Dalam memulai pembicaraan kisah seorang mujahid yang telah syahid insya Allah, terlebih dahulu kami sampaikan hadits Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam :
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتىَّ لاَيَبْقَى بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّهِ فَيَسْبِقَ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَمُوتُ ثُمَّ يَدْخُلُ الْجَنَّهَ
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian ada yang beramal dengan amalan penghuni neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka itu tinggal satu hasta, kemudian ia beramal dengan amalan penghuni Jannah, lalu Al Kitab (catatan taqdir ) telah menetapkannya, kemudian ia mati lalu ia masuk ke dalam Jannah “.
Ikhwan kita Abu Dujanah adalah seorang sopir Truk di daerah timur, sementara di daerah timur inilah kejahiliyahannya begitu besar.
Suatu hari ketika ia sedang pergi ke Bahroin untuk mengantar paket, dia seperti orang gila – sedang mabuk -, hingga akhirnya Truk yang dikendarainya oleng dan terplanting di atas jembatan Bahroin. Akan tetapi Allah menyelamatkan dia dengan mobilnya yang tersangkut di jembatan hingga ia tidak terjatuh ke laut, dan ketika itu dia pingsan atas taqdir Allah.
Pada tahun 1413 H. atau pada awal tahun 1414 H. ada dua orang yang hendak pergi ke Bosnia melalui jalan Bahroin. Ketika keduanya sedang melalui Jembatan keduanya melihat Truk yang bagi mereka sudah tidak asing lagi, lalu mereka berhenti dan turun menuju Truk tersebut, keduanya mendapatkan seorang di dalam Truk tersebut yang ternyata ia adalah tetangga salah satu dari dua orang tersebut yaitu Abu Dujanah-, kemudian orang tersebut dikeluarkan dari dalam Truk, kemudian keduanya melanjutkan perjalanannya menuju timur.
Ketika keduanya selesai mandi dan wudhu maka keduanya sholat. Kemudian keduanya memberi nasehat kepada seorang – yang diselamatkan dari dalam Truk tersebut -. Kedua saudara itu berkata kepada orang tersebut : “ Jikalau engkau mati pada saat kecelakaan itu sungguh kamu mati dalam ma’siyat bahkan lebih besar lagi, oleh karena itu pujilah Allah yang telah menyelamatkan kamu dari kematian itu, karena Allah tidak mengakhiri hidupmu dalam kemaksiyatan “. Nasehat kedua saudara ini masuk ke dalam hati lelaki tersebut. Kemudian kedua saudara ini melanjutkan perjalanannya. Lalu lelaki itu – Abu Dujanah – menginstropeksi diri dan meninggalkan teman-temannya yang rusak.
Ketika ada teman yang melihatnya di sebuh terminal Truk, mereka pergi menemuinya dan didapati dia sedang sendirian dengan memegang Mushaf dan sedang membacanya. Teman-temannya tidak percaya melihat pemandangan tersebut dan mereka mengira bahwa dia hanya pura-pura karena takut dari – incaran – pemerintah.
Setelah berlalu beberapa bulan, pulanglah kedua shahabatnya yang habis pergi dari daerah timur. Kamudian ia pergi ke rumah salah satu dari keduanya, lalu ia ketuk pintunya dan mengucapkan salam dengan suara keras.
Saudara yang di dalam rumah tidak mengenalinya. – karena – jenggotnya telah tumbuh lebat, pakaiannya diatas mata kaki dan terpancarlah cahaya dari mukanya, kemudian ia mengenalkan dirinya – bahwa dia adalah Abu Dujanah -. Bergembiralah hati saudara ini, tidak ada kebahagiaan selain pemandangan yang bagus ini, kemudian ia dipersilahkan masuk. Dia bertanya tentang persoalan jihad dan kondisi Bosnia dan keutamaan Syuhada dan para mujahidin dan ribath dan ….. dan….. dan …..
Setelah mendengar jawaban yang ditanyakan lalu ia berkata : “ Kalau begitu jalan yang paling dekat menuju Jannah adalah Jihad fie sabilillah. Sekarang umurku sudah 36 tahun dan dipenuhi dosa dan ma’siyat. Aku meminta kepadamu demi Allah akan menemanimu berjihad !
Saudara tersebut berkata kepadanya : “ Sekarang Bosnia sedang dikepung dari segala penjuru dan tidak mudah untuk masuk kesana, padahal saudara-saudara kita disana sedang menanti ada orang yang bisa membuka jalan masuk.
Adapun kalau ditempuh dari Kroasia dan Slevonia kedua negara ini penuh kema’siyatan, khomer, wanita jalang, dan penuh fitnah yang seseorang tidak mampu menahannya “.
Abu Dujanah berkata : “ Aku akan pergi walaupun aku harus menunggu selama satu tahun “. Dan dia berusaha memuaskan saudaranya itu.
Dan betul ternyata Abu Dujanah pergi ke Kroasia dan tinggal di sebuah kota dekat pantai di Eropa yang penuh dengan fitnah dan gemerlapnya dunia, sementara Abu Dujanah adalah seorang yang baru saja sadar dari kema’siyatan. Ia telah sampai di kota itu yang merupakan perbatasan dengan Bosnia Herzegovina. Ia tinggal di sebuah rumah yang kecil bersama seorang teman yang datang dari Turki sekitar enam bulan lamanya demi mencari jalan masuk ke Bosnia. Seluruh waktunya ia pergunakan sholat dan ibadah dan mempelajari urusan-urusan Dien kepada seorang teman Da’I disana, hingga pada akhirnya ia mendapatkan kabar gembira dibukanya jalan menuju Bosnia. Lalu pergilah ia ke Bosnia dan masuk ke sana yang selama ini ia impikan dan nantikan untuk bisa masuk bergabung dengan para mujahidin. Lalu bergabunglah ia dengan sebuah pasukan mujahidin di daerah Zintisia dan ia tadrib (diklat) disana dan menyusun kekuatan.
Disana ada ma’rokah (medan perang) yang dekat dengan daerah Syirisya, lalu beliau masuk ke daerah itu dan daerah itu adalah petama kalinya ma’rokah (medan peperangan) yang ia ikuti dalam perjalanan jihadnya, dan Allah memenangkan mujahidin dalam amaliah – oprasi - tersebut. Dan para mujahidin membuat khondaq (parit) di front tersebut dan mendapatkan kemuliaan ribat (berjaga) fie sabilillah.
Setelah berlalu dua bulan dari amaliah tersebut terjadilah amaliah yang lebih kuat dan besar dari sebelumnya, yaitu amaliah Visico Qolava yang masih di satu kawasan tersebut. Beliau ikut serta dalam amaliah tersebut dan amaliah tersebut merupakan kebahagiaan tersendiri bagi beliau yang tidak dapat beliau gambarkan.
Beliau adalah seorang pemberani yang tidak mengenal rasa takut, ia selalu berbuat itsar (mementingkan keperluan orang lain) dan mengasihinya, dan orang sama heran bila berteman dengan beliau.
Setelah amaliah tersebut tepatnya pada tahun 1414 H. beliau pergi bergabung dengan Jam’iyah Ihya’ut Turots Al Islami Al Kuwaity dan bekerja bersama mereka di kota Turovinik dan tinggal disana selama beberapa saat, dan belaiu pun menikah di Bosnia dengan orang asli Dagestan.
Beliau sangat keras dalam menindak kemungkaran di kota tersebut hingga beliau ditakuti oleh orang-orang fasiq di daerah itu. Bahkan sampai ke kawasan Karwat di daerah Fitiza. Dan tidak ada seorangpun dari orang-orang fasiq yang berani melewati daerah yang ditempati Abu Dujanah.
Sepanjang malam dan siang ia gunakan untuk berkhidmat kepada masyarakat Bosnia, khususnya menangani orang dewasa dan anak-anak hingga orang-orang yang berada di kota tersebut sangat cinta kepada ketawadhuan beliau dan ruhiyah beliau yang mulia. Beliau mampu menguasai bahasa Bosnia dengan sangat baik, oleh karena itu beliau dapat bergabung dan pergi bersama mujahidin di Turovinika dan beliau habiskan urusannya disana dan beribath bersama mereka.
Teman-temannya menyampaikan khabar kepadanya bahwa dalam waktu dekat ini mau ada amaliah, maka beliau pun bersiap-siap.
Disetiap amaliah (medan perang) beliau selalu kembali pada pertengahan jalan karena tidak dapat melanjutkan perjalanan karena beliau mengalami sakit hinga pada akhir amaliah selesai. Sehingga pada saat terjadi amaliah Falasyij yang kedua di waktu malam Arofah pada tahun 1415 H. beliau berangkat besama seorang teman dengan berjalan kaki menuju musuh dan pada saat ini beliau tidak seperti biasanya ! beliau kelihatan tenang dan banyak menoleh kesana-kesini seakan-akan beliau melihat sesuatu.
Waktu amaliah dilakukan pada pukul 12.00 malam dan dimulailah pertempuran. beliau maju dengan membawa senjata RPG dan menghadang pasukan Serbia. Beliau bersama seorang teman yang bernama Musthofa Al Busnawy (orang Bosnia) hingga mendekat ke parit + sejarak 10 meter, dan beliau bersiap-siap menyerang Serbia, akan tetapi timah panas telah menembus leher beliau terlebih dahulu hingga beliau jatuh sebagai syuhada. Dan keluarlah dari mulut beliau seperti cahaya.
Akh Musthofa memeriksa tempat terbunuhnya beliau – untuk meletakkan jasad beliau – lalu ia pergi dan meninggalkan beliau dikarenakan dahsyatnya serangan musuh, dan para mujahidin pun widerawl (mundur). Dan akh Mustofa hampir-hampir tak mampu berjalan karena menangisi saudaranya “ Abu Dujanah “.
Ketika para mujahidin lainnya mendengar kejadian tersebut, maka komandan pasukan memerintahkan untuk meyakinkan keberadaan tempat terbunuhnya Abu Dujanah. Lalu komandan mengutus dua orang singa Allah untuk mengambil mayat Abu Dujanah. Ternyata benar Abu Dujanah telah terbunuh, akan tetapi mayat tersebut telah diserang oleh pasukan Serbia dan mayat tersebut disimpan oleh pasukan Serbia selama lebih dari dua bulan.
Kemudian Palang Merah menghubungi tentara Bosnia yang menghabarkan akan permintaan Serbia untuk menukar mayat. Dan ternyata diantara mayat-mayat itu ada mayat seorang arab. Lalu tentara Bosnia mengabarkan kepada mujahidin – bahwa diantara mayat tersebut adalah seorang arab -, lalu pergilah komandan dan diikuti oleh beberapa mujahidin.
Komandan tersebut berkata : “ Kami pergi ke tampat penyimpanan mayat dan kami dapatkan mayat-mayat yang baru saja terbunuh kurang lebih baru satu hari. Bau mayat-mayat tersebut sangat busuk. Lalu aku masuk dan berjalan diantara mayat-mayat hingga aku dapatkan peti mayat yang tertutup. Lalu peti itu aku angkat dengan seorang teman dan kami keluarkan mayat tersebut. Ternyata mayat tersebut dibungkus dengan jaitan nilon. Tentara memberi tahu kami bahwasanya mayat-mayat ini diantaranya ada mayat seorang arab yang tidak disimpan di dalam Almari Es untuk mayat, akan tetapi dicampakkan di tanah lapang. Lalu kami dekati saudara kami itu – mayat Abu Dujanah -. Lalu aku buka sendiri penutup itu dari arah kepala. Perasaan khawatir menggelayut di kepalaku dan kepala temanku, bagaimana keadaan mayat tersebut setelah dua bulan lebih ?, apakah telah dimakan ulat ? atau telah berubah kondisinya ? atau …… atau ….. atau ….. ? lalu aku mulai membuka tutup itu, tangan dan tubuhku tiba-tiba gemetar, karena ternyata wajahnya seperti bulan dan jenggotnya berwibawa yang memancarkan cahaya putih dan tubuhnya ….ternyata dia ….. dia…. Dan tidak ada perubahan sama sekali. Aromanya seperti aroma pohon Inai. Allah menyaksikan kejadian tersebut kemudian para ikhwah dan semua yang hadir pun menyaksikan hal tersebut.
Mayatnya telah berlalu dua bulan setengah tapi tidak berubah sama sekali hingga aromanya pun tidak berubah.
Allah telah mengasihi singa itu dan memberikan kepadanya seorang putri ( bernama Nauroh ), dan memberinya kebaikan dan hidayah. Sekarang ia berumur enam tahun dan tinggal bersama ibunya di Bosnia di kota Tuzela.
Selamat tinggal wahai Abu Dujanah. Semoga Allah memperbanyak bilangan orang-orang sholih dan mujahidin sepertimu.
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتىَّ لاَيَبْقَى بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّهِ فَيَسْبِقَ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَمُوتُ ثُمَّ يَدْخُلُ الْجَنَّهَ
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian ada yang beramal dengan amalan penghuni neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka itu tinggal satu hasta, kemudian ia beramal dengan amalan penghuni Jannah, lalu Al Kitab (catatan taqdir ) telah menetapkannya, kemudian ia mati lalu ia masuk ke dalam Jannah “.
Ikhwan kita Abu Dujanah adalah seorang sopir Truk di daerah timur, sementara di daerah timur inilah kejahiliyahannya begitu besar.
Suatu hari ketika ia sedang pergi ke Bahroin untuk mengantar paket, dia seperti orang gila – sedang mabuk -, hingga akhirnya Truk yang dikendarainya oleng dan terplanting di atas jembatan Bahroin. Akan tetapi Allah menyelamatkan dia dengan mobilnya yang tersangkut di jembatan hingga ia tidak terjatuh ke laut, dan ketika itu dia pingsan atas taqdir Allah.
Pada tahun 1413 H. atau pada awal tahun 1414 H. ada dua orang yang hendak pergi ke Bosnia melalui jalan Bahroin. Ketika keduanya sedang melalui Jembatan keduanya melihat Truk yang bagi mereka sudah tidak asing lagi, lalu mereka berhenti dan turun menuju Truk tersebut, keduanya mendapatkan seorang di dalam Truk tersebut yang ternyata ia adalah tetangga salah satu dari dua orang tersebut yaitu Abu Dujanah-, kemudian orang tersebut dikeluarkan dari dalam Truk, kemudian keduanya melanjutkan perjalanannya menuju timur.
Ketika keduanya selesai mandi dan wudhu maka keduanya sholat. Kemudian keduanya memberi nasehat kepada seorang – yang diselamatkan dari dalam Truk tersebut -. Kedua saudara itu berkata kepada orang tersebut : “ Jikalau engkau mati pada saat kecelakaan itu sungguh kamu mati dalam ma’siyat bahkan lebih besar lagi, oleh karena itu pujilah Allah yang telah menyelamatkan kamu dari kematian itu, karena Allah tidak mengakhiri hidupmu dalam kemaksiyatan “. Nasehat kedua saudara ini masuk ke dalam hati lelaki tersebut. Kemudian kedua saudara ini melanjutkan perjalanannya. Lalu lelaki itu – Abu Dujanah – menginstropeksi diri dan meninggalkan teman-temannya yang rusak.
Ketika ada teman yang melihatnya di sebuh terminal Truk, mereka pergi menemuinya dan didapati dia sedang sendirian dengan memegang Mushaf dan sedang membacanya. Teman-temannya tidak percaya melihat pemandangan tersebut dan mereka mengira bahwa dia hanya pura-pura karena takut dari – incaran – pemerintah.
Setelah berlalu beberapa bulan, pulanglah kedua shahabatnya yang habis pergi dari daerah timur. Kamudian ia pergi ke rumah salah satu dari keduanya, lalu ia ketuk pintunya dan mengucapkan salam dengan suara keras.
Saudara yang di dalam rumah tidak mengenalinya. – karena – jenggotnya telah tumbuh lebat, pakaiannya diatas mata kaki dan terpancarlah cahaya dari mukanya, kemudian ia mengenalkan dirinya – bahwa dia adalah Abu Dujanah -. Bergembiralah hati saudara ini, tidak ada kebahagiaan selain pemandangan yang bagus ini, kemudian ia dipersilahkan masuk. Dia bertanya tentang persoalan jihad dan kondisi Bosnia dan keutamaan Syuhada dan para mujahidin dan ribath dan ….. dan….. dan …..
Setelah mendengar jawaban yang ditanyakan lalu ia berkata : “ Kalau begitu jalan yang paling dekat menuju Jannah adalah Jihad fie sabilillah. Sekarang umurku sudah 36 tahun dan dipenuhi dosa dan ma’siyat. Aku meminta kepadamu demi Allah akan menemanimu berjihad !
Saudara tersebut berkata kepadanya : “ Sekarang Bosnia sedang dikepung dari segala penjuru dan tidak mudah untuk masuk kesana, padahal saudara-saudara kita disana sedang menanti ada orang yang bisa membuka jalan masuk.
Adapun kalau ditempuh dari Kroasia dan Slevonia kedua negara ini penuh kema’siyatan, khomer, wanita jalang, dan penuh fitnah yang seseorang tidak mampu menahannya “.
Abu Dujanah berkata : “ Aku akan pergi walaupun aku harus menunggu selama satu tahun “. Dan dia berusaha memuaskan saudaranya itu.
Dan betul ternyata Abu Dujanah pergi ke Kroasia dan tinggal di sebuah kota dekat pantai di Eropa yang penuh dengan fitnah dan gemerlapnya dunia, sementara Abu Dujanah adalah seorang yang baru saja sadar dari kema’siyatan. Ia telah sampai di kota itu yang merupakan perbatasan dengan Bosnia Herzegovina. Ia tinggal di sebuah rumah yang kecil bersama seorang teman yang datang dari Turki sekitar enam bulan lamanya demi mencari jalan masuk ke Bosnia. Seluruh waktunya ia pergunakan sholat dan ibadah dan mempelajari urusan-urusan Dien kepada seorang teman Da’I disana, hingga pada akhirnya ia mendapatkan kabar gembira dibukanya jalan menuju Bosnia. Lalu pergilah ia ke Bosnia dan masuk ke sana yang selama ini ia impikan dan nantikan untuk bisa masuk bergabung dengan para mujahidin. Lalu bergabunglah ia dengan sebuah pasukan mujahidin di daerah Zintisia dan ia tadrib (diklat) disana dan menyusun kekuatan.
Disana ada ma’rokah (medan perang) yang dekat dengan daerah Syirisya, lalu beliau masuk ke daerah itu dan daerah itu adalah petama kalinya ma’rokah (medan peperangan) yang ia ikuti dalam perjalanan jihadnya, dan Allah memenangkan mujahidin dalam amaliah – oprasi - tersebut. Dan para mujahidin membuat khondaq (parit) di front tersebut dan mendapatkan kemuliaan ribat (berjaga) fie sabilillah.
Setelah berlalu dua bulan dari amaliah tersebut terjadilah amaliah yang lebih kuat dan besar dari sebelumnya, yaitu amaliah Visico Qolava yang masih di satu kawasan tersebut. Beliau ikut serta dalam amaliah tersebut dan amaliah tersebut merupakan kebahagiaan tersendiri bagi beliau yang tidak dapat beliau gambarkan.
Beliau adalah seorang pemberani yang tidak mengenal rasa takut, ia selalu berbuat itsar (mementingkan keperluan orang lain) dan mengasihinya, dan orang sama heran bila berteman dengan beliau.
Setelah amaliah tersebut tepatnya pada tahun 1414 H. beliau pergi bergabung dengan Jam’iyah Ihya’ut Turots Al Islami Al Kuwaity dan bekerja bersama mereka di kota Turovinik dan tinggal disana selama beberapa saat, dan belaiu pun menikah di Bosnia dengan orang asli Dagestan.
Beliau sangat keras dalam menindak kemungkaran di kota tersebut hingga beliau ditakuti oleh orang-orang fasiq di daerah itu. Bahkan sampai ke kawasan Karwat di daerah Fitiza. Dan tidak ada seorangpun dari orang-orang fasiq yang berani melewati daerah yang ditempati Abu Dujanah.
Sepanjang malam dan siang ia gunakan untuk berkhidmat kepada masyarakat Bosnia, khususnya menangani orang dewasa dan anak-anak hingga orang-orang yang berada di kota tersebut sangat cinta kepada ketawadhuan beliau dan ruhiyah beliau yang mulia. Beliau mampu menguasai bahasa Bosnia dengan sangat baik, oleh karena itu beliau dapat bergabung dan pergi bersama mujahidin di Turovinika dan beliau habiskan urusannya disana dan beribath bersama mereka.
Teman-temannya menyampaikan khabar kepadanya bahwa dalam waktu dekat ini mau ada amaliah, maka beliau pun bersiap-siap.
Disetiap amaliah (medan perang) beliau selalu kembali pada pertengahan jalan karena tidak dapat melanjutkan perjalanan karena beliau mengalami sakit hinga pada akhir amaliah selesai. Sehingga pada saat terjadi amaliah Falasyij yang kedua di waktu malam Arofah pada tahun 1415 H. beliau berangkat besama seorang teman dengan berjalan kaki menuju musuh dan pada saat ini beliau tidak seperti biasanya ! beliau kelihatan tenang dan banyak menoleh kesana-kesini seakan-akan beliau melihat sesuatu.
Waktu amaliah dilakukan pada pukul 12.00 malam dan dimulailah pertempuran. beliau maju dengan membawa senjata RPG dan menghadang pasukan Serbia. Beliau bersama seorang teman yang bernama Musthofa Al Busnawy (orang Bosnia) hingga mendekat ke parit + sejarak 10 meter, dan beliau bersiap-siap menyerang Serbia, akan tetapi timah panas telah menembus leher beliau terlebih dahulu hingga beliau jatuh sebagai syuhada. Dan keluarlah dari mulut beliau seperti cahaya.
Akh Musthofa memeriksa tempat terbunuhnya beliau – untuk meletakkan jasad beliau – lalu ia pergi dan meninggalkan beliau dikarenakan dahsyatnya serangan musuh, dan para mujahidin pun widerawl (mundur). Dan akh Mustofa hampir-hampir tak mampu berjalan karena menangisi saudaranya “ Abu Dujanah “.
Ketika para mujahidin lainnya mendengar kejadian tersebut, maka komandan pasukan memerintahkan untuk meyakinkan keberadaan tempat terbunuhnya Abu Dujanah. Lalu komandan mengutus dua orang singa Allah untuk mengambil mayat Abu Dujanah. Ternyata benar Abu Dujanah telah terbunuh, akan tetapi mayat tersebut telah diserang oleh pasukan Serbia dan mayat tersebut disimpan oleh pasukan Serbia selama lebih dari dua bulan.
Kemudian Palang Merah menghubungi tentara Bosnia yang menghabarkan akan permintaan Serbia untuk menukar mayat. Dan ternyata diantara mayat-mayat itu ada mayat seorang arab. Lalu tentara Bosnia mengabarkan kepada mujahidin – bahwa diantara mayat tersebut adalah seorang arab -, lalu pergilah komandan dan diikuti oleh beberapa mujahidin.
Komandan tersebut berkata : “ Kami pergi ke tampat penyimpanan mayat dan kami dapatkan mayat-mayat yang baru saja terbunuh kurang lebih baru satu hari. Bau mayat-mayat tersebut sangat busuk. Lalu aku masuk dan berjalan diantara mayat-mayat hingga aku dapatkan peti mayat yang tertutup. Lalu peti itu aku angkat dengan seorang teman dan kami keluarkan mayat tersebut. Ternyata mayat tersebut dibungkus dengan jaitan nilon. Tentara memberi tahu kami bahwasanya mayat-mayat ini diantaranya ada mayat seorang arab yang tidak disimpan di dalam Almari Es untuk mayat, akan tetapi dicampakkan di tanah lapang. Lalu kami dekati saudara kami itu – mayat Abu Dujanah -. Lalu aku buka sendiri penutup itu dari arah kepala. Perasaan khawatir menggelayut di kepalaku dan kepala temanku, bagaimana keadaan mayat tersebut setelah dua bulan lebih ?, apakah telah dimakan ulat ? atau telah berubah kondisinya ? atau …… atau ….. atau ….. ? lalu aku mulai membuka tutup itu, tangan dan tubuhku tiba-tiba gemetar, karena ternyata wajahnya seperti bulan dan jenggotnya berwibawa yang memancarkan cahaya putih dan tubuhnya ….ternyata dia ….. dia…. Dan tidak ada perubahan sama sekali. Aromanya seperti aroma pohon Inai. Allah menyaksikan kejadian tersebut kemudian para ikhwah dan semua yang hadir pun menyaksikan hal tersebut.
Mayatnya telah berlalu dua bulan setengah tapi tidak berubah sama sekali hingga aromanya pun tidak berubah.
Allah telah mengasihi singa itu dan memberikan kepadanya seorang putri ( bernama Nauroh ), dan memberinya kebaikan dan hidayah. Sekarang ia berumur enam tahun dan tinggal bersama ibunya di Bosnia di kota Tuzela.
Selamat tinggal wahai Abu Dujanah. Semoga Allah memperbanyak bilangan orang-orang sholih dan mujahidin sepertimu.
Do’a Ustad Abu Bakar Baasyir Sesaat setelah pembacaan Vonis Dzolim pada 3 Maret 2005 oleh hakim di Gedung Pertanian.
http://arrahmah.com/index.php/video/watch/11011/doa-ustadz-abu-bakar-baasyir-sesaat-pembacaan-vonis-dzolim-3-maret-2005
—————————————————————————————
Isi Do’a
Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Pencipta langit dan bumi dan segala perbuatan makhluknya yang Maha Luas Rahmatnya Dan Hikmahnya, Kami memohon kerahmatanmu, dan keikhlasan serta kesabaran Dalam menerima seluruh takdir dan ketentuanNya.
Ya Allah pendengar seluruh keluhan dan pengabul doa dari seluruh hamba yang terzalimi dan tertekan.
Engkaulah yg telah mengabulkan doa Yusuf dibalik Jeruji Besi
Engkaulah yg telah mengabulkan doa Yunus didalam kegelapan makhlukMu
Dan dengan harapan yang sangat besar serta rasa kehinaan yang sangat mendalam
Aku salah seorang hambaMu yang sedang dalam keadaan terdzalimi
Dan ditekan oleh sekumpulan makhlukmu dari dalam dan luar negeri ini
Memohon kepadamu…
Ya Allah ampunilah dosaku dan kedua orang tua serta seluruh kaum muslimin
Jangan Engkau jadikan kedengkian dalam hati kami terhadap kaum mukminin
Sesungguhnya Engkau Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang…
Ya Allah
Jernihkanlah Tawheed kami dari segala benih kesyirikan
Masukannlah kami dalam hitungan hamba—hambaMu yang Engkau Ridhoi
Dan jadikanlah kami sebagai pejuang pejuang syariatMu yang ikhlas
Ya Allah jauhkanlah kami dari segala takdir yang buruk
Dan selamatkanlah kami dari berbagai makar dan tipu daya iblis dan serdadunya
Satukan langkah kami dalam menegakkan syariatMu
Dan hancurkan seluruh kekuatan makhluk yang menghalang halanginya
Ya Allah
Dengarkanlah jeritan bumi Indonesia
Ketika dipenuhi oleh penghuninya dengan kemusyrikan dan kedzaliman
Serta berbagai kemaksiatan
Telah banyak Engkau turunkan tanda tanda kebesaran dan peringatanMu terhadap penghuninya, Dari kesengsaraan hidup, wabah penyakit dan bencana alam yang bertubi-tubi, serta kesempitan dan matinya hati yang mengakibatkan timbulnya syubhat antara hak dan bathil.
Hingga mereka telah menganggap syariatMu sebagai belenggu dan menjadikan maksiat sebagai Pemandu. Mereka tunduk dengan musuh musuhMu dan memusuhi wali-waliMu…sedang berbagai peringatanMu tidak berguna bagai orang-orang yang tidak beriman.
Ya Allah
Bukalah pintu hati mereka atau HANCURKAN mereka!
Ya Allah aku berlepas diri dari segala perbuatan buruk mereka…
Baik dari kemusyrikan dan kedzaliman atau yang lain.
Ya Allah binasakan kekuatan musuh-musuhMu yang telah digunakan untuk menghalangi syariatMu. Patahkan segala kemampuan dan kekuasaan mereka, dan tunjukkan kepada kekuasaanMu atas mereka. Sembuhkan dengannya api kemarahan di dalam dada kaum mukminin.
Ya Allah kami telah serukan terhadap mereka syariatMu dipagi dan petang hari
Tetapi seruan itu hanya menambah penghinaan dan keberpalingan
Wahai Rabb kami
Jangan Kau biarkan seorangpun diantara penghalang syariat ini hidup dimuka bumi ini
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu dan mereka tidak melahirkan kecuali selain keturunan yang dzalim lagi kafir.
Ya Allah tolong seluruh hambaMu para Mujahidin
Satukan langkah mereka
Dengarkan pendapat pendapat mereka
Dan tetapkan bidikan mereka
Hancurkanlah musuh musuh mereka baik dari dalam maupun dari luar
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar seluruh doa
Dan Maha mendengar atas segala sesuatu
Amin Ya Rabbal Alamin
Walhamdulillahi robbil alamin
http://arrahmah.com/index.php/video/watch/11011/doa-ustadz-abu-bakar-baasyir-sesaat-pembacaan-vonis-dzolim-3-maret-2005
—————————————————————————————
Isi Do’a
Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Pencipta langit dan bumi dan segala perbuatan makhluknya yang Maha Luas Rahmatnya Dan Hikmahnya, Kami memohon kerahmatanmu, dan keikhlasan serta kesabaran Dalam menerima seluruh takdir dan ketentuanNya.
Ya Allah pendengar seluruh keluhan dan pengabul doa dari seluruh hamba yang terzalimi dan tertekan.
Engkaulah yg telah mengabulkan doa Yusuf dibalik Jeruji Besi
Engkaulah yg telah mengabulkan doa Yunus didalam kegelapan makhlukMu
Dan dengan harapan yang sangat besar serta rasa kehinaan yang sangat mendalam
Aku salah seorang hambaMu yang sedang dalam keadaan terdzalimi
Dan ditekan oleh sekumpulan makhlukmu dari dalam dan luar negeri ini
Memohon kepadamu…
Ya Allah ampunilah dosaku dan kedua orang tua serta seluruh kaum muslimin
Jangan Engkau jadikan kedengkian dalam hati kami terhadap kaum mukminin
Sesungguhnya Engkau Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang…
Ya Allah
Jernihkanlah Tawheed kami dari segala benih kesyirikan
Masukannlah kami dalam hitungan hamba—hambaMu yang Engkau Ridhoi
Dan jadikanlah kami sebagai pejuang pejuang syariatMu yang ikhlas
Ya Allah jauhkanlah kami dari segala takdir yang buruk
Dan selamatkanlah kami dari berbagai makar dan tipu daya iblis dan serdadunya
Satukan langkah kami dalam menegakkan syariatMu
Dan hancurkan seluruh kekuatan makhluk yang menghalang halanginya
Ya Allah
Dengarkanlah jeritan bumi Indonesia
Ketika dipenuhi oleh penghuninya dengan kemusyrikan dan kedzaliman
Serta berbagai kemaksiatan
Telah banyak Engkau turunkan tanda tanda kebesaran dan peringatanMu terhadap penghuninya, Dari kesengsaraan hidup, wabah penyakit dan bencana alam yang bertubi-tubi, serta kesempitan dan matinya hati yang mengakibatkan timbulnya syubhat antara hak dan bathil.
Hingga mereka telah menganggap syariatMu sebagai belenggu dan menjadikan maksiat sebagai Pemandu. Mereka tunduk dengan musuh musuhMu dan memusuhi wali-waliMu…sedang berbagai peringatanMu tidak berguna bagai orang-orang yang tidak beriman.
Ya Allah
Bukalah pintu hati mereka atau HANCURKAN mereka!
Ya Allah aku berlepas diri dari segala perbuatan buruk mereka…
Baik dari kemusyrikan dan kedzaliman atau yang lain.
Ya Allah binasakan kekuatan musuh-musuhMu yang telah digunakan untuk menghalangi syariatMu. Patahkan segala kemampuan dan kekuasaan mereka, dan tunjukkan kepada kekuasaanMu atas mereka. Sembuhkan dengannya api kemarahan di dalam dada kaum mukminin.
Ya Allah kami telah serukan terhadap mereka syariatMu dipagi dan petang hari
Tetapi seruan itu hanya menambah penghinaan dan keberpalingan
Wahai Rabb kami
Jangan Kau biarkan seorangpun diantara penghalang syariat ini hidup dimuka bumi ini
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu dan mereka tidak melahirkan kecuali selain keturunan yang dzalim lagi kafir.
Ya Allah tolong seluruh hambaMu para Mujahidin
Satukan langkah mereka
Dengarkan pendapat pendapat mereka
Dan tetapkan bidikan mereka
Hancurkanlah musuh musuh mereka baik dari dalam maupun dari luar
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar seluruh doa
Dan Maha mendengar atas segala sesuatu
Amin Ya Rabbal Alamin
Walhamdulillahi robbil alamin
Oleh Fadly pada Kamis 12 Agustus 2010, 03:59 PM.
http://arrahmah.com/index.php/video/watch/8718/detik-detik-penangkapan-ustadz-abu-bakar-baasyir
http://arrahmah.com/index.php/video/watch/8718/detik-detik-penangkapan-ustadz-abu-bakar-baasyir
Detik-Detik Penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir
Ini adalah video detik-detik saat penangkapan ustadz ABB, ironis densus memperlakukan ustadz seperti penjahat, kaca mobil dipecahkan, ustadz ditodongkan pistol. Ini bukti bahwa penangkapan ustadz Abb sudah direncanakan demi memuaskan tuan setan Amerika!! Fadly pada Kamis 12 Agustus 2010, 03:59 PM
http://arrahmah.com/index.php/video/watch/8718/detik-detik-penangkapan-ustadz-abu-bakar-baasyir
Detik-Detik Penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir
Get Flash to see this player. Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar