- Tanggapan Atas Berita Dari Yaman... Sdrku Muslimin Yaman dan Umat Islam Dimanapun Sdr Berada dan dalam Kapasitas Apapun Kedudukan Sdr... Teguhkan dan Tetap Istiqomah Dengan Kebenaran Islam Yang Kaffah. Bukan Kebenaran Ala Demokrasi Liberal... yang Penuh Kepalsuan Dan Manipulatif. Bersatulah Umat Muslimin... Bersatu... Silaturahim... Bersatulah Umat... Bersatulah.. Quote: .....Salah satu pemimpin dari kelompok – warga AS-Yaman Anwar Al-Awlaki, dipercaya berada di daerah suku yang luas dan tanpa hukum Yaman – sekarang dipandang oleh Washington sebagai ancaman setara dengan kepala Al-Qaeda Osama bin Laden. Para pejabat AS telah menghubungkan Awlaki untuk Umar Farouk Abdulmutallab, yang lalu mencoba meledakkan sebuah pesawat saat pendaratan di kota AS Detroit dengan bahan peledak bahwa ia telah dijahit ke celana dalamnya. Awlaki juga telah dikaitkan dengan Mayor Nidal Hasan, yang telah diisi dengan menembak mati 13 orang di pangkalan militer Fort Hood di Texas tahun ini. Yaman telah banyak bekerjasama dengan AS dalam “Perang Melawan Teror,” dilaporkan memungkinkan pasukan AS untuk menargetkan militan diduga di daerah pedesaan dengan serangan drone dan rudal. Tetapi hubungan yang mengguncang bulan lalu ketika situs WikiLeaks dirilis diklasifikasikan kabel diplomatik AS di mana Saleh mengakui berpura-pura serangan AS dilakukan oleh pasukan sendiri. “Kami akan terus mengatakan bahwa bom adalah milik kita, bukan milikmu,” kata Saleh dalam pembicaraan Januari dengan Jenderal David Petraeus, maka komandan pasukan AS di Timur Tengah, menurut kabel rahasia. Perang melawan Al Qaeda mulai pada tahun 2009 ketika pemerintah Yaman membuat unit anti-terorisme, yang didanai dan dilatih oleh AS dan Inggris, untuk perang melawan pemberontak Syiah, menurut lain bocor kabel diplomatik AS. ZA: Sdrku... umat muslim dimana saja Sdr berada dan dalam kapasitas apapun kedudukan Sdrku... Contoh di Yaman sangat baru... ini permainan dajjal... Mengadu domba umat dan membuat umat Islam saling menghancurkan satu dengan lainnya. Apa lagi kalau Pemerintahanannya sudah menganut DEMOKRASI LIBERAL seperti dinegara Barat, atau meniru-niru Barat. Maka tak plak lagi korban adu domba akan semakin besar dan tak terkontrol. Tujuannya adalah menghancurkan kaidah2 Islam dan kepercayaan Keislaman. Karena itu Waspadalah dengan ide Demokratisasi atau liberalisasi atau Deregulasi atau nama2 yang seolah olah memberikan angin surga... kebebasan dan kemajuan... Padahal akibatnya adalah fatal... Rakyat dibodohi..., ditipu dan dan digoyahkan kesadaran persatuannya... Diberangus hak2 ekonominya.. dan dibesarkan nafsu adu dombanya... Rakyat dikebiri hak2nya melalui model pemilihan2 wakil dan pemimpin. Dan hasilnya akan memperoleh wakil2 rakyat yang telah dipolakan cara2 berfikir dan perilakunya. Mereka menjadi penafsir2 aturan dan hak2 rakyat... Padahal yang dibela adalah penyokong dan pembayar mereka.. Mereka adalah pembela cukong2 dan para kapitalis... dan berpura-pura menjadi pembela rakyat... Mereka adalah Pembohong Besar.. Demokrat2 itu adalah palsu... Bukan orang2 bijaksana dan benar2 para petualang pembela para cukong2 kapitalis dan antek2 penjajah. Dalam pemilihan mereka akan membuat aturan yang seolah-olah benar dengan dalil2 demokrasi mereka yang sebenarnya rawan akan manipulasi dan permainan curang. Kembalilah kepada KEBENARAN SEJATI... yaitu KEBENARAN ALLAH ... Dan tegakkan UU berdasarkan Syariah=Islam sesuai kaidah2 agama secara benar... UU Allah adalah Benar dan tidak vested... Ayat2 Allah adalah Kebenaran.. dan Awaslah bahwa UU hasil Demokrasi ala Barat/ Liberal adalah UU berdasarkan pemikiran para wakil2 Partai atau Tokoh2 Pemerintahan yang vested, dengan dalil2 Liberal yang berketuhanan kepada Suara2 dari Wakil2 Mereka di Parlemen yang cenderung vested dan manipulatif. Awas kebohongan Demokrasi dan Liberalisasi... Itu Dalil Palsu... dan Penuh Intrik dan Tipu Muslihat... Sdrku Muslimin... Kembali kepada KEBENARAN ALLAH... Teguhkanlah Iman dan Takwa.. Tegakkan Syariah Islam dengan Lurus dan Benar... serta tetap Istiqomah.. Sdrku Rakyat dan Masyarakat Yaman... Taqwa... Taqwa... Iman.. Iman... Tegakkan Syariah... Bersatu dan teguhkan silaturahim... Awas jangan bercerai berai... Bersatu... Bersatu... Sayangi Umat... Sayangi Umat...... Sayangi... dan kasihi... Umat... Bersatulah... Silaturahim... Musyawarah Dengan Adil... Umat...untuk Kejayaan Islam dan Umat... Al Qur'an... Al Qur'an... Sunnah.. Rasulullah.... Teguhkan Iman... Taqwa... Taqwa...
