Minggu, 12 Desember 2010

Bank for International Settlements (BIS).

Bank for International Settlements (BIS).

“Pasca Perang Dunia I, Jerman jatuh ke tangan Bankir Internasional. Bankir tersebut membeli dan mengontrol industri, tanah, hasil produksi, dan fasilitas publik lainnya. Mereka juga membiayai Adolf Hitler untuk mengancam pemerintahan Bruening yang mulai membangkang.”
1930 Charles Dawes (agen dari Rothschild dan Wakil Presiden pada masa kepresidenan Calvin Coolidge antara 1925-1929), Owen Young (agen Rothschild, pendiri RCA dan Komisar General Electric antara 1922-1939), dan Hjalmar Schacht (Presiden Reichsbank) mendirikan Bank for International Settlements (BIS).

BIS adalah “bank sentralnya bank sentral.” IMF dan World Bank bertransaksi dengan pemerintah, sedangkan BIS hanya bertransaksi dengan bank sentral. Semua pertemuan dilakukan secara tertutup dan melibatkan bank sentral utama dari seluruh dunia. Misalnya mantan Gubernur Federal Reserve, Alan Greenspan, akan pergi ke kantor pusat BIS di Basel, Swiss, 10 kali per tahun untuk menyelenggarakan pertemuan pribadi.

BIS memiliki kekuasaan besar dan kebal dari kendali pemerintah. Kekebalan mereka antara lain:
1. Kekebalan diplomatik bagi anggota dan barang yang mereka bawa.
2. Tidak ada pajak kepada mereka, termasuk gaji.
3. Penjagaan selevel kedutaan bagi gedung dan kantor BIS di seluruh dunia, termasuk Cina dan Meksiko.
4. Tidak diperkenankan untuk diselidiki oleh pemerintah.
5. Bebas dari semua restriksi imigrasi.
6. Bebas untuk menyimpan semua jenis komunikasi.
7. Bebas dari semua yurisdikasi legal, mereka bahkan memiliki pasukan kepolisian sendiri.

Dewan Gubernur BIS, hanya lima yang dipilih, sisanya adalah anggota permanen, yaitu:
• Nout H E M Wellink, Amsterdam (Chairman of the Board of Directors)
• Hans Tietmeyer, Frankfurt am Main (Vice-Chairman)
• Axel Weber, Frankfurt am Main
• Vincenzo Desario, Rome
• Antonio Fazio, Rome
• David Dodge, Ottawa
• Toshihiko Fukui, Tokyo
• Timothy F Geithner, New York
• Alan Greenspan, Washington
• Lord George, London
• Hervé Hannoun, Paris
• Christian Noyer, Paris
• Lars Heikensten, Stockholm
• Mervyn King, London
• Guy Quaden, Brussels
• Jean-Pierre Roth, Zürich
• Alfons Vicomte Verplaetse, Brussels
Profesor dari Georgetown dan sejarahwan, Carrol Quigley, dalam buku yang dia tulis pada tahun 1975,

PERTANYAAN BESAR???
Jika benar ini adalah Bank International for Settlement, dan memiliki keuasaan terhadap Bank Central diseluruh dunia, wah alangkah hebatnya bank ini. Mereka telah menguasai seluruh keuangan diseantero dunia ini. 
Apakah RI juga dalam kekuasaan mereka, dan mereka memiliki status Super Bank dan Pejabatnya Super VVIP yang sangat dihormati oleh seluruh negara2 didunia ini... 
Dalam Pelajaran di Akademi atau di PT saya tidak pernah mendengar bank ini. Saya mohon penjelasan dari para ahli, termasuk Ibu Sri Mulyani yang kini menjabat Direktur Bank Dunia.. ..

Melihat meundur kebelakang

1913 Calon partai Demokrat Woodrow Wilson yang dibiayai besar-besaran oleh para bankir memenangkan pemilu. Saat kebanyakan anggota Senat lainnya sedang libur untuk merayakan hari Natal, pada tanggal 22 Desember Senat Amerika menyetujui pendirian Federal Reserve, Bank Sentral Amerika.

Menarik untuk diketahui beberapa minggu sebelumnya, Konggres menyetujui sebuah Undang-Undang untuk mengenakan pajak penghasilan kepada rakyat Amerika. Undang-Undang ini dilobi oleh Senator Aldrich, yang kemudian dikenal sebagai Amandeman ke-16. Undang-Undang ini sangat penting, karena pada dasarnya sistem Federal Reserve akan membawa Amerika ke jurang hutang pemerintahan Federal yang tak terbatas.
Satu-satunya jaminan bahwa bunga dari pinjaman bisa dilunasi adalah dengan mengenakan pajak kepada rakyat , seperti yang sudah mereka lakukan di Bank of England.
Berikut adalah pemegang saham dari Federal Reserve:
• Rothschild Bank of London
• Rothschild Bank of Berlin
• Warburg Bank of Hamburg
• Warburg Bank of Amsterdam
• Lehman Brothers of New York
• Lazard Brothers of Paris
• Kuhn Loeb Bank of New York
• Israel Moses Seif Banks of Italy
• Goldman, Sachs of New York
• Chase Manhattan Bank of New York
Perlu Anda ketahui juga Presidan cuma menunjuk 2 dari 7 Dewan Gubernur Federal Reserve. Masa jabatan Presiden cuma 4 tahun, tetapi masa jabatan Dewan Gubernur adalah 14 tahun! Memang perlu juga Senat untuk  menyetujui penunjukan ini, tetapi seperti yang selalu kita lihat, suara mereka selalu bisa dibeli karena bankirlah yang membiayai kampanye mereka.

Berikut empat tahap bagaiman Federal Reserve menciptakan uang tanpa modal:
1. Federal Open Market Committee menyetujui pembelian surat hutang pemerintah Amerika.
2. Surat hutang itu dibeli Federal Reserve.
3. Federal Reserve akan membayar surat hutang ini dengan kredit elektronik ke rekening bank pemerintah.
4. Bank menggunakan deposit ini sebagai cadangan uang. Mereka kemudian bisa meminjamkan uang tersebut sampai sebesar 10 kali lipat deposit tersebut, semuanya dengan bunga.
Sebagai contoh, Federal Reserve membeli surat hutang sebesar 1 juta dolar. Uang ini pada akhirnya bisa menjadi 10 juta dolar di rekening bank. Jadi 10% dari uang-uang baru ini datang dari Federal Reserve, dan 90% lainnya diciptakan oleh bank.
Untuk mengurangi jumlah uang beredar, proses ini dibalik. Federal Reserve akan menjual surat hutang yang mereka pegang ke publik dan uang kemudian mengalir keluar dari rekening si pembeli. Pinjaman dari bank akan dikurangi sebesar 10 kali lipat dari jumlah uang tersebut. Jadi bila Federal Reserve menjual 1 juta dolar surat hutang, pada akhirnya akan ada pengurangan 10 juta dolar uang beredar di masyarakat.
Sebenarnya apa manfaat sistem ini bagi para bankir? (yang sebelumnya berkumpul di Pulau Jeckyll)
1. Ini mencegah usaha reformasi perbankan di masa mendatang, Federal Reserve akan menjadi satu-satunya produsen uang di Amerika.
2. Ini mencegah sistem uang tanpa hutang oleh pemerintah, seperti Greenbacks yang diterbitkan Lincoln.
proletar87 - 05/11/2009 05:11 PM
#7

3. Ini mendelegasikan kepada para bank hak untuk menciptakan 90% suplai uang berkat system fractional reserve banking, yang mana semua uang itu bisa dipinjamkan dengan mengenakan bunga.
4. Ini menciptakan kontrol suplai uang dan keuntungan pribadi di tangan mereka.
5. Ini menciptakan bank sentral pribadi yang bebas dari campur tangan politik.
1914 Permulaan perang dunia I. Rothschild Jerman meminjamkan uang kepada Jerman, Rothschild Inggris meminjamkan kepada Inggris, dan Rothschild Perancis meminjamkan uang kepada Perancis.

Satu tahun sejak diluluskannya Undang-Undang Federal Reserve, salah satu Representatif Chales Lindbergh Sr., mengatakan bahwa Federal Reserve menciptakan “siklus bisnis” dan memanipulasinya untuk keuntungan pribadi. Dia berkata,
“Untuk menciptakan harga tinggi, Federal Reserve hanya perlu untuk menurunkan suku bunga…, menciptakan ekspansi kredit dan kenaikan harga saham, kemudian saat para pedagang dan pengusaha mulai terbiasa dengan keadaan ini… mereka akan menaikkan suku bunga dan mulai menuai rezeki.”
Mereka bisa menyebabkan pendulum naik dan turun dengan lambat dan teratur dengan merubah suku bunga secara perlahan, ataupun menciptakan kekacauan dan fluktuasi besar dengan merubah suku bunga dalam rentang yang lebih lebar. Apupun pilihan mereka, mereka selalu memiliki informasi dalam yang bisa mereka gunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Ini adalah keuntungan paling kuat, paling berbahaya yang pernah diberikan kepada sekelompok pihak swasta oleh Pemerintah.
Sistem ini benar-benar privat, dirancang dengan tujuan satu-satunya adalah memberikan keuntungan maksimal dengan menggunakan uang orang lain. Mereka selalu tahu terlebih dahulu kapan akan terjadi kepanikan. Mereka juga selalu tahu kapan harus mengakhiri kepanikan. Inflasi dan deflasi sama menguntungkannya bagi mereka yang bisa mengendalikan keuangan.

1915 J.P. Morgan menjadi agen penjualan “Dewan Material Perang” bagi Inggris dan Perancis yang sedang berperang, dan menjadi konsumen terbesar di planet ini, menghabiskan 10 juta dolar per hari. Selain dia, Presiden Woodrow Wilson juga menunjuk Bernard Baruch menjadi kepala “Dewan Industri Perang.”
Menurut sejarahwan James Perloff, Bernard Baruch dan keluarga Rockefeller mendapatkan keuntungan sekitar 200 juta dolar pada masa Perang Dunia I.
Kebanyakan orang percaya untuk menjaga efektifitas suplai uang, uang harus dibacking oleh benda berharga seperti emas. Namun, siapa yang akan mengontrol emas? Wakil partai Republik, Charles Lindbergh berkata,
“Federal Reserve sudah mendominasi kepemilikan emas dan sertifikat emas.”
1916 Presiden Wilson mulai menyadari tingkat kerusakan yang dia lakukan kepada Amerika dengan menciptakan Federal Reserve. Dia berkata,
Kita telah menjadi salah satu pemerintahan terburuk yang ada dalam peradaban, bukan lagi pemerintahan yang memilik kebebasan berpendapat, bukan lagi pemerintahan yang dijalankan oleh mayoritas suara, tetapi sebuah pemerintahan yang didominasi oleh sekelompok kecil orang. Sebagian orang-orang besar di Amerika, di dunia perdagangan dan manufaktur, sedang takut akan sesuatu. Mereka tahu ada sebuah kekuatan yang begitu terorganisir, begitu tak terlihat, begitu rumit, yang mana mereka sebaiknya tidak bicara terlalu keras kalau ingin mengutukinya.”

1917 Jacob Schiff menghabiskan 20 juta dolar untuk membiayai Revolusi Rusia. Keluarga bankir ini masih belum memaafkan Tsar Rusia karena dua dosa besar yang dia lakukan, tidak mengizinkan pendirian bank sentral di Rusia dan dukungan Tsar kepada Lincoln saat perang sipil.
Secara umum orang mempercayai bahwa Komunisme adalah kebalikan dari Kapitalisme, jadi mengapa para kapitalis mendukungnya? (Revolusi Rusia) Menurut Gary Allen, seorang peneliti,
“Kalau Anda mengerti bahwa sosialisme bukanlah program bagi-bagi kekayaan, melainkan sebuah metode untuk mengkonsolidasikan kekayaan, maka paradox mengapa orang-orang super kaya mempromosikan sosialisme tidak lagi sebuah paradox. Sebaliknya itu benar-benar masuk akal. Komunisme, atau lebih tepatnya sosialisme, bukanlah pergerakan yang dimulai oleh kalangan kelas bawah, melainkan oleh kaum elit ekonomi.”

1919 Bulan Januari Konferensi Perdamaian Paris dimulai paska Perang Dunia I. Para bankir menempatkan Pemerintahan Dunia (World Government) sebagai agenda utama mereka. Paul Warburg dan Bernard Baruch menghadiri bersama Presiden Wilson. Sayangnya, dunia belum siap dengan gagasan penghilangan batas negara, jadi rencana mereka untuk sementara gagal.
Rencana Pemerintahan Dunia ini disebut dengan Liga Bangsa-Bangsa. Walaupun ada negara yang menerimanya, Konggres Amerika menolaknya. Tanpa dukungan dan persetujuan dari Departemen Keuangan, para bankir gagal mendirikan Liga Bangsa-Bangsa.

1920 Warren Harding terpilih sebagai Presiden Amerika. Ini adalah awal dari dekade “roaring twenties,” (masa booming bursa saham). Walaupun terpuruk dalam hutang akibat Perang Dunia I dan mengumpulkan hutang 10 kali lebih banyak dibandingkan saat perang sipil, perekonomian Amerika tumbuh dengan pesat. Selain itu, emas mengalir masuk selama perang dan berlanjut selama 1920-an.
Alasan pertumbuhan ini adalah Presiden Harding mengurangi pajak domestik, dan meningkatkan tarif import ke tingkat sangat tinggi.
PERTANYAAN BESAR???
Mengapa AS yang dipimpin para ahli dan orang2 pandai sampai terjerumus kedalam perangkapnya para Pengusaha Yahudi??? Ada apa sebenarnya dalam sistem perpolitikan dan pengelolaan pemerintahan di AS ini???
Saya kira kira masyarakat Indonesia harus hati2 dan perlu sangat waspada... bahwa AS tidak sepenuhnya menjadi contoh yang baik bagi kita... Seyogianya kita harus waspada dan membangun diri sendiri dengan kekuatan bangsa sendiri secara sejujurnya dan mambangkitkan rasa harga diri dan membangunkkekuatan diatas kesadaran dan kemampuan diri sendiri.
 Ini adalah pelajaran pebnting yang harus terus menerus diingatkan dan difahami dengan kesungguhan dan akal sehat.. serta niat perjuangan yang tanpa kenal henti... Wassalam

2 komentar:

  1. Seyogianya kita bisa menarik pelajaran berharga dari berita ini, karena mengandung message yang sangat mendasar dan mendalam. Saya ingin mengetahui tanggapan dan pendapat para ahli ekonomi dan keuangan RI yang katanya memiliki ilmu yang mumpuni dan hebat2. Janganlah kita terperosok oleh keteledoran kita sebagai anak bangsa. Jangan kita menjerumuskan anak2 bangsa kita dan masa depan NKRI dan rakyatnya kedalam jaring2 kekuasaan dan keserakahan beberapa gelintir para kapitalis dan para opotunis antek2 politik dan para preman politik yang memang mereka suka hati menjual diri demi hawa nafsu belaka. Mereka itu tidak akan ada rasa belas kasih kepada rakyat Indonesia, bahkan mereka itu menganggap bahwa rakyat Indonesia itu adalah pantas menjadi tumbal keserakahan dan kebengisan mereka. Wahai para pemimpin sejati, para pemuda dan pencinta negeri dan anak negeri ini, saya minta dengan hormat dan penuh kewaspadaan. Renungkan ini.... dan mari kita telusuri sampai hari ini ada apa dengan konsep mereka yang sangat mengerikan itu. Kalau AS dan Eropa saja bisa diperlakukan sebagai budak2 dan menjadi goyim2, maka kita anak bangsa yang baru saja melek dan ingin merdeka dan menjadi anak bangsa yang mulia. Adalah sangat mudah dan ringannya mereka menjerat kita melalui kebodohan dan keseserakahan beberapa pemimipin yang jahil dan bernafsu serakah. Waspadalah sdrku, bangsa dan rakyat Indonesia. Ini adalah pelajaran penting bagi kita... waspadalah...

    BalasHapus
  2. QUOTE:"PERTANYAAN BESAR???
    Mengapa AS yang dipimpin para ahli dan orang2 pandai sampai terjerumus kedalam perangkapnya para Pengusaha Yahudi??? Ada apa sebenarnya dalam sistem perpolitikan dan pengelolaan pemerintahan di AS ini???
    Saya kira kira masyarakat Indonesia harus hati2 dan perlu sangat waspada... bahwa AS tidak sepenuhnya menjadi contoh yang baik bagi kita... Seyogianya kita harus waspada dan membangun diri sendiri dengan kekuatan bangsa sendiri secara sejujurnya dan mambangkitkan rasa harga diri dan membangun kekuatan diatas kesadaran dan kemampuan diri sendiri.
    Ini adalah pelajaran penting yang harus terus menerus diingatkan dan difahami dengan kesungguhan dan akal sehat.. serta niat perjuangan yang tanpa kenal henti... Wassalam"

    Message ini sangat berharga.... Seyogianya para Guru Besar Ekonomi dan Politik segera mempelajari masalah ini dan dicoba digambarkan dengan jelas ... Mengapa ini terjadi terhadap AS dan Eropa yang nota bene menjadi kiblat para ahli2 Ekonomi dan Politik bangsa kita??? Kita harus benar2 waspada dan harus mencarikan jalan yang lebih baik dan benaer untuk Bangasa Indonesia agar tidak menjadi korban keganasan para Kapitalis dan kelompok super kaya yang sangat serakah dan sadis itu.... Mereka telah menelan bulat2 AS dan Eropa, dan entah negara mana lagi, apakah Rusia dan Cina dan yang lain2 telah pula terjerumus seperti AS dan Eropa???? Coblah pelajari dan renungkan... Ini sangat2 luar biasa penting dan bisa dikatakan adanya Kekuatan Yang sangat Berbahaya... bagi kemanusiaan dan perikeadilan....

    BalasHapus