Selasa, 21 Mei 2013

.SABAH-KESULTANAN SULU-MALAYSIA-FILIPINA-INDONESIA...>> SABAH ITU BAGIAN DARI KERAJAAN KESULTANAN SULU...DAN NEGARA INI MERDEKA DAN TAK PERNAH DIJAJAH..-DIMANA LAIN HALNYA DENGAN MALAYSIA-FILIPINA-INDONESIA [kecuali KERAJAAN ACEH DAN YOGJAKARTA-yang tetap merdeka...] -SEMUANYA PERNAH DIJAJAH ATAW DIKUASAI OLEH PERUSAHAAN2...YANG BERKIBLAT KEPADA KERAJAAN SPANYOL-INGGRIS--BELANDA.......>> MALAYSIA-FILIPINA DAN INDONESIA HARUS MENGHORMATI KEMERDEKAAN DAN WILAYAH TANAH AIR BANGSA SULU..TERMASUK SABAH ADALAH BAGIAN TERITORIAL NEGARA KESULTANAN SULU..>> ADALAH MEMALUKAN BILAMANA MALAYSIA DENGAN SIASAT LICIK TIBA2 MEMASUKAN SABAH MENJADI BAGIAN DARI TERITORIALNYA...SEDANGKAN SABAH BUKAN BEKAS JAJAHAN INGGRIS..YANG KONON DIKLAIM SEBAGAI TANAH AIR MALAYSIA..??>> MEMANG BISA SAJA...... INGGRIS DAN TENGKU ABDUL RAHMAN PADA AWAL BERDIRI MALAYSIA..ADA KEKELIRUAN..MEMASUKAN SABAH SEBAGAI BAGIAN TERITORIAL DENGAN MENGADAKAN PLEBISIT..DIMANA RAKYAT DAN NEGARA2 LAIN BELUM TAHU...?? ...>>> TAPI KAN MEMALUKAN KOK MENGAMBIL TANAH NEGARA ORANG LAIN..CQ TERITORIAL BANGSA SULU....>> INI BENAR2..SUATU KEKELIRUAN YANG SANGAT MEMALUKAN DAN TERKESAN ....MERAMPAS..DENGAN CARA CULAS..??>> SEMOGA PEMERINTAHAN MALAYSIA DAN INDONESIA..DAN FILIPINA...MENYADARI...KESALAHAN IN..DAN SEGERA MINTA MAAF KEPADA BANGSA DAN RAKYAT SULU..ATAS KESALAHAN..DAN KEBODOHAN..SELAMA INI..>> SEPANTASNYA MALYSIA MEMBRIKAN GANTI RUGI SEBAGAI PENGHORMATAN...KEPADA SESAMA..NEGARA ASEAN..DAN TETANGGA..YANG SELAMA INI KITA LALAIKAN..>> ... JANGAN HENDAKNYA KITA MENJADI NEGARA PENJAJAH..YANG PADA DASARNYA ..ADALAH SANGAT JAHAT..>> JADILAH BANGSA..YANG BENAR2 MENJUNJUNG MARTABAT..HAK2 RAKYAT..DAN HAK2 BANGSA LAIN..DENGAN KEJUJURAN..>> DAN JUGA KALAU GAK SALAH BUNG KARNO PERNAH MENENTANG MALAYSIA..KARENA ADA KESALAHAN DALAM MELAKUKAN KAJIAN SEJARAH YAKNI MEMASUKAN SABAH..??>> YANG MENJAJAH INDONESIA -FILIPINA-MALAYSIA ITU SESUNGGUHNYA BUKAN NEGARA..INGGRIS ATAU BELANDA ATAU SPANYOL.. TETAPI PERUSAHAAN2..YANG BERDAGANG..DAN INGIN MENGUASAI DAERAH2...KEKUASAAN HAK PENGELOLAAN ..>> JADI APABILA ADA KEKELIRUAN DALAM INFORMASI KEPADA TENGKU ABDUL RAHMAN DARI PEMERINTAHAN INGGRIS.. BISA HARUS DIKOREKSI...>> DAN TERNYATA INI ADALAH WILAYAH SABAH..YANG BUKAN BAGIAN DARI KEKUASAAN PENGUSAHA2 ATAU JAJAHAN INGGRIS DAHULU..>>.... ADALAH TERHORMAT DAN MENJAGA P.ERSATUAN BANGSA MELAYU KHUSUSNYA DAN BANGSA ASIA TENGGARA.. PADA UMUMNYA.. DENGAN MENGOREKSI SABAH DARI WILAYAH MALAYSIA..YANG TERLANJUR SALAH ..DI KLAIM..WAKTU PEMBENTUKANNYA OLEH TENGKU ABDULRAHMAN..DAN PEMERINTAHAN INGGRIS..>> SEYOGIANYA PEMERINTAHAN INGGRIS SEGERA MENGKLARIFIKASI TENTANG KESALAHAN DAN KEKELIRUAN ITU..DAN MENCABUTNYA DARI .WILAYAH MALAYSIA..?? >> INI AKAN LEBIH TERHORMAT DAN BENAR.. KARENA KITA HARUS MENGHORMATI KEBENARAN SEJARAH ITU DARI AKARNYA..>> ...Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu Memalukan? Karena dengan timbulnya konflik yang sampai saat ini sudah memakan korban di kedua belah pihak, menunjukkan rangkaian kegagalan dan kelemahan bangsa rumpun Melayu secara makro. Disaat bangsa lain seperti China, India mempersiapkan diri untuk menjadi pemain utama peradaban dunia menggantikan kegagalan modernisasi barat yang tidak cukup 100 tahun menunjukkan kehebatan suatu peradaban, bangsa rumpun Melayu justru “termakan” strategi dan provokasi intelegen murahan, yang tahu persis bahwa trend peradaban bagi rumpun Melayu seharusnya sekarang ini. Ya Melayu global revival, imperium hebat masa lampau yang gagal paham untuk mengulangi kegemilangannya sekali lagi...>>.. Pihak SLA atau Tentara Pembebasan Sabah yang diduga juga didukung oleh MNLF menyampaikan bahwa mereka akan melakukan serangan secara sporadis dan terencana sebagai balasan atas serangan yang sudah menewaskan llebih dari 50 orang termasuk pihak Tentara Diraja Malaysia. Para pengamat militer sebenarnya merasa heran dengan taktik militer Malaysia dalam perang di Sabah melawan para pejuang SLA. Para pejuang SLA yang merupakan keturunan dan pewaris yang sah atas Sabah sesuai dengan garis hak dari Kesultanan Sulu berikrar akan melakukan serangan balik dan akan terus berupaya membebaskan Sabah secara militer karena tidak ada dukungan secara diplomatik. Para pejuang SLA menyampaikan bahwa integrasi Sabah tidaklah sah karena dilakukan atas dasar persetujuan para pengelana Eropa, China, dan Kolonial Inggris di Borneo Utara...>> .. ... "... surat itu telah ditemukan oleh DFA. Kementrian bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan surat tersebut", demikian pernyataan di website mereka...>> Aquino sebelumnya menyatakan bila surat itu besar kemungkinan telah hilang dalam rimba birokiratik, sedangkan juru bicara kepresidenan Edwin Lacierda mengatakan sebelumnya bahwa mereka tidak pernah menerima surat dari Abgimudin...>> Dalam surat itu Agbimuddin juga melaporkan kepada Aquino tentang beridrinya Interim Supreme Royal Ruling Council (ISRRC) dibawah kesultanan, menyusul serangkaian konsultasi di Siminul, Indanan dan Kawit di Filipina. Agbimuddin yang merupakan chairman dari ISRRC juga menyatakan rasa frustasi dari seluruh pengikutnya karena diabaikan selama lima dekade lebih mengenai klaim mereka terhadap Sabah dan mengakhiri isi surat itu dengan harapan untuk melihat "perubahan dalam penanganan isu Sabah" dibawah administrasi Aquino...>> pihak militer Malaysia juga telah melakukan penembakan terhadap wanita hamil dan anak-anak di Lahad Datu. Namun Hernandez mengatakan bila DFA masih belum dapat mengkonfirmasi insiden ini dan mengetahui berapa jumlah total korban di Sabah. Dari Malaysia dikabarkan saat ini telah tertangkap 79 orang yang terkait dengan gerakan Raja Muda di Sabah. Dan jumlah orang tewas telah mencapai 61 orang....>> ..sudah banyak profesor, sudah banyak jenderal, sudah banyak pengusaha, sudah banyak kaum intelektual, tetapi hakekatnya bangsa Melayu masih bodoh dan menjadi lebih bodoh dalam arus globalisasi ini. Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu Memalukan bukan saja memalukan orang Malaysia dan etnis Sulu, tetapi memalukan kita semua, orang Jawa, orang sumatera, orang Brunei, orang kedah, orang sungai pattani, orang Minahasa dan seluruh manusia hidup yang berketurunan bangsa besar dahulu yang bernama nusantara atau melayu raya....>> .... Banyak contoh kegagalan bangsa Melayu menjadi pintar. Bayangkan kita yang punya coklat, kopi, rempah, ikan, hasil tambang tetapi London dan Newyork yang menentukan harga komoditi dunia, bodoh bukan? Orang Melayu sudah pintar buat teknologi tinggi seperti IT, pesawat terbang, apalagi peralatan rumah tangga. Tetapi apa daya, karena mental Melayu yang bodoh dan terbelakang, maka potensi pasar sendiri yang jumlahnya ¼ captive market dunia ini, diserahkan dengan bebasnya kepada bangsa – bangsa kecil di Eropa dan kapitalis Amerika hanya karena merek, branding dan packaging alias gengsi – gengsian. Kenapa tidak buat sendiri, pasarkan sendiri dan untung sendiri? Saking bodohnya memahami globalisasi, Black berry saja lenggang kangkung buat pabrik di Kualalumpur karena makin dekat dengan sasaran captive market terbesarnya, yaitu bangsa Melayu yang bodoh dan gengsian alias kita – kita ini, elo, gue, puan, tuan semuanya. ...>>

 
 

Perang Sabah Buka Kelemahan Militer Malaysia

http://indo-defense.blogspot.com/2013/03/perang-sabah-buka-kelemahan-militer.html

 
 
SABAH-(IDB) : Para pejuang Tentara Pembebasan Sabah (Sabah Liberation Army-SLA) mengatakan bahwa perang gerilya akan terus dilakukan untuk membebaskan Sabah dari pendudukan Malaysia. Suatu pernyataan disampaikan oleh para pejuang SLA dari Sulu. Tentara Malaysia pun sampai hari ini (06/03/2014) belum mengumumkan perkembangan terakhir serangan yang dilakukan oleh militer Tentara Diraja Malaysia.
Sementara itu Kedutaan Besar Malaysia di Manila ditutup karena adanya demonstrasi di depan kedutaan besar negara Malaysia. Perkara perjuangan membebaskan Sabah oleh Kesultanan Sulu menjadi berita besar baik di Malaysia, Brunei dan Filipina - sementara pihak Indonesia menganggap peristiwa dan pergolakan di Sabah bukan urusan Indonesia, meskipun pada kenyataannya kondisi di lapangan sangat memungkinkan penyusupan dan perampasan wilayah Indonesia oleh Malaysia terjadi dengan memanfaatkan konflik Sabah.
Pihak SLA atau Tentara Pembebasan Sabah yang diduga juga didukung oleh MNLF menyampaikan bahwa mereka akan melakukan serangan secara sporadis dan terencana sebagai balasan atas serangan yang sudah menewaskan llebih dari 50 orang termasuk pihak Tentara Diraja Malaysia. Para pengamat militer sebenarnya merasa heran dengan taktik militer Malaysia dalam perang di Sabah melawan para pejuang SLA.

Para pejuang SLA yang merupakan keturunan dan pewaris yang sah atas Sabah sesuai dengan garis hak dari Kesultanan Sulu berikrar akan melakukan serangan balik dan akan terus berupaya membebaskan Sabah secara militer karena tidak ada dukungan secara diplomatik. Para pejuang SLA menyampaikan bahwa integrasi Sabah tidaklah sah karena dilakukan atas dasar persetujuan para pengelana Eropa, China, dan Kolonial Inggris di Borneo Utara.
Di pihak lain, perang di Sabah ini adalah perang pertama militer Malaysia dalam menghadapi perang gerilya yang akan berlangsung bertahun-tahun. Menarik sekali mengamati kemampuan perang militer Malaysia tanpa dukungan Inggris, Australia dan Singapura. Namun melihat beberapa hari sejak pernyataan perang terhadap para pejuang SLA, kemampuan taktis militer Tentara Diraja Malaysia menunjukkan tingkat yang sangat rendah dibandingkan dengan kemampuan militer Filipina, Laos, Singapura, Indonesia, apalagi Vietnam.
Sumber : Kompasiana

 

Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu Memalukan

http://www.konsultankreatif.com/2013/03/perang-malaysia-dan-kesultanan-sulu-itu.html#.UZsWxEoyqSo 

Perang yang memalukan

 
Kenapa saya sebut Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu Memalukan? Karena dengan timbulnya konflik yang sampai saat ini sudah memakan korban di kedua belah pihak, menunjukkan rangkaian kegagalan dan kelemahan bangsa rumpun Melayu secara makro. Disaat bangsa lain seperti China, India mempersiapkan diri untuk menjadi pemain utama peradaban dunia menggantikan kegagalan modernisasi barat yang tidak cukup 100 tahun menunjukkan kehebatan suatu peradaban, bangsa rumpun Melayu justru “termakan” strategi dan provokasi intelegen murahan, yang tahu persis bahwa trend peradaban bagi rumpun Melayu seharusnya sekarang ini. Ya Melayu global revival, imperium hebat masa lampau yang gagal paham untuk mengulangi kegemilangannya sekali lagi.
Mari kita simak beberapa kegagalan yang menunjukkan Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu memang Memalukan!

1. Kegagalan rumpun Melayu bersatu

Siapa itu rumpun Melayu? Kita semua yang berkulit sawo matang yang hidup sebagai warga negara Indonesia, Malaysia, sebagian Filipina, Singapura, sebagian Thailand, Brunei Darussalam, sebagian Australia Selatan, Suriname dan sebagaian Afrika Selatan. Hebat bukan? Sesungguhnya bangsa Melayu memang bangsa yang hebat. Demografi bangsa Melayu yang saya sebut hanyalah jejak historikal yang sesungguhnya menjadi suatu bukti bahwa bangsa Melayu pernah berkali – kali menjadi penguasa dunia dengan dominasi peradaban dan kebudayaan yang tinggi sejak ribuan tahun yang lalu. Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu Memalukan sejarah dan merupakan kegagalan kepemimpinan bangsa – bangsa Melayu untuk memahami pentingnya kebangkitan Melayu melalui rumpun Melayu bersatu.

2. Kegagalan Peran Organisasi regional bernama ASEAN

Dibentuknya Organisasi ASEAN adalah suatu visi hebat yang mampu menangkap fenomena peradaban bahwa dunia ini akan secara alamiah terkelompok berdasarkan kesamaan latar belakang, tujuan dan masa depannya. Salah jika mengatakan jika ASEAN adalah organisasi negara – negara betetangga di Asia tenggara. Sesungguhnya hanya ada satu, yaitu nusantara atau Melayu Raya.
Melayu deli, Melayu Riau, Sabah, Sulu, jawa, Minang, Bugis adalah etnis – etnis dominan pembentuk Melayu raya. Coba anda jalan – jalan ke tempat – tempat yang saya sebutkan diatas.  Malaysia, dua generasi kemarin tidaklah lebih dari etnis – etnis jawa, minang dan bugis. Sembilan kesultanan di Malaysia harus mengakui bahwa raja – raja pendiri kerajaan di Malaysia adalah orang jawa, minang dan bugis.
Singapura, Brunei Darussalam dan sabah hanyalah bagian kecil dari kedaulatan bangsa Melayu yang sesungguhnya tidak berbeda dengan Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kepulauan Nusa, Semenanjung dan borneo atau kalimantan. Warga negara Indonesia timur seperti Bugis, mandar, makassar, Minahasa, Sangihe, maluku, halmahera dan kepulauan nusa, sesungguhnya masih bersaudara dengan warga di Filipina Selatan, termasuk etnis Moro dan kesultanan Sulu. Jadi Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu jelas Memalukan dan menunjukkan kegagalan Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam dalam peranannya di organisasi ASEAN.

3. Kegagalan Politik Luar Negeri Malaysia

Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu sangat Memalukan jika dilihat dari sudut politik luar negeri Malaysia. Bangsa Melayu jajahan Inggris ini sejatinya hanyalah orang kampung yang diberi kemerdekaan oleh tuannya yang bernama Inggris. Sayang jiwa kacung bangsa Melayu di malaysia tidak juga berubah, lebih silau melihat tuannya di Eropa dari pada melihat potensi persekutuan sesama bangsa etnis Melayu. Seharusnya Malaysia tidak bangga dengan menjadi bagian dari Commonwealth. Istilah persemakmuran raya hanyalah hinaan dari bangsa Inggris kepada bangsa Melayu bahwa mereka lebih berakal dari bangsa Melayu. Kenapa begitu? Beratus tahun mereka hidup senang dan makmur diatas semua kekayaan alam yang mereka ambil dari bangsa Melayu. Jadi Malaysia tidak perlu bangga bisa menjadikan saudaranya dari Indonesia menjadi pembantu rumah tangga mereka. Tetapi sesungguhnya Malaysia lebih setia dari pada anjing penjaga rumah karena beratus tahun masih mengaku dan bangga menjadi kacung  orang eropa. Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu menjadi sangat Memalukan karena mengulangi sejarah bodoh bangsa – bangsa Arab yang mau saja di adu domba dan dipecah belah.

4. Kegagalan memahami globalisasi

Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu akhirnya menjadi sangat Memalukan karena menunjukkan bahwa bangsa Melayu secara umum masih bodoh dan belum mengerti kenapa ada globalisasi. Sesungguhnya globalisasi hanyalah cara baru dengan konsep lama. Intinya tetap penjajahan. Kalau dulu memaksa dengan senjata, sekarang cukup dengan teknologi informasi.
Banyak contoh kegagalan bangsa Melayu menjadi pintar. Bayangkan kita yang punya coklat, kopi, rempah, ikan, hasil tambang tetapi London dan New York yang menentukan harga komoditi dunia, bodoh bukan? Orang Melayu sudah pintar buat teknologi tinggi seperti IT, pesawat terbang, apalagi peralatan rumah tangga. Tetapi apa daya, karena mental Melayu yang bodoh dan terbelakang, maka potensi pasar sendiri yang jumlahnya ¼ captive market dunia ini, diserahkan dengan bebasnya kepada bangsa – bangsa kecil di Eropa dan kapitalis Amerika hanya karena merek, branding dan packaging alias gengsi – gengsian. Kenapa tidak buat sendiri, pasarkan sendiri dan untung sendiri? Saking bodohnya memahami globalisasi, Black berry saja lenggang kangkung buat pabrik di Kualalumpur karena makin dekat dengan sasaran captive market terbesarnya, yaitu bangsa Melayu yang bodoh dan gengsian alias kita – kita ini, elo, gue, puan, tuan semuanya.
Walaupun sudah banyak profesor, sudah banyak jenderal, sudah banyak pengusaha, sudah banyak kaum intelektual, tetapi hakekatnya bangsa Melayu masih bodoh dan menjadi lebih bodoh dalam arus globalisasi ini. Perang Malaysia dan Kesultanan Sulu itu Memalukan bukan saja memalukan orang Malaysia dan etnis Sulu, tetapi memalukan kita semua, orang Jawa, orang sumatera, orang Brunei, orang kedah, orang sungai pattani, orang Minahasa dan seluruh manusia hidup yang berketurunan bangsa besar dahulu yang bernama nusantara atau melayu raya.

Jangan lewatkan baca: Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen
Baca juga: Jangan Hiraukan Opportunism Malaysia
Konsultan Kreatif

 

Filipina Serukan Malaysia Memperhatikan Seruan PBB 

http://wartaperang.blogspot.com/2013/03/filipina-serukan-malaysia-memperhatikan.html

3/14/20132comments

 
Manila - Seiring semakin besarnya tekanan publik Filipina terhadap pemerintahnya, Filipina mulai berusaha untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap isu Sabah. Hari ini Departemen Hubungan Luar Negeri Filipina (DFA) menyerukan agar Malaysia memperhatikan seruan dari PBB untuk mencari penyelesaian konflik berdarah di Sabah melalui jalan damai.

Disisi lainnya, DFA juga sedang berusaha keras untuk bisa mendapat akses ke Sabah. Sampai saat ini pemerintah Filipina masih belum mempunyai akses untuk bisa memberikan bantuan kepada para warga Filipina yang ditawan.

"Untuk saat ini, kami sedang menunggu apa respon dari Malaysia terhadap seruan dari PBB", demikian pernyataan yang disampaikan oleh Raul Hernandez juru bicara dari DFA dalam pers conference hari ini.
Menurutnya, pemerintah Filipina sampai saat ini sama sekali tidak mengetahui dimana lokasi para tawanan berada.

Anonymous Filipina Beraksi

Tekanan terhadap pemerintah Filipina semakin gencar dari dalam negeri karena pemerintah dianggap gagal untuk memberikan respond yang sepadan atas kejadian yang menimpa terhadap warga Filipina di Sabah. Selain dengan demo dan pernyataan keras terhadap pemerintah, serangan dari dunia maya pun dilakukan.

Situs presiden Filipina juga menjadi korban atas serangan yang menurut ABS-cbnnews ulah dari Anonymous PH. Halaman muka dari website presiden telah berubah menjadi kritikan dari defacers atas kegagalan dari pemerintah dalam mengatasi konflik Sabah.

"Anda tidak melakukan apa-apa ketika saudara kita dibantai oleh militer Malaysia sedangkan perempuan dan anak-anak kita menjadi sasaran pelanggaran HAM. Jika anda tidak dapat bertindak sebagai presiden Filipina, setidaknya bertindaklah sebagai warga Filipina. Kami mengawasi", demikian salah satu pernyataan dari mereka di situs yang diretas.

Situs presiden Filipina yang diretas ketika Warta Perang Dunia intip ternyata menggunakan CMS wordpress. Sehingga besar kemungkinan para peretas memanfaatkan bolong dari cms open source tersebut.

sumber: abs-cbnnews

 

Raja Muda Selamat dan Reporter Filipina Ditolak Meliput Sabah

3/13/20130 comments 

http://wartaperang.blogspot.com/2013/03/raja-muda-selamat-dan-reporter-filipina.html




Manila - Berita simpang siur mengenai status tewasnya Raja Abgimuddin merebak ketika beberapa media Malaysia mengabarkan bila jasad adik Kesultanan Sulu telah ditemukan. Demikian menurut kompas yang melansir dari inquirer.net.

Namun ketika warta perang dunia mencoba menelusuri ke berbagai media yang ada, tidak ada pernyataan secara resmi yang menyatakan bila Raja Muda telah tewas. Dari pihak Malaysia sendiri memang mengakui telah menewaskan 20an orang anggota militan, dan katanya salah seorang jenderalnya bernama Haji Musa yang juga merupakan tokoh MNLF ikut tewas, namun tidak ada kepastian mengenai status dari Raja Muda.

Dari Filipina pihak keluarga kesultanan Sulu menyatakan bila raja muda dalam keadaan baik-baik saja dan bisa selamat dari sergapan pasukan Sulu di Lahad Datu kemarin. Dalam pembicaraan antara Jaycel - putri Sultan Sulu - bersama pamannya - Raja Muda Agbimuddin, diakui bila mereka belum bisa bertemu dengan Haji Musa sehingga status dari beliau tidak diketahui.

Jurnalis Dari Filipina Ditolak Meliput Sabah
Kembali ke Malaysia, pemerintahan Malaysia menyatakan menolak wartawan-wartawan dari Filipina yang meliput konflik Sabah ini. Menurut pihak Malaysia hal ini dilakukan untuk menghindari simpang siurnya berita.
Beberapa hari sebelumnya, media Filipina ramai mengabarkan bagaimana brutal dan buruknya perlakuan pihak Malaysia terhadap warga Filipina yang ditangkap. Namun dengan tertutupnya Malaysia akan akses publik terhadap konflik Sabah, berita-berita yang beredar sangat sulit untuk dikonfirmasi.

Keluaga Kesultanan Sulu Terpecah?

Dari Filipina di Camp Crame, Quezon City, kemarin baru saja dilakukan perundingan antara Mar Roxas perwakilan dari pemerintah Filipina dengan Sultan Bantilan Esmail Kiram II saudara dari Jamalul (Sultan Sulu Red.). Dalam pembicaraan tersebut disampaikan pertanyaan dari Esmail sebagai perwakilan dari keluarga untuk mengetahui bagaimana mekanismenya "meletakan senjata" seperti yang diminta oleh pihak Malaysia.

Namun anehnya, meskipun Esmail menyatakan diri sebagai perwakilan dari keluarga, dari pihak Kesultanan Sulu sendiri dengan diwakili oleh juru bicaranya Indjirani menyatakan bila Jamalul tidak memerintahkan Esmail untuk menemui Roxas, padahal menurut Esmail dia telah meminta persetujuian dari Jamalul untuk menemui Roxas.

Putri Jacel sendiri yang rupanya juga ada dalam pertemuan itu menyatakan bila apa yang mereka lakukan hanyalah sebuah gesture yang baik sebagai warga negara Filipina memenuhi permintaan pemerintah.

sumber: interaksyon, inquirer

Putri Kiram: Menyerah Bukan Pilihan, Wanita Hamil dan Anak Ditembaki

3/10/20131comments 

http://wartaperang.blogspot.com/2013/03/putri-kiram-menyerah-sebuah-pilihan.html

 
 
 
 
 
 
 
Manila - Putri dari Sultan Sulu Jamalul Kiram III pada Sabtu kemarin mengatakan bila para pengikut Sultan akan tetap dalam pendiriannya untuk tidak menyerah meskipun kementrian Luar Negeri Filipina mengatakan bila meletakan senjata adalah satu-satunya jalan.

Berbicara dengan radio dzMM, putri Jaycel mengatakan bila grup yang dipimpin oleh Raja Muda Agbimuddin Kiram tidak akan meninggalkan Sabah meskipun mendapatkan serangan militer terus dari pihak keamanan Malaysia.

Juru bicara Kementrian Luar Negeri Raul Hernandez pada hari Jumat mengatakan bila grup Raja Muda tidak mempunyai pilihan kecuali meletakan senjatanya setelah seruan gencatan senjata ditolak oleh pemerintahan Malaysia. Kepolisian Malaysia mengatakan bila warga Filipina tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerah, oleh karenanya operasi atas mereka akan terus dilakukan.

Wanita Hamil dan Anak Ditembaki Pihak Malaysia
sementara itu, putri Jaycel juga mengatakan bila mereka mendapatkan informasi bila pihak militer Malaysia juga telah melakukan penembakan terhadap wanita hamil dan anak-anak di Lahad Datu.

Namun Hernandez mengatakan bila DFA masih belum dapat mengkonfirmasi insiden ini dan mengetahui berapa jumlah total korban di Sabah.

Dari Malaysia dikabarkan saat ini telah tertangkap 79 orang yang terkait dengan gerakan Raja Muda di Sabah. Dan jumlah orang tewas telah mencapai 61 orang.

Konflik Sabah Bisa Melebar Ke Daerah Lain
Seorang tokoh Filipina mantan senator dan kepala staf Militer Rodolfo Biazon mengatakan bila ada kemungkinan bila kekerasan yang terjadi sekarang di Sabah melebar ke darah terdekat lainnya yaitu Tawi-Tawi. Dia mengatakan bila Angkatan Laut Filipina telah dikirimkan ke Sulu untuk mencegah kejadian itu terjadi di daerah lain.

Biazon juga mengatakan bila dia telah berbicara dengan beberapa pemimpin Muslim di Muntinlupa dan mendapatkan beragam pendapat mengenai bagaimana cara untuk mengakhiri konflik ini yang menurut kepolisian Malaysia telah memakan korban lebih dari 60 orang.

Dia mengatakan bahkan sebagian dari mereka menganjurkan agar pemerintahan Filipina harus mengirimkan pasukan ke Sabah untuk membantu tercapainya tujuan Sultan Sulu Jamalul Kiram III.
Biazon juga mengungkapkan kemungkinan yang lain untuk menghentikan konflik ini yaitu dengan mengirimkan grup kecil yang terdiri dari politikus, ulama dan pemimpin tradisional dari pemerintahan otonomi Mindanao.

Pada perkembangan terakhir, 27 orang yang telah ditangkap di wilayah perairan Tanjung Batu yang terdiri dari 3 perahu karena dicurigai oleh pemerintahan Malaysia. Mereka terlihat sedang mencari ikan namun mencurigakan, demikian menurut Ismail kepala kepolisian Malaysia.


sumber: abs-cbn, youtube

Sudah Terlambat Untuk Minta Maaf, Kiram Berkata Pada Manila

3/07/20131comments 

http://wartaperang.blogspot.com/2013/03/sudah-terlambat-untuk-minta-maaf-kiram.html

Kuala Lumpur - Keluarga Kiram menyambut dingin terhadap pernyataan pemerintah Filipina kemarin setelah pemerintah menyatakan akan meminta maaf atas kesalahan pemerintah terhadap surat yang dikirimkan oleh Kesultanan Sulu mengenai status Sabah kepada pemerintahan Filipina di tahun 2010.

Surat itu diberikan 2 hari sebelum presiden Benigno naik menjadi presiden dan berisi tentang permintaan kebijaksanaan dari pemerintah Filipihan atas klaim warga Sulu terhadap Sabah.

"Saya bermaksud untuk menulis surat permintaan maaf", demikian Del Sario Menteri Luar Negeri Filipina berkata.

Dalam pernyataannya di website kementerian luar negeri (DFA), mereka mengakui bila surat dari Agbimuddin - raja muda Kesultanan Sulu yang memimping pasukan Kesultanan Sulu di Sabah - telah ditemukan di tempatnya.

"... surat itu telah ditemukan oleh DFA. Kementrian bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan surat tersebut", demikian pernyataan di website mereka.

Aquino sebelumnya menyatakan bila surat itu besar kemungkinan telah hilang dalam rimba birokiratik, sedangkan juru bicara kepresidenan Edwin Lacierda mengatakan sebelumnya bahwa mereka tidak pernah menerima surat dari Abgimudin.

Surat itu pertama berisi ucapan selamat terhadap terpilihnya Aquino di kepresidenan seblum mendesak bimbingan pemerintah atas kepemilikan Kesultanan Sabah serta peran dalam pembicaraan perdamaian dengna Front Pembebasan Islam Moro (MILF). Malaysia adalah fasilitator dalam perundingan damai ini.

Dalam surat itu Agbimuddin juga melaporkan kepada Aquino tentang beridrinya Interim Supreme Royal Ruling Council (ISRRC) dibawah kesultanan, menyusul serangkaian konsultasi di Siminul, Indanan dan Kawit di Filipina. Agbimuddin yang merupakan chairman dari ISRRC juga menyatakan rasa frustasi dari seluruh pengikutnya karena diabaikan selama lima dekade lebih mengenai klaim mereka terhadap Sabah dan mengakhiri isi surat itu dengan harapan untuk melihat "perubahan dalam penanganan isu Sabah" dibawah administrasi Aquino.

Sultan Jamalul sendiri juga telah membuat surat terhadap Aquino di tahun 2011 dan tahun kemarin mengenai hal ini, namun juga tidak mendapatkan respond. Sehingga keluarlah dekrit kerajaan untuk memperbolehkan warganya kembali ke Sabah dengan para pengikutnya awal Februari tahun ini.

Fatima Celia, istri dari Sultan Sulu Jamalul Kiram III mengatakan pada ABN-CBS News bahwa pemerintah seharusnya meminta maaf kepada keluarga yang ditinggal oleh Tentara Kesultanan Sulu yang telah ditinggalkan. "Kerusakan telah terjadi? oh tidak. Nyawa telah hilang", demikian katanya di acara berita prime time pukul 8 di Filipina.

Aquino Menyalahkan Kesultanan Sulu

Sebelumnya Aquino menyalahkan Kesultanan Sulu telah membahayakan nasib hidup dan kejahtraan 800.000 orang warga Filipina yang ikut merantau bekerja di Malaysia.  Aquino juga menampik bila pemerintah tidak memperhatikan isu ini. Dia juga mengingatkan publik tentang perjanjian tanggal 1 Februari 1968 dimana pengacara yang ditunjuk oleh kesultanan menyerahkan kekuasaan pada Pemerintah untuk mengurus isu Sabah. Mengirim tentara untuk mengklaim Sabah bukan jalan untuk menyelesaikan permasalahan antara Filipina dan Malaysia.

Pemerintah Filipina saat ini mendapatkan repond keras dari publik karena membiarkan warga Filipina mendapatkan aksi keras dari pemerintahan Malaysia. Namun perwakilan dari pemerintah selalu menyatakan bila apa yang terjadi tidak dapat dihindari karena Filipina pun akan melakukan hal yang sama bila menghadapi situasi yang sama.

13 Tentara Kesultanan Sulu Dikonfirmasi Tewas

Kementrian Pertahanan Malaysia juga melakukan pernyataan pers bahwa 13 anggota tentara Kesultanan Sulu telah tewas. Dua buah photo ditunjukkan kepada wartawan. Belum diketahui dengan jelas oleh sebab apa mereka tewas, apakah karena bombardir atau karena peluru. Sebelumnya Malaysi melakukan serangan besar-besaran terhadap konsentrasi Tentara Kesultanan Sulu dengan mengirimkan tiga pesawat F-18 dan lima pesawat Hawk, sedangkan di darat lebih dari 5 batalyon tentara dan polisi dikerahkan.

Jumlah pasukan yang dikirimkan simpang siur mengingat pemerintah menolak untuk menyatakan berapa banyak jumlah tentara yang dikirimkan untuk mengusir milisi Sulu dengan alasan untuk menjaga agar strategi tetap rahasia. Pemboman dilakukan juga dengan hati-hati di wilayah seluar 4km persegi, demikian menurut kementrian Pertahanan Malaysia.

Jacel - anak dari Jamalul Kiram, salah satu dari 9 pewaris tahta Kesultanan Sulu - menyatakan bila kemarin pamannya raja muda Agbimuddin bersedia untuk melepaskan empat orang sandera Malaysia yang ditawan di depan media Internasional dan Palang Merah Internasional untuk menunjukkan bila mereka tidak dilukai.
Setelah pertempuran di akhir minggu lalu dengan polisi Malaysia, tentara Kesultanan Sulu menyatakan bila mereka telah menangkap empat orang warga Malaysia yang terdiri dari seorang polisi, dua orang tentara dan seorang pejabat pemerintah.

Namun pernyataan ini ditolak mentah-mentah oleh pemerintah Malaysia yang menyatakan tidak ada sandera yang ditawan oleh militan ini.

Propaganda Dari Pemerintah Malaysia?

Dalam waktu bersamaan, kantor berita corong pemerintah Malaysia, bernama, mengeluarkan beberapa buah artikel yang melemahkan klaim dari Kesultanan Sulu terhadap Sabah. Menurut berita yang dilansir ulang oleh New Straits Times dari Bernama, Jamalul Kiram III adalah Sultan sulu yang palsu, demikian menurut informasi yang katanya berasal dari orang dalam keluarga Kesultanan Sulu.

Sumber ini yang katanya mengetahui dengan dalam sejarah keluarga Kesultanan Sulu menyatakan bila menurut silsilah keluarga, Jamalul Kiram III memang anggota keluarga, namun tidak termasuk kedalam sembilan orang ahli waris yang berhak menerima pembayaran sewa tanah.

"Ketika Jamalul Kiram II meninggal tahun 1936, dia tidak meninggalkan pewaris tahta dan BNBC (British North Borneo Company) menghentikan pembayaran. Jadi, sembilan perwakilan pergi ke pengadilan untuk menyatakan diri bahwa mereka berhak mendapatkan pembayaran tersebut", demikian katanya.

Ditahun 2011, anak turun dari sembilan orang ini mendapatkan perintah dari pengadilan Sulu yang mengakui mereka sebagai pewaris dari grup 9 yang mewakili kesultanan Sulu dulu. Generasi kedua ini adalah: Dayang Dayang Piandao Taj-Mahal Kiram-Tarsum Nuqui, Putli Nurhima Kiram-Forman, Siti Ayesha K.H Sampang, Sulatan Fuad A. Kiram, Dayang-Dayang Sheramar T. Kiram, Princess Permaisuri Kiram Guerson dan Sitti Jenny K.A Sampang

Dalam artikel lainnya, bernama juga melansir pernyataan para ahli sejarah bila Sabah memang resmi menjadi bagian dari Malaysia setelah sebelumnya telah melakukan referendum yang dilakukan oleh Cobbold Commission ditahun 1962 dan diakui oleh PBB, demikian pernyataan Mosli Tarsat seorang sejarawan dari Universitas Sabah.

Cobbold Commission yang mengadakan referendum selama 4 bulan di Sabah dan Sarawak menerima 2200 memo dengan 80% warga dikatakan mendukung pembentukan Malaysia.

Menteri Informasi, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Dr. Rais Yatim juga menyatakan bila Sabah secara sah adalah bagian dari pemerintahan Malaysia dan telah diakui secara Internasional. Hal ini juga di dukung oleh Profeso Dr. Ramlah Adam, dia barkata, "Mereka tidak bisa mengklaim hanya berdasarkan sejarah. Sebagai contoh, pemerintahan kecil Kedah, Perlis, Kelantan dan Terengganu meminta kepada Inggris, mereka tidak akan bisa mengklaim negara".

Ramlah mengatakan kepada warga Malaysia terutama di Sabah harus jelas mengenai apa yang terjadi dan negara supaya tetap aman dan utuh.

Warga Mengungsi dan MILF Menolak Terlibat


Setelah serangan kemarin, sekitar 2000 warga dari 7 desa yang ada di Kampung Tanduo mengungsi ke Embara Budi dan Fajar Harapan setelah militer semakin memperlebar kejaran mereka terhadap para militan. 

Makanan juga dikirimkan oleh National Security Council (NSC) sore kemaren di tempat penampungan sementara.

Sedangkan dari Filipina, MILF - kelompok militer sempalan dari MNLF dengan diwakili oleh ketuanya: Al-Haj Murad Ebrahim menyatakan bila konfrontasi antara teroris dan kekuatan keamanan di Lahad Datu dan Semporna adalah permasalahan Kuala Lumpur dan administrasi Manila untuk menyelesaikan.

"Warga kami tidak terlibat dalam penyusupan. Kita tidak ingin terlibat dalam permasalahan ini, dan kami tidak ingin membuatkan semakin sulit", demikian katanya terhadap Bernama melalui wawancara eksklusif dengan telepon dari benteng pertahanannya di Camp Darapanan di Sultan Kudarat, Maguindanao, Filipina Selatan kemarin.

Sumber: themalaysianinsider, nst, theborneopost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar