Kamis, 10 Oktober 2013

......BANGSA INI MEMILIKI ORANG2 PINTAR-BERKELAS-DAN SUMBER DAYA ALAM YANG LUAS DAN KUAT.. KITA PERLU PEMIMPIN YANG BISA MEMBANGUN KEMANDIRIAN BANGSA DALAM SEGALA BIDANG-MILITER DAN PERTAHANAN NEGARA-EKONOMI-TEKNOLOGI-PERTANIAN-KELAUTAN-PERTAHAN UDARA-LAUT-DAN DALAM KELAUTAN- SATELIT LUAR ANGKASA -ROKET BALISTIK..DLL.. KITA HARUS MEMILIKI TEKNOLOGI NUKLIR DAN ALAT PERTAHANAN NEGARA...DARAT-LAUT-UDARA-DAN RUANG AKGKASA... BANGKITLAH BANGSA INDONESIA..!!! BANGKITLAH SELURUH KEKUATAN BANGSA...!!!....>>> ...ADALAH SUATU KEBODOHAN DAN TOLOL BILA NEGARA HANYA BERGANTUNG KEPADA BANGSA LAIN DALAM PERTAHANAN NEGARA DAN BANGSANYA.. KARENA ITU WAJIB DAN TDAK ALASAN APAPAPUN UNTUK MELAKUKAN SEGALANYA DALAM MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN NEGARA DENGAN SEGALA CARA YANG MUNGKIN... EMBARGO OLEH AS ADALAH BUKTI KEBODOHAN PEMIMPIN NEGARA YANG INGIN BERGANTUNG DENGAN ASING..??.. SEKALI LAGI INDONESIA HARUS BISA MANDIRI DALAM SEGALA SISTEM PERTAHANAN DAN KETAHANAN NEGARA..TERMASUK DALAM MENGEMBANGKAN PERALATAN TEKNOLOGI CANGGIH....>>> 1. Indonesia adalah korban embargo AS yang menimbulkan digroundednya F-16. Sehingga semua peraturan mengenai hak cipta senjata AS di Indonesia sudah tidak berlaku, karena dibatalkan sepihak oleh AS dengan embargo tersebut. 2. Embargo tersebut telah membuat sistem pertahanan udara Indonesia sedemikian rapuh dalam beberapa tahun dan meningkatkan potensi sebagai korban serangan asing. Kedaulatan Indonesia pernah dalam bahaya akibat embargo tersebut. 3. Embargo tersebut telah membahayakan kru dan pilot-pilot patriot Indonesia. 4. Embargo tersebut telah membatalkan kewajiban Indonesia akan F-16 dan segala hak ciptanya, walau beberapa embargo tersebut sudah dicabut. Tapi berhubung embargo tersebut dijatuhkan tidak atas persetujuan Indonesia maka semuanya menjadi tak berlaku....>>>


Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Kepulauan perlu min. 4 Kapal Induk 

http://forum.kompas.com/nasional/28535-negara-kesatuan-republik-indonesia-sebagai-negara-kepulauan-perlu-min-4-kapal-induk.html


Nenek moyangku seorang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa



Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan sebuah Negara Kepulauan yang sangat luas dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa. NKRI juga di sebelah utara, timur, selatan dan barat batas wilayahnya berbatasan dengan lautan. Di sebelah barat Indonesia terhampar Samudera Hindia dan di sebelah timur Indonesia terhampar Samudera Pasifik. Republik Indonesia juga mempunyai 17.504 pulau dengan 6.000 pulau telah dihuni (sumber : Geografi Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).

NKRI setiap hari kehilangan harta di laut berupa pencurian hasil laut sebanyak ratusan milyar setiap hari. NKRI juga telah beberapa kali kehilangan pulau-pulau terluarnya akibat kurangnya perlindungan dan pengawasan terhadap batas wilayah kelautan negara tercinta kita ini. NKRI juga mengalami perdagangan barang secara illegal (penyelundupan) melalui laut dan kejahatan-kejahatan internasional lainnya yang dilakukan melalui kelautan.

Oleh karena itu sebagai sebuah negara kesatuan yang utuh yang terhampar dari Sabang sampai Merauke melalui perairan baik itu selat dan laut dengan dikelilingi oleh dua samudera besar (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) maka sudah selayaknya Indonesia memiliki minimal 4 (empat) Kapal Induk yang berfasilitas lengkap dengan pesawat dan helikopter.

Keempat kapal induk ini berfungsi untuk mengamankan perairan Indonesia di sebelah barat, utara, timur dan selatan dari pelanggaran-pelanggaran kelautan seperti pencurian hasil laut oleh kapal asing, pencurian kepulauan oleh negara asing, penyelundupan barang-barang illegal, masuknya imigran gelap, dll.

Kapal induk ini juga dapat berfungsi untuk mengamankan kawasan regional ASEAN sendiri. Dimana kawasan ASEAN merupakan sebuah kawasan yang sangat strategis dan juga berbatasan langsung dengan lautan. Oleh karena itu kapal induk ini sangat berfungsi strategis dalam mengamankan zona ekonomi Indonesia dari segala ancaman dan dapat berfungsi mengamankan wilayah ASEAN juga.

Sampai saat ini Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi ASEAN dan merupakan kawasan yang sangat rawan terhadap tindak aksi kejahatan di lautan sangat memerlukan pengawalan yang ketat di lautan-lautan Indonesia sendiri. Dan ditambah juga bahwasanya 2/3 permukaan bumi adalah perairan (selat, laut, samudera, dll). Maka kapal induk ini sangat berfungsi penting dalam mengamankan lautan dan samudera yang ada di sekeliling Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai ini.


Sumber : Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Kepulauan perlu min. 4 Kapal Induk | Mari sejahterahkan rakyat, bela kebenaran dan keadilan


Updated

Kabar gembira untuk kita semua

Terima kasih atas semua masukan dan dukungannya teman-teman.

Usul kita semua sudah mulai menunjukkan hasil dan mendapatkan respon yang baik.

Semoga Revitalisasi Industri Pertahanan dapat menjadi titik tolak dalam tercapainya tujuan yang kita semua cita-citakan di dalam thread ini.

REVITALISASI INDUSTRI PERTAHANAN

Pemerintah Bentuk KKIP
Laporan wartawan KOMPAS Suhartono
Jumat, 16 April 2010 | 21:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendorong peningkatan produksi industri pertahanan dalam negeri melalui kebijakan yang makro, pemerintah membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Komite akan dipimpin dan dibina oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan dibantu oleh sejumlah menteri teknis lainnya.

Pembentukan KKIP akan dituangkan dalam sebuah peraturan presiden atau perpres yang diterbitkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, rancangan pembentukan KKIP masih dalah tahap pembahasan.

Purnomo mengatakan hal itu saat ditanya pers seusai mengikuti rapat terbatas mengenai revitalisasi industri pertahanan di Kantor Presiden, Kompleks Istana, jakarta, Jumat (16/4/2010). Rapat yang dipimpin Presiden Yudhoyono dihadiri tiga Menteri Koordinator dan sejumlah menteri terkait lainnya.

Sementara, dalam pidato pengantarnya sebelum ratas Presiden mengatakan, revitalisasi industri pertahanan sangat penting sehingga industri-industri pertahanan tersebut harus dioptimalkan.

Presiden mengakui, sebelum krisis, industri pertahanan nasional berada pada tingkatan yang cukup maju dengan daya saing yang cukup tinggi. Akan tetapi, setelah krisis datang, terjadi banyak persoalan.

"Oleh sebab itu, setelah ekonomi kita pulih kembali, saatnya sekarang ini untuk benar-benar melakukan revitalisasi dan pengembangan semua industri pertahanan kita agar lebih meningkat kemandiriannya, untuk meningkatkan sistem persenjataan serta perlengkapan dan peralatan pertahanan," tegas Presiden.

Tugas pokok

Lebih jauh, Purnomo mengatakan, tugas pokok KKIP adalah membina industri pertahanan dalam negeri yang setelah tahun 1998 terjadi kebangkrutan akibat krisis. "Kita akan membangun lagi industri pertahanan dalam negeri sesuai dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan ekonomi kita," tambah Purnomo.

KKIP, lanjut Purnomo, juga akan menyusun rencana induk dan cetak biru industri pertahananan dengan mengutamakan produksi dalam negeri. "Di sini, kita akan mulai membangun kapal-kapal yang jauh lebih besar seperti korvet sepanjang 120 meter dan pesawat tempur. Sekarang ini, kemampuan industri pertahanan kita hanya sebatas membangul kapal-kapal patroli dengan panjang antara 50-60 meter," kata Purnomo.

Purnomo menyatakan, KKIP juga akan bertugas mendorong percepatan pembangunan kekuatan pokok minimal TNI untuk operasi militer dengan pendanaan dari APBN. Namun, hitungan angkanya masih belum final ditetapkan Pemerintah.

Sumber : Pemerintah Bentuk KKIP - KOMPAS.com.
Saya sangat berharap kita tetap berdiskusi dengan substansi di thread ini. Semoga nantinya seluruh intisari yang baik dalam thread ini dapat dibaca dan dijadikan masukan untuk menjalankan Revitalisasi Industri Pertahanan di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sama-sama kita cintai ini.

Hidup Indonesia!
Last edited by antoderman; 17-04-10 at 11:53 AM.
Sangat Tersiksanya Ibu Yg Cinta & Mengabdi Utk Bangsa Adalah Bukti Rendahnya HAM Masyarakat

Rupanya Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah memesan sebuah kapal induk kecil yang memuat helikopter untuk pengamanan lautan Indonesia gan.


RI Akan Membuat Kapal Induk



Pemerintah mengalokasikan dana Rp70 miliar bagi pengadaan kapal induk kecil selama 2009 untuk memperkuat armada Badan Koordinator Keamanan Laut (Bakorkamla) dalam melakukan penjagaan dan pengawasan wilayah serta kedaulatan wilayah NKRI.

"Kapal-kapal tersebut akan diproduksi di galangan kapal dalam negeri dengan local content yang relatif tinggi," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Bakorkamla, Laksamana Madya TNI Budhi Hardjo, seusai membuka seminar bertema Pengelolaan dan Pemahaman Perjanjian Perbatasan Wilayah Laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Jakarta kemarin.

Menurut dia, kendati telah mengalokasikan dana Rp70 miliar tersebut, pemerintah tidak menutup peluang bagi negara lain untuk memberikan bantuan atau kerja sama. Hingga saat ini ada sekitar empat negara yang telah menawarkan bantuan untuk pengadaan kapal-kapal tersebut, antara lain Australia. (sofian dwi)

Sumber berita: Seputar Indonesia
Quote Originally Posted by anonymous View Post
kl menurut pendapat saya, sepertinya lebih baik yg diperbanyak itu sejenis frigate atau corvette. soalnya kl kapal induk kurang cepat reaksinya *just my 2 cents*
Republik Indonesia itu negara kepulauan yang luas gan. Dengan berbatasan langsung dengan dua samudera juga yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik Indonesia. Indonesia juga sangat rawan terhadap tindak kejahatan di lautan dan bencana alam.


Maka sudah kewajiban bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk memiliki kapal-kapal induk yang terdiri dari kapal induk helikopter untuk membantu pengamanan lautan, penanganan bencana alam, dan aneka bala-bantuan lainnya yang secara strategis dapat dilakukan oleh kapal induk helikopter tersebut. Juga kapal induk pesawat yang dapat digunakan untuk berbagai misi pertahanan keamanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Quote Originally Posted by busrons View Post
sulit.. gak strategis banget kebijakan untuk punya 4 kapal induk dengan keadaan perekonomian negara yg spt ini..

ideal memang untuk punya 4 kapal induk.. tp kita jgn bermimpi sampai sejauh itulah untuk 10-20 tahun ke depan..

mimpi secukupnya aja.. bekerja keras sebanyak2nya..
Sebenarnya ini sudah menjadi kebutuhan yang mendesak gan. Bahwa Indonesia harus mempunyai kapal induk baik itu kapal induk helikopter maupun kapal induk pesawat terbang.

Negara Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang dikelilingi oleh perairan. Dengan kondisi negara yang seperti itu yang sangat rawan terhadap tindak kejahatan di laut dan rawan terhadap bencana alam pada pulau-pulau yang dimilikinya maka kapal induk (helikopter dan pesawat terbang) jelas dibutuhkan. Hal ini dapat digunakan selain untuk mengamankan wilayah Indonesia tetapi juga memberikan bala bantuan kepada para korban bencana alam pada berbagai wilayah Indonesia yang luas ini.

Quote Originally Posted by paswa View Post
Memang idealnya seperti itu Indonesia harus mempunyai banyak kapal Induk karena negara kita mempunyai laut yang luas yang butuh pengawalan yang serius..yah memang saat ini masiih sebatas angan2 karena perekonomian kita belum bisa dibanggakan...mungkin saat ini yang diperlukan oleh Indonesia adalah banyaknya Pasar Induk untuk membela rakyat miskin yang ada didaratan
Wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairan yang luas jelas sangat membutukan kapal induk (helikopter dan pesawat terbang) dalam mengamankan wilayah Indonesia.

Kapal induk (helikopter dan pesawat terbang) tersebut dapat digunakan untuk mengamankan kerugian ratusan milyar setiap hari akibat pencurian hasil laut, dapat digunakan untuk mengamankan pulau-pulau terluar Indonesia, menolong para korban bencana alam pada berbagai wilayah di Indonesia dan untuk mencegah adanya penyelundupan ke dalam wilayah Indonesia juga.

Quote Originally Posted by paswa View Post
Kalau mental para pedagang pasti setuju Hap hehehe just kidding di Jakarta saja yang punya 5 wilayah hanya punya satu yaitu Pasar Induk Kramat Jati Btw PT PAL sudah membangun satu kapal induk silahkan di google
Yup PT PAL Indonesia (Persero) sudah mulai membangun kapal induk kecil untuk helikopter. Bisa dilihat di berita di atas.

Quote Originally Posted by ernalem View Post
betul sulit... Sulit banget malah... Tapi jika kita punya planning.. Ndak salah. Dengan keterbatasan anggaran tni, jauh panggang dari api. Nah... Dalam situasi seperti inilah pertahanan rakyat semesta perlu diperkuat. Rakyat indonesia lebih dari 200 juta lho. Kalau semuanya punya rasa bela negara yang kuat pasti berbagai masalah teratasi, walaupun dengan senjata yang terbatas
Ya benar sekali. Koreksi penduduk Indonesia itu lebih dari 240 juta jiwa. Dengan kekuatan ekonomi secara PDB salah satu yang terbesar di ASEAN. Saat ini Indonesia juga diapit oleh dua kepentingan besar yaitu China dengan berbagai kepentingan kekuasaannya dan Amerika Serikat yang merupakan saingan berat China. Dengan Indonesia kawasan Indonesia yang terluas di ASEAN dan sebagian terdiri atas perairan dan puluhan ribu pulau maka Indonesia sebaiknya memiliki kapal induk.

Indonesia membutuhkan 2-3 kapal induk yang memuat helikopter dan 1-2 kapal induk yang memuat pesawat. Hal ini digunakan untuk mengamankan dan mempertahankan kawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dapat digunakan untuk mengawal berbagai masalah keamanan dunia juga.

Quote Originally Posted by MaZE pepe View Post
Mengapa harus kapal induk? Saya setuju dgn bung anonymous, juga peningkatan sikap mental aparatnya.
Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan dengan zona perairain yang luas jelas sangat membutuhkan kapal induk yang dapat mengamankan Indonesia. Kapal induk ini dapat berupa kapal induk helikopter maupun kapan induk pesawat terbang. Kapal induk ini sangat multifungsi dalam memberikan pengawalan terhadap ancaman kemanan dalam wilayah Indonesia baik itu pengamanan pulau-pulau terluar, pencurian hasil laut, dan pengiriman bala bantuan korban bencana alam dalam banyak pulau di wilayah Indonesia.

Indonesia terdiri dari banyak pulau yang membutuhkan pengamanan berkualitas tinggi dalam mengawalnya. Baik itu pengamanan di lautan dari ancaman laut dan pengambilan pulau-pulau terluar Indonesia juga pengamanan darat seperti bencana alam yang dapat terjadi di berbagai pulau di Indonesia.
Last edited by antoderman; 12-03-10 at 03:03 PM.

Geografi Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia
 
Langsung ke: navigasi, cari
 
Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia.[1]

Peta garis kepulauan Indonesia, Deposit oleh Republik Indonesia pada daftar titik-titik koordinat geografis berdasarkan pasal 47, ayat 9, dari Konvensi PBB tentang Hukum Laut [2][3]
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.

Keadaan alam

Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:
Pada zaman es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada bagian barat Indonesia terdapat daratan Sunda yang terhubung ke benua Asia dan memungkinkan fauna dan flora Asia berpindah ke bagian barat Indonesia. Di bagian timur Indonesia, terdapat daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan memungkinkan fauna dan flora Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua tersebut.
Karena hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan fauna yakni:
  • Daratan Indonesia Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
  • Daratan Indonesia Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut.
  • Daratan Indonesia Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.
Ketiga bagian daratan tersebut dipisahkan oleh garis maya/imajiner yang dikenal sebagai Garis Wallace-Weber, yaitu garis maya yang memisahkan Daratan Indonesia Barat dengan daerah Wallacea (Indonesia Tengah), dan Garis Lyedekker, yaitu garis maya yang memisahkan daerah Wallacea (Indonesia Tengah) dengan daerah IndonesiaTimur.
Berdasarkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993, maka wilayah Indonesia dibagi menjadi 2 kawasan pembangunan:
  • Kawasan Barat Indonesia. Terdiri dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali.
  • Kawasan Timur Indonesia. Terdiri dari Sulawesi, Maluku, Irian/Papua, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

 

Kepulauan Sunda Besar

Terdiri atas pulau-pulau utama: Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi dan dengan ribuan pulau-pulau sedang dan kecil berpenduduk maupun tak berpenghuni. Wilayah ini merupakan konsentrasi penduduk Indonesia dan tempat sebagian besar kegiatan ekonomi Indonesia berlangsung.

Pulau Sumatra

Pulau Sumatra, berdasarkan luas merupakan pulau terbesar keenam di dunia. Pulau ini membujur dari barat laut ke arah tenggara dan melintasi khatulistiwa, seolah membagi pulau Sumatra atas dua bagian, Sumatra belahan bumi utara dan Sumatra belahan bumi selatan. Pegunungan Bukit Barisan dengan beberapa puncaknya yang melebihi 3.000 m di atas permukaan laut, merupakan barisan gunung berapi aktif, berjalan sepanjang sisi barat pulau dari ujung utara ke arah selatan; sehingga membuat dataran di sisi barat pulau relatif sempit dengan pantai yang terjal dan dalam ke arah Samudra Hindia dan dataran di sisi timur pulau yang luas dan landai dengan pantai yang landai dan dangkal ke arah Selat Malaka, Selat Bangka dan Laut China Selatan.
Di bagian utara pulau Sumatra berbatasan dengan Laut Andaman dan di bagian selatan dengan Selat Sunda. Pulau Sumatra ditutupi oleh hutan tropik primer dan hutan tropik sekunder yang lebat dengan tanah yang subur. Gungng berapi yang tertinggi di Sumatra adalah Gunung Kerinci di Jambi, dan dengan gunung berapi lainnya yang cukup terkenal yaitu Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam dan Gunung Dempo di perbatasan Sumatera Selatan dengan Bengkulu. Pulau Sumatra merupakan kawasan episentrum gempa bumi karena dilintasi oleh patahan kerak bumi disepanjang Bukit Barisan, yang disebut Patahan Sumatra; dan patahan kerak bumi di dasar Samudra Hindia disepanjang lepas pantai sisi barat Sumatra. Danau terbesar di Indonesia, Danau Toba terdapat di pulau Sumatra.
Kepadatan penduduk pulau Sumatra urutan kedua setelah pulau Jawa.
Saat ini pulau Sumatra secara administratif pemerintahan terbagi atas 8 provinsi yaitu:

Pulau Kalimantan (Borneo)

Kalimantan merupakan nama daerah wilayah Indonesia di pulau Borneo (wilayah negara Malaysia dan Brunei juga ada yang berada di pulau Borneo), berdasarkan luas merupakan pulau terbesar ketiga di dunia, setelah Irian dan Greenland. Bagian utara pulau Kalimantan, Sarawak dan Sabah, merupakan wilayah Malaysia yang berbatasan langsung dengan Kalimantan wilayah Indonesia dan wilayah Brunei Darussalam; di bagian selatan dibatasi oleh Laut Jawa. Bagian barat pulau Kalimantan dibatasi oleh Laut China Selatan dan Selat Karimata; di bagian timur dipisahkan dengan pulau Sulawesi oleh Selat Makassar. Di bagian tengah pulau merupakan wilayah bergunung-gunung dan berbukit; pegunungan di Kalimantan wilayah Indonesia tidak aktif dan tingginya dibawah 2.000 meter di atas permukaan laut; sedangkan wilayah pantai merupakan dataran rendah, berpaya-paya dan tertutup lapisan tanah gambut yang tebal.
Pulau Kalimantan dilintasi oleh garis katulistiwa sehingga membagi pulau Kalimantan atas Kalimantan belahan bumi utara dan Kalimantan belahan bumi selatan. Kesuburan tanah di pulau Kalimantan kurang bila dibanding kesuburan tanah di pulau Jawa dan pulau Sumatera, demikian pula kepadatan penduduknya tergolong jarang. Pulau Kalimantan sama halnya pulau Sumatera, diliputi oleh hutan tropik yang lebat (primer dan sekunder). Secara geologik pulau Kalimantan stabil, relatif aman dari gempa bumi (tektonik dan vulkanik) karena tidak dilintasi oleh patahan kerak bumi dan tidak mempunyai rangkaian gunung berapi aktif seperti halnya pulau Sumatera, pulau Jawa dan pulau Sulawesi. Sungai terpanjang di Indonesia, Sungai Kapuas, 1.125 kilometer, berada di pulau Kalimantan.
Saat ini pulau Kalimantan secara administratif pemerintahan terbagi atas 4 provinsi yaitu:

Pulau Jawa

Pulau Jawa, merupakan pulau yang terpadat penduduknya per kilometer persegi di Indonesia. Pulau melintang dari Barat ke Timur, berada di belahan bumi selatan.
Barisan pegunungan berapi aktif dengan tinggi di atas 3.000 meter di atas permukaan laut berada di pulau ini, salah satunya Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Gunung Bromo di Jawa Timur yang terkenal sangat aktif. Bagian selatan pulau berbatasan dengan Samudera India, pantai terjal dan dalam, bagian utara pulau berpantai landai dan dangkal berbatasan dengan Laut Jawa dan dipisahkan dengan pulau Madura oleh Selat Madura. Di bagian barat pulau Jawa dipisahkan dengan pulau Sumatera oleh Selat Sunda dan di bagian timur pulau Jawa dipisahkan dengan pulau Bali oleh Selat Bali.
Hutan di pulau Jawa tidak selebat hutan tropik di pulau Sumatera dan pulau Kalimantan dan areal hutan dipulau Jawa semakin sempit oleh karena desakan jumlah populasi di pulau Jawa yang semakin padat dan umumnya merupakan hutan tersier dan sedikit hutan sekunder. Kota-kota besar dan kota industri di Indonesia sebagian besar berada di pulau ini dan ibukota Republik Indonesia, Jakarta, terletak di pulau Jawa. Secara geologik, pulau Jawa merupakan kawasan episentrum gempa bumi karena dilintasi oleh patahan kerak bumi lanjutan patahan kerak bumi dari pulau Sumatera, yang berada dilepas pantai selatan pulau Jawa.
Saat ini pulau Jawa secara administratif pemerintahan terbagi atas 6 provinsi yaitu: Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa - Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Pulau Sulawesi

Pulau Sulawesi, merupakan pulau yang terpisah dari Kepulauan Sunda Besar bila ditilik dari kehidupan flora dan fauna oleh karena garis Wallace berada di sepanjang Selat Makassar, yang memisahkan pulau Sulawesi dari kelompok Kepulauan Sunda Besar di zaman es. Pulau Sulawesi merupakan gabungan dari 4 jazirah yang memanjang, dengan barisan pegunungan berapi aktif memenuhi lengan jazirah, yang beberapa di antaranya mencapai ketinggian di atas 3.000 meter di atas permukaan laut; tanah subur, ditutupi oleh hutan tropik lebat (primer dan sekunder).
Sulawesi dilintasi garis katulistiwa di bagian seperempat utara pulau sehingga sebagian besar wilayah pulau Sulawesi berada di belahan bumi selatan. Di bagian utara, Sulawesi dipisahkan dengan pulau Mindanao - Filipina oleh Laut Sulawesi dan di bagian selatan pulau dibatasi oleh Laut Flores. Di bagian barat pulau Sulawesi dipisahkan dengan pulau Kalimantan oleh Selat Makassar, suatu selat dengan kedalaman laut yang sangat dalam dan arus bawah laut yang kuat. Di bagian timur, pulau Sulawesi dipisahkan dengan wilayah geografis Kepulauan Maluku dan Irian oleh Laut Banda.
Pulau Sulawesi merupakan habitat banyak satwa langka dan satwa khas Sulawesi; di antaranya Anoa, Babi Rusa, kera Tarsius. Secara geologik pulau Sulawesi sangat labil secara karena dilintasi patahan kerak bumi lempeng Pasifik dan merupakan titik tumbukan antara Lempeng Asia, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik.
Saat ini pulau Sulawesi secara administratif pemerintahan terbagi atas 6 provinsi yaitu:

Kepulauan Sunda Kecil

Kepulauan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau-pulau lebih kecil membujur di selatan katulistiwa dari pulau Bali di bagian batas ujung barat Kepulauan Sunda Kecil, berturut-turut ke timur adalah, pulau Lombok, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Solor, pulau Alor; dan sedikit ke arah selatan yaitu pulau Sumba, pulau Timor dan pulau Sawu yang merupakan titik terselatan gugusan Kepulauan Sunda Kecil.
Kepulauan Sunda Kecil merupakan barisan gunung berapi aktif dengan tinggi sekitar 2.000 sampai 3.700 meter di atas permukaan laut. Diantaranya yang terkenal adalah Gunung Agung di Bali, Gunung Rinjani di Lombok, Gunung Tambora di Sumbawa dan Gunung Lewotobi di Flores. Kesuburan tanah di Kepulauan Sunda Kecil sangat bervariasi dari sangat subur di Pulau Bali hingga kering tandus di Pulau Timor. Di bagian utara gugus kepulauan dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda dan di selatan gugus kepulauan ini dibatasi oleh Samudera Hindia. Di bagian barat Kepulauan Sunda Kecil dipisahkan dengan pulau Jawa oleh Selat Bali dan di bagian timur, berbatasan dengan Kepulauan Maluku dan Irian (dipisahkan oleh Laut Banda) dan dengan Timor Leste berbatasan darat di pulau Timor.
Berdasarkan kehidupan flora dan fauna maka sebenarnya pulau Bali masih termasuk Kepulauan Sunda Besar karena garis Wallace dari Selat Makassar di utara melintasi Selat Lombok ke selatan, memisahkan pulau Bali dengan gugusan Kepulauan Sunda Kecil lainnya di zaman es.
Hutan di Kepulauan Sunda Kecil sangat sedikit, bahkan semakin ke timur gugus pulau maka hutan telah berganti dengan sabana; demikian juga kepadatan populasi di Kepulauan Sunda kecil sangat bervariasi, dari sangat padat di pulau Bali dan semakin ke timur gugus pulau maka kepadatan penduduk semakin jarang. Secara geologik, kawasan Sunda Kecil juga termasuk labil karena dilintasi oleh patahan kerak bumi di selatan gugusan Kepulauan Sunda Kecil yang merupakan lanjutan patahan kerak bumi diselatan pulau Jawa. Komodo, reptilia terbesar di dunia terdapat di pulau Komodo, salah satu pulau di kepulauan Sunda kecil. Danau Tiga Warna, merupakan kawasan yang sangat unik juga terdapat di Kepulauan Sunda Kecil, yaitu di Pulau Flores.
Saat ini secara administratif pemerintahan Kepulauan Sunda kecil dibagi atas 3 provinsi yaitu: *Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Kepulauan Maluku dan Irian

Kepulauan Maluku dan Irian, terdiri dari 1 pulau besar yaitu pulau Irian dan beberapa pulau sedang seperti pulau Halmahera, pulau Seram, pulau Buru dan Kepulauan Kei dan Tanimbar serta ribuan pulau-pulau kecil lainnya baik berpenghuni maupun tidak. Garis Weber memisahkan kawasan ini atas dua bagian yaitu Irian dan Australia dengan kepulauan Maluku sehingga di kepulauan Maluku, flora dan fauna peralihan sedangkan di Irian, flora dan fauna Australia.
Sebagian besar kawasan ini tertutup hutan tropik primer dan sekunder yang lebat, kecuali di kepulauan Tanimbar dan Aru merupakan semak dan sabana. Gunung berapi yang tertinggi di kepulauan Maluku adalah Gunung Binaiya, setinggi 3.039 meter; sedangkan di pulau Irian pegunungan berapi aktif memlintang dari barat ke timur pulau, gunung yang tertinggi adalah Puncak Jaya setinggi 5.030 meter di atas permukaan laut.
Pulau Irian juga merupakan pulau dengan kepadatan penduduk yang paling jarang di Indonesia, yaitu sekitar 2 orang per kilometer persegi. Secara geologik, kawasan Maluku dan Irian juga termasuk sangat labil karena merupakan titik pertemuan tumbukan ketiga lempeng kerak bumi, Lempeng Asia, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik. Palung laut terdalam di Indonesia terdapat di kawasan ini, yaitu Palung Laut Banda, kedalaman sekitar 6.500 meter dibawah permukaan laut.
Saat ini secara administratif pemerintahan Kepulauan Maluku dan Irian dibagi atas:

Iklim

Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan di kawasan Indonesia; dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di dataran rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai 28 derajat Celsius sepanjang tahun.
Namun suhu juga sangat bevariasi; dari rata-rata mendekati 40 derajat Celsius pada musim kemarau di lembah Palu - Sulawesi dan di pulau Timor sampai di bawah 0 derajat Celsius di Pegunungan Jayawijaya - Irian. Terdapat salju abadi di puncak-puncak pegunungan di Irian: Puncak Trikora (Mt. Wilhelmina - 4730 m) dan Puncak Jaya (Mt. Carstenz, 5030 m).
Ada 2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim di antara perubahan kedua musim tersebut.
Curah hujan di Indonesia rata-rata 1.600 milimeter setahun, namun juga sangat bervariasi; dari lebih dari 7000 milimeter setahun sampai sekitar 500 milimeter setahun di daerah Palu dan Timor. Daerah yang curah hujannya rata-rata tinggi sepanjang tahun adalah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, sebagian Jawa barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan delta Mamberamo di Irian.
Setiap 3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino yaitu gejala penyimpangan cuaca yang menyebabkan musim kering yang panjang dan musim hujan yang singkat. Setelah El Nino biasanya diikuti oleh La Nina yang berakibat musim hujan yang lebat dan lebih panjang dari biasanya. Kekuatan El Nino berbeda-beda tergantung dari berbagai macam faktor, antara lain indeks Osilasi selatan atau Southern Oscillation.

Data-data geografis

Lokasi: Sebelah tenggara Asia, di Kepulauan Melayu antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Koordinat geografis:LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT
Referensi peta: Asia Tenggara
Wilayah:
total darat: 1.922.570 km²
daratan non-air: 1.829.570 km²
daratan berair: 93.000 km²
lautan: 3.257.483 km²
Garis batas negara: SQZ
total: 2.830 km: Malaysia 1.782 km, Papua Nugini 820 km, Timor Leste 228 km
Negara tetangga yang tidak berbatasan darat: India di barat laut Aceh, Australia, Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, Birma, Palau
Garis pantai: 54.716 km
Klaim kelautan: diukur dari garis dasar kepulauan yang diklaim
zona ekonomi khusus: 200 mil laut
laut yang merupakan wilayah negara: 12 mil laut
Cuaca: tropis; panas, lembap; sedikit lebih sejuk di dataran tinggi
Dataran: kebanyakan dataran rendah di pesisir; pulau-pulau yang lebih besar mempunyai pegunungan di pedalaman
Tertinggi & terendah:
titik terendah: Samudra Hindia 0 m
titik tertinggi: Puncak Jaya 5.030 m
Sumber daya alam: minyak tanah, kayu, gas alam, kuningan, timah, bauksit, tembaga, tanah yang subur, batu bara, emas, perak
Kegunaan tanah:
tanah yang subur: 9,9%
tanaman permanen: 7,2%
lainnya: 82,9% (perk. 1998)
Wilayah yang diairi: 48.150 km² (perk. 1998)
Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor.
Lingkungan - masalah saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerak perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur.
Lingkungan - persetujuan internasional:
bagian dari: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal, Perkayuan Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah
ditanda tangani, namun belum diratifikasi: Perubahan Iklim - Protokol Kyoto, Pelindungan Kehidupan Laut
Geografi - catatan: di kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.504 pulau (6.000 dihuni); dilintasi katulistiwa; di sepanjang jalur pelayaran utama dari Samudra Hindia ke Samudra Pasifik

Referensi

Pranala luar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar