Rabu, 27 Februari 2013

.....Saya sudah memanggil Anda ke konsistori ini, bukan hanya untuk tiga kanonisasi (penetapan orang suci), namun juga untuk mengkomunikasikan kepada Anda sebuah keputusan yang memiliki kepentingan besar bagi kehidupan gereja. Setelah berulang kali merenungkan keyakinan di depan Tuhan, saya sampai pada keputusan bahwa kekuatan saya, karena usia yang lanjut, tidak tepat lagi untuk melaksanakan secara memadai Pelayanan Santo Petrus. >> ...Dia memiliki reputasi sebagai penganut teologi konservatif, yang berpendirian keras terhadap homoseksualitas, pengangkatan pendeta wanita dan kontrasepsi. Dia mendukung penegakan hak asasi manusia, perlindungan lingkungan alam dan perlawanan terhadap kemiskinan dan ketidakadilan. Tema utama kepausannya adalah pembelaan terhadap nilai-nilai dasar Kristiani dalam menghadapi apa yang dipandangnya sebagai kemerosotan moral di sebagian besar kawasan Eropa. ..>>

Profil Paus Benediktus XVI

Terbaru  11 Februari 2013 - 20:17 WIB

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/02/130211_paus_profil.shtml
 
Paus Benediktus
Paus Benediktus mengumumkan mundur dengan alasan usia dan kesehatan.
Paus Benediktus XVI terpilih sebagai pemimpin umat Katolik sedunia pada bulan April 2005, setelah meninggalnya Paus Yohanes Paulus II.

Saat itu usianya 78 tahun dan menjadikannya sebagai salah satu Paus tertua dalam sejarah ketika dipilih.
Seorang profesor yang mahir bermain piano, Kardinal Joseph Ratzinger sudah ingin pensiun ketika Paus Yohanes Paulus II meninggal pada tahun 2005. Dia mengatakan tak pernah ingin menjadi Paus.

Sebelum naik ke tahta kepausan, dia telah menjadi tokoh penting di Vatikan selama 24 tahun, memimpin apa yang disebut the Congregation for the Doctrine of the Faith

Joseph Ratzinger lahir di lingkungan keluarga petani di kawasan Bavaria, Jerman, pada tahun 1927, namun ayahnya adalah seorang polisi.

Dia merupakan warga Jerman kedelapan yang menjadi Paus. Dia menguasai banyak bahasa dunia dan sangat menyukai musik gubahan Mozart dan Beethoven.

Kebrutalan Nazi

Ketika berumur 14 tahun, dia bergabung dengan pasukan remaja Hitler, sebagaimana kewajiban bagi semua anak muda Jerman pada waktu itu.
Dia pernah menuturkan bahwa kebrutalan dan kekejaman Nazi telah membantu mendorong perjalanannya ke dunia kependetaan.

Ketika Perang Dunia Kedua meletus, masa belajarnya di seminari Traunstein terganggu karena dia harus mengikuti wajib militer.

Dia melakukan desersi dari ketentaraan Jerman menjelang berakhirnya PD II dan sempat ditahan sebagai tawanan perang oleh pasukan sekutu pada tahun 1945.

Ratzinger mengajar di Universitas Bonn sejak tahun 1959 dan pada tahun 1966 mulai mengajar teologi dogmatik di Universitas Tuebingen.

Dia merasa tak senang dengan maraknya Marxisme di kalangan para mahasiswanya.
Dalam pandangannya, agama telah direndahkan di bawah ideologi politik yang dianggapnya bersifat 'tirani, brutal dan jahat.'

Di kemudian hari dia menjadi pendukung penting dalam melawan teologi kebebasan, gerakan yang melibatkan Gereja dalam aktivisme sosial, yang menurut dia tak banyak beda dengan Marxisme.

Uskup Agung Muenchen

Paus Benediktus

Paus Benediktus dalam pesan Natal menyampaikan perdamaian Suriah.
Pada tahun 1977 dia diangkat menjadi Kardinal dan Uskup Agung Muenchen oleh Paus Paulus VI.

Dia memiliki reputasi sebagai penganut teologi konservatif, yang berpendirian keras terhadap homoseksualitas, pengangkatan pendeta wanita dan kontrasepsi.

Dia mendukung penegakan hak asasi manusia, perlindungan lingkungan alam dan perlawanan terhadap kemiskinan dan ketidakadilan.

Tema utama kepausannya adalah pembelaan terhadap nilai-nilai dasar Kristiani dalam menghadapi apa yang dipandangnya sebagai kemerosotan moral di sebagian besar kawasan Eropa.

Oleh mereka yang mengenalnya, Paus Benediktus digambarkan sebagai orang yang lemah lembut dan bermoral kuat. Bahkan ada seorang kardinal yang menyebutnya 'pemalu tetapi keras kepala.'

Dosa di dalam

Masa kepemimpinan Paus Benediktus XVI diwarnai dengan badai yang menghantam Gereja Katolik. Berbagai tuduhan, kasus hukum dan laporan tentang Klik pencabulan anak mencapai puncaknya pada tahun 2009 dan 2010. 

Sementara beberapa tokoh senior di Vatican pada awalnya menanggapi dengan menyerang media atau menuduh adanya persekongkolan anti-Katolik, Paus Benediktus berkeras bahwa Gereja menerima tanggungjawabnya, seraya merujuk apa yang disebutnya 'dosa di dalam Gereja.'

Tak lama sebelum terpilih sebagai Paus pada tahun 2005, dia pernah mengeluh, "Betapa banyaknya kekotoran di Gereja, dan bahkan di kalangan mereka....yang menjadi pendeta."
Dia telah bertemu dengan para korban dan meminta maaf kepada mereka, dan menegaskan bahwa para uskup harus melaporkan bila terjadi pelecehan. Dia juga memperkenalkan aturan baru yang mempercepat pemecatan para pendeta yang diketahui melakukan pelecehan.

Lemah administrasi

Kardinal Cormac Murphy O'Connor, mantan kepala Gereja Anglikan di England dan Wales, menyebut Paus Benediktus sangat sopan dan memiliki banyak bakat, tetapi tidak dalam urusan administrasi.
Suatu kejadian memalukan berkaitan dengan pembocoran dolumen dari kantornya belum lama ini mengungkap korupsi dan mismanagemen di dalam Vatican. Peristiwa ini telah membuat salah satu pembantu dekatnya dihukum. Peristiwa ini menimbulkan kesan bahwa suatu pertarungan kekuatan terjadi di kepausan.

Cara Paus dalam menangani skandal pencabulan anak-anak di lingkungan gereja juga telah mendapat kecaman pedas dari kalangan pers sekuler.

Namun para pendukungnya berpendapat bahwa Benediktus XVI juga berusaha menjalin hubungan antar-kepercayaan. Dia berkunjung ke Masjid Agung di Istanbul, dia berkunjung ke Kubah Batu di Jerusalem dan berdoa bagi kedamaian di Tembok Ratapan.

Paus Benediktus yakin bahwa kekuatan Gereja Katolik datang dari kebenaran absolut yang tidak tergoyahkan oleh angin.

Pendekatan ini mengecewakan bagi mereka yang menginginkan agar Gereja mengalami modernisasi. Sebagian orang putus asa terhadap kekerasan pendirian Paus soal keharusan berselibat bagi pemimpin Katolik dan pendiriannya soal kondom.

Namun bagi para pendukungnya, ketegasannya itulah yang menjadikannya orang yang tepat dalam memimpin Gereja Katolik pada masa-masa sulit ini.

Naskah pengunduran diri Paus Benediktus

Terbaru  11 Februari 2013 - 19:49 WIB 
 
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/02/130211_surat_paus.shtml

Paus Benediktus XVI

Kardinal Joseph Ratzinger melambaikan tangan setelah terpilih sebagai Paus pada 19 April 2005.
Paus Benediktus XVI sudah mengumumkan pengunduran dirinya, dan berikut adalah terjemahan dari Bahasa Inggris atas pernyataan lengkap pengunduran diri Paus.
Saudara-saudara yang terkasih,
Saya sudah memanggil Anda ke konsistori ini, bukan hanya untuk tiga kanonisasi (penetapan orang suci), namun juga untuk mengkomunikasikan kepada Anda sebuah keputusan yang memiliki kepentingan besar bagi kehidupan gereja.

Setelah berulang kali merenungkan keyakinan di depan Tuhan, saya sampai pada keputusan bahwa kekuatan saya, karena usia yang lanjut, tidak tepat lagi untuk melaksanakan secara memadai Pelayanan Santo Petrus.

Saya sadar bahwa kepemimpinan itu, karena amat penting dalam kehidupan spiritual, harus dilaksanakan bukan hanya dengan kata dan perbuatan, namun juga dengan doa dan penderitaan.

Paus Benediktus XVI

Dalam pesan Natal 2012, Paus antara lain menyerukan perdamaian untuk Suriah.

Bagaimanapun, dalam kehidupan dunia saat ini, karena demikian banyaknya perubahan yang cepat dan guncangan atas relevansi mendalam atas keyakinan dalam kehidupan, demi mengarahkan perahu Santo Petrus dan menyerukan injil, kekuatan tubuh dan pikiran diperlukan, kekuatan yang dalam beberapa bulan belakangan memburuk, sehingga mencapai tingkat bahwa saya harus mengakui ketidakmampuan saya secara cukup untuk memenuhi pelayanan yang dipercayakan kepada saya.

Dengan alasan itu, dan kesadaran atas keseriusan dari tindakan itu, dengan penuh kebebasan saya menyatakan meninggalkan pelayanan Uskup Roma, Penerus Santo Petrus, yang dipercayakan kepada saya oleh para Kardinal pada 19 April 2005, dengan cara bahwa mulai 28 Februari 2013 pada pukul 20.00, Tahta Roma, Tahta Santo Petrus akan kosong dan sidang untuk memilih Paus Agung akan dipanggil oleh yang berkompeten untuk itu.

Saudara-saudara yang terkasih, saya mengucapkan terima kasih yang sejujur-jujurnya untuk cinta dan pekerjaan yang Anda dukung dalam pelayanan saya dan saya meminta maaf atas semua kekurangan saya.

Dan kini, mari kita serahkan Gereja Suci kepada Pendeta Agung kita, Tuhan kita Yesus Kristus, dan memohon Bunda Suci Maria, agar membantu para Kardinal dengan perlindungan kasih dalam memilih Paus Agung yang baru.

Dalam kaitan dengan saya, saya juga akan setia melayani Gereja Suci Tuhan di masa depan melalui kehidupan yang didedikasikan untuk doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar