Jumat, 17 Mei 2013

..........Presiden Perancis mengisyaratkan bahwa kita membutuhkan dibentuknya sebuah pemerintahan ekonomi bersama di zona euro untuk mengkoordinasi kebijakan finansial dan mengatakan, "Bila hal ini tidak segera dilakukan, maka kita bakal hancur.">> Presiden Hollande dalam konferensi pers keduanya di tahun ini di hadapan wartawan dalam dan luar negeri mengungkap peta jalan Perancis untuk membantu krisis yang menghantam euro. Sementara pada saat yang sama Perancis juga tengah memasuki resesi ekonomi baru. Presiden Perancis mengatakan, "Krisis finansial yang ada di belakang kita dan alasannya dari hari ke hari semakin membebas. Apa yang saat ini sedang dihadapi Eropa bukan masalah krisis finansial, tapi resesi yang berasal dari kebijakan pengetatan ekonomi. Untuk itu Presiden Hollande menuntut adanya kesamaan politik dan anggaran yang lebih dari negara-negara anggota zona euro dan mengatakan, "Tanpa adanya hubungan yang lebih kuat, maka Eropa pasti hancur dan terhapus dari peta, bahkan dari benak masyarakat. >>> Media massa Rusia dalam beberapa pekan terakhir secara luas meliput berita terkait penjualan sistem anti rudal S-300 Rusia kepada Suriah. Sementara itu, di saat seluruh petinggi Moskow berbicara mengenai tekad mereka untuk melaksanakan kontrak yang ada, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu bertandang ke Rusia untuk mencegah pengiriman sistem anti rudal tersebut. Lavrov di bagian lain pidatonya tanpa menyebut nama negara tertentu mengatakan, "Mereka yang tidak berniat menginvasi Suriah tidak perlu khawatir, karena sistem anti rudal adalah sistem pertahanan yang digunakan untuk menangkal serangan udara." Menlu Rusia menambahkan, dengan dikirimnya sistem ini ke Suriah, kami tidak melanggar etika hukum dan kami tidak ingin citra kami sebagai penjual senjata yang dipercaya akan rusak...>> ..... "Ban Ki moon menyatakan kekhawatirannya atas sikap ekstrim Netanyahu yang memberlakukan pembatasan bagi warga Palestina untuk keluar masuk ke Masjid al-Aqsa dan Baitul Maqdis timur," ungkap Eduardo del Buey, jubir sekjen PBB hari Kamis (16/5). Del Buey menekankan, sekjen PBB telah melakukan kontak dengan Benyamin Netanyahu dan Mahmoud Abbas untuk memajukan proses perundingan damai antara pemerintahan otorita dan rezim Zionis..>>... Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan lebih dari 94.000 orang telah terbunuh selama lebih dari dua tahun konflik di Suriah, hal itu diungkapkan dalam sebuah revisi terbaru jumlah korban tewas akibat konflik pada Selasa kemarin (14/5). Kelompok pengawas itu mengatakan revisi jumlah dilakukan – hanya dua hari setelah mereka mengumumkan penghitungan sebanyak 82.257 tewas – setelah menerima informasi baru dari daerah yang dikuasai rezim Alawi Nushairiyah dari negara berpenduduk mayoritas Sunni. .>>>.



Aktivis HAM Suriah: Jumlah Korban Perang Suriah Hampir 100 Ribu Jiwa

Publikasi: Rabu, 5 Rajab 1434 H / 15 Mei 2013 16:32
Korban Suriah setelah direvisi oleh Observatorium untuk HAM di Suriah berjumlah



















Korban Suriah setelah direvisi oleh Observatorium untuk HAM di Suriah berjumlah lebih dari 94.000 jiwa.


DAMASKUS (an-najah) – Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan lebih dari 94.000 orang telah terbunuh selama lebih dari dua tahun konflik di Suriah, hal itu diungkapkan dalam sebuah revisi terbaru jumlah korban tewas akibat konflik pada Selasa kemarin (14/5).
 Kelompok pengawas itu mengatakan revisi jumlah dilakukan – hanya dua hari setelah mereka mengumumkan penghitungan sebanyak 82.257 tewas – setelah menerima informasi baru dari daerah yang dikuasai rezim Alawi Nushairiyah dari negara berpenduduk mayoritas Sunni.
 
“Berdasarkan informasi ini, jumlah korban syahid dan sipil yang terbunuh sejak awal revolusi Suriah lebih dari 94.000 jiwa,” kata Observatorim dalam sebuah pernyataan.

Kelompok itu mengatakan telah menerima figur-figur baru dari daerah termasuk Tartus dan Latakia – benteng di pantai Mediterania basis minoritas Alawi.

Informasi menunjukkan bahwa jumlah korban di antara jajaran masyarakat Alawi jauh lebih tinggi dari statistik Observatorium yang dipublikasikan dua hari lalu.

Pada hari Ahad, kelompok pengawas berbasis di Inggris yang bergantung pada jaringan dari para aktivis dan petugas medis di lapangan menyebutkan korban tewas sejak dimulainya pemberontakan anti-pada Maret 2011 sebanyak 82.257, termasuk 34.473 warga sipil. [benji/an-najah]

Sekjen PBB Khawatir Sikap Esktrim Benyamin Netanyahu





Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki moon menyatakan kekhawatirannya atas sikap radikal Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
 
"Ban Ki moon menyatakan kekhawatirannya atas sikap ekstrim Netanyahu yang memberlakukan pembatasan bagi warga Palestina untuk keluar masuk ke Masjid al-Aqsa dan Baitul Maqdis timur," ungkap Eduardo del Buey, jubir sekjen PBB hari Kamis (16/5).
 
Del Buey menekankan, sekjen PBB telah melakukan kontak dengan Benyamin Netanyahu dan Mahmoud Abbas untuk memajukan proses perundingan damai antara pemerintahan otorita dan rezim Zionis.
 
Sebelumnya sumber-sumber Palestina menyebutkan, sekelompok pemukim Zionis ekstrim dengan didukung militer Israel memasuki kompleks Masjid al-Aqsa.
 
Rezim Zionis Israel dalam enam bulan lalu mulai melakukan gerakan anti Masjid al-Aqsa termasuk penggalian di sekitar masjid ini dengan tujuan merusak tempat suci umat Islam tersebut. (IRIB Indonesia/MF)

Lavrov: Kami Akan Laksanakan Kontrak Senjata dengan Suriah


 

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan kontrak militer Moskow-Damaskus.
 
"Kami akan melanjutkan kerjasama teknis-militer dengan Suriah dan kami akan menjual senjata pertahanan kepada negara ini," ungkap Lavrov.
 
"Saya tekankan bahwa kami tidak menjalin kerjasama baru dengan Suriah, dan saat ini kami hanya melaksanakan kontrak pertahanan yang telah ada dengan Damaskus," kata Lavrov seperti dilaporkan IRNA Kamis (16/5)
 
Lavrov menambahkan, kami akan menyelesaikan seluruh kontrak terkait penjualan sistem pertahanan udara dengan Suriah.
 
Media massa Rusia dalam beberapa pekan terakhir secara luas meliput berita terkait penjualan sistem anti rudal S-300 Rusia kepada Suriah.
 
Sementara itu, di saat seluruh petinggi Moskow berbicara mengenai tekad mereka untuk melaksanakan kontrak yang ada, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu bertandang ke Rusia untuk mencegah pengiriman sistem anti rudal tersebut.
 
Lavrov di bagian lain pidatonya tanpa menyebut nama negara tertentu mengatakan, "Mereka yang tidak berniat menginvasi Suriah tidak perlu khawatir, karena sistem anti rudal adalah sistem pertahanan yang digunakan untuk menangkal serangan udara."

Menlu Rusia menambahkan, dengan dikirimnya sistem ini ke Suriah, kami tidak melanggar etika hukum dan kami tidak ingin citra kami sebagai penjual senjata yang dipercaya akan rusak.
 
Menurut Lavrov, solusi tunggal untuk menyelesaikan krisis di Suriah adalah dihentikannya kekerasan di negara ini. (IRIB Indonesia/MF)

Presiden Perancis: Uni Eropa Bakal Hancur dan Terhapus dari Peta



 

Presiden Perancis mengisyaratkan bahwa kita membutuhkan dibentuknya sebuah pemerintahan ekonomi bersama di zona euro untuk mengkoordinasi kebijakan finansial dan mengatakan, "Bila hal ini tidak segera dilakukan, maka kita bakal hancur."
 
Menurut laporan FNA (17/5) mengutip Xinhua, menyusul gelombang baru krisis ekonomi dan defisit anggaran di Uni Eropa, Presiden Perancis Francois Hollande meminta agar segera dibentuk satu pemerintahan ekonomi untuk kawasan euro.
 
Presiden Hollande dalam konferensi pers keduanya di tahun ini di hadapan wartawan dalam dan luar negeri mengungkap peta jalan Perancis untuk membantu krisis yang menghantam euro. Sementara pada saat yang sama Perancis juga tengah memasuki resesi ekonomi baru.
 
Presiden Perancis mengatakan, "Krisis finansial yang ada di belakang kita dan alasannya dari hari ke hari semakin membebas. Apa yang saat ini sedang dihadapi Eropa bukan masalah krisis finansial, tapi resesi yang berasal dari kebijakan pengetatan ekonomi.
 
Untuk itu Presiden Hollande menuntut adanya kesamaan politik dan anggaran yang lebih dari negara-negara anggota zona euro dan mengatakan, "Tanpa adanya hubungan yang lebih kuat, maka Eropa pasti hancur dan terhapus dari peta, bahkan dari benak masyarakat.
 
Selain itu, Hollande juga menuntut dibentuknya sebuah pemerintahan ekonomi di zona euro untuk mengkoordinasi kebijakan finansial dan kesamaan visi dalam urusan ekonomi dan sosial. (IRIB Indonesia / SL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar