Minggu, 10 April 2011

HOLOCOUST DAN PERNYATAAN MAHMOUD AHMADDNEJAD >>> KONSPIRASI PBB[UN] AS-NATO-ISRAEL TENTANG HOLOCOUST DAN REKAYASA KONSPIRASI.....>>>> KEBENARAN ATAU REKAYASA HOLOCOUST>>> DAN YAHUDI DISEKELILING ADOLF HITLER.....>>>> PERLU ADANYA PENELITIAN INTERNASIONAL SECARA INDEPENDEN..>>> TEGAKAN KEBANARAN....YANG BENAR2 FAKTUAL>>>> DAN REKAYASA POLITIK KONSPIRASI TERHADAP PERLAKUAN PENJAJAHAN PALESTINA OLEH ZIONIS YAHUDI ISRAEL....>>> UMAT ISLAM BANGKITLAH... DAN TEGAKAN SYARIAH SERTA PERSATUAN DAN SOLIDARITAS...YANG KOKOH DAN KUAT... BANGKITLAH HAI SDRKU UMAT ISLAM....SEDUNIA...


ReviewReviewReviewReviewReviewdialog panjang presiden iran AhmadinejadNov 29, '06 8:22 PM
for everyone


http://omdy.multiply.com/reviews/item/13
Rekan, menarik sekali wawancara antara Ahmadinejad dengan Harian Der Spiegel
Jerman Juni lalu. Banyak mengungkapkan hal-hal yang menarik dan
kontroversial. Saya sangat penasaran dengan statemen Ahmadinejad tentang
German dan "kehinaannya", tentang logika israel dan palestina, hal yang
belum pernah terungkap sebelum adanya statement tentang holocaust. Semoga
bermanfaat,.


Wawancara Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad, dengan Harian
Der Spiegel Jerman

*Wawancara Presiden Republik Islam Iran
**Mahmoud Ahmadinejad, dengan Harian Der Spiegel Jerman*
(Diterjemahkan oleh Abdullah Beik dan diedit oleh Muhsin Labib dan Arif
Mulyadi)

DS: Bapak Presiden yang mulia, seperti yang saya ketahui, Anda
penggemar olah raga sepak bola, bahkan menurut sebagian sumber Anda pun
bermain sepak bola. Anda tahu bahwa pada tanggal 11 Juni tim nasional
Iran akan melakukan pertandingan pertamanya di ajang piala dunia dengan
tim Mexico. Apakah Anda akan hadir di stadion sebagai penonton?

MAN: Yang pasti saya akan nonton, tapi dimana? Hal itu tergantung pada ...

DS: Pada apa?

MAN: Pada banyak hal.

DS: Misalnya?

MAN: Waktu, kesempatan, mood (suasana hati) dan beberapa hal lain.

DS: Saat diumumkan, bahwa Anda diduga akan datang ke Jerman untuk
menyaksikan pertandingan dari dekat, sebagian kalangan protes. Apakah
hal ini tidak terbayangkan sebelumnya?

MAN: Tidak, karena hal itu tidak penting. Sama sekali saya tidak
memberikan perhatian pada masalah ini, sebab sumber protes dari mana
belumlah jelas.

DS: Hal ini berhubungan erat dengan isu Holocaust, khususnya
pertandingan akan diselenggarakan di Nowrn Berg. Sebuah kota yang
memiliki hubungan sangat erat dengan Holocaust. Dan Anda sebagai
presiden Iran yang mengangkat isu Holocaust melahirkan sejumlah protes.

MAN: Sampai saat ini saya belum memahami dimana letak hubungannya?

DS: Saat dikabarkan Anda mungkin akan mengunjungi Jerman untuk menonton
pertandingan, maka mengingat program Anda dan isu Holocaust, ada
sejumlah kalangan yang memprotes dan meminta kepada pemerintah Jerman
agar tidak menyetujui kedatangan Anda. Apakah hal ini tidak mengherankan
Anda?

MAN: Tidak, sebab kanal Zionisme di dunia memang progresif. Saya pun
tahu bahwa di Eropa pun mereka sangat progresif pula. Karena itulah saya
tidak heran. Namun perbincangan saya berkaitan dengan masyarakat Eropa.
Kami sama sekali tidak punya urusan dengan Israel.

DS: Namun memungkiri kejadian Holocaust sama dengan memungkiri kematian
atau lebih tepatnya kematian seketika enam juta orang Yahudi yang
terjadi di Jerman pada zaman pemerintahan Nazi. Di Jerman siapa yang
memungkiri hal itu dapat dimeja hijaukan dan dijerat dengan hukuman
penjara. Masalah ini bagi kami sangatlah penting. Apakah menurut
pandangan Anda YM protes dari rakyat dan pemerintah itu tidak bedanya?

MAN: Saya tahu majalah Der Spiegel adalah majalah ternama, namun saya
tidak tahu sejauh mana memiliki izin untuk memuat masalah Holocaust.
Apakah Anda punya izin untuk memuat segala sesuatu tentang Holocaust?

DS: Kami memiliki izin untuk memuat segala sesuatu yang merupakan hasil
riset historis yang terjadi zaman dulu hingga saat ini. Menurut
pandangan kami sangat disesalkan hasil riset itu mengatakan, bahwa
rakyat Jerman merupakan pihak yang disalahkan dalam kasus pembunuhan
terhadap enam juta jiwa Yahudi pada Perang Dunia II.

MAN: Masalah yang kami lontarkan sebenarnya sangatlah jelas. Kami punya
dua pertanyaan yang jelas. Pertanyaan pertama, apakah kriminal tersebut
memang betul-betul terjadi atau tidak? Apakah memang benar terjadi apa
yang dikatakan dengan pembakaran manusia itu? kalau memang hal itu
terjadi, maka pelakunya harus diberikan sanksi. Dan di Eropalah jawaban
atas hal itu, bukannya Palestina. Sekali lagi pertanyaan kami ini
sangatlah jelas, jika memang pernah terjadi di Eropa, maka balasannya
pun harus ditanggung oleh Eropa. Yang kedua, jika kalian mengatakan
bahwa hal itu tidak pernah terjadi, maka mengapa harus berdiri rezim
yang mencaplok dan menjajah Palestina? Mengapa negara-negara Eropa
menyatakan komitmen untuk membelanya? Izinkanlah saya menambahkan, kalau
sebuah realitas sejarah semakin banyak dilakukan riset, dibahas dan
didiskusikan maka semakin jelaslah fakta sejarah tersebut. Kami tidak
dalam rangka mendukung atau menafikan kebenarannya. Kami pun menolak
segala bentuk kriminal atas setiap bangsa apapun. Jadi pertanyaan kami
apakah pembantaian dan pembakaran atas umat Yahudi memang benar-benar
terjadi atau tidak? Jika memang pernah terjadi, maka pelakunya haruslah
mendapatkan balasannya dan bukannya rakyat Palestina. Namun jika memang
belum pernah terjadi, maka permainan ini untuk apa? Mengapa mereka
keberatan dilakukan riset atas sebuah kasus yang terjadi pada enam puluh
tahun yang lalu, bahkan para peneliti pun tidak diberikan peluang untuk
melakukan penelitiannya, padahal meneliti fakta historis sekalipun telah
berlalu ribuan tahun bebas-bebas saja, bahkan sebagian negara memberikan
penghargaan dan motivasi atas hal itu.

DS: Bapak Presiden yang mulia, berkenaan dengan pertanyaan pertama,
sangat disayangkan hal itu sudah terjadi di zaman Nazi dan ada ribuan
saksi hidup yang menyaksikan hal itu dan mereka berhasil keluar dari
penjara-penjara mereka. Selain itu ada ribuan riset dan argumentasi yang
mengindikasikan terjadinya fakta sejarah tersebut. Adapun pertanyaan
kedua mengapa rakyat Palestina harus menanggung deritanya merupakan
pertanyaan lain yang berhubungan dengan problem kontemporer.

MAN: Tidak, justru akar masalahnya dimulai dari sini. Dua hal ini
memiliki hubungan langsung yang sangat erat. Kita tidak bisa memisahkan
keduanya. Sebenarnya yang berhak untuk menjawabnya adalah negara-negara
Eropa. Mereka bisa menjawab ya atau tidak. Kalau kami tidak dalam
kapasitas memberikan pandangan. Selain itu kalau memang benar terjadi,
izinkan kelompok-kelompok lain yang netral juga datang untuk melakukan
riset, mengapa hanya kelompok-kelompok tertentu yang melakukan riset
tentang hal itu? Biarkan negara dan kelompok Eropa lainnya juga
melakukan penelitian historis!

DS: Apakah YM sampai saat ini masih menganggap Holocaust itu sebagai
dongeng belaka? Ataukah karena adanya protes-protes lain Anda
memunculkan isu ini?

MAN: Bagi saya selama tidak ada kejelasan akan terjadinya, maka saya
tidak bisa menerimanya.

DS: Apakah YM tetap bersikeras menganggapnya sebagai dongeng padahal
semua peneliti Barat mengiyakan dan tidak meragukannya sedikit pun?

MAN: Coba perhatikan di Eropa ada dua pandangan, sekelompok dari mereka
mayoritasnya adalah politikus, berpandangan bahwa memang benar terjadi.
Sekelompok yang lain yang juga kaum intelektual mayoritas dipenjara
sebab memiliki pandangan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu ada
kelompok ketiga yang netral yang meneliti hal itu. Menurut hemat kami
masalah ini sangatlah penting, sebab jika benang merah dapat ditemukan,
maka akan membantu untuk menyelesaikan beberapa problem dunia. Sebab
beberapa negara dengan dalih Holocaust membentuk polarisasi dan membuat
faksi-faksi politik yang kuat. Saat ini pun banyak hal yang terjadi
atas nama Holocaust. Karena itu alangkah baiknya jika ada sekelompok
netral dibentuk dan melakukan riset historis sehingga masalah ini
menjadi jelas. Beberapa negara biasanya memberikan penghargaan kepada
para peneliti yang melakukan riset historis seperti itu bukannya dipenjara.

DS: Peneliti yang mana yang Anda maksudkan dipenjara?

MAN: Anda lebih tahu dari saya, bukankah daftar nama-nama mereka ada di
tangan Anda? Di dalam list tersebut ada orang Inggris, Jerman, Prancis
dan Australia. Sekarang ini disaat saya memiliki pandangan lain,
bagaimana reaksi Anda? Anda menolak dengan keras. Mereka juga memvonis
saya dan menuduh saya telah melakukan kriminal, padahal saya bukan orang
Eropa, mereka menyamakan saya dengan apa?! Ini semua bukti bahwa gerak
para peneliti di negara Anda sangatlah sempit. Saya berharap Anda yang
tenang saja, sebab Anda sekarang berada di Iran dimana setiap orang
bebas untuk menyampaikan pendapatnya, katakan apa yang Anda ketahui dan
janganlah Anda khawatir!

DS: Apakah Anda mengira konferensi Holocaust yang Anda rencanakan akan
menjadi kesempatan bagi para peneliti netral untuk memberikan jawaban tepat?


MAN: Kami tidak punya program khusus untuk itu, yang kami katakan
adalah, selayaknya ada kelompok (lain) yang melakukan penelitian tentang
hal itu. Saya harap Anda memperhatikan ini! Kami tidak memaksakan
pendapat, bahwa jawaban harus ya benar terjadi atau tidak. Yang kami
katakan, para politisi Eropa harus menjawab benar-benar terjadi atau
tidak. Mereka memiliki pilihan untuk menjawab hal itu.

DS: Akhirnya dari fakta sejarah yang kita hadapi, marilah kita beralih
kepada masalah kekinian, sebab Anda tidak mengakui secara resmi negara
Israel.

MAN: Sekali lagi perhatikan! Pandangan-pandangan kami sangatlah jelas.
Kami mengatakan, bahwa jika Holocaust benar-benar terjadi maka Eropalah
yang harus menanggungnya, bukan Palestina. Jika memang tidak terjadi
maka tidak ada lagi pembicaraan tentang "pengembalian para imigran".
Menurut hemat kami rakyat Jerman saat ini juga bergantung dengan isu
Holocaust. Pada Perang Dunia II kira-kira enam puluh juta jiwa terbunuh,
sungguh ia merupakan kriminal terbesar, kita mengutuk perbuatan keji
tersebut. Kami sangat menolak pertumpahan darah, tidak ada bedanya
dilakukan atas seorang Muslim, Kristen atau Yahudi, semuanya kami kutuk.
Namun yang menjadi pertanyaan mengapa di antara enam puluh juta, seluruh
perhatian difokuskan pada enam juta, padahal sampai sekarang belum
dilakukan pencatatan?

DS: Ya, namun itu tidak terjadi di Jerman, Rusia dan Belanda. Semua
rakyat menghormati semua korban Perang Dunia II. Walaupun Jerman yang
memiliki rasa tanggung jawab atas pembunuhan enam juta jiwa tersebut.
Yang sangat disesalkan kejadian yang terjadi secara massif dan mekanis
tapi barangkali tidak ada subyeknya. Kita pindah ke masalah lain saja.

MAN: Tidak, saya punya pertanyaan untuk Anda. Pemuda-pemuda yang hari
ini lahir di Jerman, mereka punya peran apa pada Perang Dunia II?
Mengapa mereka hari ini harus terhina? Mengapa mereka hari ini harus
merasa berutang pada Zionis? Mengapa biaya hidup Zionis harus ditanggung
dari saku-saku mereka? Jika ada orang yang enam puluh tahun yang lalu
berbuat kriminal kemudian dihukum dan urusannya selesai, mengapa rakyat
Jerman harus terhina menanggung hal itu? Padahal bangsa Jerman adalah
bangsa yang besar. Di dalam lembaran sejarah tercatat ada segelintir
orang melakukan kriminal atas nama Jerman. Namun apa dosa rakyat Jerman
hari ini?

DS: Rakyat Jerman hari ini memang tidak melakukan kesalahan apa-apa,
namun pemerintah Jerman merasa bertanggung jawab atas apa yang dilakukan
oleh para pendahulunya, dan sampai saat ini berpegang teguh dengannya.

MAN: Dalam pandangan hukum, bagaimana orang yang tidak punya andil
apa-apa namun dia harus memikul tanggung jawab?

DS: Secara hukum mereka tidak punya tanggungjawab.

MAN: Kalau begitu mengapa rakyat Jerman saat ini sangat menanggung
kehinaan ini. Mengapa rakyat Jerman tidak boleh membela diri mereka?
Mengapa alih-alih mereka membanggakan diri dengan pusaka budaya, mereka
harus memikul tanggung jawab kesalahan yang dilakukan oleh orang lain?
Mengapa mereka tidak memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya?

DS: Poin penting bagi kami orang Jerman adalah, bahwa Jerman memiliki
sejarah kuno yang gemilang dari sastra, budaya, seni dan filsafat.
Kemudian selama dua belas tahun kami menghadapi rezim yang tak
berprikemanusiaan, karena dalih itulah pasca Perang Dunia II mereka
menganggap diri mereka bertanggung jawab memikul "dosa" tersebut dan
sampai saat ini mereka tetap konsisten mempertahankan hal itu.

MAN: Apakah Anda siap menyampaikan argumentasi Anda tersebut kepada
masyarakat Jerman?

DS: Kami siap dan kami pasti melakukannya.

MAN: Apakah Anda siap kalau ada tim netral yang datang ke Jerman dan
mengadakan riset lapangan, apakah rakyat Jerman setuju dengan apa yang
Anda sampaikan? Sebab tidak ada satu bangsa pun yang mau dirinya
menanggung kehinaan.

DS: Merupakan sebuah realitas di negara kami, bahwa setiap pertanyaan
bisa disampaikan dan dijawab, namun yang akan bermasalah dan berbahaya,
di tempat kami ada sekelompok orang yang beraliran ekstrim kanan dimana
mereka tidak hanya antipati dengan orang Yahudi, namun dengan setiap
orang asing. Mereka bersikap keras dan melecehkan.

MAN: Pertanyaannya sampai kapan hal ini harus berlangsung? Menurut hemat
Anda sampai kapan orang Jerman harus terkooptasi oleh Zionis? Kapan
titik akhirnya? Dua tahun lagi, lima tahun lagi atau seribu tahun lagi?

DS: Saya berani mengatakan, bahwa pandangan saya adalah pandangan
majalah yang saya bekerja padanya dan sekaligus merupakan pandangan
orang-orang Jerman yang menjadi pembaca (tetap) majalah kami. Kami,
dalam majalah kami, tidak hanya memfokuskan pandangan kami pada sejarah
pembantaian di Jerman, namun yang terjadi di negara-negara lain pun tak
luput dari pantauan kami. Berkenaan dengan Palestina pun kami telah
melakukan tugas kami. Apa yang dilakukan oleh Israel di dalam Palestina
kami publikasikan. Dalam bersikap dan mengambil keputusan kami
independen. Namun dalam satu prinsip yang kami pegang dengan kuat, kami
tidak bisa menerima adanya pihak yang merongrong eksistensi negara
Israel dimana sisa-sisa korban Holocaust tinggal di tempat tersebut.

MAN: Justru kami pun mengatakan demikian, mengapa Anda terkungkung pada
orang-orang Zionis? Kami mengatakan jika Holocaust benar-benar terjadi,
maka Israel harus berdiri di Eropa bukan di Palestina.

DS: Apakah enam puluh tahun pasca PD II, rakyat harus pindah dari satu
tempat ke tempat lain? Kalau kita mulai dari poin ini ujung masalah akan
kemana?

MAN: Kalau begitu bagaimana nasib lima juta rakyat Palestina yang telah
enam puluh tahun menjadi korban, kehilangan rumah-rumah tempat tinggal
mereka dan tinggal di tenda-tenda? Apakah tidak aneh kalau demi
Holocaust Anda rela menanggung kerugian selama enam puluh tahun dan
bahkan sampai seratus tahun akan Anda lanjutkan, namun Anda tidak
memperhatikan enam puluh tahun mereka (Palestina)?

DS: Ya, kami orang-orang Eropa melindungi hak-hak rakyat Palestina dan
kami berusaha untuk menciptakan perdamaian di sana. Ini adalah komitmen
kami. Apakah Anda tidak memilikinya?

MAN: Justru kamilah yang menginginkan agar perdamaian terlaksana, namun
bukan perdamaian dengan agresor dan penjajah yang tanpa (modal)
mengulang-ulang Holocaust tidak akan dapat eksis. Menurut kami hendaknya
kita menyelesaikan masalah dari akarnya. Siapakah yang melahirkan
Holocaust dialah yang bertanggung jawab. Logika kami sangatlah jelas.
Dan saya pun bangga Anda termasuk orang-orang yang konsekuen sehingga
menyampaikan secara jujur komitmen Anda pada Zionisme Israel.

DS: Saya tidak mengatakan demikian.

MAN: Anda sendiri bilang untuk orang-orang Israel.

DS: Bapak Presiden Yang Mulia! Ada dua isu di dunia saat ini tentang
Anda, yang pertama adalah pandangan Anda tentang masalah yang mulai tadi
telah kita bicarakan yaitu Holocaust. Yang kedua adalah yang dianggap
membahayakan sekali oleh Barat, yaitu masalah nuklir.

MAN: Barat memiliki ambisi untuk menggambarkan hal-hal yang remeh dan
kecil seperti besar dan berbahaya, sedangkan sebaliknya masalah besar
ditampilkan seperti kecil, semau dirinya. Mereka bebas.

DS: Pertanyaan tentang nuklir adalah apakah benar Anda akan memproduksi
senjata nuklir?

MAN: Kami telah mengatakan, kami tidak membutuhkannya sebab kami
memiliki logika. Izinkan saya menyampaikan sebuah pembahasan, toh Anda
juga seorang budayawan. Menurut pandangan Anda sampai kapan dunia ini
akan dipimpin oleh bahasa kekuatan beberapa negara barat? Setiap ada
yang tidak sejalan, maka dilancarkanlah propaganda negatif, kebohongan,
tuduhan, ... sampai kapan semua ini akan berlangsung?

DS : Sebelum ini kami mewawancarai Mr. Musyarraf. Beliau mengatakan,
bahwa Anda berkeinginan untuk menjadi raja atau tuan bom?

MAN: Pembahasan kita dengan Anda dan dengan beberapa negara Eropa jauh
lebih tinggi dari masalah yang sangat sederhana ini. Kami mengatakan,
sistem hukum di beberapa negara yang ingin memaksakan kehendaknya atas
beberapa negara lain merupakan sistem yang diskriminatif dan tidak
konsekuen. Coba lihat ada lebih dari 140 negara menjadi anggota IAEA
kami pun termasuk sebagai anggotanya. Baik IAEA atau NPT dan beberapa
kesepakatan lain telah kami sepakati, dimana seluruh negara anggota
berhak untuk melakukan pengayaan uranium untuk tujuan damai. Selain itu
semua dibuat satu badan lagi untuk melucuti setiap negara anggota yang
memiliki senjata nuklir. Coba lihat apa yang terjadi? Bangsa kami adalah
yang paling banyak melakukan kerjasama, lebih dari 2000 orang telah
melakukan pemeriksaan, lebih dari 1000 dokumen telah kami tunjukkan,
kamera mereka dipasang pada setiap sudut tempat pengayaan uranium. Pada
setiap laporan yang disampaikan oleh IAEA selalu disebutkan, bahwa tidak
ada sedikit pun praktik yang mengindikasi adanya penyelewengan. Ini
adalah satu sisi masalah. Di sisi lain ada beberapa negara yang memiliki
energi nuklir, senjata nuklir, bahkan mempergunakannya. Dan sampai hari
ini mengancam negara-negara lain dengannya. Saat ini mereka mengatakan,
mereka mengkhawatirkan adanya penyimpangan yang dilakukan oleh Iran.
Kami mengatakan jika kalian mengkhawatirkan hal itu, maka silahkan
lakukan pengawasan! Mereka mengatakan, 'Tidak, sebab Anda sama sekali
tidak memiliki hak untuk memilikinya sebab sangat dimungkinkan Anda akan
melakukan penyelewengan!' Kami pun mengatakan, 'Kalian sudah melakukan
penyelewengan. Kalian tidak berhak melakukan semacam ini. Ini adalah
sistem yang tidak adil dan pasti tidak akan dapat tegak.'

DS: Ya, menurut saya pun ini sebuah ketidakadilan. Sebagian negara
memiliki energi nuklir, seperti Amerika, Prancis, Inggris, Cina dan
lainnya. Bahkan India dan Pakistan. Namun itu bukanlah pertanyaan kami.
Yang kami tanyakan apakah tidak berbahaya jika semua negara memiliki
senjata nuklir, khususnya sebuah negara yang presidennya mengancam untuk
menghapus yang lainnya dari sejarah. Apakah ini tidak berbahaya terjadi
di dunia yang semua negara memiliki senjata nuklir?

MAN: Ya, saya menentang pengembangan senjata nuklir. Oleh karena itu
kami mengusulkan dibentuknya satu badan yang independen yang melakukan
penelitian dan melucuti semua negara yang memiliki senjata nuklir
tersebut. Kami tidak membutuhkan senjata nuklir, kami adalah bangsa yang
berbudaya dan memiliki peradaban. Sepanjang sejarah tidak pernah ada
catatan bahwa bangsa kami melakukan agresi ke tempat lain mana pun. Yang
aneh justru negara-negara Eropa akan memberikan energi nuklir pada
pemerintahan Syah yang diktator saat itu. Sebuah rezim diktator yang
tidak berperikemanusiaan, padahal hal itu sangat berbahaya, namun mereka
siap menyerahkannya. Tapi di saat Iran berubah menjadi Republik Islam,
mereka menolaknya. Sekali lagi saya tekankan, kami tidak membutuhkan
senjata nuklir. Izinkan satu masalah lain saya sampaikan pada Anda.
Apakah Anda tidak membayangkan terjadinya krisis besar-besaran di dunia
sebagai akibat dari apa yang mereka lakukan? Kami sebuah negara besar,
bangsa kami adalah bangsa yang besar dan kuat. Kami dengan penuh
kejujuran komitmen pada undang-undang. Sebanyak mungkin kerjasama telah
kami lakukan. Jika memang kami menginginkan yang lainnya, maka
sikap-sikap kami tentu sudah berubah. Semua aktivitas kami di atas
permukaan bumi dan dalam pemantauan para wartawan, Anda pun bisa
melakukan investigasi. Kalau kami punya tujuan-tujuan lain, maka tidak
ada artinya kami lakukan semua ini dan menanggung tekanan-tekanan yang
dilancarkan ke atas kami. Namun karena kami jujur, konsekuen dan taat
aturan, maka karena itulah kami bersikeras dan melawan. Kami bukan ahli
bohong. Kami hanya menginginkan hak kami, tidak lebih dari itu,
sekalipun seujung jarum. Sebaliknya kami pun tidak siap hak kami
dirampas sekecil apapun ia. Saya pun tidak pernah mengancam siapa pun.
Ini adalah bagian dari propaganda negatif. Pertanyaan saya tentang
Holocaust sangatlah jelas. Tidak lain seperti itulah yang saya tanyakan
pada Anda. Apakah hal itu bermakna perdamaian atau perang? Kami
menginginkan agar perdamaian ditegakkan. Kami tidak ingin mengancam,
melakukan pembunuhan dan teror.

DS: Apakah tidak selayaknya Anda berupaya untuk menghilangkan perasaan
cemas dan takut dari negara-negara kawasan sekitar Anda? Namun Anda
tidak melakukan hal itu, malah Anda memiliki niat untuk menggunakan
energi atom demi tujuan militer dan sangat mungkin hal ini akan
menyebabkan terjadinya Perang Dunia III sedangkan Anda duduk di menara
gading.

MAN: Biarkan dua masalah penting saya sampaikan pada Anda. Tidak ada
satu negara pun dari negara-negara kawasan (TIMTENG) yang merasa takut
dan cemas. Mengapa Anda ingin menanamkan perasaan takut pada diri
mereka? Sebagian dari negara-negara kuat Eropa menginginkan hal itu
terjadi, tapi hal itu tidak akan terjadi. Kami meyakini hendaknya
Amerika dan Eropa tidak ikut campur dalam urusan kawasan. Kami telah
hidup bersama ribuan tahun. Sejak dahulu kala mereka hidup dengan rasa
persaudaraan, saat ini pun demikian. Setiap tahun puluhan juta orang
saling berkunjung, melakukan ikatan perkawinan di antara mereka, mereka
memiliki ikatan kekeluargaan dan persahabatan. Saddam dengan provokasi
Amerika dan sebagaian negara Eropa melakukan penyerangan ke Iran,
menurut kami hal ini sangatlah jelas. Pandangan kami sangatlah
demokratis dan penuh kedamaian. Kami mengusulkan agar diberi kesempatan
rakyat Palestina melakukan referendum sehingga mereka dapat menyampaikan
aspirasinya dalam sebuah pemilu yang bebas. Mereka yang menentang hal
itu merekalah yang anti perdamaian. Mereka pro-perang dan merupakan
ancaman bagi kawasan Timteng. Kami mengusulkan agar pemilik tanah
tersebut yang menentukan nasib mereka. Mengapa Amerika dan dua atau tiga
negara Eropa menentang hal itu? Bagi kami tidak ada perbedaan
orang-orang Muslim, Kristen atau Yahudi semuanya harus menyampaikan
aspirasinya. Saya yakin Anda sebagai pengelola majalah ternama, Anda
adalah bagian dari para intelektual yang harus mendukung solusi ini.
Kami meyakini, bahwa para pemikir yang melakukan penelitian historis
tentang Holocaust dan sekarang dipenjara, namun mereka tidak menyetujui
dilakukannya referendum, mereka adalah orang-orang yang gila perang.

DS: Orang-orang Palestina telah melakukan lebih dari apa yang Anda
usulkan, mereka sudah siap untuk hidup berdampingan sebagai dua negara
bertetangga. Sementara Anda tidak menerima keberadaan negara Israel?

MAN: Kali ini Anda salah. Lihatlah hasil dari pemilu bebas yang mereka
lakukan. Bukankah mereka memilih Hamas? Izinkan sekali lagi rakyat
melakukan pemilu yang bebas untuk menentukan nasib mereka. Bukankah Anda
di Eropa seringkali melakukan referendum hampir pada semua masalah?

DS: Apakah di Iran referendum juga hal yang biasa?

MAN: Ya, selama dua puluh tujuh tahun kami melakukan dua puluh tujuh
kali refrendum, kami memiliki pemilu setiap tahun. Kami adalah negara
legal. Kami bukan negara agresor. Kami bukan negara yang dihuni oleh
para imigran. Kami bangsa yang memiliki akar sejarah. Secara jujur,
apakah bagi Anda tidak mengherankan adanya sebuah negara baru dengan
penduduk baru pula?

DS: Demokrasi itu bukan hanya berarti bahwa yang memerintah adalah
mayoritas. Demokrasi itu juga memperhatikan dan memperjuangkan hak-hak
minoritas. Pemerintah yang berkonstitusi itu menjadi penting karena
mayoritas memperhatikan dan menjunjung tinggi hak minoritas dan tidak
diktator.

MAN: Kalau begitu dalam pandangan Anda demokrasi meniscayakan rakyat
Palestina harus berada dalam tekanan, diusir dari rumah mereka dan
dibantai. Sedangkan para imigran sebagai kelompok minoritas harus
berkuasa dan diktator? Inikah makna demokrasi dalam pandangan Anda?
Rakyat Palestina sebagai mayoritas tidak memiliki hak? Menurut saya
interpretasi demokrasi semacam ini mencoreng nama demokrasi itu sendiri.

DS: Bukan begitu, saya meyakini, bahwa orang-orang Palestina memiliki
hak untuk mengatur negaranya sendiri. Sebagaimana orang-orang Israel
juga memiliki hak yang sama!

MAN: Orang-orang Israel dari mana datangnya?

DS: Kalau kita ingin melihat kembali sejarah dan bangsa-bangsa ini dari
mana datangnya, maka kita semua harus kembali ke Afrika, sebab
orang-orang Eropa semuanya dari Afrika Barat.

MAN: Pembicaraan kita tentang orang-orang Palestina, bukan orang-orang
Eropa. Yang jelas orang-orang Palestinalah yang ada di sana sejak
dahulu. Saat ini lima juta jiwa tidak berumah, apakah mereka tidak
memiliki hak hidup?

DS: Bapak Presiden YM, apakah belum tiba saatnya kita terima saja dunia
apa adanya saat ini dan kita katakan pada dunia, marilah kita hidup
berdampingan! Dengan apa yang terjadi di Irak merupakan kesempatan baik
bagi Iran. Hari ini secara praktis perang di Irak telah selesai. Apakah
belum tiba saatnya Iran tampil sebagai penyeru perdamaian? Dengan
memulai langkah-langkah dalam rangka mewujudkan hal itu, baik verbal
maupun non verbal dengan meninggalkan program nuklir yang membahayakan,
begitu juga ceramah-ceramah politik yang menimbulkan kemarahan pihak lain.

MAN: Saya menganggap Anda-anda ini sebagai budayawan. Saat ini saya
terheran-heran sekarang Anda mendudukkan diri sebagai politikus dan
membela sikap mereka yang salah dengan fanatisme. Anda pengelola majalah
bukan negara. Karena itu, Anda harus mencari kebenaran, keadilan dan
kebebasan. Apa yang Anda katakan: 'biarlah kita terima dunia apa adanya
saat ini', artinya para pemenang PD II sampai seribu tahun akan datang
tetap sebagai pemenang dan bangsa Jerman seribu tahun lagi harus
menanggung kehinaan. Apakah menurut Anda ini adalah logika yang benar?

DS: Tidak, ini tidak benar. Dan rakyat Jerman tidak begitu. Rakyat
Jerman bukannya tidak melakukan peran apa-apa setelah PD II. Mereka
telah melakukan perannya walau sedikit. Dan mereka tidak menanggung
kehinaan. Mereka telah berhasil menemukan peran yang harus mereka perankan.

MAN: Anda sendiri yang mengatakan, rakyatlah yang bertanggung jawab dan
harus menanggung dosa para pendahulunya. Arti dari perkataan ini adalah,
kita harus menerima setiap hari rakyat Palestina dibunuh dan diteror,
rumah-rumah mereka dihancurkan. Dengan demikian kemajuan bangsa,
kemajuan sejarah dan kemajuan manusia menjadi apa? Izinkan sekarang kita
bicarakan masalah Irak. Kami sejak dahulu selalu menginginkan kedamaian
dan keamanan. Tetapi Saddam diprovokatori oleh Barat sehingga menyerang
kami. Selama delapan tahun Barat membantunya memerangi kami. Mereka
(Barat) melengkapinya dengan senjata, bahkan senjata kimia. Mereka
mendukung politiknya, bahkan ada sebagian negara Eropa yang menyerahkan
seluruh kekuatan militer dan laboratoriumnya kepada Irak. Kami menolak
keberadaan Saddam. Kami tidak terima dengan dalih menjatuhkan Saddam,
sebuah negara lumpuh dari semua kekuatannya, seratus ribu lebih jiwa
melayang kemudian harus tetap hidup di bawah kungkungan para penjajah.
Syukurlah Jerman tidak ikut andil dalam hal ini. Sekali lagi kami
menginginkan kedamaian di Irak.

DS: Siapa yang menguatkan Irak? Amerika? Bisa saja mereka meninggalkan
Irak besok dan mereka dianggap kalah perang.

MAN: Baik sekali dan kita pun akan senang.

DS: Jika Iran melakukan peran positifnya, maka besok Amerika akan
meninggalkan Irak.

MAN: Sungguh menakjubkan! Amerika mereka sendiri yang datang, mereka
sendiri yang melakukan pendudukan, mereka yang menjual minyak untuk
kepentingan mereka sendiri, lalu ketika mengalami kekalahan mereka
limpahkan ke pundak orang lain? Rakyat Irak memiliki hubungan dan ikatan
yang erat dengan kami. Banyak di antara rakyat kami yang memiliki
hubungan kekerabatan dan kekeluargaan. Ribuan tahun hidup bersama.
Tempat-tempat suci agama kami ada di sana. Irak dan Iran dahulu sempat
menjadi pusat peradaban. Kami selalu mendeklarasikan bahwa kami
mendukung berdirinya sebuah negara Irak yang independen, demokratis.
Saat ini semua usaha kami lakukan demi kekuatan dan keamanan negara
Irak. Namun menurut hemat kami Amerika telah melakukan pekerjaan yang
keji. Puluhan pesan/delegasi dikirimkan kepada kami agar kami
membantunya dan melakukan perundingan. Apakah kami akan membantu mereka
untuk menciptakan perdamaian di Irak, padahal mereka tidak mendapatkan
kepercayaan di tengah rakyat kami? Walaupun demikian kami menerima dan
menyatakan kesiapan. Tapi di saat itu pula mereka menunjukkan sikap yang
tidak baik, mereka menghina rakyat kami. Kami saat ini ingin membantu
mereka untuk menciptakan keamanan di Irak, namun dengan syarat Amerika
harus mengubah sikap mereka.

DS: Apakah dengan demikian terus Anda merasa puas dan Anda juga mencela
dan menghina negara lain?

MAN: Kami tidak mencela siapa-siapa. Surat yang saya tulis untuk Bush,
saya tulis dengan penuh hormat.

DS: Saya tidak mengatakan Anda menghina. Maksud saya Anda menginginkan
mereka memberi balasan kepada Anda dengan sikap permusuhan.

MAN: Tidak. Kami tidak memiliki permusuhan dengan siapa pun. Bahkan kami
pun mengkhawatirkan prajurit-prajurit Amerika yang terbunuh di Irak.
Mengapa mereka harus terbunuh? Ketika ada logika, mengapa harus perang?

DS: Surat yang Anda kirimkan untuk Bush, kontennya sendiri
mengindikasikan, bahwa Anda mengatakan kepada mereka datanglah kemari
kita berdialog langsung!

MAN: Kami telah menjelaskan sikap kami di dalam surat itu. Sangatlah
jelas. Kami memandang dunia dengan sudut pandang tersebut. Menurut hemat
kami tingkat dan konten paradigma politik haruslah dinaikkan, dan
tentunya Anda harus membantunya. Atmosfer politik dunia telah tercemar
oleh beberapa pemegang kekuatan. Bagi sebagian negara besar kebohongan,
makar, rekayasa dan konspirasi sudah dianggap hal yang biasa dan bahkan
terhormat. Menurut hemat kami ini sangatlah jelek. Menurut kami semua
manusia adalah terhormat. Hubungan yang satu dengan lainnya, haruslah
didasari dengan keadilan. Jika keadilan ditegakkan, maka ketenangan dan
kedamaian dapat dirasakan oleh semua. Adapun hubungan yang didasari
dengan kesewenang-wenangan (ketidakadilan) maka tidak akan bertahan
lama, sekalipun Ahmadi Nejad tidak menentangnya.

DS: Di dalam surat yang Anda layangkan kepada presiden Amerika, Anda
menyinggung kejadian 11 September dengan mengatakan, bahwa kejadian yang
besar seperti ini tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan dan
intervensi pihak keamanan, polisi dan intelijen. Siapa maksud Anda?
Apakah maksud Anda adalah CIA, bahkan mereka mengeluarkan uang untuk
menabrakkan pesawat dengan gedung tinggi?

MAN: Bukan. Kami tidak bermaksud demikian. Kami mengatakan, 'Jelaskanlah
siapa yang terlibat dan melakukan kriminal tersebut? Janganlah mengirim
tentara ke Timur Tengah dengan dalih 11 September! Namun hukumlah mereka
yang terbukti terlibat. Kami tidaklah menentang hal itu. Kami mengutuk
perbuatan itu. Kami mengutuk setiap perbuatan antikemanusiaan, yang
mengorbankan orang-orang tak berdosa. Sekali lagi yang kami katakan
adalah, jelaskan apa yang terjadi? Mengapa mereka menyerang Timur Tengah
dengan dalih hal itu? Setiap politikus berhak untuk meragukannya.

DS: Nasib kami sangatlah erat hubungannya satu sama lain. Apa yang Anda
maksudkan, bahwa liberalisme dan demokrasi Barat tidak akan menghasilkan
sesuatu dan akan menemui kebuntuan?

MAN: Maksud kami sangatlah jelas. Anda sendiri baru saja memberikan
definisi demokrasi untuk Palestina dengan seribu definisi yang untuk
setiap tempat berbeda-beda. Maksud saya bukan Anda, tapi sebagian
pemimpin Barat. Jika segala sesuatu itu mengikuti akal pikiran satu
orang yang semaunya memberikan tafsiran, maka tidak akan bertahan lama
dan tidak akan menyelesaikan problem dunia. Namun harus ada solusi lain.
Kami pun tidak menentang keinginan dan kesepakatan rakyat. Bahkan kita
perlu pada satu pondasi yang kita sepakati bersama dan kita bangun
komitmen di atasnya, seperti keadilan.

DS Saya punya satu pertanyaan serius dan satu pertanyaan humoris.

MAN: Memangnya dari tadi itu adalah guyonan yang tidak kita pahami?

DS: Pertanyaan yang saya maksudkan adalah, menurut pandangan Anda, peran
apa yang bisa dimainkan oleh Eropa berkenaan dengan program nuklir? Dan
apa yang Anda harapkan darinya?

MAN: Hubungan kita dari dulu dengan Eropa sangatlah baik, khususnya
hubungan kita berangkat dari hubungan historis. Masyarakat kita pun
saling mencintai. Kami menginginkan hubungan ini lebih luas lagi. Namun
Eropa membalas semua itu dengan tiga kesalahan. Yang saya maksudkan
dengan Eropa adalah dua atau tiga negara. Saya tidak akan
menggeneralkannya. Kesalahan pertama, mereka mendukung dan membela
pemerintahan rezim Syah. Walaupun rakyat kami sangat menghormati Prancis
yang menjadi tuan rumah Imam Khomeini saat pengasingan. Kesalahan kedua,
dukungan atas Saddam pada perang yang dipaksakan kepada kami selama
delapan tahun, padahal PBB telah mengumumkan secara resmi bahwa Saddam
sebagai agresor. Rakyat kami berharap agar Eropa bersama kami tidak
melawan kami. Kesalahan ketiga, masalah nuklir. Kami sangat heran atas
sikap sebagian pemimpin di Eropa kepada kami, padahal (kalau program
nuklir kami tidak jadi) Eropalah yang paling dirugikan dan kami tidak
sudi hal itu terjadi. Kami mengira hubungan kami dengan Eropa bisa
semakin mesra, semakin erat sebagai dua bangsa yang bersaudara. Kami
mengira dengan hubungan yang penuh kedamaian, visi yang sama serta
didasari peradaban yang tinggi akan membawa manfaat bagi Eropa. Logika
Amerika bisa kita pahami, mereka memang tidak senang dengan kemenangan
revolusi Islam di Iran, sebab mereka merasa dirugikan. Tapi Eropa kalau
bersikap begitu maka logika mereka pastilah tidak benar. Saya mengatakan
dalam pesan dan delegasi yang saya kirimkan, mengapa Anda menerjemahkan
statmen-statemen Amerika kepada kami, bukankah kalian tahu bahwa yang
kami lakukan dalam rangka tujuan damai. Sebaiknya Anda berdiri di sisi
kami dan itu akan mendatangkan manfaat bagi Anda. Adapun jika Anda
berdiri berhadapan dengan kami, maka Anda sendiri yang akan menanggung
kerugian. Sebab kami adalah bangsa yang besar dan kuat. Peran Anda di
Timteng akan semakin berkurang dan di tempat-tempat lain nama Anda akan
jatuh.

DS: Kalau bisa coba YM sebutkan satu contoh pencorengan nama baik Eropa
di dunia!

MAN: Yaitu dengan tidak bisa menyelesaikan masalahnya dan menjadi
negara-negara kedua, yang mengekor kepada negara lain. Saya kira sudah
waktunya Eropa melepaskan diri dari warisan PD II. Kami senang Eropa
bersatu (menjadi Uni Eropa), namun kami tidak senang jika Eropa sampai
sekarang masih dipengaruhi PD II. Ketika kita mengatakan bahwa kita
bersama-sama memperjuangkan hak-hak masyarakat Eropa dan itu adalah
tugas kami, saya berpikir ada sebuah pertanyaan yang harus Anda
lontarkan, yaitu bagaimana sikap sebagian negara Eropa saat ini? Masa
depan yang bagaimana yang Anda harapkan? Menurut kami, hendaknya mereka
berdiri bersama dengan negara dan bangsa yang berbudaya dan kuat, dan
ini jauh lebih baik dari pada berhadapan dengan bangsa ini.

DS: Pertanyaan kedua saya, manakah di antara dua hal ini yang lebih
logis (untuk terjadi) tim nasional Iran menjadi juara dunia atau masalah
krisis nuklir Iran untuk tujuan damai selesai dengan baik?

MAN: Ketiga-tiganya, yang ketiga itu adalah semua negara di dunia bisa
bersatu dan bersahabat. Tidak ada lagi ancaman satu sama lain. Dan kalau
pun Jerman yang menjadi juara kami pun akan senang.

DS: Apakah Anda akan mengirim surat untuk Merkel juga?

MAN: Saya berharap begitu.

DS: Sebelum pertandingan dunia atau setelahnya?

MAN: Ini bagian dari rahasia kami.

DS: Bisakah Anda sampaikan kira-kira apa yang akan Anda sampaikan dalam
surat itu?

MAN: Saya akan menulis surat untuk Merkel bukan untuk Anda.

DS: Saya perhatikan dari tadi Anda berbincang-bincang dengan kami penuh
senda gurau dan keramahan.

MAN: Akhlak orang Iran memang demikian, penuh keramahan, nanti
sesampainya Anda di Jerman, sampaikan salam saya buat masyarakat Jerman. []

(Diterjemahkan dari sumber berbahasa Persia: www.fardannews.com,
www.president.ir)

http://www.spiegel.de/international/1,1518,418660,00.html


reply

 Criminal File : Holocaust (War Version II)

26 06 2008. http://yuhendrablog.wordpress.com/2008/06/26/criminal-file-holocaust-war-version-ii/
Seperti Janji saya pada Tulisan saya di “Criminal Version Rape Of Nanjing” yang akan membahas masalah “HOLOCAUST” yaitu sebuah kejahatan genosida yang dilakukan oleh masa kejayaan HITLER pada masa Perang Dunia II, maka dengan ini saya akan menyajikannya kepada rekan-rekan sekalian, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua.
Holocaust (dari bahasa Yunani: holokauston yang berarti “persembahan pengorbanan yang terbakar sepenuhnya”) adalah genosida sistematis yang dilakukan Jerman Nazi terhadap berbagai kelompok etnis, keagamaan, bangsa, dan sekuler pada masa Perang Dunia II.
Bangsa Yahudi di Eropa merupakan korban-korban utama dalam Holocaust, yang disebut kaum Nazi sebagai “Penyelesaian Terakhir Terhadap Masalah Yahudi“. Jumlah korban Yahudi umumnya dikatakan mencapai enam juta jiwa. Genosida ini yang diciptakan Adolf Hitler dilaksanakan, antara lain, dengan tembakan-tembakan, penyiksaan, dan gas racun, di kampung Yahudi dan Kamp konsentrasi.

Selain kaum Yahudi, kelompok-kelompok lainnya yang dianggap kaum Nazi “tidak disukai” antara lain adalah bangsa Polandia, Rusia, suku Slavia lainnya, penganut agama Katolik Roma, orang-orang cacat, orang cacat mental, homoseksual, Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah’s Witnesses), orang komunis, suku Gipsi (Orang Rom dan Sinti) dan lawan-lawan politik. Mereka juga ditangkap dan dibunuh. Jika turut menghitung kelompok-kelompok ini dan kaum Yahudi juga, maka jumlah korban Holocaust bisa mencapai 9-11 juta jiwa.
PENGINGKARAN HOLOCAUST
Pengingkaran holocaust atau holocaust denial adalah kepercayaan bahwa Holocaust tidak pernah terjadi, atau jauh lebih sedikit dari 6 juta orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi; bahwa tidak pernah ada rencana terpusat untuk memusnahkan bangsa Yahudi; atau bahwa tidak ada pembunuhan masal di kamp-kamp konsentrasi. Mereka yang percaya akan hal ini biasanya menuduh bangsa Yahudi atau kaum Zionis mengetahui hal ini dan mengadakan konspirasi untuk mendukung agenda politik mereka. Karena Holocaust dianggap ahli-ahli sejarah sebagai salah satu kejadian paling banyak didokumentasikan dalam sejarah, pandangan-pandangan ini tidak dianggap kredibel, dengan organisasi-organisasi seperti American Historical Association mengatakan bahwa Holocaust denial sebagai “at best, a form of academic fraud.”[2] Pernyataan holocaust denial di muka umum adalah pelanggaran hukum di sepuluh negara Eropa, termasuk Perancis, Polandia, Austria, Swiss, Belgia, Romania, dan Jerman.
Holocaust deniers lebih suka disebut Holocaust “revisionists”. Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahwa istilah ini menyesatkan. Historical revisionism adalah bagian dari ilmu sejarah; yaitu penyelidikan ulang dari accepted history (sejarah yang sudah diterima secara umum) dengan tujuan untuk lebih memperjelas peristiwa tersebut. Sebaliknya, negationist dapat secara sengaja menggunakan catatan sejarah yang salah; seperti ditulis Gordon McFee: “Revisionists depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work backwards through the facts to adapt them to that preordained conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology … thus turning the proper historical method of investigation and analysis on its head.” [3]
Public Opinion Quarterly juga menyimpulkan: “Tidak ada ahli sejarah terkemuka yang mempertanyakan kenyataan Holocaust, dan mereka yang mendukung Holocaust denial kebanyakan adalah anti-Semit dan/atau neo-Nazi.”
Holocaust denial sangat populer dalam penentang-penentang Israel dari kaum Muslim karena memang banyak bukti yang dikeluarkan oleh ilmuwan barat sendiri yang menjelaskan kebohongan holocaust ini. Disertasi doktor Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, meragukan bahwa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang dari 1 juta jiwa.[4][5] Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak ditunjuk menjadi Perdana Menteri Palestina pada tahun 2003, dan telah membantah bahwa ia adalah seorang Holocaust denier. Pada akhir 2005, presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menggambarkan Holocaust sebagai “mitos pembantaian orang Yahudi.” [6][7]
Sebenarnya dari kalangan ilmuwan barat sendiri ada beberapa yang menyangkal adanya Holocaust, di antaranya: Pengarang Perancis Roger Garaudy, Professor Robert Maurisson, Ernst Zundel, David Irving, dll. tetapi hampir semuanya dinyatakan bersalah dan dijebloskan kedalam penjara termasuk Pada 15 Feb 2007, Ernst Zundel seorang Holocaust denier dihukum 5 tahun penjara [1]. Seorang pengacaranya, Herbert Schaller, menghujah bahwa semua bukti tentang adanya Holocaust hanya berdasarkan pengakuan korban-korbannya saja, bukan berdasarkan fakta-fakta yang jelas. Ernst Zundel ini juga pernah ditahan pada tahun 1985, dan 1988 dalam kasus yang sama.
Semua hal di atas sangat kontras dengan slogan negara-negara barat sendiri yang menyatakan kebebasan berpendapat apalagi disertai bukti-bukti ilmiah tentang kebohongan Holocaust terutama digunakannya kamar gas oleh Nazi di Polandia, tetapi begitu menyinggung masalah yang menggugat hal ini mereka langsung memberangus habis penentang-penentangnya sehingga banyak kalangan menilai adanya lobby Yahudi yang berdiri dibelakangnya dalam mempengaruhi putusan pengadilan.[8]
HARI PERINGATAN HOLOCAUST
Dengan suara bulat, didalam sidang Majelis Umum PBB pada 1 November 2005, ditetapkan bahwa tanggal 27 Januari sebagai “Hari Peringatan Korban Holocaust”. 27 Januari 1945 adalah hari dimana tahanan kamp konsentrasi NAZI di Auschwitz-Birkenau dibebaskan. Bahkan sebelum PBB menetapkannya, tanggal 27 Januari telah di tetapkan sebagai Hari Peringatan Korban Holocaust oleh Kerajaan Inggris sejak tahun 2001, sebagaimana halnya di negara-negara lain, mencakup Swedia, Italia, Jerman, Finlandia, Denmark dan Estonia[9]. Israel memperingati Yom HaShoah vea Hagvora, “Hari Hari Peringatan Holocaust dan Keberanian Bangsa Yahudi” pada pada hari ke 27 bulan Nisan, bulan Ibrani, yang biasanya jatuh pada bulan April[9]. Hari peringatan ini biasanya juga di peringati oleh Yahudi di luar Israel[9].
DAMPAK PERiSTIWA HOLOCAUST BAGI MASYARAKAT YAHUDI.
Pendapat saya pribadi, bahwa bangsa Yahudi memiliki dendam tersendiri dari peristiwa kelam yang nenek moyangnya rasakan pada masa Perang Dunia II silam, puncaknya bangsa yahudi berupaya dengan sekuat tenaga membuktikan kekuatan EKSISTENSI nya di Dunia, bahkan mereka berupaya untuk menguasai dunia dengan sejumlah sistem – sistem yang mereka pergunakan, berupaya menambah ilmu pengetahuan dan berupa menguasai semua negara di dunia walaupun cara penguasaannya tidak lagi dengan cara kekerasan namun lebih pada pendekatan ilmu pengetahuan dan pemerintahan. terbukti bahwa lebih dari 55 % kursi parlemen Amerika diduduki oleh orang-orang yahudi sehingga kebijakan-kebijakan amerika tidak terlepas dari peran orang-orang yahudi. Israel adalah bukti nyata dari penunjukan eksistensi mereka, dengan menggusur kan mengkambing hitamkan palestina adalah strategi politik mereka.
Tidak terlepas pula dengan anggota parlemen Indonesia, saat ini mungkin banyak anggota dewan kita yang mengaku beragama tetapi berpaham yahudi.
DAPATKAH PERISTIWA HOLOCAUST DIKATAKAN SEBAGAI PROPAGANDA YAHUDI ???
DAPATKAH PERISTIWA HOLOCAUST DIKATAKAN SEBAGAI PENCARI SIMPATI DARI KAUM YAHUDI ??
Demikian.
Sumber :
  1. ^ Sedarlah! 8 Maret 2005, h. 15-6, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
  2. ^ Donald L. Niewyk, ed. The Holocaust: Problems and Perspectives of Interpretation, D.C. Heath and Company, 1992.
  3. ^ Gord McFee, “why ‘Revisionism’ isn’t,” The Holocaust History Project (accessed June 8, 2005).
  4. ^ Was Abu Mazen a Holocaust Denier? By Brynn Malone (History News Network)
  5. ^ Abu Mazen: A Political Profile. Zionism and Holocaust Denial by Yael Yehoshua (MEMRI) April 29, 2003

Halaman Indonesia Raya



BENANG MERAH KONFLIK ISRAEL DAN UMAT MANUSIAJan 14, '09 12:58 AM
for everyone

Assalamu'alaykum,
untuk memahami apa yg sedang terjadi di Palestina ini ada tulisan sangat menarik tentang Konflik Israel dan Umat Manusia dari milis tetangga, kuncinya jangan baca tulisan ini sepotong-sepotong tetapi baca keseluruhan maka anda akan menemukan "benang merah" itu
wassalam

Akar Konflik Palestina-Israel;
Sebagai hadiah menyambut Tahun Baru Hijriyyah 1 Muharram 1430 H. Sebagai bentuk rasa solidaritas kepada saudara-saudara umat manusia

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, dalam wawancara dengan TVOne mengatakan, bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 27 Desember lalu, adalah serangan ilegal yang telah terjadi selama puluhan tahun. Dalam ulasan berita di MetroTV disebutkan, serangan Israel kali ini merupakan kejadian paling buruk sejak 60 tahun terakhir (sejak Israel berdiri tahun 1948). Para mahasiswa Arab mempertanyakan posisi Liga Arab yang tidak bisa berbuat apa-apa. Dunia internasional, termasuk negara-negara Eropa mengutuk keras serangan Israel ke Gaza , tetapi pihak yang dikutuk terus melancarkan serangan. Bahkan Israel telah menyiapkan tank-tank dan pasukan cadangan sekitar 6500 orang. Targetnya jelas, seperti kata Ehud Barak, yaitu menggulingkan Hamas.


Masalah konflik Palestina-Israel bukanlah konflik satu bangsa dengan bangsa lain. Ia adalah konflik peradaban yang usianya sangat tua. Disana terbentang benang merah panjang, sejak konflik antara Nabi Muhammad shallallah 'alaihi wa sallam dengan kaum Yahudi di Madinah, konflik antara Yahudi dan Romawi, konflik antara Yahudi dengan negara-negara Eropa, konflik antara Musa dengan Fir'aun, bahkan konflik antara Yusuf 'alaihissalam dengan saudara-saudaranya. Ujung-ujungnya adalah konflik abadi antara Allah Ta'ala dengan iblis laknatullah 'alaih.


Kalau memahami konflik ini hanya secara lokal dan temporer, yakinlah Anda akan tersesat dalam frustasi. Kondisi Ummat Islam di jaman modern yang penuh kesulitan dan derita, merupakan bagian dari konflik ini. Yahudi sendiri adalah bangsa "terkuat di dunia", dalam arti: merekalah satu-satunya ras manusia yang berani konfrontatif melawan kehendak Allah Ta'ala.


Sejarah Kebangkitan Yahudi
Ketika melihat konflik Palestina-Israel, kita perlu merunut kembali catatan-catatan perjalanan sejarah di masa lalu. Disana kita akan menemukan bahan-bahan untuk memahami peta konflik ini secara utuh. Jika tidak demikian, maka kita hanya akan "konsumen terbaik" berita-berita media massa seputar konflik ini. Bayangkan semua ini sudah dimulai sejak era Perang Arab, pembakaran Masjid Aqsha, tragedi Sabra Satila, Intifadhah akhir 80-an, tragedi Al Khalil Hebron, penembakan Muhammad Ad Durrah, pembunuhan Syaikh Ahmad Yasin dan Abdul Aziz Rantisi, dll. sampai serangan Israel saat ini. Dan rata-rata model peristiwanya serupa, hanya berbeda waktu dan para pelakunya saja.
Mari kita runut latar-belakang historis fitnah Yahudi di dunia, dengan memohon petunjuk dan pertolongan Allah Ta'ala:

[1] Bani Israil pada dasarnya masih keturunan Ibrahim 'alaihissalam. Ibrahim memiliki dua anak, Ismail dan Ishaq 'alaihimassalam. . Ismail nanti menurunkan keturunan bangsa Arab Adnani, lalu Ishaq mempunyai anak Ya'qub 'alaihissalam. Nah, Ya'qub inilah yang kemudian disebut Israil, sehingga anak-anak Ya'qub di kemudian hari disebut Bani Israil.

[2] Saat berbicara tentang Bani Israil, perhatian kita segera tertuju kepada anak-anak Ya'qub. Mereka adalah Yusuf 'alaihissalam, Benyamin, dan 11 saudara Yusuf. Semuanya berjumlah 13 orang; sama jumlahnya dengan matahari, bulan, dan 11 bintang yang terlihat dalam mimpi Yusuf sedang bersujud kepadanya. Karena itu angka 13 merupakan "angka keramat" bagi Yahudi sampai saat ini. Banyak logo-logo perusahaan top dunia dibuat dari karakter 13 ini.

[3] Secara umum, Bani Israil itu mewarisi dua sifat besar, yaitu: sifat keshalihan dan sifat durjana. Sifat keshalihan diturunkan dari garis Yusuf 'alaihissalam. Sedangkan sifat durhaka diturunkan dari sifat saudara-saudara Yusuf (seayah berbeda ibu). Disana sudah tampak bakat-bakat kelicikan, dengki, kebohongan, dan sebagainya. Tetapi itu sebatas potensi, bukan kemutlakan takdir. Apalagi, di akhir hayat Ya'qub, seluruh anak-anaknya tunduk dalam agama tauhid. (Al Baqarah: 133). Saat berbicara tentang Bani Israil, sebagian orang sangat shalih dan sebagian sangat durhaka. Namun setelah kedatangan Islam, Bani Israil tidak diperkenankan lagi mengikuti agama selain Islam. Jika mereka tidak masuk Islam, dianggap durhaka seluruhnya, tidak ada toleransi sedikit pun. (Ali Imran: 85).

[4] Perjalanan sejarah Bani Israil dimulai ketika Yusuf 'alaihissalam bersentuhan dengan peradaban Mesir. Waktu itu atas jasa Yusuf membantu bangsa Mesir, mereka diberi lahan luas oleh penguasa Mesir di wilayah Kan'an. Disana Ya'qub dan anak-keturunannya mulai membangun kehidupan. Mereka memilih tinggal di Kan'an sebab dekat dengan Mesir yang makmur, sedang di tempat asalnya sering dilanda paceklik. Waktu itu anak keturunan Ya'qub sangat dihormati penguasa Mesir. Entah bagaimana mulanya, hubungan bangsa Mesir dengan anak-keturunan Ya'qub lama-lama menjadi buruk. Alih-alih Mesir akan menghargai jasa-jasa Yusuf di masa lalu, mereka malah menjadikan Bani Israil sebagai budak-budak. Setelah ditinggal oleh Ya'qub dan Yusuf, nasib Bani Israil menjadi bulan-bulanan bangsa Mesir. Hal itu bisa terjadi karena sifat buruk Bani Israil sendiri atau sifat menindas bangsa Mesir. Tetapi kalau mencermati sikap penguasa Mesir yang bersikap sportif kepada Yusuf,
kemungkinan hal itu karena sifat Bani Israil sendiri.

[5] Era perbudakan Bani Israil di Mesir sangat mengkhawatirkan. Bukan saja karena perbudakan itu kejam, tetapi ia bisa menghancurkan karakter sebuah bangsa (Bani Israil). Bayangkan, selama ratusan tahun mereka tertindas oleh sistem tirani di Mesir. Bani Israil diberi anugerah berupa bakat-bakat kecerdasan besar, dan manakala bakat itu dibesarkan di bawah sistem perbudakan, ia bisa melahirkan penyimpangan mental dan pemikiran luar biasa. Oleh karena itu Allah Ta'ala mendatangkan Musa dan Harun 'alaihimassalam untuk menyelamatkan Bani Israil. Misi dakwah Musa bukan untuk mengislamkan Fir'aun dan rakyatnya, tetapi untuk menyelamatkan Bani Israil dari penindasan Fir'aun. Dalam Al Qur'an: Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani
Israil (pergi) bersama aku." (Al A'raaf: 104-105). Musa tidak pernah diperintahkan untuk memerangi Fir'aun, tetapi membawa Bani Israil tinggal di Palestina (waktu itu namanya bukan Palestina). [Perlu dicatat juga, Fir'aun (Pharaoh) adalah gelar raja-raja Mesir, bukan nama seseorang. Sedangkan Fir'aun yang tenggelam di Laut Merah bukanlah Fir'aun yang memangku Musa di waktu kecil, lalu direnggut janggutnya oleh Musa. Fir'aun dalam Al Qur'an lebih mencerminkan tabiat kekuasaan tiranik, bukan sekedar pribadi].

[6] Musa berhasil membawa Bani Israil keluar dari Mesir, Fir'aun dan bala tentaranya tenggelam di Laut Merah.. Lalu mereka menetap di Ardhul Muqaddas (Palestina) setelah berhasil mengalahkan kaum Jabbarin di dalamnya. (Al Maa'idah: 20-26). Ini adalah peradaban mandiri Bani Israil kedua setelah era Ya'qub dan Yusuf di wilayah Kan'aan. Musa dan Harun mendampingi Bani Israil sampai saat mereka wafat. Ketika Musa masih hidup, Bani Israil tidak henti-hentinya menguji kesabaran Musa 'alaihissalam. Betapa banyak kasus-kasus kedurjanaan Bani Israil, sekalipun di hadapan Nabinya sendiri, Musa dan Harun. Di antaranya: Mereka menyuruh Musa dan Allah berperang di Palestina, sedang mereka mau duduk-duduk saja; mereka meminta Musa agar membuatkan berhala untuk disembah seperti suatu kaum tertentu; mereka mengikuti Samiri, menyembah patung anak lembu dari emas; mereka hendak membunuh Harun 'alaihissalam karena selalu menasehati mereka; mereka hampir tidak melaksanakan
perintah Allah untuk menyembelih sapi betina, karena terlalu banyak bertanya; mereka bosan makan Manna wa Salwa dan meminta bawang, menitumun, kacang adas; dan lain-lain. Begitu sabarnya Musa, sehingga Nabi shallallah 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Semoga Allah merahmati Musa, karena dia telah diganggu lebih banyak dari ini (ujian yang menimpa Nabi), tetapi dia tetap sabar." (HR. Bukhari-Muslim) . Sangat mengagumkan kalau melihat ketabahan perjuangan Musa 'alaihissalam. Di dalamnya terdapat sangat banyak inspirasi untuk menghadapi konspirasi global seperti saat ini. Orang-orang Yahudi di jaman sekarang mengklaim mencintai Musa, padahal di era nenek-moyang mereka, Musa benar-benar mereka sia-siakan. Musa itu lebih dekat kepada kita (kaum Muslimin), daripada Yahudi laknatullah itu.

[7] Saya menyangka, sifat-sifat durjana kaum Yahudi merupakan kristalisasi dari sifat-sifat buruk mereka selama ribuan tahun, sejak perilaku saudara-saudara Yusuf 'alaihissalam, masa perbudakan di Mesir, kedurhakaan mereka kepada Musa, Dawud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa, dan Nabi-nabi lainnya 'alaihimussalam. Bahkan kedurhakaan mereka di hadapan Nabi shallallah 'alaihi wa sallam di Madinah. Dalam Al Qur'an disebutkan sebuah ayat yang terasa bagai petir menimpa muka kaum Yahudi: "Lalu ditimpahkanlah kepada mereka (kaum durjana Bani Israil) nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi secara tidak hak. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas." (Al Baqarah: 61).

[8] Peradaban terakhir Bani Israil yang wujud di muka bumi adalah Kerajaan Nabi Sulaiman 'alaihissalam di Palestina. Beliau adalah putra Nabi Dawud 'alaihissalam dari salah satu isterinya. Nabi Dawud adalah seorang pejuang yang berhasil membunuh Jalut (Goliath) di Palestina. (Oleh karena itu bangsa Barat mengenal kisah "David and Goliath"). Beliau ikut dalam pasukan Bani Israil di bawah pimpinan Thalut (Saul). Hal ini terjadi di masa Nabi Samuel 'alaihissalam. Al Qur'an menjelaskannya dalam Surat Al Baqarah ayat 246-251.

[9] Kerajaan Sulaiman memiliki keistimewaan, yaitu kekayaan materinya yang sangat besar. Ia terkenal menjadi buruan manusia di dunia, sebagai harta terpendam "King Solomon". Sampai saat ini kekayaan itu masih menjadi misteri, apakah sudah terkuak atau masih tersembunyi di balik permukaan bumi? Setelah masa Kenabian Sulaiman berlalu, kerajaan Bani Israil semakin merosot. Sampai akhirnya mereka dihancurkan oleh Nebuchadnezzar dari Kerajaan Byzantium (Romawi). Peristiwa itu disebutkan dalam Surat Al Israa' ayat 4-5.

[10] Setelah Bani Israil tercerai-berai di Palestina, mereka menyebar ke berbagai belahan dunia. Mereka pergi ke Eropa, ke Jazirah Arab, ke anak benua India, dan sebagainya. Itulah yang kemudian dikenal dengan istilah DIASPORA. Bani Israil tercerai-berai. Agar mendapat keamanan di Eropa, mereka menjilat kepada para penguasa Romawi. Termasuk menghasut Romawi agar memusuhi Isa 'alaihissalam dan para pengikutnya. Kisah Ashabul Kahfi adalah sebagian pecahan dari para pengikut Isa Al Masih 'alaihissalam.

[11] Perilaku Yahudi di Jazirah Arab sangat menarik. Mereka datang ke Madinah bukan hanya karena ingin menyelamatkan diri dari kekejaman Romawi. Tetapi mereka juga berniat menjemput Kenabian terakhir yang akan datang setelah Musa dan Isa 'alaihimassalam. Mereka ingin "memaksakan" agar Kenabian itu jatuh ke pangkuan mereka.. Kenabian ini mereka butuhkan agar mampu membangun kejayaan Bani Israil kembali seperti di jaman Musa dan Sulaiman. Namun setelah mereka menyadari bahwa Kenabian tidak lagi di pihak mereka, tetapi jatuh ke tangan bangsa Arab, mereka marah sekali. Dalam Al Qur'an disebutkan: "Dan ketika datang kepada mereka (Yahudi) sebuah Kitab dari sisi Allah (Al Qur'an) yang membenarkan keberadaan apa yang ada di sisi mereka (Taurat), padahal sebelumnya mereka selalu memohon (kedatangan Nabi) agar dimenangkan atas orang-orang kafir. Maka ketika telah datang (Kenabian dan Wahyu) yang sangat mereka kenal, mereka mengkafirinya. Maka laknat Allah atas� orang-orang kafir itu (Yahudi)." (Al Baqarah: 89).

[12] Yahudi Bani Israil sangat marah ketika tahu bahwa Kenabian jatuh ke tangan bangsa Arab, anak keturunan Ismail 'alaihissalam. Itu pun turun di Makkah, bukan Madinah tempat mereka tinggal disana. Yahudi telah habis-habisan dalam menanti kedatangan Nabi penerus Musa 'alaihissalam ini. Ratusan tahun mereka tinggal di Madinah, melebur bersama budaya Arab, berbahasa Arab, dan memberi nama anak-anaknya dengan istilah Arab, bukan istilah Hebrew (Ibrani). Bahkan mereka ikut terlibat dalam konflik antara kabilah besar Aus dan Khazraj di Madinah. Sebagian Yahudi membela Aus, sebagian mendukung Khazraj.

[13] Kemarahan Yahudi akhirnya tertuju kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yahudi marah ketika Kenabian justru jatuh ke tangan bangsa Arab. (Al Baqarah: 90). Apalagi dalam Al Qur'an dijelaskan sangat banyak kebusukan-kebusukan Yahudi. Yahudi merasa dibenci oleh Allah. Bahkan tanda-tanda kekecewaan itu sudah muncul ketika Isa 'alaihissalam diturunkan. Anda tahu bagaimana misi Kenabian Isa? Salah satunya adalah: "Tidaklah aku diutus, melainkan kepada domba-domba sesat dari kalangan Bani Israil." Meskipun Isa adalah bagian dari Bani Israil, tetapi kedatangannya membuat muram wajah kaum Yahudi. Isa ternyata membawa Kitab Suci baru, yaitu Injil (bukan mengikuti Taurat atau Tabut dari jaman Nabi-nabi sebelumnya). Isa juga tidak henti-hentinya mengecam kejahatan perilaku Bani Israil. Isa dianggap lebih dekat kepada murid-muridnya daripada ke kaum Bani Israil sebagai sebuah etnik. Kemarahan itu semakin menjadi-jadi setelah Kenabian terakhir jatuh ke tangan bangsa
Arab. (Al Baqarah: 90).

[14] Kemudian terbukti bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallah 'alaihi wa sallam tidak hanya menyalahkan perilaku jahat kaum Yahudi. Tetapi ia juga menyebabkan kaum Yahudi tercabut akar-akarnya dari Jazirah Arab. Sejak Islam datang, kabilah-kabilah Yahudi tersingkir, seperti kabilah Nadhir, Qainuqa, Quraidhah, hingga benteng terakhir mereka di Khaibar.

[15] Setelah mengalami kekalahan berat di masa Nabi shallallah 'alaihi wa sallam dan Khalifah-khalifah setelahnya, kaum Yahudi menyingkir dari Jazirah Arab. Mereka bergabung dengan Yahudi-yahudi lain di Eropa. Dalam masa ratusan tahun Yahudi menyebar di berbagai negara Eropa, seperti Spanyol, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, dan sebagainya.

[16] Kaum Yahudi dalam mengembangkan komunitas, caranya sangat unik. Mereka tidak berbaur dengan masyarakat setempat, bahkan mengharamkan asimilasi. Mereka memelihara warisan-warisan agamanya, terutama membangun kesombongan etnik sampai melampaui batas. Mereka menjalankan bisnis berbasis ribawi dan mereka melakukan ritual-ritual pengorbanan. Dalam ritual pengorbanan, mereka membunuh warga setempat untuk dikuras darahnya, lalu dipakai untuk persembahan. Begitu kejamnya, sampai mereka membuat alat semacam drum yang di dalamnya penuh dengan paku-paku. Di bagian bawah ada saluran untuk mengalirkan darah. Orang yang dikorbankan, dimasukkan drum itu, sampai tubuhnya penuh luka tertusuk paku, lalu darah mengucur ke bawah. Ritual semacam ini kemudian terbongkar, sehingga Yahudi diusir dari negara-negara tertentu di Eropa, salah satunya dari Spanyol. Spanyol melarang Yahudi tinggal di negerinya sampai saat ini, karena kekejaman mereka dalam soal ritual keji itu.

[17] Setelah terusir dari Eropa, Yahudi kesekian kalinya menyebar ke negara-negara lain yang masih mau menampung mereka. Kebetulan waktu itu rakyat Eropa sedang mulai eksodus menuju benua Amerika yang baru ditemukan oleh Columbus. Yahudi ikut di dalamnya. Sampai Amerika merdeka dari tangan Inggris, Yahudi telah eksis di dalamnya. Hingga ketika itu Benyamin Franklin mengingatkan bangsa Amerika tentang bahaya kaum Yahudi. Dia menyebut Yahudi seperti bangsa "vampire" yang tidak bisa damai dengan bangsa lain. Tepat sekali ucapan Benyamin Franklin, sebab dia telah membaca sepak terjang Yahudi di Eropa. Namun sayang, bangsa Amerika tidak memahami arti peringatan Benyamin Franklin tersebut, sehingga apa yang dia takutkan sekitar 400 tahun silam, benar-benar terjadi. Krisis finansial di Amerika saat ini adalah akibat nyata dari sistem ekonomi ribawi Yahudi.

[18] Satu titik sejarah yang jarang diperhatikan oleh para ahli sejarah, yaitu kedatangan Yahudi ke wilayah Turki Utsmani. Kejadian ini terpisah jarak sekitar 700 atau 800 tahun sejak era Nabi shallallah 'alaihi wa sallam. Tentu setelah masa selama itu, peristiwa kejahatan Yahudi di Madinah telah dilupakan. Yahudi diterima dengan tangan hangat di tengah-tengah masyarakat Turki Utsmani. Hal ini juga merupakan aplikasi dari ajaran Islam yang memperbolehkan di dalamnya orang Yahudi dan Nashrani tinggal, selama mereka membayar jizyah. Yahudi tidak dianiaya di negeri ini, mereka diberi pelayanan dan penghormatan, layaknya warga negara Islam. Tentu saja, Yahudi berusaha "bersikap sopan". Di seluruh dunia tidak ada yang memperlakukan mereka dengan manusiawi, selain Peradaban Islam. Disini Yahudi tidak mungkin akan melakukan ritual pengorbanan yang mengerikan itu. Lagi pula, Yahudi waktu itu tinggal di bawah negeri Islam. Mereka tidak takut akan dikutuk oleh
Allah, sebab negeri Islam menjadi pelindung mereka. Di Turki Utsmani, Yahudi tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan bejat mereka. Yahudi berlaku baik. Tanpa diduga, ternyata disinilah Yahudi mempersiapkan segala konsep-konsep kejahatan global mereka. Kemurahan Khilafah Islam justru dimanfaatkan Yahudi untuk mempersiapkan imperium kejahatan di seluruh dunia, seperti kita saksikan saat ini.

[19] Selain mengkhianati Khilafah Islam, Yahudi juga mempersiapkan beberapa jurus maut untuk meruntuhkan peradaban Islam, yaitu:

キ Yahudi menyebarkan guru sebanyak-banyaknya di tengah masyarakat Turki Utsmani. Guru-guru itu tidak menyebarkan prinsip-prinspi kekafiran secara langsung, tetapi menyebarkan filsafat humanisme August Comte. Dengan falsafah itu diharapkan anak-anak Turki akan kehilangan sifat furqan akidah Islam, lalu diganti sifat-sifat kemanusiaan saja. Tujuan dari gerakan ini adalah memisahkan generasi muda Turki dari sifat-sifat Islami. Karena itu pula, suatu saat generasi muda Turki hilang rasa hormatnya kepada Sultan Khilafah Islam, dan mereka mau mendukung gerakan Kemal At Taturk sang terkutuk.

キ Yahudi mendorong bangkitnya ideologi Nasionalisme Arab dan Dunia Islam. Dengan ideologi itu tidak ada lagi kesatuan Khilafah Islamiyyah. Kaum Muslimin terpecah-belah dalam berbagai bangsa yang egois sesuai etnik dan wilayahnya. Jika Khilafah Islamiyyah tetap berdiri, mustahil "Kerajaan Yahudi" dalam wujud Israel di Palestina akan bangkit. Kalau Anda saksikan bangsa Arab terpecah-belah menjadi negara-negara kecil, masing-masing saling konflik. Hal itu adalah kondisi yang diinginkan oleh Yahudi. Di jaman itu Jalaluddin Al Afghani sangat aktif berdiplomasi untuk memerdekakan negara-negara Arab dari tangan penjajah. Tetapi di kemudian hari terbuka hasil-hasil penelitian bahwa Al Afghani adalah anggota setia Freemasonry. . (Salah satunya buku terbitan WAMI tentang gerakan-gerakan pemikiran keagamaan di dunia). Peranan Al Afghani seperti memperkuat sifat Nasionalisme Arab, agar tidak bangkit lagi Khilafah Islamiyyah.

キ Sebagai ganti konsep Khilafah Islamiyyah, Yahudi menyebarkan paham demokrasi seluas-luasnya di seluruh dunia, termasuk di negeri-negeri Islam. Paham ini semakin mempersulit posisi Ummat Islam. Peluang-peluang kebangkitan semakin tipis, sebab demokrasi mengikuti suara terbanyak, sedangkan sebagian besar manusia cenderung mengikuti hawa nafsunya.

キ Yahudi menggerakkan seluruh mesin-mesin politiknya, termasuk agen-agennya di Amerika, Eropa, dan Timur Tengah untuk membidani lahirnya negara Israel pada tahun 1948. Secara politik, Inggris berada di balik pendirian Israel melalui Deklarasi Balfour. Tetapi secara potensial, Amerika mendukung penuh Israel. Dalam diplomasi internasional, isu Holocaust dipakai agar Yahudi dikasihani dunia internasional. Melalui hak veto yang dimiliki Amerika dan Inggris di PBB, Yahudi bisa lenggang kangkung mengejar ambisi-ambisinya.

キ Yahudi menyempurnakan usahanya, dengan menguasai media massa, membuat satuan intelijen yang handal (Mossad), menguasai pasar keuangan dunia, memiliki lembaga pusat ribawi IMF dan World Bank. Mereka juga menguasai Hollywood, dunia akademis, dunia riset, fashion, dan sebagainya. Termasuk dengan merilis agama baru di kalangan Ummat Islam, yang kita kenal sebagai SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme) . Inilah kenyataan yang kemudian disebut sebagai: "Yahudi menggenggam dunia!" Bahkan negara sekuat Amerika pun bertekuk lutut di bawah dominasi Yahudi. Termasuk Barack Obama yang sebentar lagi dilantik menjadi Presiden Amerika.

[20] Berdirinya Israel tahun 1948 adalah impian besar Yahudi sejak jaman Musa, Dawud, Sulaiman, bahkan jaman Nabi Muhammad shallallah 'alaihi wa sallam. Yahudi sangat membutuhkan "Kerajaan Bani Israil" untuk mengalahkan orang-orang kafir. Mereka sebenarnya beriman kepada Allah, dalam arti mereka percaya bahwa datangnya seorang Nabi akan membuat mereka mulia, dan musuh-musuhnya dari kalangan orang kafir terkalahkan. Tetapi setelah jelas di mata mereka bahwa Kenabian terkahir itu bukan untuk Bani Israil, maka mereka tidak lagi menanti kedatangan seorang Nabi. Lalu apa yang mereka lakukan? Mereka hendak mendirikan "Kerajaan Bani Israil" dengan kekuatan tangan, otak, dan uang mereka sendiri. Dan hal itu berhasil, tahun 1948 lalu. Lebih buruk lagi, mereka menganggap kaum Muslimin sebagai orang kafir. Padahal yang mengingkari Kenabian Rasulullah adalah mereka, sehingga disebut kafir dalam Surat Al Baqarah ayat 89.

[21] Sebelum Yahudi memutuskan mendirikan negara di Palestina, waktu itu ada tiga pilihan tempat: Palestina, Agentina, atau Ethiopia. Mengapa dipilih tiga negara ini? Jelas mereka telah melakukan perhitungan yang sangat cermat. Namun pilihan akhirnya jatuh ke Palestina, yang dekat dengan sumber-sumber peradaban Yahudi sendiri di Yerusalem dan sekitarnya. Namun resikonya, disini akan menghadapi banyak tantangan dari negara-negara tetangganya yang mayoritas Muslim. Untuk itu jelas Yahudi harus mempersiapkan segala macam kekuatan, termasuk mendidik agen-agen loyalisnya di negara-negara Arab.

[22] Sebuah pertanyaan menarik, mengapa selama puluhan tahun terjadi konflik berdarah di Palestina dan tidak selesai-selesai? Jawabnya, selain karena memang "Kerajaan Bani Israil" merupakan cita-cita peradaban Yahudi sejak ribuan tahun lalu; juga karena banyaknya tangan-tangan non Yahudi yang membantu negara tersebut. PBB, Amerika, Inggris, Rusia, IMF, World Bank, dll. jelas mengabdi kepentingan Yahudi. Tetapi harus juga disadari banyak agen-agen Yahudi yang tersebar di negara-negara Arab. Mereka setiap hari, siang dan malam menyembah kepentingan Yahudi. Mereka adalah orang-orang kafir, meskipun KTP-nya Islam. Di Mesir, Yordan, Syria, Turki, dll. banyak orang yang identitasnya Muslim, tetapi hatinya telah menjadi Yahudi.. Bahkan di negara-negara kaya seperti UEA, Qatar, Bahrain, dll. banyak dijumpai kemegahan jahiliyyah, yang sebenarnya merupakan hasil konspirasi Yahudi untuk menjauhkan Arab dari Islam. Kota seperti Dubai, Abu Dhabi, dan lainnya tidak
kalah liberalnya dari kota-kota di Barat.

[23] Dapat disimpulkan, kaum Yahudi itu bukan para pemeluk agama Samawi (ajaran Ya'qub, Yusuf, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa 'alaihimussalam) . Mereka adalah orang-orang yang sangat arogan dengan etnisnya. Hakikat agama Yahudi adalah: pemujaan terhadap etnis mereka sendiri! Tidak ada satu pun ras manusia yang sangat ekstrim dalam soal etnis, selain Yahudi. Begitu ekstrimnya sampai mereka berani menghina Allah, marah ketika Isa membawa ajaran Injil, marah ketika Kenabian terakhir jatuh ke tangan bangsa Arab. Mereka menulis "kitab suci" tandingan bagi Taurat (Talmud), menyebut bangsa non Yahudi sebagai Ghaiyim, merusak kehidupan di muka bumi. Mereka merasa mulia sebagai pewaris "darah biru" Nabi-nabi, merasa diunggulkan atas semua ras manusia, pernah disumpah langsung oleh Allah dengan diangkat bukit Tursina di atasnya, dan lain-lain. Yahudi benar-benar mewarisi ideologi arogansi dari makhluk yang pernah mendebat Allah Ta'ala: "Ana
khairun minhu, khalaqtani min naarin wa khalaqtahu min thiin" (aku lebih baik dari dia, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah). Pemerintah Yahudi, baik di Israel maupun di dunia internasional, adalah perwujudan dari imperium arogansi. Wajar jika simbol-simbol yang selalu mereka angkat selalu bernuansa satanic. Contoh, logo yang dipakai Manchester United (MU) saat ini the red devil. Dan ada ribuan logo atau lambang yang intinya memuja arogansi iblis laknatullah.

Yahudi Merusak Peradaban

Andai ambisi Yahudi satu-satunya adalah ingin membentuk "Kerajaan Bani Israil" seperti di masa Musa, Dawud, Sulaiman, apa susahnya membangun negara seperti itu? Toh, mereka memiliki uang banyak, strategi canggih, serta SDM handal. Tidak sulit bagi Yahudi membangun negara di sebuah sudut dunia. Selama ini banyak negara-negara berdiri dengan modal lebih buruk dari Israel. Negara seperti Bosnia, Chechnya, Kamboja, Myanmar, Timor Leste, dan lainnya tidak memiliki persiapan semegah milik Yahudi. Lagi pula, mengapa Israel harus mendirikan negara di Tanah Al Quds yang merupakan wilayah milik Ummat Islam? Bahkan ia didirikan di jantung peradaban Islam, di Timur Tengah.

Andai Yahudi sudah tidak menemukan solusi lain, selain harus menegakkan "Kerajaan Bani Israil" di Palestina, mengapa mereka harus juga menghancurkan peradaban manusia di dunia? Mengapa Yahudi tidak cukup menempuh cara-cara politik atau militer, tanpa harus menghancurkan peradaban manusia? Kenyataan yang sangat menyakitkan, berdirinya Israel ditempuh bukan hanya dengan menteror warga Muslim Palestina, tetapi juga dengan menyebarkan kehancuran peradaban di seluruh muka bumi. Lihatlah di dunia selama ini, adakah yang selamat dari film Hollywood, media massa Yahudi, bank ribawi, IMF dan World Bank, pornografi, seks bebas, prostitusi, narkoba, perjudian, dan lainnya? Hingga ke anak-anak balita pun, banyak "diracuni" oleh kartun-kartun Walt Disney.

Ternyata, di luar persangkaan kita semua, Yahudi justru sangat mempercayai khabar Al Qur'an. Sebenarnya, mereka mengimani ayat-ayat Al Qur'an, tetapi anehnya mereka bersikap konfrontatif terhadap Al Qur'an. Yahudi sangat mengerti ayat-ayat dalam Surat Al Israa' berikut ini:

Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."

Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri. Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid itu (Al Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (Surat Al Israa': 4-7).

Kehancuran pertama Yahudi terjadi saat sisa-sisa Kerajaan Sulaiman dihancurkan oleh Nebuchadnezzar, sehingga bangsa Yahudi tercerai-berai. Adapun setelah kehancuran pertama ini, mereka akan menjadi kuat dan bisa mengalahkan musuh-musuhnya. Hal itu terjadi saat sekarang ini, ketika "Yahudi menggenggam dunia". Dan nanti di puncak kezhalimannya, Israel akan dihancurkan sebagaimana sisa Kerajaan Sulaiman dulu dihancurkan. Pertanyaannya, mengapa kehancuran kedua itu tidak dihitung saat Yahudi dihancurkan oleh Spanyol atau NAZI Jerman? Jawabnya sederhana, sebab waktu itu Yahudi belum memiliki wilayah sendiri. Mereka masih numpang di negeri orang. Adapun saat ini Yahudi sudah bermukim di suatu (Palestina) tempat sebagaimana Kerajaan Sulaiman dulu.

Yahudi sebenarnya mengimani "jadwal sejarah" sebagaimana disebutkan Al Qur'an di atas. Mereka yakin, dirinya akan diberi kesempatan untuk merajalela di muka bumi. Hal itu terbukti sebagaimana kenyataan saat ini. Hingga Mahathir Muhammad mengecam dominasi Yahudi, dengan mengatakan bahwa 6 juta Yahudi bisa mengendalikan 6 miliar manusia di dunia. Yahudi tidak merasa cukup dengan hanya mendirikan Israel, bahkan tidak cukup dengan menempuh jalur politik, mereka benar-benar ingin merajalela di bumi dengan segala kedurhakaannya.

Lalu siapa yang ingin dilawan Yahudi? Mereka tidak sekedar ingin melawan Muslim Palestina, Hamas atau Syaikh Ahmad Yasin, dunia Arab dan Ummat Islam sedunia, atau segala peradaban manusia. Tetapi mereka ingin melawan Allah Ta'ala dengan segala kekuatan yang mereka miliki. Yahudi adalah satu-satunya ras manusia yang berani menghina Allah dengan ucapan mereka: "Tangan Allah terbelenggu. " Kemudian mereka dikutuk oleh Allah karena perkataannya itu. (Al Maa'idah: 64). Mereka pula yang berani mengatakan, "Sesungguhnya Allah itu fakir dan kami kaya raya." (Ali Imran: 131). Disini ada dendam sejarah yang amat sangat parah di hati kaum Yahudi terhadap eksistensi agama Allah.

Aneh memang, Yahudi mengimani khabar Al Qur'an, tetapi sekaligus menentang eksistensi agama Allah (Islam). Sifat mereka persis iblis yang mengimani Allah, tetapi mendurhakai- Nya. Untuk merealisasikan maksudnya, Yahudi mengangkat simbol "Messiah", yang pada hakikatnya adalah dajjal laknatullah. Dajjal disebutkan oleh Nabi sebagai fitnah terbesar bagi orang-orang beriman.

Maka janganlah heran dengan kezhaliman Yahudi saat ini di Palestina. Ia adalah sebagian penampakan atau konsekuensi dari dendam sejarah mereka. Awalnya, Bani Israil hanyalah sebuah kaum dengan perilaku tertentu. Perjalanan sejarah mereka yang sangat panjang melahirkan watak durjana luar biasa. Dan ternyata, watak Bani Israil itu "telah disiapkan" untuk menjadi cobaan di akhir jaman. Dulu para ahli tafsir merasa heran, mengapa A Qur'an banyak sekali bicara tentang Yahudi? Padahal setelah tercerai-berai di Madinah, mereka nyaris lenyap (mungkin karena eksodus keluar dari negeri-negeri Islam). Karena itu sebaik-baik usaha untuk melawan Yahudi adalah memahami sifat-sifat mereka dalam Al Qur'an (khususnya Surat Al Baqarah). Dan satu lagi, yakinlah bahwa serangan Israel ke Gaza bukan serangan terakhir mereka. Itu hanya delay sebelum go with new aggression!

Ardhillah, 4 Muharram 1430 H.


AM. Waskito.

 

Halaman Indonesia Raya. http://arifbastari.multiply.com/journal/item/200



Mari berhitung Populasi Orang Yahudi berdasarkan data Wikipedia.

Holocaust yang digembar gemborkan Yahudi oleh Nazi sa'at Perang Dunia II sebesar 6 juta jiwa adalah kebohongan belaka, coba simak data Populasi Orang Yahudi ;

Yahudi di Dunia    1900 hanya 11,273,076.

Yahudi di Jerman 1900                586,948 

Yahudi di Dunia tahun 2005 ada 14,596,017.

Dalam kurun waktu 1900-2005 Yahudi di Dunia bertambah 3,322,941.

Blow Out Orang Yahudi tentang Holocaust di Jerman pada  Perang Dunia II adalah sangat berlebihan dengan maksud agar Orang yahudi diberikan Tempat di salah satu lokasi.
Jewish By country

Yahudi di Sekeliling Adolf Hitler

Kamis, 07/04/2011 19:37 WIB. http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/yahudi-di-sekeliling-adolf-hitler.htm | email | print

Sejarah resmi Perang Dunia II menyebutkan jika Adolf Hitler dengan Nazi-nya merupakan musuh nomor wahid kaum Yahudi Eropa. Versi ini sampai sekarang masih saja diyakini banyak kalangan. Padahal, fakta yang sesungguhnya menyatakan jika Adolf Hitler sendiri dan banyak elit Nazi dan juga pasukan komando Nazi, Waffen-SS, ternyata juga berdarah Yahudi. Siapa saja mereka? Inilah sedikit di antaranya:

Heinrich Himmler
Jenderal utama pemimpin pasukan elit Waffen-SS ini memiliki seorang nenek Yahudi yang bekerja sebagai pedagang buah di Italia. Atas dukungan Hitler, Himmler menugaskan Heydrich untuk mengganti identitas keyahudian neneknya ini. Himmler juga diketahui membentuk satuan-satuan Waffen-SS yang terdiri dari tentara-tentara Nazi berdarah Yahudi yang lebih kejam di dalam peperangan.

Joseph Göbbels
Orator ulung dan Menteri Propaganda Nazi yang terkenal dengan konsep perang urat syaraf dalam Perang Dunia II ini terlahir dari keluarga Yahudi Spanyol. Selama bersekolah, Joseph dijuluki ‘Rabi”. Di dalam karya-karyanya, Gobbels dengan terus terang menyatakan hanya menghormati pendapat-pendapat para profesor Yahudi. Hingga perang berakhir, Gobbels tinggal di rumah ibu mertuanya, Friedlander, yang berdarah Yahudi. Sejarawan David Irving memiliki silsilah keyahudian Gobbels.

Hermann Göring
Jika Himmler komandan pasukan elit Waffen-SS, maka Goring adalah komandan Lutwaffe, angkatan udara Nazi. Ibu kandung dan isteri Goring sepenuhnya berdarah Yahudi.

Adolf Eichmann
Lahir di Haifa, Palestina, dari kedua orangtua yang sepenuhnya Yahudi. Oleh orangtuanya, Eichmann melakukan imigrasi ke Austria dan tinggal di Linz. Eichmann bisa berbahasa Ibrani, Jerman, dan Yiddish (campuran Ibrani-Jerman). Atas upaya Heydrich, dibuat surat sertifikat kelahiran palsu atas nama Adolf Eichmann dengan kota kelahiran di Solingen. Adolf Eichmann ini ditugasi Hitler untuk mengorganisir pemindahan orang-orang Yahudi dari Jerman dan Eropa ke Tanah Palestina.

Alfred Rosenberg
Rosenberg berdarah Yahudi Swedia. Orang ini merupakan ideolog dan tokoh filsafat Partai Nazi. Rosenberg diketahui mengembangkan ideolog dan filosofi Partai Nazi berdasarkan Talmud dan ajaran paganisme Nordik.
Joachim Von Ribbentrop
Tokoh Nazi yang dipercaya Hitler menjabat Menteri Luar Negeri Nazi ini juga berdarah Yahudi. Bahkan Von Ribbentrop ini merupakan sahabat karib dari Chaim Weizmann, Presiden Zionis Israel pertama.
Hans Frank
Ayah dari Hans Frank adalah pengacara berdarah Yahudi di Galicia, Polandia, yang secara resmi mengaku memeluk agama Katholik. Hans Frank yang merupakan pengacara pribadi Hitler, diangkat menjadi Menteri Kehakiman Nazi di Bavaria. Setelah Polandia diduduki Jerman, Hans Frank diangkat menjadi Gubernur Jenderal.
Robert Ley
Menurut penelusuran intensif dari Gerald Kessler[1], nenek moyang dari pimpinan Deutsche Arbeiter Front (Front Pekerja Jerman, semacam serikat buruh) ini semula bernama “Levi”. Ini merupakan nama salah satu suku Israel.
Reinhard Heydrich
Kedua orangtua Heydrich adalah Yahudi. Ayahnya, Heydrich Bruno, adalah seorang pemusik. Atas perintah Hitler, Heydrich banyak membantu memalsukan sertifikat-sertifikat kelahiran sejumlah elit Nazi yang berdarah Yahudi, agar keyahudian mereka bisa ditutupi.
Rudolf Hess
Dilahirkan dari seorang ibu berdarah Yahudi Inggris, Hess ditunjuk sebagai Deputi Kanselir Hitler. Hess yang dikalangan Homoseksual Munich dikenal dengan sebutan ‘Fraulein Anna’ (Nona Anna) ini juga pernah bertugas sebagai asisten Profesor Karl Ernst Haushofer, guru geopolitik Hitler yang juga Yahudi tulen.
Wilhelm Canaris
Laksamana Canaris dipercaya Hitler memegang jabatan strategis sebagai Kepala Intelijen Abwehr. Keturunan Yahudi Yunani inilah yang mengusulkan agar orang-orang Yahudi Jerman diberi identitas bintang david kuning di pakaiannya.
Selain nama-nama di atas, masih banyak elit Nazi yang berdarah Yahudi. Di antaranya adalah: pakar fisika Philip von Lenard, Theodor Lewald (mantan Sekretaris Negara Nazi), Erhard Milch (Direktur Lufthansa dan kepercayaan Hermann Goring), Ernst Heinrich Henkel (pemilik pabrik pesawat terbang Henkel), Eva Braun (isteri Hitler), Heinrich Hoffman (Fotografer pribadi Hitler), Theodor Morrel (dokter pribadi Hitler), dan lain-lain. Ini adalah sebagian kecil dari elit Nazi yang berdarah Yahudi. [rizki]
Sumber:
  1. Konrad Heiden: Adolf Hitler: 1936.
  2. Nikolai Otrovsky: The Temple of the Beast: 2001.
  3. Wili Frischauer: Himmler, Evil Genius of the Third Reich: 1953.
  4. Servando Gonzales:The Swastika and The Nazis: 1997.
  5. Hennecke Kardel: Hitler, Begrunder Israel: 1974.
  6. Charles Wrighton: The Story of Reinhard Heydrich: 1961.
  7. Dietrich Bronder: Bevor Hitler Kam: 1964.
  8. David Korn: Wer ist wer Judentum: 1999.
[1] Gerald Kessler: Die Familiennamen der Juden in Deutschland: Leipzig, 1935.

Holocaust


Hana’s Suitcase adalah kisah nyata yang terjadi di tiga benua dalam kurun waktu tujuh puluh tahun. Karen Levine mengisahkan pengalaman gadis kecil dan keluarganya di kota Nove Mesto, Provinsi Moravia Negara Cekoslovakia pada masa Perang Dunia II (tahun 1930 sampai 1944).
Masa sekarang (tahun 2000) tentang seorang perempuan muda (Fumiko Ishioka) dan sekelompok anak di Tokyo, Jepang serta seorang laki-laki tua (George Brady) di Torondo Kanada.
Perang Dunia II berkecamuk 1 September 1939 sampai 14 Agustus 1945. Diktator Nazi yang bernama Adolf Hitler ingin bangsa Jerman menguasai dunia.Visi utamanya adalah pemusnahan orang-orang Yahudi dari muka bumi ini. Untuk menyiksa “musuh-musuhnya” ia membanguan banyak kam konsentrasi di seluruh benua Eropa yang kemudian para perempuan, laki-laki, dan anak-anak Yahudi diusir dari rumah mereka dan dikirim ke kam tersebut. Lebih dari lima puluh ribu orang mati dengan mengerikan (Wikipedia Indonesia).
Ketika peperangan berakhir tanggal 14/15 Agustus 1945 seluruh dunia mengetahui kekejaman yang terjadi di kamp konsentrasi. Ketika itu banyak orang mencoba untuk memahami yang tentang yang sekarang disebut dengan “Holocaust”, yaitu pembantain masal atau pemusnahan suatu ras dalam sejarah umat manusia di dunia ini. Sejarah mencatat bahwa Jepang adalah sebuah negara yang dulu menjadi sekutu Jerman pada masa Perang Dunia II dan perhatian mereka pada Holocaust terhitung baru.
Namun usaha Jepang untuk mengingat kebrutalan masa lalu dan memberi harapan baru untuk masa depan adalah usaha yang luar biasa. Jepang merasa bahwa toleransi dan pemahaman global tentang kebrutalan masa lalu penting, maka tidak heran sekarang kita kenal dengan Holocaust Education Rosourse Center di Tokyo, Jepang.
Lembaga tersebut adalah salah satu usaha Jepang untuk untuk memberikan pemahaman tentang pembantaian orang-orang Yahudi oleh Nazi kepada generasi muda di Tokyo, Jepang. Lembaga ini di danai oleh sebuah lembaga di Tokyo dengan direktur seorang perempuan muda bernama berjiwa petualang, Fumiko Ishioka. Pada bulan Maret 2000 sebuah kopor tiba di lembaga tersebut.
Pada bagian luar kopor itu tertulis Hana Brady, 16 Mei 1931, Waisenkind (yatim piatu dalam bahasa Jerman). Anak-anak Jepang bertanya-tanya. Siapakah Hana Brady? Apa yang terjadi padanya? Mereka lalu meminta direktur Holocaust Education Center untuk menemukan jawabannya.
Pada halaman 23 buku ini, penulis mengisahkan perjuangan nyata Fumiko yang mengirimkan surat ke museum-museum pembantaian Yahudi di seluruh Dunia (Polandi, Jerman, Amerika Serikat, dan Israel) untuk diperbolehkan meminjam artefak milik anak-anak korban pembantaian, terutama tentang Hana.
Walaupun orang-orang yang dikirimi surat menolak permintaannya, “…Fumiko bukan tipe orang yang mudah menyerah”, tulis Levin halaman 24. Misteri kopor itu membawa Fumiko pada masa kekejaman Perang Dunia II yang merengut kebahagiaan Hana Brady di daerah perbukitan kota Nove Mesto, Provinsi Moravia, Negara Cekoslovakia (sekarang Cheska).
***
Secara sederhana, Keren Levine menghadirkan kehidupan masa kecil Hana Brady selama Perang Dunia II. “Ini tidak adil. Aku benci keadaan ini, aku ingin seperti dulu. Untuk apa semua ini. Itu bodoh. Sekarang aku tidak akan bertemu teman-temanku lagi! Dan nanti aku tidak bisa jadi guru saat aku besar nanti,” tangis Hana (halaman 47). Bencana benar-benar datang bulan Maret 1941, Ibu Hana ditahan oleh Gestapo, kesatuan polisi kota.
“Kalian harus menjadi anak yang baik saat ibu tidak ada di rumah. Dengarlah kata-kata ayah dan patuhilah ayah kalian. Ibu akan menulis surat buat kalian,” kata ibu Hana kepada kedua anaknya (Hana dan George). Akhir bulan September 1941, sebuah mobil hitam yang dikemudikan petugas Nazi berhenti di depan rumah Hana. Petugas Nazi membentak ayah Hana untuk segera keluar rumah.
Hana dan George tidak bisa mempercayai apa yang mereka hadapi. Mereka berdiri lemas, takut, dan hanya diam. Ayah Hana memeluk kedua anaknya agar berani. Lalu ayah Hana pergi (halaman 58). Musim dingin tahun 1941-1942 hanya tinggal dua anak kecil tanpa orang tua. George kakaknya memeluk Hana yang baru berusia sepuluh tahun dan berjanji akan merawatnya. Ketakutan terus menghantui Hana, dia takut kejadian ayah dan ibunya terjadi pada dirinya dan George.
Bulan Mei tahun 1942, kejadian yang Hana takutkan benar-benar terjadi. Hana dan George mengemas barang-barang mereka berdua di kopor. “Kasihan, anak-anak ini. Mereka harus mengalami semua ini tanpa orang tua mereka,” pikir orang-orang tua yang di tahan bersama-sama. Di bawah matahari pagi Hana dan George bersama orang-orang dewasa menuju ke kereta yang gelap sambil membawa beratnya kopor.
Kini yang membuat hati Hana berdebar ketakutan di kereta adalah perpisahan dengan George. Kereta sampai di stasiun Bohusivic. Hana dan George bersama orang-orang lain turun dari Kereta. Mereka diperintahkan menuju ke kam Theresientadt. Setelah sampai di kam tersebut, kekawatiran Hana benar-benar terjadi. “Kamu ke kiri!” perintahnya kepada George. “Kamu ke kanan!” perintahnya kepada Hana. “Apakah saya bisa bersama kakakku? Tolonglah!” kata Hana memohon. “Cepat jalan sekarang!” perintah tentara itu.
Dengan air mata berlinang Hana mengambil kopor dan mengikuti anak perempuan lainya menuju sebuah barak besar yang menjadi rumah Hana selama dua tahun. Tanggal 23 Oktober 1944, setelah dua tahun di Kinderheim L4010, kereta yang mereka naiki dua tahun lalu itu berhenti dan tiba di Auschwitz (sebuah kam konsentrasi tempat banyak orang menderita dan mati selama Perang Dunia II).
“Tinggalkan kopor-kopor kalian di peron!” perintah para tentara. Hana dan teman-teman perempuan seumurnya berbaris melewati pintu gerbang besi di bawah ancaman anjing-anjing buas dan para tentara. Mereka melewati barak yang luas dan melihat para tahanan yang mengenakan seragam bergaris-garis yang wajahnya sudah seperti tengkorak. Mereka dipaksa masuk ke sebuah bangunan yang besar dan pintu ditutup dengan keras (halaman108).
***
Bulan April 2000, Fumiko hampir tidak percaya ketika sebuah paket tiba dari Museum Ghetto di Terezin, Republik Cheska di kantornya, Tokyo Jepang. Paket itu berisi beberapa lukisan. Di sudut kanan atas masing-masing lukisan tertulis sebuah nama , ‘Hana Brady”.
Fumiko mempunyai lukisan Hana, kaos kakinya, sepatunya, baju hangatnya, dan tentu saja kopornya. Pada halaman 34, penulis menghadirkan kembali reaksi anak-anak Tokyo di Holocaust Education Center. “Akira berusia sepuluh tahun yang biasanya bergurau dan mengolok-olok temannya, tidak tahu bagaimana rasanya menjadi anak yatim piatu.” Lalu Fumiko merasa inilah waktunya yang tepat untuk membuka pameran yang ia beri nama “Penyiksaan Yahudi di Mata Anak-anak”.
Bulan Juli 2000, Fumiko sampai di museum Yahudi (Praha) untuk akhir perjuangannya. “Ini yang anda cari. Saya sangat senang anak-anak di Jepang ingin tahu tentang pembantaian orang Yahudi,” kata ahli sejarah, Kurt Katouc yang ditemui Fumiko dengan perjuangan yang sungguh menegangkan. Fumiko kembali ke Jepang dan mengadakan pertemuan dan menceritakan petualangannya kepada anak-anak.
“Hana telah tewas di Auschwitz. Tapi, aku punya kajutan yang bagus,” kata Fumiko. Wajah anak-anak yang murung tiba-tiba cerah.”Hana punya kakak laki-laki dan dia masih hidup!” Anak-anak terus bertanya-tanya di mana dia dan berapa umurnya? Mereka mengirimkan surat kepada George kakak Hana di Torondo untuk meminta keterangan tentang Hana.
Melalui surat balasannya, George menitipkan beberapa buah foto Hana. Fumiko membacakan surat George tentang rencana kedatangannya di Holocaust Education Center kepada anak-anak. George Brady bersama anak perempuannya yang berumur tujuh belas tahun tiba di Tokyo, Jepang bulan Maret tahun 2001.
Ketika George melihat kopor Hana, dia menjadi sedih dan membiarkan air matanya berlinang. Beberapa menit kemudian, George mengangkat majahnya, lalu memandang putrinya. Ia juga memandang Fumiko yang bekerja keras menemukan dirinya dan menemukan Hana yang kehilangan ibu, ayah, teman-tamannya, kakak tercinta, sekolah, barang-barangnya termasuk kopornya, hingga akhirnya kehilangan dirinya. George juga memandang wajah anak-anak Jepang yang penuh harapan, yang telah menjadikan Hana begitu berarti bagi hidup mereka.
George akhirnya menyadari bahwa Hana telah menjadi kenyataan. Hana telah menjadi seorang guru. Karena Hana, karena kopor Hana, dan kisah hidupnya, ribuan anak di Jepang dapat belajar tentang nilai-nilai yang sangat penting di dunia ini. Walaupun memang ternyata kopor tersebut adalah sebuah replika yang dikirimkan dari museum Auschwitz.
Cerita ini adalah kisah nyata. Pencarian Fumiko adalah pekerjaan mulia untuk kampanye perdamaian dan toleransi di masa kini, terutama anak-anak di Tokyo yang terus bertanya-tanya tentang kopor Hana. Kejadian masa lalu (sejarah) betapapun menyakitkan sangat penting untuk masa kini.
“…bahwa sejarah sangatlah penting…” begitulah kata penulis (halaman 143). Ternyata memang, di samping kejahatan besar yang ada di dunia ini, masih ada orang-orang dan perbuatan-perbuatan baik yang dapat kita lakukan untuk menjadikan dunia menjadi lebih baik.
Buku ini telah mendapatkan banyak penghargaan, di antaranya Book of the Year untuk buku anak-anak dari Canadian Library Assocition, Silver Birch dari Ontario Library Assocition, buku Yahuda Canada, Golden Oak dari Ontario Library Association. Keren Levine juga telah memenangkan banyak program untuk acara radio, dua di antaranya adalah penghargaan tertinggi dan salah satunya adalah program Documenter Children of the Holocaust. Levin adalah produser eksekutif program As it Hapenes.
Penulis mengatakan, buku ini disusun berdasarkan program dokumenternya yang berjudul Hana’s Suitcase yang muncul di The Sunday Edition. Tidak membutuhkan waktu banyak untuk membaca, namun nilai-nilai yang ditawarkan cukup berarti. Hana’s Suitcase adalah sebuah kisah yang telah menjadi buku terlaris dunia tentang pembantaian orangYahudi untuk pembaca remaja. Namun, buku ini disukai pembaca semua golongan.
Kata-katanya sederhana. Ketika, toleransi dari sebuah bangsa yang majemuk mulai remuk, buku ini hadir umtuk menebar nilai-niali toleransi, rasa hormat, rasa simpati, dan keinginan untuk saling membantu.
Tugas kita untuk terus menjaga perdamaian dunia. Menebar nilai-nilai toleransi antar sesama manusia. Levin mengisahkan tentang kesedihan juga kegembiraan. Cerita ini adalah sebuah pengingat akan kebrutalan masa lalu dan harapan baru untuk masa depan.
Selamat membaca!

Keterangan Buku:
Judul : Hana's Suitcase
Penulis : Karen Levine
Penerjemah : Yohan Rahmat Santoso
Penerbit : Kanisius 2006
Tebal : 143 halaman

2 komentar:

  1. Holocaust=pembantaian Nazi terhadap yahudi dalam PDII, kalau benar2 faktanya didukung kebenaran oleh pihak2 independen, memang sangatlah patut dikutuk dan pelakunya dihukum secara berat. Holocaust bisa terjadi dan dilakukan oleh bangsa apapun terhadap siapapun....Dan perbuatan ini jelas kriminal.
    Secara resmi PBB[UN], AS-Eropan[NATO]-Israel telah menyepakati bhw Holocaust terjadi dan diakui dan Yahudi telah diistimewakan sepanjang sejarah pasca PDII. Semua keinginan Yahudi telah didukung penuh oleh PBB[UN]-AS-Eropa/NATO dengan segala kekuatan politik, keuangan, dan militer...Bahkan sekalipun harus mengorbankan bangsa merdeka lainnya....
    Secara sekilas disatu sisi nampak berbudi luhur...Namun disisi lain ...juga berakibat sangat Keji, Kriminal dan melaksanakan penjajahan baru, khususnya terhadap Bangsa Palestina..dan tanah air Palestina...
    Dalam kasus Holocaust ada makna yang tidak adil...dan ada terkesan Rekayasa Politik...
    1]Bagaimana terjadi...Holocaust itu...padahal Adolf Hitler dkk serta pendukung utamanya adalah juga sesama Yahudi... Apakah ini benar2 terjadi???
    2]Dari beberapa penelitian...ada ketidak wajaran dan ketidak mungkinan pelaksanaan Holocaust semata-mata terhadap kaum Yahudi sebanyak 6juta, dalam kurun waktu perang yang relatif sulit dilakukan secara masal, sedang Jerman sendiri harus menghadapi Sekutu yang banyak dan juga Rusia yang sangat kuat dan banyak...??, karena korban perang seluruhnya 60juta manusia..
    3]Dalam Laporan Perang tidak ada laporan tentang Holocaust...Tetapi dalam keputusan politik penjajahan dan pendudukan Palestina oleh Israel, maka timbulah Holocaust yang menjadi dasar utang budi bangsa Eropa terhadap yahudi...Apakah ini dasar seperti ini patut dibenarkan...?
    4] Sampai kini setiap bantahan atau kritik terhadap kebenaran Holocaust... maka para ahli itu disingkirkan, bahkan secara misterius banyak yang terbunuh...??
    Adalah sangat logis, terlepas dari ada atau tidak ada Holocaust itu...dan terlepas dari benar atau tidak benar..tentang Holocaust itu, adalah tidak adil jika yang harus dikorbankan demi hutang budi bangsa Eropa terhadap yahudi tersebut, maka Bangsa Palestina harus dijajah, diusir dan dibunuh, dan tanah airnya didudki oleh Israel dengan bantuan penuh AS-Eropa, demi memenuhi keinginan dan hawa nafsu bangsa Yahudi Israel???[atau permainan politik dusta AS-Eropa].
    Seyogianya yang bertanggung jawab adalah bangsa Eropa, maka ditanah Eropa-lah Yahudi Zionis Israel itu harus meminta negaranya... Bukan di Tanah bangsa Palestina...
    Karena itu...Pihak yang berakal sehat .. akan berpendapat, bahwa isue Holocaust ini, hanyalah rekayasa Politik..Neo Kolonialisme dan Neo Imperialisme AS-EROPA[NATO]-Israel dan juga PBB[UN]untuk melanggengkan penjajahan didunia Asia, Timur-Tengah dan Afrika, bahkan bisa jadi di seluruh dunia... Waspadalah....Bangsaku...Bangsa Indonesia Jangan terjebak oleh slogan Politik para penjajah Laknatullah...yang sangat manipulatif dan keji.... Umat Islam bangkitlah...dan bersatulah.. Tegakan syariah dan silaturahim serta kekuatan jihad fisabilillah.... Insya Allah kita menang dengan rahmat dan hidayah Allah Maha Kuasa... Amin...Allahu Akbar...

    BalasHapus
  2. Bagaimana logikanya Holocaust terhadap Yahudi dilakukan Hitler dkk Nazi-nya. Padahal pendukung dan tokoh Nazi itu adalah Yahudi.... Dan bukan tidak mungkin bahwa penyandang dana Negara Nazi itu adalah para Yahudi Kaya Raya.... Lalu kemudian diakhir perang ada isue politik tentang Holocaust?? Lalu minta para Yahudi imbalan Negara di Tanah Palestina...kepada para Sekutu dan AS dan disetujui PBB [UN].. Ini kan jelas Kebohongan dan rekayasa...politik dan melakukan pencaplokan Negara Palestina dan penjajahan yang didukung AS-Sekutu dan PBB... Ini benar2 Kejahatan Internasional dan Kriminal Internasional... Bung... Hayo berani bangkit untuk menegakan hak yang benar... Mereka telah melakukan kejahatan sejarah dan kebohongan internasional.... Sekalipun mungkin ada kebenarannya... Tapi mengapa harus ditanggung Rakyat dan Bangsa Palestina.. Padahal yang berbuat kejahatan holocaust "kalau memang ada" kan orang2 Eropa dan bangsa Jerman... Ini kan aneh dan sangat tidak adil... Ini benar2 kejahatan Kemanusiaan.. yang sangat keji..Wassalam.

    BalasHapus