- 28 Desember 2010 00.59
masalah nuklir, finansial keuangan negara, tata negara, politik internasional, perselisihan mazhab, persatuan umat islam, nasionalisme, pembangunan bangsa, ketahanan nasional, hutang negara, perang dunia, timur tengah, new world order
Kebenaran para pemikir Demokrasi ala Barat, adalah kebenaran yang sangat vested dan manipulatif. Ayat2 apapun dalam pasal2 per-UU-an dimata mereka adalah sangat relatif dan sangat bisa multi tafsir sesuai dengan kepentingan dan kekuatan pendukung dan penyokong keuangan mereka. Konsep mereka seolah2 idealistis, indah dan sangat menina-bobokan, tetapi dalam prakteknya adalah materialistis, vested, manipulatif, dan setia pada cukong2 dan kesepakatan2 semu dengan berbagai kelompok2 mereka yang penuh oportunis dan avonturir. Cara ini adalah sah dan lazim dalam dunia dan konsep hidup mereka yang penuh petualangan [Note: Sangat berlawanan dengan konsep dan firman Allah SWT yang agamis/ addinullah dan mengharuskan istiqomah serta kewajiban taqwa]. Karena itulah watak, karakter dan sifat2 dari wujud Demokrasi ala Barat itu, sangat diyakini oleh para pemuka mereka sebagai kebenaran dan dalil kemakmuran yang akan memuaskan segelintir pihak dimana hal ini bagi sebagian besar umat manusia sesungguhnya dalam hidup yang penuh kepalsuan. Dibelakang mereka adalah para Cukong2 Besar dan komplotan para pencinta kekayaan yang serakah dan bengis. Mereka dalam konsep pembenarannya adalah menghalalkan segala cara dan multi tafsir atau double atau multiple standar yang selalu merugikan pihak lain dan menguntungkan dirinya dan sekutunya. Itulah watak asli yahudiyah, zionist dan Kapitalis yang selaras dengan jiwa2 serakah kolonialis dan imperialis [Silahkan baca sejarah Penguasan Keuangan di AS, di Eropa, PD I, PD II, Penjajahan Palestina, Perang Iraq, Afghanistan, Perang Vietnam, Cambodia, Perang di Amerika Latin, Perang di Afrika, dll]. Apapun konsep politik mereka, apakah bentuk perpolitikan dan Pemerintahan mereka yang berupa Kerajaan, Republik ataupun model Komunis atau sosialisme atau apapun.. namanya selama konsepnya materialistik dan keserakahan.. maka jiwa dan ruhnya adalah sama...yaitu sangat cinta dunia dan akan cenderung culas dan manipulatif serta vested dan menghalalkan segala cara, termasuk perbuatan haram dan keji. Karena itu kembalilah kepada konsep hukum dan agama Allah SWT yakni Syariah... Al Islam... Addiniyah... yang mewajibkan umatnya menjauhi serakah, memalsukan atau dan mengurangi timbangan, menumpuk2 kekayaan berlebihan, berbuat kemubaziran, berperilaku berlebihan dan membiarkan kemiskinan merajalela disekitar kehidupannya dan diseluruh dunia. Allah telah menciptakan bumi dengan segala isinya dengan sangat cukup dan memberikan ilmu dan akal kepada manusia dan pihak2 yang dipercayakan memilikinya untuk diamalkan dengan tulus sebagai ibadah dan untuk sebesar2 manfaat bagi umat manusia dan keadilan. Karena itu konsepnya adalah tidak ada yang terlantar, dan kewajiban bagi umatnya untuk saling menolong dan membantu serta mengembangkan silaturahim dan persahabatan dan keadilan. Konsep Hukum dan UU Allah adalah keadilan dan menjauhkan perbuatan vested dan menjauhkan dari perilaku dan perbuatan manipulatif, menipu dan mencurangi. Sebab laknat Allah akan terhunjam kepada siapapun yang mencurangi hukum2 Allah dan mendustakan ayat2 Allah. Insya Allah. wahai Sdrku muslimin dimanapun Sdr berada...Bersatulah... Silaturahim... dan Ikhlash kepada Allah... Kembalilah kepada Firman Allah Dzat maha Esa, tegakan Syariah Addiniyah Al Islamiyah= adalah kewajiban mutlak untuk keadilan dan memerangi sifat2 vested dan culas manipulatif serta jiwa keserakahan dan nafsu yang berlebihan. ALLAHU AKBAR 3x....
BalasHapus