christine(siraaj/arrahmah.com)
API Bandung Beri Dukungan pada FPI                                                                        
                             Jum'at, 17 Februari 2012 http://www.hidayatullah.com/read/21216/17/02/2012/api-bandung-beri-dukungan-pada-fpi.html
Hidayatullah.com—Aksi  dukungan terhadap Front Pembela Islam (FPI) terjadi di Bandung, Jawa  Barat.  Jumat (17/2/2012) siang, ratusan massa dari Aliansi Pergerakan  Islam (API) Jabar melakukan aksi menolak pembubaran FPI yang di gelar di  halaman Kantor Gubernur Jabar (Gedung Sate) Jalan Diponegoro Kota  Bandung.
Dalam aksinya massa meneriakkan yel-yel “Dukung FPI” dan “Tolak Pembubaran FPI”, mereka meminta aparat mengusut tuntas pihak-pihak yang dianggap sebagai provokator pada kasus penolakan kedatangan pengurus FPI ke Kalimantan Tengah beberapa hari yang lalu.
Menurut Koordinator API Jabar, Asep Syarifudin, aksi tersebut dimaksudkan sebagai bentuk dukungan moral akan keberadaan ormas FPI serta menolak upaya untuk membubarkannya.
“Kita akan lawan setiap upaya yang menyudutkan umat Islam.Menurut saya, FPI khususnya dan umat Islam umumnya adalah pihak yang didzolimi,” ujar Asep kepada hidayatullah.com usai melakukan orasi.
Meski demikian, API menolak keberadaan ormas yang berlaku anarkis dalam bertindak.Hal tersebut bukan hanya ormas Islam namun ada juga ormas di luar ormas Islam yang terlibat atau pernah berbuat kerusakan dalam aksinya
“Kita setuju dan mendukung, siapapun oknum pelaku tindakan anarkis harus ditindak menurut hukum yang berlaku dan ditindak sesuai tingkat kesalahannya.Kalau ada salah satu anggota ormas Islam yang berbuat anarkis,tindak saja pelakunya,jangan ormasnya yang dibubarkan,” jelasnya.
Hal senada juga diamini oleh Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (GARIS),H. Chep Hernawan yang turut hadir memberikan orasinya. Menurutnya, pemerintah berlaku tidak fair jika tindakan anarkis yang dinilai sepihak dan dijadikan alasan pembubaran sebuah ormas.
“Di negeri ini kita bisa saksikan ada institusi yang main tembak dalam mengamankan sebuah aksi yang dilakukan oleh masyarakat. Apakah institusi tersebut tidak berbuat anarkis? Apa perlu dibubarkan juga?,” tanyanya.
Untuk itu pihaknya juga menolak pembubaran FPI yang bisa merembet pada ormas Islam laninnya.Justru, sambungnya, keberadaan FPI harus dipertahankan,karena masih banyak memberi dampak postif pada masyarakat dan umat Islam. GARIS sendiri menyatakan akan menjadi bamper jika FPI sampai dibubarkan.
“FPI masih ada saja kemaksiatan terang-terangan, bagaimana kalau tidak ada FPI kemaksiatan bisa merajalela,” imbuhnya.
Usai melakukan orasi massa melanjutkan aksi dengan melakukan longmach menyusuri jalan-jalan utama Kota Bandung sambil diguyur hujan.Sepanjang jalan mereka meneriakkan yel-yen “Tolak Pembubaran FPI” dan membagikan selebaran tentang kronologis insiden di Kalimantan Tengah yang sebenarnya.*
                                                                                                                   Rep: Ngadiman DjojonegoroDalam aksinya massa meneriakkan yel-yel “Dukung FPI” dan “Tolak Pembubaran FPI”, mereka meminta aparat mengusut tuntas pihak-pihak yang dianggap sebagai provokator pada kasus penolakan kedatangan pengurus FPI ke Kalimantan Tengah beberapa hari yang lalu.
Menurut Koordinator API Jabar, Asep Syarifudin, aksi tersebut dimaksudkan sebagai bentuk dukungan moral akan keberadaan ormas FPI serta menolak upaya untuk membubarkannya.
“Kita akan lawan setiap upaya yang menyudutkan umat Islam.Menurut saya, FPI khususnya dan umat Islam umumnya adalah pihak yang didzolimi,” ujar Asep kepada hidayatullah.com usai melakukan orasi.
Meski demikian, API menolak keberadaan ormas yang berlaku anarkis dalam bertindak.Hal tersebut bukan hanya ormas Islam namun ada juga ormas di luar ormas Islam yang terlibat atau pernah berbuat kerusakan dalam aksinya
“Kita setuju dan mendukung, siapapun oknum pelaku tindakan anarkis harus ditindak menurut hukum yang berlaku dan ditindak sesuai tingkat kesalahannya.Kalau ada salah satu anggota ormas Islam yang berbuat anarkis,tindak saja pelakunya,jangan ormasnya yang dibubarkan,” jelasnya.
Hal senada juga diamini oleh Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (GARIS),H. Chep Hernawan yang turut hadir memberikan orasinya. Menurutnya, pemerintah berlaku tidak fair jika tindakan anarkis yang dinilai sepihak dan dijadikan alasan pembubaran sebuah ormas.
“Di negeri ini kita bisa saksikan ada institusi yang main tembak dalam mengamankan sebuah aksi yang dilakukan oleh masyarakat. Apakah institusi tersebut tidak berbuat anarkis? Apa perlu dibubarkan juga?,” tanyanya.
Untuk itu pihaknya juga menolak pembubaran FPI yang bisa merembet pada ormas Islam laninnya.Justru, sambungnya, keberadaan FPI harus dipertahankan,karena masih banyak memberi dampak postif pada masyarakat dan umat Islam. GARIS sendiri menyatakan akan menjadi bamper jika FPI sampai dibubarkan.
“FPI masih ada saja kemaksiatan terang-terangan, bagaimana kalau tidak ada FPI kemaksiatan bisa merajalela,” imbuhnya.
Usai melakukan orasi massa melanjutkan aksi dengan melakukan longmach menyusuri jalan-jalan utama Kota Bandung sambil diguyur hujan.Sepanjang jalan mereka meneriakkan yel-yen “Tolak Pembubaran FPI” dan membagikan selebaran tentang kronologis insiden di Kalimantan Tengah yang sebenarnya.*
Red: Cholis Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar